Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KESALAHAN MAKNA LEKSIKAL DALAM TEKS

TERJEMAHAN ARAB-INDONESIA PADA MATA KULIAH


TERJEMAH I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anakon/Anakes ysng diampu oleh:

Prof. Dr. Yumna Rasyid, M. Pd. dan Dr. Chakam Failasuf, M. Pd.

Disusun oleh Kelompok 4:

1. Ayu Gita Azizah 1205619057


2. Halizah Azzahra 1205619065
3. Hanifah Ummu Shidqiyah 1205619097
4. Irfa Izzatul Azka A. K. 1205619106
5. Kamilla Ratna Chantika 1205619053
6. Siti Syara Asiyah 1205619041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama peneliti panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayahnya, peneliti dapat menyelesaikan makalah penelitian ini dengan baik.
Sholawat serta salam tak lupa dijunjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang seperti sekarang ini.

Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada orang tua yang telah memberikan do’a,
semangat, dan dukungan. Juga kepada Prof. Dr. Yumna Rasyid, M. Pd. dan Dr. Chakam
Failasuf, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Anakon/Anakes yang telah memberikan
bimbingan dan saran. Tidak lupa untuk teman-teman yang juga telah membantu peneliti dalam
proses pembuatan makalah penelitian ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan, baik dalam hal pemilihan kata maupun
susunan kalimat. Untuk itu, peneliti sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun dari pembaca agar ke depannya lebih baik.

Jakarta, 9 Mei 2022

Peneliti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Batasan Penelitian ............................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 4

2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa............................................................. 4

2.2 Hakikat Makna Leksikal ..................................................................... 4

2.3 Makna Penerjemahan .......................................................................... 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 6

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 6

3.2 Data dan Sumber Data ......................................................................... 6

3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 6

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................... 8

4.1 Hasil Analisis Data .............................................................................. 8

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 15

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 15

5.2 Saran .................................................................................................... 15

ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penerjemahan merupakan proses pengalihan makna bahasa sumber dengan
menggunakan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa sasaran (Simatupang, 2000).
Pada prinsipnya, penerjemahan adalah proses pengalihan pesan (makna) bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran dengan menggunakan unsur leksikon atau kosakata (Ramli &
Sari, 2019). Menurut Halliday dan Yallop (2007), leksikon atau kosakata adalah unsur
utama dalam proses penerjemahan. Ini berarti penerjemah harus memilih unsur leksikal
yang tepat agar pesan yang diterjemahkan dapat tersampaikan dengan baik.
Namun, penerjemahan merupakan suatu proses yang kompleks, sehingga dapat
menimbulkan kesalahan penerjemahan (Muhlisian, 2018). Kesalahan ini disebabkan
adanya perbedaan sistem bahasa antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Selain
itu, kurangnya pengetahuan penerjemah mengenai ilmu semantik yang mempelajari
tentang makna kata juga menjadi penyebab kesalahan penerjemahan (Halim & R.,
2016). Menurut Nida dan Taber (1982), kesalahan utama dalam proses penerjemahan
terletak pada unsur makna. Llach (2007) juga mengungkapkan bahwa kesalahan
leksikal merupakan kesalahan yang paling banyak terjadi pada pembelajar bahasa
ketika menerjemahkan pesan.
Pada pembelajaran bahasa Arab, satu kata dapat memiliki beragam makna
tergantung konteks kalimatnya (Najah & Agustina, 2020). Hal ini membuat peserta
didik yang mempelajari bahasa Arab kesulitan dalam menerjemahkan teks atau kalimat
dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, ataupun sebaliknya. Peserta didik juga sering
kali mengandalkan aplikasi terjemah seperti Google Translate, sehingga hasil
terjemahan menjadi tidak wajar dan tidak tepat maknanya. Oleh karena itu, analisis
kesalahan pada teks terjemahan perlu dilakukan supaya peserta didik mengetahui letak
kesalahannya dan berusaha memperbaikinya. Analisis kesalahan juga dapat menjadi
bahan evaluasi pengajar bahasa Arab untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pengajaran bahasa Arab untuk penutur bahasa Indonesia.
Dari uraian yang telah disebutkan, peneliti tertarik menganalisis kesalahan makna
َ ‫ْفِ تَق ْيِ نَ ْف‬
leksikal dalam teks terjemahan Arab-Indonesia “ِ َ‫سك‬ َ ‫ُِو َكي‬
َ ‫ضه‬ُ ‫ِ َماِ أَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
ُ ‫فِي ُْر ْو‬

1
2

"‫ م ْنهُ؟‬pada mata kuliah Terjemah I Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas
Negeri Jakarta. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi
dosen pengampu maupun mahasiswa yang terdaftar dalam mata kuliah Terjemah I di
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta.

1.2 Batasan Penelitian


Objek penelitian ini adalah teks terjemahan Arab-Indonesia pada mata kuliah
Terjemah I Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta. Untuk
memudahkan ruang lingkup penelitian, peneliti membatasi masalah pada tataran
semantik berupa kesalahan makna leksikal dengan menganalisis teks terjemahan yang
menjadi objek penelitian.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan batasan penelitian yang telah dikemukakan di atas,
maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1.3.1 Bagaimana kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Universitas Negeri Jakarta dalam menerjemahkan teks bahasa Arab ke bahasa
Indonesia pada mata kuliah Terjemah I?
1.3.2 Berapa jumlah kesalahan leksikal yang terdapat di dalam teks terjemahan Arab-
َ ‫ْفِتَق ْيِنَ ْف‬
Indonesia “‫سكَ ِم ْنهُ؟‬ َ ‫ُِو َكي‬
َ ‫ضه‬ُ ‫ِ َماِأَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
ُ ‫?”في ُْر ْو‬
1.3.3 Apa saja faktor penyebab terjadinya kesalahan leksikal yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta
َ ‫ْفِتَق ْيِنَ ْف‬
dalam menerjemahkan teks bahasa Arab “‫سكَ ِمِْنهُ؟‬ ُ ‫ِ َماِأَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
َ ‫ضه َُِو َكي‬ ُ ‫”في ُْر ْو‬
ke bahasa Indonesia pada mata kuliah Terjemah I?
1.3.4 Apa saja solusi yang dapat diberikan untuk mengurangi kesalahan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta dalam
menerjemahkan teks bahasa Arab ke bahasa Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti dapat tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.4.1 Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta dalam menerjemahkan teks
bahasa Arab ke bahasa Indonesia pada mata kuliah Terjemah I.
3

1.4.2 Untuk mengetahui jumlah kesalahan leksikal yang terdapat di dalam teks
َ ‫ْفِت َق ْيِنَ ْف‬
terjemahan Arab-Indonesia “‫سكَ ِم ْنهُ؟‬ ُ ‫ِ َماِأَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
َ ‫ضه َُِو َكي‬ ُ ‫”في ُْر ْو‬.
1.4.3 Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kesalahan leksikal yang
dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas
ُ ‫ِ َماِ أَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
Negeri Jakarta dalam menerjemahkan teks bahasa Arab “ُِِ‫ضه‬ ُ ‫في ُْر ْو‬
َ ‫ْفِتَق ْيِنَ ْف‬
"‫سكَ ِم ْنهُ؟‬ َ ‫ َو َكي‬ke bahasa Indonesia pada mata kuliah Terjemah I.
1.4.4 Untuk mengetahui solusi untuk mengurangi kesalahan mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta dalam menerjemahkan
teks bahasa Arab ke bahasa Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.5.1 Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti agar mengetahui letak kesalahan makna
َ ‫ُِو َكي‬
leksikal dalam teks terjemahan Arab-Indonesia “ِ‫ْفِ ت َق ْي‬ َ ‫ضه‬ُ ‫ِ َماِ أَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
ُ ‫في ُْر ْو‬
َ ‫ نَ ْف‬yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
"‫سكَ ِم ْنهُ؟‬
Universitas Negeri Jakarta pada mata kuliah Terjemah I.
1.5.2 Penelitian ini bermanfaat bagi dosen pengampu agar menjadi bahan evaluasi
pengajaran mata kuliah Terjemah I.
1.5.3 Penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Arab Universitas Negeri Jakarta agar mengetahui letak kesalahannya dalam
َ ‫ْفِ ت َق ْيِ نَ ْف‬
menerjemahkan teks bahasa Arab “‫سكَ ِ م ْنهُ؟‬ ُ ‫ِ َماِ أَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
َ ‫ضهُِ َو َكي‬ ُ ‫ ”في ُْر ْو‬ke
bahasa Indonesia dan konsep penerjemahan apa yang perlu dibenahi.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa


Analisis kesalahan adalah kegiatan mengungkap kesalahan berbahasa pada bahasa
asing atau bahasa kedua yang ditemukan dalam keterampilan menulis dan membaca.
Oleh sebab itu, fokus dari analisis kesalahan yaitu pada pembelajar bahasa. Terdapat
tiga alasan yang menjadi dasar pentingnya analisis kesalahan berbahasa, antara lain:
a. Hasil dari analisis kesalahan berperan penting untuk pembelajar. Karena pembelajar
dapat mengukur tingkat kemampuan berbahasa yang dimilikinya, sehingga ia dapat
mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran.
b. Membantu pembelajar dalam memahami dan mempelajari bahasa melalui kesalahan
yang dilakukan dan memperbaikinya. Hal ini penting, karena dengan mengetahui
kesalahan, maka pembelajar lebih mudah untuk memahami konsep.
c. Pengajar dapat mengetahui bagaimana pembelajar memperoleh atau mempelajari
bahasa dan proses atau strategi yang digunakan oleh pembelajar dalam mempelajari
bahasa.
Berdasarkan ketiga alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara pembelajar
dan pengajar Bahasa harus sama-sama mengetahui kesalahan yang dilakukan oeh
pembelajar. Dengan begitu, kualitas pembelajaran bahasa dapat ditingkatkan dan
diharapkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan pembelajar terselesaikan dan tidak
terulang.

2.2 Hakikat Makna Leksikal


Chaer (1994) berpendapat bahwa makna dapat dibedakan menjadi beberapa sudut
pandang dan kriteria. Berdasarkan jenis semantiknya, dapat dibagi menjadi makna
leksikal dan makna gramatikal. Fokus penelitian kami kali ini yaitu makna leksikal.
Makna leksikal merupakan bentuk adjektif yang diturunkan dari bentuk nomina
leksikon. Satuan dari leksikon disebut leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang
bermakna. Jika leksikon kita setarakan dengan perbendaharaan kata atau kosa kata,
maka leksem dapat kita setarakan dengan kata. Dengan begitu, makna leksikal dapat

4
5

diartikan dengan makna yang bersifat leksem, bersifat leksikon, atau bersifat kata.
Menurut Chaer (1994), makna leksikal merupakan makna yang sesuai dengan
referennya, makna yang sesuai dengan hasil penglihatan mata, atau makna yang
sungguh-sungguh atau benar-benar nyata dalam kehidupan kita. Contohnya, kata ‘tikus’
yang mempunyai makna leksikal yaitu ‘sebangsa binatang pengerat yang dapat menjadi
penyebab penyakit tifus’.

2.3 Makna Penerjemahan


Secara etimologis, kata ‘penerjemahan’ adalah turunan dari kata dasar ‘terjemah’
yang diserap dari Bahasa Arab yang memiliki arti mengalihkan atau memindahkan.
David Crytsal berpendapat bahwa penerjemahan merupakan istilah netral yang
digunakan untuk seluruh jenis kegiatan di mana makna ungkapan satu bahasa yang
diubah ke dalam makna ungkapan bahasa yang lain, baik mediumnya tulis, lisan,
maupun tanda.
Sedangkan Newmark membedakan penerjemahan lisan dan tertulisn secara tidak
langsung. Dia mengungkapkan bahwa penerjemahan adalah keterampilan yang terdiri
dari usaha mengganti pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan pesan
atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain. Selain itu, pendapat lain menyatakan
bahwa penerjemahan dapat diartikan sebagai proses menemukan padanan atau
persamaan Bahasa sasaran untuk ujaran bahasa sumber.
Dari beberapa pandangan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
a. Istilah penerjemahan digunakan untuk merujuk pada penerjemahan bahasa lisan,
bahasa tulis, dan bahasa isyarat.
b. Penerjemahan melibatkan tiga unsur utama yaitu bahasa sumber, selaku media
untuk menyampaikan pesan penulisnya; materi teks tulis yang mengandung pesan
penulis; bahasa sasaran, selaku media yang digunakan oleh penerjemah untuk
menyampaikan ulang pesan penulis ke dalam bahasa yang berbeda.
c. Penerjemahan dapat dipahami sebagai serangkaian proses untuk mengalihkan
suatu makna dalam teks bahasa sumber ke dalam makna bahasa sasaran yang setara
atau sepadan dengan mempertimbangkan pemahaman pembaca. (Tami, 2016)
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian
analisis kesalahan.. Menurut Bogdan dan Taylor (1992: 21), penelitian kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang mampu menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan, tulisan, dan perilaku dari orang-orang yang diamati. Adapun metode deskriptif
merupakan metode penelitian yang berorientasi pada eksplorasi, penemuan dan logika
induktif, untuk menemukan teori yang bersumber pada pola dan kenyataan yang terjadi
sesungguhnyaNugrahani, “Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa.”. Jenis penelitian ini dianggap tepat untuk menganalisis kesalahan makna
leksikal pada teks terjemahan Arab-Indo. Hal itu dikarenakan peneliti berusaha
mendeskripsikan dan menganalisa kesalahan pada kata, klausa, frasa, ataupun kalimat
dalam teks tersebut.

3.2 Data dan Sumber Data


Pada penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data utama yang didapat oleh peneliti tanpa melibatkan perantara.
Adapun data primer pada penelitian ini yaitu data-data yang berkaitan dengan kata,
klausa, frasa, ataupun kalimat yang memiliki kesalahan makna leksikal. Sedangkan
data sekunder adalah data tambahan dalam penelitian yang menjadi penguat dalam
proses penelitian. Dalam penelitian ini, data sekunder berupa jurnal-jurnal yang
berkaitan dengan makna leksikal dalam bahasa. Sumber data pada penelitian inipun
yaitu Teks Terjemahan Arab-Indo pada Mata Kuliah Terjemah 1 PBA UNJ.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan dan analisis data yang pada penelitian ini dilakukan melalui
beberapa tahapan. Tahapan tersebut yaitu:
1. Peneliti membaca secara keseluruhan teks asli dengan hasil terjemahan
2. Peneliti membandingkan hasil terjemahan dengan teks asli, dan mencermati kata
maupun kalimat pada teks asli dan hasil terjemahan.

6
7

3. Peneliti melakukan identifikasi kesalahan makna leksikal dengan menandai kata


atau kalimat yang dirasa menyimpang.
4. Peneliti menjelaskan kesalahan makna leksikal pada kata atau kalimat yang telah
ditemukan. Penjelasan dapat berupa sumber, penyebab, atau mekanisme yang
memicu setiap kesalahan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Analisis Data


Teks Terjemahan Arab-Indonesia:
َ ‫ْف تَقِي نَ ْف‬
‫سكَ مِ ْنهُ؟‬ ُ ‫ َما أَع َْرا‬:‫وس كُو ُرونَا‬
َ ‫ضهُ َو َكي‬ ُ ‫ِف ْي ُر‬
Virus Corona : Apa Gejala Virus Corona Dan Bagaimana Anda Melindungi Diri
Anda Dari Virus Corona?

ْ ‫شتَّىِأ َ ْر َجاء‬
ِِ‫ِفَ َماِه َُو‬.‫ِالعَالَم‬ َ ُِ‫ِقَ ْبلَِأ َ ْنِيَ ْنت َش َرِإلَىِ َماِيَزيد‬،‫ورونَاِفيِالصين‬
َ ِ‫ِدَ ْولَةًِفي‬60ِ‫علَى‬ ُ ‫وسِ ُك‬ ُ ‫بَ ِدَأَِتَفَش ْيِِفي ُْر‬
‫صابَةِِبه؟‬ َ ‫ِاْل‬ ْ َ‫سكَ ِمن‬َ ‫يِنَ ْف‬
َ ‫ِ؟ِو َماذَاِت َ ْف َعلُِ َك ْيِت َق‬
َ ‫ض‬ ُ ‫ْال َم َر‬
Wabah virus corona bermula di Negara China, sebelum virus corona menyeba ke lebih
dari 60 negara di belahan seluruh dunia. Maka apakah penyakit virus corona? Dan
apa yang anda lakukan untuk melindungi diri anda dari virus Corona tersebut?

َ ‫ِاْل ََلفِمنَ ِالنَّاس‬


ِِ‫ِوِم ْنِهَذه‬، ْ ‫ِاْل َ ْوبئَةُِالَّتيِفَتَك‬
ْ ‫َتِب َحيَاة‬ ْ ‫ِو‬َ ‫ِاْل َ ْم َراض‬ ْ َ‫سانيَّةُِإل‬
ْ َ‫ىِالكَثيرِمن‬ ْ ُ ‫ارة‬
َ ‫ِاْل ْن‬ َ ‫ض‬ ْ ‫ضت‬
َ ‫ِِال َح‬ َ ‫تَعَ َّر‬
ُِِ‫تِ ُم ْنذ‬ َ ِ‫ِاْل َ ِْوبئَة‬
ْ ‫ظ َه َر‬ ْ ‫ي‬
ْ ‫ِلَك َّنِ ُكلَِّهَذه‬،‫ِال َم ََلريَا‬، ْ ‫ير‬
َّ ‫ِال ُجدَر‬،‫ا‬ ْ ‫ِاْلس َْود‬
َ ‫ِال ُكول‬،) ْ ‫س َّمىِب ْال َم ْوت‬
َ ُ‫طاعُو ُنِِ(ِأ َ ْوِ َماِي‬
َّ ‫ِال‬:‫ْاْل َ ْوبئ َة‬
ِ‫ِأنفلونزا‬:ُ‫ِمثْل‬،‫ِاْل َ ْر َواح‬
ْ ‫ف‬ َ ‫ت‬
ُ ‫ِآَل‬ َ ‫ِاْل َ ْوبئ َةِالَّتيِ َح‬
ْ َ ‫صد‬ ْ ‫هور‬
ْ َ‫ِال َعديدِمن‬ ُ ‫ظ‬ ْ ‫ِأ َ َّماِفيِأيَّامن‬،‫زَ َمنِقَديم‬
ُ ِ‫َاِال َحاليَّةِفَقَدِْشَهدَنَا‬
ْ َ‫ِايبوَلِوِالكوروناِالَّتيِهيِمح َْو ُرِِ َحديثنَاِفيِ َهذ‬،
.ِِ‫اِال َمقَال‬ َ ‫ير‬ ْ
َ ‫ِأنفلونزاِال َخنَاز‬، ‫ُور‬
َ ‫طي‬ُّ ‫ال‬
Peradaban manusia mengalami banyak penyakit dan pandemi yang telah membunuh
ribuan orang, dan pandemi tersebut di antaranya: wabah thou’n (atau yang disebut
maut hitam atau black death), kolera, cacar, malaria, tetapi semua pandemi ini muncul
pada zaman dahulu, adapun di zaman sekarang kita menyaksikan munculnya banyak
pandemi yang merenggut ribuan nyawa, seperti: flu burung, flu babi, Ebola dan corona
yang akan menjadi fokus pembahasan kita dalam artikel ini.

ُ ‫َماِهيِ ْاْلَع َْر‬


‫اض ِ؟‬
ِ‫ضيقِِفيِالتَّنَفُّسِ َماِيَ ْستَدْعيِع ََل َج‬َ ‫صابُ ِب‬ ْ ‫ِوبَ ْعدَِنَحْوِأ ُ ْسب ُْوعِيَ ْشعُ ُر‬
َ ‫ِال ُم‬ َ ‫سعَالِ َجاف‬ ُ ‫عةِب‬ ُ ‫ِاْلَع َْر‬
َ ‫اضِب ُح َّمىِ َمتْبُو‬ ْ ُ ‫ت َ ْبدَأ‬
.ِ‫ِاْل َ ْنف‬
ْ َ‫سيَ ََلنِ ُمخَاطِمن‬ َ ِ‫طسِأَ ْو‬
َ ‫ع‬َ ِ‫ص ِْو َرة‬
ُ ِ‫اضِفي‬ ُ ‫يِاْلَع َْر‬ْ ‫ِونَاد ًراِ َماِت َأْت‬.‫َى‬ ْ ‫ضىِف‬
َ ‫يِال ُم ْست َ ْشف‬ ْ ‫بَ ْعض‬
َ ‫ِال َم ْر‬
Apa saja gejalanya?
Gejala penyakit ini dimulai dengan demam yang diikuti dengan batuk kering, lalu
setelah sekitar satu minggu, penderita merasa sesak napas, sehingga memerlukan

8
9

rawat inap untuk beberapa penderita. Namun, gejala dalam bentuk bersin atau pilek
jarang ditemukan.

ِ‫صاحبَةِْل َ ْن َواع‬ ْ َ‫شبُّهِت ْلك‬


َ ‫ِال ُم‬ َ َ ‫اضِت‬ َ ‫صابٌ ِب ْال َم َرضِفَه‬
ُ ‫يِأَع َْر‬ َ ‫ورةِِأَنَّكَ ِ ُم‬ ْ َ‫ظ ُه ْو َرِت ْلك‬
َ ‫ِاْلَع َْراضِبالض َُّر‬ ُ ِ‫َو ََلِت َ ْعني‬
ْ ‫عاِمثْلُِن َْز ََلت‬
.‫ِالبَ ْردِواْلنفلونزا‬ ُ ِ‫ِاْل َ ْكث َ َر‬
َ ‫شِي ُْو‬ ْ ‫سات‬ ُ ‫ْالف‬
َ ‫يرو‬
Munculnya gejala-gejala ini tidak selalu berarti bahwa Anda mengidap penyakit
tersebut, dikarenakan gejalanya mirip dengan gejala yang terkait dengan jenis virus
yang paling umum seperti pilek dan influenza.

ُ ُ‫ِ َوق‬،‫ِ َو ُمت َََلز َم ِةَِا َْل ْلت َهابِِالرئَويِِ ْال َحاد‬،‫ي‬
‫ص ِو‬ َِ ‫ِاْل ْلت َه‬،ِ‫شديدَة‬
َّ ‫ابِالرئ َو‬ َ ‫ِفيِ َح َاَلتِِ ْاْل‬،‫وسِ ُك ْو ُر ْونَا‬
َّ ‫صابَةِِال‬ ُِ ‫ير‬
ُ ‫بِف‬
َِ ‫سب‬ ِْ َ ‫نِأ‬
َ ُ‫نِي‬ ُِ ‫َويُ ْمك‬
ِ.‫ضاءِِالجس ِْمِ َو َحتَّىِ ْال َوفَاة‬
َ ‫نِأ َ ْع‬
ِْ ‫عدَ ِدٌِم‬ َ ‫َِرِ َو‬
َ ِِ‫ظائف‬

Dan virus corona dapat menyebabkan keadaan yang sangat berat seperti infeksi/peradangan
paru-paru ringan, sindrom pneumonia akut, dan disfungsi sejumlah anggota tubuh hingga
kematian.

ْ ‫ِ هُ ْم‬،)‫ِالقَ ْلب‬
ُِ‫ِالفِئَة‬ ْ ‫ِوأَ ْم َراض‬
َ ‫س َّكري‬ ُّ ‫ِوال‬ َّ ‫سابقَ ِة (مثْل‬
َ ‫ُِالربْو‬ َ ِ‫ظ ُروفِصحيَّة‬ ُ ِ‫َاصِالَّذينَ ِ يُ َعانُونَ ِم ْن‬
ُ ‫ِو ْاْل َ ْشخ‬،
َ ‫ارِالسن‬ ُ ‫َو َي ُكونُ ِك َب‬
ِ14ِ‫ِل َح َوالَي‬-ِ‫ِاْلَع َْراض‬
ْ ‫ظهور‬ ُ ‫صابَةِِ َو‬
َ ‫ِ َما بَيْنَِِ ْاْل‬-ِ‫يروس‬ ْ ‫ضانَة‬
ُ ‫ِالف‬ ُ ‫شديدَةِب ْالف‬
َ ‫ َوت َ ْست َم ُِّرِفَتْ َرةُِ َح‬.‫يروس‬ َ ‫ضةًِل ْْل‬
َّ ‫صابَةِ ال‬ َ ‫ْاْل َ ْكث َ ُرِع ُْر‬
ْ ‫ِالبَاحثينَ ِيَقُولُونَ ِإ َّنِهَذه‬
ِ.‫ِيَ ْو ًما‬24ِ‫ِالفَتْ َرة َِقَِدِْت َ ْست َم ُِّرِ َحتَّى‬ ْ ‫ض‬ ْ ‫ظ َمةِالصحَّة‬
َ ‫ِلَك َّنِبَ ْع‬،‫ِالعَالَميَّة‬ َّ َ‫ِو ْفقًاِل ُمن‬،‫يَ ْو ًما‬

Para lansia dan orang-orang yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya (seperti asma,
diabetes, penyakit jantung), mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap infeksi
virus. Masa inkubasi virus - antara infeksi dan munculnya gejala - berlangsung sekitar 14 hari,
menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Namun beberapa peneliti mengatakan periode ini bisa
berlangsung hingga 24 hari.

َ ‫ْفِأَحْميِنَ ْفس ْيِمنَ ِاْل‬


‫صا َبةِ ِ؟‬ َ ‫َكي‬

ِ،‫ِالرذَاذ‬
َّ ‫عب َْر‬ َ ‫ِبَ ْيدَِأ َ َّنِالفي ُْر ْو‬،‫ش ْخصِْلِخَر‬
َ ِ‫ساتِال ُم َماثلَةِت َ ْنتَش ُر‬ َ ِ‫سِ ُك ْو ُر ْوناَِم ْن‬ َ ‫ِو ْجهِالدقَّةِ َكي‬
ْ ‫ْفِيَ ْنت َش ُرِفي ُْر ْو‬ َ ‫لى‬ َ ُِ‫َولَ ْمِيَ ْعرفِبَ ْعد‬
َ ‫ع‬
َّ َ‫ِوت ُ ْوص ْيِ ُمن‬.‫اب‬
ِ:‫ظ َمةُِالصحَّةِال َعال َميَّةِِبالتَّالي‬ َ ‫ص‬ ٌ ‫ش ْخ‬
َ ‫صِ ُم‬ َ ِ‫س‬ َ ‫مثْلُِت ْلكَ ِالَّتيِت ُ ْنت َ ُجِع ْندَ َماِ َي ْس َعلُِأ َ ْوِيُ ْع‬
ُ ‫ط‬

Bagaimana saya bisa melindungi diri dari virus ini?


10

Belum diketahui hingga kini secara pasti virus Corona menyebar dari satu orang ke orang
lain, namun virus-virus yang serupa menyebar melalui droplet, seperti yang dihasilkan pada
orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
merekomendasikan hal berikut:

ِ‫ِوشَاملِأَ ْم ٌر‬
َِ ‫ش ْكلِ ُم ْنتَظم‬
َ ‫غ ْسلَِاليَدَيْنِب‬ َّ َ‫ِتَقُ ْولُِ ُمن‬.‫سات‬
َ ِ‫ظ َماتِالص َحةِال َعالَميةِإن‬ َ ‫صاب ُْونِقَتَلَِالفي ُْر ْو‬
َّ ‫ِفَبِإ ْمكاَنِِال‬،‫غ ْس َلِاليَدَيْنِِ َجيدًا‬
َ
ِ‫غ ْسلَِال َيدَيْنِ َب ْعدَهاَِل َم ْنعِا ْنتشَار‬ ُّ ‫طسِأَوِال‬
َ ‫س َعال َِو‬ َِ ‫ِتَ ْغط َيةُِالفَم َِواْل َ ْنفِع ْندَِال َع‬.‫َبال ُِغِاْلَهَميَّةِفيِال ُمكَافَ َحةِِلتَ َجنُّبُ ِال َعد َْوىِبال َم َرض‬
ِ.‫س‬
ْ ‫الفي ُْر ْو‬

Mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun dapat membunuh virus.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa mencuci tangan secara teratur dan
menyeluruh sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit. Dan Menutup mulut dan
hidung saat bersin atau batuk dan mencuci tangan setelahnya dapat mencegah penyebaran
virus.

ِ‫لىِالجسْم‬ ْ ‫نِأَ ْنِ َي ْنتَقلَِالفي ُْر ْو‬


َ ‫سِإ‬ ُِ ‫ِإذِْي ُْمك‬،ِ‫علَيْه‬
َ ِ‫س‬
ْ ‫حِ ُو ُج ْودُِالفي ُْر ْو‬
ُِ ‫حِي ُْر َج‬
ِ‫ط‬ْ ‫س‬
َ ‫سةَِال َيدِِل‬ َ ‫ِواْل َ ْنف‬
َ ‫ِوالفَمِ َحالَِ ُمَلَ َم‬ َ ‫ت َ َجنَّبْ ِلَ ْم‬
َ ‫سِال َع ْينَيْن‬
ِ‫لى‬
َ ‫ع‬ ِْ َ ‫ن ِأ‬
َ ِ ‫ن ِيُ ْنش ُر ْواِ َجس ْي َمات‬
َ ِ‫صغي َْرِةَ ِتَحْ تَوى‬ ُِ ‫ِإِذْ ِي ُْمك‬،‫طسِ أَوِال ُح َمى‬
َ ‫َلَِ تَ ْقت َربْ ِمنَ ِال ُمصاَبيْنَ ِبِالسُّعاَلِ أَوِال َع‬. ِ‫طريقَة‬
َ ‫ب َهذهِال‬

َ ‫سافَةِمتْر‬
.ِ‫ِواحد‬ َ ‫ع ْن ُه ِْمِل َم‬ َّ َ‫ِويُف‬.‫الفي ُْر ْوسِِفيِِال َه َواء‬
َ ُِ‫ضلُِاَلبْتعَا ِد‬

Hindari menyentuh mata, hidung, mulut dan menyentuh permukaan yang kemungkinan
terdapat virus, karena virus dapat berpindah ke tubuh dengan cara ini. Jangan mendekati
orang yang sedang batuk, bersin, atau demam, karena mereka dapat menyebarkan partikel
halus melalui udara. Diutamakan menjaga jarak satu meter dari mereka.

Makna Leksikal

Makna leksikal dipahami sebagai makna asli yang ditunjukkan oleh kamus, dan tidak
dipengaruhi oleh unsur lain diluar kata. Kesalahan makna leksikal yang ditemukan terjadi
karena beberapa sebab, diantaranya penerjemah tidak melihat kamus dan hanya menerka-nerka
makna suatu kata, dan salah mengenali bentuk kata yang hendak diterjemah sehingga
mengambil makna yang keliru dari kamus. Berikut hasil analisis kesalahan makna leksikal
َ ‫ْفِتَق ْيِنَ ْف‬
dalam teks “"‫سكَ ِم ْنهُ؟‬ َ ‫ُِو َكي‬
َ ‫ضه‬ُ ‫ِ َماِأَع َْرا‬:‫سِ ُك ْو ُر ْونَا‬
ُ ‫فِي ُْر ْو‬:
11

ُ ‫وسِ ُك‬
ِ‫ورونَاِفيِالصين‬ ِْ ‫) َبدَأَِتَفَش‬1
ُ ‫يِفي ُْر‬

“Wabah virus corona bermula di Negara China”

➢ Berawal tersebar virus korona di Negara china

ْ ‫شتَّىِأ َ ْر َجاء‬
‫ِال َعالَ ِم‬ َ ِ‫ِدَ ْولَةًِفي‬60 )2

“60 negara di belahan seluruh dunia”

➢ 60 negara di bermacam-macam seluruh dunia

‫ض؟‬ ْ ‫) فَ َماِه َُو‬3


ُِ ‫ِال َم َر‬

“Maka apakah penyakit virus corona?”

➢ Maka Apa itu adalah penyakit?

َ ‫سكَ ِمنَ ِ ْاْل‬


‫صابَةِِبه ِ؟‬ َ ‫يِنَ ْف‬
َ ‫) َو َماذَاِت َ ْفعَلُِ َك ْيِت َق‬4

“Dan apa yang anda lakukan untuk melindungi diri anda dari virus Corona tersebut?”

➢ Dan apa yang anda lakukan untuk melindungi diri anda dari Kecelakaan itu?

ُ‫ِاْل َ ْوبئ َ ِة‬


ْ ‫ِو‬َ ‫ِاْل َ ْم َراض‬ ْ َ‫سانيَّةُِإل‬
ْ َ‫ىِالكَثيرِمن‬ ْ ُ ‫ارة‬
َ ‫ِاْل ْن‬ َ ‫ض‬َ ‫ضتِِ ْال َح‬
َ ‫) تَ َع َّر‬5

“Peradaban manusia mengalami banyak penyakit dan pandemi”

➢ Peradaban manusia telah berhadapan banyak penyakit dan wabah

ِ‫تِ ُم ْن ِذُِزَ َمنِقَديم‬ َ ِ‫ِاْل َ ْوبئ َة‬


ِْ ‫ظ َه َر‬ ْ ‫) لَك َّنِ ُكلَِّهَذه‬6

“tetapi semua pandemi ini muncul pada zaman dahulu”

➢ tetapi semua pandemi ini muncul sejak zaman dahulu

ِ‫ِاْل َ ْوبئ َة‬ ْ ‫هور‬


ْ َ‫ِالعَديدِمن‬ ُ ِ‫) أ َ َّماِفيِأيَّامنَاِ ْال َحاليَّةِفَقَدِْشَهدَنَا‬7
ُ ‫ظ‬

“adapun di zaman sekarang kita menyaksikan munculnya banyak pandemic”


12

➢ Adapun di hari-hari kita saat ini menyaksikan munculnya banyak dari pandemic

ْ َ‫) الَّتيِهيِمِح َْو ُِرِ َحديثنَاِفيِ َهذ‬8


.ِ‫اِال َمقَال‬

“coronaِyang akan menjadi fokus pembahasan kita dalam artikel ini.”

➢ coronaِyang akan menjadi poros pembahasan kita dalam artikel ini.

ِ‫ضيقِِفيِالتَّنَفُّس‬
َ ‫صابُ ِب‬ ْ ‫) َِو َب ْعدَِنَحْوِأ ُ ْسب ُْوعِ َي ْشعُ ُر‬9
َ ‫ِال ُم‬

“lalu setelah sekitar satu minggu, penderita merasa sesak napas”

➢ Dan setelah sekitar satu minggu, penderita merasa penyempitan napas

ْ ‫ضىِف‬
‫يِال ُم ْست َ ْشفَى‬ ْ ‫) َماِيَ ْستَدْعيِع ََل َجِبَ ْعض‬10
َ ‫ِال َم ْر‬

“sehingga memerlukan rawat inap untuk beberapa penderita.”

➢ Apa yang memerlukan perawatan beberapa pasien di rumah sakit

ِ‫صابٌ ِب ْال َم َرض‬


َ ‫ورةِِأَنَّكَ ِ ُم‬ ْ َ‫ظ ُه ْو َرِت ْلك‬
َ ‫ِاْلَع َْراضِبالض َُّر‬ ُ ِ‫) َو ََلِت َ ْعني‬11

“Munculnya gejala-gejala ini tidak selalu berartiِbahwa Anda mengidap penyakit tersebut.”

➢ Munculnya gejala-gejala ini tidak selalu perluِِbahwa Anda mengidap penyakit tersebut.

ْ ‫عاِمثْلُِن َْز ََلت‬


‫ِالبَ ْردِواْلنفلونزا‬ ُ ِ‫) ْاْل َ ْكث َ َر‬12
َ ‫شي ُْو‬

“yang paling umum seperti pilek dan influenza.”

➢ yang paling mendukung seperti pilek dan influenza.

ِِ،‫شديدَة‬ َ ‫ِفيِ َح َاَلتِِ ْاْل‬،‫وسِ ُك ْو ُر ْونَا‬


َّ ‫صابَةِِال‬ ُِ ‫ير‬
ُ ‫بِف‬
َِ ‫سب‬ ِْ َ ‫نِأ‬
َ ُ‫نِي‬ ُِ ‫) َِويُ ْمك‬13

“Dan virus corona dapat menyebabkan keadaan yang sangat berat”

➢ Dan memungkinkan bahwa menyebabkan virus corona dalam keadaan-keadaan kasus


yang sangat berat.
13

ُ ‫شديدَةِب ْالف‬
ِ.‫يروس‬ َ ‫) هُ ْمِ ْالفئ َ ِةُِ ْاْل َ ِْكِث َ ُرِع ُْر‬14
َ ‫ضةًِل ْْل‬
َّ ‫صا َبةِ ال‬

“mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap infeksi virus.”

➢ mereka kelompok yang paling banyak mudah diserang kasus yang sangat berat dengan
virus.

ْ ‫ظ َمةِالصحَّة‬
ِ،‫ِالعَالَميَّة‬ َّ َ‫ِو ْفقًاِل ُمن‬،‫ِيَ ْو ًما‬14ِ‫ِل َح َوالَي‬-ِ‫ِاْلَع َْراض‬ ُ ‫صابَةِِ َو‬
ْ ‫ظهور‬ َ ‫ِ َما بَيْنَ ِ ْاْل‬-ِ‫يروس‬ ْ ‫ضانَة‬
ُ ‫ِالف‬ َ ‫) َِوت َ ْست َم ُِّرِفَتْ َرةُِ َح‬15

“Masa inkubasi virus - antara infeksi dan munculnya gejala - berlangsung sekitar 14 hari,
menurut Organisasi Kesehatan Dunia,”

➢ Dan melewatkan masa inkubasi virus – apa yang antara kasus dan munculnya gejala –
untuk sekitar 14 hari, menurut Organisasi Kesehatan Dunia,

َ ‫ْفِأَحْميِنَ ْفس ْيِمنَ ِاْل‬


‫صابَةِ ِ؟‬ َ ‫) َكي‬16

“Bagaimana saya bisa melindungi diri dari virus ini?”

➢ “Bagaimana saya bisa melindungi diri dari kasus ini?”

‫ش ْخصِْلِخَر‬
َ ِ‫سِ ُك ْو ُر ْوناَِم ْن‬ َ ‫ِو ْجهِالدقَّةِ َكي‬
ْ ‫ْفِ َي ْنتَش ُرِفي ُْر ْو‬ َ ‫لى‬ َ ُِ‫) َولَ ْمِ َي ْعرفِ َب ْعد‬17
َ ‫ع‬

“Belum diketahui hingga kini secara pasti virus Corona menyebar dari satu orang ke orang lain”

➢ Belum diketahui hingga kini secara pasti virus Corona menyebar dari satu orang ke
yang lain

َ ‫صاب ُْونِقَتَلَِالفي ُْر ْو‬


ِ.‫سات‬ َّ ‫ِفَبِإ ْمكاَنِِال‬،‫غ ْسلَِاليَدَيْنِِ َجيدًا‬
َ )18

“Mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun dapat membunuh virus.”

➢ Mencuci tangan dengan baik, maka dengan kesanggupan sabun membunuh virus.

ِِ‫ِوشَامل ِأَ ْم ٌرِبَال ُِغ ِاْلَهَميَّةِ ِفيِال ُمكَافَ َح ِةِلتَ َجنُّبُ ِالعَد َْوى‬
َ ‫ش ْكلِ ِ ُم ْنتَظم‬ َّ َ‫) تَقُ ْولُِ ُمن‬19
َ ِ‫ظ َماتِالص َحةِالعَالَميةِإن‬
َ ‫غ ْس َل ِاليَدَيْنِب‬
ِ.‫بال َم َرض‬

“Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa mencuci tangan secara teratur dan
menyeluruh sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit.”
14

➢ Mengatakan organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa mencuci tangan secara teratur
dan menyeluruh perkara berlebih-lebihan penting dalam perlawanan untuk
menghindari penularan penyakit.

،ِ ِ‫علَيْه‬
َ ِ‫س‬
ْ ‫حِ ُو ُج ْودُِالفي ُْر ْو‬
ُِ ‫ج‬ ْ ‫س‬
َِ ‫طحِي ُِْر‬ َ ‫سةَِاليَدِِل‬ َ ‫سِالعَ ْينَيْنِِ َواْل َ ْنف‬
َ ‫ِوالفَمِ َحالَِ ُمَلَ َِم‬ َ ‫) ت َ َجنَّبْ ِلَ ْم‬20

“Hindari menyentuh mata, hidung, mulut dan menyentuh permukaan yang kemungkinan
terdapat virus,”

➢ Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut keadaan sentuhan-sentuhan tangan untuk
permukaan yang didominasi terdapat virus diatasnya,

ِ،‫طسِأَوِال ُح َمى‬
َ َ‫) َلَِت َ ْقت َربْ ِمنَ ِال ُمصاَبيْنَ ِبِالسُّعاَلِأَوِالع‬21

“Jangan mendekati orang yang sedang batuk, bersin, atau demam,”

➢ Jangan mendekati dari orang yang dilanda dengan batuk, atau bersin, atau demam,

.ِ‫لىِالفي ُْر ْوسِِفيِال َه َواء‬


َ ‫ع‬ َ ِ‫نِأ َ ْنِيُ ْنش ُر ْواِ َجس ْي َمات‬
َ ِ‫صغي َْر ِة َِت َ ْحتَوى‬ ُِ ‫ِإذِْيُ ْمك‬، )22

“karena mereka dapat menyebarkan partikel halus melalui udara.”

➢ karena memungkinkan dapat menyebarkan partikel kecil mengandung atas virus di


udara.

َ ‫سافَةِمتْر‬
.ِ‫ِواحد‬ َ ‫ع ْن ُه ِْمِل َم‬ َّ َ‫) ويُف‬23
َ ُِ‫ضلُِاَلبْت َعا ِد‬

“Diutamakan menjaga jarak satu meter dari mereka.”

➢ Dan diutamakan menjauh dari mereka pada jarak satu meter.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Umumnya mahasiswa semester 6 PBA UNJ yang mengambil mata kuliah
Terjemah I kurang mampu dalam menerjemahkan dengan terjemahan leksikal.
2. Telah ditemukan lebih dari 5 kesalahan leksikal yang terdapat di dalam teks
penerjemahan.
3. Kesalahan leksikal ditemukan pada 1-4 kata atau frasa dalam setiap kalimat. Dan
ditemukan kesalahan leksikal pada beberapa kata atau frasa di dalam 9 kalimat.
4. Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa umumnya karena mahasiswa
tidak menguasai kosa kata Bahasa Arab dan mereka cenderung lebih senang
menerjemahkan menggunakan media atau aplikasi terjemah, salah satu contohnya
yaitu Google Translate daripada membuka kamus, sehingga menyebabkan
kesalahan leksikal.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, peneliti berharap adanya temuan baru dalam meneliti
analisis kesalahan leksikal bidang penerjemahan Bahasa Arab, baik secara keseluruhan
maupun fokus pada kesalahan bentuk leksikal (formal error). Dengan adanya penelitian
ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai kesalahan-
kesalahan leksikal yang cenderung pada makna kata atau frasa yang terjadi dalam
penerjemahan, khususnya terhadap mahasiswa yang mengontrak mata kuliah
penerjemahan.
Dalam usaha meningkatkan kemampuan mahasiswa semester 6 PBA UNJ dalam
penerjemahan Bahasa Arab, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa, ada baiknya saat memulai proses penerjemahan, mahasiswa
mencoba memahami isi dan tema teks terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam mentransfer makna teks, serta fokus tema teks tetap terarah.
Mahasiswa juga diharapkan memperbanyak mufrodat/kosa kata Bahasa Arab dan
mencari makna kata yang tidak diketahui di dalam kamus.

15
16

2. Kepada dosen, peneliti mengharapkan agar penelitian ini menjadi bahan masukan
dalam pembelajaran mata kuliah terjemah dan pengajar dapat menemukan strategi
yang tepat agar kesalahan tersebut dapat diminimalisir. Peneliti mengharapkan
dalam mata kuliah terjemah, perlu adanya target untuk menghafal mufrodat atau
kosa kata Bahasa Arab ataupun pembatasan penggunaan media atau aplikasi
terjemah sehingga mahasiswa dapat melakukan penerjemahan dengan bantuan
kamus agar tidak ditemukan kesalahan yang serupa.
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. (1994). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Halim, S., & R., B. A. (2016). Analisis Kesalahan dalam Penerjemahan Teks Bahasa Inggris-
Bahasa Indonesia. IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning,
Linguistics and Literature, 4(2), 67–87.

Halliday, M. A. K., & Yallop, C. (2007). Lexicology: A Short Introduction. London and New
York: Continuum.

Llach, M. P. A. (2007). Lexical Errors as Writing Quality Predictors. Studia Linguistica,


61(1), 1–19.

Muhlisian, A. A. (2018). Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Hasil Terjemahan Indonesia-


Jepang dalam Karya Ilmiah Mahasiswa. Journal of Japanese Language Education and
Linguistics, 2(2), 258–274.

Najah, Z., & Agustina, A. (2020). Analisis Kesalahan Semantik pada Skripsi Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Raden Intan Lampung. Al-Fathin, 3(1), 1–12.

Nida, E. A., & Taber, C. R. (1982). The Theory and Practice of Translation. Leiden: E. J.
Brill.

Ramli, & Sari, P. (2019). Kesalahan Leksikal dalam Terjemahan Teks Bahasa Indonesia-
Inggris Formal Lexical Error in Indonesian-English Translation Text. Prosiding Seminar
Internasional Kebahasaan Tahun 2019, 7, 466–476.

Simatupang, M. D. S. (2000). Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi.

Tami, G. T. (2016). Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Siswi (Studi Kasus Muhadasah
Yaumiyyah Santriwati Asrama Ash-Shofiyah Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah
Lamongan). Universitas Negeri Sunan Kalijaga.

http://archive.unisda.ac.id/8ZH8CJEDLZ7KFI7YRF5H59P.pdf

https://files.osf.io/v1/resources/b8ws3/providers/osfstorage/5f26c939b084f6017cc9d8a3?acti
on=download&direct&version=1

17
18

https://media.neliti.com/media/publications/283080-konsep-dasar-penerjemahan-
645a8bff.pdf

Anda mungkin juga menyukai