Anda di halaman 1dari 91

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DI RA SYEKH


MANSHUR KALAHANG KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN
PANDEGLANG

Proposal Penelitian
Diajukanuntukmemenuhisyaratdalammenyelesaikan Program
Sarjana di Program StudiSarjanaPendidikanAnakUsiaDini

DisusunOleh :
IRA NOVIANI
NIM. 178620700012

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SYEKH MANSHUR
2021
PENGARUH PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DI RA SYEKH
MANSHUR KALAHANG KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN
PANDEGLANG

Proposal Penelitian
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program
Sarjana di Program Studi Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini

Oleh :
Ira Noviani
NIM. 178620700013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SYEKH MANSHUR
2021
ABSTRAK

Ira Noviani NIM 178620700013. Pengaruh kartu huruf bergambar


terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia Dini di RA Syekh Manshur
Kalahang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan untuk


menjelaskan secara mendalam mengenai Pengaruh kartu huruf
bergambar terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia Dini RA Syekh
Manshur Kalahang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskritif.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan angket.
Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan α = 0,05
diperoleh hasil kemampuan membaca anak sebelum menggunakan kartu
huruf bergambar dengan nilai 60 banyak siswa 7 orang ( kemampuan
mengenal abjad ), nilai 61-62 banyak siswa 4 orang ( kemampuan
mengenal gambar ), nilai 65-70 banyak siswa 5 orang ( kemampuan
mengenal huruf ), nilai 75-80 banyak siswa 4 orang ( kemampuan
mengenal simbol ). Dari data tersebut, diketahui bahwa kemampuan
membaca anak belum berkembang jika dilihat dari sub variabel
kemampuan membaca yaitu kemampuan dalam mengenal huruf,
mengenal kata-kata, mengenal bunyi huruf, mengenal makna dan menarik
kesimpulan mengenai maksud bacaan.
Kemudian dari hasil penelitian setelah menggunakan kartu huruf
bergambar, didapatkan nilai 70-75 banyak siswa 7 orang ( kemampuan
mengenal abjad ), nilai 75-76 banyak siswa 4 orang ( kemampuan
mengenal huruf ), nilai 77-80 banyak siswa 8 orang ( kemampuan
mengenal gambar ), nilai 80-90 banyak anak 5 orang ( kemampuan
mengenal simbol. Dari data tersebut, diketahui bahwa kemampuan
membaca anak mulai berkembang jika dilihat dari sub variabel
kemampuan membaca yaitu kemampuan dalam mengenal huruf,
mengenal kata-kata, mengenal bunyi huruf, mengenal makna dan menarik
kesimpulan mengenai maksud bacaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kemampuan membaca anak sebelum dan sesudah menerapkan
kemampuan membaca.

Kata kunci: Media kartu huruf bergambar, kemampuan membaca anak


usia dini.

ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR


TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DI RA SYEKH
MANSHUR KALAHANG KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN
PANDEGLANG

Oleh :

Ira Noviani
NIM. 178620700013

Dipertahankan pada Sidang Skripsi di


Program Studi Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini pada Tanggal 10
Oktober 2021

KOMISI PENGUJI

Ketua Sidang TandaTangan Tanggal

Drs. H. Salman Sunardi, M.Pd. ………………… ……………

Ketua Penguji

Nandang Kosim, M.Pd. …………………. ………………

Penguji I

Reni Suwenti, M.Pd. ………………… ………………

Penguji II

Badri Munawar, M.Pd. …………………. ………………

v
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ira Noviani

NIM : 178620700013

Program Studi : Pendidikan Anak Usia Dini

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Bagian-bagian tertentu

dalam skripsi ini yang dikutip dari hasil karya orang lain dituliskan

sumbernya secara jelas sesuai dengan kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan sebagian atau keseluruhan dari skripsi

ini bukan dari hasil karya sendiri atau adanya plagiat, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Pandeglang, 02 Oktober 2021

Materai 10.000,-

Ira Noviani

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulilahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan

semesta alam rasa syukur kepada-Nya atas limpahan rahmat dan

anugrah serta ragam nikmat-Nya kepada penulis diberi kemudahan

beserta kelancaran dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Kartu Huruf Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca

Anak Usia Dini Di RA Syekh Manshur Kalahang Kecamatan Cimanuk

Kabupaten Pandeglang”. Shalawat beserta salam selalu tercurah

limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya,

sahabatnya dan pengikutnya.

Skripsi ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh ujian Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini tidak akan terwujud dengan baik tanpa bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan

motivasi yang begitu tinggi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

vii
1. Bapak Salman Sunardi, M.Pd., selaku ketua STKIP Syekh Manshur

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bergabung

dan belajar dilingkungan STKIP Syekh Manshur.

2. Bapak Badri Munawar, M.Pd., ketua Kaprodi Pendidikan Anak Usia

Dini yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam

menjalankan penyelesaian skripsi dan pendidikan.

3. Bapak Ade juanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I, Bapak Badri

Munawar, M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan yang berarti

selama proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Syekh

Manshur yang telah mengajar, mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis.

5. Khaeril Anwar ( suami ) yang selalu mendukung secara materi maupun

moril yang berarti selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Keluarga yang selalu mendukung dan memotivasi selama proses

penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan serta

bantuan tanpa pamrih dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis berharap semoga Allah

SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Amin yaa rabbal

alamin.

viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, baik dari segi isi maupun metodologi penulisannya. Untuk itu

kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan

selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin yaa rabbal alamin.

Pandeglang, 02 Oktober 2021

Ira Noviani

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................... ii

ABSTRAC ............................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. iv

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifkasi Masalah ............................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 5

D. Rumusan Masalah .............................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 6

F. Kegunaan Penelitian ........................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORETIK..................................................................... 9

A. Kartu Huruf Bergambar ............................................................... 9

1. Pengertian Kartu Huruf Bergambar........................................9

2. Kelebihan dan Kekurangan Kartu Huruf Bergambar........... 10

3. Langkah-Langkah Penggunaan Kartu Huruf Bergambar.... 12

x
4. Manfaat Kartu Huruf Bergambar.......................................... 13

B. Kemampuan Membaca............................................................. 14

1. Pengertian Membaca.............................................................14

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca. .17

3. Tahapan Perkembangan Kemampuan Membaca.................18

4. Indikator Kemampuan Membaca Berdasarkan ( STTPA )....19

5. Manfaat Membaca..................................................................20

C. Relevansi Variabel Terikat danVariabel Bebas ........................ 22

D. Penelitian yang Relevan ....................................................... 22

E. Kerangka Berpikir ................................................................ 24

F. Hipotesis Penelitian ............................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 27

A. Tujuan Penelitian ................................................................. 27

B. Tempat an Waktu Penelitian ................................................. 27

C. Metode dan Desain Penelitian ............................................... 29

1. Metode Penelitian ............................................................... 29

2. Desain Penelitian ............................................................ 29

D. Populasi dan Sampel ........................................................... 30

1. Populasi ........................................................................ 30

2. Sample .......................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 31

1. Observasi ..................................................................... 31

2. Angket ................................................................... 31

xi
F. Instrumen Penelitian................................................................... 32

G. Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................ 33

1. Maksu Uji Coba ............................................................... 33

2. Tujuan Uji Coba .............................................................. 33

3. Tempat Uji Coba .............................................................. 34

4. Menguji Validitas Butir Instrumen Hasil Uji Coba ................ 34

5. Menguji Reliabiltas Butir Instrument .................................. 35

H. Teknik Analisis Data ............................................................ 37

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................... 38

2. Analisis Skor Ideal .......................................................... 38

3. Uji Normalitas Data ......................................................... 39

I. Hipotesis Statstik ................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 42

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 42

1. Hasil Pretest Penggunaan Kartu Huruf Bergambar ........... 43

2. Hasil Posttest Penggunaan Kartu Huruf Bergambar ......... 49

B. Pengujian Hipotesis ............................................................... 55

1. Uji Normalitas ...................................................................... 55

2. Uji T-Test ........................................................................... 56

C. Pembahasan Hasil ................................................................. 58

1. Kemampuan Membaca Anak Usia Dini di RA Syekh Manshur

diberikan Pretest Sebelum Menerapkan Kartu Huruf

Bergambar ....................................................................... 58

xii
2. Terdapat Perbedaan Perkembangan kemampuan Membaca

Anak Usia Dini di RA Syekh Manshur Kalahang diberikan

Posttest Sesudah Menerapkan Kartu Huruf Bergambar .......59

3. Perbedaan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini di RA

Syekh Manshur Kalahang Sebelum dan Sesudah

Menggunakan Kartu Huruf Bergambar ............................. 59

BAB V PENUTUP ................................................................................. 62

A. Simpulan ................................................................................. 62

B. Saran ............................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 66

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi ............................................. 26

Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Kartu Huruf Bergambar dan Kemampuan

Membaca ............................................................................ 31

Tabel 4.1 Data Nilai Pretest ............................................................... 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Metode Penggunaan Kartu Huruf

Bergambar ........................................................................... 44

Tabel 4.3 Data Nilai Penggunaan Kartu Huruf Bergambar ................... 45

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Metode Penggunaan Kartu Huruf

Bergambar .......................................................................... 46

Tabel 4.5 Data Nilai Posttest ............................................................... 49

Tabel 4.6 Posttest Kemampuan Membaca Dengan Menggunakan Kartu

Huruf Bergambar ................................................................. 50

Tabel 4.7 Data Nilai Setelah Menggunakan Kartu Huruf Bergambar .... 51

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Kemampuan Membaca.............................. 52

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data.................................................................. 55

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Pembimbing

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Data Siswa

Lampiran 4 Lembar Bimbingan

Lampiran 5 RPPM

Lampiran 6 RPPH

Lampiran 7 Lembar Jawaban Siswa

Lampiran 8 Instrument Penelitian Kartu Huruf Bergambar

Lampiran 9 Instrument Penelitian Kemampuan Membaca

Lampiran 10 Soal-soal Kartu Huruf Bergambar

Lampiran 11 Soal-soal Kemampuan Membaca

Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan formal yang

diberikan kepada anak untuk membantu proses pertumbuhan dan

perkembangannya sesuai dengan tahap usia agar dapat berproses

secara maksimal yang nantinya akan berpengaruh terhadap

kehidupan anak selanjutnya.

Menurut Undang-Undang Negara Indonesia No 21 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) dijelaskan bahwa PAUD

adalah suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lanjut.

Menurut (Trianto, 2005 : 95)Anak usia dini merupakan individu

yang berbeda unik, dan memiliki karakter tersendiri sesuai dengan

tahapan usianya. Masa ini disebut masa (golden age) dimana seluruh

stimulasi dan aspek perkembangan berperan penting untuk tugas

perkembangan selanjutnya.Oleh karena itu, pembelajaran yang

diberikan pada anak usia dini harus didasari dengan stimulus atau

rangsangan yang menarik,kreatif dan inovatif sehingga dapat

menumbuhkan minat anak.

1
Perkembangan kemampuan membaca anak usia dini tidak

sama dengan kemampuan orang dewasa pada umumnya. Pada anak

usia dini harus melalui tahapan-tahapan seperti dimulai pada

pengenalan abjad A-Z. Pada proses pengenalan huruf tentunya harus

menggunakan media yang menarik yang memotivasi anak untuk

mengikuti kegiatan tersebut. Salah satu media yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan kartu huruf bergambar untuk

meningkatkan kemampuan membaca anak.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi

menyampaikan pesan. Menurut Bovee, dalam (Hujair AH Sanaky

2011:3) Media pembelajaran adalah sebuah alatyang berfungsi dan

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi

perantara atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan informasi kepada penerima informasi. Anak usia dini

merupakan seorang individu yang memiliki sifat aktif maka

pengetahuan akan banyak diperoleh dengan melakukan aktvitas.

Mendengarkan penjelasan guru sedikit sekali membentuk

pengetahuan apalagi anak usia dini yang belum dapat berkonsentrasi

terlalu lama. Peran guru serta metode yang disampaikan sangat

menentukan keberhasilan anak dalam menempuh suatu

perkembangan tersebut. Guru sebagai fasiltator maka perlu

mengemas pengajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak.

ii
Berdasarkan pengamatan awal peneliti di RA Syekh Manshur

Kalahang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, ditemukan

sebagian besar anak memiliki kemampuan kognitif yang kurang

terutama dalam membaca permulaan. Hal itu terlihat dalam

pelaksanaan pembelajaran masih banyak anak yang diam dan hanya

beberapa anak yang bisa menjawab pertanyaan gurunya. Selain itu

masih banyak anak yang kesusahan menyebutkan bunyi huruf sesuai

dengan bentuk huruf.

Demikian juga berdasarkan hasil wawancara dengan guru

kelas RA Syekh Manshur Kecamatan Cimanuk Kabupaten

Pandeglang, menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak belum

maksimal dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaannya.

Hal ini disebabkan karena anak-anak kurang perhatian dalam proses

belajar mengajar serta suasana belajar yang kurang mendukung bagi

anak-anak ketika di dalam kelas. Disadari atau tidak bahwa hal ini

menjadi salah satu kekurangan guru dalam menerapkan konsep dan

metode belajar yang sesuai dengan materi belajar anak.

Pemicu dari fenomena diatas adalah dapat disebabkan oleh

kurang nya kemampuan guru dalam mengelola media pembelajaran

yang menarik, sehingga anak kurang termotivasi untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran tersebut sehingga akan berdampak pada

perkembangan kemampuan anak.

ii
Selain itu, permasalahan lain yang ditemukan di RA Syekh

Manshur kalahang berdasarkan hasil wawancara dengan wali murid

yaitu tekanan atau tuntutan orang tua yang menginginkan anak nya

lulusan Raudhatul Athfal harus bisa baca meskipun hal tersebut

bertolak belakang dengan aturan dan kaidah yang berlaku. Raudhatul

Athfal merupakan lembaga pendidikan pra-akademik. Itu artinya

Raudhatul Athfal tidak mengemban tanggungjawab utama dalam

membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Substansi

pembinaan kemampuan akademik harusnya menjadi tanggung jawab

lembaga pendidikan sekolah dasar. Alurpemikiran tersebut tidak

selalu sejalan dengan praktik kependidikan baik diRaudhatul Athfal

ataupun Sekolah Dasar di Indonesia.

Pergeseran tanggung jawab dalam membelajarkan

kemampuan membaca dan menulis seolah-olah telah bergeser dari

sekolah dasar ke Raudhatul Athfal. Bahkan terdapat Sekolah Dasar

dengansengajamengajukan prasyaratan tes masuk dengan

menggunakan konsep akademikseperti membaca dan menulis,

sehingga banyak Raudhatul Athfal yang tidak lagimenjalankan

fungsinya sebagai tempat bermain yang menyenangkan.

Dari permasalahan tersebut maka perlu adanya pemecahan

masalah untuk memperbaiki kemampuan membaca anak dengan

yang menarik dan pembelajaran yang dikemas ‘bermain sambil

belajar. Untuk itu peneliti tertarik memberikan rangsangan terhadap

ii
penerapan media kartu huruf bergambar dalam suatu penelitian ilmiah

yang berjudul ”Pengaruh Penggunaan Media Kartu Huruf

Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia di RA

Syekh Manshur Kalahang”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dibahas diatas peneliti dapat

mengidentifikasi masalah tersebut yaitu :

1. Belum berkembangnya kemampuan membaca anak.

2. Penggunaan metode yang kurang menarik dalam proses kegiatan

mengajar.

3. Media belajar yang digunakan masih belum tepat sehingga proses

belajar mengajar kurang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat ruang lingkup permasalahan yang ada, maka

penulis memberikan batasan terhadap permasalahan “Pengaruh

penggunan media kartu huruf bergambar untuk meningkatkan

kemampuan membaca anak usia dini di RA Syekh Manshur

Kalahang“.

ii
D. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang diangkat

pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perkembangan kemampuan membaca anak sebelum

menggunakan kartu huruf bergambar di RA Syekh Manshur

Kalahang ?

2. Bagaimana perkembangan kemampuan membaca anak sesudah

menggunakan kartu huruf bergambar di RA Syekh Manshur

Kalahang ?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan kartu huruf bergambar

terhadap kemampuan membaca anak di RA Syekh Manshur

Kalahang ?

E. Tujuan Penelitan

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca anak

sebelum menggunakan media kartu huruf bergambar di RA Syekh

Manshur Kalahang.

2. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca anak

sesudah menggunakan kartu huruf bergambar di RA Syekh

Manshur Kalahang.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kartu huruf bergambar

terhadap kemampuan membaca anak di RA Syekh Manshur

Kalahang.

ii
F. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Siswa

1.1 Memberikan stimulus kepada anak dalam mengembangkan

kemampuan membaca.

1.2 Menambah kemampuan anak dalam pengenalan huruf dan

kata.

1.3 Memberikan kemudahan bagi anak dalam mengingat dan

melafalkan jenis huruf

2. Bagi Guru

2.1 Memberikan motivasi dalam menciptakan kreativitas dan

inofativ dalam pembelajaran.

2.2 Memberi referensi dalam mengembangkan metode

pembelajaran.

2.3 Memberi wawasan keilmuan dalam meningkatkan kemampuan

membaca pada anak usia dini

3. Bagi Sekolah

3.1 Menjadi bahan referensi dalam penyusunan rencana

pembelajaran.

3.2 Memberi kontribusi dalam pengembangan media pembelajaran.

3.3 Memberikan kontribusi pemikiran dan memberikan bacaan baru

upaya mengembangkan kemampuan membaca anak usia dini.

ii
4. Bagi Peneliti

4.1 Memberikan tambahan pengetahuan, wawasan dan

pengalaman dalam mempersiapkan diri sebagai calon pendidik

4.2 Mendapatkan pengetahuan secara teoritis berdasarkan hasil

penelitian.

4.3 Memberikan motivasi dalam meningkatkan kreativitas dan

keberbakatan diri.

ii
BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Kartu Huruf Bergambar

1. Pengertian Kartu Huruf Bergambar

Diantara media pembelajaran di PAUD dalam kegiatan

membaca huruf, kartu huruf merupakan salah satu media yang

cocok digunakan,karena disamping harganya murah dan mudah

didapat, anak-anak sangat menyukai kartu huruf bergambar,hal ini

karena kartu huruf mudah digunakan sebagai media belajar dalam

bentuk bermain yang menyenangkan.

Menurut Soeharto dalam Dyah Ayu Setianingrum (2015:27),

menyatakan bahwa kartu merupakan salah satu ide untuk

menyampaikan pendapat konsep dalam bentuk tertulis.

Sedangkan gambar merupakan alat visual yang penting dan

mudah didapat serta konkret dengan masalah yang

digambarkannya (Amir Hamzah Sulaiman, 2015: 27).

Menurut Azhar Arsyad (2014:119) dalam Trisniwati (2014)

menyatakan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi

gambar, huruf, tanda simbol, yang meningkatkan atau menuntun

anak yang berhubungan dengan simbol-simbol tersebut.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kartu huruf bergambar merupakan media visual yang digunakan

untuk pembelajaran membaca anak berupa kertas tebal yang

9
10

berwarna berbentuk kotak atau persegi panjang yang didalam nya

terdapat huruf dan kata sesuai isi gambar tersebut.

Pengenalan kartu huruf bergambar merupakan kegiatan yang

harus dilakukan sejak usia dini selain untuk membantu anak

mengenal huruf juga membantu anak menambah pembaharuan

kosa kata dan bahasa.

Pembelajaran anak usia dini merupakan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan bermain sambil belajar maka hal

yang diutamakan adalah menilai proses dari pada hasil akhir, yang

menjadi perhatian yaitu apakah anak senang, mampu berperan

aktif untuk mengikuti proses pembelajaran atau sebaliknya.

Dengan penggunaan kartu huruf bergambar diharapkan anak

senang karna sesuai dengan karakteristk anak yang suka akan hal

melakukan hal-hal baru, belajar secara konkret sehingga mampu

meningkatkan perkembangan membaca anak usia dini yang akan

berguna pada tahap selanjutnya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Kartu Huruf Bergambar

a. Kelebihan kartu huruf bergambar

Kelebihan kartu kata bergambar sebagai media

gambar menurut Arif Sadiman (2015 : 29) yaitu sebagai

berikut:
11

1) Gambar mempunyai sifat yang konkret dan realistis

sehingga mampu menunjukkan pokok masalah

dibandingkan dengan media verbal.

2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu karena tidak

semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke

kelas dan tidak selalu bisa dibawa (diperlihatkan).

3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan

pengamatan. Misalnya penampang daun yang tidak

mungkin bisa dilihat dengan mata telanjang namun

dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4) Dapat memperjelas masalah dibidang apa saja dan

tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah

atau membentuk pemahaman.

5) Harganya murah dan mudah untuk didapat serta

mudah digunakan karena tanpa peralatan khusus.

b. Kekurangan kartu huruf bergambar

menurut Khairunnisak (2015:10) kekurangan kartu

huruf bergambar yaitu :

1) mudah rusak jika tidak dirawat.

2) bentuknya relatif tidak menarik cepat membuat anak

bosan jika dalam pengajaran kurang menarik perhatian.

3) Tidak ada audionya hanya berbentuk visual saja.


12

Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

kelebihan kartu huruf bergambar yaitu di lihat dari cara

pengerjaan dan bahan mudah di dapat dan ekonomis, selain itu

anak belajar secara konkret terhadap jenis huruf secara

langsung disertai dengan gambar yang berkaitan dengan huruf

tersebut. Kelemahan media kartu huruf bergambar yaitu hanya

menekankan indera mata dan berbentuk visual saja serta

ukurannya terbatas untuk kelompok besar.

3. Langkah-Langkah Permainan Kartu Huruf Bergambar

Langkah-langkah penggunaan kartu huruf bergambar

yaitu:

1) Menyiapkan kartu huruf bergambar.

2) Guru menunjukan kartu huruf bergambar dan

melafalkannya.

3) Mengajak anak untuk membaca bersama-sama terhadap

jenis huruf yang di tujukan.

4) Anak mencoba bermain kartu huruf bergambar sesuai

dengan instruksi guru.

5) Membiarkan anak mencoba untuk mencocokan kartu huruf

bergambar.

6) Anak diminta untuk menunjukan huruf sesuai dengan

perintah guru.
13

Dari paparan di atas, proses penggunaan kartu huruf

bergambar dilakukan melalui langkah-langkah terlebih dahulu,

semua itu agar pembelajaran yang dilakukan terarah dan

sistematis.

4. Manfaat Kartu Huruf Bergambar

Menurut Samekto S. Satrosudirjo (2010:13) ada beberapa

manfaat yang dapatdiambil dari penerapan media kartu huruf

sebagai media bermain sambilbelajar, yaitu :

1) Merangsang anak untuk belajar aktif.

Permainan kartu huruf merupakan permainan yang

dapatmeningkatkan kemampuan anak untuk mengenal

huruf, melaluipermainan kartu huruf anak dapat terangsang

untuk belajar secara aktifdengan cara yang menyenangkan.

2) Melatih siswa untuk memecahkan persoalan.

Melalui permaianan menggunakan media kartu huruf anak-

anakmampu memecahkan persoalan yang terkait dengan

cara mengenal huruf,dengan permainan kartu huruf anak-

anak dapat belajar dengan mudahtentang bentuk-bentuk

huruf dan juga dapat mampu memahami danmemaknai

simbol huruf dengan cara melihat gambar.

3) Timbul pesaingan yang sehat dan akur antar anak.

Permainan kartu huruf dapat menumbuhkan rasa disiplin dan

jiwa sportif pada diri anak karena ketika bermain kartu huruf
14

anak bergantian memainkan kartu huruf dan saling berlomba

untuk menghafalkan symbolhuruf sehingga dapat

membangun persaingan yang sehat antar anak.

4) Menumbuhkan sikap percaya diri kepada anak.

Permainan kartu huruf dapat memupuk sikap percaya diri

kepadaanak, karena anak distimulasi untuk berani dalam

mecoba permainan kartuhuruf.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kartu

huruf memberikan manfaat terhadap kemampuan membaca

anak, memberikan stimulus atas segala perkembangan

kemampuan kognitif, sosial emosional, bahasa dan seni pada

anak.

B. Kemampuan Membaca

1. Pengertian Membaca

Kemampuan membaca adalah kemampuan anak dalam

melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis dengan cara

melisankan atau melafalkan suatu huruf atau kata.

Menurut Anderson dkk (Anderson, 2008:119) menyatakan

membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu

tulisan.

Membaca permulaan adalah suatu kesatuan kegiatan yang

terpadu mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf

dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi, maknanya,


15

serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan (Nurbiana

Dhieni, 2005: 55).

Menurut Dhieni (2014:73), membaca merupakan

keterampilan bahasa tulis reseptif. Kemampuan membaca

melibatkan kegiatan yangkompleks seperti mengenali huruf dan

kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi, menarik kesimpulan

mengenai maksud bacaan dan melibatkan berbagai keterampilan.

Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

perkembangan kemampuan membaca didasari dari pengenalan

huruf dan kata-kata serta dapat mengucapkan bunyi huruf sesuai

dengan jenis huruf dan kata.

Membaca pada tingkat awal atau membaca permulaan

dapat diberikan kepada anak di Taman Kanak- kanak. Hal ini

tergantung pada kesiapan membaca anak. Tanda-tanda anak

yang mempunyai 8 kesiapan membaca menurut Nurbiana Dhieni

(2005: 93) yaitu :

1. Dapat memahami bahasa lisan.

2. Dapat mengucapkan kata dengan jelas.

3. Dapat mengingat kata-kata.

4. Dapat mengucapkan bunyi huruf.

5. Dapat menunjukan minat membaca.

6. Dapat membedakan suara atau bunyi dan objek dengan

baik.
16

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan membaca pada anak usia dini adalah suatu hal yang

terprogram. Melihat hal ini anak usia dini sudah dapat dikenalkan

untuk membaca namun harus sesuai dengan perkembangan anak

atau tanpa paksaan, tentunya kegiatannya pun harus disampaikan

secara menarik dan menyenangkan sehingga anak sanggup untuk

mengikuti kegiatan tersebut tanpa paksaan dan jenuh.

Menurut Carol A & Barbara A.W(2008:353-355) membaca

merupakan kemampuan mendasar yang harus dimiliki anak untuk

memasuki sekolah dasar.Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

hanya mengajarkantentang keterampilan pada anak

sebagaipersiapan untuk belajar membaca.

Pembelajaran bahasa untuk anak usia dinimenurut Slamet

Suyanto (2005:171) diarahkan pada kemampuan berkomunikasi,

baik secara lisan maupun tertulis (simbolis). Untuk memahami

bahasa simbolis, salah satunya anak perlu belajar membaca.

Menurut Darwadi (2002:10) dalam Jurnal Asmonah (2019:

30) menyatakan bahwa langkah pertama melatih keterampilan

membaca ditekankan pada simbol-simbol atau tanda-tanda yang

berhubungan dengan huruf-huruf.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk

membaca pada anak usia dini hanyalah suatu proses pengenalan

huruf, menyamakan bunyi huruf dan kata. Dari suatu proses


17

pengenalan huruf dan bunyi huruf, perkembangan bahasa anak

akan berkembang salah satunya memudahkan anak untuk

berkomunikasi.

Ada beberapa bunyi huruf yang digunakan dalam bahasa

Indonesia yaitu huruf vokal, huruf konsonan, vokal ganda(diftong)

dan konsonan ganda. Bunyi hurufvokal terdiri dari a, i, u, e, dan o,

kemudianuntuk bunyi huruf konsonan tidak semuakonsonan

bahasa Indonesia dapat diperkenalkan kepada anak usia dini.

Menurut Suhartono (2005: 176-190)terdapat beberapa bunyi


huruf konsonanyang dinyatakan belum tepatdiperkenalkan
kepada anak usia dini, tetapiuntuk anak usia sekolah dasar.
Bunyikonsonan yang tepat untuk dikembangkandan diberikan
kepada anak usia dini adalahbunyi konsonan bilabial (p, b, dan
m),dental (n, t, d, l, s, dan r), palatal (c, j, dany), velar (k dan g),
dan glotal (h). Bunyihuruf vokal ganda (diftong) seperti au,
ai,dan oi, sedangkan huruf konsonan gandaseperti ng, ny, sy,
dan kh.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca

Menurut Lamb dan Arnold (FaridaRahim, 2008:16) faktor

yangmempengaruhi kemampuan membacapermulaan adalah

faktor fisiologis,intelektual, lingkungan, dan psikologis.

Faktor fisiologis mencakup kesehatanfisik, pertimbangan

neurologis, dan jeniskelamin. Kelelahan merupakan kondisiyang

tidak menguntungkan bagi anakuntuk belajar. Keterbatasan

neurologis dankekurangmatangan secara fisik jugasebagai salah

satu faktor yangmenyebabkan anak gagal dalammeningkatkan

kemampuan membacanya.Dalam faktor intelektual,disebutkan


18

terdapat hubungan positifantara kecerdasan yang diindikasikan

olehIQ dengan rata-rata peningkatan remedialmembaca. Faktor

lingkungan mencakuplatar belakang pengalaman anak dan

statussosial ekonomi keluarga. Sedangkan faktorpsikologis

mencakup motivasi, minat baca,kematangan sosio, kematangan

emosi, danpenyesuaian diri.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk

mengembangkan kemampuan membaca anak harus diperhatikan

faktor-faktor yang mendukung perkembangan tersebut. Salah satu

diantaranya yaitu pengkondisian lingkungan serta konsep

pembelajaran.

3. Tahapan Perkembangan Kemampuan Membaca

Menurut (Nurbiana Dhieni, 2005:516) menyatakan ada

tiga proses yang memungkinkan anak membaca, yaitu :

1. Dengan cara dibacakan oleh orang dewasa.

2. Dengan menjalin kerja sama untuk memberikan dorongan

motivasi dan bantuan bila diperlukan.

3. Suatu proses dimana anak mencoba apa yang sudah

dipelajari dan mencari pengakuan dari orang dewasa.

Tahap-tahap perkembangan membaca menurut teori

Cohrame Efal dalam Bewer (2015-260) antara lain :

1. tahap fantasi (Magical Stage)

2. tahap pembentukan konsep diri (Self Concept Stage)


19

3. tahap membaca gambar (Bridging Eading Stage)

4. tahap pengenalan bahasa (Take of Reader Stage)

5. tahap membaca lancar (Indepaendent Reade Stage).

Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan membaca anak masih pada tahap mengenal

simbol-simbol, persiapan membaca, anak mulai tertarik melihat

dan membaca gambar, anak mulai mengingat huruf atau kata

yang sering ia jumpai, anak menceritakan apa yang didengar,

dilihat dengan menggunakan media yang berupa media

gambar.

4. Indikator Kemampuan Membaca Berdasarkan (STPPA)

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

(STPPA) adalah kriteria minimal tentang kualifikasi

perkembangan anak yang mencakupstandar pencapaian

perkembangan anak yang diwakili enam aspek, yaitu :

NilaiAgama dan Moral, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial

Emosional dan Seni.

STPPA ini dijadikan sebagai acuan dalam perkembangan

anak usia dini.Indikator pencapaian kemampuan membaca

berdasarkan Standar TingkatPencapaian Perkembangan Anak

( STPPA ) adalah sebagai berikut :


20

1. Anak memahami bahasa reseptif (menyimak dan

membaca).

2. Anak mampu menunjukan prilaku senang membaca.

3. Anak mampu menyebutkan kelompok gambar yang

memiliki bunyiyang sama.

4. Anak mampu menyusun kalimat sederhana dalam struktur

lengkap.

5. Anak mampu menyebutkan lambang – lambang huruf yang

dikenal.

6. Anak mampu menyebutkan kelompok gambar yang

memilikibunyi/huruf awal yang sama.

7. Anak mampu mengenal berbagai macam lambang huruf

fokal dankonsonan.

8. Anak mampu memahami hubungan antara bunyi dan

bentuk huruf.

9. Anak Senang dan menghargai bacaan

10. Anak mampu mengenal simbol – simbol untuk persiapan

membaca.

5. Manfaat membaca

Menurut Nurbiana Dhieni, dkk (2008: 53)


mengemukakan bahwa terdapat empat manfaat anak
membaca pada usia dini dari segi proses belajar mengajar,
antara lain:
21

a) Memenuhi rasa ingin tahu anak.


b) Situasi yang memberikan suasana membaca dapat menjadi
lingkungan kondusif untuk belajar anak.
c) Dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat.
d) Memberikan rasa terkesan dari yang diperolehnya.
Pendapat di atas didukung oleh Leonhardt dalam
Nurbiana Dhieni, dkk (2008: 54) bahwa membaca sangat
penting diberikan pada anak karena dapat mempengaruhi
kebahasaan yang lebih tinggi. Mereka akan berbicara dan
belajar memahami gagasan secara lebih baik. Pengembangan
membaca pada anak RA dapat dilaksanakan selama dalam
batas-batas aturan sesuai dengan karakteristik anak.
Dari teori teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat
membaca bagi anak sangat berpengaruh pada kemampun
kognitif anak. Melalui membaca rasa ingin tahu anak terhadap
suatu hal akan bertambah dengan anak menemukan sendiri
pengalamannya, sehingga akan berkesan bagi anak.
Akhadiah dalam Darmiayati Zuchdi dan Budiasih (2005:
49) menjelaskan bahwa manfaat membaca sebagai berikut:
a. Memungkinkan pembaca mampu mempertinggi daya
pikirnya.
b. Mempertajam pandangan dan wawasan
c. Memiliki wacana-wacana dalam menanamkan nilai-nilai
moral
d. Meningkatkan kemampuan bernalar
e. Meningkatkan kreativitas anak didik
Dari penjelasan manfaat membaca di atas maka dapat
diketahui bahwa manfaat membaca yaitu untuk meningkatkan
daya berfikir anak dan memperoleh pengetahuan yang dapat
mendukung kebahasaan anak dalam meningkatkan wawasan
yang diperoleh anak guna mengambil keputusan yang
22

dipilihnya. Selain itu juga dapat memenuhi rasa ingin tahu anak,
situasi yang memberikan suasana membaca dapat menjadikan
lingkungan kondusif untuk belajar anak dan dapat mempelajari
sesuatu dengan mudah dan cepat.

C. Relevansi Variabel Terikat/ Variabel Bebas

Penggunaan kartu huruf bergambar sebagai varibel terikat masih

relevan untuk digunakan pada proses pembelajaran anak usia dini.

Setiap proses pembelajaran metode atau seperangkat media sangat

mempengaruhi keberhasilan anak dalam memahami dan termotivasi

untuk mengikuti kegiatan tersebut. Peneliti menggunakan media kartu

huruf bergambar bukan tanpa alasan, banyak faktor yang mendorong

peneliti untuk menerapkan kartu huruf bergambar terhadap proses

pembelajaran dalam perkembangan kemampuan membaca anak.

Kemampuan membaca pada anak usia sebagai variabel bebas,

menurut peneliti masih memiliki relevansi yang kuat untuk diterapkan

dalam proses pembelajaran. Kemampuan membaca pada anak usia

dini masih banyak digunakan oleh peneliti sebelumnya yang selalu

berkembang disetiap penelitiannya. Kemampuan membaca pada

anak usia dini perlu pengembangan yang luas.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini adalah

beberapa hasil penelitian yang dihasilkan oleh para peneliti terdahulu

sebagai berikut:
23

1. Julpah (2018) dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Kartu

Huruf Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan

Pada Kelompok B Di RA Babusalam Desa Karangkendal

Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon”. Berdasarkan hasil

penelitian yang tertuang dalam nilai rata-rata kemampuan anak 17-

15. Sedangkan berdasarkan hasil analisis skor ideal didapat 86,00

%. Apabila dirumuskan pada tabel klasifikasi persentase berada

pada kategori sangat baik.

2. I Gusti Ayu Padmi, Nyoman Dantes, I Made Sufama (2014) dengan

judul Implementasi metode bermain berbantuan media kartu huruf

bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pada anak

kelompok B TK Indraprasa Kuta hal ini dapat dilhat dari perolehan

rata-rata membaca gambar pada siklus I yaitu 70,94 dan rata-rata

nilai pada siklus ke II 89,44 telah mencapai target sesuai dengan

indikator ketuntasan yang diharapkan skor 71 tuntas 100 %.

3. Sriyani (2018) dengan judul “Efektivitas penerapan kartu huruf

bergambar terhadap peningkatan kemampuan membaca pada

anak kelompok B pada anak usia dini di RA Nurhasanah

Sangkanurip Ciganda Mekar Kabupaten Kuningan, hasil penelitian

menunjukan bahwa sesudah menggunakan metode kartuhuruf

bergambar adalah ”Berkembang Sesuai Harapan (BSH)”. Hal

ituterbukti dari 15 anak kelompok “B” di RA Nurhasanah, terdapat 4

anak(27%) yang kemampuan membacanya mencapai kriteria


24

berkembangsangat baik (BSB), 11 anak (73%) kemampuan

membacanya mencapai83kriteria berkembang sesuai harapan

(BSH), dan tidak ada sama sekali anak (0%) yang kemampuan

membacanya berada pada kriteria mulaiberkembang (MB) dan

belum berkembang (BB).Menggunakan metode kartu huruf

bergambar dengan kemampuanmembaca anak telah memberikan

hasil yang menggembirakan, sehinggadapat dikatakan bahwa

metode kartu huruf bergambar efektif digunakandalam

meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok “B” di

RANurhasanah, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.

Hal itu terbukti dari perhitungan nilai t-hitung yang lebih besar

daripada nilai t-tabel,yaitu: 8,200 > 2,048.

E. Kerangka Berpikir

Keberhasilan dalam menyampaikan suatu pembelajaran yaitu di

tunjang dari sarana prasarana, media serta kemampuan seorang guru

dalam mengelola proses pembelajaran dengan anak. Perkembangan

kemampuan anak usia dini tidak akan berkembang apabila stimulus

yang diberikan tidak tepat. Pendidikan yang diberikan pada masa

anak akan sangat berpengaruh pada perkembangan dan

pertumbuhan pada masa selanjutnya.

Salah satu kemampuan kognitif anak yang dapat dikembangkan

untuk menambah pengetahuan yaitu kemampuan membaca. Stimulus

yang diberikan dapat berupa media dengan penggunaan kartu huruf


25

bergambar. Melalui kartu huruf bergambar diharapkan anak dapat

memahami huruf dengan baik karena didalam terdapat gambar yang

menarik, sehingga dapat merangsang minat anak.

Berikut variabel dan sub variabel dari penggunaan kartu huruf

bergambar dan kemampuan membaca.

Pengaruh

Kartu huruf bergambar Kemampuan membaca

1. Mengenal abjad. 1. Mengenal huruf.

2. Mengenal gambar. 2. Mengenal kata-kata.

3. Mengenal huruf. 3. Mengenal bunyi huruf.

4. Mengenal simbol. 4. Mengenal makna.

5. Mengenal kesimpulan

mengenai maksud dari

bacaan.
26

F. Hipotesis Penelitian

Menurut Husein Umar (2014:14) Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah suatu

perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk

menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan

penyelidikan selanjutnya.

Dalam pengertian lain, hipotesis merupakan dugaan sementara

yang masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitan. Tujuan

penyusunan hipotesis yaitu selain untuk memberi arahan penelitian

juga untuk membatasi variabel yang digunakan.

Berdasarkan pustaka dan literatur lain yang dipaparkan, penulis

menduga dalam penelitian ini terdapat pengaruh penggunaan media

kartu bergambar terhadap kemampun membaca anak. Maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

HO : Terdapat pengaruh penggunaan media kartu huruf bergambar

terhadap kemampuan membaca anak usia dini.

HI : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media kartu huruf

bergambar terhadap kemampuan membaca anak usia dini.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca anak

sebelum menggunakan media kartu huruf bergambar di RA Syekh

Manshur Kalahang.

2. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca anak

sesudah menggunakan kartu huruf bergambar di RA Syekh

Manshur Kalahang.

3. Untuk pengaruh penggunaan kartu huruf bergambar terhadap

kemampuan membaca anak di RA Syekh Manshur Kalahang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian

pada RA Syekh Manshur Kalahang pada tahun pelajaran 2021/2022.

Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 minggu.

27
28

Jadwal Penelitian

3.1

Kegiatan Penyusunan Skripsi

Bulan
No Kegiatan
Juni Juli Agust Sept. okto. Nov.

1 Perencanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Pengajuan Judul

3 Proposal

4 Seminar proposal

5 Penelitian

6 Bimbingan Skripsi

7 ACC Skripsi

8 Sidang Skripsi
29

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metode yang sangat penting

dalam menentukan berhasil atau tidaknya penelitian ilmiah, hal ini

dikarnakan dalam memperoleh informasi atau data yang akan kita

perlukan diperlukan cara-cara atau metode yang baik dalam

pengumpulan data.

Sugiyono (2016 : 2) menjelaskan metode penelitian sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam

bidang manajemen.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

dengan metode deskriptif yang informasinya dikumpulkan dengan

mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner

dalam penelitian ini. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan tehnik

statistik.

2. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif.Adapun pengertian dari penelitian deskriptif adalah

penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa.Penelitian


30

ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan atau membuat

prediksi.Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis

fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat.

X1 X2

Kemampuan Kemampuan

membaca sebelum membaca sesudah

menggunakan kartu menggunakan

huruf bergambar. kartu huruf

bergambar.
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu

berkaitan dengan syarat penelitian, atau keseluruhan unit atau

individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.

Menurut Saifuddin Azwar ( 2015 : 49) populasi didefinisikan

sebagai suatu subjek yang hendak dikenai generalisasi penelitian.

Populasi pada penelitan ini berjumlah 20 siswa, sesuai

dengan jumlah peserta didik di RA Syekh Manshur Kalahang.


31

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016 : 81) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Adapun

tehnik sampel yang peneliti gunakan yaitu sampling jenuh.

Jumlah populasi pada penelitian ini dibawah 100 orang,

maka sampel yang digunakan adalah sampel populasi dengan

jumlah 20 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2013:203) “observasi merupakan suatu

proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis “.

Pada tahap observasi peneliti melihat secara langsung

keadaan proses pembelajaran di RA Syekh Manshur Kalahang.

Dalam hal ini termasuk metode dan media yang disampaikan oleh

guru pada proses pengajaran, respon anak dalam menerima

pembelajaran, keaktifan anak menerima pembelajaran, serta tata

kelola keadaan lingkungan sekolah.

2. Angket

Menurut Sugiyono (2002:21) kuesioner/angket adalah tehnik

pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari

sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang


32

utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang

diajukan atau sistem yang sudah ada.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket yang

diberikan kepada orang tua siswa.

F. Instrumen Penelitan

Penelitian ini terdiri dari dua variable yaitukartu huruf bergambar

sebagai variabel terikat, dan kemampuan membaca anak usia dini

sebagai variabel bebas.

Menurut (Arikunto, 2010:21) menyatakan tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang

berupa angka tentang pengaruh penggunaan kartu huruf bergambar

terhadap kemampuan membaca anak usia dini, untuk menguji

keberhasilan penelitian ini diperlukan data.


33

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Kartu Huruf Bergambar dan Kemampuan Membaca

Alat
Item
No Variabel Sub Variabel Indikator Pengumpulan Responden
Soal
Data
1 Kartu huruf bergambar Mengenal abjad Anak mampu Angket Orang tua 2, 3, 4,
mengenal abjad dari siswa 5, 1O,
a-z. 11, 12,
13, 14,
15,16.
Mengenal Anak mampu Angket Orang tua 25, 26,
gambar mengenal gambar siswa 27, 28,
sesuai dengan 29, 30.
awalan huruf
alfabet.
Mengenal huruf Anak mampu Angket Orang tua 3, 4, 5,
mengenal huruf siswa
vokal dan huruf
konsonan.
Mengenal simbol Anak mampu Angket Orang tua 11, 12,
mengenal bentuk siswa 13, 14,
huruf secara konkret 15, 16.
melalui gambar.
2 Kemampuan membaca Mengenal huruf Anak mampu Angket Orang tua 3, 4, 9,
34

menyebutkan huruf siswa 10, 11,


vocal dan huruf 12, 13.
konsonan.
Mengenal kata- Anak mampu Angket Orang tua 14, 15,
kata menyusun huruf siswa 16, 17,
menjadi sebuah 18, 19,
kata. 20, 21.
Mengenal bunyi Anak mampu Angket Orang tua 7, 8, 9,
huruf menyebutkan huruf siswa 10, 11,
sesuai bentuk huruf 12, 13.
Mengenal makna Anak mengetahui Angket Orang tua 22, 23,
makna dari sebuah siswa 24.
kata.
Menarik Anak mampu Angket Orang tua 25, 26,
kesimpulan memahami arti dari siswa 27, 28.
mengenai sebuah kata secara
maksud bacaan konkret.
33

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Maksud Uji Coba

Penyusunan butir instrumen adalah suatu proses yang

dilakukan mulai dari menemukan masalah, menentukan variabel,

menyusun teori, melakukan sintesis, merumuskan definisi

konseptual, definisi operasional, menyusun dimensi sampai

diperoleh instrumen. Butir instrumen yang sudah dianalisis

merupakan butir final yang akan digunakan sebagai butir instrumen

dalam penelitian selanjutnya. Adapun maksud uji coba instrumen

ialah:

1) Untuk memperoleh alat ukur yang valid (absah)

2) Untuk memperoleh butir instrumen yang reliabel (ajeg)

3) Untuk mengetahui apakah responden bisa memahami

pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

2. Tujuan Uji Coba

Tujuan uji coba ini adalah untuk mengetahui:

1) Seberapa besar butir instrumen kartu huruf bergambar (X) yang

valid, dan reliabel, serta berapa yang drop.

2) Seberapa besar butir instrumen Kemampuan membacaanak usia

dini (Y) yang valid, dan Reliabel, serta berapa butir yang

drop.

33
34

3. Tempat Uji Coba

Uji coba ini dilaksanakan di RA Syekh Manshur Kalahang

Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.

4. Menguji Validitas Butir Instrumen Hasil Uji Coba

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur

terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa

yang seharusnya diukur guna menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih

dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dan alat ukur

secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat

ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus rumus

Pearson Product Moment adalah :

n( ∑ X i Y i )−( ∑ X i ).( ∑ Y i )
r hitung =
√{n . ∑ X 2i −( ∑ X i )2}.{n . ∑ Y 2i −(∑ Y i )2}
Dimana :

r hitung = Koefisien korelasi

 Xi = Jumlah skor item

Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden.

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

r √ n−2
t hitung=
√1−r2
35

Dimana :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden.

Distribusi (Tabel t) untuk  = 0,05 dan derajad kebebasan

(dk = n–2)

Kaidah keputusan : Jika t hitung> t tabel berarti valid sebaliknya

t hitung< t tabel berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).

5. Menguji Reliabilitas Butir Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan

(keter-andalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen)

yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus

Alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis

reliabilitas alat ukur dan satu kali pengukuran, rumus yang

digunakan adalah Alpha dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:


36

2
( ΣX i )
ΣX 2i −
n
S 2=
i n−1

Dimana :

Si2 = Varians skor tiap-tiap item

Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi

(Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan

n = Jumlah responden

n = Sampel

Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan

rumus:

ΣS 2 =S 2 +S 2 +S 2 ........S
i 1 2 3 n2

Dimana :

 Si 2 = Jumlah Varians semua item

s12, s22, s32…..n = Varians item ke-1,2,3…...n

Langkah 3 : Menghitung Varians total dengan rumus :

2
2 (ΣX i )
ΣX i −
n
S 2=
i n−1

Dimana :

St = Varians total

Xt2 = Jumlah kuadrat X total

(Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan


37

N = Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus :

ΣS 2
(
r 11 =
k
k −1
. 1−)( i
S2
t
)
Dimana :

r11 = Nilai Reliabilitas

 Si 2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St2 = Varians total

K = Jumlah item yang valid

Harga rxy atau rb ini baru menunjukkan reliabilitas setengah

tes. Oleh karenanya disebut r awal-akhir . Untuk mencari reliabilitas

2. rb
seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown yakni: . Untuk
1+ rb

mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan

distribusi tabel r untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat

kebebasan (dk= n-2). Kemudian membuat keputusan

membandingkan r11 dengan r tabel . Adapun kaidah keputusan: jika

r11>r tabel berarti Reliabel dan r11<r tabel berarti tidak Reliabel. Juga

dengan pengecekan melalui program SPSS versi 17.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis kuantitatif, dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat


38

kuantitatif dalam bentuk tabel. Keberadaan data bermuatan kuantitatif

adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu

penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang

diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan

bilangan cacah.

Setelah data terkumpul, penulis dalam mengolah data

menggunakan pendekatan deskripsi dan dijabarkan dengan

menggunakan analisis statistik dengan penyajian tabel. Adapun untuk

menghitung skala prosentase digunakan rumus sebagai berikut :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Guna memperoleh data penerapan metode diskusi dan

motivasi belajar siswa, setelah ditabulasikan data kemudian diolah

dengan statistik deskriptif untuk memperoleh harga persentase

dengan rumus sebagai berikut : P=FN x 100%

Keterangan :

P = Angka persentase

F = Frekuensi yang sering dicari persentasenya

N = Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya sampel)

2. Analisis Skor Ideal

Analisis Kriteria Skor ideal, yakni membuat kriteria-kriteria

gambaran variabel X1 dan variabel X2 melalui pengelompokkan

skor masing-masing variabel menggunakan penghitungan Kriteria


39

Skor Ideal menurut Dahlia dalam Riduwan yaitu:39 𝑍𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙+𝑍

(𝑆𝐷𝑖𝑒𝑑𝑎𝑙).

Data penelitian variabel X1 dan variabel X2 dibagi menjadi

tiga kategori yang didasarkan pada kriteria ideal dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Kategori I : berada pada luas daerah kurva sebesar 27%

atausebesar 0,73 kurva normal dengan Z=0,61.

2) Kategori II : berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau

letaknya terentang antara 0,72 kurva normal dengan Z= -0,61

sampai dengan Z=+0,61.

3) Kategori III: berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau

0,23 kurva normal dengan Z= -0,61.

Jika dikonversikan dengan rumus diatas, maka didapat kriteria

sebagai berikut :

X≥Xid+0,61sd adalah tinggi/baik

Xid-0,61sd<X<Xid+o,61sd adalah sedang

X≤Xid-0,61sd adalah kurang

Dengan ketentuan:

Xid : ½ skor maksimal

Sdid : 1/3 Xid

3. Uji Normalitas Data

Untuk uji normalitas data rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :
40

a. Chi Quadrat (𝜒2)

𝜒2 =Σ(𝑓0−𝑓ℎ𝑓ℎ)

Keterangan : 16

𝜒2 = Chi Quadrat

f0 = Frekuensi yang diperoleh

fh = Frekuensi yang diharapkan

b. Uji Z

𝑍 = 𝑥𝑛−𝑝√(1−𝑝)𝑛

Keterangan : 17

x = banyak data yang termasuk kategori hipotesis

n = banyak data

p = proporsi pada hipotesis

c. Uji T - Test

𝑡0 = 𝑀𝐷𝑆𝐸𝑀𝐷

Keterangan :

t0 = Nilai T-Test

MD = Mean difference, dimana rumusnya adalah =

𝑀𝐷=Σ𝐷𝑁

SEMD = Standard Error (standar kesalahan) dari mean

difference. Dimana rumusnya adalah :

𝑆𝐸𝑀𝐷=𝑆𝐷𝐷√𝑁−1

SDD = Deviasi standart dari perbedaan antara skor

variabel X1 dan skor variabel X2 yang dapat


41

diperoleh dengan rumus : 𝑆𝐷𝐷=√Σ𝐷2𝑁−[Σ𝐷𝑁]2

N = Number of cases (jumlah sampel)


d. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis menggunakan kriteria sebagai

berikut:

1) Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak artinya signifikan.

2) Jika thitung< ttabel, maka H1 diterima artinya tidak signifikan.

I. Hipotesis Statistik

H0 : rxy < 0 : Terdapat perbedaan kemampuan membaca anak

usia

dini di RA Syekh Manshur Kalahang Kecamatan

Cimanuk Kabupaten Pandeglang sebelum dan

sesudah menerapkan kartu huruf bergambar.

H1 : rxy > 0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca

anak usia dini di RA Syekh Manshur Kalahang

Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang sebelum

dan sesudah menerapkan kartu huruf bergambar.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, yang diperoleh dari data

pengolahan angket yang diberikan kepada 20 responden orang tua

siswa, yang berisi 30 butir pertanyaan yang mencakup dari uraian sub

variabel dan indikator tentang kartu huruf bergambar dan kemampuan

membaca menyatakan setuju secara keseluruhan atas semua

pertanyaan tersebut.

Dalam proses penelitian, maka peneliti menggunakan hasil

jawaban angket dari sub variabel kartu huruf bergambar dan

kemampuan membaca dengan dibagi menjadi 2 bagian. Pada

permulaan peneliti melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan

membaca anak sebelum menggunakan kartu huruf bergambar, kedua

peneliti melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan membaca

anak setelah menggunakan kartu huruf bergambar.

Data penelitian akan dideskripsikan meliputi tendensisentral

(pusat data) yang meliputi rata-rata (mean), nilai tengah (median),

frekuensi terbanyak yang sering muncul (modus), simpangan baku

(standardeviasi), varians, skortertinggi (max) dan skor terendah (min)

dalam bentuk distribusi frekuensi.

Dengan hasil penelitian melalui pretest dan posttest maka di

peroleh nilai sebagai berikut.

42
43

Tabel 4.1
Data Nilai Pretest

JUMLAH
NO NAMA SKOR
SKOR
1 Fitri 60 60
2 Queen 60 60
3 Bunga 60 60
4 Denish 61 61
5 Gibran 60 60
6 Fairus 62 62
7 Justin 60 60
8 Hasna 65 65
9 Arsyila 70 70
10 Siti 60 60
11 Zyan 80 80
12 Caca 70 70
13 Fathu 70 70
14 Ridwan 60 60
15 Adam 70 70
16 Akmal 62 62
17 Fahmi 62 62
18 Yumna 75 75
19 Nesa 75 75
20 Ifan 75 75

1. Hasil Pre-test Penggunaan Kartu Huruf Bergambar

Dari hasil pre-test kemampuan membaca diperoleh data sebagai

berikut. Selanjutnya dibentuk kedalam table frekuensi melalui

bantuan program SPSS 17 disajikan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.


44

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Metode Penggunaan Kartu Huruf
Bergambar

Pretest
Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent


Valid 60 7 33.3 35.0 35.0
61 1 4.8 5.0 40.0
62 3 14.3 15.0 55.0
65 1 4.8 5.0 60.0
70 4 19.0 20.0 80.0
75 3 14.3 15.0 95.0
80 1 4.8 5.0 100.0
Total 20 95.2 100.0
Missin System
1 4.8
g
Total 21 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui distribusi frekuensi nilai

metode penggunaan kartu huruf bergambar, skor nilai 60 (33,3%) 7

orang, nilai 61 (4,8%) 1 orang, nilai 62 (14,3%) 3 orang, nilai 65 (4,8%)

1 orang, nilai 70 (19,0%) 4 orang, nilai 75 (14,3%) 3 orang, nilai 80

(4,8%) 1 orang.

Dengan data tersebut, di kelompokan kedalam nilai yang

termasuk kedalam variabel dan sub variabel kartu huruf bergambar

sebagai berikut.

Tabel 4.3
45

Data nilai penggunaan kartu huruf bergambar

N SUB VARIABEL NILAI BANYAK ANAK


O
1 Mengenal abjad 60 7
2 Mengenal gambar 61-62 4
3 Mengenal huruf 65-70 5
4 Mengenal simbol 75-80 4
Jumlah 20

Dari data di atas, bahwa kemampuan membaca anak yang

termasuk kedalam sub variabel kemampuan membaca dengan

keterangan sebagai berikut :

1. Mengenal huruf, dari data hasil penelitian di atas bahwa

kemampuan anak dalam mengenal huruf belum berkembang. Hal

tersebut terlihat dari jumlah anak 20 orang hanya 5 siswa yang

mampu mengenal huruf dengan baik.

2. Mengenal kata-kata, dari data penelitian di atas kemampuan anak

dalam mengenal kata-kata terlihat dari jumlah kemampuan

mengenal abjad dan huruf, dari hasil yang dicapai masih belum

berkembang hal ini terbukti dari jumlah 20 siswa hanya 7 orang

yang dapat mengenal abjad dan 5 orang mengenal huruf.

3. Mengenal bunyi huruf, dari data di atas dapat di ketahui bahwa

kemampuan membaca anak belum berkembang dilihat dari

kemampuan mengenal huruf dari 20 siswa hanya 5 orang.

4. Mengenal makna, dari data di atas dapat diketahui bahwa

kemampuan membaca anak dalam mengenal huruf dan mengenal

makna belum berkembang, hal tersebut berdampak pula pada


46

kemampuan anak dalam mengenal makna terhadap suatu bacaan

akan menjadi sulit.

5. Menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan, dari data di atas

dapat diketahui bahwa kemampuan anak dalam memahami atau

menarik kesimpulan terhadap bacaan belum berkembang, hal

tersebut dapat di ketahui dari data kemampuan anak dalam

mengenal huruf dan abjad sangatlah rendah.

Dari data di atas, dapat ditentukan nilai ukuran pemusatan data

yaitu, mean, median, modus, standardeviasi, variansi, minimum dan

maksimum yang disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Metode Penggunaan Kartu Huruf Bergambar

Statistics
Pretest
N Valid 20
Missing 1
Mean 65.8500
Median 62.0000
Mode 60.00
Std. Deviation 6.60363
Variance 43.608
Minimum 60.00
Maximum 80.00

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui hasil pretest

metode penggunaan kartu huruf bergambar menunjukan nilai tertinggi

80,00 dan nilai terendah 60,00. Sementara itu, diketahui pula


47

berdasarkan perhitungan statistik deskiptif diperoleh nilai rata-rata

65,85, median 62,00, modus 60,00, standar deviasi 6,603 dan varians

43,608.

Adapun hasil perhitungan statistik di atas dapat divisualisasikan

kedalam bentuk histrogram seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.1
Histrogram Metode Penggunaan Kartu Huruf Bergambar

Dari gambar 4.1 diatas, menunjukan bahwa metode

penggunaan kartu huruf bergambar, didominasi nilai hasil metode

penggunaan kartu huruf bergambar adalah 60,00 dan 80,00

frekuensinya 7 dan 1 orang.


48

2. Hasil Postest Kemampuan Membaca dengan Metode

Penggunaan Kartu Huruf Bergambar.

Dari hasil posttest kemampuan membaca anak usia dini dengan

menggunakan Metode pengunaan kartu huruf bergambar diperoleh

data sebagai berikut.

Tabel 4.5
Data nilai Posttest

JUMLAH
NO NAMA SKOR
SKOR
1 Fitri 70 70
2 Queen 76 76
3 Bunga 77 77
4 Denish 80 80
5 Gibran 80 80
6 Fairus 75 75
7 Justin 80 80
8 Hasna 85 85
9 Arsyila 90 90
10 Siti 90 90
11 Zyan 80 80
12 Caca 80 80
13 Fathu 70 70
14 Ridwan 80 80
15 Adam 70 70
16 Akmal 75 75
17 Fahmi 90 90
18 Yumna 75 75
19 Nesa 80 80
20 Ifan 90 90
49

Selanjutnya dibentuk kedalam tabel frekuensi melalui bantuan

program SPSS 17 disajikan pada Tabel sebagai berikut.

Tabel 4.6
Postest Kemampuan Membaca dengan Metode Pengunaan Kartu
huruf Bergambar

Postest
Frequenc Valid Cumulative

y Percent Percent Percent


Valid 70 3 14.3 15.0 15.0
75 3 14.3 15.0 30.0
76 1 4.8 5.0 35.0
77 1 4.8 5.0 40.0
80 7 33.3 35.0 75.0
85 1 4.8 5.0 80.0
90 4 19.0 20.0 100.0
Total 20 95.2 100.0
Missing System 1 4.8
Total 21 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui distribusi frekuensi nilai

kemampuan membaca dengan metode penggunaan kartu huruf

bergambar skor nilai 70 ada 3 orang atau 14,3%, 75 ada 3 orang atau

14,3%, 76 ada1 orang atau 4,8%, 77 ada1 orang atau 4,8%, 80 ada 7
50

orang atau 33,3%, 85 ada 1 orang atau 4,8%, 90 ada 4 orang atau

19,00%.

Dengan data di atas, dapat dikelompokan pula hasil nilai yang

termasuk ke dalam kelompok variabel dan sub variabel kartu huruf

bergambar seperti tabel dibawah ini.

Tabel 4.7
Data Nilai Setelah Menggunakan Kartu huruf bergambar

N SUB VARIABEL NILAI BANYAK ANAK


O
1 Mengenal abjad 70 3
2 Mengenal gambar 75-76 4
3 Mengenal huruf 77-80 8
4 Mengenal simbol 80-90 5
Jumlah 20

Berdasarkan hasil pengelompokan dan nilai variabel dan sub

variabel dari penggunaan kartu huruf bergambar, maka dapat

diperoleh data perkembangan kemampuan membaca anak yang

termasuk ke dalam variabel dan sub variabel kemampuan membaca,

yaitu :

1. Mengenal huruf, dari data di atas setelah menerapkan kartu huruf

bergambar, kemampuan membaca anak mulai berkembang seperti

mulai mengenal huruf dengan nilai 77-80 banyak siswa 3 orang.

2. Mengenal kata-kata, dari data di atas setelah menerapkan kartu

huruf bergambar kemampuan membaca anak mulai berkembang,

karena anak mulai mengenal huruf dan abjad hal itu terbukti dari

nilai mengenal abjad 70 dengan banyak siswa 3 orang,


51

kemampuan mengenal huruf dengan nili 77-78 banyak siswa 8

orang.

3. Mengenal bunyi huruf, dari data di atas setelah menerapkan kartu

huruf bergambar kemampuan anak dalam mengenal bunyi huruf

mulai berkembang hal itu dapat dilhat dari kemampuan anak dalam

mengenal abjad dengan nilai 70 banyak anak 3 orang, mengenal

huruf dengan nilai 77-78 banyak anak 4 orang.

4. Mengenal makna, dari data di atas setelah menerapkan kartu huruf

bergambar kemampuan membaca anak dalam mengenal makna

mulai berkembang hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan anak

dalam mengenal simbol melalui gambar di sertai huruf konsonan.

5. Menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan, dari data di atas

setelah menerapkan kartu huruf bergambar kemampuan anak

mulai berkembang dengan anak melihat simbol gambar secara

langsung melalui kartu huruf bergambar.

Dari data di atas, dapat ditentukan nilai ukuran pemusatan data

yaitu, mean, median, modus, standardeviasi, variansi, minimum dan

maksimum yang disajikan pada tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Kemampuan Membaca dengan Metode
penggunaan Kartu Huruf Bergambar
52

Statistics
Postes
N Valid 20
Missing 1
Mean 79.6500
Median 80.0000
Mode 80.00
Std. Deviation 6.57967
Variance 43.292
Minimum 70.00
Maximum 90.00

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui hasil post test

kemampuan pra-membaca dengan metode kartu huruf bergambar

menunjukan nilai tertinggi 90,0 dan nilai terendah 70,0. Sementaraitu,

diketahui pula berdasarkan perhitungan statistic deskiptif

diperolehnilai rata-rata 79,65, median 80,00, modus 80,00,

standardeviasi 6,579 dan varians 43,292. Adapun hasil perhitungan

statistic diatas dapat divisualisasikan kedalam bentuk histrogram

seperti gambar dibawah ini.


53

Gambar 4.2
Histrogram Kemampuan Membaca dengan Metode Penggunaan
KartuHuruf Bergambar

Dari gambar 4.2 di atas, menunjukan kemampuan membaca

dengan menggunakan metode penggunaan kartu huruf bergambar

didominasi nilai 80,00 dengan frekuensinya 7, nilai 75,00 dengan

frekuensinya 3 orang. Hasil analisis deskriptif data posttest sesudah

diberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan metode

pengunaan kartu huruf bergambar.


54

B. Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan analisis data, akan dilakukan uji

prasyaratan alisis data yang meliputi uji normalitas dan uji-T, Uji

prasyarat dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

dapat dianalisis menggunakan ststistik parametrik atau tidak.

1. Uji Normalitas

Hasil uji prasyarat analisis yang terdiri dari,uji normalitas yang

dijelaskan bahwa Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data

yang diperoleh apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

yang digunakan adalah Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi

α = 0,05 menggunakan aplikasi SPSS 17. Data dapat dikatakan

berdistribusi normal apabila nilai signifikansi sig ≥ 0,05. Hasil uji

normalitas dari hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.9
UJi Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi

zed

Pretest Postest Residual


N 20 20 20
Normal Parametersa Mean 65.8500 79.6500 .0000000
Std. Deviation 6.60363 6.57967 6.45189851
Most Extreme Absolute .270 .229 .271
Positive .270 .229 .271
Differences Negative -.188 -.142 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z 1.208 1.023 1.212
Asymp. Sig. (2-tailed) .108 .246 .106
a. Test distribution is Normal.
55

Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut di atas, ternyata nilai

Asymp. Sig > 0,05. Hal ini menunjukan distribusi data adalah normal.

Oleh karena itu, analisis data dapat dilanjutkan keanalisis statistic

inferensial.

2. Uji T-Test

Tabel 4.10
Uji T-Test

One-Sample Statistics
Std. Std. Error

N Mean Deviation Mean


Pretest 20 65.8500 6.60363 1.47662
Postes 20 79.6500 6.57967 1.47126

One-Sample Test
Test Value = 20
95% Confidence

Interval of the
Sig. (2- Mean
Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
Prete
44.595 19 .280 65.85000 62.7594 68.9406
st
Poste
54.137 19 .673 79.65000 76.5706 82.7294
s
56

Dari perhitungan SPSS dimana nilai mean menyatakan rata-rata

sampel untuk nilai pretest X = 65,85 dengan standar error Sx = 0,4766.

Nilai t hitung = 44,595 nilai p(t) = 0,280. Sedangkan untuk nilai posttest

X =79,65 dengan standar error Sx= 0,4712 Nilai t hitung = 54,137 nilai

p (t) = 0,673.

Dengan demikian, terlihat bahwa t hitung adalah dengan

probabilitas 0,280.dan 0,673 Oleh karena probabilitas 0,280> 0,05, dan

0,673>0,05. maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa rata-

rata kemampuan membaca anak usai dini terhadap pengaruh metode

penggunaan kartu bergambar dengan nilai antara pretest dan post test

adalah tidak jauh berbeda.

C. Pembahasan Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode

penggunaan kartu huruf bergambar dalam meningkatkan kemampuan

membaca anak usia dini di RA Syekh Manshur Kalahang Kecamatan

Cimanuk Kabupaten Pandeglang.

1. Kemampuan Membaca anak di RA Syekh Manshur Kalahang

sebelum menerapkan Metode Penggunaan Kartu Huruf

Bergambar.

Sebelum menerapkan penggunaan kartu huruf bergambar

peneliti melakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan membaca anak yang ada di RA Syekh Manshur


57

Kalahang. Salah satu kendala yaitu dari media dan kurang

komunikatifnya guru menyampaikan pembelajaran kepada anak.

Hasil yang di dapat bahwa kemampuan membaca anak masih

belum berkembang sesuai dengan indikator yang di harapkan.

Indikator kemampuan membaca di antaranya sebagai berikut :

1. Mengenal huruf.

2. Mengenal kata-kata.

3. Mengenal bunyi huruf.

4. Mengenal makna.

5. Mengenal kesimpulan mengenai maksud bacaan.

2. Terdapat perbedaan pengaruh Kemampuan Membaca anak usia

dini di RA Syekh Manshur Kalahang dengan menerapkan

Metode penggunaan kartu huruf bergambar.

Media merupakan salah satu perangkat pembelajaran agar

memudahkan penyampaian pesan pembelajaran yang diberikan.

Selain itu, media menjadi stimulus tersendiri dalam membangunkan

semangat dan motivasi diri.

Setelah melakukan penelitian menggunakan kartu huruf bergambar,

kemampuan membaca anak menjadi mulai berkembang. Hal itu

dapat dilihat dari data hasil penelitian.


58

Melalui pembelajaran menggunakan kartu huruf bergambar dalam

meningkatkan kemampuan membaca anak, siswa lebih aktif, dapat

mengembangkan motivasi, imajinasi, ide dan gagasan yang mereka

lihat secara konkret yang kemudian dituangkan kedalam kreativitas

kemampuan membaca anak usia dini.

3. Perbedaan Kemampuan Membaca di RA Syekh Manshur

Kalahang sebelum dan sesudah menerapkan Metode

penggunaan Kartu huruf bergambar.

Terdapat perbedaan Kemampuan membaca di RA Syekh

Manshur Kalahang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang

sebelum dan sesudah menerapakan metode penggunaan kartu

huruf bergambar. Selanjutnya, Untuk pengujian hipotesis

menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel. Maka H0 ditolak artinya signifikan;

2. Jika t hitung ˂ t tabel, maka H0 diterima artinya signifikan;

Selanjutnya dapat disimpulkan H0 : rxy˂ 0 : terdapat perbedaan

kemampuan membaca anak di RA Syekh Manshur Kalahang

kecamatan cimanuk kabupaten pandeglang sebelum dan sesudah

menerapakan metode penggunaan kartu huruf bergambar.Dengan

demikian, menyatakan terdapat perbedaan Kemampuan membaca

di RA Syekh Manshur Kalahang setelah menerapkan Metode

penggunaan kartu huruf bergambar.


59
BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RA Syekh Manshur

Kalahang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan membaca di RA Syekh Manshur Kalahang sebelum

menerapkan Metode Penggunaan Kartu Huruf Bergambar.

Berdasarkan hasil melalui program bantuan SPSS 17 terdapat hasil

skor dengan nilai 60 ( 33,3 % ) 7 orang ( kemampuan mengenal

abjad ), skor 61 ( 4,8 ) 1 orang dan skor 62 ( 14,3 ) 3 orang

( kemampuan mengenal gambar ), skor 65 ( 4,8 % ) 1 orang dan

skor 70 ( 19,00 % ) 4 orang ( kemampuan mengenal huruf ), skor

75 ( 14,3 % ) 3 orang dan skor 80 ( 4,8 % ) 1 orang ( kemampuan

mengenal simbol ). Nilai maximum dari hasil pretest adalah 80 ( 4,8

% ) 1 orang ( kemampuan mengenal simbol ), dan nilai minimum

dari hasil pretest adalah 60 ( 33,3 % ) 7 orang ( kemampuan

mengenal abjad).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak belum

berkembang, karena hal itu berpengaruh terhadap sub variabel

kemampuan membaca anak, yaitu mengenal kata-kata, mengenal

huruf, mengenal bunyi huruf, mengenal makna dan menarik

kesimpulan mengenai maksud bacaan.

62
63

2. Kemampuan membaca di RA Syekh Manshur Kalahang

menerapkan Metode Penggunaan Kartu Huruf Bergambar.

Berdasarkan hasil Posttest melalui program bantuan SPSS 17

terdapat hasil skor dengan nilai 70 ( 14,3 % ) 3 orang ( kemampuan

mengenal abjad ), skor 75 ( 14,3 % ) 3 orang dan skor 76 ( 4,8 % )

1 orang ( kemampuan mengenal gambar), skor 77 ( 4,8 % ) 1 orang

dan skor 80 ( 33, 3 % ) 7 orang ( kemampuan mengenal huruf ),

skor 85 ( 4,8 % ) 1 orang dan skor 90 ( 19,00 % ) 4 orang

( kemampuan mengenal simbol). Sehingga di peroleh nilai

maximum dari hasil posttest adalah 90 ( 19,00 % ) 4 orang, dan

nilai minimum yang diperoleh dari hasil posttest adalah 70 ( 14,3

% ) 3 orang.

Dari data di atas dapat di tarik kesimpulan kemampuan membaca

anak mulai berkembng dengan meningkatnya hasil nilai dan

meningkatnya pula kemampuan dalam menguasai pemahaman

mengenai sub variabel kemampuan membaca yang terdiri dari

kemampuan mengenal kata-kata, kemampuan mengenal huruf,

kemampuan mengenal bunyi huruf, kemampuan mengenal makna

dan kemampuan menarik kesimpulan dari suatu bacaan.

3. Perbedaan kemampuan membaca di RA Syekh Manshur Kalahang

sebelum dan sesudah menggunakan kartu huruf bergambar dapat

dilihat dari perhitungan SPSS dimana nilai mean menyatakan rata-

rata sampel untuk nilai pretest X = 65,85 dengan standar error Sx =


64

0,4766. Nilai t hitung = 44,595 nilai p(t) = 0,280. Sedangkan untuk

nilai posttest X =79,65 dengan standar error Sx= 0,4712 Nilai t

hitung = 54,137 nilai p (t) = 0,673. Dengan demikian, terlihat bahwa

t hitung adalah dengan probabilitas 0,280.dan 0,673 Oleh karena

probabilitas 0,280> 0,05, dan 0,673>0,05. maka Ho diterima, maka

dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan membaca anak

usai dini terhadap pengaruh metode penggunaan kartu bergambar

dengan nilai antara pretest dan post test adalah tidak jauh berbeda.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RA Syekh Manshur

Kalahang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang maka terdapat

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa, dengan menggunakan metode kartu huruf bergambar

terhadap kemampuan membaca anak diharapkan dapat

memotivasi anak untuk semangat belajar dalam hal

mengembangkan kemampuan membaca anak usia dini yang akan

berpengaruh terhadap kemampuan membaca pada tahap

selanjutnya.

2. Bagi guru, untuk mengoptimalkan perkembangan kemampuan

membaca anak usia dini sebaiknya guru memperhatikan metode

dan media yang akan digunakan terlebih dahulu yang sifatnya


65

kreatif, inovatif sehingga memicu anak untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran, serta tercapai hasil yang diharapkan.

3. Bagi sekolah, untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk

perbaikan pengajaran agar lebih maksimal sesuai dengan hasil

yang ingin dicapai.

4. Bagi peneliti, untuk selalu melakukan perkembangan dalam

meningkatkan kemampuan belajar sehingga dapat bermanfaat

dalam menyampaikan suatu ilmu yang bermaslahat.


66
DAFTAR PUSTAKA

ArsyadAzhar.Media Pembelajaran. Depok:PT Rajagrafindo Persada,


2005.
Carol, S dan Barbara A. Wasik. Pendidikan anak usia diniPius . Jakarta:
Indeks, 2015.
Dhieni, dkk.Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.
Dhieni, Nurbiana. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2005.
Darmadi.Membaca Yuk. Jakarta : Guepedia Publisher, 2005.
Farida Rahim.Pengajaranmembaca di sekolah dasar. Jakarta:Bumi
Aksara, 2008.
Khairunnisak. Penggunaan Media Kartu Sebagai Strategi dalam
Pembelajaran Membaca Permulaan. Jakarta: Studi Kasus di
Madrasah Ibtidaiyah, 2015.
Nurbiana Dhieni, dkk. Metodepengembangan bahasa.
Jakarta:PusatPenerbitan UniversitasTerbuka, 2014.
Sadiman, Arif S (dkk).Media PendidikanPengembangan
danPemanfaatannya.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015.
Sanaky Hajair AH. MediaPembelajaran. Yogyakarta:Kaukaba Diprutara,
2011.
Slamet Suyanto.Konsep dasarpendidikan anak usia dini.Jakarta:
Depdiknas, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Cetakan ke enam belas. Bandung: Alfabeta, 2016.
Suhartono.Pengembanganketerampilan bicara anak usia dini.Jakarta:
Depdiknas, 2005.
Sutaryono. Efektifitas Penggunaan Media Kartu Terhadap Hasil
BelajarSiswa. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta, 1999.
Trianto.Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia
Dini. Jakarta:Kencana, 2005.

67

Anda mungkin juga menyukai