OLEH
UMI ZAHROH S.Pd
NIP: 196803292007012013
Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan
Hasil Belajar dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan
Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IIId ke IVa.
Halaman
Halaman Judul ..............................................................................................
Halaman Pengesahan .......................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................
Abstrak .............................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ..................................................................................
PENDAHULUAN
Pancasila, manusia pada hakekatnya adalah makhluk bineka yang mengemban misi
tunggal sebagai khalifah Tuhan di muka bumi. Bertolak dari pemikiran tersebut
anak-anak di dalam kelas pada hakikatnya juga makhluk bineka, yang satu sama lain
berbeda. Perbedaan dapat berkenaan dengan latar belakang budaya, ras, suku ,
agama, adapt istiadat, dan sebagainya. Perbedaan juga berkenaan dengan potensi
emosi.
horizontal agar dapat saling memanfaatkan atau saling membantu, sehingga manusia
Bertolak dari pandangan hidup dan semboyan semacam itu, bineka vertikal seperti
budaya, agama, suku, ras, adat instiadat, dan sebagainya disikapi sebagai kondisi
atau menjalin hubungan kerja sama. Interaksi saling membutuhkan atau hubungan
kerja sama. Interaksi saling membutuhkan atau hubungan kerja sama antaranak di
manusia dapat saling berhubungan dalam rangka membutuhkan. Oleh karena itu,
kelompok. Norma semacam itu memandang anak yang mendominasi anak lain atau
menggantungkan diri pada orang lain sama buruknya sehingga harus diberantas. Ini
berarti anak yang pandai harus membantu anak yang kurang pandai, anak yang kuat
harus membantu yang lemah, dan tiap anak harus saling mendorong untuk
menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan
serta dengan tingkat usia anak didik. Belajar aktif adalah salah satu solusi yang
kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu
kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam
(1994: 2).
mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding
penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan
dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. (Nur, 1996:
2).
ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama
siswa bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok. Dalam kelas pertama
hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang
bekerja secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas XI IPS 1 tahun pelajaran
2022/2023?
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas XI IPS 1 tahun pelajaran
2022/2023.
pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas XI IPS 1 tahun pelajaran
2022/2023.
D. Hipotesis Tindakan
Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas
minat belajar dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 akan lebih baik dibandingkan
E. Kegunaan Penelitian
saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah
G. Batasan Masalah
meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas XI IPS 1 Tahun Pelajaran
2022/2023.
pelajaran 2022/2023.
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI,
1996: 14).
mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses
yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses
bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo, 1993: 120).
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
B. Pembelajaran Kooperatif
kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama dalam
proses pembelajaran.
tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara maksimal dalam
diri.
pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996: 4). Dalam pembelajaran kooperatif
lebih mengutamakan sikap sosial untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu dengan
cara kerjasama.
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang
bersama”.
2. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya,
yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang
sama.
4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama besarnya
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
1. Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada anggota
konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
5. Kelompok Proses
perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu
selanjutnya.
C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996: 25) adalah keterampilan
- Menghargai kontribusi
yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok yang dibuat lain.
Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak menyetujui yang berupa
kritik, tetapi kritik yang diberikan harus terhadap ide dan tidak terhadap
pelaku.
kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan tidak frustasi oleh
kelompok.
kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja kelompok.
- Mendorong partisipasi
Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk
satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi atau hanya
akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang orisinil atau kurang
imajinatif.
Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta orang
penting kelompok.
- Mengatasi gangguan
yang diberikan.
Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep, dalam
Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain tidak merasa
cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik seseorang dan
kelompok.
- Bertanya
Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau penjelasan
sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan anggota kelompok
- Membuat ringkasan
digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa
- Menafsirkan
berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting dapat diberi
penekanan.
- Memeriksa ketepatan
Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang tepatan.
- Menerima tanggungjawab
- Menggunakan kesabaran
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada kesulitan-
- Mengelaborasi
tinggi.
- Menanyakan kebenaran
jawaban tersebut.
- Menetapkan tujuan
- Berkompromi
bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat kepada orang lain dan
memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sikap yang dapat
berubah bukan ciri atau ketidak mampuan seseorang semuanya itu bertujuan
Division)
berikut:
peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu
siswa.
dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para
siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk
4. Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak boleh
menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal yang
5. Hasil tes atau kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya dan
prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini dapat
siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan
suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan
menyenangkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu (a) guru bertindak sebagai peneliti, (b)
penelitian tindakan kolaboratif, (c) simultan terintegratif, dan (d) administrasi sosial
ekperimental.
penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari
penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru
secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi.
peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data
1. Tempat Penelitian
3. Subyek Penelitian
B. Rancangan Penelitian
Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang
permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat
Putar
an 1
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Putar
an 2
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Putar
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
C. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing
5. Tes formatif
pokok bahasan metrik Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk
soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal-soal ini
butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini
digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk
a. Validitas Tes
soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat kevalidan ini dapat dihitung
b. Reliabilitas
Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih besar dari
c. Taraf Kesukaran
kesukaran adalah:
d. Daya Pembeda
Dimana:
D : Indeks diskriminasi
sebagai berikut:
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui Hasil Belajarbelajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon
pembelajaran.
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
Σ N = Jumlah siswa
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai
skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut
terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.
berikut:
3. Untuk lembar observasi
X=
%= x 100 % dengan
X= =
X = Rata-rata
∑x = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
BAB IV
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
meningkatkan Hasil Belajarbelajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan guru.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
2 2 2
1. Memotivasi siswa
2 2 2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
B. Kegiatan inti
1.Mempresentasikan langkah-langkah metode 3 3 3
I
pembelajaran kooperatif
2.Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
3.Melatih keterampilan kooperatif 3 3 3
4.Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5.Memberikan bantuan kepada kelompok yang 3 3 3
mengalami kesulitan
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 3 3 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 2 2 2
2. Guru antisias 3 3 3
Jumlah 32 32 32
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria
pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek yang mendapat nilai
kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I
dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan
guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah
bekerja dengan sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa
dengan guru, dan membaca buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5
%.
penjelasan dan arahan, karena model tersebut masih dirasakan baru oleh
siswa.
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 15
Jumlah siswa yang belum tuntas :8
Klasikal : Belum tuntas
atau ada 15 siswa dari 23 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas
lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa
c. Refleksi
tujuan pembelajaran
2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
d. Refisi
siklus berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif II dan alat-alat
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes
formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
D. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 3,5
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
E. Kegiatan inti
3 4 3,5
1.Mempresentasikan langkah-langkah metode
I 4 4 4
pembelajaran kooperatif
4 4 4
2.Membimbing siswa melakukan kegiatan
2. Melatih keterampilan kooperatif
4 4 4
3. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
4. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
3 3 3
mengalami kesulitan
A. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 4 3,5
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 4 3 3,5
2. Guru antisias 4 4 4
Jumlah 41 43 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan
cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat
mereka akan lebih memahami tentang apa ynag telah mereka lakukan.
penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
evaluasi (10,8%).
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 18
Jumlah siswa yang belum tuntas :5
Klasikal : Belum tuntas
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata Hasil belajar siswa adalah
72,61 dan ketuntasan belajar mencapai 78,26% atau ada 18 siswa dari 23
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini
baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah
belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan
model STAD.
c. Refleksi
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu.
d. Revisi Rancangan
kesimpulan/menemukan konsep.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-
soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar
mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes
formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai
berikut:
kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
mungkin.
dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa dalam
(6,7%).
III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 20
Jumlah siswa yang belum tuntas :3
Klasikal : Tuntas
80,00 dan dari 23 siswa yang telah tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa
yang telah tercapai sebesar 86,96% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada
siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya
peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya
kooperatif model STAD yang membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan
pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
cukup besar.
d. Refisi Pelaksanaan
kooperatif model STAD dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta
dengan baik. Maka tidak diperlukan refisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
Belajarbelajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari
sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 65,22%, 78,26%, dan 86,96%. Pada
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap Hasil Belajarbelajar siswa yaitu
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus
siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat
dikategorikan aktif.
Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas
membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,22%), siklus II
positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal
sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc.
Boston.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin
University Press.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,
Universitas Terbuka.
Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar
Matematika. Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang.
Lampiran 4
Petunjuk
Berikan penialaian anda dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
1 Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan
bersama siswa.
2 Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
2. Membimbing siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok.
3. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
penyelidikan.
4. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan /menemukan konsep.
C. Pentup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu
1. Antusiasme kelas
III
2. Guru Antusias
Keterangan :
1. Kurang baik …………, ……….2005
2. Cukup baik Pengamat
3. Baik
4. Sangat baik
( ………………………… )
Lampiran 5
Nama Guru :
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
……………., ………..2003
Pengamat,
( ……………………… )
Lampiran 6
Keterangan:
57
Lampiran 7
Keterangan:
Lampiran 8
58
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………. P1 2 2 4 4 2 7 2 4 3 30
P2 2 2 2 4 4 6 4 3 3 30
Rata-rata X 2 2 3 4 3 6,5 3 3,5 3 30
Prosentase % 6,7 6,7 10 13,3 10 22,6 10 11,7 10 100
……………… P1 5 2 7 5 2 2 2 2 3 30
1
……………… P2 6 3 6 5 1 1 3 2 3 30
……………… P1 6 5 6 4 2 1 2 2 2 30
2
……………… P2 6 5 4 7 1 0 2 3 2 30
……………… P1 5 4 10 2 0 3 1 2 3 30
3
……………… P2 5 3 6 6 1 3 1 3 2 30
……………… P1 6 4 6 5 1 2 1 2 2 30
4
……………… P2 8 5 4 6 0 2 1 2 2 30
……………… P1 7 4 7 4 1 0 2 2 3 30
5
……………… P2 9 5 7 4 0 1 0 2 2 30
……………… P1 6 4 8 4 1 1 2 2 2 30
6
……………… P2 8 3 7 4 0 0 3 2 3 30
……………… P1 4 5 7 3 2 2 2 2 3 30
7
……………… P2 7 3 6 6 0 0 3 3 2 30
……………… P1 5 5 7 2 1 2 2 2 4 30
8
……………… P2 7 4 8 4 1 0 2 2 2 30
P1 44 33 58 29 10 13 14 16 23 240
Jumlah
P2 56 30 48 43 4 7 15 19 18 240
Rata-rata X 50 31,5 53 36 7 10 14,5 17,5 20,5 240
Prosentase rata-rata % 20,8 13,1 22,1 15 2,9 4,2 6,1 7,3 8,5 100
Keterangan:
59