OLEH
MUH. ZULHIJA
NIM 171320518
i
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Geografi
Oleh
Muh. Zulhija
NIM 171320518
ii
iii
iv
v
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia,
nikmat kesehatan, dan kemudahan yang diberikan sehingga Tugas Akhir
Skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta, ayahanda Sumadi Rusolo (Alm) dan
Terima kasih segala curahan kasih sayang yang tulus dan ikhlas serta
adek tercintanya.
banyak kejutan hidup yang menantiku di depan sana. Seluruh bekal ilmu
vi
KATA PENGANTAR
Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-
Pelajaran Geografi SMA”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad Saw. Keluarga, para sahabat dan orang-orang mukmin yang senantiasa
istiqamah di jalan Allah Swt. dalam menuntut ilmu dan menularkannya kepada
manusia.
pelajaran geografi SMA. Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai
pihak atas bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran-saran, serta nasehat yang tidak ternilai
November Kolaka.
2. Bapak Dr. H. Nur Ihsan HL., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
vii
3. Bapak Nasarudin, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
5. Bapak Andri Estining Sejati, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang
skripsi ini.
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis hingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
7. Bapak Laode Sirad, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji I, yang telah
ini.
kepada penulis.
9. Bapak Samsi Awal, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji III yang telah banyak
penyelesaian skripsi.
10. Bapak Eko Hariyadi, S.Pd., M.Pd, Sudarwin Kamur, S.Si., M.Pd, Ahmad
Iskandar, S.Pd., M.Sc dan Ibu Gaby Nanda Kharisma, S.Pd., M.Sc selaku
viii
Kolaka yang senantiasa memberikan ilmu, bimbingan, pengalaman, serta nasihat
yang sangat berharga bagi penulis selama melaksanakan studi di Kampus Universitas
Sembilanbelas November Kolaka dan berguna bagi kehidupan penulis di masa yang
akan datang.
11. Bapak dan Ibu Staf lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
12. Teristimewa kepada keluarga besar penulis, yang telah memberikan materi,
dukungan, semangat, nasehat serta perhatian kepada penulis. Tanpa cinta dari keluarga
13. Teman-teman saya yang selalu memberikan support, membuat saya tertawa dan
terima kasih selalu mengingatkan saya untuk bersabar dan mengingatkan dalam hal
kebaikan.
yang selalu berbagi rasa dalam suka duka, dan atas segala bantuan serta kerjasamanya
15. Buat kamu yang jauh disana, terima kasih sudah hadir dalam hidup saya
Berbagi tawa canda, senang, sedih, hitam, putih, baik, buruk, telah
memberikan goresan warna dalam hidup yang tak akan pernah redup,
berbagi pengalaman yang tak tergantikan dalam hidup penulis. Penulisan skripsi
ix
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv
ABSTRAK ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 8
xi
3.5 Devinisi Operasional ................................................................ 42
3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 43
3.6.1 Tes .................................................................................. 44
3.6.2 Kuisioner ........................................................................ 44
3.6.3 Dokumentasi................................................................... 44
3.7 Instrumen Penelitian ................................................................. 45
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................ 47
3.9 Analisis Inferensial ................................................................... 50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................... 73
5.2 Saran ......................................................................................... 74
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xv
ABSTRAK
xvi
ABSTRACT
This research is motivated by the desire to see how the effectiveness and
response of students to the WhatsApp-based blendeed learning model. The
problems studied in this research are 1) how is the effectiveness of the WhatsApp-
based blended learning model in the adaptation period of new habits on the subject
of Indonesian population dynamics in high school geography subjects. 2) how are
students' responses to the WhatsApp-based blended learning model during the
adaptation of new habits to the subject of Indonesian population dynsamics in high
school geography subjects. This study aims to 1) determine the effectiveness of the
WhatsApp-based blended learning model in the adaptation period of new habits on
the subject of Indonesian population dynamics in high school geography subjects.
2) find out student responses to the WhatsApp-based blended learning model during
the adaptation period of new habits on the subject of Indonesian population
dynamics in high school geography subjects. This research is a quantitative
research with a pre-experimental type, one group pretest-posttest research design.
Sampling was done by simple random sampling technique. Data collection
techniques in this study used tests, questionnaires and documentation. The data
analysis technique used descriptive statistics. Inferential analysis using gain score
test. The results showed that learning could be implemented well where the average
pretest was 29.1% and the posttest average was 55.5%. The results of the N gain
test are included in the high category with an effective interpretation. The results
of students' responses to the application WhatsApp-based blended learning model
most of the students gave a positive response, this can be seen from the acquisition
of an average score of 78%
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
digunakan sebagai program untuk meningkatkan daya pikir dan interaksi yang
dapat dilakukan dengan sekolah atau kursus dan sebagainya. Pendidikan memegang
peranan sangat penting dalam kemajuan bangsa sehingaa perlu dilakukan upaya
prasarana dan inovasi dalam proses belajar mengajar yang mendukung kemajuan
Inovasi dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan pada saat proses
penyampaian materi, hal ini penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan
yang tidak hanya menekankan pada teori namun bagaimana cara menyampaikan
teori atau mentransfer teori tersebut kepada peserta didik. Maka dari itu, dibutuhkan
proses mengajar, sehingga siswa menunjukkan aktivitas belajar yang tinggi dan
terlihat secara aktif baik fisik maupun mental. Inovasi pembelajaran dapat
1
2
pada alat-alat teknologi, tetapi terjadi pada penggunaan jaringan online pada
bahan ajar dengan bantuan aplikasi atau platform yang menunjang proses belajar.
sebagai media belajar belum dimanfaatkan secara maksimal oleh guru maupun
siswa.
media belajar, yaitu media merepotkan, media canggih dan mahal, tidak bisa
serius, tidak tersedia media pembelajaran di sekolah, guru terbiasa berceramah, dan
penggunaan media belajar belum dihargai atasan. Hal inilah yang mendasari guru
untuk tidak menggunakan media dalam proses belajar mengajar (Primasari, dkk.
2014:2).
Era modern ini, banyak media online yang sudah diterapkan di dunia
pembelajaran juga dapat disajikan secara up-to-date dan real-time. Begitu pula
dengan komunikasinya, meskipun tidak dapat secara langsung tatap muka, tetapi
yang tidak terbatas dengan tempat dan waktu (time and place flexibelity) benar–
berbasis WhatsApp. Selain itu, smartphone dapat memudahkan peserta didik untuk
alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru pada pembelajaran
baik tatap muka maupun secara daring serta dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan
dalam kelas.
Sekolah menengah atas (SMA) memiliki 2 jurusan yaitu jurusan IPA dan
IPS. Jurusan IPS memiliki beberapa mata pelajaran termasuk Geografi, geografi
merupakan mata pelajaran yang ada di sekolah menengah atas (SMA) khususnya
memahami dan membuat siswa tertarik pada mata pelajaran ini. Peranan serta
muka bumi (Siskawati, 2016:73). Mata pelajaran Geografi pada jenjang SMA kelas
XI IPS pada semester genap mencakup beberapa materi salah satunya adalah
online pada jenjang Pendidikan, yang disebabkan oleh masuknya wabah covid-19.
Saat itu pula pembelajaran tatap muka ditiadakan dan pembelajaran online
berdampak pada siswa, dimana kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
yang terjadi di lapangan, jika dilakukan secara terus menerus maka akan berdampak
buruk bagi siswa, yaitu siswa kurang mampu dalam memahami materi pelajaran
yang diberikan oleh guru secara daring di masa adaptasi kebiasaan baru, ditambah
lagi dengan kondisi yang ada dengan ketebatasan jaringan sehingga tidak semua
ini dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat menarik yang nantinya
5
learning merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat baik diterapkan,
karena model pembelajaran ini perpaduan dari pembelajaran tatap muka dan
meningkatkan secara perlahan kemauan anak untuk belajar dan juga mengatasi
Sehingga efektivitas dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik (Rantika &
Mukminan, 2019:2).
salah satunya adalah aplikasi WhatsApp. Aplikasi ini dapat mempermudah guru
menanyakan materi yang tidak di pahami, latihan soal, dan siswa juga dapat
memanfaatkan kuota atau pun wi-fi. Model pembelajaran blended learning sebagai
salah satu model pembelajaran sangat baik diterapkan karena dapat meningkatkan
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang lebih baik (Afnibar
pengumpulan datanya, menggunakan teknik tes, observasi, dan angket, data yang
diperoleh nantinya akan dianalisi dengan analisis data kuantitatif. Perbedaan dengan
penelitian kali ini adalah metode penelitian yang digunakan yaitu pre-
eksperimental, dengan sampel yang terdiri 2 kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kolaka.
WhatsApp.
yang digunakan yaitu siswa kelas X TKJ-A dengan jumlah 14 orang. Kemudian
secara online.
kali ini yaitu mengumpulkan data hasil belajar siswa pada materi dinamika
kependudukan di Indonesia serta sampel yang digunakan adalah dari kelas XI IPS
sebagai berikut:
Manfaat pada penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis, manfaat
siswa.
KAJIAN PUSTAKA
baru yang berupa kecakapan sikap kebiasaan. Belajar dikatakan sebuah bentuk
edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan dalam hal ini diarahkan untuk mencapai tujuan
Salah satu tujuan dari kegiatan belajar adalah untuk memberikan pemahaman
kepada siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru. (Pane & Dasopang, 2017:11)
laku. Misalnya seorang anak kecil yang belum memasuki sekolah bertingkah
laku manja, egois, cengeng, dan sebagainya. Kemudian setelah beberapa bulan
masuk sekolah dasar, tingkah lakunya berubah menjadi anak yang tidak lagi
cengeng, lebih mandiri, dan dapat bergaul dengan baik dengan teman-
temannya. Hal ini menunjukkan bahwa anak tersebut telah belajar dari
9
10
kebiasaan anak yang sering keluyuran, dapat dilakukan dengan suatu proses
belajar.
c. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap dari negatif menjadi positif, tidak
seorang remaja yang tadinya selalu bersikap menentang orang tuanya dapat
pelayaran, dan sebagainya. Seorang yang terampil main bulu tangkis, bola,
Misalnya seorang anak yang awalnya tidak bisa membaca, menulis, dan
sehingga peserta didik memiliki pengalaman selama mengikuti proses belajar baik
dalam penyampaian materi akan membentuk suatu proses yaitu belajar mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan proses terjadinya interaksi antara peserta didik
11
dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan diakhiri dengan proses
evaluasi belajar dalam jangka waktu tertentu. Suatu proses belajar mengajar
dikatakan baik, bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan perubahan pemahaman pada
anak, yang pada mulanya tidak tahu dan dengan terjadinya proses belajar maka
Kemudian dalam proses belajar mengajar dikatakan baik, jika proses tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik dan efektif sehingga tujuan dari proses belajar dapat
tercapai.
siswa, agar terjadinya respon yang positif pada diri siswa (Suparmi, 2013:197).
luar lingkungan sekolah seperti les atau bimbel, kursus dan lain sebagainya.
harus searah dengan tujuan belajar siswa dan kurikulum. Tujuan belajar pada siswa
ialah mencapai perkembangan optimal, yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
oleh para guru dalam menciptakan lingkungan belajar untuk memiliki pengalaman
belajar, dengan kata lain pembelajaran adalah suatu cara atau upaya bagaimana
12
mempersiapkan dan memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik (Pane dan
Dasopang, 2017:5).
Cara atau upaya dalam memberikan pengalaman belajar yang baik terhadap
efektivitas pembelajaran merupakan salah satu standar mutu pendidikan dan sering
kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan
dalam mengelola suatu situasi “doing the right things”. Pendapat lain oleh
pembelajaran adalah prilaku mengajar yang efektif ditunjukan oleh pendidik yang
lingkungan belajar yang baik dan efektif, sehingga peserta didik memiliki
pembelajaran.
13
guru dan peserta didik. Untuk membantu penyampaian pesan ini diperlukan
saluran berupa media pembelajaran agar tidak terjadi kesesatan dalam proses
materi tetapi masih banyak lagi manfaat dari media pembelajaran. Menurut
penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistik, (2) mengenai keterbatasan ruang,
waktu dan daya indra, (3) mengatasi sikap pasif anak–anak karena media
menimbulkan kegairahan belajar, serta (4) dapat mengatasi kesulitan yang dialami
guru karena perbedaan latar belakang. Seseorang guru yang akan menggunakan
pembelajran merupakan sarana yang dipilih oleh guru untuk menyampaikan materi
14
diperlukan agar tidak terjadi dalam proses komunikasi. Bukan cuman untuk
menyampaikan materi.
2.1.4 WhatsApp
Media sosial merupakan salah satu media dimana para penggunanya dapat
Seperti diketahui ragam media sosial yakni adalah Facebook, Twitter, line,
WhatsApp, Instagram, Snapchat dan beberapa media sosial yang lainnya (Afnibar
sebagai media komunikasi. Media sosial tersebut dapat di unduh melalui playstore
seperti SMS dengan berbantuan data internet berfitur pendukung yang lebih
kehadiran aplikasi ini. Pembelajaran pada sekolah atau pun pada perguruan tinggi
terbantu seiring dengan kebutuhan guru dan peserta didik (Jumiatmoko, 2016:2).
Salah satu kebutuhan guru dan peserta didik dalam aplikasi WhatsApp
adalah pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh ini bisa dilakukan oleh
siswa dan guru yang tergabung dalam satu grup tertentu. Pembelajaran ini bisa
15
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan dari guru dan siswanya.
Pembelajaran jarak jauh bisa terjadi, apabila ada pertemuan yang guru itu tidak bisa
untuk mengajar atau ada materi yang tidak di mengerti oleh siswa, maka baik dari
pihak guru atau siswa dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh tersebut
merupakan media sosial yang sangat membantu dalam dunia pendidikan. Salah
proses pembelajaran jarak jauh, apabila ada pertemuan yang guru itu tidak bisa
mengajar atau ada materi yang tidak dipahami oleh siswa, maka dilaksanakan
sebagai berikut:
1. Kelebihan dari aplikasi ini adalah WhatsApp memiliki fitur yang komplit,
karena dengan whatsapp dapat berkirim teks, gambar, video, suara, dan bisa
berbagi lokasi GPS, aplikasi wahtsapp memiliki fasilitas broadcast dan grup
dalam kurun waktu yang bersamaan tanpa harus bertemu. Beberapa orang bisa
Sekarang ini banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
untuk mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Namun, penggunaan model
yang akan disampaikan, memperhatikan kondisi siswa, dan fasilitas serta media
yang akan digunakan. Model pembelajaran yang baik harus mampu melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Apabila siswa aktif,
istilah Bahasa Inggris, yaitu: blended dan learning. Kata blend artinya campuran,
sedangkan learn yang artinya belajar. Makna dasar sebenarnya mengandung belajar
macam cara. Para ahli sepakat bahwa istilah blended learning merupakan
pembelajaran dari berbagai sumber yang mudah diakses memudahkan siswa untuk
siswa.
17
berikut :
beragam.
d. Guru dan orang tua memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator,
a. Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar,
b. Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan peserta didik untuk
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap
multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja
konsep pembelajaran jarak jauh ini. Ciri teknologi internet yang selalu dapat
diakses kapan saja, dimana saja, multiuser serta menawarkan segala kemudahannya
telah menjadikan internet suatu media yang sangat tepat bagi perkembangan
pendidikan jarak jauh selanjutnya. Hal inilah mengapa untuk saat ini sistem
agar lebih dapat terkontrol secara tradisional juga. Adapun langkah-langkah dari
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Blendeed Learning
Tatap Muka Online
1. Melakukan pembuka dengan
berdoa 1. Guru melakukan pembuka
2. Memeriksa kehadiran peserta dengan salam
Pendahuluan didik 2. Guru meng-upload materi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pembelajaran serta gambaran
materi ssecara umum
1. Guru membentuk kelompok
belajar serta mengarahkan 1. Guru menginformasikan
siswa untuk berkumpul kepada siswa untuk
Kegiatan inti dengan kelompoknya mempelajari materi yang sudah
masing-masing di-upload oleh guru melalui
2. Guru memberikan suatu aplikasi whatsapp
permasalahan dan 2. Guru membagi kelompok
19
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Blendeed Learning
Tatap Muka Online
1. Memberi salam dan berdoa 1. Guru mengarahkan siswa
2. Guru memeriksa kehadiran melalui group whatsapp tentang
siswa materi
3. Guru menyampaikan tujuan 2. Guru memeriksa kehadiran siswa
Pendahuluan
pembelajaran serta gambaran dengan mengirim link absen di
materi secara umum group whatsapp melalui google
form
pembelajaran, yaitu model web course, web centric course, dan web enhanced
course yaitu:
yang mana peserta didik dan pendidik sepenuhnya terpisah dan tidak
sistem jarak jauh. Untuk pendidikan guru model seperti ini dapat digunakan
antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi
disampaikan melalui tatap muka dan sebagian lagi melalui daring, sedangkan
pada peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran yang telah dibuatnya.
Peserta didik juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs
yang relevan. Model ini lebih relevan untuk digunakan dalam pengembangan
pendidikan guru, dilihat dari kondisi, kultur dan infrastruktur yang dimiliki
saat ini. Secara substansial materi keguruan identik dengan nilai yang tidak
jarak jauh.
22
dengan pendidik, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik
dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pendidik dalam hal ini dituntut
yang diperlukan.
pembelajaran blendeed learning yang telah dijelaskan pada tabel 2.1 dan tabel 2.2.
pembelajaran tatap muka yang utama adalah terjadinya interaksi langsung antara
pendidik dengan peserta didik dan perserta didik dengan peserta didk lainnya.
dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga pembelajaran dirasakan kurang maksimal
23
oleh pendidik apalagi disaat seperti ini pandemi covid-19 belum berakhir sehingga
Kelebihan ini dapat dimanfaatkan oleh guru, siswa dan wali murid, yaitu:
3) Meningkatkan aksesabilitas;
5) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan pengajar atau peserta didik lain
6) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam tatap
8) Pengajar dapat meminta peserta didik untuk membaca materi atau mengerjakan
10) Peserta didik dapat saling berbagi file atau data dengan siswa lain
2) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti komputer dan
memadai dan bila jaringan kurang memadai, itu tentu akan menyulitkan
terkendala dalam mengunduh materi dan tugas yang diberikan oleh guru serta
(Asdar, 2020:2).
beberapa pertemuan tatap muka langsung dengan peserta didik. Blendeed learning
pertemuan tatap muka, kelompok kecil, dan kelompok besar, belajar mandiri,
komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik dengan
lain :
26
learning
android, yang bisa dipakai untuk memotong video, efek suara, pemberian teks
8. Portal web online seperti google cendekia atau wikipedia, portal berita online
diskusi online dengan peserta didik yang tergabung di dalam group. Pesan yang
dikirim dapat berupa teks, gambar, suara maupun video. Sedangkan secara
waktu yang bersamaan, sehingga peserta didik membuka file di waktu yang
berbeda. Umpan balik disampaikan di waktu yang berbeda pula, bahkan terkadang
spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap dengan mudah, menyenangkan, dan dapat
faktor yang harus diperhatikan. (Rohmawati, 2015:3) ada lima faktor dalam
pembelajaran dapat berjalan efektif apabila terdapat sikap dan kemauan dalam diri
WhatsApp.
28
minimal berada pada kategori sedang dan berada pada tafsiran efektif.
c. Hasil belajar siswa tuntas secara individual jika mencapai KKM 70 dan
tuntas secara klasikal jika lebih besar sama dengan 80% siswa di kelas
2. Respon siswa
minimal kategori sedang (cukup). Yang dimana respon tersebut dapat dibagi
Selamet, 2018:11).
merupakan pencapaian tujuan yang telah direncakan dengan apa yang telah
learning dalam penelitian ini adalah berupa hasil belajar siswa minimal kategori
sedang, yang dimana siswa tuntas secara individual jika mencapai KKM lebih besar
sama dengan 70 dan tuntas secara klasikal jika lebih besar sama dengan 80% siswa
di kelas tersebut mencapai nilai minimal 70. Untuk respon siswa tersebut dapat
yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256 juta
jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu
bermata dua. Apabila dikelola dengan baik penduduk dapat menjadi salah satu
modal dasar pembangunan nasional. Di satu sisi menjadi keuntungan bagi indonesia
dengan jumlah penduduk usia produktif yang berlimpah. Namum di sisi lain bisa
menjadi kerugian bila jumlah penduduk yang besar itu memiliki kualitas yang
perlaku dari pembangunan itu sendiri. sementara itu besarnya jumlah penduduk
mengambil beberapa sub materi yang diajarkan yaitu mobilitas penduduk dan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Alfi, dkk. (2016) dengan judul “Pengaruh
kritis siswa pada kelas eksperimen atau kelas yang diberi perlakuan lebih
dengan desain posttest only control group design. Hasil penelitian ini
berpikir kritis secara signifikan. Dan juga kemampuan berpikir kritis pada
dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas tanpa batasan
berbasis LMS dengan model inkuri pada materi listrik dinamis, perangkat
yang dihasilkan berupa silabus, RPP, LKPD, handout, soal latihan dan
kelas online; (2) Hasil uji validasi ahli menunjukkan bahwa produk yang
yaitu sebesar 83,7% dan 84,8%; (3) Hasil uji kepraktisan yang diperoleh
dari penilian tiga guru fisika kelas XII dari SMA yang berbeda berturut-
turut adalah 85, 80 dan 86,67. Sehingga diperoleh rerata skor sebesar
pembelajaran yang berlangsung adalah metode ceramah dengan bantuan buku teks
sebagai medianya. Sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan guru pada
WhatsApp, karena aplikasi ini sangat mudah untuk digunakan, dan juga peserta
didik sudah pasti banyak yang menggunakan aplikasi tersebut. Jadi pada model
Pada pembelajaran daring ini nantinya akan dikirimkan materi yang akan
WhatsApp adalah dapat meningkatkan hasil belajar dan mendapat respon yang
Pembelajaran
yang digunakan adalah pre-eksperimental yakni salah satu bentuk desain penelitian
informasi awal dan mencari pengaruh variabel satu dengan variabel yang lain
dengan memberikan perlakuan khusus dalam suatu kondisi (Ramdani, dkk. 2015:4).
berbasis WhatsApp.
Waktu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dilaksanakan pada
semester genap pada Tahun Ajaran 2020/2021. Observasi awal dilakukan pada
bulan januari 2021, kemudian untuk perlakuan tindakan dan analisis semua data
dilaksanakan pada bulan juni, sehingga diperoleh hasil dari penelitian tersebut.
36
37
2020-2021
No Kegiatan Okt Nov 2020 – Mei Jun Jul Agus
2020 Apr 2021 2021 2021 2021 2021
b. Penyusunan
Proposal
c. Seminar
Proposal
Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Perizinan
Penelitian
b. Pengolahan
Data Penelitian
c. Konsultasi
Hasil
d. Seminar Hasil
b. Ujian Skripsi
sekolah ini terletak di Jl. Pendidikan, No. 45, Kel. Laloeha, Kab. Kolaka, untuk
121˚37’4,90” BT.
38
Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteliti oleh
seorang peneliti. Menurut suvi, dkk. (2016:4) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS yang berjumlah 120
siswa yang terdiri dari 4 kelas. Alasan penggunaan kelas XI IPS untuk populasi
dalam penelitian ini adalah kondisi kelas XI IPS yang sangat ideal untuk
pembelajaran di Sekolah selama satu tahun lebih. Kondisi ini sangat berbeda
dengan kelas X yang baru saja mengenal lingkungan SMA dan sedang dalam
masa peralihan antara kondisi di SMP dan SMA, sedangkan untuk kelas XII,
populasi ini kurang cocok karena memang mereka sedang fokus untuk ujian
sekolah dan ujian nasional. Jadi untuk lebih baiknya populasi ini ditentukan
secara bijak dan diambil jalan tengahnya yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri
1 Kolaka.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik
dari semua populasi yang diteliti. Menurut Suvi, dkk. (2013:4) Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
sampling. Teknik simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
karena peneliti beranggapan bahwa kedudukan siswa dalam kelas diterapkan secara
acak tanpa melihat peringkat nilai, jenis kelamin, golongan siswa dan siswa juga
mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama serta mendapat waktu pelajaran
yang sama. Tidak hanya itu dalam penelitian ini hanya membutuhkan 1 kelas saja
learning.
penelitian kali ini sampel berjumlah 30 siswa pada kelas XI IPS 3 sebagai kelas
eksperimen.
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi tentang
yang terdiri dari variabel dependen dan variabel independen, akan dijelaskan
sebagai berikut :.
dipengaruhi oleh variabel lain dan menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat
Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest and posstest.
Digunakan desain ini karena terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil
perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat dibandingkan dengan keadaan
variabel penelitian yang secara nyata berhubungan dengan realitas yang akan
42
diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati oleh peneliti
berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk diuji
kembali oleh penelitian lain (Wulandari, dkk. 2020:3). Berikut penjelasan definisi
atau tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran daring (online). Pada model
dengan materi yang sudah tersedia. Diiharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
2. Efektivitas
Efektivitas menjadi salah satu fokus dalam penelitian ini. Efektivitas yang
dimaksud adalah pencapian tujuan yang telah direncakan dengan apa yang telah
dilakukan. Kriteria efektivitas dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan respon
teknik yang digunakan agar data yang dikumpulkan valid (Krismanto, 2016:30).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
43
1) Teknik Tes
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian
berupa soal pretest dan posttest. Penggunaan soal pretest dan posstest ini
2) Kuisioner
adalah dengan membagikan angket kepada siswa untuk diisi sesuai dengan
3) Dokumentasi
dalam bentuk dokumentasi. Metode ini memiliki ciri yang tidak terbatas pada
ruang dan waktu, sehingga bisa menjadi pelengkap metode penelitian yang
lain (Sutyono, 2019:26). Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini ialah
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lengkap dan sistematis
sehingga lebih muda diolah. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
Tes hasil belajar siswa ini diberikan untuk memperoleh informasi tentang
belajar ini berupa lembar soal pretest dan posstest yang digunakan sebagai
instrumen evaluasi dalam penelitian. Soal pretest dan posstest yang digunakan
adalah soal uraian yang masing-masing berjumlah 5 nomor. Berikut kisi-kisi soal
pretest dan posstest hasil belajar siswa pada materi dinamika kependudukan di
Indonesia:
2. Kuisioner
No Nomor Pernyataan
Indikator
Positif Negatif
Tanggapan siswa terhadap penerapan model
1 pembelajaran blendeed learning berbasis 1 2
WhatsApp
Penerapan model pembelajaran blendeed learning
2 learning berbasis WhatsApp meningkatkan 3
meningkatkan motovasi belajar
Model pembelajaran blendeed learning berbasis
3 WhatsApp membuat saya lebih berani 4 5
menyampaikan ide dan bertanya
4 Menambah pengetahuan saya 6
Lebih menarik dan mengasyikan menggunakan
5 model pembelajaran blendeed learning berbasis 7,8
WhatsApp
6 Dapat meningkatkan kemampuan 10 9
Sumber: (Qamar dan Selamet, 2018:11).
3. Pengujian Instrumen
Validitas merupakan taraf suatu tes yang mengukur apa yang hendak diukur.
berdasarkan materi pelajaran dari para ahli. Pengujian validitas instrumen dibagi
menjadi 3 bagian yaitu validitas isi, validitas kriteria dan validitas konstruksi
(Matodang, 2019:3).
Penelitian kali ini melakukan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas
yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui
analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement
(penilaian ahli), (Hendryadi, 2017:3). Validitas isi dalam penelitian kali ini adalah
Teknik analisis data adalah cara untuk mengolah data menjadi informasi.
Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi
(Ramdani, dkk. 2015:5). Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini adalah hasil
Indonesia dari hasil tes (tes awal dan tes akhir). Adapun rumus yang digunakan:
1) Penskoran nilai
𝑅
𝑆 = 𝑥 100
𝑁
Sumber: (Norrazifi, 2019:4)
47
Keterangan :
∑x
x̅ =
𝑛
Sumber: (Arisa, dkk. 2020:4)
Keterangan
𝑋̅ = Nilai rata-rata
N = Jumlah siswa
Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekola SMA Negeri 1 Kolaka,
tersebut telah mencapai nilai KKM. Untuk mencari ketuntasan belajar klasikal
No Nilai Kategori
1 0-64 Sangat Rendah
2 65-74 Rendah
3 75-84 Sedang
4 85-94 Tinggi
5 95-100 Sangat Tinggi
Sumber: (Wahyudin dan Cahya, 2018:3)
sebagai beirkut:
𝑁𝑆
Presentase = 𝑥 100
𝑁𝑆 𝑚𝑎𝑥
Sumber: (Ariyawati, dkk 2017:4)
Keterangan
NS : jumlah skor hasil pengumpulan data
NS max : jumlah skor maksimum
Skor maksimum = n x skor terbaik (5)
n : jumlah responden
didasarkan pada tabel pedoman penilaian sebagai berikut yaitu sebagai berikut:
menganalisis data. Analisis statisik inferensial pada bagian ini digunakan untuk
di SMA Negeri 1 Kolaka. Analisis ini menggunakan analisis data gain score
dengan berbantuan Software Microsoft excel dan Statcal yaitu sebagai berikut:
50
homogenitas dilakukan pada data pretest dan posstest hasil belajar siswa di
b.Jika Pvalue < 0,05 maka data yang diperoleh tidak homogen
c. Ambil keputusan
51
ditolak, H1 diterima
diterima, H1 ditolak
blendeed learning dengan nilai rata-rata yang diperkirakan yaitu > 0,3
sebagai berikut:
𝑥− 𝜇
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠
√𝑛
Keterengan:
s = standar deviasi
n = jumlah sampel
5. Menarik kesimpulan
𝑆 𝑝𝑜𝑠𝑡−𝑆 𝑝𝑟𝑒
N-𝑔 = 𝑆 𝑚𝑎𝑥−𝑆 𝑝𝑜𝑠𝑡
Keterangan
dibawah ini:
No Persentase Tafsiran
1 > 76 Efektif
2 56-75 Cukup Efektif
3 40-55 Kurang Efektif
4 < 40 Tidak Efektif
Sumber: (Setiawan & Aden, 2020:6)
BAB IV
Negeri (SMAN) 1 Kolaka, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri
dan merupakan sekolah terfavorit di Kabupaten Kolaka, sama dengan SMA pada
tiga tahun pelajaran yakni mulai dari Kelas X sampai Kelas XII, dan pada tahun
pelajaran 2014/2015 telah memiliki 11 ruangan kelas X, 11 ruangan kelas XI, dan
11 ruangan kelas XII. Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sebelumnya menggunakan KBK dan pada
tahun 2016 sudah menggunakan kurikulum terbaru yaitu K13. SMA Negeri 1
Kolaka memiliki beberapa kelas yang diberi nama sebagai khas jurusan seperti
nama bunga, sifat dan karakter, dapat dilihat pada tabel berikut:
54
55
SMA Negeri 1 Kolaka sudah berdiri sejak 31 Agustus 1964, sejak awal
pendiriannya sampai saat ini, kepemimpinan SMA Negeri 1 Kolaka telah di pimpin
sebanyak 14 orang. Kepala sekolah SMA Negeri 1 kolaka sekarang adalah Drs.
Abdul Aris, MM.Pd Tahun 2018 s.d sekarang. Setahap demi setahap terus
12 Kelas 31
secara langsung situasi dan kondisi sekolah serta melakukan dialog dengan pihak-
peneliti mempunyai gambaran yang jelas mengenai situasi dan kondisi baik
menyangkut keadaan fisik maupun non fisik,norma dan kegiatan yang ada di SMA
56
Negeri 1 Kolaka. Hasil dari kegiatan observasi ini selanjutnya menjadi pedoman
observasi ini, peneliti dapat lebih mengenal SMA Negeri 1 Kolaka, yang
diadakan posstest. Peneliti di bantu oleh teman untuk pengamatan di kelas IX IPS
No Hari/tanggal Kegiatan
Pelaksanaan Pretest (10-00-12.00 shift 1)
Kamis 03 Juni 2021
1 Pelaksanaan Pretest (01.00-03.00 Shift 2)
1. Pertemuan ke-1
Pertemuan pertama, kegiatan dimulai dengan pemberian soal pretest pada hari
2. Pertemuan ke-2
disampaikan pemerintah agar dapat terhindar dari segala virus. Pada tahap ini
3. Pertemuan ke-3
materi yang tidak tuntas pada tatap muka. Peneliti melakukan kegiatan awal
4. Pertemuan ke-4
melalui tes hasil belajar dan angket respon setelah proses pembelajaran
mengenai hasil belajar pada materi dinamika kependudukan Indonesia dilihat dari
tes yaitu pretest dan posstest. Deskripsi data respon siswa terhadap model
pembelajaran blendeed learning berbasis WhatsApp dan tes hasil belajar geografi
1. Pretest
1 Jumlah Siswa 30
2 Nilai Tertinggi 70
3 Nilai Terendah 0
Berdasarkan hasil tes awal (pretest) pada Tabel 4.4 hasil belajar siswa pada
Indonesia sebelum perlakuan (pretest) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2021)
60
yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 1 orang dari jumlah keseluruhan
belajar tersebut dianggap wajar karena belum dilakukan kegiatan pembelajaran atau
2. Posstest
akhir hasil belajar siswa. Tes yang diberikan berupa 5 soal esai dengan materi
dinamika kependudukan indonesia. Data posstest hasil belajar siswa dapat dilihat
1 Jumlah Siswa 30
2 Nilai Tertinggi 85
3 Nilai Terendah 0
Berdasarkan hasil tes awal (posstest) pada Tabel 4.6 hasil belajar siswa
Indonesia sebelum perlakuan (posstest) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan bahwa jumlah siswa yang telah
mengalami peningkatan.
adalah 29,1% dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu 1
orang atau 3,3% dari total keseluruhan siswa yaitu 30 orang, sedangkan data posstest
memperoleh nilai rata-rata yaitu 55,5% dengan jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan hasil belajar adalah 11 orang atau 36,7% dari total keseluruhan siswa
yaitu 30 orang. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pada kelas IX IPS 3 SMA Negeri 1 Kolaka pada materi dinamika kependudukan
Indonesia.
62
WhatsApp pada kelas IX IPS 3. Data tersebut diperoleh dari perhitungan hasil
adalah berupa Skala Likert atau Likert Scale. Skala Likert merupakan skala
penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat responden. Dengan
Pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini disebut dengan variabel penelitian
dan ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Hasil analisis data respon siswa
pembelajaran blendeed learning berbasis WhatsApp yang diisi oleh 30 siswa yaitu
siswa kelas IX IPS 3 di SMA Negeri 1 Kolaka, secara singkat ditunjukkan pada
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa hasil analisis data respon siswa
persentase tertinggi yaitu 86% menyatakan sangat baik bahwa model pembelajaran
blendeed learning berbasis WhatsApp membuat saya bosan dalam mengikuti proses
belajar. Sehingga diperoleh persentase total yaitu 78%. Menurut kriteria respon
siswa pada bab III, dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel
data berdistribusi normal atau tidak normal dapat dilakukan beberapa cara. Namun
65
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas data dilakukan dengan
sebagai berikut:
Statistic Of
P-Value
Variable Kolmogorov- Conclusion Tafsiran
Of Ks
Smirnov
Hasil uji normalitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan
pada Gain score sebesar 0,54. Maka data tersebut menunjukkan bahwa data gain
P-Value
Variable Statistic of Levene Keterangan
of Levene
signifikasi homogenitas yaitu sebesar 0,421 yang lebih besar dari 0,05 atau (0,421
> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang memiliki
Hasil perhitungan uji rata-rata dengan one sampel test pada nilai pretest dan
posstes atau (nilai gain score) kelas eksperimen, dapat dilihat pata tabel berikut ini:
=1.69913, karena t hitung 4,715418281 > t tabel 1.69913. Maka hasil belajar siswa
WhatsApp.
blendeed learning berbasis WhatsApp yang diberikan. Efektivitas ini diambil dari
nilai pretest dan posttest yang kerjakan oleh siswa. Perhitungan tersebut yaitu:
67
menunjukkan bahwa indeks gain = 0,78. Berarti normalized gain berada pada
memberikan efektivitas yang tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan tafsiran
efektif.
4.2 Pembahasan
dilakukan dengan diberikan pretes dan posttest. Tujuan dari penelitian ini adalah
geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Kolaka
68
Analisis pertama yaitu uji normalitas, dapat dilihat dari hasil uji normalitas
pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan pada gain score sebesar 0,54
Maka data tersebut menunjukkan bahwa data gain score pada kelas eksperimen
gain score. Hasil uji homogenitas gain score menggunakan uji levene menunjukkan
bahwa varian data homogen dengan 0,421 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
uji one sampel test diperoleh hasil bahwa model pembelajaran blendeed learning
berbasis WhatsApp memberikan hasil yang signifikan yaitu berupa hasil belajar
siswa meningkat, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 4,715418281 > t tabel
1.69913. Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas IX IPS 3 tentunya memiliki
sebuah tahap atau langkah-langkah yaitu tahap pertama siswa kelas XI IPS 3
diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan
atau tidak. Pretest dilakukan tidak pada hari yang sama dengan penyampain materi.
online di Whatsapp dengan metode diskusi. Materi yang didiskusikan adalah materi
yang tidak tuntas pada tatap muka. Pada saat pembelajaran dilaksanakan ada
beberapa siswa yang tetap aktif belajar baik pada saat pembelajaran tatap muka
maupun online.
mengetahui respon dan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Sehingga
didapat hasil belajar siswa pada kelas IX IPS 3 yang mengalami peningkatan
dengan model pembelajaran blendeed learning berbasis WhatsApp, hal ini dapat
dibuktikan dari nilai rata-rata pretest dan posttest serta dari hasil pengujian rata-
rata. (Riantika dan Mukmina, 2019) mengungkapkan hal yang sama bahwa
Hasil pengujian rata-rata diatas diperkuat dengan hasil uji gain score pada
tabel 4.11 untuk kelas eksperimen dengan nilai persentase yaitu 78,92% berada
pada kategori tinggi dan tafsiran efektif. Hasil penelitian ini didukung
Diperkuat lagi oleh (Wai, dkk, 2014:15) yang menyatakan bahwa proses belajar
belajar.
kelebihan dan sangat sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini yaitu 1) nilai
positif dari pembelajaran ini, selain dapat menyesuaikan dengan karakteristik cara
belajar siswa, sehingga dalam pembelajaran dapat optimal. Contoh siswa yang
kurang semangat dalam berdiskusi secara tatap muka dapat aktif berdiskusi secara
tertulis di dalam aplikasi. Karena pada dasarnya tidak semua mahasiswa berani
antara peneliti dan siswa tidak terhalang oleh ruang dan waktu. 4) mengontrol
jalannya pembelajaran dalam kelas yang di ikuti oleh siswa serta dapat serta dapat
Berbasis WhatsApp
Berdasarkan hasil analisis data yang peneliti lakukan bahwa respon siswa
diperoleh persentase total yaitu 78%. Menurut kriteria respon siswa pada bab III,
71
kategori baik.
dengan teknologi baru pada pembelajaran geografi. Hal ini sesuai dengan temuan
alasan respon baik (positif) tersebut adalah kepercayaan siswa bahwa blendeed
pembelajaran. Kemudian diperkuat lagi oleh penelitian (Asdar, dkk. 2020:5) yang
Temuan pada penelitian ini dan juga pada penelitian lain sejalan bahwa
baik dari hasil belajar maupun dari hasil angket respon siswa pada kelas IX IPS 3
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan dalam penelitian yang telah dirumuskan pada Bab I
dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam Bab IV, maka dapat
adalah 29,1% dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar
yaitu 1 orang atau 3,3% dari total keseluruhan siswa yaitu 30 orang,
jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar adalah 11 orang atau
Setelah data pretest dan posstest diketahui, selanjutnya dilakukan uji gain
geografi melalui penerapan model blendeed learning pada siswa kelas XI IPS
berbasis WhatsApp pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kolaka, mendapat
72
73
respon dengan rata-rata persentase tertinggi yaitu 78%. Hal ini tergolong
respon baik (positif). Respon baik (positif) siswa terhadap blendeed learning
geografi.
5.2 Saran
blendeed learning berbasis WhatsApp di masa adaptasi kebiasaan baru pada materi
DAFTAR PUSTAKA
Kartini, K.S dan Putra, I.Y.T.A. 2020. Respon Siswa Terhadap Pengembangan
Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android. Jurnal pendidikan kimia
Indonesia. (Online). Vol. 4, No.1, Hal.1-8.
(http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPK/artcile, diakses 26 februari
2020)
Kemdikbud, 2020. Silabus Terbaru Revisi 2020 Geografi Kelas 11. Jakarta Pusat:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kholifah, S.N dan Buditjahjanto.I.G.P.A. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran
Blendeed Learning Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa
Kelas XI TEI Pada Mata Pelajaran Komunikasi Data Dan Interface di SMK
Negeri 1 Jetis Mokokerto. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. (Online).
Vol.5, No.3. Hal.1-8. (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php,
diakses 3 juli 2016)
Krismanto, M. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Melakukan
Pekerjaan Pada Mesin Bubut Melalui Pembelajaran Berbantuan Modul Di
SMK N 1 Sedayu Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik. Universitas
Negeri Yogyakarta
Kurniawan, D. 2013. Tabel Distribusi. Forum Statistika, (11):1-62
Matondang. Z. 2019. Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal
Tabularasa Pps Unimed. (Online). Vol.6 No.1,Hal.1-10.
(https://digilib.unimed.ac.id, 2 Juni 2009)
Mufidah.N.L dan Surjanti.J. 2021. Efektivitas Model Pembelajaran Blended
Learning dalam Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta
Didik pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Ekonomi. (online).
Vol.9, No.1, pp. 187-198. (http//: journal.undiksha.ac.id/index.php/EKU,
diakses 25 juni 2021)
Mulyani, S. 2017. Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Konsep Mutasi Peserta Didik Kelas VII. Jurnal Profesi
Keguruan. (Online). Vol 3, No. 2, Hal.1-6.
(http//:journal.unnes.ac.id/nju/index.php/, diakses 10 September 2017).
Nidawati. 2013. Belajar dalam Perspektif Psikologi dan Agama. Jurnal Pionir,
(Online). Vol.1, No.1, Hal.1-16. (http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php,
diakses 1 desember 2013)
Nurhidayah, A. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SD Pada Muatan Pelajaran Matematika Tentang
Pembuatan Dalam Pengukuran. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas keguruan dan
ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
79
Norrzifti. S dan Rezky. N.D. 2018. Pengaruh Model Problem Based Learning
(PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan
Kelas VII SMPN Haruyan. Jurnal Pendidikan Hayati. (Online). Vol.5,
No.4, Hal.1-9. (https://ojs.unm.ac.id%2Fipaterpadu, diakses 2 januari 2019)
Onta, M.R. 2018. Efektivitas Penerapan Model Blendeed Learning Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Quiper Shcool Ditinjau dari Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tkj-A SMK Aisis Jakarta Tahun
Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pane, A., & M. Darwis. D., 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-
Ilmu Keislaman. (Online). Vol. 03, No.2, Hal.1-22. (http//:journal.iain-
padangsidimpuan.ac.id/index.php/f, diakses 2 Desember 2017)
Prajana, A. 2017. Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dalam Media Pembelajaran di
UIN AR-RANIRY Banda Aceh. Jurnal pendidikan dan pembelajaran.
(Online). Vol. 1, No. 2, Hal.1-13. (http://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/cyberspace/, diakses 6 Oktober 2017)
Pratiwi, Y, Parijo dan Warneri. 2015. Penerapan Model Blended Learning
Untuk Meningkatkan Performansi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA. Jurnal pendidikan dan pembelajaran. (Online). Vol.5, No.11,
Hal.1-10. (http//:journal.untan.ac.id/index.php/, diakses 2 april 2015).
Prayitno, W. 2016. Implementasi Blended Learning Dalam Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jurnal pendidikan dan pembelajaran.
(Online). Vol.6, No.1, Hal.1-14. (http//:journal.untan.ac.id/index.php/,
diakses 4 mei 2016).
Primasari, R., Zulfiani & Yanti. H. 2014. Penggunaan Media Pembelajaran di
Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan. Edusains. (Online). Vol. 6,
No.1, Hal.1-9. (http://journal.unijkt.ac.id/index.php/edusains, diakses 17
september 2014)
Qamar, K dan Selamet.R. 2018. Efektivitas Blendeed Learning Menggunakan
Aplikasi Telegram. Jurnal Ilmu Tarbiyah. (Online). Vol.7, No.1, Hal. 1-16.
(http://www.researchgate.net/publication/325058920, diakses 18 februari
2018).
Ramdani, R. et.. all. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui
Penerapan Model Creative Problem Sloving pada Siswa Kelas XI SMA
Pesantren Putri Yatama Mandiri Kabupaten Gowa. Jurnal pendidikan dan
pembelajaran. (Online). Vol.3, No.2, Hal.1-10.
(http://media.neliti.com/media/publicationa, diakses 15 desember 2018).
80
Wai, C. C., Lim, E., & Seng, K. 2014. Exploring the effectiveness and efficiency of
blended learning tools in a school of business. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 123(2002), 470–476.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1446
Wicaksono, V. D dan Putri. R. 2019. Pembelajaran Blended Learning Melalui
Google Classroom di Sekolah Dasar. In Prosiding Sendika (Vol. 5, Issue 1,
pp. 595–600).
Wulandari, R., Sri.R dan Sulton.N. 2020. Pengaruh Model Problem Based Learning
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis siswa Materi Keanekaragaman
Hayati. Best journal. (Online). Vol.3 No.1, Hal.1-16.
(http://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/kulidawa, diakses 25 juni
2020).
Yahya, A dan Nur. W.B. 2017. Penerapan Model Kooperatif Student Teams
Achievement Divisions untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Saintifik. (Online). Vol .3 No. 2, Hal.1-19.
(http://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik, diakses 2 juli 2017)
LAMPIRAN 1
85
LAMPIRAN 2
86
LAMPIRAN 3
87
LAMPIRAN 4
88
LAMPIRAN 5
89
LAMPIRAN 6
91
LAMPIRAN 7
SILABUS
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran waktu belajar Penilaian
3.5 Menganalisis DINAMIKA 3.5.1 Mengidentifikasi factor Membaca buku teks 20 JP Buku Tulisan
dinamika kependudukan geografi dan buku Geografi
kelas XI Piliphan
dinamika kependudukan KEPENDUDUKAN
referensi, dan/atau
di Indonesia untuk DI INDONESIA Internet
3.5.2 Menghitung proyeksi menyaksikan tayangan Ganda
perencanaan video tentang
pembangunan. Faktor dinamika kependudukan Uji kinerja
dan proyeksi kependudukan
kependudukan Menanalisis masalah dan
4.5 Menyajikan 3.5.3 Mengidentifikasi mobilitas
Mobilitas penduduk penduduk
mengajukan solusi tentang
data kependudukan Kualitas penduduk dampak ledakan penduduk
dalam bentuk peta, tabel, dan Indeks 3.5.4 Menghitung pengolahan dan dan bonus demografi.
grafik, dan/atau gambar Pembangunan analisis data kependudukan Menyajikan hasil
Manusia. pengolahan data dan
Bonus demografi 3.5.5 Mengidentifikasi sumber informasi terkait masalah
dan dampaknya data kependudukan kependudukan di
terhadap pembanguna Indonesia dilengkapi peta,
Permasalahan 3.5.6 Menganalisis tabel, grafik, dan/atau
yang diakibatkan permasalahan dampak gambar
dinamika dinamika penduduk Membuat model piramida
kependudukan. 3.5.7 Mengidentifikasi
Sumberdata penduduk
permasalahan dinamika
kependudukan kependudukan di Indonesia
Pengolahan dan
analisis data 4.5.1 Mempresentasikan data
kependudukan. kependudukan dalam
bentuk peta, tabel, grafik,
dan/atau gambar
92
LAMPIRAN 8
93
LAMPIRAN 9
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami pengertian dinamika kependudukan di Indonesia
Mendeskripsikan tentang mobilitas penduduk
B. Kegiatan Pembelajaran
Alat/Bahan : Papantulis dan Laptop
Sumber Belajar : Buku
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)
Mengucapkan salam dan menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk
salah satu siswa memimpin doa.
Memberikan motivasi kepada siswa
Menyampaikan materi ajar secara garis besar
Menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (60 menit)
Menjelaskan materi tentang dinamika kependudukan dan mobilitas penduduk
Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk bertanya
Penutup (15 menit)
Siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan selalu
menjaga kesehatan dan menjaga jarak terkait covid 19.
Menutup pelajaran dengan salam dan doa
LAMPIRAN 10
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis permasalahan dinamika kependudukan di Indonesia
B. Kegiatan Pembelajaran
Media : WhatsApp
Sumber Belajar : Internet
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit)
Pendahuluan (20 menit)
Memberi salam
Peserta didik mengisi daftar hadir dengan menulis nama lengkap di kolom chat
pada whatsapp group
Memberikan motivasi kepada siswa terkait pokok bahasan permasalahan
dinamika kependudukan di Indonesia
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (60 menit)
LAMPIRAN 11
Judul Penelitian
: Efektivitas Model Pembelajaran Blendeed Learning Berbasis
Whatsapp di Masa Adaptasi Kebiasan Baru pada Materi
Dinamika Kependudukan Indonesia Mata Pelajaran Geografi
SMA.
Nama Mahasiswa : Muh. Zulhija
NIM : 171320518
Program Studi : Pendidikan Geografi
Nama Validator : Nasaruddin, S.Pd., M.Pd
Hari/tanggal : 4 Agustus 2021
Petunjuk:
Berilah tanda checklist (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu terhadap soal essay (terlampir) dengan skala penilaian sebagai berikut:
1: Tidak Baik
2: Kurang Baik 4: Baik
3: Cukup Baik 5: Sangat Baik
Nilai Pengamatan
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5
1 Kesesuaian soal dengan tujuan penelitian.
2 Kejelasan maksud soal.
3 Kemungkinan soal dapat terselesaikan.
4 Kesesuaian bahasa yang digunakan pada
soal dengan kaidah bahasa Indonesia.
5 Kalimat tidak mengandung arti ganda.
66 Rumusan kalimat soal menggunakan
bahasa yang sederhana bagi siswa, mudah
dipahami dan menggunakan bahasa yang
dikenal siswa.
Saran: ..............................................................................................................
Bapak/Ibu:
1. Dapat digunakan tanpa revisi
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
98
SOAL
LAMPIRAN 12
SELAMAT BEKERJA
100
LAMPIRAN 13
1. Identitas Responden
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
2. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan cermat dan pilihlah jawaban
yang benar-benar cocok dengan pilihanmu
b. Berdasarkan penilaian dari anda, berilah tanda checklist () pada salah
satu kolom skor yang tersedia.
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Saya merasa puas dengan adanya model
pembelajaran blendeed learning
2 Model pembelajaran blendeed learning membuat
saya bosan dalam mengikuti proses belajar
3 Dalam pembelajaran blendeed learning motivasi
saya untuk belajar semakin meningkat
4 Model pembelajaran blendeed learning membuat
saya lebih berani dalam bertanya mengenai materi
,,,,
5 Model pembelajaran blendeed learning membuat
saya tidak percaya diri dalam menyampaikan ide-
ide
6 Dengan Model pembelajaran blendeed learning
menambah pengetahuan saya
101
LAMPIRAN 14
Kisi-Kisi Jawaban
LAMPIRAN 15
Pedomen Penskoran
5 Sebutkan 2 permasalahan 25
kependudukan di indonesia?
Rubrik Penilaian
Soal no.1-2
Soal no. 3
Soal no.4-5
Skor 25
Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/tepat
sesuai dengan kajian teori
Skor 20 Jika peserta didik mampu menjawab dengan
jelas/mendekati kajian teori
Skor 15 Jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas/tepat
dengan kajian teori
Skor 10 Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian
teori
Skor 0 Jika peserta didik tidak menjawab satupun pertanyaan
yang diberikan
Sumber: (Yulyantari, 2017:4)
106
LAMPIRAN 16
Pretest 1
107
LAMPIRAN 17
Postest 1
108
LAMPIRAN 18
Pretest 2
109
LAMPIRAN 19
Postest 2
110
LAMPIRAN 20
Kuisioner 1
111
LAMPIRAN 21
Kuisioner 2
112
LAMPIRAN 22
LAMPIRAN 23
LAMPIRAN 24
LAMPIRAN 25
LAMPIRAN 26
No Nama Siswa Pretest Posstest Posstest-Pretest Skor Maksimum-Posstest Gian Score N-Gain Score (%)
1 Andi Umairah Dian S 30 75 45 25 1.8 180
2 Annisa febrianti surya syahra 50 75 25 25 1 100
3 Arif Irwansyah 55 70 15 30 0.5 50
4 Arya Pramudya Bahteraman 10 50 40 50 0.8 80
5 Bambang Irawan 20 60 40 40 1 100
6 Dimas 10 65 55 35 1.571428571 157.1428571
7 Erfan Jekmei 25 65 40 35 1.142857143 114.2857143
8 Evalia 35 45 10 55 0.181818182 18.18181818
Fauzan Ariano Monapa
9 65 65
Tobarasi 0 35 0 0
Fazya Aisya Azyasabila
10 0 20
Rajayasa 20 80 0.25 25
11 Haerul Mujahidin 0 0 0 100 0 0
12 Hajir 10 15 5 85 0.058823529 5.882352941
13 Hergiansyah 50 75 25 25 1 100
14 Ira Fasira 30 65 35 35 1 100
15 Khalifatul Aini 15 70 55 30 1.833333333 183.3333333
16 Kutut Kristino 20 65 45 35 1.285714286 128.5714286
17 Meli Astriani 0 10 10 90 0.111111111 11.11111111
18 Muh. Afdhal Ramadan 0 15 15 85 0.176470588 17.64705882
19 Muh. Irfan Rahim 0 20 20 80 0.25 25
117
LAMPIRAN 27
LAMPIRAN 28
LAMPIRAN 29
DOKUMENTASI PENELITIAN
BIODATA PENULIS