Anda di halaman 1dari 106

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC AUDITORY


VISUALITATION INTELEKTUALLY) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 DI MI DAARUL
QUR’AN AL-HASAN NW PERESAKTAHUN AJARAN 2021/2022

SURIANI WIWIK ANGGRAINI


NIM : 201811526003

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

STIT PALAPA NUSANTARA LOMBOK NTB

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC AUDITORY
VISUALITATION INTELEKTUALLY) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 DI MI DAARUL
QUR’AN AL-HASAN NW PERESAKTAHUN AJARAN 2021/2022

OLEH :
SURIANI WIWIK ANGGRAINI
NIM 201811526003

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi


sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pendidikan islam

Disetujui tanggal……………………..2022

Pembimbing I Pembimbing II

SUHAILI MUNHAR M.Pd MUHAMMAD MARWAZI,M.Pd


NIDN.2131128403 NIDN.

Mengetahui
Ketua Prodi PGMI

ITTIHAD,S.Pd.M.Pd
NIDN.0831127709

ii
MUNAQASAH / SIDANG PENDADARAN SKRIPSI
Keruak,...............................2022

Hal :Muqasah Skripsi

Kepada
Yth.Ketua Program studi PGMI Palapa Nusantara
di
Tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarkatuh


Setelah di periksa dan di adakan perbaikan sesuai petunjuk maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara/saudari:

Nama : Suriani Wiwik Anggraini


NIMKO : 201811526003
Program Studi : PGMI
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran SAVI
(SOMATIC,AUDITORY,VISUALITATION,INTELEKTUALL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III
Pada MI.Daarul Qur’an Al-Hasan NW Peresak lombok timur tahun
pelajaran 2021/2022
Telah memenuhi syarat untuk di ajukan dalam siding munaqasah skripsi program
studi PGMI STIT Palapa Nusantara Lombol NTB.untuk itu kami berharap agar
skripsi ini dapat segera di munaqasahkan.
Demikian dan atas perhatiannya di ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarkatuh.
Pembimbing I Pembimbing II

SUHAILI MUNHAR M.Pd MUHAMMAD MARWAZI,M.Pd


NIDN.2131128403 NIDN.

iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC AUDITORY
VISUALITATION INTELEKTUALLY) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 DI MI DAARUL
QUR’AN AL-HASAN NW PERESAKTAHUN AJARAN 2021/2022

Oleh

SURIANI WIWIK ANGGRAINI


NIMKO 201811526003

Skripsi ini telah di pertahankan di depan siding munaqasah skripsi dan telah di
terima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I) di
sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT) Palapa Nusantara
Program Studi Pendidikan Agama Islam Pada :

Hari :
Tanngal :
Tempat : Kampus STIT Palapa Nusantara

Mengetahui :
SIDANG MUNAQASAH SKRIPSI
1.Drs.H.L.Fahri,MH Ketua siding (.................................)
2.Suhaili Munahar.M.Pd Sekretaris Sidang (..........................)
3.Muhanmmad Marwazi.M.Pd Penguji (.......................................)

Mengetahui :
Ketua Prodi PGMI

Ittihad,M.Pd

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tanggan di bawah ini,
Nama : Suriani Wiwik Anggraini
NINKO : 201811526003
Program studi : PGMI
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Savi (Somatic Auditory
Visualitation Intelektually) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas 3 di Mi Daarul Qur’an Al-
Hasan NW Peresak tahun Ajaran 2021/2022
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya sendiri dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain,kecuali yang secara
tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Keruak,…………………2022
Yang membuat pernyataan

Suriani Wiwik Anggraini

v
ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC AUDITORY–


VISUALIZATION– INTELLECTUALLY) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 DI MI DAARUL
QUR'AN ALHASAN NW PERESAK

OLEH

Suriani Wiwik Anggrani

Dalam proses pembelajaran guru mempunyai peran penting dalam


menciptakan kondisi pembelajaran yang mendorong peran penting dan
pemahaman siswa. Usaha untuk menciptakan kondisi yang dapat melibatkan
peran aktif siswa membutuhkan kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dan bervariasi sehingga siswa akan berperan aktif dan
tercapai hasil yang diharapkan. namun kenyataannya belum memperlihatkan hasil
yang optimal. Kondisi ini disebabkan karena pembelajaran di kelas masih
monoton dan pendekatan yang kurang bervariasi. Sehingga hasil belajar siswa
masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah Pengaruh
Pendekatan Belajar SAVI (Somatic–Auditory– Visualization–Intellectually)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 3 di MI Daarul
Qur'an Al-Hasan NW Peresak tahun ajaran 2022/2023.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental design jenis
deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian ini menggunakan dua sekolah yaitu
kelas 3 di MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak dan kelas 3 di MI NW Dasan
Tengak tahun ajaran 2022/2023.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
yaitu siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak yang berjumlah 33
siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 3 MI NW Dasan Tengak sebagai kelas
kontrol berjumlah 33 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah tes
yang berbentuk esay dan dokumentasi data serta kegiatan didalam kelas. Teknik
analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t. Pengujian analisis data
dilakukan dengan metode Liliefors untuk uji normalitas dan uji Barlett untuk uji
homogenitas.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan perhitungan uji-t diperoleh hasil
bahwa Lhitung= 5,342, sedangkan nilai Ltabel=1,645. Oleh karena Lhitung 
Ltabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Pendekatan Belajar SAVI (Somatic–Auditory–Visualization–
Intellectually) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di MI
Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak tahun ajaran 2021/2022.

Kata Kunci : Hasil Belajar, IPA, Model pembelajaran SAVI (Somatic–Auditory–


Visualization–Intellectually).

vi
MOTTO

“Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang


yang beriman diantaramu dan orang-orang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al- Mujaadilah: 11)

vii
PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah menberikan rahmat-NYA.

Sebagai bukti hormat dan kasih sayang, saya persembahkan karya ini untuk

orang- orang yang telah berjasa dalam hidup saya:

1. Teristimewa Ayahanda Abidin Ishak dan Ibunda Elsita lasnawati yang telah

membesarkan dan juga mendidik saya hingga seperti saat ini, yang

senantiasa memberikan dukungan terbesar dalam hidup saya mendidik

dengan penuh kasih sayang serta tak pernah putus do’a dan motivasinya

sehingga penulis mampu untuk meraih apa yang penulis harapkan dan cita-

citakan yakni menjadi orang yang berilmu.

2. Suami dan anak tercinta yang telah memberikan bantuan moral maupun

material, serta pengorbanan yang tidak ternilai harganya.

3. Sahabat PGMI tercinta STIT Palapa Nusantara.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah AWT atas hidayah dan inayahnya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini. Solawat dan salam semoga tetap tercurahkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarga dan

parasahabat-sahabatnya yang telah membimbing dan menunjukkan jalan yang di

ridoinya.

Dalam menyusun skripsi ini, peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat peneliti mengharapkan untuk jadi bahan evaluasi

selanjutnya.Selesainya penulisan skripsi ini adalah berkat keter libatan banyak

pihak.Dalam hal ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs.H.L.MOH.FAHRI,MH selaku Ketua STIT Palapa Nusantara

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan

serta memberikan saran dalam menyusun proposal ini

2. Bapak Ittihad,M.Pd Selaku Kaprodi PGMI

3. Bapak SUHAILI MUNHAR,M.pd. selaku pembimbing 1 dan

MUHAMMAD MARWAZI,M.pd. selaku pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu dan memberikan saran serta bimbingannya

dengan penuh kebijaksanaan dalam membimbing penulis dalamm

menyelesaikan penyusunan skripsi ini

ix
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan keguruan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis selama

menuntut ilmu di STIT PALAPA NUSANTARA

5. Suami, keluargaku dan sahabat PGMI tercinta yang telah memberikan

bantuan moral maupun materil, serta pengorbanan yang tidak ternilai

harganya.

Dengan rendah hati peneliti menyadari atas kurangnya kesempurnaan

skripsi ini, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat peneliti

harapkan untuk menjadikan skripsi ini lebih baik kedepannya dan semoga

proposal ini berguna bagi kita semua, amin.

Keruak, Juni 2022

Peneliti

x
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah............................................................................... 6
D. Rumusan Masalah................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian.................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian.................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 10
A. Deskripsi Teori........................................................................................ 10
B. Penelitian yang Relevan.......................................................................... 36
C. Kerangka Pikir........................................................................................ 37
D. Hipotesis Penelitian................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 39
A. Jenis dan Desain Penelitian..................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 40
C. Subjek Penelitian..................................................................................... 41
D. Variabel Penelitian.................................................................................. 42
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 43
F. Instrumen Pengumpulan.......................................................................... 44
G. Uji Coba Instrumen................................................................................. 45
H. Teknik Analisis Data............................................................................... 50
BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan
BAB V Simulan Dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses embelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Wina Sanjaya,2011:2).1

Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh faktor dan proses

pembelajaran, yaitu peran serta guru dan siswa dalam mengembangkan dan

menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam pengembangkan era

globalisasi yang penuh tantangan, pendidikan merupakan aspek yang sangat

penting karena dengan pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber

daya manusia yang terampil, kreatif dan inovatif.

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

perubahan yang terjadi, termasuk dalam rangka membangun manusia

indonesia seutuhnya, baik dalam pembinaan sumber daya insani. Oleh karena

itu pendidikan perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat dan

pengelola pendidikan khususnya. Proses pendidikan khususnya di Indonesia

selalu mengalami suatu penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan

suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah

1
Wina sanjaya,strategi pembelajaran berorientasi standard proses
pendidikan(jakarta:kencana,2011)h.2

1
dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memproleh kualitas pendidikan

dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

Belajar adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya suatu

pembaharuan dalam tingkah laku. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung

kepada beberapa faktor yang dibedakan menjadi dua faktor. Faktor tersebut

antara lain faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu (sosial).

Faktor dari dalam individu antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan,

kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk

faktor sosial seperti faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara

pengajarannya, metode pembelajaran, fasilitas belajar, lingkungan kesempatan

yang tersedia, ekonomi keluarga dan motivasi sosial. Beberapa faktor yang

sudah dipaparkan diatas tentu akan memberikan dampak terhadap kualitas dan

hasil pembelajaran. Rendahnya kualitas dan hasil pembelajaran IPA di Mi

Daarul Qur’an Al-Hasan NW menunjukkan hasil bahwa pembelajaran belum

terfokus pada pemahanan IPA, pengajaran didominasi oleh metode, dan belum

banyak menyentuh objek lingkungan alam sebagai sumber belajar (hanya

berorientasi pada buku paket).

Guru dalam proses pembelajaran masih cenderung berorientasi pada

transfer pengetahuan semata dengan model yang monoton tanpa adanya

variasi pembelajaran. Hal inilah yang mengakibatkan kegagalan siswa dalam

mencapai belajar yang optimal. Selain itu pembelajaran yang diterapkan masih

menganut perspektif pembelajaran tradisional, yaitu pembelajaran berpusat

pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek pasif yang harus banyak diisi

2
informasi, kurangnya penggunaan sumber belajar. Padahal kenyataannya,

siswa yang mempunyai karakter beragam memerlukan sentuhan-sentuhan

khusus dari guru. Untuk itu, guru harus mampu menjadikan mereka semua

terlibat dan merasa senang selama proses pembelajaran. Saat proses

pembelajaran, siswa jarang sekali melihat penomena nyata atau media yang

berhubungan dengan materi yang dibahas. Sebagian besar materi dan

penyampaian materi berpusat pada buku, siswa jarang diajak untuk melihat

langsung kejadian atau fenomena yang nyata, ataupun media-media yang

representatif dengan fenomena yang berkaitan tersebut. Hal ini membuat

siswa kurang dapat memahami konsep-konsep yang sebagian besar masih

abstrak, sehingga siswa akan kurang termotivasi untuk mempelajarinya.

Berdasarkan hasil observasi wawancara pada guru kelas 3 MI Daarul

Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun Pelajaran 2021/2022 didapatkan kondisi

hasil belajar siswa yang masih rendah. Pada beberapa mata pelajaran, salah

satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Rendahnya hasil

belajar siswa dikarenakan beberapa masalah seperti : penggunaan metode

pembelajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru masih kurang menggunakan

model pembelajaran yang mampu mengedepankan keaktifan siswa. Hal ini

tentu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dapat dilihat

dari hasil ulangan semester kelas 3 MI Daarul Qur'an Al- Hasan NW Peresak

selama dua tahun pelajaran terakhir masih rendahnya nilai hasil belajar siswa

ini khususnya pada mata pelajaran IPA.

3
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berupaya meningkatkan

hasil belajar siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan berfikir tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang

tiada habisnya. Siswa dapat mencari dan menerapkan informasi yang berasal

dari lingkungan dan sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif, serta siswa

dapat menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu pelajaran yang

penting karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat.

Menurut Iskandar (2011: 4)2 beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPA

yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari,

bagian kebudayaan bangsa, mel atih anak berfikir kritis, dan mempunyai nilai-

nilai pendidikan yaitu mempun yai potensi dapat membentuk pribadi anak

secara keseluruhan.

Bentuk proses pembelajaran IPA seperti banyak ditemukan dilapangan

ini menjadi salah satu hambatan tercapainya tujuan pembelajaran IPA yang

sesuai Standar Kompetensi. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya

pencapaian tujuan pembelajaran IPA banyak tergantung pada proses

pembelajaran dalam bentuk terjadinya tingkah laku dalam diri siswa,

mengembangkan potensi siswa secara aktif.

Mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan tugas guru yaitu

mencarikan model pembelajaran yang tepat. Salah satunya dengan

menerapkan model SAVI (Somatic Auditory visualization Intellectually)


2
Iskandar,pembelajaran ilmu pengetahuan alam(jakarta:bumi aksara,2014)h.4

4
adalah salah satu model pembelajaran yang mene,kankan bahwa belajar

haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI

kependekan dari Somatic (belajar dengan berbuat dan bergerak) bermakna

gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik), yakni belajar dengan mengalami dan

melakukan, Auditory (belajar dengan berbicara dan mendengar) bermakna

bahwa belajar haruslah melalui mendengar, menyimak, berbicara, presentasi,

argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi, Visualization

(belajar dengan mengamati dan menggambarkan) bermakna belajar haruslah

menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,

mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga.

Selanjutnya Intellectually (belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir)

bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berfikir (minds-

on). Belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih

menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi,

menemukan, mencipta, mengonstruksi, memecahkan masalah, dan

menerapkannya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

menggunakan judul “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatic,

Auditory, Visualization, Intellektualy) terhadap Hasil Belajar IPA pada siswa 3

di MI Daaru Qur'an Al-Hasan NW Peresak Ajaran 2021/2022.

5
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Guru masih mendominasi proses pembelajaran dengan lebih banyak

menggunakan metode yang konvensional seperti metode ceramah dan

pemberian tugas.

2. Kurangnya motivasi, keaktifan serta partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran, siswa hanya terfokus untuk mendengarkan penjelasan yang

disampaikan oleh guru.

3. Peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran belum menyeluruh

sehingga interaksi antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa

menjadi kurang.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah guru masih mendominasikan proses

pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan metode seperti metode

ceramah dan pemberian tugas sehingga peran siswa belum menyeluruh

sehingga interaksi siswa menjadi kurang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka merumuskan permasalahan

penelitian adalah:

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory,

Visualization, Intellektualy) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa

6
kelas 3 di MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun Pelajaran

2021/2022?

2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran Savi (Somatic, auditory

visualization intellectualy) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 di MI

Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun pelajaran 2021/2022?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellektualy)

berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 di MI Daarul Qur'an Al-

Hasan NW Peresak Tahun Pelajaran 2021/2022?

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran SAVI (Somatic,

Auditory, Visualization, Intellektualy) berpengaruh terhadap hasil belajar

IPA siswa kelas 3 di MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun

Pelajaran 2021/2022?

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran Savi

(Somatic, auditory, visualization, intellectualy) berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun

pelajaran 2021/2022?

Adapun manfaat yang dapat dirasakan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Secara Teoritis

7
a. Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan

pengajaran dalam penyampaian materi pada siswa kelas 3 MI Daarul

Qur'an Al-Hasan NW Peresak.

b. Sebagai bahan kajian ilmu pengetahuan dan untuk menambah

wawasan serta perbendaharaan ilmu pengetahuan, khususnya

pembelajaran IPA dalam menerapkan model pembelajaran SAVI

(Somatic, Auditory, Visualization, Intellektualy) sebagai metode

pembelajaran yang efektif.

c. Sebagai sumber informasi bagi para ilmuan, dosen dan guru IPA

dalam pembelajaran IPA.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

Dapat membuat siswa berperan aktif dalam belajar Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) dan dapat merangsang siswa untuk lebih

berpikir kritis dalam memecahkan masalah, sehingga dapat

memperoleh hasil yang lebih baik.

b. Bagi Guru

Bagi guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat

digunakan atau dikembangkan sebagai metode mengajar dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar seterusnya.

c. Bagi Sekolah

Yaitu penelitian ini akan dapat memberikan manfaat dalam

memberikan metode pembelajaran didalam kelas untuk meningkatkan

8
hasil belajar pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) maupun

pelajaran yang lainnya serta dapat memberikan umpan balik bagi

pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu guru.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Model pembelajaran dan Model pembelajaran savi

a. Model Pembelajaran

1) Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun

tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan

digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran,

tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Agus, 2013:46)3.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di

dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain

(Trianto, 2007:5). 3

Model pembelajaran merupakan landasan praktik

pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori

belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi

kurikulum dan implikasi pada tingkat operasional di kelas. Model

3
Agus, pembelajaran model-model pengajaran dan pembelajaran(yogyakarta:pustaka
pelajar,2013) h.46

10
pembelajaran dapat di artikan pula sebagai pola yang digunakan

untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi

petunjuk kepada guru di kelas.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan hal yang

sangat penting bagi para pengajar untuk mempelajari dan

menambah wawasan tentang model pembelajaran yang telah

diketahui. Karena dengan menguasai beberapa model

pembelajaran, maka seseorang guru dan dosen akan merasakan

adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,

sehingga tujuan pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses

pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan.

2) Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran

Model pembelajaran dipandang memiliki peran strategis

dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar.

Karena siswa bergerak dengan melihat kondisi kebutuhannya,

sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan

tepat tanpa mengakibatkan siswa mengalami kebosanan. Akan

tetapi sebaliknya, siswa diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik

mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan.

Penggunaan model pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan

kerjasama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif,

mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan

11
kemampuan akademik melalui aktivitas individu maupun

kelompok.

Tujuan menggunakan model pembelajaran juga yaitu untuk

memotivasi guru serta membangkitkan rasa keinginan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran. Karena dengan menggunakan

berbagai model pembelajaran yang menarik motivasi siswa untuk

mengikuti pembelajaran akan semakin tinggi. Dengan adanya

penerapan model pembelajaran peserta didik dapat merasa senang

dan tidak bosan dengan materi yang diajarkan karena dapat

menggunakan berbagai alat bantu baik melalui komputer maupun

tidak.

Seorang pendidik akan lebih mudah untuk berintraksi

dengan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Sehingga

guru tidak terlalu lelah untuk hanya berceramah didepan kelas saja.

Melainkan siswa yang akan lebih dituntut untuk terus berbicara

dan terus aktif dalam proses pembelajaran.

3) Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Memilih Model Pembelajaran

a) Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa

Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai

siswa merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan

dalam pemilihan metode mengajar. Tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan

dapat diketahui, disikapi atau dilakukan siswa setelah

12
mengikuti proses pembelajaran. Rumusan tersebut sebagai

dasar acuan dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu,

pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada tujuan

pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa.

Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh

suatu lembaga pendidikan, misalnya SD, SMP, SMA, SMK

dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus

dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi,

sedangkan tujuan pembelajaran yaitu tujuan yang harus dicapai

dalam suatu pokok bahasa.

b) Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran

Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

memilih model pembelajaran adalah karakteristik bahan

pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi

pelajaran, aspek tersebut terdiri dari :

i) Aspek konsep (concept), merupakan substansi isi pelajaran

yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik,

label atau ide dan gagasan sesuatu. Artinya, guru akan

memilih model mana yang dianggap sesuai jika akan

mengajarkan tentang konsep, begitu juga dengan aspek

yang lainnya.

ii) Aspek fakta (fact), merupakan substansi isi pelajaran yang

berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, data-

13
data yang memiliki esensi objek dan waktu, seperti nama

dan tahun yang berhubungan dengan peristiwa atau

sejarah.

iii) Aspek prinsip (principle), merupakan substansi isi

pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hukum,

ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh. Aspek

proses (process), merupakan substansi materi pelajaran

yang berhubungan dengan rangkaian kegiatan, rangkaian

peristiwa, dan rangkaian tindakan.

iv) Aspek nilai (value), merupakan substansi materi pelajaran

yang berhubungan dengan aspek perilaku yang baik dan

buruk, yang benar dan salah, yang bermanfaat dan tidak

bermanfaat bagi banyak orang.

v) Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills),

merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan

dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan

persoalan atau permasalahan, berpikir sistematis, berpikir

logis, berpikir taktis, berpikir kritis, berpikir inovatif, dan

berpikir ilmiah.

vi) Aspek keterampilan psikomotor (psychomotor skills),

merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan

dengan pembentukan kemampuan fisik.

14
c) Waktu yang Digunakan

Pemilihan model pemberajaran juga harus

memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam jam

pelajaran, ada beberapa model pembelajaran yang dianggap

relatif banyak menggunakan waktu, seperti model-model

pemecahan masalah, dan inkuiri. Penggunaan model ini

kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi

waktunya relatif singkat sehingga penguasaan materi tidak

akan optimal demikian pula dengan pembentukan

kemampuan siswa.

d) Faktor Siswa (Peserta Didik)

Faktor siswa merupakan salah satu faktor yang harus

dipertimbangkan dalam pemilihan model pembelajaran,

selain faktor-faktor yang telah dikemukakan di atas. Aspek

yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek

kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah

siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bisa mengelola

pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur

tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam

belajar. Posisi tempat duduk tidak harus seperti kelas formal

reguler, tetapi bersifat fleksibel dan mendukung terhadap

proses pembelajaran. Demikian pula dengan kemampuan

siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Umpamanya

15
dalam proses pembelajaran, guru akan menggunakan model

Savi maka siswa yang bersangkutan harus sudah memahami

tentang cara belajar model savi atau yang lainnya.

e) Fasilitas, Media, dan Sumber Belajar

Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka

setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara

sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar yang dijadikan

landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah

ketersediaan fasilitas, media, dan sumber belajar. Guru tidak

akan memilih metode mengajar yang memungkinkan

menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di

sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan nilai belajar yang

lengkap. Dalam hal ini perlu diupayakan, apabila guru dan

siswa akan menggunakan alat atau fasilitas maka guru

bersangkutan sebelum pembelajaran harus mempersiapkan

terlebih dahulu. Media pesan lisan (bahasa) harus dapat

dipahami siswa sehingga siswa tidak menimbulkan

verbalisme. Pemberdayaan media maupun bahasa yang

digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.

4) Jenis-jenis Model Pembelajaran

Adapun jenis-jenis model pembelajaran antara lain:

a) Model Pembelajaran Kontekstual (Contekstual Teaching and

Learning)

16
Model pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar

dengan menghubungkan antara materi ajar dengan situasi

dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran

kontekstual dimulai dengan sajian atau tanya jawab.

b) Model Pembelajaran Kuantum

Model pembelajaran kuantum merupakan model

pembelajaran yang dirancang dari berbagai teori kognitif yang

menggunakan cara dan alat yang tepat untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa sehingga mereka dapat belajar dengan

mudah.

c) Model Pembelajaran Sinektik

Model pembelajaran sinektik merupakan salah satu

model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu

kemampuan seseorang dalam menyusun sebuah karya tulisan

4) Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model

pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual. Model ini

tidak banyak fokus pada apa yang sedang dikerjakan siswa

tetapi pada apa yang siswa pikirkan selama mengerjakannya.

b. Model Pembelajaran Savi

Model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan

Intelektual) merupakan model pembelajaran yang melibatkan gerak

fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indranya

17
dalam proses pembelajaran. Artinya dalam pembelajaran siswa tidak

hanya duduk diam, tetapi dengan aktivitas yang menggerakkan

seluruh indranya. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbaikan

pembelajaran pada aktivitas dan hasil belajar dengan judul “Pengaruh

Model Pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visualitation

Intelektually) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Kelas 3 Di MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun Ajaran

2021/2022”.

Menurut Ngalimun (2012: 166) pembelajaran SAVI adalah

pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah

memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Dalam setiap

pembelajaran hendaknya tercipta beberapa jenis kegiatan, baik itu

mendengar, melihat sampai pada tahap mengkreasi sendiri sebuah

karya dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Karakteristik dalam

model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

sudah mewakili semua aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran,

karena peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan semata

melainkan dapat benar-benar memahami dan mengalami secara

langsung apa yang dipelajari.Rusman (2012: 373-374)

mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual) yaitu (1) persiapan, (2) penyampaian, (3)

pelatihan, (4) penampilan hasil.

18
Pembelajaran SAVI menekankan bahwa belajar haruslah

memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI

kependekan dari :

1) Somatic (belajar dengan berbuat dengan bergerak) bermakna

gerakan tubuh (hand on, aktivitas fisik), yakni belajar dengan

mengalami dan melakukan.

2) Auditory (belajar dengan berbicara dan mendengar) bermakna

bahwa belajar haruslah melalui mendengar, menyimak, berbicara

presentasi, arguumentasi, mengemukakan pendapat, dan

mananggapi.

3) Visualization (belajar dengan mengamati dan menggambarkan)

bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui

mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca,

menggunakan media dan alat peraga.

4) Intellectually (belajar dengan memecahkanmasalah dan berfikir)

bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan

berfikir. Belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih

menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi,

menemukan mencipta, memecahkan masalah dan menerapkannya.

1) Langkah-langkah Model Pembelajaran SAVI

Menurut Meier (2002), langkah-langkah model

pembelajaran SAVI adalah sebagai berikut:

a) Tahap Persiapan (Preparation)

19
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa

untuk belajar. Tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan

minat para pembelajar, memberi mereka peranan positif

mengenai pengalaman belajar yang akan datang dan

menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. Hal-

hal yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai

berikut:

 Melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

(auditori).

 Membagi kelas dalam beberapa kelompok (somatis).

 Membangkitkan minat, motivasi siswa dan rasa ingin tahu

siswa (auditori).

b) Tahap penyampaian (Presentation)

Tahap penyampaian mempunyai tujuan untuk membantu

siswa menemukan materi belajar yang baik dengan cara yang

menarik dan menyenangkan. Tahap penyampaian dalam belajar

bukan hanya sesuatu yang dilakukan fasilitator, melainkan

sesuatu yang secara aktif melibatkan siswa untuk menciptakan

pengetahuan disetiap langkahnya.

Fungsi tahap ini adalah membantu pembelajar menemukan

materi belajar yang baru dengan cara yang menarik,

menyenangkan, relevan, melibatkan panca indra, dan cocok

20
untuk semua gaya belajarAdapun langkah-langkah yang

dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

 Menyampaikan materi dengan cara memberi contoh nyata

(somatis dan auditori).

 Dari contoh guru menjelaskan materi secara rinci (auditori).

c) Tahap Pelatihan (practice)

Tujuan tahap penelitian membantu siswa mengintegrasikan

dan memadukan pengetahuan atau keterampilan baru dengan

berbagai cara yaitu mengajak siswa berpikir, berkata dan

berbuat mengenai materi yang baru dengan aktivitas pelatihan

pemecahan soal.

Fungsi tahap ini adalah membantu pembelajar

mengintegrasi dan menyerap pengetahuan dan keterampilan

baru dengan berbagai cara. Langkah-langkah yang dilakukan

pada tahap pelatihan adalah sebagai berikut:

 Memberikan lembar soal untuk diselesaikan dengan

berdiskusi sesuai dengan kelompoknya masing-masing

(visual dan intelektual).

 Meminta beberapa siswa mewakili kelompok untuk

menampilkan hasil pekerjaanya dan meminta yang lain

menanggapi hasil pekerjaan temannya dan memberi

kesempatan untuk bertanya (somatis, auditori, visual,

intelektual).

21
 Menilai hasil pekerjaan siswa dan meralat jawaban apabila

terdapat kesalahan terhadap hasil pekerjaannya (auditori).

d) Tahap Penampilan (Performance)

Tujuan dalam penampilan hasil adalah membantu pelajar

menerapkan dan mengembangkan pengetahuan serta

kererampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga pembelajar

tetap melekat dan prestasi terus meningkat.

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap penampilan

adalah sebagai berikut: yaitu dengan:

 Memberi suatu evaluasi yang berupa lembar soal untuk

mengetahui dan mengembangkan tingkat pemahaman serta

keterampilan siswa setelah proses pembelajaran (somatis

dan intelektual).

 Menegaskan kembali materi yang telah diajarkan kemudian

menyimpulkan dan memberikan PR (auditori).

Di bawah ini beberapa contoh bagaimana membuat aktivitas

sesuai dengan cara belajar/gaya belajar siswa.

GAYA BELAJAR AKTIVITAS


Somatis Orang dapat bergerak ketika mereka:
 Membuat model dalam suatu proses
atau prosedur.
 Menciptakan piktogram dan
periferalnya.
 Memeragakan suatu proses, sitem,
atau seperangkat konsep.
 Mendapatkan pengalaman lalu
menceritakannya dan

22
mereflesikannya.
 Menjalankan pelatihan belajar aktif
(simulasi, permainan belajar, dan lain-
lain).
 Melakukan kajian lapangan. Lalu
tulis, gambar, dan bicarakan tentang
apa yang dipelajari.
Auditori Berkut ini gagasan-gagasan awal untuk
meningkatkan saran auditori dalam belajar:
 Ajaklah pembelajar membaca keras-
keras dari buku panduan dan
komputer.
 Ceritakanlah kisah-kisah yang
mengandung materi pembelajaran
yang terkandung di dalam buku
pembelajaran yang dibaca mereka.
 Mintalah pembelajar berpasang-
pasangan membincangkan secara
teperinci apa yang baru saja mereka
pelajari dan bagaimana akan
menerapkannya.
 Mintalah pembelajar memperaktikkan
suatu keterampilan atau
memperagakan suatu fungsi sambil
mengucapkan secara singkat an
teperinci apa yang sedang mereka
kerjakan.
 Mintalah pebelajar berkelompok dan
bicara nonstop saat sedang menyusun
pemecahan masalah atau membuat
rencana jangka panjang.
Visual Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pembelajaran visual adalah:
 Bahasa yang penuh gambar (metafora,
analogi).
 Grafik presentasi yang hidup.
 Benda 3 dimensi.
 Bahasa tubuh yang dramatis.
 Cerita yang hidup.
 Kreasi Piktogram (oleh pembelajar).
 Pengamatan lapangan.
 Dekorasi berwarna-warni.
 Ikon alat bantu kerja.

23
Intelektual Aspek intelektual dalam belajar akan terlatih
jika pembelajaran diarahkan dalam aktivitas
seperti:
 Memecahkan masalah.
 Menganalisis pengalaman.
 Mengerjakan perencanaan strategis.
 Memilih gagasan kreatif.
 Mencari dan menyaring informasi.
 Merumuskan pertanyaan.
 Menerapkan gagasan baru pada
peerjaan.
 Menciptakan makna pribadi.
 Meramalkan implikasi suatu gagasan.

Kelebihan :

 Membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui

penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual.

 Siswa tidak mudah lupa karena siswa membangun sendiri

pengetahuannya.

 Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena siswa

merasa diperhatikan sehingga tidak cepat bosan untu belajar.

 Memupuk kerja sama karena siswa yang lebih pandai diharapkan

dapat membantu yang kurang pandai.

 Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik, dan efektif.

 Mampu membagitkan kreativitas dan meningkatkan kemapuan

psikomotor siswa.

 Memaksimalkan ketajaman konsentrasi siswa.

 Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar lebih baik.

24
 Melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan mengemukakan pendapat

dan berani menejelaskan jawabannya.

 Merupakan variasi yang cocok untuk semua gaya belajar.

Kekurangan :

 Pendekatan ini menuntuy adanya guru yang sempurna sehingga dapat

memadukan keempat komonen dalam SAVI secara utuh.

 Penerapan pendekatan ini membutuhkan kelengkapan sarana dan

prasarana pembelajaran yang menyeluruh dan disesuaikan dengan

kebutuhannya sehingga memerlukan biaya pendidikan yang sangat

besar. Terutama untuk pengadaan media pembelajarn yang canggih

dan menarik. Ini dapat terpenuhi pada sekolah-sekolah maju

(Meier,2005:91-99).

 Karena siswa terbiasa diberi informasi terlebih dahulu sehingga

kesulitan menemukan jawaban ataupun gagasannya sendiri.

 Membutuhkan waktu yang lama terutama bila siswa memiliki

kemapuan yang lemah.

 Membutuhkan perubahan agar sesuai dengan situasi pembelajaran saat

itu.

 Belum ada pedoman penilaian sehingga guru merasa kesulitan dalam

evaluasi atau memberi nilai.

 Pendekatan SAVI masih tergolong baru sehingga banyak pengajar

yang belum mengetahui pendekatan SAVI tersebut.

25
 Pendekatan SAVI cendrung mensyaratkan keaktifan siswa sehingga

bagi siswa yang kemampuannya lebih bisa merasa minder.

 Pendekatan ini tidak dapat diterapkan untuk semua pelajaran

matematika

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Secara sederhana hasil belajar diartikan sebagai kemampuan

yang diperoleh seseorang setelah melalui kegiatan belajar, karena

belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku

yang relatif menetap. Hasil belajar juga diartikan sebagai perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar

(Syagala Syaiful Bahri, 2008: 12).

Pengertian di atas dipertegas oleh pendapat Nawawi (dalam

Ahmad Susanto, 2013: 5) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar dan mengajar merupakan

konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang

harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam belajar.

Menurut Slameto (2008: 7) “hasil belajar adalah sesustu yang

diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar

26
yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan

siswa”. Lebih lanjut Slameto (2008: 8) mengemukakan bahwa hasil

belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil

belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas

yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan

mengukur kemajaun belajar siswa”. “Tes hasil belajar bermaksud

untuk mengukur sejauh mana para siswa telah menguasai atau

mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan”.

Dimyati dan Mudjiono (2008: 3) menambahkan bahwa hasil

belajar merupakan hasil dari interaksi tindakan belajar dan tindakan

mengajar dan dari sisi guru tindakan diakhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar, sedangkan dari siswa hasil belajar merupakan

berakhirnya pengalaman belajar, sebagai tingkat penguasaan yang

dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar miengajar sesuai

dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa terhadap

materi pelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah dan

dinyatakan dalam bentuk skor yang sesuai dengan tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Kingsley (dalam Ahmad Susanto, 2013: 3) membagi hasil

belajar menjadi dua macam yaitu:

27
1) Keterampilan dan Kebiasaan

Pada dasarnya belajar adalah suatu proses atau kegiatan

yang tujuannya akan memberikan seseorang keterampilan.

Keterampilan dapat diperoleh dari kebiasaan seseorang dalam

melakukan sesuatu atau mempelajari sesuatu. Jadi antara belajar,

keterampilan dan kebiasaan sebenarnya saling berkaitan. Ketika

seseorang mempelajari sesuatu atau menekuni suatu hal dan itu

menjadi sebuah kebiasaan maka akan menghasilkan

keterampialan bagi individu tersebut.

2) Pengetahuan dan Pengertian

Tujuan lain dari proses belajar yang dilakukan seseorang

adalah memperoleh kompetensi baik itu pengetahuan, sikap

maupun psikomotor. Dengan belajar seseorang diharapkan akan

mendapatkan pengetahuan yang dapat menambah wawasan yang

nantinya akan bermanfaat bagi individu itu sendiri. Ketika

seseorang telah memiliki pengetahuan yang luas maka tentunya

hal tersebut akan memberikan pemahaman atau pengertian bagi

dirinya sendiri sebagai perbandingannya untuk bisa berfikir lebih

baik.

Hasil belajar berupa prestasi belajar atau kinerja akademik

yang dinyatakan dengan skor atau nilai, pada prinsipnya

pengungkapannya hasil belajar ideal itu meliputi segenap ranah

28
psikologis yang berupa akibat pengalaman dan proses belajar.

(Hardiansyah 2006: 22)

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman (dalam Ahmad Susanto, 2013: 12) hasil

belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan

eksternal yaitu sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor ini merupakan faktor yang bersumber dari diri

siswa, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

2) Faktor Eksternal

Faktor ini merupakan faktor yang bersumber dari luar diri

siswa yang akan mempengaruhi hasil belajarnya yaitu lingkungan,

yang meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan

keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran orang tua,

perhatian yang kurang dari orang tua terhadap anaknya, serta

prilaku yang kurang baik dari orang tua dalam lingkungan

keluarga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

29
Sementara itu menurut Sunarto (2009: 41) faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:

3) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

Diantara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

antara lain: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, motivasi.

4) Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seseorang dari luar diri seseorang

tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ekstern antara lain: keadaan

lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, keadaan

lingkungan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat pemahaman seorang siswa terhadap materi

pelajaran setelah mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk skor. Hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor internal dan eksternal.

3. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

a. Pengertian IPA

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses

ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai

proses, sehingga produk, dan sebagai prosedur (Marsetio

30
Donosepoetro, 1990 : 6). Sebagai proses diartikan semua kegiatan

ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun

untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan

sebagai hasil proses , berupa pengetahuan yang diajarkan dalam

sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran

atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah

metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset

pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).

Selaln sebagai proses dan produk, Daud Joesoef (dalam

Marsetio Donosepoetro, 1990: 7), pernah menganjurkan agar IPA

dijadikan sebagai suatu “kebudayaan” atau suatu kelompok institusi

sosial dengan tradisi nilai, aspirasi, maupun inspirasi.

Sementara itu, menurut Laksmi Prihantoro dkk., (1986)

mengatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses

dan aplikasi. Sebagai produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan

dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA

meupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi,

menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai

aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat

memberi kemudahan bagi kehidupan.

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi,

fisika, dan kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan

merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah

31
observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengeujian

hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan

teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu

pengetahuan yang memepelajari gejala-gejala melalui serangkaian

proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar

sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang

tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan

teori yang berlalu secara universal.

Secara khusus funsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum

berbasis kompetensi (Depdiknas, 2003: 2) adalah sebagai berikut.

1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.

3) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan

teknologi.

4) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan

melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Dari fungsi dan tujuan tersebut kiranya semakin jelas bahwa

hakikat IPA semata-mata tidaklah pada dimensi pengetahuan

(keilmuan), tetapi lebih dari itu, IPA lebih menekankan pada dimensi

nilai ukhrawi, dimana dengan memerhatikan keteraturan di alam

semesta akan semakin meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah

kekuatan yang Mahadahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu

Allah SWT. Dengan dimensi ini IPA hakikaktnya mentautkan antara

32
aspek logika –materil dengan aspek jiwa-spiritual, yang sementara ini

dianggap cakrawala kosong, karena suatu anggapan antara IPA dan

agama merupakan dua sisi yang berbeda dan tidak mungkin

dipersatukan satu sama lain dalam satu bidang kajian. Padahal

senyatanya terdapat benang merah ketertautan diantara keduanya.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian Aqmarina Ramdhani: 2016/2017 telah melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran SAVI dan Benda-

benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Materi Sifat-sifat Cahaya Pada

Siswa Kelas 5 Kota Kediri. Hasil penelitian ini ini membuktikan bahwa

model pembelajaran savi ini berpengaruh terhadap hasil belajar karena

dapat mendorong dan menginspirasi siswa berfikir kritis, analisis dan

tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan

mengaplikasikan materi pembelajaran sehingga siswa lebih mudah

mengingat materi pembelajaran yang telah diberikan.

2. Hasil penelitian Hananto Wibowo dalam penelitiannya mengkaji

pendekatan SAVI (Somatic, auditory, visualization, intellectualy) dengan

motode eksperimen yang menyatakan bahwa hasil belajar IPA sesudah

diberikan perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan perlakuan

SAVI (Somatic, auditory, visualization, intellectualy) dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa lebih baik setelah diberikan perlakuan dengan

33
model pembelajaran SAVI (Somatic, auditory, visualization,

intellectualy)".

3. Hasil penelitian Endah Setiana Dewi dengan Model Pembelajaran SAVI

Pada mata pelajaran IPA KELAS 6 Kabupaten cilacap 2017 dengan

metode penelitian eksperimen yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran SAVI

(Somatic, auditory ,visualization ,intellectualy)".

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual mengenai bagaimana

satu teori berhubungan diantara berbagai faktor yang yang telah

diidentifikasikan penting terhadap penelitian. Kerangka berfikir adalah bagian

dari teori yang menjelaskan tentang alasan atau argumen bagi rumusan

hipotesis, akan menggambarkan aliran pemikiran peneliti dan memberikan

penjelasan kepada orang lain, tentang hipotesis yang diajukan. Pada bagian

ini akan dijelaskan model pembelajaran SAVI (Somatic, auditory,

visualization, intellectualy).

Pembelajaran menggunakan model SAVI (Somatic, auditory,

visualization, intellectualy) adalah salah satu model belajar yang menuntut

siswa untuk aktif. Karena dalam model belajar ini siswa dituntut untuk

melakukan sesuatu dengan melibatkan semua panca Indra (melakukan

sesuatu, mendengarkan, melihat, dan berfikir). Sehingga dengan

pembelajaran ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Maka peneliti

mengharapkan peningkatan hasil belajar siswa dan siswa dapat memahami

34
pelajaran yang disampaikan oleh pendidik sehingga siswa dapat memahami

materi wujud benda padat, cair, gas dan daur air.

X Y
Dimana simbol X adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran

SAVI. Sedangkan simbol Y adalah variabel terikat yaitu hasil belajar IPA

siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak. Dalam kerangka pikir

ini dapat digambarkan bahwasannya dimana variabel bebas yaitu model

pembelajaran SAVI dapat mempengaruhi variabel terkait yaitu hasil belajar

IPA siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak.

D. Hipotesis Penelitan

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan yang telah diuraikan di

atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu Terdapat pengaruh yang

signifikan penerapan Model pembelajaran Savi (Somatic, auditory,

visualization, intellectualy) terhadap hasil belajar siswa kelas 3 MI Daarul

Qur'an Al-Hasan NW Peresak.

35
BAB III

METODOLOGI PENELITAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian eksperimen. Eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendalikan (Sugiyono, 2009:6). 4Desain penelitian yang digunakan

adalah pre–experimental design bentuk pre-test and post test group design.

pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-

sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen (Sugiyono, 2012: 74).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan yang menyebutkan

bagaimana penelitian itu dilakukan berdasarkan masalah, tujuan dan

hipotesis yang diajukan, maka desain atau rancangan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pre experimental design. Adapun bentuk

desain dari pre eksperimental design yang digunakan dalam penelitian ini

adalah one group pretest postest design. Desainnya sebagai berikut:

O 1 X 02

Keterangan :
4
Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif,kwalitatif dan R&D IKAPI CV Alfabeta

36
O1= nilai pretest (sebelum perlakuan)

x = pembelajaran menggunakan teknik pengamatan objek langsung

O2 = nilai postest (sesudah diberi perlakuan)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW

Peresak Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada bulan juli di MI

Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak pada siswa kelas 3 Semester 1

Tahun Ajaran 2021/2022.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karna subjeknya meliputi

semua yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus

(Arikunto, 2010: 173). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak Tahun

ajaran 2021/2022.

2. Sampel

37
a. Sampel kelas eksperimen di kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW

Peresak yang jumlah siswanya terdiri dari 32 siswa.

b. Sampel kelas kontrol di kelas 3 MI NW Dasan Tengak yang jumlah

siswanya terdiri dari 33 siswa.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38).

1. Variabel Indevendent (Variabel Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Adapun variabel bebasnya adalah model pembelajaran yang digunakan

yaitu model pembelajaran sinektk.

2. Variabel Dependent (Variabel Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Varibel terikatnya yaitu

hasil belajar siswa pada mata pelajaran I lmu Pengetahuan alam kelas

3 di MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan

peneliti untuk memperoleh data. Sejalan dengan Sugiyono (2010:193), 5

pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan

5
Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif,kwalitatif dan R&D IKAPI CV Alfabeta

38
berbagai cara. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah tes.

1. Tes

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang

benar dan salah, tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang

membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan

tanggapan. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya

tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalrespon

seseorang terhadap sejumlah stimulus atau pertanyaan (Djemari,

2008:67). Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa tes

merupakan alat yang digunakan oleh seseorang untuk mengukur suatu

keberhasilan.

Pada penelitian ini tes yang digunakan berupa tes hasil belajar. Tes

ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Pelaksanaan tes

dilakukan secara individu pada siswa dengan cara menyuruh siswa untuk

berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menuangkan ide mereka.

2. Dokumentai

Teknik ini digunakan untuk mengetahui hasil nilai ulangan, jumlah

peserta didik dan pengambilan gambar pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

39
F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data atau instrumen penelitian adalah semua

alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu

masalah, dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu

hipotesis.

1. Lembar Tes Hasil Belajar

Lembar tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data

tentang hasil belajar siswa pada saat uji coba lapangan menggunakan

model pembelajaran IPA. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dalam bentuk uraian yang tertuang pada buku siswa. Dimana tes uraian

adalah pertanyaan yang berupa soal tidak ada jawaban pilihan yang

disediakan, siswa menentukan sendiri jawaban yang dianggap benar

sesuai dengan pertanyaan. Tes uraian dalam penelitian ini bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan apa

yang sudah didapatkan selama mengikuti proses pembelajaran.

G. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran

skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Oleh karena itu, validitas

merupakan fundamen yang paling dasar dalam mengembangkan dan

40
mengevaluasi suatu tes (Djemari, 2008:166). Validitas digunakan untuk

mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya.

Validitas instrumen menunjukkn bahwa hasil dari suatu

pengukuran dan menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, (Sugiyono, 2015:173).

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data

yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud.

Valid atau tidaknya suatu tes dapat digunakan rumus korelasi

Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut:

rxy= N ¿ ¿ ¿ ¿

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
x = Skor item soal nomor
Y = Skor total
N = Jumlah siswa
∑ XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑X = Skor terhadap tiap butir soal
∑Y = Jumlah skor total
2
X = Kuadrat dari X
Y2 = Kuadrat dari Y
(Arikunto, 2010:72)

Kriteria validitas nilai rxy akan dikonsultasikan dengan tabel r-

product moment kriteria pengujian yaitu apabila rxy ≥ rtabel, maka soal
6
Jemari (2008) tehnik penyusunan instrument tes dan non tes Jogjakarta: Mitra Cendikia Press

41
akan baik atau valid sebaliknya jika rxy ≤ rtabel, maka soal dikatakan tidak
valid.

Tes uraian ini terdiri dari 10 soal sebelum diuji coba instrumen

dengan validitas soal, setelah diuji validitas yang akan digunakan hanya 6

nomor soal.

Dalam penelitian, instrumen tersebut disesuaikan dengan kisi-kisi

tes dan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka instrumen

yang digunakan harus valid. Instrumen yang telah teruji validitasnya

otomatis hasil penelitiannya menjadi valid.

Adapun untuk mengetahui validitas butir soal maka digunakan

lembar validitas dari validator. Sedangkan untuk menguji valid atau

tidaknya butir soal dihitung dengan mengkonversi dengan cara dianalisis

secara deskriptif kuantitatif dengan teknik persentase dan kategorisasi.

Langkah-langkah yang digunakan untuk memberikan kriteria

kualitas terhadap instrumen yang digunakan adalah:

1. Data yang berupa skor validitas oleh validator diubah menjadi data

interval sebagai berikut:

a. Sangat Setuju = 5 (100% sesuai dengan unsur-unsur pernyataan)

b. Setuju = 4 ( 80% sesuai dengan unsur-unsur pernyataan)

c. Cukup Setuju = 3 (60% sesuai dengan unsur-unsur pernyataan)

d. Kurang Setuju = 2 (40% sesuai dengan unsur-unsur pernyataan)

e. Tidak Setuju = 1 (20% sesuai dengan unsur-unsur pernyataan)

42
Pada lembar validitas disediakan lima pilihan untuk

memberikan tanggapan tentang kualitas instrumen terkait dengan

butir soal yang akan digunakan, yaitu sangat sesuai (5), sesuai (4),

cukup sesuai (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Jika

validator memberikan tanggapan “sangat baik” pada butir

pernyataan, maka butir pernyataan sebesar “5”, demikian

seterusnya.

Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data

kualitatif skala lima dengan acuan rumus sebagai berikut:

Tabel 5.
Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif dengan Skala Lima

Nilai Interval Skor Kategori


A X > Xi+1, 80 SBi Sangat sesuai

B Xi +0,60 SBi < X < Xi + 1,80 SBi Sesuai

C Xi- 0,60 SBi < X < Xi + 0,60 SBi Cukup sesuai

D Xi – 1,80 SBi < X < Xi - 0,60 SBi Kurang sesuai

E X < Xi - 1,80 SBi Tidak sesuai

Keterangan:

Xi = Rerata skor ideal = 1/2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal).

SBi = Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal).

X = Skor aktual.

Dalam penelitian ini, ditetapkan nilai kelayakan produk

minimal “C” dengan kategori “cukup”, sehingga hasil penilaian dari

validator sudah memberikan hasil penilaian ahir (keseluruhan) dengan

43
nilai minimal “C” (cukup), maka instrumen yang digunakan sudah

bisa dikatakan valid. Untuk lebih mengakuratkan maka diuji cobakan

di sekolah lain dengan kelas yang sama yaitu kelas VI di MI NW

Dasan tengak karena tingkat kualifikasinya sama. Jadi valid atau

tidaknya suatu tes yang diujikan dapat dihitung menggunakan rumus

korelasi Product Moment.

Menurut Zainal Arifin (2011: 254) kriteria koefisien korelasi

(r) adalah jika


rhitung >
r tabel , dengan taraf signifikansi 5% maka

instrumen tersebut valid. Berdasarkan perhitungan validitas instrumen

soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

Dari hasil validasi didapatkan hasil, bahwa dari 10 butir soal

yang mempunyai kriteria sangat baik 3 soal, baik 1 soal, cukup baik 2

soal, dan yang kurang baik 4 soal sehingga jumlah soal yang valid

sejumlah 6 butir soal. (Hasil Analisis dapat dilihat pada lampiran 6).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Reliabilitas

adalah suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Bukan semata-

mata instrumennya, yang diusahakan adalah datanya (Suharsimi,

2010:221). Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai

reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang

konsisten dalam mengukur yang hendak diukur7.

7
Suharsmi (2010) prosudur penelitian suatu pendekatan praktis; Jakarta PT reneka Cipta

44
Maka dari itu peneliti terlebih dahulu berkonsultasi kepada dosen

pembimbing proposal apakah instrumen yang akan digunakan sesuai

dengan kemampuan siswa sebagai objek penelitian. Kemudian peneliti

mengajukan instrumen penelitian tersebut kepada dosen pembimbing ahli

untuk mengevaluasi dan memberi saran apakah instrumen sudah valid dan

dapat dipercaya untuk diterapkan kepada siswa.

Uji Reliabilitas diperoleh setelah hasil akhir penyebaran instrumen

dan karena instrumen yang peneliti gunakan adalah tes dengnan jumlah

soal ganjil, maka dalam menentukan reabilitasnya tersebut menggunakan

rumus Kuder dan Richardson (K-R. 20). Adapun rumus K-R. 20 yaitu:

[ ][
r11   =
n
n−1
S ²−∑ pq
S² ]
Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q=1-p)

∑pq = jumlah hasil perkalian p dan q

n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
(Suharsimi, 2010: 231)
Kriteria reliabilitas suatu instrumen ditentukan dengan

menggunakan rumus Kuder dan Richardson (K-R. 20). Suatu instrumen

r r
dikatakan reliabel apabila nilai tabel > hitung
dengan taraf signifikasi 5%.

Dari perhitungan uji reliabilitas tes didapatkan bahwa semua butir soal

45
yang berjumlah 20 siswa dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

Analisis data bisa dilihat pada lampiran 9. Soal-soal yang valid dijadikan

sebagai instrumen penelitian yang akan di jawab oleh 26 siswa pada

pretest dan postest dengan berdasarkan pedoman penilaian tes uraian.

H. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah

sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi

mudah untuk dipahami terutama oleh seorang peneliti. Adapun tekhnik

analisis data yaitu:

1. Uji Prasyarat analisis

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian ini menggunakan rumus chi-kuadrat yaitu:

2
( f o −f h )
x =∑
2
fh
Dimana:
2
x = chi- kuadrat
o = frekuensi yang di observasi
h = frekuensi yang diharapkan

Kriteria: Jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil atau sama

dengan harga chi-kuadrat tabel ( x 2hitung ≤ x 2tabel), maka distribusi data

dinyatakan normal, dan bila chi-kuadrat hitung lebih besar atau sama

46
dengan harga chi-kuadrat tabel ( x 2hitung ≤ x 2tabel), maka dinyatakan

tidak normal. (Sugiyono, 2012: 172).8

b. Uji Homogenitas

Pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada

sampel perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap

kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam

tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang

sama. Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila

peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya

serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-

kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.

Homogenitas varians sampel dapat dgunakan statistik uji-F

dengan rumus sebagai berikut:

varians terbesar
F=
varians terkecil

Kriteria data homogen adalah jika Fhitung ≤


Ftabel pada taraf

signifikasi 5% dan jika data yang tidak homogen maka


Fhitung


Ftabel pada taraf signifikasi 5%.

(Sugiyono, 2010: 140).

c. Uji Hipotesis

8
Sugiono (2012)metode penelitian kuantitatif-kwalitatif dan R&D IKAPI CV Alfabeta

47
Hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui

data yang terkumpul.

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap

masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.

Karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh, maka terlebih dahulu merumuskan hipotesis alternatif (Ha)

yang akan diuji dengan uji-t, hipotesis tersebut berbunyi:

Ho :Terdapat Pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 3 MI

Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak tahun ajaran

2021/2022.

Ha :Tidak terdapat Pengaruh model pembelajaran SAVI

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA 3 MI

Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak tahun ajaran

2021/2022. ada hubungan yang positif dan signifikan antara

penerapan model pembelajaran Savi dengan hasil belajar

pada siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW

Peresak..

Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan

sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada

hipotesis statistik.

Ho : μ = s

48
Ha : μ = s

μ : nilai rata-rata populasi yang di hipotesiskan atau

ditaksir melalui sampel

Jadi untuk mencari uji hipotesis deskriptif dan statistik dapat

mengunakan rumus uji-t sebagai berikut:

X 1−X 2


t = s1 +s 22

n1 +n2
2

Keterangan :
t = koefien t
x1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen posttest

x2 = nilai rata-rata kelompok eksperimen pretest

n1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen posttest


n2 = jumlah sampel kelompok eksperimen pretest
2
S1 = standar deviasi kelompok eksperimen posttest

S22 = standar deviasi kelompok eksperimen pretest

(Sugiyono, 2013: 181).

Hasil uji-t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan

5%. Jika ttabel ≥ thitung maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak. Dan

jika ttabel ≤ thitung maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima.

49
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak

Madrasah Ibtidaiyah Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak terlahir

sebagai madrasah swasta pada tahun 2016 yang menempati sebuah

bangunan yang merangkap mushola.

Madarasah Ibtidaiyah adalah wadah kegiatan propesional untuk

membina,

membimbing, mendidik, mengarahkan siswa/siawi secara koordinatif dan

fungsional antara kepala madrasah, dewan guru, wali murid beserta pihak

terkait (Stic Kholder).

Visi dan Misi MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak yaitu

sebagai berikut:

Visi : Menjadikan Madrasah yang berprestasi

Misi :

a. mandiri

b. Berperestasi dan

c. Berahlak qur’ani

2. Tujuan MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak

a) Menghasilkan Lulusan yang berprestasi dan Islami

b) Menghasilkan Guru yang Profesional

50
a. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu penyelenggaraan madrasah yang efektif dan

efisiaen, serta meningkatkan peranserta masyarakat secara optimal

dan mengembangkan pembelanjaran aktif, dinamik, menyenangkan

dengan pemanpaatan sumberdaya lingkungan yang ada.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan kemampuan-kemampuan individual.

2) Meningkatkan propesional civitas madrasah dalam mencapai

target mutu yang ditetapkan.

3) Meningkatkan jaringan kerja kemitaraan antara madrasah, dengan

masyarakat dan pihak manapun untuk berkontribusi secara optimal

dalam menyelenggarakan pendidikan dimadrasah

4) Mengembangkan peran aktif masyarakat terhadap terhadap

masalah yang dialami dalam menuju madrasah madiri dan

bermutu kompetitif.

3. Karakteristik MI Darul Qur'an Al-Hasan NW Peresak

Memiliki kebijakan mutu PBM yang berorientasi pada proses belajar

untuk bekerja, belajar untuk hidup bersama, belajar untuk mengetahui,

belajar untuk diri sendiri.

a. Sumberdaya yang tersedia memiliki kemampuan PBM dan manajerial.

b. Staf yang kompeten, berdedikasi yang tinggi, kebersamaan, keterikatan,

kesatuan dan komunikatif, lingkungan madrasah yang aman, tertib dan

menyenangkan.

51
c. Memiliki harapan prestasi yang tinggi, pengelolaan dengan tenaga

kependidikan yang efektif, perencanaan yang matang, penilaian dan

imbal jasa.

d. Berorientasi pada siswa yang memiliki budaya mutu, kontrol untuk

kendali kualitas, kewenangan selaras dengan tanggung jawab, prestasi

disertai dengan penghargaan, kerjasama yang solid, aman, nyaman dan

puas serta merasa memiliki.

e. Manajemen yang memadai, tim kerja yang kompak, cerdas, dinamis,

dan komunikatif, partisipasi warga madrasah yang tinggi, mau berubah

dan terbuka, memperbaiki diri dan mengantisipasi kebutuhan

masyarakat serta memiliki akuntabilitas (laporan, presentasi, respon

orang tua).

4. Keadaan MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak

Tabel 1

a. Keadaan Sekolah (MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak)

NO KEADAAN SEKOLAH KETERANGAN


1 Status Gedung Hak Milik
2 Luas Tanah 8 Are
3 Luas Bangunan 7Are
4 Jumlah Lokal 8 Lokal
5 Nomor Tanggal Piagam 364 tahun 2021
6 Nomor Tanggal Sertifikat AHU-0037100-AH-01-04 tahun
2021
7 Akte Pendirian No.24 Notaris
Lalu Muhammad Salahuddin,SH
8 Nomor Izin Mendirikan

52
Bangunan NSM: 111252030241
9 Di dirikan pada Tanggal dan
Tahun 09 September 2016
10 SK Pendirian SK Menteri hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik
Indonesia
11 Situasi Gedung
a. Bangunan Permanen
b. Pagar Tembok / Besi
c. Tanaman Ada
d. Kebersihan Baik
INVENTARIS

12 Air Bersih Ada


13 Listrik Ada
14 MCK Ada
15 Perumahan, Penjaga Ada
16 Kepala Madrasah Sertifikasi
17 Pengurus Komite Ada
18 Meja Kursi Guru / TU / 10 Stel
Kepala
19 Meja Kursi Murid 135 Stel
20 Jumlah Almari 13 Buah
21 Jumlah Papan Tulis 6 Buah
22 Jumlah Papan Statistik 9 Buah
23 Jumlah Mesin TIK 2 Buah
24 Jumlah Komputer 4 Unit
25 Jumlah Guru Sertifikasi : 3 Orang
Honor : 5 Orang
26 TU 1 Orang

53
27 Penjaga Sekolah 1

b. Nama-nama Guru dan Karyawan MI.DAARUL QUR’AN AL-HASAN

NW PERESAK

Tabel 2

NO NAMA JABATAN

1 Jupriandi,QH.SS.I Kepala Sekolah


2 Hamidah,QH.SS Guru
3 Subadi,SE TU
4 Nurhayati,S,PD Guru
5 Ema Astuti Artina,S,Pd Guru
6 Suriani Wiwik Anggraini Guru
7 Nurul Aini,S.Pd Guru
8 Hultiyawati,S.Pd Guru
9 Bahriyah,S.Pd Guru

B. Data Hasil Uji Coba Instrumen

Data uji coba tes hasil belajar IPA diperoleh dari uji coba instrumen tes

yang terdiri dari 15 soal pada siswa di luar populasi sampel penelitian. Uji

coba tes dilakukan pada tanggal di 20 April 2022 MI NW Dasan Tengak.

1. Uji Validitas

Upaya untuk mendapatkan data yang akurat harus memenuhi

kriteria yang baik. Uji coba tes dilakukan untuk mengetahui apakah butir

soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen tes

penelitian ini menggunakan validitas isi dan korelasi Product Moment.

54
Dari uji validitas isi yang terdiri dari 15 butir soal tersebut. Adapun

hasil analisis validitas uji coba instrumen tes 15 butir soal dapat dilihat

pada Tabel 8 berikut ini:

Tabel 3

2. Hasil Uji Validitas Soal

No
Kesimpulan
Item
1 0.396 0.731 Valid
2 0.396 0.752 Valid
3 0.396 0.500 Valid
4 0.396 0.731 Valid
5 0.396 0.211 Tidak Valid
6 0.396 0.459 Valid
7 0.396 0.252 Tidak Valid
8 0.396 0.126 Tidak Valid
9 0.396 0.354 Tidak Valid
10 0.396 0.523 Valid
11 0.396 0.487 Valid
12 0.396 0.358 Valid
13 0.396 0.224 Tidak Valid
14 0.396 0.731 Valid
15 0.396 0.423 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal terhadap 15 butir soal

yang diuji cobakan, terdapat 5 butir soal yang tidak valid karena nilai <

Butir soal tersebut adalah nomor 5, 7, 8, 9 dan 13, sedangkan butir soal

yang valid karena nilai

55
> yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 10, 11, 12, 14, 15. Adapun hasil

analisis uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 5.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini dilakukan untuk mengkaji

soal-soal tes berdasarkan tingkat kesulitannya, apakah soal tersebut

dikategorikan sukar, sedang, dan mudah. Adapun analisis tingkat

kesukaran dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini:

Tabel 4

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Nomor Tingkat Kesukaran Keterangan


Soal
1 0.42 Sedang
2 0.41 Sedang
3 0.36 Sedang
4 0.42 Sedang
5 0.35 Sedang
6 0.37 Sedang
7 0.23 Sukar
8 0.3 Sedang
9 0.29 Sukar
10 0.36 Sedang
11 0.34 Sedang
12 0.28 Sukar
13 0.58 Sedang
14 0.42 Sedang
15 0.32 Sedang

56
Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir tes terhadap 15 butir soal

yang diuji cobakan, maka soal yang diterima adalah soal dengan tingkat

kesukaran sedang yaitu dengan tingkat kesukaran 0.30 - 0.70. Berdasarkan

hasil analisis tingkat kesukaran uji coba tes, maka diperoleh 12 soal

dengan tingkat kesukaran sedang. Adapun hasil tingkat kesukaran dapat

dilihat pada Lampiran 7.

4. Uji Reliabilitas

Setelah butir-butir soal dilakukan uji validitas, uji tingkat

kesukaran, selanjutnya butir soal diujikan reliabilitasnya. Tujuan dari

pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen

sebagai alat ukur, sehingga instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data. Adapun perhitungan uji reliabilitas dapat

dilihat pada Lampiran 6.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus

Alpha cronbach diperoleh nilai =0,708, karena > maka instrumen soal

reliabel.

C. Hasil Kesimpulan Uji Coba Tes

Hasil perhitungan validitas, uji tingkat kesukaran, daya beda, dan

reliabilitas instrumen dirangkum dalam tabel 10 berikut ini:

57
Tabel 5 Kesimpulan Instrumen Soal

Item Tingkat Kesimpulan


Uji Validitas
Soal Kesukaran
1 Valid Sedang Digunakan

Valid Sedang Digunakan


2
Valid Sedang Digunakan
3
Valid Sedang Digunakan
4
Tidak Valid Sedang Tidak Digunakan
5
Valid Sedang Digunakan
6
Tidak Valid Sukar Tidak Digunakan
7
Tidak Valid Sedang Tidak Digunakan
8
Tidak Valid Sukar Tidak Digunakan
9
Valid Sedang Digunakan
10
Valid Sedang Digunakan
11
Valid Sedang Digunakan
12
Tidak Valid Sukar Tidak Digunakan
13
Valid Sedang Digunakan
14
Valid Sedang Digunakan
15

Berdasarkan tabel perhitungan validitas, tingkat kesukaran dan

reliabilitas butir soal, maka dari 10 soal yang diuji cobakan peneliti

mengambil 10 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 10, 11, 12, 14 dan 15.

58
D. Hasil Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

didapat peneliti merupakan data dari distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Lieliefors. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah : H0 = Sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

Uji normalitas data hasil belajar siswa kelas 3 MI Daarul Qur'an

Al-Hasan NW Peresak dan MI NW Dasan Tengak, terdapat dua

perhitungan uji normalitas data yaitu eksperimen, kontrol, yang

dirangkum pada tabel 11 berikut ini:

Tabel 6 Uji Normalitas


Perlakuan Keputusan Uji

Eksperimen (a1) 0,14 0,154 H0 diterima


0
Kontrol (a1) 0,13 0,154 H0 diterima
1

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa data

eksperimen diperoleh = 0.154 dan = 0.140 dan taraf signifikan = 0.05,

hal ini menunjukkan bahwa < , dan diterima. Dengan demikian data

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan data dapat

dilihat pada Lampiran 17. Pada kelas kontrol = 0.154 dan = 0.131

59
dan taraf signifikan = 0.05 hal ini menunjukkan bahwa < , dan

diterima.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

sampel memiliki variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas pada

penelitian ini menggunakan uji Bartlett. Hasil perhitungan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 7 Uji Homogenitas

No Kelompok χ2hitung χ2tabel Keputusan Kesimpul


an
1 A1 & A2 3,166 3,481 H0 diterima Homogen
Berdasarkan tabel di atas, pada pengujian varians ini diperoleh <.

Hasil pengujian nilai chi kuadrat dengan taraf signifikan = 0.05.

Dengan demikian < , sehingga diterima artinya data berasal dari populasi

homogen, data perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 18.

E. Pengujian Hipotesis

Tehnik analisi data yang digunakan dalam penelitian setelah uji

prasyarat terpenuhi maka dilakukan maka dilakukan uji lanjutan, yakni

pengujian hepotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t yang meliputi

uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t.

Dengan hipotesis penelitiannmya adalah:

60
1. Ho: Tidak ada Pengaruh pendekatan belajar SAVI (somatic–auditory–

visualization–intellectually) terhadap hasil belajar IPA kelas 3 MI Daarul

Qur'an Al-Hasan NW Peresak

H1: Terdapat Pengaruh model pembelajaran SAVI (somatic–auditory–

visualization–intellectually) terhadap hasil belajar IPA kelas 3 MI Daarul

Qur'an Al-Hasan NW Peresak

Uji t digunakan apabila sampel berdistribusi normal, dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 8 Uji-T

No Kelompok Lhitung Ltabel Keputusan


1 A1 & A2 5,342 1,645 H0 ditolak

Berdasarkan tabel di atas, pada pengujian uji t diperoleh Lhitung 

Ltabel, sehingga H0 ditolak berarti H1 diterima, yang dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran SAVI (somatic–auditory–

visualization–intellectually terhadap hasil belajar peserta didik MI Daarul

Qur'an Al-Hasan NW Peresak dan MI NW Dasan Tengak perhitungan

dapat dilihat pada Lampiran 19.

F. Pembahasan

Penelitian ini mempunyai dua variabel yang menjadi objek penelitian,

yaitu variabel bebas berupa model pembelajaran SAVI (somatic–auditory–

visualization– intellectually variabel terikatnya hasil belajar IPA. Peneliti

mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas 3 MI Daarul

61
Qur'an Al-Hasan NW Peresak yang berjumlah 33 siswa sebagai kelas

eksperimen dengan Model pembelajaran SAVI (somatic–auditory–

visualization– intellectually dan kelas 3 MI NW Dasan Tengak yang

berjumlah 33 siswa sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model

pembelajarn konvensional, materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah

materi wujud benda di lingkungan sekitar dan peristiwa dalam kehidupan.

Data-data pengujian hipotesis dikumpulkan peneliti dengan mengajarkan

materi wujud benda cair, padat, gas dan daur air pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol masing-masing 4 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama pre-

test dilanjutkan belajar pertemuan pertama hingga pertemuan ke empat.

Pertemuan ke lima post-test dilaksanakan untuk evaluasi atau tes akhir siswa

sebagai pengambilan data penelitian dengan bentuk tes untuk memperoleh

hasil belajar.

Soal tes akhir tersebut adalah instrumen yang telah di validasi oleh dua

dosen yaitu, Muhammad Marwazi S.Pd.sebagai ahli bahasa indonesia dan

Suhaili Munhar M.Pd sebagai ahli mata pelajaran IPA Soal tersebut telah

diuji cobakan untuk mendapat hasil validitas, reliabilitas, dan tingkat

kesukaran, sampel yang digunakan untuk uji coba adalah MI Masyariqul

ANWar IV Sukabumi Bandar Lampung yang berjumlah 27 siswa. Adapun

hasil analisis butir soal terkait uji kelayakan instrumen diperoleh hasil uji dari

15 soal yang diujikan terdapat 10 soal yang termasuk dalam katagori valid, 5

soal yang termasuk dalam katagori sedang dan sukar, hasil perhitungan uji

realiabilitas menunjukkan bahwa reliabilitas soal adalah baik.

62
Proses pembelajaran sebelum memulai pembelajaran pada pertemuan

pertama pada pertemuan pertama,kedua,ketiga di kelas eksperimen berjalan

sesuai pada RPP yang telah dibuat, siswa terlihat aktif dan kondusif saat

proses pembelajaran berlangsung, sedangkan pertemuan

pertama,kedua,ketiga pada kelas kontrol, siswa terlihat pasif dalam

menerima pelajaran dan kelas kondusif saat proses pembelajaran.

Pada pertemuan keempat pada kelas eksperimen dan kontrol diberi

evaluasi atau tes akhir setelah mendapatkan materi dalam penelitian, hasil

evaluasi pada kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata 86,606 dapat

dilihat pada lampiran 14 dan kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata 73,363,

perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA menggunakan Model pembelajaran SAVI (somatic–auditory–

visualization– intellectually lebih tinggi dari pada hasil belajar pada mata

pelajaran IPA dengan menggunakan metode kovensional. Hal ini sesuai

dengan perhitungan yang menggunakan analisis Uji t. peneliti telah

melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t yang hasilnya T =

1,645 dan T = 5,342, sehingga T > T dapat disimpulkan bahwa

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model

pembelajaran SAVI (somatic–auditory– visualization–intellectually terhadap

hasil belajar IPA peserta didik kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW

Peresak.

63
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah penulis

uraikan pada BAB IV bahwa model pembelajaran SAVI (somatic, auditory,

visual, intellectually) memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA. Hal ini sesuai dengan perhitungan yang menggunakan

analisis Uji t. peneliti telah melakukan perhitungan dengan menggunakan

uji t yang hasilnya T = 1,645 dan T= 5,342, sehingga T > T maka

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran

SAVI (somatic– auditory–visualization–intellectually terhadap hasil belajar

IPA peserta didik kelas 3 MI Daarul Qur'an Al-Hasan NW Peresak.

Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran SAVI ada

pemberian tugas kelompok dan tugas individu agar siswa dapat menguasai

materi dengan baik. Siswa dapat memperhatikan siswa lain menjelaskan

materi. Siswa dapat belajar presentasi menguraikan materi setelah

bereksperimen, maka dengan demikian model pembelajaran SAVI (somatic,

auditory, visual, intellectually) memberikan pengaruh yang lebih baik

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut :

1. Kepada Pendidik

64
Dalam pembelajaran IPA disarankan kepada pendidik menggunakan

pendekatan belajar SAVI (somatic, auditory, visual, intellectually) dalam

pendekatan ini siswa belajar bereksperimen dan melatih siswa untuk

berfikir kritis. Selain itu siswa dapat menggabungkan seluruh panca indra

saat belajar.

2. Kepada Peserta Didik

Kepada peserta didik hendaknya merubah cara belajar dengan baik

dan kondusif sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan dapat

menguasai materi dengan baik agar dapat memperoleh hasil belajar yang

maksimal.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti lain yang akan menerapkan pendekatan belajar SAVI

(somatic, auditory, visual, intellectually) dapat menerapkannya pada

pokok bahasan lain dan dengan jangka waktu yang lebih lama. Hal

tersebut dikarenakan –p0pada penelitian ini waktu yang digunakan oleh

peneliti cukup singkat sehingga peneliti kurang mengetahui apakah ada

faktor-faktor lain yang dapat memepengaruhi pemahaman konsep

matematis peserta didik dalam proses pembelajaran IPA

65
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. (2017). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mardapi, Djemari. (2008). Tekhnik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.

Sukardi. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. IKAPI:


CV. Alfabeta.

Sukmadinata, N,S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya Offset.

Trianto, (2009). Mendesain Model pembelajaran inovatif-progresif.


Jakarta :kencana.

Trimo Lavyanto. (2006). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: CV


Citra Praya.

Wina Sanjaya, (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Abdullah Aly. Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara,2011.

Abu Ahmadi. Suparmo. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Anas Sudijono. Pengantar Eveluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali


Pers,2011.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Widi Wisudawati. Eka Sulistiowati. Metodologi Pembelajaran IPA.


Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

66
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grifando
Persada,2009.

Dave Meier. The Accelerated Learning Handbooks: Panduan Kreatif


dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan.
Diterjemahkan Oleh Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa. 2005.

Dimyati dan Mujiyono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka


Cipta.

Fuad Ihsan. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta: Jakarta, 2013.


Cetakan Ke-8. Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia, 2011.

Juliansyah Noor. Metodologi Penelitian. Jakarta: Charisma Putra


Utama, 2011.

Karwono Dan Heni Mularsih. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:


Rajawali Pers, 2012.

Made Pidarta. Landasan Kependidikan (Stimulus Ilmu Pendidikan


Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,


2010.

Miftahul Huda. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2009.

Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada,


2013.

Putra, Rizema, Sitiatava. Desain Belajar Mengajar Kreatif


Berbasis Sains.Jogjakarta: Diva Press, 2013.

67
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2013.

Sukardi. evaluasi pendidikan (prinsip & operasionalnya). Jakarta: Bumi


Aksara, 2011.

Bahri, Syaiful dan Ain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:


Rineka Cipta, 2006.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Samatowa, Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta Barat:


www.Indeks- penerbit.com, 2010.

Hariyanto, Warsono. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2014. Nurkancana, Wayan & Sunartana.
Pendidikan Evaluasi. Surabaya: Usaha Offset

Printing, 2013

68
KISI-KISI TES IPA ( ILMU PENGETAHUAN ALAM )

Sekolah Kelas/semester Mata pelajaran Kompetensi Dasar

: MI DAARUL QUR'AN AL-HASAN NW PERESAK


: Ill / Ganjil
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
: 1.2 Mengidentifikasi perubahan wujud benda
3.6 Mendeskripsikan siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi
serta kelangsungan makhluk hidup.

69
Indikator Butir soal Jumlah

70
Mengidentifikasi wujud 4, 7, 8 3
benda padat, cair dan gas
Menjelaskan sifat wujud 1, 3 2
benda padat, cair dan gas
Menjelaskan perubahan 2, 5 2
wujud benda
Mengidentifikasi daur air 6, 7, 13, 14 4

Manfaat air dalam 8, 12, 15 3


kehidupan
Peristiwa daur air dalam 9, 10, 11 3
kehidupan
Jumlah soal 15

SOAL VALIDASI TES SISWA

71
Nama :
Kelas :
1. Petunjuk pengerjaan soal
a. Tulis terlebih dahulu nama dan kelas kalian pada kolom yang telah
disediakan
b. Bacalah soal tes dengan teliti sebelum menjawab
c. Berilah jawaban yang tepat pada soal tersebut
d. Dahulukan menjawab soal yang paling mudah
e. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada petugas

2. Jawablah soal dibawah ini dengan benar!

NO SOAL Kata kunci Keterangan


1 Balon yang didiamkan Penyusutan a. Mengandung
unsur
pada cuaca yang dingin
intelektual
maka pada pagi harinya b. C1
pengetahuan
akan semakin kecil. Hal
itu karena udara dalam
balon mengalami…
2 Jelaskan 5 jenis proses Membeku : - Mengandun g
perubahan benda yang Peristiwa benda unsur visual
pernah kalian lihat di cair menjadi - C2
dalam kehidupan sehari- padat pemahaman
hari… Mencari :
Peristiwa benda
padat menjadi
cair
Menguap :
Peristiwa benda
cair menjadi gas
Menyublim :
Peristiwa benda
padat menjadi
gas
Mengembun :
Peristiwa benda
gas menjadi cair

72
3 Saat menuangkan air -bentukbenda - Mengandung
kedalam mangkuk dan cair selalu unsur somatic
gelas perhatikan dan mengikuti - C3
jelaskan sifat dari benda wadahnya penerapan/ aplikasi
cair… -Bentuk
permukaan benda
cair yang tenang
selalu datar
-Benda cair
mengalir ke
tempat rendah
-Benda cair
menekan ke
segala arah
Jelaskan bentuk, volume Balon merupakan - Mengandung
dan massa pada balon benda gas yang unsur somatic
yang ditiup… memiliki bentuk - C3
dan penerapan/ aplikasi
volume yang
berubah-
ubah, dan tidak
memiliki massa
5 Sebutkan kegiatan yang 5) Pembakaran - Mengandung
dapat merubah sifat dan 6) Pendinginan unsur somatic
bentuk benda… 7) Pemanasan - C3
8) Perkaratan penerapan/ aplikasi
9) Pembusukan

6 Pernahkah kalian Cair menjadi gas - Mengandung


mendengar panci yang yang berarti unsur auditory
berbunyi ketika air yang menguap - C2
di dalam panci itu pemahaman
mendidih? Perubahan apa
yang terjadi pada
peristiwa tersebut?

7 Sebutkan contoh benda Cair = - Mengandung


padat, cair dan gas? air, kecap, sirup unsur visual
Masing-masing 3 Padat = - C1
batu meja, kursi pengetahuan
Gas =
udara, uap, balon

73
8 Bentuk benda cair wadahnya - Mengandung
berubah-ubah sesuai unsur visual
dengan… - C2
pemahaman

9 Mengapa air selalu Karena adanya - Mengandun g


tersedia di bumi, daur air unsur
meskipun digunakan menyebabkan intelektual
setiap hari… jumlah air - C1
di bumi pengetahuan
secara
keseluruhan tetap

0 Air tidak akan habis Daur air - Mengandung


karena air mengalami unsur intelektual
peristiwa… - C1
pengetahuan

11 Penguapan air yang Evaporasi - Mengandung


terdapat di samudera, unsur visual
danau dan sungai karena - C1
terkena sinar matahari pengetahuan
disebut ….
12 Sebutkan 5 manfaat Air 2. Untuk - Mengandung
bagi kehidupan manusia! minum unsur somatic
3. Sarana - C3
pembangkit listrik penerapan/ aplikasi
4. Sarana
transportasi
5. Sarana olah
raga
6. Untuk
perikanan dan
pariwisata
13 Pada musim kemarau, kemarau - Mengandun g
pembabatan hutan secara unsur somatic
liar dapat - C2
mengakibatkan… pemahaman

74
14 Sebutkan 4 kegiatan 1. Penebangan Mengandung
Manusia yang hutan secara Unsur intelektual
mempengaruhi daur air… liar - C1
2. Penutupan pengetahuan
permukaan
tanah dengan
bangunan atau
aspal dan beton
3. Pembuangan
air limbah
langsung ke
sungai
4. Penggunaan
bahan bakar
fosil
15 Sebutkan 3 cara-cara 2. Menggunaka n - Mengandun g
menghemat air dalam air sesuai unsur somatic
kehidupan sehari-hari… kebutuhan - C3
3. Mematikan penerapan/
keran air jika aplikasi
selesai
menggunaka n
4. Menggunaka n
air bekas
cucian untuk
menyiram
halaman

75
Analisis Lembar Validasi
Hasil Jawaban Responden
No. Nama Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 total
1 U-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 18
2 U-02 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 2 2 3 2 37
3 U-03 2 1 1 2 0 3 0 3 0 3 0 0 4 2 1 22
4 U-04 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 4 1 2 23
5 U-05 2 2 3 2 2 3 2 0 0 0 1 1 3 2 4 27
6 U-06 2 1 1 2 1 0 0 2 1 2 2 1 1 2 0 18
7 U-07 3 4 3 3 2 3 1 2 3 4 3 3 4 3 4 45
8 U-08 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 28
9 U-09 4 3 2 4 0 2 0 2 2 2 2 2 4 4 1 34
10 U-10 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 0 4 2 2 1 29
11 U-11 3 1 2 3 2 2 3 0 2 0 1 0 4 3 2 28
12 U-12 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 22
13 U-13 2 1 2 2 2 2 0 1 2 1 0 0 3 2 2 22
14 U-14 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 4 1 3 1 1 25
15 U-15 3 3 2 3 2 1 3 0 2 3 3 3 4 3 0 35
16 U-16 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 4 1 1 22
17 U-17 3 4 2 3 2 1 0 2 0 2 4 0 2 3 4 32
18 U-18 2 2 2 2 3 1 0 1 2 1 1 1 1 2 2 23
19 U-19 2 4 1 2 3 4 2 1 1 1 2 0 4 2 1 30
20 U-20 2 1 2 2 0 1 2 2 2 2 0 4 2 2 1 25
Jumlah 42 41 36 42 35 37 23 30 29 36 34 28 58 42 32 545
rhitung 0.73143 0.75213 0.50076 0.73143 0.2117 0.45978 0.25274 0.12637 0.35408 0.52381 0.48771 0.35883 0.22486 0.73143 0.4238
rtabel 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396
Kesimpulan VALID VALID VALID VALID TV VALID TV TV TV VALID VALID VALID TV VALID VALID

75
Analisis Lembar Relibialitas

Hasil Jawaban Responden


No. Nama Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
1 U-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 18
2 U-02 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 2 2 3 2 37
3 U-03 2 1 1 2 0 3 0 3 0 3 0 0 4 2 1 22
4 U-04 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 4 1 2 23
5 U-05 2 2 3 2 2 3 2 0 0 0 1 1 3 2 4 27
6 U-06 2 1 1 2 1 0 0 2 1 2 2 1 1 2 0 18
7 U-07 3 4 3 3 2 3 1 2 3 4 3 3 4 3 4 45
8 U-08 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 28
9 U-09 4 3 2 4 0 2 0 2 2 2 2 2 4 4 1 34
10 U-10 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 0 4 2 2 1 29
11 U-11 3 1 2 3 2 2 3 0 2 0 1 0 4 3 2 28
12 U-12 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 22
13 U-13 2 1 2 2 2 2 0 1 2 1 0 0 3 2 2 22
14 U-14 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 4 1 3 1 1 25
15 U-15 3 3 2 3 2 1 3 0 2 3 3 3 4 3 0 35
16 U-16 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 4 1 1 22
17 U-17 3 4 2 3 2 1 0 2 0 2 4 0 2 3 4 32
18 U-18 2 2 2 2 3 1 0 1 2 1 1 1 1 2 2 23
19 U-19 2 4 1 2 3 4 2 1 1 1 2 0 4 2 1 30
20 U-20 2 1 2 2 0 1 2 2 2 2 0 4 2 2 1 25
Jumlah 42 41 36 42 35 37 23 30 29 36 34 28 58 42 32 545
2
Si 0.7263158 1.20789 0.48421 0.72632 1.14474 1.08158 0.97632 0.78947 0.6816 1.01053 1.8 1.62105 1.25263 0.72632 1.410526
∑Si2 15.639474
St2 46.197368
k 15
k-1 14
r11 0.7087114
Kesimpulan Relibialitas

Analisis Tingkat Kesukaran


Hasil Jawaban Responden

76
Butir Soal
No. Nama Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tota
l
1 U-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 18
2 U-02 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 2 2 3 2 37
3 U-03 2 1 1 2 0 3 0 3 0 3 0 0 4 2 1 22
4 U-04 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 4 1 2 23
5 U-05 2 2 3 2 2 3 2 0 0 0 1 1 3 2 4 27
6 U-06 2 1 1 2 1 0 0 2 1 2 2 1 1 2 0 18
7 U-07 3 4 3 3 2 3 1 2 3 4 3 3 4 3 4 45
8 U-08 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 28
9 U-09 4 3 2 4 0 2 0 2 2 2 2 2 4 4 1 34
10 U-10 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 0 4 2 2 1 29
11 U-11 3 1 2 3 2 2 3 0 2 0 1 0 4 3 2 28
12 U-12 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 22
13 U-13 2 1 2 2 2 2 0 1 2 1 0 0 3 2 2 22
14 U-14 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 4 1 3 1 1 25
15 U-15 3 3 2 3 2 1 3 0 2 3 3 3 4 3 0 35
16 U-16 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 4 1 1 22
17 U-17 3 4 2 3 2 1 0 2 0 2 4 0 2 3 4 32
18 U-18 2 2 2 2 3 1 0 1 2 1 1 1 1 2 2 23
19 U-19 2 4 1 2 3 4 2 1 1 1 2 0 4 2 1 30
20 U-20 2 1 2 2 0 1 2 2 2 2 0 4 2 2 1 25
B 42 41 36 42 35 37 23 30 29 36 34 28 58 42 32 545
Skor Max 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JS 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P 0.42 0.41 0.36 0.42 0.35 0.37 0.23 0.3 0.29 0.36 0.34 0.28 0.58 0.42 0.32
Kesimpulan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang

77
HASIL PRE-TEST DAN POST-TES
KELAS EKSPERIMEN

Nilai Pre-test kelas eksperimen


No Nama Siswa P/L Skor
1 Alisya Putri Shaylla P 70
2 Abdurrahman Sa’ad L 80
3 Anggi Nor Hayati P 70
4 Azka Ahmad Fauzi L 60
5 A. Tamam Al-Hadr L 50
6 Aqel Elma Putri P 58
7 Bunga Auliandra P 70
8 Dhimas Dwi Ramadhan P 60
9 Frizka Qurotul Aini P 60
10 Farah Putri Zahra P 90
11 Ikhwan Nurrohim L 74
12 Intan Pratiwi P 75
13 Kevin Saputra L 56
14 M. Davin Maynaki Ilyas L 58
15 M. Raihan Almadi L 60
16 M. Zaki Fadila L 65
17 M. Nur Aldobli L 64
18 Najwa Rahma Azzahra P 78
19 Nazwa Azzahra P 50
20 Naswa Salsabila P 58
21 Najla Tri Alifah P 68
22 Nabila Syifa Kayana P 50
23 Rachmalia Syahrani P 49
24 Ralfi Pratama Putra P 60
25 Riesky Rahmatillah H P 74
26 Ridwan Arisandi L 75
27 Shabrina Hanum P 70
28 Siti Hajar Mumtazah P 80
29 Salsabila P 50
30 Satrio Maulana L 59
31 Safina Indah Sari P 60
32 Putri Nia Permadani P 78
33 Trimulyani Halimah P 80

Nilai rata-rata 65.42


KKM 70

Nilai post-test kelas eksperimen


No Nama Siswa P/L Skor
1 Alisya Putri Shaylla P 100

78
2 Abdurrahman Sa’ad L 98
3 Anggi Nor Hayati P 88
4 Azka Ahmad Fauzi L 80
5 A. Tamam Al-Hadr L 92
6 Aqel Elma Putri P 98
7 Bunga Auliandra P 72
8 Dhimas Dwi Ramadhan P 70
9 Frizka Qurotul Aini P 70
10 Farah Putri Zahra P 100
11 Ikhwan Nurrohim L 100
12 Intan Pratiwi P 70
13 Kevin Saputra L 85
14 M. Davin Maynaki Ilyas L 98
15 M. Raihan Almadi L 88
16 M. Zaki Fadila L 70
17 M. Nur Aldobli L 74
18 Najwa Rahma Azzahra P 100
19 Nazwa Azzahra P 70
20 Naswa Salsabila P 92
21 Najla Tri Alifah P 90
22 Nabila Syifa Kayana P 88
23 Rachmalia Syahrani P 74
24 Ralfi Pratama Putra P 85
25 Riesky Rahmatillah H P 90
26 Ridwan Arisandi L 98
27 Shabrina Hanum P 80
28 Siti Hajar Mumtazah P 100
29 Salsabila P 80
30 Satrio Maulana L 88
31 Safina Indah Sari P 72
32 Putri Nia Permadani P 98
33 Trimulyani Halimah P 100

Nilai rata-rata 86.60


KKM 70

79
HASIL POST-TES KELAS KONTROL

Nilai Pre-test kelas kontrol


No Nama Siswa P/L Skor
1 Alifia Istiqomah P 48
2 Ahmad Rafi Sutrisno L 40
3 Aji Nur Panata Gama L 70
4 Aqila Hulwa Mufidah P 69
5 Apdholudin Al-Ajhari L 68
6 Aldila Naisya Putri P 60
7 Alviola Naura Jannah P 60
8 Dicky Ardiansyah L 60
9 Ery Surya Pratama L 40
10 Febriana Saputri P 49
11 Fiola Oktaviani P 70
12 Fida Izatul Ulva P 60
13 Ismatul Arifah P 69
14 Juan Putra Rizki L 48
15 Lulu Lutfia Zahra P 69
16 M. Qori Ilmansyah L 40
17 M. Fadilah Kurniawan L 45
18 Maudi Fadhilah Aulia P 70
19 M. Bagus Atmaja L 44
20 M. Melbi Ihkwanullah L 50
21 M. Ilham Sanjaya L 55
22 M. Fathir Ramadhan L 49
23 M. Afif Pasha L 58
24 Naza Andrian L 50
25 Nasyah Velinda Eliza P 48
26 Risma Aulia P 49
27 Reno Al-Fauzan L 50
28 Syahid Raffi Alfitsani L 44
29 Selvi Dea Sari P 40
30 Sari Julia Putri P 60
31 Salsabila Eka Safitri P 69
32 Sadira Hari Saputri P 70
33 Zulaikha Nur Fajrina P 75

Nilai rata-rata 55.93


KKM 70

80
Nilai Post-test kelas kontrol
No Nama Siswa P/L Skor
1 Alifia Istiqomah P 60
2 Ahmad Rafi Sutrisno L 70
3 Aji Nur Panata Gama L 72
4 Aqila Hulwa Mufidah P 74
5 Apdholudin Al-Ajhari L 72
6 Aldila Naisya Putri P 74
7 Alviola Naura Jannah P 90
8 Dicky Ardiansyah L 70
9 Ery Surya Pratama L 65
10 Febriana Saputri P 75
11 Fiola Oktaviani P 75
12 Fida Izatul Ulva P 90
13 Ismatul Arifah P 84
14 Juan Putra Rizki L 65
15 Lulu Lutfia Zahra P 78
16 M. Qori Ilmansyah L 60
17 M. Fadilah Kurniawan L 65
18 Maudi Fadhilah Aulia P 75
19 M. Bagus Atmaja L 60
20 M. Melbi Ihkwanullah L 65
21 M. Ilham Sanjaya L 70
22 M. Fathir Ramadhan L 90
23 M. Afif Pasha L 75
24 Naza Andrian L 65
25 Nasyah Velinda Eliza P 72
26 Risma Aulia P 72
27 Reno Al-Fauzan L 72
28 Syahid Raffi Alfitsani L 75
29 Selvi Dea Sari P 80
30 Sari Julia Putri P 84
31 Salsabila Eka Safitri P 80
32 Sadira Hari Saputri P 78
33 Zulaikha Nur Fajrina P 78

Nilai rata-rata 73.63


KKM 70

81
Tabel Normalitas Kelas Eksperimen

NO NAMA xi xi- x bar zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi) |F(zi)-S(zi)|


- 16.6061
1 Dhimas Dwi Ramadhan 70 -1.47176 0.0705426 0.151515152 -0.08097256 0.080972559
-
2 Frizka Qurotul Aini 70 16.6061 -1.47176 0.0705426 0.151515152 -0.08097256 0.080972559
-
3 Intan Pratiwi 70 16.6061 -1.47176 0.0705426 0.151515152 -0.08097256 0.080972559
-
4 M. Zaki Fadila 70 16.6061 -1.47176 0.0705426 0.151515152 -0.08097256 0.080972559
-
5 Bunga Auliandra 70 16.6061 -1.47176 0.0705426 0.151515152 -0.08097256 0.080972559
-
6 Safina Indah Sari 72 14.6061 -1.29451 0.0977454 0.212121212 -0.11437585 0.114375847
-
7 M. Nur Aldobli 72 14.6061 -1.29451 0.0977454 0.212121212 -0.11437585 0.114375847
- 12.6061
8 Nazwa Azzahra 74 -1.11725 0.1319437 0.272727273 -0.14078353 0.14078353
-
9 Rachmalia Syahrani 74 12.6061 -1.11725 0.1319437 0.272727273 -0.1407835 0.14078353
-
10 Azka Ahmad Fauzi 80 6.60606 -0.58548 0.2791119 0.363636364 -0.0845245 0.084524505
-
11 Shabrina Hanum 80 6.60606 -0.58548 0.2791119 0.363636364 -0.0845245 0.084524505
-
12 Salsabila 80 6.60606 -0.58548 0.2791119 0.363636364 -0.0845245 0.084524505
13 Kevin Saputra 85 -1.60606 -0.14234 0.443405 0.424242424 0.01916254 0.019162538
14 Ralfi Pratama Putra 85 -1.60606 -0.14234 0.443405 0.424242424 0.01916254 0.019162538
15 Anggi Nor Hayati 88 1.39394 0.123542 0.5491611 0.545454545 0.00370652 0.003706518
16 Nabila Syifa Kayana 88 1.39394 0.123542 0.5491611 0.545454545 0.00370652 0.003706518
17 A. Tamam Al-Hadr 88 1.39394 0.123542 0.5491611 0.545454545 0.00370652 0.003706518
18 M. Raihan Almadi 88 1.39394 0.123542 0.5491611 0.545454545 0.00370652 0.003706518
19 Najla Tri Alifah 90 3.39394 0.300798 0.6182158 0.606060606 0.01215515 0.012155147
20 Riesky Rahmatillah H 90 3.39394 0.300798 0.6182158 0.606060606 0.01215515 0.012155147
21 Satrio Maulana 92 5.39394 0.478054 0.6836941 0.666666667 0.01702746 0.017027465
22 Abdurrahman Sa’ad 92 5.39394 0.478054 0.6836941 0.666666667 0.01702746 0.017027465
23 Naswa Salsabila 98 11.3939 1.009822 0.8437097 0.818181818 0.0255279 0.025527901
24 Ridwan Arisandi 98 11.3939 1.009822 0.8437097 0.818181818 0.0255279 0.025527901
25 Putri Nia Permadani 98 11.3939 1.009822 0.8437097 0.818181818 0.0255279 0.025527901
26 Alisya Putri Shaylla 98 11.3939 1.009822 0.8437097 0.818181818 0.0255279 0.025527901
27 Aqel Elma Putri 98 11.3939 1.009822 0.8437097 0.818181818 0.0255279 0.025527901
28 Farah Putri Zahra 100 13.3939 1.187078 0.8824016 1 -0.11759842 0.117598422
29 Ikhwan Nurrohim 100 13.3939 1.187078 0.8824016 1 -0.11759842 0.117598422
30 M. Davin Maynaki Ilyas 100 13.3939 1.187078 0.8824016 1 -0.11759842 0.117598422
31 Najwa Rahma Azzahra 100 13.3939 1.187078 0.8824016 1 -0.11759842 0.117598422
32 Siti Hajar Mumtazah 100 13.3939 1.187078 0.8824016 1 -0.11759842 0.117598422
33 Trimulyani Halimah 100 13.3939 1.187078 0.8824016 1 -0.11759842 0.117598422
∑x 2858
X bar 86.606
06
S 11.283
12
Ltabel 0.1542
33
Lhitung 0.1407
84
Kesimpulan Karena Lhitung ≤ Ltabel maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
Tabel Normalitas Kelas Kontrol

No. NAMA xi xi- x bar zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi) |F(zi)-S(zi)|


1 M. Bagus Atmaja 60 -13.63636 -1.663761 0.0480801 0.0909091 -0.042829 0.042829
2 Ery Surya Pratama 60 -13.63636 -1.663761 0.0480801 0.0909091 -0.042829 0.042829
3 M. Fadilah Kurniawan 60 -13.63636 -1.663761 0.0480801 0.0909091 -0.042829 0.042829
4 M. Melbi Ihkwanullah 65 -8.636364 -1.053716 0.1460066 0.2424242 -0.096418 0.0964177
5 Risma Aulia 65 -8.636364 -1.053716 0.1460066 0.2424242 -0.096418 0.0964177
6 M. Qori Ilmansyah 65 -8.636364 -1.053716 0.1460066 0.2424242 -0.096418 0.0964177
7 Naza Andrian 65 -8.636364 -1.053716 0.1460066 0.242424 -0.096418 0.0964177
8 Reno Al-Fauzan 65 -8.636364 -1.053716 0.1460066 0.2424242 -0.096418 0.0964177
9 Salsabila Eka Safitri 70 -3.636364 -0.44367 0.3286407 0.3333333 -0.004693 0.0046926
10 Maudi Fadhilah Aulia 70 -3.636364 -0.44367 0.3286407 0.3333333 -0.004693 0.0046926
11 Selvi Dea Sari 70 -3.636364 -0.44367 0.3286407 0.3333333 -0.004693 0.0046926
12 Alifia Istiqomah 72 -1.636364 -0.199651 0.4208766 0.4848485 -0.063972 0.0639719
13 Dicky Ardiansyah 72 -1.636364 -0.199651 0.4208766 0.4848485 -0.063972 0.0639719
14 Lulu Lutfia Zahra 72 -1.636364 -0.199651 0.4208766 0.4848485 -0.063972 0.0639719
15 Aqila Hulwa Mufidah 72 -1.636364 -0.199651 0.4208766 0.4848485 -0.063972 0.0639719
16 Sadira Hari Saputri 72 -1.636364 -0.199651 0.4208766 0.4848485 -0.063972 0.0639719
17 M. Ilham Sanjaya 74 0.363636 0.044367 0.5176941 0.5454545 -0.02776 0.0277605
18 Zulaikha Nur Fajrina 74 0.363636 0.044367 0.5176941 0.5454545 -0.02776 0.0277605
19 Ahmad Rafi Sutrisno 75 1.363636 0.1663761 0.5660695 0.6969697 -0.1309 0.1309002
20 Aji Nur Panata Gama 75 1.363636 0.1663761 0.5660695 0.6969697 -0.1309 0.1309002
21 Febriana Saputri 75 1.363636 0.1663761 0.5660695 0.6969697 -0.1309 0.1309002
22 Fiola Oktaviani 75 1.363636 0.1663761 0.5660695 0.6969697 -0.1309 0.1309002
23 Syahid Raffi Alfitsani 75 1.363636 0.1663761 0.5660695 0.6969697 -0.1309 0.1309002
24 Nasyah Velinda Eliza 78 4.363636 0.5324037 0.7027768 0.7878788 -0.085102 0.085102
25 M. Afif Pasha 78 4.363636 0.5324037 0.7027768 0.7878788 -0.085102 0.085102
26 Ismatul Arifah 78 4.363636 0.5324037 0.7027768 0.7878788 -0.085102 0.085102
27 Aldila Naisya Putri 80 6.363636 0.776422 0.7812501 0.8484848 -0.067235 0.0672348
28 Juan Putra Rizki 80 6.363636 0.776422 0.7812501 0.8484848 -0.067235 0.0672348
29 Apdholudin Al-Ajhari 84 10.36364 1.2644587 0.8969673 0.9090909 -0.012124 0.0121236
30 Sari Julia Putri 84 10.36364 1.2644587 0.8969673 0.9090909 -0.012124 0.0121236
31 Alviola Naura Jannah 90 16.36364 1.9965138 0.977061 1 -0.022939 0.022939
32 M. Fathir Ramadhan 90 16.36364 1.9965138 0.977061 1 -0.022939 0.022939
33 Fida Izatul Ulva 90 16.36364 1.9965138 0.977061 1 -0.022939 0.022939
∑x 2430
X bar 73.64
S 8.196
Ltabel 0.154
Lhitung 0.131
Kesimpulan Karena Lhitung ≤ Ltabel maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
Perhitungan Manual Homogenitas

Uji Homogenitas Antar Kelas Eksperimen Dan Kelas


Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No.
xi f f(xi) xi2 f(xi2) xi f f(xi) xi2 f(xi2)
1 70 5 350 4900 24500 60 3 180 3600 10800
2 72 2 144 5184 10368 65 5 325 4225 21125
3 74 2 148 5476 10952 70 3 210 4900 14700
4 80 3 240 6400 19200 72 5 360 5184 25920
5 85 2 170 7225 14450 74 2 148 5476 10952
6 88 4 352 7744 30976 75 5 375 5625 28125
7 90 2 180 8100 16200 78 3 234 6084 18252
8 92 2 184 8464 16928 80 2 160 6400 12800
9 98 5 490 9604 48020 84 2 168 7056 14112
10 100 6 600 10000 60000 90 3 270 8100 24300
Jumlah 33 2858 73097 251594 33 2430 56650 181086
Rangkuman Analisis Uji Homogenitas
2 2 2
Kelas nj fj 1/fj SSj Sj Log Sj fj Log Sj
Eksperimen 33 32 0.031 4073.879 127.309 2.105 67.355
Kontrol 33 32 0.031 2149.636 67.176 1.8272 58.471
Jumlah 66 64 0.063 6223.515 194.485 3.932 125.826
k 2
N 66
f 64
RKG 97.242
Log RKG 1.988
f Log RKG 127.223
1/f 0.016
c 1.016
χ2hitung 3.166
χ2tabel 3.481
Perhitungan manual homogenitas

Uji homogenitas antar kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


No.
xi f f(xi) xi2 f(xi2) xi f f(xi) xi2 f(xi2)
1 70 5 350 4900 24500 60 3 180 3600 10800
2 72 2 144 5184 10368 65 5 325 4225 21125
3 74 2 148 5476 10952 70 3 210 4900 14700
4 80 3 240 6400 19200 72 5 360 5184 25920
5 85 2 170 7225 14450 74 2 148 5476 10952
6 88 4 352 7744 30976 75 5 375 5625 28125
7 90 2 180 8100 16200 78 3 234 6084 18252
8 92 2 184 8464 16928 80 2 160 6400 12800
9 98 5 490 9604 48020 84 2 168 7056 14112
10 100 6 600 10000 60000 90 3 270 8100 24300
Jumlah 33 2858 73097 251594 33 2430 56650 181086

Rangkuman Analisis Uji Homogenitas


2 2 2
Kelas nj fj 1/fj SSj Sj Log Sj fj Log Sj
Eksperimen 33 32 0.031 4073.879 127.309 2.105 67.355
Kontrol 33 32 0.031 2149.636 67.176 1.8272 58.471
Jumlah 66 64 0.063 6223.515 194.485 3.932 125.826
k 2
N 66
f 64
RKG 97.242
Log RKG 1.988
f Log RKG 127.223
1/f 0.016
c 1.016
χ2hitung 3.166
χ2tabel 3.481
Hasil Uji-t Hipotesis
No. Nilai Kelas Eksperimen Nilai Kelas Kontrol
1 70 60
2 70 60
3 70 60
4 70 65
5 70 65
6 72 65
7 72 65
8 74 65
9 74 70
10 80 70
11 80 70
12 80 72
13 85 72
14 85 72
15 88 72
16 88 72
17 88 74
18 88 74
19 90 75
20 90 75
21 92 75
22 92 75
23 98 75
24 98 78
25 98 78
26 98 78
27 98 80
28 100 80
29 100 84
30 100 84
31 100 90
32 100 90
33 100 90
X bar 86.606 73.636
si2 127.309 67.176

n1 33
n2 33
1/n1 0.030
1/n2 0.030
sp2 97.242
sp 9.861
t
observasi 5.342
ttabel 1.645
Kesimpulan : thitung > ttabel, maka H0 ditolak
i

Anda mungkin juga menyukai