Anda di halaman 1dari 6

KIKIR.

Kekikiran mengandung dua arti :


Pertama, jika seseorang tidak mengeluarkan hartanya untuk diri, dan
keluarganya sesuai dengan kemampuannya.
Kedua, jika seseorang tidak membelanjakan suatu apapun untuk tujuan-
tujuan yang baik dan amal.

Dalam Islam, sifat kikir ini secara umum dianggap sebagai pelaku
kejahatan.

Pertama, dikarenakan mereka tidak bersyukur kepada Allah dengan tidak


mau membelanjakan harta yang Allah anugerahkan pada mereka untuk
diri sendiri, keluarga atau teman-teman mereka.
Kedua dikarenakan mereka menahan kekayaan dari masyarakat, guna
manfaat yang sangat besar dalam proses produksi dan pengembangan
harta, dan
Ketiga karena dengan menahan kekayaannya mereka bertanggung jawab
turunnya tingkat konsumsi, dan karena itu menurunkan pula tingkat
produksi dan lapangan kerja dalam masyarakat.

Melihat beratnya pengaruh penumpukan harta, lebih jauh al-quran


memberi peringatan pada orang-orang kikir dalam surat al-Takatsur, ayat
1-2 : “Saling berlomba-lomba dalam menumpuk kekayaan di dunia ini
telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur”.

Kecintaan akan status sosial dan prestise, membuat sebagian orang


begitu buta sehingga mereka mencari harta yang berlimpah dan
menumpuknya tanpa mengetahui fungsi yang sebenarnya. Ini tentu saja
akan mengakibatkan kekacauan ekonomi serta menyengsarakan bagi
jutaan masyarakat.

Menabung sampai titik tertentu, mungkin baik dan bermanfaat, karena itu
diperbolehkan. Tetapi menumpuk kekayaan yang tidak dipergunakan
untuk melayani masyarakat yang membutuhkan merupakan suatu
tindakan yang merusak dan sama sekali tidak dapat dimaafkan dan
ditolerir.

Dalam al-Quran Surat. al- Humazah ayat 1-3 sekali lagi Allah mencela
orang-orang yang menimbun harta kekayaannya dengan ungkapan :
“Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan
harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya”.

BOROS.
Pemborosan paling tidak mengandung 3 arti. Pertama, membelanjakan
harta untuk hal-hal yang diharamkan. Kedua, pengeluaran yang berlebih-
lebihan untuk barang-barang yang halal, baik di dalam batas maupun di
luar batas kemampuan seseorang. Ketiga, pengeluaran untuk tujuan-
tujuan amal saleh tetapi dilakukan semata-mata untuk pamer.

Jika Islam mencela orang yang bersifat kikir dalam menafkahkan


hartanya, maka Islam juga mencela para pemboros. Kikir menahan
masyarakat untuk mempergunakan sumberdaya dengan baik, sementara
pemborosan menghambur-hamburkan harta pada hal-hal yang tidak perlu
dan berlebih-lebihan.

Al-Quran dalam surat al-Isra’ ayat 26-27 mencela perbuatan ini dengan
kalimat : “Dan Janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara
boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu a saudaranya syantan dan
syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya”.

Dengan tafsir, perkataan pemboros yang dipergunakan itu berarti


membelanjakan harta untuk pemuasan kebutuhan-kebutuhan yang
dihalalkan dan keinginan-keinginan yang haram dan amoral.

Dalam al-Quran surat al-A’raf ayat 31 dapat kita baca : “Makan dan
minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

Jelaslah, bahwa membuang-buang harta yang dapat bermanfaat untuk


tujuan-tujuan produktif bagi masyarakat merupakan suatu dosa yang berat
dihadapan Allah.

Menurut Abu Hurairah, Nabi pernah berkata “Bahwa satu hal yang
sungguh tidak disenangi Allah adalah pemborosan, membelanjakan harta
untuk hal-hal yang tidak perlu”.

Setiap individu hendaklah bersikap sederhana dalam mengeluarkan harta


sehingga pengeluaran tersebut tidak menghambat sirkulasi kekayaan
(sebagai akibat dari penimbunan harta) dan tidak pula melemahkan
kekuatan ekonomi indivdu dan masyarakat (yang disebabkan oleh
pemborosan).

Islam menganjurkan suatu jalan tengah yang baik antara dua jalan hidup
yang ekstrim dengan memerintahkan pengeluaran belanja yang wajar
tanpa ada mubadzir. Hemat, namun tidak kikir.

Jika kesederhanaan dalam membelanjakan harta tersebut dengan sangat


baik dan bijak terlaksana maka tidak menutup kemungkinan akar
kejahatan-kejahatan ekonomi yang bersumber dari pemborosan dan
kekikiran akan sirna.

Al-Quran surat al-Furqan ayat 67 : “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan


yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila membelanjakan
(hartanya) tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, dan jagalah
kesimbangan di antara keduanya secara wajar”.

https://ariesyantoso.wordpress.com/2015/11/30/kikir-dan-boros/
Manfaat Mendengar Dengan Kedua
Telinga (Binaural)
17/09/2018aqshanurazizahComment(0)

     5/5 (1)

Seorang filsuf Yunani pernah berkata, “Kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar kita
bisa lebih banyak mendengar dari pada berbicara”. Tentu saja ini pelajaran yang penting
meskipun ini bukan alasan yang sebenarnya kenapa kita memiliki dua telinga. Alasan kita
memiliki dua telinga sama dengan mengapa kita memiliki dua mata. Berikut ini adalah
manfaat dari berbagai sisi yang kita dapatkan jika mendengar dengan kedua telinga.

 Keamanan : Ketika seseorang hanya mendengar dengan satu telinga, menemukan sumber
suara ketika berada di keramaian lalu lintas cukup menyulitkan dan dapat menjadi
masalah.
 Meningkatkan pemahaman suara ucapan : Binaural membantu kita untuk menyortir
dan memahami suara seseorang. Rima, melodi, dan bahasa isyarat sangat tergantung pada
pendengaran binaural.
 Kedua telinga tetap aktif : Ketika seseorang yang menderita gangguan pendengaran di
kedua telinganya namun hanya menggunakan alat bantu dengar pada satu telinga saja,
maka telinga lainnya yang tidak menggunakan alat bantu dengar akan cenderung
kehilangan kemampuannya untuk mendengar dan memahami suara percakapan dengan
lebih cepat.
 Melindungi dari suara keras : Gelegar suara keras yang tiba-tiba akan terdengar lebih
pelan jika didengarkan dengan kedua telinga.
 Identifikasi frekuensi suara yang lebih baik : Banyak suara yang terdengar mirip ketika
hanya didengar menggunakan satu telinga. Dengan mendengar menggunakan kedua
telinga, suara-suara tersebut dapat didentifikasi dengan lebih mudah.
 Kualitas suara atau bunyi yang lebih lembut : Pendengaran binaural hanya
membutuhkan volume suara yang pelan. Selain itu, mendengarkan suara atau musik
dengan kedua telinga akan terasa lebih alami dan nyaman.
 Mendengar dari kedua sisi : Mendengar dengan kedua telinga memungkinkan Anda
untuk menikmati kehidupan sosial yang lebih normal.
Menghindari hilangnya pendengaran
Ketika Anda berhenti menggunakan salah satu bagian tubuh Anda, maka tidak butuh waktu
lama sampai bagian tersebut melemah atau bahkan berhenti berfungsi.

Dengan menggunakan alat bantu dengar di kedua telinga, Anda dapat memastikan stimulasi
yang tepat dan konsisten dari keseluruhan sistem pendengaran Anda, yang membantu
mencegah hilangnya pendengaran.
Untuk menikmati keseimbangan yang nyata dalam mendengar dan memahami semua
komponen dari informasi yang berbentuk suara, maka KEDUA telinga harus menyediakan
stimulasi auditori, sehingga otak kita dapat menghadirkan gambaran suara yang lengkap.

Kita memiliki dua telinga untuk suatu alasan


Gangguan pendengaran memang dapat terjadi pada satu telinga. Akan tetapi, umumnya
seseorang menderita gangguan pendengaran pada kedua telinganya namun satu telinganya
memiliki kemampuan mendengar sedikit lebih baik.
Gangguan pendengaran pada kedua telinga jauh lebih umum daripada gangguan pendengaran
pada satu telinga -dan ini adalah alasan lain mengapa para spesialis kesehatan pendengaran
selalu merekomendasikan untuk menggunakan dua buah alat bantu dengar pada setiap kasus
pasien mereka.

Pengalaman mendengar yang lebih natural


Kejernihan dalam melihat, bidang pandang, dan kedalaman penglihatan bergantung pada
kedua mata. Hal ini juga sama dengan pendengaran. Mendengar dengan kedua telinga
memungkinkan pengalaman mendengar yang penuh, kaya, dan seimbang. Itulah mengapa
penting menggunakan dua alat bantu dengar, meskipun Anda hanya menderita gangguan
pendengaran pada satu telinga saja.

Berterimakasihlah pada kemajuan sains dan teknologi karena alat bantu dengar terbaik masa
kini telah dilengkapi dengan fitur komunikasi satu sama lain dan bekerja bersama (dikenal
dengan “komunikasi-telinga-ke-telinga”) Hasilnya? Lebih baik dan mendengar dengan lebih
natural.

https://www.pusatalatbantudengar.com/blog/manfaat-mendengar-dengan-kedua-telinga-
binaural/

Anda mungkin juga menyukai