Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode
Student Teams Achievments Divisions pada pelajaran matematika di kelas 11 IPA 3 MAN
1 Ngawi. Pada penelitian ini memiliki sumber data primer dan sekunder . Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik tes tertulis dan unjuk kerja serta teknik non tes
berupa observasi.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskripsi komparatif
dimaksudkan untuk membandingkan antara nilai awal dan hasil yang dicapai dengan
target .
Hasil analisis menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang mendapat nilai
memenuhi KKM pada kondisi awal 37,5%, pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 65% dan
pada pelaksanaan tindakan siklus II menjadi 81,25%.
Dengan penerapan pembelajaran Kooperatif Model Student Teams Achievments
Divisions (STAD) pada materi Barisan dan Deret serta Notasi Sigma, pada akhir siklus II
diketahui telah terjadi peningkatan rata-rata kelas sekitar 40%, yaitu dari rata- rata tes
kondisi awal 53,44 menjadi 74,69 .Sedangkan ketuntasan belajar siswa ada peningkatan
sekitar 117%, dari kondisi awal yang sudah tuntas hanya 12 siswa menjadi 26 siswa.
Dengan demikian sebagian besar siswa kelas 11 IPA 3 MAN 1 Ngawi mengalami
peningkatan hasil belajar pada materi Barisan dan Deret serta Notasi Sigma.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis telah
menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
“PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS 11 IPA 3 MAN 1 NGAWI TAHUN PELAJARAN
2022/2023”.
Keberhasilan penulisan laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dan Ibu selaku orang tua kandung saya yang selalu mendoakan.
2. Bapak Asep Nahrowi Mustaqim selaku kepala Madrasah
3. Bapak Eka Sukaca dan Bapak Harmono yang selalu membimbing kami.
4. Istri, Anak-akan kami yang selalu support.
5. Semua rekan dan siswa MAN 1 Ngawi.
Akhirnya semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat
pahala dari Allah SWT.
Ngawi, 26 September 2022
Penulis
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku
siswa. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan siswa lain, dengan para guru
yang mendidik dan mengajarnya serta pegawai yang berada dalam komponen-
komponen sekolah. Sikap teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan
didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam
hati sanubarinya. Dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya
dirumah.
Seorang siswa biasanya memiliki kebiasaan yang baik dan kurang baik di
dalam belajar. Kebiasaan belajar yang kurang baik diantaranya :
1. Belajar pada akhir semester.
2. Belajar tidak teratur.
3. Menyia-nyiakan kesempatan belajar.
4. Bersekolah hanya untuk bergengsi.
5. Datang terlambat bergaya pemimpin.
6. Bergaya jantan, sepeti merokok, sok menggurui teman lain, dan
7. Bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar.
Selain itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut
diantaranya :
a. Kemampuan pembawaan.
b. Kondisi phisik orang yang belajar.
c. Kondisi psikhis anak.
d. Kemampuan belajar.
e. Sikap terhadap guru mata pelajaran dan pengertian mereka mengenai kemajuan
mereka sendiri.
f. Bimbingan.
g. Ulangan.
Melihat permasalahan kebiasaan dan faktor yang mempengaruhi belajar
anak, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dan dalam penelitian tersebut
peneliti menggunakan Metode Student Teams Achievement Division (STAD). Dari
metode yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika
pada anak sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, khususnya dalam
materi pokok Barisan dan Deret serta Notasi Sigma semester ganjil MAN Ngawi
Tahun Pelajaran 2022/2023, dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejauh mana aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada materi pokok
barisan dan deret dengan menggunakan metode STAD.
2. Sejauh mana keterampilan siswa dapat dimunculkan dalam kegiatan belajar
mengajar yang merupakan pembelajaran STAD pada materi pokok barisan dan
deret.
3. Sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok barisan dan deret
melalui metode STAD.
C. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada permasalahan yang sering dihadapi oleh para siswa
seperti :
1. Aktivitas apa yang dapat dimunculkan siswa sewaktu proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Kebiasaan belajar siswa yang kurang baik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
Maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD) di MAN Ngawi kelas XI semester ganjil dengan materi
pokok limit tahun pelajaran 2022/2023, dengan tujuan untuk meningkatkan minat
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru,
sekolah, siswa dan peneliti diantaranya :
1. Bagi Guru : Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menggunakan metode STAD. Dalam menyampaikan pelajaran/ proses belajar di
kelas.
2. Bagi Sekolah : Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil kebijakan apakah Metode Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat digunakan sebagai metode untuk mengajar di sekolah.
3. Bagi Siswa : Bagi siswa dapat digunakan untuk melatih diri dalam memahami dan
menyelesaikan permasalahan secara team atau kelompok sehingga dapat
menciptakan kekompakan.
4. Bagi Peneliti : Bagi peneliti dapat digunakan sebagai metode untuk belajar mengajar
jika kelak menjadi seorang guru.
E. Lingkup Penelitian
Lingkup dari PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) dengan
menggunakan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) adalah para
siswa dari MADRASAH ALIYAH NEGERI NGAWI KELAS XI SEMESTER
GENAP pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
F. Penjelasan Istilah
1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam inkuiri atau suatu usaha seseorang
untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah perbaikan
dan perubahan (Hopkins, 1993 : 44).
2. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
Merupakan salah satu metode yang dikembangkan SLAVIN, yang didalamnya
terdapat kompetisi antar kelompok yang bertujuan untuk memotivasi siswa dalam
menguasai materi yang disajikan oleh guru.
3. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Adalah suatu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Kelompok memiliki tujuan
b. Menemukan akuntabilitas individu
c. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
d. Penekanan pada kompetisi kelompok, bukan kompetisi individu
e. Spesialisasi tugas tiap anggota kelompok, dan
f. Menjembatani adaptasi kebutuhan individu
4. BARISAN DAN DERET
Rumus mengenai barisan dan deret
5. HASIL BELAJAR
Adalah suatu pengetahuan yang telah diperoleh seseorang dan dimungkinkan dapat
berperan dalam kehidupan.
6. AKTIVITAS SISWA
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan memiliki pengaruh didalam
kehidupannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Dalam dunia pendidikan proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Maka
seorang guru di dalam pengambilan keputusan dalam melakukan penilaian terhadap
siswanya harus mempertimbangkan / memperhatikan unsur-unsur berikut :
1. Proses / Pencapaian
Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi.
2. Usaha
Terpisah dan nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya kepada orang tua
siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai prestasi sama sekali,
yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru untuk menilai unsur usaha ini
lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah dan sebaliknya.
3. Aspek Pribadi dan Sosial
Unsur ini berhubungan langsung dengan preses belajar mengajar dan dalam
memberikan nilai pribadi harus hati-hati, rentangan nilai sebaiknya tidak usah lebar-
lebar (lebih baik 6 - 10). Lebih baik lagi jika diterangkan dengan khusus dan jelas
sehingga mudah dimengerti oleh guru pembimbing dan siapa saja.
4. Kebiasaan Bekerja
Yang dimaksud disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan
melakukan tugas.
Proses belajar mengajar suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar sendiri dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu, dan individu dengan lingkungannya. Guru sendiri memiliki tugas
mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa. Dalam proses belajar mengajar terdapat kesatuan kegiatan yang tak
terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan
ini terjalin interaksi yang saling menunjang, jadi interaksi antara guru dan siswa di
dalam kelas akan mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar sendiri memiliki pengertian
sesuatu yang diperoleh dari jerih payah untuk berusaha memperoleh ilmu atau
menguasai suatu keterampilan tertentu.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Division
(STAD) yang merupakan penelitian kualitatif, yang memeliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
langsung.
Situasi pendidikan yang baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat, sebagaimana adanya (alami) tanpa dilakukan perubahan dan
intervensi oleh peneliti.
2. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik
Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan,
disusun peneliti dilokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan
statistik.
3. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil
Bahwa dalam penelitian kualitatif data-data pertanyaan apa, mengapa dan
bagaimana. Pertanyaan-pertanyaan diatas mengungkap suatu proses bukan hasil
dari kegiatan.
4. Penelitian kualitatif sifatnya induksi
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari
lapangan, fakta empiris atau induktif. Peneliti terjun kelapangan mempelajari
suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisa,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan dari proses tersebut.
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada waktu peneliti melaksanakan Tugas Kegiatan
Belajar Mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi pada bulan Maret 2007 dengan
waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
No Hari / Tanggal Kelas
1 Kamis, 01 Agustus 2022 11 IPA 3
2 Selasa, 06 Agustus 2022 11 IPA 3
X =Σf .x/ Σf
Ketentuan
X : Nilai rata-rata
Σf : Jumlah frekunsi
x : Nilai tengah
Σf .x : Jumlah dari frekuensi dikalikan nilai tengah
2. Untuk prosentase
Np = ( Nk / R ) x 100 %
Ketentuan
NP : Nilai prosentase
Nk : Nilai komulatif
R : Banyak responden
A. Hasil Penelitian
Penelitian adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran, usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah, ialah penggunaan
proses berpikir deduktif-induktif untuk memecahkan masalah. Pada dasarnya penelitian
dibedakan 2 macam yaitu :
1. Penelitian Pasif
Yaitu suatu penelitian yang hanya sekedar ingin memperoleh gambaran tentang
suatu keadaan atau persoalan dan dilaksanakan secara informal.
2. Penelitian aktif
Yaitu suatu penelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisis data secara sistematis dan efesien untuk memecahkan suatu
persoalan atau untuk menguji hipotesis.
Penelitian akan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pengembangan
suatu teori, baik untuk kepentingan praktis didalam menyelenggarakan sesuatu. John
Dewey menyatakan : “ There is nothing practical than a goos theory “. Artinya “ tidak
ada suatu yang lebih praktis dari pada suatu teori yang hebat “. Dengan dilakukan
penelitian maka dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang
menunjang keberhasilan sesuatu. Dengan demikian maka secara singkat dapat dikatakan,
bahwa kegunaan hasil penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan suatu
obyek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan-
kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab
musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk
menanggulanginya.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan atau policy
dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya.
4. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan, perbekalan, serta tenaga kerja , baik secara kualitas maupun kuantitas
yang sangat berperan bagi keberhasilan didalam suatu bidang.
Dalam melaksanakan penelitian penulis melaksanakan penelitian di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi, yakni pada tanggal 01 dan 06 September 2022.
Adapun pelaksanaan sebagai berikut :
1. Kamis, 01 September 2022
Penulis melaksanakan penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi
dengan materi pokok barisan dan deret, di kelas ini peneliti mencoba menggunakan
metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan dibantu oleh seorang
kolaborator yang bertugas untuk melakukan pengamatan dan penelitian terhadap
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun bentuk instrumen
observasi aktivitas siswa sebagai berikut :
a. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru.
b. Aktivitas siswa dalam bertanya.
c. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok.
d. Hasil / nilai siswa dalam mengerjakan tugas.
e. Kerjasama dengan teman sewaktu mendapat tugas dari guru, dan
f. Kemampuan menjelaskan jawaban tugas kelompok yang dibahas di depan kelas.
g. Kemandirian siswa selama proses belajar mengajar.
h. Ketergantungan siswa selama proses belajar mengajar kepada teman.
Untuk penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri Ngawi terdapat 13 siswa
laki-laki dan 19 siswa perempuan.
2. Selasa, 06 September 2022
Pada jam berikutnya peneliti melakukan penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah
Negeri 1 Ngawi dengan materi barisan dan deret, dikelas ini peneliti kembali
menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan
menggunakan instrumen observasi aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
sama dengan pertemuan sebelumnya.
B. Data Pendukung
Di dalam suatu penelitian, penyusunan data sangat di perlukan karena hal
tersebut untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya, dalam melaksanakan
penelitian di MAN 1 Ngawi penulis mengambil data pendukung untuk penelitian dari
daftar absensi siswa MAN Ngawi 11 IPA 3. Selain itu peneliti juga menggunakan
metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan didalam pengamatan
aktivitas siswa dibantu oleh seorang kolaborator.
C. Pembahasan
Dalam melaksanakan penelitian penulis melaksanakan penelitian aktif, yakni
dengan terjun langsung kelapangan / ke kelas untuk mengisi suatu materi pada mata
pelajaran matematika. Pada penelitian pertama peneliti melaksanakan penelitian pada
hari Kamis 01 September 2022 peneliti melaksanakan penelitian dikelas 11 IPA 3
MAN 1 Ngawi. Dikelas ini peneliti memakai metode Student Teams Achievement
Division (STAD) pada materi pokok barisan dan deret, dikelas ini siswa yang
mengikuti proses belajar mengajar sejumlah 32 anak.
Peneliti kembali mengadakan penelitian dikelas 11 IPA 3 MAN 1 Ngawi
dikelas ini peneliti kembali menggunakan metode Student Teams Instrument Division
(STAD). Jika pada pertemuan pertama siswa masih sedikit bingung dengan cara kerja
metode yang digunakan, pada pertemuan ini siswa lebih ditekankan lagi pada kompetisi
kelompok dalam membahas suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, disini
peneliti mengalami hambatan sebab waktu yang diberikan selama 2 jam pelajaran untuk
menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) selama proses
belajar mengajar dirasakan masih kurang, sebab disini yang ditekankan adalah pada
diskusi kelompok.
Hasil prosentase pengamatan aktivitas siswa yang memiliki nilai baik dalam
pengamatan yang merupakan point a dengan ketentuan bahwa :
a. X = f.x / f
X : Nilai rata-rata
Σf : Jumlah frekunsi
x : Nilai tengah
Σf .x : Jumlah dari frekuensi dikalikan nilai tengah
b. NP = ( Nk / R ) x 100%
NP : Nilai prosentase
Nk : Nilai komulatif
R : Banyak responden
Hasil prosentase pengamatan aktivitas siswa kelas XI.IPS II pada siklus II yang
menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) MAN Ngawi
adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru yang memperihatikan
Nk = 26 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 26 / 32 ) x 100 %
= 81 %
b. Aktivitas siswa dalam bertanya yang sesuai dengan materi
Nk = 2 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 2 / 32 ) x 100 %
=6%
c. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok
Nk = 30 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 30 / 32 ) x 100 %
= 94 %
d. Dan rata-rata nilai siswa pada siklus II
f = 32 Anak
f.x = ( 100 x 6 ) + ( 90 x 8 ) + ( 80 x 13 ) + ( 70 x 5 )
= 600 + 720 + 1.040 + 350
= 2.710
x = f.x/f
= 2.710/32
x = 84,68
= ( 0 / 31 ) X 100 %
=0%
Dari hasil pengamatan pembelajaran dengan menggunakan metode Student
Teams Achievement Division (STAD) diperoleh hasil dari 2 siklus seperti tabel
dibawah ini :
No Jenis Kooperatif Siklus I Siklus II
Aktivitas siswa dalam menerima materi dari
1. 69 % 81 %
guru yang memperhatikan
Aktivitas siswa dalam bertanya yang sesuai
2. 38 % 6%
dengan materi
3. Kesungguhan siswa dalam belajar kelompok 81 % 94 %
4. Rata-rata nilai siswa 51 84
Kerjasama dengan teman sewaktu mengerjakan
5. 72 % 82 %
tugas
Kemandirian siswa selama proses belajar
6. 12 % 100 %
mengajar
Ketergantungan siswa selama proses belajar
7. 88 % 0%
mengajar kepada siswa
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17
dan 20 Maret 2007 dengan mengambil subyek penelitian para siswa kelas XI. IPS II
Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division)
ternyata ada peningkatan aktivitas siswa yang tinggi di dalam belajar kelompok
yakni dengan pertukaran pikiran / pengetahuan antara siswa satu dengan siswa yang
lain dalam satu kelompok belajar sewaktu menghadapi / menyelesaikan suatu
permasalahan.
2. Bahwa dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division)
keterampilan siswa dalam suatu hal akan kelihatan / secara tidak langsung akan ia
munculkan sewaktu menghadapi soal yang tidak bisa di selesaikan secara langsung
melainkan harus di selesaikan lewat pemfaktoran, maka keterampilan siswa dalam
mengalikan dan memfaktorkan sangat di butuhkan. Jadi dengan menguasai
keterampilan dalam mengalikan dan memfaktorkan soal dalam bentuk apapun akan
dapat di selesaikan khususnya pada materi pokok limit.
3. Setelah melihat hasil pada siklus I dan terjadi peningkatan siklus II pada materi
pokok limit dapat diambil kesimpulan ternyata metode STAD (Student Teams
Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan memiliki
pengaruh untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika
khususnya pada materi pokok limit.
B. Saran – Saran
Berdasarkan pada pengumpulan data dari hasil penelitian yang dilakukan
penulis terdapat adanya perbedaan hasil ulangan harian terhadap kelas yang diajar
dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan
yang tidak menggunakan metode tersebut dan hasilnya terbukti metode STAD dapat
meningkatkan minat belajar anak terhadap mata pelajaran Matematika. Sehingga
penulis menyarankan kepada pihak sekolah khususnya guru mata pelajaran matematika
untuk mencoba menggunakan metode STAD dalam proses belajar mengajar di kelas.
Demikianlah apa yang dapat diuraikan dan dijabarkan oleh penulis semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan untuk dunia
pendidikan pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sigit D & Fajaroh F. 2006. Implikasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student
Team Division Schievement (STAD) dan Team Geams Turnament (TGT) Terhadap
Proses Hasil Belajar Kimia Siswa SMA.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin RE. 2010. Cooperatif Learning Teori, Riset Dan Praktik. Terjemahan Narulita:2005.
Cetakan VIII. Bandung: Penerbit Nusa Media