Anda di halaman 1dari 102

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA

AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


BELAJAR MATERI SENI TARI NUSANTARA PADA SISWA
KELAS X (DPIB 3) S M K N E G E R I 1 D E N P A S A R
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI

OLEH:

NI NYOMAN AYU TRI ARIEATI

NIM 2017.II.4.0001

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA

DENPASAR

2021
PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BELAJAR MATERI S ENI TARI NUSANTARA PADA SISWA
KELAS X (DPIB 3) S M K N E G E R I 1 D E N P A S A R
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

OLEH:
NI NYOMAN AYU TRI ARIEATI
NIM 2017.II.4.0001

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA
DENPASAR
2021
HALAMAN JUDUL

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO


VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATERI
SENI TARI NUSANTARA PADA SISWA KELAS X (DPIB 3) SMK
NEGERI 1 DENPASAR
TAHUN PELAJARAN
2020/2021

SKRIPSI

Diajukan kepada
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
Untuk Memenuhi Salah Satu Persaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Seni Drama Tari Dan Musik

Oleh
Ni Nyoman Ayu Tri Arieati
NIM 2017.II.4.0001

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA TARI DAN MUSIK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA
DENPASAR
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS
DAN MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK
MENCAPAI GELAR SARJANA PENDIDIKAN

Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Pande Wayan Bawa, M.Si Dr. A.A.Gede Agung Rahma Putra, S.Sn,M.Sn
NIP. 195803171983031002 NIDN. 0826048802

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PENGUJI

Skripsi Ini Telah Diuji dan Disetujui Oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Juli 2021

SUSUNAN TIM PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Dr. Komang Indra Wirawan,S.Sn.,M.Fil.H ………………


NIDN. 0817018402

Sekretaris : I Ketut Muada,S.Sn.,M.Sn ………………


NIDN. 0830048701

Anggota : Dr. A.A.Gede Agung Rahma Putra, S.Sn,M.Sn ………………


NIDN. 0826048802

iii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
PANITIA UJIAN AKHIR

Diterima oleh Panitia Ujian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 30 Juli 2021

Mengetahui,

Ketua Ujian, Sekretaris Ujian,

Drs. Dewa Made Alit, M.Pd I Wayan Sugama, S.Sn.,M.Sn


NIP. 19660305 199303 1 001 NIDN.0806036801

Mengesahkan
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn., M.Fil.H


NIDN. 0817018402

iv
MOTTO

“Jangan Hanya Dipikirkan, Kerjakan Sebagai Bukti Buah Pikiran”

v
PRAKATA

Om Swastyastu
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
”Penerapan Model Blended Learning Dengan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Kemampuan Belajar Materi Seni Tari Nusantara Siswa Kelas
X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021”. Postulasi ini
siap untuk memenuhi kebutuhan mencapai sertifikasi pengajaran dalam empat
tahun pada Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Dalam menyelesaikan skripsi
ini, peneliti banyak mendapat bantuan baik berupa moral maupun materi dari
berbagai perkumpulan. Untuk itu, dalam prakata ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Drs. I Gusti Bagus Arthanegara,SH.,M.Pd., selaku ketua YPLP PT
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, atas segala fasilitas yang telah
disediakan untuk proses belajar.
2. Dr. I Made Suarta,SH.,M.Hum., selaku Rektor Universitas PGRI
Mahadewa Indonesia, atas kebijakan-kebijakan akademik yang
dirumuskan sehingga dapat terselesaikan studi ini.
3. Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn., M.Fil.H.., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan atas motivasi dan fasilitas yang diberikan
sehingga penulis bisa menyelesaikan studi sesuai dengan rencana.
4. I Wayan Sugama,S.Sn.,M.Sn., selaku Ketua Progran Studi Pendidikan
Seni Drama Tari dan Musik atas motivasi yang diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Drs. Pande Wayan Bawa,M.Si., selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan motivasi penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Dr. A.A Gede Agung Rahma Putra,S.Sn.,M.Sn., selaku Pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

vi
7. Staf dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan
Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah bersedia
memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
8. I Ketut Suparsa,ST.,MT., sebagai Kepala SMK Negeri 1 Denpasar yang
telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian di SMK Negeri
1 Denpasar.
9. I Made Kertanegara,S.Pd.,M.Pd., selaku wali kelas X DPIB 3 SMK Negeri
1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 telah bersedia membantu proses
penelitian ini.
10. Guru – guru mata pelajaran Seni Budaya SMK Negeri 1 Denpasar yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan inspirasi kepada penulis dalam
mewujudkan skripsi ini.
11. Seluruh siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran
2020/2021 telah bekerja sama dalam penelitian ini.
12. Mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan
Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah bersedia
memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
13. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan semangat kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Semua perkumpulan yang tidak dirujuk secara individu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis benar-benar sadar dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan yang disebabkan ketidaksempurnaan kapasitas penulis. Untuk
kesempurnaan tugas akhir ini, pencipta mengantisipasi semua analisis dan ide
yang berharga dari berbagai pertemuan. Penulis percaya bahwa tugas akhir ini
bisa berguna dan berharga bagi semua kalangan, terutama untuk kemajuan dunia
pengajaran.
Om Shanti,Shanti,Shanti Om

Denpasar, 10 Juni 2021


Penulis

vii
ABSTRAK

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO


VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATERI SENI
TARI NUSANTARA PADA SISWA KELAS X DPIB 3 SMK NEGERI 1
DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh :
Ni Nyoman Ayu Tri Arieati, NIM 2017.II.4.0001
Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik

Penelitian ini mempunyai maksud untuk mencapai peningkatan


kemampuan belajar materi seni tari nusantara, serta reaksi atau tanggapan dampak
atas penggunaan model pembelajaran Blended Learning dengan Media Audio
Visual dalam mata pelajaran seni budaya kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1
Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021. Menari adalah ungkapan perasaan atau
ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak yang ritmis dan indah.
Seni Tari Nusantara adalah tari-tarian yang tumbuh dan terus berkembang sesuai
kelompok masyarakat pendukung.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
data siklus. Dalam siklus terdiri dari empat tindakan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, tindakan/observasi, refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode tes dan observasi. Dalam observasi awal yang dilakukan
peneliti, memukan beberapa masalah yang terjadi pada siswa yaitu kemampuan
belajar seni budaya khususnya materi seni tari nusantara masih dibawah rata-rata,
dan tidak mencapai KKM yaitu 75%. Subyek penelitian adalah siswa kelas X
DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 39
orang.
Hasil penelitian menunjukkan sebelum penerapan model pembelajaran
Blended Learning dengan media Audio Visual nilai rata-rata 56,9. Setelah
penerapan model Blended Learning dengan Media Audio Visual rata-rata
mencapai 66,3 dengan ketuntasan klasikal 17,9% pada siklus I yang
memperlihatkan kenaikan kenaikan kemampuan yang drastis. Observasi respon
siswa memperlihatkan hasil rata-rata 62 dengan ketuntasan klasikal 7,69% pada
siklus I. Selanjutnya pada siklus II menunjukkan rata-rata 80 dengan ketuntasan
klasikal 82% yang menunjukan peningkatan signifikan dari siklus I. Hasil
observasi respon siswa pada siklus II menunjukan rata-rata 79 dengan ketuntasan
klasikal 77% menunjukan peningkatan signifikan dari siklus I Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat dikatakan penerapan model Blended Learning dengan Media
Audio Visual telah berhasil meningkatkan kemampuan belajar materi seni tari
nusantara siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran
2020/2021.

Kata -kata kunci : Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Audio
Visual, Materi Seni tari Nusantara

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PENGUJI ............................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN
AKHIR .................................................................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PRAKATA ............................................................................................................ vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................. 5
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Secara Teoritis .............................................................................. 6
1.4.2 Manfaat Secara Praktis................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN ...................................................... 8
2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................... 8
2.2 Landasan Teori.................................................................................................. 11
2.2.1 Pengertian Media Audio Visual................................................................. 11
2.2.2 Pengertian Model Pembelajaran Blended Learning .................................. 12
2.2.3 Konsep Dasar Model Blended Learning ................................................... 14
2.2.4 Deskripsi Seni Tari Nusantara .................................................................. 16
2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Blended Learning .............................. 24
2.2.6 Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Blended ................ 25

ix
Learning .................................................................................................................... 25
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................................. 27
2.4 Hipotesis Tindakan ........................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 29
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 29
3.1.1 Tempat Penelitian ..................................................................................... 29
3.1.2 Waktu Penelitian ....................................................................................... 30
3.2 Subjek Penelitian .............................................................................................. 30
3.3 Data dan Sumber Data ...................................................................................... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 32
3.5 Teknik Uji Validitas Data ................................................................................. 39
3.6 Teknik Analisis Data......................................................................................... 39
3.6.1 Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI) ................................................. 40
3.6.2 Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar ........................................ 40
3.6.3 Membuat Kriteria Predikat........................................................................ 41
3.6.4 Mencari Skor Rata-Rata ............................................................................ 42
3.6.5 Analisis Respon Siswa .............................................................................. 42
3.7 Indikator Kinerja Penelitian .............................................................................. 43
3.8 Prosedur Penelitian ........................................................................................... 44
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 47
4.1 Deskripsi Pratindak ........................................................................................... 47
4.2 Hasil Penelitian Siklus I .................................................................................... 50
4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I ................................................................. 50
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................................................. 51
4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I ............................................................................. 52
4.2.4 Hasil Observasi Respon Siswa Pada Siklus I ............................................ 55
4.2.5 Refleksi Pada Siklus I ............................................................................... 58
4.2.6 Perbandingan Hasil Tes Refleksi Awal dengan Hasil Tes Siklus I........... 59
4.3 Hasil Penelitian Siklus II................................................................................... 62
4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II ................................................................ 62
4.3.2 Pelaksanaan Tes Tindakan Kelas .............................................................. 63
4.3.3 Evaluasi ..................................................................................................... 63
4.3.4 Hasil Tindakan Siklus II ........................................................................... 63
4.3.5 Hasil Observasi Respon Siswa Pada Siklus II .......................................... 66

x
4.3.6 Refleksi Pada Siklus II .............................................................................. 69
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................ 74
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................... 76
5.1 Simpulan ........................................................................................................... 76
5.2 Implikasi ........................................................................................................... 77
5.3 Saran ................................................................................................................. 78
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

xi
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Jenis-jenis Pola Lantai………………………………………..22


3.1 Tabel Waktu Penelitian……………………………………………...30

3.2 Nama Siswa Kelas X DPIB 3 di SMK Negeri 1 Denpasar

Tahun Ajaran 2020/2021………………………………………….....31

3.3 Sumber Data, Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan

Instrumen………………………………………………………….....33

3.4 Aspek Penilaian Tes Tulis (soal essay) Materi Seni Tari

Nusantara Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar

Tahun Ajaran 2020/2021…………………………………………….35

3.5 Deskriptor Penilaian Tes Tulis (Soal Essay) Materi Seni


Tari Nusantara Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar
Tahun Pelajaran 2020/2021……………………………………….....36
3.6 Format Observasi Respon Siswa………………………………….....38
3.7 Deskriptor Penilaian Respon Siswa Materi Seni tari Nusantara
Kelas X DPIB 3 SMKN 1 Denpasar Tahun Ajaran 2020/2021…….38
3.8 Kriteria Predikat Hasil Belajar Materi Seni Tari Nusantara
Dalam Pembelajaran Seni Budaya Kelas X DPIB 3 SMKN 1
Denpasar Tahun Ajaran 2020/2021………………………………....41
3.9 Kriteria Predikat Respon Siswa Materi Seni tari Nusantara
Dalam Pembelajaran Seni Budaya Kelas X DPIB 3 SMKN 1
Denpasar Tahun Ajaran 2020/2021……………………………........43
4.1 Hasil Refleksi Awal Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam
Materi Seni Tari Nusantara Mata Pelajaran Seni Budaya Pada Siswa
Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021
Sebelum Menerapkan Model Blended Learning Dengan Media
Audio Visual………………………………………………………...47
4.2 Hasil Belajar Siswa Dalam Memahami Materi Seni Tari Nusantara

xii
Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun

Pelajaran 2020/2021 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran

Blended Learning Dengan Media Audio Visual…………………….52

4.3 Data Hasil Observasi Respon Siswa Terhadap Penggunaan

Model Pembelajaran Blended Learning Dengan Media Audio

Visual Pada Siklus I……………………………………………........56

4.4 Perbandingan Hasil Tes Refleksi Awal dengan Hasil

tes Siklus I Hasil Belajar Siswa Dalam Kemampuannya

Memahami Materi Seni tari Nusantara Menggunakan Model

Blended Learning Dengan Media Audio Visual……………………60

4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar

Tahun Pelajaran 2020/2021 Dalam Memahami Materi Seni

Tari Nusantara Setelah Menggunakan Model Pembelajaran

Blended Learning Dengan Media Audio Visual……………………63

4.6 Hasil Observasi Respon Siswa Kelas X DPIB 3 SMK

Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Siklus II

Terhadap Model Pembelajaran Blended Learning Dengan

Media Audio Visual…………………………………………………67

4.7 Perbandingan Hasil Refleksi Awal Dengan Siklus I Dan

Siklus II Dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa

Dalam Memahami Materi Seni Tari Nusantara Siswa Kelas

X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021…...70

4.8 Perbandingan Hasil Observasi Respon Siklus I dan

xiii
Siklus II Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran Blended

Learning Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan

Kemampuan Belajar Materi Seni Nusantara Siswa kelas X DPIB 3

SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021……………...72

xiv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Komponen Pembelajaran Berbasis Blended

Learning………………………………………………… 15

2.2 Kerangka Berpikir……………………………………… 27

3.1 Prosedur Penelitian …………………………………….. 44

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Data

Lampiran 5 RPP Siklus I

Lampiran 6 RPP Siklus II

Lampiran 7 Materi Pembelajaran

Lampiran 8 Absensi Siswa

Lampiran 9 Instrumen Penelitian Siklus I

Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Siklus I

Lampiran 11 Instrumen Penelitian Siklus II

Lampiran 12 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Siklus II

Lampiran 13 Bukti Lembar Kerja Siswa Siklus I

Lampiran 14 Bukti Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran 15 Foto-foto Proses Pembelajaran

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai (1) latar belakang penelitian, (2) rumusan

masalah, (3) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian. Secara rinci dapat diuraikan

sebagai berikut.

1.1 Latar belakang

Dalam inovasi persekolahan saat ini, kemajuan inovasi, data dan

korespondensi berkembang pesat seiring dengan perubahan zaman yang

begitu cepat secara langsung berdampak pada manusia dan dunia

pendidikan. Dampak yang paling komplek terjadi di dunia pendidikan

dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi guna

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Teknologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan,

yang terjadi di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya

pendidikan sendiri juga memanfaatkan teknologi untuk membantu

pelaksanaan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Tondeur et al

(dalam Selwyn, 2011) yang menyatakan bahwa teknologi digital kini sudah

mulai digunakan di dalam lembaga pendidikan sebagai sarana untuk

mendukung pembelajaran, baik sebagai alat informasi (yaitu sebagai sarana

mengakses informasi) atau sebagai alat pembelajaran (yaitu sebagai sarana

penunjang kegiatan belajar dan tugas). Teknologi merupakan hasil ciptaan

1
2

manusia. Oleh karena itu, wajar bila memiliki kekurangan atau dampak

negatif. Di dalam bidang pendidikan, selain memiliki sisi positif, teknologi

juga memiliki sisi negatif. Manfaat positif, melainkan juga akan dapat

mendatangkan dampak negatif, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya

informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang

dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan perilaku, etika,

norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan dengan etika,

norma, aturan, dan moral kehidupan yang ada pada masyarakat.

Saat ini dunia digegerkan oleh wabah Virus Corona atau Covid-

19. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk

memutus rantai penularan Covid-19. Kebijakan utamanya

adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat. Bekerja,

beribadah dan belajar dari rumah. Tahun ajaran 2020-2021 majadi masa

transisi proses pembelajaran yang awalnya pembelajaran disekolah yang

kini proses pembelajar di rumah secara daring dimasa pandemi Covid-19.

Menurut Wikipedia, pandemi adalah momok infeksi yang menyebar ke

wilayah yang sangat luas, misalnya beberapa daratan, atau di seluruh dunia.

Pemerintah memberi himbauan untuk di rumah saja agar dapat memutuskan

rantai penyebaran virus Covid-19 ini. Bukan hanya dunia perkantoran saja

yang bekerja dari rumah, dunia Pendidikan juga melaksanakan

pembelajaran dari rumah, yang sering disebut daring (dalam jaringan).

Selama kurang lebih satu tahun dunia Pendidikan sudah melaksanakan

pembelajaran dari rumah (daring). Namun kelemahan dari pembelajaran


3

daring ini, tidak adanya pendekatan saintifik antara peserta didik dengan

pendidik, dikarenakan tidak tatap muka secara langsung. Yang

menyebabkan susahnya pendidik untuk menilai sikap dari peserta didik.

Karena penilaian sikap merupakan salah satu komponen paling penting

untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran. Maka dari itu pendidik

menggunakan model pembelajaran yang cocok untuk situasi seperti

sekarang.

Model pembelajaran blended learning mengacu pada belajar yang

mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to

face = f2f) dan pembelajaran berbasis computer (online dan offline) (Wasis

D. Dwiyogo, 2018). Model pembelajaran ini sangatlah cocok digunakan

dalam situasi seperti sekarang, yang mengkombinasikan antara

pembelajaran online dan offline.

SMK Negeri 1 Denpasar, merupakan Sekolah Menengah Kejuruan

yang berbasis teknologi yang mempersiapkan peserta didik untuk siap

bekerja sesuai dengan bidangnya, yang mempunyai keterampilan dan

kompetensi yang sesuai dengan disyaratkan. SMK Negeri 1 Denpasar

mengimplementasikan kurikulum 2013, yang diberlakukan pada seluruh

siswa kelas X, XI, XII. Ini menunjukan bahwa pembelajaran di sekolah

lebih menekankan Pendidikan karakter dan menuntut siswa untuk lebih

kreatif dan inovatif. Dilihat dari latar belakangnya yang berbasis teknologi,

SMK Negeri 1 Denpasar telah mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan

dalam pembelajaran online. Mata pelajaran seni budaya merupakan salah

satu mata pelajaran yang diwajibkan terhadap siswa kelas X di SMK Negeri
4

1 Denpasar. Pada materi seni tari nusantara sangat cocok mempergunakan

model pembelajaran blended learning dengan menggunakan media audio

visual yang mengkombinasikan antara online dan tatap muka.

Menurut informasi dari guru mata pelajaran seni budaya, rata-rata

prestasi belajar siswa kelas X DPIB 3 pada materi seni tari nusantara

sebelum menerapkan model pembelajaran blended learning dengan media

audio visual adalah 72, setelah dilaksanakan uji validitas data hasilnya 71,8

artinya memang benar bahwa rata-rata prestasi belajar siswa masih rendah

atau masih dibawah KKM (hasil uji validitas data di lampiran 1).

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat pentingnya model

pembelajaran blended learning yang dikolaborasikan dengan media audio

visual dalam situasi Pendidikan yang mengalami pandemi Covid-19, dan

juga belum adanya penelitian yang mengangkat tentang model pembelajaran

blended learning khusunya di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model

Blended Learning Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan

Kemampuan Belajar Materi Seni Tari Nusantara Pada Siswa Kelas X (DPIB

3) SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul dan latar belakang masalah, maka dapat

dirumuskan masalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah dengan penerapan Model Blended Learning dengan media

Audio Visual dapat meningkatkan kemampuan belajar materi Seni Tari


5

Nusantara Pada Siswa Kelas X (DPIB 3) SMK Negeri 1 Denpasar

Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Bagaimanakah respon siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar

Tahun Pelajaran 2020/2021 terhadap penerapan model pembelajaran

blended learning dengan menggunakan media Audio Visual dalam

upaya meningkatkan kemampuan belajar seni tari nusantara?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu penelitian yang

digunakan sebagai alternative pilihan menemukan cara dalam rangkaian

mutu dan kualitas proses pembelajaran di Sekolah. Adapun tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) tujuan umum, (2) tujuan

khusus

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan mutu pengajaran Seni Tari Nusantara di

kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran

2020/2021 pada pamdemi Covid-19.

2. Untuk membina dan mengembangkan Seni Tari Nusantara, serta

menanamkan rasa kecintaan terhadap Seni Tari Nusantara, serta

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemahaman materi

Seni Tari Nusantara terhadap model blended learning.

3. Memberikan sumbangan pikiran terhadap usaha peningkatan

pengajaran seni budaya. Sehingga nantinya para pendidik dapat

meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar.


6

1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus sesuai dengan masalah yang disebutkan

diatas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan model blended learning

menggunakan media audio visual dalam meningkatkan

kemampuan belajar Seni Tari Nusantara di kelas X DPIB 3 SMK

Negeri 1 Denpasar.

2. Untuk mengetahui respon siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar dalam menerapkan model blended learning dengan

menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Seni

Budaya materi Seni tari Nusantara.

1.4 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan penelitian ini, manfaat penelitian

diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu : manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam hal :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi paparan teoritis

yang jelas tentang model pembelajaran blended learning dalam

proses pembelajaran materi seni tari nusantara di kelas X DPIB 3

SMK Negeri 1 Denpasar.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengembangan teori dalam peningkatan ilmu Pendidikan seni tari

nusantara.
7

3. Harapan peneliti terhadap hasil penelitian ini dapat menjadi

referensi untuk memilih dan menentukan model pembelajaran

Pendidikan seni tari nusantara.

1.4.2 Manfaat Secara Praktis

1. Bagi siswa, dengan menggunakan model blended learning dalam

proses pembelajaran materi seni tari nusantara akan memberikan

acuan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Bagi guru/pendidik, hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan

dalam pemilihan dan penggunaan model pembelajaran agar

tercipta proses pembelajaran yang efektif.

3. Bagi sekolah, dengan menggunakan model blended learning

didalam proses pembelajaran seni tari nusantara pada SMK

Negeri 1 Denpasar akan memberikan referensi kepada sekolah

untuk bahan penunjang dari teori atau argumentasi yang

dituangkan dalam bentuk tulisan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS TINDAKAN

Dalam bab II akan dibahas mengenai: 1) kajian pustaka, 2) landasan teori,

3) kerangka berfikir, 4) hipotesis tindakan yang menjadi dasar penelitian yang

dilakukan.

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian konsep, teori dan hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dirancang.

Kajian pustaka juga memuat kajian untuk meletakkan masalah yang diteliti

dalam konteks yang lebih luas. Kajian pustaka setiap penelitian sangatlah

penting sebagai tolak ukur perbandingan antara penelitian yang sudah

dilaksanakan sebelumnya.

Berikut akan diuraikan 3 (tiga) penelitian/penulisan yang memiliki

relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan.

Aditia Rachman, Yusep Sukrawan, Dedi Rohendi, 2019 dengan

judul “Penerapan Model Blended Learning Dalam Peningkatan Hasil

Belajar Menggambar Objek 2 Dimensi” jenis penelitian ini menggunakan

model kuasi eksperimental design dengan jenis equivalent time series.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model blended

learning dalam pembelajaran menggambar objek dua dimensi pada bidang

otomotif.

8
9

Persamaan penelitian Aditia Rachman dkk dengan penelitian yang

diteliti oleh penulis adalah sama-sama menggunakan penelitian PTK serta

sama-sama menggunakan model blended learning. Perbedaan penelitian

Aditia Rachman dkk dengan penelitian yang diteliti oleh penulis adalah

objek penelitian menggunakan pembelajaran menggambar sedangkan

penulis menggunakan pembelajaran seni tari nusantara. Jadi dapat dikatakan

bahwa penelitian Aditia Rachman dkk memberikan motivasi dan dukungan

terhadap penelitian penerapan model blended learning untuk meningkatkan

kemampuan belajar seni tari nusantara siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar tahun pelajaran 2020/2021.

Penelitian dari Sulihin B. Sjukur, 2012 dengan judul “Pengaruh

Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa

Tingkat SMK” jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Penelitian ini

bertujuan untuk 1) mengetahui perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar

siswa antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learning dibanding

siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional, 2) mengetahui

peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa akibat penerapan

pembelajaran blended learning.

Persamaan penelitian Sulihin B. Sjukur dengan penelitian yang

diteliti oleh penulis adalah sama-sama menggunakan penelitian PTK dan

sama-sama menerapkan model blended learning. Perbedaan penelitian

Sulihin B. Sjukur dengan penelitian yang diteliti oleh penulis adalah objek

penelitian terfokus pada motivasi belajar dan hasil belajar, sedangkan

penulis terfokus pada peningkatan kemampuan belajar dan respon siswa.


10

Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian Aditia Rachman dkk memberikan

motivasi dan dukungan terhadap penelitian penerapan model blended

learning untuk meningkatkan kemampuan belajar seni tari nusantara siswa

kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021.

Penelitian dari Ni Putu Ayu Dina Megarini, 2015 dengan judul

“Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mendeklamasikan Puisi Bali Modern Siswa Kelas X IIS SMA PGRI

Tabanan 6 Bajera Tahun Pelajaran 2014/2015” jenis penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hasil belajar dan respon siswa dalam proses pembelajaran tentang penerapan

media audio visual bisa menambah kemampuan mendeklamasikan puisi

Bali Modern dan juga respon siswa kelas X IIS SMA PGRI Tabanan 6

Bajera tahun pelajaran 2014/2015.

Persamaan penelitian Ni Putu Ayu Dina Megarini dengan

penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama jenis penelitian PTK dan

sama menerapkan media audio visual. Perbedaan penelitin Ni Putu Ayu

Dina Megarini dengan penelitian yang penulis lakukan menggunakan objek

penelitian pembelajaran mendeklamasikan puisi Bali modern, sedangkan

penulis menggunakan pembelajaran seni budaya. Jadi dapat dikatakan

bahwa penelitian Ni Putu Ayu Dina Megarini memberikan motivasi dan

dukungan terhadap penelitian penerapan model blended learning dengan

media audio visual untuk meningkatkan kemampuan belajar seni tari

nusantara siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran

2020/2021.
11

2.2 Landasan Teori

Dalam melakukan penelitian, pada dasarnya diawali dengan teori-

teori yang mendukung terhadap hasil penelitian. Penelitian yang akan

dilakukan dapat disesuaikan dengan teori yang digunakan sebagai

pendukung dalam penelitian.

Berdasarkan hal tersebut, teori yang menjadi landasan dalam

memecahkan permasalahan yang diajukan sehubungan dengan judul

penelitian tentang “Penerapan Model Blended Learning dengan media

Audio Visual untuk meningkatkan kemampuan belajar Seni Tari Nusantara

Pada Siswa Kelas X (DPIB 3) SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran

2020/2021” adalah mengenai : 1) Pengertian Media Audio Visual, 2)

Pengertian Model Pembelajaran Blended Learning, 3) Konsep Dasar Model

Blended Learning, 4) Deskripsi Seni Tari Nusantara, 5) Kelebihan dan

Kekurangan Model Blended Learning, 6) Langkah-Langkah Pelaksanaan

Model Pembelajaran Blended Learning.

2.2.1 Pengertian Media Audio Visual

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.

Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar

terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich

et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Berdasarkan

definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi.


12

Kata media berasal dari Bahasa Latin yang adalah bentuk

jamak dari medium batasan mengenai pengertian media sangat

luas, namun kita membatasi pada media Pendidikan saja yakni

media yang digunakan sebagaimalat dan bahan kegiatan

pembelajaran (Daryanto, 2016:5).

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai

pembawa informasi dari sumber (guru/pendidik) menuju penerima

(siswa/peserta didik) (Daryanto, 2016:8).

Media audio visual merupakan media pembelajaran

berbasis audio visual ialah media penyaluran pesan dengan

memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan (Sukiman,

2014:184). Sejalan dengan itu Arsyad (2011:94) juga

mengemukakan pengertian media audio visual merupakan media

visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan

pekerjaan tambahan untuk memproduksinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah

penggabungan dari dua media antara media audio dengan media

visual yang didalam penerapannya tidak hanya merangsang indera

pendengaran maupun indera penglihatan, tetapi kedua indera

tersebut dapat memperoleh informasi yang diberikan.

2.2.2 Pengertian Model Pembelajaran Blended Learning

Menurut Wikipedia, model pembelajaran adalah seluruh

rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek


13

sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru

serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung

atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model

mengajar dapat diartikan sebagai satu rencana atau pola yang

digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta

didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam

setting pengajaran atau setting lainnya.

Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat

rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang

bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas

pembelajaran di kelas atau di tempat- tempat lain yang

melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran (Aunurrahman,

146).

Brady (1985:7), mengemukakan bahwa model

pembelajaran dapat diartikan sebagai blueprint yang dapat

dipergunakan untuk membimbing guru didalam mempersiapkan

dan melaksanakan pembelajaran.

Secara harfiah, blended learning terdiri dari kata blended

(kombinasi/campuran) dan learning (belajar). Istilah lain yang

sering digunakan adalah hybrid course (hybrid =

campuran/kombinasi, course = mata kuliah). Makna asli sekaligus

yang paling umum blended learning mengacu pada belajar yang

mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka


14

(face to face = f2f) dan pembelajaran berbasis computer (online

dan offline) (Wasis D. Dwiyogo, 2018:59).

2.2.3 Konsep Dasar Model Blended Learning

Istilah pembelajaran campuran pada awalnya digunakan

untuk menggambarkan pembelajaran yang mencoba

menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran

internet/online (Wasis D. Dwiyogo, 2018:59). Saat ini istilah

blended menjadi popular, maka semakin banyak kombinasi yang

dirujuk sebagai blended learning. Dalam metodologi penelitian,

digunakan istilah mixing untuk menunjukan kombinasi antara

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Dr. Wasis D.

Dwiyogo, M.Pd didalam bukunya yang berjudul pembelajaran

berbasis blended learning, didalam pembelajaran ada pula

pendekatan eklektik, yaitu mengkombinasi berbagai pendekatan

dalam pembelajaran.

Pembelajaran Berbasis Blended Learning (PBBL) adalah

pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaian

pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran

berbasis komputer (offline), dan komputer secara online (internet

dan mobile learning) (Wasis. D. Dwiyogo, 2018:60). Pembelajaran

blended dapat menggabungkan pembelajaran tatap muka (face to

face) dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya,

pembelajaran dengan pendekatan teknologi pembelajaran dengan


15

kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar

maupun yang dimuat dalam media komputer, telepon seluler atau

smart phone, saluran televisi satelit, konferensi video, dan media

cetak elektronik lainnya.

Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan

kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar dapat belajar

dengan mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat

(Wasis D. Dwiyogo, 2018: 60). Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd juga

mengemukakan bahwa PBBL disamping untuk meningkatkan hasil

belajar, bermanfaat pula untuk meningkatkan hubungan

komunikasi pada tiga metode pembelajaran yaitu lingkukang

pembelajaran yang berbasis ruang kelas tradisional, yang blended,

dan yang sepenuhnya online. Para peneliti memberikan bukti yang

menunjukan bahwa blended learning menghasilkan perasaan

berkomunikasi yang lebih kuat antar mahasiswa daripada

pembelajaran tradisional atau sepenuhnya online (Rovai dan

Jordan, 2004).

Tatap
muka
Pembelaj
aran
Berbasis
Blended
Learning
Offline Online

Gambar 2.1 Komponen Pembelajarn Berbasis Blended Learning

Wasis D. Dwiyogo, 2018: 60


16

2.2.4 Deskripsi Seni Tari Nusantara

2.2.4.1 Pengertian Seni Tari Nusantara

Menurut Hidayat dalam jurnal Ni Luh Sustiawati, tari merupakan

ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan gerakan-gerakan

tubuh manusia ekspresif yang bertujuan, ditetapkan secara kultural,

mengandung ritme, mengandung nilai estetika, dam memiliki potensi

simbolik. Seni tari adalah salah satu cabang seni yang memakai Gerakan

tubuh berirama dilakukan pada tempat dan waktu tertentu dengan tujuan

untuk mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Pada hakikatnya

sebuah tarian ini merupakan perpaduan dari unsur raga, irama, dan rasa.

Menurut Soedarsono seni tari adalah ungkapan ekspresi jiwa manusia yang

diungkapkan melalui gerak-gerak indah yang ritmis. Seni tari Nusantara

yaitu tari-tarian yang tumbuh dan terus berkembang sesuai kelompok

masyarakat pendukung. Tari daerah ini memiliki keindahan dari bentuk

gerak, tata rias dan busana, keunikan ini disesuaikan dengan fungsi tarian

tersebut (Ikhwan Yullanda, 2001)

2.2.4.2 Jenis Seni Tari Nusantara

Menurut Ikhwan Yullanda, jenis seni tari diklasifikasikan dalam

beberapa kelompok, diantaranya sebagai berikut:

a. Jenis Tari Menurut Koreografinya dan Jumlah Penarinya

Berdasarkan koreografinya dan jumlah penarinya jenis seni tari

nusantara dibagi menjadi empat:


17

1) Tari Tunggal

Tari tunggal merupakan jenis tari yang diperagakan hanya oleh

seorang penari saja, baik laki-laki atau perempuan. Contohnya

seperti tari Golek dari Jawa Tengah (Ikhwan Yullanda, 2001:60)

2) Tari Berpasangan

Tari berpasangan adalah tari yang ditarikan oleh dua orang penari

secara berpasangan. Contohnya tari Topeng berasal dari Jawa Barat

(Ikhwan Yullanda, 2001:60)

3) Tari Kelompok

Tari kelompok adalah tari yang diperagakan secara berkelompok

atau lebih dari dua orang. Contohnya seperti tari Pendet dari Bali

(Ikhwan Yullanda, 2001:60)

4) Tari Kolosal

Tari kolosal merupakan jenis tari yang dilakukan secara massal

serta biasanya ditarikan oleh setiap suku bangsa di seluruh daerah

nusantara. Contohnya seperti Sendratari Ramayana dari Bali

(Ikhwan Yullanda, 2001:60)

b. Jenis Tari Menurut Pola Garapannya

Menurut Ikhwan Yullanda pola garapannya, tari nusantara dibagi

menjadi dua yaitu:

1. Tari Tradisional

Tari Tradisional merupakan jenis tari yang berkembang di Tanah

Air sejak lama dan mengikuti pola serta kaidah-kaidah tradisi yang
18

telah ada (Ikhwan Yullanda, 2001:60). Tari Tradisional menurut

nilai artistic garapannya terbagi menjadi dua yaitu:

a. Tari Rakyat

Merupakan jenis tarian yang lahir dan berkembang dikalangan

rakyat atau sekelompok masyarakat.

b. Tari Klasik

Merupakan jenis tarian memiliki nilai artistic yang sangat

tinggi serta mempunyai standar atau norma yang cukup kuat

sehingga ada pembakuan gerak dan mengandung konsep

simbolik dan filosofis. Contohnya tari Legong Keraton dari

Bali.

2. Tari Kreasi

Tari kreasi adalah jenis tarian hasil ciptaan koreografer tari yang

memiliki keahlian untuk mengolah, mencipta ataupun mengubah

gerak yang menjadi dasarnya (Ikhwan Yullanda, 2001:61). Tari

kreasi merupakan media yang membuka kebebasan kepada

seniman-seniman tari didalam mencari kemungkinan-

kemungkinan baru di bidang seni tari. Contoh tari kreasi yaitu

tari Yele Fulang.

2.2.4.3 Fungsi Seni Tari Nusantara

Menurut Ikhwan Yullanda, fungsi seni tari nusantara dijabarkan

ada empat yaitu:


19

1. Sebagai Sarana Keagamaan

Adapun dalam kehidupan beragama di Nusantara, ada yang

memakai tarian sebagai bagian dalam upacara agama (Ikhwan

Yullanda, 2001:61). Dari zaman dahulu tari-tarian sudah dipakai

sebagai sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Contohnya tari sang

hyang, tari rejang dari Bali.

2. Sebagai Sarana Upacara Adat

Tarian merupakan adat istiadat di tanah air, yang biasanya

tarian tersebut digunakan sebagai upacara adat. Tarian upacara adat

selalu mempunyai hubungan dengan fenomena alam serta sifat

alamiah. Seperti contoh tarian yang mengisahkan tentang upacara

menanam padi, untuk kesuburan tanah/meminta hujan, panen padi,

memohon keselamatan dan tolak bala (Ikhwan Yullanda, 2001:61).

Contoh-contoh tariannya yaitu: 1) Tari Ngaseuk (menanam padi)

dari Jawa Barat, 2) Tari Seblang (tolak bala) dari Jawa Timur, 3)

Tari Watukala (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya.

3. Sebagai Sarana Pergaulan

Tari Nusantara salah satu fungsinya sebagai sarana

pergaulan. Karena pada hakikatnya setiap manusia yang hidup

membutuhkan komunikasi dengan orang lain sehingga timbul

kedekatan (Ikhwan Yullanda, 2001:61). Agar mendapatkan suasana

keakraban, membutuhkan sebuah sarana, lalu tarian dijadikan sarana

tersebut. Tari Jaipongan, tari Tayub, tari Adu Jago dan tari Manduda

merupakan beberapa contoh tari pergaulan.


20

4. Fungsi Sebagai Tontonan

Manusia dalam kehidupannya perlu hiburan dan tontonan.

Seni tari salah satu fungsinya sebagai tontonan atau pertunjukan

(Ikhwan Yullanda, 2001:61). Tarian tontonan atau pertunjukan

digelar sebagai sarana hiburan semata. Dari tontonan tarian tersebut,

penonton yang menyaksikan diharapkan bisa terhibur.

2.2.4.4 Unsur Seni Tari Nusantara

Menurut Ikhwan Yullanda, unsur seni tari nusantara dijabarkan ada

enam yaitu:

1. Wiraga

Keterampilan dalam memvisualisasikan setiap gerakan

yang dilakukan oleh seorang penari wiraga sangat terkait dengan

hafalan seorang penari serta akan berkaitan dengan daya ingat

(hafalan) (Dwi Maryani, 2007:30). Wiraga berasal dari Bahasa Jawa

yang artinya raga. Dalam dunia seni tari dikenal dengan istilah

gerakan. Tarian pada intinya mengutamakan gerakan tubuh yang

dinamis, ritmis dan estetis. Gerak biasa atau gerak murni merupakan

bentuk gerakan yang tidak memiliki makna. Gerak maknawi

merupakan gerak yang memiliki makna. tanpa adanya sebuah gerak

tubuh, tarian tidak akan memiliki makna dan menjadi hampa. Sebuah

tarian harus ada unsur gerakan. (Ikhwan Yullanda, 2001:62)


21

2. Wirama

Wirama meliputi irama gerak tari, irama gending maupun

ritme gerak tari. Irama gerak tari penari harus menyesuaikan

dengan irama gending termasuk suasana (Dwi Maryani, 2007:33).

Wirama adalah irama saat menari. Musik dan tarian tidak bisa

dipisahkan dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih

memiliki makna karena tercipta suasana tertentu. Irama dalam

tarian, fungsinya sebagai syarat bagi penari kapan harus memulai

atau mengganti sebuah gerakan. Menjadi seorang penari dituntut

harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan dan tempo

pengiringnya. Jika hal tersebut terwujud, tarian yang dibawakan

akan harmonis dan estetis dimata penonton (Ikhwan Yullanda,

2001:62)

3. Wirasa

Wirasa dalam hal ini adalah rasa gerak tari yang dilakukan

oleh penari harus sesuai dengan rasa gending yang mengiringinya

(Dwi Maryani, 2007:33). Wirasa maksudnya seni tari hendaknya

bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada

penonton. Melalui gerakan dan ekspresi penari. Tanpa adanya

unsur wirasa, makna tarian tidak akan dapat tersampaikan kepada

penonton (Ikhwan Yullanda, 2001:62)

4. Level

Level dalam setiap tari merupakan tinggi rendahnya gerak

tari yang dilakukan. Level berhungungan dengan tinggi


22

rendahnya penari saat menalkukan gerakan. Level gerak berfungsi

untuk membuat desain bawah dan atas agar gerak tari yang

dilakukan tampak dinamis. Level gerak dapat dibedakan menjadi

tiga jenis: 1) Level tinggi, 2) Level sedang, 3) Level rendah

(Ikhwan Yullanda, 2001:63)

5. Pola Lantai

Pola lantai dipergunakan oleh seorang penari dengan

perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah

ruang untuk menari. Fungsi pola lantai untuk membuat posisi

dalam sebuah ruang gerak (Ikhwan Yullanda. 2001:63). Menurut

Ikhwan Yulland ada empat jenis pola lantai pada tarian, yaitu:

Tabel 2.1 Jenis-jenis Pola Lantai

No Nama Pola Keterangan Gambar


Lantai
1. Vertikal Karakteristik pola lantai
lurus yaitu para penari
(lurus) membentuk garis vertical
dari depaan ke belakang
atau sebaliknya. Pada
umumnya pola lantai ini
banyak digunakan pada tari
klasik. Pola lantai ini
menampilkan kesan
sederhana tapi kuat.
2. Horizontal Karakteristik pada pola
horizontal yaitu para penari
berbaris membentuk garis
lurus kesamping.

3. Diagonal Para penari berbaris


membentuk garis
menyudut ke kanan atau ke
kiri.
23

4. Garis Pola lantai ini biasanya


dipakai pada tari rakyat dan
Melengkung tari tradisi, tujuannya
mampu memberi kesan
lemah dan lembut.
Beberapa pola lantai
melengkung yaitu, pola
lantai melingkar, pola
lantai lengkung luar, pola
lantai angka delapan.

6. Iringan Tari

Menurut Ikhwan Yullanda, musik iringan tari terbagi dalam

dua jenis yaitu:

1. Iringan Internal

Jenis iringan ini bukan dari alat musik, melainkan

dari suara gerak tubuh penarinya. Contohnya adalah seperti

pada tari Saman, penari tari Saman menyayi sebagai iringan

sambal melakukan gerak tarinya (Ikhwan Yullanda 2001:64)

2. Iringan Eksternal

Iringan eksternal bukan berasal dari bagian tubuh

penari, melainkan dari alat musik. Iringan bisa juga berasal

dari rekaman musik yang disebut tape recorder. Musik iringan

tari memiliki fungsi sebagai berikut : 1) sebagai iringan

gerakan, 2) pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk

gerakan, 3) sebagai rangsangan bagi penari, 4) penuntun dan

pemberi tanda awal dan akhir dari tarian, 5) membantu

mempertegas ekspresi gerak, 6) sebagai ilustrasi


24

penggambaran suasana yang sedang terjadi dalam sebuah

tarian, 7) sebagai pembangun suasana sesuai dengan tujuan

cerita, 8) mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari

(Ikhwan Yullanda 2001:64)

2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Blended Learning

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan

kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari model

pembelajaran blended learning:

Kelebihan:

1) Lebih menghemat waktu dan biaya.

2) Pembelajaran lebih efektif dan efisien.

3) Pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu.

4) Peserta didik mudah mengakses materi pembelajaran.

5) Peserta didik leluasa mempelajari materi secara online.

6) Guru dan peserta didik dapat berdiskusi diluar jam tatap

muka.

7) Guru dapat dengan mudah menambahkan materi pelajaran

dengan fasilitas internet.

8) Dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan pelatihan.

Kekurangan:

1) Sulit diterapkan jika sarana dan prasarana tidak

mendukung.
25

2) Tidak meratanya fasilitas belajar yang dimiliki peserta

didik.

3) Akses internet yang tidak lancar akan menghambat proses

pembelajaran.

4) Guru harus selalu mendesain pembelajaran yang menarik

untuk diikuti secara online (Yuni Pratiwi dkk, 2016:3).

2.2.6 Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Blended


Learning
Menurut jurnal Sulihin B. Sjukur mengemukakan bahwa

proses penyelenggaraan e-learning dibutuhkan sebuah Learning

System Management (LMS) yang berfungsi untuk mengatur tata

laksana penyelenggaraan pembelajaran didalam model berbasis e-

learning. Sering juga LMS dikenal sebagai CMS (Corse

Management System), umumnya CMS dibangun berbasis web,

yang akan berjalan pada sebuah web server dan dapat diakses oleh

pesertanya melalui web browser (web client). Server biasanya

ditempatkan di universitas/sekolah atau lembaga lainnya, yang

dapat diakses darimanapun oleh pesertanya, dengan memanfaatkan

koneksi internet.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran model blended

learning sesuai dengan yang dilaksanakan penulis pada saat

melaksanakan penelitian yaitu:

1) Guru meng-upload materi pembelajaran, tugas-tugas pada

website e-learning sekolah belajar.smkn1denpasar.sch.id


26

2) Guru menginformasikan kepada siswa melalui chat grup

pada aplikasi Whastapp untuk mempelajari materi dan

menjawab soal yang sudah di-upload pada website e-

learning sekolah.

3) Guru menjelaskan materi ajaran secara singkat dengan

memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

dalam materi melalui chat grup Whastapp.

4) Guru mengecek kehadiran siswa melalui absensi e-learning

sekolah.

5) Guru memotivasi dan membimbing siswa untuk

mendapatkan informasi tambahan, serta memberikan

jawaban dari masalah yang sulit dimengerti siswa melalui

diskusi chat grup Whatsapp.

6) Guru mengapresiasi keberhasilan siswa dalam mengerjakan

tugas.

7) Guru memberikan evaluasi melalui melalui website e-

learning sekolah dalam bentuk quiz maupun essay yang

telah dipersiapkan.
27

2.3 Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini, disajikan kerangka berpikir dalam bentuk

gambar sebagai berikut :

Sebelum menerapkan model Setelah menerapkan model


blended learning dengan blended learning dengan
menggunakan media audio menggunakan media audio
visual. visual

1. Pengajaran materi seni 1. Pengajaran materi seni


tari nusantara tidak tari nusantara menjadi
optimal. lebih optimal.
2. Nilai siswa dalam materi 2. Nilai siswa dalam
seni tari nusantara masih materi seni tari
rendah. nusantara mengalami
3. Rendahnya kemampuan peningkatan.
dan respon siswa dalam 3. Kemampuan dan
pembelajaran seni tari respon siswa dalam
nusantara. pembelajaran seni tari
nusantara mengalami
peningkatan.

Gambar 2.2
Kerangka berpikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang di

berikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-

fakta empiris yang di peroleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,

2012:96).
28

Berdasarkan landasan rencana isu, target dan penulisan survei

yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diajukan teori aktivitas,

khususnya:

1. Penerapan model pembelajaran blended learning dengan

menggunakan media audio visual dapat meningkatkan

kemampuan belajar Seni Tari Nusantara mata pelajaran Seni

Budaya kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun

pelajaran 2020/2021.

2. Penerapan model pembelajaran blended learning dengan

menggunakan media audio visual dapat meningkatkan respon

belajar siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun

pelajaran 2020/2021.
BAB III
METODE PENELITIAN

Secara umum, penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses

investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun dan sistematis, yang bertujuan

untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan

intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai

suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi

penerapan praktis dari pengetahuan tersebut.

Pada bab ini akan diuraikan beberapa langkah-langkah penelitian yang

diantaranya: 1) tempat dan waktu penelitian, 2) subyek penelitian, 3) data dan

sumber data, 4) teknik pengumpulan data, 5) teknik uji validitas data, 6) teknik

analisis data, dan 7) indikator kinerja penelitian, 8) prosedur penelitian.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1

Denpasar khususnya di kelas X DPIB 3, karena peneliti melihat

kurangnya varian model dan media yang digunakan dalam proses

pembelajaran sehingga mempengaruhi kemampuan belajar seni tari

nusantara siswa, yang menimbulkan menurunnya hasil kemampuan

belajar seni tari nusantara yang mereka peroleh.

29
30

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada

bulan Agustus-November tahun pelajaran 2020/2021 dengan

mengimplementasikan model pembelajaran sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan mengenai kemampuan belajar siswa

dalam konteks materi seni tari nusantara di SMK Negeri 1

Denpasar.

Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

NO Kegiatan Agustus 2020 September Oktober 2020 November


2020 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Uji Validitas
Data
2. Test Pra-Siklus
3. Test Siklus I
4. Test Siklus II
5. Perekapan nilai
dan menyusun
laporan

Keterangan tanggal pelaksanaan test :


Uji validitas data = Senin, 3 Agustus 2020
Test pra-siklus = Senin, 10 Agustus 2020
Test siklus I = Senin, 5 Oktober 2020
Test siklus II = Senin, 19 Oktober 2020

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas X

DPIB 3 yang terdiri dari 39 orang.

Berikut ini adalah tabel nama-nama siswa yang dijadikan populasi

penelitian:
31

Tabel 3.2 Nama Siswa kelas X DPIB 3 di SMK Negeri 1 Denpasar,


Tahun Ajaran 2020/2021
Jenis
NO NIS NAMA Kelamin
A. A. GEDE NANDANA ALBIN L
28227
1 TRISNENDRA
28228 ADITYA BAYU DWI LAKSONO L
2
28229 ANAK AGUNG AYU ARLINDA PUTRI SWASTIARI P
3
28230 DIMAS ARDISYAH PUTRA L
4
28231 GREGORIUS YUDIANTARA PERANGIN ANGIN L
5
28232 I GEDE EKA SUGIANTARA PUTRA L
6
28233 I GEDE PUTU DAMAR SAPUTRA L
7
28234 I KADEK BAGUS ANANDA L
8
28235 I KADEK RAHMA UTAMA L
9
28236 I KADEK YOGI PRATAMA L
10
28237 I KADEK ZEVA KRISNA MAHAPUTRA L
11
28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA L
12
28239 I KETUT AGUS SUDANA SURYA L
13
28240 I KETUT ARIK JANUARTA L
14
28241 I KOMANG JUWANA ADI L
15
28242 I MADE AGUS ARSANA SUDARSANA L
16
28243 I MADE BUDIANA L
17
28244 I MADE VERI WIRAWAN L
18
28245 I MADE WISNU DINATA L
19
28246 I MADE YUDI RIDWAN DINATA L
20
28247 I PUTU ANGGA DHARMA PUTRA L
21
28248 I PUTU ARINDRA DHARMA DEVANDA L
22
28249 I PUTU KRISHNA MAHENDRA L
23
28250 I WAYAN AGUS PRADNYA DINATA L
24
28251 I WAYAN SATRIA MAHA PUTRA L
25
28252 IBRA REDIANSYAH L
26
28253 KADEK AGUS ANDIKA KURNIAWAN L
27
28254 KADEK ARTA DINATA L
28
28255 KADEK DEVA SUGIANTARA S. L
29
28256 MADE ADHIGUNA ARTA PRADNYANA L
30
28257 MADE YOGA PRAMANA PUTRA L
31
28258 NI KADEK DWITA NATASYA PUTRI P
32
28259 NI KD TANIA GREAT VALENTINE P
33
28260 NI KETUT RAI SOMAYANI P
34
28261 NI PUTU RISKA YANTI P
35
28262 PUTRA ADE SAMPURNA L
36
28263 PUTU INDAH ANITASARI MAHADEWI P
37
28265 RAMANDA PRASETYA L
38
28361 I WAYAN NADA SAPUTRA L
39
32

3.3 Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses

pembelajaran materi seni tari nusantara, bagaimana kemampuan siswa

dalam pembelajaran materi seni tari nusantara dan respon siswa dalam

proses pembelajaran seni tari nusantara. Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif, karena data yang dihasilkan berupa angka. Metode ini

sudah sering dan cukup lama digunakan, sehingga sudah menjadi tradisi

sebagai metode untuk penelitian. Metode ini berlandaskan pada filsafat

positivisme, karena itu disebut metode posotivistik. Metode ini juga

sebagai metode konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistemanis.

Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat

ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2017:7).

Sumber data pada penelitian ini bersumber dari hasil pada saat peneliti

melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk menjaring

data yang diperlukan sesuai dengan sampel yang telah ditentukan

(Hikmawati, 2017: 80). Adapun metode yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah sebagai berikut:


33

Tabel 3.3 Sumber Data, Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan
Instrumen

No Sumber Data Jenis Data Teknik Instrumen


Pengumpulan
Data
1. Siswa Kemampuan Melakukan tes Tes tulis
belajar materi
seni tari
nusantara
2. Siswa Respon siswa Observasi siswa
terhadap
penerapan
model blended
learning
dengan media
audio visual

Untuk mendapatkan suatu data diperlukan adanya penggunaan

beberapa metode pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan siswa

maupun respon siswa, adapun teknik pengumpulan data yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Tes

Metode tes merupakan sebuah alat/instrument yang berfungsi

untuk mengumpulkan data tentang kemampuan dari subjek penelitian

dengan cara mengukur kemampuannya dalam menguasai materi

pembelajaran yang diteliti, menggunakan tes tertulis tentang materi

pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini, menggunakan tes tertulis

untuk menilai kemampuan dan pemahaman siswa dalam materi seni

tari nusantara pelajaran seni budaya.


34

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

tes tertulis ini adalah sebagai berikut: a) menyusun tes, b) melakukan

tes, c) penskoran tes.

a. Menyusun Tes

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah tes. Bentuk tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tertulis yang dibagi menjadi dua jenis yaitu

essay dan obyektif dalam materi seni tari nusantara.

b. Melakukan Tes

Setelah menyusun instrument penelitian, langkah selanjutnya

adalah melaksanakan tes terhadap siswa yang menjadi subjek

penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tes

adalah sebagai berikut:

1. Tes dilakukan pada hari senin sesuai dengan jam pelajaran seni

budaya materi seni tari nusantara SMK Negeri 1 Denpasar

dengan waktu dimulai pada pikul 13.00 WITA.

2. Tes dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) melalui

website e-learning sekolah dengan menjawab 5 soal essay dan

25 soal obyektif dalam waktu yang berbeda. Soal essay

dikerjakan pada saat selesai menjelaskan materi untuk

mengukur seberapakah pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan. Soal obyektif dilakukan menjelang akhir latihan

yaitu untuk menilai kemampuan siswa terhadap materi tari

Indonesia.
35

c. Sistem yang dipergunakan untuk menjawab soal essay adalah soal

di-upload pada website e-learning sekolah lalu siswa menulis

jawaban dari soal tersebut pada buku catatan mereka, selanjutnya

jawaban difoto dan diubah menjadi file PDF setelah itu di-upload

pada website e-learning sekolah. Lalu sistem yang dipergunakan

untuk soal obyektif adalah menjawab langsung pada website e-

learning sekolah.

d. Penskoran Tes

Setelah tes dilaksanakan, tahap penilaian ini sudah

ditentukan. Penskoran tes soal essay dilihat dari aspek yang diteliti

yaitu responsif, kerapian dan jawaban benar, yang rentang skor

masing-masing 1-5, yang dimana setiap skor mempunyai konversi

nilai masing-masing. Penskoran terhadap soal obyektif yaitu setiap

satu butir soal memiliki poin 4 dikarenakan jumlah soal ada 25

soal. Hal tersebut untuk jelasnya disajikan pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Aspek Penilaian Tes Tulis (Soal Essay) Materi Seni Tari
Nusantara Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar
Tahun Ajaran 2020/2021
No Aspek Penilaian Skor

1. Responsif 1-5

2. Kerapian 1-5

3. Jawaban 1-5

Jumlah (SMI) 15
36

Berdasarkan penyajian tabel pada aspek penilaian, maka

dibuatkanlah deskriptor penilaian tes tulis (soal essay) sebagai

berikut:

Tabel 3.5 Deskriptor Penilaian Tes Tulis (Soal Essay) Materi Seni
Tari Nusantara Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar
Tahun Ajaran 2020/2021

No Kriteria Skor Konversi Deskripsi


yang nilai
dinilai
1. Responsif 5 83-85 Jika siswa
mengumpulkan tugas
pada hari yang sama
dengan soal di-upload.
4 80-82 Jika siswa
mengumpulkan tugas
satu hari setelah soal
di-upload
3 77-79 Jika siswa
mengumpulkan tugas
dua hari setelah soal
di-upload
2 77-76 Jika siswa
mengumpulkan tugas
tiga hari setelah soal
di-upload
1 74 Jika siswa tidak
mengumpulkan tugas
2 Kerapian 5 83-85 Jika tugas siswa
tulisannya sangat rapi
dan tidak ada coretan
4 80-82 Jika tugas siswa
tulisannya sangat rapi
tapi ada coretan
3 77-79 Jika tugas siswa
tulisannya rapi dan
banyak ada coretan
2 77-76 Jika tugas siswa
tulisannya tidak rapi
dan banyak ada
coretan
1 74 Jika tugas siswa
tulisannya sangat tidak
rapi (hampir tidak bisa
37

dibaca) dan banyak


coretan
3 Jawaban 5 96-100 Jika jawaban siswa
keseluruhan tepat
4 91-95 Jika jawaban siswa
keseluruhan kurang
tepat
3 86-90 Jika jawaban siswa
satu soal salah
2 81-85 Jika jawaban siswa
dua soal salah
1 75-80 Jika jawaban siswa
salah semua
Skor maksimal 15 Ketiga aspek penilaian
ideal memperoleh nilai yang
sangat baik

2. Metode Observasi

Observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan jalan

mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam,

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2018:

223). Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik

secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya.

Instrument yang dipakai dapat berupa lembar pengamatan, panduan

pengamatan, dan lainnya (Husein Umar, 2011:51). Format observasi

respon siswa dilihat dari tiga aspek yaitu: 1) ketepatan mengumpul

tugas, 2) respon dalam pembelajaran, 3) kehadiran. Ketiga indikator

tersebut ditampilkan dalam format observasi respon siswa seperti tabel

berikut:
38

Tabel 3.6 Format Observasi Respon Siswa

No Aspek Penilaian Skor

1. Ketepatan waktu mengumpul 1-5

tugas

2. Respon dalam pembelajaran 1-5

daring

3. Kehadiran 1-5

Jumlah (SMI) 15

Berdasarkan penyajian tabel pada aspek penilaian, maka

dibuatkanlah deskriptor penilaian respon siswa sebagai berikut:

Tabel 3.7 Deskriptor Penilaian Respon Siswa Materi Seni


Tari Nusantara Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar
Tahun Ajaran 2020/2021

No Kriteria yang Skor Deskripsi


dinilai
1. Ketepatan 5 Jika siswa mengumpulkan tugas
waktu pada hari yang sama dengan soal
mengumpul di-upload
tugas 4 Jika siswa mengumpulkan tugas
satu hari setelah soal di-upload
3 Jika siswa mengumpulkan tugas
dua hari setelah soal di-upload
2 Jika siswa mengumpulkan tugas
tiga hari setelah soal di-upload
1 Jika siswa mengumpulkan tugas
empat hari atau lebih (batas sampai
seminggu) setelah soal di-upload
2 Respon 5 Jika siswa sangat sering merespon
dalam atau bertanya lebih dari 3x dalam
pembelajaran sekali pembelajaran
4 Jika siswa merespon atau bertanya
3x dalam sekali pembelajaran
3 Jika siswa merespon atau bertanya
39

2x dalam sekali pembelajaran


2 Jika siswa merespon atau bertanya
1x dalam sekali pembelajaran
1 Jika siswa tidak bertanya sama
sekali
3 Kehadiran 5 Jika siswa selalu hadir dalam
pembelajaran
4 Jika siswa tidak hadir tanpa
keterangan 1x
3 Jika siswa tidak hadir tanpa
keterangan 2x
2 Jika siswa tidak hadir tanpa
keterangan 3x
1 Jika siswa tidak hadir tanpa
keterangan melebihi dari 3x
Skor maksimal 15 Ketiga aspek penilaian memperoleh
ideal nilai yang sangat baik

3.5 Teknik Uji Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan

dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik simpulan Teknik

yang digunakan untuk memeriksa validitas antara lain adalah triangulasi

dan review infroman kunci (Sarwiji Suwandi, 2009:60). Hasil penelitian

yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono,

:121). Hasil uji validitas data dilampirkan pada lampiran 1.

3.6 Teknik Analisis Data

Metode pengolahan data adalah metode yang digunakan untuk

mengolah data yang masih mentah. Data yang masih mentah diolah

dengan metode tertentu yang disebut dengan statistik deskriptif. Adapun


40

langkah-langkah yang ditempuh adalah 1) menentukan skor maksimal

ideal, 2) mengubah skor mentah menjadi skor standar, 3) menentukan

kriteria predikat, 4) mencari rata-rata, 5) analisis respon siswa. Langkah-

langkah sebagai berikut:

3.6.1 Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI)

Mencari skor maksimal ideal (SMI) dari tes yang diberikan.

Skor maksimal ideal adalah skor tertinggi yang mungkin dicapai

apabila semua item dapat dijawab dengan benar. Skor malsimal

ideal dicari dengan jalan menghitung jumlah item yang diberikan

serta bobot dari masing-masing item (Gunartha, 2009:68). Skor

tertinggi yang mungkin dicapai masing-masing aspek yang

diberikan, maka skor maksimal ideal (SMI) berjumlah 15.

3.6.2 Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar

Untuk meningkatkan kemampuan siswa, mengetahui respon

siswa dan kendala atau hambatan dalam proses pembelajaran

materi seni tari nusantara, maka skor mentah yang diperoleh siswa

harus diubah menjadi skor standar. Data yang diperoleh akan

dianalisis menggunakan analisis data secara statistik deskriptif.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengubah skor mentah

menjadi skor standar yaitu:

a. Membuat Pedoman Konversi

Pedoman konversi yang digunakan dalam mengubah skor

mentah menjadi skor standar dengan norma absolute adalah

didasarkan atas tingkat penguasaan terhadap bahan yang


41

diberikan (Gunartha. 2009:68). Norma absolute yang digunakan

dalam membuat pedoman konversi yaitu menggunakan norma

absolut dengna skala seratus, skala seratus juga skala persentil.

Untuk mengkonversi skor mentah menjadi skor standar dengan

absolute skalah sertaus (persentil) digunakan sebagai berikut:


𝑥
P= x 100
𝑆𝑀𝐼

Keterangan:

P = Persentil

X = Skor yang dicapai

SMI = Skor Maksimal Ideal

(Gunartha, 2010:74)

3.6.3 Membuat Kriteria Predikat

Selanjutnya dalam menentukan tingkat penguasaan siswa

terhadap materi seni tari nusantara dalam mata pelajaran seni

budaya kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun ajaran

2020/2021 berdasarkan atas penerapan model pembelajaran

blended learning dengan media audio visual digunakan Penilaian

Acuan Patokan (PAP) skala seratus sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Predikat Hasil Belajar Materi Seni Tari


Nusantara Dalam Pembelajaran Seni Budaya Kelas X DPIB 3 SMK
Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2020/2021

Skor Standar Kategori/Predikat


85-100 Baik sekali
71-84 Baik
56-70 Cukup
41-55 Kurang
0-40 Sangat kurang
42

3.6.4 Mencari Skor Rata-Rata

Cara mengetahui nilai rata-rata kemampuan belajar seni tari

nusantara dalam pembelajaran seni budaya siswa kelas X DPIB 3

SMK Negeri 1 Denpasar tahun ajaran 2020/2021, dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:


∑ 𝑓𝑥
M= 𝑛

Keterangan

M = Mean (nilai rata-rata)

∑ 𝑓𝑥 = Jumlah standar

𝑛 = Jumlah individu

3.6.5 Analisis Respon Siswa

Pada analisis respon siswa, terdapat tiga aspek yang akan

dinilai yaitu, ketepatan waktu menumpul tugas, respon saat

pembelajaran, kehadiran. Untuk mengetahui skor respon siswa,

maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


𝑥
P = 𝑆𝑀𝐼 x 100

Keterangan:

P = Persentil

X = Skor yang dicapai

SMI = Skor Maksimal Ideal

Untuk mengetahui predikat respon siswa, digunakan kriteria

penilaian sebagai berikut:


43

Tabel 3.9 Kriteria Predikat Respon Siswa Materi Seni Tari


Nusantara Dalam Pembelajaran Seni Budaya Kelas X DPIB 3 SMK
Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2020/2021

Skor Standar Kategori/Predikat


85-100 Baik sekali
71-84 Baik
56-70 Cukup
41-55 Kurang
0-40 Sangat kurang

3.7 Indikator Kinerja Penelitian

Indikator dalam kinerja penelitian atau sama dengan indikator

keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebagai berikut:

1) Rata-rata kelas mencapai standar minimal adalah 75 sebagai nilai

ketuntasan (KKM) dengan ketuntasan 75% siswa mampu

memperoleh nilai 75 keatas dalam materi seni tari nusantara.

2) Sebanyak 70% siswa memiliki respon tinggi mengenai kegiatan

pembelajaran seni tari nusantara menggunakan model blended

learning dengan media audio visual.

Berdasarkan indikator ketuntasan tersebut, maka siswa yang

mendapatkan nilai diatas 75 akan dikatakan lulus dan siswa yang

mendapatkan nilai dibawah dari nilai 75 maka akan melakukan

perbaikan agar mendapatkan hasil yang ditentukan.


44

3.8 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan rencana penelitian tindakan kelas

(PTK) yang merupakan suatu penelitian yang dilakukan berdasarkan

permasalahan yang ditemukan di kelas atau penelitian yang dilakukan

untuk mengatasi masalah yang dilalui oleh siswa dalam proses

pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap sehingga

penelitian tindakan kelas bersifat multisiklus yang mengikuti 4 tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk menentukan

rencana tindakan pada siklus berikutnya. Secara garis besarnya, siklus

dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengamatan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

? (n Siklus)

Arikunto, dkk (2014: 16)


Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
45

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan meliputi skenario pembelajaran dan

mempersiapkan alat-alat atau bahan yang dibutuhkan siswa selama proses

pembelajaran (Masnur, 2011: 46). Pada tahap perencanaan dilaksanakan

persiapan sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan pihak Lembaga Universitas PGRI

Mahadewa Indonesia.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah SMK Negeri 1 Denpasar.

c. Melakukan koordinasi dengan guru wali kelas X DPIB 3 dan guru

mata pelajaran Seni Budaya

d. Menyiapkan sarana penelitian seperti alat perekam dan sebagainya.

2. Pelaksanaan

Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan

yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan (Emalinda,

2013: 36). Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap

pelaksanaan tindakan ini adalah:

a. Guru melakukan orientasi pembelajaran.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru menerangkan materi pembelajaran

d. Guru memberikan soal kepada siswa guna untuk mengukur sampai

mana pemahaman siswa dalam materi seni tari nusantara

e. Siswa dapat menjawab soal yang diberikan oleh guru


46

3. Pengamatan / Observasi

Observasi tindakan kelas berfungsi untuk mendokumentasikan

pengaruh tindakan dan prosesnya. Observasi itu berorientasi kedepan,

tetapi juga memberikan dasar bagi refleksi (Masnur, 2011: 58).

Pengamatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengamati siswa dalam pemahaman materi.

b. Mengatami keaktifan dan respon siswa dalam proses pembelajaran.

c. Mengamati siswa dengan menggunakan pedoman penilaian 3 aspek

yaitu responsif, kerapian dan jawaban.

4. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya yang

mengkaji apa yang telah terjadi atau yang belum tuntas pada langkah atau

upaya sebelumnya. Hasil refleksi itu digunakan untuk mengambil langkah

lebih lanjut dalam upaya untuk mencapai tujuan penelitian. Refleksi

dilaksanakan berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan, baik

terhadap analisis proses maupun analisis hasil (Hikmawati, 2017: 194).

Apabila sudah ada peningkatan pada siswa dalam hasil belajar seni

tari nusantara, maka dapat dihentikan siklus I, namun apabila belum ada

peningkatan, maka dilanjutkan siklus II atau bisa juga siklus selanjutnya

sampai mengalami peningkatan.


BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang “Penerapan

Model Blended Learning Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan

Kemampuan Belajar Materi Seni Tari Nusantara Pada Siswa Kelas X DPIB 3

SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021”.

4.1 Deskripsi Pratindak

Deskripsi pratindak merupakan penjabaran atau hasil refleksi awal

hasil belajar siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran

2020/2021 sebelum menggunakan model pembelajaran blended learning

dengan media audio visual. Hasil refleksi awal belajar siswa kelas X DPIB

3 SMK Negeri 1 Denpasar sebelum menggunakan model pembelajaran

blended learning dengan media audio visual masih rendah. Hal ini dapat

dibuktikan dari hasil tes awal yang masih dibawah kriteria ketuntasan

minimal. Adapun hasil refleksi awal adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Refleksi Awal Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Seni Tari
Nusantara Mata Pelajaran Seni Budaya Pada Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1
Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021 Sebelum Menerapkan Model Blended Learning
Dengan Media Audio Visual
Aspek Yang
Dinilai Skor Skor
No NISN Nama Predikat
Mentah Standar
a b c
28227 A.A GEDE NANDANA 3 3 3 9 60 Cukup
1 ALBIN TRISNENDA
ADITYA BAYU DWI
28228 3 3 3 9 60 Cukup
2 LAKSONO
28229 A.A. AYU ARLINDA PUTRI 2 3 3 8 53 Kurang
3 SWASTIARI
Sangat
28230 2 2 2 6 40
4 DIMAS ARDISYAH PUTRA Kurang

47
48

28231 GREGORUS YUDIANTARA 2 4 2 8 53 Kurang


5 PERANGIN ANGIN
I GEDE EKA SUGIANTARA
28232 5 2 4 11 73 Baik
6 P.
7 28233 I GEDE DAMAR SAPUTRA 3 3 3 9 60 Cukup
8 28234 I KADEK BAGUS ANANDA 5 4 3 12 80 Baik
9 28235 I KADEK RAHMA UTAMA 4 2 3 9 60 Cukup
10 28236 I KADEK YOGI PRATAMA 2 3 2 7 47 Kurang

28237 I KADEK ZEVA KRISNA 3 3 3 9 60 Cukup


11 MAHAPUTRA
12 28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA 2 3 3 8 53 Kurang
I KETUT AGUS SUDANA
28239 3 3 3 9 60 Cukup
13 SURYA
14 28240 I KETUT ARIK JANUARTA 2 3 2 7 47 Kurang
15 28241 I KOMANG JUWANA ADI 2 4 2 8 53 Kurang

28242 I MADE AGUS ARSANA 3 4 3 10 67 Cukup


16 SUDARSANA
17 28243 I MADE BUDIANA 2 3 2 7 47 Kurang
18 28244 I MADE VERI WIRAWAN 2 3 2 7 47 Kurang
19 28245 I MADE WISNU DUTA 4 4 4 12 80 Baik
I MADE YUDI RIDWAN
28246 3 4 3 10 67 Cukup
20 DINATA
I PUTU ANGGA DHARMA Sangat
28247 2 2 2 6 40
21 PUTRA Kurang
28248 I PUTU ARINDRA DHARMA 2 3 3 8 53 Kurang
22 DEVANDRA
I PUTU KRISNA Sangat
28249 2 2 2 6 40
23 MAHENDRA Kurang
I WAYAN AGUS PRADNYA
28250 3 3 3 9 60 Cukup
24 DINATA
I WAYAN SATRIA MAHA
28251 2 3 3 8 53 Kurang
25 PUTRA
26 28252 IBRA REDIANSYAH 3 2 2 7 47 Kurang

28253 I KADEK AGUS ANDIKA 3 3 3 9 60 Cukup


27 KURNIAWAN
28 28254 KADEK ARTA DINATA 4 2 2 8 53 Kurang
KADEK DEVA
28255 3 2 2 7 47 Kurang
29 SUGIANTARA S.
28256 MADE ADHIGUNA ARTA 3 4 3 10 67 Cukup
30 PRADNYANA
MADE YOGA PRAMANA
28257 4 4 4 12 80 Baik
31 PUTRA
NI KADEK DWITA
28258 4 3 3 10 67 Cukup
32 NATASYA PUTRI
NI KD TANIA GREAT
28259 2 4 3 9 60 Cukup
33 VALENTINE
34 28260 NI KETUT RAI SOMAYANI 3 2 3 8 53 Kurang
35 28261 NI PUTU RISKA YANTI 3 4 2 9 60 Cukup
Sangat
28262 2 2 2 6 40
36 PUTRA ADE SAMPURNA Kurang
49

28263 PUTU INDAH ANITASARI 2 4 4 10 67 Cukup


37 MAHADEWI
38 28265 RAMANDA PRASETYA 3 2 2 7 47 Kurang
39 28361 I WAYAN NADA SAPUTRA 3 3 3 9 60 Cukup
Jumlah 333 2220
Rata- rata 8,54 56,9
Rata-rata keseluruhan siswa 56,9

Keterangan
a = Responsif
b = Kerapian
c = Jawaban
Keterangan Predikat :
A = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa 39 siswa kelas

X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar, bahwa yang mendapat predikat E

(sangat kurang) sebanyak 4 orang, predikat D (kurang) sebanyak 15 orang,

predikat C (cukup) sebanyak 16 orang, predikat B (baik) sebanyak 4 orang.

Sementara rata-rata keseluruhannya 56,9.

Hasil diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih tergolong

sangat rendah. Hal ini terbukti dari 39 siswa yang mengikuti tes, hanya 4

orang saja yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 75.

Penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada refleksi awal

disebabkan oleh pada saat proses pembelajaran daring (dalam jaringan) guru
50

yang kurang menerapkan secara maksimal model blended learning yang

menjadikan proses pembelajarannya cenderung membosankan. Hal tersebut

menyebabkan kurangnya minat dan kurangnya respons siswa dalam proses

pembelajaran yang berdampak buruk bagi hasil belajar siswa. Dengan hasil

observasi awal ini dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui hasil belajar

siswa dalam pelajaran seni budaya kelas X khususnya materi seni tari

nusantara menggunakan model blended learning dengan media audio visual.

4.2 Hasil Penelitian Siklus I

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan

mengenai materi seni tari nusantara kelas X. sesuai dengan rancangan

penelitian, berikut langkah-langkah pembelajaran yang disusun dan yang

telah diterapkan pada siklus I.

4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan merupakan langkah pertama pada setiap

kegiatan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai

berikut, mengobservasi siswa tentang kesulitan-kesulitan yang dialami

siswa dalam beljaar materi seni tari nusantara.

1. Menentukan materi pembelajaran yakni materi tentang seni tari

nusantara

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Menyusun dan mempersiapkan alat evaluasi pembelajaran siswa


51

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran siklus I dilaksanakan

dalam jaringan (daring). Adapun langkah-langkah pembelajarn diterapkan

pada siklus I sebagai berikut.

1. Pendahuluan / Kegiatan Awal

a. Salam

b. Berdoa

c. Absensi

d. Apersepsi (dengan mengajukan pertanyaan tentang materi seni tari

nusantara secara umum)

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan secara singkat tentang materi seni tari nusantara

b. Peserta didik memperhatikan materi yang diberikan oleh guru untuk

mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang seni tari nusantara

c. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan terkait dengan materi dan penjelasan singkat yang telah

diperhatikan

d. Peserta didik saling bertanya tentang hasil pengamatannya

e. Guru menjawab pertanyaan dari peserta dan membimbing peserta

didik untuk mencari informasi yang lebih luas mengenai seni tari

nusantara

f. Peserta didik mendiskusikan tentang seni tari nusantara


52

g. Guru membimbing dan menilai respon peserta didik dalam proses

pembelajaran daring

h. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah dilakukan

i. Doa bersama dan salam penutup

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data mengenai penggunaan

model blended learning dengan media audio visual untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pelajaran seni budaya kelas X DPIB 3 SMK

Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 dapat dilihat pada tabel

berikut

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Dalam Memahami Materi Seni Tari Nusantara
Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021
Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Blended Learning Dengan Media
Audio Visual
Aspek
Yang Skor Skor
No NISN Nama Dinilai Predikat Keterangan
Mentah Standar
a b c
28227 A.A GEDE NANDANA
1 ALBIN TRISNENDA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
ADITYA BAYU DWI
28228
2 LAKSONO 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
28229 A.A. AYU ARLINDA BELUM
3 PUTRI SWASTIARI 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
DIMAS ARDISYAH BELUM
28230
4 PUTRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
GREGORUS
28231 YUDIANTARA BELUM
5 PERANGIN ANGIN 3 4 3 10 67 Cukup TUNTAS
28232 I GEDE EKA
6 SUGIANTARA PUTRA 5 3 4 12 80 Baik TUNTAS
I GEDE DAMAR BELUM
28233
7 SAPUTRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
I KADEK BAGUS
28234
8 ANANDA 5 4 3 12 80 Baik TUNTAS
I KADEK RAHMA BELUM
28235
9 UTAMA 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
10 28236 I KADEK YOGI 3 3 3 9 60 Cukup BELUM
53

PRATAMA TUNTAS

28237 I KADEK ZEVA KRISNA BELUM


11 MAHAPUTRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
I KADEK DIO BELUM
28238
12 OKTAPATIKA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
I KETUT AGUS SUDANA BELUM
28239
13 SURYA 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
I KETUT ARIK BELUM
28240
14 JANUARTA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
BELUM
28241
15 I KOMANG JUWANA ADI 3 4 3 10 67 Cukup TUNTAS
28242 I MADE AGUS ARSANA BELUM
16 SUDARSANA 3 4 4 11 73 Baik TUNTAS
BELUM
28243
17 I MADE BUDIANA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
BELUM
28244
18 I MADE VERI WIRAWAN 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS

28245
Baik
19 I MADE WISNU DUTA 5 4 4 13 87 Sekali TUNTAS
I MADE YUDI RIDWAN BELUM
28246
20 DINATA 4 4 3 11 73 Baik TUNTAS
I PUTU ANGGA BELUM
28247
21 DHARMA PUTRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
28248 I PUTU ARINDRA BELUM
22 DHARMA DEVANDRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
I PUTU KRISNA BELUM
28249
23 MAHENDRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
28250 I WAYAN AGUS BELUM
24 PRADNYA DINATA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
I WAYAN SATRIA MAHA BELUM
28251
25 PUTRA 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
BELUM
28252
26 IBRA REDIANSYAH 3 2 2 7 47 Kurang TUNTAS
28253 I KADEK AGUS ANDIKA BELUM
27 KURNIAWAN 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
BELUM
28254
28 KADEK ARTA DINATA 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
KADEK DEVA BELUM
28255
29 SUGIANTARA S. 3 2 3 8 53 Kurang TUNTAS
28256 MADE ADHIGUNA ARTA BELUM
30 PRADNYANA 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
MADE YOGA PRAMANA
28257
31 PUTRA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
28258 NI KADEK DWITA
32 NATASYA PUTRI 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
NI KD TANIA GREAT BELUM
28259
33 VALENTINE 3 4 4 11 73 Baik TUNTAS
NI KETUT RAI BELUM
28260
34 SOMAYANI 4 2 3 9 60 Cukup TUNTAS
BELUM
28261
35 NI PUTU RISKA YANTI 4 4 2 10 67 Cukup TUNTAS
BELUM
28262
36 PUTRA ADE SAMPURNA 3 2 3 8 53 Kurang TUNTAS
28263 PUTU INDAH BELUM
37 ANITASARI MAHADEWI 3 4 4 11 73 Baik TUNTAS
BELUM
28265
38 RAMANDA PRASETYA 4 3 3 10 67 Cukup TUNTAS
I WAYAN NADA BELUM
39 28361 SAPUTRA 3 4 3 10 67 Cukup TUNTAS
54

Jumlah 388 2587


Rata-rata 9,95 66,3
Rata-rata keseluruhan siswa 66,3

Keterangan
a = Responsif
b = Kerapian
c = Jawaban
Keterangan Predikat :
A = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang

Jumlah skor = 2587


Ketuntasan individu = 7 orang
Rata-rata = 66,3
39
Ketuntasan klasikal = 7 orang
X 100 % = 17,9 %

39

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat dipaparkan bahwa hasil tes

pada siklus I yaitu dari 39 siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar

tahun pelajaran 2020/2021. Diketahui 7 orang siswa atau 17,9 % yang

mendapatkan nilai 75 atau diatasnya sebagai batas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), artinya hasil pembelajaran Seni Budaya Materi Seni Tari

Nusantara menggunakan model pembelajaran blended learning dengan

media audio visual, dapat dikatakan adanya peningkatan, sedangkan 32


55

orang siswa atau 82,1 % memperoleh nilai dibawah 75. Oleh karena itu,

penggunaan model pembelajaran blended learning dengan media audio

visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri

1 Denpasar dikatakan berhasil.

Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan, penggunaan

model pembelajaran blended learning dengan media audio visual untuk

meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar dikatakan berhasil apabila 75% siswa mampu memperoleh nilai

75 keatas. Atas dasar hasil tes siklus I, maka dipandang perlu untuk

melaksanakan siklus II.

4.2.4 Hasil Observasi Respon Siswa Pada Siklus I

Respon siswa dalam penelitian ini, meliputi tiga indikator, yaitu :

(1) ketepatan waktu mengumpulkan tugas, (2) respon dalam pembelajaran

daring, (3) kehadiran. Ketiga indikator ini dijabarkan masing-masing

kedalam tiga deskripsi dan diambil setiap pembelajaran selama penelitian.

Indikator yang diamati berjumlah tiga dengan lima tingkatan penilaian,

sehinggan skor maksimal untuk penilaian observasi adalah 15. Berdasarkan

observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil respon siswa

terhadap penggunaan model pembelajaran blended learning dengan audio

visual dalam pelajaran seni budaya materi seni tari nusantara kelas X pada

siklus I pada tabel dibawah ini.


56

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Respon Siswa Terhadap Penggunaan Model
Pembelajaran Blended Learning Dengan Media Audio Visual Pada Siklus I
Aspek
Yang Skor Skor
No NISN Nama Dinilai Predikat
Mentah Standar
a b c
28227 A.A GEDE NANDANA ALBIN
1 TRISNENDA 4 1 4 9 60 Cukup
2 28228 ADITYA BAYU DWI LAKSONO 4 1 5 10 67 Cukup
28229 A.A. AYU ARLINDA PUTRI
3 SWASTIARI 4 2 3 9 60 Cukup
4 28230 DIMAS ARDISYAH PUTRA 3 3 3 9 60 Cukup
28231 GREGORUS YUDIANTARA
5 PERANGIN ANGIN 3 3 3 9 60 Cukup
I GEDE EKA SUGIANTARA
28232
6 PUTRA 5 3 4 12 80 Baik
7 28233 I GEDE DAMAR SAPUTRA 3 3 4 10 67 Cukup
8 28234 I KADEK BAGUS ANANDA 5 3 3 11 73 Baik
9 28235 I KADEK RAHMA UTAMA 4 2 3 9 60 Cukup
10 28236 I KADEK YOGI PRATAMA 3 3 4 10 67 Cukup
28237 I KADEK ZEVA KRISNA
11 MAHAPUTRA 3 3 3 9 60 Cukup
12 28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA 3 3 3 9 60 Cukup
13 28239 I KETUT AGUS SUDANA SURYA 4 3 2 9 60 Cukup
14 28240 I KETUT ARIK JANUARTA 3 3 3 9 60 Cukup
15 28241 I KOMANG JUWANA ADI 3 3 3 9 60 Cukup
28242 I MADE AGUS ARSANA
16 SUDARSANA 3 3 3 9 60 Cukup
17 28243 I MADE BUDIANA 3 3 3 9 60 Cukup
18 28244 I MADE VERI WIRAWAN 3 2 3 8 53 Kurang
19 28245 I MADE WISNU DUTA 5 3 4 12 80 Baik
20 28246 I MADE YUDI RIDWAN DINATA 4 2 2 8 53 Kurang
21 28247 I PUTU ANGGA DHARMA PUTRA 3 3 3 9 60 Cukup
28248 I PUTU ARINDRA DHARMA
22 DEVANDRA 3 3 3 9 60 Cukup
23 28249 I PUTU KRISNA MAHENDRA 3 2 3 8 53 Kurang
28250 I WAYAN AGUS PRADNYA
24 DINATA 3 2 3 8 53 Kurang
25 28251 I WAYAN SATRIA MAHA PUTRA 3 3 3 9 60 Cukup
28252
Sangat
26 IBRA REDIANSYAH 3 1 2 6 40 Kurang
28253 I KADEK AGUS ANDIKA
27 KURNIAWAN 4 2 3 9 60 Cukup
28 28254 KADEK ARTA DINATA 4 3 2 9 60 Cukup
29 28255 KADEK DEVA SUGIANTARA S. 3 2 3 8 53 Kurang
28256 MADE ADHIGUNA ARTA
30 PRADNYANA 4 2 3 9 60 Cukup
57

31 28257 MADE YOGA PRAMANA PUTRA 4 3 4 11 73 Baik


28258 NI KADEK DWITA NATASYA
32 PUTRI 4 4 4 12 80 Baik
NI KD TANIA GREAT
28259
33 VALENTINE 3 4 4 11 73 Baik
34 28260 NI KETUT RAI SOMAYANI 4 2 4 10 67 Cukup
35 28261 NI PUTU RISKA YANTI 4 2 4 10 67 Cukup
36 28262 PUTRA ADE SAMPURNA 3 3 3 9 60 Cukup
28263 PUTU INDAH ANITASARI
37 MAHADEWI 3 3 4 10 67 Cukup
38 28265 RAMANDA PRASETYA 4 2 4 10 67 Cukup
39 28361 I WAYAN NADA SAPUTRA 3 2 3 8 53 Kurang
Jumlah 364 2427
Rata-rata 9,33 62
Rata-rata keseluruhan siswa 62

Keterangan :
a : ketepatan waktu mengumpulkan tugas
b : respon dalam pembelajaran
c : kehadiran
Keterangan Predikat :
A = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang
∑ 𝑓𝑥
Rata-rata =
𝑁
2427
= = 62
39
Ketuntasan individu = 3 orang

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠


Ketuntasan klasikal = x 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
3
= x 100 = 7,69%
39
58

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, terbukti sebanyak 6 orang siswa

responnya baik, 26 orang siswa responnya cukup, 5 orang siswa responnya

kurang, dan 1 orang siswa responnya sangat kurang. Jadi respon siswa

dalam menggunakan model pembelajaran blended learning dengan media

audio visual untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam pelajaran

seni budaya materi seni tari nusantara kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 masih sangat belum maksimal, karena

sesuai indikator keberhasilan penelitian dinyatakan berhasil apabila

sebagian besar siswa atau 75% dari jumlah seluruh siswa merespon dengan

baik, maka dikatakan berhasil. Dengan hasil diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa perlu diadakan siklus II.

4.2.5 Refleksi Pada Siklus I

Refleksi dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala dan

kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Setelah peneliti dan

guru bidang studi mengamati hasil mengamati hasil yang diperoleh oleh

siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021

pada siklus I yaitu dikatakan belum berhasil memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditentukan, maka dipandang perlu melakukan

perbaikan siklus I yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan lebih

memperhatikan solusi dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi, ditemukan beberapa kendala pada siklus I

sebagai berikut :
59

1. Banyak siswa masih beradaptasi dengan pembelajaran daring

2. Siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran daring

3. Guru belum maksimal dalam menggunakan model pembelajaran

blended learning dengan media audio visual

Berdasarkan kendala-kendala yang peneliti temukan, maka perlu

adanya perubahan dari siklus I ke siklus II. Adapun pembahasan yang akan

dilakukan sebagai berikut :

1. Lebih banyak memberikan siswa waktu untuk beradaptasi dengan

pembelajaran daring dan memberikan penjelasan tentang model

pembelajaran blended learning dengan media audio visual

2. Memberikan penjelasan dan pemantapan materi dengan menampilkan

video-video tari nusantara

3. Selalu memberikan penguatan pada siswa dan memberi semangat

dorongan kepada siswa yang kemampuan nya masih kurang agar lebih

aktif serta bersemangat pada proses pembelajaran di siklus berikutnya.

4.2.6 Perbandingan Hasil Tes Refleksi Awal dengan Hasil Tes Siklus I

Perbandingan perolehan nilai hasil tes belajar siswa tes refleksi

awal dengan siklus I dijabarkan untuk mengetahui seberapa jauh

peningkatan kemampuan siswa ketika sebelum penggunaan model

pembelajaran blended learning dengan media audio visual dan setelah

penggunaanya. Perbandingan tes refleksi dan awal siklus dijabarkan pada

tabel dibawah ini :


60

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Tes Refleksi Awal dengan Hasil tes Siklus I Hasil
Belajar Siswa Dalam Kemampuannya Memahami Materi Seni tari Nusantara
Menggunakan Model Blended Learning Dengan Media Audio Visual

Refleksi Siklus
No NISN Nama Keterangan
Awal I
28227 A.A GEDE NANDANA ALBIN 60
1 TRISNENDA 80 Meningkat
2 28228 ADITYA BAYU DWI LAKSONO 60 80 Meningkat
28229 A.A. AYU ARLINDA PUTRI 53
3 SWASTIARI 67 Meningkat
4 28230 DIMAS ARDISYAH PUTRA 40 60 Meningkat
28231 GREGORUS YUDIANTARA 53
5 PERANGIN ANGIN 67 Meningkat
I GEDE EKA SUGIANTARA
6 28232
PUTRA
73 80 Meningkat
7 28233 I GEDE DAMAR SAPUTRA 60 60 Meningkat
8 28234 I KADEK BAGUS ANANDA 80 80 Tetap
9 28235 I KADEK RAHMA UTAMA 60 67 Meningkat
10 28236 I KADEK YOGI PRATAMA 47 60 Meningkat
28237 I KADEK ZEVA KRISNA 60
11 MAHAPUTRA 60 Tetap
12 28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA 53 60 Meningkat
13 28239 I KETUT AGUS SUDANA SURYA 60 67 Meningkat
14 28240 I KETUT ARIK JANUARTA 47 60 Meningkat
15 28241 I KOMANG JUWANA ADI 53 67 Meningkat
28242 I MADE AGUS ARSANA 67
16 SUDARSANA 73 Meningkat
17 28243 I MADE BUDIANA 47 60 Meningkat
18 28244 I MADE VERI WIRAWAN 47 60 Meningkat
19 28245 I MADE WISNU DUTA 80 87 Meningkat
20 28246 I MADE YUDI RIDWAN DINATA 67 73 Meningkat
21 28247 I PUTU ANGGA DHARMA PUTRA 40 60 Meningkat
28248 I PUTU ARINDRA DHARMA 53
22 DEVANDRA 60 Meningkat
23 28249 I PUTU KRISNA MAHENDRA 40 60 Meningkat
28250 I WAYAN AGUS PRADNYA 60
24 DINATA 60 Meningkat
25 28251 I WAYAN SATRIA MAHA PUTRA 53 60 Meningkat
26 28252 IBRA REDIANSYAH 47 47 Tetap
28253 I KADEK AGUS ANDIKA 60
27 KURNIAWAN 67 Meningkat
28 28254 KADEK ARTA DINATA 53 67 Meningkat
29 28255 KADEK DEVA SUGIANTARA S. 47 53 Meningkat
28256 MADE ADHIGUNA ARTA 67
30 PRADNYANA 67 Tetap
31 28257 MADE YOGA PRAMANA PUTRA 80 80 Tetap
61

28258 NI KADEK DWITA NATASYA 67


32 PUTRI 80 Meningkat
NI KD TANIA GREAT
33 28259
VALENTINE 60 73 Meningkat
34 28260 NI KETUT RAI SOMAYANI 53 60 Meningkat
35 28261 NI PUTU RISKA YANTI 60 67 Meningkat
36 28262 PUTRA ADE SAMPURNA 40 53 Meningkat
28263 PUTU INDAH ANITASARI 67
37 MAHADEWI 73 Meningkat
38 28265 RAMANDA PRASETYA 47 67 Meningkat
39 28361 I WAYAN NADA SAPUTRA 60 67 Meningkat
Jumlah 2221 2589
Rata-rata 56,9 66,4

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan

kemampuan belajar siswa dalam pelajaran seni budaya materi seni tari

nusantara kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran

2020/2021. Hal ini dibuktikan dari hasil pratindak atau prasiklus dengan

siklus I. jika pada hasil tes pratindak nilai rata-rata siswa adalah 56,9

sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 66,4. Sesuai dengan data

tersebut, jadi penggunaan model pembelajaran blended learning dengan

media audio visual dalam pelajaran seni budaya materi seni tari nusantara

kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar terjadi peningkatan, akan tetapi

pada refleksi awal dan tes siklus I menunjukan masih banyak siswa yang

memperoleh nilai dibawah standar Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM)

yang telah ditentukan. Atas dasar hasil refleksi awal dan siklus I, maka

peneliti memandang perlu dilaksanakan tindakan siklus II, untuk

mendapatkan hasil tes yang maksimal.


62

4.3 Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I dan penyempurnaan

terhadap hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa. Pada sub bab ini

menguraikan tentang pelaksanaan tindakan siklus II. Uraian selengkapnya

dijabarkan pada bagian bawah ini.

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, sekaligus

penyempurnaan dari siklus I yang hasilnya belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada siklus II

peneliti memberikan pengulangan pengajaran seni budaya materi seni tari

nusantara. Adapun hal-hal yang disiapkan dalam tindakan siklus II yaitu :

1. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran

daring.

2. Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

3. Memberikan pengakuan atau penghargaan.

4. Menjelaskan perangkat pembelajaran dan penggunaan model

pembelajaran blended learning dengan media audio visual agar mudah

dipahami oleh peserta didik.

5. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

6. Menyusun alat evaluiasi pembelajaran berupa tes tindakan.


63

4.3.2 Pelaksanaan Tes Tindakan Kelas

1. Pembelajaran Seni Budaya materi Seni Tari Nusantara kelas X DPIB 3

melalui model pembelajaran blended learning dengan media audio visual

secara daring (dalam jaringan) sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

2. Memantau proses belajar mengajar secara daring.

3. Lembar tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ini dilaksanakan

pada saat pretest dan post test yang berbentuk soal uraian masing-masing

berjumlah 5 butir soal.

4.3.3 Evaluasi

Evaluasi diarahkan pada proses itu sendiri. Evaluasi juga dilakukan

untuk mengatahui keberhasilan tindakan yang dilakukan pada siklus II

dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya materi seni tari nusantara

kelas X DPIB 3 yang menggunakan model pembelajaran blended learning

dengan media audio visual.

4.3.4 Hasil Tindakan Siklus II

Dari hasil pengumpulan data, diperoleh skor mentah yang

kemudian dikonversikan menjadi skor standar pada tabel berikut

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran
2020/2021 Dalam Memahami Materi Seni Tari Nusantara Setelah Menggunakan Model
Pembelajaran Blended Learning Dengan Media Audio Visual

Aspek
Yang Skor Skor
No NISN Nama Dinilai Predikat Keterangan
Mentah Standar
a b c
28227 A.A GEDE NANDANA 4 4 5 13 87 Baik TUNTAS
1 ALBIN TRISNENDA
64

Sekali

ADITYA BAYU DWI Baik


28228 4 4 5 13 87 TUNTAS
2 LAKSONO Sekali
28229 A.A. AYU ARLINDA 4 3 5 12 80 Baik TUNTAS
3 PUTRI SWASTIARI
DIMAS ARDISYAH
4 28230
PUTRA 4 3 5 12 80 Baik TUNTAS
GREGORUS
28231 YUDIANTARA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
5 PERANGIN ANGIN
I GEDE EKA Baik
28232 5 3 5 13 87 TUNTAS
6 SUGIANTARA PUTRA Sekali
I GEDE DAMAR
7 28233
SAPUTRA
4 3 5 12 80 Baik TUNTAS

I KADEK BAGUS Baik


28234 5 4 4 13 87 TUNTAS
8 ANANDA Sekali
I KADEK RAHMA BELUM
9 28235
UTAMA 4 3 4 11 73 Baik TUNTAS
I KADEK YOGI BELUM
10 28236
PRATAMA
3 3 4 10 67 Cukup TUNTAS
I KADEK ZEVA
28237 KRISNA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
11 MAHAPUTRA
I KADEK DIO
12 28238
OKTAPATIKA
4 3 5 12 80 Baik TUNTAS
I KETUT AGUS
13 28239
SUDANA SURYA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
I KETUT ARIK
14 28240
JANUARTA
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
I KOMANG JUWANA
15 28241
ADI
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
I MADE AGUS
Baik
28242 ARSANA 4 4 5 13 87 TUNTAS
16 SUDARSANA Sekali
17 28243 I MADE BUDIANA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
I MADE VERI BELUM
18 28244
WIRAWAN
4 3 4 11 73 Baik TUNTAS
Baik
28245 5 4 5 14 93 TUNTAS
19 I MADE WISNU DUTA Sekali
I MADE YUDI
20 28246
RIDWAN DINATA
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
I PUTU ANGGA
21 28247
DHARMA PUTRA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
I PUTU ARINDRA
BELUM
28248 DHARMA 5 3 3 11 73 Baik TUNTAS
22 DEVANDRA
I PUTU KRISNA
23 28249
MAHENDRA
4 3 5 12 80 Baik TUNTAS

28250 I WAYAN AGUS 5 3 4 12 80 Baik TUNTAS


24 PRADNYA DINATA
I WAYAN SATRIA
25 28251
MAHA PUTRA
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
BELUM
26 28252
IBRA REDIANSYAH 3 3 3 9 60 Cukup TUNTAS
I KADEK AGUS
28253 ANDIKA 5 3 4 12 80 Baik TUNTAS
27 KURNIAWAN
KADEK ARTA
28 28254
DINATA
5 3 4 12 80 Baik TUNTAS
65

KADEK DEVA
29 28255
SUGIANTARA S.
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS

28256 MADE ADHIGUNA 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS


30 ARTA PRADNYANA
MADE YOGA Baik
28257 5 4 4 13 87 TUNTAS
31 PRAMANA PUTRA Sekali
NI KADEK DWITA Baik
28258 5 4 5 14 93 TUNTAS
32 NATASYA PUTRI Sekali
NI KD TANIA GREAT
33 28259
VALENTINE
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
NI KETUT RAI
34 28260
SOMAYANI 5 3 4 12 80 Baik TUNTAS
NI PUTU RISKA
35 28261
YANTI
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
PUTRA ADE BELUM
36 28262
SAMPURNA
3 2 4 9 60 Cukup TUNTAS
PUTU INDAH
28263 ANITASARI 4 4 4 12 80 Baik TUNTAS
37 MAHADEWI
RAMANDA BELUM
38 28265
PRASETYA 4 3 4 11 73 Baik TUNTAS
I WAYAN NADA
39 28361 SAPUTRA
4 4 4 12 80 Baik TUNTAS

Jumlah 466 3107


Rata-rata 11,9 80
Rata-rata keseluruhan siswa 80
Keterangan
a = Responsif
b = Kerapian
c = Jawaban
Keterangan Predikat :
A = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang
∑ 𝑓𝑥
Rata-rata =
𝑁
3107
= = 80
39
Ketuntasan individu = 32 orang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Ketuntasan klasikal = x 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
32
= x 100 = 82%
39
66

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dipaparkan bahwa hasil tes

pada siklus II yaitu dari 39 siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar

tahun pelajaran 2020/2021. Diketahui 32 orang siswa atau 82% yang

mendapatkan nilai 75 atau diatasnya sebagai batas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), sedangkan 7 orang siswa atau 18% memperoleh nilai

dibawah 75, artinya hasil pembelajaran Seni Budaya Materi Seni Tari

Nusantara menggunakan model pembelajaran blended learning dengan

media audio visual, dapat dikatakan adanya peningkatan dari tes siklus I.

Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran blended learning dengan

media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X DPIB 3

SMK Negeri 1 Denpasar dikatakan berhasil.

Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan, penggunaan

model pembelajaran blended learning dengan media audio visual untuk

meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar dikatakan berhasil apabila 75% siswa mampu memperoleh nilai

75 keatas. Atas dasar hasil tes siklus II, maka penelitian ini dapat

dihentikan.

4.3.5 Hasil Observasi Respon Siswa Pada Siklus II

Respon siklus II siswa terhadap penggunaan model pembelajaran

blended learning dengan media audio visual untuk meningkatkan

kemampuan belajar materi seni tari nusantara siswa kelas X DPIB 3 SMK

Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 sebagai berikut


67

Tabel 4.6 Hasil Observasi Respon Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1
Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Siklus II Terhadap Model
Pembelajaran Blended Learning Dengan Media Audio Visual
Aspek Yang
Dinilai Skor Skor
No NISN Nama Predikat
Mentah Standar
a b c
28227 A.A GEDE NANDANA ALBIN
1 TRISNENDA 4 4 4 12 80 Baik
2 28228 ADITYA BAYU DWI LAKSONO 4 3 5 12 80 Baik
28229 A.A. AYU ARLINDA PUTRI Baik
3 SWASTIARI 4 4 5 13 87 Sekali
4 28230 DIMAS ARDISYAH PUTRA 4 4 4 12 80 Baik
28231 GREGORUS YUDIANTARA
5 PERANGIN ANGIN 4 3 5 12 80 Baik
28232 I GEDE EKA SUGIANTARA Baik
6 PUTRA 5 4 4 13 87 Sekali
7 28233 I GEDE DAMAR SAPUTRA 4 4 4 12 80 Baik
28234
Baik
8 I KADEK BAGUS ANANDA 5 4 4 13 87 Sekali
9 28235 I KADEK RAHMA UTAMA 4 4 4 12 80 Baik
10 28236 I KADEK YOGI PRATAMA 3 4 4 11 73 Baik
28237 I KADEK ZEVA KRISNA
11 MAHAPUTRA 4 4 4 12 80 Baik
12 28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA 4 4 4 12 80 Baik
13 28239 I KETUT AGUS SUDANA SURYA 4 4 4 12 80 Baik
14 28240 I KETUT ARIK JANUARTA 4 4 4 12 80 Baik
15 28241 I KOMANG JUWANA ADI 4 4 4 12 80 Baik
28242 I MADE AGUS ARSANA
16 SUDARSANA 4 4 4 12 80 Baik
17 28243 I MADE BUDIANA 4 4 4 12 80 Baik
18 28244 I MADE VERI WIRAWAN 4 3 4 11 73 Baik
19 28245 I MADE WISNU DUTA 5 3 4 12 80 Baik
20 28246 I MADE YUDI RIDWAN DINATA 4 3 4 11 73 Baik
28247
21 I PUTU ANGGA DHARMA PUTRA 4 3 4 11 73 Baik
28248 I PUTU ARINDRA DHARMA
22 DEVANDRA 5 3 4 12 80 Baik
23 28249 I PUTU KRISNA MAHENDRA 4 3 4 11 73 Baik
28250 I WAYAN AGUS PRADNYA
24 DINATA 5 3 4 12 80 Baik
25 28251 I WAYAN SATRIA MAHA PUTRA 4 3 4 11 73 Baik
26 28252 IBRA REDIANSYAH 3 2 3 8 53 Kurang
28253 I KADEK AGUS ANDIKA
27 KURNIAWAN 5 3 4 12 80 Baik
28 28254 KADEK ARTA DINATA 5 4 3 12 80 Baik
29 28255 KADEK DEVA SUGIANTARA S. 4 4 4 12 80 Baik
68

28256 MADE ADHIGUNA ARTA


30 PRADNYANA 4 4 4 12 80 Baik
28257
Baik
31 MADE YOGA PRAMANA PUTRA 5 4 4 13 87 Sekali
28258 NI KADEK DWITA NATASYA Baik
32 PUTRI 5 4 5 14 93 Sekali
28259 NI KD TANIA GREAT Baik
33 VALENTINE 4 4 5 13 87 Sekali
28260
Baik
34 NI KETUT RAI SOMAYANI 5 4 5 14 93 Sekali
35 28261 NI PUTU RISKA YANTI 4 3 5 12 80 Baik
36 28262 PUTRA ADE SAMPURNA 4 4 4 12 80 Baik
28263 PUTU INDAH ANITASARI
37 MAHADEWI 4 3 4 11 73 Baik
38 28265 RAMANDA PRASETYA 4 3 4 11 73 Baik
39 28361 I WAYAN NADA SAPUTRA 4 3 5 12 80 Baik
Jumlah 465 3100
Rata-rata 11,9 79
Rata-rata keseluruhan siswa 79

Keterangan :
a : ketepatan waktu mengumpulkan tugas
b : respon dalam pembelajaran
c : kehadiran
Keterangan Predikat :
A = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat Kurang
∑ 𝑓𝑥
Rata-rata =
𝑁
3100
= = 77
39
Ketuntasan individu = 30 orang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Ketuntasan klasikal = x 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
30
= x 100 = 77%
39
69

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, terbukti sebanyak 7 orang siswa

responnya baik sekali, 31 orang siswa responnya baik dan 1 orang siswa

responnya kurang,. Jadi respon siswa dalam penggunaan model

pembelajaran blended learning dengan media audio visual untuk

meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam pelajaran seni budaya materi

seni tari nusantara kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran

2020/2021 mengalami peningkatan dari siklus I, keberhasilan penelitian

dinyatakan berhasil apabila sebagian besar siswa atau 75% dari jumlah

seluruh siswa merespon dengan baik, maka dikatakan berhasil. Dengan hasil

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dinyatakan berhasil dan

penelitian dihentikan.

4.3.6 Refleksi Pada Siklus II

Setelah hasil pelaksanaan tindakan dan hasil pengamatan siklus II

dianalisis, lalu dilakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana hasil dari

perbaikan tindakan yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil penelitian yang

diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan. Hal yang mendorong

terjadinya peningkatan dalam kemampuan siswa dalam belajar pelajaran

seni budaya materi seni tari nusantara pada siklus II sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media audio

visual sudah maksimal.

2. Dalam proses pembelajaran guru menerangkan materi dengan cara tatap

muka melalui aplikasi Zoom dan menambahkan video pembelajaran agar


70

siswa lebih mengerti dengan materi yang dijelaskan. Dan juga membuat

proses pembelajaran terasa menyenangkan.

3. Adanya motivasi yang tinggi dari siswa untuk memperbaiki hasil tes

sebelumnya dan juga guru selalu memberikan motivasi dan semangat

bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II yang mengalami

peningkatan, dapat diartikan bahwa kemampuan belajar siswa kelas X DPIB

3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 didalam mata

pelajaran seni budaya materi seni tari nusantara telah mengalami

peningkatan. Peningkatan kemampuan belajar siswa dalam mata pelajaran

seni budaya materi seni tari nusantara menggunakan model pembelajaran

blended learning dengan media audio visual dapat dilihat pada tabel

perbandingan dibawah ini :

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Refleksi Awal Dengan Siklus I Dan Siklus II
Dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Dalam Memahami Materi
Seni Tari Nusantara Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun
Pelajaran 2020/2021

Refleksi Siklus Siklus


No NISN Nama Keterangan
Awal I II
A.A GEDE NANDANA ALBIN
1 28227 60 80 87 Meningkat
TRISNENDA
2 28228 ADITYA BAYU DWI LAKSONO 60 80 87 Meningkat
A.A. AYU ARLINDA PUTRI
3 28229 53 67 80 Meningkat
SWASTIARI
4 28230 DIMAS ARDISYAH PUTRA 40 60 80 Meningkat
GREGORUS YUDIANTARA
5 28231 53 67 80 Meningkat
PERANGIN ANGIN
I GEDE EKA SUGIANTARA
6 28232 73 80 87 Meningkat
PUTRA
7 28233 I GEDE DAMAR SAPUTRA 60 60 80 Meningkat
8 28234 I KADEK BAGUS ANANDA 80 80 87 Meningkat
9 28235 I KADEK RAHMA UTAMA 60 67 73 Meningkat
71

10 28236 I KADEK YOGI PRATAMA 47 60 67 Meningkat


I KADEK ZEVA KRISNA
11 28237 60 60 80 Meningkat
MAHAPUTRA
12 28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA 53 60 80 Meningkat
13 28239 I KETUT AGUS SUDANA SURYA 60 67 80 Meningkat
14 28240 I KETUT ARIK JANUARTA 47 60 80 Meningkat
15 28241 I KOMANG JUWANA ADI 53 67 80 Meningkat
I MADE AGUS ARSANA
16 28242 67 73 87 Meningkat
SUDARSANA
17 28243 I MADE BUDIANA 47 60 80 Meningkat
18 28244 I MADE VERI WIRAWAN 47 60 73 Meningkat
19 28245 I MADE WISNU DUTA 80 87 93 Meningkat
20 28246 I MADE YUDI RIDWAN DINATA 67 73 80 Meningkat
21 28247 I PUTU ANGGA DHARMA PUTRA 40 60 80 Meningkat
I PUTU ARINDRA DHARMA
22 28248 53 60 73 Meningkat
DEVANDRA
23 28249 I PUTU KRISNA MAHENDRA 40 60 80 Meningkat
I WAYAN AGUS PRADNYA
24 28250 60 60 80 Meningkat
DINATA
25 28251 I WAYAN SATRIA MAHA PUTRA 53 60 80 Meningkat
26 28252 IBRA REDIANSYAH 47 47 60 Meningkat
I KADEK AGUS ANDIKA
27 28253 60 67 80 Meningkat
KURNIAWAN
28 28254 KADEK ARTA DINATA 53 67 80 Meningkat
29 28255 KADEK DEVA SUGIANTARA S. 47 53 80 Meningkat
MADE ADHIGUNA ARTA
30 28256 67 67 80 Meningkat
PRADNYANA
31 28257 MADE YOGA PRAMANA PUTRA 80 80 87 Meningkat
NI KADEK DWITA NATASYA
32 28258 67 80 93 Meningkat
PUTRI
33 28259 NI KD TANIA GREAT VALENTINE 60 73 80 Meningkat
34 28260 NI KETUT RAI SOMAYANI 53 60 80 Meningkat
35 28261 NI PUTU RISKA YANTI 60 67 80 Meningkat
36 28262 PUTRA ADE SAMPURNA 40 53 60 Meningkat
PUTU INDAH ANITASARI
37 28263 67 73 80 Meningkat
MAHADEWI
38 28265 RAMANDA PRASETYA 47 67 73 Meningkat
39 28361 I WAYAN NADA SAPUTRA 60 67 80 Meningkat
Jumlah 2221 2589 3107
Rata-rata 56,9 66,4 79,7
72

Tabel diatas menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran

blended learning dengan media audio visual dapat meningkatkan

kemampuan belajar siswa dalam pelajaran seni budaya materi seni tari

nusantara siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran

2020/2021 terbukti dari :

1. Pemerolehan rata-rata kelas pada prasiklus sebesar 56,9 terjadi

peningkatan pada siklus I menjadi 66,4 dan pada siklus II menjadi 79,7.

2. Ketuntasan klasika; pada siklus I yaitu 7 orang siswa atau 17,9%

sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 32 orang atau

82%.

Selain kemampuan belajar mengalami peningkatan, respon siswa

dalam pembelajaran seni budaya materi seni tari nusantara menggunakan

model pembelajaran blended learning dengan audio visual mengalami

peningkatan. Dibawah ini disajikan perbandingan skor rata-rata hasil

observasi pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Observasi Respon Siklus I dan Siklus II Terhadap
Penggunaan Model Pembelajaran Blended Learning Dengan Media Audio Visual
Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Materi Seni Nusantara Siswa kelas X
DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021

Respon Respon Keterangan


No NISN Nama
Siklus I Siklus II

28227 A.A GEDE NANDANA ALBIN Meningkat


1 TRISNENDA 60 80
2 28228 ADITYA BAYU DWI LAKSONO 67 80 Meningkat
28229 A.A. AYU ARLINDA PUTRI Meningkat
3 SWASTIARI 60 87
4 28230 DIMAS ARDISYAH PUTRA 60 80 Meningkat
28231 GREGORUS YUDIANTARA Meningkat
5 PERANGIN ANGIN 60 80
I GEDE EKA SUGIANTARA Meningkat
28232
6 PUTRA 80 87
73

7 28233 I GEDE DAMAR SAPUTRA 67 80 Meningkat


8 28234 I KADEK BAGUS ANANDA 73 87 Meningkat
9 28235 I KADEK RAHMA UTAMA 60 80 Meningkat
10 28236 I KADEK YOGI PRATAMA 67 73 Meningkat
28237 I KADEK ZEVA KRISNA Meningkat
11 MAHAPUTRA 60 80
12 28238 I KADEK DIO OKTAPATIKA 60 80 Meningkat
13 28239 I KETUT AGUS SUDANA SURYA 60 80 Meningkat
14 28240 I KETUT ARIK JANUARTA 60 80 Meningkat
15 28241 I KOMANG JUWANA ADI 60 80 Meningkat
28242 I MADE AGUS ARSANA Meningkat
16 SUDARSANA 60 80
17 28243 I MADE BUDIANA 60 80 Meningkat
18 28244 I MADE VERI WIRAWAN 53 73 Meningkat
19 28245 I MADE WISNU DUTA 80 80 Meningkat
20 28246 I MADE YUDI RIDWAN DINATA 53 73 Meningkat
21 28247 I PUTU ANGGA DHARMA PUTRA 60 73 Meningkat
28248 I PUTU ARINDRA DHARMA Meningkat
22 DEVANDRA 60 80
23 28249 I PUTU KRISNA MAHENDRA 53 73 Meningkat
28250 I WAYAN AGUS PRADNYA Meningkat
24 DINATA 53 80
25 28251 I WAYAN SATRIA MAHA PUTRA 60 73 Meningkat
26 28252 IBRA REDIANSYAH 40 53 Meningkat
28253 I KADEK AGUS ANDIKA Meningkat
27 KURNIAWAN 60 80
28 28254 KADEK ARTA DINATA 60 80 Meningkat
29 28255 KADEK DEVA SUGIANTARA S. 53 80 Meningkat
28256 MADE ADHIGUNA ARTA Meningkat
30 PRADNYANA 60 80
31 28257 MADE YOGA PRAMANA PUTRA 73 87 Meningkat
28258 NI KADEK DWITA NATASYA Meningkat
32 PUTRI 80 93
NI KD TANIA GREAT Meningkat
28259
33 VALENTINE 73 87
34 28260 NI KETUT RAI SOMAYANI 67 93 Meningkat
35 28261 NI PUTU RISKA YANTI 67 80 Meningkat
36 28262 PUTRA ADE SAMPURNA 60 80 Meningkat
28263 PUTU INDAH ANITASARI Meningkat
37 MAHADEWI 67 73
38 28265 RAMANDA PRASETYA 67 73 Meningkat
39 I WAYAN NADA SAPUTRA 53 80 Meningkat
Jumlah 2426 3098
Rata-rata 62 79
74

Sesuai dengan tabel diatas diketahui respon siswa kelas X DPIB 3 SMK

Negeri 1 Denpasar adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian siklus I dan siklus II diketahui 39 orang siswa atau 100%

mengalami peningkatan respon pada pembelajaran seni budaya materi seni

tari nusantara.

2. Respon siswa pada siklus I menunjukan rata-rata 62 dan pada siklus II

meningkat menjadi 79.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I mengenai

penerapan model pembelajaran blended learning dengan media audio visual

dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mata pelajaran seni

budaya materi seni tari nusantara siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar tahun pelajaran 2020/2021 belum mencapai indikator keberhasilan.

Hal ini dapat dilihat dari belum tercapainya nilai standar minimal yaitu 75

sebagai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan tetuntasan

individu ≥75%. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan dengan siklus II.

Hasil penelitian pada siklus II dengan beberapa perbaikan yang

dilakukan berdasarkan siklus I, menunjukan adanya peningkatan dan

mencapai indikator keberhasilan dalam pelajaran seni budaya materi seni tari

nusantara menggunakan model pembelajaran blended learning dengan media

audio visual, sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Peningkatan dan

keberhasilan tersebut terjadi karena (1) guru sudah bisa menerapkan secara

optimal model pembelajaran blended learning dengan media audio visual, (2)
75

guru selalu memberikan motivasi dan semangat kepada siswa, sehingga siswa

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran daring mata pelajaran seni budaya

materi seni tari nusantara, (3) penggunaan model pembelajaran blended

learning dengan media audio visual, membuat siswa tidak merasakan bosan

dalam pembelajaran daring dan siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran

seni budaya materi seni tari nusantara.

Dengan demikian, dapat disimpilkan bahwa penggunaan model

pembelajaran blended learning dengan media audio visual dapat

meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mata pelajaran seni budaya

materi seni tari nusantara kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun

pelajaran 2020/2021.
BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan tiga hal pokok yaitu : (1) simpulan, (2) implikasi, (3)

saran. Adapun uraian tersebut dijelaskan sebagai berikut :

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut. Penggunaan model pembelajaran blended

learning dengan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan

belajar siswa dalam mata pelajaran seni budaya materi seni tari nusantara

siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2020/2021.

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari pelaksanaan

refleksi awal yaitu 39 orang siswa kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1 Denpasar,

yang mendapat predikat E (sangat kurang) sebanyak 4 orang, predikat D

(kurang) sebanyak 15 orang, predikat C (cukup) sebanyak 16 orang,

predikat B (baik) sebanyak 4 orang. Sementara rata-rata keseluruhannya

56,9. Pada siklus I diketahui 7 orang siswa atau 17,9 % yang mendapatkan

nilai 75 atau diatasnya sebagai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

sedangkan 32 orang siswa atau 82,1 % mempero;eh nilai dibawah 75, rata-

rata keseluruhan siswa 66,3. Kemudian mengalami peningkatan di siklus II

diketahui 32 orang siswa atau 82% yang mendapatkan nilai 75 atau

diatasnya sebagai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 7

orang siswa atau 18% memperoleh nilai dibawah 75, rata-rata keseluruhan

76
77

siswa 80. Penggunaan model pembelajaran blended learning dengan media

audio visual bisa menumbuhkan respon positif pada siswa terhadap

pelajaran seni budayan materi seni tari nusantara kelas X. hal ini dibuktikan

dengan respon siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada respon

siklus II. Hasil respon siswa pada siklus I yaitu sebanyak 6 orang siswa

responnya baik, 26 orang siswa responnya cukup, 5 orang siswa responnya

kurang, dan 1 orang siswa responnya sangat kurang, ketuntasan individu

mencapai 3 orang, dengan rata-rata keseluruhan siswa yaitu 62. Sedangkan

pada siklus II mengalami peningkatan ketuntasan individu menjadi 30

orang, terbukti sebanyak 7 orang siswa responnya baik sekali, 31 orang

siswa responnya baik dan 1 orang siswa responnya kurang, dengan rata-rata

keseluruhan 79.

5.2 Implikasi

Berdasarkan observasi awal, hasil siklus II dan indikator

keberhasilan, apabila dikaitkan dengan bunyi hipotesis yang dirumuskan

pada BAB II, maka penerapan model pembelajaran Blended Learning

dengan Media Audio Visual,untuk meningkatkan Kemampuan Belajar Seni

Budaya Materi Seni Tari Nusantara Siswa Kelas X DPIB 3 SMK Negeri 1

Denpasar Tahun Pelajaran 2020/2021 ini dapat diterima karena

kebenarannya dapat dibuktikan dan hasil kemampuan siswa yang diperoleh

lebih besar dan sesuai harapan.


78

5.3 Saran

Dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar siswa selama

proses pembelajaran daring (dalam jaringan), dalam pelajaran seni budaya

materi seni tari nusantara kelas X, maka perlu disampaikan beberapa saran

sebagai berikut.

Siswa masih ada yang beradaptasi dan ada yang kurang mengerti

bagaimana cara menjalankan aplikasi/web link yang diberikan sekolah untuk

proses pembelajaran daring, ini yang menyebabkan kurangnya respon dan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu guru mata

pelajaran seni budaya harus lebih aktif dan maksimal dalam memberi arahan

kepada siswa dan tidak lupa juga meberikan motivasi kepada siswa,

sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran daring.

Secara klasikal respon siswa baik, tetapi masih ada beberapa siswa

yang tergolong kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka disarankan

guru selalu berinovasi, kreatif dan senantiasa menciptakan suasana

pembelajaran daring yang menarik bagi siswa. Guru dapat menggunakan

model pembelajaran blended learning yang dikolaborasikan dengan media

audio visual atau media yang lainnya sehingga lebih inovatif.

Siswa disarankan untuk lebih giat belajar seni budaya dalam proses

pembelajaran daring menggunakan model blended learning dengan media

audio visual, sehingga siswa semakin mengenal seni budaya dan senang

mempelajarinya.
DAFTAR RUJUKAN

Ari Kastanti, Desak Putu.2020.”Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri


Terbimbing Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Memahami
Definisi Budaya Siswa Kelas X PM 2 SMK negeri 1 Denpasar Tahun
Pelajaran 2019/2020”.Denpasar:IKIP PGRI Bali.

Aunurrahman.2011.Belajar Dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.


Daryanto,2016.Media Pembelajaran.Yogyakarta:Penerbit Gava Media.
Diana Putra, Dewa Made.2019.”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Menggunakan Picture And Picture Sebagai Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Seni Budaya Siswa Kelas X MM 1 SMK Negeri 1
Denpasar Tahun Pelajaran 2018/2019”.Denpasar:SMK Negeri 1
Denpasar.

Dwiyogo, Wasis D.2019.Pembelajaran Berbasis Blended Learning.Depok:PT


Raja Grafindo Persada.

Hasbullah.2012.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Megarini, Ni Putu Ayu Dina.2015.”Penerapan Media Audio Visual Untuk


Meningkatkan Kemampuan Mendeklamasikan Puisis Bali Modern Siswa
Kelas X ISS SMA PGRI Tabanan 6 Bajera Tahun Pelajaran
2014/2015”.Denpasar:IKIP PGRI Bali.

Prabawati, Made Laksmi.2020.”Penerapan Model Pembelajaran Student Teams


Achivment Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menarikan
Tari Gadung Kasturi Dalam Ekstrakulikuler Tari SMK Negeri 5 Denpasar
Tahun Pelajaran 2019/2020”.Denpasar:IKIP PGRI Bali.

Pratiwi, Yuni dkk.2016.”Penerapan Model Blended Learning Untuk


Meningkatkan Performansi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Di
SMA” dalam Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa Volume
5 (hal 1-10)Pontianak:Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan.

Rachman, Aditia dkk.2019.”Penerapan Model Blended Learning Dalam


Peningkatan Hasil Belajar Manggambar Objek 2 Dimensi” Jurnal of
Mechanical Engineering Education Volume 6 No 2 (hal 145-
152).Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusman.2013.Model-Model Pembelajaran.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono.2019.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan


R&D.Bandung:Alfabeta.

Sjukur, B. Sulihin.2012.”Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar


Dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK” dalam Jurnal Pendidikan Vokasi
Volume 2 No 3 (hal: 368-378).Tanah Bumbu:SMK Nrgeri 1 Satui.

Sustiawati, Ni Luh.2011.”Kontribusi Seni Tari Nusantara dalam Membangun


Pendidikan Multikultur” dalam Jurnal Seni Budaya Mudra Volume 26 No
2 (hal: 126-134).Denpasar:Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia.

Suwandi, Sarwiji.2009.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya


Ilmiah.Surakarta:Yuma Pustaka.

Umar, Husein.2011.Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.Jakarta:PT


Raja Grafindo Persada.

Yullanda, Ikhwal.2001.Seni Budaya SMK/MAK Kelas X.Jakarta:Bumi Aksara.


Wikipedia,2020.Model Pembelajaran.diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran pada tanggal 08-01-
2021 pukul 20.30 PM

Wikipedia,2020.Pandemi.diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi


pada tanggal 07-01-2021 pukul 22.00 PM

Anda mungkin juga menyukai