FAKULTAS : EKONOMI
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik. Terima kasih
kami ucapkan kepada Bpk. Anjar Nugraha, SE MM selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini yang dalam prosesnya banyak
memberi pelajaran, pengetahuan, serta pengalaman untuk penulis sekaligus, menjadi motivasi
dan semangat baru untuk penulis di awal semester baru yakni semester ganjil.
Makalah ini berjudul Tari Jaipong yang tentunya didalamnya berisikan hal-hal mengenai
silsilah Tari Jaipong. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat
memudahkan dan membantu siapapun yang menjadi pembacanya serta dapat menuai manfaat
di kemudian hari.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek sosial budaya yang beragam
banyaknya.Secara spesifik,keadaan Budaya Indonesia sangat kompleks,mengingat
pnduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa dalam 30 kesatuan suku bangsa.Indonesia
memiliki 67 budaya yang terbesar dari barat sampai ke timur Nusantara. Dari pernyataan
diatas dapat diketahui bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya raya akan sumber daya
alam,Sumber daya manusia dan sumber daya budaya yang melimpah.Bangsa kita
merupakan bangsa yang serba multi,baik multi bangsa,multi agama,maupun multi
budaya.Bahkan banyak dari budaya kita yang dipamerkan dan dipertontonkandi pameran
luar negri. Kebudayaan mencakup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil
cipta,karsa,dan karya manusia,termasuk didalamnya benda-benda hasil kreativitas dan
ciptaan manusia,lagu daerah,dan kesenian daerah lainnya.
Tari jaipong adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Sunda, Jawa
Barat, yang cukup populer di Indonesia. Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai
salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara
penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka
disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian
ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak
memengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni
pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua
pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan
Jaipong menjadi kesenian Pong-Dut.Jaipongan yang telah diplopori oleh Ibu Fitri
Sehubungan dengan hal itu,penulis akan menyodorkan suatu informasi mengenai
kebudayaan tari Indonesia khususnya tari jaipong yang mungkin berguna sebagai
informasi bagi pembaca. Kami tertarik membahas kajian ini karena kita sama-sama tau
kalau saat ini kebudayaan Indonesia hamper kurang diminati oleh masyarakat,khususnya
para remaja.mengingat kemajuan budaya barat dan globalisasi dengan harapan
masyarakat lebih dalam mengetahui tari jaipong dan akan terus melestarikannya di
generasi berikutnya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya tari jaipong,
2. Untuk mengetahui perkembangan tari jaipong di Indonesia,
3. Untuk mengetahui gerakan tari jaipong
4. Untuk mengetahui fungsi dari tari jaipong
5. Untuk mengetahui cara apa yang di lakukan untuk meningkatkan minat tari di sanggar
anggraeni di era banyaknya peminat tari modern/k-pop
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatar
belakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan
pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas
dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi
berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan
ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum
pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda,
diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat,
kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi
rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong.
Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang
baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan. Seiring dengan
memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif
dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni
pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi,
Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang
pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian
sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam
Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak
Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu
masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak
bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya
menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan
selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak
Silat. Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu
perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari
Ketuk Tilu. Jaipongan merupakan karya utama Gugum Gumbira
B. Perkembangan
Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari “Daun
Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri
dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian itu muncul beberapa nama penari
Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi
Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu
sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media
cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan
pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta. Dampak dari kepopuleran
tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di media televisi, hajatan
maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan pemerintah.
Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para
penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya
kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan, dimanfaatkan oleh para penggiat
seni tari untuk menyelenggarakan kursus-kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh
pengusaha pub-pub malam sebagai pemikat tamu undangan, dimana perkembangan
lebih lanjut peluang usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha
pemberdayaan ekonomi dengan nama Sanggar Tari atau grup-grup di beberapa daerah
wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan gaya “kaleran” (utara).
Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di
masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung,
genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada
musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong.
KESIMPULAN
Tari Jaipong adalah tarian yang berasal dari Jawa Barat yang merupakan ciptaan Gugum
Gumbira,yang gerakannya sangat gemulai dan ayu. Tari Jaipong merupakan identitas
kesenian Jawa Barat yang kadang digunakan saat acara-acara penting, upacara, ataupun
menyambut orang-orang asing yang datang ke Indonesia. Sejarah perkembangan tari jaipong
sangat cepat dan mengalami peningkatan yang signifikan. Tari ini sangat banyak diminati
oleh masyarakat karena gerakannya yang sangat menarik. Perkembangan tari jaipong bukan
hanya tersebar di jawa barat saja tapi juga telah sampai ke luar negri.