Anda di halaman 1dari 21

MPK Agama Islam 13 022

Islam Rahmatan
Lilalamin
Shafa Fajriya Anindita Qurnain - Biologi - 2206830441
Muhammad Indi Dziya Lorika - Ilmu Aktuaria -
2206051765
Rafka Alpha Mahardika - Geologi - 2206052471
KELOMPOK 1
Islam Rahmatan Lilalamin
1. Islam Wasathiyah 6. Hubungan syahadat dan tauhid?

2. Manusia sebagai Abdullah (Hamba 7. Shalat serta implikasinya dalam


Allah) kehidupan sosial

3. Manusia sebagai Khalifah 8. Zakat, proses membersihkan harta

4. Bagaimana mendayagunakan akal dan 9. Puasa, ibadah yang melatih fisik


hati untuk kemaslahatan di lingkungan dan mental
sosial? 10. Haji berserta hikmahnya
5. Bagaimana masyarakat islam Referensi
menciptakan masyarakat madani?
1. Islam Wasathiyah

Wasathiyah adalah ajaran Islam yang


mengarahkan umatnya agar adil,
seimbang, bermaslahat dan proporsional,
atau sering disebut dengan kata
“moderat” dalam semua dimensi Wasathiyah bisa berarti realistis (Islam Wasathiyah yaitu
kehidupan. Islam yang berada di antara realitas dan idealitas). Yakni,
Islam memiliki cita-cita yang tinggi dan ideal untuk
menyejahterakan umat di dunia dan akhirat. Cita-citanya
Wasathiyah saat ini diyakini mampu yang melangit, tapi ketika di hadapkan pada realitas, maka
membawa umat Islam lebih unggul dan bersedia untuk turun ke bawah.
lebih adil serta lebih relevan dalam
berinteraksi dengan peradaban modern Wasathiyah yang disebut dalam Q.S. Al-Baqarah: 143
di era globalisasi dan revolusi industri, dapat juga diartikan jalan di antara ini dan itu. Dapat juga
informasi, dan komunikasi. dikontekstualisasikan Islam Wasathiyah adalah tidak
liberal dan tidak radikal. Dapat diartikan pula, Islam
antara jasmani dan rohani.
2. Manusia sebagai Abdullah (Hamba Allah)

Sebagai hamba Allah, manusia merupakan makhluk ciptaan


Allah SWT yang kecil dan tak memiliki kekuasaan. Tugas Hanya saja diri manusia juga telah
Abdullah hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri dianugerahi kemam­puan dasar untuk
kepada-Nya. memilih atau mempunyai “kebebasan”
(Q.S. as-Syams: 7-10), sehingga
Menyembah Allah SWT dalam arti sempit mengerjakan salat, walaupun roh Ilahi yang melekat pada
puasa, zakat, dll. Namun, dalam arti luas sebagai hamba tubuh material manusia telah
mempunyai kewajiban atas hablu minannas (hubungan melakukan perjanjian dengan Tuhannya
muamalat atau sosial antar manusia) dan hablu mina Allah (untuk bersedia tunduk dan taat
(hubungan baik antara hamba dengan Allah SWT). kepada-Nya), tetapi ketundukannya
kepada Tuhan tidaklah terjadi secara
Tugas manusia sebagai ’Abdullah (hamba Allah) merupakan otomatis dan pasti sebagaimana robot,
reali­sasi dari mengemban amanah dalam arti memelihara melainkan karena pilihan dan
beban atau tugas-tugas kewajiban dari Allah yang harus keputusannya sendiri.
dipatuhi.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 30, Allah SWT menerangkan kepada malaikat akan menciptakan
3. Manusia manusia untuk mengelola bumi. Sehingga terjadi dialog antara Allah SWT dan malaikat berkaitan
dengan penciptaan manusia.
sebagai
Khalifah Dalam dialog tersebut, malaikat seolah meragukan kemampuan manusia karena sifatnya yang
selalu merusak dan menumpahkan darah. Namun, manusia memiliki keunggulan dari makhluk lain.
Yaitu sebagai khalifah di muka bumi, artinya manusia sebagai wakil atau pemimpin di bumi.
Tentunya tugas ini sangat berat sehingga setiap manusia harus memiliki kemampuan mengelola
alam semesta sesuai amanat yang ditanggung.

Khalifah kedudukan dimuka bumi sangatlah besar tanggungjawabnya dan otoritas yang sangat
besar. Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab terhadap alam dan umat.

Sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh
karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat, dan hawa nafsu,
yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia.

Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S.
Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah : 16), dengan cara beriman dan
beramal saleh (Q.S. ar-Ra’d : 29), bekerja­sama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam mene­gakkan kesabaran (Q.S.
al-’Ashr : 1-3). Tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada akhir
zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepada-Nya.
4. Bagaimana mendayagunakan akal dan hati untuk
kemaslahatan di lingkungan sosial?
Sebelumnya kita perlu Bagaimana caranya kita mendayagunakan atau mensinkronkan antara hati dengan
mengetahui apa itu akal, hati, dan akal ini agar keduanya tidak terbalik-balik?, yaitu dengan kita mengikat kuat dua hal
Maslahat. Akal dalam Al-Qur’an ini dengan koridor Syari’ah Islam. Kemaslahatan sosial dalam kajian Ushul Fiqh itu
disebut dengan bentuk kata kerja terdapat yang namanya Maslahah, Al Maslahah laha khomsatu uwu. Jadi, Maslahah
la’allakum ta'qiluun, lalu apa dalam tinjauan Syariah terdapat 5 pembagian:
definisi dari hati, hati dalam
1. Hifzul Nafsi yaitu menjaga diri atau menjaga jiwa.
bahasa Arab artinya qolbun,
2. Hifzuddin, yaitu menjaga agama.
qolbun berasal dari kata kerja
3. Hifdzul Aql yaitu menjaga akal.
bahasa Arab Qolabu ya qolbi, 4. Hifdzun Nasl yaitu menjaga keturunan.
yang artinya membalikkan. Maka 5. Hifzul mal yaitu menjaga harta.
dari itu kita sering mendengar ya
muqollibal qulub “Wahai Allah
SWT. yang membolak-balikkan Jadi segala perkara yang menyimpang dari lima hal tersebut maka ia termasuk dari
hati.” Jadi hati itu sendiri yaitu hal yang tidak merujuk kepada kemaslahatan. 5 hal ini merupakan lima komponen
sesuatu yang memiliki sifat wajib atau 5 pilar wajib dalam melakukan setiap pekerjaan. Entah itu dalam menjaga
sering terbolak-balik. agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan, dan lain sebagainya.
Contohnya adalah terdapat hukuman jika seseorang mencuri, maka tangannya dipotong. Pertanyaannya,
mengapa kira-kira Allah SWT. memerintahkan orang yang mencuri akan dipotong tangannya, apakah
salah? sebenarnya tidak, jika misalnya orang yang benar-benar kuat imannya ketika ia ingin mencuri
sesuatu maka ia akan takut, jika dia mencuri, maka tangannya akan dipotong. Inilah salah satu tinjauan
dalam semua perintah di Al-Qur’an maupun Hadits yang pasti merujuk kepada 5 poin tadi. Jika misalnya
kita lihat kenapa Allah SWT. memerintahkan kepada pencuri itu akan dipotong tangannya? yaitu jelas
yang pertama adalah hifzul mal yaitu menjaga harta, harta kita maupun harta orang lain. Aman harta
orang lain, maka aman hartanya. Yang kedua adalah Hifdzun Nasl yaitu menjaga keturunan, dengan harta
yang dicuri, hartanya haram, maka keturunannya akan makan dari harta yang haram. Yang ketiga yaitu
Hifzuddin, menjaga agama. Mengapa menjaga agama? karena jika misalnya dia muslim, ketika dia
mencuri, maka sama saja dia tidak mencerminkan perilakunya sebagai muslim yang baik. Dengan Hifdzun
nafs yaitu menjaga diri atau menjaga jiwa jelas bahwa perilaku mencuri telah menyimpang dari
terjaganya akal dan jiwa kita.

Jadi, pendayagunaan akal dan hati harus sesuai dengan konsep Lima maslahat tadi, tu merupakan
tinjauan syariah untuk kemaslahatan sosial, bagaimana cara kita mengoptimalkan akal dan hati.
Oleh karena itu maka Umat Islam harus menunjukan
5. Bagaimana masyarakat islam perannya dalam mewujudkan Masyarakat Madani
menciptakan masyarakat Yaitu antara lain:

madani? 1. Melakukan pembenahan ke dalam tubuh umat


Islam untuk menghapus kemiskinan.
2. Menciptakan keadilan sosial dan demokrasi.
Pengertian Masyarakat Madani Merangsang tumbuhnya para intelektual.
Mayarakat madani dapat diartikan sebagai suatu 3. Mewujudkan tata sosial politik yang demokratis
masyarakat yang beradab dalam membangun, dan sistem ekonomi yang adil.
menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Masyarakat 4. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya
Madani akan terwujud apabila suatu masyarakat telah
peningkatan pendapatan dan pendidikan rakyat.
menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dengan baik. Di
5. Sebagai kontrol terhadap negara .
dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan tentang umat yang
terbaik untuk membentuk peradaban manusia yang 6. Menjadi kelompok penegak kebenaran dan
lebih humanis dan toleran yaitu “Kamu adalah umat keadilan. Dengan pembentukan Masyarakat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh Madani Di Indonesia, maka warga negara Indonesia
kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara
dan beriman kepada Allah SWT. Sekiranya Ahli Kitab yang cerdas, demokratis, dan religius dengan
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di bercirikan imtaq, kritis argumentatif, dan kreatif,
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan berpikir dan berperasaan secara jernih sesuai
mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS Ali dengan aturan, memiliki wawasan yang luas,
Imran [3]: 110)
memiliki semangat toleransi
Konsep Masyarakat Madani Menurut Islam adalah bangunan politik yang: demokratis, partisipatoris,
menghormati dan menghargai publik seperti: kebebasan hak asasi, partisipasi, keadilan sosial, menjunjung tinggi
etika dan moralitas.

Ciri utama Masyarakat Madani Indonesia adalah demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
masyarakat yang mempunyai faham keagamaan yang berbeda-beda, penuh toleransi, menegakkan hukum dan
peraturan yang berlaku secara konsisten dan berbudaya.

Manfaat yang diperoleh dengan terwujudnya Masyarakat Madani Adalah terciptanya tatanan masyarakat yang
lebih terbuka. Terwujudnya Masyarakat Madani, maka persoalan-persoalan besar bangsa Indonesia seperti:
konflik-konflik suku, agama, ras, etnik, golongan, kesenjangan sosial, kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan,
diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat, sehingga kekhawatiran akan
terjadinya disintegrasi bangsa dapat dicegah.

Strategi membangun Masyarakat Madani Di Indonesia dapat dilakukan dengan integrasi nasional dan politik,
reformasi sistem politik demokrasi, pendidikan dan penyadaran politik. Dalam konteks ini, maka peran umat Islam
amat menentukan dalam artian memberikan kontribusi nyata bagi pembentukan tatanan yang kondusif.
Rukun
Islam
Untuk mewujudkan kemaslahatan, hadirlah
rukun Islam yang berfungsi untuk menjadi
sebuah sistem yang dapat mengingatkan
seorang Muslim agar menjaga Tauhid–
bertaqwa–secara konsisten.
6. Hubungan Analogi antara Syahadat dan Tauhid

syahadat dan tauhid? Selanjutnya sebelum kita masuk lebih dalam, kita perlu
analogikan sesuatu. Tauhid itu seperti tujuan/goal kita dan
adapun cara untuk mencapai goal tersebut namanya syahadat.
Sebagai contoh, misalnya kita ingin bepergian dari Ciputat ke
Bogor, bogor adalah tujuan kita. Dengan apa kita ke Bogor, kita
Syahadat merupakan kata dasar dari bahasa Arab yaitu
ke Bogor dengan motor, motor tersebut berfungsi sebagai
syahida yashadu yang berarti menyaksikan dan adapun
syahadat. Kita tidak akan bisa sampai Bogor kecuali kita naik
Syahadah artinya adalah saksi atau kesaksian. Tauhid yang dinamakan syahadat atau naik yang namanya motor. Kita
yaitu Master dari kata kerja bahasa Arab wahhada tidak akan bisa sampai ke tahap yang namanya tauhid atau
yuwahhidu yang berarti menyatukan. Secara bahasa, meng-Esa kan Allah, kecuali kita punya motor atau kendaraan
tauhid artinya adalah sesuatu yang menyatukan atau yaitu syahadat, kecuali kita sudah bersaksi terlebih dahulu, maka
menyatukan sesuatu. Secara istilah atau secara syar’i dari itu syahadat bisa dibagi menjadi dua yaitu, Syahadat Tauhid
nya, syahadat merupakan suatu upaya atau persaksian wa Syahadatur Rasul, Syahadat yang meng-Esa kan Allah SWT.
seorang hamba yang mengakui bahwasanya Allah SWT. dengan berbunyi Ashadualla illa haillallah, “Aku bersaksi
adalah Tuhan-Nya Nabi dan Muhammad SAW adalah bahwasanya tiada Tuhan selain Allah SWT.” Dan adapun yang
nabi-Nya dan definisi secara istilah Tauhid adalah kedua adalah Syahadatur Rasul yaitu kita mengakui bahwa Nabi
mengesakan Allah SWT. dengan yang namanya Tauhid Muhammad SAW itu Rasul kita dan Nabi kita, Wa asyhadu anna
uluhiyah, tauhid rububiyah dan tauhid asma wa sifat muhammadarrasulullah “Dan aku bersaksi bahwa Nabi
yaitu tauhid yang menyatakan bahwa kita meng-Esa kan Muhammad SAW adalah Rasul Allah SWT. dan utusan Allah SWT.
Allah SWT. dengan nama-nama dan sifatnya. Tauhid itu tujuan kita dan syahadat itu adalah kendaraan kita,
cara kita untuk meng-Esa kan Allah SWT. Itu merupakan
hubungan antara syahadat dan tauhid.
Tauhid Rububiyah Tauhid Uluhiyah Asma’i Wa sifat

Yaitu tauhid yang mengesakan Yaaitu cara meng-Esa kan Allah Yaitu meng-Esa kan Allah SWT.
Allah SWT. dengan meyakini SWT. lewat perantara apa yang dengan meyakini bahwa Allah
bahwasanya semua yang Allah dilakukan oleh hambanya, contoh, SWT. memiliki nama-nama yang
SWT. lakukan itu tidak akan bisa yaitu kita tawakal kepada Allah baik dan memiliki sifat-sifat yang
dilakukan oleh yang namanya SWT. berarti kita sama dengan lain nya.
makhluk, contohnya kita meyakini meng-Esa kan Allah SWT, kita
bahwasanya Allah SWT. bisa melakukan kewajiban ibadah.
menyembuhkan, menurunkan Semua yang dilakukan oleh hamba
hujan, membangkitkan nyawa Allah SWT. untuk meng-Esa kan
yang sudah meninggal, dan lain Allah SWT. merupakan tauhid
sebagainya. Uluhiyah.

Jadi, inti dari pembahasan ini yaitu kita tidak akan bisa sampai ke derajat yang bernama tauhid, kecuali kita mempunyai
kendaraan, yang kita analogikan sebagai Syahadat. Jadi hubungan antara Syahadat dan Tauhid ini merupakan hubungan
yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan, Karna Tauhid yang menyatukan dan dengan apa kita disatukan? Yaitu dengan
kalimat Syahadat.
7. Shalat serta implikasinya dalam kehidupan sosial

1) Manifestasi persatuan umat Islam 2) Efek terapi kelompok

Shalat yang dilakukan berjamaah memiliki efek


Tampak sekali nilai-nilai sosial atau
terapi kelompok sehingga mempromosikan
kebersamaan dalam shalat berjamaah. shalat
disiplin, rasa kebersamaan, dan rasa takut dan
berjamaah merupakan manifestasi dari
keterasingan berkurang.
persatuan umat Islam tanpa adanya pecah belah
di antara mereka, tanpa memandang derajat
antara kaya-miskin, dan shalat yang dilakuan
secara jamaah akan menciptakan rasa empati
terhadap sesama hingga akhirnya tercipta
sebuah rasa kasih sayang antar sesama muslim
yang berawal dari saling mengenal.
4) Pemberi ketenangan dan mengajarkan
3) Sebagai pembersihan raga kita
rendah hati.

Sebelum shalat, kita diwajibkan untuk berwudhu Terdapat hikmah dari shalat yaitu tuma’ninah yang berarti
terlebih dahulu. Ini membuktikan bahwa orang tenang dan berkonsentrasi. Dalam shalat, gerakan yang paling
yang sukses (dalam hal ini adalah sukses mengesankan adalah sujud. Membuktikan bahwa kepala dan
shalatnya) adalah orang yang menyukai hidup kaki memiliki derajat yang sama. Bahkan, semua orang memiliki
bersih. Dengan kata lain, shalat mengajarkan derajat yang sama karena bersama-sama berada di lantai. Hal
kita untuk selalu menerapkan kebersihan, tidak ini mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak
hanya dari batin kita, tetapi juga dari lahir kita. membeda-bedakan satu sama lain. Dan dengan ketuma’ninahan
Dengan kebersihan yang kita punya, kita bisa ini, kita juga diajarkan untuk bisa tenang dalam menghadapi
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari masalah dan persoalan yang kita dapatkan di kehidupan sehari-
sehingga orang lain nyaman untuk hari.
bersosialisasi dengan kita.
8. Zakat
Proses membersihkan harta

Pemberian sebagian harta dengan bermacam-macam jenisnya adalah


sebuah mekanisme di dalam Islam agar seorang Muslim menghayati
dan mengetahui bahwa harta yang diperolehnya adalah titipan Allah
yang mesti digunakan untuk kemaslahatan dengan cara berbagi pada
pihak lain dengan minimal jumlah yang disudah ditentukan.

Bahkan ketika memperoleh harta warisan sekalipun. Hal yang sama


juga terjadi pada pihak pemberi waris karena mereka juga memerlukan
makanan, minuman, dan hal-hal lainnya ketika hidup yang juga
melibatkan jasa banyak orang. Zakat adalah kesadaran untuk berbagi
atau memberikan kontribusi harta pada orang-orang yang tidak
beruntung dalam sistem ekonomi yang ada. Ketika zakat dihayati
sebagai tanggung jawab spritual, maka zakat adalah kesucian
personal bagi yang menunaikannya, dan kesucian sosial bagi
masyarakat yang menegakkanya. Zakat secara harfiyah memang
berarti kesucian.
9. Puasa ibadah yang melatih fisik dan mental

1. Menurunkan tekanan 2. Mengurangi risiko 3. Menjaga kesehatan


darah penyakit kronis mental

Saat berpuasa, tidak sedikit Puasa membuat tubuh Pengendalian diri selama
orang mengalami tekanan darah mengurangi makanan yang berpuasa dapat membantu
yang rendah, terutama saat manis dan asin serta mengurangi kesehatan jiwa lebih terkontrol.
minggu pertama puasa kadar merokok pada seseorang. Jiwa yang sehat juga
Ramadhan. Tekanan darah rendah Kondisi ini dapat meningkatkan merupakan faktor pendukung
ini diikuti dengan asupan garam kesehatan tubuh dan utama yang membuat tubuh
yang rendah dan peningkatan mengurangi risiko penyakit tetap sehat. Sebab, berbagai
kehilangan garam melalui urine. kronis, seperti hipertensi, penyakit fisik bisa timbul saat
Pembatasan makan pada tubuh diabetes, obesitas, dan kesehatan jiwa terganggu.
ini juga membuat kondisi kolesterol tinggi.
kolesterol turun dan kadar gula
darah menjadi lebih terkontrol.
4. Mempunyai pola pikir yang lebih 5. Membantu proses
tajam dan kreatif detoksifikasi

Puasa membantu tubuh menghasilkan pikiran Manfaat dari puasa lainnya adalah
yang lebih lambat. Akan tetapi, pikiran yang mendorong proses detoksifikasi.
melambat ini justru membuat otak lebih tajam Detoksifikasi adalah proses tubuh
dalam berpikir. Hal ini juga dibuktikan dari studi membuang toksin, racun, atau zat-zat
kasus pada sekelompok mahasiswa di University buruk yang tidak bermanfaat bagi
of Chicago yang menjalankan puasa selama tujuh tubuh.
hari yang membuktikan bahwa terjadi
peningkatan atas kewaspadaan mental dan
progres dalam penugasan kampus.
2. Meningkatkan kualitas diri dalam

10. Haji beribadah

Banyak orang yang merasa banyak dosa dan sering

beserta hikmahnya merasa putus asa. Meskipun demikian, Allah


menjanjikan akan menghapus dosa-dosa yang kita
miliki ketika kita mau melaksanakan ibadah secara
tulus dan ikhlas. Hal ini akan mendorong kita untuk
lebih taat menjalankan jenis ibadah yang lain
1. Memunculkan sifat yang sabar
selain ibadah haji dengan lebih serius.
Ketika melaksanakan rangkaian ibadah haji, tentu
banyak cobaan dan godaan yang dilalui. Banyak umat 3. Meningkatkan kedisiplinan
Islam dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul di
satu tempat. Hal ini akan menimbulkan masalah Dengan rangkaian yang cukup panjang, jamaah haji
berkenaan dengan latar belakang yang berbeda-beda dilatih untuk dapat mengikuti semuanya dengan
dan menyebabkan kebiasaan dan sikap yang berbeda disiplin, dimulai dari wukuf di Arafah, tawah di
pula, kita jadi diharuskan untuk bisa beradaptasi dan Ka’bah, sai pada Shafa dan Marwa, dan
sabar jika ada hal yang mereka lakukan berbeda sebagainya. Pola disiplin ini diharapkan bisa terus
dengan kebiasaan kita. Dengan hal-hal tersebut, sifat berkelanjutan dan diterapkan di kehidupan sehari-
sabar terus dikedepankan. hari meskipun waktu pelaksanaan ibadah sudah
selesai.
4. Melahirkan rasa solidaritas dan

10. Haji kekeluargaan

Dengan berkumpulnya banyak umat dari berbagai

beserta hikmahnya negara atau daerah, hal ini akan menimbulkan rasa
persatuan umat yang tinggi, tanpa membedakan
golongan, ras dan suku. Perbedaan yang ada
diharapkan tidak menimbulkan perpecahan, namun
justru akan membuat ikatan persaudaraan sesama
umat Muslim seluruh dunia makin erat.

5. Meningkatkan dakwah

Ketika umat Islam dari segela penjuru dunia


berkumpul, ini akan menjadi media yang tepat
untuk meningkatkan dakwah Islam secara efektif.
Di sini, kita bisa saling belajar dan bertukar
pengalaman terhadap pelaksanaan ibadah
maupun penerapan nilai-nilai Islam di kehidupan
sehari-hari dari masing-masing negara atau
wilayah.
Referensi
Admin MUI Digital, 2020, Apa yang dimaksud Nida, 2010, Shalat Membentuk Pribadi
Islam Wasathiyah, mui.or.id Berkarakter, komunikasi.um.ac.id

Rahardjo, 2013, Tugas Manusia di Bumi, Masdar Farid Mas’udi, 1991, Agama
pasca.uin-malang.ac.id Keadilan; Risalah Zakat (Pajak) dalam
Islam, P3M, h.97.

Nurhadi, 2022, 5 Manfaat Puasa bagi


Nurul, 2021, Manusia sebagai Khalifah, Jurnal: Kesehatan Fisik dan Mental,
Mahad UIN Antasari, Volume 2 ramadhan.tempo.co

Astuti Ngudi, 2012, “Peran Umat Islam dalam Admin IIW, 2016, Hikmah Pelaksanaan
mewujudkan masyarakat Madani di Ibadah Haji dan Umroh,
Indonesia”,Vol 11 No.2: 87, 96-98 ikhwanulikhlaswisata.co
Terima
kasih
Wassalamu'alaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai