SKRIPSI
OLEH
Skripsi Ini Diajukan kepada Majelis Penguji Ujian Skripsi Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni, IKIP PGRI Bali di Denpasar, Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Bidang Ilmu
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Menyetujui
Ida Ayu Agung Ekasriadi, S.Pd., M.Hum. Drs. I Nyoman Suarsa, M.Pd.
NIP 19670306 199403 2 001 NIP 19650219 199303 1 003
ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Skripsi Ini Telah Diuji dan Disetujui oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
IKIP PGRI Bali di Denpasar
Pada :
Hari : Senin
Tanggal : 22 Juli 2019
Tanda Tangan
Ketua/Anggota : Dr. I Nyoman Suwija, M.Hum.
NIP 19631231 198202 1 004 ………………….
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi Ini Diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni, IKIP PGRI Bali Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Pada :
Hari : Senin
Tanggal : 22 Juli 2019
Mengetahui
Mengesahkan
Dekan,
iv
SURAT PERNYATAAN
v
KATA PERSEMBAHAN
Dengan rasa senang dan bahagia kupersembahkan skripsi ini kepada keluarga
saya khususnya Ibu, Ayah, dan Kekasih tercinta yang selalu memberi dukungan
dan semangat sehingga penyusunan tugas akhir ini bisa berjalan dengan baik dan
selesai tepat waktu.
vi
MOTO
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) karena atas berkat rahmat-Nya skripsi dengan judul
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Dalam
penyusunan skripsi ini, banyak kesulitan dan hambatan yang ditemui, baik pada
saat pelaksanaan penelitian maupun dalam penyajiannya. Akan tetapi, berkat kerja
keras, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, segala kendala dapat diatasi.
Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat melalui prakata ini penulis
1) Bapak Drs. I Gusti Ngurah Arthanegara, S.H., M.Pd., Ketua YPLP Perguruan
Tinggi IKIP PGRI Bali, atas segala fasilitas yang telah diberikan;
2) Bapak Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum., Rektor IKIP PGRI Bali, atas
diselesaikan;
Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Bali, atas nasihat, motivasi, dan saran
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, atas motivasi, arahan serta pengetah-
viii
uan yang telah diberikan;
5) Ibu Ida Ayu Agung Ekasriadi, S.Pd., M.Hum., dosen pembimbing I, atas
6) Bapak Drs. I Nyoman Suarsa, M.Pd., dosen pembimbing II, yang memberikan
tuntunan dengan sabar dan teliti sehingga penelitian dan penyusunan skripsi ini
dapat terlaksana;
PGRI Bali, yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi sehingga
bersangkutan;
9) keluarga khusunya ibu dan ayah yang selalu memberikan doa dan motivasi
10) Made Alit Surya Wirawan, kekasih tercinta, atas doa, dukungan, dan
11) Widiatnyani, Esa Pitri, Widiani, Redi Antara, Ngurah Kresna, sahabat terbaik
yang selalu memberi dukungan dan motivasi saat penulisan skripsi ini; dan
12) teman-teman sejawat dan semua pihak yang namanya tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu, atas segala bantuan, motivasi, serta dukungan yang
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
persembahkan skripsi ini dengan harapan semoga hasil penelitian ini bermanfaat
bagi guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
di sekolah.
Penulis,
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................v
ABSTRAK .............................................................................................................xv
xi
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................9
xii
3.4.6 Mengolah Data Kesulitan dan Faktor Penyebab Kesulitan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
ABSTRAK
oleh
Ni Luh Supitri Dewi, NIM 2015.II.1.0008
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
xv
Kata kunci: keterampilan mengadakan variasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibicarakan beberapa hal pokok antara lain: (1) latar
belakang penelitian, (2) rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4)
ruang lingkup penelitian, (5) manfaat penelitian, dan (6) asumsi penelitian. Semua
hal tersebut akan diuraikan satu per satu pada bagian berikut.
belajar secara aktif agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1).
memiliki ilmu sehingga akan terlahir penerus bangsa yang cerdas dan kompeten
dalam bidangnya. Sementara itu, dari tahun ke tahun, pendidikan di negara kita
sampai saat ini belum tampak adanya perubahan dalam peningkatan mutu
menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah dan para pendidik.
1
2
arah pengembangan daya nalar agar siswa mampu menghargai ilmu pengetahuan
dan teknologi serta ikut dalam pengembangannya. Dalam konteks ini, peranan
guru menjadi sangat penting. Setiap guru harus mampu berperan sebagai
dari masyarakat. Keluhan sering muncul dari peserta didik karena cara mengajar
guru yang monoton. Namun, harapan yang tidak pernah sirna dan selalu
disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas (Djamarah dan
Zain, 2014: 1). Hal tersebut merupakan masalah yang cukup sulit dihadapi oleh
guru saat ini karena peserta didik bukan saja individu dengan segala keunikannya,
tetapi mereka juga makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.
173) peran guru diperlukan untuk membimbing siswa dalam pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Proses belajar mengajar oleh guru harus
tersebut, guru harus mencermati dan memahami keterampilan dasar mengajar agar
kualitas keterampilan mengajar tampaknya menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan
mengajar yang dimiliki di depan kelas dengan baik. Selain itu, guru juga harus
kondisi belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
bertingkah laku sehingga dapat menjadikan anak didik teladan, berakhlak mulia,
dewasa, stabil, arif, berwibawa, dan bisa menghargai waktu untuk menjaga
berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua
teknik, dan taktik yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Ragam metode dan model mengajar dapat memberi keleluasaan kepada guru
suatu metode mengajar dapat digunakan untuk merangsang dan menarik minat
peserta didik terhadap pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, seorang guru
dibe-
5
dakan menjadi sepuluh keterampilan yang mesti dikuasai oleh guru, yaitu (1)
satu kesatuan yang wajib dimiliki dan diterapkan oleh guru. Dari sepuluh
yang merupakan salah satu keterampilan penting dan memiliki nilai strategis
juga dapat mengatasi kebosanan serta dapat meningkatkan motivasi dan perhatian
peserta didik selama proses pembelajaran. Hal tersebut menjadi suatu tantangan
berbicara saja di dalam kelas, melainkan juga perlu membuat beberapa variasi
dalam kegiatan
proses pembelajaran terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu variasi dalam gaya
mengajar guru, variasi penggunaan media dan bahan pengajaran, dan variasi pola
baik. Hal ini terbukti dari pengalaman peneliti ketika menjadi siswa dan
mengajar secara monoton di dalam kelas karena guru tidak pernah mengadakan
variasi dalam pembelajaran. Hal tersebut merupakan masalah yang harus disikapi.
Jika hal tersebut dibiarkan, maka akan berdampak pada rendahnya kualitas belajar
siswa.
Sehubungan dengan hal di atas, peneliti merasa tertarik dan ikut terpanggil
yang diteliti harus didefinisikan secara logis sehingga mencapai rumusan masalah
yang konkret dan efisien (Damayanti, 2016: 59). Hal ini menunjukkan betapa
kedudukan masalah dalam penelitian ini, maka masalah harus dirumuskan dengan
jelas. Masalah penelitian ini sesungguhnya sudah terungkap dalam latar belakang
di atas. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas masalah penelitian ini
2018/2019?
2018/2019?
yang baik, suatu penelitian hendaknya memiliki tujuan yang jelas, spesifik, dan
konkret sesuai dengan masalah penelitian sehingga akan memberikan arah yang
jelas. Demikian pula halnya dengan penelitian ini, memiliki arah dan tujuan yang
jelas. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Untuk lebih jelasnya kedua tujuan tersebut akan
tujuan khusus penelitian. Dengan kata lain, tujuan umum bersifat lebih luas
dibandingkan dengan tujuan khusus. Berdasarkan hal tersebut, maka secara umum
umum.Tujuan
khusus mengandung hal-hal rinci yang ingin dicapai oleh peneliti. Tujuan khusus
pada dasarnya identik dengan masalah penelitian, hanya saja berbeda dalam
tujuan khusus dirumuskan dengan kalimat pernyataan. Oleh karena itu, sesuai
dengan rumusan masalah di atas, secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam
2018/2019.
2018/2019.
diharapkan memiliki manfaat. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan dapat
10
memberikan manfaat bagi siswa, guru, pengembang kurikulum, dan penulis buku
1. Bagi guru, hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai masukan secara
langsung agar mereka yang dulunya mengajar dengan gaya yang monoton
menjadi lebih bervariasi. Guru akan lebih termotivasi dalam mengajar, setelah
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan bermanfaat apabila guru menggunakan
variasi dalam mengajar di kelas. Dengan begitu, siswa akan lebih tertarik dan
tidak merasa bosan ketika belajar sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai
4. Bagi penulis buku ajar (khususnya di Perguruan Tinggi), hasil penelitian ini
dapat dijadikan referensi atau masukan untuk penyusunan buku atau bahan ajar
mengadakan variasi.
Ruang lingkup digunakan untuk membatasi objek yang akan dikaji agar
memperjelas masalah yang akan dibahas dan permasalahan tidak meluas atau
lingkup dalam penelitian ini. Adapun lingkup penelitian ini terbatas pada hal-hal
berikut ini.
kontak pandang, gerakan badan dan mimik, pergantian posisi guru dalam kelas.
penelitian ini meliputi variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, variasi alat
atau bahan yang dapat didengar, variasi alat atau bahan yang dapat diraba dan
dimanipulasi.
3. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi interaksi satu arah, interaksi dua arah, dan interaksi multi arah.
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
Ardial 2005: 59). Asumsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anggapan
pendidikan S1.
12
3. Perbedaan jenis kelamin guru yang digunakan sebagai subjek penelitian ini
relevan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian agar tercapainya hasil yang
diharapkan. Dalam hal ini, teori tersebut dapat menunjang kelancaran dan
kemantapan sebuah penelitian. Oleh karena itu, pada bab ini akan dikemukakan
beberapa hal yang berkaitan dengan landasan teori yang digunakan dalam
penelitian, yaitu (1) hakikat pembelajaran, (2) interaksi belajar mengajar, (3)
Namun, sebelum membahas landasan teori, terlebih dahulu akan dibahas beberapa
kajian pustaka dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
skripsi yang sebelumnya pernah ditulis oleh peneliti lain mengenai keterampilan
antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan
masalah yang akan diteliti. Berkaitan dengan hal tersebut, ada tiga skripsi yang
digunakan sebagai kajian pustaka. Kajian pustaka yang dimaksud akan diuraikan
sebagai berikut.
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,
12
14
IKIP PGRI Bali tahun 2009 dengan judul “Keterampilan Teknik Melakukan
Variasi
13
dalam Pengajaran Membaca Indah oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar Gugus
ialah metode statistik deskriptif. Dari hasil pengolahan data, Utami menyimpulkan
bahwa 1) kemampuan guru dalam melakukan variasi yang tergolong baik dengan
melakukan teknik variasi oleh guru kelas V Sekolah dasar Gugus Kartini
variasi yang dilakukan secara tepat dan hati-hati akan sangat bermanfaat dalam
usaha menarik dan mempertahankan minat serta semangat siswa dalam belajar.
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,
IKIP PGRI Bali tahun 2016 dengan judul “Keterampilan Dasar Mengajar
adalah cukup dengan skor rata-rata 68; 2) kesulitan yang dialami dalam
mengadakan variasi oleh guru teridentifikasi pada aspek memberi waktu senyap,
kurang berminat terhadap pembelajaran bahasa Bali serta sarana dan prasarana
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,
IKIP PGRI Bali tahun 2013 dengan judul “Keterampilan Mengajar Melakukan
Variasi oleh Guru Bahasa Bali SMA Negeri 1 Ubud Kabupaten Gianyar Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
data, yaitu observasi, angket atau kuesioner, dan wawancara. Metode pengolahan
data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dari keseluruhan data hasil
variasi guru bahasa Bali SMA Negeri 1 Ubud, Kabupaten Gianyar tergolong baik
dengan nilai rata-rata yang diperoleh guru adalah 77; 2) kesulitan yang dihadapi
15
oleh guru teridentifikasi dalam tiga hal, yaitu memberikan waktu senyap,
pemusatan perhatian siswa, dan memvariasikan media dan bahan pengajaran; dan
dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini dengan ketiga
mengadakan variasi, tetapi berbeda subjek kajian dan metode yang digunakan.
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data oleh Utami, Lestari, dan
dibantu dengan teknik rekam berupa video untuk memperkuat data yang
diperoleh. Perbedaan lain adalah mengenai subjek penelitian. Utami meneliti guru
kelas V Sekolah Dasar Gugus Kartini Kecamatan Denpasar Barat tahun pelajaran
Karangasem tahun pelajaran 2014/2015, dan Mahardika meneliti guru bahasa Bali
subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia SMA Negeri se-
memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Dengan demikian, penelitian ini layak
16
untuk dilanjutkan karena pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian yang
berbeda.
Suatu penelitian akan berhasil dengan baik bila didukung oleh suatu teori
yang terkait dengan pokok permasalahan yang dibahas. Teori tersebut akan
menjadi landasan penelitian yang secara nyata dapat mendukung dan memberikan
penjelasan terhadap hal yang dibahas. Dengan kata lain, teori-teori ini memiliki
yang telah dikaji dari sisi relevansinya. Adapun teori-teori yang dimaksud
meliputi (1) hakikat pembelajaran, (2) interaksi belajar mengajar, (3) keterampilan
dasar mengajar, dan (4) keterampilan mengadakan variasi. Teori tersebut akan
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, menurut
moral. Pada sisi lain, Hamalik (2015: 57) mengartikan bahwa pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi (siswa dan guru),
17
material (buku, papan tulis dan kapur, audio dan video tape, slide dan film),
dan prosedur (jadwal, metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan
dalam desain instruksional untuk membuat belajar secara aktif yang menekankan
pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan proses belajar mengajar menjadi
aktif.
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, yang belajar adalah
peserta didik yang harus diarahkan agar tujuan belajar tercapai secara efektif.
Interaksi terdiri atas dua kata, yaitu inter- (antar) dan aksi (kegiatan). Jadi,
interaksi dapat diartikan sebagai kegiatan timbal balik. Menurut Sardiman (2010:
18) interaksi belajar mengajar merupakan proses interaksi yang disengaja dan
adalah sebuah interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar. Pada sisi lain, Halimah (2017: 150)
mengatakan bahwa selama proses pembelajaran, interaksi tidak hanya terjadi satu
arah, melainkan guru dapat menciptakan interaksi yang lebih bervariasi. Apabila
dikaitkan dengan proses belajar mengajar, maka interaksi erat kaitannya dengan
belajar mengajar merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang terjadi antara
yang orientasinya membuat peserta didik sukses dalam belajar. Menurut Heisler
sebagaimana dikutip oleh Halimah (2017: 150) guru harus dapat menciptakan
beragam aktivitas belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Jadi, di dalam
proses pembelajaran.
19
mengajar berkaitan erat dengan kompetensi yang harus dimiliki guru terutama
mengelola pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru ketika mengajar harus
konsep yang dirancang dengan jelas sehingga dapat disesuaikan dengan usia
peserta didik, tingkat kemampuan, kebutuhan, dan latar belakang peserta didik.
standar yang harus dimiliki oleh setiap individu yang berprofesi sebagai guru.
Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat diperlukan oeh guru agar
mengajar yang harus dimiliki guru, yaitu (1) keterampilan dasar mengajar
bertanya tingakt dasar; (2) keterampilan dasar mengajar bertanya tingkat lanjut;
dimiliki oleh seorang guru. Apabila diimplementasikan secara tepat, maka proses
belajar mengajar di kelas akan berjalan dengan maksimal. Namun, salah satu
variasi merupakan keterampilan yang sangat penting dimiliki oleh guru. Lebih
Peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda satu sama yang lain.
Untuk itu, pembelajaran yang efektif, salah satunya harus dapat menyelaraskan
dengan kondisi peserta didik dan mengoptimalkan potensi peserta didik. Guru
dituntut untuk mempunyai pemahaman yang baik terhadap gaya belajar peserta
kegiatan pembelajaran sering terjadi karena kondisi ruangan tidak nyaman, kinerja
guru yang monoton, serta materi yang diajarkan kurang menarik. Hal tersebut
dapat diatasi dengan guru melakukan variasi dalam proses pembelajaran agar
variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi pembelajaran
yang ditunjukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik sehingga dalam proses
pembelajaran minat belajar peserta didik menjadi lebih baik dan penuh partisipasi.
21
Pada sisi lain, Sanjaya (2006: 38) mengemukakan bahwa variasi stimulus
bahwa dalam kegiatan pembelajaran variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan
guru yang disengaja atau spontan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa
sangat penting dikuasai guru karena dengan menerapkan keterampilan ini akan
Hanya saja, Darmadi tidak merinci lebih jauh mengenai tujuan mengadakan
22
variasi. Sementara itu, tujuan mengadakan variasi secara detail dikemukakan oleh
Hasibuan dkk. (1991: 71). Lebih jauh, Hasibuan dkk. (1991:71) menyebutkan ada
Pada saat guru mengajar siswa dituntut untuk memahami materi yang
guru yang kurang tepat mengenai sasaran dan tidak menarik perhatian siswa.
Pentingnya perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan membuat guru harus
bekerja keras meningkatkan perhatian siswa. Oleh karena itu, guru harus selalu
belajar karena tanpa adanya motivasi siswa tidak akan dapat mengikuti
pembelajaran dengan maksimal. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu
meningkatkan motivasi siswa agar dapat belajar dengan baik dan tekun. Guru
perhatian siswa agar siswa lebih termotivasi mengikuti proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, tidak dapat dipungkiri bahwa peserta didik
tertentu memiliki rasa kurang senang terhadap guru ketika mengajar di kelas.
23
Kurang senangnya siswa terhadap guru bisa jadi disebabkan karena gaya
tidak efektif. Guru ketika mengajar hendaknya dapat menguasai kelas dan dapat
menarik perhatian siswa. Dengan demikian, siswa akan merasa selalu diperhatikan
oleh guru sehingga dapat membentuk sikap positif siswa terhadap guru dan materi
pembelajaran.
dengan fasilitas yang memadai. Lengkap atau tidaknya fasilitas belajar akan
perhatian. Pada dasarnya, setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru merupakan
upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif dan dapat menyenangkan hati
Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif
belajar, diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya untuk
penggunaan variasi dalam mengajar. Djamarah dan Zain (2014: 166) dan
Hasibuan dkk. (1991: 72) mengemukakan tiga prinsip penggunaan variasi sangat
24
belajar mengajar berjalan dengan baik dan perhatian siswa tidak terganggu.
penggunaan variasi yang luwes dan spontan sesuai dengan umpan balik yang
diterima siswa.
dapat dilakukan dalam proses pembelajaran terbagi menjadi tiga aspek, yaitu 1)
variasi dalam gaya mengajar guru yang meliputi penggunaan variasi suara,
dan mimik, dan pergantian posisi guru; 2) variasi penggunaan media dan bahan-
bahan pengajaran yang meliputi variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, variasi
alat atau bahan yang dapat didengar, dan variasi alat atau bahan yang dapat diraba
dan dimanipulasi; dan 3) variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Ketiga hal
gaya
mengajar guru. Bila variasi dalam gaya mengajar guru dilakukan dengan hati-hati,
akan sangat berguna untuk menarik dan meningkatkan semangat serta perhatian
siswa dalam belajar. Menurut Hasibuan dkk. (1991: 72); Halimah (2017: 142);
Sanjaya (2006: 39); dan Djamarah dan Zain (2014: 167) komponen-komponen
badan dan mimik, 6) pergantian posisi guru dalam kelas. Keenam komponen
nada suara yang keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat
menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih atau pada saat memberikan
guru memberi tekanan pada kata-kata tertentu atau mengucapkan kata dengan
b. Pemusatan Perhatian
perhatian karena hal ini sangat berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan
perhatian pada hal-hal yang dianggap paling penting dapat dilakukan guru
26
verbal ini diikuti lagi dengan isyarat seperti menunjuk pada gambar yang
c. Kesenyapan
menerangkan merupakan suatu alat yang baik untuk menarik perhatian karena
pengubahan stimulus dari adanya suara ke keadaan tenang atau senyap atau
dari keadaan sibuk lalu kegiatan tersebut dapat terhenti. Hal tersebut dapat
menarik perhatian siswa sebab siswa ingin tahu apa yang terjadi. Dalam hal ini
menganggu pelajaran.
untuk meningkatkan hubungan dengan siswa. Selain itu, kontak pandang juga
Variasi dalam ekspresi wajah guru (mimik) dan gerakan badan merupakan
aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi di dalam kelas. Hal ini tidak
saja sekadar menarik perhatian tetapi dapat pula menyampaikan arti dari pesan
dan mengangkat tangan keduanya dapat diartikan “apa lagi”, dan lain-lain.
Guru dapat mengangkat bahu, berdiri diam kaku, santai, berjalan mendekati
gerakan guru ketika mengajar seperti berjalan ke arah depan atau belakang, ke
bagian kiri atau kanan siswa, kadang berdiri atau kadang duduk. Hal yang
penting diingat adalah adanya variasi ini dipergunakan dengan maksud tertentu
komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan
28
dihayati oleh orang lain. Agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi,
bersifat mendidik. Kaitannya dengan penelitian ini bahwa media dalam proses
komunikasi belajar mengajar harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan
Jadi, dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki setiap
Media atau alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu yang dapat didengar, dilihat, dan diraba. Apabila
digunakan secara bervariasi dari satu media ke media yang lain atau dengan
variasi bahan ajar dalam satu komponen media akan banyak membantu
penyesuaian indera peserta didik. Ini akan menambah perhatian peserta didik
kemampuan belajarnya.
Bahan dan alat baru juga akan dapat menambah rasa ingin tahu siswa. Hal
yang sangat penting ialah bahwa alat media dan bahan yang kaya dan beragam
serta releva dengan tujuan pengajaran dapat merangsang pikiran dan hasil belajar
29
yang bermakna. Menurut Hasibuan dkk. (1991:75); Darmadi (2012: 3); Halimah
(2017: 146); Sanjaya (2006: 41); dan Djamarah dan Zain (2014: 169) ada
beberapa variasi penggunaan media dan bahan pengajaran, yaitu 1) variasi alat
atau bahan yang dapat dilihat, 2) variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dan
Alat atau bahan yang dapat dilihat diartikan pula sebagai media
pandang (visual). Alat atau bahan yang termasuk dalam golongan ini
merupakan pemakaian bermacam alat dan bahan yang meliputi benda atau
objek sederhana, grafik, gambar di papan tulis, papan buletin, film, televisi,
Pada umumnya saat belajar mengajar di kelas, suara guru adalah alat
mendengar suara guru dengan selingan rekaman suara atau suara radio, suara
musik, deklamasi yang dibacakan siswa, drama, diskusi, dan lain-lain dapat
menjadi variasi yang sangat baik dan bermanfaat. Hal yang sangat dianjurkan
dalam variasi ini adalah pertukaran kegiatan mendengar dengan melihat atau
sebaliknya.
media ini dapat membantu menarik perhatian siswa. Hal ini juga dapat
secara individu
maupun kelompok. Alat dan bahan seperti spesimen (contoh), model, patung,
alat mainan, binatang hidup, dan sebagainya dapat diberikan kepada siswa
mengubah pola dan tingkat interaksi antar guru dan siswa. Hasibuan dkk. (1991:
76) dan Djamarah dan Zain (2014: 171) mengemukakan bahwa variasi pola
interaksi antara guru dengan siswa memiliki banyak ragam mulai dari saat guru
secara bebas. Di antara dua kutub ini banyak sekali pola yang mungkin ada.
Misalnya guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam
interaksi antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik
dapat dilakukan dengan empat pola interaksi, yaitu 1) komunikasi satu arah, 2)
komunikasi dua arah, ada balikan bagi guru, tetapi tidak ada interaksi di antara
peserta didik, 3) saling berinteraksi, ada balikan bagi guru, dan peserta didik
31
saling berinteraksi, dan 4) interaksi optimal antara guru dengan semua peserta
peserta didik dapat melakukan variasi pola interaksi. Keempat pola interaksi
tersebut dapat digunakan secara bergantian dalam setiap proses pembelajaran atau
METODE PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai. Pendapat lain
dikemukakan oleh Suryana (2015: 28) yang menyatakan bahwa penyajian metode
adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menguji kebenaran
suatu data sesuai tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, metode penelitian
dalam penelitian ini digunakan empat metode: (1) metode penentuan subjek
data, dan (4) metode pengolahan data. Keempat metode tersebut akan diuraikan
dengan dua cara. Pertama, dapat dilakukan dengan meneliti seluruh anggota
32
33
penelitian karena yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah semua guru bahasa
Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli. Adapun jumlah guru yang menjadi
pendekatan subjek penelitian dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode empiris dan
metode eksperimen. Metode empiris adalah suatu cara pendekatan dimana gejala
yang akan diteliti telah ada secara wajar, sedangkan metode eksperimen adalah
suatu cara pendekatan dimana gejala yang akan diselidiki itu ditimbulkan dengan
sengaja.
empiris mengingat gejala yang diteliti dalam penelitian telah ada secara wajar.
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
metode yang tepat, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2017: 104). Sementara itu, Arikunto
metode yang digunakan sebagai alat untuk mencari data atau kegiatan operasional
metode yang tepat akan membantu keobjektifan dan keakuratan data dari suatu
penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan metode observasi
penyebab kesulitan guru dalam mengadakan variasi. Uraian lebih rinci dari kedua
melalui pengamatan (Damayanti, 2016: 75). Senada dengan hal tersebut, Riyanto
(2010: 96) dan Nurkancana dan Sunartana (1992: 51) menyatakan bahwa
mengadakan variasi. Selain itu, untuk mendapatkan data yang akurat dalam
penelitian ini juga dibantu dengan teknik rekam agar semua kegiatan tidak ada
yang terlewatkan. Dalam observasi ini peneliti tidak ikut sebagai subjek,
Sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini, observasi difokuskan pada satu
mengadakan variasi, yang meliputi variasi dalam gaya mengajar guru, variasi
dalam penggunaan media dan bahan pengajaran, dan variasi pola interaksi dan
kegiatan siswa. Adapun pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini
b. Guru melakukan 4
perubahan posisi tidak
maksimal, tetapi wajar.
pengajaran.
3 Variasi Pola a. Guru melakukan 7 -Semua deskriptor
Interaksi interaksi multi-arah. tampak.
Nama Guru :
Sekolah :
proses penelitian. Dengan wawancara, data yang diperoleh akan lebih mendalam
karena mampu menggali pemikiran secara detail (Damayanti, 2016: 73). Pada sisi
antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga
43
dapat dirangkai makna dalam suatu topik tertentu. Senada dengan pendapat
tersebut, Arikunto (2013: 271) dan Arifin (2012: 233) mengatakan bahwa
wawancara adalah suatu metode untuk memperoleh data dengan jalan melakukan
merupakan suatu cara berkomunikasi antara dua orang melalui tanya jawab untuk
Menurut Damayanti (2016: 73) secara garis besar, ada dua macam
terstruktur. Lebih rinci kedua pedoman tersebut akan dipaparkan berikut ini.
pertanyaan yang sama dan peneliti mencatat jawaban yang diberikan oleh
responden. Dalam hal ini, yang menjadi informan adalah semua guru bahasa
meng-
umpulkan informasi mengenai variabel yang sedang diteliti (Suryana, 2015: 216).
instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
mudah dilakukan.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
mengolah data penelitian. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Seluruh data yang telah dikumpulkan melalui metode observasi dan
masalahnya.
dibagi menjadi dua, yaitu statistik deskripif dan statistik inferensial. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif mengingat data yang
melakukan penyekoran, (2) mengubah skor mentah ke dalam skor standar, (3)
skor rata-rata (mean), dan (6) menarik simpulan. Lebih lanjut kelima langkah
skor terhadap masing-masing aspek yang diobservasi. Tinggi rendahnya skor yang
akan diberikan disesuaikan dengan rentangan skor yang telah ditetapkan dan
deskriptor dari masing-masing aspek yang akan diukur (dimuat pada tabel 3.3).
46
merupakan
skor mentah. Skor mentah belum dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai keterampilan mengadakan variasi guru. Oleh karena itu, skor mentah
harus diubah ke dalam skor standar. Dalam mengubah skor mentah ke dalam skor
standar ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu 1) menentukan skor
maksimal ideal (SMI) dan 2) membuat pedoman konversi. Lebih lanjut kedua hal
Skor maksimal ideal adalah skor yang dapat dicari dengan menghitung
jumlah skor tertinggi pada masing-masing aspek. Dalam penelitian ini, terdapat
delapan aspek yang diteliti dengan masing-masing skor tertinggi yang telah
dengan skor tertinggi 2; 5) gerak badan dan mimic dengan skor tertinggi 2; 6)
perubahan posisi guru dengan skor tertinggi 5; 7) variasi media dan bahan
pengajaran dengan skor teringgi 3; dan 8) variasi pola interaksi dengan skor
skor standar adalah norma absolut sekala seratus (Nurkancana dan Sunartana,
47
1992: 99). Norma absolut adalah suatu norma yang ditetapkan secara absolut
(mutlak) oleh guru berdasarkan atas jumlah soal, bobot masing-masing soal, serta
yang bergerak antara nol sampai seratus yang dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut.
X
P= x 100
SMI
Keterangan:
P = Persentil
Contoh:
Seorang guru mendapat skor mentah 20, skor standar dapat dihitung sebagai
berikut
P x 100
P= x 100
keterampilan
48
mengajar. Adapun kriteria predikat yang digunakan adalah skala 5 yang dimuat
dalam buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan IKIP PGRI Bali seperti yang
skor standar yang selanjutnya dibagi dengan subjek yang diteliti. Menurut
Nurkancana dan Sunartana (1992: 173), untuk mencari skor rata-rata digunakan
∑
M=
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
∑ = Jumlah skor
N = Jumlah individu
mengadakan variasi, hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
secara naratif hasil yang diperoleh dari pengolahan data. Misalnya, jika skor yang
di dapat dari seorang guru adalah 76, maka kemampuan guru yang bersangkutan
disimpulkan baik karena 76 berada pada rentang 70—84 dalam kriteria nilai.
Begitu pula jika seseorang guru memperoleh skor 59, maka kemampuan guru
penelitian sesuai dengan yang direncanakan. Data hasil penelitian tersebut kemudian
diolah sesuai dengan langkah-langkah pengolahan data pada bab III. Adapun yang
akan disajikan dan dibahas dalam bab ini meliputi 1) data hasil observasi, 2) analisis
Observasi pada penelitian ini dilakukan sebanyak lima kali untuk masing-
masing guru bahasa Indonesia di SMA Negeri se-Kabupaten Bangli yang berjumlah
telah disiapkan dalam bentuk tabel. Adapun contoh data hasil penilaian melalui
Negeri se-Kabupaten Bangli tahun pelajaran 2018/2019 akan disajikan pada tabel 4.1
berikut ini.
Tabel 4.1 Contoh Data Hasil Observasi Keterampilan Mengadakan Variasi Guru
Bahasa Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli Tahun Pelajaran
2018/2019
51
52
Data hasil observasi di atas merupakan hasil pengamatan terhadap salah satu
guru bahasa Indonesia yang diambil sebagai contoh data hasil observasi. Data hasil
observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel di atas, skor
menjumlahkan skor yang diperoleh dari lima kali observasi kemudian dibagi dengan
jumlah kesempatan observasi. Berikut ini disajikan contoh menghitung skor mentah
23 + 22 + 19 + 22 + 19
=
5
= 21
26 + 25 + 26 + 25 + 27
=
5
masing guru dan selanjutnya dilakukan rekapitulasi. Adapun rekapitulasi data hasil
observasi seluruh guru bahasa Indonesia disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Skor Mentah Keterampilan Mengadakan Variasi Guru Bahasa
Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli Tahun Pelajaran 2018/2019
I II III IV V Mentah
1 Jro Gede Suta, S.Pd. 18 16 17 21 20 92 18
2 I Dewa Kt. Suanda, S.Pd. 23 22 19 22 19 105 21
Dra. Desak Putu Ari Melati,
3 23 25 26 26 25 125 25
M.Pd.
Pande Kadek Lita Swandewi,
4 16 18 16 21 19 90 18
S.Pd.
5 Dra. I Dewa Ayu Purnami 19 22 24 20 19 104 21
6 Dra. Ni Ketut Gunasih 19 22 22 22 24 109 22
7 Ida Bagus Warnata, S.Pd. 24 25 25 24 25 123 25
8 Ni Nyoman Ardiani, S.Pd. 22 20 24 24 25 115 23
9 Dra. Ni Wayan Miasa 19 20 21 21 21 102 20
10 Ni Made Yamaeni, S.Pd. 24 24 24 26 25 123 25
11 Ni Wayan Ekayani, S.Pd. 20 21 23 22 23 109 22
12 Ni Eayan Sri Badiani, S.Pd. 20 19 23 22 21 105 21
13 Desak Sustrini, S.Pd. 19 21 21 22 24 107 21
14 Nyoman Sulesni, S.Pd. 20 21 20 20 22 103 21
I Dewa Gede Alit Yudiawan,
15 25 22 24 26 24 121 24
S.Pd.
Desak Putu Eny Purwantini,
16 22 18 23 24 22 109 22
S.Pd.
I Gusti Ayu Muter Anggreni,
17 26 25 26 25 27 129 26
S.Pd.
Pada bagian ini akan disajikan analisis data sesuai data yang telah terkumpul.
Analisis data dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pengolahan data yang telah
dijelaskan pada bab III. Dari langkah tersebut diperoleh 1) skor standar dan kriteria
Skor yang diperoleh guru pada tabel rekapitulasi (tabel 4.2) masih dalam
bentuk
skor mentah. Skor mentah belum dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
keterampilan guru dalam mengadakan variasi. Oleh karena itu, skor mentah harus
diubah menjadi skor standar. Sesuai dengan pedoman konversi yang telah dijelaskan
pada bab III (subbab 3.4.2), untuk mengubah skor mentah ke dalam skor standar
dalam penelitian ini digunakan norma absolut skala seratus. Adapun contoh
18
P= x 100
29
25
P= x 100
29
Skor standar yang diperoleh seperti contoh di atas, belum dapat menunjukkan
kualifikasi keterampilan guru dalam mengadakan variasi. Oleh karena itu, skor
standar tersebut harus ditentukan predikatnya sesuai dengan kriteria predikat yang
telah ditetapkan pada tabel 3.4 dalam bab III. Berdasarkan langkah-langkah analisis
di atas, berikut ini disajikan data secara integratif mengenai skor standar dan predikat
Tabel 4.3 Skor Standar dan Predikat Keterampilan Mengadakan Variasi Guru Bahasa
Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli Tahun Pelajaran 2018/2019
persentase guru yang berada pada peringkat baik sekali, baik, cukup, kurang, dan
variasi guru bahasa Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli tahun pelajaran
2018/2019. Adapun hasil pengelompokan tersebut disajikan pada tabel berikut ini.
baik, 10 orang (58,82%) guru memperoleh predikat baik , 3 orang (17,64%) guru
memperoleh predikat cukup, dan tidak ada guru yang memperoleh predikat kurang
dan sangat kurang dalam keterampilan mengadakan variasi. Sementara itu, guru
melaku-
kan penghitungan skor rata-rata keterampilan guru. Skor rata-rata keterampilan guru
∑
M=
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
∑X = Jumlah skor
N = Jumlah individu
∑
M=
M=
bahasa Indonesia dalam mengadakan variasi adalah 76. Sesuai kriteria predikat
keterampilan guru pada tabel 3.4 di bab III, skor 76 berada pada rentangan 70—84
mengadakan variasi guru bahasa Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli tahun
penyebab kesulitan yang dihadapi guru dalam mengadakan variasi saat mengajar.
Wawancara ini dilakukan secara langsung dan terstruktur terhadap guru bahasa
faktor penyebab kesulitan guru dalam keterampilan mengadakan variasi diajukan tiga
Anda hadapi dalam mengadakan variasi?, dan 3) menurut Anda, faktor-faktor apa
Jawaban
No. Nama Guru
1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jro Gede Suta, S.Pd. a. Melakukan a. Sarana dan
kesenyapan ketika prasarana
Ada
memberikan b. Keterbatasan
pertanyaan. waktu mengajar
61
b. Memusatkan c. Lingkungan.
perhatian siswa
karena kondisi dan
karakter individu
siswa berbeda-beda.
kemampuan
siswa di kelas
tersebut.
8 Ni Nyoman Ardiani, a. Membuat media a. Faktor sarana di
S.Pd. yang bervariasi. sekolah yang
Sering kali hanya belum memadai,
Ada
menggunakan media seperti
terbatasnya LCD
(hanya sebagian
(1) (2) (3) (4) (5)
visual/audio saja. kelas yang ada
b. Memusatkan LCD).
perhatian siswa. b. Keterbatasan
c. Memberikan waktu bahan ajar
senyap yang tepat. (hanya
berpatokan pada
satu buku).
c. Lingkungan.
d. Kondisi
kelas/siswa.
9 Dra. Ni Wayan Miasa a. Memberikan waktu Terbatasnya sarana
senyap dan prasarana serta
Ada b. memvariasikan terbatasnya buku
media sesuai bahan sumber.
pengajaran.
10 Ni Made Yamaeni, Memvariasikan media a. Keterbatasan
S.Pd. dan bahan pengajaran waktu mengajar
Ada agar sesuai dengan b. Kurangnya
kemampuan siswa. media
pengajaran.
11 Ni Wayan Ekayani, a. Memusatkan a. Faktor
S.Pd. perhatian siswa lingkungan
terutama pada jam (keadaan diluar
pelajaran siang hari kelas
karena siswa kerap tenang/tidak)
Ada ribut b. Keterbatasan
b. Memvariasikan sarana dan
media terutama prasarana.
media yang dapat
dipegang dan
dimanipulasi.
12 Ni Wayan Sri Ada a. Ketika memusatkan a. Kurangnya
64
dialami guru bahasa Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli tahun pelajaran
mendapatkan data seperti tertera pada tabel 4.5, selanjutnya data diolah dengan
kesulitan-kesulitan dan faktor penyebab kesulitan yang dialami oleh guru dalam
mengadakan variasi.
guru bahasa Indonesia SMA Negeri se-Kabupaten Bangli diperoleh hasil yang hampir
sama. Semua guru mengalami kesulitan dalam mengadakan variasi. Guru yang
66
guru yang mengalami kesulitan ketika memvariasikan media dan bahan pengajaran
waktu siang atau keributan di kelas lain (lingkungan sekitar) dapat menyebabkan
konsentrasi dan perhatian siswa terpecah; 13 orang (76,47%) guru mengatakan faktor
sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti jumlah LCD yang terbatas di
setiap sekolah (hanya ada di beberapa kelas saja), sumber belajar yang kurang
orang (58,82%) guru mengatakan faktor individu peserta didik (ada siswa yang
malas, rajin, pintar, nakal, dan lain sebagainya) juga dapat menyebabkan kesulitan
PENUTUP
penelitian. Terkait dengan hal tersebut, dalam bab ini akan dikemukakan dua hal,
yaitu 1) simpulan dan 2) saran-saran. Lebih lanjut kedua hal tersebut akan
5.1 Simpulan
didasarkan pada hasil pengolahan data. Hasil pengolahan data tentu didasarkan
analisis data yang telah dilakukan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Kabupaten Bangli tahun pelajaran 2018/2019 adalah baik. Hal ini terbukti dari
data empiris, yakni skor rata-rata yang diperoleh adalah 75, 94 (dibulatkan
menjadi 76). Jika dirinci lebih lanjut, terdapat 4 orang (23,52%) guru
predikat baik, 3 orang (17,64%) guru memperoleh predikat cukup baik, dan
tidak ada guru yang memperoleh predikat kurang dan sangat kurang.
67
68
5.2 Saran-saran
peringkat baik), maka disarankan kepada guru bahasa Indonesia SMA Negeri
(sangat baik).
pemusatan perhatian. Selain itu, penting bagi guru untuk mengikuti pelatihan-
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan kepada pihak sekolah agar
fasilitan) yang memadai agar guru dapat mengajar dengan lebih bervariasi.
Budi Utami, Ni Luh Eka. 2009. “Keterampilan Teknik Melakukan Variasi dalam
Pengajaran Membaca Indah oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar Gugus
Kartini Kecamatan Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2008/2009”. Skripsi.
Denpasar: IKIP PGRI Bali.
Damayanti, Deni. 2016. Pintar Menulis Karya Ilmiah Sejak Bangku Kuliah.
Yogyakarta: Araska.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Bahri dan Azwan Zain. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hasibuan Dip. Ed, J.J, dkk. 1991. Proses Belajar Mengajar: Keterampilan Dasar
Pengajaran Mikro. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurkancana, Wayan dan PPN. Sunartana, 1992. Evaluasi hasil Belajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
Sardiman, A.M. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Tanjung, Bahdin Nur dan H. Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenadamedia.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 18 16 17 21 20
Total Skor 92
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
d. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
e. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 23 22 19 22 19
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 23 25 26 26 25
Total Skor 125
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 16 18 16 21 19
Total Skor 90
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi (sedih,
1
senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah laku
2
tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai bahan 3
pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat secara
2
bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu arah. 7
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 19 22 24 20 19
Total skor 104
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi (sedih,
1
senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah laku
2
tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai bahan 3
pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat secara
2
bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu arah. 7
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 19 22 22 22 24
Total skor 109
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 24 25 25 24 25
Total skor 123
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
d. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
e. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 22 20 24 24 25
Total Skor 115
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 19 20 21 21 21
Total skor 102
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 24 24 24 26 25
Total skor 123
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 20 21 23 22 23
Total skor 109
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 20 19 23 22 21
Total skor 15
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 19 21 21 22 24
Total skor 107
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 20 21 20 20 22
Total skor 103
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 25 22 24 26 24
Total skor 121
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi
1
(sedih, senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah
2
laku tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai 3
bahan pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat
2
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu
7
arah.
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 22 18 23 24 22
Total skor 109
FORMAT OBSERVASI KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Observasi
No Aspek yang Dinilai Deskriptor Nilai
I II III IV V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Variasi Gaya Mengajar a. Mengatur nada (tinggi ke
4
Guru rendah/sebaliknya)
a. Variasi suara b. Mengatur tempo suara. 3
c. Memberikan tekanan suara pada kata yang
2
dianggap penting.
d. Menyesuaikan suara dengan ekspresi (sedih,
1
senang, dll)
b. Pemusatan a. Memberikan tekanan pada kata/kalimat 4
perhatian b. Memusatkan perhatian dengan isyarat. 3
c. Memusatkan perhatian dengan tingkah laku
2
tertentu.
d. Melakukan kesenyapan. 1
c. Kesenyapan a. Kesenyapan dengan waktu yang ideal. 2
b. Kesenyapan tetapi waktunya kurang ideal. 1
c. Tidak memberikan kesenyapan. 0
d. Kontak pandang a. Terhadap seluruh siswa. 2
b. Tidak menyeluruh. 1
c. Tidak melakukan kontak pandang. 0
e. Gerak badan dan a. Melakukan gesture secara wajar. 2
mimik b. Melakukan gesture secara tidak wajar. 1
f. Perubahan posisi a. Maksimal dan wajar. 5
guru b. Tidak maksimal tetapi wajar. 4
c. Maksimal tetapi tidak wajar. 3
d. Tidak maksimal dan tidak wajar. 2
e. Tidak melakukan perubahan posisi 1
2. Variasi Media dan a. Menggunakan media yg dapat diraba &
Bahan Pengajaran dimanipulasi secara bervariasi sesuai bahan 3
pengajaran.
b. Menggunakan media yg dapat dilihat secara
2
bervariasi sesuai bahan pengajaran.
c. Menggunakan media yg dapat didengar
1
secara bervariasi sesuai bahan pengajaran.
3. Variasi Pola Interaksi a. Interaksi multi-arah, dua arah, dan satu arah. 7
b. Interaksi multi-arah dan dua arah. 6
c. Interaksi multi-arah dan satu arah. 5
d. Interaksi dua arah dan satu arah. 4
e. Interaksi multi-arah. 3
f. Interaksi dua arah. 2
g. Interaksi satu arah. 1
Skor 26 25 26 25 27
Total skor 129
FORMAT WAWANCARA GURU
NAMA GURU :
SEKOLAH :
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ada kesulitan-kesulitan yang
anda hadapi dalam mengadakan variasi?