SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh :
ENDAH CHRISTIANINGSIH
41182109180121
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
iii
membesarkan, mendo’akan, dan menuntun penulis hingga akhirnya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini demi kesuksesan penulis.
7. Seluruh sahabat dan teman teman sejawat angkatan 2018 yang turut andil
membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
8. Kepada BTS dan NCT Dream yang telah menghibur dan memberikan
motivasi kepada penulis selama penggarapan skripsi ini.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaiian skripsi.
Penulis,
Endah Christianingsih
NPM: 41182109180121
iv
DAFTAR ISI
v
e. Langkah-langkah Model SQ4R .............................................................11
C. Pembahasan .....................................................................................................41
Tinggi.......................................................................................................48
vii
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan, serta pembentuk sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Di dalam pendidikan Sekolah Dasar terdapat beberapa mata pelajaran
yang harus dikuasai siswa. Salah satunya adalah pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pembelajaran
yang sangat penting di sekolah, karena pembelajaran bahasa Indonesia sangat
berpengaruh pada penguasaan pengetahuan dan mata pelajaran lainnya. Menurut
Depdikbud dalam (Kasdriyanto et al., 2018, hal.100) menyatakan fungsi dari
pelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun
tulis, mempertajam kepekaan perasaan, meningkatkan kemampuan berpikir dan
bernalar, menerapkan pengetahuan yang berguna serta kemampuan memperoleh
wawasan. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan dan minatnya. Artinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini siswa
diharapkan agar mampu meningkatkan keterampilan berbahasanya.
Ada empat aspek dalam keterampilan berbahasa. Menurut Tarigan dalam
(Komalasari et al., 2020, hal.13) menyatakan bahwa keterampilan berbahasa dalam
kurikulum sekolah mencakup empat aspek keterampilan, yaitu menyimak atau
1
2
siswa dalam mengingat maupun memahami isi bacaan dan juga melatih kecakapan
mereka dalam mengumpulkan informasi yang berbentuk teks maupun cerita.
Menurut Abidin dalam (Komalasari et al., 2020, hal.13) membaca pemahaman dapat
pula diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk
memperoleh informasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan.
Berdasarkan pemaparan di atas, seseorang yang mampu dalam membaca
pemahaman harus memenuhi indikator tertentu. Menurut Somadayo dalam (Gunarsa
et al., 2018, hal.11) indikator dalam membaca pemahaman, yaitu (1) siswa mampu
dalam menangkap arti kata dan ungkapan baik dalam bentuk teks bacaan maupun
cerita, (2) siswa mampu menangkap makna tersurat dan tersirat suatu bacaan baik
berupa teks maupun cerita, (3) siswa mampu membuat simpulan tentang apa yang
telah mereka baca. Artinya, siswa harus memenuhi indikator tersebut agar
kemampuan membaca pemahaman siswa menjadi meningkat.
Meskipun tujuan akhir dari membaca adalah memahami isi bacaan, tujuan
tersebut ternyata tidak semua siswa dapat mencapainya. Banyak siswa yang dapat
membaca dengan lancar tetapi tidak memahami isi bacaan tersebut. Banyak siswa
yang belum mampu menentukan pokok pikiran dan menyimpulkan isi dari suatu
bacaan tersebut. Lemahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa
merupakan salah satu kendala untuk pemahaman terhadap materi ataupun kendala
dalam mendapatkan nilai yang memuaskan, apalagi bila metode pembelajaran yang
diterapkan guru kurang bervariatif, hal ini akan membuat nilai hasil belajar siswa
semakin terpuruk berada jauh dibawah standar kriteria ketuntasan balajar minimal.
Hal ini dibuktikan oleh pemaparan (Komalasari et al., 2020, hal.13) menyatakan
permasalahan kemampuan membaca pemahaman yang ditemui pada salah satu
Sekolah Dasar yakni, (1) Siswa mengalami kesulitan dalam membuat pertanyaan,
(2) Kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari isi bacaan, (3) Siswa kesulitan untuk
menentukkan ide pokok dari suatu paragraph, (4) Siswa masih belum bisa
menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibacanya. Faktor penyebab rendahnya
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah dalam penulisan ini adalah ”Bagaimana gambaran model pembelajaran
SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesiasiswa Sekolah
Dasar?”.
C. Tujuan Peneltian
1. Tujuan Umum
Untuk melihat Model Pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) sebagai solusi dalam memperbaiki kemampuan membaca
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar mulai dari
perencanaan, implementasi dan bagaimana dampaknya terhadap kemampuan
siswa sekolah dasar dalam membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
D. Manfaat Peneitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Membaca Pemahaman
a. Pengertian Keterampilan Membaca Pemahaman
Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang sangat penting dalam
pembelajaran, karena membaca akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
belajar. Salah satunya dalam keterampilan membaca pemahaman. Menurut Dalman
dalam (Safaruddin et al., 2018, hal.1) membaca pemahaman adalah suatu proses
untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali isi teks.
Membaca pemahaman juga dapat berarti sebagai suatu kegiatan membuat urutan
tentang uraian/menggorganisasi isi teks, bisa mengevaluasi sekaligus
dapatmerespon apa yang tersurat atau tersirat dalam teks. Hal ini sejalan dengan
pendapat Rubin dalam (Gunarsa et al., 2018, hal.11) menyatakan, membaca
pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencangkup dua
kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang
konsep verbal. Artinya, membaca pemahaman merupakan kemampuan siswa
dalam mengingat maupun memahami isi bacaan dan juga melatih kecakapan
mereka dalam mengumpulkan informasi yang berbentuk teks maupun cerita.
Abidin dalam (Komalasari et al., 2020, hal.13) menambahkan membaca
pemahaman dapat pula diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan
pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam
sebuah bacaan. Membaca pemahaman sebagai sebuah keterampilan membacayang
berada pada urutan yang tinggi. Kegiatan dalam membaca pemahaman dituntut
para pembaca dapat memahami isi bacaan. Setelah membaca, siswa harus mampu
menyampaikan hasil pemahaman mereka dengan cara membuat rangkuman isi
bacaan menggunakan bahasa sendiri kemudian menyampaikan secara lisan dan
tertulis. (Sulikhah et al., 2020, hal.366)
8
9
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan membaca pemahaman adalah kegiatan membaca dengan memahami
apa isi bacaan dengan baik dan benar sesuai dengan isi teks bacaan serta mampu
menyampaikan kembali makna isi teks bacaan secara langsung maupun tertulis.
1) Pertama, Guru menyediakan teks bacaan yang akan dibaca oleh siswa. Teks
bacaan yang digunakan memiliki judul yang berbeda dalam tiap
pertemuannya.
2) Kedua, guru membuka pelajaran dengan apersepsi sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3) Ketiga, siswa membentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Kelompok
yang terbentuk akan diberi tugas untuk mendiskusikan lembar kerja yang
diberikan.
4) Keempat, setelah setiap kelompok menerima teks bacaan, gurumemberikan
tugas untuk melihat secara sekilas (survey) bacaan tersebut, meliputi judul,
panjang teks bacaan, banyak paragraf, dan istilah-istilah yang mungkin ada.
7) Tahap Review, siswa diminta untuk membaca catatan singkat intisari yang
telah dibuat, mengulang kembali seluruh isi bacaan bilaperlu meninjau ulang
seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat
c. Kelebihan dan Kekurangan Model SQ4R
Menurut Shoimin dalam (Komalasari et al., 2020, hal.14) menyatakan kelebihan
dan kekurangan model SQ4R adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan Model SQ4R
Kelebihan model pembelajaran ini terletak pada langkah yang diterapkan,
yaitu sebagai berikut:
1) Pada tahap awal pembelajaran yaitu tahap survey, akan mendorong rasa
ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari serta dapat
meningkatkan motivasi belajar
2) Dengan tahap question, siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan dan mencoba menemukan jawaban daripertanyaannya sendiri
dengan melakukan kegiatan membaca, sehingga dapat mendorong siswa
berpikir kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran menjadi bermakna.
3) Materi yang dipelajari siswa melekat untuk waktu yang lebih lama karena
dengan pembelajaran yang menghubungkan dalam kehidupan siswa.
2. Kekurangan Model SQ4R
Kekurangan dalam penggunaaan model SQ4R apabila siswa tidak terlibat aktif
dalam setiap langkah pembelajaran maka siswa akan mengalami kesulitan
dalam menerima pelajaran dan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Sementara menurut Shoimin (2014) menyebutkan bahwa :
14
1) Tidak dapat diterapkan pada semua pokok bahasan seperti fisika karena
materi fisika tidak mudah dipahami dengan membaca saja, akan tetapi
harus adanya praktikum.
2) Guru akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan untuk
setiap siswa, jika tidak semua siswa memiliki buku bacaan.
B. Kerangka Berpikir
Kemampuan Membaca
Pemahaman
Indikator Kemampuan Membaca Pemahaman
Model SQ4R
(SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)
C. Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Kriteria Inklusi
Adapun kriteria inklusi sampel dalam artikel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Jurnal diakses/terindeks dari database Google Scholar, DOAJ, ResearchGate
dan Z-library.
2. Artikel penelitian dipublikasikan pada tahun 7 tahun terakhir (2015-2022).
3. Subjek penelitiannya yaitu siswa sekolah dasar.
4. Sumber data artikel ilmiah yang berada dalam jurnal.
5. Jurnal dapat diakses secara penuh/ dapat diunduh.
6. Penelitian membahas mengenai Model Pembelajaran SQ4R (survey, question,
read, reflect, recite, review.) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada
Siswa Sekolah Dasar.
C. Alat dan Bahan Dalam Penelitian
Alat untuk menjalankan penelitian berupa alat elektronik yaitu laptop dan
handphone. Alat dan bahan penelitian tersebut digunakan untuk mencari bahan
penelitian yaitu jurnal dan artikel yang terkait dengan judul penelitian.
17
18
D. Penelusuran Literatur
Penelusuran literatur online bersumber dari Google Scholar, Researchgate,
DOAJ, dan Z- library. Kata kunci menggunakan MeSH word “SQ4R (survey,
question, read, reflect, recite, review.)” AND “Kemampuan Membaca
Pemahaman” AND “Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar”.
Dikurangi
Artikel yang tidak dapat diakses (n = 5)
Artikel duplikasi (n = 4)
dasar ?
4. Apakah subjek penelitian siswa kelas atas ?
5. Apakah sumber data hanya dari artikel ilmiah
yang berada dalam jurnal ?
6. Apakah jurnal dapat diakses secara penuh/
dapat diunduh
7. Apakah penelitian membahas mengenai model
pembelajaran SQ4R (survey, question, read,
reflect,recite, review) terhadap kemampuan
membaca pemahaman di sekolah dasar?
20
H. Definisi Opersional
A. Hasil Penelitian
Adapun penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif
Systematic literature review, pada tahap awal pengumpulan data berupa
artikel berdasarkan variabel-variabel yang sesuai pada judul yaitu, Gambaran
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Dengan Menggunakan Model
SQ4R Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Untuk
melihat hasil kajian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 1 Analisis Jurnal
No Peneliti dan Masalah Metode Hasil
Judul Penelitian Penelitian
1. Ni Putu Venny Sebab : Eksperimen Berdasarkan hasil
Fatma Dewi, Ni Penggunaan penelitian dan
Nyoman model pembahasan pada
Ganing, dan I pembelajaran penelitian dapat
Gusti Agung dan media disimpulkan
Oka Negara, pembelajaran bahwa terdapat
2019. Pengaruh kurang pengaruh model
Model bervariasi dan pembelajaran
Pembelajaran interaksi siswa SQ4R berbantuan
Survey, dengan sumber media teks cerita
Question, Read, belajar masih rakyat terhadap
Recite, Review, kurang. kompetensi
Reflect Akibat : membaca
Berbantuan Pembelajaran pemahaman mata
Media Teks menjadi pelajaran bahasa
Cerita Rakyat membosankan Indonesia siswa
terhadap dan kurang kelas V SD Gugus
22
23
rata-rata sebesar =
65. Sehingga
dapat disimpulkan
bahwa model
pembelajaran
Survey, Question,
Read, Recite,
Review, Reflect
berbantuan media
teks cerita rakyat
berpengaruh
terhadap
kompetensi
membaca
pemahaman mata
pelajaran bahasa
Indonesia siswa
kelas V SD Gugus
Pattimura
Denpasar Selatan
Tahun Pelajaran
2017/2018.
2. I Made Deni Sebab : Eksperimen Berdasarkan hasil
Gunarsa , I Pada proses pengujian
Komang pembelajaran hipotesis dan
Sudarma, dan I guru masih pembahasan,
Ketut Dibia, menggunakan maka dapat
2018. Pengaruh metode disimpulkan
Strategi SQ4R ceramah, bahan bahwa terdapat
Berbantuan bacaan kurang perbedaan yang
Satua Bali menarik, media signifikan
25
sehingga dapat
disimpulkan
bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima.
3. Didit Yulian Sebab : PTK Berdasarkan hasil
Kasdriyanto, Rendahnya penelitian dan
2018. minat pembahasan pada
Peningkatan membaca penelitian dapat
Kemampuan siswa terhadap disimpulkan
Membaca pembelajaran bahwa strategi
Pemahaman membaca. SQ4R dapat
Melalui Akibat : meningkatkan
Penggunaan Siswa masih kemampuan
Strategi Survey, kurang tepat membaca
Question, Read, menjawab pemahaman siswa
Reflect, Recite, sebagian kelas V SDN
Review (SQ4R) pertanyaan Klenang Lor I.
Siswa Kelas V yang Hal ini dibuktikan
SDN Klenang berhubungan oleh Hasil
Lor 1 dengan isi evaluasi akhir
Kecamatan bacaan, dan menunjukkan
Banyuanyar siswa kesulitan ketuntasan belajar
Kabupaten menyimpulkan siswa tercapai dan
Probolinggo isi bacaan. sekaligus
membuktikan
bahwa strategi
SQ4R dapat
meningkatkan
kemampuan
membaca
pemahaman siswa
27
kelas V SDN
Klenang Lor I.
Pada siklus I,
tingkat
pemahaman siswa
terhadap teks
bacaan secara
klasikal
menunjukkan
prosentase 63,3
%. Sedangkan
siklus II tingkat
pemahaman siswa
mampu mencapai
79,7 %.
4. Ai komalasari, Sebab : PTK Berdasarkan hasil
Tatang Penggunaan penelitian yang
Syarifudin, dan model telah dilakukan
Dwi Heryanto, pembelajaran dapat disimpulkan
2020. yang kurang bahwa model
Penerapan bervariasi atau SQ4R dapat
Model SQ4R masih meningkatkan
Untuk menggunakan kemampuan
Meningkatkan pembelajaran membaca
Keterampilan konvensional. pemahaman
Membaca Akibat : siswa.
Pemahaman Ketertarikan Peningkatan
Pada Siswa dan tersebut dapat
Kelas IV SD. keterampilan dilihat dari hasil
membaca tes yang memuat
terhadap suatu indikator
28
keterampilan
membaca
pemahaman siswa
pada siswa kelas
IV Sekolah dasar.
5. Suci Rahayu, Sebab : PTK Berdasarkan hasil
Sugit Zulianto Proses belajar penelitian yang
dan Yunidar membaca telah dipaparkan,
Nur, 2017. cerita masih maka dapat
Penerapan menggunakan disimpulkan
Strategi SQ4R metode bahwa hasil
Dalam konvensional. rekapitulasi nilai
Meningkatkan Akibat : pada siklus I di
Kemampuan Seperti, atas, diketahui
Membaca kurangnya bahwa
Pemahaman minat kemampuan siswa
Siswa Kelas IV membaca pada membaca
SDN I Bolano anak, anak pemahaman pada
Kabupaten kurang mampu cerita “Kisah
Parigi Motong memaknai Pemulung yang
bacaan yang Jujur” bobot nilai
mereka baca, yang diperoleh
anak tidak yaitu 1562
maksimal dengan rata-rata
dalam 6,8 masih berada
menambah pada kategori
pembendahara cukup. Pada
an kata, anak siklus I jumlah
kurang mampu siswa yang tuntas
menguasai baru mencapai 7
kosa kata pada orang atau
30
siswa memahami
isi bacaan. Secara
keseluruhan
pembelajaran
membaca
pemahaman
melalui metode
SQ4R dapat
memberi dampak
yang lebih besar
terhadap hasil
pembelajaran
membaca
pemahaman, oleh
karena itu
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode SQ4R
layak digunakan
di Sekolah Dasar.
7. Sulikhah, Sebab : Eksperimen Berdasarkan hasil
Slamet Utomo, Proses penelitian dan
dan Santoso, pembelajaran pembahasan pada
2020. Pengaruh dengan metode penelitian dapat
Teknik Survey ceramah, siswa disimpulkan
Question Read kurang bahwa adanya
Reflect Recite merespon pengaruh Teknik
Review (SQ4R) terhadap Survey Question
Dan Teknik pertanyaan Read Reflect
Skema guru sehingga Recite Review
33
bacaan dapat
meningkatkan
pemahaman
membaca siswa
kelas V SD.
10. D P Utami, St Y Sebab : Eksperimen Berdasarkan hasil
Slamet, dan H Pembelajaran penelitian dan
Mulyono, 2019. membaca pembahasan pada
Studi perbedaan masih penelitian dapat
antara strategi dilakukan disimpulkan
pembelajaran dengan teknik bahwa strategi
survey, bersuara dan SQ4R dapat
question, read, dilakukan meningkatkan
reflect, recite secara kemampuan
and review bergiliran. membaca siswa,
(SQ4R) dan Akibat : hal ini dibuktikan
strategi Ketidakoptimal dengan rataan
pembelajaran an marginal baris
ekspositori pembelajaran (A1) dan (A2)
terhadap yang masing-masing
kemampuan menyebabkan sebesar 70,25 dan
membaca peserta didik 63,72. Hipotesis
pemahaman kesulitan pertama
ditinjau dari menjawab menunjukkan
minat membaca pertanyaan- adanya perbedaan
pada peserta pertanyaan signifikan
didik kelas IV berdasarkan kemampuan
sekolah dasar teks yang peserta didik
dibaca. dalam membaca
pemahaman
antara yang diajar
38
dengan strategi
SQ4R dan yang
diajar dengan
strategi
Ekspositori.
Rataan marginal
baris A1 lebih
tinggi dari rataan
marginal A2 yang
artinya
kemampuan
peserta didik
dalam membaca
pemahaman yang
diajar dengan
strategi SQ4R
lebih baik
daripada yang
diajar dengan
strategi
Ekspositori.
11. Runiatun, Siti Sebab : PTK Berdasarkan hasil
Istiyati, Matsuri Guru masih penelitian
dan, M. Ismail sulit untuk tindakan kelas
Sriyanto, 2016. menerapkan yang
Penggunaan pembelajaran dilaksanakan
Strategi SQ4R yang dalam dua siklus
(Survey, bervariasi. dengan
Question, Read, Guru masih menggunakan
Reflect, Recite, cenderung strategi SQ4R
Review) Untuk menggunakan dalam
39
sebesar 73,96
dengan persentase
ke-tuntasan
87,87% atau
terdapat 29 siswa
yang mencapai
KKM sebesar
>70. Berdasarkan
hasil penelitian di
atas dapat
disimpulkan
bahwa
penggunaan
strategi SQ4R
dapat
meningkatkan
keterampilan
membaca
pemahaman kelas
V SDN
Soropadan
Surakarta tahun
2015/ 2016
C. Pembahasan
a. Penelitian Eksperimen
Pada kajian jurnal penelitian ini terdapat 5 artikel jurnal yang
menggunakan penelitian eksperimen. Pada jurnal penelitan (Fatma
Dewi et al., 2019) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Survey, Question, Read, Recite, Review, Reflect Berbantuan Media
Teks Cerita Rakyat terhadap Kompetensi Membaca Pemahaman
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.” dalam penelitiannya
menggunakan eksperimen semu dengan desain Non-ekuivalen
control group design. Desain eksperimen kuasi/semu adalah desain
eksperimen yang melakukan kontrol terhadap beberapa variabel non
eksperimental dan ada kelompok kontrol sebagai kelompok
komparatif untuk memahami efek perlakuan. Metode penelitian
eksperimen semu adalah penelitian yang sifatnya mendekati
penelitian eksperimen, tidak dapat dikatakan benar-benar
eksperimen, karena subjek penelitiannya adalah manusia yang
berarti subjek tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif.
Pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik rand om sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak di mana setiap orang di
seluruh populasi target memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA SDN 7 Sesetan
sebagai kelompok eksperimen sebanyak 39 siswa, dan kelas V SDN
18 Sesetan sebagai kelompok kontrol sebanyak 37 siswa. Adapun
hasil post-test kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran
melalui model pembelajaran SQ4R berbantuan media teks cerita
rakyat memperoleh nilai rata-rata sebesar = 73,18, sedangkan
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional
memperoleh nilai rata-rata sebesar = 65.
Kedua, pada jurnal penelitian (Gunarsa et al., 2018) yang
berjudul “Pengaruh Strategi SQ4R Berbantuan Satua Bali Terhadap
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V.” dalam
44
pertanyaan-pertanyaan.
9. Melalui tahap Reflect, guru membimbing siswa dalam menandai
atau menggaris bawahi jawaban dalam teks/bahan bacaan.
10. Melalui tahap Review, guru membimbing siswa
menyampaikan/membacakan jawaban-jawaban mereka.
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkonfirmasi kemampuan mereka dalam menggunakan
teknik SQ4R untuk membaca pemahaman yang sudah dipelajari
dengan mengerjakan tugas/LKS secara mandiri.
12. Memberikan tindak lanjut (pengayaan, penugasan atau
pekerjaan rumah).
Pada saat melakukan penerapan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran SQ4R terdapat beberapa kendala
pada saat pelaksanaan tindakan (penelitian). Kendala tersebut
diantaranya :
a. Masih ada siswa yang tidak kondusif/mengobrol pada saat
diskusi, untuk mengatasinya maka peneliti membuat
aturan/kontrak belajar yang disepakati guru dan siswa sebelum
pembelajaran dimulai. Dimana ada reward bagi siswa atau
kelompok yang fokus
b. Masih ada kelompok yang belum selesai mengerjakan tugas saat
waktunya habis, untuk mengatasinya maka peneliti lebih
mempertegas waktu dalam pelaksanaan tindakan
c. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru saat
menjelaskan, maka solusi peneliti yaitu melakukan
pengembangan pada penjelasan, dengan lebih detail dan lebih
menarik lagi dalam menjelaskan materi
b. Kelas Tinggi
Pada kajian jurnal penelitian diatas terdapat 9 artikel jurnal
yang penerapannya dilakukan di kelas tinggi yaitu kelas IV dan V.
Jurnal tersebut yaitu jurnal penelitian (Fatma Dewi et al., 2019) yang
51
5. Tahap Recite
Pada tahap ini siswa menyebutkan jawaban dengan benar.
6. Tahap Review
Pada tahap ini siswa memeriksa LK (Lembar Kerja) masing-masing
salah satu siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan
kembali, kemudian siswa memperhatikan penjelasan guru.
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, adapun saran yang perlu
penulis sampaikan sebagai berikut :
a. Bagi Guru
59
60
C. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan penulis kepada guru dalam
menerapkan model SQ4R yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran :
1. Model SQ4R sebagai alternatif dalam membantu meningkatkan
kemampuan membaca pemhaman siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, namun dalam hal ini guru harus memperhatikan tingkatan kelas.
2. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru diharapkan dapat
mengkondisikan kelas agar selalu kondusif yaitu dengan kegiatan
berpasangan karena jika secara berkelompok akan kurang kondusif.
3. Pada pelaksanaan model SQ4R guru diharapkan dapat membimbing siswa
dengan baik agar siswa mampu menerima pembelajaran dengan baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
61
Rahayu, S., Zulianto, S. & Nur, Y. 2017. Penerapan strategi SQ4R dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN
Bolano Kabupaten Parigi Motong. Bahasantodea, 5(4): 77–87.
Runiatun, Istiyati, S., Matsuri & Sriyanto, M.I. 2016. Penggunaan strategi SQ4R
(survey, question, read, reflect, recite, review) untuk meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman. Pgsdsolo, 1–6. Tersedia di
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/8865/6687.
Safaruddin, S., Nurhastuti, N., Fatmawati, F., Silitonga, E.C. & Z, M. 2018.
Efektivitas Metode Survey, Question, Read, Recite, Reflect, Review (SQ4R)
dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman untuk Anak
Berkesulitan Belajar. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 2(2): 1.
Simbolon, N. Marbun, I. dan Simanjuntak, E. 2020. Mengevaluasi Kemampuan
Pemahaman Membaca Melalui Model SQ4R. 25.
Suardani, A., Ardana, K. & Putra, A. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran
SQ4Rterhadap Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas V Sd Gugus I Denpasar Selatan. Mimbar PGSD, 1(1): 1–10.
Tersedia di
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/968/838.
Sulikhah, S., Utomo, S. & Santoso, S. 2020. Pengaruh Teknik Survey Question
Read Reflect Recite Review (Sq4R) Dan Teknik Skema Terhadap
Kemampuan Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada
Siswa Sd Negeri Kelas Iii Di Kecamatan Karanganyar Demak. KREDO :
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(2): 365–385.
62