Anda di halaman 1dari 39

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


KELAS 11 IPA 3 MAN 1 NGAWI TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGAWI


TAHUN PELAJARAN 2022/2022
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang


merupakan hasil penelitian yang dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan
MAN 1 Ngawi hasil karya dari :
1. Identitas Peneliti :
Nama : Ibnu Yusuf Kurniawan, S.Pd.I
NIP :-
Unit Kerja : MAN 1 Ngawi
2. Lokasi : Kelas 11 IPA 3 MAN 1 Ngawi
3. Lama Penelitian : 1 Bulan
4. Judul :
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS 11 IPA 3 MAN 1 NGAWI TAHUN
PELAJARAN 2022/2023

Ngawi, 26 September 2022


Kepala

Drs. Asep Nahrowi Mustaqim


NIP. 196405201991031004
ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA KELAS 11 IPA 3 MAN 1 NGAWI TAHUN
PELAJARAN 2022/2023
Oleh : Ibnu Yusuf Kurniawan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode
Student Teams Achievments Divisions pada pelajaran matematika di kelas 11 IPA 3 MAN
1 Ngawi. Pada penelitian ini memiliki sumber data primer dan sekunder . Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik tes tertulis dan unjuk kerja serta teknik non tes
berupa observasi.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskripsi komparatif
dimaksudkan untuk membandingkan antara nilai awal dan hasil yang dicapai dengan
target .
Hasil analisis menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang mendapat nilai
memenuhi KKM pada kondisi awal 37,5%, pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 65% dan
pada pelaksanaan tindakan siklus II menjadi 81,25%.
Dengan penerapan pembelajaran Kooperatif Model Student Teams Achievments
Divisions (STAD) pada materi Barisan dan Deret serta Notasi Sigma, pada akhir siklus II
diketahui telah terjadi peningkatan rata-rata kelas sekitar 40%, yaitu dari rata- rata tes
kondisi awal 53,44 menjadi 74,69 .Sedangkan ketuntasan belajar siswa ada peningkatan
sekitar 117%, dari kondisi awal yang sudah tuntas hanya 12 siswa menjadi 26 siswa.
Dengan demikian sebagian besar siswa kelas 11 IPA 3 MAN 1 Ngawi mengalami
peningkatan hasil belajar pada materi Barisan dan Deret serta Notasi Sigma.

Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif, Student Teams Achievements


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis telah
menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
“PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS 11 IPA 3 MAN 1 NGAWI TAHUN PELAJARAN
2022/2023”.
Keberhasilan penulisan laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dan Ibu selaku orang tua kandung saya yang selalu mendoakan.
2. Bapak Asep Nahrowi Mustaqim selaku kepala Madrasah
3. Bapak Eka Sukaca dan Bapak Harmono yang selalu membimbing kami.
4. Istri, Anak-akan kami yang selalu support.
5. Semua rekan dan siswa MAN 1 Ngawi.

Akhirnya semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat
pahala dari Allah SWT.
Ngawi, 26 September 2022
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN........................................................................


ABSTRAK..........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................
Latar Belakang Masalah............................................................................................................
Rumusan Masalah.....................................................................................................................
Tujuan Penelitian.......................................................................................................................
Manfaat Penelitian.....................................................................................................................
Lingkup Penelitian....................................................................................................................
Penjelasan Istilah.......................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................................
Hasil Belajar..............................................................................................................................
Model Pembelajaran Kooperatif................................................................................................
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD...........................................................................
Barisan dan Deret......................................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................
Jenis Penelitian..........................................................................................................................
Tempat, Subyek Dan Waktu Penelitian.....................................................................................
Pelaksanaan Penelitian..............................................................................................................
Teknik Pengumpulan Data........................................................................................................
Teknik Analisis Data.................................................................................................................
Pengecekan Keabsahan Data.....................................................................................................
Prosedur Penelitian....................................................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................................
Hasil Penelitian.........................................................................................................................
Data Pendukung........................................................................................................................
Pembahasan...............................................................................................................................
Pembahasan Data Pendukung....................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................................
Saran – Saran ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, ditempat inilah
kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan
kepada anak didik. Oleh karena itu, sekolah menjadi suatu lingkungan yang khas
sebagai lingkungan pendidikan. Para guru dan siswa terlibat secara interaktif dalam
proses pendidikan. Proses tersebut meliputi kegiatan pendidikan, pembelajaran dan
latihan. Proses pendidikan pada umumnya dilangsungkan di sekolah melalui kegiatan
pembelajaran yang merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku yang
berpengaruh terhadap mutu pendidikan dan kehidupan bangsa Indonesia. Akan tetapi
dalam hal mutu pendidikan yang diteliti oleh UNDP (United Nation Development
Program) tahun 1999, menunjukkan bahwa HDI (Human Development Index)
Indonesia berada pada urutan 105 dari 117 negara yang diteliti.
Disamping itu, dalam pembelajaran disekolah, siswa masih banyak yang
pasif dan belum berani mengutarakan gagasan. Siswa hanya terbiasa menjadi
pendengar, sedangkan guru banyak mendominasi percakapan dalam pembelajaran.
Siswa dituntut untuk menghafal pelajaran yang disampaikan oleh guru, padahal
pembelajaran yang baru sampai pada tingkat menghafal hasilnya sangat tidak efektif.
Apa yang dihafal biasanya cepat sekali dilupakan, apa yang didengar sukar untuk di
ingat dalam waktu lama. Ada kata bijak Cina kuno “ saya lupa apa yang saya dengar,
saya ingat apa yang saya lihat, saya memahami apa yang saya kerjakan”. Bila dilihat
dari tingkatan kemampuan berfikir, menghafal berada pada tingkat terbawah. Ruky
Santoso dalam buku Right Brain mengatakan : “ kita selama ini memiliki
kecenderungan belajar dengan cara memorisasi atau menghafal, segala sesuatu yang
kita hafalkan dan memasukkanya kedalam sistem memori di otak kita tanpa sadar,
sistem tersebut berarti kita hanya mempergunakan kadar mental terbawah. (Ruky
Santoso, 2001 : 29)”.
Saat ini permasalahan yang sering ditakuti oleh siswa adalah rendahnya nilai
yang didapat saat ujian, terlebih lagi pada saat seleksi perguruan tinggi yang
mempengaruhi kelulusan. Disini tentunya para siswa dituntut untuk bisa menguasai
materi yang diberikan oleh gurunya sebelum pelaksanaan ujian dilaksanakan. Dalam
penerimaan materi biasanya para siswa sudah takut dengan bayang-bayang diri sendiri,
misalnya pada mata pelajaran matematika, siswa sebelum menerima materi dari
gurunya sudah terbayang-bayang bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit,
mereka menganggap sulit karena mereka belum mengenal, mempelajari dan menguasai
materi tersebut. Tetapi akan lain pandangan mereka terhadap mata pelajaran
matematika apabila mereka sudah menguasai materi tersebut. Selain itu prestasi siswa
juga mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah, prestasi belajar sendiri
memiliki pengertian pengusaan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh
guru.
Prestasi belajar siswa dapa dirumuskan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan
mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Proses belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.
3. Prestasi belajar siswa di buktikan dan di tunjukkan melalui nilai atau angka nilai
dari hasil evaluai yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-
ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Selain itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
diantaranya :
1. Faktor Kecerdasan
Biasanya kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional matematis, ini
menunjukkan bahwa kecerdasan menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya
kemampuan rasional memahami, mengerti, memcahkan problem, tetapi termasuk
kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan lingkungan yang berubah dan
kemampuan belajar dari pengalamannya.
2. Faktor Bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang dibawanya sejak lahir,
yang diterima sebagai warisan dari orang tua.
3. Faktor Minat
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat
dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatau. Minat dan perhatian yang
tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar
siswa.
4. Faktor Motif
Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Dalam belajar,
kalau siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha
dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.
5. Faktor Cara Belajar
Cara belajar yang efesien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi
dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien
adalah sebagai berikut :
a. Berkosentrasi sebelum dan saat belajar.
b. Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.
c. Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari dan berusaha
menguasainya dengan sebaik-baiknya.
d. Membaca menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal.
6. Faktor Lingkungan Keluarga
Sebagaian waktu seorang siswa berada dirumah. Orang tua dan adik-kakak siswa
adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh karena itu, keluarga
merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada
prestasi siswa, maka orang tua sudah sepatutnya mendorong, memberi semangat,
membimbing dan memberi teladan yang baik kepada anaknya.
7. Faktor Sekolah
Sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada
prestasi belajar siswa, oleh karena itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan
yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman
nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.
Sekarang ini yang banyak di dengar di dunia pendidikan khususnya bagi
seorang guru adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK sendiri memiliki
pengertian penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam inkuiri atau suatu usaha seseorang
untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses
perbaikan dan perubahan ( Hopkins, 1993 : 44 ). Disini kemampuan guru untuk
meneliti akan meningkatkan kinerja dalam profesinya sebagai seorang pendidik.
Seorang guru tentunya berharap semua materi yang disampaikan kepada siswa untuk
dapat di kuasai oleh siswanya. Baik yang memiliki prestasi baik, sedang dan kurang.
Seorang guru yang baru atau sudah lama menjadi guru di tahun pelajaran baru pasti
akan menghadapi kelas baru disini guru pasti dihadapkan oleh keadaan prestasi siswa
yang beraneka ragam. Dalam dunia pendidikan keberhasilan pendidikan di suatu negara
tentunya tidak lepas dari faktor guru, murid dan dukungan dari pemerintahnya. Fungsi
pendidikan sendiri adalah membimbing anak kearah suatu tujuan yang kita nilai tinggi.
Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada
tujuan itu. Apa yang diajarkan hendaknya dipahami sepenuhnya oleh semua anak.
Tujuan proses belajar mengajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai
sepenuhnya oleh murid, ini disebut “ Mastery Learning ” atau belajar tuntas, artinya
penguasaan penuh. Cita-cita ini hanya dapat di jadikan tujuan. apabila guru
meninggalkan kurva normal sebagai patokan keberhasilan mengajar.
Undang-undang Dasar 1945 mengarahkan agar setiap warga negara
mendapat kesempatan belajar seluas-luasnya. KPPN atau Komisi Pembangunan
Pendidikan Nasional mengemukakan agar pendidikan kita bersifat semesta, menyeluruh
dan terpadu. Semesta berarti bahwa pendidikan dinikmati oleh semua warga negara,
menyeluruh maksudnya agar ada mobilitas antara pendidikan formal dan non-formal,
sehingga terbuka pendidikan seumur hidup bagi setiap warga negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku
siswa. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan siswa lain, dengan para guru
yang mendidik dan mengajarnya serta pegawai yang berada dalam komponen-
komponen sekolah. Sikap teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan
didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam
hati sanubarinya. Dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya
dirumah.
Seorang siswa biasanya memiliki kebiasaan yang baik dan kurang baik di
dalam belajar. Kebiasaan belajar yang kurang baik diantaranya :
1. Belajar pada akhir semester.
2. Belajar tidak teratur.
3. Menyia-nyiakan kesempatan belajar.
4. Bersekolah hanya untuk bergengsi.
5. Datang terlambat bergaya pemimpin.
6. Bergaya jantan, sepeti merokok, sok menggurui teman lain, dan
7. Bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar.
Selain itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut
diantaranya :
a. Kemampuan pembawaan.
b. Kondisi phisik orang yang belajar.
c. Kondisi psikhis anak.
d. Kemampuan belajar.
e. Sikap terhadap guru mata pelajaran dan pengertian mereka mengenai kemajuan
mereka sendiri.
f. Bimbingan.
g. Ulangan.
Melihat permasalahan kebiasaan dan faktor yang mempengaruhi belajar
anak, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dan dalam penelitian tersebut
peneliti menggunakan Metode Student Teams Achievement Division (STAD). Dari
metode yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika
pada anak sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, khususnya dalam
materi pokok Barisan dan Deret serta Notasi Sigma semester ganjil MAN Ngawi
Tahun Pelajaran 2022/2023, dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejauh mana aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada materi pokok
barisan dan deret dengan menggunakan metode STAD.
2. Sejauh mana keterampilan siswa dapat dimunculkan dalam kegiatan belajar
mengajar yang merupakan pembelajaran STAD pada materi pokok barisan dan
deret.
3. Sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok barisan dan deret
melalui metode STAD.

C. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada permasalahan yang sering dihadapi oleh para siswa
seperti :
1. Aktivitas apa yang dapat dimunculkan siswa sewaktu proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Kebiasaan belajar siswa yang kurang baik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
Maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD) di MAN Ngawi kelas XI semester ganjil dengan materi
pokok limit tahun pelajaran 2022/2023, dengan tujuan untuk meningkatkan minat
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru,
sekolah, siswa dan peneliti diantaranya :
1. Bagi Guru : Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menggunakan metode STAD. Dalam menyampaikan pelajaran/ proses belajar di
kelas.
2. Bagi Sekolah : Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil kebijakan apakah Metode Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat digunakan sebagai metode untuk mengajar di sekolah.
3. Bagi Siswa : Bagi siswa dapat digunakan untuk melatih diri dalam memahami dan
menyelesaikan permasalahan secara team atau kelompok sehingga dapat
menciptakan kekompakan.
4. Bagi Peneliti : Bagi peneliti dapat digunakan sebagai metode untuk belajar mengajar
jika kelak menjadi seorang guru.

E. Lingkup Penelitian
Lingkup dari PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) dengan
menggunakan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) adalah para
siswa dari MADRASAH ALIYAH NEGERI NGAWI KELAS XI SEMESTER
GENAP pada Tahun Pelajaran 2022/2023.

F. Penjelasan Istilah
1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam inkuiri atau suatu usaha seseorang
untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah perbaikan
dan perubahan (Hopkins, 1993 : 44).
2. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
Merupakan salah satu metode yang dikembangkan SLAVIN, yang didalamnya
terdapat kompetisi antar kelompok yang bertujuan untuk memotivasi siswa dalam
menguasai materi yang disajikan oleh guru.
3. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Adalah suatu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Kelompok memiliki tujuan
b. Menemukan akuntabilitas individu
c. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
d. Penekanan pada kompetisi kelompok, bukan kompetisi individu
e. Spesialisasi tugas tiap anggota kelompok, dan
f. Menjembatani adaptasi kebutuhan individu
4. BARISAN DAN DERET
Rumus mengenai barisan dan deret
5. HASIL BELAJAR
Adalah suatu pengetahuan yang telah diperoleh seseorang dan dimungkinkan dapat
berperan dalam kehidupan.
6. AKTIVITAS SISWA
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan memiliki pengaruh didalam
kehidupannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
Dalam dunia pendidikan proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Maka
seorang guru di dalam pengambilan keputusan dalam melakukan penilaian terhadap
siswanya harus mempertimbangkan / memperhatikan unsur-unsur berikut :
1. Proses / Pencapaian
Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi.
2. Usaha
Terpisah dan nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya kepada orang tua
siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai prestasi sama sekali,
yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru untuk menilai unsur usaha ini
lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah dan sebaliknya.
3. Aspek Pribadi dan Sosial
Unsur ini berhubungan langsung dengan preses belajar mengajar dan dalam
memberikan nilai pribadi harus hati-hati, rentangan nilai sebaiknya tidak usah lebar-
lebar (lebih baik 6 - 10). Lebih baik lagi jika diterangkan dengan khusus dan jelas
sehingga mudah dimengerti oleh guru pembimbing dan siapa saja.
4. Kebiasaan Bekerja
Yang dimaksud disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan
melakukan tugas.
Proses belajar mengajar suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar sendiri dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu, dan individu dengan lingkungannya. Guru sendiri memiliki tugas
mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa. Dalam proses belajar mengajar terdapat kesatuan kegiatan yang tak
terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan
ini terjalin interaksi yang saling menunjang, jadi interaksi antara guru dan siswa di
dalam kelas akan mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar sendiri memiliki pengertian
sesuatu yang diperoleh dari jerih payah untuk berusaha memperoleh ilmu atau
menguasai suatu keterampilan tertentu.

B. Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif dikembangkan dari pemikiran nilai-nilai demokrasi.
Belajar aktif, perilaku kerja sama dan menghargai pluralisme dalam masyarakat yang
multikultural. Dan pada dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari
pembelajaran kelompok dan didalam pembelajaran kooperatif terdapat tiga tujuan
utama, tujuan tersebut antara lain :
1. peningkatan prestasi akademis
2. Hubungan sosial, dan
3. Keterampilan bekerjasama dalam memecahkan permasalahan
Sedangkan kagan (dalam Candler, 1995) mengemukakan komponen-komponen dasar
dari pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan belajar kelompok adalah
pembelajaran kooperatif memiliki 3 dasar, yaitu :
a. Interaktif siswa yang positif
b. Saling ketergantungan yang positif
c. Akuntabilitas undividu yang setara
Selain itu pembelajaran kooperatif memiliki ciri utama sebagai berikut :
1. Kelompok memiliki tujuan
2. Menekankan pada akuntabilitas individu
3. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
4. Penekanan pada kompetisi kelompok, bukan kompetisi individu
5. Spesialisasi tugas tiap anggota kelompok, dan
6. Menjembatani adaptasi kebutuhan individu
Maka dengan demikian pembelajaran kooperatif merupakan jawaban
terhadap praktek pembelajaran kompetisi serta merespon perkembangan dinamika
sosial di dalam masyarakat dan memiliki pengaruh positif terhadap para siswa, sehingga
para siswa memiliki semangat untuk sekolah, karena memiliki rekan-rekan yang mau
belajar bersama. Dengan demikian, kecendrungan kompetisi dan individualistis
menurun berganti dengan semangat belajar bersama.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode
yang dikembangkan oleh SLAVIN yang didalamnya terdapat kompetisi antar
kelompok. STAD dimaksudkan untuk memotivasi siswa dalam menguasai materi yang
disajikan oleh guru. Jika suatu kelompok ingin memperoleh penghargaan kelompok,
maka setiap anggota kelompok harus dapat saling membantu teman sekelompoknya.
Setiap anggota menampilkan kinerja terbaiknya (aspek akuntabilitas individu), sehingga
dapat memperoleh nilai kuis yang maksimal. Karena nilai kelompok tergantung pada
perkembangan individu, maka setiap anggota memiliki kesempatan untuk berhasil yang
sama.
Sedangkan bentuk tindakan yang dilakukan melalui STAD adalah :
1. Pembentukan kelompok Heterogen
(di dalam suatu kelompok terdiri dari 4 – 5 orang di sesuaikan dengan jumlah
siswa).
2. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berbeda latar belakang
(kemampuan, gender, ras dan suku)
3. Selama pembelajaran guru menyajikan materi dan siswa mempelajari materi
pelajaran secara kelompok.
4. Setiap anggota diberi kuis untuk di nilai secara individu
(skor individu berpengaruh terhadap skor kelompok).
Dan tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap team :
1. Anggota team diminta bekerjasama mengatur bangku atau meja kursi mereka dan
siswa diberi kesempatan sekitar 10 menit untuk memilih nama team.
2. Para siswa dianjurkan agar tiap-tiap team bekerja dengan berpasangan atau
kelompok, apabila sedang mengerjakan soal atau tugas.
3. Para siswa diberi kesempatan untuk saling menjelaskan jawaban.
4. Apabila belum yakin bahwa seluruh anggota team dapat menjawab 100 % benar
soal atau kuis tersebut, maka mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan belajar
mengajar pada materi tersebut.
5. Bila sudah yakin bisa dan waktu masih ada maka para siswa diberi soal latihan dan
kesempatan untuk mendiskusikan materi tersebut.
D. Barisan dan Deret
1. Pengertian Barisan dan Deret
2. Jenis-Jenis Baridan dan Deret
a. Menentukan suku ke-n
b. Menentukan jumlah n suku pertama
3. Soal cerita
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Division
(STAD) yang merupakan penelitian kualitatif, yang memeliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
langsung.
Situasi pendidikan yang baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat, sebagaimana adanya (alami) tanpa dilakukan perubahan dan
intervensi oleh peneliti.
2. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik
Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan,
disusun peneliti dilokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan
statistik.
3. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil
Bahwa dalam penelitian kualitatif data-data pertanyaan apa, mengapa dan
bagaimana. Pertanyaan-pertanyaan diatas mengungkap suatu proses bukan hasil
dari kegiatan.
4. Penelitian kualitatif sifatnya induksi
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari
lapangan, fakta empiris atau induktif. Peneliti terjun kelapangan mempelajari
suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisa,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan dari proses tersebut.

5. Penelitian kualitatif mengutamakan makna


Penelitian kualitatif mengutamakan kepada bagiamana orang mengartikan
hidupnya, dalam pengertian Participant Perspectives : makna yang diungkap
berkisar pada asumsi-asumsi apa yang dimiliki orang mengenai hidupnya.

B. Tempat, Subyek Dan Waktu Penelitian


Tempat yang digunakan penelitiaan adalah Madrasah Aliyah Negeri Ngawi,
sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah para siswa kelas XI Madrasah
Aliyah Negeri 1 Ngawi kelas XI. IPA 3 dengan jumlah siswa 32 siswa. Dan waktu
penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023, tepatnya pada
bulan Agustus 2022.

C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada waktu peneliti melaksanakan Tugas Kegiatan
Belajar Mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi pada bulan Maret 2007 dengan
waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
No Hari / Tanggal Kelas
1 Kamis, 01 Agustus 2022 11 IPA 3
2 Selasa, 06 Agustus 2022 11 IPA 3

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian adalah sebagai berikut :
1. Data jumlah siswa kelas kelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi tahun
pelajaran 2022/2023 melalui data presensi siswa.
2. Data instrumen observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran sesudah dan sebelum
menggunakan metode STAD.
3. Data hasil
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak
dianalisa. Analisa data merupakan bagian penting dalam suatu penelitian, karena
dengan menganalisa data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk
memecahkan masalah atau menguji hipotesa. Ditinjau dari jenisnya data dibedakan
menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Data Kualitatif
Yang dimaksud dengan data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan
integrisasi karateristik atau sifat sesuatu, misalnya baik, sedang, kurang baik dan
tidak baik.hal ini biasanya tidak berhubungan dengan angka-angka.
2. Data Kuantitatif
Yang dimaksud dengan data kuantitatif adalah apabila data yang dikumpulkan
berjumlah besar dan mudah diukur dan diklasifikasikan dalam katagori-katagori dan
biasanya dapat ditunjukkan dengan satuan-satuan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif karena data yang
dikumpulkan merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar di kelas. Disini peneliti di bantu oleh seorang kolaborator untuk mengamati
jenis aktivitas siswa sewaktu proses belajar mengajar berlangsung dan sebagai analisa
data penulis menggunakan prosentase hasil pengamatan dan rata-rata hasil ulangan
harian, yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
1. Untuk nilai rata-rata

X =Σf .x/ Σf
Ketentuan
X : Nilai rata-rata
Σf : Jumlah frekunsi
x : Nilai tengah
Σf .x : Jumlah dari frekuensi dikalikan nilai tengah
2. Untuk prosentase
Np = ( Nk / R ) x 100 %
Ketentuan
NP : Nilai prosentase
Nk : Nilai komulatif
R : Banyak responden

F. Pengecekan Keabsahan Data


Di dalam penelitian dengan menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD), peneliti turun langsung kelapangan / kelas untuk
menerangkan materi dan sebagai proses belajar mengajar bagi peneliti untuk mengajar
dan sekaligus untuk membuktikan apakah dengan menggunakan metode Student
Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
mata pelajaran matematika, khususnya pada kelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1
Ngawi dan sewaktu mengadakan penelitian menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD). Peneliti menggunakan instrumen observasi aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya berisi :
1. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru
a. Memperhatikan
b. Kurang memperhatikan
c. Tidak memperhatikan
2. Aktivitas siswa dalam bertanya
a. Sesuai dengan materi yang dibahas
b. Sebagian sesuai dengan materi yang dibahas
c. Tidak sesuai dengan materi yang dibahas
3. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok
a. Bersungguh-sungguh
b. Kurang bersungguh-sungguh
c. Tidak bersungguh-sungguh
4. Hasil / nilai siswa dalam mengerjakan tugas
a. 100 - 90
b. 90 – 80
c. 80 - 70
d. 70 - 60
e. 60 - 50
f. < 50
5. Kerja sama dengan teman
a. Tinggi
b. Sedang
c. Rendah
6. Kemampuan menjelaskan jawaban tugas kelompok yang dibahas di depan kelas
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
7. Kemandirian siswa selam proses belajar mengajar
a. Naik
b. Turun
8. Ketergantungan siswa selama proses belajar mengajar kepada teman
a. Naik
b. Turun
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengadakan /
melakukan pengamatan secara langsung yang dibantu oleh seorang kolaborator,
sewaktu proses belajar mengajar berlangsung, sewaktu menggunakan metode Student
Teams Achievement Division (STAD), dengan pelaksanaan sebagai berikut :
Pertama-tama dibentuk kelompok dengan proses sebagai berikut :
1. Dibentuk kelompok secara heterogen terdiri dari 4 – 5 anak, disesuaikan dengan
jumlah anak.
2. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berbeda latar belakang (kemampuan,
gender, ras dan suku)
3. Siswa diberi waktu 5 – 10 menit untuk memilih nama kelompok, memilih ketua
kelompok dan mendata anggota kelompok lalu diserahkan kepada guru.
4. selama pembelajaran guru menyajikan materi dan siswa mempelajari materi
pelajaran secara kelompok.
5. setiap anggota diberi kuis untuk dinilai secara individu (skor individu berpengaruh
terhadap skor kelompok).
6. setelah tugas selesai dikerjakan dan dikumpulkan kepada setiap kelompok untuk
mengerjakan dan membahas tugas didepan kelas.
Setelah itu baru proses belajar mengajar di mulai, dalam proses belajar
mengajar peran kolaborator peneliti sangat penting karena disinilah hasil
pengamatan dan penilaian aktivitas siswa dilakukan, sehingga hasil dari pengamatan
dan penilaian kolaborator peneliti dapat dibuat laporan sebagai hasil dari peneliti
melakukan penelitian dengan menggunakan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) terhadap para siswa kelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1
Ngawi berhasil atau tidak meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.
Dan dalam proses penelitian dibuat perencanaan
Dalam bentuk siklus seperti dibawah ini :
Siklus I Siklus II
1. Tindakan I 1. Perencanaan
a. Membuat pertanyaan secara Refleksi yang dilakukan pada akhir
jelas dan tidak terlampau siklus I bertujuan untuk
panjang. mengidentifikasi baik kemajuan-
b. Pertanyaan ditujukan kepada kemajuan yang telah diperoleh
siswa. maupun kekurangan atau
c. Memberi kesempatan kepada hambatan-hambatan yang masih
siswa untuk berfikir dulu dihadapi. Hasil ini kemudian
sebelum menjawab. digunakan untuk memperbaiki
2. Refleksi I rencana tindakan pada siklus II.
Bertujuan untuk mengkaji dan 2. Tindakan II
menganalisis pelaksanaan tindakan Tindakan ini berupa implementasi
pada siklus I dengan jalan serangkaian kegiatan pembelajaran
mengidentifikasi baik kemajuan- yang telah direvisi untuk mengatasi
kemajuan yang telah diperoleh masalah pada siklus I yang belum
maupun kekurangan-kekurangan tuntas.
atau hambatan yang masih dihadapi 3. Refleksi II
pada siklus I. Kegiatan ini dilakukan bertujuan
untuk mengkaji dan menganalisis
pelaksanaan tindakan pada siklus II
dengan jalan mengidentifikasi baik
kemajuan-kemajuan yang telah
diperoleh maupun kekurangan-
kekurangan atau hambatan-
hambatan yang masih dihadapi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran, usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah, ialah penggunaan
proses berpikir deduktif-induktif untuk memecahkan masalah. Pada dasarnya penelitian
dibedakan 2 macam yaitu :
1. Penelitian Pasif
Yaitu suatu penelitian yang hanya sekedar ingin memperoleh gambaran tentang
suatu keadaan atau persoalan dan dilaksanakan secara informal.
2. Penelitian aktif
Yaitu suatu penelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisis data secara sistematis dan efesien untuk memecahkan suatu
persoalan atau untuk menguji hipotesis.
Penelitian akan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pengembangan
suatu teori, baik untuk kepentingan praktis didalam menyelenggarakan sesuatu. John
Dewey menyatakan : “ There is nothing practical than a goos theory “. Artinya “ tidak
ada suatu yang lebih praktis dari pada suatu teori yang hebat “. Dengan dilakukan
penelitian maka dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang
menunjang keberhasilan sesuatu. Dengan demikian maka secara singkat dapat dikatakan,
bahwa kegunaan hasil penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan suatu
obyek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan-
kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab
musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk
menanggulanginya.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan atau policy
dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya.
4. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan, perbekalan, serta tenaga kerja , baik secara kualitas maupun kuantitas
yang sangat berperan bagi keberhasilan didalam suatu bidang.
Dalam melaksanakan penelitian penulis melaksanakan penelitian di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi, yakni pada tanggal 01 dan 06 September 2022.
Adapun pelaksanaan sebagai berikut :
1. Kamis, 01 September 2022
Penulis melaksanakan penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi
dengan materi pokok barisan dan deret, di kelas ini peneliti mencoba menggunakan
metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan dibantu oleh seorang
kolaborator yang bertugas untuk melakukan pengamatan dan penelitian terhadap
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun bentuk instrumen
observasi aktivitas siswa sebagai berikut :
a. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru.
b. Aktivitas siswa dalam bertanya.
c. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok.
d. Hasil / nilai siswa dalam mengerjakan tugas.
e. Kerjasama dengan teman sewaktu mendapat tugas dari guru, dan
f. Kemampuan menjelaskan jawaban tugas kelompok yang dibahas di depan kelas.
g. Kemandirian siswa selama proses belajar mengajar.
h. Ketergantungan siswa selama proses belajar mengajar kepada teman.
Untuk penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri Ngawi terdapat 13 siswa
laki-laki dan 19 siswa perempuan.
2. Selasa, 06 September 2022
Pada jam berikutnya peneliti melakukan penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah
Negeri 1 Ngawi dengan materi barisan dan deret, dikelas ini peneliti kembali
menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan
menggunakan instrumen observasi aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
sama dengan pertemuan sebelumnya.
B. Data Pendukung
Di dalam suatu penelitian, penyusunan data sangat di perlukan karena hal
tersebut untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya, dalam melaksanakan
penelitian di MAN 1 Ngawi penulis mengambil data pendukung untuk penelitian dari
daftar absensi siswa MAN Ngawi 11 IPA 3. Selain itu peneliti juga menggunakan
metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan didalam pengamatan
aktivitas siswa dibantu oleh seorang kolaborator.
C. Pembahasan
Dalam melaksanakan penelitian penulis melaksanakan penelitian aktif, yakni
dengan terjun langsung kelapangan / ke kelas untuk mengisi suatu materi pada mata
pelajaran matematika. Pada penelitian pertama peneliti melaksanakan penelitian pada
hari Kamis 01 September 2022 peneliti melaksanakan penelitian dikelas 11 IPA 3
MAN 1 Ngawi. Dikelas ini peneliti memakai metode Student Teams Achievement
Division (STAD) pada materi pokok barisan dan deret, dikelas ini siswa yang
mengikuti proses belajar mengajar sejumlah 32 anak.
Peneliti kembali mengadakan penelitian dikelas 11 IPA 3 MAN 1 Ngawi
dikelas ini peneliti kembali menggunakan metode Student Teams Instrument Division
(STAD). Jika pada pertemuan pertama siswa masih sedikit bingung dengan cara kerja
metode yang digunakan, pada pertemuan ini siswa lebih ditekankan lagi pada kompetisi
kelompok dalam membahas suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, disini
peneliti mengalami hambatan sebab waktu yang diberikan selama 2 jam pelajaran untuk
menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) selama proses
belajar mengajar dirasakan masih kurang, sebab disini yang ditekankan adalah pada
diskusi kelompok.

D. Pembahasan Data Pendukung


Selama proses belajar mengajar sesudah menggunakan metode Student
Teams Achievement Division (STAD) dari tanggal 01 dan 06 September 2022 di MAN
Ngawi. Diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Kamis, 01 September 2022
Kelas 11 IPA 3 dikelas inilah peneliti mengadakan penelitian menggunakan
metode Student Teams Achievement Division (STAD) disini peneliti sedikit
mengalami kendala mungkin para siswa belum terbiasa melaksanakan diskusi
kelompok dan setelah diarahkan baru mereka sedikit mengerti, sedangkan hasil
instrumen observasi aktivitas siswa yang diperoleh sebagai berikut :
No Jenis Aktivitas Hasil Pengamatan
1 Aktivitas siswa dalam menerima a. Memperhatikan : 22 Anak
materi dari guru. b. Kurang memperhatikan : 10 Anak
c. Tidak memperhatikan : - Anak
2 Aktiviatas siswa dalam bertanya. a. Sesuai dengan materi : 12 Anak
b. Tidak sesuai dengan materi : - anak
Aktivitas siswa dalam belajar a. Bersungguh-sungguh : 26 Anak
3 kelompok. b. Kurang bersungguh-sungguh : 6
Anak
c. Semaunya sendiri : - Anak
Hasil / nilai siswa dalam a. 100 - 90 : - Anak
4 mengerjakan tugas. b. 90 - 80 : 4 Anak
c. 80 – 70 : 7 Anak
d. 70 - 60 : 17 Anak
e. 60 - 50 : 6 Anak
f. < 50 : - Anak
Kerjasama dengan teman. a. Tinggi : 25 Anak
5 b. Sedang : 7 Anak
c. Rendah : - Anak

Kemampuan menjelaskan a. Baik : 5 Anak


6 jawaban tugas yang dibahas di b. Cukup : 1 Anak
depan kelas. c. Kurang : 1 Anak
Kemandirian siswa selama
proses belajar mengajar. a. Naik : 4 Anak
7 Ketergantungan siswa selama b. Turun : 28 Anak
proses belajar mengajar kepada a. Naik : 27 Anak
8 teman. b. Turun : 5 Anak

Hasil prosentase pengamatan aktivitas siswa yang memiliki nilai baik dalam
pengamatan yang merupakan point a dengan ketentuan bahwa :
a. X = f.x / f
X : Nilai rata-rata
Σf : Jumlah frekunsi
x : Nilai tengah
Σf .x : Jumlah dari frekuensi dikalikan nilai tengah
b. NP = ( Nk / R ) x 100%
NP : Nilai prosentase
Nk : Nilai komulatif
R : Banyak responden

a. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru


Nk = 22 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 22 / 32 ) x 1100 %
= 69 %
b. Aktivitas siswa dalam bertanya
Nk = 12 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 12 / 36 ) x 100 %
= 38 %
c. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok yang bersungguh-sungguh
Nk = 26 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 26 / 32 ) x 100 %
= 81 %
d. Kerjasama dengan teman
Nk = 23 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 23 / 32 ) x 100 %
= 72 %
e. Dan rata-rata nilai siswa pada siklus I
f = 32 Anak
f.x = ( 80 x 5 ) + ( 60 x 8 ) + ( 50 x 19 ) + ( 0 x 2 )
= 400 + 480 + 950 + 0
= 1830
x = f.x /f
= 1830 / 32
x = 57,18

f. Kemandirian siswa selama proses belajar mengajar.


Nk = 4 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) X 100 %
= ( 10 / 32 ) X 100 %
= 12 %
g. Ketergantungan siswa selama proses belajar mengajar kepada teman.
Nk = 28 Anak
R = 28 Anak
NP = ( Nk / R ) X 100 %
= ( 28 / 32 ) X 100 %
= 88 %
2. Selasa, 06 September 2022
Peneliti kembali melaksanakan penelitian dikelas 11 IPA 3 Madrasah Aliyah
Negeri Ngawi , dikelas ini peneliti kembali menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD) pada siklus yang kedua ini peneliti lebih
menekankan pada diskusi kelompok dan hasil diperoleh sebagai berikut :
No Jenis Aktivitas Hasil Pengamatan
1 Aktivitas siswa dalam a. Memperhatikan : 26 Anak
menerima materi dari guru. b. Kurang memperhatikan : 6 Anak
c. Tidak memperhatikan : - Anak
2 Aktivitas siswa dalam a. Sesuai dengan materi : 2 Anak
bertanya. b. Tidak sesuai dengan materi : - Anak
3 Aktivitas siswa dalam a. Bersungguh-sungguh : 30 Anak
belajar kelompok. b. Kurang bersungguh-sungguh : 2 Anak
c. Semuanya sendiri : - Anak
4 Hasil / nilai siswa dalam a. 100 - 90 : 6 Anak
mengerjakan tugas. b. 90 - 80 : 8 Anak
c. 80 – 70 : 13 Anak
d. 70 - 60 : 5 Anak
e. 60 - 50 : - Anak
f. < 50 : - Anak

Kerjasama dengan teman. a. Tinggi : 26 Anak


5 b. Sedang : 4 Anak
c. Rendah : 2 Anak
Kemampuan menjelaskan a. Baik : - Anak
jawaban tugas yang dibahas
6 didepan kelas. b. Cukup : - Anak
Kemandirian siswa selama c. Kurang : - Anak
proses belajar mengajar. a. Naik : 32 Anak
7 Ketergantungan siswa b. Turun : - Anak
selama proses belajar a. Naik : - Anak
8 mengajar kepada teman. b. Turun : 32 Anak

Hasil prosentase pengamatan aktivitas siswa kelas XI.IPS II pada siklus II yang
menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) MAN Ngawi
adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru yang memperihatikan
Nk = 26 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 26 / 32 ) x 100 %
= 81 %
b. Aktivitas siswa dalam bertanya yang sesuai dengan materi
Nk = 2 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 2 / 32 ) x 100 %
=6%
c. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok
Nk = 30 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 30 / 32 ) x 100 %
= 94 %
d. Dan rata-rata nilai siswa pada siklus II
f = 32 Anak
f.x = ( 100 x 6 ) + ( 90 x 8 ) + ( 80 x 13 ) + ( 70 x 5 )
= 600 + 720 + 1.040 + 350
= 2.710
x = f.x/f
= 2.710/32
x = 84,68

e. Kerjasama dengan teman


Nk = 26 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) x 100 %
= ( 26 / 31 ) x 100 %
= 82 %
f. Kemandirian siswa selama poses belajar mengajar
Nk = 31 Anak
R = 31 Anak
NP = ( Nk / R ) X 100 %
= ( 31 / 31 ) X 100 %
= 100 %
g. Ketergantungan siswa selama proses belajar mengajar kepada teman
Nk = 0 Anak
R = 32 Anak
NP = ( Nk / R ) X 100 %

= ( 0 / 31 ) X 100 %
=0%
Dari hasil pengamatan pembelajaran dengan menggunakan metode Student
Teams Achievement Division (STAD) diperoleh hasil dari 2 siklus seperti tabel
dibawah ini :
No Jenis Kooperatif Siklus I Siklus II
Aktivitas siswa dalam menerima materi dari
1. 69 % 81 %
guru yang memperhatikan
Aktivitas siswa dalam bertanya yang sesuai
2. 38 % 6%
dengan materi
3. Kesungguhan siswa dalam belajar kelompok 81 % 94 %
4. Rata-rata nilai siswa 51 84
Kerjasama dengan teman sewaktu mengerjakan
5. 72 % 82 %
tugas
Kemandirian siswa selama proses belajar
6. 12 % 100 %
mengajar
Ketergantungan siswa selama proses belajar
7. 88 % 0%
mengajar kepada siswa

Pembahasan dari tabel siklus diatas adalah sebagai berikut :


a. Aktivitas siswa dalam menerima materi dari guru yang memperlihatkan dari
siklus I ke siklus II mengalami kenaikan karena para siswa mulai merasa senang
terhadap metode STAD (Student Teams Achievement Division) sewaktu
digunakan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika
khusunya pada materi pokok limit.
b. Aktivitas siswa dalam bertanya yang sesuai dengan materi dari siklus I ke siklus
II mengalami penurunan ini di karenakan para siswa sudah paham terhadap
materi yang disampaikan oleh guru.
b. Kesungguhan siswa dalam belajar kelompok dari siklus I ke siklus II mengalami
kenaikan ini dikarenakan para siswa sudah mengerti bahwa mereka itu bekerja
menyelesaikan permasalahan secara berkelompok.
c. Nilai rata-rata siswa pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan ini
dakarenakan para siswa lebih menguasai materi yang diajarkan, sehingga
mereka dapat dengan mudah mengerjakan soal yang diberikan.
d. Kerjasama dengan teman sewaktu menegerjakan tugas dari diklus I ke siklus II
mengalami kenaikan ini dikarenakan mereka sudah mengerti tentang cara kerja
dalam kelompok sewaktu dalam proses belajar mengajar menggunakan metode
STAD (Student Teams Achievement Division).
e. Kemandirian siswa selama proses belajar mengajar dari siklus I ke siklus II
mengalami kenaikan, ini di karenakan para siswa sudah menguasai dan
memahami materi yang disajikan oleh guru.
f. Ketergantungan siswa selama proses belajar mengajar kepada teman dari siklus
I ke siklus II mengalami penurunan, ini di karenakan mereka sudah yakin
mampu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17
dan 20 Maret 2007 dengan mengambil subyek penelitian para siswa kelas XI. IPS II
Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division)
ternyata ada peningkatan aktivitas siswa yang tinggi di dalam belajar kelompok
yakni dengan pertukaran pikiran / pengetahuan antara siswa satu dengan siswa yang
lain dalam satu kelompok belajar sewaktu menghadapi / menyelesaikan suatu
permasalahan.
2. Bahwa dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division)
keterampilan siswa dalam suatu hal akan kelihatan / secara tidak langsung akan ia
munculkan sewaktu menghadapi soal yang tidak bisa di selesaikan secara langsung
melainkan harus di selesaikan lewat pemfaktoran, maka keterampilan siswa dalam
mengalikan dan memfaktorkan sangat di butuhkan. Jadi dengan menguasai
keterampilan dalam mengalikan dan memfaktorkan soal dalam bentuk apapun akan
dapat di selesaikan khususnya pada materi pokok limit.
3. Setelah melihat hasil pada siklus I dan terjadi peningkatan siklus II pada materi
pokok limit dapat diambil kesimpulan ternyata metode STAD (Student Teams
Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan memiliki
pengaruh untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika
khususnya pada materi pokok limit.
B. Saran – Saran
Berdasarkan pada pengumpulan data dari hasil penelitian yang dilakukan
penulis terdapat adanya perbedaan hasil ulangan harian terhadap kelas yang diajar
dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan
yang tidak menggunakan metode tersebut dan hasilnya terbukti metode STAD dapat
meningkatkan minat belajar anak terhadap mata pelajaran Matematika. Sehingga
penulis menyarankan kepada pihak sekolah khususnya guru mata pelajaran matematika
untuk mencoba menggunakan metode STAD dalam proses belajar mengajar di kelas.
Demikianlah apa yang dapat diuraikan dan dijabarkan oleh penulis semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan untuk dunia
pendidikan pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sigit D & Fajaroh F. 2006. Implikasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student
Team Division Schievement (STAD) dan Team Geams Turnament (TGT) Terhadap
Proses Hasil Belajar Kimia Siswa SMA.

Jurnal Pendidikan dan Pemebalajaran 13 (1): 97-104

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin RE. 2010. Cooperatif Learning Teori, Riset Dan Praktik. Terjemahan Narulita:2005.
Cetakan VIII. Bandung: Penerbit Nusa Media

Anda mungkin juga menyukai