Oleh:
Dra.ALFRIDA BANNE
Nip.196204282006042005
Patut senantiasa kita panjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Oleh Karena kasih dan rahmatNya sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dapat dilaksanakan dan terselesaikan laporannya seperti yang diharapkan .Atas
terselesaikannya penelitian ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala Sekolah yang telah memberikan kesempatan, tempat penelitian
dan dukungan moril serta bahan keperluan penelitian sampai pada
laporannya dilaksanakan
2. Wakil Kepala Sekolah, Rekan-rekan Guru SMK Negeri 1 Rantepao yang
telah memberikan motivasi, bantuan tenaga dan fasilitas yang diperlukan
selama penelitian dilaksnakan bahkan sampai pada pembutan laporannya.
3. Kepada Semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian Penelitian
baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk moril, materil dan
waktu yang diberikan dengan ikhlas sehingga Penelitian dapat
dilaksanakan.
Akhirnya Peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan
Laporan Penelitian ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan ,karena
itu saran yang bersifat konstruktif dengan senang hati kami menerimanya.
Semoga Penelitian ini memberi manfaat dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan di Toraja Utara umumnya & SMK Negeri 1 secara khusus.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2 Batasan Operasional............................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................. 3
1.5 Hipotesis Tindakan ............................................................................. 4
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 52
5.2 Saran................................................................................................. 52
Dra. Alfrida Banne, Pemakaian cara keterampilan dengan metode operasional guru
mengajar untuk memotivasi aktifitas belajar Kewirausahaan siswa kelas
XII SMK Negeri 1 Rantepao.
Pencapaian Prestasi Siswa dan perkembangan intelektual siswa tidak saja karena
rajinnya siswa dalam membaca buku, akan tetapi Ketrampilan operasional guru dalam
lebih baik, sehingga siswa akan menjadi lebih meningkat kemampuanya serta prestasinya.
Sesuai dengan latar belakang masalah, dalam penelitian ini masalah yang hendak
mengajar Guru dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XII Mata Pelajarani
menggunakan populasi sampling dari kelas yang terpilih. Sehingga siswa yang dijadikan
obyek penelitian ini siswa Kelas XII tahun pelajaran 2014/2015 ditetapkan keseluruhan
metode yaitu: (1) observasi, (2) dokumentasi (3) kuesioner. Kemudian dalam menganalisa
data guna menguji hipotesis yang diajukan menggunakan metode Diskriptif dan Kwalitatif.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa siswa Kelas XII nilai siswa yang mencapai nilai
tuntas 51,43 % dan belum tuntas 48,57% dan pada evaluasi ke 2 siswa yang dinyatakan
mendapat nilai tuntas 85,71% dan yang belum tuntas berkurang menjadi 14,29%. Nilai
rerata kelas pada siklus pertama 57,29 dilanjutkan pada siklus ke dua nilai rerata kelas
adalah 74,26, dari perkembangan ini maka dapat dinyatakan bahwa pendekatan
Ketrampilan Operasional Mengajar guru pada siswa membawa dampak yang positif pada
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting
Secara semesta dalam arti terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku diseluruh wilayah
negara. Secara menyeluruh dalam arti mencakup semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan. Secara terpadu dalam arti adanya saling keterkaitan antara pendidikan
perbuatan guru dan siswa yang didasarkan hubungan timbal balik yang berlangsung
Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan siswa mempunyai peranan
yang penting, oleh karena itu guru sering disebut sebagai tolok ukur bagi peningkatan
pendidikan. Dalam melaksanakan tugas mengajar guru harus mempunyai keahlian khusus
seperti yang dilaksanakan oleh Oemar Hamalik, bahwa jabatan guru menuntut suatu
Siswa sebagai subyek didik, tidak hanya dituntut untuk mendengarkan lalu mencatat
hal-hal yang diajarkan tetapi lebih dari itu siswa dituntut lebih aktif dan kreatif dalam
merupakan yang perlu di bangkitkan, tugas guru untuk memberikan bimbingan dan
Aktifitas Belajar Siswa kelas XII Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Rantepao
penelitian ini adalah ketrampilan mengajar guru dalam bidang studi Kewirausahaan,
Aktifitas belajar
Aktifitas belajar adalah kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman hal-hal yang telah dialami masa lalu.
1.3.Rumusan Masalah
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
belajar siswa bidang Bidang Studi Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Rantepao Semester
lingkungan kelas dan kondisi siswa itu sendiri. Sehingga strategi pembelajaran hendaknya
diupayakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan, tujuan dan kondisi yang ada.
tindakan, demikian juga dalam penelitian ini. Tujuan penelitian digunakan sebagai acuan
melakukan penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa
Mata Pelajaran Kewirausahaan pada siswa Kelas XII Mata Pelajaran Kewirausahaan di
mengajar.
Hipotesis berasal dari kata “hipo” dan “tesis”. Hipo berarti sebelum dan tesis
berarti teori. Jadi hipotesis berarti sebelum teori atau suatu teori yang belum kokoh yang
masih membutuhkan pengujian untuk pengukuhannya (Surya Brata, 1997 : 38). Kartini
Kartono menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian yang
harus diuji kebenarannya dengan jalan research (1989 : 70).Hipotesis merupakan jawaban
yang sifatnya sementara, yang belum dapat dipastikan salah atau benar keberadaanya.
Sutrino hadi dalam bukunya metodologi researt mengemukakan bahwa benar dan tidaknya
hipotesis tidak ada hubungan dengan terbukti dan tidaknya hipotesis tersebut. Mungkin
hipotesis yang dirumuskan isinya benar tetapi setelah data terkumpul dan dianalisis
ternyata bahwa hipotesis tersebut ditolak. Mendasarkan hal tersebut maka hipotesa
tindakanya adalah :
pendekatan ketrampilan operasional guru dalam mengajar, maka aktivitasi belajar siswa
meningkat”.
1.6 Manfaat
Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus bermanfaat sebagai penunjang praktek
pengambilan keputusan dalam arti yang luas. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi siswa dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas
dalam belajar.
2. Sebagai sumbangan ide atau pikiran bagi keluarga besar Mata Pelajaran
3. Bagi penulis, penelitian ini merupakan wadah untuk melatih diri dalam praktek
langsung dilapangan, mulai dari awal penyusunan angket sampai pada menyimpul kan
hasil penelitian.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Persepsi
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang timbul dalam lingkungan
melalui pengamatan indrawi. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa proses terjadinya
persepsi yaitu pada saat seseorang mengalami sesuatu yang pada akhirnya timbul
kesan pada dirinya pada sisi lain orang lain akan mempunyai kemampuan persepsi yang
berbeda tergantung pada orang itu sendiri. Seseorang yang mengalami banyak
pengamatan dan pengalaman akan memiliki persepsi yang lebih kuat daripada orang-
orang yang hanya memiliki pengalaman dan pengamatan sedikit. Menurut Jalaludin
melibatkan diri dalam komunikasi maka ia akan semakin kuat daya persepsinya (1985 :
127).
Dalam proses belajar mengajar komunikasi terjadi antara guru dan siswa,
siswa dan guru hampir setiap hari mengadakan komunikasi sehingga dengan begitu
guru sebagai nara sumber dan siswa sebagai obyek pendidikan akan memiliki kesan
semacam ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan yang memadai dalam mengajar.
Menurut Sardiman AM. bahwa pengajaran kelas telah mendudukan guru dalam suatu
tempat yang penting karena guru yang memulai setiap interaksi belajar mengajar yang
diciptakan sehingga peran guru dibutuhkan ketrampilan dalam mengajar (1988 : 192).
dilakukan guru dalam suatu proses belajar mengajar. Menurut Moch. Uzur Usman,
tentang membuka pelajaran, atau Set Induktion ialah usaha yang dilakukan guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan pra kondisi bagi murid agar mental
maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajari sehingga memberikan
dimana diterapkan dengan model cara belajar siswa aktif. Dalam kondisi semacam ini
siswa dituntut berpartisipasi aktif sedangkan guru menyediakan kondisi agar siswa
dapat belajar dengan baik serta memberikan motivasi. Sardiman AM., memberikan
alternatif keaktifan siswa dalam bentuk diskusi dan tanya jawab serta memberikan
variasi dalam proses belajar mengajar adalah pengajuan pertanyaan dari guru kepada
siswa dengan pertanyaan menuntut untuk berfikir agar bisa menjawab sehingga
8
pertanyaan bisa dilakukan diawal pengajaran, disela-sela proses belajar ataupun diakhir
Isyarat non verbal adalah gerakan dari anggota badan untuk memberikan gambaran
tentang sesuatu dalam rangka memperjelas maksud atau penjelasan yang diucapkan itu.
Beberapa penguatan non verbal yang bisa dilakukan oleh guru antara lain : Penguatan
dalam bentuk mimik, gerakan wajah atau anggota badan yang memberikan kesan kepada
siswa, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan, kegiatan yang
menyenangkan dan penguatan yang berupa simbul atau benda (J J. Hasibuan, 1989 : 72).
positif dari siswa. Wujud tanggapan positif tercermin pada tingkah laku, nilai pelajaran,
serta bentuk-bentuk kegiatan yang lain. Kaitannya dengan anggapan seorang siswa
memiliki beberapa kemungkinan, yaitu menerima, acuh tak acuh serta menolak. Dalam
menanggapi siswa guru hendaknya bisa menghargai siswa baik melalui kata-kata
Waktu dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang penting oleh
9
Ada tiga tahap dalam pengaturan waktu yang bisa digunakan : yaitu tahap membuka
pelajaran, inti pelajaran, dan tahap menutup pelajaran. Dari ketiga kategori waktu
tersebut guru harus bisa membagi proporsi waktu sesuatu dengan ketentuan yang ada
kegiatan inti pelajaran atau dengan kata lain setelah guru menjelaskan materi pokok.
Dalam kegiatan ini guru memberikan gambaran secara menyeluruh tentang apa yang
telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan keberhasilan guru
Dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan, bukan hanya terletak pada
salah satu kebutuhan, akan tetapi juga terletak pada motivasi atau persepsi yang
dibangkitkan oleh guru, dan bukan hanya yang bersifat fisik saja, melainkan juga
kebutuhan yang bersifat psikis. Kondisi ini didukung pendapatnya Bobi de Poter bahwa
Ketika Anda menciptakan minat pada suatu obyek, Anda akan sering menemukan
bahwa ini menuju pada minat baru dibidang lainya.(2002: 52). Seperti halnya
10
timbul suatu keinginan atau minat baru untuk belajar begitu juga dengan bimbingan
orang tua yang ikut bertanggung jawab mendidik, membantu mendidik putra-putrinya,
maupun dirumah. Jika pihak orang tua melengkapi apa yang menjadi kebutuhan atau
sarana dan prasarana siswa dalam belajar, maka aktivitas siswa akan lebih banyak.
2.4. Hubungan Antara Ketrampilan Operasional Mengajar Guru dengan Aktifitas Belajar
Siswa
Dalam proses belajar mengajar ada dua komponen yang tidak bisa dipisahkan
yaitu guru dan siswa, disamping komponen lain seperti tujuan, bahan pelajaran, dan
yang lain. Kedua komponen guru dan siswa hubungannya sangat erat, karena semua
kegiatan belajar mengacu pada kegiatan guru sebagai pemimpin belajar. Guru
mempunyai peran yang sangat penting. Peranan guru tampak dalam tingkah laku
dalam interaksi dengan siswa, karena memang sebagian besar waktu guru dicurahkan
untuk proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Menurut Sardiman A.M.
Pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik dapat menjadi petunjuk tentang
11
mengaplikasikan sebagai pengetahuannya secara operasional terampil (1988 : 192).
Sedangkan menurut Oemar Hamalik jabatan guru menuntut suatu keahlian khusus,
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru yang telah memiliki dan
membawa siswa dalam aktivitas belajar yang lebih aktif. Thusan Hakim dalam bukunya
Belajar secara Efektif menyatakan bahwa Kesesuaian guru dengan murid akan sangat
mempengaruhi murid dalam menyenagi suatu pelajaran. Hal ini tentu saja akan
mempengaruhi motivasi murid dalam belajar. Karena itu Guru yang baik tentunya akan
Dari pendapat tersebut jelas sekali bahwa ketrampilan guru dalam proses
Keberhasilan siswa dalam belajar, dengan ketrampilan mengajar guru akan dapat
membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa. Guru sebagai pemegang kendali
mengerti cara cara untuk membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa. Hal ini i
seperti yang diungkapkan oleh Thusan Hakim bahwa cara membangkitkan motivasii
12
1. Ciptakan Keinginan mendapatkan nilai ujian yang baik
berprestasi. (2002;31).
minat belajar siswanya, maka ada kemungkinan besar bahwa dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru itu tertata dan terprogram dengan baik
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan pada kelas yang diajar penulis sendiri,
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode populasi sampling. Metode ini
penulis gunakan karena populasi yang dikenakan PTK ada di dalam 1 kelas populasi
yaitu pada Kelas XII. Kelas ini penulis ambil semua sebagai sampel penelitian. Penelitian
ini dilaksanakan di Kelas XII pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1
Rantepao . Sedangkan waktu pelaksanaannya dimulai pada Bulan Oktober 2014 sampai
dengan bulan Desember 2014. Penelitian ini berupa penelitian diskriptip, Pilihan ini
waktu yang relatif singkat dapat diamati hasilnya melalui aspek kuantitatifnya. Aspek-
aspek perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan instrumen tertentu
memudahkan analisis secara objektif Penelitian ini merupakan Penelitian Tidakan kelas
yang dilaksanakan di Kelas XII dengan jumlah siswa 32 anak, adapun jumlah ini terdiri
dari 1 siswa laki-laki dan 31 siswa perempuan. Pelaksanaan PTK ini selama 3 bulan,
perlakuan tindakan penelitianya dilakukan sebanyak 6 kali tatap muka (2x45 menit).
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini direncana kan dalam 2
siklus kecil,
14
karena ruang lingkup materi pembelajarannya hanya 4 pokok bahasan, yang setiap
siklus terbagi atas 2 kali pertemuan mingguan dan setiap kali pertemuan 2 x 45 menit.
Pada masing-masing siklus melalui 4 tahapan kegiatan yaitu (1) membuat rencana
tindakan (2) melaksanakan tindakan atau perlakuan, (3) mengadakan pemantauan dan
pemberian evaluasi atau soal-soal untuk melihat perkembangan kemampuan siswa dan
di setiap akhir siklus dilaksanakan penilaian berupa ulangan harian. Pada perenca naan
ini dibuatkan tahapan-tahapan pelaksanaan siklus yang diawali pada tangal 10 Oktober
Penelitian ini dikenakan pada siswa Kelas XII di Mata Pelajaran Kewirausahaan
di SMK Negeri 1 Rantepao , Yang diawali pada bulan Oktober 2014 Mengingat bahwa
objek penelitian ini adalah mata pelajaran Kewirausahaan, maka peneliti sebagai
sampel penelitian mengambil kelas yang diajar sendiri oleh penulis. Adapun prosedur
operasional mengajar guru yang berlangsung selama 6 kali tatap muka 2x45 menit
pertatap muka dalam kurun waktu 3 bulan dengan rincian untuk siklus pertama
15
kemudian dianalisa hasil perlakuan melalui refleksi. Selanjutnya metode diuji cobakan
lagi pada siklus ke dua pada minggu ke 4 sampai minggu ke 5 dan minggu ke 6
dievaluasi lagi. Jika dua kali putaran siklus masih belum valid maka dapat dilanjutkan
dengan siklus ke 3. Pengujian diberikan dari model pelakuan secara menyeluruh, dari
materi yang diberikan dalam 1 kelas sampel penelitian. Adapun desain siklus
GAMBAR 3.1
SIKLUS
SIKLUS PENELITIAN Awal
TINDAKAN KELAS
REFLEKSI PERSIAPAN
Proses
PTK PEMBELAJARAN
DIEVALUASI
HASIL PERLAKUAN
Dari desain di atas dapat penulis jelaskan bahwa penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas, sehingga hanya 1 kelas yang diuji coba dengan pendekatan ketrampilan
mengajar guru yaitu dengan memberikan waktu kepada siswa dan guru memanfaatkan
waktu serta penataan dirinya dalam membantu ketrampilam mengajar guru atau soal
sebagai berikut :
Periode 1. Siklus ke 1
- Persiapan satuan pelajaran. 1. Siswa Menjawab
- Mengadakan pre tes 2. Mendengarkan penjelasan
- Menjelaskan Materi. guru tentang materi 2 x 45 menit
- Membuka tanya jawab 2. Siswa menanyakan hal yang
- Mengadakan Post tes tidak jelas pada guru
3. Siswa memberi umpan balik.
Periode 2 : Melanjutkan
- Memberi postes 1. Siswa menjawab pre tes
- Guru menerangkan materi 2. Siswa memperhatikan.
- Memberikan waktu untuk 3. Mengadakan feetback 2 x 45 menit
bertanya. 4. Merangkum materi
- Memberi rangkuman. 5. Menjawab postes
- Memberikan postes
Periode 3 : Evaluasi 1.Siswa mengerjakan soal untuk 2 x 45 menit
- Guru mengadakan evaluasi Evaluasi siklus ke 1
Periode 4 : Siklus ke 2
- Mengadakan refleksi 1. Memberi informasi PBM
- Menerangkan materi 2. Siswa memperhatikan 2 x 45 menit
- Memberikan waktu untuk 3. Melakukan pertanyaan.
bertanya. 4. Menjawab postes
- Mengadakan Postes
Periode 5 : Melanjutkan
- Guru memberikan pretes 1. Siswa memberi jawaban
- Menerangkan Materi 2. Siswa memperhatikan.
- Memberi waktu untuk 3. Siswa menayakan kepada 2 x 45 menit
bertanya guru
- Melakukan postes. 4. Menjawab postes
- Memberi informasi
ulangan
Periode 5. Evaluasi.
Guru Mengadakan Evaluasi 1. Siswa menjawab soal-soal 2 x 45 menit
pada siswa Evalusi siklus 2.
Periode 6 Publikasi Nilai
- Guru menyampaikan hasil 1. Siswa menyimak hasil yang 2 x 45 menit
Evaluasi pada siswa secara didapat dari perlakuan.
langsung.
3.3 Reflesi.
ataukah punya manfaat, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan oleh observe,
dimana blangko pengamatan telah disiapkan oleh peneliti. Jika pada siklus siklus
pertama yang terjadi pada kelas perlakuan mengalami kesulitan akibat dari
pembelajaran yang kurang bisa berkonsentrasi karena belum terbiasa adanya
perlakuan. Kondisi demikian diulang kembali pada siklus ke 2 dan siswa diperlakukan
sama dengan siklus pertama, yaitu perlakuan dari penjelasan materi yang
pembelajaran, maka metode yang diterapkan pada siklus ke 2 berhasil dan tidaknya
akan nampak pada perubahan hasil belajar yang diukur dari evaluasi. Jika dalam siklus
kondisi yang real dengan angan-angan mereka sendiri kurang nampak bermakna,
maka guru lain yang seprofesi diminta memberikan informasi agar perlakuan hasilnya
dianalisa untuk diuji cobakan pada siklus ke 3, namun jika pada siklus ke 2 ini
perkembangan mulai nampak hasilnya walaupun perubahan itu tidak secara dratis
diperlukan penentuan sample untuk menggali suatu data yang dibutuhkan sesuai
dengan kebutuhan yang menjadi masalah, karena ini penelitian tindakan kelas, maka
19
subyek penelitian yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan prestasinya.
Karena itulah maka penarikan atau pembuatan sample adalah penting. Bila
kesimpulannya dapat diragukan untuk diterapkan atau dianggap tidak berlalu bagi
populasi.
sebagai kesalahan dalam sampel. Kesalahan yang dapat terjadi di dalam penarikan
sampel adalah karena adanya unsur-unsur tertentu dari populasi yang kebetulan
terdapat didalam sampel, dan unsur-unsur lainnya yang kebetulan tidak termasuk,
yaitu kesalahan yang pertama sifat sampel dan kesalahan kedua karena memihak dan
tidak obyektifnya peneliti yang ini dapat ditemukan dalam suatu sample.
memihak yaitu bahwa peneliti harus mempunyai sifat yang obyektif dan tidak
memihak. (1990:96).
homogen, sehingga metode yang tepat didalam penentuan sampel adalah metode
20
3.5 Instrumen Penelitian
materi Kewirausahaan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang dilakukan dalam
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
1. Metode Observasi
21
pengumpulan data tentang gejala-gejala tertentu sedemikian rupa sehingga peneliti
dapat mengenal apa yang ada dibelakang serta di depan suatu gejala”, (1986:37).
tanggapan secara langsung dari siswa yang nantinya dipakai sebagai refleksi dalam
pembelajaran berikutnya.
2. Metode Wawancara
“adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
Sutrisno Hadi, Wawancara atau interview “terbagi menjadi dua yaitu Interview bebas
terpimpin yaitu interview yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara
22
Jadi pada interview bebas terpimpin ini antara interview dan responden sama-sama
akan tetapi interviewer harus mengarah agar pembicaraan tidak menyimpang dari
pokok permasalahan.
3. Metode Test
prosedur yang sistimatis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-
keterangan yang di inginkan oleh seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat
menyatakan “Test ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid”
(1989:26).
23
Dari pengertian diatas, jelas bahwa test menyatakan cara untuk memperoleh data-
data tentang ada tidaknya hasil prestasi atau tingkah laku setelah diberikan pelajaran
1. Test subyektif
menurut Suharsimi Arikunto, “Test obyektif test adalah test yang dalam
Test yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah bentuk obyektif test
dengan jenis multiple choice test. Berdasarkan bentuknya item test tidak dapat
dilepaskan dari bentuk-bentuk ujian. Dalam hubungan ini kita mengenal apa yang
24
Dalam penelitian ini penulis menggunakan test buatan guru dengan bentuk
test obyektif sedangkan jenis adalah multiple choice test. Adapun dalam pembuatan
atau pengumpulan test ini penulis harus memperhatikan langkah-langkah yang baik
dan benar sehingga nantinya test yang berbentuk dapat digunakan sebagai alat ukur
yang baik.
menggunakan metode Penataan situasi belajar siswa yang telah disusun sebelumnya.
penelitian ini telah mengacu pada kerangka materi yang sama tetapi berbeda dalam
Tes hasil belajar Kewirausahaan ini disusun dan dikembangkan oleh peneliti
dengan memperhatikan ruang lingkup materi dan aspek-aspek tingkat kognitif. Aspek
Alat ukur hasil belajar Kewirausahaan yang telah tersusun selanjutnya disempur
nakan lewat uji coba. Penyempurnaan alat ukur ini dimaksudkan untuk menyisih kan
25
3.6 Teknik Analisa Data
Kewirausahaan dan hasil belajar. Dengan demikian data tentang kemampuan hasil
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan selain untuk
Kewirausahaan akan memberikan hasil belajar yang lebih baik dan meningkat dari
sebelumnya, juga untuk mencapai maksud tersebut, maka dilakukan analisis data
Data yang telah diambil melalui tes hasil belajar atau evaluasi akhir siklus,
ditabulasikan dan diamati serta dibandingkan antara hasil yang didapat pada sklus ke
siswa selama perlakuan tindakan kelas tadi. Dari kedua penilaian atas evaluasi siklus
pendekatan yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini dapat diterima atau
tidak.
26
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS
dalam pembelajaran itu diajak belajar dalam suasana senang dan berproses serta
pemanfaatan waktu. Yang dikaji pada bagian ini adalah Implementasi tindakan, penyajian
guru, diberikan pada saat perlakuan atau saat exsperimen yang berkelanjutan selama 3
bulan, 8 minggu dan 8 kali tatap muka pertatap muka 2x45 menit. Pembelajaran dengan
selalu memanfaatkan waktu belajar, berpikir kritis, daya ilustrasi dan keberanian untuk
memunculkan kekuatan dari dalam yang dituangkan pada kegiatan ketrampilan mengajar
guru. Ketrampilan mengajar guru ini didisain agar tercipta kondisi pembelajaran yang
sendiri.
27
Pada pendekatan Ketrampilan operasional mengajar guru ini lebih menitik beratkan
pada pembelajaran yang sifatnya selalu siap dalam setiap pertanyaan oleh guru. Lebih
jelasnya bentuk implentasi pembelajaranya mengacu pada langkah dan prosedur tindakan
Periode 1. Siklus ke 1
3. Siswa Menjawab
- Persiapan satuan pelajaran.
4. Mendengarkan penjelasan
- Mengadakan pre tes
guru tentang materi 2 x 45 menit
- Menjelaskan Materi.
2. Siswa menanyakan hal yang
- Membuka tanya jawab
tidak jelas pada guru
- Mengadakan Post tes
3. Siswa memberi umpan balik.
Periode 2 : Melanjutkan
- Memberi postes 6. Siswa menjawab pre tes
Periode 4 : Siklus ke 2
- Mengadakan refleksi 5. Memberi informasi PBM
- Menerangkan materi 6. Siswa memperhatikan 2 x 45 menit
- Memberikan waktu untuk 7. Melakukan pertanyaan.
bertanya. 8. Menjawab postes
- Mengadakan Postes
Periode 5 : Melanjutkan
4. Siswa memberi jawaban
- Guru memberikan pretes
5. Siswa memperhatikan.
- Menerangkan Materi
untuk 6. Bertanya kepada guru 2 x 45 menit
- Memberi waktu
4. Menjawab postes
bertanya
- Melakukan postes.
- Memberi informasi
ulangan
Periode 5. Evaluasi.
Guru Mengadakan Evaluasi 2. Siswa menjawab soal-soal 2 x 45 menit
Evalusi siklus 2.
pada siswa
Guru : “Anak-anak sekarang kita bentuk kelompok, yang masing masing kelompok
jumlahnya 5 orang?”
Guru : “Kita akan membahas Petunjuk Teknis Cara memperoleh Modal Usaha,
dengan berkelompok kalian nanti akan lebih mudah untuk menjawab dan
memecahkan soal-soal”
Guru : “Betul sekali, kalian nanti harus membaca buku diktat dan menjawab soal
jika ada pekerjaan dirumah secara berkelompok, tau kan maksud Ibu?”
Guru : “Nah kalau tidak bisa nanti akan dijelaskan dulu oleh bu guru dan sekarang
diterangkan bu guru?”
Guru : “Baiklah kita mulai dengan materi Petunjuk Teknis Cara Memperoleh
30
Guru : “Ada lagi yang bisa menjawab, nah kalau tidak ada mari perhatikan yang
Kondisi ini siswa guru menjelaskan kepada siswa, tentang pengertian beserta contoh
bisa jawab?”
Setelah guru melontarkan beberapa pertanyaan materi yang dijelaskan tadi atau
Guru : “Anak-anak sekalian, apa kalian sudah menjawab soal-soal yang ada pada
31
yang kali ini akan kita bahas, Petunjuk Teknis Cara Memperoleh Modal
Siswa : “Saya bu, Petunjuk Teknis Cara Memperoleh Modal Usaha al, memiliki Izin
Guru : “Benar sekali, tapi itu masih belum lengkap, ada lagi yang ingin
melengkapi?”
Siswa : “ Tidak termasuk daftar Hitam/ daftar kredit rangkap/ daftar kredit macet
Guru : “Nah itu juga sangat tepat, Karena kalian sudah banyak yang paham mari
Dokumen yang perlu dilampirkan dalam permohonan Kredit, berikutnya guru juga
memberikan postes yang berupa pertanyaan dari materi yang telah disampaikan.
32
Guru : “Sekarang bu guru akan tanya pada siswa putri, tentang perlunya
Guru : “Minggu depan kita adakan evaluasi, bahanya yang kita pelajari kemarin
dan dengan materi saat ini, sekarang tolong angket ini dijawab dengan jujur
Dengan adanya pemberian dan melemparkan pertanyaan pada siswa lain, maka
dapat menggugah daya tanggap dan daya tangkap siswa untuk berilustrasi dan
berkomonikasi aktif sehingga untuk membahas materi jam pelajaran yang hanya 80
menit tidak cukup dan dilanjutkan pada pertemuan minggu berikutnya untuk
evaluasi.
33
Waktu evaluasi ini diadakan memakan waktu 60 menit sehingga sisa waktu
pertemuan berikutnya.
dirumah ?”
Guru : “Tidak, sekarang kita lanjutkan pada Mencari, memilih dan menetapkan
Disinilah Pretes disampaikan oleh guru, dengan maksud untuk mengetahui siswa
Guru : “Anak-anak mungkin kalian sudah tahu bagaima tempat Usaha yang
34
Siswa : “1) letaknya strategis, 2) dekat dengan bahan baku,3)dekat dengan
Guru : “Baiklah Kalian sudah tau banyak tentang tempat Usaha yang diinginkan
Guru : “Ya betul, tambahan lagi adanya kemudahan dalam bahan baku & tenaga
kerja”.
maupun bersama kelompoknya. Waktu ternyata tidak cukup dan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya.
Guru : “Hari ini kita akan bahas materi Menetapkan Tempat Usaha ,saya ingin
35
Guru : “OK, bagus sekali, satu tambahan lagi yakni Aspek umum memuat Akta
Pendirian Usaha, Pemilik Modal & Pengalaman Usaha? ”
Setelah Guru menyampaikan Materi Perkembangan Tempat Usaha yang strategis,
maka Guru memberi waktu bertanya pada siswa dari hal yang belum dimengerti.
Guru : “Sebelum waktunya habis mungkin diantara kalian ada yang inggin
ditanyakan?”
Kondisi yang demikian ini guru dituntut peran yang profesional, sehingga dalam
menyampaikan informasi pada siswa, benar-benar jelas dan mudah untuk dipahami
oleh siswa lain dan guru diharapkan Trampil dan memanfaatkan waktu.
Guru : “Karena waktu yang demikian singkat maka pembahasan kita lanjut kan
pada pertemuan yang akan datang, sebelum diakhiri apa diantara kalian
Guru : “Anak-anak sekarang saya tanya dulu, minggu yang lalu kita membahas
Pembeli/Konsumen?”
Siswa : “ 1). Adanya Fasilitas Parkir yang luas dan aman, 2) Transportasi lancar
dan mudah.
Guru : “Baik sekali, Kalau begitu mari kita bahas masalah yang akan dihadapi
Perusahaan selanjutnya”
36
Siswa : “ baik bu”
Guru : “ sekarang, setelah Perusahaan mendapat tempat yang strategi hal yang
kerja terampil
Selesai guru menyampaikan pokok bahasan berikutnya diadakan tanya jawab, untuk
Guru : “Sebelum kita akhiri materi ini apa ada yang akan kalian tanyakan?,
kalau memang tidak ada, bagaimana siapkah kalian jika pertemuan lagi
kita evaluasi?”
Guru : “Baiklah sampai bertemu saat evaluasi minggu depan, dan selamat Siang
Guru : “Anak-anak apa masih ingat yang Ibu sampaikan minggu lalu untuk hari
ini?”
Guru : “Betul sekali, sekarang siapkan alat tulis kalian dan diantara kalian tidak
37
Tes pengambilan hasil belajar ini berupa soal pertanyaan yang terdiri pilihan
ganda sejumlah 10 item, topik atau pokok bahan materinya sudah disampaikan. Inilah
dan analisa data. Soal Evaluasi terlampir. Karena ada waktu sedikit siswa juga disuruh
tabel perbandingan skor kemampuan siswa yang diperoleh melalui metode atau
siklus perlakuan. Dari tabel tersebut diketahui bahwa skor rata-rata Aktivitas siswa
mengajar guru sedikit terjadi peningkatan atau lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal
ini tercermin dari simpangan baku skor yang diperoleh kelas perlakuan siklus pertama
(ke 1) yang lebih rendah dibanding kelompok perlakuan yang ke 2 atau siklus ke 2.
Lebih jelasnya berikut peneliti tampilkan tabel skor ketrampilan mengajar Guru dan
38
TABEL 4.2
Sedangkan hasil evaluasi yang didapat siswa dari siklus ke 1 dan siklus ke 2 mata pelajaran
Kewirausahaan dapat dilihat pada tabel berikut :
40
Tabel 4.2
Nilai Ulangan Formatif Siswa Kelas XII, di SMK Negeri 1 Rantepoao Semester ganjil Tahun
2. 40 BlmTuntas 55 BlmTuntas
3. 65 Tuntas 80 Tuntas
4. 60 Tuntas 50 Blm Tuntas
5. 55 BlmTuntas 65 Tuntas
6. 70 Tuntas 96 Tuntas
7. 55 BlmTuntas 80 Tuntas
8. 65 Tuntas 88 Tuntas
9. 65 Tuntas 95 Tuntas
10. 70 Tuntas 70 Tuntas
11. 70 Tuntas 82 Tuntas
12. 45 BlmTuntas 85 Tuntas
13. 55 BlmTuntas 75 Tuntas
14. 50 BlmTuntas 65 Tuntas
15. 45 BlmTuntas 55 BlmTuntas
16. 65 Tuntas 90 Tuntas
17. 55 BlmTuntas 55 BlmTuntas
18. 50 BlmTuntas 70 Tuntas
19. 45 BlmTuntas 78 Tuntas
20. 60 Tuntas 90 Tuntas
21. 65 Tuntas 80 Tuntas
22. 50 BlmTuntas 55 BlmTuntas
23. 65 Tuntas 75 Tuntas
24. 70 Tuntas 80 Tuntas
25. 50 BlmTuntas 60 Tuntas
26. 65 Tuntas 70 Tuntas
27. 60 Tuntas 65 Tuntas
28. 50 BlmTuntas 55 Blm Tuntas
29. 65 Tuntas 85 Tuntas
30. 70 Tuntas 85 Tuntas
31 50 BlmTuntas 50 Blm Tuntas
32 65 Tuntas 70 Tuntas
pelajaran Kewirausahaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III Semester
ganjil tahun ajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Rantepao
sebagai berikut :
Evaluasi Siklus 1 Evaluasi siklus 2
Bila memperhatikan hasil evaluasi siswa dan nilai aktivitas siswa, data menunjukan
bahwa dengan adanya mitode Keterampilan Mengajar guru dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa, terbukti dari pemberian tugas, prestasi belajar siswa Kelas XII Semester
ganjil yang semula sebesar 15 siswa mengalami nilai kurang dari rata-rata standar yang
ditetapkan, tetapi setelah perlakuan pada siklus ke 2,0 prestasi belajar siswa Kelas XII
Semester ganjil yang belum tuntas menurun menjadi 7 siswa yang nilainya kurang dari
standart kelas. Kemudian dilihat dari hasil evaluasi pada siklus 1 bahwa siswa Kelas XII
nilai siswa yang mencapai nilai tuntas 51,43 % dan belum tuntas 48,57% dan pada
evaluasi ke 2 siswa yang dinyatakan mendapat nilai tuntas 85,71% dan yang belum tuntas
berkurang menjadi 14,29%. Nilai rerata kelas pada siklus pertama 57,29 dilanjutkan pada
siklus ke dua nilai rerata kelas adalah 74,26, dari perkembangan ini maka dapat dinyatakan
bahwa pendekatan Ketrampilan Mengajar guru pada siswa membawa dampak yang
untuk belajar lebih aktif karena guru mampu menmanfaatkan waktu dan memberikan
tugas pada siswa diwaktu yang luang. Tugas yang diberikan dapat dikerjakan pada jam-jam
sekolah ataupun diluar jam sekolah, dirumah maupun sebelum pulang sekolah sehingga
dapat dikerjakan secara bersama-sama atau berkelompok. Ini sesuai dengan pendapat
Tjun Surjamah yang menyatakan bahwa mitode Ketrampilan Mengajar guru adalah cara
penyajian pelajaran dimana guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan
belajar (1988:143). Dengan siswa lebih aktif, hal ini akan membangun minat belajar siswa
untuk dapat lebih memahami materi-materi yang telah disampaikan. Dengan adanya
pendekatan Ketrampilan Mengajar guru ini siswa akan mampu meningkatkan aktivitas
Selain sebagai suatu cara untuk mendorong siswa lebih aktif belajar, bahwa guru
yang trampil memanfaatkan waktu untuk siswa, dapat menilai siswa yang nanti juga
merupakan tolok ukur bagi guru untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat
pemahaman siswa, yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentu kan
tingkat prestasi siswa. Mengingat banyaknya materi pelajaran disekolah dimana kualitas
dan frekwensi isi pelajaran harus ditingkatkan, akan menyulitkan siswa untuk menguasai
materi-materi pelajaran, dan ini dikarenakan adanya waktu yang tersita akibat dari
pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan adanya pemberian tugas ini dan
pemanfaatan waktu luang, maka dapat dipandang sebagai alat yang efektif dan efisien
44
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa untuk mengerti dan memahami materi.
mempergunakan waktu dengan baik serta dapat menerapkan tiori dalam bentuk yang
kongkrit. Jadi pendekatan ketrampilan mengajar guru pada mata pelajaran ini dipandang
sangat perlu dalam membantu ketuntasan belajar siwa dan peningkatan prestasi siswa,
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang telah peneliti lakukan untuk menguji hipotesa
yang diajukan maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa : Keterampilan mengajar guru
ditinjau dari aspek operasional dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa Mata pelajaran
2014/2015
5.2. Saran-Saran
Berpijak pada kesimpulan yang telah peneliti ambil dapat memberi sedikit saran-
saran sebagai berikut : Dalam melaksanakan proses belajar mengajar demi tercapai tujuan
yang sudah ditetapkan maka kiranya seorang guru tidaklah merasa terbebani jika ia harus
mempersiapkan dirinya tentang ketrampilan mengajar baik dari segi sarana dan prasarana
penunjang yang lain, oleh karena itu disamping persiapan mengajar, guru juga harus
46
DAFTAR PUSTAKA
Gagne, RM. 1965. The Conditions of Learning. Halt, Rinehart and Winston Inc.
Hadi, Sutrisno. 1983. Metodologi Research I, II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
Mardapi, Djemari. 1984. Faktor-faktor Yang Menentukan Prestasi Belajar Mahasiswa FPTK
IKIP Yogyakarta. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta.
Oemar Hamalik, 2001. Proses Belajar Mengajar, Sinar Grafika Offest, Jakarta.
Suyudi, Agus. Hubungan Antara Kemauan Berpikir Formal, Kemampuan Awal Fisika dan
Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Fisika FPMIPA
IKIP Malang. Tesis. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta, 1987.
47
Lampiran 1
Dintara tujuan kamu memasuki sekolah adalah untuk memperoleh hasil belajar yang baik.
Orang tua, bapak dan ibu guru serta juga kamu sangat gembira jika kamu berhasil baik
dalam belajar dan dapat mencapai cita-cita. Dalam memberikan bantuan agar kamu berhsil
dengan baik dan sukses itu tugas-tugas ini supaya diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan
sejujur-jujurnya.
I. Identitas
Nama : .......................................
Kelas : .......................................
Jenis Kelamin : ........................................
II. Petunjuk
1. B erilah tanda silang (x) pada salah saftu abjad yang merupakan jawaban yang
palinga sesuai dengan keadaan yang ada;
2. Bila terjadi kesalahan menjawab berilah tanda sama dengan (=).
48
3. Setiap awal masuk pelajaran apakah yang dilakukan bapak guru ?
a.Mengabsen siswa
b. Kadang kadang mengabsen.
c.Langsung materi pelajaran
3. Sebelum membahas materi pelajaran, apakah bapak guru anda memberi pertanyaan
dari materi yang kemarin diberikan ?
a. Selalu menanyakan materi yang sudah disampaikan.
b. Jarang sekali menanyakan
c. Langsung siswa diberi materi baru.
4. Jika saat memberikan materi pelajaran dan bapak guru anda membawah bahan
dipakai contoh, bagaimana pandangan anda ?
a. Sangat senang dan setuju sekali
b. Biasa biasa saja
c. Cuek saja
5. Untuk mencapai keberhasilan anda dalam belajar tentunya memerlukan buku-buku
pelajaran. Bagaimana buku yang anda miliki ?
a. Buku paket, buku penunjang, catatan, dan buku tugas
b. Buku paket, buku catatan dan buku tugas
c. Buku catatan saja
6. Apakah anda latihan soal-soal Kewirausahaan di saat sedang belajar pKewirausahaan
?
a. Selalu mengerjakan
b. Kadang-kadang mengerjakan
c. Hanya mencoba menyelesaikan soal-soal latihan saja
7. Apakah bapak guru anda saat memberikan materi pelajaran memberikan waktu
bertanya bagi siswa yang tidak mengerti ?
a. Selalu memberikan waktu bertanya
b. Kadang-kadang saja
c. tidak pernah memberi kesempatan bertanya. 49
8. Setelah selesai pemberian materi pelajaran, apakah bapak guru anda memberi
pertanyakan materi yang telah diterangakan tadi ?
a. Selalu memberikan pertanyaan
b. Kadang-kadang saja
c. tidak pernah memberi pertanyaan.
9. Bila Bel selesai berbunyi, apakah bapak guru selalu mengingatkan anda untuk
mempelajari lagi dirumah ?
a. Selalu menganjurkan belajar lagi.
b. kadang-kadang saja dianjurkan.
c. Tiadak pernah menganjurkan.
10. Apabila guru Kewirausahaan tidak hadir, waktu yang terluang anda gunakan untuk
apa?
a. Belajar sendiri dengan mengerjakan soal-soal mataematika
b. Mengerjakan tugas-tugas lain
c.Bercanda dan bergurau dengan teman-teman
B. Aktifitas Belajar.
1. Dalam belajar di kelas saat diberikan materi pelajaran, apa yang anda lakukan ?
a. Mendengarkan dan membuat rangkuman.
b. Mendengarkan saja
c. Cuek saja
2. Setiap anda diberi pertanyaan saat pelajaran berlangsung, apa yang anda lakukan ?
a. Menerima dengan senang hati dan menjawabnya.
b. Menjawab jika bisa.
c. Menolak dan tidak menjawab.
3. Bagaimana sikap anda dalam memecahkan masalah yang diberikan bapak guru
anda ?
a. Banyak menyumbangkan pendapat
b. Jarang mengemukakan pendapat
c. malas untuk mengemukakan pendapat 50
4. Bagaimana penggunaan waktu belajar anda, saat selesai pembelajaran?
a. Mengguanakan waktu sesuai dengan jadwal
b. Belajar kelompok bila ada tugas
c. Tidak pernah melakukan belajar.
5. pada waktu belajar kelompok bagaimana interaksi teman-teman anda dalam belajar
kelompok ?
a. Serius
b. Santai-santai saja
c. Masa bodoh
6. Bagaimana belajar anda bila tidak ada tugas Kewirausahaan dari guru ?
a. Selalu mendiskusikan soal-soal latihan
b. Kadang-kadang mengulangi soal-soal latihan yang telah diajarkan
c. Tidak perlu belajar
7. Berapa kali dalam seminggu anda belajar Kewirausahaan ?
a. Dua sampai tiga kali
b. Satu kali
c. Tidak tentu
8. Bagaimana sikap anda bila diberi tugas rumah oleh guru Kewirausahaan anda ?
a. Sangat senang
b. Biasa-biasa saja
c. Masa bodoh
9. Bagaimana kerja sama antar anggota kelas saat diberikan tugas ?
a. Saling menghargai
b. Biasa-biasa saja
c. Merasa enggan
51
10.Dalam menerima materi dari guru Kewirausahaan pasti mendapatkan suatu
52
LampIran 2
15 Junita P XII
16 Kalyanti P XII
17 Meri Kala’ P XII
18 Nensi P XII
32 Yusnita P XII
Lampiran 3 (siklus 1)
SOAL EVALUASI
Pililah Salah satu Jawaban yang kau anggap paling benar, dan berilah tanda Silang.
1. Tugas yang menjadi tanggung jawab PPKI adalah sebagai berikut kecuali ….
a. Menyiapkan kemerdekaan Indonesia sesuai dengan kemauan bangsa Indone
b. Mematangkan hasil-hasil kesepakatan BPUPKI
c. Menyiapkan kemerdekaan Indonesia secara matang.
d. Meredam sikap radikal dari kalangan muda.
2. Tujuan kalangan tua menyesuaikan diri dengan garis kebijakan Jepang mengenai
proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah …
a. menjalin hubungan baik dengan Jepang
b. melepaskan diri dari pengaruh Jepang secara bertahap.
c. Menyiapkan kemerdekaan Indonesia secara secara matang.
d. Meredam sikap radikal dari kalangan muda
3. Alasan kalangan pemuda menuntut kemerdekaan Indonesia yang lepas dari pengaruh
Jepang adalah ….
a. Kemerdekaan Indonesia harus lahir dari sikap yang radikal.
b. PPKI harus diikutsertakan dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan.
c. Rakyat Indonesia sudah begitu lama merindukan kemerdekaan.
d. Kemerdekaan Indonesia merupakan hak bangsa Indonesia.
4. Meskipun termasuk kalangan tua, Soekarno dan Hatta tetap menjadi andalan
kalangan muda sebagai proklamator kemerdekaan. Alasan mereka adalah ….
a. Kedua pemimpin itu perpihak pada sikap radikal kalangan muda
b. Mereka telah menggalang perlawanan yang kuat terhadap Jepang.
c. Soekarno dan Hatta adalah tokoh teras PPKI. 55
proklamasi
7. Persiapan serba spontan untuk pacara proklamasi kemerdekaan tampak hal berikut,
kecuali ….
a. Kesepatan Soekarno dan Hatta sebagai penanda tangan teks proklamasi
b. Pemasangan alat pengeras suara pinjaman dari toko elektronik.
c. Penyiapan bendera merah putih yang dijahit oleh Fatmawati Soekarno.
d. Pemasangan tiang bendera dari bambu.
9. Meskipun singkat dan sederhana makna upacara proklamasi kemerdekaan tetap tinggi
karena …..
a. upacara berlangsung tertib dan aman.
b. Para pemimpin dan pemuka masyarakat hadir dalam upacara itu.
c. Pengibaran bendera diiringi lagu Indonesia Raya.
d. Menandai kelahiran Indonesia sebagai negara merdeka
56
10. Peran penting pengibaran bendera merah putih dalam upacara proklamasi
kemerdekaan adalah ….
a. Melambangkan kejayaan bangsa Indonesia
Pililah Salah satu Jawaban yang kau anggap paling benar, dan berilah tanda Silang.
1. Disetujuinya penghilangan kalimat “dengan menjalankan Syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya” menunjukan sikap …
a. Kurang dihayatinya syari’at islam oleh para anggota PPKI.
b. Kesadaran para anggota PPKI untuk memetingkan persatuan bangsa.
c. Kegagalan tokoh muslim di PPKI mempertahankan kalimat tersebut.
d. Belum dikenalnya makna syariat Islam oleh para anggota PPKI.
2. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara spontan dan anggota PPKI.
a. Keterpasaan para anggota PPKI untuk mementingkan persatuan bangsa.
b. Belum dicapainya kata sepakat tentang siapa yang pantas menjadi pemimpin
bangsa.
c. Belum dicapainya kata sepakat tentang siapa yang pantas menjadi pemimpin
negara.
d. Telah diakuinya Soekarno dan Hatta sebagai pemimpin bangsa Indonesia.