i
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh:
Dekan Fakultas Seni dan Desain
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Menyatakan bahwa skripis ini adalah hasil pekerjaan saya, tidak berisi
materi yang dipublikasi atau ditulis oleh orang lain atau telah digunakan untuk
penyelesaian studi di perguruan tinggi kecuali kegiatan-kegiatan tertentu yang
saya ambil sebagai acuan. Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai
tanggung jawab formal untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
iii
PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang Menyatakan,
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“ Jika hubunganmu dengan Allah baik baik saja maka patah hati adalah mitos”
Mempersembahkan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas Rahmat serta Karunia-
ajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata satu untuk mencapai gelar sarjana
pendidikan. Skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu BAB I Pendahuluan, BAB II
Tinjauan Pustaka, BAB III Metode Penelitian, BAB IV Hasil dan Pembahasan,
Selama proses penelitian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, serta pengarahan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ini
dengan tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Karya ini juga
diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Selain itu
juga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bimbingan.
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M. TP., IPU., ASEAN Eng, selaku Rektor
2. Dr. Tangsi, M. Sn, selaku Dekan Fakultas Seni dan Desain Universitas
Negeri Makassar
vi
3. Dr. Sumiani, M. Hum, selaku ketua Jurusan Seni Pertunjukan Fakultas Seni
Makassar
7. Para pembantu dekan dan seluruh staf serta Dosen Program Studi
Makassar.
8. Kepala SMA Negeri 13 Bone yang dengan senang hati menerima dan
9. Ibu Hermawati S.Pd dan Ibu Titi S.Pd selaku Guru Seni Budaya dan
10. Seluruh guru SMA Negeri 13 Bone yang telah membantu penelitian ini.
vii
11. Saudara kandung saya Praka Darmadji Ashari Hamdan, Deswita Gustia
pemikiran, motivasi serta doa dalam proses penulisan karya ilmiah ini yang
14. Adik-adik dan teman-teman Tabaria squad yang tidak bisa penulis sebutkan
ini.
15. Muh Aidil Aliman Ansur yang senantiasa menemani dengan tulus dan
16. Sahabat terbaikku Rahmat Setiady Tasman, Indah Try wahyudi, Azwan
yang telah memberikan motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala
berkat yang melimpah dari Tuhan. Dengan penuh harapan, semoga skripsi ini
yang ada pada penulis sangat terbatas, tidak terlepas dari kekurangan maupun
kesalahan-kesalahan dan jauh dari kata sempurna, karena itu, penulis terbuka dan
selanjutnya.
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
DAFTAR ISI
xi
SAMPUL..................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
PERNYATAN KEASLIAN...................................................................................vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
ABSTRAK...............................................................................................................x
ABSTRACT............................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR SKEMA................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xviI.
PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA / KERANGKA PIKIR..............................................5
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................6
B. Kerangka pikir.............................................................................................18
III. METODE PENELITIAN............................................................................20
A. Jenis Penelitian............................................................................................20
B. Waktu Dan Tempat Penelitian....................................................................23
C. Sasaran atau Informan.................................................................................23
D. Definisi Operasional Variabel.....................................................................23
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................24
F. Teknik Analisis Data...................................................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................32
A. Hasil Penelitian.............................................................................................32
B. Pembahasan..................................................................................................55
BAB V PENUTUP................................................................................................60
A. Kesimpulan..................................................................................................60
B. Saran.............................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63
xii
1
DAFTAR SKEMA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya alam, tetapi keunggulan seni lokal yang tidak dimiliki bangsa lain.
satunya musik dangdut. Musik dangdut dan dunia di sekitarnya menjadi wajah
kalau dangdut sebagai musik nasional harus dilestarikan dan dikembangkan oleh
kehidupan sosial dan proses kebudayaan warga Indonesia. Musik dangdut pun
karakter pencipta dan khalayak penikmatnya (Nani kurniasari dkk , 2014 : 218 ).
Menurut Weintraub tahun 2012 ada sifat-sifat musik dangdut yang tidak bisa
ditemukan di musik India atau Melayu, salah satunya tema yang begitu dekat
terkhusus siswa yang berproses pada kegiatan ektrakurikuler dalam bidang seni
1
6
masih banyak siswa yang meminati dan menyukai musik dangdut, namun pada
seni musik dapat mengembangkan potensi serta rasa keindahan siswa. Perbaikan
tertarik serta mudah memahami materi. Direct Instruction merupakan salah satu
sistematis pengalaman , Ini adalah sebuah pendekatan untuk belajar di mana siswa
tetap terlibat dan fokus sementara mencapai hasil belajar yang diinginkan dan
mengenai Lagu dangdut yang akan dipelajari dan dikuasai sehingga siswa dapat
lebih mudah dalam memahami serta mengaplikasikan hal yang disampaikan oleh
peneliti.
7
Lagu dangdut di masa kini sangat lah pesat. Lagu dangdut semakin banyak
diminati oleh semua kalangan karena penyajian nya yang semakin berkembang
dan menarik. Tak sedikit pula generasi muda yang sukses di dunia musik dangdut.
dangdut meningkat.
B. Rumusan Masalah
Mengenai latar belakang yang sudah dijelaskan, maka yang menjadi pokok
C. Tujuan Penelitian
13 Bone
8
13 Bone
D. Manfaat Penelitian
Sebagai masukan bagi guru atau calon guru untuk menggunakan model
materi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
yaitu, objek yang saya teliti yaitu hanya mencakup pada siswa yang mengikuti
5
10
media audiovisual.
dimana hasil penelitiannya dalam bentuk deskripsi nyata objrk pemelitian. Objek
dalam penlitian ini yaitu siswa SDN Kalipenten. Teknik pengumpulan data yang
baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa
bernyanyi. Adapun pembeda dari penelitian saya yaitu, media yang digunakan
penelitian one shot case study yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pada siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 9 Makassar dan mengetahui pengaruh
kuantitatif yakni dimana hasil penelitiannya dalam bentuk deskripsi nyata objek
penelitian. Objek dalam penlitian ini yaitu siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 9
Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri Makassar . Adapun
2. Kajian Teori
Menurut Aufan tahun 2011 model instruksi langsung adalah suatu model
pengajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan
baru, melibatkan guru bekerja dengan siswa secara individual, atau dalam
Menurut Ahmed tahun 2007 model umum instruksi langsung atau eksplisit
setiap titik dalam pelajaran. Instruksi langsung memiliki banyak fitur dengan
dalam belajar bisa sesuai dengan pengetahuan deklaratif dan prosedural yang
bisa memahami konsep secara utuh. Sehingga bisa timbul transformasi sikap dan
hari.
dalam bentuk teori, konsep, generalisasi, fakta dan prinsip. Sementara pengertian
13
2. Setiap siswa bisa berkembang secara akademis dan dalam hal citra diri.
3. Setiap guru dapat sukses bila terdapat pelatihan dan materi yang bagus dan
memadai.
memaksimalkan instruksi.
instruksi langsung ini adalah adanya fokus akademik, arahan, dan kontrol guru,
harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa, sistem manajemen waktu, dan
1. Kelebihan
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu
digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas besar ,Sanjaya W. , 2007
2. Kekurangan
a. Hanya untuk kemampuan mendengar dan menyimak yang baik, tidak dapat
sangat terbatas pula disamping itu. Komunikasi satu arah bisa mengakibatkan
pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan
b. Keterampilan menyanyi
a. Bernyanyi
Bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang sudah dilakukan oleh manusia dari
berbagai kalangan dan dari berbagai tahapan usia mulai dari anak- anak bahkan
balita sampai orang dewasa dan orang tua. Bernyanyi adalah suatu bentuk
suaranya ( Rien Safrina, 2002: 34.) Aktifitas bernyanyi tidak dapat dipisahkan
dengan musik. Bernyanyi merupakan salah satu cara untuk menikmati musik.
b. Keterampilan menyanyi
a) Cengkok
secara makna kata cengkok merupakan karakteristik sebuah alunan nada, cengkok
ini mulai dikenal seiring berkembangnya musik ditanah air, tetapi cengkok lebih
dikenal pada aliran musik dangdut dan melayu, itulah yang dikemukan oleh.
berdiri maupun posisi duduk, kita harus bisa menjaga sikap badan. Dengan sikap
badan yang baik, kita akan mendapat kemudahan pada proses pernafasan. Dengan
begitu, suara yang kita keluarkan akan terdengar baik. Pernafasan juga menjadi
hal mutlak yang harus diperhatikan saat bernyanyi. Pernafasan saat bernyanyi
sangat berbeda dengan pernafasan saat berbicara sehari-hari. Kita harus bisa
lagu dari awal sampai akhir. Pernafasan dada, pernafasan dengan cara mengisi
udara dalam paru-paru bagian atas. Pernafasan ini cenderung pendek dan kurang
tinggi.
sehingga udara luar dapat masuk. Pernafasan ini juga kurang tepat untuk
dada dan rongga perut menjadi longgar, sehingga volume bertambah. Pernafasan
inilah yang paling cocok digunakan saat bernyanyi. Pembentukan suara dalam
bernyanyi juga harus kita perhatikan. Proses pembentukan suara erat kaitanmnya
dengan teknik pernafasan dalam bernyanyi. Yaitu pernafasan perut, dada, dan
diafragma. Kita harus bisa menentukan pernafasan mana yang tepat, sehingga
suara yang tepat, maka suara yang dihasilkan saat bernyanyi akan terdengar
maksimal.
c) Interpretasi Lagu
arti atau syair dalam lagu dengan baik sehingga penyanyi bisa memberikan
ekpresi yang tepat dan sesuai lagu yang dibawakan . maka dari iu interpretasi dan
ekspresi dalam lagu sangat berkaitan karena ketika penyanyi tidak busa
memahami makna lagu maka penyanyi juga tidak bisa memberikan ekspresi yang
d) Pengucapan (Artikulasi)
terdengar baik dan dapat dimengerti semua orang. Mulut harus terbuka lebar
ketika bernyanyi. Terkadang kita malas membuka mulut saat bernyanyi, sehingga
suara yang keluar tidak jelas. Oleh karena itu, artikulasi saat bernyanyi harus
e) Ekspresi
seorang penyanyi terkait dengan bagaimana suatu lagu harus dinyanyikan sesuai
dengan jiwa dari lagu tersebut, melalui penggunaan warna suara, dinamika,
c. Lagu Dangdut
Dangdut merupakan sebuah istilah yang hingga saat ini memiliki banyak
dangdut berasal dari suara drum kecil yang dimainkan dalam permainan ini.
cerpennya pada majalah Aktuil. Majalah ini pula yang mempopulerkan istilah
idiom kata yang sebenarnya oleh Billy Silabumi digunakan sebagai sebuah ejekan
terhadap Orkes Melayu yang dari segi musikal terkesan monoton dengan hanya
Kepopuleran musik dangdut tidak kalah dengan genre musik lainya khususnya di
nusantara. Bahkan, tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa dangdut adalah
Sebenarnya, bentuk musik dangdut ini berakar dari musik Melayu pada
pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab
(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun
1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya
penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an
Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik
lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house
1. Lirik lagu yang disyairkan adalah lirik-lirik yang mudah dicerna oleh
masyarakat.
3. Kultur Budaya yang melekat pada Musik Dangdut adalah iringan tari-tarian
atau joged yang ditampilkan oleh penyanyi dan diikuti oleh para penikmat
Musik Dangdut.
4. Penggunaan instrumen alat musik Tabla atau Gendang dua yang cukup
dominan sehingga membuat Musik Dangdut memiliki ciri khas tersendiri untuk
5. Lagu Dangdut sangat mudah untuk menerima unsur musik lainnya dan
Instrumen alat Musik Dangdut awalnya adalah alat-alat musik tradisional Musik
juga.
1. Tabla; atau juga dikenal dengan nama Gendang dua adalah jenis alat musik
2. Seruling; merupakan jenis alat musik “wajib” lainnya yang menambah harmoni
3. Gambus; adalah jenis alat musik petik yang berasal dari kawasan Arab dan
4. Gitar; merupakan jenis alat musik petik modern yang cukup sering digunakan
5. Keyboard; adalah jenis alat musik modern yang telah dijadikan salah satu
Musik Dangdut adalah jenis genre Musik Khas Indonesia yang sangat
mudah menerima unsur-unsur musik lainnya yang relevan dengan musik Dangdut.
21
d. Ekstrakurikuler
dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar
dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan
program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara
ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun
di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial dalam kesiapan karir peserta
dan minat.
B. Kerangka pikir
mengajar guru dapat berkembang, siswa aktif melakukan kegiatan belajar. Guru
kondisi akhir setelah proses belajar mengajar seni musik digambarkan dalam
KONDISI AWAL
Keterampilan menyanyi Lagu dangdut rendah
PELAKSANAAN
KONDISI AKHIR
Peningkatan Keterampilan Bernyanyi Lagu dangdut
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai pada skripsi ini yaitu penelitian action
aksi yang didasarkan pada , balik (feedback), bukti (evidence), dan ulasan dari
25
26
1. Diagnosing
yang ingin diselesaikan atau diubah. Identifikasi permasalahan ini tidak dilakukan
manusianya saja, atau aspek prosesnya saja, namun melihat permasalahan secara
2. Action Planning
Di tahapan ini peneliti dan praktisi atau aktor lain dalam subyek penelitian
pendekatan atau strategi atau tindakan yang dilakukan untuk mencapai setiap
perubahan.
27
3. Action Taking
perubahan ini dapat secara tidak langsung dilakukan melalui aktor-aktor lain
4. Evaluating
Evaluasi mencakup menganalisis efek-efek yang menurut teori akan terjadi dari
Apabila target perubahan tidak tercapai, maka kerangka kerja untuk intervensi
5. Specifyng Learning
maupun ketidakberhasilan dari intervensi tindakan. Semua lesson learned ini akan
berikutnya bila target belum tercapai, dan memberikan masukan bagi penelitian-
penelitian berikutnya.
28
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
1. Sasaran
Adapun sasaran penelitian ini yaitu para siswa SMA Negeri 13 Bone yang
2. Informan
Adapun informan penelitian ini yaitu pembina Sanggar Seni Pattola Palalo
SMA Negeri 13 Bone ,Ibu Hermawati S.Pd dan siswi anggota Sanggar Seni
sebagai berikut: “ekstrakurikuler Sanggar Seni Pattola Palallo yaitu kegiatan yang
direct instruction
bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan penelitian ini
1. Observasi (Pengamatan)
sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini
tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan biasanya
juga banyak digunakan untuk statistika survei, misalnya meneliti sikap dan
terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat untuk
Negeri 13 Bone.
2. Interview ( Wawancara)
melalui tanya jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau
biasanya dilakukan sebagai studi pendahuluan, karena teknik ini tidak mungkin
Seni Palallo apakah ada siswa siswi anggota Sanggar yang memiliki bakat
bersedia dan siap mengikuti penelitian dan bersedia mengikuti perintah dari
peneliti.
3. Tes
keterampilan siswa dalam bernyanyi lagu danmgdut. Tes yang menjadi bahan
penelitian yaitu bagaimana siswa mampu menyanyikan lagu dangdut dengan baik.
Menyanyikan lagu dangdut yang baik yaitu mampu bernyanyi sesuai dengan
peneliti. Tes dilakukan dengan praktik individu dan dinilai oleh peneliti
Tabel 3.1
1-3
1. Cengkok :
b. Cukup baik :siswa (i) mampu memainkan sedikit cengkok dalam sebuah lagu
dangdut
c. Kurang baik : Siswi (i) tidak mampu memainkan cengkok dalam sebuah lagu
dangdut
b. Cukup baik : Siswa (i) cukup mampu bernyanyi lagu dangdut dengan sikap
c. Kurang baik : Siswi (i) kurang mampu bernyanyi lagu dangdut dengan sikap
badan yang baik dan masih menggunakan pernapasan dada atau pernapasan
perut
3. Interpretasi :
a. Baik :Siswa (i) sangat mampu memahami arti dan memaknai lirik yang
b. Cukup baik : Siswa (i) cukup mampu memahami arti dan memaknai lirik yang
c. Kurang baik : Siswa (i) kurang mampu memahami arti dan memaknai lirik
4. Artikulasi :
b. Cukup baik : Siswa (i) cukup mampu bernyanyi lagu dangdut dengan
c. Kurang baik :Siswa (i) kurang mampu bernyanyi lagu dangdut dengan
5. Ekspresi :
33
a. Baik :Siswa (i) sangat mampu bernyanyi lagu dangdut dengan ekspresi
b. Cukup baik: Siswa (i) cukup mampu memainkan ekpresi yang baik dalam
c. Kurang baik: Siswa (i) kurang mampu memainkan ekspresi yang baik dalam
Keterangan Skor
Skor 3 = Baik
4. Dokumentasi
mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan, baik dalam
bentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang bisa diambil dari
dalam penelitian. Dalam pelaksanaannya terdapat dua jenis analisa data yang
peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis data kualitatif.
34
1. Reduksi Data
yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan
diverifikasi. Data yang direduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan
penelitian.
Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan
data tam bahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan maka
jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu,
reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak
2. Penyajian Data
tindakan (Miles dan Huberman,1992: 17). Penyajian data diarahkan agar data
mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif,
35
bagan, hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk
Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga
informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab
masalah penelitian. Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting
menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam melakukan
disertai proses analisis yang terus menerus sampai proses penarikan kesimpulan.
3. Verifikasi Data
Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang
telah diperoleh sebagai hasil dari penarikan. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
kesimpulan terlebih dahulu dilakukan reduksi data, penyajian data serta penarikan
pendapat Miles dan Huberman. Proses analisis tidak sekali jadi, melainkan
interaktif, secara bolak balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan
maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam
bentuk narasi.
36
Pada penelitian ini analisis data yang digunakan secara kualitatif, yakni
SMA Negeri 13 Bone . Analisis data dari observasi terhadap siswa SMA Negeri
peningkatan.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
sebanyak 5 orang peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan setiap hari senin dan
selasa pada pukul 15.00-16.00 dalam dua pekan. Penelitian ini dilakukan melalui
SMA Negeri 13 Bone, sekolah ini dibangun dengan cita cita menjadi
37
38
dan Penegerian Sekolah Menengah Atas tahun pelajaran 1993/1994, yang salah
Visi :
Terwujudnya Peserta Didik Yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Misi :
pembelajaran yang matang dan pemanfaatan bahan ajar berbasis ICT dan non
ICT.
optimal.
Bone
mempelajari, mendalami bakat keterampilan seni yang di miliki siswa baik itu
tarian , musik, maupun vokal. Sanggar Sekolah yaitu Sangga Seni Pattola Palallo
yang dibina oleh Ibu Hermawati, S.Pd dan menjadi bahan penlitian kali ini yang
setiap hari kamis dimana siswa mengembangkan bakat dengan pelatihan dibidang
seni baik itu di bidang musik ataupun dibidang tari. Selain itu siswa siswi anggota
Sanggar memliki kegiatan lain selain pelatiha yaitu membersihkan Sekret Sanggar
Penelitian ini dilakukan pada setiap hari senin dan selasa selama dua pekan
pukul 15.00-16.00. Dalam penlitian ini yang menjadi subjek penlitian sebanyak 5
siswa diambil dari jumlah populasi siswa yang memiliki bakat di lagu dangdut
pada Sanggar Seni Pattola Palallo SMA Negeri 13 Bone. Berikut 5 siswa yang
Tabel 4.1 Daftar nama nama siswi yang ikut dalam penelitian penerapan model
direct instruction untuk meningkatkan keterampilan bernyanyi lagu dangdut pada
kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 13 Bone
Adapun hasil dari tes awal atau hasil observasi awal yang dilakukan oleh
peneliti untuk siswa yang menjadi subjek penelitian dimana peneliti memberikan
satu buah lagu berjudul egois kepada siswa dalam penerapan model direct
Skor = 7
= 53 %
Skor = 6
Hasil tes awal atau observasi awal yang dilakukan oleh siswa berdasarkan
tabel diatas diketahui secara kuantitas itu masih memiliki nilai persentase
46
Siswa yang ikut dalam penelitian ini menjalani proses penelitian dengan
izin dari pihak sekolah melakukan kegiatan pelatihan keterampilan bernyanyi lagu
dangdut pada luar jam pelajaran sekolah, yakni dilaksanakan pada sore hari pukul
15.00-16.00 sore yang dilaksanakan seiap hari senin dan selasa pada dua pekan
tepatnya pada tanggal 30,31 Januari 2023 dan tangal 6,7 februari 2023.
bernyanyi lagu dangdut ini dengan data yang diperoleh dari hasil observasi dan
yang kemudian membentuk suatu kelompok belajar yang dilaksanakan di luar jam
peneliti itu sendiri. Beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ini mengaku tidak
merasa kesulitan dalam belajar dan berlatih karena rata-rata siswa sudah
terhadap keterampilan, potensi, minat dan bakat siswa serta kecerdasan musikal
dilakukan pada luar jam pelajaran. model dircet instruction menjadi salah satu
menerapkan model direct instruction dengan memilih subjek atau siswa dari
bidang seni di SMA Negeri 13 Bione yang memang mempunyai bakat dalam
menyanyikan satu buah lagu dangdut yang telah diberikan pada pertemuan
menyanyikan sebuah lagu dangdut yang telah diberikan dari pertemuan pertama.
dangdut serta memberikan satu buah lagu berjudul Egois kepada siswa
bernyanyi lagu dangdut kepada siswa agar siswa terlebih dahulu memahami
secara teoritis sebelum melangkah pada pelatihan. Lagu yang diberikan kepada
siswa adalah Lagu yang dipopulerkan oleh Lesty Kejora yang berjudul Egois.
alunan nada, cengkok ini mulai dikenal seiring berkembangnya musik ditanah
air, tetapi cengkok lebih dikenal pada aliran musik dangdut dan melayu, itulah
lagu
Pada aspek Sikap badan dan pernapasan, Selalu perhatikan sikap badan
ketika sedang bernyanyi. Dalam posisi berdiri maupun posisi duduk, kita harus
bisa menjaga sikap badan. Dengan sikap badan yang baik, kita akan mendapat
49
kemudahan pada proses pernafasan. Dengan begitu, suara yang kita keluarkan
akan terdengar baik. Pernafasan juga menjadi hal mutlak yang harus
pernafasan saat berbicara sehari-hari. Kita harus bisa mengontrol pernafasan saat
bernyanyi, agar tak kesulitan menyanyikan sebuah lagu dari awal sampai akhir.
Pernafasan dada, pernafasan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian
atas. Pernafasan ini cenderung pendek dan kurang tepat digunakan untuk
sehingga udara luar dapat masuk. Pernafasan ini juga kurang tepat untuk
dada dan rongga perut menjadi longgar, sehingga volume bertambah. Pernafasan
inilah yang paling cocok digunakan saat bernyanyi. Pembentukan suara dalam
bernyanyi juga harus kita perhatikan. Proses pembentukan suara erat kaitanmnya
dengan teknik pernafasan dalam bernyanyi. Yaitu pernafasan perut, dada, dan
diafragma. Kita harus bisa menentukan pernafasan mana yang tepat, sehingga
suara yang tepat, maka suara yang dihasilkan saat bernyanyi akan terdengar
maksimal.
arti atau syair dalam lagu dengan baik sehingga penyanyi bisa memberikan
ekpresi yang tepat dan sesuai lagu yang dibawakan . maka dari iu interpretasi
50
dan ekspresi dalam lagu sangat berkaitan karena ketika penyanyi tidak busa
memahami makna lagu maka penyanyi juga tidak bisa memberikan ekspresi
syair yang dinyanyikan terdengar baik dan dapat dimengerti semua orang. Mulut
harus terbuka lebar ketika bernyanyi. Terkadang kita malas membuka mulut saat
bernyanyi, sehingga suara yang keluar tidak jelas. Oleh karena itu, artikulasi saat
seorang penyanyi terkait dengan bagaimana suatu lagu harus dinyanyikan sesuai
dengan jiwa dari lagu tersebut, melalui penggunaan warna suara, dinamika,
dan pemanasan vokal . Latihan pernapasan dilakukan dengan tarik nafas lalu
rapat dan melakukan dengungan sambil mengeluarkan bunyi nada mulai dari yang
paling rendah, lalu naikkan menjadi setengah nada hingga mencapai nada yang
pemanasan hamming, tidak memaksakan untuk mencapai nada tinggi yang tidak
menjadi subjek penelitian ini menyanyikan lagu Egois secara individu dan diberi
umpan balik serta koreksi kriteria keterampilan bernyanyi lagu dangdut dari
penerapan model direct instruction yang diterapkan oleh penliti selama penelitian
berlangsung. Pada tahap ini merupakan tes akhir setelah tes awal yang dilakukan
strategi untuk melatih siswa agar dalam belajar bisa sesuai dengan pengetahuan
juga mengharuskan siswa untuk bisa memahami konsep secara utuh. Sehingga
bisa timbul transformasi sikap dan bisa melakukan penalaran deduktif untuk
siswa dalam bentuk teori, konsep, generalisasi, fakta dan prinsip. Sementara
adalah praktek.
hasil tes keterampilan bernyanyi lagu dangdut masing masing siswi setelah
Skor = 11
Nilai = 13
Skor = 11
= 73 %
58
awal dan hasil tes akhir siswi yang mengikuti penelitian penerapan model direct
1 Risisya 47 % 73 % √
2 Srimutiara 67 % 87 % √
3 Dala 53 % 73 % √
4 Ria 60 % 80 % √
5 Cantika 40 % 73 % √
Berdasarkan hasil perbandingan dari tes awal dan tes akhir masing masing
B. Pembahasan
didepan siswa mengenai keterampilan bernyanyi lagu dangdut dan Lagu dangdut
yang akan dipelajari dan dikuasai sehingga siswa dapat lebih mudah dalam
pertemuan kedua dengan memberikan pelatihan bernyanyi lagu dangdut, lalu pada
pertemuan ke empat melakukan tes kepada siswi dengan bernyanyi lagu dangdut
masing masing sesuai dengan kriteria penilaian yang telah disiapkan pada lembar
penilaian peneliti.
dengan proses penelitian kali ini yaitu pemberian materi dan pelatihan tentang
62
diantaranya :
a. Cengkok
Cengkok siswi yang menjadi objek pada penelitian ini pada dasarnya
sudah baik karena memang telah memiliki bakat pada bernyanyi lagu dangdut,
namun masih sedikiti mengaplikasikan pada bagian bagian tertentu pada lagu
sehingga peneliti memperjelas pengertian cengkok kepada siswi agar siswi tidak
hanya terampil bermain cengkok tetapi juga mengetahui arti cengkok dan juga
menambah cengkok pada bagian lagu yang bisa diberi cengkok. cengkok Menurut
Yuni Syahroni dalam jurnal Darmayani (2015:5) Cengkok dilihat secara makna
kata cengkok merupakan karakteristik sebuah alunan nada, cengkok ini mulai
dikenal seiring berkembangnya musik ditanah air, tetapi cengkok lebih dikenal
pada aliran musik dangdut dan melayu, itulah yang dikemukan oleh. Cengkok
setelah peneliti memberikan pemahaman mengenai sikap badan yang baik dan
benar pada saat bernyanyi dan pernafasan yang tepat dpada saat bernyanyi .
Sehingga, siswi dapat mengaplikasikan teori tersebut pada saat bernyanyi lagu
dangdut pada tahap praktik individu dan pada tahap tes . Dalam posisi berdiri
maupun posisi duduk, kita harus bisa menjaga sikap badan. Dengan sikap badan
yang baik, kita akan mendapat kemudahan pada proses pernafasan. Dengan
63
begitu, suara yang kita keluarkan akan terdengar baik. Pernafasan juga menjadi
hal mutlak yang harus diperhatikan saat bernyanyi. Pernafasan saat bernyanyi
sangat berbeda dengan pernafasan saat berbicara sehari-hari. Kita harus bisa
lagu dari awal sampai akhir. Pernafasan dada, pernafasan dengan cara mengisi
udara dalam paru-paru bagian atas. Pernafasan ini cenderung pendek dan kurang
tinggi.
udara luar dapat masuk. Pernafasan ini juga kurang tepat untuk bernyanyi, karena
diafragma mengencang atau menegang (lurus), maka rongga dada dan rongga
perut menjadi longgar, sehingga volume bertambah. Pernafasan inilah yang paling
cocok digunakan saat bernyanyi. Pembentukan suara dalam bernyanyi juga harus
pernafasan dalam bernyanyi. Yaitu pernafasan perut, dada, dan diafragma. Kita
harus bisa menentukan pernafasan mana yang tepat, sehingga proses pembentukan
suara berlangsung baik dan benar. Dengan pembentukan suara yang tepat, maka
c. Interpretasi Lagu
Siswi mampu bernyanyi dengan interpretasi lagu yang baik, yaitu siswi
mampu memakanai lirik lagu dengan benar sehingga dapat membawakan lagu
dengan penguasaan makna lagu yang baik. Peneliti menjelaskan mengenai arti
64
dari interpretasi lagu kepada siswi yaitu ,Interpretasi lagu adalah dimana penyanyi
bisa memahami dan memaknai arti atau syair dalam lagu dengan baik sehingga
penyanyi bisa memberikan ekpresi yang tepat dan sesuai lagu yang dibawakan .
maka dari iu interpretasi dan ekspresi dalam lagu sangat berkaitan karena ketika
penyanyi tidak busa memahami makna lagu maka penyanyi juga tidak bisa
memberikan ekspresi yang sesuai dengan lagu yang dibawakan. Sehingga pada
saat praktik individu dan tes siswi mengaplikasikan teori interpretasi lagu dengan
d. Pengucapan (Artikulasi)
Pada Tes akhir siswa telah mampu bernyanyi dengan artikulasi yang baik
dan benar setelah peneliti memberikan pemahaman dan pelatihan. Pada pertemua
pengucapan yang benar atau artikulasi yang benar yaitu dengan menyebutkan
huruf vokal dengan mulut yang terbuka lear selebar 3 ruas jari .Dalam bernyanyi
pengucapan harus jelas, agar syair yang dinyanyikan terdengar baik dan dapat
dimengerti semua orang. Mulut harus terbuka lebar ketika bernyanyi. Terkadang
siswi malas membuka mulut saat bernyanyi, sehingga suara yang keluar tidak
jelas.
e. Ekspresi
Pada tes akhir siswi mampu bernyanyi dengan ekspresi yang sesuai
dengan lagu dan menghayati lagu yang dibawakan. Berbeda pada saat observasi
awal, Ekpresi siswi masih sangat kurang, lagu yang dubawakan hanya sekedar
diinyanyikan tanpa penjiwaan sehingga rasa tidak sampai pada pendengar. Maka
65
dari itu peneliti memberikan penjelasan mengenai ekspresi dalam bernyanyi yang
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang penyanyi terkait dengan
bagaimana suatu lagu harus dinyanyikan sesuai dengan jiwa dari lagu tersebut,
melalui penggunaan warna suara, dinamika, tempo, serta mimik yang sesuai dan
bersinergi.
Negeri 13 Bone
Adanya hasil tes atau hasil penerapan model direct instruction untuk
keterampilan bernyanyi lagu dangdut dan Lagu dangdut yang akan dipelajari dan
praktik atau pada saat bernyanyi lagu dangdut sehingga keterampilan bernyanyi
lagu dangdut lebih meningkat , mulai dari Cengkok yang semakin baik , sikap
66
badan dan pernapasan yang baik, Interpretasi lagu yang baik, Artikulasi serta
Berikut perbandingan hasil tes awal dan hasil tes akhir siswi yang
1 Risisya 47 % 73 % √
2 Srimutiara 67 % 87 % √
3 Dala 53 % 73 % √
4 Ria 60 % 80 % √
5 Cantika 40 % 73 % √
Berdasarkan hasil perbandingan dari tes awal dan tes akhir masing masing
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Aufan tahun 2011 model instruksi langsung adalah suatu model
pengajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan
baru, melibatkan guru bekerja dengan siswa secara individual, atau dalam
Bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang sudah dilakukan oleh manusia dari
berbagai kalangan dan dari berbagai tahapan usia mulai dari anak- anak bahkan
balita sampai orang dewasa dan orang tua. Bernyanyi adalah suatu bentuk
suaranya ( Rien Safrina, 2002: 34.) Aktifitas bernyanyi tidak dapat dipisahkan
dengan musik. Bernyanyi merupakan salah satu cara untuk menikmati musik.
yaitu terdiri dari cengkok, sikap badan dan pernapasan, interpretasi lagu,
Dangdut merupakan sebuah istilah yang hingga saat ini memiliki banyak
dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar
dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan
minat dan bakat masing-masing. Ada empat fungsi kegiatan ekstrakurikuler yaitu,
fungsi pengembangan, fungsi sosial, fungi rekreatif, dan fungsi persiapan karir.
B. Saran
maka ada beberapa hal yang dapat disarankan, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa SMA Negeri 13 Bone khususnya yang masuk pada kegiatan
yang akan didampingi oleh pembina ekstrakurikuler atau bisa melakukan latihan
mandiri bersama teman-teman ketika sore hari. Jadwalnya bisa diatur oleh
pembina atau guru kesenian bahkan peserta ekstrakurikuler itu sendiri bisa
di luar sekolah. Karena efek dari latihan rutin ini bisa membuat peserta
ekstrakurikuler ini menjadi lebih mahir brnyanyi lagu dangdut untuk mewakili
sekolah siswa-siswa bisa langsung ikut karena sudah bakat dan keterampilan
2. Bagi Guru
Bagi Guru SMA Negeri 13 Bone terkhusus guru Seni Budaya serta
disarankan juga memberikan wadah atau peluang untuk ikut apabila ada lomba-
lomba lagu dangdut, siswa-siswa tinggal dilatih dan di bimbing oleh bapak ibu
guru kesenian atau pembina kegiatan ekstrakurikuler karena sudah memiliki dan
3. Bagi Peneliti
lokal indonesia, siswa siswi yang menguasai keterampilan bernyanyi lagu dangdut
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Tercetak
Vera, N. (2008). Identitas Dan Citra Indonesia Dalam Lirik Lagu Lagu Dangdut.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta ( di
akses pada tanggal 3 agustus 2022).
Weintraub, A. N. (2012). Dangdut : Musik, Identitas, Dan Budaya Indonesia.
Jakarta: Keperpustakaan Populer Gramedia. ( di akses pada tanggal 3
agustus 2022)
LAMPIRAN LAMPIRAN
73
Pemberian materi
(foto: Amanda, 15.05 WITA, 30 Januari 2023)
Menggunakan Telepon Seluler Iphone 7 plus, diizinkan dikutip
74
Latihan pernapasan
(foto: Amanda, 15.00 WITA, 31 Januari 2023)
Menggunakan Telepon Seluler Iphone 7 plus, diizinkan dikutip
Gambar 4.6 Latihan pernapasan (foto: Amanda, 15.00 WITA, 6 Februari 2023)
Menggunakan Telepon Seluler Iphone 7 plus, diizinkan dikutip
76
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN DOKUMENTASI
94
LAMPIRAN PERSURATAN
95