Anda di halaman 1dari 96

PENGEMBANGAN ELKAPEDIA (ELEKTRONIK LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK) BERBASIS WEBSITE MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
CHIKA NURCAHYANI TIMUR
NPM 195010527

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2023
PENGEMBANGAN ELKAPEDIA (ELEKTRONIK LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK) BERBASIS WEBSITE MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Balikpapan
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam penyelesaian program Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :
CHIKA NURCAHYANI TIMUR
NPM 195010527

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2023

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik Lembar


Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan
Tahun Ajaran 2022/2023
Nama Mahasiswa/NPM : Chika Nurcahyani Timur/195010527
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Proposal Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.


Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nurliani Maulida, M.Pd. Kiftian Hady Prasetya, M.Pd.


NIK. 015 006 011 NIK. 017 007 004
Tanggal : ……………….. Tanggal : ……………………..

Ketua Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia

Kiftian Hady Prasetya, M.Pd.


NIK. 017 007 004
Tanggal : ……………………..

Mengetahui:
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Balikpapan,

Dr. H. Sugianto, M.M.


NIK. 009 006 017

iii
LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL

PENGEMBANGAN ELKAPEDIA (ELEKTRONIK LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK) BERBASIS WEBSITE MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI SMK NEGERI 6 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

Oleh:
CHIKA NURCAHYANI TIMUR
NPM 195010527

Telah dipertahankan
di depan Tim Penguji Proposal Skripsi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pada Tanggal…………………..

TIM PENGUJI

Nama Tanda Tangan Tanggal Keterangan

Ketua

Sekretaris

Anggota I

Anggota II

Anggota III

iv
LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Allah ‫ﷺ‬, Dzhat Maha Abadi yang tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.

Segala puji hanya milik-Mu, karya ini sebagai wujud syukurku dan

penghambaanku atas segala pertolongan-Mu.

2. Tri Hartono (Alm) dan Jumariah selaku kedua orang tua, sekaligus menjadi

tujuan besar penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas lantunan

doa yang tiada henti.

3. Kakak-kakak tersayang, Arif Nurcahyo Timur, S.E dan Benny Nurcahyo Timur,

serta kakak ipar terbaik Asih Winarni, S.E dan Siti Aisyah, S.E. Terima kasih

atas dukungan dan doa yang tiada henti, semoga selalu dalam perlindungan-Nya.

4. Pemilik NPM 187022879 satu almamater, sekaligus menjadi support system

terbaik yang telah banyak berkontribuksi dalam penyelesain skripsi ini.

5. Diriku sendiri, yang selalu bertahan dan terus bertumbuh hingga detik ini.

Terima kasih untuk tidak menyerah sampai detik ini, meski banyak air mata dan

jam istirahat yang berkurang.

6. Saudari-saudariku di FKIP PBSI terkhusus kelas B’19, terima kasih karena

selalu menyemangati dan merangkul dengan erat.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah ‫ ﷺ‬yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik)
Berbasis Website Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan
Tahun Ajaran 2022/2023” dengan baik. Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
banyaknya pihak yang berjasa, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dr. H. Sugianto, M.M., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Balikpapan yang telah memberikan dukungan serta
kemudahan selama penyusunan skripsi.
2. Prita Indriawati, M.Pd., selaku Wakil Dekan FKIP Universitas Balikpapan
yang telah memberikan dukungan serta kemudahan selama penyusunan
skripsi.
3. Kiftian Hady Prasetya, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, sekaligus dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran, kritik, dan semangat kepada penulis selama
menyusun skripsi.
4. Nurliani Maulida, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, kritik, dan semangat kepada penulis selama
menyusun skripsi.
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta
Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
dukungan, semangat, serta kemudahan kepada penulis selama menyusun
skripsi.

vi
6. Agus Prihanto, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6
Balikpapan yang telah memberikan izin serta bantuan dalam melakukan
kegiatan penelitian skripsi.
7. Haris Rubianto S.Pd., selaku Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 6
Balikpapan yang telah memberikan dukungan, bimbingan, serta bantuan
dalam melakukan penelitian skripsi.
8. Orang tua terkasih Ayahanda Tri Hartono (Alm) yang menjadi tujuan besar
saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan Ibunda Jumariah serta kakak-
kakak tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungan.
9. Pemilik NPM 187022879 satu almamater, sekaligus menjadi support system
terbaik yang telah banyak berkontribuksi dalam penyelesain skripsi ini
10. Teman-teman seperjuangan FKIP PBSI B’19 yang selalu membersamai dan
merangkul satu sama lain dalam perjuangan menuju gelar Sarjana
Pendidikan.
11. Teman-teman Universitas Balikpapan yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi dan semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
secara moril dan materil yang tidak dapat peneliti ungkapkan satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya keterbatasan kemampuan yang dimiliki,
sehingga mungkin masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini. Untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, Aamiin.

Balikpapan, 11 April 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... iii


LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL ...................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ............................................................ 6
D. Pentingnya Penelitian Pengembangan ............................................................. 6
E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ......................................................... 7
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ...................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 10
A. Hakikat Pengembangan .................................................................................. 10
1. Sumber Belajar............................................................................................. 11
2. Bahan Ajar .................................................................................................... 13
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................................ 21
4. Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD)................................. 24
5. Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................................................. 26
6. Lingkup Materi “Teks Drama” .................................................................. 28
7. Liveworksheets .............................................................................................. 34
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 42
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 47
BAB III METODE PENGEMBANGAN .................................................................. 50
A. Model Penelitian dan Pengembangan ............................................................ 50
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ....................................................... 52
1. Tahap Analyze (Analisis) ............................................................................. 52

viii
2. Tahap Design (Perancangan) ...................................................................... 54
3. Tahap Development (Pengembangan) ........................................................ 56
4. Tahap Implementation (Penerapan) ........................................................... 57
5. Tahap Evaluation (Evaluasi) ....................................................................... 58
C. Desain Uji Coba dan Uji Ahli Produk Pengembangan ................................ 58
1. Desain Uji Coba ............................................................................................ 58
2. Uji Ahli Produk Pengembangan ................................................................. 65
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 67
1. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 67
2. Instrument Pengumpulan Data .................................................................. 69
E. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 81
LAMPIRAN ................................................................................................................ 82

ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Skala Likert Angket Validasi………………………………………67
Tabel 2 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Media…………………………………...70
Tabel 3 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Materi…………………………………...71
Tabel 4 Kisi-kisi Angket Validasi Guru…………………………………….72
Tabel 5 Kisi-kisi Angket Peserta Didik……………………………………..73
Tabel 6 Kisi-kisi Wawancara Guru…………………………………………74
Tabel 7 Kisi-kisi Wawancara Peserta Didik………………………………...75
Tabel 8 Skala Likert…………………………………………………………76
Tabel 9 Kriteria Validasi…………………………………………………….77
Tabel 10 Kriteria Validasi…………………………………………………….79
Tabel 11 Kriteria Validasi…………………………………………………….80

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Tampilan Awal Liveworksheets……………………………………35
Gambar 2 Tampilan Register Teacher Access………………………………...37
Gambar 3 Tampilan Konfirmasi Dari Email………………………………….38
Gambar 4 Halaman Liveworksheets Teregistrasi……………………………..38
Gambar 5 Tampilan Register Student Access…………………………………39
Gambar 6 Tampilan Untuk Memasukkan Kode………………………………39
Gambar 7 Kerangka Berpikir………………………………………………….49
Gambar 8 Alur Pengembangan Model ADDIE……………………………….51
Gambar 9 Halaman Sampul Depan E-LKPD…………………………………59
Gambar 10 Halaman Lembar Identitas E-LKPD………………………………60
Gambar 11 Halaman Kata Pengantar E-LKPD………………………………...61
Gambar 12 Halaman Daftar Isi E-LKPD………………………………………62
Gambar 13 Halaman Tujuan Pembelajaran E-LKPD………………………….62
Gambar 14 Halaman Petunjuk Penggunaan E-LKPD…………………………63
Gambar 15 Halaman E-LKPD 1……………………………………………….64
Gambar 16 Halaman E-LKPD 2……………………………………………….64
Gambar 17 Halaman E-LKPD 3……………………………………………….65

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Fakultas…………………………………83
Lampiran 2 Dokumentasi Wawancara Guru dan Peserta Didik………………..84

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap manusia.

Pendidikan juga merupakan hal yang sangat penting dan memiliki suatu tahap yang

tidak mudah dalam menyiapkan sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa

dan negara. Pendidikan merupakan suatu proses manusia dalam meningkatkan

aspek kepribadian, yang melingkupi aspek kognitif atau pengetahuan, aspek afektif

atau sikap, dan aspek psikomotor atau keterampilan.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

keagamaan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dapat disimpulkan

bahwa pendidikan adalah suatu proses pendewasaan diri yang dapat menggali

kemampuan manusia dan meningkatkan pola pikir melalui Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

Perkembangan globalisasi yang semakin pesat di abad ke-21 ini membuat

segala aspek dalam kehidupan juga mengalami perkembangan, termasuk dalam

dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(Kemendikbud) dan Pemerintah terus melakukan berbagai inovasi agar kualitas dan

mutu pendidikan semakin baik dan lebih maju, salah satunya dengan

1
menyempurnakan kurikulum dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan,

kurikulum menjadi suatu hal yang sangat penting. Kemendikbud juga menyatakan

bahwa tanpa adanya peran kurikulum yang tepat, pendidik dan peserta didik tidak

memperoleh target pembelajaran yang sesuai.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud)

menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020 sampai

dengan akhir tahun 2022 menyebabkan banyaknya kendala dalam proses

pembelajaran di satuan pendidikan yang memberikan dampak cukup signifikan.

Untuk mengurangi risiko ketertinggalan pembelajaran (Learning Loss) di masa

pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

(Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melakukan penyederhanaan

kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) untuk pemulihan pendidikan

yang juga akan berdampak pada peningkatan pendidikan di Indonesia.

Pada bulan Februari 2022 lalu, Kemendikbudristek resmi meluncurkan

kurikulum merdeka belajar. Kurikulum Merdeka yang sebelumnya disebut sebagai

kurikulum prototipe, dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih

fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter dan

kompetensi peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, para pendidik harus mampu

beradaptasi dengan teknologi yang tidak hanya berpusat pada kegiatan mencari dan

penyajian materi ajar saja, akan tetapi dapat juga dimanfaatkan dalam proses

evaluasi pembelajaran (Sholehah et al., 2021)

Perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan salah satunya adalah

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

2
merupakan salah satu jenis bahan ajar yang dapat digunakan pendidik maupun

peserta didik agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien

(Sholehah et al., 2021). Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terdiri dari lembaran-

lembaran kertas yang berisi materi ajar, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD perlu dirancang

sedemikian rupa agar bersifat meningkatkan aktivitas belajar dan kreativitas

berpikir peserta didik (Prastowo, 2015).

Upaya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran yaitu penggunaan

bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD). E-LKPD

sebagai bahan ajar yang dibuat dapat menampilkan materi dan kegiatan

pembelajaran dengan tampilan gambar, audio, gambar bergerak dan video sehingga

diharapkan peserta didik dapat lebih memahami materi yang disampaikan

(Prastowo, 2015).

Berdasarkan website resmi Kurikulum Merdeka mengenai Capaian

Pembelajaran Bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan

pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial

budaya Indonesia. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia pada kurikulum merdeka adalah pedagogi genre. Oleh karena itu,

pembelajaran Bahasa Indonesia membutuhkan bahan ajar yang inovatif sebagai

alternatif sehingga menjadikan pembelajaran di kelas lebih menyenangkan (Kurka,

2022).

Hasil observasi awal di SMK Negeri 6 Balikpapan pada tanggal 16 Maret 2023

dengan melihat kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas XI TP yang didampingi

3
langsung oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, peserta didik di kelas kurang

merasa nyaman dengan kondisi kelas yang panas, karena terbatasnya ketersedian

fasilitas kipas angin di ruang kelas tersebut. Hal ini menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan peserta didik kurang fokus atau kesulitan untuk menerima

pembelajaran di dalam kelas.

Permasalahan tersebut sejalan dengan pendapat dari guru mata pelajaran pada

saat kegiatan wawancara, yang mengatakan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia

di siang hari dengan kondisi ruang kelas yang panas, menyebabkan hasil belajar

dan evaluasi peserta didik menurun dan kurangnya perhatian fokus dari beberapa

peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik kelas XI TP SMK

Negeri 6 Balikpapan, penyebab utama peserta didik kesulitan memahami proses

pembelajaran adalah karena kondisi ruang kelas yang panas dan belum tersedianya

bahan ajar atau media pembelajaran yang memadai dan cocok untuk kondisi yang

ada di ruang kelas, sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam kegiatan

pembelajaran di kelas.

Dapat diketahui juga bahwa pada proses evaluasi yang dilakukan guru belum

menerapkan penggunaan teknologi secara maksimal. Bahan ajar dan LKPD yang

digunakan masih berupa buku paket yang disediakan oleh sekolah. Hal ini

mewajibkan peserta didik harus meminjam buku di perpustakaan sekolah.

Persoalan tersebut menyebabkan peserta didik mudah merasa lelah dan cenderung

kurang semangat dalam belajar di kelas. Berdasarkan uraian tersebut, guru

membutuhkan bahan ajar dan alat penilaian berbasis teknologi yang dapat

membantu untuk mengefektikan proses evaluasi serta mempercepat proses evaluasi

4
nilai peserta didik. Dengan memanfaatkan fasilitas di sekolah dan koneksi internet

dengan baik, maka proses evaluasi dapat dikembangkan dengan menggunakan alat

evaluasi online seperti penggunaan E-LKPD berbasis website.

Berdasarkan temuan potensi dan masalah di lapangan, maka penelitian ini

penting untuk dilakukan dengan urgensi penelitian tentang kebutuhan inovasi bahan

ajar dalam pembelajaran dan mengatasi kejenuhan peserta didik dalam pelajaran

Bahasa Indonesia, maka penelitian ini dilaksanakan dengan judul “Pengembangan

ELKAPEDIA (Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran

2022/2023”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dari pengembangan ini adalah untuk mengetahui :

1. Bagaimana Kevalidan Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik Lembar

Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran 2022/2023?

2. Bagaimana Kepraktisan Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik Lembar

Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran 2022/2023?

3. Bagaimana Keefektifan Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik Lembar

Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran 2022/2023?

5
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

pengembangan ini adalah :

1. Mengetahui tingkat Kevalidan Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik

Lembar Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran 2022/2023.

2. Mengetahui tingkat Kepraktisan Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik

Lembar Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran 2022/2023.

3. Mengetahui tingkat Keefektifan Pengembangan ELKAPEDIA (Elektronik

Lembar Kerja Peserta Didik) Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan Tahun Ajaran 2022/2023.

D. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

pentingnya penelitian pengembangan ini dilatar belakangi karena adanya kejenuhan

peserta didik dan perlunya inovasi dalam pengembangan bahan ajar pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia, maka diperlukan adanya pengembangan ELKAPEDIA

(Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai solusi dari masalah tersebut.

Setelah ELKAPEDIA (Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik) ini dikembangkan,

maka minat belajar, serta fokus peserta didik akan lebih meningkat dalam

mengidentifikasi, menyimak informasi atau pesan yang disampaikan dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

6
E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki spesifikasi sebagai

berikut :

1. Bahan ajar yang dikembangkan adalah berupa E-LKPD berbasis website.

2. Bahan ajar E-LKPD berupa soft file dengan tampilan yang menarik dan

dapat diakses secara online melalui komputer, laptop, dan smarthphone.

3. Bahan ajar E-LKPD dikembangkan dengan website Liveworksheets.

4. Bahan ajar E-LKPD yang dikembangkan memuat materi dalam bentuk

teks, gambar visual serta video yang sesuai dengan materi yang

dikembangkan.

5. Bahan ajar E-LKPD yang dikembangkan pada materi teks drama kelas XI

diharapkan mampu membuat peserta didik lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

6. Bahan ajar E-LKPD yang dirancang oleh peneliti menyesuaikan dengan

kurikulum merdeka yang ada di SMK Negeri 6 Balikpapan sesuai Capaian

Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP).

F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Dalam uraian ini perlu dikemukakan beberapa asumsi dan keterbatasan

pengembangan. Adapun asumsi dan keterbatasan pengembangan adalah sebagai

berikut :

7
1. Asumsi Pengembangan

a. Permasalahan yang terdapat pada sekolah tersebut sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti, yaitu kurangnya ketersediaan bahan

ajar E-LKPD yang menunjang belajar peserta didik.

b. Pengembangan bahan ajar E-LKPD ini dapat digunakan sebagai

evaluasi hasil belajar peserta didik yang memuat pengetahuan sesuai

dengan materi yang diajarkan.

c. Kegiatan pembelajaran akan lebih mudah jika menggunakan media

pembelajaran berbasis website yang diakses secara online.

d. Peserta didik akan lebih termotivasi apabila media yang dikembangkan

menarik dan inovatif.

e. Penelitian dan pengembangan ini dapat digunakan sebagai alternatif

bahan ajar untuk para pendidik yang sudah dilengkapi dengan

rekaptulasi nilai peserta didik.

2. Keterbatasan Pengembangan

Dari pemaparan masalah pada paragraf sebelumnya, terdapat beberapa

keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar E-LKPD,

diantaranya adalah :

a. Produk bahan ajar yang dikembangkan hanya memuat satu materi, yaitu

materi Teks Drama.

b. Pengembangan media pembelajaran berbasis website untuk materi

pelajaran Teks Drama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

8
c. Akses media pembelajaran berbasis website hanya bisa dilakukan

secara online.

d. Uji coba E-LKPD ini hanya terbatas pada peserta didik kelas XI TP di

SMK Negeri 6 Balikpapan.

9
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pengembangan

Perkembangan Teknologi dan Informasi (TIK) saat ini mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tersebut memiliki dampak

diberbagai bidang, terutama pada bidang pendidikan. Teknologi dan Informasi

(TIK) terus melahirkan inovasi baru dalam pembelajaran. Teknologi dapat

memperluas kegiatan pembelajaran, terbukti saat ini sebagian pembelajaran beralih

dengan metode online, sehingga dalam proses belajar peserta didik dapat

melakukannya secara mandiri, baik tanpa bantuan atau bimbingan dari gurunya di

kelas ataupun di luar sekolah (Fitriyah & Ghofur, 2021).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan

memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya

untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi

yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan secara umum

berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan

secara bertahap. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan

pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjuruh ke arah sasaran yang di

kehendaki (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, 2016).

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan

merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan seacara terarah dan terencana

untuk membuat dan memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin

10
bermanfaat untuk penyempurnaan nilai dan meningkatkan kualitas sebagai upaya

menciptakan mutu yang lebih baik.

1. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Secara umum, sumber belajar merupakan istilah yang menggambarkan

tentang segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar

peserta didik atau dalam kegiatan belajar dan pembelajaran di lingkungan

pendidikan, pelatihan, industri, dan latar formal lainnya. Sumber-sumber

tersebut biasanya dapat berupa bahan-bahan tertulis, audio-visual, bahan-

bahan berbasis teknologi, suatu obyek, peristiwa, dan orang yang dapat

dipergunakan untuk mendukung dan membantu berjalannya proses belajar

dan pembelajaran. Sumber-sumber belajar dapat membantu proses

informasi karena dapat membangkitkan minat peserta didik dalam belajar,

menarik dan mempertahankan perhatian peserta didik terhadap materi

pembelajaran (Muhammad, 2018).

Muhammad (2018) mengatakan sumber belajar yang di kemukakan di

atas tampak lebih spesifik bahwa sumber belajar adalah semua hal (data,

orang, dan barang) yang dapat dipergunakan pemelajar baik secara

terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal

untuk memudahkan belajar. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang,

bahan, alat, teknik, dan latar.

11
b. Fungsi Sumber Belajar

Sumber belajar memiliki peranan yang sangat penting bukan hanya

dalam proses belajar dan pembelajaran, tetapi juga dalam kehidupan

sehari-hari. Katz (Muhammad, 2018) mengatakan bahwa ada dua fungsi

sumber belajar, yaitu menghibur dan menyampaikan informasi. Agar

sumber-sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran

harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fungsi sumber belajar

menurut Kemp dan Smellie adalah untuk :

1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran, dengan cara :

a) Mempercepat laju belajar dan membantu pembelajar untuk

menggunakan waktu secara lebih baik.

b) Mengurangi beban guru atau dosen dalam menyajikan

informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan

mengembangkan gairah belajar murid atau mahasiswa.

2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih

individual, dengan cara :

a) Mengurangi kontrol guru atau dosen yang kaku dan tradisional.

b) Memberikan kesempatan kepada murid atau mahasiswa untuk

belajar sesuai dengan kemampuannya.

3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran,

dengan cara :

a) Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis.

b) Pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi penelitian.

12
4) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan cara :

a) Meningkatkan kemampuan manusia dalam penggunaan

berbagai media komunikasi.

b) Penyajian data dan informasi secara lebih konkrit.

5) Memungkinkan belajar secara seketika, karena :

a) Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat

langsung.

2. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Prastowo (2018) yang dikutip dari National Center For Competency

Based Training, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan

untuk membantu pendidik atau instruktur dalam melaksanakan proses

pembelajaran di dalam kelas. Bahan yang dimaksudkan dapat berupa

bahan tertulis atau tidak tertulis. Menurut Pannen, bahan ajar adalah

bahan-bahan atau materi yang disusun secara sistematis, yang digunakan

pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dalam bukunya, Prastowo sendiri menjelaskan bahwa bahan ajar

merupakan segala bahan (baik berupa informasi, alat, ataupun teks) yang

disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi

yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses

pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan juga penelaahan

implementasi pembelajaran misalnya, buku pelajaran, modul, handout,

13
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), model, bahan ajar audio, bahan ajar

interaktif, dan sebagainya.

Penerapan pembelajaran dengan bahan ajar berbasis elektronik

merupakan hal yang sangat dibutuhkan peserta didik terutama di era

perkembangan teknologi ini. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran

berbasis online adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi internet

yang ruang lingkupnya begitu luas dan mampu meningkatkan skema

pembelajaran (Sholehah et al., 2021).

Berdasarkan uraian di atas, maka bahan ajar adalah bahan, alat atau

sumber informasi yang disusun secara terorganisasi dengan memuat

capaian pembelajaran yang harus dicapai dan kemudian digunakan oleh

pendidik untuk keperluan mengajar dapat berbentuk cetak atau non cetak.

b. Fungsi Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki beberapa fungsi dalam kategori bahan ajar. Fungsi

bahan ajar bagi pendidik adalah untuk menghemat waktu pendidik dalam

menyampaikan materi belajar, lebih efektif dalam kegiatan belajar

mengajar, menjadikan peran pendidik sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran. Sedangkan, fungsi bahan ajar bagi peserta didik untuk

memudahkan dalam pembelajaran tanpa didampingi oleh pendidik

(Sholehah et al., 2021).

Peserta didik juga lebih mudah belajar secara praktis, karena bahan ajar

yang digunakan dapat digunakan kapan dan dimana saja. Peserta didik

dengan mudah untuk menyesuaikan kebiasaan gaya belajarnya sehingga

14
lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan melalui bahan ajar,

peserta didik lebih mudah untuk mempelajari bahan ajar melalui urutan

substansi indikator kompetensi yang ingin mereka capai, dengan adanya

bahan ajar ini juga sangat membantu peserta didik untuk belajar secara

mandiri (Sholehah et al., 2021).

Secara garis besar fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk

mengarahkan semua aktifitasnya peserta didik dalam proses pembelajaran

sekaligus merupakan isi pokok yang seharusnya dijabarkan kepada peserta

didik sedangkan, bagi siswa adalah menjadi pedoman dalam proses

pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya

dipelajari. Prastowo (2015), berdasarkan strategi pembelajaran yang

digunakan, bahwa fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu :

1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain sebagai

satu-satunya sumber informasi dan pengawas, sebagai pengendali

proses pembelajaran dan sebagai bahan pendukung proses

pembelajaran yang diselenggarakan.

2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain

sebagai media utama dalam proses pembelajaran, sebagai

penunjang media pembelajaran individual lainnya serta sebagai alat

untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam

memperoleh informasi.

15
3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, yaitu sebagai

bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan

cara memberikan informasi tentang informasi tentang peran orang-

orang yang terlibat dalam belajar kelompok, latar belakang materi,

serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri.

c. Karakteristik Bahan Ajar

Sesuai dengan pedoman penulisan model yang dikeluarkan oleh

Direktorat Guruan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasioanl Tahun 2003,

bahan ajar memiliki beberapa karakteristik :

1) Self Intructional, yaitu bahan ajar yang dapat membuat siswa

mempu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang

dikembangkan.

2) Self Contained, yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit

kopetensi atau subkopetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu

bahan ajar secara utuh.

3) Stand Alone (berdiri sendiri), yaitu bahan ajar yang dikembangkan

tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan

bersama-sama dengan bahan ajar lain.

4) Adaptive, yaitu bahan ajar yang hendaknya memiliki daya adaptif

yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan

Teknologi.

16
5) User Friendly, yaitu setiap intruksi dan paparan informasi yang

tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakai dalam

merespons dan mengakses sesuai dengan keinginan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar ajar

yang mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh

ketuntasan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :

1) Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam

rangka mendukung pemapaan materi pembelajaran.

2) Memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan

balik atau mengkur penguasaannya terhadap materi yang diberikan

dengan memberikan soal-soal latihan.

3) Konstektual yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasanan

atau konteks tugas dan lingkungan siswa.

4) Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya

berhadapatan dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan

siswa.

5) Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya

berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.

Dengan bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari

suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif

mampu menguasai semua kopetensi secara utuh dan terpadu pula

(FIRDAUS, n.d.). Sebuah bahan ajar yang baik harus mencangkup :

17
1) Petunjuk belajar.

2) Kopetensi yang akan dicapai.

3) Informasi pendukung.

4) Latihan-latihan.

5) Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK).

6) Evaluasi Dengan memperhatikan karakteristik yang tercangkup

dalam bahan ajar seperti yang disebutkan di atas, maka akan

memudahkan kita untuk menyusun, mendesain dan membuat bahan

ajar sesuai dengan yang diharapkan.

d. Jenis-jenis Bahan Ajar

Para ahli membuat beberapa kriteria dalam mengelompokkan bahan

ajar dengan beberapa kriteria berdasarkan cara kerja, bentuk, dan sifat

bahan ajar tersebut. Pengklasifikasian bahan ajar berdasarkan beberapa

kriterianya telah diuraikan menjadi tiga (Prastowo, 2015), yakni :

1) Bahan ajar berdasarkan cara kerjanya

Bahan ajar berdasarkan cara kerjanya terbagi menjadi lima :

a) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yaitu bahan ajar yang

tidak membutuhkan perangkat proyektor guna

memproyeksikan isinya, seperti contoh diagram, foto, model.

Dengan bahan ajar ini peserta didik dapat langsung membaca,

melihat serta mengamati.

b) Bahan ajar yang diproyeksikan, ialah bahan ajar yang

membutuhkan proyektor untuk memproyeksikan isinya agar

18
dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh peserta didik. Bahan ajar

ini memiliki beragam bentuk dintaranya adalah slide, filmstrips,

dan proyeksi komputer.

c) Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang berupa sinyal audio atau

suara yang direkam. Agar dapat menggunakannya diperlukan

alat untuk memutarnya (player) media rekam itu seperti CD

player, tape compo, VCD player, dan lain sebagainya. Bahan

ajar ini sangat beragam contohnya adalah flashdisk, kaset, dan

lain sebagainya.

d) Bahan ajar video, yaitu bahan ajar yang membutuhkan alat

bantu untuk memutarnya, seperti VCD player, DVD player,

video tape player, dan lain-lain. Bahan ajar ini hampir mirip

dengan bahan ajar audio, hanya saja dalam bahan ajar video

dilengkapi gambar.

e) Bahan ajar komputer, yaitu bahan ajar yang memiliki beragam

jenis bentuk non cetak yang membutuhkan komputer untuk

menayangkannya sebagai bahan ajar bagi peserta didik. Contoh

dari bahan ajar ini adalah computer mediated instruction.

2) Bahan ajar berdasarkan bentuknya

Berdasarkan dari bentuknya, dibedakan menjadi empat, yakni :

a) Bahan ajar cetak (printed), bahan ajar ini meliputi sejumlah

bahan ajar yang disiapkan menggunakan kertas dengan tujuan

untuk pembelajaran di dalam kelas. Contoh dari bahan ajar ini

19
adalah modul, LKPD, RPP, foto atau gambar, dan lain

sebagainya.

b) Bahan ajar dengar, bahan ajar ini meliputi sejumlah bahan ajar

dengan sinyal radio secara langsung yang dapat didengar oleh

satu orang saja atau sekelompok orang. Contoh dari bahan ajar

ini adalah radio, piringan hitam, kaset, dan lain sebagainya.

c) Bahan ajar pandang dengar, bahan ajar ini meliputi sejumlah

bahan ajar yang berisi suara atau audio yang dapat

dikombinaskan dengan gambar bergerak. Contoh bahan ajar ini

adalah film dan video compact disk.

d) Bahan ajar interaktif, bahan ajar ini meliputi sejumlah bahan

ajar yang dapat dikombinasikan dari dua macam media bahan

ajar atau bahkan lebih. Contoh dari bahan ajar ini adalah

compact disk interactive.

3) Bahan ajar menurut sifatnya

Menurut sifatnya bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat

macam, yakni :

a) Bahan ajar dengan basis cetak seperti buku, majalah, koran,

peta, dan lain sebagainya.

b) Bahan ajar dengan basis teknologi seperti slide, film, video

interaktif, multimedia dan siaran radio.

c) Bahan ajar dipergunakan sebagai wawancara atau praktik

seperti lembar observasi, lembar wawancara, dan kit sains.

20
d) Bahan ajar yang diperlukan untuk interaksi manusia terutama

dalam rentang jarak yang jauh seperti handphone, video

conferencing, dan lain-lain.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu jenis bahan

ajar yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. LKPD biasanya disajikan dalam bentuk cetak yang isinya

berupa petunjuk dan panduan belajar, serta tugas-tugas untuk dikerjakan

oleh peserta didik yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan

indikator pembelajaran yang diharapkan (Sholehah et al., 2021).

LKPD selain dijadikan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran, juga

dapat membantu peserta didik agar lebih memahami konsep materi yang

dipelajarinya. Sholehah (2021) mengatakan peranan LKPD adalah sebagai

pelengkap materi yang diajarkan oleh guru, dengan adanya latihanlatihan

soal yang harus dikerjakan peserta didik, maka pemahaman konsep

mereka terhadap materi pelajaran dapat meningkat.

Secara umum, LKPD merupakan perangkat dalam sebuah

pembelajaran sebagai sarana pendukung pelaksanaan rencana

pembelajaran. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berupa lembaran

kertas yang berupa informasi maupun soal-soal, peserta didik akan

mendapatkan ringkasan materi dan tugas yang berkaitan dengan materi.

21
b. Tujuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Fungsi LKPD adalah sebagai berikut :

1) Sebagai bahan ajar yang dapat meminimalkan peran pendidik

namun lebih mengaktifkan peserta didik. Memberi peluang

terhadap peserta didik untuk berkreasi sendiri.

2) Sebagai bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk

memahami materi yang diberikan dengan materi yang sesuai

dengan konteks kebutuhan peserta didik.

3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan memiliki bahan soal latihan

untuk berlatih. Sehingga peserta didik akan terbiasa mengerjakan

soal-soal dan lebih memahami materi yang disampaikan.

4) Memudahkan pelaksanaan proses pengajaran kepada peserta didik.

Sehingga tetap fokus pada pokok bahasan yang sedang diberikan

oleh pendidik (Prastowo, 2015).

c. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD setidaknya memiliki empat fungsi yang harus ada, antara lain :

1) Sebagai bahan ajar yang dapat meminimalkan peran pendidik,

namun lebih mengaktifkan peserta didik.

2) Sebagai bahan ajar yang dapat mempermudah peserta didik

memahami materi yang diberikan.

3) Bahan ajar yang ringkas namun kaya tugas untuk berlatih.

4) Memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran kepada peserta

didik (Prastowo, 2015).

22
d. Unsur-unsur Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Seperti halnya bahan ajar lain dalam pengembangannya, susunan

LKPD lebih sederhana dari pada modul namun lebih kompleks dibanding

buku teks sebab ia memuat materi dan juga penilaian. Oleh sebab itu

LKPD memiliki beberapa unsur yang harus ada di dalamnya. Menurut

Prastowo, LKPD setidaknya terdiri dari judul, mata pelajaran, materi

pokok atau kompetensi dasar, Informasi pendukung, tugas, dan Penilaian.

e. Langkah-langkah Aplikatif Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Langkah-langkah teknik merancang LKPD secara umum adalah

sebagai berikut (Prastowo, 2015) :

1) Melakukan analisis kurikulum

Analisi kurikulum menjadi langkah awal dalam penyusunan LKPD

sebab bertujuan agar pendidik menentukan materi yang akan

diajarkan kepada peserta sesuai dengan RPP yang telah dirancang.

Pada umumnya langkah ini dilakukan dengan melihat pada materi

yang pokok, kompetensi peserta didik, dan pengalaman belajar

peserta didik.

2) Menyusun peta kebutuhan LKPD

Tujuan dari penyusunan kebutuhan LKPD agar pendidik dapat

melihat urutan LKPD atau yang biasa dikenal dengan sekuensi

LKPD yang akan dibuat. Cara menyusun peta kebutuhan biasanya

dilakukan melalui analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

23
3) Menentukan judul-judul LKPD

Judul LKPD biasanya ditentukan berdasarkan Kompetensi Dasar

(KD) atau Materi Pokok (MP). KD dapat dijadikan sebagai judul

LKPD apabila besarnya saat dipecah tidak melebihi batas maksimal

empat MP. Jika pendidik ingin menguraikan hingga melebihi empat

MP maka harus dipertimbangkan untuk dijadikan dua LKPD.

4) Penulisan LKPD

Setelah melalui tiga tahap tersebut maka pendidik seharusnya sudah

dapat menuliskan LKPD yang akan diajarkan kepada peserta didik

dengan bentuk LKPD yang menarik agar peserta didik semakin

temotivasi untuk belajar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan

dalam penulisan LKPD antara lain :

a) Merumuskan indikator materi.

b) Menentukan alat penilaian.

c) Menyusun materi.

d) Memerhatikan struktur LKPD, ini merupakan langkah untuk

menyusun materi berdasarkan struktur LKPD.

4. Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD)

Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD) secara umum memiliki

pengertian, fungsi dan tujuan yang sama dengan LKPD, hanya saja E-LKPD

berbentuk elektronik yang dalam penyajiannya menggunakan perangkat

komputer, laptop dan smartphone. Informasi dan teknologi memberikan

24
peluang bagi pendidik untuk menyiapkan bahan ajar yang mempermudah

dalam membawa ilmu dan mengenalkan teknologi pendidikan kepada peserta

didik (Sholehah et al., 2021).

E-LKPD merupakan sebuah bentuk penyajian bahan ajar yang disusun

secara terurut kedalam unit pembelajaran tertentu yang disajikan dalam format

elektronik yang didalamnya terdapat animasi, gambar video navigasi yang

membuat pengguna lebih interaktif dengan program. Media elektronik yang

dapat diakses oleh peserta didik mempunyai manfaat dan karakteristik yang

berbeda-beda. Jika ditinjau dari manfaatnya, media elektronik sendiri dapat

menjadikan proses pembelajaran lebih menarik (Fitriyah & Ghofur, 2021).

Pendidik bisa berkreasi dan berinovasi dalam pembuatan E-LKPD,

sehingga peserta didik merasakan keadaan belajar baru yang tidak membuat

jenuh. Kelebihan fitur yang dapat dipakai guna merancang LKPD di

Liveworksheets (Sholehah et al., 2021) antara lain yaitu :

a. Dapat menampilkan video dari tautan youtube.

b. Membuat soal dengan kolom isian atau essay, maupun pilihan ganda

yang dijawab melalui klik pilihan jawaban yang benar.

c. Membuat soal mencocokkan, memasangkan opsi jawaban yang ada ke

dalam kolom yang tepat.

d. Membuat soal mencocokkan dengan panah, bahkan soal maupun

jawabannya dengan suara.

e. Mengecek dan mengoreksi jawaban peserta didik dengan melingkari,

mencoret, mengkotaki, memberi garis serta komentar.

25
5. Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik. Dwi Hasqi (2019) menjelaskan pembelajaran adalah

serangkaian proses yang dilakukan guru agar peserta didik belajar. Dari

sudut pandang peserta didik, pembelajaran merupakan proses yang berisi

seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan dua pengertian ini, pada dasarnya pembelajaran adalah

serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar

tertentu dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru.

Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari

kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-

tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi

kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar

sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia

merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi

dalam konteks sosial budaya Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan kepala Badan Standar, Kurikulum, dan

Asesmen Pendidikan (BSKAP) model utama yang digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki

empat tahapan, yaitu penjelasan untuk membangun konteks (explaining,

building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint

construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping

26
pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan

dengan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran

tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia

akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan

yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif,

bergotong royong, dan berkebinekaan global (KEMENTERIAN

PENDIDIKAN, 2022).

Berdasarkan SK kepala BSKAP, capaian pembelajaran bahasa

Indonesia pada kurikulum merdeka memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara

santun.

2) Sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia

sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia.

3) Kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan,

tulis, visual, audio, audio visual) untuk berbagai tujuan (genre) dan

konteks.

4) Kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis-

kreatif) dalam belajar dan bekerja.

5) Kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap,

mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab.

6) Kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.

7) Kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan

dunia yang demokratis dan berkeadilan.

27
6. Lingkup Materi “Teks Drama”

a. Pengertian Teks Drama

Secara etimologis, kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai

yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. Jadi, kata drama

dapat diartikan sebagai suatu perbuatan, tindakan, atau aksi. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama diartikan sebagai komposisi syair

atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak

melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan.

Berdasarkan buku paket Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas

XI, Widyahening (2012) mengungkapkan, drama adalah potret kehidupan

manusia, yang meliputi suka dan duka, pahit dan manis, serta hitam dan

putih. Sementara itu, Sukirno (2013) menjelaskan, drama adalah kisah

hidup manusia yang diceritakan dalam pentas melalui media percakapan,

gerak, dan laku dengan atau tanpa tata rias, tata busana, dekorasi, musik,

nyanyian, dan tarian yang didasarkan pada naskah tertulis dan disaksikan

oleh orang banyak. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa drama adalah cuplikan kisah hidup manusia yang dipentaskan di

atas panggung melalui media percakapan, gerak, dan laku.

b. Jenis-jenis Drama

Jenis pementasan drama sangat beragam. Menurut Wiyanto (2002),

bentuk drama dibagi menjadi tiga menurut dasar yang digunakannya, yaitu

berdasarkan penyajian lakon, sarana pertunjukan, dan ada atau tidaknya

naskah drama.

28
1) Berdasarkan penyajian lakon

Berdasarkan penyajian lakon, drama dibedakan menjadi sepuluh

jenis, yaitu sebagai berikut :

a) Tragedi, yaitu jenis drama yang bercerita tentang kisah hidup

yang penuh dengan kesedihan. Drama ini menimbulkan

keharuan, kesedihan, kebelaskasihan, dan kengerian yang

mampu menimbulkan efek penyucian jiwa (katarsis) bagi

penontonnya.

b) Komedi, yaitu jenis drama ringan yang menceritakan kisah

yang menyenangkan dan menghibur dengan akhir yang

bahagia. Komedi mengandung humor yang terkadang bersifat

menyindir.

c) Tragikomedi merupakan penggabungan dua jenis drama, yaitu

tragedi dan komedi. Drama tragikomedi menampilkan kisah

yang menyedihkan, tetapi dengan gaya yang lucu atau

menghibur.

d) Melodrama, yaitu jenis drama yang mengupas suka duka

kehidupan dengan menimbulkan rasa haru pada penontonnya.

Dalam drama ini, dikisahkan dua kubu, yaitu baik dan jahat,

yang masing-masing akan mendapat ganjaran/balasan.

e) Opera, yaitu bentuk drama yang memadukan dialog dengan seni

suara atau musik. Dalam drama ini, pemeran bercakap-cakap

menggunakan lagu dan iringan musik.

29
f) Sendratari, yaitu bentuk drama yang memadukan dialog dengan

seni tari. Pemeran akan menampilkan tarian untuk

mengekspresikan peran yang dilakoni tanpa adanya dialog.

g) Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.

h) Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata, hanya mengandalkan

gerak tubuh dan mimik wajah pemainnya.

i) Parodi, yaitu drama yang meniru karya orang lain dengan

menambahkan unsur cemoohan guna menimbulkan efek

jenaka. Terkadang, parodi juga mengandung nyanyian lagu-

lagu tiruan yang disajikan dengan memelesetkan syair aslinya.

j) Monolog, yaitu bentuk drama yang berisi percakapan seorang

pemain dengan dirinya sendiri.

2) Berdasarkan sarana pertunjukan

Berdasarkan sarana pertunjukannya, drama dibagi menjadi lima

jenis, yaitu sebagai berikut :

a) Drama panggung, yaitu drama yang dimainkan oleh para

pemain di atas panggung pertunjukan. Dalam hal ini, penonton

berada di sekitar panggung dan dapat menyaksikan secara

langsung pertunjukan drama.

b) Drama radio, yaitu drama yang disiarkan melalui media radio.

Penonton atau pendengar hanya bisa mendengar percakapan

yang disampaikan oleh para pemain.

30
c) Drama televisi, yaitu drama yang bisa didengar dan disaksikan

oleh para penonton melalui layar televisi.

d) Drama film, yaitu drama yang ditampilkan menggunakan layar

lebar.

e) Wayang, yaitu pertunjukan drama tradisional menggunakan

boneka tiruan orang dari kulit ataupun kayu yang dimainkan

oleh seorang dalang.

3) Berdasarkan ada atau tidaknya teks yang digunakan

Berdasarkan ada atau tidaknya teks yang digunakan, drama dibagi

menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :

a) Drama tradisional, yaitu pertunjukan drama yang tidak

menggunakan naskah. Kalaupun ada, hanya berupa kerangka

cerita dan beberapa catatan yang berkaitan dengan pementasan

drama. Contohnya, ketoprak (kesenian Jawa Tengah), ludruk

(kesenian Jawa Timur), dan lenong (kesenian Jakarta).

b) Drama modern, yaitu pertunjukan drama yang menggunakan

naskah dalam pementasannya. Naskah tersebut berisi dialog

untuk dihafalkan dan dipahami oleh para pemain.

c. Unsur Pembangun Drama

Sama halnya dengan jenis prosa lain, drama dibentuk oleh unsur-unsur

pembangun, yaitu tema, latar, alur, tokoh dan penokohan, amanat, serta

dialog. Berikut penjelasan unsur-unsur pembangun tersebut :

31
1) Tema

Tema adalah gagasan atau ide utama sebuah drama. Tema drama

merujuk pada persoalan yang diangkat dalam cerita. Untuk

mengetahui tema drama, pembaca harus memahami alur cerita

secara keseluruhan.

2) Latar (setting)

Latar dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu latar tempat, waktu, dan

suasana. Latar tempat merupakan penggambaran tempat peristiwa

dalam drama, misalnya di sebuah warung, di istana. di dalam

rumah, dan sebagainya. Latar waktu menggambarkan waktu

terjadinya peristiwa dalam drama, misalnya sore hari, tengah

malam, pagi hari, dan sebagainya. Sementara itu, latar suasana

merujuk pada suasana yang tergambar dalam cerita drama,

misalnya ceria, sedih, sendu, dan khidmat.

3) Alur

Alur merupakan jalinan cerita dari awal hingga akhir. Dalam drama,

alur ditampilkan dalam sebuah babak. Terdapat tiga jenis alur

dalam drama, yaitu alur maju (progresif), mundur (regresif). dan

campuran. Pada alur maju, cerita disajikan secara kronologis mulai

dari pengenalan hingga penyelesaian konflik. Pada alur mundur,

penyajian cerita dimulai dari konflik dan penyelesaiannya, lalu

ditampilkan masa lalu tokoh sebagai kilas balik. Sementara itu,

32
pada alur campuran, cerita disajikan dengan urutan klimaks, awal,

antiklimaks, dan penyelesaian.

4) Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah semua pemain yang berperan dalam drama,

sedangkan penokohan adalah sifat atau perwatakan tiap tokoh

dalam drama, misalnya pendiam, licik, dermawan, egois, baik hati,

dan sebagainya.

5) Amanat

Amanat adalah pesan moral atau ajaran kebaikan yang hendak

disampaikan kepada para pembaca atau penonton.

6) Dialog (percakapan)

Dialog adalah percakapan yang akan diucapkan oleh pemeran

drama. Dalam naskah drama, penulisan dialog tidak perlu

menggunakan tanda petik ("...").

d. Struktur Teks Drama

Sama halnya dengan teks fiksi lainnya, drama juga mempunyai struktur

pembangun. Struktur pembangun teks drama adalah sebagai berikut :

1) Prolog

Prolog berisi kalimat pembuka dan pengantar cerita yang

disampaikan oleh narator.

2) Orientasi

Orientasi berisi pengenalan latar, alur, tokoh, dan suasana cerita

dalam drama. Pada bagian ini, konflik drama mulai dimunculkan.

33
3) Komplikasi

Komplikasi disebut juga dengan bagian tengah cerita. Pada bagian

ini, konflik cerita mulai dikembangkan hingga menuju klimaks.

Tokoh utama akan mengalami berbagai permasalahan dan mencari

jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

4) Resolusi

Resolusi berisi penyelesaian dari komplikasi atau permasalahan

yang dialami tokoh dalam drama. Pada bagian ini, konflik yang

semula memuncak berangsur menurun hingga menuju

penyelesaian.

5) Epilog

Epilog merupakan bagian akhir dalam drama. Bagian ini berisi

kata-kata penutup dan pesan yang ingin disampaikan kepada

pembaca atau penonton.

7. Liveworksheets

a. Pengertian Liveworksheets

Liveworksheet adalah situs website pendidikan yang diciptakan pada

akhir tahun 2016 oleh Victor Gayol bertujuan untuk memperkenalkan

teknologi baru dalam pengajaran. Situs Liveworksheets menawarkan

berbagai macam lembar kerja elektronik seperti LKS/LKPD yang

biasanya berbentuk tradisional/cetak (PDF, Word, JPG, dll) dapat diubah

menjadi lembar kerja interaktif yang disajikan secara online dan dapat

34
langsung di kerjakan di lembar kerja tersebut serta dikoreksi otomatis

(Sholehah et al., 2021).

Situs web ini dapat dengan mudah diakses memalui google. Peserta

didik dapat mengerjakannya secara online pada lembar kerja tersebut.

Dengan tampilan yang menarik melalui gambar-gambar animasi dan

ilustrasi kehidupan nyata, guru dapat membuat peserta didik termotivasi

dan semangat untuk mengerjakan soal-soal yang ada di dalam lembar kerja

tersebut. Guru bisa menghemat waktunya dalam mengajar sehingga guru

dapat mengantisipasinya dengan lembar kerja ini.

b. Tampilan Liveworksheets

Kunjungi situs liveworksheets pada mesin pencarian google. Dengan

menggunakan link sebagai berikut www.liveworksheets.com. Tampilan

awal atau tampilan utama terlihat seperti gambar di bawah ini :

Gambar 1 Tampilan Awal Liveworksheets

Pada tampilan awal tersebut, terdapat beberapa fitur yang dapat diakses

oleh pengguna, yang memiliki fungsinya masing-masing, yaitu :

35
1) Home (Halaman awal website)

Halaman ini merupakan halaman awal atau halaman utama dari

website tersebut.

2) Advanced search (Kolom pencarian)

Halaman ini berfungsi untuk mencari lembar kerja interaktif sesuai

dengan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh pengguna. Lembar

kerja interaktif tersebut diunggah oleh pengguna terdahulu yang

sudah menciptakan lembar kerjanya sendiri.

3) About this site (Tentang situs)

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai

aplikasi website dan terdapat pertanyaan yang membantu pengguna

baru sebagai petunjuk penggunaan aplikasi website ini.

4) Interactive Worksheets (Lembar kerja interaktif)

Halaman ini berfungsi untuk lembar kerja interaktif sesuai dengan

mata pelajaran yang dibutuhkan oleh pengguna. Sama dengan

penggunan halaman Advanced search.

5) Make interactive worksheets (Membuat lembar kerja interaktif)

Halaman ini berfungsi untuk membuat lembar kerja interaktif, yang

dilengkapi dengan panduan dalam membuat lembar kerja interaktif

berupa tulisan dan video tutorial.

36
6) Make interactive workbooks (Membuat buku kerja interaktif)

Halaman ini berfungsi untuk membuat buku kerja interaktif, yang

dilengkapi dengan panduan dalam membuat lembar kerja interaktif

berupa video tutorial.

7) Help (Bantuan)

Halaman ini berfungsi untuk membantu pengguna baru untuk

menggunakan aplikasi website tersebut secara lengkap.

8) Teacher access (Akses guru)

Sebelum masuk ke akun website tersebut, terlebih dahulu kita harus

mempunyai akun. Fitur ini berfungsi untuk para pengguna

mendaftarkan akun sebagai guru.

a) Klik pada pilihan Register untuk mendaftarkan akun sebagai

guru dan mengisi data yang tersedia.

b) Pada tampilan Register, isi data pada Required information

dengan sesuai hingga semua kolom berwarna hijau (data terisi

valid) seperti pada gambar, kemudian klik register.

Gambar 2 Tampilan Register Teacher Access

37
c) Selanjutnya akan masuk konfirmasi melalui email yang

didaftarkan. Buka surel dan klik tautan konfirmasi untuk

mengaktifkan akun liveworksheets.

Gambar 3 Tampilan Konfirmasi Dari Email

d) Jika sudah berhasil, masuk ke halaman liveworksheets maka

tampilan menjadi seperti gambar di bawah, dan akun

liveworksheets sudah dapat digunakan.

Gambar 4 Halaman Liveworksheets Teregistrasi

38
9) Student access (Akses peserta didik)

Sebelum masuk ke akun website tersebut, terlebih dahulu peserta

didik juga harus mempunyai akun. Fitur ini berfungsi untuk para

pengguna mendaftarkan akun sebagai peserta didik.

Gambar 5 Tampilan Register Student Access

Gambar 6 Tampilan Untuk Memasukkan Kode

c. Fitur-fitur Liveworksheets

Liveworksheets memiliki beberapa jenis yang dapat dimanfaatkan

dalam pembuatan E-LKPD selama proses evaluasi. Adapun fitur-fitur

yang terdapat pada liveworksheets yaitu sebagai berikut :

39
1) Drag and Drop

Fitur drag and drop merupakan salah satu model bentuk pemberian

penilaian dalam liveworksheets. Fitur ini berfungsi menarik (drag)

suatu objek sebagai jawaban soal kemudian meletakkannya (drop)

ditempat soal yang sesuai dengan jawaban. Soal drag and drop

memberikan variasi dalam penyajian soal, sehingga peserta didik

tidak jenuh hanya dalam satu model saja.

2) Join with Arrows

Fitur join with arrows merupakan salah satu fitur dalam

liveworksheets yang paling banyak digunakan. Pada fitur ini bentuk

soal hanya berisi kata-kata yang disusun dibagian kiri dan kanan,

bisa juga berupa gambar dengan kata yang berada dibagian kiri dan

kanan lembar soal untuk dipasangkan sebagai jawaban yang tepat.

Fitur ini memiliki bentuk memasangkan atau menjodohkan dengan

menhubungkan sebuah garis masing-masing objek yang sesuai

untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

3) Multiple Choice Exercise

Fitur multiple choice exercise atau soal latihan pilihan ganda pada

liveworksheets sama dengan soal pilihan ganda pada umumnya

dalam evaluasi pembelajaran. Multiple choice atau pilihan ganda

merupakan bentuk soal jenis tes objektif yang menuntut siswa untuk

memilih jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang tercantum

40
dalam pokok soal yang disertai dengan beberapa jawaban dan hanya

ada satu jawaban yang tepat.

4) Fill in the Gaps

Fitur fill in the gips atau tes isian merupakan tes melengkapi atau

tes menyempunakan sebuah kalimat. Fitur ini terdiri atas kalimat-

kalimat yang kurang lengkap ada beberapa bagian yang dihilangkan

dan diganti dengan titik-titik kemudian bagian ini dilengkapi

dengan jawaban yang tepat oleh peserta didik.

5) Drop Down Select Box

Fitur drop down select box merupakan jenis penilian yang

digunakan untuk membuat soal berupa pilihan dengan tampilan

drop down, dalam fitur jenis ini mengharuskan peserta didik untuk

memilih piihan jawaban yang ada. Bentuk soal dalam jenis drop

down select box dibuat dengan menggunakan pilihan select. Bentuk

dari soal ini akan menampilkan jawaban berbentuk dropdown yang

akan dipilih oleh peserta didik.

6) Open-Answer Questions

Pada fitur ini siswa diberi pertanyaan untuk mendapatkan jawaban

yang luas. Bentuk jenis tes ini merupakan tes kemampuan belajar

yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian.

7) Word Search Puzzle

Penggunaan word search puzzle merupakan jenis permainan

mencari kata yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran.

41
Word search puzzle dapat memberikan nilai yang positif bagi

peserta didik. Ketelitian dan ketepatan sangat mempengaruhi dalam

pengisian papan word search puzzle karena huruf-huruf dalam

jawaban dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam bentuk

baris maupun kolom.

8) Listening Exercise

Pada fitur listening exercise memungkinkan guru untuk membuat

proses evaluasi interaktif dengan menggunakan suara. Pada fitur ini

guru menyebutkan pertanyaan dengan menggunakan suara atau

suatu kata yang kemudian dijawab oleh peserta didik sesuai dengan

apa yang mereka dengarkan dari soal ujian.

9) Speaking Exercise

Pada fitur ini merupakan kebalikan dari listening exercise. Pada

fitur ini peserta didik diaarahkan untuk menjawab soal ujian dari

guru dengan menggunakan suara. Guru membuat soal tes dengan

bentuk gambar untuk ditebak oleh peserta didik.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memiliki beberapa referensi yang menjadi acuan, yaitu penelitian

pertama yang dilakukan oleh Fitri Sholehah pada tahun 2021, dengan judul

“Pengembangan E-LKPD Berbasis Kontekstual Menggunakan Liveworksheets

Pada Materi Aritmetika Sosial Kelas VII SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi”. Dalam

penelitian tersebut, peneliti mengembangkan E-LKPD berbasis kontekstual

menggunakan liveworksheets pada saat sistem pembelajaran daring. Kemudian

42
peneliti mengembangkan bahan ajar E-LKPD pada materi aritmetika sosial dengan

menggunakan model pengembangan ASSURE. Pada penelitian ini menunjukkan

bahwa E-LKPD yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk digunakan dan diuji

kepada peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis validasi dari ahli

materi mendapatkan persentase sebesar 89,33% dengan kategori valid, ahli media

mendapat persentase sebesar 92,5% dengan kategori valid, dan penilaian guru

mendapat persentase sebesar 85,33% dengan kategori sangat baik.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah

terdapat perbedaan pada mata pelajaran yang dikembangkan, yakni pada penelitian

tersebut mengembangkan E-LKPD pada mata pelajaran Matematika, sedangkan

dalam penelitian ini mengembangkan E-LKPD pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Perbedaan juga terdapat pada model pengembangan, peneliti

menggunakan model pengembangan ADDIE.

Penelitian kedua, yang dilakukan oleh Laely Faizatun Fuadah pada tahun 2021,

dengan judul “Pengembangan LKPD Elektronik (E-LKPD) Berbasis Problem

Based Learning (PBL) Bermuatan Etnosains Pada Materi Reaksi Redoks Kelas X

di MAN 1 Cirebon”. Dalam penelitian tersebut, peneliti mengembangkan E-LKPD

berbasis PBL bermuatan etnosains yang disesuaikan dengan model pembelajaran

PBL. Dalam penelitian tersebut, peneliti mengembangkan E-LKPD dengan

memuat konten etnosains. Format e-LKPD ini dapat diakses secara online melalui

perangkat smartphone, laptop, dan komputer. Berdasarkan penilaian validator ahli

materi dan ahli media tergolong pada kategori sangat valid dengan perolehan nilai

validitas masing-masing sebesar 0,96 dan 0,89. Hasil tanggapan atau respon peserta

43
didik pada uji coba terbatas menunjukkan bahwa e-LKPD termasuk dalam kategori

baik (B) dengan perolehan persentase sebesar 80,3%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa e-LKPD berbasis PBL bermuatan etnosains valid dan layak untuk digunakan

sebagai bahan ajar alternatif bagi guru maupun peserta didik.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah

terdapat perbedaan pada model pembelajaran yang digunakan, yakni pada

penelitian tersebut menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan dalam

penelitian ini tidak menggunakan model pembelajaran dan terfokus pada

pengembangan E-LKPD. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang sedang

digunakan dalam uji coba pengembangan.

Penelitian ketiga, yang dilakukan oleh Okta Ridho Kamila pada tahun 2022,

dengan judul “Pengembangan Electronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD)

Menggunakan Wizer.Me Materi Peluang Kelompok Matematika Wajib Kelas XII

MA Annur Rambipuji”. Dalam penelitian tersebut, peneliti mengembangkan E-

LKPD menggunakan aplikasi Wizer.me pada materi peluang untuk kelas XII di MA

Annur Rambipuji. Penelitian ini mengacu kepada model pengembangan Borg dan

Gall yang menggunakan 10 tahapan penelitian. Adapun hasil validasi dari ahli

materi dan ahli media menyatakan bahwa E-LKPD menggunakan aplikasi

Wizer.me materi peluang kelas XII di MA Annur ini masuk kriteria “Sangat Layak”

dengan rincian, persentase hasil validasi ahli media 1 sebesar 82.2% kriteria sangat

valid, hasil validasi ahli media 2 sebesar 80.0% kriteria valid, hasil validasi ahli

materi 1 sebesar 87.1% kriteria sangat valid, dan hasil validasi ahli materi 2 sebesar

89.0% kriteria sangat valid.

44
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah

terdapat perbedaan pada aplikasi website yang digunakan, yakni pada penelitian

tersebut menggunakan aplikasi website Wizer.me, sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan aplikasi Liveworksheets. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran

yang sedang digunakan dalam uji coba pengembangan.

Penelitian keempat, yang dilakukan oleh Silvia Yuniati, Liza Murniviyanti, dan

Mega Prasrihamni pada tahun 2022, dengan judul “Pengembangan E-LKPD

Berbasis Liveworksheet Pada Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas IV SD”.

Dalam penelitian tersebut, peneliti mengembangkan E-LKPD berbasis

liveworksheet pada pembelajaran menulis puisi. Hasil yang diperoleh dari validasi

materi dengan presentase 94,2% dengan kategori sangat valid tanpa revisi, adapun

saran yang diberikan yaitu E-LKPDnya sudah sangat baik, sesuai dengan

pembelajaran menulis puisi pada anak-anak siswa kelas IV SD dan sudah layak

digunakan. Validasi media mendapatkan presentase 100% dengan kategori sangat

valid dan masih sedikit revisi, adapun saran yang diberikan yaitu komponen E-

LKPD sangat baik terhadap KI, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran dan kegiatan-

kegiatan siswa sesuai dengan peringkat pembelajaran kelas IV SD semester II.

Validasi bahasa mendapatkan presentase 97,23% dengan kategori sangat valid dan

masih sedikit revisi, adapun saran dari pakar bahasa yaitu perbaikan penulisan

bahasa yang ambigu dan kurang tepat setelah itu silahkan pergunakan instrumen.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah

terdapat perbedaan pada jenjang pendidikan sebagai objek penelitian, yakni pada

penelitian tersebut objek yang dituju adalah peserta didik di Sekolah Dasar (SD),

45
sedangkan dalam penelitian ini objek yang dituju adalah peserta didik di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang

sedang digunakan dalam uji coba pengembangan.

Penelitian kelima, yang dilakukan oleh Muhammad Arifin pada tahun 2022,

dengan judul “Pengembangan E-LKPD Interaktif Liveworksheets Berbasis

Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Materi Minyak Bumi”. Dalam

penelitian tersebut, peneliti mengembangkan E-LKPD interaktif liveworksheets

berbasis kontekstual (CTL) dengan materi minyak bumi. pada prosesnya

menggunakan model pengembangan ADDIE yakni analyze, design, development,

implementation tanpa tahap evaluation. Adapun rincian persentase tiap aspek

adalah, persentase aspek minat terhadap E-LKPD 87% (sangat baik), persentase

aspek penguasaan materi 89% (sangat baik), persentase aspek tampilan 88% (sangat

baik), dan persentase aspek keterlaksanaan 90% (sangat baik). Kemudian respon

pendidik terhadap E-LKPD memperoleh persentase total seluruh aspek sebesar

84% dengan kriteria sangat baik. Adapun rincian persentase tiap aspek adalah

persentase aspek komponen isi dan tampilan sebesar 87% (sangat baik), dan

persentase aspek komponen CTL sebesar 82% (sangat baik).

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah

terdapat perbedaan pada model pembelajaran yang digunakan, yakni pada

penelitian tersebut menggunakan model pembelajaran CTL, sedangkan dalam

penelitian ini tidak menggunakan model pembelajaran dan terfokus pada

pengembangan E-LKPD. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang sedang

digunakan dalam uji coba pengembangan.

46
C. Kerangka Berpikir

Sugiyono (2019) mengatakan kerangka berpikir adalah suatu model konseptual

yang digunakan sebagai landasan teori yang terkait dengan faktor-faktor dalam

penelitian. Menurutnya, suatu penelitian membutuhkan kerangka berpikir agar bisa

menjelaskan secara teoritis, dan dapat menjelaskan alasan adanya hubungan antara

variabel. Suriasoemantri mengatakan bahwa kerangka berpikir adalah penjelasan

untuk memaparkan menyusun semua gejala yang ada di dalam suatu penelitian

untuk diselesaikan sesuai kriteria yang telah dibuat.

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek

penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TP di SMK Negeri 6 Balikpapan.

Penelitian pengembangan bahan ajar berupa E-LKPD ini dilakukan dengan tujuan

untuk memberikan inovasi bagi guru untuk memfasilitasi ataupun memberikan

bahan ajar yang lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik, hal inilah yang

menjadi tuntutan bagi guru agar lebih kreatif dan inovatif selama mengajar.

Kerangka berpikir dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu, berawal dari

permasalahan yang terjadi di sekolah yaitu peserta didik kurang fokus dan

mengalami kesulitan dalam pembelajaran karena kondisi kelas yang panas, serta

belum ada pemanfaat IPTEK oleh guru dalam menggunakan bahan ajar. Guru

hanya menggunakan bahan ajar yang diterapkan di sekolah berupa buku paket, dan

belum pernah menggunakan bahan ajar berbasis website. Sehingga membuat

peserta menjadi kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal inilah

yang dapat dijadikan alasan kuat untuk memanfaatkan perkembangan teknologi

47
untuk mengembangkan bahan ajar berupa Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik

(E-LKPD).

Guru perlu menyediakan dan merancang E-LKPD yang sifatnya meningkatkan

aktivitas belajar serta mengembangkan kreativitas berpikir peserta didik, tidak

hanya yang berisi ringkasan materi dari buku paket dan soal-soal saja. Penyajian E-

LKPD dinilai lebih efektif dan efisien, serta diharapkan dapat menarik minat belajar

peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari permasalahan

tersebut peneliti memberikan solusi yaitu mengembangkan produk berupa E-LKPD

berbasis website pada pokok bahasan materi teks drama.

Setelah E-LKPD tersebut dikatakan valid oleh para ahli, maka E-LKPD

tersebut siap untuk diuji coba pada peserta didik untuk mengetahui apakah bahan

ajar tersebut praktis sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam

memahami pembelajaran, serta efektif di mana bahan ajar ini dapat membantu

proses pembelajaran peserta didik dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil post-

test peserta didik. Jika E-LKPD telah dianggap praktis oleh guru dan peserta didik

serta mampu membantu peserta didik memahami materi dengan efektif, maka E-

LKPD ini dapat dinyatakan sebagai bahan ajar yang layak untuk digunakan oleh

guru dan peserta didik dalam pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan, maka dapat digambarkan bagan

kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut :

48
Gambar 7 Kerangka Berpikir

49
BAB III

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini ialah suatu penelitian pengembangan atau lebih dikenal

dengan Research and Development (R&D) yang merupakan metode penelitian

untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan kemudian diuji keefektifannya

(Sugiyono, 2019). Langkah dalam penelitian R&D ini terdiri dari mempelajari

temuan dari penelitian yang berhubungan dengan produk yang akan

dikembangkan, mengembangkan produk dengan dasar penemuan tersebut,

bidang pengujian penemuan di tempat produk terebut akan digunakan, dan

revisi guna memperbaiki kekurangan yang ditemukan saat tahap pengajuan

pengujian. Siklus tersebut diulang hingga produk tersebut. Pada penelitian

pengembangan ini akan dihasilkan suatu produk bahan ajar yaitu Elektronik

Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD) berbasis website pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan

ADDIE. Model pengembangan tersebut memiliki lima tahapan, yaitu analyze

(analisis), design (perancangan), development (pengembangan),

implementation (penerapan), dan evaluation (penilaian). Sistem pembelajaran

yang mencakup didalamnya berkaitan dengan pengolahan dan pemilihan

konten (sumber ajar), penyusunan strategi pembelajaran, dan juga mencangkup

pemilihan dan pengembangan media yang akan digunakan dan evaluasi

50
ketercapaian tujuan (Sugiyono, 2019). Penelitian serta pengembangan yang

dilaksanakan bermaksud guna menghasilkan suatu produk berbentuk E-LKPD

berbasis website pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Adapun alur pengembangan model ADDIE adalah sebagai berikut :

Gambar 8 Alur Pengembangan Model ADDIE

Penelitian pengembangan pada penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6

Balikpapan yang beralamatkan di Jalan Soekarno Hatta KM 7, RT.61,

Kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Graha Indah, Kota Balikpapan,

Provinsi Kalimantan Timur, Kode Pos 76126. SMK Negeri 6 Balikpapan

memiliki 8 jurusan, diantaranya :

1. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)

2. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)

3. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

4. Teknik Sepeda Motor (TSM)

5. Teknik Pemesinan (TP)

51
6. Teknik Pengelasan (TPL)

7. Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG)

8. Desain Komunikasi Visual (DKV)

Pada penelitian pengembangan ini dilakukan di kelas XI jurusan Teknik

Pemesinan (TP) yang berjumlah 27 peserta didik pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan produk pada penelitian ini menggunakan penelitian

Research and Development (R&D). Berdasarkan model pengembangan

ADDIE, tahapan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari lima

langkah, yaitu :

1. Tahap Analyze (Analisis)

Analyze (analisis) ialah tahap awal dalam skema pengembangan suatu

produk bermodel ADDIE. Tahap ini bertujuan untuk menganalisis

permasalahan yang dijalani oleh pendidik dan peserta didik (Branch, 2009).

Pada tahap analisis ini, peneliti melakukan tiga pengamatan, yaitu :

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini merupakan analisis awal yang dilaksanakan

guna mengetahui ketersediaan bahan ajar yang digunakan oleh pendidik

untuk melaksanakan kerangka pembelajaran. Data pada analisis

kebutuhan ini diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI di SMK Negeri 6 Balikpapan.

Hasil dari analisis kebutuhan yaitu peneliti dapat merancang sebuah

52
produk yang tepat dan sesuai kebutuhan pendidik dan peserta didik,

yaitu Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD).

b. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum ini bertujuan untuk mengetahui kurikulum yang

berjalan dan sedang dipakai oleh pendidik, sehingga peneliti dapat

menentukan Capaian Pembelajaran (CP), dan membuat bahan ajar yang

sesuai kurikulum yang dipakai. Hasil dari analisis kurikulum yaitu

pendidik menggunakan Kurikulum Merdeka.

c. Penentuan Ruang Lingkup Materi

Penentuan ruang lingkup materi dilakukan untuk mengetahui materi

dan konsep apa saja yang dimuat pada produk yang akan dikembangkan.

Adapun materi yang akan dimuat pada E-LKPD adalah materi Teks

Drama. Analisis materi diawali dengan pedoman pada Kurikulum

Merdeka, yaitu menganalisis Alur Tujuan Pembelajaran (ATP),

kemudian mengkaji Capaian Pembelajar (CP), dan Tujuan

Pembelajaran (TP) yang harus dicapai peserta didik pada E-LKPD.

d. Menentukan dan Mengumpulkan Sumber

Langkah berikutnya adalah menentukan dan mengumpulkan sumber

untuk mendukung bahan ajar yang akan dikembangkan oleh peneliti.

Adapun sumber-sumber yang dibutuhkan yaitu sumber materi, ilustrasi,

sumber video, serta sumber daya pengembangan.

53
e. Menyusun Alur Proses Pengembangan

Langkah terakhir dalam tahap analisis ini adalah penyusunan alur

proses pengembangan. Hal ini perlu agar penelitian yang hendak

dilakukan sistematis serta efisien.

2. Tahap Design (Perancangan)

Setelah melakukan tahap analisis, berikutnya ialah tahap design atau

perancangan. Tujuan dari tahap perancangan produk ini adalah menemukan

cara yang lebih efektif dan efisien untuk mengembangkan rancangan produk

dan memeriksa sesuatu yang ingin dicapai dan metode pengujian yang

sesuai (Branch, 2009). Ditahap desain ini, peneliti melakukan beberapa

kegiatan, yakni :

a. Penyusunan Instrumen

Instrumen yang disusun meliputi instrumen validasi E-LKPD untuk

menilai melalui angket penilaian oleh dosen ahli dan praktisi guru, serta

instrumen penilaian hasil uji coba produk berupa angket respon peserta

didik untuk mengukur kemenarikan peserta didik terhadap E-LKPD

yang dikembangkan. Skor akhir penilaian pada setiap instrumen

didasarkan pada panduan dan rubrik dari setiap aspek penilaian.

b. Pemilihan Media

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi lembar kerja

peserta didik yang relevan. Proses pemilihan media disesuaikan dengan

hasil analisis kebutuhan awal. Pemilihan media disesuaikan dengan

54
materi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Hal ini

bertujuan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang

diharapkan.

c. Penyusunan Rancangan E-LKPD

Penyusunan ranngan E-LKPD ini meliputi :

1) Pemilihan Format

Tujuan dari tahap ini adalah agar E-LKPD yang dikembangkan

sesuai dengan kriteria yang baik sehingga layak untuk digunakan

dalam pembelajaran. Format E-LKPD memuat judul, petunjuk

penggunaan, CP, ATP, TP, daftar isi, tugas dan langkah kerja,

penilaian, dan informasi pendukung. Format atau rancangan

awal dari E-LKPD kemudian dikonsultasikan dengan dosen

pembimbing untuk selanjutnya dapat dikembangkan sesuai

saran dan masukan yang diberikan.

2) Menyiapkan Referensi

Pada tahap ini peneliti menyiapkan buku referensi, gambar, serta

video yang relevan dengan materi, tujuannya agar E-LKPD

memenuhi aspek penilaian dari ahli materi, ahli media, dan

praktisi guru sehingga layak digunakan.

3) Menyusun Desain E-LKPD

Rancangan awal digunakan untuk menyusun E-LKPD agar

dikembangkan sesuai dengan langkah-langkah dan komponen-

55
komponen yang terdapat dalam rancangan pembelajaran dalam

hal ini kegiatan peserta didik yang akan dilakukan.

3. Tahap Development (Pengembangan)

Setelah tahap perancangan produk selesai, selanjutnya adalah

mengembangkan produk secara keseluruhan. Pada tahap ini peneliti

mengembangkan produk sesuai hasil perancangan pada tahap design.

Pengembangan produk E-LKPD menggunakan website Liveworksheets.

Setelah LKPD elektronik selesai dibuat, maka dilakukan evaluasi oleh ahli

materi, ahli media, dan praktisi guru. Berikut merupakan tahapan dari

pelaksanaan evaluasi E-LKPD yang di kembangkan :

a. Validasi Media

Validasi media merupakan proses atau kegiatan untuk menilai

apakah rancangan produk E-LKPD yang dikembangkan dapat

dikatagorikan sebagai E-LKPD yang layak dalam melatih pemahaman

konsep peserta didik. Validasi ahli ini dilakukan oleh ahli materi, ahli

media, dan praktisi guru dengan menggunakan instrumen validasi yang

berisi kriteria penilaian tertentu berdasarkan aspek materi maupun

media. Selain memberikan penilaian, validator juga memberikan saran,

komentar, dan masukan sebagai bahan perbaikan produk agar lebih baik.

b. Revisi Media

Ahli materi menganalisis dan melihat materi yang disusun sesuai

dengan kompetensi inti dan tujuan pembelajaran, mengkaji dari segi

kualitas isi, keakuratan materi dan soal, dan kemutahiran materi dan

56
soal. Ahli media akan menganalisis pada aspek tampilan produk,

kemenarikan produk, dan kemudahaan penggunaan produk. Adapun

praktisi guru akan menilai petunjuk penggunaan, kemudahan

pemahaman, penyajian materi, membantu proses pembelajaran, dan

meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran. Setelah desain

produk divalidasi oleh para ahli materi, ahli media, dan praktisi guru

maka dapat diketahui kelayakan dari E-LKPD berbasis website pada

materi yang dikembangkan.

4. Tahap Implementation (Penerapan)

Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media maka

dapat diketahui kelemahan atau kekurangan dari E-LKPD berbasis website

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Liveworksheets. Kelemahan

tersebut kemudian diperbaiki untuk menghasilkan produk yang lebih baik,

layak dan efektif. Pada tahap implementation, penulis melakukan uji coba

penerapan lembar kerja peserta didik kepada peserta didik kelas XI di SMK

Negeri 6 Balikpapan sebagai sampel uji coba. Hasil dari pelaksanaan akan

didapatkan respon peserta didik terhadap E-LKPD yang dikembangkan.

Uji coba produk merupakan bagian penting dalam penelitian

pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba

produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk mengetahui daya tarik, tingkat kelayakan dari E-LKPD

berbasis website pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

57
5. Tahap Evaluation (Evaluasi)

Tahap evaluasi pada model pengembangan ADDIE bersifat formatif.

Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan

yang digunakan sebagai bahan revisi atau perbaikan agar produk hasil

pengembangan lebih sempurna. Evaluasi dilakukan secara berkala mulai

dari tahap analisis, perancangan, pengembangan, maupun tahap

implementasi.

C. Desain Uji Coba dan Uji Ahli Produk Pengembangan

1. Desain Uji Coba

Pengembangan bahan ajar yang dipilih oleh peneliti yaitu model ADDIE.

Maka uji coba dilakukan pada beberapa validator, yaitu :

a. Ahli media yang terdiri dari dua dosen Universitas Mulia

Balikpapan di Fakultas Sistem Informasi, yaitu Bapak Nasruddin

Bin Idris, S.Kom., M.Kom dan Bapak Pramudya Prima Insan,

S.Kom., M.Kom.

b. Ahli materi yang terdiri dari satu dosen Universitas Balikpapan

Fakultas Sastra, yaitu Ibu Ulum Janah, S.S., M.Hum dan satu dosen

Universitas Mulawarman Samarinda di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, yaitu Ibu Hety Diana Septika, M.Pd.

c. Praktisi pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu Guru Bahasa

Indonesia di SMK Negeri 6 Balikpapan, yaitu Ibu Elis Kartika, S.Pd.

Adapun aspek-aspek yang dinalai oleh ahli media adalah pada tampilan

visual, pengorganisasian program, serta manfaat. Di samping itu, ahli materi

58
melakukan penilaian terhadap aspek materi, kualitas soal, kebahasaan, dan

aspek pembelajaran. Sedangkan praktisi melakukan penilaian terhadap

aspek kualitas soal dan aspek pembelajaran. Adapun beberapa gambaran

desain awal E-LKPD dengan tampilan sebagai berikut :

Gambar 9 Halaman Sampul Depan E-LKPD

1) Halaman Sampul Depan

Sampul depan E-LKPD ini mencakup judul E-LKPD, nama mata

pelajaran, jenjang kelas, logo Universitas dan Sekolah, identitas

penulis, dan terdapat foto kelas XI TP. Sampul depan ini bewarna

hijau yang identik dengan warna sekolah. Sampul depan didesain

semenarik mungkin untuk menarik minat peserta didik dalam

mempelajari E-LKPD yang dikembangkan.

59
Gambar 10 Halaman Lembar Identitas E-LKPD

2) Halaman Lembar Identitas

Lembar identitas ini mencakup nama satuan sekolah, mata pelajaran

dan bab dalam E-LKPD ini. Serta dilengkapi dengan kolom untuk

menuliskan nama peserta didik, kelas, dan nomor absen. Tertulis

juga nama penyusun serta nama kedua dosen pembimbing. Dalam

halaman tersebut, menggunakan elemen anak sekolah dengan

seragam putih abu-abu yang sesuai dengan jenjang sekolah yang

peneliti gunakan.

60
Gambar 11 Halaman Kata Pengantar E-LKPD

3) Halaman Kata Pengantar

Kata pengantar berisi uraian pengantar E-LKPD berbasis website

dan harapan penulis kepada pembaca (peserta didik) agar dapat

mempelajari E-LKPD yang telah dikembangkan. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada semua yang mendukung dalam

pembuatan E-LKPD tersebut.

61
Gambar 12 Halaman Daftar Isi E-LKPD

4) Halaman Daftar Isi

Daftar isi berisi judul-judul dalam setiap halaman disertai nomor

halaman dari setiap judul. Hal ini memudahkan para pengguna

untuk mengetahui halaman-halaman dalam E-LKPD.

Gambar 13 Halaman Tujuan Pembelajaran E-LKPD

62
5) Halaman Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mencakup judul E-LKPD, judul materi, dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik sesuai

dengan Capaian Pembelajaran yang ada di modul ajar.

Gambar 14 Halaman Petunjuk Penggunaan E-LKPD

6) Halaman Petunjuk Penggunaan

Petunjuk penggunaan ini mencakup semua cara penggunaan dari

awal hinggar akhir dalam E-LKPD yang dikembangkan. Hal ini

dapat memudahkan pengguna, terutama peserta didik dalam

penggunaan E-LKPD guna mendapat hasil akhir yang memuaskan.

63
Gambar 15 Halaman E-LKPD 1
7) Halaman E-LKPD 1

E-LKPD 1 ini berisi pertanyaan dengan model pilihan ganda.

Peserta didik terlebih dahulu membaca soal atau literasi yang telah

disediakan lalu memilih jawaban yang tepat.

Gambar 16 Halaman E-LKPD 2

64
8) Halaman E-LKPD 2

E-LKPD 2 ini berisi pertanyaan dengan model menarik garis.

Peserta didik terlebih dahulu memahami apa yang ada dikolom

sebelah kiri, lalu menarik garis ke kolom yang ada di sebelah kanan.

Gambar 17 Halaman E-LKPD 3

9) Halaman E-LKPD 3

E-LKPD 3 ini berisi pertanyaan dengan model menempatkan

jawaban yang benar ke dalam kolom pertanyaan. Peserta didik

terlebih dahulu memahami jawaban yang tersedia, lalu

menempatkannya pada kolom pertanyaan yang sesuai.

2. Uji Ahli Produk Pengembangan

Uji ahli produk pada penelitian ini menggunakan uji alpa dan uji beta.

Uji alpa dilakukan dengan memberikan E-LKPD kepada ahli media, ahli

materi, dan praktisi. Lalu E-LKPD dinilai berdasarkan aspek yang ada di

65
dalam angket. Skala dalam pengukuran kelayakan media dan materi adalah

skala Likert. Adapun pedoman penskoran angket adalah 4, 3, 2, dan 1.

Penentuan skor skala Likert untuk skala yang positif adalah skor 4 (sangat

setuju), skor 3 (setuju), skor 2 (kurang setuju), dan skor 1 (tidak setuju).

Setelah data penelitian diperoleh, selanjutnya dianalisis untuk

mengetahui kelayakan dan keefektifan E-LKPD untuk dilakukan tahap uji

beta, dengan cara memberikan link website yang akan digunakan. Pada saat

melakukan implemantasi akan mengutamakan satu kelas untuk mencoba

pengembangan bahan ajar berbasis website ini.

Uji beta ini diberikan kepada praktisi dan peserta didik kelas XI di SMK

Negeri 6 Balikpapan. Adapun alasan peneliti memilih sekolah tersebut

sebagai tempat penelitian adalah karena dalam proses pembelajaran di kelas

sumber belajar yang digunakan guru terbatas pada buku ajar yang

disediakan oleh sekolah dan LKPD hanya berisi ringkasan materi dari buku

paket dan belum tersedianya bahan ajar Elektronik LKPD (E-LKPD).

Kejenuhan dari peserta didik yang mengharapkan adanya variasi bahan

ajar juga menjadi alasan peneliti untuk memilih sekolah tersebut. Dengan

melakukan uji coba untuk mengukur kelayakan terhadap media

pembelajaran berbasis website akan dilakukan sebuah kelas di di SMK

Negeri 6 Balikpapan, yaitu kelas XI jurusan Teknik Pemesinan (TP) dengan

jumlah peserta didik 27 orang, yang terdiri dari 24 peserta didik berjenis

kelamin laki-laki dan 3 peserta didik berjenis kelamin perempuan. Setelah

66
melakukan uji coba, peneliti harus melakukan evaluasi terhadap masukan

dari guru dan peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah dalam suatu

penelitian yang memiliki tujuan utama, yaitu untuk mendapatkan sebuah

data (Sugiyono, 2019). Untuk memperoleh data yang akurat dalam

penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Angket atau Kuesioner

Sugiyono (2019) mengatakan bahwa angket atau kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Pada penelitian ini peneliti menerapkan

angket tertutup dengan responden cukup mengisi respon melalui

simbol angka yang mewakili tingkat kepuasannya, dengan

penggunaan angket tertutup peneliti memberikan penskoran melalui

skala likert.

Tabel 1 Skala Likert Angket Validasi


Kriteria Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

67
Penelitian ini menggunakan empat jenis angket, yaitu terdiri dari :

1) Angket Validasi Ahli

Angket validasi ahli terdiri dari, angket uji validasi ahli materi,

angket uji validasi ahli media, dan angket uji praktisi.

2) Angket respon peserta didik, terdiri dari satu angket yang

menyatakan tentang respon peserta didik setelah menggunakan

produk yang telah dikembangkan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data dan

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pada penelitian

ini, kegiatan wawancara dilakukan pada saat observasi awal dengan

Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI TP SMK Negeri

6 Balikpapan untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas,

penggunaan bahan dan media ajar serta mengetahui permasalahan

dan kebutuhan dalam pembelajaran. Sehingga peneliti memperoleh

data untuk mengembangkan suatu E-LKPD yang layak dipakai

sebagai bahan ajar.

c. Tes

Tes adalah instrumen berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja

atau sejenisnya yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan, kemampuan dan bakat dari subjek penelitian

(Sholehah et al., 2021). Dapat berupa pemberian tugas, baik

pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah yang harus dikerjakan

68
oleh peserta didik sehingga diperoleh hasil atau nilai yang

melambangkan tingkah laku atau prestasi. Peneliti melakukan pre-

test dan post-test untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta

didik sebelum proses pembelajaran dan setelah proses pembelajaran.

d. Dokumentasi

Sugiyono (2019) mengatakan bahwa dokumentasi adalah cara yang

dilakukan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi dalam

bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa

laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Pada

penelitian ini, dokumentasi yang digunakan peneliti adalah modul

ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia serta data pendukung

untuk menunjukkan kegiatan pengembangan E-LKPD berbasis

website pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Instrument Pengumpulan Data

Sugiyono (2019), dokumentasi adalah cara yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,

tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat

mendukung penelitian. Pada penelitian ini, dokumentasi yang digunakan

peneliti adalah modul ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia serta data

pendukung untuk menunjukkan kegiatan pengembangan E-LKPD berbasis

website pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

69
a. Angket atau Kuesioner

Angket pada penelitian ini adalah kuesioner jenis tertutup, yakni

jawaban pada setiap indikator telah disediakan peneliti untuk dapat

dipilih ahli, praktisi, maupun peserta didik. Angket pada penelitian

ini ditujukan ke beberapa pihak yakni ahli media, ahli materi,

praktisi pembelajaran bahasa Indonesia, serta peserta didik. Adapun

penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis angket yang digunakan

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Lembar Validasi Ahli

Lembar validasi ahli digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui tingkat kevalidan bahan ajar berbasis website

berdasarkan penilaian dari para ahli yang telah sesuai dengan

kriteria. Penelitian ini memiliki lima ahli yang berperan untuk

memvalidasi pengembangan bahan ajar berikut, yaitu dua dosen

dari Universitas Mulia Balikpapan sebagai ahli media, satu

dosen dari Universitas Balikpapan dan satu dosen dari

Universitas Mulawarman sebagai ahli materi, serta satu orang

guru dari SMK Negeri 6 Balikpapan. Berikut kisi-kisi untuk ahli

uji validator :

Tabel 2 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Media


No Indikator Sub Indikator
Kejelasan dan kelengkapan
E-LKPD
1 Tampilan Media
Ketepatan jenis dan ukuran huruf
Kejelasan gambar

70
Desain media E-LKPD
Penyajian soal berbasis E-LKPD
Kejelasan petunjuk atau arahan
Kesesuaian tata letak simulasi,
video dan gambar
Kombinasi warna E-LKPD yang
digunakan sesuai dan terlihat
menarik
Kemenarikan Penggunaan tata bahasa
2
Media
Kalimat soal tidak bermakna
ganda
Kejelasan suara
Kemenarikan gambar
Kemenarikan simulasi
Kemudahan dalam penggunaan
Kemudahan
3 Mendorong peserta didik
Penggunaan
menemukan prosedur atau konsep
(Sumber: BNSP, Urip Purnomo, 2008)

Tabel 3 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Materi


No Indikator Sub Indikator
Kesesuaian materi dengan
Indikator Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (IKTP)
Kebenaran Konsep materi
Materi yang dijelaskan dalam
1 Kualitas Isi E-LKPD mudah dipahami
Kesesuaian simulasi, gambar dan
video dengan materi
E-LKPD dikembangkan secara
jelas, lengkap dan mudah
dipahami
Keakuratan konsep dan definisi
Keakuratan gambar, simulasi,
Keakuratan video yang terdapat pada
2
Materi dan soal E-LKPD
Keakuratan soal-soal pada
E-LKPD

71
Kalimat soal tidak bermakna
ganda
Kejelasan suara
Kemenarikan gambar
Kemenarikan simulasi
Evaluasi sesuai dengan materi
Kesesuaian materi dan soal
dengan pelajaran
Kesesuaian materi dan soal
dengan pelajaran
Penyajian simulasi, gambar dan
video mudah dipahami dan sesuai
Kemutahiran dengan materi
3
Materi dan soal Penyajian evaluasi mudah
dipahami dan sesuai dengan
materi
Penggunaan soal-soal mencakup
penerapan pada kehidupan
seharihari
Materi memberikan pengalaman
belajar
(Sumber: BNSP, Urip Purnomo, 2008)

Tabel 4 Kisi-kisi Angket Validasi Guru


No Indikator Sub Indikator
Kesesuaian materi dengan Tujuan
Pembelajaran (TP)
Kesesuaian tujuan pembelajaran
1 Kualitas Materi dengan indikator pembelajaran
Kelengkapan materi
Urutan penyajian materi
Kejelasan penyajian materi
Kesesuaian soal dengan materi
Kejelasan penyajian soal
Kebenaran pembahasan soal
2 Kualitas Soal Tingkat kesulitan soa
Kejelasan penyajian soal
Kebenaran pembahasan soal
Tingkat kesulitan soal

72
Menggunakan kalimat
komunikatif
Menggunakan bahasa yang baik
3 Kebahasaan dan benar
Kalimat tidak menimbulkan
makna ganda
Kalimat yang digunakan efektif
Kemampuan E-LKPD untuk
memotivasi peserta didik untuk
belajar
4 Pembelajaran Kemampuan E-LKPD
mengaktifkan peserta didik untuk
membangun pengetahuannya
sendiri
(Sumber: Sholehah, 2021)

Tabel 5 Kisi-kisi Angket Peserta Didik


No Indikator Sub Indikator
Ketepatan pemilihan gambar
1 Aspek Media Ukuran tulisan
Pemilihan warna
Kejelasan materi
Aspek
2 Kemudahan materi
Pembelajaran
Pemberian soal
Kemudahan pengoprasian
Proses belajar menyenangkan
Memudahkan proses
3 Aspek Manfaat pembelajaran
Menambah variasi
Memberikan fokus perhatian
Kemudahan penyimpanan
Aspek Penggunaan bahasa mudah
4
Kebahasan dipahami
(Sumber: diadaptasi Aurel, 2022)

2) Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti

mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi

73
daftar pengecekan (checklist) apakah aspek-aspek relevan

tersebut telah dibahas atau ditanyakan.

Tabel 6 Kisi-kisi Wawancara Guru

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA GURU


Sekolah : SMK Negeri 6 Balikpapan
Pewawancara : Chika Nurcahyani Timur
Narasumber : Haris Rubianto, S.Pd.
No Pertanyaan
A Kurikulum dan Metode Pembelajaran
1 Kurikulum apa yang diterapkan di sekolah ini?
Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan
2 kurikulum yang digunakan? (perangkat dan proses
pembelajaran)
B Bahan Ajar
Bagaimana ketersediaan bahan ajar atau referensi untuk
3
pembelajaran di kelas?
Apakah ada buku pendukung untuk bahan ajar dalam
4
pembelajaran?
Bahan ajar apa saja yang pernah diterapkan dalam
5
pembelajaran?
Adakah kendala yang dialami saat pelajaran berlangsung
6
dengan bahan ajar yang sering digunakan?
C Minat Peserta Didik
Bagaimana minat dan motivasi peserta didik selama
7
mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia?
Kesulitan apakah yang biasanya bapak/ibu alami dalam
8
mengajar?
9 Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi masalah tersebut?
D Pengembangan Bahan Ajar
10 Apakah bapak/ibu pernah menggunakan E-LKPD?
11 Jika pernah bagaimana respon peserta didik?
Bagaimana tanggapan mengenai pengembangan E-
12
LKPD?
Apakah bahan ajar tersebut dibutuhkan dalam
13
pembelajaran di kelas?
(Sumber: diadaptasi Rivaldi, 2021)

74
Tabel 7 Kisi-kisi Wawancara Peserta Didik
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA PESERTA
DIDIK
Sekolah : SMK Negeri 6 Balikpapan
Pewawancara : Chika Nurcahyani Timur
Narasumber : Gilang Ramadhan
No Pertanyaan
Bagaimana pendapat peserta didik selama mengikuti
1
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas?
Kendala apa yang dialami peserta didik selama
2
pembelajaran?
Bahan ajar atau media seperti apa yang digunakan guru
3
selama pembelajaran?
4 Bagaimana kebutuhan bahan ajar yang dibutuhkan?
5 Bagaimana suasana kelas saat pembelajaran?
6 Bagaimana pengetahuan tentang E-LKPD?
7 Bagaimana ketertarikan untuk menggunakan E-LKPD?
8 Bagaimana kebutuhan terkait pengembangan E-LKPD?
(Sumber: diadaptasi Rivaldi, 2021)

3) Tes

Tes pada penelitian ini berupa tes uraian yang diberikan kepada

peserta didik kelas XI TP di SMK Negeri 6 Balikpapan yang

telah menggunakan bahan ajar E-LKPD berbasis berbasis

website pada materi Teks Drama, dengan CP “Mengevaluasi isi

atau pesan dalam drama”.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan data untuk menjawab rumusan

masalah dalam suatu penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu :

75
1. Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan

berbagai macam data kualitatif yang ada di dalam angket berupa saran,

tanggapan, masukan dari para ahli, guru dan peserta didik. Data tersebut

dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan untuk merevisi produk

yang dikembangkan.

2. Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif

Teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data

yang diperoleh dari angket pada saat uji validitas dalam bentuk skor skala

likert 1-4.

Tabel 8 Skala Likert


Kriteria Penilaian Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber: Sugiyono, 2019)

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga macam kriteria,

yaitu kriteria validitas, kriteria kepraktisan, dan efektivitas :

a. Krtiteria Validitas

Hasil validitas dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dari

validator dalam bentuk tabel, dan kemudian dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2019) :

76
Keterangan :

P = Persentase Nilai Akhir

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum

Kemudian dicari nilai rata-rata dari semua validator dengan rumus

sebagai berikut (Sugiyono, 2019) :

Keterangan :

𝑥̅ = Mean (rata-rata)

𝛴𝑥 = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Selanjutnya mencari tingkat kevalidan dengan melihat tabel seperti

berikut :

Tabel 9 Kriteria Validasi


Kriteria
Persentase Skor Keterangan
Interpretasi
81% - 100% Sangat Valid Tidak Revisi
61% - 80% Valid Tidak Revisi
41% - 60% Cukup Valid Tidak Revisi
21% - 40% Kurang Valid Revisi
0% - 20% Tidak Valid Revisi
(Sumber: diadaptasi Sholehah, 2021)

b. Kriteria Kepraktisan

Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor guru dan

peserta didik yang menjawab masing-masing item yang terdapat dalam

angket. Berikut rumus untuk menghitung data kepraktisan. Data uji

77
kepratisan guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Sugiyono, 2019) :

Keterangan :

P = Persentase Nilai Akhir

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum

Sedangkan rumus kepraktisan yang digunakan untuk mengolah data

peserta didik menggunakan rumus berikut (Sholehah et al., 2021) :

Keterangan :

P = Persentase kepraktisan peserta didik

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum/Jumlah skor ideal

Selanjutnya dicari nilai rata-rata semua yang mengisi angket dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

𝑥̅ = Mean (rata-rata)

𝛴𝑥 = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Selanjutnya hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut :

78
Tabel 10 Kriteria Validasi
Persentase
Kriteria Interpretasi Keterangan
Skor
81% - 100% Sangat Valid Tidak Revisi
61% - 80% Valid Tidak Revisi
41% - 60% Cukup Valid Tidak Revisi
21% - 40% Kurang Valid Revisi
0% - 20% Tidak Valid Revisi
(Sumber: diadaptasi Sholehah, 2021)

c. Kriteria Efektivitas

Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas

bahan ajar E-LKPD yang telah dibuat. Aspek yang dimaksud yaitu

pengujian terhadap keefektifan E-LKPD yang digunakan di kelas.

Berhasil tidaknya hasil belajar bertolak belakang pada nilai KKM yang

telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu nilai 78, dan nilai maksimal

100 dan nilai-nilai rata keseluruhan. Hasil belajar pada peserta didik

dapat dinilai dengan mencari nilai rata-rata menggunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

𝑥̅ = Mean (rata-rata)

𝛴𝑥 = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas belajar peserta

didik dapat dilihat pada tabel berikut :

79
Tabel 11 Kriteria Validasi
Persentase
Kriteria Interpretasi Keterangan
Skor
81% - 100% Sangat Valid Tidak Revisi
61% - 80% Valid Tidak Revisi
41% - 60% Cukup Valid Tidak Revisi
21% - 40% Kurang Valid Revisi
0% - 20% Tidak Valid Revisi
(Sumber: diadaptasi Sholehah, 2021)

80
DAFTAR PUSTAKA

FIRDAUS, R. (n.d.). PENGEMBANGAN E-LKPD PAI INTEGRATIF BERBASIS


WEB PADA MATERI WUDHU KELAS VII SMPN. Retrieved March 30, 2023,
from http://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/handle/123456789/25115

Fitriyah, I. M. N., & Ghofur, M. A. (2021). Pengembangan E-LKPD Berbasis


Android Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Berpikir Kritis Peserta Didik. EDUKATIF : JURNAL ILMU
PENDIDIKAN, 3(5), 1957–1970. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.718

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, K. R. D. T. (2022). BADAN STANDAR,


KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN.

Kurka. (2022, March). Wajah Baru Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum
Merdeka. Https://Kurikulummerdeka.Com/.

Muhammad. (2018). SUMBER BELAJAR (Zaki, Ed.; 1st ed.). Sanabil.

Prastowo, A. (2015). PANDUAN KREATIF MEMBUAT BAHAN AJAR INOVATIF


(Desy Wijaya & Tata Sampul, Eds.; VIII). DIVA Press.

Sholehah, F., Sunarto, S., & Gazali, M. (2021). PENGEMBANGAN E-LKPD


BERBASIS KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN LIVEWORKSHEETS PADA
MATERI ARITMETIKA SOSIAL KELAS VII SMP AHMAD DAHLAN KOTA
JAMBI.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


ALFABETA.

81
LAMPIRAN

82
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Fakultas

83
Lampiran 1 Dokumentasi Wawancara Guru dan Peserta Didik

84

Anda mungkin juga menyukai