PEMBELAJARAN MORAL
SKRIPSI
PENGKAJIAN SENI
OLEH
ERLYNA NADA PRATIWI
16123088
1
KAWIH KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MORAL
SKRIPSI
PENGKAJIAN SENI
OLEH
ERLYNA NADA PRATIWI
16123088
2
3
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Penelitian
Disusun oleh:
TELAH DISETUJUI
Untuk diajukan ke Dewan Penguji
Pembimbing 1
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Penelitian
Disusun oleh:
TELAH DISETUJUI
Untuk diajukan ke Dewan Penguji
Pembimbing 2
Mengetahui,
NIP. 196706201997031002
5
PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGKAJIAN SENI
Oleh
NIM. 16123088
Telah dipertahankan di depan dewan penguji melalui Sidang Tugas Akhir pada tanggal/
Juli 2020
Anggota : (…………………………)
Pembimbing/anggota : (…………………………)
Pertanggungjawaban karya tulis ini disahkan sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjan Seni
Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung
Mengetahui,
Dr. Lili Suparli, S.Sn., M.Sn. Dr. Lilis Sumiati, S.Sen., M.Sn.
PERNYATAAN
Saya bertanggung jawab dengan keaslian karya ini dan siap menanggung
resiko atau sanksi apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak
16123088
vi
ABSTRAK
Kata Kunci: kawih kaulinan barudak, pembelajaran moral, anak usia pra-sekolah.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
nyanyian anak yang biasanya dimainkan saat mereka bermain. Tak hanya
itu, penulis meyakini ada esensi yang lebih unik dari seni ini. Sebagai
mestinya, baik bagi penulis khususnya serta semua pihak yang berkenan.
Proses penulisan skripsi ini tak luput dari dukungan, bantuan, dan
Karawitan.
penulis.
pembimbing I dan;
penulis.
penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................vi
1. Tujuan ....................................................................... 6
2. Manfaat ..................................................................... 6
1. Tokѐcang ......................................................................... 48
a. Melodi ....................................................................... 48
b. Irama ......................................................................... 49
c. Makna Teks .............................................................. 50
d. Implementasi dalam Pembelajaran ...................... 52
2. Oray-Orayan................................................................... 55
a. Melodi ....................................................................... 55
b. Irama ......................................................................... 56
c. Makna Teks .............................................................. 57
d. Implementasi dalam Pembelajaran ...................... 58
3. Jaleuleu Ja ........................................................................ 61
a. Melodi ....................................................................... 61
b. Irama ......................................................................... 62
c. Makna Teks .............................................................. 63
d. Implementasi dalam Pembelajaran ...................... 65
4. Sursѐr .............................................................................. 67
a. Melodi ....................................................................... 67
xiii
b. Irama ......................................................................... 68
c. Makna Teks .............................................................. 69
d. Implementasi dalam Pembelajaran ...................... 70
4.2 SARAN.......................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 78
DAFTAR NARASUMBER...................................................................... 81
GLOSARIUM............................................................................................ 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Anak didik yang sedang bermain “Tokѐcang” di dalam ruangan .......... 53
Gambar 10. Anak didik yang diperkenalkan dengan alat musik tradisional............ 86
Gambar 11. Anak didik yang sedang makan bersama di luar ruangan ...................... 87
Gambar 12. Anak didik yang mengantre cuci tangan sebelum memulai kegiatan . 87
xv
BAB I
PENDAHULUAN
yang berbeda dari masing-masing seni itu sendiri. Tak jarang seni
lahir dari hasil refleksi laku adat dan identifikasi realitas harian
musik, sastra, dan laku adat masyarakat” (2017: 89). Hal ini
itu sendiri. Jawa Barat pun memiliki satu jenis nyanyian rakyat, di
kawih kaulinan barudak merupakan seni sekar atau seni suara yang
sebagai berikut:
Isi dari lirik kawih kaulinan barudak sebagai “penggubah ide pikiran,
keadaan sosial, moral, etika” (1985: 100). Oleh karena itu, lirik lagu
melalui media seni musik bisa menjadi alternatif yang tepat dan
dianggap lebih fleksibel, maka nilai filosofis dan nilai sosial lain
pada anak-anak.
anak usia dini akan efektif jika dilakukan sambil bermain, termasuk
Bunda?”
1. Tujuan
Kabupaten Sumedang.
2. Manfaat
berkarya seni.
Sunda.
Nusantara, tahun 1985 (179 halaman). Dalam buku ini Atik dan
pembelajaran moral.
9
usia pra-sekolah.
mereka.
13
yaitu melakukan analisis musik (lagu dan lirik) dari beberapa lagu
1. Studi Pustaka
2. Observasi
3. Wawancara
sistematika penelitian.
MORAL
1 Welfridus Joseph Sabarija Purwadarminta adalah orang Indonesia yang dikenal sebagai
ahli kamus dan tata bahasa. Beliau juga menulis buku, cerita pendek, puisi dan novel
(Indra Ridwan 2010: 4).
17
18
pun sarat akan makna yang tersirat dan sesuai dengan kultur dan
isi dari kawih kaulinan barudak menjadi dua bagian, yaitu (1) tema
dan (2) amanat. Tema yang terdapat dalam kawih kaulinan barudak
(Ahmad, 1993: 56). Selain itu, menurut Indra Ridwan “the lyrics
Sunda.
terdiri dari lagu dan gerak juga tidak terikat oleh aturan baku
foklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu yang beredar secara
198). Hal ini dapat kita lihat dari salah satu komponen kawih
Barat; seni sekar atau seni suara yang substansinya adalah suara
diapresiasi.
ini kawih kaulinan barudak, ternyata tak hanya berfungsi sebagai alat
dalam hal ini sebagai media belajar yang mendidik manusia untuk
(Ahmad et all, 1993: 2). Hal ini berkaitan dengan pendapat Koswara
bisa berlainan.
2010: 9). Namun kini, kawih kaulinan barudak sudah jarang kita
2010: 9).
dan liriknya, hal ini mengundang gelak tawa penonton yang hadir.
5 Sebuah pertunjukan merekonstruksi seni tradisi yang sudah hampir punah di desa
Sabandar. Tradisi ini adalah kegiatan mengarak anak menggunakan tanggungan (seperti
pada sisingaan) mengelilingi desa lalu ngeueumkeun/ngojaykeun (memandikan) anak yang
hendak di sunat di balong (empang) dengan tujuan agar sakitnya tidak terasa (ambѐh baal)
lalu anak tersebut disawer dan diberi berbagai macam hadiah oleh warga.
6 Lokasi tepatnya di Kampung Cisaat, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah,
Kabupaten Cianjur.
25
satu sama lain untuk menjadi pemenang. Hal ini tentu menghibur
7https://youtu.be/exfQ5dE_rDg
8Salah satu kawih kaulinan barudak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan cara
mengangkat sebelah kaki yang dikaitkan satu sama lain dan saling membelakangi,
seperti meniru buah jahe (Koswara, 1987: 103).
9 Komunitas Hong adalah pusat penelitian tentang permainan anak-anak Indonesia.
Organisasi ini didirikan di Bandung pada tahun 2003 dan dipimpin oleh Muhammad
Zaini Alif (Indra, 2010: 10).
27
Kajian Sejarah dan Nilai Tradisioanl Jawa Barat dan diikuti oleh
barudak, yaitu musik dan lirik. Bagi penulis, kedua hal tersebut
dari kawih kaulinan barudak; antara satu dengan yang lain saling
dari kawih kaulinan barudak itu sendiri. Hal ini juga disampaikan
1) Musik
a. Laras
13 http://rinaldyalvin92.blogspot.com/2015/04/teori-dasara-karawitan-sunda.html?m=1
29
b. Embat/Tempo
gancang (cepat).
15 Batasan waktu yang dipergunakan dalam sebuah lagu (terdiri dari satu matra/birama).
16 Batasan waktu yang dipergunakan dalam sebuah lagu (terdiri dari empat
matra/birama dan setiap birama empat ketukan).
17 Hasil kelipatan pelebaran matra menjadi delapan matra/birama.
c. Irama
2) Lirik
b. Makna
ingin disayang) bersikap baik jika ada majikan, jika tidak ada
kepentingan pribadinya.
atau kedudukan.
buruk.
tentang tingkah laku, khususnya dalam hal ini pada anak usia
masyarakat.
(2017: 173).
itu tinggal.
42
lingkungan.
ialah:
a. Metode ceramah;
b. Metode demonstrasi;
c. Metode latihan;
d. Metode imitasi.
secara umum.
berikut:
a. Metode bermain;
b. Metode bercerita;
d. Metode bercakap-cakap.
PEMBELAJARAN MORAL
dan irama) dan makna dari empat kawih kaulianan barudak yang
(2) Oray-Orayan, (3) Jaleuleu Ja, dan (4) Sursѐr. Kawih kaulinan barudak ini
dipilih untuk dianalisis karena memiliki melodi sederhana dan lirik yang
pendek, dengan tujuan agar mudah diingat oleh anak didik. Meski begitu,
pemilihan keempat lagu ini tetap berpatokan pada konten pesan moral
atau bagian tertentu yang ada dalam suatu lagu, sedangkan analisis teks
47
48
1. “TOKÈCANG”
Laras: Salѐndro
Embat: Sedeng
t 4 4 0
uk ko - song
a. Melodi
ini juga tidak terdapat jarak nada atau tanda berhenti yang
Pada dasarnya lagu ini terdiri dari urutan nada yang sama
b. Irama
c. Makna Teks
maupun hukum.
jika diisi dengan sesuatu maka akan percuma dan tidak bersisa.
si pelakunya.
Tuhan.
53
Gambar 2. Anak didik yang se dang be rmain “Tokѐ cang” di luar ruangan dibimbing ole h tim
pe ngajar. (Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi pe nulis, 2019)
Gambar 3. Anak didik yang se dang be rsiap untuk be rmain “Tokѐ cang” di dalam ruangan yang
dibimbing ole h pe ngajar. (Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi pe nulis, 2019)
54
atau makanan. Selain itu, lagu ini pula melatih anak agar
2. “ORAY-ORAYAN”
Laras: Salѐndro
Embat: Sedeng
a. Melodi
b. Irama
ditekankan pula.
57
c. Makna Teks
dari oray atau ular (meliuk-liuk dan hidup di dua alam) agar
Gambar 4. Anak yang dibimbing be rbaris untuk be rmain “Oray-orayan”. (Foto/dokume ntasi:
Kole ksi pribadi pe nulis, 2019)
manusia.
61
3. “JALEULEU JA”
Laras: Salѐndro
Embat: Sedeng
B A
a. Melodi
ketiga, pada kata gog. Kalimat melodi tiga dimulai dari nada 1
kata bay. Kalimat melodi empat dimulai dari nada 1 (da), pada
lagu berakhir.
b. Irama
c. Makna Teks
yang berisi berita (dari suku kata -ja [bѐja]). Biasanya diteriakkan
Tulak tuja Eman gog, tulak adalah alat untuk mengunci pintu
yang terbuat dari kayu yang ditendang (asal dari kata tuja/tujah/
yang berarti ditѐjѐh) oleh Eman yang sedang nagog atau cingogo
artinya pinang yang sudah tua (dari kata jebug/kolot atau sudah
yang baik antar anak dengan sesama atau berbeda lawan jenis.
65
tumbuhan, dan ciptaan Tuhan (dapat kita lihat dari lirik, seureuh
yang didekatkan pada bagian sisi kanan dan kiri bibirnya secara
4. “SURSÈR”
Laras: Salѐndro
Embat: Sedeng
B A
a. Melodi
pada suku kata –lung. Kalimat melodi kedua dimulai dari nada
akhir lagu.
Lagu ini terdiri dari tiga nada saja yaitu 1 (da), 2 (mi), 3
b. Irama
santai.
69
c. Makna Teks
Gambar 6. Anak didik yang se dang be rmain “Surs ѐ r” dibimbing ole h pe ngajar.
(Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi pe nulis, 2019).
yang sama. Hal ini bertujuan untuk mengenal diri sendiri dan
moral;
konteks bermain;
pembelajaran.
jiwanya;
membangun konektivitas;
BAB IV
4.1. KESIMPULAN
tersebut diusahakan dalam suasana belajar yang nyaman dan penuh kasih
4.2. SARAN
Indonesia.
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Endah. 2014. Lagu Gede dalam Karawitan Sunda Sebuah Kajian
Karawitanologi. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
78
79
Syafei, Epe. 1984. Sastra Lagu Sunda. Jawa Barat: Proyek Pengembangan
Institut Kesenian Indonesia Sub Proyek Akademi Seni Tari
Indonesia Bandung.
Wahid, Amirul Nur & Kundharu Saddhono. 2017. Ajaran Moral dalam
Lirik Lagu Dolanan Anak. MUDRA Jurnal Seni Budaya-
online. Edisi Mei Volume 32, Nomor 2 (172-177).
Yuliana, Lia. 2013. Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini.
Jurnal Ilmiah WUNY. 15 (1-10). Diunduh di
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:ZiXe
HxYdtOsJ:scholar.google.com/+pembelajaran+moral+anak+us
ia+dini&hl=id&as_sdt+0,5 (Diakses pada Juni 2020).
81
GLOSARIUM
American Academy
of Pediatrics : Asosiasi profesional pediatrik Amerika.
Sebuah asosiasi yang berdedikasi untuk
kesehatan anak-anak.
Atikan : Pendidikan atau sesuatu yang bersifat
mendidik.
Balarѐa : Komunal (milik rakyat/umum).
Buhun : Menandakan waktu yang artinya sudah lama
atau zaman dahulu.
Embat/laya : Tempo atau ukuran waktu yang
menunjukkan cepat lambatnya perjalanan
musikal atau jalannya sebuah lagu.
Embat lambat : Tempo yang berjalan lambat.
Embat sedeng : Tempo yang berjalan sedang
Embat gancang : Tempo yang berjalan cepat.
FLS2N : Festival Lomba Seni Siswa Nasional.
Folklore : Cerita rakyat.
Folksong : Nyanyian rakyat.
Gembyang : Oktaf (dalam Karawitan Sunda terdapat lima
nada dalam satu gembyang yaitu 1 [da], 2 [mi],
3 [na], 4 [ti], dan 5 [la]).
Gong : Alat musik tradisional. Menandakan akhir
dari sebuah garapan melodi dalam lagu.
Guguritan : Karya sastra yang diikat oleh aturan seperti
puisi.
Kakawihan : Nyanyi-nyanyian.
Kenong : Alat musik tradisional dalam gamelan yang
berfungsi penentu batas dan menegaskan
irama.
Mood : Suasana hati.
Pancer : Nada yang menandai aksentuasi melodi pada
bagian garapan melodi sebuah lagu.
Pѐpѐling : Sesuatu yang mengingatkan.
PERMENDIKBUD : Peraturan Menteri Pendidikan dan
82
83
Kebudayaan.
Pѐrѐpѐt jѐngkol : Salah satu judul lagu permainan anak-anak
Sunda.
Problem solving : Pemecahan masalah.
RPPH : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian.
Road show : Pertunjukan keliling.
Rumpaka : Lirik lagu.
Salѐndro : Salah satu skala dalam karawitan Sunda.
Salѐndro bѐdantara : Laras salendro yang interval atau jarak
nadanya berbeda.
Salѐndro padantara : Laras salendro yang interval atau jarak
nadanya sama yaitu 240 cent.
Socialization function : Fungsi sosial.
Wirahma : Irama yang menandakan tekanan berat dan
ringan sebuah nada dalam suatu lagu.
CURRICULUM VITAE
PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 2010 : Lulus dari SD Negeri Pangsor Kab. Sumedang
Tahun 2013 : Lulus dari SMP Negeri 1 Cimanggung Kab.
Sumedang
Tahun 2016 : Lulus dari SMA Bina Muda Cicalengka Kab.
Bandung
Tahun 2016 : Tercatat sebagai mahasiswa ISBI Bandung.
84
85
Gambar 7. Profil Yayasan Pe rmata Hati Bunda. (Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi pe nulis, 2019).
Gambar 8. Struktur Organisasi Yayasan Pe rmata Hati Bunda. (Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi
pe nulis, 2019).
86
Gambar 9. Visi Misi dan Tujuan Yayasan Pe rmata Hati Bunda. (Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi
Pe nulis, 2019).
Gambar 10. Anak didik yang dipe rke nalkan de ngan alat musik tradisional. (Foto/dokume ntasi:
Kole ksi pribadi pe nulis, 2019).
87
Gambar 11. Anak didik yang se dang makan bersama di luar ruangan. (Foto/dokume ntasi: Kole ksi
pribadi pe nulis, 2019).
Gambar 12. Anak didik yang se dang me ngantre untuk cuci tangan se be lum me mulai ke giatan.
(Foto/dokume ntasi: Kole ksi pribadi pe nulis,2019).
88
NIM : 16123088
NIM : 16123088
skripsi.
13. 14 Juli 2020 Bimbingan mengenai revisi yang belum
dikoreksi dan bagian yang masih kurang
dalam skripsi dan penandatanganan
lembar persetujuan.