Anda di halaman 1dari 143

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOISASI DALAM


PEMBELAJARAN DARING UNTUK SISWA KELAS X SMKN 2 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

OLEH :

AELSA PUTRI RAZA AIZA

NPM 18.1.01.07.0020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2021
Skripsi oleh:

AELSA PUTRI RAZA AIZA


NPM : 18.1.01.07.0020

Judul:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI


TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOISASI DALAM
PEMBELAJARAN DARING UNTUK SISWA KELAS X SMKN 2 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Telah disetujui untuk diajukan Kepada panitia Ujian/Sidang Skripsi


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP UN PGRI Kediri

Tanggal: 8 Juli 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Encil Puspitoningrum, M.Pd. Dr. Subardi Agan, M.Pd.


NIDN. 0719068703 NIDN. 0703046001

i
Skripsi Oleh:

AELSA PUTRI RAZA AIZA


NPM : 18.1.01.07.0020

Judul:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI


TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOISASI DALAM
PEMBELAJARAN DARING UNTUK SISWA KELAS X SMKN 2 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi


Program Studi PBSI FKIP UN PGRI Kediri
Pada tanggal: 18 Juli 2022

Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan

Panitia Penguji:
1. Ketua : Encil Puspitoningrum, M.Pd.

2. Penguji I : Dr. Subardi Agan, M.Pd.

3. Penguji II :

Mengetahui,

Dekan FKIP

Dr. Mumun Nurmilawati, M.Pd.


NIDN.0006096801

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya,

Nama : Aelsa Putri Raza Aiza

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 01 September 1999

NPM : 18.1.01.07.0020

Fakultas/Prodi : FKIP/S1 PBSI

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat


karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya
tulis atau pendapat yang pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara sengaja dan tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.

Kediri,

AELSA PUTRI RAZA AIZA

NPM 18.1.01.07.0020

iii
Motto:

“Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar melainkan orang
yang dapat meraih kesuksesan ialah orang yang gigih dan pantang menyerah.”
~SUSI PUDJIASTUTI~

“Jangan pernah berhenti untuk berjuang meskipun selalu ada badai yang
menghadang”

Kupersembahkan karya ini untuk:


Suamiku Riky Chandra A, yang sudah mengizinkan dan mendukung untuk
melanjutkan kuliah sampai selesai. Almarhumah anakku tersayang Shaffiyah
Athifa Ghania yang sedari kandungan sudah ikut berjuang dalam masa
perkuliahan dan juga telah memberikan banyak pelajaran hidup agar selalu
bersykur dan tidak menyerah dalam suatu hal yang baik. Kedua orang tua Bapak
Ichwanto dan Ibu Sukanti serta ibu Mertua Ibu Muryati yang telah memberikan
semangat dan do`a. Tanpa kalian semua, skripsi ini tidak akan selesai tepat waktu.

iv
ABSTRAK

Aelsa Putri Raza Aiza: Pengaruh Penggunaan Media Gambar Ilustrasi Terhadap
Keterampilan Menulis Teks Negoisasi dalam Pembelajaran Daring Untuk Siswa
Kelas X Smkn 2 Kediri Tahun Pelajaran 2021/2022, Skripsi, PBSI, FKIP UN
PGRI Kediri, 2021.
Pembelajaran menulis dapat menuntut siswa agar mampu menuangkan
gagasan atau ide mereka ke dalam bahasa tulis berdasarkan dengan materi yang
telah disampaikan oleh guru. Pengetahuan tentang keterampilan menulis tersebut
diperoleh melalui kegiatan dalam pembelajaran berupa suatu perencanaan yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas yang di
dalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media, dan alat pembelajaran
lain yang memiliki peranan sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Penelitian eksperimen menjadi jenis penelitian ini sedangkan desain True
Experimental ditetapkan menjadi desain penelitian ini karena mampu mengontrol
variabel luar yang dimana pada waktu proses eksperimen dapat mempengaruhi.
Sehingga validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) bisa
menjadi naik hasilnya. Desain ini mempunyai ciri yaitu waktu pemgambilan
sampel diambil secara acak untuk kelompok eksperimen atau kontrol dari
populasi tertentu.. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Kediri dijadikan subjek
penelitian ini. Teknik analisis data yang dipakai adalah statistik inferensial dengan
uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata posttest eksperimen sebesar 85,85
lebih besar dari hasil rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 77,34. Hasil uji paired
t test pada pretest dan posttest kelas eksperimen didapat hasil signifikansi (t
hitung) sebesar 14,329 dan mendapatkan data t tabel sebesar 1,69092 pada df 34.
Jika 14,329 > 1,69092 dengan taraf signifikansi (5%) berdasarkan hasil tersebut
maka Ho ditolak. Artinya, media gambar ilustrasi berpengaruh terhadap
keterampilan menulis siswa.
Dapat disimpulkan penelitian ini direkomendasikan untiuk guru bahasa
Indonesia dapat memanfaatkan media pembelajaran untuk mengajar agar lebih
kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah media
pembelajaran media gambar ilustrasi yang dinilai tepat dengan materi pelajaran,
yaitu menulis teks negoisasi.
Kata kunci: keterampilan menulis, teks negoisasi, media gambar ilustrasi.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha


Esa karena atas segala limpahan rahmat-Nya, penyusunan skripsi
ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar
Ilustrasi Terhadap Keterampilan Menulis Teks Negoisasi Dalam
Pembelajaran Daring Untuk Siswa Kelas X Smkn 2 Kediri Tahun
Pelajaran 2021/2022” ini ditulis untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memeroleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), pada Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih yang setulus-


tulusnya kepada:
1. Dr. Zainal Afandi, M.Pd., selaku Rektor Universitas Nusantara
PGRI Kediri yang selalu memberikan dorongan motivasi kepada
mahasiswa.
2. Dr. Mumun Nurmilawati, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI
Kediri.
3. Dr. Sujarwoko, M.Pd., selaku Ketua Program Studi pendidikan
bahasa dan sastra indonesia un pgri kediri.
4. Encil Puspitoningrum, M.Pd., selaku dosen pembimbing I
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dengan
sabar hingga penyusunan skripsi ini selesai.
5. Dr. Subardi Agan, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar hingga
penyusunan skripsi ini selesai.
6. Keluarga besar SMK Negeri 2 Kediri yang telah memberikan
kemudahan dan bantuan hingga penyusunan skripsi ini selesai.

vi
7. Kedua orang tuaku dan seluruh keluarga besar atas dukungan moril
dan materil selama ini dalam menempuh pendidikan di Universitas
Nusantara PGRI Kediri hingga selesai.
8. Rekan-rekan sejawatku yang telah berbagi ilmu selama di bangku
perkuliahan dan memberikan kenangan yang indah.
9. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pihak-pihak lain
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak
membantu menyelesaikan skripsi ini.

Disadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh


karena itu, sangat diharapkan tegur sapa, kritik, dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri,

AELSA PUTRI RAZA AIZA

NPM 18.1.01.07.0020

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR............................................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
G. Hipotesis ....................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Keterampilan Menulis ................................................................... 12
a. Pengertian Menulis ................................................................... 12
b. Langkah Dasar Menulis ........................................................... 13
c. Tujuan Menulis ........................................................................ 15
2. Teks Negoisasi .............................................................................. 17
a. Pengertian Teks Negoisasi........................................................ 17
b. Ciri Tejs Negoisasi ................................................................... 18
viii
c. Struktur Teks Negoisasi............................................................ 19
d. Kaidah Kebahasaan .................................................................. 21
3. Media Pembelajaran ..................................................................... 22
a. Pengertian Media Pembelajaran ……………………………... 23
b. Fungsi Media Pembelajaran ……………………………….. .. 24
c. Manfaat Media Pembelajaran ………………………………… 26
d. Jenis Media Pembelajaran …………………………................ 27
4. Media Gambar Ilustrasi................................................................. 28
a. Pengertian Media Gambar Ilustrasi........................................... 28
b. Fungsi Media Gambar Ilustrasi ................................................ 29
c. Kelebihan Media Gambar Ilustrasi........................................... 31
d. Kekurangan Media Gambar Ilustrasi........................................ 32
5. Pembelajaran Daring...................................................................... 33
a. Pengertian Pembelajaran Daring............................................. 33
6. Penerapan Media Gambar Ilustrasi dalam Pembelajaran Menulis
Teks Negoisasi melalui Pembelajaran Daring............................... 34
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 35
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel ......................................................................................... 42
1. Pengertian Variabel ................................................................ 42
2. Jenis Variabel .......................................................................... 43
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................... 43
1. Pendekatan Penelitian .............................................................. 43
2. Jenis Penelitian ......................................................................... 45
C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 46
1. Tempat Penelitian ..................................................................... 46
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 46
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 48
1. Populasi .................................................................................. 48
2. Sampel .................................................................................... 48

ix
E. Tahapan Penelitian......................................................................... 50
1. Tahapan Perencanaan ............................................................... 50
2. Tahapan Pelaksanaan................................................................ 51
3. Tahapan Penyelesaian .............................................................. 51
F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 51
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 61
H. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 64
I. Teknik Analisis Data .................................................................... 65
1. Jenis Analisis .......................................................................... 65
2. Norma Keputusan ................................................................... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 68
1. Deskripsi Data Kelas Kontrol ................................................... 68
2. Deskripsi Data Kelas Kelas Eksperimen .................................. 74
B. Analisis Data ................................................................................. 79
1. Prosedur Analisis Data ............................................................. 79
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ......................................... 80
3. Pengujian Hipotesis .................................................................. 83
C. Pembahasan .................................................................................. 86
1. Keterampilan Menulis Teks Prosedur tanpa Menggunakan
Model Discovery Learning ..................................................... 86
2. Keterampilan Menulis Teks Prosedur Menggunakan Model
Discovery Learning ................................................................ 87
3. Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Keterampilan
Menulis Teks Prosedur ........................................................... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 91
B. Saran .............................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 94
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan........................................................................ 54


Tabel 3.2 Sampel....................................................................................... 57
Tabel 3.3 Instrumen Penilaian ................................................................. 61
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tiap Komponen........................................... 63
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Teori Nurgiyantoro...................................... 68
Tabel 4.1 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Pretest Kelompok
Kontrol) .................................................................................... 79
Tabel 4.2 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Postest Kelompok
Kontrol)..................................................................................... 82
Tabel 4.3 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Pretest Kelompok
Eksperimen).............................................................................. 85
Tabel 4.4 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Postest Kelompok
Eksperimen).............................................................................. 88
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 92
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas ............................................................ 94
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...... 96
Tabel 4.8 Hasil Uji Independent Sample t Test....................................... 97

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Struktur Teks Negosiasi............................................. 23


Gambar 3.1 Bagan Siklus.......................................................................... 74
Gambar 4.1 Grafik Nilai Pretest Kelas X UPW 2 ................................... 80
Gambar 4.2 Grafik Nilai Postest Kelas X UPW 2.................................... 83
Gambar 4.3 Grafik Nilai Pretest Kelas X UPW 1 ................................... 86
Gambar 4.3 Grafik Nilai Postest Kelas X UPW 1 ................................... 89

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Lampiran 2. Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 3. Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 4. Output SPSS
Lampiran 5. Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6. Balasan Izin Penelitian
Lampiran 7. Lembar Hasil Tugas Teks Negosiasi Siswa
Lampiran 8. Berita Acara Kemajuan Bimbingan
Lampiran 9. Bukti Observasi
Lampiran 10. t Tabel
Lampiran 11. Lembar Validasi RPP
Lampiran 12. Lmbar Validasi Media
Lampiran 13. Lembar Validasi Instrumen Tes Soal

xiii
xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang wajib

dilaksanakan di pendidikan di Indonesia. Pada masa pendidikan

Bahasa Indonesia ini diharapkan para siswa mampu menguasai semua

keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa merupakan

kemampuan untuk penggunaan Bahasa, maka kemampuan ini harus

dimiliki oleh setiap orang karena berbahasa memiliki peran penting

dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Pembelajaran Bahasa Indonesia

memiliki empat aspek keterampilan berbahasa yaitu keterampilan

berbicara, menyimak, membaca, dan berbicara. Keempat aspek

tersebut harus dikuasai dan dipelajari dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

Keterampilan menulis atau kegiatan menulis merupakan salah

satu bentuk keterampilan berbahasa di samping tiga keterampilan yang

lain. Secara mendasar keempat keterampilan itu sebuah satu kesatuan

unsur menjadi satu yang berhubungan (Tarigan, 1982:1). Keterampilan

menulis salah satu keterampilan yang harus diajarkan kepada siswa.

Menulis berarti menuangkan pikiran atau perasaan melalui suatu

1
2

tulisan yang baik dan benar agar saling memahami. Keterampilan

menulis jika dibanding dengan ketiga keterampilan berbahasa lainnya

merupakan keterampilan yang lebih sulit untuk dikuasai siswa karena

pada kegiatan menulis harus memperhatikan langkah dasar penulisan.

Sehubungan dengan pembelajaran menulis pada siswa salah

satunya menulis teks negoisasi selain memperhatikan langkah dasar

penulisan siswa harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan

dalam menulis teks negoisasi agar berhasil dalam keterampilan

menulis teks negoisasi. Teks Negoisasi adalah salah satu jenis teks

yang berisi tentang interaksi sosial yang memiliki tujuan yaitu adanya

kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan atau

pendapat yang berbeda. Dalam pembelajaran menulis teks negoisasi,

guru perlu memperhatikan cara-cara agar pembelajaran dapat

mencapai keberhasilan dalam menyampaikan materi. Salah satu cara

menuju pembelajaran yang berhasil dalam mencapai tujuan

pembelajaran adalah dengan menciptakan pembelajaran yang menarik

dan mendorong motivasi siswa. Pembelajaran yang menarik ini dapat

diciptakan dengan cara pemilihan media pembelajaran yang tepat.

Penggunaan media pembelajaran dinilai mampu menarik

minat, perhatian, dan motivasi belajar siswa. Namun, banyak sekali

kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya pembelajaran

menulis teks negoisasi ini kurang menarik bagi siswa, karena

mengingat penyajian dan penggunaan media dalam pembelajaran


3

yang masih kurang diterapkan. Media merupakan alat bantu atau

sarana untuk menyampaikan materi yang dapat dipergunakan untuk

menarik perhatian siswa. Pemakaian media pembelajaran dalam

proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat

siswa. Selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi

siswa yang berpengaruh pada keaktifan siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembelajaran Bahasa

Indonesia bergantung pada keberhasilan dalam pemilihan dan

penggunaan media yang tepat sesuai dengan materi. Penggunaan

media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran teks

negoisasi salah satunya media gambar ilustrasi.

Setiap pembelajaran pasti terdapat harapan yaitu keberhasilan

siswa dalam memahami materi. Pada kegiatan pembelajaran menulis

teks negoisasi ini diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran secara aktif serta mampu menulis teks eksplanasi

dengan baik dan benar sesuai dengan aspek penilaian teks eksplanasi

yang peneliti siapkan. Harapan lain dengan siswa mampu menulis

teks negoisasi dapat membuat nilai pada kemampuan menulis siswa

menjadi tinggi serta menjadi bukti bahwa siswa mampu dan tertarik

mengenai keterampilan berbahasa salah satunya yaitu keterampilan

menulis.
4

Namun kenyataan dalam pembelajaran sekarang keterampilan

menulis belum bisa terlaksana dengan baik karena kebanyakan siswa

kurang berminat dan masih pasif pada kegiatan mengarang atau

menulis dan lebih menyukai berkomunikasi secara lisan. Hal ini

disebabkan karena berkomunikasi secara lisan lebih mudah

dibandingkan berkomunikasi secara tertulis. Selain itu karena

kecenderungan guru mengajarkan pembelajaran khususnya

keterampilan menulis melakukan pembelajaran dalam menyampaikan

materi secara metode ceramah dan ini menyebabkan siswa merasa

bosan. Dalam masalah ini akhirnya guru bahasa Indonesia tidak

mampu menyukseskan pembelajaran menulis ini sesuai harapan.

Dalam kenyataan permasalahan tersebut banyak cara yang

dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut,

salah satunya dengan menggunakan media. Dalam penelitian ini

peneliti memilih media gambar berupa gambar ilustrasi sebagai alat

bantu untuk menyampaikan materi dan informasi yang akan

disampaikan sesuai materi yang ada. Media ini dipilih karena

memiliki kelebihan yaitu dapat membangkitkan minat siswa dan

dapat memperjelas suatu kejadian apa yang dilihat dalam membantu

siswa menulis teks negoisasi. Selain itu materi tentang menulis teks

negoisasi memiliki keterkaitan dengan media gambar ilustrasi.

Keterkaitan antara media gambar ilustrasi dengan menulis teks

negoisasi yaitu melalui media gambar ilustrasi yang diberikan,


5

diharapkan siswa dapat memahami apa yang dilihat dari gambar

ilustrasi yang tersedia karena dapat memberikan kejelasan dengan

keadaan sosial.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang masih ada

membuat banyak kesulitan yang dihadapi pihak siswa maupun

sekolah, karena dalam pandemi ini tidak diperbolehkan pembelajaran

tatap muka dan terpaksa harus melaksankan pembelajaran jarak jauh

yang dilaksakan secara daring dari rumah masing-masing.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Gambar Ilustrasi terhadap Keterampilan

Menulis Teks Negoisasi dalam Pembelajaran Daring Siswa Kelas X

SMKN 2 Kediri”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang timbul

berkaitan dengan keterampilan menulis teks negoisasi pada siswa

kelas X dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Keterampilan menulis belum bisa terlaksana dengan baik

karena kebanyakan siswa kurang berminat dan masih pasif

pada kegiatan mengarang atau menulis


6

2) Siswa merasa bosan karena dalam pembelajaran guru lebih

sering menggunakan metode ceramah dan kurangnya model

pembelajaran yang diberikan guru

3) Masih banyak siswa yang pasif karena belum adanya media

pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran

berlangsung

Siswa merasa kesulitan dalam identifikasi masalah ini dalam

pembelajaran menulis teks negoisasi, maksudnya siswa belum

memahami secara menyeluruh mengenai struktur teks negoisasi

sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengembangkan sebuah ide

menjadi sebuah teks negoisasi yang tepat. Dalam mengenai kesulitan

siswa tersebut juga disebabkan karena belum adanya media

pembelajaran yang dapat membantu memberikan ide dan kreativitas

dalam menulis teks negoisasi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah

tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa permasalahan yang ada

dalam penelitian ini cukup bermacam-macam sehingga tidak

mungkin apabila dilakukan penelitian yang membahas semuanya.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini masalah yang akan dibatasi

yaitu ”pengaruh penggunaan media gambar ilustrasi terhadap


7

keterampilan menulis teks negoisasi dalam pembelajaran daring

untuk siswa kelas X di SMKN 2 Kediri tahun pelajaran 2021-2022”

Rencana dilakukan penelitian ini karena peneliti berharap

adanya perubahan akan masalah pada kegiatan belajar siswa SMKN 2

Kediri dalam kegiatan pembelajaran menulis teks negoisasi. Dengan

demikian, peneliti memilih media pembalajaran berupa media gambar

ilustrasi pada pembelajaran keterampilan menulis teks negoisasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah penelitian di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan menulis teks negoisasi dalam

pembelajaran daring siswa kelas X di SMKN 2 Kediri tanpa

menggunakan media gambar ilustrasi?

2. Bagaimana keterampilan menulis teks negoisasi dalam

pembelajaran daring siswa kelas X di SMKN 2 Kediri dengan

menggunakan media gambar ilustrasi?

3. Bagaimana pengaruh dalam penggunaan media gambar ilustrasi

terhadap proses pembelajaran daring menulis teks negoisasi di

SMKN 2 Kediri?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini terdiri

atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pada penelitian
8

ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh media

pembelajaran media gambar ilustrasi terhadap keterampilan menulis

teks negoisasi dalam pembelajaran daring siswa kelas X SMKN 2

Kediri. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Mendiskripsikan keterampilan menulis teks negoisasi dalam

pembelajaran daring siswa kelas X SMKN 2 Kediri yang

pembelajarannya tanpa menggunakan media gambar ilustrasi

2. Mendiskripsikan keterampilan menulis teks negoisasi dalam

pembelajaran daring siswa kelas X SMKN 2 Kediri yang

pembelajarannya menggunakan media gambar ilustrasi

3. Mendeskripsikan pengaruh penggunaan media gambar ilustrasi

terhadap keterampilan menulis teks negoisasi dalam

pembelajaran daring siswa kelas X SMKN 2 Kediri

F. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik

manfaat teoritis maupun manfaat praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

menambah pengetahuan bagi pembaca, serta dapat digunakan

sebagai referensi dalam pelaksanaan penelitian di masa yang

akan datang khususnya mengenai penerapan media


9

pembelajaran media gambar ilustrasi dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks negoisasi.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini dapat menjadikan referensi bahan

pengembangan untuk ditindak lanjuti dengan penelitian

yang serupa atau sebagai pengetahuan mengenai penerapan

media pembelajaran media gambar ilustrasi dalam

keterampilan menulis teks negoisasi.

b. Manfaat bagi sekolah

Meningkatkan mutu sekolah agar mampu menumbuhkan

sumber daya manusia yang berkualitas, berprestasi

sehingga dapat mencapai tujuan Pendidikan terutama dalam

bidang keterampilan menulis pada teks negoisasi.

c. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi guru

bahwa media gambar ilustrasi salah satu media yang dapat

digunakan untuk siswa dalam pembelajaran menulis teks

negoisasi sehingga nantinya dapat menjadi bahan alternatif

guru dalam menggunakan media pembelajaran.

d. Manfaat bagi siswa

Penelitian ini bisa membantu siswa untuk menemukan ide-

ide dalam menulis teks negoisasi dan dapat meningkatkan


10

keterampilan menulis teks negoisasi pada siswa, serta bisa

menjadi sumber pengetahuan untuk siswa.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

yang masih bersifat dugaan karena masih harus dibuktikan

kebenaranya. Menurut Djarwanto (1994: 13), hipotesis yaitu suatu

pendapat atau kesimpulan yang belum terselesaikan karena harus

diuji kebenarannya. Dikatakan belum selesai karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta bukti sebenarnya yang diperoleh melalui penelitian

pengumpulan data.

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan

permasalahan dan disertai dengan kerangka berfikir diatas,

selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Keterampilan menulis teks negoisasi dalam pembelajaran

daring siswa kelas X SMKN 2 Kediri sebelum menggunakan

media pembelajaran

2. Keterampilan menulis teks negoisasi dalam pembelajaran

daring siswa kelas X SMKN 2 Kediri setelah menggunakan

media gambar ilustrasi


11

3. Pengaruh yang terjadi dalam penggunaan media gambar

ilustrasi terhadap keterampilan menulis teks negoisasi dalam

pembelajaran daring siswa kelas X SMKN 2 Kediri.


BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian teori merupakan suatu Informasi berupa teori-teori atau materi

yang tertulis dari bermacam sumber dari hasil penelitian yang terpilih untuk

dijadikan sebagai acuan pokok yang berfungsi sebagai kerangka teori untuk

menyelesaikan masalah yang diteliti. Dalam kajian teori ini akan dijelaskan

tentang keterampilan menulis, teks negoisasi, media pembelajaran berupa media

gambar ilustrasi dan pembelajaran daring.

A. Kajian Teori

1. Keterampilan Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki

setiap siswa selama proses pembelajaran di sekolah. Selain itu menulis juga

merupakan pengungkapan ide, gagasan, pikiran atau perasaan secara langsung

dalam bentuk bahasa tulis. Pengertian lain dari menulis yaitu suatu kegiatan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, karena

dengan menulis komunikasi tersebut dilakukan tidak secara tatap muka dengan

orang lain melainkan dengan memahami isi tulisan sudah terjadi komunikasi.

Menurut Tarigan (1982:27) bahwa menulis adalah menghadirkan atau

melukiskan lambang-lambang berupa grafik yang menggambarkan suatu bahasa

yang dipahami oleh orang lain, sehingga orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut. Sedangkan Menurut Dalman (2015:3) kegiatan menulis

12
13

adalah kegiatan berkomunikasi berupa penyampaian informasi atau pesan secara

tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau

medianya. Nurgiyantoro (2001:273) berpendapat bahwa menulis merupakan

aktivitas untuk mengungkapkan gagasan melalui media Bahasa.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

kegiatan menuangkan gagasan, ide, atau pikiran dalam bentuk simbol huruf.

Dalam arti lain menulis berarti mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui

suatu lambang (tulisan). Dengan penerapannya lambang (tulisan) yang dipakai

haruslah merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dan lainnya

agar saling memahami. Jadi menulis itu berarti kegiatan yang melakukan

hubungan langsung dengan tulisan.

b. Langkah-Langkah Dasar Menulis

Langkah-langkah dasar menulis dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Penentuan Tema dan Judul

Tema merupakan segala sesuatu yang mengarahkan atau

memiliki tujuan untuk teks tersebut. Menurut Tarigan (1993:125)

berpendapat tema adalah sesuatu maksud atau pandangan hidup yang

membentuk dasar gagasan utama dari suatu karya sastra. Tema dapat

diketahui bila seseorang membaca suatu karya tulis atau karangan dan ketika

selesai membaca akan masuk ke dalam pikiran pembaca dari suatu maksud

atau makna karangan tersebut. Sedangkan menurut Suroto (1990:88)

menyatakan tema adalah sesuatu yang menjadi pokok persoalan atau menjadi

suatu pemikiran penulis yang dapat diketahui setelah membaca ceritanya


14

serta menganalisisnya. Dapat disimpulkan mengenai pengvertian tema diatas

bahwa dalam kegiatan menulis yang dihadapi penulis ketika menentukan

tema sebuah karangan yaitu topik atau pokok pembicaraan.

Dalam menentukan tema terdapat hal-hal yang perlu

diperhatikan atau dipertimbangkan yaitu: (a) menarik , (b) tema yang

digunakan merupakan tema yang positif (c) bermanfaat, (d) tidak terlalu

sempit dan luas, (e) tema harus keterkaitan dengan isi karangan. Selanjutnya

setelah menentukan tema dalam menulis dapat menentukan judul. Dalam

merumuskan judul penulis harus mengetahui isi dari tulisan agar dapat

memilih judul yang sesuai dengan isi tulisan. Setelah itu penulis dapat

memilih judul dengan menggunakan kalimat yang efektif, padat dan jelas

guna untuk menghindari judul yang sulit dimengerti. Pemberian judul ini

dapat dilakukan dengan dua cara, pertama sebelum karangan ditulis dan

kedua, sesudah karangan telah selesai ditulis.

2) Kerangka karangan

Dalam dunia penulisan seorang penulis dalam membuat suatu

karangan, setelah menentukan tema dan judul, selanjutnya membuat garis

besar dari hal-hal yang akan di unngkapkan ke dalam karangan. Dalam hal ini

dapat dikenal dengan istilah “kerangka karangan”. Menurut Gorys Keraf

(1980:132) yang dimaksud kerangka karangan adalah suatu rencana yang

memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan dikerjakan. Dengan

adanya kerangka karangan, penulis dapat lebih mudah menyelesaikan

karangannya serta mengurangi kemacetan yang mungkin dialaminya. Dalam


15

menyusun kerangka karangan penulis dapat memilih kosa kata atau pilihan

kata yang tepat dan sesuai. Hal ini dikarenakan agar kata-kata yang di pakai

dapat mengekspresikan ide gagasan karangan dengan benar.

3) Penataan Karangan

Penataan karangan merupakan upaya meninjau kembali hal

yang telah kita cantumkan dan kita kembangkan dalam kerangka

karangan. Tentunya segala informasi atau data yang sudah terkumpul perlu

dilihat lagi kesesuainnya dengan pokok pikiran yang akan kita perluaskan

itu. Dengan penataan yang baik, berarti mengurutkan secara tepat tahap-

tahap setiap karangan karena dengan menata karangan, berarti kita

mempelajari secara lebih cermat tentang hal yang kita tulis. Hal ini

dikarenakan semua pembaca mengharapkan agar tulisan yang dibacanya

merupakan hasil yang baik dari penulis maka dalam menyusun diperlukan

kehati-hatian sebagai penulis dalam menata karangan untuk dilanjutkan

penyusunan menajdi sebuah tulisan paragraf.

c. Tujuan Menulis

Adapun tujuan menulis menurut Semi (2007), yaitu:

a. Menginformasikan segala sesuatu pendapat dari penulis agar

pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang

berbagai hal.

b. Untuk menjelaskan sesuatu bahwa penulis berusaha

menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan mengharapkan

pembaca dapat memahami topik yang ditulis.


16

c. Untuk menyakinkan pembaca bahwa apa yang ditulis mengenai

pendapat, buah pikirannya ataupun pandangan.

d. Untuk menceritakan sesuatu apa yang ditulis penulis mengenai hal

tertentu. Misalnya sebuah pengalaman, suatu impian atau suatu

peristiwa.

e. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan.

Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang

akan terus bertambah, kecerdasan.

f. Untuk merangkum, maksudnya dengan menuliskan sebuah tulisan

dapat menjadi rangkuman untuk pembaca dalam belajar.

Berdasarkan informasi diatas dapat disimpulkan bahwa menulis

mempunyai tujuan yaitu berupaya untuk memberikan atau menyampaikan

segala bentuk dan macam informasi secara tertulis kepada pembaca. Dalam

kegiatan menulis tentu saja penulis dengan karyanya itu berharap agar

pembaca menerima semua yang diungkapkan sebagai masukan yang baik.

Bila tujuan penulis tercapai, maka dengan sendirinya pembaca telah merasa

mendapatkan sesuatu dari penulis.

Dengan demikian, kita tidak bisa memisahkan antara tujuan menulis

dengan tujuan penulis itu sendiri. Penulis melalui pengungkapannya

mengharapkan apa yang diungkapkan itu bisa sampai sesuai dengan konsep

berpikir penulis yang tertuang dalam karangan agar tidak akan terjadi

penyimpangan atau salah penerimaan. Oleh karena itu, sudah selayaknya


17

penulis membuat atau menyusun tulisannya dengan bahasa yang mudah

dipahami, jelas dan penyajian yang sistematis atau teratur.

2. Teks Negoisasi

Teks Negoisasi merupakan salah satu teks yang ada didalam

pembelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas X. Terdapat

anggapan bahwa dalam pemebelajaran, teks negoisasi menjadi teks yang

dirasa cukup sulit untuk di pahami dibandingkan dengan teks lainnya.

Namun, pada kenyataannya sulit tidaknya sebuah teks tergantung pada

siswa itu sendiri dalam memahami ciri dan struktur teks tersebut.

a. Pengertian Teks Negoisasi

Teks negoisasi merupakan suatu proses komunikasi yang

melibatkan dua pihak yang masing-masing pihak mempunyai tujuan serta

sudut pandang mereka sendiri yang nantinya akan mencapai sebuah

kesepakatan atau persetujuan.

Menurut (Lewicki, Barry dan Saunders 2012:7) Negosiasi

merupakan proses pengambilan suatu keputusan di mana dua pihak atau

lebih berbicara satu sama lain dengan tujuan untuk menyelesaikan

kepentingan perdebatan mereka.

Sedangkan menurut Menurut (Jackman 2005) teks negoisasi

merupakan sebuah proses yang terjadi antara dua orang atau lebih yang

mempunyai pemikiran berbeda yang nantinya akan mencapai kesepakatan

bersama. Dalam bernegosiasi dapat dikatakan penjual sebagai komunikator

dan pembeli sebagai komunikasi atau saling bergantian.


18

Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan teks negosiasi

adalah teks yang berisi tawar menawar yang bertujuan untuk mencapai

kesepakatan atau persetujuan dari kedua belah pihak. Dalam bernegosiasi

dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah

pihak serta mempunyai tujuan untuk mengatasi atau meluruskan perbedaan.

Negosiasi dapat dilakukan dalam melakukan transaksi jual beli,

menyelesaikan masalah atau perselisihan pendapat.

b. Ciri Teks Negoisasi

Ciri teks negoisasi adalah aturan dalam bernegoisasi. Secara

umum terdapat enam ciri-ciri yaitu:

a) Negoisasi selalu melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara

perorangan, kelompok, perusahaan ataupun organisasi.

b) Negoisasi merupakan kegiatn komunikasi langsung atau komunikasi

lisan

c) Negoisasi terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan

d) Negoisasi diselesaikan melalui tawar-menawar atau tukar menukar

pendapat

e) Negoisasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi

f) Negoisasi bermuara pada dua hal yaitu sepakat atau tidak sepakat

c. Struktur Teks Negoisasi


19

Struktur teks merupakan tata cara, tahapan atau susunan yang

bertujuan untuk menyusun isi teks yang akan di tulis. Teks negoisasi

merupakan teks yang didalamnya tergolong ke dalam bentuk teks diskusi.

Didalamnya membahas mengenai hal tertentu dengan disertai sejumlah

pendapat dari dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk menyepakati

kepentingan yang berbeda. Dalam menulis teks negoisasi agar tersusun

secara sistematis, maka struktur teks negoisasi dibentuk oleh bagian-

bagian sebagai berikut:

1) Negosiator 1 menyampaikan maksud bernegoisasi

2) Negosiator 2 menyampaikan penolakan ataupun sanggahan

berdasarkan alasan

3) Negosiator 1 mengemukakan argument berupa fakta yang

memperkuat maksudnya agar di setejui oleh negosiator 2

4) Negosiator 2 kembali mengemukakan pendapatnya

5) Terjadinya kesepakatan atau ketidaksepakatan

Menurut (Kokasih, 2014:90) struktur teks negosiasi secara umum

dibentuk oleh tiga bagian, yakni:

a) Pembukaan

Berisi penngenalan isu atau sesuatui hal yang dianggap

masalah oleh salah satu pihak yang memiliki pemikiran atau

pendapat yang berbeda. Bagian ini merupakan bentuk awal dari

penulisan teks negoisasi untuk menentukan masalah apa yang

akan di sepakati.
20

b) Isi

Pada bagian ini dapat memerinci proses kejadian tawar

menawaer dari dua pihak atau lebih untuk mencari penyelesaian

yang saling menguntungkan hingga diperoleh kesepakatan atau

ketidaksepakatan. Didalam bagian terdapat argument-argumen

dari dua pihak yang berbeda termasuk penentangan dan

sanggahan.

c) Penutup

Tahap akhir dalam menyusun teks negoisasi yaitu berisi

persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Selain itu, dalam

bagian ini mungkin bisa terdapat ucapan terimakasih, harapan

atau ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan atau

ketidakpuasan dalam proses negoisasi.

Gambar 2.1

Bagan struktur teks negoisasi:

Pengenalan
Pembukaan masalah

Struktur Teks Isi Proses kejadian


Negoisasi tawar menawar

Penutup Adanya
kesepakatan
atau tidak
21

d. Kaidah Kebahasaan Teks Negoisasi

Setiap teks dalam pembelajaran memiliki kaidah kebahasaan

yang beragam tergantung dengan penggunaan dan kebutuhan. Fitur

kebahasaan yang menandai dalam menulis teks negoisasi berbeda dengan

tidak jauh berbed dengan fitur atau kaidah kebahasaan yang ditemukan di

dalam teks lainnya karena dilihat dari tujuan dan bentuk teks negoisasi

merupakan teks yang bersifat diskusi yang digambar melalui percakapan.

Sementara itu dari kaidah kebahasaan bahwa teks negoisasi

dapat ditandai oleh hal-hal berikut:

a. Keberadaan kalimat tanya, berita dan perintah

Hal tersebut terkait dengan bentuk negoisasi yang berupa

percakapan sehari-hari sehingga ketiga kalimat tersebut akan

muncul secara bergantian.

b. Banyak menggunakan kalimat keinginan atau harapan

Hal ini terkait dengan fungsi negoisasi yaitu untuk menyampaikan

kepentingan dan mengompromikannya dengan mitra bicara.

Maka , banyak kalimat yang menyatakan maksud yang ditandai

oleh penggunaan kata-kata seperti minta, harap, mudah-mudahan.

c. Banyak menggunakan kalimat bersyarat

Yakni kalimat yang ditandai dengan kata-kata jika, bila, kalaiu,

selanjutnya, apabila. Kalimat ini berfungsi untuk proses tawar

menawar yang ada didalam kegiatan bernegoisasi.


22

d. Penggunaan konjungsi penyebaban (kausalitas)

Hal ini terkait dengan sejumlah argument yang disampaikan

masing-masing. Dalam bernegoisasi untuk memperjelas alasan,

diperlukan penggunaan konjungsi penyebaban seperti karena,

sebab, oleh karena itu, sehingga, akibatnya.

Keterampilan menulis salah satu aspek berbahasa yang masih perlu

di perhatikan dalam pembelajaran khususnya menulis teks negoisasi yang

merupakan salah satu teks yang masih dirasa harus diperhatikan. Dalam

menulis siswa dituntut untuk memberikan pendapat atau ide dari

pemikirannya sendiri tanpa ada campuran dari yang lain. Selain itu teks

negoisasi merupakan teks yang berisi mengenai interaksi sosial yang

mempunyai tujuan pasti, maka dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk

membahas keterampilan menulis teks negoisasi dengan menggunakan media

pembelajaran yaitu media gambar ilustrasi.

3. Media Pembelajaran

Keterampilan menulis salah satu aspek berbahasa yang masih

perlu di perhatikan dalam pembelajaran khususnya menulis teks negoisasi

yang merupakan salah satu teks yang masih dirasa sulit untuk dipahami.

Dalam menulis siswa dituntut untuk memberikan ide dari pemikirannya

sendiri tanpa ada campuran dari yang lain. Selain itu teks negoisasi

merupakan teks yang berisi suatun kegiatan yang berisi argumen berbeda

dari dua belah pihak yang bertujuan mencapai sebuah kesepakatan. Maka

dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk membahas keterampilan


23

menulis teks negoisasi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu

media gambar ilustrasi.

a. Pengertian Media Pembelajaran

Arief S. Sadiman (2006: 6), menjelaskan bahwa kata media berasal

dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari asal kata medium yang

secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media pembelajaran

adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampikan pesan pengiri ke

penerima bertujuan untuk menarik perhatian, minat dan dapat merangsang

pikiran. Istilah media pembelajaran sering dipahami secara beragam oleh

banyak ilmuwan. Keragaman pemahaman tersebut dalam penyebutan

disamakan dengan teknologi, alat peraga, dan sumber belajar.

Sedangkan menurut (Azhar: 2011) media merupakan sebuah alat

yang bisa membantu proses belajar menjadi sebuah komponen sumber

belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Selain pendapat diatas

mengenai media adapula pendapat menurut Ronald H. Anderson, (1987: 21)

bahwa media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya

hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran

dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila peranan guru yang

menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan seorang

guru “biasa”.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima


24

sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan

peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran menjadi salah satu hal yang penting dalam

proses pembelajaran yang mempunyai fungsi penting untuk

mempermudah dan mensukseskan hasil belajar.

Secara garis besarnya fungsi media pembelajaran dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu:

1. Membantu Guru dalam Bidang Tugasnyaa

Media pembelajaran bila digunakan secara tepat dapat membantu

mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam pembelajaran, baik

penguasaan materi maupun metodologi pembelajarannya. Menurut

analisis teknologi pembelajaran bahwa penggunaan media dalam

pembelajaran dapat:

a) Meningkatkan produktivitas pesan-pesan pembelajaran yang

disajikan, karena ia dapat mempercepat pemahaman pebelajar

terhadap materi yang bersangkutan, sehingga secara langsung

membantu penggunaan waktu secara efektif, dan meringankan

beban guru yang bersangkutan.

b) Membantu pembelajar mengembangkan kemampuan aktivitas

kejiwaan pebelajar untuk memahami pesan menurut daya


25

analisisnya. Pengembangan daya analisis dan nalar ini merupakan

salah satu fungsi pembelajaran.

c) Membantu pembelajar untuk berkreasi merencanakan program

pendidikannya, sehingga pengembangan pesanpesan pembelajaran

dapat dirancang dengan baik.

d) Membantu mengintegrasikan pesan-pesan pembelajaran dengan

materi ilmu bantu yang erat kaitannya dengan materi

pembelajaran yang disajikan.

2. Membantu para Pembelajar

Dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang dipilih

secara tepat dan berdaya guna dapat membantu pembelajar dalam hal

berikut:

a) Lebih meningkatkan daya kepahaman terhadap materi

pembelajaran.

b) Dapat lebih mempercepat daya cerna pebelajar terhadap materi

yang disajikan.

c) Merangsang cara berpikir pebelajar.

d) Membangkitkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor mereka

yang mendalam akan pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan.

e) Membantu kuatnya daya ingatan pebelajar, karena sifat media

pembelajaran mempunyai daya stimulus yang lebih kuat.


26

f) Membantu memperjelas pengalaman langsung yang pernah dialami

mereka dalam kehidupan.

3. Memperbaiki Pembelajaran (Proses Belajar Mengajar)

Penggunaan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara

tepat dan berdaya guna dapat membantu dalam memperbaiki

pembelajaran, antara lain sebagai berikut:

a. Jika dalam implementasi pembelajaran tidak memperoleh hasil

yang diinginkan sesuai dengan standar minimal, maka kewajiban

guru untuk mengulangi pembelajaran tersebut. Di sini media dapat

membantu dalam mempertinggi hasil yang akan dicapai, media

yang digunakan lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

b. Penggunaan media yang satu ternyata belum dapat memuaskan

guru dalam pembelajaran, maka pada pembelajaran berikutnya

guru dapat menggunakan media yang lain, agar dapat mencapai

hasil yang maksimal. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa manfaat

media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Hamalik (1986), pemanfaatan media dalam pembelajaran

dapat membangkitkan keinginan dan minat baru siswa untuk meningkatkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara

psikologis kepada siswa. Selanjutnya diungkapkan bahwa penggunaan media

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan


27

penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada saat itu. Kehadiran

media dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat dalam membantu

peningkatan pemahaman siswa, agar penyajian data atau informasi lebih

terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran membuat

suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Dengan hal ini, siswa dalam menangkap materi pelajaran akan lebih fokus

guna menguasai materi pelajaran. Selain siswa penggunaan media

pembelajaran bagi guru dapat memberikan pedoman untuk mencapai tujuan

pembelajaran sehingga dapat membantu dalam menjelaskan materi secara

menyeluruh.

d. Jenis Media Pembelajaran

Secara garis besar jenis media pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga

kelompok sebagai berikut:

a) Media Visual

Sebuah media pembelajaran yang hanya dapat dilihat oleh siswa

ketika media digunakan. Jenis media ini cara menyampaikannya dengan

menampilkan materi atau pesan melalui sebuah alat proyeksi atau

proyektor. Media ini berfungsi untuk memperjelas sajian yang diberikan.

Media visual mempunyai 2 jenis yaitu media visual gerak dan diam

1) Media Visual Gerak

Gambar atau tampilan yang di berikan dapat bergerak seperti

sebuah tayangan namun tanpa suara.


28

Seperti: PPT

2) Media Visual Diam

Gambar atau tampilan yang diberikan tidak dapat

bergerak.

Seperti: gambar, bagan, grafik, poster, peta

b) Media Audio

Sebuah media pembelajaran yang hanya dapat didengar oleh

siswa ketika media di gunakan. Jenis media ini berfungsi untuk

menyalurkan materi atau pesan audio ke penerima karena media audio

berkaitan dengan indera pendengaran saja.

Seperti: radio, telepon, tape recorder

c) Media Audio Visual

Sebuah media pembelajaran dapat dilihat dan didengar oleh

siswa yang mampu menampilkan suara dan gambar. Jenis media ini

dapat memberikan ketertarikan kepada siswa karena siswa selain dapat

melihat juga dapat mendengarkan apa yang ditampilkan.

Seperti: film, TV, video bergambar

4. Media Gambar Ilustrasi

a. Pengertian Media Gambar Ilustrasi

Media gambar ilustrasi merupakan salah satu media pembelajaran

bersifat visual yang mampu memberikan kejelasan secara detail dalam

bentuk gambar yang ada, sehingga siswa mampu untuk mengingat dan
29

memahamimya dengan lebih baik dan mudah. Menurut Soedarso (1990),

Ilustrasi merupakan salah satu media gambar yang dapat memberikan

gambaran atau lukisan untuk tujuan tertentu. Hal ini disebabkan

kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu

diproyeksikan untuk mengamatinya. Berbeda dengan pendapat diatas

pengertian dari gambar ilustrasi menurut Rohidi (1984: 87) bahwa

pengertian gambar ilustrasi itu berkaitan dengan seni rupa yang

merupakan suatu penggambaran sesuatu dengan melalui elemen rupa

untuk lebih memperjelas dan menerangkan, menjelaskan atau juga

memerindah sebuah teks, supaya para pembacanya itu dapat ikut

merasakan dengan secara langsung melalui mata sendiri, sifat gerak dan

juga kesan dari cerita yang disajikan.

Kesimpulan berdasarkan berbagai pendapat di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa media gambar ilustrasi adalah jenis media

pembelajaran visual berupa gambar dibuat untuk memperjelas maksud

suatu teks bacaan serta untuk menceritakan suatu kejadian atau peristiwa

dan dalam menyampainnya sangat sederhana tanpa memerlukan

perlengkapan bantuan.

b. Fungsi Media Ilustrasi

Menurut Arifindan dan Kusrianto (2009, 70-71), bahwa fungsi media

ilustrasi dibagi menjadi 4 macam, yaitu:

1. Fungsi Deskriptif
30

Gambar dapat menggantikan uraian verbal berbasis tulisan,

melalui ilustrasi deskriptif teks dapat dilukiskan secara ringkas,

menyenangkan dan teks dapat lebih cepat di pahami.

2. Fungsi Ekspresif

Dapat memperlihatkan suatu perasaan, situasi agar apa yang

diberikan tepat sasaran dan langsung dapat diterima.

3. Fungsi Analitis

Ilustrasi memberikan gambaran bagian demi bagian dari suatu

hal yang memperlihatkan proses secara detail

4. Fungsi Kualitatif

Memberikan gambaran umum yang menunjukkan data statistik

seperti grafik, foto, tabel guna mempermudah dalam mencerna

data kualitif dari hasil penelitian atau observasi.

c. Jenis Gambar Ilustrasi

Menurut Soedarso (2014, 566), membagi jenis gambar ilustrasi

menjadi 7 jenis, yaitu:

1) Gambar Ilustrasi Naturalis

Gambar yang memiliki warna dan bentuk yang hampir serupa

atau mirip dengan aslinya yang ada di alam.

2) Gambar Ilustrasi Dekoratif

Gambar yang menghias dengan gaya penggambaran yang

disederhanakan atau dilebihkan


31

3) Gambar Ilustrasi Kartun

Gambar yang memiliki bentuk lucu yang mempunyai ciri khas

dan digunakan untuk buku komik, cerita bergambar, buku anak

4) Gambar Ilustrasi Karikatur

Gambar yang memiliki gaya khas untuk melakukan

penyimpangan terhadap proporsi bentuk wajah seseorang

semakin tampak

5) Gambar Ilustrasi Cerita Bergambar

Gambar yang tidak hanya memberikan ilustrasi namun ikut

memberikan penjelasan mengenai sesuatu melalui gambar yang

berseri

6) Gambar Ilustrasi Buku

Gambar yang mempunyai fungsi menjelaskan makna teks atau

suatu keterangan peristiwa yang ada didalam buku

7) Gambar Ilustrasi Khayalan

Gambar yang memberikan gambaran hal yang abstrak dan

bersifat imajinasi

d. Kelebihan Media Gambar Ilustrasi

Gambar ilustrasi memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1) Harganya relatif murah karena dengan menggunakan media

gambar ilustrasi seorang guru dapat membuat sendiri atau

mencari di sumber manapun tanpa harus membutuhkan biaya

besar.
32

2) Mudah didapatkan, dengan penggunaan media gambar ini selain

harga relative murah juga mudah didapatkan tanpa harus bingung

untuk mendapatkan sebuah media gambar ilustrasi karena media

jenis ini dapat dibuat sendiri.

3) Mudah digunakan, jenis media gambar yang hanya menampilkan

sebuah gambar maka akan mempermudah guru dapat

menggunakannya pada proses pembelajaran.

4) Dapat memperjelas suatu masalah pada media gambar ilustrasi

ini karena isi dari gambar tersebut berupa gambar yang

menjelaskan sebuah peristiwa, kejadian atau masalah sehingga

dapat memberikan penjelasan yang mudah dipahami.

5) Membantu mengatasi keterbatasan pengamatan karena bentuk

dari sebuah gambar jenis media ini tidak terlalu besar maka siswa

dalam melihat menjadi lebih jelas.

6) Dapat mengatasi keterbatasan ruang, dibuktikan dengan gambar

yang diberikan tidak terlalu besar dan mudah di tampilkan

dimanapun, jadi guru tidak perlu membutuhkan ruangan yang

besar demi untuk menggunakan jenis media ini.

e. Kekurangan Media Gambar Ilustrasi

Selain kelebihan media gambar ilustrasi memiliki kekurangan

yaitu hanya berupa benda visual, tidak bergerak, ukuran gambar

seringkali tidak sesuai untuk pengajaran kelas besar, dan diperlukan

keterampilan serta kejelian guru dalam memanfaatkannya. Dengan


33

adanya kekurangan itu dikarenakan media pembelajarann ini merupakan

jenis gambar yang hanya memberikan gambaran mengenai sebuah

masalah yang terjadi.

5. Pembelajaran Daring

a. Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran Daring merupakan suatu proses belajar dalam

jaringan yang tersedia tanpa melakukan tatap muka secara langsung.

Pembelajaran daring ini proses belajar yang dilakukan secara online

dengan bentuk materi yang diberikan secara online, komunikasi secara

online dan juga tes yang dilakukan secara online.

Proses pembelajaran daring dapat dilakukan melalui dua

kategori, yakni pembelajaran mandiri dan pembelajaran terbimbing :

a) Belajar mandiri merupakan proses pembelajaran yang diinisiasi oleh

mahasiswa dalam periode tertentu. Untuk dapat membantu peserta

didik belajar secara mandiri, pengajar menyiapkan beragam tugas

dan pemicu dalam pembelajaran daring sehingga dalam kategori ini

peserta didik dapat melakukan pembelajaran secara mandiri tanpa

adanya pengawasan pengajar.

b) Belajar terbimbing/terstruktur merupakan proses pembelajaran

daring yang diinisiasi oleh pengajar dalam bentuk tutorial tatap muka
34

dan tutorial tidak tatap muka dengan mengandalkan bimbingan

pengajar secara virtual.

Tutorial tatap muka proses pembelajaran daring

dilaksanakan dengan melakukan adanya pembimbingan tatap muka

secara langsung, melalui media video seperti Google Meet, Zoom.

Proses pembelajaran ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Sedangkan Tutorial tidak tatap muka proses pembelajaran daring yang

dilaksanakan dengan adanya interaksi peserta didik dengan pengajar dan

dapat dilakukan melalui media seperti forum, chat, email, blog, media

sosial seperti WhatsApp, Google Classroom. Proses pembelajaran ini

bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang

berbeda.

6. Penerapan Media Gambar Ilustrasi dalam Pembelajaran

Menulis Teks Negoisasi melalui Pembelajaran Daring

Penerapan media dalam penelitian ini ada 2 siklus yaitu

menulis teks negoisasi tanpa menggunakan media gambar ilustrasi dan

dengan menggunakan media gambar ilustrasi. Dalam siklus ini guru

melakukan persiapan dengan mengenalkan dan memahami pengertian

dari media gambar ilustrasi. Dengan adanya 2 siklus ini dapat diketahui

bagaimana pengaruh penggunaan media gambar ilustrasi terhadap

keterampilan menulis teks negoisasi.


35

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar

ilustrasi sebagai penujangnya. Media gambar ilustrasi termasuk dalam

media visual karena dalam gambar terdapat unsur gambar yang dapat

dilihat oleh indera penglihatan. Media gambar ilustrasi ini diharapkan

mampu memberikan kejelasan terhadap maksud gambar dan dapat

memberikan ide kepada siswa untuk menjadi acuan ketika mereka diberi

tugas untuk menulis teks negoisasi.

Penerapan media gambar ilustrasi pada pembelajaran teks negoisasi

dengan pembelajaran daring pada penelitian ini yaitu:

1. Guru dapat menyampaikan materi mengenai teks negoisasi

melalui aplikasi yang di sepakati yaitu Google Meet.

2. Guru memberikan contoh teks negoisasi.

3. Dalam proses belajar berlangsung guru memberikan gambar

ilustrasi kepada siswa lewat grup WhatsApp

4. Siswa diminta membuat teks negoisasi berdasarkan media

gambar ilustrasi yang telah dikirim.

Pada pembelajaran ini guru menyajikan media gambar

ilustrasi dan siswa ditugasi untuk membuat teks negoisasi berdasarkan

media yang telah di sediakan dengan catatan sesuai dengan ide

pemikiran dari mereka masing-masing.

B. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu)

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini :


36

1. Penelitian dilakukan M. Dimas Yudi Witjaksono (2017) dalam

skripsi penelitian mengenai “Penggunaan Media Gambar Ilustrasi Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya Dan Keterampilan Peserta

Didik Kelas III Min 7 Bandar Lampung”. Penelitian ini merupakan

penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilaksanakan di MIN 7

Bandar Lampung kelas III. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

media gambar ilustrasi merupakan media pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar SBK peserta didik kelas III di MIN 7 Bandar

Lampung sehingga indikasi peningkatan pada setiap siklus. Hal ini pada

siklus I dari 20 peserta didik yang tuntas belajar ada 12 peserta didik

(60%) dan yang belum tuntas 8 peserta didik (40%). Kemudia meningkat

pada siklus II dari 20 peserta didik yang tuntas belajar ada 18 peserta

didik (90%) dan yang belum tuntas 2 peserta didik (10%). Penelitian ini

peneliti merencanakan penelitian dengan sangat baik dan tersusun dan

dengan menggunakan media gambar ilustrasi siswa lebih memahami dan

aktif pada pembelajaran SBK.

Penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan proposal

skripsi saya yaitu:

1) Pada penelitian M. Dimas Yudi Witjaksono dilakukan pada tahun

2017 , sedangkan penelitian pada proposal skripsi ini dilakukan di

tahun 2022.
37

2) Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian M. Dimas

Yudi Witjaksono sama dengan media yang digunakan pada

penelitian ini yaitu media gambar ilustrasi.

3) Penelitian M. Dimas Yudi Witjaksono menggunakan jenis

penelitian tindakan kelas, dengan pengambilan data yang

berlangsung secara dua siklus. Sedangkan skripsi ini

menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan sama-sama

menggunakan pengambilan data dua siklus.

4) Objek dalam penelitian M. Dimas Yudi Witjaksono berbeda

dengan objek skripsi ini yaitu pada skripsi ini menggunakan objek

menulis negoisasi sedangkan penelitian M. Dimas Yudi

Witjaksono menggunakan objek pembelajaran seni budaya dan

keterampilan.

2. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ratih Nurillah Rosyadi (2012)

dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Melalui

Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Paguyangan 01

Kabupaten Brebes”. Jenis penelitian ini yang digunakan peneliti adalah

esai menulis narasi yang dilaksanakan di SD Negeri Paguyangan 01

Kabupaten Brebes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media

gambar seri adalah media yang menarik dan dapat meningkatkan

keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV di SD Negeri 01

Paguyangan Kabupaten Brebes. Simpulan ini berdasarkan peningkatan


38

yang terjadi pada hasil belajar, aktivitas belajar siswa, dan performansi

guru. Pada siklus I diperoleh 26 siswa tuntas belajar dari 36 jumlah siswa

keseluruhan. Persentase 104 ketuntasan belajar klasikal pada siklus I

sebesar 72,2% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73,6. Nilai tersebut

meningkat pada siklus II. Persentase ketuntasan belajar klasikal pada

siklus II mencapai 100 % atau 36 siswa semua tuntas belajar. Nilai rata-

rata mengamali peningkatan menjadi 77,72. Penelitian ini media yang

digunakan adalah media gambar seri dapat menarik motivasi belajar

siswa sehingga siswa tertarik dalam pembelajaran menulis narasi.

Penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan proposal skripsi

saya yaitu:

1) Pada penelitian Ratih Nurillah Rosyadi dilakukan pada tahun 2012 ,

sedangkan penelitian pada skripsi ini dilakukan di tahun 2022.

2) Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian Ratih Nurillah

Rosyadi berbeda dengan media yang digunakan pada penelitian ini

yaitu pada penelitian Ratih Nurillah Rosyadi menggunakan media

gambar seri sedangkan pada penelitian ini menggunakan media

gambar ilustrasi.

3) Penelitian M. Dimas Yudi Witjaksono menggunakan jenis penelitian

tindakan kelas dengan pengambilan data yang berlangsung secara

dua siklus. Sedangkan skripsi ini menggunakan jenis penelitian

eksperimen dengan sama-sama menggunakan pengambilan data dua

kelas.
39

4) Objek dalam penelitian Ratih Nurillah Rosyadi berbeda dengan

objek skripsi ini yaitu pada skripsi ini menggunakan objek menulis

teks negoisasi sedangkan penelitian Ratih Nurillah Rosyadi

menggunakan objek menulis narasi.

3. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Wahyu Indah

Jiwandani (2017) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kompleks Melalui Teks Berita Menggunakan Metode Stad

Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Petanahan Tahun Pelajaran

2016/2017”. Jenis penelitian ini yang digunakan peneliti adalah penelitian

tindakan kelas (PTK) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui

teks berita dengan menggunakan metode stad adalah media dan metode

yang menarik dan dapat meningkatkan minat siswa dalam proses

pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Hasil ini dibuktikan

melalui analisis data nontes berdasarkan hasil observasi atau pengamatan,

angket, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil observasi tahap prasiklus

diketahui bahwa 17 atau 77,3% siswa malas mengikuti pembelajaran, dan

5 siswa atau 22,7% aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya,

pada tahap siklus I siswa yang malas sejumlah 5 atau 22,7% dan jumlah

siswa yang aktif meningkat menjadi 17 atau 77,3%. Kemudian, pada

tahap siklus II jumlah siswa yang aktif mencapai 19 atau 86,4% siswa dan

3 atau 13,6% siswa yang tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran

menulis teks eksplanasi komplek. Simpulan ini berdasarkan peningkatan


40

yang terjadi pada hasil belajar, setelah diterapkan metode STAD melalui

teks berita, hal itu dapat dilihat dari peningkatan nilai ratarata kelas tahap

siklus I yaitu 74, nilai tersebut hampir mencapai nilai KKM. Selanjutnya,

nilai rata-rata kelas tahap siklus II meningkat menjadi 80,1.

Penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan proposal skripsi

saya yaitu:

1) Pada penelitian dilakukan Wahyu Indah Jiwandani pada tahun 2017 ,

sedangkan penelitian pada skripsi ini dilakukan di tahun 2022.

2) Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian Wahyu Indah

Jiwandani berbeda dengan media yang digunakan pada penelitian ini

yaitu pada penelitian Wahyu Indah Jiwandani menggunakan media

teks berita dan metode stad sedangkan pada penelitian ini

menggunakan media gambar ilustrasi.

3) Penelitian Wahyu Indah Jiwandani menggunakan jenis penelitian

tindakan kelas dengan pengambilan data yang berlangsung secara

dua siklus. Sedangkan skripsi ini menggunakan jenis penelitian

eksperimen.

4) Objek dalam penelitian Wahyu Indah Jiwandani memiliki perbedaan

dengan objek skripsi ini yaitu pada skripsi ini menggunakan objek

menulis teks negoisasi.

Dari ketiga penelitian diatas dapat diketahui bahwa media

pembelajaran merupakan salah satu alat bantu yang penting dan dibutuhkan

dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi


41

belajar siswa sehingga untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat terpenuhi

dengan baik sesuai harapan.

C. Kerangka Berfikir

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keempat

keterampilan keterampilan yang harus ditanamkan dan diterapkan kepada

semua siswa baik pada usia dini maupun dewasa karena keterampilan menulis

merupakan salah satu media komunikasi dengan cara tertulis. Menulis adalah

tindakan untuk mengungkapkan ide, perasaan ke dalam bentuk tulisan.

Dengan menulis negoisasi dapat melatih siswa dalam mengolah ide menjadi

sebuah kalimat secara berurutan. Pembelajaran menulis negoisaii ini

diperlukan perhatian khusus dari guru dalam menumbuhkan minat, semangat,

ketertarikan dan motivasi siswa untuk kegiatan menulis. Selain itu, guru juga

harus mampu menumbuhkan imajinasi mengenai ide yang akan diungkapkan

dan menumbuhkan kreativitas siswa.

Dari penjelasan diatas maka guru dapat menciptakan suasana baru

dengan menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar untuk

menyukseskan hasil belajar sesuai harapan. Melalui media gambar ilustrasi ini

dapat menumbuhkan minat, ketertarikan dan motivasi siswa untuk belajar

menulis negoisasi. Media gambar ilustrasi menghadirkan gambar-gambar

yang menarik perhatian siswa dan dengan gambar ilustrasi dapat pula

membantu guru untuk menjelaskan konsep materi karena siswa dapat

merasakan langsung apa yang siswa lihat.


42

Sesuai dengan penelitian dengan judul “pengaruh penggunaan media

gambar ilustrasi terhadap keterampilan menulis teks negoisai dalam

pembelajaran daring untuk siswa kelas X SMKN 2 Kediri” tujuan dari

penggunaan media gambar ilustrasi dapat mempengaruhi tingkat belajar

siswa dalam pembelajaran menulis karangan negoisasi.


BAB III

METODE PENELITIAN

Pada proses penelitian dibutuhkan metode dalam menentukan

data penelitian. Penelitian dapat berhasil jika penggunaan metode penelitian

yang sesuai dengan permasalahan. Metode penelitian digunakan sebagai

sarana untuk membantu dalam memperoleh data-data secara lengkap dan

dapat dipercaya kebenarannya. Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai

variabel penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, tahapan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, pegecekan keabsahan data penelitian dan teknik

analisis data.

A. Variabel Penelitian

Dalam proses penelitian untuk memperoleh data atau informasi, peneliti

membutuhkan variabel penelitian karena variabel penelitian merupakan

tahapan awal dari penulisan suatu penelitian. Selain itu, variabel sebagai

obyek atau menjadi titik perhatian suatu penelitian.

a. Pengertian Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala bentuk sesuatu apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga akan memperoleh

43
44

informasi atau hasil mengenai hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya, Sugiyono (2010: 38). Sedangkan menurut Darmawan

(2013) variabel sebagai hal yang ditentukan oleh peneliti untuk diteliti

dengan syarat memiliki variasi disetiap objek. Dari pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa variabel penelitian merupakan bentuk kegiatan untuk

menguji atau meneliti sebuah hipotesis kemudian dapat diambil

kesimpulannya.

b. Jenis Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel terikat

dan variabel bebas:

1) Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau variabel

tergantung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan

menulis teks negoisasi.

2) Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel

penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran

menulis dengan menggunakan media gambar ilustrasi.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Dalam suatu penelitian, diperlukan adanya suatu landasan guna

mempermudah dalam melaksanakan proses penelitian. Landasan


45

penelitian tersebut dinamakan pendekatan penelitian. Maka dari itu

pendekatan penelitian menjadi hal penting dalam penelitian. Pendekatan

penelitian merupakan sebuah cara atau kegiatan untuk melakukan sebuah

penelitian yang diawali dengan rumusan masalah sampai membuat

kesimpulan terhadap hasil. Selain itu, pendekatan merupakan cara untuk

memahami masalah penelitian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).

Pendekatan penelitian yang digunakan harus sesuai dengan teori yang

digunakan sebagai landasan teori. Untuk itu, peneliti juga diharuskan

melakukan kajian teoritis terlebih dahulu sebelum menentukan pendekatan

penelitian.

Pendekatan penelitian terdapat dua macam yaitu penelitian kualitatif

dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif yang berarti hasil

datanya berupa pernyataan sedangkan pendekatan kuantitaif berupa angka-

angka. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena dalam pengumpulan

data berupa angka atau untuk mengungkapkan pengaruh variabel yang

dinyatakan dalam angka serta menjelaskan dengan membandingkan

dengan teori yang ada. Data dalam penelitian kuantitatif berwujud angka-

angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan

terakhir ditampilkan hasilnya. Penelitian kuantitatif dipakai karena data

penelitian yang dihasilkan berupa skor (angka), yang dipakai untuk

menunjukkan hasil/nilai keterampilan menulis teks negoisasi.


46

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian merupakan sebuah metode untuk membantu dalam

melakukan penelitian sesuai dengan sumber masalah yang akan diteliti.

Menurut Sanjaya (2015, hlm 37) macam-macam jenis penelitian yang

paling umum terdiri dari eksperimen, survei, korelasi, studi perbandingan

dan perkembangan. Dari macam penelitian tersebut jenis penelitian ini

menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental

Design). Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti ingin mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang ada. Sedangkan

tujuan penelitian eksperimen ini adalah agar siswa dapat mempersiapkan,

melaksanakan, melaporkan dan memberikan kesimpulan dari berbagai

fakta dan untuk mendapatkan Informasi yang didapat ketika melakukan

percobaan.

Penelitian eksperimen dilakukan dengan menggunakan dua kelas,

yaitu kelas X UPW 1 dan UPW 2. Kelas pertama yang diberikan

perlakuan media gambar ilustrasi. Sedangkan, kelas kedua yang tidak

diberikan perlakuan menggunakan media gambar ilustrasi. Perbedaan

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terletak pada pemberian

perlakuan dengan media gambar ilustrasi. Kelas yang diberikan perlakuan

media gambar ilustrasi adalah kelas eksperimen. Sedangkan, kelas yang


47

tidak diberikan perlakuan menggunakan media gambar iluistrasi adalah

kelas kontrol.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 yang bertempat di Jalan

Veteran no. 5 Kota Kediri Provinsi Jawa Timur. Alamat sekolah ini

dipilih sebagai tempat pelaksanaan penelitian dengan sasaran penelitian

siswa kelas X UPW 1 dan UPW 2. Alasan pemilihan tersebut

berdasarkan pertimbangan bahwa ketika sedang dilakukan pengamatan

masih ditemui guru yang menyampaikan materi pelajaran masih bersifat

tradisonal. Hal tersebut dibuktikan ketika guru menjelaskan materi yang

digunakan hanya satu metode saja, yaitu metode ceramah dan ditambah

pembelajaran yang dilaksanakan juga tidak didukung media

pembelajaran yang relevan dan menarik. Selain alasan tersebut, terdapat

juga alasan berdasarkan kualitas dari sekolah tersebut yang merupakan

salah satu SMKN favorit dan dikenal banyak orang serta SMKN 2

Kediri juga memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.

2. Waktu Penelitian

Dalam proses pemecahan masalah penelitian diperlukan

pelaksanaaan secara sistematis dan terencana. Pada penelitian ini dimulai


48

pada tahun akademik 2021/2022 pada bulan Oktober sampai dengan

bulan Juni 2022. Sedangkan jadwal kegiatan penelitian dimulai pada

waktu proses penelitian dan berakhir pada bulan Juni 2022. Berikut ini

jadwal kegiatan penelitian tercantum pada tabel

Tabel 3.1
Waktu Kegiatan
Tahun 2021-2022
No
Oktobe Novem Desem
Kegiatan Maret Juni Juli
.
r ber ber

1 2 3 4 1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan 

a. Perumus

an

masalah

b. Penentua 

landasan

teori

c. Instrume 

penelitia
49

d. Metode 

penelitia

2 Pelaksanaan 

a. Proses

pengump

ulan data

3 Penyelesaian

a. Analisis 

data

b. Penarika 

kesimpul

an

4 Ujian skripsi

Keterangan: 1, 2, 3, 4 merujuk minggu ke- 1, ke- 2, ke- 3, dan ke- 4 pada

setiap bulan.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
50

Populasi adalah suatu hal yang digeneralisasikan yang di dalamnya

terdapat objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang

akan dipelajari dan disimpulkan oleh peneliti. Hal itu diartikan (Sugiyono,

2018:130). Dengan demikian, peneliti menentukan populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMKN 2 Kediri yang

berjumlah 665 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagai bagian jumlah dan karakteristik yang

dimiliki populasi Sugiyono (18:66). Sampel penelitian merupakan sebagian

dari populasi yang diambil untuk dijadikan sumber data dan dapat mewakili

seluruh populasi, namun jika adanya kendala yang dihadapi peneliti,

misalnya, keterbatasan dana, tenaga dan waktu sehingga peneliti tidak

memungkinkan untuk meneliti semua hal pada populasi dengan jumlah

yang besar. Peneliti bisa memakai sampel yang diambil dari populasi itu.

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipakai, peneliti

menggunakan berbagai macam teknik sampling (Sugiyono, 2018:133).

Teknik sampling adalah teknik mengambil dan menentukan sampel yang

akan dipakai dalam suatu penelitian. Pada umumnya, teknik sampling

dikelompokkan menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan

Nonprobability Sampling. Probability Sampling meliputi, a) simple

random, b) proportionate stratified random, c) disproportionate stratified

random, d) area random. Sedangkan Nonprobability Sampling meliputi, a)


51

sampling sistematis, b) sampling kuota, c) sampling insidental, d) purposive

sampling, e) sampling jenuh, dan f) snowball sampling.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik purposive sampling. Arikunto (2010:117),

mengemukakan bahwa purposive sampling adalah teknik sampling yang

digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan, misalnya ada

keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, sehingga tidak dapat mengambil

sampel terlalu besar. Alasan memilih teknik sampling ini karena adanya

keterbatasan waktu dan tenaga peneliti.

Dalam pemilihan sampel peneliti memilih dua kelas sebagai

kelas eksperimen dan kelas control yaitu siswa kelas X UPW 1 dan UPW 2

di SMKN 2 Kediri, berjumlah 66 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki

dan 60 siswa perempuan. Agar sampel tersebut bersifat homogen, maka

peneliti memilih dua kelas dengan jurusan yang sama. Alasan peneliti

menggunakan siswa kelas X UPW 1 dan UPW 2 di SMKN 2 Kediri karena

agar hasil data homogen, maka peneliti memilih dua kelas dengan jurusan

yang sama. Perincian jumlah sampel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2
Sampel

No Jumlah Siswa
Kelas Total
Laki-laki Perempuan

1. X UPW 1 (Eksperimen) 3 31 34

2. X UPW 2 (Kontrol) 3 29 32

Jumlah 6 60 66
52

E. Tahapan Penelitian

Suatu proses penelitian, bagi peneliti yang menggunakan jenis

penelitian kuantitatif harus mengetahui tahapan dalam proses penelitian dari

awal hingga akhir. Berikut ini terdapat gambaran mengenai langkah dalam

proses penelitian. Dibawah ini terdapat tahapan atau langkah dalam proses

penelitian yang nantinya dapat digunakan acuan dalam proses penelitian.

1. Tahapan Perencanaan

Tahapan perencanaan dalam penelitian pertama, terdapat

pendahuluan yang berisi penentuan masalah dan merumuskan masalah

yang akan diteliti. Kedua, dapat menentukan landasan teori yang akan

digunakan. Ketiga, peneliti memilih metode yang akan digunakan, lalu

memilih instrumen penelitian serta merumuskan hipotesis.

2. Tahapan Pelaksanaan

Dalam proses penelitian dapat dilakukan dengan pengumpulan

data sesuai dengan masalah penelitian. Penelitian diawali dari peneliti

melakukan proses pengumpulan data. Data tersebut kemudian dianalisis

dengan melakukan penskoran hasil menulis teks negoisasi siswa kelas

X UPW 1 dan UPW 2 di SMK Negeri 2 Kota Kediri. Hasil penelitian

dianalisis menggunakan program SPSS guna mempermudah peneliti

mengetahui pengaruh dari media gambar ilustrasi.

3. Tahap Penyelesaian
53

Tahapan penyelesaian ini pertama, meliputi Penyusunan laporan

ini dilakukan dengan analisis data yang sudah terkumpul untuk

menyusun laporan dan penarikan kesimpulan sebagai jawaban dari

rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat peneliti. Hasil penelitian

kemudian dipublikasikan dalam bentuk artikel.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010:23), Instrumen adalah alat atau fasilitas yang

digunakan peneliti dalam mengumpulkan data guna mempermudah pekerjaan

dan mendapat hasil lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian jika peneliti

melakukan penelitian tanpa instrumen, peneliti tidak akan bisa mengumpulkan

data yang diperlukan dalam penelitian. Ditinjau dari segi cara atau teknik,

instrumen penelitian sebagai alat bantu penelitian dapat dipakai dengan

berbagai macam, antara lain; tes, wawancara, kuesioner (angket), observasi

(pengamatan), skala bertingkat dan dokumentasi. (Arikunto, 2014:198).

a. Tes

Tes adalah serangkaian ujian yang dilaksanakan untuk mengetahui

intelektual, bakat, kepribadian, dan kemampuan seorang individu

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).

b. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan untuk

memeroleh informasi dari narasumber. Hal ini dilakukan untuk menilai

keadaan seseorang.
54

c. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah serentetan soal tertulis yang diajukan demi menggali

hal-hal yang perlu diketahui.

d. Observasi (perngamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui suatu

objek dari kondisi sebenarnya.

e. Skala bertingkat (rating)

Rating adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berkala. Rating dapat

memberikan sebuah gambaran terhadap objek yang sedang diteliti.

f. Dokumentasi

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu menggunakan instrumen

dokumentasi. Dokumen bisa berupa foto, buku, majalah, dokumen,

catatan harian, dan barang lainnya.

Jenis instrumen penelitan yang digunakan penulis yaitu

instrumen berupa tes. Dalam penelitian ini, yang digunakan penulis

yaitu instrumen tes dengan memberikan penugasan menulis teks

negoisasi. Penelitian ini siswa ditugaskan untuk menulis teks negoisasi

yang dilakukan sebelum dan sesudah adanya penerapan media gambar

ilustrasi.

Tabel 3.3
Instrumen Penilaian Keterampilan Menulis Teks Negoisasi

Dimensi Indikator Skala Skor Skor Kriteria

Interval maksimum siswa


55

ideal

a. Kesesuaian isi a. Teks relevan 27-30 30

teks dengan topik, 22-26

berdasarkan lengkap 17-21

topik 13-16

b.Organisasi b. Struktur teks 18-20 20

(struktur teks negoisasi 14-17

negoisasi) sesuai, jelas, 10-13

dan tertata 7-9

dengan baik

c. Kosakata c. Pilihan kata 18-20 20

(kaidah yang 14-17

kebahasaan), digunakan 10-13

sesuai dengan 7-9

situasi yang

diceritakan

d. Penggunaan d. Bahasa yang 22-25 25

ejaan bahasa digunakan 18-21

(penggunaan efektif dan 11-17

kalimat efektif) benar 5-10


56

e. Mekanik (ejaan e. Penggunaan 2-5 5

dan tanda baca ejaan, tanda

baca benar

dan tepat

Jumlah 100

Skor siswa
Nilai 100
Skor maksimum ideal

Keterangan: Sudah disesuaikan dari teori Burhan Nurgiyantoro dan Anas

Sudijono

Aspek penilaian tersebut didasarkan pada kompetensi dasar yang

dijabarkan dalam indikator. Selain itu, aspek penilaian juga didasarkan pada

teori tentang menyusun teks negoisasi. Menurut Nurgiyantoro (2010: 441),

aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian dalam pembelajaran menulis

teks negoisasi.

Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Teks Negoisasi
dengan Pembobotan Tiap Komponen
ASPEK SKOR KRITERIA

ISI 27-30 Sangat Baik-Sempurna:

menguasai topik tulisan;

substantif; pengembangan teks

lengkap dan relevan dengan

topik yang dibahas.


22-26 Cukup-Baik: cukup
57

menguasai permasalahan;

cukup memadai;

pengembangan teks terbatas;

relevan dengan topik tetapi

kurang terperinci

17- 21 Sedang-Cukup: penguasaan

permasalahan terbatas;

substansi kurang;

pengembangan topik tidak

memadai

13-16 Sangat-Kurang: tidak

menguasai permasalahan; tidak

ada substansi; tidak relevan;

atau tidak layak dinilai

ORGANISASI/ 18-20 Sangat Baik-Sempurna:

STRUKTUR TES ekspresi lancar; gagasan

diungkapkan dengan jelas;

padat; tertata dengan baik;

urutan logis; kohesif

14-17 Cukup-Baik: kurang lancar;

kurang terorganisasi tetapi ide

utama ternyatakan; pendukung


58

terbatas; logis tetapi tidak

lengkap.

10-13 Sedang-Cukup: tidak lancar;

gagasan kacau atau tidak

terkait; urutan dan

pengembangan kurang logis

7-9 Sangat-Kurang: tidak

komunikatif; tidak

terorganisasi.

KOSAKATA/ 18-20 Sangat Baik-Sempurna:

PILIHAN KATA penguasaan kata canggih;

pilihan kata dan ungkapan

efektif; menguasai

pembentukan kata;

penggunaan register tepat

14-17 Cukup-Baik: penguasaan kata

memadai, pilihan, bentuk, dan

penggunaan kata/ungkapan

kadangkadang salah tetapi

tidak menggangu

10-13 Sedang-Cukup: penguasaan

kata terbatas; sering terjadi


59

kesalahan bentuk, pilihan, dan

penggunaan

kosakata/ungkapan;makna

membingungkan atau tidak

jelas

7-9 Sangat-Kurang: pengetahuan

tentang kosakata, ungkapan,

dan pembentukan kata rendah;

tidak layak nilai

PENGGUNAAN 18-20 Sangat Baik-Sempurna:

BAHASA/ konstruksi kompleks dan

KEEFEKTIFAN efektif; terdapat hanya sedikit

KALIMAT kesalahan penggunaan bahasa

(urutan/fungsi kata,

pronomina, preposisi).

14-17 Cukup-Baik: konstruksi

sederhana tetapi efektif;

terdapat kesalahan kecil pada

konstruksi kompleks; terjadi

sejumlah kesalahan

penggunaan Bahasa

(fungsi/urutan kata, artikel,


60

pronomina, preposisi), tetapi

makna cukup jelas.

10-13 Sedang-Cukup: terjadi

banyak kesalahan dalam

konstruksi kalimat

tunggal/kompleks (sering

terjadi kesalahan pada kalimat

negasi, urutan/fungsi kata,

pronomina, kalimat fragmen,

makna membingungkan

7-9 Sangat-Kurang: tidak

menguasai tata kalimat;

terdapat banyak kesalahan;

tidak komunikatif; tidak layak

dinilai

TANDA BACA 10 Sangat Baik-Sempurna:

menguasai aturan penulisan;

terdapat sedikit kesalahan

ejaan, tanda baca, penggunaan

huruf kapital, dan penataan

Paragraf.

6 Cukup-Baik: kadang-kadang
61

terjadi kesalahan ejaan, tanda

baca, penggunaan huruf

kapital, dan penataan paragraf,

tetapi tidak mengaburkan

makna

4 Sangat Kurang: sering terjadi

kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf; tulisan

tangan tidak jelas; makna

membingungkan

Keterangan: Dengan menyesuaikan dari teori Burhan Nurgiyantoro

Tabel 3.5
Kriteria Penilaian teori Nurgiyantoro, 2010: 439
No Hasil Yang Dicapai Peserta Kategori

Didik

1. 59 Kurang

2. 60-74 Cukup

3. 75-85 Baik

4. 86-100 Sangat baik

Adapun prosedur penelitian ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap pre-test,

tahap tes dan tahap pasca-test.


62

1. Tahap Pre-Test

Tahap pre-test dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini. Pertama,

guru menjelaskan materi teks negoisasi. Kedua, guru memberikan contoh

teks negoisasi. Ketiga, siswa diberikan tes menulis teks negoisasi sebelum

menggunakan media gambar ilustrasi. Dalam tahap ini kedua kelompok

mendapatkan perlakuan yang sama.

2. Tahap Test

Tahap tes dilakukan dengan siswa diberi perlakuan dengan

langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, peneliti mengulang dan

menjelaskan tentang teks negoisasi dengan menggunakan media gambar

ilustrasi pada kelas eksperimen. Kedua, peneliti menyuruh siswa

menyiapkan alat tulis dan kertas kosong. Ketiga, peneliti menyuruh siswa

untuk mengamati dan memahami media gambar ilustrasi yang disediakan

lalu siswa dapat menulis teks negoisasi berdasarkan media gambar

ilustrasi pada kelas eksperimen.

3. Tahap Pasca-test

Tahap pasca-test digunakan untuk mengetehaui apakah ada

perubahan pada keterampilan menulis teks negoisasi tanpa menggunakan

media gambar ilustrasi. Pada tahap ini diberikan kepada kelas kontrol.

Pada tahap ini siswa diberikan tes yaitu, siswa menulis teks negoisasi

dengan topik bebas tanpa menggunakan media gambar ilustrasi. Setelah

menjalani tahap akhir akan diketahui tingkat keterampilan menulis teks


63

negoisasi siswa pada kelompok yang mendapatkan perlakuan

menggunakan media gambar ilustrasi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menjadi langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena memiliki tujuan utama dari penelitian yaitu untuk

mendapatkan data yang akan dicari. Dengan begitu tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Pengumpulan data merupakan

tahapan penelitian yang dilakukan peneliti untuk menentukan data. Ada

beberapa macam teknik pengumpulan data yaitu: Observasi, angket,

wawancara, studi pustaka, studi dokumen. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan observasi.

Alasan penulis memilih jenis teknik pengumpulan data tersebut

dalam penelitian ini karena dengan menggunakan tes dapat mengetahui atau

mengukur siswa kelas X SMK Negeri 2 Kediri kemampuan saat menulis teks

negoisasi. Tes dilaksanakan untuk mengetahui atau mengukur seberapa besar

kemampuan objek yang diteliti (Arikunto, 2014:266). Sedangkan dengan

teknik observasi bertujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya ditempat

yang hendak dilakukan penelitian.

Dalam sebuah penelitian selain jenis teknik pengumpulan data yang

tertera diatas dapat dibedakan juga dengan teknik pengumpulan data berupa
64

tes dan non tes. Teknik tes dalam penelitian ini berupa tes evaluasi menulis

teks negoisasi sedangkan teknik nontes berupa observasi.

a. Teknik Tes

Teknik tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang

berbentuk tugas yang harus dikerjakan pada siswa untuk mendapatkan

data tentang nilai hasil belajar siswa tersebut yang dibandingkan dengan

nilai yang didapatkan teman-temannya atau nilai standar yang

diterapkan (Nurgiyantoro, 2010: 58). Dalam penelitian ini teknik tes

digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis teks negoisasi

dengan menggunakan gambar ilustrasi. Instrumen tes digunakan untuk

menguji keterampilan menyusun teks negoisasi secara tertulis dari

peserta didik sehingga dapat dihasilkan data yang dapat mendukung

proses penelitian. Instrumen tes yang diberikan berupa penugasan

kepada peserta didik untuk menyusun teks negoisasi.

b. Teknik Non Tes

Teknik nontes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi. Nurgiyantoro (2010: 90) menyatakan bahwa teknik nontes

merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan

informasi tentang keadaan peserta didik atau peserta tes (testi, tercoba)

tanpa melalui tes dengan alat tes. Dalam penelitian ini teknik nontes

digunakan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan kegiatan

pembelajaran menulis teks negoisasi. Data nontes tersebut diperoleh

dari hasil observasi,


65

 Observasi / Pengamatan

Observasi merupakan metode atau cara mengumpulkan data

penelitian dengan mencatat Informasi yang telah didapatkan dengan

cara pengambilan data melalui pengamatan langsung di lapangan.

Teknik observasi ini dilakukan untuk melihat aktivitas dan efektivitas

proses pembelajaran, yakni dengan mengamati siswa yang aktif dan

tidak aktif dalam proses pembelajaran. Observasi dapat dilakukan jika

aspek yang diamati tidak terlalu besar. Sikap dan perilaku siswa dapat

diamati lewat pengamatan yang dilakukan.

H. Pegecekan Keabsahan Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan berupa eksperimen yang terdiri atas

2 siklus. Siklus ini didapatkan melalui tahapan penelitian, di setiap siklus

terdiri dari 3 tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian.

Setiap pelaksanaan siklus dirancang sesuai dengan tujuan penelitian yang

ingin dicapai namun tetap sesuai indikator yang telah ditetapkan. Hal ini

dilaksanakan untuk melihat pengaruh media pembelajaran dengan materi

menulis narasi melalui penggunaan media gambar ilustrasi.

Penelitian eksperimen dimulai dengan siklus I yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian. Refleksi siklus I merupakan

upaya peneliti untuk melakukan penilaian dan pengukuran atas

pencapaian tindakan tersebut dan dalam siklus I pembelajaran dilakukan

tanpa menggunakan media pembelajaran. Apabila sudah diketahui letak

keberhasilan dan masalah pada siklus I, maka peneliti menentukan


66

rancangan tindakan siklus II. Langkah pada siklus II sama dengan

langkah siklus I yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

penyelesaian. Peneliti dalam siklus II akan menggunakan media

pembelajaran dalam proses belajar sebagai perbandingan. Hasil refleksi

pada siklus I dan II akan dijadikan dasar membuat keputusan apakah ada

pengaruh dalam penggunaan media pembelajaran.

Gambar 3.1
Bagan Siklus

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan siklus I
siklus I (Kelas
kontrol)

Pengumpulan
Refleksi I
data I

Perencanaan Pelaksanaan
Pembahasaan siklus II siklus II
refleksi I (Kelas
Eksperimen)
Pengumpulan
Refleksi II data siklus II

Pembahasaan
refleksi II Perencanaan Tindakan Lanjutan

Keterangan: Kelas kontrol (X UPW 1), kelas eksperimen (X UPW 2)


67

I. Teknik Analisis Data

a) Jenis Analisis Data

Teknik analisis data sebagai langkah yang dilakukan peneliti

setelah mendapatkan data dengan tujuan untuk mengolah data tersebut.

Analisis data harus menggunakan teknik yang telah diakui kebenarannya

secara ilmiah. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial.

Teknik tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ada yaitu

untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai menulis teks negoisasi dengan

menggunakan media gambar ilustrasi, tanpa menggunakan media gambar

ilustrasi dan mengetahui apakah terdapat pengaruh dari penggunaan media

gambar ilistrasi pada kelompok eksperimen. Namun, sebelum melakukan

analisis, guna mengetahui apakah sampel bersumber dari populasi yang jelas

maka dilakukan uji normalitas. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

a. Data tidak berdistribusi normal apabila nilai Sig <0,05.

b. Data berdistribusi norma apabila nilai Sig >0,05.

Selanjutnya, dilakukan juga uji homogenitas data memakai ANOVA

dengan program SPSS versi 21.0. Uji homogenitas dilakukan agar peneliti

tahu sampel yang diambil apakah sama atau berbeda. Dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut.

a. Sampel bersifat tidak sama apabila nilai signifikan <0,05.

b. Sampel bersifat sama apabila nilai signifikan >0,05.


68

Perbedaan skor sebelum dan sesudah pemberian perlakuan menggunakan

media gambar ilustrasi akan tampak setelah diadakan uji normalitas dan uji

homogenitas. Langkah-langkah pada pengujian ini sebagai berikut.

a. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi diambil 5% atau 0,05.

b. Uji statistik

Statistik uji yang digunakan adalah paired sample t-test

untuk mengetahui pengaruh media gambar ilustarsi terhadap

keterampilan menulis teks eksplanasi dan independent t-test untuk

membuktikan adanya pengaruh media gambar ilustrasi terhadap

keterampilan menulis teks eksplanasi. Penghitungan data ini

menggunakan program SPSS versi 21.0.

2. Norma Keputusan

Dalam penelitian untuk menguji hipotesis yang didapatkan dari hasil

penelitian yang sudah dilakukan dibutuhkan norma keputusan. Hal ini

digunakan untuk mengetahui dan menentukan bagaimana hasil dari penelitian

apakah berhasil atau tidak dalam proses pengujian. Untuk menguji hipotesis

dilakukan pengujian dengan uji T, tahap ini dilakukan untuk melihat apakah

ada perbedaan antara keolmpok satu dengan kelompok lain dengan cara

membandingkan rata-rata dengan menetapkan taraf signifikan 5%.

a. Jika t-hitung > t-tabel dengan taraf signifikansi (5%), berarti signifikan,

artinya Ho ditolak.
69

b. Jika t-hitung < t-tabel dengan taraf signifikansi (5%), berarti tidak

signifikan, artinya Ho diterima


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam penggunaan

media gambar ilustrasi berpengaruh terhadap proses pembelajaran daring

menulis teks negoisasi di SMKN 2 Kediri. Kelas yang digunakan sebagai

penelitian terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen (X UPW 1) dan

kelas kontrol (X UPW 2). Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan

menggunakan media gambar ilustrasi, sedangkan pada kelas kontrol tidak

mendapatkan perlakuan menggunakan media gambar ilustrasi.

Tahap pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama tiga kali saat

pertemuan di kelas. Pada pertemuan pertama, dilakukan pretest (test awal)

yang mana dilakukan kepada kedua kelas. Pertemuan kedua yaitu pemberian

materi dengan menggunakan model pembelajaran yaitu media gambar

ilustrasi pada kelas eksperimen dan pada tahap terakhir yaitu pengambilan tes

akhir atau pasca test yang dilakukan guna mengetahui keterampilan menulis

teks negosiasi siswa setelah mendapat perlakuan media gambar ilustrasi.

Apakah terdapat pengaruh atau tidak ada pengaruh.

1. Deskripsi Data Kelas Kontrol

a. Pretest

70
71

Data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan awal

menulis teks negosiasi pada siswa yakni dengan menggunakan

program SPSS. Adapun rangkuman hasil pengolahan data pretes kelas

Kontrol dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Pretest


Kelompok Kontrol)

PRETEST KONTROL
Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid 55 2 5.9 6.3 6.3

56 3 8.8 9.4 15.6

59 2 5.9 6.3 21.9

60 1 2.9 3.1 25.0

61 1 2.9 3.1 28.1

62 1 2.9 3.1 31.3

64 1 2.9 3.1 34.4

67 3 8.8 9.4 43.8

68 1 2.9 3.1 46.9

69 2 5.9 6.3 53.1

70 3 8.8 9.4 62.5

71 2 5.9 6.3 68.8

72 3 8.8 9.4 78.1


72

74 2 5.9 6.3 84.4

78 2 5.9 6.3 90.6

81 2 5.9 6.3 96.9

84 1 2.9 3.1 100.0

Total 32 94.1 100.0

Selanjutnya, di bawah ini merupakan grafik pretest kelas kontrol

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pretest Kelas X UPW 2

Berdasarkan tabel data di atas, pada tahap pretest kelas kontrol

diketahui :

1) sebanyak 2 siswa memeroleh nilai terendah 55,

2) sebanyak 3 siswa meraih nilai 56,


73

3) sebanyak 2 siswa memperoleh nilai 59

4) sebanyak 1 siswa memeroleh nilai 60

5) sebanyak 1 siswa mendapat nilai 61,

6) sebanyak 1 siswa mendapat nilai 62,

7) sebanyak 1 siswa mendapat nilai 64,

8) sebanyak 3 siswa mencapai nilai 67,

9) sebanyak 1 siswa mendapat nilai 68,

10) sebanyak 2 siswa memperoleh nilai 69

11) sebanyak 3 siswa mendapat nilai 70

12) sebanyak 2 siswa mendapat nilai 71

13) sebanyak 3 siswa mendapat nilai 72

14) sebanyak 2 siswa mendapay nilai 74

15) sebanyak 2 siswa mendapat 78

16) sebanyak 2 siswa mendapat nilai 81

17) sebanyak 1 siswa mendapat nilai tertinggi 84,

Berdasarkan data tersebut menggambarkan bahwa nilai siswa kelas

X UPW 2 sejumlah 17 siswa pada pretest menulis teks negosiasi dibawah

KKM 70. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada tahap pretest

kelompok kontrol keterampilan menulis teks negosiasi sangat rendah.

b. Postest

Di bawah ini adalah hasil nilai postest pada kelas kontrol. Data

yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi


74

pada siswa tanpa menggunakan media gambar ilustrasi yakni dengan

menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman hasil pengolahan

data Postest kelas Kontrol dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Postest Kelompok


Kontrol)
POSTTEST KONTROL

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid 67 4 11.8 12.5 12.5

72 3 8.8 9.4 21.9

74 2 5.9 6.3 28.1

76 3 8.8 9.4 37.5

77 4 11.8 12.5 50.0

78 3 8.8 9.4 59.4

79 5 14.7 15.6 75.0

81 1 2.9 3.1 78.1

83 4 11.8 12.5 90.6

87 1 2.9 3.1 93.8

89 2 5.9 6.3 100.0

Total 32 94.1 100.0


75

Selanjutnya, di bawah ini merupakan grafik postest kelas kontrol

sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Nilai Postest Kelas X UPW 2

Berdasarkan tabel dan grafik data di atas, pada tahap postest kelas

kontrol diketahui:

1) ada 4 siswa yang mendapat nilai 67

2) ada 3 siswa mendapat nilai 72

3) 2 siswa yang mendapat nilai 74

4) 3 siswa yang mendapat nilai 76

5) 4 siswa yang mendapat nilai 77

6) 3 siswa yang mendapat nilai 78

7) 5 siswa yang mendapat nilai 79


76

8) 1 siswa mendapat nilai 81

9) 4 siswa yang mendapat nilai 83

10) 1 siswa mendapat nilai 87

11) 2 siswa mendapat nilai 89

Berdasarkan data tersebut, maka terdapat 4 siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM 70 dalam pembelajaran Daring Bahasa Indonesia

dengan materi menulis teks negosiasi tanpa menggunkan media gambar

Ilustrasi.

2. Deskripsi Data Kelas Kelas Eksperimen

a. Pretest

Di bawah ini adalah hasil nilai pretest pada kelas eksperimen.

Data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan menulis teks

negosiasi pada pembelajaran daring sebelum menggunakan media

gambar Ilustrasi pada siswa kelas X UPW 1 SMKN 2 Kediri yakni

dengan menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman hasil

pengolahan data pretes kelas eksperimen dapat di lihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.3 Data Keterampilan Menulis Teks Negosiasi (Pretest


Kelompok Eksperimen)
77

PRETEST EKSPERIMEN

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 56 1 2.9 2.9 2.9

58 2 5.9 5.9 8.8

60 2 5.9 5.9 14.7

61 2 5.9 5.9 20.6

62 2 5.9 5.9 26.5

65 2 5.9 5.9 32.4

67 3 8.8 8.8 41.2

68 3 8.8 8.8 50.0

69 1 2.9 2.9 52.9

70 4 11.8 11.8 64.7

72 3 8.8 8.8 73.5

74 2 5.9 5.9 79.4

75 2 5.9 5.9 85.3

76 3 8.8 8.8 94.1

77 2 5.9 5.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

Selanjutnya, di bawah ini merupakan grafik pretest kelas

eksperimen sebagai berikut:


78

Gambar 4.3 Grafik Nilai Pretest Kelas X UPW 1

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut pada tahap pretest kelas

eksperimen, dapat diketahui :

1) Terdapat siswa yang mendapat nilai 56 ada 1 orang

2) siswa yang mendapat nilai 58 ada 2 orang

3) siswa yang mendapat nilai 60 ada 2 orang

4) siswa yang mendapat nilai 61 ada 2 orang

5) siswa yang mendapat nilai 62 ada 2 orang

6) siswa yang mendapat nilai 65 ada 2 orang

7) siswa yang mendapat nilai 67 ada 3 orang

8) siswa yang mendapat nilai 68 ada 3 orang

9) siswa yang mendapat nilai 69 ada 1 orang

10) siswa yang mendapat nilai 70 ada 4 orang

11) siswa yang mendapat nilai 72 ada 3 orang


79

12) siswa yang mendapat nilai 74 ada 2 orang

13) siswa yang mendapat nilai 75 ada 2 orang

14) siswa yang mendapat nilai 76 ada 3 orang

15) siswa yang mendapat nilai 77 ada 2 orang.

Berdasarkan data tersebut menggambarkan bahwa nilai siswa kelas

X UPW 1 sejumlah 18 siswa pada pretest menulis teks negosiasi dibawah

KKM 70. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada tahap pretest

kelompok ekperimen keterampilan menulis teks negosiasi sangat rendah.

b. Postest

Di bawah ini adalah hasil nilai postest pada kelas eksperimen.

Data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan menulis teks

negosiasi pada siswa setelah menggunakan media gambar ilustrasi

kelas X UPW 1 yakni dengan menggunakan program SPSS. Adapun

rangkuman hasil pengolahan data Postest kelas eksperimen dapat di

lihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Data Keterampilan Menulis Teks Prosedur (Postest


Kelompok Eksperimen)
POSTTEST EKSPERIMEN

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid 80 4 11.8 11.8 11.8

82 4 11.8 11.8 23.5


80

83 2 5.9 5.9 29.4

85 5 14.7 14.7 44.1

86 4 11.8 11.8 55.9

87 5 14.7 14.7 70.6

89 3 8.8 8.8 79.4

90 5 14.7 14.7 94.1

92 2 5.9 5.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

Tabel diatas dapat disajikan pula dalam bentuk grafik postest

sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Nilai Postest Kelas X UPW 1


81

Berdasarkan tabel dan grafik di atas pada tahap postest kelas

eksperimen, dapat diketahui:

1) Terdapat siswa yang mendapat nilai 80 ada 4 orang

2) siswa yang mendapat nilai 82 ada 4 orang

3) siswa yang mendapat nilai 83 ada 2 orang

4) siswa yang mendapat nilai 85 ada 5 orang

5) siswa yang mendapat nilai 86 ada 4 orang

6) siswa yang mendapat nilai 87 ada 5 orang

7) siswa yang mendapat nilai 89 ada 3 orang

8) siswa yang mendapat nilai 90 ada 5 orang

9) siswa yang mendapat nilai 92 ada 2 orang

Berdasarkan hasil tersebut terjadi peningkatan secara signifikan dalam

keterampilan menulis teks negosiasai pada pembelajaran daring siswa kelas

X UPW 1 SMKN 2 Kediri setelah mendapat perlakuan menggunakan media

gambar Ilustrasi.

B. Analisis Data

1. Prosedur Analisis Data

Prosedur adalah tahapan yang dilakukan peneliti dalam sebuah

penelitian dengan cara melakukan analisis data yang sudah terkumpul.

Analisis data memuat tiga tahapan yaitu; tahap persiapan, tahap tabulasi, dan
82

tahap penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto,

2014:278). Penjelasan prosedur penelitian akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

Dilakukan sejumlah kegiatan pada tahap ini, antara lain:

pengecekan nama dan identitas responden, serta pengisian instrumen

yang diisi oleh subjek penelitian, yaitu siswa kelas X UPW 1 dan X UPW

2 SMK Negeri 2 Kediri.

b. Tabulasi

Pada tahap ini, dilakukan tabulasi dengan memberikan nilai pada

tiap butir-butir yang perlu diberikan nilai. Tes merupakan alat

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penggunaan tes untuk

mengukur sejauh mana keterampilan menulis teks negosiasi siswa. Tes

diikuti dengan pemberian skor dengan rincian; jika baik diberi nilai 3,

jika cukup 2 dan jika kurang diberi nilai 1. Dilanjutkan dengan mengolah

jenis data dengan menggunakan teknik analisis yang sudah disesuaikan

atau dimodifikasi.

c. Penerapan Data Sesuai dengan Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini telah dilaksanakan pengelolaan data dengan

memakai aturan-aturan atau desain yang sesuai dengan pendekatan

penelitian, yakni pendekatan kuantitatif.

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat, maka data akan diolah

dengan melakukan uji hipotesis. sebelum uji hipotesis di lakukan maka


83

terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji

normalitas dan Homogenitas.

a. Uji Normalitas

Pada uji normalitas untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh

dari hasil nilai pretest dan posttest berdistribusi normal atau tidak. Dengan

menggunakan bantuan SPSS 21.0 dalam menghitung uji normalitas

dihasilkan nilai (sig.2-tailed) pada kolmogorov-smirnov yang dapat

menunjukan normal atau tidaknya sebaran data. Sebuah syarat data

berdistribusi normal apabila signifikansi yang diperoleh dari hasil

perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (signifikansi >0.05).

Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest kemampuan

menulis teks negosiasi dari kedua sampel penelitian dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut:

Tests of Normality

Kolmogorov-

Smirnova Shapiro-Wilk

Statist Statist

KELAS ic df Sig. ic Df Sig.

HASIL PRETEST .107 34 .200* .946 34 .091

KETRAMPILA EKSPERIMEN
84

N MENULIS POST TEST .111 34 .200* .947 34 .098

TEKS EKSPERIMEN

NEGOSIASI PRETEST .119 32 .200* .955 32 .198

SISWA KONTROL

POSTTEST .139 32 .122 .950 32 .144

KONTROL

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel kolomogrof-smirnov di atas, menunjukkan

bahwa nilai signifikan pretest pada Kelas eksperimen adalah 0,200 dan

nilai signifikan pretest pada kelas kontrol adalah 0,200. Hal ini

membuktikan bahwa kedua nilai signifikansi baik dari kelas eksperimen

maupun kontrol lebih besar dari nilai alpha 0.05. Sedangkan nilai

signifikan posttest pada kelas eksperimen adalah 0.200 dan nilai

signifikan posttest pada kelas kontrol adalah 0.122. Hal ini membuktikan

bahwa kedua nilai signifikansi baik dari kelas eksperimen maupun

kontrol lebih besar dari nilai alpha 0.05. Karena nilai signifikan kedua

kelas lebih besar dari nilai alpha 0.005, maka data kedua kelas

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
85

Setelah melakukan uji normalitas dan kedua kelas sampel

dinyatakan berdistribusi normal, maka selanjutnya mencari nilai

Homogenitas varians pretest dan posttest dari kedua kelas tersebut.

Penghitungan uji Homogenitas dengan menggunakan bantuan SPSS

21.0. Adapun kriteria pengujian Homogenitas adalah sebagai berikut:

a. Sampel bersifat tidak sama apabila nilai signifikan <0,05.

b. Sampel bersifat sama apabila nilai signifikan >0,05.

Hasil perhitungan uji homogenitas varians data dapat disajikan

dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas


Test of Homogeneity of Variance
Levene

Statistic df1 df2 Sig.

HASIL Based on Mean 3.859 1 64 .054

KETERAMPILAN Based on Median 3.918 1 64 .052

Based on Median and 3.918 1 48.327 .053

with adjusted df

Based on trimmed mean 3.850 1 64 .054

Berdasarkan tabel Test of homogenity of variance (uji

homogenitas) menunjukan bahwa nilai based on mean 0.054 > α = 0.05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa varians data Post-test kelas


86

eksperimen dan data Post-test kelas kontrol adalah sama atau homogen.

Sehingga syarat dari uji independent sample t test sudah terpenuhi.

3. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas dan Homogenitas menunjukkan bahwa

data yang diperoleh berdistribusi normal dan kedua kelas eksperimen dan

kontrol bersifat homogen atau memiliki varians yang sama besar. Selanjutnya

dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan SPSS 21.0.

uji hipotesis data posttest kelas eksperimen dan kontrol adalah untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media gambar ilustrasi terhadap ketrampilan

menulis teks negosiasi dalam pembelajaran daring untuk siswa kelas X SMKN

2 Kediri Tahun Pelajaran 2021/2022. Adapun kriteria pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

a. Jika t-hitung > t-tabel dengan taraf signifikansi (5%), berarti

signifikan, artinya Ho ditolak.

b. Jika t-hitung < t-tabel dengan taraf signifikansi (5%), berarti tidak

signifikan, artinya Ho diterima.

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Paired Samples Test

Paired Differences t Df Sig. (2-


87

95% Confidence

Interval of the

Std. Std. Error Difference

Mean Deviation Mean Lower Upper tailed)

Pair PRETEST 17.676 7.193 1.234 20.186 15.167 14.329 33 .000

1 EKSPERIMEN -

POSTTEST

EKSPERIMEN

Pair PRETEST 9.594 9.584 1.694 13.049 6.138 5.662 31 .000

2 KONTROL -

POSTTEST

KONTROL

Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa hasil uji paired t

test pada pretest dan posttest kelas eksperimen didapat hasil signifikansi (t

hitung) sebesar 14,329 dan mendapatkan data t tabel sebesar 1,69092 pada df

34. Jika 14,329 > 1,69092 dengan taraf signifikansi (5%) berdasarkan hasil

tersebut maka Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan rata-rata

hasil pretest dan posttest kelas eksperimen pada penggunaan media gambar

ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi dalam pembelajaran

daring. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media

gambar ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi dalam


88

pembelajaran daring untuk siswa kelas X SMKN 2 Kediri Tahun Pelajaran

2021/2022.

4. Uji Independent Sample t test

Uji independent sample t test digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil

post test kelas eksperimen dan hasil post test kelas control. Uji ini dilakukan

untuk mengetahui perbedaan hasil dari menggunakan media gambar ilustrasi

terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi dengan tidak menggunakan media

gambar. Hasil uji dapat diketahui pada table dibawah ini:

Group Statistics

Std. Std. Error

KELAS N Mean Deviation Mean

HASIL POST TEST 34 85.85 3.543 .608

KETRAMPILAN EKSPERIMEN

(MGI)

POST TEST 32 77.34 5.856 1.035

KONTROL

(KONVENSIONAL)

Berdasarkan table diatas dapat diketahui hasil rata-rata posttest eksperimen

sebesar 85,85 lebih besar dari hasil rata-rata posttest kelas kontrol sebesar

77,34. Hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan antara menggunakan dan


89

tidak menggunakan media gambar ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks

negosiasi pada pembelajaran daring di kelas X SMKN 2 Kediri.

C. Pembahasan

1. Keterampilan Menulis Teks Negosiasi tanpa Menggunakan Media

Gambar Ilustrasi dalam Pembelajaran Daring

Berdasarkan data nilai siswa terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi

sebelum menggunakan media gambar ilustrasi mendapatkan nilai siswa kelas

X UPW 2, jumlah siswa yang kurang dari KKM 70 sebanyak 17 siswa.

Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada tahap pretest kelompok

kontrol keterampilan menulis teks negosiasi sangat rendah.

Perhitungan SPSS menunjukkan bahwa ketrampilan menulis teks

negosiasi tanpa menggunakan media gambar ilustrasi mendapatkan nilai siswa

kelas X UPW 2, maka terdapat 4 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 70

dalam pembelajaran Daring Bahasa Indonesia dengan materi menulis teks

negosiasi tanpa menggunakan media gambar Ilustrasi. Rata-rata hasil posttest

kelas kontrol sebesar 77,34.

Menurut Hamalik (1986), pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru siswa untuk meningkatkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis

kepada siswa. Jika ketrampilan dalam menulis teks negosiasi kurang, hal

tersebut dapat dipengaruhi salah satunya penggunaan media, dalam kelas


90

kontrol pembelajaran daring pada teks negosiasi tidak menggunakan media

gambar ilustrasi sehingga rata-rata posttest masih rendah sebesar 77,34.

2. Keterampilan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Media

Gambar Ilustrasi Dalam Pembelajaran Daring

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diatas grafik menggambarkan bahwa

nilai siswa kelas X UPW 1 sejumlah 18 siswa pada pretest menulis teks

negosiasi dibawah KKM 70. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada

tahap pretest kelompok ekperimen keterampilan menulis teks negosiasi sangat

rendah.

Peningkatan secara signifikan dalam keterampilan menulis teks negosiasai

pada pembelajaran daring siswa kelas X UPW 1 SMKN 2 Kediri setelah

mendapat perlakuan menggunakan media gambar Ilustrasi. Hasil rata-rata

posttest eksperimen sebesar 85,85, dan tidak ada nilai siswa yang dibawah

KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan

dengan penggunaan media gambar ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks

negosiasi siswa.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih Nurillah

Rosyadi (2012) dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi

Melalui Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Paguyangan

01 Kabupaten Brebes”. Jenis penelitian ini yang digunakan peneliti adalah esai

menulis narasi yang dilaksanakan di SD Negeri Paguyangan 01 Kabupaten

Brebes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media gambar seri adalah
91

media yang menarik dan dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi

pada siswa kelas IV di SD Negeri 01 Paguyangan Kabupaten Brebes.

3. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Ilustrasi terhadap Ketrampilan

Menulis Teks Negosiasi Dalam Pembelajaran Daring

Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa hasil uji paired t test

pada pretest dan posttest kelas eksperimen didapat hasil signifikansi (t hitung)

sebesar 14,329 dan mendapatkan data t tabel sebesar 1,69092 pada df 34. Jika

14,329 > 1,69092 dengan taraf signifikansi (5%) berdasarkan hasil tersebut

maka Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan rata-rata hasil

pretest dan posttest kelas eksperimen pada penggunaan media gambar ilustrasi

terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi dalam pembelajaran daring.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat bengaruh penggunaan media gambar

ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi dalam pembelajaran

daring untuk siswa kelas X SMKN 2 Kediri Tahun Pelajaran 2021/2022.

Dapat diketahui pula hasil rata-rata posttest eksperimen sebesar 85,85

lebih besar dari hasil rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 77,34. Hal

tersebut menunjukkan terdapat perbedaan antara menggunakan dan tidak

menggunakan media gambar ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks

negosiasi pada pembelajaran daring di kelas X SMKN 2 Kediri.

Menurut Arifindan Kusrianto (2009, 70-71), bahwa fungsi media ilustrasi

dibagi menjadi 4 macam, yaitu: Fungsi Deskriptif, Fungsi Ekspresif, Fungsi

Analitis, Fungsi Kualitatif. Berdasarkan fungsi gambar media ilustrasi tersebut


92

sangat membantu siswa kelas X SMKN 2 Kediri dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks negosiasi pada pembelajaran daring. Hal tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Dimas Yudi Witjaksono

(2017) dalam skripsi penelitian mengenai “Penggunaan Media Gambar

Ilustrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya Dan Keterampilan

Peserta Didik Kelas III Min 7 Bandar Lampung”. Penelitian ini merupakan

penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilaksanakan di MIN 7

Bandar Lampung kelas III. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media

gambar ilustrasi merupakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan

hasil belajar SBK peserta didik kelas III di MIN 7 Bandar Lampung sehingga

indikasi peningkatan pada setiap siklus.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan setelah dilakukan tahap

persiapan dengan melakukan pengecekan nama dan identitas responden, serta

pengisian instrument selanjutnya dilakukan tahap tabulasi dengan

memberikan nilai pada tiap butir-butir yang perlu diberikan nilai dan pada

tahap terakhir pada penelitian ini setelah diberikan butir-butir nilai

dilaksanakan pengelolaan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

Rumusan masalah yang pertama merupakan bagaimana nilai teks

negosiasi tanpa menggunakan media gambar ilustrasi apda pembelajaran

daring di SMKN 2 Kediri. Pembahasan menjawab berdasarkan data yang

diperoleh dari keterampilan menulis teks negosiasi tanpa menggunakan media

gambar ilustrasi pada siswa kelas X UPW 2, maka terdapat 4 siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM 70 dalam pembelajaran Daring Bahasa

Indonesia dengan materi menulis teks negosiasi tanpa menggunakan media

gambar Ilustrasi. Rata-rata hasil posttest kelas kontrol sebesar 77,34.

Pembahasan yang kedua membahas tentang nilai siswa dalam menulis

teks negosiasi dengan menggunakan media gambar ilustrasi pada

pembelajaran daring di SMKN 2 Kediri. Peningkatan secara signifikan dalam

93
94

keterampilan menulis teks negosiasai pada pembelajaran daring siswa kelas X

UPW 1 SMKN 2 Kediri setelah mendapat perlakuan menggunakan media

gambar Ilustrasi. Hasil rata-rata posttest eksperimen sebesar 85,85, dan tidak

ada nilai siswa yang dibawah KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan yang signifikan dengan penggunaan media gambar

ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi siswa.

Berdasarkan data dan pengujian yang dilakukan peneliti menjelaskan

bahwa hasil perhitungan uji paired t test pada pretest dan posttest kelas

eksperimen didapat hasil signifikansi (t hitung) sebesar 14,329 dan

mendapatkan data t tabel sebesar 1,69092 pada df 34. Jika 14,329 > 1,69092

dengan taraf signifikansi (5%) berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak.

Hal tersebut menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar

ilustrasi terhadap keterampilan menulis teks negosiasi dalam pembelajaran

daring untuk siswa kelas X SMKN 2 Kediri Tahun Pelajaran 2021/2022.

Dapat diketahui pula hasil rata-rata posttest eksperimen sebesar 85,85 lebih

besar dari hasil rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 77,34. Hal tersebut

menunjukkan terdapat perbedaan antara menggunakan dan tidak

menggunakan media gambar ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks

negosiasi pada pembelajaran daring di kelas X SMKN 2 Kediri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas X SMKN 2 Kediri tahun

ajaran 2021-2022 saran yang dapat diberikan adalah :

1. Bagi Siswa
95

Penggunaan Gambar Ilustrasi dapat meningkatkan semangat belajar

dan membaca tentang teks negosiasi, apabila tidak disediakan oleh guru

siswa dapat mencoba membuatnya sendiri yang disesuaikan dengan materi.

2. Bagi Guru

Dalam pembelajaran Daring guru perlu meningkatkan semangat

belajar siswa, berdasarkan penelitian ini terdapat pengaruh penggunaan

media gambar ilustrasi terhadap ketrampilan menulis teks negosiasi pada

siswa kelas X SMKN 2 Kediri Tahun Pelajaran 2021-2022. Maka guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun guru mata pelajaran lain, dapat

menggunakan media gambar ilustrasi dalam meningkatkan kemampuan

belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya membekali guru dengan pelatihan-pelatihan

penggunaan media dalam pembelajaran. Selain itu sekolah dapat

menyediakan sarana dan prasana yang dapat menunjang pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk


Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka: CV Rajawali

Arief S, Sudiman. 2006. Media Pendidikan: Pengertian , Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Azhar, Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Burhan, Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Dalman. 2015. Menulis karya ilmiah. Depok. Rajagrafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Alumni.

Henry Guntur Tarigan. 1982. Menulis Sebagai Salah Satu Keterampilan


Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Henry Guntur Tarigan. 1993. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa Badudu.

Kokasih. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.

Lewicki, R. J., Barry, B., & Saunders, D.M. 2012. Negoisasi. Jakarta Selatan:
Salemba Humanika.

Semi, M.A. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung. Angkasa.

Soedarso. 1990. Tinjauan Seni. Yogyakarta: Sakudayar Sana

Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007. Modul Melakukan Negoisasi Bisnis dan
Manajemen. Sukabumi: Yudhistira.

96
97

Internet

Hasan, Irham. 2018. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Muhammad


Alfatih 1453 Karya Felix Y. Siauw. Universitas Islam Riau. (Online)
Tersedia: https://repository.uir.ac.id/3401/

Rengganis, Anandita. D. 2019. Perancangan Ilustrasi Buku Cerita Pak Tanam


sebagai Media Pengenalan tentang Pertanian untuk Anak di Kampung
Dongeng Tegal. Universitas Negeri Semarang. (Online) Tersedia:
http://lib.unnes.ac.id/34427/1/2411414007dina.pdf

Soedarso, Nick. 2014. Perancangan Buku Ilustrasi Perjalanan Mahapatih Gajah


Mada. Journal BINUS University. (Online) Tersedia:
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/3113/2499

Buku PDF

Siddik, Mohammad dan Zulkifli Musaba. 2010. Dasar-dasar Menulis dengan


Penerapannya. Perpustakaan Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin. Tunggal Mandiri

Dasar-Dasar Menulis Dengan Penerapannya.pdf

Ramli, Muhammad. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin:


IAIN Antasari Press

BUKU UTUH MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdf

Toheri, Hasan Saefuloh dan Yeti Nurizzat. 2020. Pedoman Pembelajaran Daring.
Lembaga Penjaminan Mutu Iain Syekh Nurjati Cirebon.

Buku-Pedoman-Pembelajaran-Daring%20-%20Copy.pdf
98

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


99
100

LAMPIRAN 2. HASIL PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL

PRETEST KONTROL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 55 2 5.9 6.3 6.3
56 3 8.8 9.4 15.6
59 2 5.9 6.3 21.9
60 1 2.9 3.1 25.0
61 1 2.9 3.1 28.1
62 1 2.9 3.1 31.3
64 1 2.9 3.1 34.4
67 3 8.8 9.4 43.8
68 1 2.9 3.1 46.9
69 2 5.9 6.3 53.1
70 3 8.8 9.4 62.5
71 2 5.9 6.3 68.8
72 3 8.8 9.4 78.1
74 2 5.9 6.3 84.4
78 2 5.9 6.3 90.6
81 2 5.9 6.3 96.9
84 1 2.9 3.1 100.0
Total 32 94.1 100.0
Missing System 2 5.9
Total 34 100.0

POSTTEST KONTROL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 67 4 11.8 12.5 12.5
72 3 8.8 9.4 21.9
74 2 5.9 6.3 28.1
76 3 8.8 9.4 37.5
77 4 11.8 12.5 50.0
78 3 8.8 9.4 59.4
79 5 14.7 15.6 75.0
81 1 2.9 3.1 78.1
83 4 11.8 12.5 90.6
87 1 2.9 3.1 93.8
89 2 5.9 6.3 100.0
101

Total 32 94.1 100.0


Missing System 2 5.9
Total 34 100.0
102

LAMPIRAN 3. HASIL PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

PRETEST EKSPERIMEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 56 1 2.9 2.9 2.9
58 2 5.9 5.9 8.8
60 2 5.9 5.9 14.7
61 2 5.9 5.9 20.6
62 2 5.9 5.9 26.5
65 2 5.9 5.9 32.4
67 3 8.8 8.8 41.2
68 3 8.8 8.8 50.0
69 1 2.9 2.9 52.9
70 4 11.8 11.8 64.7
72 3 8.8 8.8 73.5
74 2 5.9 5.9 79.4
75 2 5.9 5.9 85.3
76 3 8.8 8.8 94.1
77 2 5.9 5.9 100.0
Total 34 100.0 100.0

POSTTEST EKSPERIMEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 80 4 11.8 11.8 11.8
82 4 11.8 11.8 23.5
83 2 5.9 5.9 29.4
85 5 14.7 14.7 44.1
86 4 11.8 11.8 55.9
87 5 14.7 14.7 70.6
89 3 8.8 8.8 79.4
90 5 14.7 14.7 94.1
92 2 5.9 5.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
103
104

LAMPIRAN 4. OUTPUT SPSS


1. UJI NORMALITAS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELAS Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HASIL KETRAMPILAN PRETEST .107 34 .200*
.946 34 .091
MENULIS TEKS EKSPERIMEN
NEGOSIASI SISWA POST TEST .111 34 .200* .947 34 .098
EKSPERIMEN
PRETEST KONTROL .119 32 .200* .955 32 .198

POSTTEST KONTROL .139 32 .122 .950 32 .144


*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
105

2. UJI PAIRED SAMPLE T TEST

Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 PRETEST EKSPERIMEN - 17.676 7.193 1.234 20.186 15.167 14.329 33 .000
POSTTEST EKSPERIMEN
Pair 2 PRETEST KONTROL - 9.594 9.584 1.694 13.049 6.138 5.662 31 .000
POSTTEST KONTROL

<0,05 HA DITERIMA
106

3. UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variance


Levene Statistic df1 df2 Sig.
HASIL KETRAMPILAN Based on Mean 3.859 1 64 .054
Based on Median 3.918 1 64 .052
Based on Median and with 3.918 1 48.327 .053
adjusted df
Based on trimmed mean 3.850 1 64 .054
4. UJI INDEPENDENT

Independent Samples Test


Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
HASIL Equal variances 3.859 .054 7.191 64 .000 8.509 1.183 6.145 10.873
KETRAMPILAN assumed
Equal variances not 7.088 50.417 .000 8.509 1.200 6.099 10.920
assumed
LAMPIRAN 5. PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 6. BALASAN IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 7. LEMBAR HASIL TUGAS TEKS NEGOSIASI SISWA
KELAS KONTROL
111
112
KELAS EKSPERIMEN
114
LAMPIRAN 8. BERITA ACARA KEMAJUAN BIMBINGAN
116
LAMPIRAN 9. BUKTI MELAKUKAN OBSERVASI
LAMPIRAN 10. t TABEL
LAMPIRAN 11 LEMBAR VALIDASI RPP
120
121
122
12. LEMBAR VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN
124
125
126
13. LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES SOAL
128

Anda mungkin juga menyukai