Proposal Penelitian
Oleh
MIA LESTARI
NIM 160388201068
memberikan nikmat dan karunia-Nya sampai saat ini. Sehingga penulis dapat
Melayu Isolek Masyarakat Desa Tebang Kecamatan Palmatak dengan Desa Air
penelitian ini disusun guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bahasa dan
dalam pempelajari beberapa hal yang menyangkut pada teori morfem dalam
morfologi.
proposal penelitianini. Namun, berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak
baik dengan memberikan bantuan, saran dan masukan, hingga penulis mampu
menyelesaikan proposal seminar ini. Tak luput, dalam kesempatan ini penulis
haji;
i
4. Assist. Legi Elfitra, M.Pd.,Penasehat Akademik yang selalu memberikan
5. Assist. Drs. Suhardi, M.Pd., selaku Pembimbing 1 yang sangat membantu dan
penelitian ini;
7. Kepada kedua orang tua penulis ayahanda Amiruddin dan ibunda Darina yang
bersama.
semua pihak yang terkait. Semoga proposal penelitian ini dapat berguna dengan
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1.1Morfem..........................................................................................................7
2.1.2Bentuk Kata.................................................................................................13
2.1.2.1Jenis Kata.............................................................................................14
3.1.2JenisPenelitian.............................................................................................25
3.2.1Tempat.........................................................................................................26
3.2.2Waktu...........................................................................................................26
3.2.1Data..............................................................................................................28
3.2.2Sumber Data................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
DAFTAR TABEL
BAB II
LANDASAN TEORITIS
terdapat tiga fungsi kajian pustaka, yaitu (1) untuk memastikan pernahnya
masalah yang lagi diteliti dilakukan oleh peneliti lain; (2) apakah masalah yang
diteliti dikaji secara komperhensif, lengkap dan hasinya memuaskan atau tidak;
dan (3) mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti.
lainnya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa morfologi prefiks pe-
menjadi pa-, dan se- menjadi sa-. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini adalah variasi fonologis pemakaian bahasa Melayu yang berada di Desa
Kepulauan Riau.
dengan penelitian mengenai Variasi Fonologis Bahasa Melayu ini adalah sama-
sama meneliti tentang variasi pada bahasa daerah dalam bidang fonologi.
tentang variasi fonogis Pada penelitian ini, peneliti mengambil judul Variasi
perubahan dari keadaan semula; selingan; 2. bentuk (rupa) yang lain; yang
berasal dari kelompok sosial yang berbeda dan faktor keadaan alam, yaitu
bahasa Melayu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor tersebut. Pendapat lain
fonem yang berbeda. Nadra dan Reniwati (2009:23) menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan variasi fonologis adalah variasi bahasa yang terdapat dalam
bidang fonologi, yang mencakup variasi bunyi dan variasi fonem. Contoh
variasi fonologis antara lain terjadi penambahan bunyi, pergeseran bunyi, dan
sebagainya.
7
<ye ke>dalam bidang linguistik bunyi ini ditulis seperti tanda tanya (?).
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: budi
bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang
daerah; bahasa suku bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia offline). Bahasa
merupakan sistem tanda bunyi ujaran yang bersifat arbitrer atau sewenang-
bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
2.4 Teori
yang akurat serta rill. Data yang akurat dan rill ini akan dijadikan peneliti
atau pedoman untuk menganalisis tiap data yang diteliti. Teori dimanfaatkan
makna, pengguna, dan penggunaan bahasa dapat dijelaskan oleh teori, yaitu
“fonologi” ini dibentuk dari kata fon yang berarti “bunyi” dan logi yang
Objek kajiannya adalah fon atau bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
pola-pola bunyi dan jenis bunyi yang dihasilkan oleh penutur bahasa yang
dipelajari.
makna leksikal dalam suatu bahasa. Bunyi bahasa yang dimaksud oleh
makna kata.
mengkaji dan menganalisis bunyi ujaran pada suatu bahasa dengan cara
10
mempelajari bagaimana bunyi ujaran itu dihasilkan oleh alat ucap manusia
bunyi ujaran itu diterima oleh telinga manusia, dan bagaimana bunyi ujaran
perubahan bunyi atau perubahan fonem sebagai akibat dari adanya proses
(Chaer, 2008:43).
fonem yang terjadi pada prefiks ber- pada kata dasar ‘renang’ yang secara
sebagai ‘berenang’ dan bukan ‘berrenang’. Bunyi [r] yang ada pada prefiks
ber- dilesapkan pada saat terjadi perubahan morfologi. Hal yang sama juga
terjadi pada kata dasar ‘sejarah’ dengan sufiks asing ‘-wan’ yang melesapkan
fonem /h/ pada kata dasar ‘sejarah’ yang secara ortografis berubah dan
dilambangkan dengan tanda baca tanya yang ditulis miring (?). Pemunculan
fonem ini lazimnya terdapat pada kata yang memiliki bunyi vokal rangkap
seperti /aa, ae, ai, au, ao, ea, ee, ei, eu, eo, ia, ie, ii, io, iu, oa, oe, oi, oo, ua,
kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna.Dari segi bentuknya
kata dapat dibedakan atas dua macam: Yakni, kata yang bermorfem tunggal,
dan kata yang bermorfem banyak. Kata yang bermorfem tunggal dapat juga
disebut kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan. Kata dasar pada umumnya
perubahan jenis atau kelas kata. Perhatikan perubahan kata dasar menjadi kata
Tabel 1
Kata Benda (KB) atau Nomina adalah kata yang mengacu pada sesuatu
(benda) baik konkret maupun abastrak. Kalau dicermati lebih lanjut, kata benda
tidak lain nama benda yang diacunya. Ambillah sebagai contoh sesuatu yang kita
lihat sehari-hari. Misalnya, benda konkret buku, kunci, kendaraan, pohon, nasi,
rumah, dan benda abstrak yang kita rasakan, misalnya agama, pengetahuan,
kehendak, peraturan, pikiran, nafsu; maka kita akan mengakui semua itu adalah
13
nama sesuatu benda atau ssuatu hal. karena itulah kata benda lazim juga disebut
Kata Kerja (KK) atau Verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atau
tindakan, proses, dan keadaan yang bukan sifat atau kualitas. Kata kerja pada
(a). Verba yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Verba ini merupakan
Contoh:
memberhentikan, menakut-nakuti.
(b).Verba yang menyatakan proses atau keadaan yang bukansifat. Verba ini
Contoh:
Kata Sifat atau Ajektiva adalah kata yang berfungsi sebagai atribut bagi
nomina (orang, binatang atau benda lainnya). Atribut atau tanda atau ciri.
lain, kita harus memerikan ciri, sifat, keadaan, atau identitas benda-benda
antara lain contoh kata sifat atau disebut juga kata keadan.
Kata ganti atau Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu
sangat bagus.
diterangkan. dalam contoh di bawah ini kata yang bercetak tebal adalah
adverbia.
Contoh :
Kata bilangan atau numerelia adalah kata yang dipakai untuk menghitung
Kata Sandang atau Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna
jumlah orang atau benda. Ada tiga macam artikula ,yaitu (1) yang
menyatakan makna tunggal: (2) yang menyatakan makna jamak, dan (3)
Contoh:
Sang guru
Sang suami
Sang putri
Sang juara
Para petani
Para hakim
Para pemimpin
Para ilmuwan
Si hitam manis
Si dia
Si terhukum
Si cantik/ganteng
Kata Seru atau Interjeksi adalah kata tugas yang dipakai untuk
Mengungkapkan seruan hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik.
(imperatif).
Contoh:
Kata Depan atau Preposisiadalah kata tugas yang selalu berada di depan
kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan. Definisi tersebut
juga kata depan). Kedua, penggabungan preposisi dengan salah satu dari
keempat kata itu tadi selalu membentuk frasa preposisional. Ini terjadi
Agar tercipta makna baru, preposisi harus digabung dengan kata lain, lalu
satu dari nomina, verba, ajektiva, atau adverbia. Inti frasa preposisional
lokasi, dan kota Makassar adalah nama lokasinya. Di sini sudah terlihat
unsur penting yang tidak boleh diganti dalam frasa di Makassar adalah
berikut:
vokal tunggal, vokal rangkap, dan konsonan. (b) perbedaan leksikal, baik
data. Data tersebut terbago dari beberapa kelas kata,mulai dari kata benda,
kerja, sifat, bilangan dan kata keterangan. (c) perbedaan morfologi dari
kedua bahasa lebih dominan pada kelas atau klasifikasi kata dengan
bahasa. (d) struktur sintaksis atau kalimat dari kedua bahasa, baik Bahasa
Numbing).
19
Melayu Sub Dialek Desa Mamut dan Desa Panggak Darat Kabupaten
Melayu Desa Mumut Dan Desa Panggak Darat yaitu; kelas kata verba
terdapat 10 kosa kata yang sama dan 40 kosa kata yang berbeda.
Kemudian kelas kata adjektiva terdapat 9 kosa kata yang sama dan 28 kosa
kata yang berbeda, kelas kata nomina terdapat 38 kosa kata yang sama dan
47 kosa kata yang berbeda. Kelas kata pronomina terdapat 2 kosa kata
yang sama dan 16 yang berbeda. Kelas kata numerelia terdapat 5 kosa kata
yang sama dan 1 kosa kata yang berbeda. dan kelas kata hubung terdapat 3
METODE PENELITIAN
kuantitatif atau kualitatif (Nunan, 1992:4 dalam Marietta, 2011:12) atau (b)
apakah penelitian itu penelitian ruangan atau lapangan (Blaxter, Hughes dan
yakni tuturan atau dialek yang biasa digunakan oleh penutur asli masyarakat
Desa Tebang dan Desa Air Sena Kabupaten Kepulauan Anambas dalam
berupa deskripsi objek penelitian. Dengan kata lain, wujud data penelitian
melalui pengolahan statistika. Data yang deskriptif ini bisa dihasilkan dari
video-tape, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi yang lain.
Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam Moleong (2010:4) yang diadopsi oleh
descriptions of thing”.
peristiwa ini melibatkan tuturan, makna semantik tutur, orang yang bertutur,
maksud yang bertutur, situasi tutur, peristiwa tutur, tindak tutur, dan latar
tuturan.
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis
berupa angka, yang disebut data kuantitatif, dan yang bukan angka, yang
disebut data kualitatif. Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah
data kualitatif, yakni data yang bukan angka atau berupa kata-kata verbal
asli dari Desa Tabang dan Desa Air Sena Kabupaten Kepulauan
Sumber data terkait dengan dari siapa, apa, dan mana informasi
berkaitan dengan lokasi dan satuan penelitian atau observation unit. Jadi,
sumber merupakan asal-usul dari apa, siapa, dan mana data diperoleh. Data
2011:167).
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber lisan, yakni diambil dari
mendapatkan data yang benar-benar asli dari penutur bahasa Melayu Isolek
sendiri karena data lisan merupakan hal pokok yang dikaji dalam penelitian
variasi pada struktur fonologis akan dicatat atau direkam sebagai sumber
data penelitian.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah warga dari dua
desa yakni Desa Tebang dan Desa Air Sena Kabupaten Kepulauan Anambas
dan metode cakap, maka teknik yang digunakan adalah teknik Simak Libat
Selain itu, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Teknik sadap disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada
3.4.1 Metode
besar.
menggunakan metode dan teknik yang sesuai agar data yang dianalisis
teknik tertentu serta berlandaskan pada teori yang sesuai. Teknik yang
Pilah Unsur Penentu yang selanjutnya disebut PUP dalam penelitian ini
berikut:
mempermudah analisis;
3.5 Tempat
dengan jumlah populasi 1.216 orang yang terletak di Kecamatan Palmatak. Kedua
di Desa Air Sena dengan jumlah populasi 669 orang yang terletak diKecamatan
3.6 Waktu
dari bulan Februari 2021 - Agustus 2021. Adapun jadwal penelitian sebagai
berikut:
Tabel 2
2021
No Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
1 PengajuanJudul
2 Penulisan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Revisi Proposal
6 BimbinganSkripsi
7 SidangSkripsi
8 Revisi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian
yaitu, peneliti sendiri atau orang lain yang membantu peneliti. Dalam
data dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Hal pokok
yang harus mengumpulkan data dari sumber. Kita akan melihat bahwa
2017).
digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuana tidak dapat ditentukan
secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan
sepanjang penelitian itu. Dala keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas
itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-
menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain,
kualitatif, alat atau instrumen utama pengumpulan data adalah manusia atau
dan mengambil data penelitian. Peneliti harus mendapatkan data yang valid
Oleh karena itu, kondisi informan pun harus jelas sesuai dengan
recorder, telepon seluler, kamera fot, dan kamera video untuk merekam hasil
distorsi, baik berasal dari diri sendiri maupun dari informan (seperti berpura-pura,
dan kepercayaan peneliti pada diri sendiri. Hal ini juga penting untuk mencegah
2011).
berikut:
data yang harus terkumpul. Selain itu ada juga interview yang bebas terpimpin,
pedoman yang memuat garis besarnya saja. Peneliti harus memutuskan besarnya
strukrtur dalam wawancara, struktur wawancara dapat berada pada rentang tidak
dimulai dari pertanyaan umum dalam area yang luas pada penelitian.
Wawancara ini biasanya diikuti oleh suatu kata kunci, agenda atau daftar
topik yang akan mencakup dalam wawancara. Namun tidak ada pertanyaan
b) Wawancara semi berstuktur, wawancara ini dimulai dari isu yang mencakup
jawab sambil bertatap muka antar pewanwancara dengan informan atau orang
(Rahmat, 2009).
dimulai dari pertanyaan umum dalam area yang luas pada penelitian.
Wawancara ini biasanya diikuti oleh suatu kata kunci, agenda atau daftar
awal sekali.
wawancara mendalam yang perlu dikontrol oleh peneliti (Afrizal, 2014), yaitu:
informannya.
3) Situasi wawancara.
tegang, apakah para informan dalam situasi yang terburu-terburu karena ada
wawancara.
beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). observasi partisipasi, 2). observasi tidak
pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu
situasinya dibagi menjadi free situation yaitu observasi yang dilakukan dalam
situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor yang
membatasi; manipulated situation yaitu observasi yang dilakukan pada situasi
controlled situation yaitu observasi yang dilakukan pada dua situasi atau
keadaan free situation dan situasi manipulatif. Menurut sifat observasi, terdiri
dari observasi stematis yaitu observasi yang dilakukan menurut struktur yang
observer dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap (Baskoro dalam
Hasanah, 2017).
Tabel 3.
Fonem Vokal Melayu Isolek Desa Tebang dan Desa Air Sena
Kabupaten kepulauan Anambas
3
Sumber (Chaer (2008:13)
DAFTAR PUSTAKA
Baiklah langsung saja saya akan mempresentasikan proposal saya yang bejudul
“DI TINGGAL PAS SAYANG-SAYANGNYA”