Disusun Oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan
baik meskipun banyak kekurangan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak
Muslich Candra Nagara, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Seni
Musik Universitas PGRI Yogyakarta yang telah memberikan tugas ini kepada
kami, sehingga kami dapat mempelajari lebih dalam mengenai materi ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi memperbaiki makalah yang
telah kami buat untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Semoga makalah ini mudah untuk dipahami. Setidaknya makalah ini dapat
berguna bagi kami dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Seni
Musik. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kata-kata
yang kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
historis telah ada sejak dulu di seluruh belahan bumi. Kepekaan dan
kreativitas anak dalam seni musik menjadi salah satu indikator
keberhasilan pendidikan dan pencapaian prestasi anak. Pendidikan seni
musik meliputi keterampilan bermusik, penanaman nilai- nilai etika dan
estetika, serta sarana ekspresi dan kreativitas anak.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran seni musik di
sekolah dasar, para pengajar harus memperhatikan karakteristik dan
kebutuhan siswa dalam pengajaran. Siswa di sekolah dasar biasanya
memiliki minat dan perhatian yang berbeda-beda terhadap seni musik,
oleh karena itu pengajar harus dapat memilih metode pengajaran yang
tepat dan memadai untuk siswa. Pengajar juga harus kreatif dalam
membuat materi pengajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh
siswa.
Dengan melakukan pemetaan mata pelajaran seni musik yang baik
di sekolah dasar, diharapkan dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan
pengajaran yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini
akan berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan seni musik di
sekolah dasar, serta membantu siswa dalam pengembangan keterampilan
musik dan ekspresi diri mereka.
Dalam konteks pendidikan, seni musik dapat membantu
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan inspiratif bagi
siswa. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, serta
membantu menciptakan suasana kelas yang lebih harmonis dan kreatif.
Oleh karena itu, pengajaran seni musik di sekolah dasar memiliki
teori music dasar yang sangat penting untuk perkembangan siswa secara
menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja notasi music di Sekolah Dasar?
2. Apa saja fungsi titik di notasi balok dan angka seni music?
3. Bagaimana magsut dari sukat 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui notasi music di Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui fungsi titik di notasi balok dan angka seni music.
3. Untuk mengetahui sukat 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/
4
BAB II
PEMBAHASAN
1 2 3 4 5 6 7
do re mi fa sol la si
5
Dalam Penulisan notasi balok diletakkan pada tempat not yang
disebut garis paranada. Garis paranada terdiri atas lima buah garis
sejajar yang sama panjangnya. Jaraknya bernomor dari bawah ke atas,
yaitu 1, 2, 3, 4, 5. Selang atau jarak antara dua buah garis notasi disebut
spasi. Tempat dan tinggi setiap nada yang terletak pada garis paranada
tetap dan tidak dapat diubah-ubah.
Cara penulisan notasi balok pada garis paranada adalah sebagai
berikut.
(1) Bagian kepala notasi miring ke kanan atas.
Contoh :
(3) Notasi di bawah garis ketiga, arah tiang ke atas, dan notasi di atas
garis ketiga, arah tiang ke bawah.
Contoh :
6
(4) Notasi pada garis ketiga, arah tiang boleh ke bawah atau ke atas.
Contoh :
(6) Beberapa nada dalam satu ketuk benderanya dapat disatukan jika
masih dalam satu birama.
Contoh :
(7) Apabila garis paranada tidak cukup, dapat menambah garis bantu
(garis penolong).
2. Bentuk dan Nilai Tanda Diam
Tanda Diam adalah lambang yang menyatakan berapa lama harus
berhenti atau beristirahat. Di bawah ini disajikan bentuk nilai dan letak
tanda diam dalam garis paranada.
7
B. Fungsi Titik di Notasi Balok dan Angka
8
Pada gambar di atas ada titik 2 ( : ) di depan birama 4/4, tanda 2
titik ini sudah satu paket dengan garisnya. Yang di atas disebut tanda awal
pengulangan dan yang di bagian bawah disebut tanda akhir pengulangan.
Fungsinya memberikan pengulangan pada bar-bar yang diapit oleh kedua
tanda tersebut. Dengan kata lain bar-bar yang diapit dimainkan 2 kali.
Pada bar ke-1 dan ke-2 ada tanda titik yang disebut staccato. Tanda
staccato ini bisa berada di atas kepala not dan bisa berada di bawah kepala
not, bergantung pada posisi not. Fungsi dari staccato adalah memutus not,
boleh dibilang ini kebalikan dari legato yang fungsinya menyambung not.
Jika ada sebuah not bernilai 1/4 dengan durasi 1 detik, setelah
diberi staccato maka durasinya tidak 1 detik tapi kurang dari 1 detik,
misalnya 0,8 detik dan sisanya 0,2 detik menjadi tanda diam. Umumnya
staccato ini untuk lagu yang seperti ada hentakannya, misalnya lagu-lagu
perjuangan ( musik mars ).
Pada bar ke-3 ada tanda titik yang di atasnya ada garis lengkung,
tanda ini disebut fermata ( fermata reguler ). Fungsi dari fermata ini adalah
memperpanjang nilai not, dan nilai notnya bergantung pada penyanyi atau
pemusik. Dengan kata lain bahwa nilai notnya akan ditentukan oleh mereka.
Namun umumnya tanda fermata ini 2 kali dari not yang bersangkutan.
Pada bar ke-4 dan ke-5 ada tanda titik dengan garis di atas atau di
bawah bergantung pada kepala not, tanda ini disebut portato. Fungsinya
hampir sama dengan staccato, bedanya portato lebih sedikit tanda diamnya
daripada staccato.Lihat ilustrasi staccato, jika dalam staccato perbandingan
9
0,8 dengan 0,2 detik sedangkan dalam potato 0,9 dengan 0,1 detik. Dengan
kata lain bahwa portato adalah semi staccato.
Pada bar ke-6 ada tanda titik dengan tanda seperti segitiga, disebut
short fermata atau fermata pendek. Fungsinya untuk memberikan nilai not
yang bersangkutan namun durasinya tidak sepanjang durasi fermata reguler.
Pada bar ke-7 dan ke-8 ada titik di depan not, disebut titik
augmentasi. Sebenarnya dalam Bahasa Indonesia belum ada istilah
augmentasi ( ini saya yang memberi istilah ), saya ambil istilah ini karena
dalam bahasa Indonesia ada istilah “augmentatif”. Asalnya dalam bahasa
Inggris “augment” artinya menambah. Pengertian dalam musik pun
augment berarti menambah.
Dalam notasi di atas pada bar ke-7 artinya bahwa nilai not di atas
( not 1/2 ) ditambah sebanyak 1/2 dari not tersebut. Secara matematika
menjadi begini 1/2 + ( 1/2 : 2 ) = 3/4. Jadi not asalnya bernilai not 1/2
menjadi not 3/4. Sementara pada bar ke-8 cara menghitungnya sama dengan
bar ke-7.
Pada bar ke-9 ada 2 titik di depan not 1/4 disebut titik augmentasi
ganda. Secara matematika nilai not tersebut menjadi 1/4 + ( 1/4 : 2 ) +
( 1/4 : 2 ) : 2 = hasilnya. Dalam hitungan yang lebih mudah jika not 1/4
berdurasi 1 detik maka menjadi 1 detik + 1/2 detik + 1/4 detik = hasilnya.
Pada bar ke-10 ada tanda titik dan seperti segiempat disebut Long
fermata atau fermata panjang. Fungsinya memberi nilai not yang lebih
panjang pada not yang bersangkutan, nilai notnya lebih panjang dari
fermata reguler.
C. Sukat 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8
Tanda birama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap
hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap
birama.
Birama 2/4
Tanda birama 3/4 ( kadang disebut juga tempo waltz ) berarti setiap birama
1
ada tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not
seperempat dalam setiap birama. Jika Anda menulis sepotong musik untuk
terdengar seperti waltz, maka gunakan tanda birama 3 / 4
Birama 3/4
Tanda Birama 4/4 adalah yang paling umum digunakan di hampir setiap
genre musik. Ini berarti, setiap birama ada empat hitungan dan setiap
hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap
birama.
Birama 4/4
Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap
hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan
tempo.
Birama 6/8
Pola Birama
Berikut adalah terdapat beberapa pola ketukan birama, antara lain:
1
Birama 2/4
Style Musik = Polka, Pasodoble, Tarantel, Country
Birama 3/4
Style Musik = Waltz, March, Swing
1
Birama 4/4
Style Musik = Pop, 8 Beat, 16 Beat, dll
Lagu anak = Kebunku, pelangi, bintang kejora, bintang kecil, kasih ibu,
ambilkan Bulan, burung kutilang, dll.
Lagu Umum = Indonesia Raya, maju tak gentar, halo- halo bandung dll
1
Birama 6/8
Style Musik = Slow Rock, 6/8 Beat, 6/8 March, 6/8 ballad.
Contoh :
4/4 artinya ada 4 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu
ketuk.
3/4 artinya ada 3 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu
ketuk.
2/4 artinya ada 2 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu
ketuk.
6/8 artinya ada 6 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/8 dihitung sebagai satu
ketuk.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Notasi angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan
simbol angka-angka. Angka-angka yang dipakai adalah Do, Re, Mi, Fa, Sol,
La , dan si sedangkan untuk notasi angkanya menjadi 1, 2, 3, 4, 5, 6,7.
Notasi angka dianggap kurang efektif karena tidak memiliki patokan nada
tinggi yang tetap, sehingga bisa disimpulkan bahwa not angka ini cocok di
gunakan sebagai pembelajaran vocal atau menyanyi. Notasi balok adalah
simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya suara yang
diwujudkan dengan gambar. Notasi balok disebut juga notasi mutlak karena
mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a = 440 Hz) sehingga sangat
efektif digunakan dalam bermain musik.
Titik di notasi balok dan angka digunakan untuk melihat nada
musik dengan frekuensi tertentu. Untuk membedakan tinggi rendahnya nada
dalam notasi angka, digunakan tanda titik. Jika tanda titiknya ada di bawah
angka, berarti not rendah (dibaca dengan nada rendah). Sementara tanda
titik di atas angka menunjukkan not tinggi (dibaca dengan nada tinggi). Not
balok adalah standar penulisan notasi musik yang diakui di seluruh dunia
sejak ratusan tahun silam hingga hari ini.
1
B. Saran
Seni musik merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pembelajaran di sekolah dasar. Melalui seni musik, siswa dapat belajar dan
mengembangkan keterampilan musik, pemahaman budaya, serta
meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri mereka. Oleh karena itu,
pembelajaran mata pelajaran seni musik harus diajarkan dengan baik di
sekolah dasar. Dianjurkan pihak sekolah menyediakan ruangan khusus dan
pihak sekolah memperbanyak buku seni music.
Mungkin inilah yang dapat disampaikan oleh kelompok kami,
apabia terdapat banyak kesalahan dalam penyampaian materi ataupun
kepenulisan kami memohon maaf yang sebesar- besarnya. Besar harapan
dari kami tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Terimakasih.
1
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, I., Efendi, N., & Oktira, Y. S. (2022). Studi Literatur Seni Musik
Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
dan Konseling (JPDK), 4(6), 13090-13098.
Gurupendidikan (2023)https://www.gurupendidikan.co.id/birama/