Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN SENI MUSIK

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 10

DEVINTA TRI UTAMI A40122026

NUR SALSA AURELYA A40122025

MIFTANUL JANNA A40122019

SHOFIA A40122035

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH ASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT.


Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam tak lupa
kami ucapkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah PENDIDIKAN SENI MUSIK.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan dan dapat berguna terutama bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang...........................................................................................1

B.Rumusan Masalah......................................................................................1

C.Tujuan Masalah..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian seni musik................................................................................2

B.Konsep pendidikan seni musik di Sekolah Dasar......................................5

C.Metode pembelajarann seni musik di Sekolah Dasae..............................11

D.Model pembelajaran seni musik di Sekolah Dasar..................................17

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan .............................................................................................22

B.Saran.........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Pendidikan Seni Musik adalah salah satu mata pelajaran yang
menuntut keterampilan seorang guru dalam mengorganisasi materi pembelajaran
dan memberikan demonstrasi permainan lagu dan musik, serta menuntut
kreativitas anak dalam belajar dan bermain musik. Hal ini mengindikasikan bahwa
mata pelajaran Pendidikan Seni Musik dibelajarkan melalui teori dan praktek
musik itu sendiri
Pendidikan musik bagi siswa Sekolah Dasar sudah sejak lama dirasakan
penting, karena selain bersifat edukatif juga bersifat apresiatif. Pendidikan musik
membantu perkembangan siswa di bidang seni musik, mengembangkan sikap
menghargai dan mencintai karya budaya bangsa, serta memberikan kesegaran dan
kegembiraan kepada siswa. Selain pencapaian prestasi, juga diharapkan peran
sertanya dalam mengembangkan kepekaan artistik dan aestetik siswa. Dengan
demikian pendidikan musik ikut berperan dalam pengembangan kepribadian
subjek-didik (Hamdju dan Windawati, 1989).
Pendidikan seni dan budaya adalah salah satu mata pelajaran yang wajib
diberikan pada siswa sekolah dasar. Hal ini sesuai denganundang-undang nomor
20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional Pasal 37 ayat 1 menjelaskan
bahwakurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan
agamaPendidikan kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olah
RagaKeterampilan/Kejuruan, danMuatan Lokal

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan seni musik?


2. Bagaimana konsep pendidikan seni musik di sekolah dasar?
3. Bagaimana metode pembelajaran seni musik di sekolah dasar?
4. Bagaimana model pembelajaran seni musik di sekolah dasar

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan seni musik


2. Uuntuk mengetahui konsep pendidikan seni musik di sekolah dasar
3. Uuntuk mengetahui metode pembelajaran seni musik di sekolah dasar
4. Untuk mengetahui model pembelajaran seni musik di sekolah dasar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pendidikan Seni Musik

Menurut Yukdin (2008: 4), pendidikan musik adalah bidang studi yang terkait
dengan pengajaran dan pembelajaran musik. Bidang studi ini mencakup semua
aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan kemampuan), kognitif
(pemerolehan pengetahuan), dan afektif, termasuk apresiasi musik dan
sensitivitasnya. Keberadaan pelatihan musik mulai dari pendidikan prasekolah
sampai pasca sekunder umum ditemukan di berbagai negara karena keterlibatan
dalam musik dianggap sebagai komponen dasar budaya dan perilaku manusia.
Musik, seperti bahasa, adalah pencapaian yang membedakan manusia dengan
makhluk lain.

Pendidikan seni musik merupakan salah satu komponen pengajaran yang


secara terintegrasi mendukung tercapainya pengembangan pribadi siswa
seutuhnya. Selain itu juga untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa
keindahan yang dimiliki siswa melalui pengalaman dan penghayatan musik.
Peningkatan rasa suka, penghargaan, dan tumbuhnya rasa musik (sense of music)
lebih diutamakan dibanding penekanan pada unsur-unsur musik sebagai materi
pengajaran.

Kepekaan musik atau tumbuhnya rasamusik membuat anak tumbuh menjadi


manusia yang luwes, berani, terampil, mandiri dan kreatif.Melalui pembelajaran
yang terarah seni musik dapat dijadikan sebagai alat atau media guna membantu
mencerdaskan kehidupan, mengembangkan manusia yang berbudaya yang
memiliki keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan
kalbunya)dan memiliki kepribadian yang matang

B.Konsep Pendidikan Seni Musik di Sekolah Dasar

Berbeda dan fungsi pelajaran musik yang diselenggarakan di kursus-kursus


musik, pendidikan musik di SD jelas bukan mengarah pada kemampuan
professionalPendidikan musik di SD bertujuan menunjang, tercapainya tujuan
pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi siswa. Dengan demikian,
pelaksanaan pendidikan musik di kelas formal hendaknya tidak ditekankan pada
penguasaan teknis yang tinggi, melainkan untuk memberikan pengalaman
berekspresi dan berapresiasi. Konsep dasar yang utama ini, diharapkan dipahami

2
oleh semua pihak, baik para guru, orang tua maupun masyarakat pada umumnya.
Sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak bisa mengikuti pelajaran musik
di kelas karena merasa tidak berbakat. Bagi guru sendiri yang selama inisering
ragu-ragu terhadap kemampuan musiknya, perlu diyakinkan bahwa proses
pembelajaran musik di SD khususnya, bukanlah hal yang sulit untuk dipelajari
dan dilaksanakan (Pranajaya, 1989; Lois, 1983).

Konsep kedua yang perlu disepakati ialah bahwa pembelajaran musik di SD


adalah pembelajaran klasikal. Maksudnya, proses pembelajaran tesebut ditujukan
kepada semua siswa di dalam kelas, tanpa kecuali. Tiap siswa berhak
mendapatkan pengalaman berekspresi dan berapresiasi. Mereka yang telah
memperoleh pengalaman musik dan kursus-kursus musik, dapat diberi peran yang
lebih besar, sedangkan bagi mereka yang masih memerlukan bimbingan yang
intensif, diberi tugas memainkan bagian-bagian repertoar yang mudah
dipraktikan. Siswa yang mengalami hambatan vokalnya, diberi peran memainkan
instrumen. Bagi mereka yang telah terampil memainkan alat musik, yang
kualifikasinya telah melebihi teman-temannya, perlu diberi wadah pada kegiatan
ekstra kurikuler.

Ketiga, bahwa materi pembelajaran musik di SD bukan hanya menyanyi,


melainkan menyanyi dan bermain alat musik. Tidak semua siswa memiliki
kemampuan vokal yang baik, untuk itu kepada mereka perlu diberi kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan musik lewat aktivitas bermain alat musik.
Satu hal yang diharapkan tidak lagi dilakukan oleh guru SD yaitu praktik
menyanyi seorang demi seorang secara bergilir di depan kelas tanpa iringan
instrumen.
Keempat, bahwa kedudukan bidang studi musik di SD sama dengan bidang
studi lain, yaitu sama-sama bertujuan mencerdaskan dan membentuk sikap para
siswa. Jika masih ada sikap yang menganggap suatu bidang studi lebih penting
dan yang lain, maka selama itu konsepsi kependidikan secara utuh tidak akan
pernah terwujud

Konsep kelima, unsur pengembangan dan pemanfaatan musik daerah atau


musik tradisi diupayakan semaksimal mungkin untuk dapat mewarnai proses
pembelajaran musik di kelas. Hal ini dapat berwujud pemilihan bahan lagu atau
nyanyian dan dapat pula berupa penggunaan alat musik setempat, terutama alat
musik ritmikKonsep dasar tersebut di atas perlu disepakati bersama, karena
merupakan titik tokal pengembangan proses belar-mengajar musik di SD secara
menyeluruh.

3
C.Metode Pembelajaran Seni Musik di Sekolah Dasar

Metode merupakan satu kata yang murujuk pada cara yang akan digunakan
untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. Dan jika dikaitkan dengan proses
pembelajaran, maka definisi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
cara yang dipilih oleh pendidik untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar
yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para
pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan.
Menurut Ahmadi (1997: 52) metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur.
Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik
penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara
kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik. Menurut M. Sobri Sutikno (2009 : 88) “Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran
pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan”. Terdapat bermacam-macam
metode dalam pembelajaran, yaitu metode ceramah,
metode diskusi, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, metode
eksperimen,dan metode demonstrasi.

1) Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini
tidak senantiasa jelek bila penggunaannya benar-benar disiapkan dengan baik,
didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggunaannya. Menurut Ibrahim, (2003: 106) metode ceramah adalah suatu cara
mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau
uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
2) Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang
sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu
metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu
para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau
peristiwa tertentu.

4
3) Latihan
Metode latihan atau metode training atau drill yaitu metode yang
menanamkan tentang kebiasaan-kesbiasaan tertentu dan untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan baik terhadap anak. Metode latihan ini bertujuan untuk
membentuk kebiasaan serta ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan. Menurut
Sagala (2005:217), metode latihan atau drill adalah metode pembelajaran dengan
cara mengulang-ulang, metode ini pada umumnya digunakan untuk memperoleh
suatu ketangkasan dan keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Jadi metode
latihan atau drill merupakan penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu guna
memperoleh keterampilan, ketangkasan, kesempatan serta ketepatan.

D. Model Pembelajaran Seni Musik di Sekoah Dasar

Model pembelajaran yang dikembangkan harus memuat metode-metode yang


menyenangkan bagi siswa untuk menghindari kejenuhan dalam pembelajaran
musik di kelas. Salah satu upaya tersebut ialah dengan penerapan model
pembelajaran dengan memanfaatkan instrumen musik daerah setempat yaitu
Gamolan. Selain mengenalkan kearifan lokal kepada siswa, diharapkan juga siswa
dapat lebih memahami pembelajaran elemen-elemen musik seperti timbre, nada,
melodi, harmoni, dinamika, tempo, melalui permainan Gamolan . Penelitian ini
menggunakan metode Research and Developmentdengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data terdiri dari: observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Setelah melakukan dua siklus proses pembelajaran, penelitian ini menghasilkan
sebuah model pembelajaran yang dilandasi oleh pendekatan pembelajaran
saintifik, dengan sintaksis mengamati, berdiskusi, bereksperimen, mengasosiasi ,
dan mengomunikasikan. Penelitian ini menghasilkan model pembelajaran musik
dengan pemanfaatan instrumen musik gamolan yang dapat digunakan oleh guru
SD untuk mengembangkan kemampuan musikal siswa Sekolah Dasar. Sedangkan
tujuan model pembelajaran musik melalui pemanfaatan instrumen musik
GamolanUntuk dapat dijadikan acuan bagi Dinas Pendidikan Kota Bandar
Lampung sebagai dasar kebijakan penyusunan Program pembelajaran musik bagi
siswa Sekolah Dasar.

5
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam pengembangan pendidikan musik di SD perlu diperhatikan beberapa


hal: Bahwa semua pihak, baik unsur sekolah, orang tua maupun masyarakat perlu
memahami pentingnya pendidikan musik bagi anak usia SD. Pendidikan musik di
SD bukan mengarah pada pembentukan keterampilan profesional, melainkan
sebagai penunjang tercapainya tujuan kurikulum. Proses pembelajaran musik di
SD memerlukan kreativitas guru kelas. Bentuk pembelajaran musik di SD,
kegiatan utamanya ialah adanya pengalaman musik

B.Saran

Bidang studi seni musik hendaknya tidak dibedakan dan bidang- bidang studi
lain, jadi disajikan sesuai dengan porsinya dalam kurikulum. Guru kelas tidak
perlu ragu terhadap kemampuan pembelajaran musik, karena pembelajaran musik
di SD tidak diarahkan pada penguassan teknis yang tinggi, jadi bukan merupakan
hal yang sulit untuk dipekajari dan dilaksanakan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai