Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF PADA MATA PELAJARAN


SENI BUDAYA DI SMP SANTO YOSEPH DENPASAR

MARIA AVILA D JEMAT

201909056

PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN

i
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

TAHUN 2022

HALAMAN PENGESAHAN
USULAN LAPORAN AKHIR INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL………..

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Putu Sandra Devindriati Kusuma, Ni Wayan Suratni, S.Sn., M.Sn


S.Pd., M.Pd. NIP 197201062006042001
NIP. 199204172019032025
MENGETAHUI
Koordinator Program Studi Dekan Fakultas

I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Sn Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn


NIP. 197309062006041002 NIP. 196812311996031007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
menyusun Laporan MBKM Program Asistensi Mengajar dengan judul
Pembelajaran Seni Musik dengan Menerapkan Teknik Vokal Yang Benar di SMP
Santo Yoseph Denpasar, dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Laporan ini telah ditulis dan selesaikan sesuai kemampuan, dan penulis
hanya manusia biasa yang menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, baik dari segi penulisan, isi laporan, susunan kalimat dan
tata bahasa. Oleh karena itu sebagai penulis laporan ini, dengan segala
kerendahan hati sebagai penulis laporan menerima segala kritik maupun saran
dari pembaca.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
berwenang yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, dan kegiatan
mengajar yang akan dilaksanakan di SMP Santo Yoseph Denpasar, Jl. P.B. Sudirman
No. 50, Dauh Puri Klod, Kec. Denpsaar Barat, Kota Denpasar, Bali.

Denpasar, 20 Maret 2022

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan............................................................................................................ 3
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup Asistensi Mengajar ............................................................... 5
BAB II MITRA DAN TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
2.1 Gambaran Mitra ............................................................................................ 6
2.1.1 Letak dan Lokasi Sekolah ....................................................................... 6
2.1.2 Sejarah Pendirian Satuan Pendidikan .................................................... 6
2.1.3 Struktur Organisasi................................................................................. 6
1.4 Sarana dan Prasarana yang Dimiliki .......................................................... 9
2.2 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 10
BAB III METODE PELAKSANAAN ........................................................................... 11
3.1 Identifikasi Sasaran Pembelajaran .............................................................. 11
3.2 Metode Pengajaran ..................................................................................... 11
3.3 Media Pembelajaran ................................................................................... 15
BAB IV PELAKSANAAN DAN CAPAIAN .................................................................. 16
4.1 Konsep Pengajaran ...................................................................................... 16
4.2 Tahapan Pengajaran.................................................................................... 16
4.3 Capaian Pembelajaran ................................................................................ 17
4.3.1 Studi Kasus ........................................................................................... 17
4.3.2 Workshop ............................................................................................. 18
4.4.3 Seminar ................................................................................................ 18

iv
4.3.4 Mengajar Mata Pelajaran Seni ............................................................. 18
4.4 Kontribusi Pembelajaran ............................................................................. 19
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 20
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 20
5.2 Saran............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 21
LAMPIRAN ............................................................................................................. 22

v
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan dan
keterampilan yang diwariskan kepada suatu generasi ke generasi selanjutnya
untuk dikembangkan dan diwariskan kembali melalui proses pengajaran. Salah
satu pengetahuan yang diajarkan dalam pendidikan yaitu pendidikan seni budaya.
Pendidikan seni budaya mengajarkan tentang seni baik seni rupa, seni suara, seni
tari, dan sebagainya. Pendidikan seni budaya sangat penting bagi siswa di sekolah
agar dapat mengembangkan seni budaya asli daerah sehingga seni budaya tidak
akan punah. Pendidikan seni budaya dipercaya dapat membantu
mengembangkan kemampuan kepekaan estetik dan menjadi bagian dari
pengembangan kepribadian seseorang (Alfianto dkk., 2014).
Seni suara atau yang bisa disebut seni musik merupakan salah satu cabang
seni budaya yang tidak hanya untuk dinikmati, namun juga perlu dipelajari dengan
baik (Anggoman dkk., 2022). Musik merupakan karya seni bunyi yang dapat
dijadikan sebagai media dalam menyalurkan isi pikiran dan perasaan dari
penciptanya. Musik terdiri atas unsur-unsur melodi yang disusun dengan baik
sehingga menciptakan sebuah bunyi yang memiliki makna tertentu. Musik
merupakan bagian dari kegiatan bernyanyi. Bernyanyi akan terdengar indah
apabila diiringi dengan musik dan vokal yang baik. Bernyanyi dengan menerapkan
teknik vokal yang baik dapat diterapkan melalui latihan rutin. Latihan ini dapat
dilakukan secara otodidak atau mengikuti kursus.
Bernyanyi merupakan kegiatan membaca dan membunyikan nada secara
baik dan benar. Bernyanyi dapat dilakukan secara sendiri atau berkelompok.
Bernyanyi sendiri biasa disebut dengan bernyanyi solo, sedangkan apabila
dilakukan secara berkelompok disebut grup vokal. Grup vokal akan dibedakan
menurut jenis kelamin dan jenis suara. Untuk perempuan, jenis suara dibagi
menjadi alto, mezzosopran, dan sopran, sedangkan untuk laki-laki dibagi menjadi
bass, baritone, dan tenor. Pada grup vokal tertentu, hanya digunakan dua jenis
2

suara untuk perempuan yaitu alto dan sopran, sedangkan laki laki hanya bass dan
tenor. Setiap penyanyi dalam grup vokal akan menyanyikan lagu sesuai jenis suara,
sehingga lagu akan terdengar lebih nyaman. Biasanya, setiap musik yang
dibawakan oleh grup vokal khususnya perlombaan akan diaransemen ulang oleh
tim grup vokal sehingga dalam penyajian lagu memiliki nilai keunikan tersendiri.
Bernyanyi juga dapat dilakukan oleh lebih dari satu orang namun bukan
dikatakan sebagai grup vokal. Bernyanyi yang dilakukan oleh dua orang disebut
duet, benyanyi yang dilakukan oleh tiga orang disebut trio, bernyanyi yang
dilakukan oleh empat orang disebut kwartet, sedangkan bernyanyi yang dilakukan
oleh lima orang disebut kwintet. Metode bernyanyi yang digunakan oleh dua
orang atau lebih ini lebih santai dibanding grup vokal.
Bernyanyi digemari oleh banyak orang, khususnya para remaja. Hal ini
dikarenakan bernyanyi dapat menyalurkan emosi dalam diri seseorang. Bernyanyi
juga dapat sebagai wadah dalam mengekspresikan diri. Namun, banyak dari orang
melakukan kegiatan bernyanyi tanpa didasari pengetahuan tentang vokal yang
baik. Dalam hal ini materi tentang penerapan vokal yang baik menjadi sangat
penting. Hal ini dapat menjadi dasar seseorang dalam bernyanyi agar dapat
didengar dengan baik. Saat ini juga banyak kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
menengah yang sedang mengembangkan kegiatan menyanyi. Tujuan dari kegiatan
esktrakurikuler ini pada umumnya untuk melatih siswa agar dapat menyanyi
dengan menggunakan teknik vokal yang baik. Selain itu, tujuan lainnya yaitu agar
dapat mengikuti perlombaan dalam bidang menyanyi sehingga dapat
mengharumkan nama sekolah.
Seni tari merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam pembelajaran
seni budaya. Menurut Yulianti dkk. (2022) seni tari khususnya tari tradisional dapat
membantu siswa untuk memiliki kesadaran tentang besarnya nilai kultural dalam
seni tari tersebut. Seni tari menjadi salah satu seni yang diungkapkan melalui
sebuah gerakan sehingga dalam hal ini setiap gerakannya memiliki makna yang
berbeda. Seni tari juga dapat dijadikan sebagai wadah oleh seseorang untuk
menuangkan emosi dan segala sesuatu yang dirasakan sehingga tari memiliki
3

tingkat kesulitan tertentu. Seni tari memiliki tiga unsur utama, yaitu wiraga (raga),
wirama (irama), dan wirasa (rasa). Tidak hanya itu, seni tari juga memiliki unsur
pendukung lainnya, diantaranya yaitu iringan, kostum, tata rias, pola lantai,
gerakan. Seni tari berdasar jumlah penarinya dibedakan menjadi tiga, yaitu penari
solo, duet, dan grup. Penari solo dibawakan oleh satu orang penari, penari duet
dibawakan oleh dua orang penari, sedangkan penari grup dibawakan oleh banyak
orang atau biasa disebut berkelompok.
Seni tari tradisional kurang memiliki minat di masyarakat, khususnya
remaja. Hal ini dikarenakan tari tradisional dinilai sebagai ilmu lama dan kurang
diperkenalkan. Padahal, seni tari merupakan warisan negara yang perlu
dilestarikan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan
seni tari, salah satunya yaitu melalui pembelajaran seni budaya. Penyampaian
materi tentang seni tari melalui kegiatan pembelajaran dapat membantu siswa
untuk mengenal seni tari dan pentingnya melestarikan seni tari sehingga siswa dan
para remaja mau serta mampu untuk terus melestarikan seni tari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana tahapan latihan teknik vokal yang benar dan latihan teknik
menari yang benar dalam dalam proses pembelajaran di SMP Santo
Yoseph Denpasar?
2. Bagaimana metode yang di terapkan dalam memberikan kepada siswa
siswi SMP Santo Yoseph Denpasar?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan umum yang ingin dicapai
dalam pembelajaran seni budaya yaitu siswa dapat menerapkan teknik vokal yang
benar dan teknik menari yang benar.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk memberikan pengetahuan
4

yang edukatif, melestarikan seni dan dapat menambah informasi yang akurat,
serta mengenalkan seni musik dan seni tari.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis
antara lain yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Teoritis merupakan sebuah bentuk dari buah pemikiran dan juga pola pikir
yang dimana kemudian akan mendasarkan sebuah bentuk dari hal yang dimana
semuanya akan berasal dari berbagai macam bentuk dan teori yang ada sebagai
buah bentuk dari landasan untuk melakukan sebuah dan suatu hal. Secara teoritis,
hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam
mengembangkan sistem pendidikan khususnya di bidang pendidikan seni sesuai
dengan kebutuhan siswa dan tuntutan masyarakat.
2. Manfaat praktis
Manfaat dari segi praktis diantaranya yaitu:
a. Bagi penulis
Mendapat pengalaman langsung bagaimana menarik perhatian
siswa dalam mengikuti pembelajaran dan bisa juga mendapatkan
pengalaman langsung pembelajaran inovatif.
b. Bagi Siswa
Siswa dapat belajar langsung tanpa adanya rasa sungkan karena
proses pembelajaran seperti bersama teman dan siswa dapat
langsung mengetahui dimana letak kesalahan dalam teknik vokal
dan teknik menari sehingga bisa langsung memperbaiki kesalahan
tersebut.
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan program
pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan kemampuan
kognitif, efektif, dan psikomotorik pada siswa.
5

1.5 Ruang Lingkup Asistensi Mengajar


Teknis pelaksanaan dalam proses pembelajaran teknik vokal pada siswa
kelas 8 SMP Santo Yoseph Denpasar dilakukan dengan menjadikan mahasiswa ISI
Denpasar belajar menjadi tenaga pendidik atau guru di kelas sesuai dengan
sistematis program MBKM yang sudah disiapkan. Model pembelajaran dilakukan
secara tatap muka serta didukung dengan materi yang bersifat di praktik sehingga
penyampaian materi oleh guru dan penyerapan ilmu pengetahuan oleh siswa akan
terlaksana lebih baik karena akan terjadi interaksi langsung antara guru dengan
siswa. Model pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran saintifik dengan
menggunakan data yaitu analisis domain.
Mahasiswa sebagai tenaga pendidik merasa kesulitan dalam mengajarkan
teknik vokal dan teknik menari yang baik kepada siswa karena terdapat beberapa
siswa yang kurang fokus ketika penyampaian materi. Selain itu, mahasiswa juga
merasa bahwa siswa memiliki perilaku dan sifat yang beragam sehingga sulit untuk
memahami karakter mereka masing-masing.
Media pembelajaran yang digunakan di dalam kelas yaitu berupa power
point. Materi akan disampaikan secara detail oleh mahasiswa sesuai dengan poin-
poin di power point yang telah disediakan. Power point tersebut ditampilkan
melalui LCD proyektor. Materi pembelajaran yang disampaikan merupakan materi
mengenai teknik vokal dan teknik menari yang baik.
6

BAB II
MITRA DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Mitra
2.1.1 Letak dan Lokasi Sekolah
Lokasi yang akan dilakukan MBKM asistensi mengajar yaitu SMP Santo Yoseph
Denpasar yang berada di Jln. P. B. Sudirman No. 50, Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar
Barat, Kota Denpasar.
2.1.2 Sejarah Pendirian Satuan Pendidikan
SMPK Swastiastu Denpasar didirikan pada tanggal 1 Agustus 1960,
berlokasi di Jalan PB Sudirman Denpasar. Sekolah ini didirikan untuk
pengembangan dan pengabdian terhadap ilmu pengetahuan, teknologi,
masyarakat dan pembinaan generasi muda di Denpasar dan sekitarnya.
Demi mencirikan kekhasan Katolik, pada tahun 1998 SMPK Swastiastu
Denpasar berubah nama menjadi SMP Santo Yoseph Denpasar. Sejak berdirinya
SMP Santo Yoseph Denpasar, ada beberapa Kepala Sekolah yang pernah
menjabat, yakni:
1. Yohanes Babtista Sukanto (1960-1964)
2. Sr. Alfonsa OSF (1964-1967)
3. Sr. Canisia Dekkers OSF (1967-1972)
4. Sr. Theresia OSF (1972-1974)
5. Sr. Suitbertha OSF (1974-1976)
6. Yan Tabal, BA (1976-1979)
7. Drs P.Ketut Dongker (1979-1992)
8. Drs.Alex Wayan Ludra (1992-2003)
9. R.M Dwijaputra, S.Pd (2003-2006)
10. Drs.E.Bangkit Dami Arsa (2006-2012)
11. R.Y.Hendriyathi, M.Pd (2012-2014)
12. Dra. Pauline Ni Luh Sudarti (2014-2019)
13. Sr. Imeldine Rumengan SJMJ, S. Pd (2019-sekarang)
7

2.1.3 Struktur Organisasi


Kepala Sekolah : Sr. Imeldine Rumengan SJMJ, S. Pd
Wakasek Kurikulum dan Humas : Angela Chandra KD, SS, M.Pd
Wakasek Kesiswaan dan Sarpras : Cyrilus Widarto, S.Si
Guru :
1. I Komang Edi Heliana, S.Pd
2. Gustianus Jelahu, S.Pd.
3. Drs. I Ketut Kariawan
4. Dra. Eleonora Sri Wahyuni
5. Anastasia Suhartini, S.Pd.
6. Drs. Lukas Hary Budi Utomo
7. Ni Ketut Yuniawati, S.Pd.
8. Lilik Sulistyowati, S.Pd.
9. Ni Wayan Ernayanti, M.Pd
10. Catharina Eny Widiyanti, S.Pd.
11. Cyrilus Widarto, S.Si
12. Adil Niat Gulo, S.Th. M.Si
13. Angela Chandra Kusuma Dewi, S.S. M.Pd.
14. Lorensius Mulyono, S.Pd.
15. Dra. Ni Ketut Lati
16. I Made Rajin, S.Pd.
17. Dra. Christina Sriwening Titik Subiyanti
18. Ira Noviana Chandra, S.Sos
19. Gede Pisgiantara, ST
20. I Putu Edy Permana, S.Pd.
21. Ni Luh Putu Agustini, S.S
22. S. Ni Nyoman Febriastuti, S,Pd.
23. Ida Ketut Pronawa, S.Pd.
24. Achmad Wahib Ifroni, SPdI
8

25. Ruth Sandy, S.Th.


26. W.S. Made Sudiasih
27. Damayanti, S.Ag
28. Yuli Ratna Dewi, S.Pd.
29. Ni Luh Gede Nofa Debiliastini, S.Pd
30. I Made Juliariana, S.Pd
31. Ni Putu Ari Ratnadi, S.Pd.
32. Lydia Kadek Yayuk Kusuma Astuti
33. Ni Luh Titel Dewi, S.Pd.
34. Maria Herdy Hariyati, S.Pd
35. Yohana Kadek Dwiastuti S.Psi
36. Gusti Putu Desya Surya Pratiwi, S.Pd
37. I Putu Wisnu Yoga Prathama, S.Pd, Gr
38. Carolus I Wayan Widiarta, S.Pd
39. Merlin Marci Theresia Telah, S.Ag
40. Benediktus I Gede Surya Negara, S.Pd.
41. Theresia Tiaranita
42. Drs. Yohanes Budi Nurseto
43. Made Dyan Widhiadnyani Kunde, S.Pd
44. Seyantina Manurung,S.Pd
45. I Wayan Novi Ariawan
46. Kristina Prita Dewi, S.Pd.
47. Mengajar :Bimbingan Konseling
48. Tanggal Lahir :Tabanan, 25 Oktober 1989
49. Bertugas :1 Juli 2019
50. Stanislaus Putu Mikael Mba Balu
51. Stanislaus Putu Mikael Mba Balu

Staf Tata Usaha


1. Administrasi Perpustakaan : Rosalia Ni Wayan Winadi
9

2. Keuangan : L. Ni Nyoman Sulastri


3. Kesiswaan dan Kurikulum : I Nyoman Susila
4. Kepegawaian & Dinas, Bend. BOS : I Wayan Sartana
5. Umum : Markus Aguswidoto
6. Administrasi BK : Ni Ketut Arsini
7. Keuangan : Ametysia Nadiasari
8. Pegawai Lab. Biologi : Ni Wayan Sudanti
9. Pesuruh : Servianus Elu Metkono
10. Pesuruh : Emanuel I Nyoman Perinata
11. Satpam : Estagio Parada Nule
12. Satpam : Agustinus I Wayan Sudarsana
13. Keuangan dan Adm. Dapodik : Nicodemus Ryan Cahyadi
14. Perpustakaan : Barbara Lahmega
15. Pesuruh : Yohanes Jupa

1.4 Sarana dan Prasarana yang Dimiliki


Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Santo Yoseph Denpasar, diantaranya
yaitu:
1. Ruang Belajar
2. Ruang Komputer
3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang UKS
5. Laboratorium Biologi
6. Ruang Obadah
7. Lapangan Olahraga
8. Kantin Sekolah
9. Ruang Tunggu
10. Toilet dan Tempat Cuci Tangan
10

2.2 Tinjauan Pustaka


Menurut Kristanto (2020), bentuk pembelajaran vokal yang paling baik
yaitu ketika dilakukan secara tatap muka atau luar jaringan. Hal ini dikarenakan
apabila dilaksanakan secara tatap muka maka akan terdapat interaksi secara
langsung dan proses koreksi dapat disampaikan secara langsung dan bisa langsung
diterapkan kembali. Apabila dilaksanakan secara daring, kegiatan pemberian
materi bisa saja terkendala sinyal sehingga siswa kurang dapat memahami materi
yang disampaikan. Menurut Muhtar dkk. (2021), keterampilan bernyanyi
seseorang dapat dilihat dari penggunaan teknik vokal yang benar meliputi
ketepatan bunyi notasi, artikulasi, dan tempo yang digunakan. Dalam hal ini,
kegiatan olah vokal perlu dilakukan secara luring untuk menghindari kesalahan
dalam penerapan teknik vokal. Pelaksanaan secara luring juga dapat
meningkatkan keterampilan dan kualitas bernyanyi karena interaksi yang
dilakukan secara langsung tanpa media yang dapat mengganggu jalannya kegiatan
pembelajaran.
Menurut Istiandini (2022), kegiatan pembelajaran seni tari menjadi sangat
efektif apabila dilakukan secara tatap muka atau secara langsung. Hal ini sesuai
dengan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan MBKM. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara online atau daring akan emnimbulkan
permasalahan jaringan. Tidak hanya akan dirasakan oleh guru, namun juga
dirasakan oleh siswa sehingga proses belajar mengajar juga akan terhambat.
Pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka juga akan memudahkan tenaga
pendidik dalam menilai setiap gerakan sehingga meminimalisir adanya kesalahan
gerakan. Tidak hanya bermanfaat bagi tenaga pendidik, namun juga bermanfaat
bagi siswa. Hal ini dikarenakan siswa akan langsung mengetahui letak kesalahan
dan bisa langsung memperbaiki kesalahan tersebut.
Buku yang digunakan sebagai rujukan dalam kegiatan asistensi mengajar
di SMP Santo Yoseph Denpasar yaitu buku Seni Budaya kelas VIII Edisi Revisi.
11

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Identifikasi Sasaran Pembelajaran


Sasaran pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa SMP Santo Yoseph
Denpasar dapat menerapkan teknik vokal yang benar. Model pembelajaran yang
akan digunakan yaitu dilakukan secara luring sehingga mahasiswa sebagai guru
dapat memantau langsung pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan. Kegiatan pembelajaran diawali dengan penyampaian materi yang
kemudian dilanjutkan dengan praktik. Kegiatan penyampaian materi dilakukan
dengan menggunakan media power point dan penampilan video youtube. Setelah
dilakukan penyampaian materi maka dilanjutkan dengan kegiatan praktik.
Kegiatan praktik akan dipantau langsung oleh mahasiswa sebagai tenaga pendidik
sehingga apabila terdapat kesalahan maka akan langsung dapat diperbaiki.
Terdapat beberapa hambatan yang dirasakan di sekolah, diantaranya yaitu
terdapat beberapa siswa yang kurang fokus saat di kelas. Hal ini berakibat
terhadap kurangnya pemahaman mereka mengenai materi yang disampaikan.
Materi tentang teknik vokal yang baik sangat penting bagi siswa karena apabila
menyanyi menggunakan teknik vokal yang baik akan menghasilkan suara yang
enak didengar pula. Materi tentang seni tari diajarkan kepada siswa dengan tujuan
agar siswa dapat mengenal seni tradisional Indonesia sehingga dapat membantu
melestarikan budaya Indonesia.

3.2 Metode Pengajaran


Metode pengajaran yang dilakukan yaitu dengan metode pengajaran tatap
muka. Pembelajaran tatap muka dilakukan secara luar jaringan. Mahasiswa akan
memberikan materi sesuai dengan bab pembelajaran. Apabila bab pembelajaran
merupakan teknik vokal, maka akan diberikan materi mengenai artikulasi, teknik,
dan tempo pernapasan. Setelah dilakukan penyampaian materi, selanjutnya
dilakukan penayangan video dan diakhiri dengan penampilan video. Kegiatan
12

praktik dilakukan di akhir sesi pembelajaran karena untuk memastikan bahwa


materi yang telah disampaikan dapat diserap dan diterapkan dengan baik. Tidak
hanya itu, hal ini juga dapat meningkatkan interaksi antara mahasiswa sebagai
guru dan siswa. Metode pengajaran tadi juga dilakukan pada bab tari. Pada bab
tari, mahasiswa sebagai tenaga pendidik melakukan pengajaran Tari Bali, yaitu
mengenai agem kanan dan agem kiri. Di akhir kegiatan pembelajaran, dilakukan
pengumpulan tugas yang dilakukan melalui Whats App grup. Kegiatan workshop
dilakukan melalui google meet bersama dengan dosen pembimbing selanjutnya
pelaksanaan workshop dilakukan keesokan harinya di kelas. Selanjutnya yaitu
adanya diskusi melalui google meet bersama dengan dosen pembimbing terkait
pelaksanaan seminar. Berikut disajikan tabel kegiatan pengajaran:

No. Tanggal Nama Kegiatan Foto


1. 4 April 2022 Perkenalan awal
dengan murid dan
didampingi oleh guru
pamong

2. 6 April 2022 Mengirim materi


pertama mengenai
penerapan teknik
vokal yang benar
13

3. 7 April 2022 Menjelaskan kembali


terkait materi tekik
vokal yang sudah
dikirimkan ke GCr

4. 11 April 2022 Menayangkan video


tentang penerapan
teknik vokal yang
benar

5. 12 April 2022 Mempraktekan


tentang materi
tentang teknik vokal
yang benar

6. 13 April 2022 Mengirimkan tugas


melalui GCr

7. 19 April 2022 Memberi materi


mengenai tari (tari
bali)
14

8. 20 April 2022 Mempraktekan dasar


agem kiri/kanan

9. 25 April 2022 Memberikan materi


tentang pantomim

10. 27 April 2022 Memberikan ulangan


tertulis

11. 28 April 2022 Membuat WAG (grup


WA) untuk
pengumpulan video
ulangan praktek
15

12. 23 Mei 2022 Melaksanakan


workshop

3.3 Media Pembelajaran


Media pembelajaran yang dapat digunakan berupa power point atau video
mengenai teknik vokal yang benar. Power point atau video dengan banyak gambar
dan warna akan lebih meningkatkan minat siswa untuk membaca dan memahami
materi yang disampaikan. Media pembelajaran modern yang digunakan seperti
penggunaan laptop, poyektor, power point akan membantu untuk meningkatkan
minat belajar siswa (Nurgiansah, 2022). Teknik pembelajaran dengan praktik juga
akan membantu mahasiswa memahami materi yang disampaikan.
16

BAB IV
PELAKSANAAN DAN CAPAIAN

4.1 Konsep Pengajaran


Pengajaran dilakukan di dalam kelas dengan sistem tatap muka.
Pengajaran diawali dengan penyampaian materi. Materi yang disampaikan berupa
materi yang didapat dari buku. Buku yang digunakan sebagai rujukan dalam
kegiatan asistensi mengajar di SMP Santo Yoseph Denpasar yaitu buku Seni
Budaya kelas VIII Edisi Revisi. Materi yang telah dikumpulkan kemudian dibuat
power point kemudian ditampilkan melalui LCD proyektor.
Sebelum dilakukan kegiatan MBKM asistensi mengajar, mahasiswa sebagai
calon guru akan membuat silabus. Silabus disini berfungsi untuk mengetahui
bagaimana prosedur pembelajaran, waktu, dan output yang akan dihasilkan.
Proses pembelajaran akan dilakukan sesuai dengan silabus yang telah dibuat.
Sistem penilaian akan dilakukan oleh setiap mahasiswa kemudian akan dilakukan
rata-rata setiap siswa kemudian diasumsikan apakah siswa tersebut dapat
mneyerap materi dengan baik atau belum. Output yang akan dihasilkan dari
kegiatan ini yaitu siswa SMP Santo Yoseph Denpasar dapat menerapkan teknik
vokal yang benar dan melakukan praktik menari Tari Bali.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa diberikan tugas video yang
kemudian dikumpulkan melalui Whats App grup. Selanjutnya diadakan workshop
di kelas. Pada akhir pembelajaran, juga dilakukan Penilaian Akhir Semester (PAS).
Materi Penilaian Akhir Semester (PAS) diantaranya yaitu mengenai komik, seni
rupa murni, poster, seni suara, seni tari, seni musik, dan pantonim.

4.2 Tahapan Pengajaran


Kegiatan pengajaran dimulai dengan persiapan mengajar yang dilakukan
pada bulan Maret minggu ketiga. Selanjutnya pada waktu yang bersamaan juga
dilakukan kegiatan pembelajaran pada bulan Maret minggu ketiga hingga bulan
Mei minggu kedua. Kegiatan selanjutnya yaitu workshop dan seminar pada bulan
17

Mei minggu ketiga. Kegiatan terakhir yaitu input nilai yang dilakukan pada Juli
minggu kedua. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemaparan materi
kemudian dilanjut dengan penayangan video melalui youtube. Kegiatan terakhir
yaitu kegiatan praktik yang dilakukan oleh siswa di depan kelas. Di akhir kegiatan
pembelajaran diberikan tugas yang dikumpulkan melalui whats app grup dan
dilakukan kegiatan penilaian akhir semester (PAS).
Kegiatan awal yang dilakukan yaitu perkenalan awal dengan murid dan
didampingi oleh guru pamong. Di hari selanjutnya, dimulai kegiatan pembelajaran
dengan mengirim materi pertama mengenai penerapan teknik vokal yang benar.
Hari selanjutnya yaitu menjelaskan kembali terkait materi tekik vokal yang sudah
dikirimkan ke GCr. Keesokan harinya, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
menayangkan video tentang penerapan teknik vokal yang benar dan dilanjut
dengan praktik tentang materi tentang teknik vokal yang benar di hari esoknya.
Pada hari selanjutnya dilakukan pengumpulan tugas melalui GCr. Pada hari
selanjutnya yaitu pemaparan materi mengenai tari (tari bali) dan dilanjut praktik
dasar agem kiri/kanan pada hari selanjutnya. Pada hari selanjutnya yaitu diberikan
materi tentang pantomim kemudian diadakan ulangan tertulis di hari selanjutnya.

4.3 Capaian Pembelajaran


Capaian pembelajaran yang diharapkan yaitu siswa dapat memahami dan
mempraktikkan bagaimana teknik vokal dan menari yang benar. Hal ini sesuai
dengan kegiatan asistensi mengajar yang telah dilakukan. Terlihat bahwa lebih
dari setengah dari siswa memiliki nilai tinggi proses pembelajaran. Tidak hanya itu,
dari hasil penilaian PAS, siswa memiliki nilai yang baik sehingga dapat dipastikan
bahwa siswa dapat menerima materi dengan baik. Terdapat beberapa capaian
sesuai dengan mata pelajaran pada program MBKM asistensi mengajar ini,
diantaranya yaitu:

4.3.1 Studi Kasus


Studi kasus merupakan suatu proses dalam mencari pengetahuan untuk
18

menangani sustu fenomena yang sedang terjadi. Sebelum dilakukan kegiatan


mengajar, mahasiswa sebagai tenaga pendidik melakukan pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kemudian dibahas bersama dengan guru mata
pelajaran seni di sekolah. Hal ini dilakukan agar model pembelajaran yang akan
diterapkan dapat sesuai dengan output yang diharapkan.
Karakter peserta didik kelas 8 SMP Santo Yoseph Denpasar kurang aktif,
sheingga mahasiswa mencari cara agar siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu penyampaian materi
kemudian dilanjutkan dengan praktik. Pada kegiatan praktik, siswa dapat
mempraktikkan secara individu di depan kelas sehingga dapat membantu siswa
untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Tidak hanya itu, hal ini juga dapat
membantu untuk meningkatkan percaya diri siswa.
4.3.2 Workshop
Workshop atau pelatihan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang untuk membagikan pengetahuan yang dimilikinya. Pada kegiatan
asistensi mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa kepada siswa kelas 8 SMP
Santo Yoseph Denpasar mengenai teknik vokal yang benar dan tari bali. Kegiatan
ini diawali dengan pemberian materi kemudian dilanjut dengan penampilan
youtube dan selanjutnya yaitu kegiatan praktik. Pada kegiatan praktik, siswa
dilakukan pelatihan tentang tari yaitu yaitu agem kanan dan agem kiri.
4.4.3 Seminar
Kegiatan seminar dilakukan dengan memaparkan seluruh kegiatan
asistensi mengajar yang dilakukan di SMP Santo Yoseph Denpasar. Seluruh
kegiatan dilaporkan secara dengan mempresentasikan hasil asistensi mengajar
melalui media google meet berupa tabel yang disajikan dengan power point. Tidak
hanya itu, dilakukan juga pemaparan mengenai hambatan yang dirasakan selama
kegiatan asistensi mengajar.
4.3.4 Mengajar Mata Pelajaran Seni
Kegiatan asistensi mengajar di SMP Santo Yoseph Denpasar dilakukan
secara tatap muka di dalam kelas. Kegiatan diawali dengan pembahasan RPP
19

bersama dengan guru pamong selanjutnya dapat dilakukan kegiatan asistensi


mengajar. Pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa diberikan tugas kemudian
dikumpulkan melalui whats app grup. Setelah itu, dilakukan penilaian akhir
semester (PAS). Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
siswa dalam menerima dan memahami materi yang telah disampaikan.

4.4 Kontribusi Pembelajaran


Kegiatan asistensi mengajar sangat bermanfaat bagi siswa di SMP Santo
Yoseph Denpasar karena hal ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
olah vokal. Meningkatnya kemampuan siswa ini menjadikan SMP Santo Yoseph
Denpasar sangat percaya diri dalam mengikuti lomba vokal baik tingkat daerah
maupun tingkat nasional.
20

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Tahapan pembelajaran teknik vokal dan menari yang baik dilakukan
dengan penyampaian materi. Penyampaian materi dilakukan melalui media power
point dengan ditampilkan melalui LCD proyektor. Materi yang disampaikan
diperoleh dari buku Seni Budaya kelas VIII Edisi Revisi. Setelah itu dilanjutkan
dengan penayangan video youtube. Penayangan video dilakukan untuk
menambah pemahaman siswa terkait materi kemudian dilanjut dengan kegiatan
praktik. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran yaitu metode pembelajaran
tatap muka di dalam kelas. Pengumpulan tugas dilakukan melalui whats app grup.
5.2 Saran
Perlu adanya mata pelajaran mengenai seni musik dan seni tari untuk
meningkatkan minat siswa terhadap ekstrakurikuler teknik vokal. Selain itu, perlu
adanya perhatian khusus dari pihak sekolah terhadap ekstrakurikuler seni musik
dan seni tari sehingga dapat mewakili sekolah dalam mengikuti berbagai
perlombaan.
21

DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, F., Florentinus, T. S., & Utomo, U. (2014). Pengembangan instrumen
penilaian apresiasi seni musik materi seni budaya sekolah menengah
pertama. Innovative Journal of Curriculum and Educational
Technology, 3(2), 44-52.
Anggoman, R., Lumi, D., & Pandaleke, S. M. (2022). Metode Kodaly dalam
Pembelajaran Seni Musik di SMA Negeri 2 Biau Kabupaten Buol Provinsi
Sulawesi Tengah. Clef: Jurnal Musik dan Pendidikan Musik, 3(1), 12-19.
Istiandini, W. (2022). Sosialisasi Multimedia Interaktif Tari Pinggan Bagi MGMP
Seni Tingkat SMP Kabupaten Mempawah. Dikmas: Jurnal Pendidikan
Masyarakat dan Pengabdian, 2(2), 357-366.
Kristanto, A. (2020). Bentuk pembelajaran vokal secara daring. Tonika: Jurnal
Penelitian Dan Pengkajian Seni, 3(2), 128-137.
Muhtar, S. W., Jamilah, J., & Nurwahidah, N. (2021). PKM Pelatihan Vokal Untuk
Meningkatkan Keterampilan Bernyanyi Guru Sekolah Dasar. In Seminar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. 458-462.
Nurgiansah, T. H. (2022). Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Media
Pembelajaran Konvensional Dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(3), 1529-1534.
Yulianti, N., Sya’idah, N., Desyandri, D., & Mayar, F. (2022). Pentingnya Penerapan
Pembelajaran Seni Tari dalam Membentuk Mental Siswa di Kelas 3 Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(3), 1877-1882.
22

LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Perjanjian Kerjasama

Lampiran 2. Logbook
23

No. Tanggal Nama Kegiatan Foto


13. 24 Maret 2022 Penyerahan
mahasiswa oleh
Dosen kepada mitra

14. 25 Maret 2022 Membahas rpp


bersama guru
pamong

15. 4 April 2022 Perkenalan awal


dengan murid dan
didampingi oleh guru
pamong

16. 6 April 2022 Mengirim materi


pertama mengenai
penerapan teknik
vokal yang benar

17. 7 April 2022 Menjelaskan kembali


terkait materi tekik
vokal yang sudah
dikirimkan ke GCr
24

18. 11 April 2022 Menayangkan video


tentang penerapan
teknik vokal yang
benar

19. 12 April 2022 Mempraktekan


tentang materi
tentang teknik vokal
yang benar

20. 13 April 2022 Mengirimkan tugas


melalui GCr

21. 19 April 2022 Memberi materi


mengenai tari (tari
bali)
25

22. 20 April 2022 Mempraktekan dasar


agem kiri/kanan

23. 25 April 2022 Memberikan materi


tentang pantomim

24. 27 April 2022 Memberikan ulangan


tertulis

25. 28 April 2022 Membuat WAG (grup


WA) untuk
pengumpulan video
ulangan praktek
26

26. 10 Mei 2022 Bimbingan dengan


dosen pembimbing
mengenai
pelaksanaan
workshop

27. 23 Mei 2022 Melaksanakan


workshop

28. 13 Juni 2022 Bimbingan dengan


Dosen terkait seminar
27

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – LURING


Nama Sekolah SMP Santo Yoseph Denpasar
Mata Pelajaran Seni Budaya
Kelas/Semester 8/Genap
Materi Pokok Teknik Vokal Dan Gerak Dasar Tari Bali
Alokasi Waktu 4 x 35 menit (12 JP)
KD 3 KD 4
Kompetensi 3.1 Memahami konsep dasar teknik vokal dan 4.1 Menyanyikan lagu dengan teknik vokal yang baik
Dasar Gerak dasar Tari Bali yang baik dan menyajikan Gerak dasar Tari Bali dengan
tepat dan benar

Tujuan Peserta didik secara mandiri dapat mempraktikkan Peserta didik secara mandiri dapat bernyanyi lagu
Pembelajaran teknik vokal dan menyajikan gerak dasar Tari Bali dengan berlatih teknik vokal dan menyajikan gerak
dengan Baik dan benar dasar Tari Bali dengan baik dan Benar
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan: Media/aplikasi:
1. Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdoa Microsoft Teams
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
Inti:
1. Guru mengajak peserta didik untuk membaca (literasi) buku paket Seni Budaya bab 3 Sumber:
2. Stimulus: guru menyajikan video lagu daerah yang dinyanyikan secara satu suara Buku Seni
Pertemuan (https://www.youtube.com/watch?v=_x9LCP4vskI) Budaya kelas
ke- 1 3. Peserta didik membuat rangkuman dan membuat pertanyaan.
VIII Edisi Revisi
4. Peserta didik menyajikan hasil rangkumannya dan diskusi bersama menjawab
pertanyaan.
Media/aplikasi:
5. Guru mengajak peserta didik bernyanyi lagu daerah SUMBAR; “Ayam Den Lapeh”.
Microsoft Teams
6. Guru menyajikan video bernyanyi dengan teknik vokal yang benar serta mengajak
peserta didik ikut memperagakan contohnya https://youtu.be/HJN3eTGD4VE
Pertemuan
7. Peserta didik menuliskan hasil pengamatan bernyanyi dengan teknik vokal.
ke- 2
8. Guru dan peserta didik membahas tes pada pertemuan sebelumnya dan membuat
kesimpulan bersama.
9. Guru membagikan kelompok bernyanyi lagu daerah dalam bentuk unisono secara
virtual.
Pertemuan
10. Guru menjelaskan kriteria praktek benyanyi unisono secara virtual.
ke- 3
11. Guru menyampaikan kriteria penilaian kelompok bernyanyi unisono.
12. Peserta didik mengajukan pertanyaan dan berdiskusi secara online.
13. Guru menayangkan hasil rekaman video bernyanyi lagu daerah setiap kelompok.

Pertemuan 14. Peserta didik mengapresiasikan setiap penampilan kelompok dengan membuat catatan
ke- 4 berdasarkan teknik vokal serta keunikan lagu daerah.
15. Peserta didik menyimpulkan konsep bernyanyi satu suara dalam bentuk unisono.
28

Penutup: Media/aplikasi:
1. Guru memberikan tes kepada peserta didik berkaitan dengan materi setiap pertemuan melalui forms Microsoft Teams,
dalam bentuk soal uraian. forms - MS Office
2. Guru memberikan umpan balik dari hal-hal yang disampaikan oleh peserta didik. 365
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa, dan memberikan motivasi untuk belajar, serta pesan
untuk menerapkan protokol kesehatan.
Penilaian
1. Sikap Observasi Fokus pada sikap kerja sama, disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
2. Pengetahuan Kuis interaktif Soal uraian melalui forms - MS Office 365 (terlampir)
3. Keterampilan Praktek dan produk Praktik bernyanyi lagu daerah dengan menerapkan teknik vokal secara virtual.
Praktik nyanyi unisono dikemas dalam rekaman gabungan video/collab. Guru
memberi tenggat waktu pengumpulan video melalui Microsoft Teams (terlampir)

Bali, Juli 2020

Pengajar

Maria Avila Desriwulan Jemat


29

Lampiran 4 Daftar Penilaian


30

Lampiran 5 video Promosi dan pemasaran digital

https://youtu.be/U9eaa4NUXbk

Anda mungkin juga menyukai