Anda di halaman 1dari 6

Makalah Akhlak memelihara kebersihan, keindahan dan kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

Bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW adalah meneladan Rosululloh dalam
kehidupannya.Mecontoh segala apa yang beliau lakukan dan melaksanakan sunah-sunahnya.Allah
berfirman dalam Qs Al Ahzab ayat 21 : " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah "
Betapa kekuatan Akhlak bisa melahirkan kesejukan dan kedamaian.Tidaklah suatu negara
menjadi sempit karena penduduknya,tetapi Akhlak manusialah yang menjadi sempit.Jika Akhlak
suatu kaum tidak meluas,maka negeri yang luaspun menjadi sempit baginya (Kalam Hikmah).
Dengan Akhlak pula bangsa-bangsa akan tetap hidup selama mereka memiliki Akhlak yang
baik.Jika lenyap Akhlak mereka,maka merekapun akan binasa.Alam adalah lingkungan hidup dan
sahabat dalam kehidupan.Alam akan bersahabat bila kita :
1. Memelihara kebersihan,kesehatan,dan keindahan
2. Menciptakan lingkungan yang sejuk dan nyaman
3. Memperdayakan potensi alam untuk kemaslahatan
4. Menghindari perkara yang menyebabkan rusaknya alam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebersihan Lahir Batin


Allah swt. mencintai kebersihan, baik kebersihan lahir maupun batin. Hal ini tertuang dalam
firman-Nya, “Innallahu yuhibbut-tawwabina wa yuhibbull mutathahhirin”. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri.
Lafadz attawwabin yang mempunyai makna “orang-orang yang bertaubat”, mengisyaratkan
kepada kita bahwa orang yang bertaubat adalah orang yang membersihkan batinnya dari dosa. Inilah
yang dimaksud kebersihan batin. Sedangkan lafadz almutathahhirin adalah orang yang selalu
menjaga kebersihan secara lahir.
Selanjutnya kita harus tahu bagaimana caranya membersihkan diri?
Agar kita bisa bersih secara lahir dan batin, tentunya kita harus membuang sampah-sampah atau
kotoran-kotoran yang menjadi penghalang utama dalam menuju kehidupan yang bersih. Sebenarnya
ada empat sampah yang harus kita buang atau kita bersihkan, agar kita tidak merasa gerah dalam
kehidupan ini.
Sampah yang pertama, adalah sampah konkret dalam kehidupan. Sampah yang dimaksud adalah
sampah dalam arti yang sebenarnya, atau sampah yang tampak dengan jelas melalui indera
penglihatan kita. Contohnya, sampah bekas bungkus indomie, sampah bekas bungkus kue, juga
sampah yang berupa kertas atau berkas-berkas catatan yang sudah tidak akan kita pakai lagi. Itu
harus dibersihkan dan dibuang pada tempatnya. Dengan demikian, paling tidak kita tidak merasa
gerah atau pengap ketika berada di ruang kamar kita, ataupun kita terhindar dari aroma yang tidak
sedap di saat membuka pintu lemari kita, lantaran di dalamnya masih ada sampah. Itulah sampah
yang pertama, sampah yang konkret atau tampak dengan mata kepala kita. Sekali lagi, sampah
semacam itu harus dibersihkan. Mengenai hal ini, kita semuanya sudah tahu dan sangat sepakat
bahwa, “atthahur syatrul iman” ---Kebersihan sebagian dari iman”.
Selanjutnya, jenis sampah kedua yang harus kita bersihkan adalah sisa-sisa pembakaran
kalori yang terdapat dalam tubuh kita. Termasuk ke dalam jenis sampah ini adalah lemak dan
kolesterol yang tidak seimbang dan berlebihan. Sampah semacam ini juga harus kita bersihkan atau
dinetralisir. Karena jika semua itu tidak dibersihkan akan berpengaruh pada kesehatan. Bawaannya
lemes, ngantuk, mudah capek. Tidak produktif dalam menjalankan aktiviatas. Sedangkan cara untuk
membersihkan zat-zat yang tidak bermanfaat dalam tubuh kita ini, adalah dengan cara olah raga.
Seperti lari-lari kecil dan sejenisnya. Karena aktivitas-aktivitas semacam itu, dapat mengeluarkan
virus dan penyakit-penyakit melalui keringat. Dan, yang paling penting adalah “al-aqlus-salim fi jismis-
salim”–Akal yang sehat berada dalam tubuh yang sehat.
Kemudian, sampah yang ketiga adalah sampah pikiran. Sampah semacam ini bersarang
dalam sarap kepala kita. Maksudnya adalah pikiran-pikiran negatif, seperti suudz-dzan, sentimen
terhadap komunitas tertentu. Bahkan termasuk juga pikiran-pikiran yang jorok. Termasuklah pula
memori atau pengalaman-pengalaman masa lalu kita yang menyakitkan. Misalkan, pengalaman tidak
lulus ujian nasional, pengalaman tidak lulus mata kuliah tertentu (bagi para pelajar), pengalaman
dihina orang, difitnah, dipermalukan di depan umum. Atau, bahkan kehilangan orang yang sangat
dicintai, sperti ayah,i, saudara, suami atau istri. Sampah atau bayangan masa lalu yang mengiris dan
menyayat sekujur perasaan dan emosi kita, harus dengan segera kita bersihkan atau kita buang jauh-
jauh. Tujuannya agar kita tidak terus terkungkung oleh bayang-bayang dan nostalgia masa lalu yang
pada hakikatnya justru menyiksa diri serta melenakan kita untuk melangkah maju. Yang lalu, biarlah
berlalu. Kita ambil saja hikmah dan pelajarannya. Karena memang kadang yang dicinta ‘kan pergi,
yang didamba ‘kan hilang. Hidup akan terus berjalan meski dipenuhi dengan tangisan. Apa yang
terjadi, biarlah terjadi. Hadapi dengan seyuman. Hadapi dengan tenang jiwa. Semua ‘kan baik-baik
saja. Yakinkan pada diri bahwa, “the past is not our future”. Masa lalu bukanlah masa depan kita.
Dan, jenis sampah yang keempat atau yang terakhir, adalah sampah yang berupa dosa. Baik
dosa yang dilakukan mata, mulut, telinga, tangan, kaki, perut ataupun oleh kemaluan. Dosa-dosa
tersebut menyelinap dalam hati atau jiwa kita. Makanya, kita harus pandai-pandai “bercermin diri”
guna melihat tumpukan-tumpukan dosa dalam jiwa. Setelah itu, kemudian kita bersihkan. Karena hati
yang tersumbat oleh dosa bisa menghalangi jalan cahaya hidayah dan rahmat Allah swt. untuk
masuk ke dalam jiwa kita. Padahal, kita semua pastinya sudah tahu bahwa, hati adalah titik sentral
dan memiliki peran yang paling vital dalam menentukan baik atau buruknya amal kita. Oleh
karenanya, sekali lagi, dosa-dosa itu harus dibersihkan, yaitu dengan cara istighfar. Karena
Rasulullah bersabda, “li kulli dain dawaun, wadawaudzdzunubi al-istighfar”. Setiap penyakit ada
obatnya, sedangkan obat untuk dosa adalah istighfar.
Demikianlah empat sampah yang berada dalam jasad dan rohani kita. Yang pertama,
sampah konkret atau sampah dalam arti yang sebenarnya yang sering kita temui di sekitar
lingkungan kita. Sampah yang kedua, adalah sampah dalam sekujur fisik kita, yang jika tidak dibuang
akan mempengaruhi kesehatan kita. Sampah yang pertama dan yang kedua inilah yang dimaksud
dengan sampah lahir. Sedangkan sampah yang ketiga dan yang keempat disebut sebagai sampah
batin. Yaitu sampah yang berupa pikiran-pikiran negatif dalam otak kita atau pengalaman-
pengalaman masa silam yang kurang membahagiakan. Begitu juga dengan dosa-dosa yang
menyelinap dalam hati atau jiwa, juga disebut sebagai sampah batin.

B. Menghilangkan Najis
Najis adalah sesuatu yang menjadi penghalang beribadah kepada Allah SWT yang berbentuk
kotoran yang menempel pada zat, tubuh, pakaian atau benda lainnya.
Macam-macam najis :
1. Binatang anjing
2. Binatang babi
3. Minuman keras / miras yang memabukkan
4. Darah
5. Air kencing
6. Bangkai selain bangkai manusia, ikan dan belalang
Cara menghilangkan najis yang menempel :
1. Najis Ringan
Cukup dibasuh dengan air hingga bersih baik zat, warna, maupun baunya. Najis akibat air
seni/kencing anak dibawah 2 tahun yang masih minum susu membersihkannya cukup dengan
memercikkan air saja.
2. Najis Berat
Jika terkena air liur/ludah anjing maka membersihkannya harus dengan membasuh dengan air
hingga 7 kali terus-menerus dengan salah satunya dengan medium tanah. Berarti 6 kali dibersihkan
dengan air dan sekali dengan tanah.
C. Islam Menghormati Jasmani
Agama Islam adalah agama yang seimbang. Ia menghormati rohani dan jasmani sekaligus, ia
memperhatikan nilai-nilai ideal manusia, tapi juga menjamin kebutuhan hidup naluri duniawinya asal
dalam ruang keutamaan, ketaatan, kehormatan.
Islam mengimbangkan antara ruhani dan jasmani. "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari
lapar, karena sesungguhnya seburuk-buruk tidur adalah dalam keadaan lapar. Dan aku berlindung
kepadamu dari khianat, karena itu adalah seburuk-buruk suasana kejiwaan".(HR Abu Daud)
Islam memperhatikan kehidupan dunia dan akherat, "Dan dikatakan kepada orang-orang
yang bertaqwa: Apa yang Tuhan kalian turunkan? mereka berkata: 'Keuntungan bagi orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini dan akherat lebih baik, dan sebaik tempat bagi orang-orang yang
bertaqwa’".(QS AN Nahl 30)
D. Ayat Dan Hadits Yang Berkaitan Dengan Tema Diatas
:‫سلّم‬
َ ‫صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ي هللا َع ْن ُه َما قَا َل‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬ َ ‫َو َع ْن‬
ُ ‫ع ْب ِد هللاِ ب ِْن‬
‫س‬ َ ٍ‫َوفِ ْي لَ ْفظ‬
ْ ‫لم ْْيَ ْن ُج‬: ‫ث‬َ َ‫الما َ ُء قُلَّتَي ِْن لَ ْم يَ ْح ِم ِل ال َخب‬ ْ َ‫ِإذَا َكان‬
. َ‫وابن ِحبّان‬ُ ‫ص َّح َحهُ اب ُْن ُخزَ ْي َمةَ َو ْال َحا ِك ُم‬
َ ‫أ َ ْخ َر َجهُ األ َ ْربَ َعةُ َو‬
Artinya: "Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,“Apabila air itu
berukuran dua qullah, maka air itu tdk kotor (najis).” Dan dalam salah satu riwayat dg lafazh: “tidak
dapat ternajiskan.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud; Tirmidzi; Nasai & Ibnu Majah. Dan telah
dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Al Hakim & Ibnu Hibban).
‫صلَّى‬
َ ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:ُ‫س ِم َع أَبَا ُه َري َْرة َ يَقُ ْول‬
َ ُ‫ب َم ْولَى ِهش َِام ب ِْن ُز ْه َرة َ أَنَّه‬ ِ ِ‫سائ‬ َّ ‫أ َ َّن أَبَا ال‬
‫ْف يَ ْف َع ُل يَا‬
َ ‫ َكي‬:‫ب فَقَا َل‬ٌ ُ‫الما َ ِء الدَّائِ ِم َو ُه َو ُجن‬ ْ ‫ الَ يَ ْغتَس ِْل أ َ َحدُ ُك ْم فِي‬:‫سلّ ْم‬ َ ‫هللا َعلَ ْي ِه َو‬
ُ ‫ َيتَن ََاولُهُ تَن‬:‫أ َ َبا ُه َري َْرة َ؟ قَا َل‬
.‫َاوالا‬
Artinya: "Bahwasanya Abu Saa-ib pernah mendengar Abu Hurairah berkata,”Telah bersabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, ‘Janganlah kamu mandi janabah di air yg tergenang’.”. Abu Saa-ib
bertanya,”(Kalau begitu), bagaimana ia melakukannya ya Abu Hurairah?” Jawab Abu Hurairah,”Ia
menciduknya.” (Riwayat Muslim 1/163).
Adapun riwayat Abu Dawud yg dibawakan oleh Ibnu Hajar di atas (no. 8) lengkapnya sebagai
berikut:
ِ ‫ الَ يَبُ ْولَ َّن أ َ َحدُ ُك ْم ِف ْي ْال َم‬:‫سلّ ْم‬
‫اء‬ َ ‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫َع ْن أ َ ِب ْي ُه َري َْرة َ قَا َل‬
َ ‫س ْو ُل هللا‬
.‫الدَّائِ ِم َوالَ يَ ْغتَس ِْل فِ ْي ِه ِمنَ ْال َجنَابَ ِة‬
Artinya: "Dari Abi Hurairah, ia berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam,“Janganlah
salah seorang dari kamu kencing di air yg tergenang & janganlah ia mandi janabah di dalamnya.”
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud no.70, Ibnu Majah no. 244, Ahmad 2/433 & lain-lain dg sanad hasan.
Kemudian hadits ini menjadi shahih karena beberapa jalannya & syahidnya dari jalan Jabir yg
diriwayatkan oleh Muslim & lain-lain.)
Ío4qn=¢Á9$# ’n<Î) óOçFôJè% #sŒÎ) (#þqãYtB#uä šúïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ
È,Ïù#t•yJø9$# ’n<Î) öNä3tƒÏ‰÷ƒr&ur (#qè=Å¡øî$$sùöNä3ydqã_ãr
bÎ)ur 4 Èû÷üt6÷ès3ø9$# öNà6n=ã_ö‘r&ur’n<Î) öNä3Å™râäã•Î/ (#qßs|¡øB$#ur
÷rr&4’n?tã #ÓyÌó•£D NçGYä. bÎ)ur 4 (#rã•£g©Û$$sù $Y6ãZã_ öNçGZä.
÷rr& ÅÝͬ!$tóø9$# z`ÏiB Nä3YÏiB Ó‰tnr& uä!%y` ÷rr& @•xÿy™
#Y‰‹Ïè|¹ (#qßJ£Ju‹tFsù [ä!$tB (#r߉ÅgrB uä!$|¡ÏiY9$#öNn=sù ãMçGó¡yJ»s9
$tB 4 çm÷YÏiB öNà6Ïdqã_âqÎ/Nä3ƒÏ‰÷ƒr&ur (#qßs|¡øB$$sù $Y6ÍhŠsÛ
`Å3»s9ur 8lt•ym ô`ÏiB Nà6ø‹n=tæ Ÿ@yèôfuŠÏ9 ª!$# ߉ƒÌ•ãƒ
öNä3ø‹n=tæ ¼çmtGyJ÷èÏR §NÏGãŠÏ9ur ߉ƒÌ•ãƒöNä.t•ÎdgsÜãŠÏ9
ÇÏÈ šcrã•ä3ô±n@ öNà6¯=yès9
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu
dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakitatau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuhperempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah: 6)
(#qä9Í”tIôã$$sù “]Œr& uqèd ö@è% ( ÇÙŠÅsyJø9$# Ç`tã š•tRqè=t«ó¡o„ur
( tbö•ßgôÜtƒ 4Ó®Lym £`èdqç/t•ø)s? Ÿwur ( ’ÎûÇÙŠÅsyJø9$# uä!$|¡ÏiY9$#
©!$# ¨bÎ) 4 ª!$# ãNä.t•tBr& ô`ÏBß]ø‹ym Æèdqè?ù'sù tbö•£gsÜs? #sŒÎ*sù
ÇËËËÈ šúïÌ•ÎdgsÜtFßJø9$# •=Ïtä†ur tûüÎ/º§qG9$# •=Ïtä†
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab
itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati
mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat
yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
Ÿxsù Ó§pgwU šcqä.ÎŽô³ßJø9$# $yJ¯RÎ) (#þqãZtB#uä šúïÏ%©!$# $yg•ƒr'¯»tƒ
÷bÎ)ur 4 #x‹»yd öNÎgÏB$tã y‰÷èt/ tP#t•ysø9$# (#qç/t•ø)tƒy‰Éfó¡yJø9$#
4 uä!$x© bÎ) ÿ¾Ï&Î#ôÒsù `ÏB ª!$# t$öq|¡sùãNä3‹ÏZøóム\'s#øŠtã óOçFøÿÅz
ÇËÑÈ ÒOŠÅ6ym íOŠÎ=tæ ©!$# žcÎ)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, Maka janganlah
mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. dan jika kamu khawatir menjadi miskin, Maka
Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Taubah: 48)
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, Allah
swt. mencintai kebersihan, baik kebersihan lahir maupun batin. Hal ini tertuang dalam firman-Nya,
“Innallahu yuhibbut-tawwabina wa yuhibbull mutathahhirin”. Sesungguhnya Allah mencintai orang-
orang yang bertaubat dan membersihkan diri.
Najis adalah sesuatu yang menjadi penghalang beribadah kepada Allah SWT yang berbentuk
kotoran yang menempel pada zat, tubuh, pakaian atau benda lainnya.
Agama Islam adalah agama yang seimbang. Ia menghormati rohani dan jasmani sekaligus, ia
memperhatikan nilai-nilai ideal manusia, tapi juga menjamin kebutuhan hidup naluri duniawinya asal
dalam ruang keutamaan, ketaatan, kehormatan.

http://maqomilmu.blogspot.com/2012/05/makalah-akhlak-memelihara-kebersihan.html
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008


www.google.
com
http://maqomilmu.blogspot.com/2012/05/makalah-akhlak-memelihara-kebersihan.html

Anda mungkin juga menyukai