Anda di halaman 1dari 27

“LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN & KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM PGSD
FKIP UNIVERSITAS TERBUKA (UT)”
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2020

EKSPLORASI TARIAN NUSANTARA SEBAGAI PENGENALAN


BUDAYA DAN OLAH GERAK BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

OLEH :

LENY ANJASWATI

NIM : 856952013

UNIVERSITAS TERBUKA INDONESIA

JULI 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Eksplorasi Tarian Nusantara sebagai Pengenalan Budaya
Dan Olah Gerak bagi Siswa Sekolah Dasar”. Karya Ilmiah ini dibuat sebagai
salah satu materi “Lomba Inovasi Pembelajaran dan Kreativitas
Mahasiswa Program PGSD – FKIP Universitas Terbuka (UT) Tingkat Nasional
Tahun 2020”.

Karya Tulis Ilmiah ini dilengkapi dengan sebuah video dilengkapi sinopsis yang
menggambarkan proses eksplorasi tarian nusantara yang dilakukan di SD AL-
QUR'AN Darul Fatah Sribhawono, Lampung, Sumatera. Selain itu, penulis juga
melampirkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran di SD
untuk diterapkan pada proses pembelajaran di kelas. Harapannya Karya Ilmiah ini
dapat memberi pengetahuan dan informasi yang belum kita dapatkan tentang
keanekaragaman tarian di Indonesia.

Saya menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan Karya Ilmiah ini.Akhir kata, saya sampaikan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
karya ilmiah ini dari awal sampai akhir.

Lampung, 12 juli 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1


HALAMAN .................................................................................. 4
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI .................................................................................. 3
ABSTRAK .................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 6
A. Latar Belakang .................................................................................. 6
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 7
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 7
D. Manfaat penulisan ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN .................................................................................. 8
TEORI
BAB III METODE 12
BAB IV TEMUAN DAN .................................................................................. 13
PEMBAHASAN
A. Temuan dan .................................................................................. 13
HasilEvaluasiProduk
B. Pembahasan
.................................................................................. 25
BAB IV PENUTUP 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Penulis
Lampiran2 : RPP
Lampiran3 : Video + Sinopsis

3
HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul KaryaTulisIlmiah : EKSPLORASI TARIAN NUSANTARA


SEBAGAI PENGENALAN
BUDAYA DAN OLAH GERAK
BAGI SISWI SEKOLAH DASAR
2 Nama Peneliti : LENY ANJASWATI
NIM : 856952013
Pekerjaan : Guru
Program Studi : PGSD
Fakultas : FKIP
UniversitasAsal : UNIVERSITAS TERBUKA

3 LokasiPenelitian : SD AL-QUR’AN DARUL FATAH


UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG

Lampung, 12 JULI 2020

Mengetahui, Penyusun,
Kepala Sekolah SD AL-QUR'AN Darul Fattah,

TITIN MUSTOINAH LENY ANJASWATI

4
Eksplorasi Tarian Nusantara sebagai Pengenalan Budaya
Dn Olah Gerak bagi Siswa Sekolah Dasar

ABSTRAK

Tarian merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Hampir setiap suku di berbagai daerah Indonesia memiliki tarian
budaya mereka yang merupakan symbol atau alat pengenalan budaya setempat.
Banyak tarian di Indonesia yang belum banyak diketahui masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, perlu adanya eksplorasi yang lebih dalam dan sekaligus
pengenalan terhadap generasi muda. Salah satucara yang dapat diterapkan untuk
pengenalan tersebut adalah melalui pembelajaran kepada siswa sejak usia dini.
Hal tersebut penting agar generasi muda mengetahui adanya keanekaragaman
tarian yang ada di Indonesia yang perlu kita jaga dan kitalestarikan.Karya tulis ini
bertujuan menjelaskan bagaimana perkembangan tarian nusantara yang ada di
Indonesia dan bagaimana tarian tersebut dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran bagi siswa sekolah dasar sebagai suatu bentuk inovasi dalam
pembelajaran. Metode yang digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah observasi terhadap ekplorasi beranekaragam tarian di SD AL-QUR'AN
Darul Fattah Sribhawono, Lampung, Sumatera. Hasil observasi ini menjadi
landasan penulis menggambarkan pentingnya eksplorasi terhadap tarian-tarian di
Indonesia sebagai alat pengenalan budaya Indonesia dan melatih olah gerak siswa.
Hasil observas iini juga menjadi bahan penulis mengembangkan rencana
pelaksanaan Spembelajaran (RPP) matapelajaran di SD.

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang
dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan
perasaan, maksud dan pikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa
unsur yaitu raga, irama, dan rasa (Soedarsono, 1972). Gerak terstruktur itulah
yang memiliki nilai keindahan. Tari adalah desakan perasaan manusia di
dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa
gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda,
mengajukan batasan tari yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi
bentuk dan ritmis dari badan didalam ruang.Tari adalah gerakan tubuh sesuai
dengan irama yang mengiringinya.
Seni tari adalah suatu kesenian dengan media ungkap berupa gerakan.

Ditinjau dari sisi social budaya, seni tari merupakan salah satu aset yang
dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia untuk menggambarkan
karakteristik yang dimiliki oleh suku tersebut. Hampir semua suku memiliki
seni budaya tari. Misalnya suku Jawa yang terbagi menjadi beberapa daerah
memiliki kekayaan tarian yang cukup banyak dan bervariasi, demikian pula
suku-suku yang ada di daerah lainnya. Berdasarkan fakta tersebut, eksplorasi
terhadap kekayaan budaya tari ini perlu dilakukan agar masyarakat Indonesia
secara keseluruhan lebih mengenal budaya Indonesia, khususnya jenis tarian.
Penulis melakukan eksplorasi terhadap berbagai jenis tarian di Indonesia
untuk dapat di gunakan sebagai bahan pembelajaran di sekolah dasar. Selain
itu, penulis juga menerapkan tari-tari tersebut untuk melatih keterampilan
gerak siswa sehingga para siswa memiliki pengalaman belajar yang
menyenangkan.

6
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, berikut rumusan permasalahan yang
dibahas.
1. Bagimana cara pengenalan tari kepada anak-anak ?
2. Bagaimana proses pembelajaran tari kepada anak anak?
3. Bagaimana pembelajaran gerak tari pada anak anak dapat di lakukan
secara efektif?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan mendalam tentang
tarian nusantara.
2. Untuk mengetahui cara pengenalan tari kepada anak-anak
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tari kepada anak-
anak
4. Untuk mengetahui cara yang efesien dalam pembelajaran gerak tari

D. MANFAAT
1. Menanamkan cinta terhadap budaya nusantara, khususnya jenis tarian
yang dapat ditampilkan oleh anak-anak sekolah dasar.
2. Membantu perkembangan fisik & motorik anak
3. Melatih disiplin
4. Melatih pola pikir dan kekompakan
5. Memberikan suasana baru di lingkungan sekolah agar kegiatan
pembelajaran lebih bervariasi.

7
BAB II LANDASAN
TEORI

A. Tari sebagai suatu ungkapan jiwa yang memiliki keindahan gerak

Tari memilikimakna ungkapan jiwa manusia melalui gerak ritmis, sehingga dapat
menimbulkan daya pesona. Yang dimaksud ungkapan jiwa adalah meliputi
cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak. Menurut Soedarsono (1972),
tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah.Gerakan
pada seni tari diiringi dnegan musik untuk mengatur gerakan penari dan
menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni tari memiliki gerakan berbeda dari
gerakan sehari-hari seperti berjalan. Gerakan pada tari tidak realistis tetapi
ekpresif dan estetis. Agar sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki unsur
tersebut. Gerakan seni tari melibatkan anggota badan. Unsur- unsur anggota badan
tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun
bersambungan.

Hidajat (2005, h. 2) berpendapat bahwa tari merupakan sebuah bentuk seni yang
mempunyai kaitan erat dengan konsep dan proses koreografis yang bersifat
kreatif. Tanpa adanya konsep dan koreografi bentuk seni tersebut tidak dapat
disebut sebagai suatu bentuk tarian. Oleh karena itu, seorang piñata gaya dalam
sebuah tarian harus memiliki konsep-konsep yang jelas sehingga maksud dan
tujuan penyajian tari dapat ditangkap dengan mudah oleh penonton. Hal tersebut
didukung oleh Bahari (2008, h. 57) yang menyatakan bahwa seni tari merupakan
seni yang dapat diserap melalui indra penglihatan, di mana keindahannya dapat
dinikmati dari gerakan-gerakan tubuh, terutama gerakan kaki dan tangan, dengan
ritme-ritme teratur, yang di iringi irama musik yang diserap melalui indera
pendengaran.

Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan,


Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi

8
Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi).Jenis tari
ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari
Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.Peranan seni tari untuk dapat memenuhi
kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, sosial dan
komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan
sosial merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara
lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana
pertunjukkan.

B. Tarian sebagai bentuk identitas budaya bangsa yang harus dilestarikan

Pengenalan budaya terhadap generasi milenial sangatlah penting di lakukan guna


memberikan pengenalan terhadap nilai seni kebudayaan pada setiap daerah yang
ada di Indonesia. Ellys eIswan dari Mustarita (dalam Di skominfotik, 2018)
menjelaskan kurangnya perhatian nilai kebudayaan dan kesenian terhadap
generasi milenial. Hal tersebut disebabkan kurangnya pemanfaatan teknologi
yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan
kebudayaan. Berdasarkan fenomena tersebut, seni tari merupakan salah satu
kekayaan budaya bangsa yang harus di lestarikan.
Di tinjau dari fungsinya, tarian dapat digunakan sebagai wahana pengenalan
budaya suatu suku bangsa dengan berbagai identitas atau karakteristik yang
dimilikinya.Berikut merupakan contoh beberapa tarian di Indonesia (Halilintas &
Niniek, 2017) yang dapat diangkat sebagai alat pengenalan budaya suku setempat,
dan bahkan dapat digunakan untuk memperkenalkan identitas budaya bangsa
Indonesia pada umumnya.

1. Wayang Orang atau yang disebut dengan istilah Wayang Wong


(bahasa Jawa) merupakan Wayang yang dimainkan oleh orang
sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang Orang
merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Jawa,
khususnya Jawa Tengah.
9
Cerita Wayang Orang dimainkan berdasarkan pada kisah Mahabrata
dan Ramayana yang mengandung pesan moral dan sudah menyatu
dalam jiwa masyarakat setempat. Orang yang menonton pertunjukan
ini akan dibawa kembali ke zaman dahulu karena tata panggungnya
yang unik dan eksotis. Wayang Orang sendiri pertama kali muncul
pada abad ke-18 di Solo, diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada
tahun 1731.

2. . Tari
Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan
untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam
tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini
juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal
dari Gayo di Aceh Tenggara.

Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya


Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah

10
untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24
November 2011.

Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan


(dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun,
kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai
yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik
pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar)
atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Pembinaan seni tari dalam institusi formal dan informal juga perlu mendapatkan
perhatian yang cukup baik Hal tersebut penting untuk melestarikan budaya lokal
yang semakin hari semakin pupus dengan adanya arus modernisasi. Budaya lokal
Indonesia hendaknya tetap dijaga dan dilestarikan oleh generasi penerus
bangsa.Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan mengiplementasikan
pendidikan seni tari di sekolah baik sekolah dasar maupun menengah secara
menyeluruh.Selain, pemanfaatan teknologi untuk memperkenalkan tarian tersebut
dapat dioptimalkan dengan dukungan dari pihak institusi. Dengan kata lain,
kerjasamaberbagaipihak yang terkaitperluditingkatkan agar tercapaitujuan yang
telah ditetapkan bersama.

11
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan tari adalah
kesenian hasil kebudayaan yang dilakukan oleh manusia dengan beragam
kreativitas dengan konsep dan proses koreografis yang bersifat kreatif yang
mampu menciptakan keindahan. Manusia sebagai makhluk psiko fisik netral
memiliki hubungan timbal balik antara jasmani dan rohaninya. Untuk dapat
memahami hakikat, tari perlu. Mempelajari bidang-bidang seni lainnya yang
berkaitan erat dengan seni tari. Fisik manusia sebagai media ungkapan seni,
mendalami nilai-nilai keindahan dan keagungan, menekuni gerak dan sikap tubuh
tari dan mengenai batasan seni budaya

12
BAB III
METODE

A. Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih tiga minggu, dimulai pada 1
januari 2020
. Tergantung pada jenis tarian dan kesulitan pada gerak tari. Lokasi penelitian dan
penyusunan karya tulis ini adalah di SD Al – Qur’an Darul Fattah terdapat di Desa
Sribhawono dusun XII, Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung
Timur, Sumatera.

B. Metode Pengumpulan Data

Jenis penelitian yang diterapkan pada penulisan karya tulis ini adalah
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang diteliti secara
sistematis. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu observasi pada
gerak dalam media video, dokumentasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan
penggunaan media dan hasil belajar siswa pada pembelajaran siswa pada
pembelajaran tari dan ragam gerak tari yang ada di Indonesia pada siswi kelas 2
SD AL-QUR’AN DARUL FATTAH di Bandar Sribhawono.

13
BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan dan Hasil Evaluasi Produk

Tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia yang di ekspresikan
melalui gerakan ritmis yang indah atau estetis (Soedarsono, 1972). Maksud dari
ungkapan rasa adalah keinginan dari dalam diri seorang yang melimpahkan atau
menujukan rasa dan emosional seorang tersebut. Sedangkan gerakan ritmis yang
indah adalah gerakan tubuh yang disesuaikan dengan irama nada yang
mengiringinya, sehingga menciptakan daya pesona yang memikat bagi yang
melihatnya. Berikut hasil observasi yang dilakukan dalam penelitian ini.

Beberapa tarian di perkenalkan kepada para siswa yaitu:


1. Tari lathi jawa( kelas 5)
2. Tari jaranan
3. Tari Sigeh Pengunten 9 Peserta
4. Tari saman
5. Tari wayang jawa

6. Tari dinding ba dinding


Berikut penjelasan masing-masing tarian nusantara yang di ajarkan kepada siswa
SD AL-QUR’AN DARUL FATTAH di Bandar Sribhawono.

1. Tari Lathi jawa ( kelas 5)


Tari lathi jawa merupakan tarian yang menggunakan lagu jawa yang
mempunyai banyak arti dan filosifinya tersendiri. Gerakan pada tarian ini
pun mengikuti makna yaitu “seseorang yang di percayai ialah
perkataannya” dan menggunakan penghayatan pada setiap liriknya.tarian ini
merupakan tarian dance modern yang menggunakan gerakan adat serta
pengembangan geraknya menjadi lebih modern dan tetap memiliki makna
dan filosofi tersendiri. Dengan gerakan yang cukup rumit maka di tarikan
oleh kelas tinngi yaitu kelas 5.
Pakaian dalam tarain ini yaitu pakaian jawa dan bali.

14
GAMBAR 1. Tari Lathi Jawa

2. Tari Jaranan
Tari Jaranan adalah kesenian tari tradisional yang dimainkan oleh para
penari dengan menaiki kuda tiruan yang tebuat dari anyaman bambu.
Selain kaya akan nilai seni dan budaya, tarian ini juga sangat kental akan
kesan magis dan nilai spiritual. Tari Jaranan ini merupakan kesenian yang
sangat terkenal di Jawa Timur, di beberapa daerah di Jawa Timur kesenian
jaranan ini masih tetap hidup dan di lestarikan. Salah satunya adalah
kabupaten Kediri yang menjadikan tarian ini sebagai tarian khas di sana.

Sejarah tentang Tari Jaranan ini memiliki beberapa versi cerita yang
berbeda. Menurut salah satu cerita legenda yang berkembang di
masyarakat, tarian ini menceritakan tentang pernikahan Klono
Sewandono dengan Dewi Songgo Langit. Dan penari berkuda pada Tari
Jaranan ini menggambarkan tentang rombongan prajurit yang mengiringi
boyongan Dewi Songgo Langit dan Klono Sewandono dari Kediri menuju
wangker. Tari Jaranan ini merupakan warisan nenek moyang yang masih
tetap ada dan berkembang hingga sekarang.

Dalam pertunjukannya, Tari Jaranan ini dilakukan oleh sekelompok penari


dengan pakaian prajurit dan menunggangi kuda kepang. Sambil
menunggangi kuda tersebut mereka menari dengan gerakan yang dinamis
dan selaras dengan music pengiringnya. Selain menari mereka juga
memainkan kuda kepang dengan gerakan yang variatif. Dalam pertunjukan
Tari Jaranan ini juga diiringi oleh berbagai music gamelan seperti kenong,
kendang, gong dan lain - lain. Dalam pertunjukan Tari Jaranan ini sangat
kental akan kesan magis dan nilai spiritualnya. Sehingga tidak jarang pada
saat pertunjukan para penari mengalami trance atau kesurupan. Hal ini
berkaitan dengan kepercayaan masyarakat jawa pada jaman dahulu akan

15
roh – roh para leluhur. Sehingga masyarakat menjadikan Tari Jaranan ini
sebagai alat komunikasi dengan leluhur mereka.

Dalam Tari Jaranan ini juga terdapat seorang pawang atau yang sering di
sebut dengan Gambuh. Gambuh disini bertugas untuk melakukan ritual,
berkomunikasi dengan leluhur dan menyembuhkan penari yang kesurupan.
Pada saat pertunjukan, sang gambuh membacakan mantra dan memanggil
roh leluhur untuk memasuki raga sang penari. Setelah roh tersebut masuk
ke raga sang penari maka penari akan menari tanpa sadarkan diri, karena
raga sang penari sudah dikendalikan oleh roh yang memasukinya. Mereka
akan menari sambil melakukan berbagai atraksi seperti makan kembang,
makan pecahan kaca dan lain - lain. Tanpa merasa sakit mereka
melakukan atraksi sambil menari didampingi sang Gambuh. Hal ini lah
yang menjadi keunikan dari jaranan. Selain sebagai acara hiburan, tarian
ini juga sebagai ritual dan penghormatan terhadap leluhur mereka.

3. Tari Sigeh Pengunten 9 Peserta


Tari Sigeh Pengunten (Siger Penguntin) merupakan salah satu tari kreasi
baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari
sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui
Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian
Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga

16
mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk
merepresentasikan budaya Lampung yang beragam.

Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual


penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan.
Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para
tamu undangan. Selain itu, mempunyai makna esensial dari tari ini
merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang
hadir. Dalam tari ini ditarikan oleh 9 peserta, para penari
mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes,
ramah, dan penuh kehangatan.

Proses lahirnya Tari Sigeh Pengunten tak lepas dari realitas budaya
Lampung yang terdikotomi menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat
yang memiliki kekhasan tersendiri sama-sama merasa paling layak
merepresentasikan Lampung. Tari sigeh pengunten merupakan sintesis
dari dua indentitas kebudayaan yang ada di Lampung. Tari ini menyerap
gerak tarian baik dari adat Pepadun maupun adat Peminggir menjadi
satu kesatuan yang harmonis dan dapat diterima masyarakat luas.

Salah satu ciri dalam tari sigeh pengunten yang merupakan unsur asli
dari tari sembah adalah aksesori yang dikenakan para penari. Sesuai
namanya, aksesori utama yang digunakan adalah siger – mahkota
berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung. Akseso ri
lain yang digunakan pada jemari tangan penari sigeh pengunten
adalah tanggai, yaitu penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas.
Selain kedua aksesori tadi, penari sigeh pengunten juga
mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah
jukum, dan pending. Macam Gerak Tari Sigeh Pengunten antara lain
Lapah tebeng, Seluang mudik,sembah, kilat mundur, ngerujung, samber
melayang, gubuh gakhak ,makuracang, ngiyau biyas, knui melayang,
tolak tebing,belah hui, mempan bias, lipeto.

17
Kesulitan yang di alami ialah pembagian waktu antara latihan dan
belajar serta sulit memahami pada gerak tari makuracang ,tolak tebing
,ngiyau bias, belah hui, dan mempan bias. Semakin banyak peserta tari
semakin sulit siswa memahami dan membagi waktu dalam ujian praktik
individu, serta kekompakan.

Gambar 3. Tari sigeh pengunten 9 peserta

Dalam tarian ini melibatkan peran penting pemanfaatan video dalam


pembelajaran. Siswi lebih cepat memahami di setiap gerak tari dan bisa
untuk media pembelajaran latihan dirumah tanpa siswi takut lupa
gerakan.

4. Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan
untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam
tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini
juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal
dari Gayo di Aceh Tenggara.
18
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya
Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah

19
untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24
November 2011.

Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan


(dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun,
kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai
yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik
pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar)
atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan,


pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai
pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan,
dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup).
Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam
mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Tari saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik,


akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka
yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha
mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.
Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut syekh.
Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan
dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki
konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan
sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.

Pada zaman dahulu, tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu, di
antaranya dalam upacara memperingati hari Maulid Nabi Muhammad.
Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan
pula pada acara-acara yang bersifat resmi, seperti kunjungan tamu-tamu

20
antar kabupaten dan negara, atau dalam pembukaan sebuah festival
dan acara lainnya.

Gambar 4. Tari
Saman

Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti
gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini
menggunakan bahasa Bahasa Gayo). Pada umumnya, tarian
saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi
jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan
kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian
8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki
bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh
penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai
gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syekh. Selain
mengatur gerakan para penari, syekh juga bertugas menyanyikan
syair-syair lagu saman, yaitu ganit.

21
5. Tari wayang jawa
Wayang Orang atau yang disebut dengan istilah Wayang
Wong (bahasa Jawa) merupakan Wayang yang dimainkan oleh orang
sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang Orang
merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Jawa,
khususnya Jawa Tengah.
Cerita Wayang Orang dimainkan berdasarkan pada kisah Mahabrata
dan Ramayana yang mengandung pesan moral dan sudah menyatu
dalam jiwa masyarakat setempat. Orang yang menonton pertunjukan
ini akan dibawa kembali ke zaman dahulu karena tata panggungnya
yang unik dan eksotis. Wayang Orang sendiri pertama kali muncul
pada abad ke-18 di Solo, diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada
tahun 1731.

6. Tari Dinding badinding


Tari Indang atau dinding badinding diperkirakan diadaptasi dari
kebudayaan arab. Dengan bukti Indang yang digunakan serta penuturan
lisan yang mengiringi tarian sarat akan shalawat dan dakwah. Karena
memang tarian ini dahulunya berfungsi sebagai alat dakwah.

Tari indang dulunya dimainkan oleh pemuda-pemuda selepas mengaji di


surau-surau. Nyanyian disesuaikan dengan tujuannya sebagai sarana
pendidikan dan dakwah islam. Pada masa-masa berikutnya barulah
kemudian tarian ini berkembang menjadi tari yang sifatnya hiburan, tanpa
menghilangkan sisi dakwah tentunya.

umlah penari Indang biasanya bervariasi dari 9 hingga 25 orang, yang


penting ganjil. Gerakan dibuat dinamis dan bervariasi. Sesekali para penari
memagang dan memukul Indang untuk menghasilkan bunyi-bunyian
22
sekaligus mengatur tempo. Kadang Indang ditaruh didepan, dan sesekali di
jentik dengan jari mereka. Gerakan tari kadang meliuk ke depan dan ke
belakang berselang seling, kadang ke kanan dan kiri secara bergantian.
Namun masih tetap dalam satu shaf (barisan).

Ada dua hal wajib yang harus ada dalam permainan Tari ini.

 Tukang Zikir (Orang ini biasanya berada di belakang di luar barisan


penari)

 Tukang Alih
Orang ini berfungsi sebagai pemimpin tarian, serta penentu perubahan
setiap gerakan tari. Posisinya tergabung didalam penari.

Dahulunya musik yang digunakan berasal dari indang itu sendiri, serta
diiringi dengan Nyanyian yang dilafalkan Tukang Zikir. Masa itu tarian ini
berfungsi terbatas untuk media dakwah. Lain halnya dengan
perkembangan sekarang, dimana tarian juga berfungsi sebagai media
hiburan.

Gambar 6. Tari Dinding badinding

Aplikasi yang digunakan biasanya dalam bentuk digital melalui video tari yang
akan di kembangkan atau di kreasikan agar bisa di mengerti oleh anak anak.

23
B. Pembahasan

Berdasarkan temuan dan evaluasi kegiatan tersebut diperoleh informasi bahwa


siswa siswi mengerti berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia dan
keanekaragaman gerak tari pada setiap tarian yang berbeda. Keuntungan
mengenalkan tarian nusantara melalui pembelajaran kepada anak anak sekolah
dasar antara lain membantu siswa lebih mengenal budaya bangsa Indonesia dan
sekaligus melatih keterampilan gerak mereka. Mengenalkan tarian tradisional
daerah dapat kita lakukan pada anak usia dini. Anak usia dini sedang mengalami
masa keemasan tumbuh kembangnya (golden age, mengalami perkembangan baik
secara fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan, sosio emosional,
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan tahap-tahap perkembangan usianya. Untuk
mendukung tumbuh kembangnya dengan baik perlu didukung dengan kegiatan
yang tepat.

Mengajarkan tarian tradisional memberikan banyak manfaat bagi tumbuh


kembang anak, seperti anak diajarkan koordinasi gerak motorik antara tangan,
kaki, dan tubuh seirama dengan alunan lagu. Dengan menari, tubuh anak menjadi
lentur, sehat, serta postur tubuh anak menjadi lebih bagus dibanding yang tidak
menari.

Dengan belajar menari, anak-anak juga diajarkan kerjasama dan berinteraksi


dengan teman lainnya. Dalam menari terjalin komunikasi dengan teman-teman
lainnya, sehingga anak menjadi akrab satu sama lainnya. Menari juga
meningkatkan kepercayaan diri pada anak. Anak yang menari nantinya pasti akan
menampilkan tarian yang dibawakannya dihadapan orang banyak, sehingga
diperlukan tingkat kepercayaan diri pada anak, hal ini sangat baik bagi anak dalam
menumbuhkan semangat kepercayaan diri tersebut.

Peran serta dukungan sekolah serta fasilitas membuat siswa lebih bersemangat
latihan dan peran penting orang tua serta masyarakat yang mendukung adanya
pengenalan kebudayaan seni tari dan gerak pada tari. Media yang digunakan pun
ikut berperan serta memudahkan anak anak untuk mengetahui macam gerak.

24
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya,


dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Pentingnya pengenalan kebudayaan kepada anak-anak
2. Manfaat pengenalan gerak tari
3. Pentingnya media pendamping seperti video dalam pembelajaran gerak tari

2. Saran

Dengan mengenal lebih banyak Tarian di seluruh provinsi di Indonesia mudah-


mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.

Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni
tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu
daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Diskominfotik. (2018). Pentingnyapengenalanbudayakepadagenerasimilenia;.


Diunduh 25 Oktober 2019 pada
https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/pentingnya-pengenalan-budaya-
kepada-generasi-milenial
Halilintar, L. & Niniek, S. (2017). Pakarena: Sebuah Bentuk Tari Tradisi
Makassar. Pusaka Wisata Budaya.
Soedarsono. (1972). Jawa dan Bali Dua Pusat Perkembangan Drama Tari di
Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Soedarsono, RM. (2000). Melacak Jejak Perkembangan: Seni di Indonesia.
Bandung: Nusantara. https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Pakarena
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-kipas-pakarena
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Bedana

26
LAMPIRAN I: BIODATA

Nama : LENY ANJASWATI


NIM : 856952013
POKJAR : Bandar Srihawono

UPBJJ-UT : Bandar Lampung

Alamat : Bandar Agung, kecamatan Bandar sribhawono

Tempat Mengajar : SD AL-QUR’AN DARUL FATTAH Bandar Sribhawono,

Lampung

27

Anda mungkin juga menyukai