RENCANA PENELITIAN
OLEH
F1111191032
i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
A. Judul Penelitian........................................................................................................5
B. Latar Belakang.........................................................................................................5
C. Rumusan Masalah....................................................................................................8
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................................8
E. Manfaat Penelitian...................................................................................................9
1. Manfaat Teoretis..................................................................................................9
2. Manfaat Praktis....................................................................................................9
F. Penjelasan Istilah...................................................................................................10
G. Landasan Teori...................................................................................................11
1. Tari Tradisional..................................................................................................11
2. Fungsi Tari..........................................................................................................12
3. Kebudayaan........................................................................................................14
4. Upacara Adat......................................................................................................15
H. Penelitian Relevan..............................................................................................16
I. Metodologi Penelitian............................................................................................17
1. Metode Penelitian...............................................................................................17
2. Bentuk Penelitian................................................................................................18
3. Pendekatan Penelitian........................................................................................19
J. Lokasi Penelitian....................................................................................................21
K. Sumber Data dan Penelitian..............................................................................21
L. Teknik dan Alat Pengumpulan Data....................................................................22
1. Teknik Pengumpulan Data................................................................................22
2. Alat Pengumpulan Data.....................................................................................24
M. Teknik Menguji Keabsahan Data.....................................................................26
N. Teknik Analisis Data..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................31
Lampiran 1.....................................................................................................................33
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga rencana penulisan ini
Pertunjukan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu
2. Regaria Tindarika S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah
7. Orang tua saya Bapak Sutejo, Almh. Ibu Maria Ose dan Ibu Sambung saya Lusia
Fatmawati yang menjadi penyemangat saya, serta keluarga saya yang telah
penelitian ini
8. Personil Jamet Kudasi, Tata, Agus, Andar, Deo, Rama, Sindy, Titha, Dolly yang
penelitian ini.
konsentrasi tari dan musik angkatan 2019 yang telah memberikan dukungan dan
bantuan secara langsung maupun tidak langsung serta bertukar pikiran kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan ini baik dari
segi Bahasa dan tata penulisan. Semoga rencana penelitian ini bermanfaat bagi
pembaca. masukan, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi
Penulis
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang
Kalimantan Barat. Terdapat 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Melawi. Hal ini
berdasarkan hasil statistik pengolahan data yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Melawi pada tahun 2020 secara administaratif. Satu diantaranya yaitu Kecamatan Ella
Hilir. Masyarakat Kecamatan Ella Hilir mayoritas bersuku Dayak. Satu diantara suku
Dayak Melahui sebagian besar tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah dan masih termasuk sub suku dalam rumpun Dayak Ot Danum
Ngsaju. Dayak Melahui memiliki berbagai macam tradisi adat dan budaya yang
berhubungan dengan aktivitas serta kegiatan masyarakat sehari-hari yang masih diatur
dalam adat istiadat setempat. Adat kehidupan dan adat kematian merupakan adat yang
mengikat masyarakat yang ada di Kecamatan Ella Hilir. Ada beberapa upacara adat
yang terdapat disuku Dayak Melahui satu diantaranya upacara adat Ngensudah.
untuk melepaskan pantangan atau larangan dan menghormati kerabat yang sudah
meninggal. Hal ini sejalan dengan makna dari kata Ngensudah yaitu “selesai”.
Masyarakat Dayak Melahui percaya melalui upacara ini, Ngensudah menjadi media
penghantaran jiwa orang yang sudah meninggal agar dapat beristirahat dengan tenang
sehingga harus dilaksanakan setiap ada anggota keluarga yang meninggal. Upacara ini
dilaksanakan setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah pemakaman. Beberapa
prosesi yang dilaksanakan sebelum memasuki prosesi upacara adat Ngensudah satu
diantaranya adalah pihak keluarga merenovasi makam. Hal ini dijadikan syarat
hari pemakaman atau biasanya menunggu pihak keluarga sudah siap dalam keadaan
finansialnya. Syarat khusus ini harus dilakukan terlebih dahulu dari pihak keluarga.
Pihak keluarga mempercayai bahwa renovasi makam sebagai bentuk atau bakti terakhir
kepada orang yang telah meninggal dunia, selain renovasi makam adapun bentuk
lainnya sebagai penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Hal tersebut
menggambarkan tentang pemujaan dan mengiring perjalanan menuju surga yaitu Tari
Bigal.
Tari Bigal merupakan bagian inti dalam upacara adat Ngensudah yang
wajib dilakukan bersama keluarga besar. Tari Bigal dilaksanakan dipertengahan ritual
Bigal ada persembahan pengorbanan yang perlu dilakukan terlebih dahulu, yaitu berupa
hewan seperti kerbau, babi atau sapi (tergantung ekonomi keluarga). Hewan tersebut
diikat pada patung temaduk dengan maksud keluarga sudah siap untuk melaksanakan
upacara tersebut.
Menurut Ngetas (narasumber) hal ini bertujuan untuk menyelesaikan pantangan
dari kerabat yang sudah meninggal agar tidak menjadi bala bagi keluarga besar lainnya.
sangkeraiak, nyube (kapur sirih, buah pinang, rokok). Jumlah orang yang terlibat dalam
tarian ini tidak ditentukan dan tidak memandang usia. Tarian ini boleh ditarikan oleh
perempuan maupun laki-laki. Tari Bigal termasuk pada ritual inti upacara adat
Ngensudah yang dilakukan dipertengahan upacara dan biasanya dilakukan setelah 2-3
hari setelah renovasi makam. Tarian ini diiringi musik pengiring yang disebut Tabuh
Bigal. Tari ini dilaksanakan di halaman pekarangan rumah kerabat yang meninggal.
Tarian ini memiliki kesakralan yang tidak dapat ditarikan dalam Upacara Adat
lainnya. hal ini saling berkaitan dengan aturan dan kepercayaan yang ada pada
Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah Dayak Melahui di Kecamatan Ella Hilir”
karena Tari Bigal memiliki bagian penting yang mana pada gerak tarinya tidak
boleh diubah dan satu diantara penari lainnya ada yang membawa nyube (kapur
sirih, buah pinang, dan rokok) untuk dioleskan pada penari lainnya. Tari Bigal
merupakan rangkaian kegiatan upacara yang harus dilakukan agar syarat dalam upacara
dapat terpenuhi. Tari Bigal pasti memiliki perannya tersendiri dalam Upacara
Adat Ngensudah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mendalami mengenai fungsi
dalam Upacara Adat Ngensudah. Penulis akan mencari tahu serta memaparkan
struktur adat dari Upacara Adat Ngensudah, kemudian fungsi Tari Bigal dalam
C. Rumusan Masalah
2. Apa Fungsi Tari Bigal Dalam upacara adat Ngensudah di Kecamatan Ella
D. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan ini terdapat dua aspek manfaat yaitu manfaat secara teoretis dan
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai satu diantara literasi
Kalimantan Barat yang masih sulit terjangkau oleh wisatawan dari luar pulau
Kalimantan Barat.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi peneliti
bagi penulis dalam menerapkan metode penulisan terhadap masalah yang dihadapi
secara nyata juga dalam rangka meningkatkan kebudayaan dalam mendalami Tari Bigal
dalam Upacara Adat Ngensudah Dayak Melahui di Kecamatan Ella Hilir Kabupaten
Melawi.
2) Bagi Pembaca
mengenai Tari Bigal serta dapat menjadi acuan utama khususnya bagi masyarakat
Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat yang dijadikan sebagai identitas daerah
tersebut.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambahan bahan ajar bagi guru
seni budaya dan juga dapat menambah wawasan pengetahuan bagi siswa berkaitan
dengan tari tradisi daerah setempat yaitu, Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah
tradisonal yang ada di provinsi Kalimantan Barat, dan mejadi referensi untuk
5) Masyarakat
masyarakat dapat melestarikan budaya ini agar tidak adanya kepudaran pada nilai-nilai
F. Penjelasan Istilah
antara penulis dan pembaca dalam penelitian ini maka penulis memberikan penjelasan
1. Fungsi Tari
pertunjukan dan ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta melalui upacara adat.
Fungsi merupakan hubungan yang terjadi antara kegunaan suatu hal dengan yang lain
Tari Bigal berfungsi sebagai tari ritual dalam upacara adat Ngensudah Dayak
Melahui di Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi yang memiliki beberapa prosesi
dan bersikap sakral dalam upacara tersebut.
2. Tari Bigal
Tari Bigal adalah tari tradisi yang berasal dari suku Dayak Melahui di
Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi. Tarian ini hanya dapat disaksikan dalam
Upacara Adat Ngensudah yang dilaksanakan ketika ada perayaan pesta kematian.
atau larangan dan menghormati kerabat yang sudah meninggal. Upacara ini biasanya
diadakan setelah syarat utama telah dilaksanakan yaitu renovasi makam. Upacara ini
biasanya berlangsung selama paling lama satu minggu atau sekitar 3-4 hari tergantung
G. Landasan Teori
1. Tari Tradisional
tarian yang mengandung nilai murni bermutu tinggi, yang dibentuk pola-pola tertentu
dan terikat, mengandung nilai filosofis yang dalam simbolis religius dan tradisi yang
tetap”. Oleh karena itu, dapat didefinisikan bahwa tari tradisional adalah suatu bentuk
tari yang mengandung unsur serta nilai kristalisasi yang tinggi. Sedangkan menurut
Sumartono (2006, h.53) menuturkan “tari tradisi dalam perbincangan umum, seringkali
diartikan sebagai sebuah kebiasaan yang telah secara turun-temurun dan berulang dari
satu generasi ke generasi lainnya dalam rentan waktu yang cukup panjang”. Suatu
tradisi terkandung nilai atau norma yang mengikat bagi masyarakat. Tari tradisi tidak
hanya hidup dan berkembang di lingkungan dan budaya saja, melainkan banyak juga
yang berkembang di kota besar seperti Jakarta, tetapi dimana pun suatu tari tradisi
hidup, tarian tersebut dapat dikenal dari ciri yang khas, dan diakui berasal dari suatu
wilayah asalnya. Ciri tersebut meliputi unsur gerak, tata rias dan busana, spirit, serta
musik iringannya.
Berdasarkan pendapat di atas maka Tari Bigal termasuk dalam tari tradisional
karena mempunyai karakter tersendiri yang menjadi ciri khas suatu daerah dan gerak
pada tari Bigal menggambarkan nilai-nilai filosofis dan simbol religius yang
terkandung didalamnya.
2. Fungsi Tari
upacara Agama dan adat istiadat yang banyak terdapat di daerah-daerah yang masih
bertradisi kuat, fungsi tari pada upacara (ritual) merupakan tari tertua dalam sejarah
kehidupan manusia yaitu sebagai upacara peribadatan yang pada umumnya disebut tari
ritual”. Menurut Jazuli (1994, hal.43-46) “Terdapat beberapa macam jenis dan fungsi
lain, pertama Upacara Keagamaan, jenis tarian merupakan tarian sesaji yang
bersifat religious bisa dilihat di pulau Bali pusat perkembangan agama Hindu
pada saat acara keagamaan di Pura-pura. Kedua yaitu Upacara Adat, upacara ini
dan kematian.
seperti hanya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari apa yang
dilihatnya, tarian ini dapat dikatakan sebagai tari yang memiliki bobot nilai
mengungkapkan perasaan, kegemaran seni. Tarian ini digunakan pada saat acara
Jenis tarian yang terdapat bobot nilai seni yang berat, karena untuk
kepuasan bagi penikmat seni tari yang melibatkan aspek jiwa di dalam
pertunjukan tersebut. Karya seni tari ini di pertunjukan karena memiliki nilai,
kesan dan makna yang dapat tersampaikan kepada penikmat tari, sehingga
Berdasarkan uraian di atas, tari Bigal termasuk dalam tari ritual karena
masuk ke dalam kriteria ciri-ciri seni pertunjukan ritual sebagai sarana upacara.
Tari Bigal hanya boleh ditarikan pada upacara adat Ngensudah saja, dan adat
pengetahuan serta keseluruhan faktor sosial, religius dan lain-lain. Budaya difungsikan
secara luas oleh manusia sebagai sarana untuk mengatasi masalah-masalah yang
kebutuhan hidup. Contoh budaya fungsional ini banyak sekali dalam masyarakat kita
dan bisa kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Satu diantara tangkai budaya
adalah seni tari. Kebudayaan itu sendiri merupakan hasil karya manusia yang
mengandung ide dan gagasan dari masyarakat yang berwujud dalam aktivitas sebagai
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”
kebudayaan.
organisasi politik); d. bahasa (lisan dan tulisan); e. kesenian (seni lukis,seni suara, seni
sastra, seni tari); f. sistem pengetahuan (kealaman, sosial, humoniora); g. religi (agama,
Berdasarkan pernyataan para ahli di atas, kebudayaan suku dayak Melahui satu
diantaranya adalah upacara adat Ngensudah sesuai dengan definisi yang pertama yaitu
seni,moral,adat istiadat, dan segala kecakapan lain yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Hal ini disebabkan karena suku dayak Melahui memiliki hukum
adat yang mengatur, serta adat istiadat yang masih dipertahankan hingga sekarang.
4. Upacara Adat
perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama, dan
upacara adat termasuk dalam golongan adat yang tidak mempunyai akibat hukum,
hanya saja apabila tidak dilakukan oleh masyarakat maka timbul rasa kekhawatiran
dengan manusia adalah sebuah keharusan yang tidak dapat ditolak, karena hubungan
menyelesaikan pantangan dan menolak bala agar keluarga besar terhindar dari
masyarakat Dayak Melahui karena dilaksanakannya pada saat ada orang yang
meninggal saja. Upacara Adat Ngensudah menjadi upacara yang sakral dikarenakan
H. Penelitian Relevan
sebagai acuan dan pembandingan penelitian yang di lakukan. Hasil penelitian yang
Fungsi tari, teori yang digunakan sebagai acuan yaitu teori fungsi. Selain
Dekapriyo dengan yang diteliti oleh penulis yaitu sama-sama membahas tentang
fungsi tari. Teori yang digunakan sebagai acuan yaitu teori fungsi, selain
Barat. Persamaan penelitian Marsianus Roji dengan yang diteliti oleh penulis
yaitu sama-sama membahas tentang fungsi, teori yang digunakan sebagai acuan
yaitu teori fungsi, selain memiliki persamaan juga memiliki perbedaan yaitu
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang diteliti oleh penulis adalah sama-
I. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
adalah data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka. Data yang terkumpul setelah dianalisis selanjutnya
mendeskripsikan struktur penyajian dan fungsi tari Bigal dalam upacara adat
Ngensudah dayak Melahui di Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi agar dapat
menafsirkan data sesuai dengan fakta, keadaan, dan fenomena pada saat penelitian
2. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam rencana penelitian ini adalah
karena data yang dihasilkan dalam penulisan ini berupa kalimat bukan berupa angka,
data yang dihasilkan berupa paparan berbentuk kata-kata tertulis kalimat atau kata-
kata tersebut didapat dari hasil wawancara dan pengamatan secara langsung.
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa
menggunakan teknik statistik. Penelitian yang sering menggunakan cara ini adalah
studi kasus dan historikal”. Zuldarial (2012, hal.2) mengemukakan bahwa “metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Bentuk penelitian
kualitatif digunakan karena penyajian data yang digunakan adalah dalam bentuk
yang alamiah dan pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan bentuk kualitatif karena ingin
dideskripsikan mengenai struktur penyajian dan Fungsi tari Bigal dalam upacara
3. Pendekatan Penelitian
bertujuan agar penulisan ini dapat menjawab dengan jelas rumusan masalah
Menurut Sedyawati (dalam Pramutomo, 2007, hal. 72) antropologi tari berarti
kebudayaan bersangkutan. Antropologi tari adalah suatu studi yang mempelajari tari
sebagai produk kebudayaan terkait dengan masyarakat (Sumaryono 2011, hal.10).
Dalam hal ini tari dilihat sebagai sebuah unsur kebudayaan yang utuh. Tari dalam
perjalanan hidup manusia mempunyai peranan yang penting yang telah menjadi
menyimpulkan bahwa tari adalah budaya dan budaya itu tari serta kesatuan tari
yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu”. Penelitian ini nantinya memerlukan
peran masyarakat sebagai pelaku yang ikut serta dalam Upacara Adat Ngensudah.
karena tari Bigal merupakan bagian dari kebudayaan serta adat istiadat yang
Oleh sebab itu, harus adanya relasi dan sosialisasi yang baik antara penulis dengan
fungsi tari Bigal Dayak Melahui dan data yang dihasilkan akan diungkapkan atau
Lokasi penelitian ini akan dilakukan tepatnya di Desa Akam Kecamatan Ella
seorang Temenggung (kepala adat) di Desa Akam yang mengetahui segala adat istiadat
dan tentunya mengetahui tentang tari Bigal serta syarat-syarat yang dibutuhkan ketika
diadakannya suatu upacara adat tersebut dan beliaulah yang akan memimpin
a. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini berupa informasi yang
dengan kebutuhan penulis dalam penelitian ini. Berikut beberapa narasumber yang
(ketua adat) di Desa Akam dan juga mengetahui tentang Tari Bigal dalam
2. Udoy Onon (60) sebagai informan kedua, beliau merupakan pemusik Tari
Bigal sekaligus tokoh masyarakat yang sering terlibat dalam Upacara Adat
Ngensudah.
Tari Bigal.
b. Data Penelitian
Data yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan data bentuk
deksriptif. Data yang akan diperoleh berkaitan dengan Fungsi Tari Bigal dan
pengumpulan data pada sebuah penelitian bergantung pada jenis penelitian yang
dipilih. Sugiyono (2017, hal.194) mengatakan “untuk memperoleh data yang dapat
mengungkap suatu masalah penelitian, maka perlu dipilih teknik pengumplan data
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun cara atau teknik pengumpulan data
penelitian ini, penulis akan menggunakan empat teknik pengumpulan data yaitu,
a) Teknik Observasi
dengan cara mengamati hal-hal yang tampak pada objek penelitian. Menurut
Nopriyanti (2014, hal.44) “teknik observasi merupakan proses yang terdiri dari
proses biologis dan psikologis dan dua di antara yang terpenting adalah proses-
Mencatat kejadian dan informasi yang berkaitan dengan struktur penyajian dan
b) Teknik Wawancara
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
c) Wawancara Terstruktur
agar penulis mudah bertanya mengenai informasi yang berkaitan dengan struktur
penyajian dan fungsi Tari Bigal pada Upacara Adat Ngensudah serta penulis
peristiwa yang telah lalu, yang berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental
bukti bahwa penulis tidak merekayasa data, karena data yang diperoleh benar-
fungsi Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah dengan melihat atau mencari
biasanya peristiwa yang telah lalu berupa foto, video atau tulisan.
yaitu pulpen, buku, dan kamera, sedangkan peralatan lunak seperti pedoman observasi
kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.
Dimana peneliti menjadi instrument pertama yang secara langsung sendiri kelapangan,
Beberapa alat bantu pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian, sebagai
berikut :
3) Pedoman Wawancara
Fungsi Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah di Kecamatan Ella Hilir
Kabupaten Melawi.
4) Pedoman Observasi
observasi ini diajukan untuk lebih fokus ke masalah yang akan diteliti. Bentuk
pedoman observasi berupa lembaran atau catatan berkala, yang berisi tentang
terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan
sejawat, analisis kasus negative, dan membercheck”. Teknik dalam uji kredibilitas yang
1. Triangulasi
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dengan berbagai cara, dan
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”.
tentang Fungsi Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah sehingga mendapatkan
tentang adat dan tradisi suku Dayak Melahui. Narasumber kedua Udoy Onon
yang merupakan pemusik Tari Bigal sekaligus masyarakat yang berperan
Bagan Triangulasi:
wawancara
2. Perpanjangan Pengamatan
informan atau narasumber yang pernah ditemui maupun baru ditemui”. Tujuan
akrab, semakin terbuka, dan saling mempercayai sehingga tidak ada informasi
yang disembunyikan.
Analisis data dalam rencana penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan
h.108-109) “analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif yang berdiri dari
kegiatan reduksi data, display data, dan klasifikasi data”. Adapun beberapa langkah-
1. Reduksi Data
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang data yang tidak digunakan. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk
pendapat Miles dan Huberman (2007, h.16) yang mengungkapkan bahwa “reduksi
mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan
cara sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi”.
Dari pernyataan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa reduksi
data merupakan sebuah teknik analisis data yang digunakan untuk mengambil data
reduksi data maka dari itu, penulis akan tetap terfokus pada data yang ingiin
diperoleh.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data adalah usaha merangkum inti dari seluruh data, proses dan
memiliki persamaan. Pada proses ini penulis memilih dan mengambil poin penting
3. Display Data
mengorganisasikan data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan data
yang lain, sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar terlibat dalam satu
kesatuan yang utuh. Menurut Kartiko (2013, h.86) “analisis data adalah proses
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang
lain”.
O. Alur Prosedur Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
University Press.
Jakarta: Kompasiana.
Jazuli, Muhammad. 2008. Seni Tari. Semarang: Manajemen Seni Pertunjukan, cet
kedua.
Keesing. M Roger. (1992). Budaya dan Manusia dalam Beberapa Konsep dasar.
Pramudita, L., & Fretisari, I. (2015). Fungsi Tari Langkah Bujur Serong Pada
Pelajar
Roji, Marsianus. 2019 Analisis Fungsi tari Sabak’n Apa’k pada suku dayak Bina’eh di
Subekti. (2008). Seni Tari Pengantar dan Praktek Menyusun Tari Bagi
Negeri Malang.
Sumaryono, dan Suanda, 2006. Tari Tradisional. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni
Nusantara
Widaryanto, F.X. 2007. Antropologi Tari. Bandung: Sunan Ambu Press STSI
Bandung
Yogi, Y., Ismunandar, I., & Istiandini, W. (2022). BENTUK PENYAJIAN TARI
PEDOMAN OBSERVASI
Fokus penelitian Sub fokus Aspek-aspek sub
fokus
Tari Bigal 1. Struktur
Penyajian
Tari Bigal