OLEH
NIM. 2018.II.4.0031
DENPASAR
2022
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN KREATIVITAS MENARIKAN
TARI PUSPAWRESTI SISWA KELAS X MIPA 2
DI SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN
PELAJARAN 2021/2022
OLEH
NIM. 2018.II.4.0031
DENPASAR
2022
i
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN KREATIVITAS MENARIKAN
TARI PUSPAWRESTI SISWA KELAS X MIPA 2
DI SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN
PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Diajukan kepada
Oleh
NIM 2018.II.4.0031
DENPASAR
2022
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn., M.Fil.H. Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M.Sn.
NIDN. 0817018402 NIDN. 0826048802
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Dewan Penguji,
Tanda Tangan
Sekretaris : Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M.Sn. …………..
NIDN. 0826048802
NIDN. 0801058602
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Pada :
Hari : Selasa
Mengetahui,
Mengesahkan
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
v
P E N E R A P A N M E DI A A U D I O V IS U AL U N T U K
MENINGKATKAN KREATIVITAS MENARIKAN
TARI PUSPAWRESTI SISWA KELAS X MIPA 2
DI SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN
PELAJARAN 2021/2022
Oleh
Putu Vinka Paramaditya, NIM 2018.II.4.0031
Program Studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan Musik
ABSTRAK
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 5 Denpasar pada
kelas X MIPA 2 dapat diketahui kreativitas dan prestasi belajar siswa cenderung
rendah. Hal ini disebabkan karena metode yang digunakan oleh guru masih bersifat
manual dan membosankan Maka dari itu, peneliti menggunakan media audio
visual untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kreativitas siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5
Denpasar melalui penerapan media audio visual tahun pelajaran 2021/2022. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam
dua siklus, dimana pada setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun
pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 39 orang. Objek penelitian ini adalah
penerapan media audio visual untuk meningkatkan kreativitas menarikan tari
Puspawresti siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode tes dan observasi. Data awal siswa sebelum mengambil
tindakan siklus I dan siklus II yaitu, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 orang
(30,77%) dan yang tidak tuntas sebanyak 27 orang (69,23%) dengan nilai rata-rata
hanya mencapai 72,95 dari nilai KKM yang ditetapkan dengan nilai 75. Setelah
pelaksanaan siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 74,05 dengan
ketuntasan mencapai 16 orang (35,89%). Maka dari itu, penelitian dilanjutkan
dengan tindakan siklus II karena pada siklus I masih belum mencapai KKM yang
ditentukan. Pada siklus II nilai siswa Kembali mengalami peningkatan dengan nilai
82,13 dengan ketuntasan sebanyak 37 orang (94,90%).Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan
kreativitas menarikan tari Puspawresti siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5
Denpasar tahun pelajaran 2021/2022.
vi
PRAKATA
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa Ida
Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan
Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA
Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022”. Skripsi ini disusun guna
memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana, pada program S1 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan
Musik Universitas PGRI Mahadewa Indonesia.
1. Drs. I Gusti Bagus Arthanegara, S.H., M.Pd., selaku Ketua YPLP PT IKIP
PGRI Bali, atas fasilitas belajar yang telah diberikan.
2. Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas PGRI
Mahadewa Indonesia atas kebijakan-kebijakan akademik yang dirumuskan
sehingga dapat terselesaikan studi ini.
3. Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn., M.Fil.H.,selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta selaku Dosen Pembimbing I pada
penelitian ini, atas motivasi dan fasilitas yang diberikan sehingga penulis bisa
menyelesaikan studi serta telah banyak memberikan petunjuk, saran, dan
kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. I Wayan Sugama, S.Sn., M.Sn., selaku ketua Program Studi Pendidikan Seni,
Drama, Tari dan Musik atas motivasi yang diberikan dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M.Sn selaku Dosen
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan
motivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Staff dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan
Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah bersedia
vii
memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
7. Kepala sekolah SMA Negeri 5 Denpasar yang memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk meneliti disekolah tersebut.
8. Guru mata pelajaran Seni Budaya di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 5 Denpasar
yang telah memberikan waktu, tempat, sarana, fasilitas, serta informasi yang
cukup sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan
Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah bersedia
memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
10. Seluruh keluarga dan pacar tercinta yang senantiasa memberikan dukungan
serta motivasi baik secara material maupun spiritual dalam penyelesaian
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh
dari sempurna karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu demi
kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan segala kritik maupun saran yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua khususnya bagi perkembangan dunia
Pendidikan.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
4.2 Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................... 91
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 93
5.1 Simpulan .................................................................................... 93
5.2 Saran .......................................................................................... 94
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 96
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kerangka Berpikir Penelitian Dalam Penerapan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA
Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 ................................................................. 25
Tabel 3. 1 Daftar Nama Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Tahun
Pelajaran 2021/2022.......................................................................................................... 29
Tabel 3. 2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............................ 33
Tabel 3. 3 Kriteria Penilaian Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Oleh Siswa Kelas X
MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022 .................................... 36
Tabel 3. 4 Format Penilaian Tari Puspawresti Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Siswa
Kelas X MIPA 2 SMA Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022 .......................... 37
Tabel 3. 5 Tabel Penilaian Observasi Siswa dalam Kreativitas Menarikan Tari
Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajarn
2021/2022 ......................................................................................................................... 43
Tabel 3. 6 Format Penilaian Observasi Respon Siswa Terhadap Penerapan Media Audio
Visual Untuk Meningkatkan Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X
MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022 .................................... 43
Tabel 3. 7 Tabel kriteria respon siswa dalam penerapan media audio visual ................... 46
Tabel 3. 8 Kriteria Predikat Praktik Keterampilan siswa menarikan tari Puspawresti ..... 46
Tabel 4. 1 Skor Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti oleh Siswa Kelas X MIPA 2 di
SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 Sebelum Penerapan Media Audio
Visual. ............................................................................................................................... 49
Tabel 4. 2 Skor Respon Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun
pelajaran 2021/2022 Sebelum Penerapan Media Audio Visual. ....................................... 51
Tabel 4. 3 Prosedur Tindakan Penelitian Penerapan Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA
Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 pada Siklus I. .......................................... 55
Tabel 4. 4 Skor Aspek Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti oleh Siswa Kelas X
MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus I. .............. 59
Tabel 4. 5 Skor Standar dan Predikat Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti oleh Siswa
Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus I. 61
Tabel 4. 6 Data Respon Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Pada
Pembelajaran Tari Puspawresti tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus I. ...................... 65
Tabel 4. 7 Skor Standar dan Predikat Respon Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5
Denpasar Pada Pembelajaran Tari Puspawresti tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus I.
.......................................................................................................................................... 67
Tabel 4. 8 Prosedur Tindakan Penelitian Penerapan Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA
Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 pada Siklus II. ......................................... 72
Tabel 4. 9 Skor Aspek Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2
di SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus II. ........................... 76
Tabel 4. 10 Skor Standar dan Predikat Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa
Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus II. 78
Tabel 4. 11 Data Respon Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Pada
Pembelajaran Tari Puspawresti tahun pelajaran 2021/2022 Pada Siklus II. ..................... 81
xi
Tabel 4. 12 Skor Respon Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Pada
Pembelajaran Tari Puspawresti dengan menerapkan media audio visual tahun pelajaran
2021/2022 Pada Siklus II. ................................................................................................. 83
Tabel 4. 13 Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dalam Meningkatkan
Kreativitas Menarikan Tari Puspawresti Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5
Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022. ............................................................................. 86
Tabel 4. 14 Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II terhadap Respon Siswa
Kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022. ..................... 89
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (pasal 1 ayat
1 UU Sisdinas No.20 tahun 2003). Pendidikan juga dipandang sebagai suatu proses
manusia/anak didik menjadi insan yang paripurna dan berbudaya yang dilakukan
menerus).
Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam suatu mata pelajaran
karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Pendidikan seni budaya
1
2
dan berapresiasi. Peran ini yang tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain
Seni secara umum adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang
maupun orang lain. Secara realita, seni pertunjukan adalah media yang dapat
berfungsi ganda pada masyarakat Bali sebagai fungsi kehidupan ritual dan fungsi
kehidupan sosial. Seni pertunjukan merupakan sebuah karya atau ide yang
pada acara-acara tertentu baik sakral maupun tidak. Secara umum fungsi seni
memadukan semua unsur seni karena dari perpaduan unsur seni tersebut
3). Seni pertunjukan dapat dibagi menjadi beberapa macam kesenian yaitu seni
musik, seni sastra, seni drama, seni rupa, dan seni tari. Pada era ini, sudah banyak
Seni tari sebagai salah satu cabang seni budaya yang diajarkan disekolah
terus menerus digali dan dikembangkan berdasarkan bakat dan kreativitas peserta
didik. Seni tari secara umum memiliki banyak arti dimana seni tersebut
diungkapkan dari perasaan, imajinasi, ekspresi dan naluri pikiran manusia yang
3
biasanya dituangkan pada suatu media atau bisa dibuat dalam bentuk suatu karya
yang tetap mengandung unsur estetika. Adapun jenis tari yang ada di Bali seperti
tari tradisional, tari kreasi, dan tari kontemporer. Walaupun seni tari sudah
berkembang sangat pesat namun tetap menggunakan aturan klasik dan pakem-
seni tari dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh generasi muda salah satunya
Yang diciptakan pada tahun 1981 oleh I Wayan dibia dan I Nyoman Windha
sebagai pencipta iringannya. Tari Puspawresti berasal dari kata “Puspa” yang
berarti bunga dan “Wresti” yang berarti hujan. Tari Puspawresti umumnya ditarikan
oleh sekelompok penari wanita dan laki-laki. Penari Wanita membawa bokor atau
cawan berisikan bunga warna-warni yang dikawal oleh penari pria yang membawa
tombak. Tarian ini diciptakan mengikuti gerak-gerak tari pendet dan iringannya
penyambutan untuk menyambut tamu dalam sebuah acara. Tarian ini juga sering
diperlombakan sebagai upaya melestarikan seni tari di Bali. Maka dari itu, Tari
Puspawresti juga menjadi salah satu materi dari mata pelajaran Seni Budaya
orang siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar, ditemukan 27 orang yang
tidak mencapai nilai standar ketuntasan dengan nilai 75. Kurangnya kemampuan
dan kreativitas siswa dalam mempelajari tari Puspawresti diketahui dari nilai harian
4
keterampilan siswa pada mata pelajaran Seni Budaya hanya mencapai rata-rata
72,95. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang
teknik dasar tari ditambah lagi suasana Pandemi Covid-19 yang telah melanda
secara daring (dalam jaringan). Dengan demikian kemampuan dan kreativitas siswa
kurang optimal dan mereka kurang memahami bagian demi bagian dari ragam
cenderung rendah.
sebagai salah satu media yang mudah digunakan dalam proses pembelajaran ini
yaitu media audio visual. Audio visual merupakan sebuah alat bantu yang berarti
alat atau bahan yang digunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Media audio
visual juga merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Maka dari itu sangat penting bagi guru dan siswa untuk memanfaatkan teknologi
pada masa pandemi saat ini, Pendidikan harus dapat menyesuaikan dengan
berkembangnya teknologi yang semakin canggih dengan salah satu tujuannya yaitu
permasalahan ini dan dijadikan sebagai sebuah penelitian dalam bentuk Penelitian
SMA Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022”. Hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh guru Seni Tari dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Bertitik tolak dari latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas,
a) Pada mata pelajaran Seni Budaya (Seni Tari) yaitu mempelajari tentang Tari
cenderung mengabaikan tugas dari tenaga pendidik dan membuat hasil belajar
menjadi rendah.
bosan, peserta didik hanya menerima materi dan kurang efektif untuk
d) Kurangnya wadah siswa untuk meningkatkan ide dan kreativitas yang dimiliki.
Agar penelitian ini dapat terarah dengan baik, maka penelitian ini dibatasi
sebagai berikut :
pelajaran Seni Budaya khususnya Seni tari dengan materi tari Puspawresti.
6
2021/2022.
Pelajaran 2021/2022 ?
Tujuan penelitian yang akan dapat memberikan pedoman tentang apa saja
yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menuntut cara kerja menjadi lebih
masalah di atas, tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum
Pelajaran 2021/2022.
b. Dapat meningkatkan minat belajar dan bakat siswa untuk mempelajari berbagai
b. Untuk mengetahui respon siswa terhadap Penerapan Media Audio Visual untuk
manfaat yang baik secara teoritis maupun praktis. Kedua manfaat itu akan
minat belajar siswa dalam menarikan tari Bali salah satunya tari Puspawresti.
b. Mahasiswa dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian atau pedoman atau
c. Penelitian ini dapat menjadi sebuah acuan didalam dunia Pendidikan, agar
8
a. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan minat belajar siswa dapat
b. Bagi guru, penelitian ini bisa menjadi pertimbangan dalam pemilihan media
permasalahan untuk dicari jawabannya semakin jelas dan tepat. Bahwa media
pembelajaran dalam penelitian ini adalah media yang berisi sebuah tayangan video
yang dapat didengar dan dilihat dari Tari Puspwresti. Maka diperlukan pembatasan
Pelajaran 2021/2022.
atau deskripsi tentang litelatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu.
Kajian Pustaka memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau
dibicarakan, oleh peneliti atau penulis. Teori-teori dan hipotesis yang mendukung,
menarikan tari Saraswati Natha pada ekstrakulikuler tari oleh siswa SMA Negeri 1
9
10
tari Saraswati Natha oleh siswa SMA Negeri 1 Tampaksiring pada kegiatan
ekstrakulikuler tari tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes
siswa menarikan tari Saraswati Natha pada pra siklus yang mencapai 67,14
kemudian meningkat menjadi 82,29 pada siklus I. Tidak hanya itu, dari hasil
observasi yang dilakukan dari observasi awal, pra siklus dan siklus I ada suatu
peningkatan tingkah laku dan respon siswa. Dalam penelitian ini menggunakan
pengumpulan data dengan metode tes dan observasi seperti penelitian Suari, tetapi
aspek penilaian penelitian Suari menggunakan 3 aspek yakni agem, tandang, dan
tandang, tangkep, tangkis dan kreativitas. Objek yang digunakan dalam penelitian
Suari adalah Tari Saraswati Natha, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
Denpasar.
Visual Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus
Wijaya Kusuma Kota Semarang” Tujuan dalam penelitian Nela yaitu untuk
menguji keefektifan media audio visual bila dibandingkan dengan media visual
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota
menunjukan bahwa pada saat menggunakan media visual hasil belajar IPS siswa
kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma dari jumlah siswa sebanyak 219 siswa, 138
siswa (63,1%) nilainya masih dibawah KKM dan sisanya 81 siswa (39,6%) sudah
diatas KKM. Hasil dari penelitian ini adalah media audio visual lebih efektif bila
dibandingkan dengan media visual terhadap hasil belajar IPS materi Kegiatan
Ekonomi kelas IV SD Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang pada uji percobaan
rata-rata kelas eksperimen dan kelas control. Rata-rata posttest kelas eksperimen
sebesar 75,2 sedangkan kelas control sebesar 67,4. Dalam penelitian ini sama-sama
tentang kreativitas siswa. Namun dalam penelitian nela, dilihat dari objek penelitian
keterampilan menarikan tari Yudapati, serta respon penggunaan media audio visual
menari tari Yudapati siswa kelas X pada kegiatan ekstrakulikuler tari di SMA N 1
Petang tahun 2014/2015. Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian
tari Yudapati, gerak pokok tari Yudapati, tari menurut fungsinya, tari menurut cara
12
penelitian Lestari, penelitian bersifat kualitatif yaitu uraian data-data yang didapat
dari observasi dan tes tindakan dengan menggunakan siklus I, II. Pada setiap siklus
observasi, dan refleksi, sehingga hasil yang diuraikan secara objektif. Pada pra
siklus nilai rata-rata 73,15 (kurang), siklus I nilai rata-rata 76,97 (meningkat), dan
siklus II 82,23 (tuntas). Data hasil observasi untuk mengetahui respon siswa pada
siklus I skor rata-rata 72,08 dengan predikat baik dan meningkat pada siklus II
dengan skor rata-rata 85,86 dengan predikat sangat baik. Dalam penelitian ini sama-
sama menggunakan model pembelajaran audio visual. Dilihat dari segi objek
Negeri 5 Denpasar.
teori-teori yang mendukung sehingga tujuan bisa terwujud sesuai dengan ilmu
2021/2022”. Beberapa teori yang dapat mendasari kegiatan penelitian ini adalah
sebagai berikut : (1) Fungsi media pembelajaran, (2) Pengertian Media Audio
13
Visual, (3) Pengertian Tari, (4) Pengertian Tari Puspawresti, (5) Tata Rias dan Tata
Busana Tari Puspawresti, (6) Aspek yang dinilai dalam Tari Puspawresti, (7)
alat bantu guru yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari bahan
pelajaran yang diberikan oleh guru terhadap siswa. Media berasal dari Bahasa latin
“medius” yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Media merupakan segala
mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut jika terdapat
mengandung makna bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sasaran informasi. Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan gambar.
(Rima,2016: 43) Audio Visual merupakan media yang terdiri atas media
auditif atau mendengar dan visual atau melihat. Media audio visual merupakan alat
sikap, dan ide dalam materi pembelajaran. Media audio visual adalah media
Melihat dari pendapat di atas, maka arti dari media audio visual adalah
media atau alat yang diproduksi dan dipergunakan untuk berkomunikasi dalam
proses belajar mengajar yang dapat didengar dan dilihat. Namun perlu diingat,
bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan
isi dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran
penggunaanya untuk proses belajar mengajar contohnya seperti film atau video.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang baik karena meliputi dua jenis media
yaitu :
a) Audio visual gerak yaitu media yang menampilkan unsur suara dan gambar
b) Audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar yang
diam. Contohnya seperti film bingkai suara (soundslide) dan cetak suara.
Berikut adalah media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Sifatnya yang audio visual sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat
4. Jika ada kesulitan pemahaman, guru dapat merekam materi sebelum mengajar
tempat.
4. Pada saat dipertunjukan, video atau gambar bergerak terus menerus sehingga
Tari adalah ekspresi manusia yang paling dasar dan paling tua. Melalui
anggota badan tersebut di dalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri,
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak
ritmis yang indah. Tari didukung oleh unsur-unsurnya yaitu tubuh, gerak, irama,
Tari adalah konsepsi ciptaan dalam mewujudkan gerak, melalui cipta, rasa
dan karsa yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan dalam tugasnya sebagai
16
ungkapan perasaan jiwa seseorang yang dituangkan ke dalam sebuah gerak yang
indah serta diiringi oleh bunyi gamelan yang diatur mengikuti ritme dan irama lagu.
tari sebagai sarana upacara, tari sebagai sarana hiburan, tari sebagai sarana
pertunjukan. Dalam buku (Yudabakti dan I Wayan Watra, 2007: 64) menyatakan
1. Tari Wali, yaitu seni tari yang dipentaskan di tempat-tempat yang masih ada
tari wali ini tidak memakai lakon. Adapun yang termasuk ke dalam tari wali yaitu :
Tari Rejang, Tari Pendet, Tari Sang Hyang, dan Tari Baris Upacara.
2. Tari Bebali, yaitu seni tari yang mempunyai fungsi sebagai pengiring upacara
dan upakara yang dilaksanakan di pura maupun diluar pura. Pada umumnya
kesenian tari bebali ini menggunakan lakon. Adapun yang termasuk ke dalam tari
bebali yaitu : Seni Pewayangan, Gambuh, Topeng dan segala seni yang diciptakan
3. Tari Balih-balihan, yaitu segala jenis kesenian tari yang mempunyai unsur-unsur
dan dasar seni yang luhur. Kesenian ini tidak termasuk ke dalam klasifikasi seni
Tari Wali dan Bebali. Tari balih-balihan merupakan kesenian yang pertunjukannya
tidak terikat oleh waktu dan tempat. Adapun yang tergolong ke dalam klasifikasi
tari balih-balihan yaitu : Joged, Janger, Arja, Drama Gong, dan lain sebagainya.
Berdasarkan ketiga uraian diatas, pada penelitian ini yang terkait dengan Tari
17
Puspawresti tergolong ke dalam seni balih-balihan karena tidak terikat ruang dan
dimana pendet merupakan tari wali yang berfungsi menyambut turunnya para dewa.
Diciptakan oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., MA dan I Nyoman Windha,
S.Skar.,MA sebagai penata iringan pada tahun 1981. Puspawresti berasal dari kata
”Puspa” yang berarti bunga dan “Wresti” yang berarti hujan, maka dari itu Tari
oleh sekelompok penari pria dan wanita. Tari ini memadukan beberapa pola-pola
gerak tari Gabor, Rejang dan Baris Gede, umumnya ditarikan oleh 4 orang penari
wanita dan 4 orang penari pria. Para penari wanita membawa bokor atau cawan
berisikan bunga yang berwarna warni yang dikawal oleh penari pria yang membawa
tombak. Tema dari tari Puspawresti ini yaitu menggambarkan sekelompok muda-
mudi yang dengan penuh rasa hormat dan ramah tamah menyambut kedatangan
para tamu yang berkunjung ke desa mereka. Iringan yang digunakan untuk
mengiringi tari Puspawresti adalah Gamelan Gong Kebyar. Gamelan Gong Kebyar
merupakan tipe atau jenis musik gamelan yang paling umum di Bali.
18
(2) (4)
(3) (5)
(6) (7)
(1)
(8) (9)
(10) (12)
(11)
Keterangan :
membawa bunga. Sebelum diisi bunga, bokor dapat diberi sampian agar
2. Bunga Mas, merupakan bunga imitasi yang digunakan untuk merangkai saat
tangkai bunga mas, tergantung dengan tinggi rendahnya penataan bunga mas
tersebut.
3. Bunga Hidup (Jepun), bunga hidup yang dimaksud disini merupakan bunga
asli yang masih dala keadaan fresh. Fungsi bunga hidup ini adalah untuk
menambah aroma wangi agar penari terkesan lebih ayu. Bunga hidup yang
digunakan tidak hanya bunga jepun saja, tetapi juga bisa menggunakan bunga
menggunakan bunga mawar asli atau palsu. Fungsi dari bunga mawar ini agar
5. Ati Sasak, merupakan rambut sintetis yang dibentuk setengah lingkaran guna
Antol juga bisa dibuat menggunakan rambut asli. Pada tari Puspawresti, antol
pengganti anting.
20
8. Selendang, selendang yang digunakan pada tari ini dipakai di bagian dada
9. Angkin, pemasangan angkin pada tari Puspawresti ini sama dengan tarian
pada umumnya. Angkin ini digunakan untuk menutupi bagian dada sampai ke
bagian perut. Dipasang agak ketat agar membentuk badan dan tidak melorot.
10. Kamen, pemasangan kamen pada tari Puspawresti pada umumnya sama
kaki kanan. Namun, kamen dipasang sedikit lebih tinggi karena ada
11. Tapih, bagian pemasangan tapih merupakan bagian pertama yang dilakukan
menyerupai rok Panjang atau dapat dibiarkan secara lembaran dan dipasang
12. Kain Rempel, kain rempel merupakan kain yang dijahit menggunakan teknik
rempel (dilipat-lipat). Kain rempel ini berguna sebagai hiasan agar pakaian
(12) (1)
(2)
(4)
(3) (5)
(6) (7)
(8) (11)
(9) (10)
(13)
Keterangan :
1. Udeng, merupakan ikat kepala khas kaum pria di Bali. Udeng pada tari
Puspawresti pada awalnya hanya sebuah kain lalu dibentuk menjadi pengikat
2. Petitis, Merupakan hiasan kepala yang terbuat dari kulit guna menutupi kain-
3. Gelang Tangan, Gelang tangan terbuat dari kain prada yang berfungsi sebagai
hiasan.
badong pada tari Bali misalnya badong kulit, badong glenter, badong kain,
dll.
bludru. Warna baju yang dipakai pada tari ini dibebaskan tetapi harus
9. Kamen, Kamen pria pada tari Puspawresti ini umumnya sama dengan kamen
tari Bali lainnya yang biasa dikenal dengan kamen kancut depan.
23
kostum tari Puspawresti. Umumnya celana pada tari ini panjangnya dibawah
lutut.
11. Kain Rempel, Kain rempel merupakan kain yang dijahit menggunakan teknik
rempel (dilipat-lipat). Kain rempel ini berguna sebagai hiasan agar pakaian
12. Tombak, Pada tari Puspawresti, penari pria membawa properti tombak.
Menurut Alm. Kaler pada tahun 1960-an, dalam teknik tari bali terdapat
empat teknik yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang penari yakni Agem,
Tandang, Tangkis dan Tangkep. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti ingin
1. Agem
Agem adalah posisi diam ditempat, dan merupakan sikap pokok pada tari Bali
yang menunjukkan ciri khas dari suatu tarian (Arini,2000: 57). Agem yang
digunakan dalam tari Puspawresti adalah agem dasar tari putra maupun putri.
Dimana pada agem dasar penari wanita, tangan kanan sirang mata dengan
membawa properti bokor atau cawan sedangkan tangan kiri sirang susu dengan
posisi siku dinaikkan.Posisi telapak tangan menghadap ke depan dengan jari yang
jeriring. Begitu juga penari pria menggunakan agem dasar tari putra dengan tangan
kanan membawa properti tombak. Pada agem dasar tari putra, bahu sedikit lebih
diangkat agar memiliki aksen gagah. Agem yang baik terlihat pada kekuatan tenaga
24
pada tangan dalam menahan posisi agem serta kekuatan kaki dalam teknik ngeed.
2. Tandang
Tandang adalah cara menggerakan suatu gerak pokok yang lain sehingga
menjadi suatu rangkaian gerak yang saling berhubungan. Misalnya dari gerak agem
dilanjutkan dengan gerak nerudut. (Dewi,2011: 37). Teknik Tandang yang baik
adalah bagaimana siswa dapat menghubungan gerakan pokok dengan gerakan yang
lain sehingga menjadi suatu rangkaian gerak dengan tetap luwes dan tanpa rasa
ragu.
3. Tangkep
Tangkep merupakan ekspresi muka dan kualitas gerak yang disebut semu atau
greget. Contohnya : mandreng, encah rengu, luru, pengas, ngeliep (Arini,2000: 60).
Dalam tari Puspawresti, gerak tangkep yang baik dilihat dari penjiwaan penari baik
penari wanita ataupun pria yang dapat berekspresi sesuai dengan suasana tarian
tersebut.
4. Tangkis
Merupakan proses gerakan dari suatu posisi ke posisi lain, paling sedikit ada 8
hitungan menuju satu posisi dengan gerak tangan yang berbeda. Penari bergerak
melakukan satu bentuk gerakan namun tidak berpindah tempat, tetapi yang berubah
adalah berat badan, olah tangan dan kepala. Contohnya : Tayog Prabu, Tayog
Demang, Ngubit, Nabdab Gelung, Ngunda, Milpil (Arini,2000: 59). Dalam tari
Puspawresti, siswa dapat melakukan teknik tangkis dengan baik jika siswa dapat
iringannya.
25
5. Kreativitas
siswa dilihat dari pembuatan pola lantai antar kelompok yang dinilai dari kerapian
media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual, siswa dapat
langsung mendengar dan melihat secara detail teknik tari dan tempo yang
digunakan pada saat gerak tari Puspawresti. Penggunaan media audio visual dalam
proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa serta
adanya penggunaan media audio visual dalam kegiatan pembelajaran seni budaya
khususnya seni tari dengan materi Tari Puspawresti diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan dan kreativitas siswa dalam mata pelajaran seni tari khususnya tari
Puspawresti.
akan diambil dalam penelitian. Adapun hipotesis dalam tindakan penelitian ini
Dalam melakukan sebuah penelitian kita perlu mengikuti aturan dan kaidah
yang berlaku agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Untuk
mencapai tujuan tersebut digunakan cara tertentu yang disebut dengan metode.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode adalah salah satu cara yang sangat
melakukan penelitian ini dipergunakan beberapa metode. Pada bab ini akan
diuraikan sebagai berikut : (1) rancangan penelitian, (2) setting penelitian, (3)
subjek dan objek penelitian, (4) metode pengumpulan data, dan (5) metode
pengolahan data. Metode dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut :
penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai proses
penjabaran masalah pembelajaran di kelas melalui refleksi diri dengan upaya untuk
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan
tersebut. Penelitian ini cocok dilakukan oleh guru karna prosesnya yang praktis.
27
28
Setting dalam penelitian tindakan kelas, meliputi (1) tempat penelitian, (2)
Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Dipilihnya sekolah ini menjadi lokasi penelitian
karena sarana dan prasarana guna menunjang penelitian ini tersedia dengan baik,
serta lingkungan sekolah yang layak dan nyaman. Kegiatan pembelajaran dilihat
dapat berjalan dengan baik walaupun saat pandemi Covid-19 harus diadakan secara
daring. Ditambahkan lagi ketepatan materi yang akan peneliti gunakan sebagai
objek penelitian adalah materi pembelajaran Seni Budaya kelas X di SMA Negeri
Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah individu yang menjadi
partisipan dalam penelitian. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kegiatan
pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari dengan materi Tari Puspawresti di
MIPA 2 SMA Negeri 5 Denpasar. Adapun jumlah siswa di kelas X MIPA 2 yakni
39 orang.
Objek dari penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan media audio
Pemilihan objek penelitian ini didasari oleh keinginan peneliti untuk meningkatkan
31
sebab-akibat dari suatu proses sampai dengan akhir dari perlakuan tersebut
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan penggunaan media audio visual yang
kegiatan pokok, yaitu perencanaan PTK, tindakan, observasi, dan refleksi sebagai
berikut :
a. Perencanaan PTK
yang dirasakan dalam pembelajaran. Ada dua jenis perencanaan yakni perencanaan
awal dan perencanaan lanjutan. Perencanaan awal diturunkan dari berbagai asumsi
b. Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
dan berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi untuk
1. Rancangan Siklus 1
a. Perencanaan PTK
digunakan
pembelajaran.
pengawak.
4. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang gerak tari
5. Guru memberikan bayangan tentang materi gerak tari Puspawresti yang akan
waktu
c. Observasi / Pengamatan
berikut :
2. Pengamatan tentang respon, dampak, dan aktivitas siswa saat guru memberikan
d. Refleksi
Data yang telah diperoleh dari tes tindakan dan observasi kemudian di analisis
dan teknik analisis yang digunakan. Refleksi dilakukan berdasarkan tes identifikasi
dan observasi selama proses belajar mengajar. Refleksi adalah tindakan yang
dilakukan pada siklus berikutnya karena tindakan yang dilakukan pada siklus
sebelumnya masih kurang, apabila hasil penilaian pada siklus I menunjukan sedikit
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS N
Sumber: (Arikunto,2010:117)
untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang tepat (Bungin, 2010: 123). Data
yang harus peneliti cari di dalam penelitian ini adalah hasil belajar menarikan tari
Puspawresti dan respon siswa. Untuk mendapatkan kedua data tersebut, peneliti
menggunakan dua jenis metode yakni (1) metode tes dan (2) metode observasi.
keterampilan, bakat, kebugaran fisik dan klasifikasi lainnya. Tes yaitu suatu cara
untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas
yang harus di kerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan
36
nilai sebagai hasil dari tingkah laku anak tersebut. Peserta tes diminta untuk
3).
aspek penilaian yang sudah disediakan peneliti. Adapun aspek-aspek yang dinilai
meliputi (1) agem, (2) tandang, (3) tangkep, (4) tangkis, dan (5) kreativitas.
Penilaian ini nantinya akan diberikan rentang nilai dari 1 sampai 5. Hal ini
disesuaikan dengan kemampuan serta kreativitas siswa pada saat melaksanakan tes.
1 Agem 1-5
2 Tandang 1-5
3 Tangkep 1-5
4 Tangkis 1-5
5 Kreativitas 1-5
Jumlah/SMI 25
37
Cukup (rangkaian
gerak tari Puspawresti
dibawakan dengan
3
keraguan dan
kurangnya keluwesan
39
Kurang (kurang
tepatnya pepindahan
dalam setiap rangkaian
gerak tari Puspawresi
2
serta kurang
keluwesan gerak pada
tarian tersebut)
Sangat Kurang
(perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan tidak benar
serta gerakan 1
dibawakan dengan
kaku tanpa ada
keluwesan gerak tari
tersebut)
Kurang (kurangnya
ekspresi dan
penjiwaan yang
dibawakan dan tanpa
2
penjiwaan dalam
menarikan tari
Puspawresti tersebut)
4 Sangat baik
(perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dapat
dilakukan dengan baik
5
dan benar sesuai
dengan ketepatan
tempo iringan tari
tersebut)
Tangkis
Baik (perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dapat
dilakukan dengan baik
namun ketepatan
4
gerak dengan tempo
iringan masih sedikit
kurang)
41
Cukup (perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan kurang baik
3
tetapi sesuai dengan
tempo iringan tari
tersebut)
Kurang (perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan banyak
2
kekurangan serta tidak
sesuai dengan tempo
iringan tari tersebut)
Sangat Kurang
(perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan tidak benar 1
dan tidak bisa
mengikuti tempo
iringan tari tersebut)
mengetahui dan mengumpulkan data tentang aktifitas siswa selama proses belajar
mengamati aktifitas siswa SMA dalam menarikan tari Puspawresti pada kelas X
MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar. Bentuk tabel observasi praktik siswa dan tabel
a. Keantusiasan: Penilaian ini menilai bagaimana respon atau niat belajar siswa
materi yang sudah diberikan oleh guru pada saat pembelajaran tari Puspawresti.
Siswa akan aktif dalam bertanya seputar materi gerak, ekspresi, atau hal lain
yang sudah dikumpulkan dikelola untuk diolah untuk menjawab permasalahan yang
ada. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan data yang
adalah : (1) mengubah skor mentah menjadi skor standar, (2) menentukan kriteria
sebagai berikut :
Ada beberapa langkah untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar,
yang terdiri dari lima aspek penilaian yaitu agem, tandang, tangkis, tangkep,
dan kreativitas yang dari masing-masing aspek diberi nilai 1-5 serta dilihat dari
bagaimana respon siswa dalam penelitian ini, maka ditetapkan skor maksimal
Keterangan :
P = Skor standar
Contoh :
Seorang siswa yang mendapatkan skor mentah sebesar 18, maka rumus
18
= 𝑥100
25
= 72
46
tersebut. Kriteria predikat yang akan digunakan adalah kriteria predikat dari SMA
Tabel 3. 7 Tabel kriteria respon siswa dalam penerapan media audio visual
Contoh :
Seorang siswa mendapat skor standar sebesar 80. Sesuai dengan kriteria
predikat yang telah ditentukan, siswa tersebut mendapat predikat Baik (B). Dengan
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
47
Keterangan :
∑ 𝑓𝑥 = Jumlah Nilai
N = Jumlah Individu
arah perbaikan, terkait dengan suasana pembelajaran maupun dengan hasil belajar
siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil jika dapat memenuhi standar keberhasilan
yaitu 75% siswa dari kelas X MIPA 2 yang mengikuti kegiatan pembelajaran
sebagian besar (75%) siswa mampu memperoleh nilai 75 keatas pada kreativitas
kreativitas menarikan tari Puspawresti mencapai 75% atau lebih sesuai dengan
Pada bab ini disajikan hasil dan pembahasan dari penelitian yang membahas
tari Puspawresti siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran
penerapan media audio visual pada kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar
tahun pelajaran 2021/2022. Adapun deskripsi dari hasil penelitian dapat disajikan
sebagai berikut :
Dari hasil refleksi awal menunjukan bahwa hasil kegiatan siswa kelas X
pelajaran Seni Budaya dengan materi Tari Puspawresti dapat dikatakan rendah
sebelum digunakannya media audio visual. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata
kreativitas menarikan tari Puspawresti hanya mencapai 72,95 dengan nilai KKM
yang ditetapkan yaitu 75. Untuk lebih jelasnya, hasil refleksi awal disajikan dalam
48
49
Keterangan :
2. Rata-rata :
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
2845
𝑀= = 72,95
39
4. Ketuntasan Klasikal
12
𝐾𝐾 = 39 x 100 = 30,77 %
menerapkan media audio visual masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tabel
berikut.
Skor Skor
No Nama Siswa Predikat Kategori
Mentah Standar
A.A. Sagung Ratu Sita Belum
1 13 74 Cukup
Maharani Tuntas
Belum
2 Dewa Made Pandu Diotama 12 70 Cukup
Tuntas
3 I Dewa Gede Angga Andika 15 77 Tinggi Tuntas
4 I Gede Arya Wiranatha 18 80 Tinggi Tuntas
I Gst. Bumi Dwipa Nayaka Belum
5 12 70 Cukup
Rama Tuntas
6 I Gusti Bagus Aditya Putra 15 77 Tinggi Tuntas
I Gusti Putu Chandra Putra Belum
7 11 68 Cukup
Artha Kusuma Tuntas
52
Belum
30 Ni Made Dinda Kirana 13 72 Cukup
Tuntas
Belum
31 Ni Made Dwi Novita Sawitri 14 73 Cukup
Tuntas
Ni Nyoman Wahyu Angga
32 15 77 Tinggi Tuntas
Pertiwi
33 Ni Nyoman Yustiadevi 17 79 Tinggi Tuntas
Belum
34 Ni Putu Putri Kharina Dewi 13 72 Cukup
Tuntas
Belum
35 Ni Wayan Anis Winitami 11 68 Cukup
Tuntas
Belum
36 Putu Bramestya Kusumadewa 13 72 Cukup
Tuntas
Belum
37 Putu Dhiva Adi Kusumadewa 12 70 Cukup
Tuntas
Belum
38 Putu Diaz Tarra Manuwari 13 72 Cukup
Tuntas
Belum
39 Risda Wulan Kadek Wardana 13 72 Cukup
Tuntas
Jumlah 505 2809
Belum
Rata-Rata 12,95 72,03
Tuntas
hanya sebanyak 3 orang, dan 36 siswa lainnya adalah siswa yang memiliki respon
Keterangan :
6. Rata-rata :
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
2809
𝑀= = 72,03
39
8. Ketuntasan Klasikal
3
𝐾𝐾 = 39 x 100 = 7,7 %
menarikan Tari Puspawresti dengan menggunakan media audio visual pada mata
Data siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar pada mata pelajaran
Seni Budaya tahun pelajaran 2021/2022 diperoleh dari hasil tes tindakan yang
diberikan ke siswa pada siklus I. Setelah tes tindakan dilaksanakan, maka diperoleh
data hasil tes siswa sesuai dengan skor yang diperoleh dari masing-masing siswa.
audio visual dalam kegiatan pembelajaran Seni Budaya kelas X MIPA 2 di SMA
Negeri 5 Denpasar dengan materi Tari Puspawresti. Ada beberapa hal yang harus
1. Menghubungi dan meminta informasi kepada guru mata pelajaran Seni Budaya
penilaian.
Handphone.
peneliti memiliki peran sebagai pengamat tindakan. Prosedur tindakan yang akan
Waktu
Pertemuan 1
mengucapkan salam
b. Mempersiapkan rencana
akan diajarkan.
ditayangkan
Puspawresti
Puspawresti
Puspawresti
berikutnya
Pertemuan 2
Waktu
mengucapkan salam
58
b. Mempersiapkan rencana
akan diajarkan.
ditayangkan
masing-masing
Puspawresti
dalam pelaksanaan siklus I, maka diperoleh data yang dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
B = Tandang
C = Tangkep
D = Tangkis
E = Kreativitas
Berdasarkan tabel tersebut, telah diperoleh skor mentah siswa dari aspek
yang dinilai lalu dikonversikan dan memperoleh nilai pada tiap-tiap skor. Adapun
skor standar serta predikat siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Skor Skor
No Nama Siswa Predikat Kategori
Mentah Standar
A.A. Sagung Ratu Sita Belum
1 14 73 Kurang
Maharani Tuntas
2 Dewa Made Pandu Diotama 18 80 Baik Tuntas
3 I Dewa Gede Angga Andika 18 80 Baik Tuntas
4 I Gede Arya Wiranatha 18 80 Baik Tuntas
62
Belum
23 Morando Jesen Raja Panjaitan 10 65 Kurang
Tuntas
Muhammad Hafiz Adam Al- Belum
24 12 70 Kurang
Yusuf Tuntas
25 Ni Kadek Dania Renata Savitri 15 77 Cukup Tuntas
26 Ni Kadek Sisi Andersia 17 79 Baik Tuntas
Ni Kadek Wulan Dwi Belum
27 11 68 Kurang
Damayanti Tuntas
28 Ni Komang Tri Indah Putri 17 79 Baik Tuntas
29 Ni Komang Wulandari 17 79 Baik Tuntas
Belum
30 Ni Made Dinda Kirana 13 72 Kurang
Tuntas
Belum
31 Ni Made Dwi Novita Sawitri 14 73 Kurang
Tuntas
Ni Nyoman Wahyu Angga
32 15 77 Cukup Tuntas
Pertiwi
33 Ni Nyoman Yustiadevi 17 79 Baik Tuntas
Belum
34 Ni Putu Putri Kharina Dewi 13 72 Kurang
Tuntas
Belum
35 Ni Wayan Anis Winitami 11 68 Kurang
Tuntas
Belum
36 Putu Bramestya Kusumadewa 13 72 Kurang
Tuntas
Belum
37 Putu Dhiva Adi Kusumadewa 12 70 Kurang
Tuntas
Belum
38 Putu Diaz Tarra Manuwari 13 72 Kurang
Tuntas
Belum
39 Risda Wulan Kadek Wardana 13 72 Kurang
Tuntas
Jumlah 553 2888
64
Belum
Rata-Rata 14,18 74,05
Tuntas
Keterangan :
2. Rata-rata :
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
2888
𝑀= = 74,05
39
4. Ketuntasan Klasikal
14
𝐾𝐾 = 39 x 100 = 35,89 %
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil tes tindakan pada
siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 74,05. Dari 39 orang siswa, 14 siswa telah
mencapai ketuntasan dengan presentase klasikal sebesar 35,89%. Hasil tes tersebut
juga menunjukan kreativitas siswa kelas X MIPA 2 tahun pelajaran 2021/2022 pada
mata pelajaran Seni Budaya dengan materi Tari Puspawresti memiliki tingkat yang
bervariasi dengan kriteria predikat masing-masing. Maka dari itu, diketahui adanya
peningkatan prestasi siswa dari pra siklus ke siklus I. Namun berdasarkan indikator
maksimal.
lembar observasi yang telah ditentukan. Hasil observasi respon siswa pada siklus I
A = Keantusiasan
B = Praktik
C = Keaktifan
67
D = Kritis
Berdasarkan skor mentah hasil observasi respon siswa yang diperoleh, hasil
Tabel 4. 7 Skor Standar dan Predikat Respon Siswa Kelas X MIPA 2 di SMA
Negeri 5 Denpasar Pada Pembelajaran Tari Puspawresti tahun
pelajaran 2021/2022 Pada Siklus I.
Skor Skor
No Nama Siswa Predikat Kategori
Mentah Standar
1 A.A. Sagung Ratu Sita Maharani 15 77 Tinggi Tuntas
Belum
2 Dewa Made Pandu Diotama 12 70 Cukup
Tuntas
3 I Dewa Gede Angga Andika 15 77 Tinggi Tuntas
4 I Gede Arya Wiranatha 19 82 Tinggi Tuntas
Belum
5 I Gst. Bumi Dwipa Nayaka Rama 12 70 Cukup
Tuntas
6 I Gusti Bagus Aditya Putra 15 77 Tinggi Tuntas
I Gusti Putu Chandra Putra Artha Belum
7 11 68 Cukup
Kusuma Tuntas
8 I Kadek Mahottama Putra Adinaya 18 80 Tinggi Tuntas
Belum
9 I Ketut Gede Kusuma Wardana 11 68 Cukup
Tuntas
10 I Made Kusuma Jaya Wardana 15 77 Tinggi Tuntas
Belum
11 I Made Nandana Devadatta Giri 11 68 Cukup
Tuntas
Belum
12 I Made Wahyu Prawira Kusuma 11 68 Cukup
Tuntas
Belum
13 I Made Yogi Yudistira 12 70 Cukup
Tuntas
68
Belum
14 I Nyoman Kepansya Pratistha 12 70 Cukup
Tuntas
Belum
15 I Putu Danendra Adimantra 12 70 Cukup
Tuntas
Belum
16 Ida Ayu Putu Mirah Puspita Sari 13 74 Cukup
Tuntas
Juan Carlo Christian Putra Belum
17 10 65 Cukup
Lumantow Tuntas
18 Kadek Sitha Priya Devi 15 77 Tinggi Tuntas
19 Komang Gayatri Anandita 15 77 Tinggi Tuntas
Belum
20 Komang Indra Astawa Dinata 10 65 Cukup
Tuntas
21 Kt. Davina Anastasia Mutiara P.M 15 77 Tinggi Tuntas
Belum
22 Larasati Permata Ayu 13 72 Cukup
Tuntas
Belum
23 Morando Jesen Raja Panjaitan 11 68 Cukup
Tuntas
Belum
24 Muhammad Hafiz Adam Al-Yusuf 11 68 Cukup
Tuntas
Belum
25 Ni Kadek Dania Renata Savitri 13 74 Cukup
Tuntas
26 Ni Kadek Sisi Andersia 19 82 Tinggi Tuntas
Belum
27 Ni Kadek Wulan Dwi Damayanti 11 68 Cukup
Tuntas
28 Ni Komang Tri Indah Putri 15 77 Tinggi Tuntas
Belum
29 Ni Komang Wulandari 11 68 Cukup
Tuntas
Belum
30 Ni Made Dinda Kirana 13 72 Cukup
Tuntas
Belum
31 Ni Made Dwi Novita Sawitri 14 73 Cukup
Tuntas
69
Keterangan :
2. Rata-rata :
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
2841
𝑀= = 72,85
39
4. Ketuntasan Klasikal
15
𝐾𝐾 = 39 x 100 = 38,47 %
70
pelajaran Seni Budaya dengan materi tari Puspawresti yang merespon penerapan
media audio visual adalah 15 orang dengan persentase 38,47% siswa memperoleh
predikat cukup.
media pembelajaran pada siklus I telah meningkat jika dibandingkan dengan pada
pra siklus. Namun meski demikian, persentase siswa dengan respon tinggi hanya
mencapai 38, 47% dan belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Apabila 75% dari keseluruhan jumlah siswa belum merespon dengan
Hasil analisis data pada siklus I menunjukan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa dalam pembelajaran tari Puspawresti adalah sebesar 74,05. Jika dilihat dari
perolehan nilai siswa, masih terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai
dibawah KKM. Untuk persentase ketuntasan kkasikal dari pra siklus I ke siklus I
sudah mengalami peningkatan, yakni pada pra siklus memperoleh 30,77% dan
meningkat pada siklus I menjadi 35,89%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
dari pra siklus ke siklus I sebesar 5,12%. Meskipun mengalami peningkatan, hasil
yang diperoleh pada siklus I masih dibawah KKM, sehingga penelitian perlu
1. Penerapan media audio visual masih belum dapat dilaksanakan dengan baik
sehingga siswa tidak dapat mengerti gerak tari tersebut bagian per bagian.
3. Siswa masih kurang serius dalam kelompok, hal ini dilihat dari penampilan
siswa perkelompok masih banyak siswa yang belum menguasai gerak tari
Puspawresti tersebut.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam kegiatan pada siklus II, yaitu
sebagai berikut.
1. Menghubungi dan meminta informasi kepada guru mata pelajaran Seni Budaya
Handphone.
Prosedur tindakan yang dilaksanakan pada siklus II, sesuai dengan refleksi
Waktu
Pertemuan 1
mengucapkan salam
b. Mempersiapkan rencana
akan diajarkan.
73
ditayangkan
per bagian
Puspawresti
pertemuan berikutnya
Pertemuan 2
Waktu
mengucapkan salam
b. Mempersiapkan rencana
akan diajarkan.
75
masing-masing
dalam pembelajaran
Puspawresti
76
dibandingkan dengan pada pra siklus, namun nilai siswa masih cenderung di bawah
nilai KKM yang ditetapkan. Maka dari itu, peneliti melanjutkan penelitian pada
Berikut hasil penelitian pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
A = Agem
B = Tandang
C = Tangkep
D = Tangkis
E = Kreativitas
Skor mentah yang telah diperoleh dari tiap-tiap aspek tersebut selanjutnya
akan dikonversikan menjadi skor standar. Adapun skor standar dan predikat yang
Skor Skor
No Nama Siswa Predikat Kategori
Mentah Standar
A.A. Sagung Ratu Sita
1 20 83 Baik Tuntas
Maharani
2 Dewa Made Pandu Diotama 20 83 Baik Tuntas
3 I Dewa Gede Angga Andika 22 84 Baik Tuntas
4 I Gede Arya Wiranatha 22 84 Baik Tuntas
I Gst. Bumi Dwipa Nayaka
5 17 78 Cukup Tuntas
Rama
6 I Gusti Bagus Aditya Putra 22 84 Baik Tuntas
I Gusti Putu Chandra Putra
7 18 80 Baik Tuntas
Artha Kusuma
I Kadek Mahottama Putra
8 22 84 Baik Tuntas
Adinaya
9 I Ketut Gede Kusuma Wardana 17 78 Cukup Tuntas
10 I Made Kusuma Jaya Wardana 22 84 Baik Tuntas
79
Keterangan :
2. Rata-rata :
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
3203
𝑀= = 82,13
39
4. Ketuntasan Klasikal
37
𝐾𝐾 = 39 x 100 = 94,90 %
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil tes tindakan pada
siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 82,13. Dari 39 orang siswa, 37 siswa telah
81
mencapai ketuntasan dengan presentase klasikal sebesar 94,90%. Hasil tes tersebut
juga menunjukan kreativitas siswa kelas X MIPA 2 tahun pelajaran 2021/2022 pada
mata pelajaran Seni Budaya dengan materi Tari Puspawresti memiliki tingkat yang
bervariasi dengan kriteria predikat masing-masing. Maka dari itu, diketahui adanya
peningkatan prestasi siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini terbukti dari rata-rata
skor pada penelitian siklus I sebesar 74,05 meningkat pada siklus II menjadi 82,13.
Ketuntasan klasikal pada siklus I hanya mencapai 35,89% juga meningkat di siklus
tuntas.
berpedoman pada lembar observasi yang telah ditentukan. Hasil observasi respon
A = Keantusiasan
B = Praktik
C = Keaktifan
D = Kritis
Berdasarkan skor data mentah hasil observasi terhadap respon siswa yang
diperoleh, data skor mentah tersebut kemudian dikonversikan menjadi skor standar
yang kemudian ditentukan predikatnya. Data yang diperoleh dari hasil observasi
Skor Skor
No Nama Siswa Predikat Kategori
Mentah Standar
A.A. Sagung Ratu Sita
1 17 80 Tinggi Tuntas
Maharani
2 Dewa Made Pandu Diotama 15 77 Tinggi Tuntas
3 I Dewa Gede Angga Andika 16 79 Tinggi Tuntas
4 I Gede Arya Wiranatha 19 83 Tinggi Tuntas
I Gst. Bumi Dwipa Nayaka
5 14 75 Tinggi Tuntas
Rama
84
Keterangan :
2. Rata-rata :
∑ 𝑓𝑥
𝑀=
𝑁
3059
𝑀= = 78,44
39
4. Ketuntasan Klasikal
39
𝐾𝐾 = 39 x 100 = 100 %
penerapan media audio visual pada siklus ke II ini. Hal ini dilihat dari persentasi
ketuntasan klasikal yang mencapai 100% dan jumlah skor respon siswa mencapai
Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa hasil tes dan hasil observasi
respon siswa pada siklus II jauh lebih baik dari siklus I maupun pra siklus. Hal ini
Puspawresti oleh siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran
2021/2022. Pada pra siklus, jumlah nilai siswa hanya mencapai 2845 dengan nilai
rata-rata 72,95 dan harus dilakukan tindakan perbaikan pada siklus I. Pada tindakan
2888 dengan nilai rata-rata 74,05. Namun meski demikian, respon yang ditunjukkan
siswa masih tergolong rendah dan nilai rata-rata siswa masih dibawah nilai KKM
yaitu 75, sehingga tindakan perbaikan perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II
jumlah nilai siswa menunjukan adanya peningkatan signifikan yakni dengan jumlah
3203 dan nilai rata-rata mencapai 82,13. Sesuai dengan kriteria penilaian yang
Perbandingan hasil pra siklus, siklus I, dan siklus II untuk respon siswa pada
Berdasarkan tabel perbandingan respon siswa pada pra siklus, siklus I, dan
siklus II tersebut, diketahui bahwa respon siswas mengalami peningkatan pada tiap
siklusnya. Pada pra siklus, jumlah nilai siswa hanya mencapai 2809 dengan nilai
rata-rata 72,03 dan harus dilakukan tindakan pada siklus I. Selanjutnya, pada siklus
I jumlah nilai siswa meningkat sejumlah 2841 dengan nilai rata-rata 72,85. Namun
tergolong belum tinggi, sehingga masih diperlukan tindakan pada siklus II. Pada
siklus II, jumlah nilai siswa menunjukan peningkatan menjadi sejumlah 3059
dengan nilai rata-rata 78,44. Sesuai dengan kriteria penilaian yang ditetapkan,
2021/2022 terhadap penerapan media audio visual telah dinyatakan tinggi sehingga
menarikan tari Puspawresti oleh siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Denpasar
tahun pelajaran 2021/2022 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-
rata siswa yang hanya mencapai 72,95 dan masih belum memenuhi kriteria
ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu dengan nilai 75. Sementara itu, respon siswa
pada saat pembelajaran juga masih tergolong rendah dengan nilai 72,03. Sesuai
pembelajaran tari Puspawresti dengan menerapkan media audio visual oleh siswa
masih di bawah nilai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari jumlah nilai
siswa mencapai 2888 dengan nilai rata-rata 74,05 sehingga tindakan siklus I perlu
Dari hasil tes pada siklus II menunjukan adanya peningkatan nilai siswa.
Setelah kegiatan dilaksanakan, jumlah nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat
menjadi 3203 dengan rata-rata 82,13 dan telah menunjukan hasil peningkatan
Respon yang ditunjukan siswa selama penerapan media audio visual juga
mengalami peningkatan. Pada siklus I, total skor respon siswa mencapai 2841
92
dengan nilai rata-rata 72,85. Pada siklus II, respon siswa kembali mengalami
peningkatan menjadi 3059 dengan nilai rata-rata 78,44. Keberhasilan itu tidak
rerlepas dari kualitas dan strategi yang tepat. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan
bab IV, maka bab penutup ini akan kemukakan dua hal pokok yaitu (1) simpulan
dan (2) saran-saran. Dua hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
pelajaran 2021/2022. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes siswa menarikan tari
Puspawresti pada pra siklus hanya mencapai rata-rata 72,95 dengan perolehan
ini belum dikatakan tuntas karena nilai rata-rata siswa masih dibawah nilai
ketuntasan yang ditetapkan yaitu dengan nilai 75, maka dari itu penelitian harus
dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II terdapat peningkatan yang signifikan
nilai rata-rata siswa menjadi 78,44 dengan ketuntasan sebesar 100% maka dari
5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022 tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat
93
94
dari nilai hasil observasi respon siswa dalam menarikan tari Puspawresti pada
pra siklus hanya mencapai rata-rata 72,03 dengan perolehan ketuntasan hanya
mencapai 7,7%, yang kemudian nilai siswa meningkat menjadi rata-rata 72,85
peningkatan tetapi nilai siswa masih cenderung dibawah nilai ketuntasan yang
ditetapkan oleh sekolah dengan nilai 75, maka dari itu penelitian harus
dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II terdapat peningkatan nilai rata-rata
siswa dengan nilai rata-rata 82,13 dan ketuntasan mencapai 94,90%. Dengan
berikut maka penerapan media audio visual dapat meningkatkan respon dalam
5.2 Saran
1. Siswa disarankan untuk sering berlatih diluar jam pelajaran sekolah dengan
dibantu oleh media audio visual agar dapat mempermudah dalam penguasaan
tahun pelajaran 2021/2022. Oleh karena itu, diharapkan media audio visual
dapat dijadikan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran dalam upaya
konsentrasi, lebih aktif berinteraksi baik antar siswa, siswa dengan guru,
Arini, Ni Ketut. 2000. Teknik Tari Bali. Denpasar. Yayasan Tari Bali Warini
Indra Wirawan, Komang. 2017. Evaluasi Pengajaran Seni. Denpasar: IKIP PGRI
BALI.
Listiana, Nela. 2019. Keefektifan Media Audio Visual Terhadap Kreativitas dan
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota
Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Megayani, Ni Luh. 2012. Teknik Tari Bali. Yayasan Tari Bali Warini.
96
97
Suari, Ni Wayan Ode Pradnya. 2020. Penggunaan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menarikan Tari Sarwaswati Natha Pada
Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Siswa SMA Negeri 1 TampakSiring Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Seni Drama Tari dan Musik,
IKIP PGRI Bali.
Wati, Ega Rima S.Pd. 2016. Ragam Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.
Yudabakti, I Made., dan I Wayan Watra. 2007. Filsafat Seni Sakral Dalam
Kebudayaan Bali. Surabaya: Paramita.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 5 Denpasar
Mata Pelajaran : Seni Tari (Tari Puspawresti)
Kelas/Semester : X MIPA 2/Genap
Alokasi Waktu : 2 x 90 menit (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian/kerja Seni Tari pada tingkat teknis, spesifik, detil dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanoria dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai bidang
kajian/kerja Seni Budaya. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mengersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. Tujuan Pembelajaran
• Melatih ragam gerak dasar tari Puspawresti dengan hitungan dan ketukan.
• Melatih gerak pepeson tari Puspawresti sesuai iringan.
• Melatih gerak pengawak tari Puspawresti sesuai iringan.
• Melatih gerak pekaad tari Puspawresti sesuai iringan.
• Mendemonstrasikan tari Puspawresti sesuai iringan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok
o Teknik gerak tari Puspawresti (agem, tandang, tangkep, tangkis,
kreativitas)
E. Materi Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : discoverylearning
3. Metode : Diskusi dan tanya jawab, praktik
Pertemuan ke-2 :
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
2 cara yaitu :
• Tes Tindakan/Praktik
• Observasi
Kreativitas.
Puspawresti
Cukup (rangkaian
gerak tari Puspawresti
dibawakan dengan
keraguan dan
kurangnya keluwesan 3
Kurang (kurang
tepatnya pepindahan
dalam setiap rangkaian
gerak tari Puspawresi
2
serta kurang
keluwesan gerak pada
tarian tersebut)
Sangat Kurang
(perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan tidak benar
serta gerakan 1
dibawakan dengan
kaku tanpa ada
keluwesan gerak tari
tersebut)
Kurang (kurangnya
ekspresi dan
penjiwaan yang
dibawakan dan tanpa
2
penjiwaan dalam
menarikan tari
Puspawresti tersebut)
4 Sangat baik
(perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dapat
dilakukan dengan baik
5
dan benar sesuai
dengan ketepatan
tempo iringan tari
Tangkis
tersebut)
Baik (perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dapat
4
dilakukan dengan baik
namun ketepatan
gerak dengan tempo
iringan masih sedikit
kurang)
Cukup (perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan kurang baik
3
tetapi sesuai dengan
tempo iringan tari
tersebut)
Kurang (perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan banyak
2
kekurangan serta tidak
sesuai dengan tempo
iringan tari tersebut)
Sangat Kurang
(perpindahan
rangkaian gerak tari
Puspawresti dilakukan
dengan tidak benar 1
dan tidak bisa
mengikuti tempo
iringan tari tersebut)
Skor
No
Nama Siswa Aspek yang dinilai Mentah
1 2 3 4 5
1 A.A. Sagung Ratu Sita Maharani
2 Dewa Made Pandu Diotama
3 I Dewa Gede Angga Andika
4 I Gede Arya Wiranatha
5 I Gst. Bumi Dwipa Nayaka Rama
6 I Gusti Bagus Aditya Putra
7 I Gusti Putu Chandra Putra Artha Kusuma
8 I Kadek Mahottama Putra Adinaya
9 I Ketut Gede Kusuma Wardana
10 I Made Kusuma Jaya Wardana
11 I Made Nandana Devadatta Giri
12 I Made Wahyu Prawira Kusuma
13 I Made Yogi Yudistira
14 I Nyoman Kepansya Pratistha
15 I Putu Danendra Adimantra
16 Ida Ayu Putu Mirah Puspita Sari
17 Juan Carlo Christian Putra Lumantow
18 Kadek Sitha Priya Devi
19 Komang Gayatri Anandita
20 Komang Indra Astawa Dinata
21 Kt. Davina Anastasia Mutiara P.M
22 Larasati Permata Ayu
23 Morando Jesen Raja Panjaitan
24 Muhammad Hafiz Adam Al-Yusuf
25 Ni Kadek Dania Renata Savitri
26 Ni Kadek Sisi Andersia
27 Ni Kadek Wulan Dwi Damayanti
28 Ni Komang Tri Indah Putri
29 Ni Komang Wulandari
30 Ni Made Dinda Kirana
31 Ni Made Dwi Novita Sawitri
32 Ni Nyoman Wahyu Angga Pertiwi
33 Ni Nyoman Yustiadevi
34 Ni Putu Putri Kharina Dewi
35 Ni Wayan Anis Winitami
36 Putu Bramestya Kusumadewa
37 Putu Dhiva Adi Kusumadewa
38 Putu Diaz Tarra Manuwari
39 Risda Wulan Kadek Wardana
1. Agem
2. Tandang
3. Tangkep
4. Tangkis
5. Kreativitas
𝑥
Pedoman Skor = 𝑃 = 𝑆𝑀𝐼 𝑥 100
Keterangan :
a. Keantusiasan : Bagaimana respon siswa atau gairah siswa pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
kemampuan individu siswa tersebut entah itu dinilai dari segi agem, tandang,
c. Keaktifan : Dinilai bagaimana keaktifan respon siswa terhadap apa yang sudah
mengenai gerak-gerak tari Puspawresti tersebut atau siswa aktif bertanya seputar
Tari Puspawresti.
d. Kritis : Bagaimana respon kritis siswa terhadap tari Puspawresti tersebut atau
Tari Puspawresti berlangsung. Kritis yang dimaksud entah itu berapa pertanyaan
𝑥
Pedoman Skor = 𝑃 = 𝑆𝑀𝐼 𝑥 100
Keterangan :
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Denpasar
Kelas : X MIPA 2
SOAL :
1. Peragakanlah tari Puspawresti pada bagian pepeson sampai pekaad dengan
agem, tandang, tangkep, tangkis dan kreativitas dengan menggunakan iringan
tari Puspawresti yang sudah diberikan! (sesuai dengan materi yang sudah
dipaparkan menggunkan media audio visual, nilai individu)
Penilaian :
Lembar Penilaian Praktik Tari Puspawresti
Aspek
Nama
No Agem Tandang Tangkep Tangkis Kreativitas
Siswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Dst.
Keterangan Skor :
1. Agem skor = 1-5
2. Tandang skor = 1-5
3. Tangkep skor = 1-5
4. Tangkis skor = 1-5
5. Kreativitas skor = 1-5
INSTRUMEN PENELITIAN
Kelas : X MIPA 2
Penilaian :
Instrumen Observasi (Respon Siswa)
Keterangan Skor :
1. Keantusiasan skor = 1-4
2. Praktik skor = 1-4
3. Keaktifan skor = 1-4
4. Kritis skor = 1-4
Guru menayangkan video tari Puspawresti menggunakan media audio visual
dengan alat laptop, speaker, dan LCD proyektor
(Dokumen pribadi, 2022)
Guru memanggil satu siswa putri untuk memperagakan gerakan agem dari Tari
Puspawresti
(Dokumen pribadi, 2022)
Melakukan praktik tari Puspawresti pada siswa putra setelah menonton video Tari
Puspawresti dengan media audio visual
(Dokumen pribadi, 2022)
menyelesaikan Pendidikan dasar di SD Negeri 2 Sesetan dan lulus pada tahun 2012.
Kemudian penulis melanjutkan di SMP Negeri 6 Denpasar dan lulus pada tahun
2015. Pada tahun 2018, penulis lulus pada Pendidikan SMA yakni di SMA Negeri
1 Denpasar dan melanjutkan studi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP
PGRI BALI) yang pada saat ini sudah menjadi Universitas PGRI Mahadewa
Indonesia. Pada semester akhir tahun 2022, penulis telah menyelesaikan Skripsi
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “Penerapan Media
seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan
penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam masyarakat keilmuwan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
pelanggaran atas etika keilmuwan dalam karya saya ini atau ada klaim terhadap