Anda di halaman 1dari 131

PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL

BELAJAR IPA MATERI ENERGI ALTERNATIF KELAS IV


SD NEGERI BIMOUS KABUPATEN KUPANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat


Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

ISABELA MARIANCE OLLO


NIM.1701140093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
ii
iii
iv
MOTTO

“Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia,


karena dialah hidupmu”

( Amsal 4 : 13 )

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa hormat serta dengan kerendahan hati, penulis


persembahkan skripsi ini kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa sang pemilik kehidupan dan pemilik masa

depan yang selalu melindungi dan memelihara setiap langkah hidup ini

2. Orang tua tercinta, Bapak Imanuel Ollo dan Mama Tamar Ollo-

Ramboki yang dengan penuh kasih sayang membesarkan, mendidik,

dan memotivasi serta dengan penuh cinta memberi dukungan baik

secara moril maupun materil hingga saat ini

3. Almamater tercinta Universitas Nusa Cendana Kupang khususnya

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD)

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Skripsi disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana. Dalam rangka

memenuhi kewajiban ini maka peneliti menyusun skripsi dengan judul:

“Pengaruh Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Materi

Energi Alternatif Kelas IV SD N Bimous Kabupaten Kupang”

Penyelesaian skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan

dari berbagai pihak. Dengan demikian, dalam kesempatan ini peneliti tidak

lupa untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan, baik

moral maupun material kepada :

1. Dr. Melkisedek Taneo, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Nusa Cendana yang telah membekali penulis

dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan melalui para staf

pengajar di lingkup FKIP Universitas Nusa Cendana serta

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

2. Dr.Taty R. Koroh, S.Pd, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Dosen Penasehat Akademik

yang dengan ketulusan hati memberi perhatian dan arahan selama

penulis mengenyam studi hingga penulisan skripsi ini.

vi
3. Ibu Fembriani, S.Pd, M.Pd. Selaku Dosen pembimbing I yang

dengan tulus membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk

kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini

4. Bapak Maxsel Koro S,Pd, M.Pd. Selaku Dosen pembimbing II yang

dengan tulus membantu mengarahkan dan memberikan petunjuk

kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini

5. Seluruh Dosen Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan Universitas

Nusa Cendana terkhususnya Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD) yang telah membekali penulis dalam masa-masa

perkuliahan

6. Orang tua tercinta Bapak Imanuel Ollo, dan Mama Tamar Ollo-

Ramboki, Om Yesaya Ramboki, Tanta Marta Manekun, Mama

Rahab Bani, Bapa Gabriel Bani, Mama Ros, Kaka Markus, Kaka

rambo, Kaka Yusri, Kaka Deci, Kaka Rido, Kaka Denoved, Adik

Amros, Adik Eser, Adik Arta, Adik Fridel, Adik Tri, Adik Iman,

Adik Enjel, Adik Dian, Adik Nur, Adik Abe, Keponakan tersayang

Putry dan Ersy dan keluarga yang tidak sempat disebutkan satu

persatu yang memberikan motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semua peran, cinta dan

kasih sayang sebagai adik, kakak dan orangtua yang selalu memberi

motivasi, semangat dan dukungan baik moril serta materil selama

penulis mengenyam pendidikan.

vii
7. Seluruh teman-teman angkatan Leting-17 yang sama-sama saling

mendukung selama ini dengan tulus selalu memberikan masukan

dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Segenap keluarga Agen Of Change (ACC’17) yang memberikan

dukungan yang luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat terdekat Novita Wadu Rohi, Erny Weking, Jitri Mnanu,

Magda Nitbani, Fifi Tamoes, Kaka Esy Tokael, Kaka Dina Buan

yang selalu mendukung penulis selama ini, dan dengan tulus

memberikan masukan dan semangat kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Semua kerabat Kost “PENABUR” yang selalu membantu penulis

dalam hal apapun.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membaca.

Kupang, November 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

ABSTRAK .............................................................................................. xiv

ABSTRACT ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 7
C. Tujuan .................................................................................................... 7
D. Manfaat ................................................................................................... 7
E. Defenisi Operasional ............................................................................. 8

II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori .............................................................................. 10


1. Model Mind Mapping .............................................................. 10
2. Energi Alternatif ...................................................................... 16
3. Hasil Belajar ............................................................................ 24
B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 28
C. Kajian Empiris .............................................................................. 30
D. Hipotesis ....................................................................................... 34

ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 36


B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 38
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 38
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 39
E. Intsrumen Penelitian ...................................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 42
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ............................................................................. 51
1. Gambaran Umum SD N Bimous ................................................ 51
2. Deskripsi Kegiatan Penelitian ................................................. 52
3. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................ 57
4. Hasil Analisis Uji Prasyarat ................................................... 60
B. Pembahasan .................................................................................. 63

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 68
B. Saran ............................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 70

LAMPIRAN ............................................................................................ 72

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................. 30

Gambar 4.1 Peneliti Membuka Pembelajaran Dalam Kelas ...................... 53

Gambar 4.2 Pembagian Kelompok ........................................................... 54

Gambar 4.3 Peneliti Membagikan LKPD ................................................. 54

Gambar 4.4 Peneliti Menjelaskan Cara Membuat Mind Mapping untuk

Materi Pembelajaran ................................................................................ 55

Gambar 4.5 Setiap Kelompok Mengerjakan LKPD Yang Dibagikan ........ 55

Gambar 4.6 Peneliti Mengontrol dan Mengarahkan Setiap Kelompok Dalam

Pembuatan Mind Mapping ....................................................................... 56

Gambar 4.7 Kelompok Mempresentasikan Hasil Mind Mapping .............. 56

Gambar 4.8 Peneliti Membagikan Soal Posttest Untuk Dikerjakan Siswa 57

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ................................................................ 37

Tabel 3.2 Tabel 3.2 Koefisien Reliabilitas ................................................. 47

Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Pendidik SD Negeri Bimous.............................. 52

Tabel 4.2 Jumlah Selurus Siswa SD Negeri Bimous .................................. 52

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal ............................................................. 58

Tabel 4.4 Hasil Uji Realibilitas Butir Soal................................................. 59

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 60

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas .............................................................. 61

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 62

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Silabus ...................................................................................................... 73

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 76

Bahan Ajar ................................................................................................ 81

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ....................................................... 86

Kisi-kisi Soal Evaluasi .............................................................................. 87

Soal Pretest-Postest .................................................................................. 88

Kunci Jawaban.......................................................................................... 92

Rekapitulasi Nilai Tes ............................................................................... 94

Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................. 96

Lembar Observasi Aktivitas Siswa ........................................................... 98

Hasil LKPD Kelompok ........................................................................... 100

Hasil Kerja Siswa ................................................................................... 102

Uji Validitas ........................................................................................... 106

Hasil Uji Validasi dan Realibilitas .......................................................... 108

Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ............................................ 109

Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 110

Dokumentasi .......................................................................................... 111

Surat Balasan Dari Sekolah .................................................................... 115

xiii
ABSTRAK
Skripsi oleh Isabela Mariance Ollo, Nim 1701140093 Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2021 dengan judul “Pengaruh Model Mind
Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Alternatif Kelas IV SD
Negeri Bimous Kabupaten Kupang”. Masalah dalam Penelitian ini adalah
untuk membuktikan adanya pengaruh signifikan model Mind Mapping
terhadap hasil belajar IPA materi energi alternatif kelas IV SD Negeri
Bimous Kabupaten Kupang.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yaitu pre-
experimental designs (nondesigns) secara khusus penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian one-group prettes-posttes design. Dalam
penelitian ini hasil perlakuan (treatment) akan dibandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan (treatment). Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Negeri Bimous yang berjumlah 26 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dimana semua
populasi dijadikan sebagai sampel. Instrumen pengukuran hasil belajar
berupa test pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti. Instrumen soal
sebelum digunakan, terlebih dahulu digunakan pengujian validitas dan
reliabilitas. Reliabilitas tes menunjukan nilai alpha cronbach’s sebesar
0.860 sehingga layak untuk digunakan. Analisis data dilakukan melalui
tahapan (1) uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas, dan (2) uji hipotesis penelitian, yang dilakukan dengan teknik
analisis statistic paired samples test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
sebelum siswa diberi perlakuan (pretest) dan sesudah diberi perlakuan
(posttest). Ini berarti bahwa model mind mapping ternyata mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi energi
alternatif kelas IV SD Negeri Bimous. Hal ini dapat dibuktikan bahwa hasil
perhitungan uji-t memiliki nilai t test sebesar 15.422 lebih besar (>) dari
nilai t tabel pada taraf signifikansi 95% dan d.b. (derajat kebebasan) 25
adalah 2.060. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari selisih rata-rata hasil
belajar pada saat pretest dan posttest, saat pretest nilai rata-rata (mean)
sebesar 45.35 kemudian pada saat posttest terjadi peningkatan rata-rata
(mean) menjadi 79.85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
peningkatan adalah 34.5. Peningkatan tersebut juga dapat dilihat dari nilai
signifikansi pada uji t lebih kecil dari 0.05 yaitu 0,000. Jadi berdasarkan
kriteria keputusan penerimaan/penolakan maka H 0 ditolak dan Ha diterima.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan model Mind Mapping terhadap hasil belajar IPA materi energi
alternatif kelas IV SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang.

Kata Kunci : Mind Mapping, Hasil Belajar, Energi alternatif

xiv
ABSTRACT

Thesis by Isabela Mariance Ollo, Nim 1701140093 Elementary School


Teacher Education Study Program, 2021 with the title "The Effect of Mind
Mapping Models on Science Learning Outcomes of Alternative Energy Materials
for Class IV SD Negeri Bimous, Kupang Regency". The problem in this study is to
prove the significant influence of the Mind Mapping model on the science learning
outcomes of alternative energy materials for class IV SD Negeri Bimous, Kupang
Regency.

This research is a type of quantitative research, namely pre-experimental


designs (nondesigns). In this study, the results of the treatment (treatment) will be
compared with the condition before being given treatment (treatment). The
population in this study was the fourth grade students of SD Negeri Bimous,
amounting to 26 people. The sampling technique used is a saturated sample where
all the population is used as a sample. The instrument for measuring learning
outcomes is in the form of a multiple choice test developed by the researcher. The
question instrument before being used, was first used to test the validity and
reliability. The reliability of the test shows Cronbach's alpha value of 0.860 so it is
feasible to use. Data analysis was carried out through the stages of (1) analysis
prerequisite test which included normality test and homogeneity test, and (2)
research hypothesis test, which was carried out using paired samples test statistical
analysis technique.

The results showed that there were differences in learning outcomes before
students were given treatment (pretest) and after being given treatment (posttest).
This means that the mind mapping model has a significant effect on student
learning outcomes in the fourth grade alternative energy material at SD Negeri
Bimous. It can be proven that the t-test calculation results have a t-test value of
15,422 greater (>) than the t-table value at a significance level of 95% and d.b.
(degrees of freedom) 25 is 2,060. This increase can be seen from the difference in
the average learning outcomes at the time of pretest and posttest, at the pretest the
average value (mean) was 45.35 then at the posttest there was an increase in the
average (mean) to 79.85. So it can be concluded that the average value of the
increase is 34.5. This increase can also be seen from the significance value on the t-
test smaller than 0.05, which is 0.000. So based on the acceptance/rejection
decision criteria, H0 is rejected and Ha is accepted. Therefore, it can be concluded
that there is a significant effect of the Mind Mapping model on the learning
outcomes of alternative energy science material for class IV SD Negeri Bimous,
Kupang Regency.

Keywords: Mind Mapping, Learning Outcomes, Alternative Energy

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, karena pendidikan memiliki

pengaruh yang sangat besar untuk membangun suatu bangsa dalam

rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,

berkompeten, dan berkarakter. Undang – Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif menumbuhkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan

penyataan tersebut jelas bahwa didalam pendidikan terdapat proses

pembelajaran. Proses pembelajaran atau proses belajar mengajar

merupakan kegiatan paling penting yang dimanfaatkan oleh guru untuk

mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa.

Guru merupakan komponen yang sangat penting sebab guru adalah

penyalur ilmu pengetahuan kepada siswa. Sehingga, upaya peningkatan

kualitas pendidikan dimulai dari pembenahan guru. Salah satu

kemampuan yang harus dimiliki guru adalah merancang model

pembelajaran. Guru harus mampu merancang model pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dengan model

1
pembelajaran yang bervariasi, proses pembelajaran akan lebih terasa

menyenangkan dan menarik. Terlebih dalam proses pembelajaran pada

mata pelajaran IPA.

IPA merupakan salah satu pelajaran wajib di Sekolah Dasar. IPA di

SD dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan, dan

konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar , yang diperoleh dari

pengalaman melalui serangkaian proses antara lain penyelidikan,

penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pemahaman langsung

dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa

mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu dan berbuat” sehingga

dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari–hari. Fokus pembelajaran IPA adalah adanya interaksi antar

siswa dengan objek atau alam secara langsung. Oleh karena itu, guru

sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana

agar siswa dapat mengamati, dan memahami objek IPA, dengan

demikian siswa dapat menemukan konsep dan membangunnya dalam

struktur kognitifnya.

2
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika

mengikuti kegiatan Program Kampus Mengajar (PKM) di SD Negeri

Bimous khususnya kelas IV, guru lebih sering menggunakan metode

ceramah pada pembelajaran IPA. Saat guru menjelaskan materi dengan

metode ceramah, siswa cenderung bosan dan mudah mengalihkan

perhatiaannya, misalnya melihat ke arah luar kelas, mengobrol dengan

teman disekitarnya, saling mengganggu dengan teman sebangku, dan

ada yang mengantuk. Hal tersebut diperkuat dengan data hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Bimous mata pelajaran IPA diperoleh data

bahwa nilai rata-rata mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Hasil

belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Bimous memiliki nilai rata-rata

berkisar 60 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran IPA disebabkan karena

pelaksanaan pembelajaran IPA tidak dirancang menjadi pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan. di SD Negeri Bimous pada

pembelajaran IPA menggunakan metode ceramah dan komunikasinya

cenderung satu arah sehingga siswa tidak berpartisipasi aktif dalam

kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru,

dan sesekali guru melempar pertanyaan yang kemudian dijawab oleh

siswa. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang di dalamnya

terdapat interaksi atau hubungan timbal balik yang baik antara guru

dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Interaksi tersebut bertujuan

untuk membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, bukan hanya

guru yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan siswa

3
mengalami sendiri kegiatan belajar maka ingatan siswa terhadap materi

yang diajarkan akan lebih setia dan tahan lama. Partisipasi aktif siswa

dapat memicu terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil

belajar. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan hasil belajar, yaitu dengan menerapkan metode

pembelajaran yang bervariasi, menggunakan model pembelajaran yang

inovatif, juga bisa dengan menggunakan media pembelajaran yang

menarik. Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, guru

harus menentukan metode pembelajaran yang tepat. Pertimbangan

pokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak pada

keefektifan proses pembelajaran (Hamdani. 2011:82).

Agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang

melibatkan otak kanan dan otak kiri siswa. Salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model Mind Mapping.

Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara

harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran (Buzan. 2019:4). Dengan

model pembelajaran Mind Mapping dapat melibatkan siswa aktif dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan model pembelajaran tersebut siswa

berpartisipasi aktif dalam membuat peta pikiran (Mind Mapping) yang

nantinya digunakan untuk mempelajari materi yang sudah

didapatkannya. Ketika siswa membuat peta pikirannya masing-masing

juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dan cara berpikir kritis siswa.

Mind Mapping selaras dengan cara kerja alami otak, karena Mind

4
Mapping melibatkan kedua belahan otak, seseorang mencatat dengan

melibatkan simbol-simbol atau gambar-gambar yang disukainya,

menggunakan warna-warna untuk percabangan-percabangan yang

mengindikasikan makna tertentu dan bisa melibatkan emosi,

kesenangan, kreativitas seseorang dalam membuat catatan-catatan

Dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping, diharapkan

hasil belajar siswa dapat meningkat.

Hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator pencapaian dari

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang berupa skor atau angka.

Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan

mendapatkan data pembuktian. Untuk mencapai hasil belajar yang

optimal maka siswa harus memiliki minat serta berperan secara aktif

dalam pembelajaran. Guru dituntut agar bisa melakukan proses

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari

kegiatan belajar (Susanto. 2013:5). Hasil belajar yang diteliti dalam

penelitian ini adalah hasil belajar kognitif pada pelajaran IPA materi

Energi Alternatif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

Penelitian yang relevan dengan permasalahan tersebut adalah

penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah, Rizki Nur (2019) ” Pengaruh

Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 2 Sidoharjo Pringsewu”.

5
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

dengan jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Exsperimental

Design. Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dari data

penelitian diperoleh hasil uji hipotesis menunjukkan thitung = 2.680 >

ttabel = 2,021, sehingga thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1

diterima. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkann bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 2 Sidoharjo

Pringsewu.

Penelitian lain dilakukan oleh Hardiyanto, David Yoga. 2013.

Penerapan Mind Mapping sebagai Media dalam Meningkatkan

Kemampuan Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sengare

Kabupaten Pekalongan. Analisis data hasil belajar siswa setelah

tindakan siklus I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 53,57 dengan

ketuntasan belajar klasikal mencapai 25%. Setelah tindakan siklus II

nilai rata-rata 72,31 dengan ketuntasan belajar klasikal 76,92%,

sedangkan nilai rata-rata pada siklus III 89,64 dengan ketuntasan belajar

klasikal mencapai 96,43%. Hasil analisis aktivitas siswa pada tindakan

siklus I diperoleh hasil 60% dengan kriteria cukup. Aktivitas siswa pada

siklus II mencapai 73,33% dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus

III mencapai 87% dengan kriteria amat baik. Dapat disimpulkan bahwa

Penerapan Mind Mapping sebagai Media dalam Meningkatkan

Kemampuan Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sengare

6
dapat meningkatkan kemampuan belajar serta aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas,maka mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Alternatif Kelas IV SD

Negeri Bimous Kabupaten Kupang”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu apakah ada Pengaruh yang signifikan Model

Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Alternatif

Kelas IV SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk menguji adanya Pengaruh yang

signifikan Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Materi

Energi Alternatif Kelas IV SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang.

D. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
a. Bagi Peserta Didik, Penelitian ini berupaya memotivasi siswa

dalam pembelajaran IPA serta dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Selain itu, dengan diterapkannya model pembelajaran ini

siswa menjadi terlatih untuk mengingat materi dengan mudah

7
dengan cara mencatat materi, dengan demikian siswa dapat

mendeskripsikan materi dengan mudah dan benar.

b. Bagi Pendidik, Penelitian ini berupaya menawarkan inovasi

model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningkatkan

hasil belajar IPA siswa serta memberikan sumbangsih kepada

guru terhadap proses pembelajaran agar proses pembelajaran

berjalan secara efektif dan menyenangkan.

c. Bagi Sekolah, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih dalam pengembangan suatu model pembelajaran.

Dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

d. Bagi peneliti, Penelitian ini bermanfaat, (1) untuk menambah

pengetahuan serta wawasan untuk menciptakan pembelajaran

yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan; (2) peneliti mendapat

pengalaman mengajar dengan menerapkan model pembelajaran

Mind Mapping pada pembelajaran IPA; (3) peneliti dapat

mengetahui permasalahan dan mencari penyelesaian pada proses

pembelajaran.

E. Defenisi Operasional
Demi menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap

beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini, maka dianggap

perlu memberikan defenisi operasional sebagai acuan penelitian ini. Hal-

hal yang didefenisikan secara operasional adalah hal-hal yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Mind Mapping dan Hasil Belajar

8
1. Mind Mapping

Mind mapping merupakan suatu teknik mencatat yang

kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-

pikiran dengan sangat sederhana (Buzan.2019:4). Melalui mind

map siswa memetakan ilmu-ilmu yang diperoleh dari buku pada

selembar kertas dalam bentuk simbol-simbol, kata-kata, gambar,

serta garis-garis dengan berbagai warna. Mind mapping

dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif karena pembuatan

mind map membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari

pembuatnya.

2. Hasil Belajar

Aktivitas yang dilakukan manusia selalu membuahkan hasil,

begitu pula dengan aktivitas belajar. Keberhasilan suatu aktivitas

belajar dapat diukur melalui hasil belajar. Hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil

dari kegiatan belajar (Susanto. 2013:5). Dalam hal penelitian

maka hasil belajar yang dimaksud adalah penilaian terhadap

Ranah kognitif yaitu berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,

kemampuan, dan kemahiran intelektual yang dinyatakan dalam

bentuk nilai akademik yang diperoleh melalui tes atau evaluasi.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Model Mind Mapping

a. Pengertian Model Mind Mapping

Mind Mapping digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan,

seorang psikolog Inggris. Mind Mapping merupakan suatu teknik

mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan

memetakan pikiran-pikiran dengan sangat sederhana

(Buzan.2019:4). Tony Buzan meyakini bahwa penggunaan Mind

Mapping tidak hanya mampu melejitkan proses memori, tetapi

juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan

menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak.

Mind Mapping pada umumnya menyajikan informasi yang

terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci,

gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat

dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien (Fathurrohman.

2015:206).

Mind Mapping merupakan sistem belajar dan berpikir yang

mencerminkan secara visual apa yang terjadi pada otak saat

belajar dan berpikir (Windura. 2013:12). Mind Mapping selalu

menggunakan warna, garis lengkung, simbol, kata, dan gambar

yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana,

mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Semuanya

10
memiliki struktur alami yang memancar dari pusat (Buzan 2019:

9). Melalui Mind Mapping siswa memetakan ilmu-ilmu yang

diperoleh dari buku pada selembar kertas dalam bentuk simbol-

simbol, kata-kata, gambar, serta garis-garis dengan berbagai

warna.

Mind Mapping dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif

karena pembuatan Mind Mapping membutuhkan pemanfaatan

imajinasi dari pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah

membuat Mind Mapping. Begitu pula dengan semakin seringnya

siswa membuat Mind Mapping, siswa akan menjadi semakin

kreatif. Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi

setiap hari. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan

perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya. Suasana

menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang

kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan

peta pikiran. Model pembelajaran Mind Mapping membebaskan

setiap siswa berkreasi untuk membuat peta pikirannya sendiri.

Hal ini tentu akan sangat menarik bagi siswa sehingga siswa

dapat lebih fokus pada materi pelajaran. Mind Mapping juga

mengupayakan seorang siswa mampu menggali ide-ide kreatif

dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga

pembelajaran yang dilakukan akan menjadi lebih hidup, variatif,

dan membiasakan siswa memecahkan permasalahan dengan cara

11
memaksimalkan daya pikir dan kreativitas. Dengan demikian,

tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan dapat tercapai.

Menggunakan model Mind Mapping memfokuskan peserta

didik agar tidak sulit menguasai pelajaran, cekatan saat

menemukan ide baru dengan pemahaman peseta didik yang telah

dipelajari memakai bahasa masing-masing dan menjadikan

kegiatan pembelajaran lebih bermakna. Menerapkan model ini

dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi,

minat, kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Peserta didik

akan lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari

karena Mind Mapping yang dibuat peserta didik sesuai dengan

bahan dan kreativitasnya sehingga dapat memberi peningkatan

minat, motivasi dan hasil belajarnya.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

model pembelajaran Mind Mapping adalah model yang

dirancang untuk membantu peserta didik dalam proses belajar,

Mind Mapping merupakan teknik mencatat yang dapat

memetakan pikiran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan

serta dapat menumbuhkan kegiatan berfikir yang melibatkan

kedua belah otak sehingga menghasilkan catatan yang yang

menarik, berwarna-warni serta mudah dipahami dan diingat.

12
b. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping

Dalam membuat Mind Mapping terdapat beberapa langkah

yang dapat diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat

menggambarkan suatu konsep pemikiran dengan tepat.

Tony Buzan penggagas Mind Mapping mengungkapkan tujuh

langkah dalam membuat Mind Mapping, adalah sebagai berikut:

1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi

panjangnya diletakkan mendatar

2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral

3) Gunakan warna

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan

hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat

satu dan dua, dan seterusnya.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

7) Gunakan gambar.(Buzan. 2019:15- 16).

Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan,

disimpulkan bahwa model Mind Mapping berbeda dengan

mencatat biasa pada umumnya, Mind Mapping merupakan

mencatat yang kreatif memberikan peserta didik kebebasan

untuk mengembangkan pengetahuan dan kreativitasnya sesuai

dengan imajinasi setiap peserta didik dan dikombinasikan

melalui warna, garis lengkung, gambar.

13
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Model Mind

Mapping

Dalam pembelajaran, langkah-langkah saat menggunakan

model Mind Mapping yaitu:

a) guru membuka pelajaran;

b) guru menyampaikan apersepsi, motivasi, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai;

c) siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok;

d) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca

senyap materi tentang energi alternatif,

e) siswa membuat catatan kecil berdasarkan materi yang dibaca

tadi;

f) Guru menjelaskan cara membuat mind map untuk materi

energi alternatif

g) siswa berbagi dan berdiskusi tentang catatan yang telah

dibuat;

h) tiap kelompok membuat mind map sesuai kreativitas masing-

masing;

i) setelah selesai, guru menunjuk perwakilan kelompok

mempresentasikan mind mapping yang telah dibuat; dan

kelompok lain menanggapi

j) guru memberi umpan balik dan mengulas materi yang telah

didiskusikan, kemudian bersama siswa menyimpulkan materi

pelajaran;

14
k) guru menutup pelajaran.

Berdasarkan langkah tersebut, diketahui dalam menerapkan

model Mind Mapping saat pembelajaran peserta didik terlibat aktif

dan tidak terfokus pada pendidik, memudahkan peserta didik dalam

mengingat materi yang cukup banyak karena peserta didik dapat

menyusun inti-inti yang penting dari materinya ke dalam bentuk peta

yang disertai gambar, simbol, dan berbagai warna yang

memudahkan peserta didik dalam mengingat dan memahami materi

dan proses pembelajaran dapat menyenangkan.

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind

Mapping

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan tersendiri. Menurut Shoimin (2014:107), model

mind mapping mempunyai beberapa kelebihan antara lain: (1)

cara ini cepat; (2) teknik dapat digunakan untuk

mengorganisasikan ide-ide yang muncul dalam pemikiran; (3)

proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang

lain; (4) diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan

untuk menulis. Sedangkan menurut Alamsyah (dalam Susanto,

2011:19) mind mapping mempunyai beberapa keuntungan

diantaranya yaitu: (1) dapat melihat gambaran secara

menyeluruh dengan jelas; (2) dapat melihat detailnya tanpa

kehilangan benang merahnya antar topik; (3) terdapat

pengelompokan informasi; (4) menarik perhatian mata dan tidak

15
membosankan; (5) memudahkan kita berkonsentrasi; (6) proses

pembuatannya menyenangkan karena melibatkan gambar-

gambar, warna-warna dan lain-lain; (7) mudah mengingatnya

karena ada penanda-penanda visualnya.

Selain memiliki kelebihan atau keuntungan, mind mapping

juga memiliki kekurangan. Menurut Shoimin (2014:107) ada

beberapa kekurangan dari model mind mapping diantaranya: (1)

hanya siswa yang aktif yang terlibat; (2) tidak seluruh murid

belajar; (3) jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan

Kekurangan dari model Mind Mapping ini dapat diatasi

apabila guru benar-benar memahami model Mind Mapping dan

penerapannya dalam pembelajaran. Dalam pembuatannya, guru

juga harus senantiasa membimbing siswa sehingga siswa tidak

merasa kesulitan dan merasa lebih tertarik untuk membuat Mind

Mapping.

2. Energi Alternatif

a. Pengertian Energi Alternatif

Energi secara umum dapat diartikan sebagai kekuatan yang

dimiliki oleh suatu benda untuk melakukan kerja. Sementara

alternatif itu sendiri adalah suatu teknologi selain teknologi yang

digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi.

Berdasarkan pengertiannya, energi alternatif merupakan semua

16
energi yang dapat digunakan untuk mengganti bahan bakar

konvensional. .

Dikutip dari Encyclopedia Britannica (2015), pada abad 21,

sekitar 80 persen energi yang ada di dunia dihasilan dari bahan

bakar fosil, berupa batu bara, minyak bumi dan gas

alam. Sementara bahan bakar fosil termasuk dalam energi tak

terbarukan, dimana jumlah terbatas dan suatu saat akan

habis. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam energi untuk

keberangsungan hidup manusia yang terbarukan dan jumlahnya

tak terbatas.

b. Manfaat Energi Alternatif

Mengapa kita memerlukan energi alternatif ? karena bahan

bakar alternatif adalah jalan keluar dari ketergantungan dan

ancaman minyak bumi yang akan segera habis. Dan juga bahan

bakar alternatif memiliki banyak manfaat jika dibandingkan

dengan bahan bakar minyak.

Berikut adalah beberapa manfaat sumber energi alternatif :

1) Dapat digunakan secara terus menerus dan tidak akan pernah

habis karena termasuk ke dalam sumber daya yang dapat

diperbarui

2) Energi yang dihasilkan cukup besar, sehingga bisa memenuhi

segala kebutuhan energi untuk kehidupan kita

17
3) Tidak menimbulkan efek yang bisa mencemari lingkungan

karena tidak menghasilkan zat – zat buangan yang buruk bagi

lingkungan

4) Menghilangkan ketergantungan terhadap bahan bakar

konvensional yang semakin menipis

c. Macam-macam energi alternatif

1) Energi Alternatif Matahari

Energi alternatif yang berasal dari luar bumi adalah

energi matahari. Matahari adalah sumber energi utama bagi

seluruh kehidupan di bumi, terutama untuk manusia. Selama

ini matahari dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia seperti

menjemur baju, menjemur makanan dan lain – lain. Selain itu

juga panas matahari di pagi hari juga bermanfaat bagi

kesehatan manusia.

Namun para ilmuan berhasil menemukan energi yang

dihasilkan dari panas matahari. Ternyata panas matahari

yang semakin hari semakin panas bisa dimanfaatkan untuk

menghasilkan energi yaitu listrik. Panas matahari diubah

menjadi listrik menggunakan alat yang dinamakan panel

surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Panel surya ini biasa kita lihat di atas lampu pinggir

jalan atau tol, dan juga di atap rumah. Namun masih jarang

yang menggunakan panel surya ini. Penggunaan panel surya

ini sangat dipengaruhi oleh musim, salah satunya adalah saat

18
musim hujan. Saat musim hujan, panel surya akan jarang

menerima panas matahari. Sehingga energi yang dihasilkan

panel surya saat musim hujan tidak sebanyak yang dihasilkan

pada saat musim panas.

2) Energi Alternatif Angin

Energi alternatif pengganti minyak bumi salah

satunya adalah energi angin. Angin yang dihembuskan

kemudian diubah oleh kincir angin menjadi sebuah energi.

Walaupun begitu ternyata kincir angin sudah dimanfaatkan

untuk memompa air untuk irigasi di Belanda. Kincir angin

yang menghasilkan energi disebut turbin angin.

Walaupun turbin angin itu terlihat memiliki baling

baling yang besar dan berat, namun energi yang dihasilkan

juga besar. Kemudian putaran dari baling baling kincir angin

tersebut diubah oleh generator menjadi energi listrik.

Dibanding panel surya, turbin angin tidak terpengaruh oleh

cuaca dan musim, karena hembusan angin setiap saat selalu

ada dibanding panas matahari

3) Energi Alternatif Panas Bumi

Energi alternatif yang berasal dari dalam bumi adalah

energi geothermal atau panas bumi. Energi panas bumi

adalah jenis energi yang memanfaatkan panas yang berasal

dari dalam bumi. Panas bumi muncul karena adanya aktivitas

gunung berapi atau vulkanik. Terdapat 3 sumber panas

19
geotermal yaitu air yang panas, uap bumi, dan batu – batuan

yang panas dan kering.

Sumber energi alternatif yang memerlukan biaya

paling mahal adalah energi geothermal atau panas bumi.

Kenapa memerlukan biaya yang mahal ? dikarenakan untuk

memanfaatkan energi gas alam, dibutuhkan alat, instalasi,

dan sumber daya manusia yang besar.

Sumber energi alternatif yang uapnya digunakan pada

pembangkit listrik adalah energi panas bumi atau geothermal.

Salah satu contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga

Panas Bumi (PLTP). Selain itu, energi panas bumi masih

terdengar asing karena belum dimanfaatkan secara luas dan

juga masih diteliti untuk digunakan sebagai energi. Akan

tetapi pemanfaatan air panas sudah cukup dikenal untuk

kegiatan yang berhubungan dengan pemanasan. Indonesia

termasuk negara terbesar kedua penghasil energi panas bumi

di dunia, mengalahkan Filipina dengan kapasitas PLTP 1.600

MW. Flores di Nusa Tenggara Timur ditetapkan sebagai

Pulau Panas Bumi oleh Menteri ESDM/ Hal itu karena di

Flores ada 16 titik potensi panas bumi yang tersebar.

4) Energi Alternatif Air

Energi hydropower atau energi alternatif air adalah

jenis energi yang dihasilkan dari kekuatan air pada

bendungan. Cara kerjanya energi air adalah air di bendungan

20
dipasangi pipa lalu air tersebut masuk melalui pipa air

kemudian diarahkan ke turbin air. Kemudian turbin air akan

bergerak atau berputar. Hasil dari gerakan atau putaran turbin

tersebut akan menghasilkan energi listrik.

Cara kerja energi hydropower sering kita temukan

pada Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA) di danau dan

waduk – waduk di setiap daerah di Indonesia. Energi

hydropower ini dipengaruhi dari jumlah air yang mengalir

dan jarak jatuhnya air ke turbin. Oleh karena itu

pembangunan PLTA tidak bisa sembarangan dan juga

dipengaruhi beberapa hal agar energi yang dihasilkan bisa

maksimal.

5) Energi Alternatif Gelombang Laut

Energi gelombang laut adalah jenis energi yang

memanfaatkan gelombang laut. Beda dibandingkan dengan

energi tidal yang hanya memanfaatkan air laut saat pasang,

akan tetapi energi gelombang laut tidak hanya membutuhkan

air laut tetapi membutuhkan energi dari gelombang air laut.

Cara kerjanya adalah dengan mengumpulkan energi

pada gelombang air laut kemudian gelombang air laut

tersebut akan memutar turbin pada generator. Gerakan dari

turbin tersebut akan menghasilkan energi listrik. Walaupun

belum banyak yang mengetahui mengenai energi gelombang

21
laut ini, akan tetapi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan

manusia kedepannya nanti.

6) Bahan Bakar Bio

Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal

dari makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Bahan

bakar bio yang berasal dari tumbuhan di antaranya tumbuhan

berbiji yang mengandung minyak, seperti bunga matahari,

jarak, kelapa sawit, kacang tanah, dan kedelai. Bahan bakar

tersebut dikenal sebagai biodiesel. Biodiesel dapat digunakan

untuk menggantikan solar. Singkong, ubi, jagung, dan sagu

dapat diubah menjadi bioetanol. Bioetanol dapat

menggantikan bensin ataupun premium. Bahan bakar bio

juga dapat berasal dari kotoran ternak. Bahan bakar tersebut

dikenal sebagai biogas. Kotoran ternak yang ada dimasukkan

ke dalam ruangan bawah tanah (lubang). Selain itu, bahan

bakar ini dapat juga dimanfaatkan untuk bahan bakar

kendaraan bermotor

d. Contoh Pemanfaatan Energi Alternatif

1) Energi matahari atau biasa dikenal sebagai energi surya.

Energi surya dimanfaatkan dan diubah menjadi energi listrik

dengan menggunakan panel surya. Cara kerjanya adalah

dengan menaruh panel surya tersebut diatas atap atau rooftop

yang langsung bertatapan dengan matahari. Dari sinar

matahari yang dihasilkan dan ditangkap oleh panel surya,

22
kemudian panel surya akan mengubahnya menjadi energi

listrik. Energi listrik tersebut dapat kita gunakan untuk

kebutuhan kita sehari hari jika memiliki panel surya pribadi.

2) Pemanfaatan energi air atau hydropower adalah seperti

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit listrik

tersebut biasanya berada pada bendungan. Cara kerjanya

adalah dengan memanfaatkan arus air yang kencang,

kemudian turbin pada generator akan bergerak. Dari gerakan

turbin tersebut, generator akan mengubah gerakan turbin

tersebut lalu akan menghasilkan energi listrik.

3) Pemanfaatan energi gelombang air laut adalah dengan

memanfaatkan arus gelombang air laut dengan cara

menggunakan turbin atau alat seperti kipas atau kincir angin.

Turbin tersebut diletakkan di dasar laut kemudian gelombang

air laut akan membuat turbin tersebut bergerak atau berputar.

Gerakan turbin tersebut kemudian akan diubah lalu

menghasilkan energi listrik.

4) Pemanfaatan energi angin adalah memanfaatkan hembusan

angin. Dengan menggunakan kincir angin, hembusan angin

akan membuat kincir angin bergerak atau berputar.

Kemudian hasil dari gerakan atau putaran kincir angin

tersebut akan menghasilkan energi listrik.

23
3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2013:2), belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Belajar merupakan proses yang bersifat internal (a purely

internal event) yang tidak dapat dilihat dengan nyata. Proses itu

terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami proses

belajar (Thobroni. 2016:16).

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang

dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu

konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang

relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak (Susanto. 2013:4).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada

seseorang sebagai hasil latihan maupun pengalaman yang terjadi

selama manusia tersebut hidup.

b. Pengertian Hasil Belajar

Makna hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi

pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif

24
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor sebagai hasil dari

kegiatan belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

anak setelah melalui kegiatan belajar. Untuk mengukur tingkat

penguasaan siswa selama proses pembelajaran, guru melakukan

evaluasi terhadap hasil belajar siswa dimana mencakup segala

hal yang dipelajari di kelas yang berkaitan dengan pembelajaran

yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa

diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah

belajar. Hasil belajar adalah perbahan-perubahan yang terjadi

pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto.

2013:5).

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Definisi

lain hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa

setelah melelui kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan

pencapaian tujuan pendidikan para peserta didik yang mengikuti

proses belajar mengajar.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom (dalam Poerwanti,

2011:122) pengklasifikasian hasil belajar ada tiga ranah yaitu

ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Berikut

adalah penjelasan dari ketiga ranah hasil belajar tersebut.

25
1) Ranah Kognitif

Menurut Bloom (dalam Nana, 2011:23) ranah

kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yaitu mengingat, memahami,

menerapkan, menguraikan, menilai, dan mencipta.

2) Ranah Afektif

Menurut Nana (2011:29) terdapat lima aspek pada

ranah afektif, yaitu receiving (sikap menerima),

responding (memberikan contoh), valuing (nilai),

organization (organisasi), dan characterization

(karakterisasi).

3) Ranah Psikomotor

Menurut Nana, (2011:22), ranah psikomotor

berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam tingkatan keterampilan,

yakni: gerakan refleks, keterampilan pada gerakan-

gerakan dasar, kemampuan perseptuan, kemampuan

dibidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan kemampuan

yang berkenaan dengan komunikasi.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui

26
kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil

belajar kognitif pada Pelajaran IPA materi Energi Alternatif.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

pada aspek kognitif adalah tes.

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman (dalam Susanto, 2014:12) hasil belajar

yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal.

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber

dari dalam siswa, yang memengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat

dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,

kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari

luar diri siswa yang memengaruhi hasil belajar yaitu

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

berantakan keadaan ekonominya, pertengkaran suami

27
istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya,

serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik

dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh

dalam hasil belajar siswa.

B. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran sebagai peristiwa penting dalam sebuah

pendidikan perlu ditingkatkan terutama dari segi kualitas, karena

kualitas proses pembelajaran akan mempengaruhi kualitas hasil belajar.

Proses pembelajaran dipengaruhi berbagai komponen yang terlibat di

dalamnya, seperti: tujuan pembelajaran, guru dan siswa, metode, media,

sumber belajar dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya

dituntut perbaikan-perbaikan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan

metode mengajar, model pembelajaran, serta sikap dan karakter guru

dalam mengelola proses pembelajaran agar keefektifan pembelajaran

dapat tercapai. Pembelajaran yang efektif harus melibatkan siswa secara

aktif untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kecakapan mencari,

menemukan, dan mengolah/memproses pengetahuan yang dimilikinya.

Dalam hal ini peranan guru bergeser pada merancang/mendesain suatu

pembelajaran, mulai dari persiapan materi, tujuan pembelajaran, model

pembelajaran, sampai pada evaluasi.

Pokok bahasan Energi Alternatif yang hampir seluruhnya berisi

teori-teori yang harus diketahui oleh siswa seringkali hanya

mengandalkan metode ceramah dari guru dan menuntut siswa

28
mengingat materi yang disampaikan. Hal ini membuat siswa pasif dan

kesulitan memahami materi pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan

model pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami dan

mengingat materi pelajaran dengan baik serta menuntut keterlibatan

siswa secara aktif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dalam

situasi yang menyenangkan. Salah satu model yang dapat digunakan

yaitu mind mapping (pemetaan pikiran). Mind mapping merupakan

suatu model pembelajaran dengan teknik mencatat yang

mengembangkan gaya belajar visual. Mind mapping memadukan dan

mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri

seseorang. Hal ini akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan

mengingat segala bentuk informasi.

Melalui model pembelajaran mind mapping siswa mengeluarkan

gagasannya dan mencatatnya secara kreatif dalam bentuk simbol, kata-

kata, gambar, serta garis-garis dengan berbagai warna. Adanya

kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak

dalam menyerap informasi yang diterima. Mind map yang dibuat sendiri

oleh siswa dapat membantu siswa mengingat dan memahami materi

pelajaran secara lebih mendalam karena dalam hal ini siswa

menciptakan media belajar sendiri. Selain itu, model pembelajaran mind

mapping juga menuntut keterlibatan siswa secara aktif untuk berdiskusi

dan bekerjasama dalam membangun pengetahuannya. Dengan demikian,

pembelajaran menjadi lebih bermakna dan pada akhirnya berdampak

pada meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

29
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Pembelajaran IPA kurang


menggunakan model mind
mapping Model Mind
Mapping Hasil Belajar
(X) (Treatmen) (Y)

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

Keterangan :

Variabel bebas (X) : Model Mind Mapping

Variabel terikat (Y) : Hasil Belajar

C. Kajian Empiris

Model pembelajaran Mind Mapping telah banyak digunakan dalam

beberapa penelitian. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil

belajar siswa. Berikut ini beberapa penelitian yang menggunakan model

Mind Mapping.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah, Rizki Nur (2019) dengan

judul ” Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap

Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN

2 Sidoharjo Pringsewu”. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan

30
adalah Quasy Exsperimental Design. Berdasarkan analisis hasil

penelitian dan pembahasan dari data penelitian diperoleh hasil uji

hipotesis menunjukkan thitung = 2.680 > ttabel = 2,021, sehingga

thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil

tersebut disimpulkann bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

Mind Mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPA kelas V SDN 2 Sidoharjo Pringsewu.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, Yesi Puspita (2019) dengan

judul “Pengaruh penggunaan metode Mind Mapping terhadap hasil

belajar IPA Materi alat pernapasan pada siswa kelas V SDN 76 Kota

Bengkulu”. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah eksperimen dengan metode Quasi Eksperimental. Populasi

dalam penelitian ini adalah kelas V di SDN 76 Kota Bengkulu,

terdiri dari tiga kelas, yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah kelas VB sebagai kelas eksperimen dan kelas VC sebagai

kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi alat

pernapasan kelas V di SDN 76 Kota Bengkulu. Hasil penelitian

dapat dilihat dari hasil posttest siswa kelas VB dengan nilai rata-rata

sebesar 66,22 dan hasil belajar kelas VC dengan nilai rata-rata

sebesar 56,08 dapat dibuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil

belajar siswa antara yang menggunakan metode Mind Mapping dan

yang tidak menggunakan metode Mind Mapping. Berdasarkan hasil

31
pengujian uji “t” terhadap kedua kelompok diperoleh thitung = 5,217

dan ttabel = 1,666 dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis Ha

diterima.

3. Penelitian lain dilakukan oleh Hardiyanto, David Yoga (2013)

dengan judul “Penerapan Mind Mapping sebagai Media dalam

Meningkatkan Kemampuan Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 1 Sengare Kabupaten Pekalongan”. Analisis data hasil belajar

siswa setelah tindakan siklus I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

53,57 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 25%. Setelah

tindakan siklus II nilai rata-rata 72,31 dengan ketuntasan belajar

klasikal 76,92%, sedangkan nilai rata-rata pada siklus III 89,64

dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 96,43%. Hasil analisis

aktivitas siswa pada tindakan siklus I diperoleh hasil 60% dengan

kriteria cukup. Aktivitas siswa pada siklus II mencapai 73,33%

dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus III mencapai 87%

dengan kriteria amat baik. Dapat disimpulkan bahwa Penerapan

Mind Mapping sebagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan

Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sengare dapat

meningkatkan kemampuan belajar serta aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

4. Penelitian lain dilakukan oleh Agustiani, Dessy (2013) dengan judul

“ Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi

Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas

32
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

2012/2013”. Pada siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar siswa

mencapai nilai 70,76 dan persentase 56,67% dengan kategori cukup

dimana siswa yang mencapai nilai diatas KKM yaitu 17 siswa. Pada

siklus II, skor rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai 84,03 dan

persentase 90% dengan kategori baik sekali dimana siswa yang

mencapai nilai diatas KKM yaitu 27 siswa. Pada siklus III, skor rata-

rata hasil belajar siswa mencapai nilai 96,13 dan persentase 100%

dengan kategori baik sekali dimana semua siswa telah mencapai

nilai diatas KKM. Pada aspek afektif, rata-rata perolehan siswa di

siklus I mencapai 42,6%, siklus II mencapai 65,5%, dan siklus III

mencapai 91,5%. Sedangkan pada aspek psikomotor, rata-rata

perolehan siswa di siklus I mencapai 78,1%, siklus II mencapai

93,6%, dan siklus III mencapai 100%. Dari hasil data-data yang

diperoleh selama penelitian, telah menunjukkan peningkatan hasil

belajar siswa pada setiap siklus dengan menggunakan Mind

Mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam di SD

Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, Karina Aprilia Anugrah (2016)

dengan judul “Penerapan Teknik Mind Mapping Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Tema Indahnya

Negeriku Kelas IV di SDN Sumber Lesung 01 Ledokombo Jember”.

Subjek penelitiannya yaitu siswa kelas IV SDN Sumber Lesung 01

Ledokombo Jember tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 45

33
siswa. Jenis penelitian adalah PTK, desain penelitian terdiri atas

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa aktivitas siswa prasiklus masih tergolong

Cukup Aktif dengan nilai rata-rata 43. Aktivitas belajar siswa pada

siklus I mengalami peningkatan sebesar 16 dengan nilai rata-rata 59

yang termasuk dalam kriteria Cukup Aktif. Aktivitas belajar siswa

pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 12 dengan nilai rata-

rata 71 yang termasuk dalam kriteria Aktif. Hasil belajar prasiklus

termasuk dalam kriteria Kurang dengan nilai rata- rata hasil belajar

prasiklus sebesar 54. Hasil belajar siswa siklus I mengalami

peningkatan sebesar 15 dengan nilai rata-rata 69 yang termasuk

dalam kriteria Sedang/Cukup. Hasil belajar siswa siklus II

mengalami peningkatan sebesar 6 dengan nilai rata-rata 75 dan

termasuk dalam kriteria Baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

penerapan teknik mind mapping dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumber Lesung 01 Ledokombo

Jember.

D. Hipotesis

Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara yang

kebenarannya masih harus diuji atau rangkuman simpulan teoritis yang

diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan proposisi

yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban

sementara atas pertanyaan penelitian. Jadi, hipotesis ialah jawaban

34
sementara yang harus diujikan lagi kebenarannya berdasarkan fakta dan

data yang diperoleh.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model Mind Mapping

terhadap hasil belajar IPA Materi Energi Alternatif kelas IV SD

Negeri Bimous Kabupaten Kupang

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan model Mind Mapping

terhadap hasil belajar IPA Materi Energi Alternatif kelas IV SD

Negeri Bimous Kabupaten Kupang

35
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

Kuantitatif yaitu metode penelitian pre-eksperimen atau pre-

experimental design dengan rancangan penelitian One Group Pretest-

Posttest design.

Arikunto (2013:90) menyatakan bahwa “desain penelitian adalah

rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar

(perkiraan) kegiatan yang akan dilaksanakan”. Desain penelitian adalah

rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti untuk dapat

menghasilkan penelitian yang baik. Desain penelitian mengarahkan

peneliti dalam setiap tahap atau proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang membantu peneliti dalam

pengumpulan dan menganalisis data. Untuk menjawab rumusan masalah

dan menguji hipotesis dari penelitian ini, maka jenis penelitian yang

digunakan adalah yaitu pre- experimental design.

Menurut Sugiyono (2018:112) dikatakan pre-experimental design,

karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh.

Mengapa?, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang

merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh

variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel

kontrol,dan sampel tidak dipilih secara random.

36
Rancangan eksperimen penelitian ini adalah One-Group Pretest-

Posttes Design. Sugiyono (2018:114) menyatakan bahwa One-Group

Pretest-Posttes Design adalah salah satu rancangan penelitian

eksperimen, dimana pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi

perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih

akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi

perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Pre-test Perlakuan Post-test

O1 X O2

Sumber: Sugiyono (2018:15)

Keterangan :

O1 : Nilai pretest sebelum diberi perlakuan


O2 : Nilai posttest setelah diberi perlakuan
X : Perlakuan/treatment
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Bimous

Materi Energi Alternatif. Dalam penelitian ini terdapat satu

kelompok eksperimen. Kelompok tersebut diberikan pretest (O1)

sebelum diberi perlakuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa. Setelah dilakukan Pretest, maka dilanjutkan dengan perlakuan

(X) dimana guru melaksanakan proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Mind Mapping. Selanjutnya,

setelah pelaksanaan pembelajaran maka dilakukan posttest (O2).

Perbedaan antara O1 dan O2 diasumsikan merupakan efek dari

treatment atau perlakuan.

37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Bimous yang

berlokasi di Bimous, Desa Oebesi, Kecamatan Amarasi Timur,

Kabupaten Kupang, pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018: 130) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan

pendapat di atas, maka ditetapkan subyek (populasi) dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bimous Tahun

Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 26 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018 : 131), sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta

didik kelas IV dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan

teknik Sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel . Hal

ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

orang(Sugiyono 2018:85). Jadi yang menjadi sampel dalam

penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV yaitu berjumlah 26 siswa.

38
D. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Sugiyono,2018:57). Adapun yang menjadi

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Variabel ini biasanya dsimbolkan dengan variabel (X).

Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Model Mind Mapping.

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini

biasanya disimbolkan dengan variabel (Y).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Materi Energi Alternatif Kelas IV SD Negeri

Bimous Kabupaten Kupang

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya akan lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga mudah diolah (Sugiyono,2018:166).

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua

jenis yaitu instrumen pembelajaran dan instrument pengukuran.

Instrument pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari

39
silabus, RPP, penilaian, LKPD, Bahan ajar. Sedangkan instrumen

pengukuran terdiri dari lembar observasi, soal test pemahaman konsep

(Pretest dan Posttest). Sebelum melakukan pengukuran maka peneliti

terlebih dahulu menyusun instrumen pembelajaran yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Instrument Pembelajaran

a. Silabus

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan

kurikulum berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan rancangan penilaian. Dengan kata lain, silabus

adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,

kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Trianto, 2014:246).

Penyusunan dan pengembangan silabus dalam penelitian ini yaitu

pada pembelajaran IPA kelas IV Materi Energi Alternatif yang

terdapat dalam Tema 2 Subtema 3.

b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan ataupun lebih.RPP dijabarkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai

40
Kompetensi Dasar. RPP yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

RPP pada pembelajaran IPA kelas IV Materi Energi Alternatif

yang terdapat dalam Tema 2 Subtema 3.

c. Penilaian

Penilaian dalam pendidikan merupakan proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

siswa. Kegiatan mengumpulkan informasi sebagai bukti untuk

dijadikan dasar menetapkan terjadinya perubahan dan derajat

perubahan yang telah dicapai sebagai hasil belajar siswa.

(Komalasari, 2013: 146)

d. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Widjajanti (2018:1) mengatakan lembar kerja peserta didik

(LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat

dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan

pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan

dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan

pembelajaran yang akan dihadapi. Sementara itu, menurut

Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah

lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

didik. Penyusunan LKPD mengacu pada tujuan pembelajaran yang

termuat dalam RPP.

e. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan salah satu bagian penting dalam proses

pembelajaran. Sebagaimana Mulyasa (2015:96) mengemukakan

41
bahwa bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber ajar

yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan

pembelajaran, baik yang bersifat khusus maupun yang bersifat

umum yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Setelah peneliti menyusun instrumen pembelajaran maka

langkah selanjutnya yaitu menyusun instrument pengukuran yang

akan dijelaskan sebagai berikut:

2. Instrument Pengukuran

Instrument pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrument soal test pemahaman konsep berupa (pretest dan posttest).

Instrumen tes bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan

konsep siswa terhadap materi pembelajaran setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan model mind mapping Tes ini terdiri dari

20 butir soal pilihan ganda.

Skor pemahaman konsep siswa akan dianalisis secara kuantitatif

berdasarkan pilihan jawaban siswa pada Pretest dan Posttest. Jawaban

dari siswa yang menjawab benar akan memperoleh skor 1 dan yang

salah memperoleh skor 0.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa

observasi, dokumentasi, dan tes yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2015: 204) observasi merupakan kegiatan

pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada

42
proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi

dua yaitu observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Jenis

observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi

partisipan. Observasi partisipan adalah metode pengumpulan data

yang digunakan untuk menghimpun data melalui pengamatan dan

penginderaan dimana peneliti terlibat langsung pada kegiatan

pelaksanaan pembelajaran dilapangan. Peneliti juga menggunakan

pedoman observasi sehingga akan memudahkan peneliti dalam

mengamati dan memperoleh informasi. Dan data diharapkan dapat

mendeskripsikan mengenai pengaruh

2. Dokumentasi

Arikunto (2014:158) menjelaskan bahwa dokumentasi adalah

mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda

dan sebagainya.” Dokumentasi diperlukan guna mempermudah

dalam menganalisis data, melengkapi data, dan menunjang

kevaliditasan data.

Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh

data mengenai jumlah siswa yang diteliti dan nama-nama siswa yang

diteliti serta dokumentasi mengenai proses penelitian yang dilakukan

peneliti.

3. Tes
Arikunto (2014:53) menjelaskan bahwa tes merupakan alat

atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

43
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan.

Peneliti menggunakan teknik tes untuk mengukur kemampuan

hasil belajar siswa menggunakan Model Mind Mapping pada materi

Energi Alternatif . Tes dalam penelitian ini yaitu pretest dan

posttest.Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal

subyek penelitian. Sedangkan posttest untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan.

G. Teknik Analisis Data

Pada saat perlakuan diberikan, dilakukan pengumpulan data.

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya

dilakukan analisis data. Analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

(Sugiyono. 2018:226).

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik

inferensial. Statistik inferensial disebut statistik probabilitas, karena

kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel

itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari

data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai

peluang kesalahan dan kebenarannya yang dinyatakan dalam bentuk

persentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila

44
peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercayaan 99% (Sugiyono.

2018:228)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan peluang kesalahan

5% dengan taraf kepercayaan 95%. Adapun analisis data dalam

penelitian ini yaitu, analisis data terkait pemahaman siswa pada konsep

IPA khususnya materi Energi Alternatif

1. Teknik Analisis Tes

a. Uji Validitas

Pengukuran valid atau tidaknya kuesioner ditentukan oleh

validitas. Kuesioner dikatakan valid jika data yang sesungguhnya

terjadi pada objek dapat mengungkapkan dengan pasti apa yang

akan diteliti (Sugiyono 2018: 172).

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan rumus korelasi product moment atau bantuan

program SPSS. Riadi (2016:214) menjelaskan bahwa korelasi

product moment selain digunakan untuk mengukur seberapa kuat

hubungan antara variabel X dengan variabel Y, juga dapat

digunakan untuk menentukan validitas suatu instrumen berbentuk

data interval seperti skor angket Skala Likert, Semantic Diferensial,

Skor Tes Essay (Uraian) Maupun Data Dikotomi seperti Skala

Guttman dan Test Multiple Choice (Pilihan Ganda). Oleh karena

itu, peneliti menggunakan product moment sebab dalam penelitian

45
ini, peneliti menggunakan teknik Tes Multiple choice yang terdiri

dari 20 butir soal pilihan ganda.

Rumus :

r=

keterangan :

r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
∑ 𝑋𝑌 = jumlah total data XY
∑𝑋 = jumlah total data variabel X
∑𝑌 = jumlah total data variabel Y
Untuk uji validitas dengan kriteria sebagai berikut :

a) jika rhitung > rtabel, maka item kuesioner dikatakan valid.

b) jika rhitung < rtabel, maka item kuesioner dikatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas maka langkah selanjutnya yaitu

melakukan uji reliabilitas. Reliabilitas adalah alat yang digunakan

untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variable.

Kuesioner dapat dikatakan reliable jika indikator yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

tetap menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2018:173).

Riadi (2016:214) menjelaskan juga bahwa setelah butir-butir

instrument yang sudah valid perlu dilakukan uji konsistensi internal

(uji reliabilitas). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah menggunakan metode Alpha Cronbach.

46
Rumus Alpha Cronbach:

𝑘 ∑ 𝑠𝑖2
𝛼= × (1 − 2 )
𝑘−1 𝑠𝑡

Keterangan:

𝛼 = koefisien reliabilitas
𝑘 = banyaknya butir yang valid
𝑠𝑖2 = varian skor total
𝑠𝑡2 = varian skor butir

Setelah memperoleh hasilnya maka konsultasikan koefisien

reliabilitas dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 Koefisien reliabilitas

Koefisien Reliabilitas (𝑎) Interpretasi


0,80 ≤ 𝑎 1 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 ≤ 𝑎 1 < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ 𝑎 < 0,60 Cukup
0,20 ≤ 𝑎 < 0,40 Rendah
0,00 ≤ 𝑎 < 0,20 Sangat rendah
Sumber: Riadi (2016:219)

2. Pemahaman Konsep Peserta Didik

Data yang diperoleh dari tes pemahaman konsep peserta didik

adalah data kuantitatif berupa skor Pretest dan Posttest untuk

mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada konsep IPA

khususnya materi energi alternatif. Setelah data diperoleh maka

langkah selanjutnya akan dianalisis. Analisis dalam penelitian ini

terdiri dari dua langkah yaitu:

47
a. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang dimaksudkan meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat bertujuan untuk

mengetahui keabsahan data dan data yang diperoleh dari skor

Pretest dan Posttest dipastikan mempunyai varian yang homogen

serta distribusi normal atau tidak.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui suatu data

terdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS for windows versi

16. Setelah data diketahui terdistribusi normal dilakukan uji t.

Kriteria pengujian data untuk pengambilan keputusan menurut

Riadi (2016:122), yaitu:

H0 : Populasi nilai variabel berdistribusi normal

Ha : Populasi nilai variabel tidak berdistribusi normal

ketentuan penerimaan/penolakan sebagai berikut:

Jika nilai signifikan > α (0,05), maka data terdistribusi normal.

Jika nilai signifikan< α (0,05),maka data terdistribusi tidak

normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah data penelitian dari dua buah distribusi data

atau lebih memiliki variansi-variansi yang sama atau tidak. Uji

48
ini menggunakan Uji Levene’s test. Purwanto (Verdiana, 2019:

27). Jika angka signifikan uji Levene’s Sig > 0,05 maka sebaran

data homogen, tetapi jika angka signifikan uji Levene’s Sig <

0,05 maka sebaran data tidak homogen.

b. Uji Hipotesis

Setelah mengetahui data terdistribusi normal dan memiliki

variansi yang homogen, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis.

Teknik analisis untuk uji hipotesis menggunakan uji-t.

Uji-t digunakan untuk mengetahui perbedaan kondisi

sebelum dan setelah perlakuan (Riadi, 2016:246). Dari perbedaan

tersebut maka dapat dilihat apakah terdapat pengaruh model

pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar atau tidak.

Rumus uji-t dapat dilihat sebagai berikut:

∑ 𝑑𝑖
𝑡=
2 2
√𝑁 ∑ 𝑑 𝑖 −(∑ 𝑑𝑖 )
𝑁−1

Keterangan :

t = nilai t

d = selisih nilai pretest dan posttest

N = jumlah sampel

Setelah memperoleh hasilnya maka untuk menguji

signifikansi uji-t dilakukan dengan menguji nilai uji-t hitung yang

ditemukan dengan nilai tabel t distribusi student pada taraf

kesalahan 0,05 (α = 5%) dan dk = N-1(Riadi, 2016:247).

49
keterangan:
Harga dk = N-1
dk = derajat kebebasan
N = jumlah sampel
Riadi (2016:92) menyatakan bahwa pada pengujian

menggunakan SPSS untuk penerimaan/penolakan maka dilakukan

dengan membandingkan nilai probabilitas atau signifikan dengan

nilai a, yaitu:

- Jika nilai signifikan < α (0,05) dan thitung > ttabel maka Ha

diterima dan H0 ditolak

- Jika nilai signifikan > α (0,05) dan thitung < ttabel maka H0

diterima dan Ha ditolak

50
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SD N Bimous

a) Lokasi Sekolah

SD Negeri Bimous berlokasi di Bimous, Desa Oebesi,

kecamatan Amarasi timur, Kabupaten Kupang.

b) Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah Dasar (SD) Negeri Bimous

Terwujudnya anak didik yang terampil, bertaqwa, berbudi

pekerti luhur, serta peningkatan profesionalisme guru.

b. Misi sekolah Dasar (SD) Negeri Bimous

1) Memberikan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Memupuk/menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap

sesama manusia dan lingkungannya.

3) Membiasakan siswa hidup bersih.

4) Menerapkan sikap disiplin dan bertanggug jawab.

5) Mengembangkan nilai-nilai budi pekerti luhur.

6) Meningkatkan profesionalisme guru/ personil.

c) Jumlah tenaga pendidik dan siswa SD Negeri Bimous

Jumlah tenaga pendidik dan siswa SD Negeri Bimous tahun

ajaran 2021/2022 dapat dilihat pada tabel berikut:

51
Tabel 4.1
Jumlah tenaga pendidik SD N Bimous
No Uraian Jumlah
1 Kepala Sekolah 1
2 Guru Kelas 6
3 Tata Usaha 1
4 Jumlah Guru PNS 4
5 Jumlah Guru Non PNS 5
Sumber : Dokumen SD Negeri Bimous, TA: 2021/2022

Adapun jumlah seluruh siswa SD Negeri Bimous tahun

ajaran 2021/2022 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Jumlah seluruh siswa SD N Bimous
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan Rombel
1 I 6 7 1
2 II 9 5 1
3 III 5 6 1
4 IV 19 7 1
5 V 10 9 1
6 VI 12 8 1
Jumlah 61 42 6
Jumlah Seluruhnya 103 Orang
Sumber : Dokumen SD Negeri Bimous, TA: 2021/2022

2. Deskripsi Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bimous yang

berlokasi di Desa Oebesi, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten

Kupang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil Tahun

52
Ajaran 2021/2022 tepatnya dari tanggal 12 Oktober sampai dengan

12 November 2021.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV, Populasi dalam

penelitian ini adalah jumlah siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa

dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas IV dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan

teknik Sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (

Sugiyono 2018 : 85) Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini

yaitu seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa.

Deskripsi pembelajaran menggunakan model mind mapping

yang dilaksanakan oleh peneliti dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Peneliti memulai pembelajaran dikelas dengan menyapa

siswa dan bernyanyi bersama setelah itu menyampaikan

tujuan pembelajaran

Gambar 4.1
Peneliti Membuka Pembelajaran Dalam Kelas

53
2) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok dan

memberikan bahan ajar berupa materi tentang energi

alternatif

Gambar 4.2
Pembagian Kelompok

3) Peneliti membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

kepada setiap kelompok yang telah dibuat oleh peneliti

Gambar 4.3
Peneliti Membagikan LKPD

54
4) Peneliti menjelaskan cara membuat mind mapping untuk

materi Energi alternatif

Gambar 4.4
Peneliti Menjelaskan Cara Membuat Mind Mapping
untuk Materi Pembelajaran

5) Setiap kelompok membaca petunjuk atau langkah-langkah


yang ada pada LKPD dan mengerjakan dengan teliti

Gambar 4.5
Setiap Kelompok Mengerjakan LKPD Yang Dibagikan

55
6) Peneliti mengontrol dan mengarahkan setiap kelompok
dalam proses pembuatan mind mapping untuk materi energi

alternatif

Gambar 4.6
Peneliti Mengontrol dan Mengarahkan Setiap Kelompok
Dalam Pembuatan Mind Mapping

7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil mind mapping

mereka didepan kelas

Gambar 4.7
Kelompok Mempresentasikan Hasil Mind Mapping

56
8) Peneliti melakukan tes kepada siswa setelah melakukan
perlakuan dengan menggunakan model mind mapping

Gambar 4.8
Peneliti Membagikan Soal Posttest Untuk Dikerjakan
Siswa

3. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen diberikan kepada siswa kelas IV yang

adalah sampel penelitian, sebagai alat ukur hasil belajar peserta

didik, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen penelitian kepada 20

siswa. Uji instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang baik

atau belum.

Adapun yang digunakan dalam pengujian ini meliputi:

validitas tes dan reliabilitas tes dan menggunakan bantuan statistical

package for the social science (SPSS).

a. Uji Validitas Soal

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya

butir soal tes yang akan digunakan pada saat penelitian.

57
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes berupa pilhan ganda.

Sebelum instrumen disajikan, terlebih dahulu dilakukan analisis

uji coba instrumen. Uji coba dilakukan pada 20 siswa. Hasil

analisis uji validitas instrumen tes ini menggunakann rumus

korelasi pearson product moment dengan menggunakan bantuan

SPSS, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Soal
Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan
1 0.627 0.444 Valid
2 0.742 0.444 Valid
3 0.537 0.444 Valid
4 0.568 0.444 Valid
5 0.601 0.444 Valid
6 0.641 0.444 Valid
7 0.491 0.444 Valid
8 0.508 0.444 Valid
9 0.534 0.444 Valid
10 0.560 0.444 Valid
11 0.567 0.444 Valid
12 0.451 0.444 Valid
13 0.513 0.444 Valid
14 0.580 0.444 Valid
15 0.567 0.444 Valid
16 0.322 0.444 Tidak Valid
17 0.470 0.444 Valid
18 0.258 0.444 Tidak Valid
19 0.258 0.444 Tidak Valid
20 -0.090 0.444 Tidak Valid
Sumber: Penulis

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil

perhitungan validitas butir soal tes terhadap 20 soal yang telah

diuji cobakan menunjukkan bahwa item soal yang tergolong

58
valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 17. sedangkan item soal tergolong tidak valid yaitu soal

nomor 16, 18, 19, 20. Dengan demikian, item yang tidak valid

tersebut dibuang dan tidak digunakan pada saat penelitian.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 20 butir soal pilihan

ganda yang diuji, hanya 16 nomor soal yang dapat digunakan

dalam penelitian.

b. Uji Reabilitas Soal

Setelah dilakukan uji validitas, item soal yang valid

kemudian diujikan reliabilitasnya. Instrumen yang dikatakan

reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang

sama. Berikut tabel perhitungan reliabilitasnya.

Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items Kesimpulan
RELIABEL
0,860 16
Instrumen soal dengan
kriteria sangat tinggi
Sumber: Penulis

Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan

dengan bantuan SPSS 16, Nilai korelasi cronbach alpha =

0,860. maka, reliabilitas soal termasuk kedalam instrumen soal

dengan kriteria sangat tinggi. bila dibandingkan dengan rtabel

59
0,444 maka rhitung lebih besar dari rtabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa instrumen soal reliabel.

4. Hasil Analisis Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

yang didapat peneliti merupakan data yang berdistribusi normal

atau tidak. Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap data nilai

pretest dan posttest dari 1 kelas saja (One Grup) yaitu kelas IV.

Uji ini menggunakan Uji Kolmograv-Smirnov dengan bantuan

SPSS for windows versi 16. Hasil uji normalitas data penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre-Test Post-Test
N 26 26
a
Normal Parameters Mean 45.35 79.85
Std. Deviation 12.656 5.372
Most Extreme Absolute .152 .278
Differences Positive .137 .278
Negative -.152 -.183
Kolmogorov-Smirnov Z .773 824
Asymp. Sig. (2-tailed) .588 .306

a. Test distribution is Normal.


Sumber: Penulis

60
Berdasarkan sajian data pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa

nilai signifikan yaitu 0,588 untuk pretest dan 0.306 untuk

posttest, sehingga karena nilai pre test dan nilai post test > 0,05.

maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas

untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians

yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data dilakukan

dengan menggunakan uji Levene’s test. Hasil uji homogenitas

data penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini:

Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Pretest-Postest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.887 1 50 .426
Sumber: Penulis

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas dapat

diketahui bahwa nilai signifikansi untuk tes homogenitas

adalah sebesar 0,426. Karena nilai signifikansi > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa nilai pretest dan posttest

mempunyai varian yang sama atau homogen.

61
c. Uji Hipotesis

Setelah mengetahui data terdistribusi normal dan memiliki

variansi yang homogen, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh model mind mapping terhadap hasil belajar IPA materi

Energi Alternatif kelas IV SD N Bimous Kabupaten Kupang.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

- Jika nilai signifikan < α (0,05) dan thitung > ttabel maka Ha

diterima dan H0 ditolak

- Jika nilai signifikan > α (0,05) dan thitung < ttabel maka H0

diterima dan Ha ditolak

Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1
Pre-Test - Post- 34.500 11.407 2.237 39.107 29.893 15.422 25 .000
Test
Sumber:Penulis

62
Berdasarkan hasil analisis Paired Samples Test pada tabel 4.7,

diperoleh nilai thitung sebesar 15.422 dan memiliki nilai signifikansi

0,000. karena nilai signifikansi 0,000 < 0.05 , dan nilai thitung > ttabel

yakni 15.422 < 2.060, sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima

H0 ditolak. dengan demikian ada perbedaan hasil belajar antara siswa

yang sebelum diajarkan menggunakan mind mapping(pretest) dan

sesudah diajarkan menggunakan mind mapping (posttest). Hal ini

diperkuat dengan perbedaan nilai mean (rata-rata) dari nilai pretest

dan nilai posttest. Dengan nilai rata-rata pretest yakni 45.35 dan nilai

posttest 79.85

B. PEMBAHASAN

Pembahasan dalam penelitian ini diarahkan pada variabel bebas

yang diteliti yaitu model mind mapping terhadap variabel terikat (hasil

belajar IPA) pada materi energi alternatif kelas IV SD Negeri Bimous

Kabupaten Kupang

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk

menguji adanya pengaruh signifikan model mind mapping terhadap hasil

belajar IPA materi energi alternatif kelas IV SD Negeri Bimous

Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas

IV yang sebagai sampel penelitian. Jumlah sampel penelitian adalah 26

siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Buzan (2019:4) menyatakan bahwa Mind Mapping merupakan suatu

teknik mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan

pikiran-pikiran dengan sangat sederhana. Windura (2013:12)

63
menyatakan bahwa mind mapping merupakan sistem belajar dan berpikir

yang mencerminkan secara visual apa yang terjadi pada otak saat belajar

dan berpikir.

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model mind mapping

dimulai dengan guru membuka pelajaran, guru menyampaikan apersepsi,

motivasi, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa dibentuk

menjadi beberapa kelompok, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk membaca senyap materi tentang energi alternatif, siswa

membuat catatan kecil berdasarkan materi yang dibaca tadi, Guru

menjelaskan cara membuat mind mapping untuk materi energi alternatif,

siswa berbagi dan berdiskusi tentang catatan yang telah dibuat, tiap

kelompok membuat mind mapping sesuai kreativitas masing-masing,

setelah selesai, guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan

mind mapping yang telah dibuat; dan kelompok lain menanggapi, guru

memberi umpan balik dan mengulas materi yang telah didiskusikan,

kemudian bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, dan guru

menutup pelajaran. Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka model

mand mapping mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses

pembelajaran. Model mind mapping digunakan untuk melihat

pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan yaitu pengaruh

penggunaan model Mind Mapping terhadap hasil belajar IPA Materi

Energi Alternatif kelas IV SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang

ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal dapat dibuktikan

64
pada hasil perhitungan uji-t memiliki nilai t test sebesar 15.422 lebih

besar dari (>) dari nilai t tabel pada taraf signifikansi 95% dan d.b.

(derajat kebebasan) 25 adalah 2.060. Peningkatan tersebut dapat dilihat

dari selisih rata-rata hasil belajar pada saat pretest dan posttest, saat

pretest nilai rata-rata(mean) sebesar 45.35 kemudian pada saat posttest

terjadi peningkatan rata-rata(mean) menjadi 79.85. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata peningkatan adalah 34.5. Peningkatan

tersebut juga dapat dilihat dari nilai signifikan pada uji t lebih kecil dari

0.05 yaitu 0,000. Jadi berdasarkan kriteria keputusan

penerimaan/penolakan maka H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu,

dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada model mind

mapping terhadap hasil belajar IPA Materi Energi Alternatif kelas IV SD

Negeri Bimous Kabupaten Kupang.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, membuktikan bahwa model mind

mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Energi Alternatif

kelas IV SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang. Jadi dengan

menggunakan model mind mapping siswa menjadi lebih aktif dalam

proses pembelajaran dan siswa dapat memahami materi energi alternatif

secara jelas melalui pembuatan mind mapping oleh siswa itu sendiri.

Dengan model mind mapping, memudahkan siswa dalam mengingat

materi yang cukup banyak karena siswa dapat menyusun inti-inti yang

penting dari materinya ke dalam bentuk peta yang disertai gambar,

simbol, dan berbagai warna yang memudahkan peserta didik dalam

mengingat dan memahami materi dan proses pembelajaran dapat

65
menyenangkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Alamsyah (Susanto,

2011:19) yang menyatakan bahwa kelebihan model mind mapping yaitu:

1. dapat melihat gambaran materi secara menyeluruh dengan jelas

2. menarik perhatian mata dan tidak membosankan

3. memudahkan kita berkonsentrasi

4. proses pembuatannya menyenangkan karena melibatkan gambar-

gambar, warna-warna dan lain-lain

5. mudah mengingatnya karena ada penanda-penanda visualnya.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yakni

hasil penelitian Istiqomah, Rizki Nur (2019) tentang “Pengaruh Model

Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 2 Sidoharjo Pringsewu”.

diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan model mind mapping

memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV

hal tersebut ditunjukan pada hasil belajar dalam kelompok eksperimen

diperoleh rata-rata = 82,2 dan dalam kelompok kontrol diperoleh rata-

rata = 74,9 artinya ada perbedaan nilai pada kelas yang yang diberikan

perlakuan dan kelas yang tidak diberi perlakuan.hal ini didukung oleh

hasil uji hipotesis menunjukkan t hitung= 2.680 > ttabel = 2,021, sehingga

thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima, yang berarti ada pengaruh model pembelajaran Mind Mapping

terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas V

SDN 2 Sidoharjo Pringsewu. Sari, Yesi Puspita (2019) yang meneliti

tentang “Pengaruh penggunaan metode Mind Mapping terhadap hasil

66
belajar IPA Materi alat pernapasan pada siswa kelas V SDN 76 Kota

Bengkulu”. diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan model mind

mapping memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA

materi alat pernapasan pada siswa kelas V SDN 76 Kota Bengkulu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model

mind mapping terhadap hasil belajar IPA Materi Energi Alternatif kelas IV

SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang.

67
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan

menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian pre-

eksperimen atau pre-experimental designs dengan rancangan penelitian

One Group Pretest-Posttest design, ” Pengaruh model mind mapping

terhadap hasil belajar IPA Materi Energi Alternatif kelas IV SD Negeri

Bimous Kabupaten Kupang” dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar siswa pada pembelajaran energi alternatif. Hal ini dibuktikan

dengan data hasil penelitian yang dilakukan peneliti yang menunjukan

bahwa adanya perbedaan dari nilai posttest dan nilai pretest yaitu nilai rata-

rata pretest sebesar 45.35 dan nilai rata-rata posttest menjadi 79,85. Nilai

uji thitung juga lebih besar (>) dari nilai ttabel, yaitu nilai thitung = 15.422 dan

nilai ttabel = 2.060. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari selisih rata-rata

hasil belajar pada saat pretest dan posttest, saat pretest nilai rata-rata(mean)

sebesar 45,35 kemudian pada saat posttest terjadi peningkatan rata-

rata(mean) menjadi 78,85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata peningkatan adalah 34.5. Peningkatan tersebut juga dapat dilihat dari

nilai signifikan pada uji t lebih kecil dari 0.05 yaitu 0,000. Maka

berdasarkan kriteria keputusan penolakan yaitu tolak H0 dan Ha diterima.

Berdasarkan data tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan model mind mapping terhadap hasil belajar IPA

Materi Energi Alternatif kelas IV SD Negeri Bimous Kabupaten Kupang.

68
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat peneliti

sampaikan yaitu:

1. Bagi siswa, diharapkan mampu meningkatkan semangat dan

hasil belajarnya, tidak hanya pada mata pelajaran IPA tetapi juga

pada mata pelajaran yang lain

2. Bagi guru, diharapkan dalam proses pembelajaran mampu

menggunakan metode pembelajaran dengan baik dan

menggunakan berbagai metode pembelajaran salah satunya

metode eksperimen.

3. Bagi sekolah, diharapkan agar selalu memberikan motivasi dan

dukungan kepada guru-guru dalam meningkatkan hasil belajar

siswa

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat

menjadi referensi dalam penelitiannya.

69
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan


Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Buzan, Tony. 2019. Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta:PT Gramedia


Pustaka Utama

Buku Siswa, 2016 Tema : Selalu Berhemat Energi, Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Buku Guru, 2016 Tema : Selalu Berhemat Energi, Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran.


Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hardiyanto, David Yoga. 2013. Penerapan Mind Mapping sebagai Media


dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar IPA pada Siswa Kelas
IV SD Negeri 1 Sengare Kabupaten Pekalongan.

Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Energi_alternatif, diakses pada 02 juni


2021)

Istiqomah, Rizki Nur (2019) ” Pengaruh Model Pembelajaran Mind


Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SDN 2 Sidoharjo Pringsewu

Komalasari, K. 2013. Pembelajaran Kontekstual, Konsep, Dan Aplikasi.


Bandung: Refika Aditama

Mulyasa. 2015. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran


Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

Nana, S. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Permendikbud No 65 Tahun 2013.Standar Proses Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP). Jakarta: Depdiknas

Poerwanti, E. 2008. Asesmen Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Riadi, Edi. 2016. Statistika penelitian (Analisis Manual dan IMB SPSS).
Yogyakarta: CV Andi Offset.

70
Shoimin, A. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Prenadamedia Group.

Susanto, H. B. 2011. “Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan


Teknik Mind Mapping (Peta Pikiran) pada Materi Fungsi Alat
Tubuh Manusia Siswa Kelas IV Semester Ganjil SDN Penataan
Winongan Pasuruan Tahun Ajaran 2011/2012.” Tidak Diterbitkan.
Skripsi. Jember: Program Sarjana Universitas Jember.

Thobroni. 2016. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Trianto, T. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan


Kontekstual. Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013. Jakarta: Prenadamedia Group.

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. 2012. Jakarta: Sinar Grafika

Verdiana. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing


Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Ipa
Siswa Pada Materi Cahaya. Malang: Universitas Negeri Malang.

Widjajanti, E. 2018. Kualitas Lembar Kerja Siswa. (Online), (Http://Staff.U


ny.Ac.Id/.html) diakses 07 Oktober 2020

Windura, Susanto. 2013. Mind Mapping untuk Siswa, Guru dan Orang Tua.
Jakarta: Elex Media.

71
LAMPIRAN
SILABUS

SatuanPendidikan : SD Negeri Bimous

Kelas / Semester : IV/ I

Tema 2 : Selalu Berhemat Energi

Sub Tema 3 : Energi Alternatif

Pembelajaran : 1 (3 x 35 Menit)

KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

73
Mata Kompetensi Dasar Indikator Materi Karakteristik Penilaian Sumber
Pelajaran Pelajaran Siswa Yang Belajar
Diharapkan

IPA 3.5 Mengidentifikasi berbagai 3.5.1 Mengidentifikasi Energi Religius 1. Penilaian Buku Guru
sumber energi, perubahan macam-macam sumber Alternatif Nasionalis pengetahuan Dan Buku
bentuk energi, dan sumber energi alternatif dan Mandiri 2. Teknik Tes Siswa Tema
energi alternatif (angin, air, manfaatnya dalam Gotong Tulis 2 : Selalu
matahari, panas bumi, bahan kehidupan sehari-hari. royong Berhemat
bakar organik, dan nuklir) dalam Integritas Energi Kelas
kehidupan sehari-hari 4 (Buku
Tematik
Terpadu
4.5 Menyajikan laporan 4.5.1 Menyajikan laporan Kurikulum
hasil pengamatan dan dalam bentuk mind 2013,
penelusuran informasi tentang mapping hasil pengamatan Jakarta:
berbagai perubahan bentuk tentang perubahan bentuk Kementerian
energi energi alternatif dalam Pendidikan
kehidupan sehari-hari dan
Kebudayaan,
2013).

74
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD N Bimous


Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Sub Tema 3 : Energi Alternatif
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis


dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


IPA

Kompetensi Indikator

3.5 Memahami berbagai sumber energi, 3.5.1 Mengidentifikasi


perubahan bentuk energi, dan sumber macam-macam sumber energi
energi alternatif (angin, air, matahari, alternatif dan manfaatnya
panas bumi, bahan bakar organik, dan dalam kehidupan sehari-hari.
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

76
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menyajikan laporan
dan penelusuran informasi tentang dalam bentuk mind mapping
berbagai perubahan bentuk energi. hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi
alternatif dalam kehidupan
sehari-hari

C. TUJUAN
1. Melalui kegiatan membaca teks sumber energi alternatif dan
berdiskusi siswa mampu mengidentifikasi macam-macam sumber
energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Melalui kegiatan membaca teks sumber energi alternatif siswa
mampu mengidentifikasi manfaat energi alternatif dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar
3. Setelah berdiskusi siswa mampu menyajikan laporan dalam bentuk
peta pikiran hasil pengamatan tentang macam-macam energi
alternatif dan perubahan bentuk energi alternatif dalam kehidupan
sehari-hari dengan tepat

D. MATERI PEMBELAJARAN
Energi Alternatif

E. MODEL PEMBELAJARAN
Model : Mind Mapping
Metode : Diskusi dan tanya jawab

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan 15 Menit

77
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu siswa.
Religius
Menyanyikan lagu “Garuda
Pancasila” bersama-sama. Nasionalis
Pembiasaan Membaca 15 menit.
Literasi
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.

Inti Dengan bimbingan guru, Siswa dibagi 90 Menit


kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 2-4 orang
Siswa membaca senyap teks tentang
sumber energi alternatif.
Siswa menuliskan macam-macam
energi alternatif, ciri- ciri dan
keberadaannya saat ini berdasarkan
teks, ke dalam bentuk peta pikiran
yang tersedia.
Guru menjelaskan langkah-langkah
membuat mind mapping/ peta pikiran
materi energi alternatif secara garis
besar di papan tulis
Guru membagikan LKPD kepada
setiap kelompok
Siswa menerima LKPD dan
mendengarkan penjelasan cara
mengerjakan LKPD.
Dengan bimbingan guru, Siswa

78
membuat Mind Mapping (Peta Pikiran)
pada selembar kertas yang dibagikan
oleh guru. siswa menuliskan informasi
yang didapatkan dari teks bacaan
sumber energi alternatif. (Berupa
LKPD)
Setelah selesai, perwakilan setiap
kelompok maju untuk
mempresentasikan hasil kerja mind
mapping mereka.
Guru dan siswa mendengarkan
presentasi serta memberi apresiasi
kepada kelompok yang tampil
Siswa diminta memberikan
komentar/masukan terhadap hasil
LKPD kelompok lain.
Setelah semua kelompok selesai
presentasi, Dengan bimbingan guru,
siswa kembali ke tempat duduknya
masing-masing (bukan dalam bentuk
kelompok lagi tapi terpisah)
Guru membagikan soal evaluasi
kepada masing-masing siswa untuk
dikerjakan
Setelah selesai mengerjakan soal
evaluasi, setiap siswa maju kedepan
untuk mengumpulkan hasil ujiannya.

Penutup Guru dan siswa menyimpulkan 15 Menit


pembelajaran hari ini.
Guru memberikan penguatan
Siswa mengerjakan Evaluasi

79
Siswa mendengarkan pesan moral
yang disampaikan guru.
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing oleh
dipimpin oleh seorang siswa.

G. MEDIA dan SUMBER BELAJAR


Media

- Gambar-Gambar Energi Alternatif


Sumber Belajar

- Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas IV


(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

- Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas IV (Buku


Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).

H. PENILAIAN
Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis

80
BAHAN AJAR

A. Energi Alternatif
Sumber energi alternatif merupakan sumber energi yang bukan
sumber energi tradisional. Sumber energi tradisional adalah bahan bakar
fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Sumber energi alternatif
yang dikembangka
saat ini memanfaatkan sumber energi yang tersedia di alam dan tidak
akan habis, yaitu matahari, angin, air, dan panas bumi.
1. Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama di bumi. Hampir
semua energi yang berada di bumi berasal dari matahari. Selama
ini matahari dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia seperti
menjemur baju, menjemur makanan dan lain – lain. Selain itu
juga panas matahari di pagi hari juga bermanfaat bagi kesehatan
manusia.
Panas matahari diubah menjadi energi listrik menggunakan
alat yang dinamakan panel surya atau Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS).

81
Panel surya ini biasa kita lihat di atas lampu pinggir jalan
atau tol, dan juga di atap rumah. Namun masih jarang yang
menggunakan panel surya ini.

Energi Alternatif Matahari

2. Angin
Angin adalah gerakan udara di permukaan bumi yang terjadi
karena tekanan udara. Angin telah dimanfaatkan sejak dulu
sebagai sumber energi pada perahu layar dan kincir angin
tradisional.
Energi Angin yang dihembuskan kemudian diubah oleh
kincir angin menjadi sebuah energi. Kincir angin yang
menghasilkan energi disebut turbin angin.
Walaupun turbin angin itu terlihat memiliki baling baling
yang besar dan berat, namun energi yang dihasilkan juga besar.
Kemudian putaran dari baling baling kincir angin tersebut diubah
oleh generator menjadi energi listrik. Dibanding panel surya,
turbin angin tidak terpengaruh oleh cuaca dan musim, karena
hembusan angin setiap saat selalu ada dibanding panas matahari.

Energi Alternatif Angin

82
3. Air
Air yang deras merupakan sumber energi gerak. Energi itu
biasa dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Oleh
karena itu, di PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dibuat
bendungan air di tempat yang tinggi. Air yang dibendung
tersebut, kemudian dialirkan menurun sehingga akan mengalir,
seperti air terjun yang deras.

Energi Alternatif Air

4. Panas Bumi
Energi panas bumi (energi geotermal) merupakan energi
yang berasal dari panas yang disimpan di bawah permukaan
bumi. Pusat bumi terbentuk dari lapisan batuan yang sangat
panas. Hal itu menunjukkan bahwa bumi merupakan sumber
energi panas yang sangat besar.

Energi Panas Bumi

5. Gelombang air laut


Gelombang air laut saat memecah di pantai menghasilkan
banyak energi. Energi ini dapat diubah menjadi energi listrik.
Cara kerjanya adalah dengan mengumpulkan energi pada
gelombang air laut kemudian gelombang air laut tersebut akan

83
memutar turbin pada generator. Gerakan dari turbin tersebut
akan menghasilkan energi listrik.

Gelombang Air Laut


6. Bahan Bakar Bio
Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari
makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan.
Contoh bahan bakar bio:
a. Biodiesel dapat digunakan untuk menggantikan solar
yang terbuat dari tumbuhan berbiji yang mengandung
minyak, seperti bunga matahari, jarak, kelapa sawit,
kacang tanah, dan kedelai.
b. Bioetanol dapat menggantikan bensin ataupun premium
yang terbuat dari Singkong, ubi, jagung, dan sagu
c. Biogas berasal dari kotoran ternak. Kotoran ternak yang
ada dimasukkan ke dalam ruangan bawah tanah (lubang).
Selain itu, bahan bakar ini dapat juga dimanfaatkan untuk
bahan bakar kendaraan bermotor maupun bahan bakar
untuk memasak

Bahan Bakar Bio

B. Manfaat Energi Alternatif


Mengapa kita memerlukan energi alternatif ? karena bahan bakar
alternatif adalah jalan keluar dari ketergantungan dan ancaman minyak

84
bumi yang akan segera habis. Dan juga bahan bakar alternatif memiliki
banyak manfaat jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Berikut
adalah beberapa manfaat sumber energi alternatif :

1) Dapat digunakan secara terus menerus dan tidak akan pernah


habis karena termasuk ke dalam sumber daya yang dapat
diperbarui

2) Energi yang dihasilkan cukup besar, sehingga bisa memenuhi


segala kebutuhan energi untuk kehidupan kita

3) Tidak menimbulkan efek yang bisa mencemari lingkungan


karena tidak menghasilkan zat – zat buangan yang buruk bagi
lingkungan

4) Menghilangkan ketergantungan terhadap bahan bakar


konvensional yang semakin menipis

85
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)


Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Sub Tema 3 : Energi Alternatif
Nama kelompok :
Anggota kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk:

1. Tulislah nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat


yang sudah di sediakan.
2. Diskusikan bersama anggota kelompokmu untuk mengerjakan
LKPD
3. Siapkan kertas kosong, pensil, spidol warna/pensil warna.
Pastikan peralatan sudah lengkap

Kegiatan Siswa
1. Bacalah teks tentang sumber eneri alternatif yang ada di buku
siswa.
2. Catatlah apa saja yang menurutmu penting untuk dijadikan
sebuah peta pikiran,seperti macam-macam sumber energi
aternati, manfaatnya,dll
3. Buatlah sebuah gambar utama pada bagian tengah kertas (Judul
Tema berada di dalam gambar)
4. Judul Tema-nya Energi Alternatif
5. Tariklah beberapa garis melengkung dari gambar utama sehingga
membentuk ranting-ranting ide dari judul tema yang kita sebut
dengan subtema.
6. Tulislah hal-hal yang bersangkutan dengan judul tema, warnai
setiap gambar tema dan subtema. Berilah warna yang kamu
sukai.

86
Kisi-Kisi Soal Pretest-Postest

Kompetensi Indikator Jenjang Jumlah


Dasar Kemampuan Butir
C4 C5 C6 Soal

3.5 Memahami 3.5.1 1, 2 4 10 14

berbagai sumber Mengidentifikasi 3, 5 14

energi, perubahan macam-macam 6, 7

bentuk energi, dan sumber energi 8, 9

sumber energi alternatif dan 13

alternatif (angin, manfaatnya dalam 15

air, matahari, panas kehidupan sehari- 16

bumi, bahan bakar hari.

organik, dan

nuklir) dalam

kehidupan sehari-

hari.

4.5 Menyajikan 4.5.1 Menyajikan 12 11 2

laporan hasil laporan dalam

pengamatan dan bentuk mind

penelusuran mapping hasil

informasi tentang pengamatan tentang

berbagai perubahan perubahan bentuk

bentuk energi. energi alternatif

dalam kehidupan

sehari-hari

87
SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST

TEMATIK KELAS IV SD
TEMA 2 SUB TEMA 3 ENERGI ALTERNATIF
Nama :

Kelas :

Petunjuk:

1. Tuliskan nama dan kelas pada lembaran jawaban masing-masing


2. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pilihan yang anda
anggap benar
3. Jawablah terlebih dahulu soal-soal yang anda anggap mudah

Pilihan Ganda

1. Pemakaian sumber energi alternatif sangat dibutuhkan alasannya yaitu


sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas bersifat.....
a. Tidak dapat diperbaharui dan terbatas
b. Dapat diperbaharui dan tidak terbatas
c. Jumlahnya sudah sangat menipis
d. Jumlahnya melimpah diIndonesia
2. Energi alternatif berasal dari sumber daya alam yang memiliki sifat
antara lain.....
a. Jumlahnya sedikit
b. Dapat perbaharui
c. Harganya murah
d. Tersedia dimana saja
3. Tujuan menggunakan energi alternatif antara lain yaitu.....
a. Mengurangi penggunaan sumber energi fosil
b. Mengurangi jumlah kerugian negara
c. Menghilangkan energi yang sudah lama
d. Membuat masyarakat jadi pintar
4. Berikut ini yang termasuk energi alternatif adalah........
a. Gemlombang air laut, Air,matahari
b. Angin, biogas,matahari
c. Biogas,biodiesel, bioetenol
d. Semua jawaban benar

88
5. Sumber energi alternatif berikut yang dimanfaatkan untuk memasak
adalah......
a. Biogas
b. Bioetanol
c. Elpiji
d. Minyak tanah
6. Untuk membuat kapal layar bergerak, diperlukan energi alternatif
berupa...
a. Angin
b. Cahaya matahari
c. Air
d. Suhu

7. Gambar tersebut merupakan pemanfaatan


energi alternatif bertenaga …
a. Air
b. Angin
c. Manusia
d. Kincir

8. Sumber energi terbesar di bumi adalah ….


a. Bulan
b. Bintang
c. Matahari
d. Gunung

9. Angin ialah udara yang bergerak.


Angin termasuk sumber energi alternatif yang murah dan tidak
mengakibatkan polusi. Tenaga angin merupakan pengumpulan energi
yang berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga angin
adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik
dunia.
Alat pada gambar tersebut dapat menggerakkan generator jika kincir
tersebut digerakkan oleh energi alternativ ….
a. Panas bumi
b. Angin

89
c. Matahari
d. Air

10. Perbandingan kedua alat


yang memanfaatkan energi alternatif pada gambar diatas adalah ....
a. Gambar 1 dan gambar 2 sama-sama menggunakan generator untuk
menghasilkan listrik.
b. Semakin besar perputarannya semakin kecil energi listrik yang
dihasilkan
c. Kincir angin dan kincir air sama-sama memanfaatkan matahari
d. Kedua alat tersebut digerakkan oleh angin

11. Gambar di samping ini


merupakan penggunaan energi alternatif berupa .…
a. Angin
b. Panas
c. Matahari
d. Aliran air
12. Air terjun dapat digunakan untuk sumber tenaga …
a. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas)
b. PLTA(Pembangkit Lingtrik Tenaga Air)
c. PLTG (Pembangkit Listrik tenaga Gas)
d. PLTU ( Pembangkit Listrik Tenga Uap)
13. Perhatikan contoh-contoh energi berikut!
(1)Matahari, (2) Batu bara, (3) Biogas, (4) Avtur, (5) Angin (6) Panas
Bumi, (7) Minyak bumi, (8) Air
Contoh energi alternatif ditandai oleh nomor ….
a. 1, 2, 3, dan 7
b. 3,4,5, dan 8
c. 1, 2, 3, dan 7
d. 3,5,6, dan 8

90
14. Energi alternatif memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
energi yang digunakan saat ini, yaitu…
a. Mahal
b. Murah dan mudah didapat
c. Sulit didapat
d. Mencermati
15. Energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti kotoran
hewan disebut ....
a. Biogas
b. Biologi
c. Bioetanol
d. Minyak bumi
16. Contoh pemanfaatan energi alternatif panas bumi adalah...
a. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas)
b. PLTA(Pembangkit Lingtrik Tenaga Air)
c. PLTG (Pembangkit Listrik tenaga Gas)
d. PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

91
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

No Kunci Jawaban

1 A Tidak dapat diperbaharui dan terbatas

2 B Dapat diperbaharui

3 A Menurangi penggunaan sumber energi fosil

4 D Semua jawaban benar

5 A Biogas

6 A Angin

7 A Air

8 C Matahari

9 B Angin

10 D Kedua alat tersebut digerakan oleh angin

11 C Matahari

12 B PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air)

13 D 3,5,6, dan 8

14 B Murah dan mudah didapat

15 A Biogas

17 A PLTP (Pusat Listrik Tenaga Panas)

92
Rubrik Penskoran

No Bentuk Soal Jumlah Skor Tiap Jumlah Skor

Soal Soal

1 Pilihan Ganda 16 1 16

Jumlah Skor Maksimal 16

93
REKAPITULASI NILAI TES

NO NAMA SISWA PRE-TEST POSTEST

1 Adriana Ora 31,25 75

2 Adrian Bijae 50 75

3 Adrian Nesimnasi 62,5 81,25

4 Andri Naklui 50 75

5 Ansel Nitbani 37,5 87,5

6 Atu Semar Seran 43,75 81,25

7 Cheriti Boimau 62,5 81,25

8 Delon Kana 43,75 75

9 Dento Hauteas 45,75 75

10 Diva Ranboki 56,25 87,5

11 Deviskus Tefa 31,25 75

12 Hilda Meta 37,5 81,25

13 Kalfen Ranboki 43,75 75

14 Marwan Una 50 75

15 Mehelina Ranboki 62,5 87,5

16 Melisa Pae 50 81,25

17 Meksi Ranboki 62,5 87,5

18 Omri Ranboki 31,25 81,25

19 Oksyen Tulalesi 56,25 87,5

20 Nur Asa Bani 50 93,75

94
21 Palmasius Daeno 56,25 75

22 Patrisius Atti 43,75 75

23 Roberth Bijae 50 75

24 Sintike Ranboki 56,25 75

25 Unu Bayu Tikan 31,25 81,25

26 Yuven Nenoharan 56,25 81,25

95
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Tema 2 : Selalu Berhemat Energi


Subtema 3/Pembelajaran 1 : Energi Alternatif

Kelas : IV

Petunjuk :

Lembar observasi diisi oleh observer untuk menilai aktivitas guru


dalam proses pembelajaran menggunakan model Mind Mapping,
dengan memberi tanda cek (√) pada kolom skor dengan kriteria
sebagai berikut:

No Aspek Yang Diamati Kriteria


Jawaban Deskripsi
Ya Tidak
1 Memberi salam dan berdoa bersama √
2 Memotivasi/membangkitkan minat siswa √
belajar
3 Memberikan apersepsi (sesuai dengan √
materi).
4 Menyampaikan tema, subtema √
pembelajaran dan tujuan pembelajaran
5 Kemampuan mengusai dan mengendalikan √
kelas
6 Membimbing siswa membentuk kelompok √
7 Kemampuan menjelaskan materi dengan √
menggunakan langkah-langkah model
mind mapping
8 Kemampuan memberi kesempatan kepada √
siswa untuk bertanya.
9 Kemampuan menghargai berbagai √

96
pendapat siswa.
10 Kemampuan memberikan penguatan √
kepada siswa.
11 Kemampuan guru memberikan pertanyaan √
kepada siswa.
12 Kemampuan mengarahkan siswa untuk √
menyelesaikan tugas secara kelompok
13 Berperan sebagai fasilitator √
14 Kemampuan membimbing siswa √
menyimpulkan materi
15 Kemampuan mengalokasikan waktu. √
16 Adanya interaksi antara siswa dan guru √

Bimous, 15 Oktober 2021

Observer

Iven J. R Eky, S.Pd

97
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Tema 2 : Selalu Berhemat Energi


Subtema 3/Pembelajaran 1 : Energi Alternatif

Kelas : IV

Petunjuk :

Lembar observasi diisi oleh observer untuk menilai aktivitas siswa


dalam proses pembelajaran menggunakan model Mind Mapping,
dengan memberi tanda cek (√) pada kolom skor dengan kriteria
sebagai berikut:

No Aspek Yang Diamati Kriteri


Jawaban Deskripsi

Ya Tidak
1 Siswa menunjukkan siap mengikuti pelajaran √
2 Siswa Mendengarkan/memperhatikan √
penjelasan guru tentang pembelajaran energi
alternatif mengggunakan model mind mapping
3 Siswa Mengajukan pertanyaan yang √
berhubungan dengan materi
4 Antusias siswa dalam belajar √
5 Siswa terlihat aktif dalam kelompok √
6 Siswa mampu membuat Mind Mapping √
tentang energi alternatif
7 Mempresentasikan tugas kelompok yang √
diberikan
8 Siswa mampu berinteraksi dengan guru dan √
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
9 Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru √

98
dengan benar
10 Siswa mengerjakan LKPD yang diberikan √
oleh guru
11 Siswa mampu memberikan kesimpulan √
tentang materi yang telah dipelajari
12 Siswa semangat belajar dengan adanya model √
mind mapping

Bimous, 15 Oktober 2021

Observer

Isabela M. Ollo

99
Hasil Kerja LKPD Kelompok

100
101
Hasil Kerja Siswa

102
103
Hasil Kerja Siswa

104
105
Uji Validitas

106
Soal_01 Soal_02 Soal_03 Soal_04 Soal_05 Soal_06 Soal_07 Soal_08 Soal_09 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20 Soal_Total
Soal_01 Pearson * *
1 ,385 ,242 ,424 ,390 ,314 ,314 ,419 ,105 ,319 ,471 ,390 ,206 ,453 ,257 ,179 ,099 ,242 ,032 -,121 ,627**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,094 ,303 ,063 ,089 ,177 ,177 ,066 ,660 ,171 ,036 ,089 ,384 ,045 ,274 ,450 ,678 ,303 ,895 ,612 ,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_02 Pearson
,385 1 ,492* ,236 ,328 ,408 ,204 ,408 ,408 ,471* ,458* ,533* ,312 ,287 ,250 ,328 ,257 ,287 ,287 -,171 ,742**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,094 ,027 ,317 ,158 ,074 ,388 ,074 ,074 ,036 ,042 ,015 ,181 ,220 ,288 ,158 ,274 ,220 ,220 ,471 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_03 Pearson
,242 ,492* 1 ,174 ,414 ,101 ,101 ,201 ,101 ,179 ,123 ,212 ,373 ,192 ,328 ,212 ,601** ,394 ,192 -,453* ,537*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,303 ,027 ,463 ,069 ,673 ,673 ,395 ,673 ,450 ,605 ,369 ,105 ,418 ,158 ,369 ,005 ,086 ,418 ,045 ,015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_04 Pearson * * **
,424 ,236 ,174 1 ,058 ,346 ,346 ,289 ,115 ,545 ,236 ,290 ,378 ,406 ,471 -,174 ,303 ,174 -,058 ,061 ,568
Correlation
Sig. (2-tailed)
,063 ,317 ,463 ,808 ,135 ,135 ,217 ,628 ,013 ,317 ,215 ,100 ,076 ,036 ,463 ,195 ,463 ,808 ,800 ,009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_05 Pearson
,390 ,328 ,414 ,058 1 ,503* ,101 ,302 ,503* ,242 ,082 ,192 ,285 ,414 ,082 ,394 ,242 ,212 ,414 -,390 ,601**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,089 ,158 ,069 ,808 ,024 ,673 ,196 ,024 ,303 ,731 ,418 ,223 ,069 ,731 ,086 ,303 ,369 ,069 ,089 ,005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_06 Pearson * * * * *
,314 ,408 ,101 ,346 ,503 1 ,200 ,250 ,400 ,524 ,408 ,101 ,218 ,503 ,204 ,503 ,524 -,101 -,101 -,105 ,641**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,177 ,074 ,673 ,135 ,024 ,398 ,288 ,081 ,018 ,074 ,673 ,355 ,024 ,388 ,024 ,018 ,673 ,673 ,660 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_07 Pearson **
,314 ,204 ,101 ,346 ,101 ,200 1 ,250 ,400 -,105 ,408 ,101 ,000 ,704 ,408 -,101 ,105 ,101 ,101 ,105 ,491*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,177 ,388 ,673 ,135 ,673 ,398 ,288 ,081 ,660 ,074 ,673 1,000 ,001 ,074 ,673 ,660 ,673 ,673 ,660 ,028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_08 Pearson *
,419 ,408 ,201 ,289 ,302 ,250 ,250 1 ,250 ,367 ,102 ,302 ,491 ,201 ,102 ,050 ,105 -,050 ,201 -,157 ,508*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,066 ,074 ,395 ,217 ,196 ,288 ,288 ,288 ,112 ,669 ,196 ,028 ,395 ,669 ,833 ,660 ,833 ,395 ,508 ,022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_09 Pearson *
,105 ,408 ,101 ,115 ,503 ,400 ,400 ,250 1 ,314 ,204 ,101 ,000 ,302 ,204 ,101 ,105 ,302 ,302 -,105 ,534*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,660 ,074 ,673 ,628 ,024 ,081 ,081 ,288 ,177 ,388 ,673 1,000 ,196 ,388 ,673 ,660 ,196 ,196 ,660 ,015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_10 Pearson * * * *
,319 ,471 ,179 ,545 ,242 ,524 -,105 ,367 ,314 1 ,171 ,032 ,480 -,032 ,385 ,242 ,341 ,179 -,032 -,099 ,560*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,171 ,036 ,450 ,013 ,303 ,018 ,660 ,112 ,177 ,471 ,895 ,032 ,895 ,094 ,303 ,142 ,450 ,895 ,678 ,010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_11 Pearson * * **
,471 ,458 ,123 ,236 ,082 ,408 ,408 ,102 ,204 ,171 1 ,287 ,134 ,328 ,375 ,082 ,385 -,082 -,082 ,385 ,567
Correlation
Sig. (2-tailed)
,036 ,042 ,605 ,317 ,731 ,074 ,074 ,669 ,388 ,471 ,220 ,574 ,158 ,103 ,731 ,094 ,731 ,731 ,094 ,009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
107
Soal_12 Pearson * *
,390 ,533 ,212 ,290 ,192 ,101 ,101 ,302 ,101 ,032 ,287 1 ,285 ,414 ,082 -,010 -,179 ,010 ,212 ,032 ,451
Correlation
Sig. (2-tailed)
,089 ,015 ,369 ,215 ,418 ,673 ,673 ,196 ,673 ,895 ,220 ,223 ,069 ,731 ,966 ,450 ,966 ,369 ,895 ,046
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_13 Pearson * *
,206 ,312 ,373 ,378 ,285 ,218 ,000 ,491 ,000 ,480 ,134 ,285 1 ,154 ,356 ,066 ,252 -,066 ,154 ,023 ,513*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,384 ,181 ,105 ,100 ,223 ,355 1,000 ,028 1,000 ,032 ,574 ,223 ,518 ,123 ,783 ,285 ,783 ,518 ,924 ,021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_14 Pearson * * **
,453 ,287 ,192 ,406 ,414 ,503 ,704 ,201 ,302 -,032 ,328 ,414 ,154 1 ,123 ,010 ,179 -,010 -,010 -,032 ,580**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,045 ,220 ,418 ,076 ,069 ,024 ,001 ,395 ,196 ,895 ,158 ,069 ,518 ,605 ,966 ,450 ,966 ,966 ,895 ,007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_15 Pearson *
,257 ,250 ,328 ,471 ,082 ,204 ,408 ,102 ,204 ,385 ,375 ,082 ,356 ,123 1 ,082 ,385 ,328 -,082 ,171 ,567**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,274 ,288 ,158 ,036 ,731 ,388 ,074 ,669 ,388 ,094 ,103 ,731 ,123 ,605 ,731 ,094 ,158 ,731 ,471 ,009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_16 Pearson *
,179 ,328 ,212 -,174 ,394 ,503 -,101 ,050 ,101 ,242 ,082 -,010 ,066 ,010 ,082 1 ,242 ,010 ,212 -,390 ,322
Correlation
Sig. (2-tailed)
,450 ,158 ,369 ,463 ,086 ,024 ,673 ,833 ,673 ,303 ,731 ,966 ,783 ,966 ,731 ,303 ,966 ,369 ,089 ,166
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_17 Pearson ** *
,099 ,257 ,601 ,303 ,242 ,524 ,105 ,105 ,105 ,341 ,385 -,179 ,252 ,179 ,385 ,242 1 -,032 -,242 -,099 ,470*
Correlation
Sig. (2-tailed)
,678 ,274 ,005 ,195 ,303 ,018 ,660 ,660 ,660 ,142 ,094 ,450 ,285 ,450 ,094 ,303 ,895 ,303 ,678 ,036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_18 Pearson *
,242 ,287 ,394 ,174 ,212 -,101 ,101 -,050 ,302 ,179 -,082 ,010 -,066 -,010 ,328 ,010 -,032 1 -,010 -,453 ,258
Correlation
Sig. (2-tailed)
,303 ,220 ,086 ,463 ,369 ,673 ,673 ,833 ,196 ,450 ,731 ,966 ,783 ,966 ,158 ,966 ,895 ,966 ,045 ,273
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_19 Pearson
,032 ,287 ,192 -,058 ,414 -,101 ,101 ,201 ,302 -,032 -,082 ,212 ,154 -,010 -,082 ,212 -,242 -,010 1 -,032 ,258
Correlation
Sig. (2-tailed)
,895 ,220 ,418 ,808 ,069 ,673 ,673 ,395 ,196 ,895 ,731 ,369 ,518 ,966 ,731 ,369 ,303 ,966 ,895 ,273
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_20 Pearson
-,121 -,171 -,453* ,061 -,390 -,105 ,105 -,157 -,105 -,099 ,385 ,032 ,023 -,032 ,171 -,390 -,099 -,453* -,032 1 -,090
Correlation
Sig. (2-tailed)
,612 ,471 ,045 ,800 ,089 ,660 ,660 ,508 ,660 ,678 ,094 ,895 ,924 ,895 ,471 ,089 ,678 ,045 ,895 ,707
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal_Tot Pearson ** ** * ** ** ** * * * * ** * * ** ** *
,627 ,742 ,537 ,568 ,601 ,641 ,491 ,508 ,534 ,560 ,567 ,451 ,513 ,580 ,567 ,322 ,470 ,258 ,258 -,090 1
al Correlation
Sig. (2-tailed)
,003 ,000 ,015 ,009 ,005 ,002 ,028 ,022 ,015 ,010 ,009 ,046 ,021 ,007 ,009 ,166 ,036 ,273 ,273 ,707
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

108
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0.627 0.444 Valid


2 0.742 0.444 Valid
3 0.537 0.444 Valid
4 0.568 0.444 Valid
5 0.601 0.444 Valid
6 0.641 0.444 Valid
7 0.491 0.444 Valid
8 0.508 0.444 Valid
9 0.534 0.444 Valid
10 0.560 0.444 Valid
11 0.567 0.444 Valid
12 0.451 0.444 Valid
13 0.513 0.444 Valid
14 0.580 0.444 Valid
15 0.567 0.444 Valid
16 0.322 0.444 Tidak Valid
17 0.470 0.444 Valid
18 0.258 0.444 Tidak Valid
19 0.258 0.444 Tidak Valid
20 -0.090 0.444 Tidak Valid

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,860 16

108
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas

a. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pre-Test Post-Test
N 26 26
Normal Parametersa Mean 45.35 79.85
Std. Deviation 12.656 5.372
Most Extreme Absolute .152 .278
Differences Positive .137 .278
Negative -.152 -.183
Kolmogorov-Smirnov Z .773 824
Asymp. Sig. (2-tailed) .588 .306
a. Test distribution is Normal.

b. Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


Pretest_Postest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.887 1 50 .426

109
Hasil Uji Hipotesis

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1
34.500 11.407 2.237 39.107 29.893 15.422 25 .000
Pre-Test - Post-Test

110
DOKUMENTASI

Pengantaran Surat Ijin Penelitian Ke Sekolah

Peneliti Membagikan Soal Pretest Untuk dikerjakan

111
Persiapan untuk memulai Pembelajaran

Pembagian kelompok

112
Pembagian LKPD kepada setiap kelompok Peneliti menjelaskan cara membuat mind
mapping untuk materi Energi alternatif

Setiap kelompok mengerjakan LKPD yang Setiap kelompok mempresentasikan hasil


sudah dibagikan diskusi mereka

113
Peneliti membagikan soal postest untuk dikerjakan oleh siswa

Hasil Mind Mapping Kelompok

114
115

Anda mungkin juga menyukai