Anda di halaman 1dari 2

Jawaban

Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa Islam memiliki sikap yang sangat menghargai
budaya suatu masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari sejarah keberhasilan agama Islam dalam
menyebarkan ajarannya di Nusantara, di mana Islam tidak hanya menghormati budaya
setempat, tetapi juga mengakomodasi dan memperkaya budaya tersebut.
Dalil yang dapat digunakan untuk memperkuat pendapat ini adalah sebagai berikut:
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memberikan pedoman dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam menghormati budaya setempat. Firman Allah swt dalam surah al-
Hujarat ayat 13:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلۡق َٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٖر َو ُأنَثٰى َو َجَع ۡل َٰن ُك ۡم ُش ُع وٗب ا َو َقَبٓاِئ َل ِلَتَع اَر ُفٓو ْۚا ِإَّن‬
‫ر‬ٞ‫َأۡك َر َم ُك ۡم ِع نَد ٱِهَّلل َأۡت َقٰى ُك ۚۡم ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبي‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Surat al-Hujurat ayat 13 ini membahas tentang prinsip dasar hubungan antarmanusia. Karena
itu, ayat ini tidak lagi menggunakan panggilan yang ditujukan kepada orang-orang beriman,
tetapi kepada jenis manusia. Yang jelas ayat ini menegaskan kesatuan asal-usul manusia
dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Tidak wajar seseorang
berbangga dan merasa diri lebih tinggi dari yang lain, bukan saja antar satu bangsa, suku,
warna kulit dengan selainnya, yang mengantarkan untuk menegaskan bahwa semua manusia
derajat kemanusiannya sama disisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang
lain. Tidak ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan.
Karena semua diciptakan dari seseorang laki-laki dan seorang perempuan.
Tujuan dari ayat ini yaitu agar manusia saling mengenal, semakin kuat pengenalan satu pihak
kepada selainnya, semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat. Dalam konteks
ini, Islam mengajarkan umatnya untuk menghormati dan menghargai keberagaman budaya
yang ada yang dampaknya tercermin pada kedamaian dan kesejahteraan hidup duniawi dan
kebahagiaan ukhrowi.
Hadis, sebagai sumber kedua dalam agama Islam, juga memberikan panduan tentang
menghormati budaya setempat
Sebagai contoh, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah
Muhammad SAW. bersabda, "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk
bagian dari mereka."
Hadis ini menunjukkan pentingnya menghormati budaya setempat dan tidak menghilangkan
identitas budaya dalam menjalankan ajaran Islam.
Ketika Islam masuk ke wilayah Nusantara, para ulama dan penyebar agama Islam tidak
menghapus budaya lokal, tetapi mengintegrasikannya dengan ajaran Islam. Contohnya adalah
adanya seni dan budaya Islam yang khas di Indonesia seperti seni tari, seni musik, dan seni
ukir yang memiliki pengaruh Islam yang kuat namun tetap mempertahankan ciri khas budaya
setempat. Dengan demikian, Islam menghargai budaya setempat dan bahkan mengakomodasi
budaya tersebut dalam ajarannya. Islam memandang keberagaman budaya sebagai anugerah
yang harus dijaga dan dihormati.
Kesimpulannya adalah islam sangat menghargai keberagaman budaya asalkan tidak
bertentangan dengan syariat islam. Hal ini sebagai yang disebut pada kaidah fikih yaitu “al-
adatu muhkamatun” artinya “adat kebiasaan dapat dijadikan sebagai hukum”.
Sumber : Nyimas Shoffah dan Shofiyatus Salamah, Pelestarian Budaya Lokal untuk Menjaga
Keutuhan Bangsa: Studi Hadis Riwayat Imam Ahmad No. 3418, Jurnal
Conference Series, Volume 24 (2023)

sebutkah satu saja akhlak mulia dalam kehidupan, serta ungkapkan bagaimana caranya Anda
berjuang untuk menerapkan akhlak tersebut dan tantangan apa saja yang terjadi!
Jawaban :
Salah satu akhlak mulia dalam kehidupan adalah kejujuran. Kejujuran adalah sikap jujur,
tulus, dan tidak menyembunyikan kebenaran. Berikut adalah cara saya berjuang untuk
menerapkan akhlak kejujuran:
1. Berbicara dengan Kebenaran: Saya berusaha selalu berbicara dengan jujur dan tidak
menyembunyikan fakta. Saya menghindari berbohong atau memanipulasi informasi
untuk keuntungan pribadi.
2. Menepati Janji: Saya berusaha untuk selalu menepati janji yang saya buat kepada
orang lain. Jika ada halangan atau perubahan rencana, saya berkomunikasi secara
jujur dan memberitahu mereka dengan sejujurnya.
3. Mengakui Kesalahan: Jika saya melakukan kesalahan, saya berusaha untuk jujur
mengakui dan bertanggung jawab atas tindakan saya. Saya belajar dari kesalahan
tersebut dan berusaha untuk tidak mengulanginya di masa depan.
Tantangan yang mungkin terjadi dalam menerapkan akhlak kejujuran adalah godaan
untuk berbohong dalam situasi yang sulit atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Selain itu, terkadang kejujuran dapat menghadirkan konsekuensi yang tidak
menyenangkan, seperti menghadapi kritik atau konflik dengan orang lain. Namun, dengan
memahami pentingnya kejujuran dan memperkuat tekad untuk menerapkannya, saya
berusaha untuk mengatasi tantangan ini dan menjadikan kejujuran sebagai prinsip dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai