0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan catatan diskusi kelompok tentang berbagai pertanyaan dan jawaban mengenai zakat, negara Islam, budaya, dan pengelolaan wakaf yang baik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan catatan diskusi kelompok tentang berbagai pertanyaan dan jawaban mengenai zakat, negara Islam, budaya, dan pengelolaan wakaf yang baik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan catatan diskusi kelompok tentang berbagai pertanyaan dan jawaban mengenai zakat, negara Islam, budaya, dan pengelolaan wakaf yang baik.
NIM : 7193510028 Kelas : Manajemen C 2019 Matkul : Pendidikan Agama Islam
Pertanyaan dan Jawaban Kelompok 11 :
1. Sri Lili Dewi (Kelompok 12) Jelaskan tentang zakat dan seperti apa jenis-jenis zakat? Dijawab : Serly Putri Jawaban : Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya, sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun Islam yang ke-4, selain syahadat, salat, puasa dan haji. Zakat merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang mampu. Dari sisi bahasa, zakat memiliki arti bersih, suci, berkat, subur, dan berkembang. Jenis zakat 1. Zakat Fitrah, adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat muslim menjelang hari raya idul fitri atau bulan ramadhan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah berupa beras. 2. Zakat Maal, zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki perhitungannya sendiri. Dalam UU tentang pengelolaan zakat nomor 38 tahun 1998, pengertian zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki orang muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan oleh setiap muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makanan pokok sehari-hari pada hari raya idul fitri. 2. Rahma Fazriyanti (Kelompok 13) Bagaimana menurut kelompok agar Indonesia bisa termasuk menjadi negara Islami walaupun sebagian di Indonesia bukan beragama Islam. Dijawab : Nadiyya Maghfiroh Butar Butar Jawaban : Menurut kelompok, di Indonesia sendiri kemungkinan besar tidak dapat dijadikan negara Islami. Karena walupun dalam segi kuantitas masyarakat muslim di Indonesia itu lebih banyak, tapi pada kenyataan nya di Indonesia kita tetap menerapkan toleransi. Dan jika dijadikan negara Islami, maka nantinya akan berujung kepada pemerintahan berbasis “ke- khalifahan” seperti yang diterapkan negara arab. Dan itu tidak dapat diterapkan di Indonesia. Mungkin, jika berujung pada Negara Madani, itu masih ada kemungkinan untuk diterapkan. Karena madani sendiri berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban. Yang berarti, negara yang memiliki peradaban.
3. Fakhita Hannan Nasution (Kelompok 9)
Apakah budaya tepung tawar dikatakan sebagai mubazir? Dikarenakan yang kita tau terdapat beras yang ditaburkan ketika berlangsungnya proses tepung tawar. Dijawab : Nadiyya Maghfiroh Butar Butar Jawaban : Jadi, budaya tepung tawar sendiri boleh dilakukan. Dimana ini merupakan tradisi turun temurun dari suatu adat. Namun, jika dalam konteks penaburan beras, disinilah jatuh hukumnya tidak diperbolehkan budaya itu dilaksanakan. Karena masih banyak masyarakat diluaran sana yang masih membutuhkan beras untuk makan, namun dengan seenaknya suatu kelompok masyarakat lain menaburkan beras hanya untuk meneruskan keberjalanan budaya. Nah, budaya sendiri mengusung pada syari’at Islam yang telah ditetapkan. Jadi, jika salah penerapannya, maka haramlah hukumnya budaya tersebut dilaksanakan.
4. Zahra Aulia Fitri (Kelompok 13)
Bagaimana pandangan islam mengenai manusia sebagai makhluk budaya? Dijawab : Fajar Siddiq Almunawar Sagala Jawaban : Pandangan Islam terhadap manusia. Pandangan adalah konsep yang dimiliki seseorang yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah di dunia. Islam ialah kata jadian Arab. Asalnya dari kata jadian juga: aslama. Akar katanya ialah salima, berarti: sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terjadi kata masdar: salamat (dalam bahasa Malaysia/Indonesia menjadi selamat), seterusnya salm dan silm. Salm dan silm berarti: kedamaian, kesejahteraan, kepatuhan penyerahan diri kepada Tuhan. Kata salm dijumpai dalam ucapan assalaamu’alaikum, sejahterahlah atas kamu. Orang Islam bila bertemu antara sesamanya tidak mengucapkan selamat pagi atau selamat malam, melainkan mendo’akan salam atau kesejahteraan orang yang dijumpainya itu. Sejahtera berarti: aman dan makmur, senang dan tentram, terpelihara dalam bencana, kesusahan, gangguan dan lain-lain. Dengan demikian kata itu mengandung pengertian keselamatan dan kesenangan, yang jadi naluri asasi manusia. Manusia adalah individu yang terdiri dari sel-sel daging, tulang, saraf, darah dan lain-lain (materi) yang membentuk jasad. Manusia, dalam pandangan Islam, adalah makhluk yang memiliki identitas istimewa. Ia bukan malaikat, tetapi juga bukan setan. Ia dapat terjatuh sehingga berkualitas seperti setan. Ia, dengan keluhuran rohaniannya, juga dapat mencapai kualitas kemalaikatan. Dalam spektrumnya yang alami, yang merupakan tarikan antara setan dan malaikat, ia mengandung sifat antara kebaikan dan kejahatan, yang mungkin saja tidak asing bagi sifatnya atau tidak berasal dari luar. Di antara hal yang memuliakan dan melebihkan manusia adalah bahwa Allah telah memberikan kepadanya kemampuan untuk belajar dan berpengetahuan, serta membekalinya dengan segala peralatan kemampuan. Tugas paling luhur manusia ialah beribadah kepada Allah. Inti seluruh tanggung jawab ini adalah tanggung jawab manusia terhadap ibadah kepada Allah dan pentauhidan-Nya; yakni memurnikan ibadah hanya kepada Allah Semata.
5. Najhan Ahmad Muttaqiy Lubis (Kelompok 9)
Apakah budaya di Indonesia ada yg bertentangan dengan budaya islam? Dijawab : Intan Nisa Fadhillah Jawaban : Terkadang, ketika ada ajaran Islam yang dianggap bertentangan dengan budaya lokal, maka ajaran Islam tersebut yang harus mengalah. Budaya adalah segalanya. Semua yang bertentangan dengan budaya menjadi tak layak untuk diamalkan. Padahal, budaya adalah perkara yang dinamis. Budaya berubah mengikuti trend atau gaya mutakhir dari sedikit orang yang berkarya. Contoh : Tahlilan, Dalam bahasa Arab, Tahlil berarti menyebut kalimah “syahadah” yaitu “La ilaha illa Allah” ()الاله اال هللا. Dalam konteks Indonesia, tahlil menjadi sebuah istilah untuk menyebut suatu rangkaian kegiatan doa yang diselenggarakan dalam rangka mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia. Telah kita maklumi bersama bahwa acara tahlilan merupakan upacara ritual seremonial yang biasa dilakukan oleh keumuman masyarakat Indonesia untuk memperingati hari kematian. Acara ini biasanya diselenggarakan setelah selesai proses penguburan (terkadang dilakukan sebelum penguburan mayit), kemudian terus berlangsung setiap hari sampai hari ketujuh. Allah subhanahu wataala telah berfirman (artinya): "Maka jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Ar Rasul (As Sunnah), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Yang demikian itu lebih utama bagi kalian dan lebih baik akibatnya." (An Nisaa: 59) Kalau kita buka catatan sejarah Islam, maka acara ritual tahlilan tidak dijumpai di masa Rasulullah shalAllahu alaihi wasallam, di masa para sahabatnya dan para Tabiin maupun Tabiut tabiin.
6. Siti Masita (Kelompok 5)
Ingin bertanya bagaimana cara mengelola wakaf yang baik dan benar sesuai ajaran Islam? Dijawab : Umi Salamah Jawaban : Dalam ajaran islam, pengelolaan wakaf harus optimal dan dapat memberdayakan ekonomi umat bukan hanya keagamaan saja. Maka perlu dilakukannya paradigma baru dalam pengelolaan wakaf yg baik. Wakaf yang selama ini kita ketahui dikelola secara konsumtif dan tradisional, sudah saatnya kini wakaf dikelola secara produktif dengan tepat sasaran dan berguna untuk umat secara keseluruhan.
7. Nur Ihsani Afsah Tarihoran (Kelompok 2)
Apa saja syarat dan aturan yang mengikat yang harus diperhatikan pada kebudayaan? Dijawab : Umi Salamah Jawaban : Kebudayaan itu merupakan suatu persoalan yang sangat luas. Namun esensinya adalah bahwa kebudayaan itu melekat dalam diri manusia. Artinya manusialah sebagai pencipta kebudayaan itu titik kebudayaan itu lahir bersamaan dengan kelahiran manusia itu sendiri. Secara umum, kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil olah akal, budi, cita rasa aroma, karsa, dan karya manusia. Iya tidak mungkin terlepas dari nilai nilai kemanusiaan. 8. Sri Anggraini (Kelompok 1) Bagaimana contoh wakaf yang digunakan secara efektif dilingkungan sekitar? Dijawab : Serly Putri Jawaban : 1. Wakaf Pangan, Wakaf pangan berarti harta benda yang diwakafkan nantinya akan dikelola untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, contohnya adalah sebagai berikut: *Wakaf Lahan Pertanian Benda yang diwakafkan bisa berupa sawah atau tanah perkebunan. Lahan pertanian ini harus dikelola secara baik dan produktif untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan bisa dimanfaatkan oleh banyak orang. *Wakaf Hewan Ternak Wakaf dalam hal peternakan dilakukan dengan cara pemeliharaan dan pembiakan hewan ternak. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berupa daging dan hasil ternak lainnya. *Wakaf Sarana Air Sama halnya dengan makanan, air adalah kebutuhan pokok masyarakat. Sayangnya, tidak semua daerah memiliki sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Karena itu perlu adanya wakaf air, yaitu dengan cara membangun sumber air berupa sumur di daerah-daerah yang memang kesulitan mendapatkan air bersih. 2. Wakaf Ekonomi, Wakaf ekonomi adalah wakaf yang dilakukan untuk memberikan manfaat di bidang sosial ekonomi sekaligus bertujuan memajukan perekonomian masyarakat. 3. Wakaf Pendidikan, Wakaf pendidikan dilakukan dengan cara mengelola dana wakaf untuk kepentingan pendidikan. Seperti yang diketahui, pendidikan adalah hal yang sangat penting, karena itu melakukan wakaf dalam hal pendidikan berarti ikut berkontribusi memberikan manfaat yang sangat besar bagi masa depan. Wakaf jenis ini bisa dilakukan dengan cara menyalurkan dana wakaf untuk pembangunan sarana pendidikan, khususnya di daerah-daerah terpencil atau lokasi yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Tujuannya sudah jelas, yaitu memberikan pendidikan layak bagi semua anak sekaligus mencerdaskan generasi penerus bangsa. 4. Wakaf Kesehatan, Wakaf kesehatan berarti menyalurkan dan mengelola dana wakaf untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal kesehatan. Penerapan wakaf ini biasanya dilakukan dengan cara membangun rumah sakit atau klinik, termasuk penyediaan alat-alat kesehatan seperti obat-obatan dan ambulans. 9. Risna Anjani (Kelompok 13) Apakah budaya yang dibawa Islam ke Indonesia mempengaruhi budaya lokal? Dijawab : Melissa Nurwilda Jawaban : Budaya Islam yg dibawa oleh Islam mempengaruhi budaya lokal sebagai contohnya Tradisi Ngumbai lawok atau ruwatan laut ialah sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh para nelayan untuk mendapatkan berkah serta keselamatan supaya mendapat ikan yang banyak . hal ini merupakan warisan budaya yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka, oleh karena itu Ngumbai lawok atau ruwatan laut telah menjadi tradisi tersendiri dikalangan masyarakat nelayan termasuk masyarakat muslim. Tradisi ini dilakukan setahun sekali, tradisi ini dilakukan hanya untuk berdo‟a kepada Allah SWT atas nikmat dan rahmat yang diberikannya juga untuk meminta kepada Allah SWT supaya ikan hasil tangkapan nelayan banyak, terus rezeki nelayan bertambah. kerbau dibagi-bagikan dengan nelayan, separuhnya dibuat nasi kunyit (nasi kuning) sedekah dipantai, sebelum sedekah malim dan imam berharak dari ujung ke ujung pantai dengan nyanyian berdasarkan agama islam.