Anda di halaman 1dari 80

ANALISIS PEMBELAJARAN SBDP MENGGUNAKAN

MODEL PROJEK BASED LEARNING TERHADAP


KREATIVITAS SISWA KELAS IV MI
TAHUN AJARAN
2022/2023

PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH

FERRY AKBAR
NIM: 1910061718

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSADA KHATULISTIWA
SINTANG
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Ferry Akbar


NIM : 1910061718
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Judul Proposal Skripsi : Analisis Pembelajaran SBDP Menggunakan
Model Projek Based Learning Terhadap
Kreativitas Siswa Kelas IV MI Tahun Pelajaran
2022/2023

Proposal skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah memenuhi syarat
untuk diajukan ke sidang panitia ujian seminar skripsi.

Sintang,

Pembimbing Pertama, Pembimbing Kedua,

Dr. Adriana Gandasari, M.Pd Dessy Triana Relita, M.Pd


NIDN. 1128068402 NIDN. 1117128201

Disetujui Oleh:
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Nelly Wedyawati, S.Si., M.Pd


NIDN. 1111058501

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan

judul “ Analisis Pembelajaran SBDP Menggunakan Model Projek Based

Learning Terhadap Kreativitas Siswa Kelas IV MI Tahun Pelajaran

2022/2023.

Penyusunan proposal skripsi ini peneliti mendapatkan dorongan, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Adriana Gandasari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Pertama yang

dengan ketekunan dan kesabaran telah memberikan bimbingan dalam

menyelesaikan proposal skripsi ini.

2. Dessy Triana Relita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah

menyedikan waktu untuk memberikan bimbingan dalam menyelesaikan

penulisan proposal skripsi ini.

3. Nelly Wedyawati, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, atas berbagai masukan

dan kritikan yang membangun dalam proses pembuatan proposal skripsi ini.

4. Didin Syafrudin, S.P, M.Si., selaku Ketua STKIP Persada Khatulistiwa

Sintang, yang menjadikan motivasi bagi peneliti untuk giat belajar.

iii
5. Dr. Drs. Y. A. T Lukman Riberu, M.Si., selaku Ketua Perkumpulan Badan

Pendidikan Karya Bangsa Sintang, yang telah menyediakan sarana kampus

untuk perkuliahan.

6. Para Dosen STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, yang telah memberikan

dukungan secara moril sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan

proposal skripsi ini.

7. Awamiati, S.Pd.. selaku kepala sekolah SD Negeri 01 Nanga Kalis yang telah

mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian ini.

8. Kedua orang tua yang sudah banyak memberikan sumbangan doa kepada

peneliti dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

9. Rekan Mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, yang telah banyak

membantu dan mendorong peneliti untuk segera menyelesaikan penulisan

proposal skripsi ini.

Peneliti sudah berusaha maksimal dalam menyelesaikan penulisan

proposal skripsi ini. Jika dalam penulisan proposal skripsi ini masih terdapat

kekurangan, peneliti mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari

semua pihak sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memperbaiki penulisan

berikutnya. Akhirnya peneliti mengharapkan, semoga penulisan proposal skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Sintang, 3 April 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii

PENGESAHAN........................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Fokus Penelitian............................................................................................6

C. Pertanyaan Penelitian....................................................................................7

D. Tujuan Penelitian..........................................................................................8

E. Manfaat Penelitian........................................................................................8

F. Definisi Istilah.............................................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................13

A. Landasan Teori............................................................................................13

B. Penelitian Yang Relevan.............................................................................37

C. Kerangka Berpikir.......................................................................................39

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................41

v
A. Pendekatan Penelitian.................................................................................41

B. Metode dan Bentuk Penelitian....................................................................42

C. Data dan Sumber Data................................................................................44

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data...........................................................45

E. Keabsahan Data...........................................................................................50

F. Teknik Analisis Data...................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53

LAMPIRAN..........................................................................................................56

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Observasi........................................................................................56

2. Lembar Observasi...........................................................................................59

3. Kisi-Kisi Wawancara.....................................................................................61

4. Pedoman Wawancara.....................................................................................63

5. Lembar wawancara guru................................................................................64

6. Lembar wawancara siswa...............................................................................66

7. Surat izin praobservasi...................................................................................68

8. Surat balasan melakukan observasi dengan baik...........................................69

9. Dokumentasi...................................................................................................70

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bagi kehidupan manusia mutlak diperlukan dan harus

dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan tidak mungkin sekelompok

manusia dapat hidup dan berkembang, maju, sejahtera dan bahagia menurut

pandangan hidup dan keinginannya. Untuk memajukan kehidupan manusia,

maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis

dan konsisten sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri.

Selain itu, pendidikan meruakan usaha secara sadar untuk mewujudkan

sesuatu pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi yang lain.

Pendidikan menjadikan generasi ini sebagai sosok panutan dari pengajaran

generasi yang terdahulu. Sampai sekarang ini, pendidikan tidak mempunyai

batasan untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap karena sifatnya

yang kompleks seperti sasarannya yaitu manusia.

Belajar adalah sesuatu yang diproses dan merupakan elemen penting

dari pendidikan di semua tingkatan. Makna belajar juga merupakan proses

perubahan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam peningkatan

kualitas perilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, berpikir,

pemahaman, sikap dan kemampuan lainnya. Belajar bisa terjadi dalam

berbagai lingkungan seperti di sekolah, universitas, tempat kerja, atau bahkan

di rumah. Tujuan dari belajar bervariasi tergantung pada individu yang belajar

dan konteks belajar itu sendiri, misalnya untuk mencapai tujuan akademik,

1
2

meningkatkan keterampilan, memperoleh sertifikasi, atau sekedar menambah

pengetahuan dan memperluas pandangan dunia.

Agar tujuan dari proses belajar mengajar dapat dalam sebuah lembaga

pendidikan dapat tercapai, maka perlu disesuaikan susunan belajar yang

menunjang kegiatan pembelajaran siswa. Susunan tersebut harus memberikan

nilai yang positif bagi siswa. Selanjutnya mereka dapat melibatkan dirinya

secara aktif dan dinamis dengan sarana yang memadai.

Proses pembelajaran yang efektif melibatkan seluruh komponen

pembelajaran. Komponen peblejaran yang dimaksud adalah kurikulum,

sarana prasarana, media, bahan atau alat, serta sumber belajar. Sumber belajar

yang umum digunakan bermacam-macam bentuk, berupa bahan cetakan,

buku pelajaran atau referensi, proyektor, permainan, simulasi, audio dan

video, dan alat serta bahan lainnya yang dapat menunjang kualitas belajar

mengajar. Jadi penggunaan sumber belajar ikut menentukan tujuan

terwujudnya kualitas pendidikan.

Faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran salah

satunya adalah belum dimanfaatkan berbagai sumber belajar dan media

pembelajaran yang maksimal oleh guru. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan

guru tentang cara memanfaatkan baik itu sumber belajar yang ada maupun

cara penggunaan media yang disediakan disekolah tersebut.

Secara sederhana sumber belajar yang sering digunakan yaitu buku

paket dan guru itu sendiri. Ketersediaan sumber belajar ada disekitar sekolah,
3

rumah, masyarakat sangat banyak. Sayangnya sumber belajar yang melimpah

belum dimanfaatkan secara maksimal. Guru cenderung masih berpusat pada

teks book, kondisi ini membuat prosses tidak dipersahkan apabila banyak

siswa yang menganggap proses pembelajaran sebagai suatu yang

membosankan, monoton, kurang menyenangkan terlalu banyak ceramah dan

berbagai keluhannya.

Sumber belajar merupakan sumber pengetahuan yang memiliki

berbagai dimensi, yaitu sumber belajar di tinjau dalam artian yang sempit

hingga pada pengertian yang luas. Sumber belajar dalam artian yang sempit

yaitu sumber belajar yang tercakup pada buku-buku atau bahan-bahan

tercetak, seperti majalah, bulletin dan sebagainya. Sedangkan dalam artian

yang luas sumber belajar berupa sarana pembelajaran yang dapat menyajikan

pesan dan dapat di dengar maupun yang dapat di lihat.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan

salah satu komponen kegiatan belajar yang memungkinkan seseorang

memperoleh pengetahuan tentang kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan

perasaan. Lebih lanjut, sumber belajar dapat digambarkan sebagai hal-hal

yang dapat digunakan untuk mendukung dan memperlancar proses

pembelajaran. Sumber belajar juga merupakan segala sesuatu yang berwujud

benda dan orang yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga mencakup

semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar

terjadi perilaku belajar.


4

Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang

dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk

mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

Dalam pengertia yang lebih luas, media pembelajaran adalah alat, metode dan

teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komuikasi dan

interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik dugunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang antara lain terdiri dari buku, tape

recorder, kaset, video kamera, video recerder, film, slide (gambar bingkai),

foto gambar, grafik, televisi, dan komputer. Sehingga dapat di simpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang

digunakan dalam proses belajar mengajar.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga merupakan mata pelajaran yang

memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun

melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan

kebermaknaannya bagi peserta didik dan kehidupannya. Ilmu Pengetahuan

Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena-fenomena yang ada selain

itu Ilmu Pengetahuan Sosial adalah perwujudan suatu pendekatan

interdisipliner dari ilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial bukan ilmu mandiri

seperti halnya Ilmu-ilmu sosial lainnya, namun materi IPS menggunakan

bahan ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan dengan tujuan

pengajaran dan pendidikan. Salah satu penyebab lahirnya IPS (social studies)
5

disebabkan adanya keinginan dari ahli-ahli ilmu sosial dan pendidikan untuk

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pendidikan dalam IPS bertujuan untuk mendidik dan memberikan

keterampilan dasar agar mereka dapat mengembangkan diri sesuai dengan

bakat, minat, kemampuan dan keadaan, serta berbagai peraturan, dan

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan IPS

diterapkan bukan hanya di SD melainkan di jenjang SMP, SMA sampai

perguruan tinggi. Program IPS dasar mengajarkan konsep dasar ilmu-ilmu

sosial untuk membentuk siswa mata pelajaran tersebut menjadi warga negara

yang baik.

Berdasarkan praobsevasi yang dilakukan pada tanggal 20 februari 2023

di SDN 01 Nanga Kalis bahwa dikelas IV sudah mempelajari mata pelajaran

IPS. Temuan penelitian dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara.

Jumlah siswa yang diwawancarai adalah sebanyak empat orang siswa dengan

inisial S, M, I, dan R. Wawancara dilakukan adalah untuk memperoleh data

mengenai pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran dalam

pembelajaran IPS. Siswa yang di wawancarai rata-rata tidak menyukai

pembelajaran IPS karena tidak menyenangkan, membosankan dan terdapat

juga siswa yang menjawab bahwa pembelajaran IPS sulit dipahami. Hal ini

yang kemudian membuat peneliti ingin mendalami apa yang menyebabkan

siswa merasa bahwa pembelajaran IPS itu sulit dan tidak menyenangkan bagi

siswa.
6

Selain wawancara dengan siswa peneliti juga mewawancarai guru kelas

IV yang merupakan wali kelas itu sendiri. Hasil dari wawancara tersebut

adalah guru mengatakan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IV

masih tergolong rendah. Hal ini dilhat dari hasil setelah diberikan tugas selain

itu siswa juga saat mengikuti proses pembelajaran sering bergurau bersama

teman sebelahnya. Dari masalah tersebut peneliti menyimpulkan

bahwasannya guru masih belum sepenuhnya memanfaatkan baik itu sumber

belajar yang bervariasi maupun media pembelajaran pada pembelajaran IPS.

Jika ditinjau dari segi manfaatnya jika guru menggunakan sumber belajar dan

media pembelajaran yang menarik mustahil siswa akan merasa pembelajaran

itu sulit dan membosankan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik

untuk mendalami permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber

dan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu akan

dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Sumber Belajar

Dan Media Pemlajaran Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 01

Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023”.

B. Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kualitatif adalah

bahwa gejala dari suatu objek itu sifatnya tunggal. Dengan demikian

berdasarkan gejala tersebut maka fokus penelitian ini yaitu mendeskripsikan


7

tentang "Bagaimana Pemanfaatan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negri 01 Nanga

Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023".

C. Pertanyaan Penelitian

1. Pertanyaan Umum

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, masalah umum

dalam penelitian ini adalah Bagaimana Prmanfaatan Sumber Belajar Dan

Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 01

Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023?

2. Pertanyaan Khusus

a. Apa saja jenis sumber belajar dan media pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 01 Nanga Kalis

Tahun pelajarn 2022/2023?

b. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dan media dalam

pembelajaran ips di kelas IV SDN 01 Nanga Kalis Tahun Pelajaran

2022/2023?

c. Bagaimana upaya guru dalam memanfaatkan sumber belajar dan

media pembelajaran dalam pembelajaran ips di kelas IV SDN 01

Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023?


8

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah “Bahgaimana Pemanfaatan

Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran IPS Kelas

IV SD Negeri 01 Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023”.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan jenis sumber belajar dan media pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 01 Nanga Kalis

Tahun pelajarn 2022/2023.

b. Mendeskripsikan pemanfaatan sumber belajar dan media pada

pembelajaran IPS di kelas IV SDN 01 Nanga Kalis Tahun Pelajaran

2022/2023.

c. Mengetahui upaya guru dalam memanfaatkan sumber belajar dan

media pembelajaran pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 01

Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan mengenai

pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran sehingga mampu

memberikan khasanah tersendiri bagi ilmu pengetahuan.


9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru bahwa pemanfaatan sumber belajar

dan media pembelajaran mampu membangkitkan gairah, dan aktivitas

siswa dalam belajar.

b. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang berarti pada sekolah bahwa

pembelajaran dengan menggunakan sumber yang tepat dapat

membangkittkan semangat belajar dan motivasi siswa dalam belajar.

c. Bagi Siswa

Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, dapat

mengembangkan wawasan serta meningkatkan kemampuan diri dalam

proses pembelajaran.

d. Bagi Penulis

Memberikan pengelaman, menjadi rujuakan bagi peneliti lain,

hingga memberikan referensi tentang penggunaan sumber belajar

dalam sebuah pembelajaran disekolah.

e. Bagi Lembaga STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bukti dalam

bidang pengajaran, bahwa sumber belajar sangat berpengaruh dalam

proses pembelajaran.
10

F. Definisi Istilah
Definisi istilah yaitu teori yang digunakan oleh penulis untuk mengukur

masalah dalam penelitian ini. Untuk memper jelas ruang lingkup penelitian,

maka perlu digunakan batasan-batasan tentang penjelasan terhadap variabel

yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi istilah yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

1. Jenis Sumber Beajar

Jenis sumber belajaran dapat dibagi kedalam dua bentuk yaitu

sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) seperti:

buku, brosur, ensklopdia, film, video, tape, slides strips, dan OHP.

Sumber belajar ini secara khusus dirancang untuk tujuan belajar tertentu.

Kemudian sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by

utilization), Seseorang dapat memanfaatkan sumber yang sudah tersedia

dan berada disekelilingnya untuk belajar. Misalnya, pasar, toko, musium,

tokoh masyarakat, tanaman, dan lainnya.

2. Jenis Mdeia Pembelajaran

Media mempunya banyak jenisnya diantaranya adalah media audio,

media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui

indera pendengaran. Media visual adalah media yang hanya

mengandalkan indra penglihatan. Media audio visual adalah media yang

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media

video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual.

Media multimedia adalah Media yang dapat menyajikan unsur media

secara lengkap, seperti: animasi. Multimedia sering diidentikan dengan


11

komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer. Kemudian yang

terakhir adalah Media Realita yang merupakan media nyata yang ada di

dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah

diawetkan

3. Pemanfaatan Sumber Belajar

Pemanfaatan sumber belajar yang tepat dengan diiringi dengan

pemahaman yang baik akan dapat meningkatkan gairah siswa dalam

setiap pembelajaran tak hanya itu pemanfaatan sumber belajar yang baik

juga akan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Sumber

belajar meruoakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar yang

memungkinkan individu memperoleh pengetahuan kemampuan, sikap,

keyakinan dan perasaan. Selain itu sumber belajar dapat dirumuskan

sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mendukung dan

memperoleh terjadinya proses belajar.

4. Pemanfaatan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang

digunakan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran meliputi

alat yang secara fisik dugunakan untuk menyampaikan isi materi

pengajaran. Pemanfaatan media pembelajaran akan lebih menarik

perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar.

5. Pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang

memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun


12

melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan

kebermaknaannya bagi peserta didik dan kehidupannya. IPS dirumuskan

atas dasar realitas dan fenomena-fenomena yang ada. Pendidikan dalam

IPS bertujuan untuk mendidik dan memberikan keterampilan dasar agar

mereka dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan dan keadaan, serta berbagai peraturan, dan melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Sumber ialah bahan atau materi untuk menambah ilmu

pengetahuan yang mengandung hal-hal yang baru bagi siswa.

Sedangkan belajar dapat diartikan dalam berbagai pengertian sesuai

dengan sudut pandang yang dipergunakan. Dari pengertian belajar

menurut teori Kognitivisme, Behaviorisme, dan Konstruktivisme, dapat

diambil kesimpulan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan

secara terencana, sistematis, dan menggunakan metode tertentu untuk

mengubah perilaku yang cenderung sama melalui interaksi dengan

sumber belajar. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwasannya

sumber belajar merupakan salah satu komposisi dalam kegiatan

belajar mengajar yang memungkinkan seseorang memperoleh

pengetahuan, kemampuan, sikap, keyakinan, emosi dan perasaan.

Menurut Nurlaili (2018: 234) sumber belajar adalah manusia,

bahan, kejadian, peristiwa, setting, teknis yang membangun kondisi

yang memberikan kemudahan bagi anak didik untuk belajar

memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap. Sumber belajar

merupakan berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang,

metode, media, tempat berlangsungnya pembelajaran, yang digunakan

13
14

oleh peserta didik demi memudahkan dalam belajar (Samsinar, 2019:

196). Sedangkan menurut Suhirman (2018: 161) Sumber belajar

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

pembelajaran peserta didik, sangat membantu dalam hal

pembangunan, dua kognitif, sosial, bahasa, motorik, afektif, dan

moralitas.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa sumber belajar dalam dunia pendidikan merujuk pada segala

sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan dan menunjang

kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Sumber belajar

ini dapat berupa berbagai macam bahan atau situasi yang sengaja

dikumpulkan agar siswa mampu belajar secara mandiri. Sumber

belajar juga dapat mencakup berbagai jenis sumber, seperti data,

orang, metode, media, dan tempat berlangsungnya pembelajaran, yang

digunakan oleh peserta didik untuk memudahkan dalam belajar.

b. Jenis-Jenis Sumber Belajar

Menurut Nurlaili (2018: 235) secara umum dilihat dari

pengembangnnya, sumber belajar itu dapat dibedakan menjadi dua

jeanis yaitu:

1) Sumber belajar yang direncanakan atau dirancang (by design)

yaitu adalah segala sumber belajar yang sengaja dirancang atau di

design untuk kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran


15

tertentu atau semua sumber belajar yang secara khusus telah

dikembangkan untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah

dan bersifat formal. Contohnya seperti buku, brosur, ensklopdia,

film, video, tape, slides strips, dan OHP.

2) Sumber belajar yang di manfaatkan atau di gunakan (by

utilization) adalah sumber belajar yang tidak dirancang untuk

kepentingan tujuan suatu kegiatan pembelajaran atau sumber

belajar yang tidak secara khusus di desain untuk keperluan

pendidikan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar.

Contohnya seperti pasar, toko, museum, tokoh masyarakat dan

sebagainya yang ada di lingkungan kita.

Sedangkan menurut Sulistiyani (2022: 44) Fungsi utama dari

sumber belajar adalah memberikan atau mengirimkan rangsangan dan

informasi ke siswa. Setiap sumber belajar memiliki karakteristik dan

klasifikasi tertentu. Biasanya, sumber belajar dikategorikan ke dalam

beberapa kelompok, seperti:

1) Sumber belajar tercetak. Sumber belajar ini biasanya berbentuk

buku, jurnal, majalah, koran, poster, ensiklopedi, dan kamus

2) Sumber belajar non cetak. Sumber belajar ini biasanya berbentuk

film, slide, video, dan lain-lain.

3) Sumber belajar yang berbentuk fasilitas biasanya berbentuk

perpustakaan, ruangan beajar, studio, lapangan olahraga, dan lain

sebagainya.
16

4) Sumber belajar berupa kegiatan biasanya seperti wawancara,

kerja kelompok, observasi, simulasi, dan lain sebagainya.

5) Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat biasanya seperti

pasar, pabrik, museum, dan lain sebagainya.

Selain jenis diatas, Sumber belajar menurut AECT (Association

for Educational Communications and Technology), dibedakan

menjadi enam jenis yaitu:

1) Pesan (message) atau informasi yang perlu disampaikan oleh

komponen lain dapat berupa ide, fakta, pengertian, atau data.

Beberapa contoh sumber belajar yang dirancang seperti bahan

pelajaran, serta sumber belajar yang dimanfaatkan seperti cerita

rakyat, dongeng, dan nasehat.

2) Manusia (people), merujuk pada individu yang berperan dalam

mencari, menyimpan, mengelola, dan menyajikan pesan.

Contohnya adalah guru, dosen, tutor, siswa, pemain, pembicara,

instruktur, dan pelatih.

3) Bahan (material), merujuk pada objek yang mengandung pesan

atau pelajaran yang disajikan dengan atau tanpa alat bantu. Materi

ini biasa disebut sebagai media atau perangkat lunak. Contohnya

adalah buku, modul, majalah, program pembelajaran terstruktur,

transparansi, film, video, rekaman audio, filmstrip, mikrofis, dan

sebagainya.
17

4) Alat (Divince), merujuk pada perangkat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau pelajaran yang terdapat dalam materi.

Alat ini disebut juga perangkat keras atau hardware. Contohnya

adalah proyektor slide, proyektor film, monitor, televisi, monitor

komputer, kaset, proyektor overhead, papan tulis, mesin, dan

sebagainya.

5) Teknik (Technique), merujuk pada prosedur atau acuan yang

dipersiapkan untuk menggunakan materi, perangkat, orang, dan

lingkungan belajar secara terpadu dan terkoordinasi dalam

menyampaikan pelajaran. Contohnya adalah belajar mandiri,

belajar jarak jauh, belajar kelompok, simulasi, diskusi, ceramah,

pemecahan masalah, tanya jawab, dan sebagainya.

6) Lingkungan (setting), merujuk pada situasi di mana proses

belajar-mengajar berlangsung. Lingkungan ini dapat dibagi

menjadi lingkungan fisik dan non-fisik. Lingkungan fisik meliputi

gedung, sekolah, perpustakaan, laboratorium, rumah, studio,

ruang rapat, museum, taman, dan sebagainya. Sedangkan

lingkungan non-fisik mencakup pengaturan ruang belajar, sistem

ventilasi, cuaca, dan lain-lain.

c. Fungsi Sumber Belajar

Fungsi sumber belajar adalah memberikan akses dan informasi

yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.


18

Sumber belajar dapat membantu individu untuk memahami suatu

topik atau subjek tertentu, meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan mereka tentang topik yang kompleks, dan meningkatkan

keterampilan mereka dalam bidang tertentu. Fungsi sumber belajar

juga dapat membantu individu untuk memotivasi belajar, membantu

pengambilan keputusan, mengembangkan kreativitas, dan

meningkatkan kualitas hidup.

Menurut nurlaili (2018: 234) sumber belajar memiliki fungsi

sebagai berikut:

1) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih

individual, dengan cara mengurangi kontrol guru yang kaku dan

tradisional dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk

berkembang sesuai dengan kemampuannnya

2) Untuk meningkatkan produktivitas pembelajaran, dapat dilakukan

dengan cara meningkatkan kecepatan belajar dan membantu guru

untuk mengoptimalkan penggunaan waktu serta mengurangi

tugas-tugas yang terkait dengan penyampaian informasi, sehingga

memungkinkan lebih banyak waktu untuk membina dan

mengembangkan minat belajar siswa.

3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran

dengan cara perancangan program pembelajaran yang lebih

sistematis dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi

oleh penelitian.
19

Sedangkan menurut Morrison (dalam Sujarwo, 2018: 16),

sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dapat dicapai dengan

cara mempercepat laju belajar, membantu guru untuk

mengoptimalkan waktu, mengurangi beban mengajar guru, dan

meningkatkan efektivitas dalam mengelola pembelajaran. Selain

itu, sumber belajar juga dapat memotivasi siswa untuk belajar

lebih giat dan terus meningkatkan kemampuan mereka.

2) Memberikan kemungkinan proses pembelajaran kearah lebih

individual. Caranya yakni dengan mengurangi kontrol guru yang

mengikat dan konvensional, serta dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan

kemampuannya.

3) Memberikan pengetahuan atau perspektif dasar yang lebih ilmiah

terhadap proses pembelajaran. Caranya yakni membuat

perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis dan

mengembangkan bahan pembelajaran berbasis penelitian.

4) Lebih memantapkan pembelajaran. Caranya dengan

meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan berbagai

media komunikasi, serta menyajikan data dan informasi secara

lebih konkret.

5) Memungkinkan siswa untuk belajar secara seketika. Caranya

melalui pengurangan gap antara pelajaran yang bersifat verbal


20

dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkret, serta

memberikan pengetahuan yang bersifat langsung.

6) Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih luas terutama

dengan hadirnya media massa. Caranya melalui menampilkan

gejala-gejala alam yang telah dipelajari, serta menyajikan

informasi yang mencakup kondisi geografi yang luas.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Dalam konteks pendidikan, media dianggap sebagai instrumen

yang sangat penting dan strategis dalam menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar, karena kehadirannya secara langsung dapat

memberikan dinamika yang berbeda bagi peserta didik. Kata media

secara etimologis berasal dari kata Latin, yaitu medium, yang artinya

antara, dalam arti umum dipakai untuk melanjutkan alat komunikasi.

Secara istilah, kata media menunjukkan segala sesuatu yang

membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima,

seperti film, televisi, radio, alat visual yang diproyeksikan, barang

cetakan dan lain-lain sejenis itu adalah media komunikasi untuk

menyampaikan suatu pesan atau gagasan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

mendorong upaya-upaya untuk memperbarui cara-cara pemanfaatan

hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Hal tersebut


21

menuntut agar guru mampu menggunakan alat-alat yang disediakan

oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut

sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-

kurangnya dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang

meskipun sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu, guru

perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai mengenai

media pembelajaran.

Cahyadi (2019: 3) mendefinisikan media pembelajaran sebagai

suatu alat atau perangkat yang berfungsi sebagai sarana atau perantara

untuk menyampaikan pesan dan gagasan. Fungsinya adalah untuk

merangsang pikiran, perasaan, tindakan, minat, serta perhatian siswa

dengan tujuan mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri

siswa. Media adalah sarana untuk mentransfer atau menyampaikan

pesan. Suatu medium disebut sebagai media pendidikan ketika

medium tersebut mentransfer pesan dalam suatu proses pembelajaran.

Penggunaan media sangatlah penting, tidak mungkin

mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan media

(Hasan, 2021: 4).

Sedangkan menurut Nurrita (2018: 174) media pembelajaran

adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga

makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan

pendidikan atau pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan


22

efisien. Media pembelajaran terdiri dari dua unsur utama, yaitu bahan

pengajaran atau perangkat lunak, dan alat presentasi atau perangkat

keras. Sebagai contoh, seorang guru ingin mengajarkan urutan

gerakan dalam sholat. Guru tersebut menciptakan sebuah gambaran

dari setiap gerakan sholat dalam sebuah kertas, dan menjelaskan

kepada siswa bagaimana melakukan gerakan sholat tersebut dengan

menggunakan poster yang berisi gambaran tersebut. Kemudian, siswa

melakukan gerakan sholat sesuai dengan apa yang terdapat pada

poster tersebut. Poster tersebut kemudian menjadi salah satu contoh

media pembelajaran sederhana dalam perkembangannya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan media merupakan alat

penyaluran informasi belajar atau penyuluhan pesan berupa materi

ajar oleh guru kepada siswa. Sehingga siswa lebih tertarik dengan

pembelajaran yang dilakukan. Media pembelajaran mencakup

berbagai jenis bahan, alat, dan teknik yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar, yang bertujuan untuk memfasilitasi interaksi dan

komunikasi edukatif antara guru dan siswa secara efektif dan

bermanfaat.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media dalam konteks pembelajaran dianggap sebagai faktor

yang dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Hal ini

dikarenakan media memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan
23

dapat mempengaruhi motivasi, minat, dan perhatian siswa dalam

belajar. Selain itu, media juga mampu memvisualisasikan materi yang

diajarkan sehingga memudahkan pemahaman siswa. Media juga

memiliki kemampuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih

jelas dan dapat memanipulasi objek yang sulit dijangkau oleh siswa.

Media pembelajaran sangat penting bagi kegiatan belajar mengajar

karena dapat mendukung tercapainya tujuan belajar dengan lebih baik

dan lebih cepat.

Media pembelajaran bukan hanya sekedar alat pendukung, tetapi

juga merupakan strategi yang penting dalam proses pembelajaran.

Menurut Indriyani (2019:19) Fungsi media pembelajaran antara lain

untuk membuat situasi belajar yang efektif, media merupakan bagian

integral dalam sistem pembelajaran, mempercepat proses belajar

mengajar dan membantu siswa untuk memahami materi di dalam

kelas, dan ntuk mempertinggi mutu pendidikan,

Sedangkan menurut Cahyadi (2019: 19) fungsi media

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Media Sebagai Sumber Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang aktif dan konstruktif

yang terjadi melalui pengalaman dalam memperoleh informasi.

Media pembelajaran memiliki peran penting sebagai salah satu

sumber belajar bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Dengan adanya media pembelajaran, peserta didik dapat


24

menerima pesan dan informasi yang membentuk pengetahuan

baru dalam diri mereka.

Meskipun dalam batas tertentu, media pembelajaran dapat

menggantikan peran guru sebagai sumber informasi atau

pengetahuan bagi peserta didik. Sebagai sumber belajar, media

pembelajaran merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang

meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang

dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

2) Fungsi Semantik

Semantik berkaitan dengan “meaning” atau arti dari suatu

kata, istilah, tanda atau simbol. Saat seseorang belajar arti dari

kata baru, mereka memerlukan media seperti kamus, glossary,

atau narasumber sebagai sumber informasi. Dengan bantuan

media tersebut, seseorang dapat meningkatkan perbendaharaan

kata dan istilah yang dimilikinya. Begitu pula saat belajar ilmu

kimia, fisika, dan matematika, seseorang akan menemukan

berbagai simbol, rumus, dan persamaan matematika yang

digunakan sebagai representasi atau simplifikasi suatu keadaan

atau objek. Media tersebut sangat membantu dalam memudahkan

pemahaman konsep-konsep yang lebih abstrak dalam ilmu

pengetahuan tersebut. Misalnya, dalam mata pelajaran kimia

digunakan simbol H untuk hidrogen, O untuk oksigen, dan Au

untuk emas.
25

3) Fungsi Maipulatif

Manipulatif adalah kemampuan media untuk

merepresentasikan kembali suatu objek atau peristiwa dengan

berbagai cara yang dapat disesuaikan dengan kondisi, situasi,

tujuan, dan sasarannya. Kemampuan manipulatif ini sering kali

digunakan oleh pendidik untuk menggambarkan suatu objek yang

terlalu besar, terlalu kecil, atau terlalu berbahaya, serta sulit

dijangkau atau diamati dalam waktu yang terbatas. Sebagai

contoh, proses metamorfosis kupu-kupu tidak dapat diamati

selama proses pembelajaran, sehingga diperlukan media seperti

skema, gambar, video, dan sebagainya untuk menggambarkan

proses tersebut secara jelas.

4) Fungsi FiksiatifI

Fungsi fiksatif merujuk pada kemampuan media untuk

merekam, menyimpan, dan memutar kembali objek atau peristiwa

yang terjadi di masa lalu. Dengan fungsi ini, media dapat

merekam peristiwa dan menyimpannya untuk waktu yang tidak

terbatas, sehingga dapat diputar kembali ketika diperlukan. Hal ini

memungkinkan peserta didik untuk memahami peristiwa-peristiwa

yang terjadi di masa lalu meskipun mereka tidak mengalaminya

secara langsung. Selain itu, fungsi fiksatif juga dapat digunakan

untuk menyimpan data dalam file dengan cepat dan aman, yang
26

kemudian dapat ditampilkan sesuai kebutuhan. Contohnya adalah

kemampuan media untuk merekam dan menyimpan data tentang

Tsunami di Aceh pada bulan Desember 2004, yang kemudian

dapat diputar kembali untuk diamati oleh generasi mendatang.

5) Fungsi Distributif

Fungsi distributif mencakup dua aspek yaitu mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan indera

manusia. Contoh media yang memenuhi fungsi distributif adalah

televisi, yang dapat memberikan informasi, hiburan, dan

pengetahuan kepada banyak orang dari berbagai tempat dan

kondisi yang berbeda. Dengan adanya televisi, seseorang dapat

mengetahui berbagai peristiwa, berita, atau informasi dari tempat

lain tanpa harus pergi ke tempat tersebut secara langsung,

melainkan melalui tayangan televisi yang dapat dilihat oleh

banyak orang.

c. Prinsip Media Pembelajaran

Prinsip media pembelajaran adalah seperangkat aturan dan

pedoman yang harus diperhatikan dalam merancang, menggunakan,

dan mengevaluasi media pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Menurut Cahyadi (2019: 53) secara

umum prinsip media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kesesuaian
27

Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, materi yang

dipelajari, dan metode atau pengalaman belajar yang diberikan.

Perlu diperhatikan bahwa tidak ada satu jenis media yang dapat

digunakan secara universal untuk semua materi pembelajaran dan

karakteristik peserta didik.

2) Kejelasan Sajian

Beberapa jenis media dan sumber belajar hanya

mempertimbangkan ruang lingkup materi pembelajaran, tanpa

memperhatikan tingkat kesulitan atau kemudahan penyajiannya..

Ambil contoh beberapa buku teks yang dipakai di sekolah

menggunakan kalimat-kalimat panjang dan istilah-istilah baru

yang mungkin belum pernah dikenal oleh siswa yang duduk di

kelas rendah. Hal ini akan menyulitkan peserta didik dalam

mempelajari dan memahami materi yang disajikan. Mestinya

digunakan kalimat pendek, kosa kata umum yang banyak dipakai

dalam kehidupan sehari-hari.

3) Kemudahan Akses

Salah satu prinsip dalam pemilihan media pembelajaran

adalah kemudahan akses. Apabila sudah tersedia, media tersebut

harus mudah diakses dan digunakan oleh murid. Kemudahan

akses juga berhubungan dengan lokasi dan kondisi media.

Beberapa laporan menunjukkan penggunaan media berupa benda


28

sebenarnya adalah paling efektif karena memberikan pengalaman

langsung kepada peserta didik.

4) Keterjangkauan

Keterjangkauan di sini berkaitan dengan aspek biaya (cost).

Besar kecilnya biaya yang diperlukan untuk mendapatkan media

adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Media yang

memerlukan biaya cukup besar mungkin sekolah dan guru tidak

mampu mengadakannya. Namun biaya itu harus kita hitung

dengan aspek manfaat.

5) Ketersediaan

Dalam memilih media pembelajaran, perlu

mempertimbangkan ketersediaan media tersebut. Ketika akan

mengajar dan sudah merencanakan jenis media yang akan

digunakan, penting untuk memeriksa ketersediaan media tersebut.

6) Kualitas

Dalam pemilihan media pembelajaran, kualitas media

hendaklah diperhatikan. Sebaiknya, dipilih media yang berkualitas

tinggi. Misalnya, apabila kita memerlukan media video atau

televisi, maka bentuk tulisan atau bentuk visual lainnya dapat

dilihat dengan jelas, spesifikasi gambar dan suara harus jelas,

fokus dan ukuran gambar sesuai dengan ruang kelas.

7) Ada alternatif
29

Dalam memilih media pembelajaran, penting untuk tidak

tergantung hanya pada satu jenis media saja. Jika media yang

diinginkan tidak tersedia atau sulit diakses, maka gunakan media

alternatif. Sebagai tenaga pendidik yang profesional, guru harus

kreatif dan inovatif dalam memilih dan menyediakan media

pembelajaran.

8) Interactivitas

Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat

memberikan interaksi dua arah secara interaktif. Setiap kegiatan

pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru memerlukan

media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Saat ini, tersedia

berbagai jenis media interaktif di pasaran seperti CD interaktif dan

sebagainya.

9) Organisasi

Pertimbangan lain yang juga tidak bisa diabaikan adalah

dukungan organisasi. Misalnya apakah pimpinan sekolah atau

pimpinan yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya?

Apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber

belajar, tempat penyimpanan dan sebagainya.

10) Kebaruan

Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi

pertimbangan sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik

dan lebih menarik bagi murid.


30

11) Berorienasi Pada Siswa

Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada

siswa. Artinya perlu dipertimbangkan keuntungan dan

kemudahan apa yang akan diperoleh siswa dengan media tersebut.

hal ini perlu diperhatikan mengingat di beberapa sekolah

seringkali pemilihan media seperti buku ditentukan oleh besarnya

yang dijanjikan penerbit kepada guru atau sekolah. Jadi

orientasinya keuntungan yang diterima guru dan bukan siswa.

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan

dalam proses pembelajaran untuk membantu peserta didik memahami

dan menginternalisasi materi yang disampaikan. Selain itu dari

berbagai jenis media juga dapat membangkitkan gairah siswa dalam

belajar. Menurut Suparlan (2020: 4) jenis media terbagi kedalam tiga

jenis yaitu media grafis, media audio, dan media proyek diam.

Media grafis adalah media yang menyampaikan pesan dari

sumber ke penerima pesan. Saluran yang digunakan melibatkan visi.

Pesan yang ingin disampaikan disuntikkan ke dalam simbol-simbol

komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan

benar agar proses pengiriman pesan dapat berhasil dan efisien.

Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang

akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik


31

verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupaun non verbal. Ada

beberapa jenis media dapat dikelompokkan dalam media audio, antara

lain radio, alat perekam pita magnetic piringan hitam, dan

laboratorium bahasa.

Media proyek diam (Still Proyected Medium) mempunyai

persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan–

rangsangan visual.Selain itu, bahanbahan grafis banyak sekali dipakai

dalam media proyeksi diam perbedaan yang jelas di antara mereka

adalah pada meida grafis dapat secara langsung berintraksi dengan

pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut

harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran;

terlebih dahulu.Adakalnya media jenis ini disertai rekaman audio,

tetapi ada pula yang hanya visual saja, seperti bingkai, film rangkai.

Sedangkan menurut Cahyadi (2019: 45) jenis media

pembelajaran di kelompokkan ke dalam lima jenis media yaitu:

1) Media Audio

Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya

diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang

diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa

lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan

vokalisasi). Contohnya: radio, kaset audio, dan MP3

2) Media Visual
32

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

penglihatan. Media visual menampilan materialnya dengan

menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media

ini perangkat lunak (software) yang melengkapi alat proyeksi ini

akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan

materi yang diinginkan; contohnya foto, gambar, poster, kartun,

grafik dll.

3) Media Audio Visual

Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video

merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan

pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling

bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio

memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran

melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan

penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. Contohnya:

film bersuara, video, televisi, sound slide.

4) Media Multimedia

Media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap,

seperti: animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer,

internet dan pembelajaran berbasis komputer.

5) Media Realita
33

Media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan

dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti: binatang,

spesimen, herbarium dll.

3. Pemanfaatan Sumber Dan Media Pembelajaran

a. Pemanfaatan Sumber Belajar

Sumber belajar tentunya akan memberikan manfaat besar

dalam proses pembelajaran. Menurut Prima (2020: 10) manfaat dari

sumber belajar adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pengalaman dalam peserta didik dengan cara

langsung maupun tidak langsung, agar peserta didik lebih

mudah memahami materi yang telah kita berikan jika dengan

cara langsung (praktik). Karena, banyak peserta didik yang suka

dengan cara langsung (praktik).

2) Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, agar

peserta didik tidak akan ketinggalan dengan informasi-informasi

yang ada didalam lingkungan yang ada. Dan memberikan

informasi yang positif bagi peserta didik, apabila telah diatur

dan direncanakan pemanfaatnya secara tepat.


34

3) Dapat merangsang cara berpikir peserta didik agar menjadi kritis

dalam menanggapi suatu masalah, bersiakap denagan tegas, dan

berkembang lebih lanjut.

4) Dapat membantu peseta didik untuk memahami suatu materi

yang telah disampaikan.

5) Dapat mengidentifikasi sumber daya yang ada dan dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

6) Pengelompokan suatu media pembelajaran, agar peserta didik

mudah dalam belajar.

b. Pemanfaatan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan

untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan menggunakan

berbagai jenis media, baik itu media tradisional seperti buku, papan

tulis, maupun media modern seperti video, audio, dan animasi.

Pemanfaatan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan

efektivitas pembelajaran dan mempermudah siswa untuk memahami

materi yang diajarkan. Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Cahyadi,

2019: 26) manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa

antara lain:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.


35

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih mudah dipahami oleh siswa dan memungkinkannya

menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran.

3) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih mudah dipahami oleh siswa dan memungkinkannya

menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan

lain-lain.

4. Pembelajaran IPS

a. Pengertian IPS

Menurut Sabrina (2021: 26) Ilmu pengetahuan sosiaal (IPS)

merupakan kurikulum di jenjang pendidikan dasar yang tujuan

pembelajarannya antara lain adalah agar seorang siswa dapat

bermasyarakat dengan baik, memahami budaya, sejarah, dan cepat

tanggap mengatasi masalah sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai

bagian konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk

kepentingan program pendidikan dan pembelajaran di sekolah

(Susanti, 2018: 5). Sedangkan menurut Hafini (2020) IPS adalah

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bersama sama


36

mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara

holistik dan otentik. Ilmu Pengetahuan Sosial mencakup materi dari

geografi, sosiologi, sejarah, ekonomi dapat dibahas siswa dalam

diskusi memecahkan masalah.

Berdasarkan pengertian IPS menurut beberapa ahli tersebut,

dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari

tentang hubungan atau interaksi antarmanusia sebagai bagian dari

kelompok sosial serta lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosialnya. Bahan pembelajaran IPS diambil dari berbagai

ilmu-ilmu sosial, seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,

sosiologi, politik, dan psikologi.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pendidikan IPS bagi pendidik adalah mampu

mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan peserta

didik yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan

dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarat. Menurut Rahmad

(2016: 68), tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah

sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.


37

Sedangkan menurut Hasan (dalam Susanti, 2018: 8) tujuan

pendidikan IPS itu dikelompokkaan menjadi tiga kategori yaitu:

1) Pengembangan kemampuan intelektual siswa. Tujuan pertama

berorientasi pada pengembangan kemampuan-kemampuan

intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan

ilmu.

2) Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai

anggota masyarakat dan bangsa. Tujuan kedua berorientasi pada

pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat.

3) Pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan ketiga lebih

berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk

kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.

c. Karakteristik Pendidikan IPS

Menurut Susanti (2018: 6) secara akademik, karakteristik mata

pelajaran IPS adalah sebagai berikut

1) Ilimu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, sosiologi, hukum dan politik, kewarganegaraan,

sosiologi, bahkan juga humaniora, pendidikan dan agama,

2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari

struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang

dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau

tema.
38

B. Penelitian Yang Relevan


Banyak penelitian yang mencari apa penyebab tidak sesuainya

penggunaan sumber dam media dalam pembelajaran IPS. Pada umumnya

peneliti melakukan peneltian tidak berawal dari nol, melainkan sudah ada

acuan atau pun penelitian yang sejenis. Oleh karena itu, perlu diketahui

penelitian yang terdahulu serta relevansinya.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Narmi (2021) “Pemanfaatan Sarana dan

Sumber Belajar pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”. Penelitian ini

memberikan hasil bahwasannya guru terkendala dalam penggunaan

sarana yang ada namun dari seorang narasumber mengatakan

bahwasannya harus bisa memanfaatkan sarana dan sumber belajar

dengan sebaik mungking.

2. Penelitian yang dilakukan Rosela (2021) “Pemanfaatan Lingkungan

Alam Sebagai Sumber Belajar IPS Kelas IV Sekolah Dasar”. Hasil

penelitian ini mengatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar sangat memberikan keuntungan dan kelancaran bagi

siswa dalam memahami materi ajar khususnya dalam mata pelajaran IPS.

3. Penelitan yang dilakukan oleh Apriyanti (2021) “Pemanfaatan Media

terhadap Pembelajaran IPS di SD Kecamatan Pandaan Kabupaten

Pasuruan” pada tahun 2011. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa jika

pemanfaatan media pembelajaran dengan baik maka proses pembelajaran


39

akan berjalan dengan baik dan siswa akan mudah memahami hal

tersebut.

4. Penelitian yang dilakukan Oleh Sri Devi Watini “Analisisnpenggunaan

sumber belajar media audio visual pada pembelajaran tematik kelas IV

SDN 03 Sintang” Hasil penelitian ini mengatakan bahwa penggunaan

media audio visual sebagai sumber belajar dapat meningkatkan minat

serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

5. Penelitian yang dilakukan Amin (2018) “Pemanfaatan Media

Pembelajaran Di Kelas Awal SD Negeri 2 Yogyakarta”. Hasil dari

penelitian ini adalah bahwa dengan memanfaatkan media pembelajaran

maka dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

C. Kerangka Berpikir
Dari kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa sumber belajar dan

Media pembelajaran mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap hasil

belajar siswa, hingga siswa mendapatkan sejumlah prilaku baru dari kegiatan

itu. Mengekspresikan diri untuk mendapatkan konsep dan informasi baru

sebagi wujud dari hasil belajar. Seluruh kondisi yang ada disuatu tempat baik

yang berupa benda hidup dan mati berpengaruh terhadap diri seseorang.

Kerangka berpikir adalah gambaran tentang bagaimana penulis akan

melakukan penelitian, dalam penelitian ini peneliti akan memaparkan

kerangka berpikir sebagai berikut:


40

Deskripsi Masalah

Jenis Sumber Dan Pemanfaatan


Media Pembelajaran Sumber Dan Media Upaya Guru Dalam
Guru Pembelajaran Pemanfaatan
Sumber Dan Media
Pembelajaran

Hasil Analisis Dan Kesimpulan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, di Sekolah Dasar Negeri

01 Nanga Kalis, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV, Sudah

memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Tetapi di temukan

bahwa pemanfaatan sumber dan penggunaan media belajar di Sekolah Dasar

01 Nanga Kalis masih sangat minim, karena masih ada guru yang belum

mengetahui cara memanfaatkan sumber belajar dan media pada pembelajaran

IPS. Ketidakpahaman guru menggunakan sumber belajar membuat siswa

mejadi kesulitan belajar apalagi dengan tidak diiringi oleh media membuat

siswa semakin sulit untuk memahami materi pembelajaran. Dengan

pemanfaatan sumber belajar yang dilakukan guru khususnya pada

pembelajaran IPS diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah ini.


41

Caranya, guru harus memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran

yang dapat menarik perhatian siswa dan selalu mengunakan sumber belajar

yang sesuai dengan materi pelajaran saat pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

(Abdussamad 2021: 30) Penelitian kualitatif adalah sebuah metode yang

melakukan penelitian terhadap fenomena atau gejala alam. Penelitian

kualitatif bersifat mendasar dan alami dan tidak dapat dilakukan di

laboratorium tetapi di lapangan. Kemudian menurut Kirk dan Miller (dalam

Abdussamad 2021: 30) mendifinisikan penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung

pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalarn bahasa dan peristilahannya.

Sedangkan menurut Moleong (2017: 6) menyebutkan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena-

fenomena tentang apa yang dialami olej subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sehingga

dalam penelitian ini, pendekatan penelitian kualitatif didefinisikan sebagai

pendekatan ilmu alam yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa

kata-kata (lisan atau pun tulisan) dan perbuatan serta penulis tidak

menghitung data kualitatif yang telah diperoleh.

41
42

B. Metode dan Bentuk Penelitian


1. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif

deskriptif. Sukmadinata (2020: 72) penelitian deskriptif adalah suatu

bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang

bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Sedangkan menurut Moleong

(2021: 11) metode deskriptif adalah metode yang dignakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk menarik kesimpulan secara luas.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian

kualitatif deskriptif adalah sebagai usaha analisis berdasarkan kata-kata

yang disusun kedalam bentuk teks yang diperlukan dan digunakan untuk

meneliti suatu keadaan yang alamiah atau apa adanya pada saat sekarang.

Adapun dalam penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan semua

gejala yang ditemukan pada saat penelitian ini dilaksanakan secara apa

adanya. Maka metode yang tepat atau sesuai dengan masalah dalam

penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif.

2. Bentuk Penelitian

Penelitian deskriptif tidak terlalu berbeda dari penelitian lainnya

dikarenakan deskriptif merupakan usaha yang sistematis untuk

mengungkapkan suatu fenomena yang menarik perhatian peneliti.


43

Penelitian deskriptif dimulai dengan munculnya minat peneliti terhadap

suatu fenomena tertentu. Melalui penelitian ini, diharpkan peneliti dapat

memperoleh gambaran secara lengkap, jelas, dan apa adanya mengenai

pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran dalam pembelajaran

IPS kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kalis.

Sejalan dengan hal ini penelitian kualitatif deskriptif ini mempunyai

karakteristik serta tujuan, sebagai mana yang di kemukakan oleh

Sugiyono (2019: 13) adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik Deskriptif

1) Dilakukan pada kondisi yang alamiah.

2) Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar.

3) Lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.

4) Melakukan analisis data secara induktif

5) Lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).

b. Tujuan Deskriptif

Menurut Moleong (2021: 31) Tujuan dari penelitian kualitatif

deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, fakta-fakta serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga

Kalis. kecamatan kalis, kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini di lakukan


44

disekolah ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai

pemanfaatan sumber dan media pembelajaran dalam siswa kelas IV SD

Negri 01 Nanga Kalis.

C. Data dan Sumber Data


1. Data Penelitian

Data merupakan bukti, fakta, atau informasi akurat yang digunakan

sebagai bahan untuk memecahkan suatu permasalah. Uraiannya berisi

data penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data hasil

pengamatan proses pembelajaran, dan dokumentasi. Untuk menghasilkan

data selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan sumber belajar dan media

pembelajaran apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran IPS.

2. Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland (dalam Moleong, 2017: 157) bahwa sumber data

utama dalam penelitian kualitatif berupa kata-kata dan tindakan. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2018: 137) menyatakan

bahwa “Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer diperoleh


45

dengan cara observasi dan wawancara dengan guru dan siswa kelas IV

SDN 01 Nanga Kalis. Sumber data primer dalam penelitian ini, yaitu

guru kelas IV dan siswa kelas IV adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan

penelitian atau yang bersangkutan.

b. Sumber Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2018:137) adalah “Sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, mislanya lewat

orang lain atau dokumen”. Data sekunder adalah data pendukung dari

data primer yaitu nilai siswa itu sendiri.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang terkumpul harus dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah, dengan cara pemilihan teknik dan alat data yang benar-benar

tepat dan sesuai dengan masalah yang diangkat. Untuk membantu

mekanisme kerja dalam penelitian ini, maka harus menggunakan teknik

dan alat pengumpulan data yang tepat, karena sangat berpengaruh pada

objektivitas hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2018: 137)

“Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Sejalan dengan hal itu ada beberapa teknik

pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu Teknik


46

Observasi Langsung, Teknik Komunikasi Langsung, dan Teknik

Dokumen.

Berdasarkan pendapat tersebut terkait tujuan penelitian, maka

teknik yang di anggap cocok digunakan dalam penelitian ini adalah

Teknik Observasi Langsung, Teknik Komunikasi Langsung, dan Teknik

Dokumentasi.

a. Teknik Observasi Langsung

Menurut Sukmadinata (2020: 220) Observasi (observation)

atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan

data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi

langsung ke sekolah tempat penelitian, untuk melihat dan mengamati

secara langsung aktivitas pembelajaran. Observasi yang peneliti

gunakan dalam observasi langsung ini adalah Observasi Terus

Terang atau Tersamar.

Menurut Sugiyono (2019: 228) dalam observasi ini, peneliti

dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang

kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi

mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang

aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus

terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari

kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih

dirahasiakan.
47

b. Teknik Wawancara

Wawancara seperti yang ditegaskan oleh Moleong (2017: 186)

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewise) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara bertujuan

untuk mengetahui hal-hal dari responden atau sumber data secara

lebih mendalam. Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada

sumber data yang berperan dalam pemanfaatn sumber belajar dan

media pembelajaran. Sumber data dalam teknik wawancara adalah

guru dan kepala sekolah.

Wawancara dapat beupa wawancara terstruktur dan wawancara

tidak terstruktur. Menurut Moleong (2017: 190), wawancara

terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan

sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

tidak disusun terlebih dahulu pertanyaannya dan disesuaikan dengan

keadaan dan ciri yang unik dari responden.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi

terstruktur (semistructure interviewer). Menurut Sugiyono (2019:

233) jenis wawancara ini di dalam pelaksanaannya lebih beabs jika

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini


48

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak

yang diajak wawancara dimintai pendapat, dan ide-idenya.

Data yang dicari menggunakan teknik wawancara ini antara

lain meliputi pemanfaatan sumber belajar, pemanfaatan media

pembelajaran, faktor pengahmbat dalam pengguaan sumber dan

media pembelajaran dalam pembelajaran IPS.

c. Teknik Dokumen

Menurut Sugiyono (2019:240) “Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. dokumen

yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian sejarah kehidupan

(life story) ceritera, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen

yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan

lain-lain. dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang

dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

Pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu

hal yang dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data dari

berbagai hal media cetak yang membahas mengenai narasumber

yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik dokumen untuk

mencari data tentang sumber belajar dan media pembelajaran dalam

pembelajaran IPS di kelas IV SDN 01 Nanga Kalis.

2. Alat Pengumpul Data


49

a. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data dengan pengamatan secara langsung terhadap

obyek penlitian dilapangan. Menurut Sugiyono (2019:145)

“Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, observasi ini

tidak terbatas hanya pada orang, tetapi juga pada obyek-obyek alam

yang lain”. pengamatan langsung ditunjukkan untuk melihat

langkah-langkah pembelajaran menggunakan media buku yang

digunakan guru, dan mencatat peristiwa penting sebagai bahan

masukan untuk perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Lembar Wawancara

Teknik wawanccara adalah teknik komunikasi langsung yang

dilakukan dengan adanya aktivitas tanya jawab antara si

pewawancara dan narasumber yang diwawancarai secara bertatap

muka. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara

digunakan untuk mengungkapkan sikap, persepsi atau pandangan

seseorang terhadap suatu masalah atau fenomena secara langsung

dengan sumber data. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan

secara langsung dalam bentuk terstruktur dan tidak terstruktur.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan Wawancara Pembicaraan Informal. Menurut Moleong (2021:

187) pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat


50

bergantung pada pewawancara itu senditi, jadi bergantung pada

spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara.

Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada guru dan siswa.

Metode wawancara yang digunakan untuk memperkuat dan

memperjelas data yang diperoleh yaitu data pemanfaatan sumber

belajar dan media pembelajaran siswa kelas IV SDN 01 Nanga

Kalis. Wawancara dilakukan langsung antara peneliti dan

narasumber dengan bertatap muka sehingga dapat melakukan tanya

jawab secara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu alat yang digunakan untuk dijadikan data

penelitian berupa dokumen-dokumen sekolah (Silabus, RPP, Nilai

siswa, dan data/arsip sekolah), dan kamera sebagai alat untuk

mendokumentasikan keadaan penelitian disekolah pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta sebagai alat bukti penulis dalam

melakukan riset. Alat dokumentasi ini digukan sebagai alat

pendukung dalam penelitian yang berhubungan dengan data-data

penelitian.

E. Keabsahan Data
Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

tringulasi data. Teknik tringulasi berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber


51

yang sama Moleong (2017: 330) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Tujuan

peneliti menggunakan teknik triangulasi adalah untuk sudut pandang yang

lebih menyeluruh pada pertanyaan tertentu.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber

data yang sama secara serempak. Tringulasi sumber berarti, untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data diartikan sevagai upaya mengolah data menjadi informasi.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleg dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik teknik pengumpulan data yang bermacam-macam.

Analisis data menurut Bogdan dan Bikken (dalam Moleong, 2017: 248)

analisis data merupakan upaya dilaksanakan dengan cara bekerja dengan data,

mengumpulkan data, memisah data, mencari data, mencari serta menemukan

pola, menemukan suatu hal yang penting dan yang dibutuhkan, dan

menentukan apa saja yang bisa diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini ialah teknik

analisis data menurut Sugiyono (2019: 247) menggunakan langkah-langkah

yaitu sebagai berikut:


52

1. Data collection (pengumpulan data), dalam hal ini peneliti mencatat

semua data secara objektif dan sesuai dengan hasil observasi dan

wawancara dilapangan, yaitu pencatatan data yang diperlukan terhadap

berbagai jenis data dan berbagai bentuk data yang ada dilapangan serta

melakukan pencatatan di lapangan.

2. Data reduction (reduksi data) merupkakan kegiatan merangkum catatan

lapangan dengan memilih hal-hal pokok ysng berhubungan dengan

permasalahan penelitian atau proses penyederhanaan data, rangkuman

catatan itu kemudian disusun secara sistematis agar memberikan

gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali

apabila sewaktu-waktu data diperlukan kembali’

3. Data display (penjaian data), merupkan proses menampilkan data secara

sederhna dalam bentuk kata-kata, kalimat, naratif, tabel, dan grafik

dengan maksud supaya data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh

peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimoulan yang tepat.

4. Conclusion drawing/verification (verifikasi), adalah proses pemikiran

penarikan kesimpulan oleh peneliti berdasarkan analisis data penilitian.

Kesimpulan data ditinjau sebagaimana yang timbul dari data yang harus

di uji kebenarannya.

Dari keempat komponen saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan

terkait. Pertama-tama penelitian dilapangan dengan mengadakan wawancara atau

observasi yang disebut dengan tahap pengumpulan data. Kemudian dilakukan

penyajian data, selain itu pengumpulan data juga dignakan untuk penyajian data.
53

Apabila ketiga tersebut selesai dilakukan, maka diambil suatu keputusan atau

verifikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad, Z. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media


Press.

Amin, M. R. 2018. “Pemanfaatan Media Pembelajaran Di Kelas Awal SD Negeri


Percobaan 2 Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Volume 23 No. 7 Hal 2182-2192.

Apriyanti, S. dkk. 2021. “Analisis Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai


Sumber Belajar Pembelajaran IPS Kelas V SDN Unyur Serang”. Jurnal
Didaktika. Volume 1 No 2. Halaman 254-262.

Awaliyah, C. dkk. 2022. “Pemanfaatan Media Audio Visual sebagai Sumber


Pembelajaran IPS”. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 6 No 1.
Halaman 4427-4431.

Cahyadi, A. 2019. Pengembangan Media Dan Sumber Belajar. Serang Baru:


Kws. Kelapa Gading.
Hafini. D. N. 2020. “Pengembangan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Melalui
Pembelajaran IPS MI”. Jurnal Institut Agama IslamNahdatul Ulama.
Volume 2 No. 2 Hal 30-46.

Hasan, M. dkk. 2021. Media Pembelajaran. Klaten: Tahta Media Group.

Indriyani. L. 2019. “Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar


Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kognitif Siswa’. Jurnal
Unitra. Volume 2 No. 1 Hal 17-26.

Irwandi. 2019. “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Untuk


Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA di Kawasan Pesisir,
Kalimantan Selatan”. Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan. Volume 1 No. 2
Hal 66-73.

Ma'ruf, F. 2021. "Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan


Agama Islam di SMA NEGERI 1 Kutasari Kabupaten Purbalingga.
Skripsi. Purwokerto : IAIN Purwokerto

Moleong, L. J. 2021. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Narmi. Y. dkk. 2021. “Pemanfaatan Sarana dan Sumber Belajar pada


Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”. Jurnal Basicedu, Volume 5 No. 6
Halaman 6144-6149.

53
54

Nurlaili. 2018. “Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak
Usia Dini’". Journal Of Early Childhoob Islamic Education. Volume 2 No
1. Halaman 229-241)

Nurrita, T. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Misykat. Volume 3 No. 1 Hal 171-187.

Octaviani, N. A., dan Mulianingsih, F. 2021. “Pemanfaatan Sumber Belajar IPS


Dalam Proses Pembelajaran Daring Di MTS Sultan Agung Srati”. Jurnal
Sosilium. Voleme 3 No. 1 Hal 16-20.

Pradani, T. G. 2022. “Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall Untuk


Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
di Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 1 No. 5 Hal 452-
457.

Prima, S. 2020. “Pengembangan Sumber Belajar Berupa Flipbook Pada Mata


Pelajaran Biologi Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)”. Skripsi.
Jambi: Universitas Islam Negeri Thaha Syarifuddin.

Rahmad. 2016. “Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar”.
Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2 No. 1 Hal 68-78.

Rasiman. Dkk. 2021. “Pemanfaatan Media Peta Dalam Pembelajaran Ips Kelas V
Di Mi Al-Muniroh 1 Ujung Pangkah”. Journal of Islamic Education at
Elementary Schoo,. Volume 1. No 1 Halaman 1-9.

Rosela. 2021. “Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar Ips”.


Skripsi. Curup: IAIN Curup.

Sabrina, A. Ridwan, I. R., dan Susilawati. 2021. “Analisis Penggunaan Media


Audio-Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa di Kelas IV
Sekolah Dasar”. Jurnal Didaktika. Volume 1 No. 2 Hal 274-282.

Samsinar. S. 2019. “Urgensi Learning Resources (Sumber Belajar) Dalam


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”. Jurnal Kependidikan. Volume 13
No. 2 Hal 194-205.

Sugiyono. 2019. Metrode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

suhirman. 2018. “pengelolaan sumber belajar dalam meningkatkan pemahaman


peserta didik”. jurnal of early childhoob islamic education. Volume 2. No
1. Halaman 159-173.

Sujarwo. 2018. Pengelolaan Sumber Belajar Masyarakat. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.
55

Sukmadinata, N. S. 2020. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
Sulistiyani, T. 2022. “Pengelolaan Sumber Belajar Oleh Guru Pendidikan Agama
Islam. Jurnal Pendidikan Islam. Volume 7, No. 1 Hal 40-52.
Suparlan. 2020. “Peran Media Dalam Pembelajaran Di SD/MI”. Jurnal Islamika.
Volume 2 No. 2 Hal 1-13.

Susanti, E. dan Endayani, H. 2018. Konsep Dasar IPS. Medan: CV. Widya
Puspita.

Zaman, Q. dan Retnani, D. 2015. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran


Kreatif Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar Negeri Di
Surabaya Selatan”. Jurnal Buana Pendidikan. Volume 11 No. 20 Hal 79-
84.
LAMPIRAN

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Sekolah : SD Negeri 01 Nanga Kalis

Hari, Tanggal :

Observator : Eza Wahyuda

Judul Skripsi : Analisis Pemanfaatan Sumber Belajar Dan

Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran IPS

kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kalis Tahun

pelajaran 2022/2023

No Variabel Penelitian Indikator Yang Jenisnya Keterangan

Diamati

1 Sumber belajar 1. Sumber belajar

yang dirancang

2. Sumber belajar

yang

dimanfaatkan

2 Media pembelajaran 1. Media Audio

2. Media Visual

3. Media Audio

56
57

Visual

4. Media

Multimedi

5. Media Realita

3 Pemanfaatan sumber 1. Memberikan

belajar pengalaman

2. memberikan

informasi yang

akurat dan

terbaru

3. merangsang

cara berpikir

4. membantu

peseta didik

untuk

memahami

suatu materi

5. Dapat

mengidentifikas

i sumber daya

yang ada

6. Pengelompokan

suatu media
58

pembelajaran

4 Pemanfaatan media 1. Pembelajaran

pembelajaran akan lebih

menarik

2. pembelajaran

akan lebih jelas

3. lebih bervariasi

4. banyak

melakukan

kegiatan belajar

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI
59

A. Identitas Observasi

Nama sekolah : SD Negeri 01 Nanga Kalis

Nama guru yang diobservasi :

Kelas yang diobservasi : IV

Hari/tanggal :

Waktu :

B. Lembar Observasi

Tida
No Aspek Observasi Ada keterangan
k

Ada

1 1. Sumber belajar yang

dirancang

2. Sumber belajar yang

dimanfaatkan

2 1. Media Audio

2. Media Visual

3. Media Audio Visual

4. Media Multimedia

5. Media Realita

3 1. Memberikan

pengalaman

2. memberikan informasi

yang akurat dan terbaru


60

3. merangsang cara

berpikir

4. membantu peseta didik

untuk memahami suatu

materi

5. Dapat mengidentifikasi

sumber daya yang ada

6. Pengelompokan suatu

media pembelajaran

Lampiran 3

KISI-KISI WAWANCARA
61

Tujuan Penelitian Topik Yang Sumber Pertanyaan


No
Ditanyakan Data

1 Mendeskripsikan jenis Jenis sumber 1. Guru 1.

sumber belajar dan media belajar dan 2. Siswa 2.

pembelajaran dalam media 3.

pembelajaran IPS pembelajaran 4.

2 Mendeskripsikan Bagaimana 1. Guru 1.

pemanfaatan sumber belajar pemanfaatan 2. Siswa 2.

dan media pembelajaran sumber belajar 3.

dalam pembelajaran IPS dan media 4.

pembelajaran

dalam

pembelajaran

IPS

3 Mengetahui upaya guru Seperti apa 1. Guru 1.

dalam memanfaatkan upaya guru 2.

sumber dan media dalam 3.

pembelajaran dalam memanfaatkan 4.

pembelajaran IPS sumber belajar

dan media

pembelajaran
62

dalam

pembelajaran

IPS

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA
63

A. Identitas Responden

Nama Informan :

Tempat :

Jabatan :

B. Pertanyaan-pertanyaan tentang jenis sumber belajar, jenis media

pembelajaran, bagaimana pemanfaatan sumber belajar dan media

pembelajaran serta bagaimana upaya guru dalam pemanfaatan sumber belajar

dan media pembelajaran pada pembelajaran IPS.

1. Apa saja jenis sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran IPS di

Kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023?

2. Apa saja jenis yang digunakan dalam pembelajaran IPS di Kelas IV SD

Negeri 01 Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023?

3. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran IPS Kelas IV

SD Negeri 01 Nanga Kalis Tahnun Pelajaran 2022/2023?

4. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS Kelas

IV SD Negeri 01 Nanga Kalis

5. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam pemanfaatan sumber belajar

dalam pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kakis Tahun

Pelajaran 2022/2023?

Lampiran 4
64

LEMBAR WAWANCARA GURU

A. Identitas Responden

Nama :

Hari, Tanggal :

Jabatan :

Judul Skripsi : Analisis Pemanfaatan Sumber Belajar

Dan Media Pembelajaran Dalam

Pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri

01 Nanga Kalis Tahun pelajaran

2022/2023
B. Pertanyaan-pertanyaan tentang jenis sumber belajar, jenis media

pembelajaran, bagaimana pemanfaatan sumber belajar dan media

pembelajaran serta bagaimana upaya guru dalam pemanfaatan sumber belajar

dan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS.

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja jenis sumber belajar yang digunakan

dalam pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 01

Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023?

2. Apa saja jenis yang digunakan dalam pembelajaran

IPS di Kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kalis Tahun

Pelajaran 2022/2023?

3. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam


65

pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 01 Nanga

Kalis Tahnun Pelajaran 2022/2023?

4. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran

dalam pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 01

Nanga Kalis

5. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam

pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran

IPS di Kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kakis Tahun

Pelajaran 2022/2023?

Lampiran 6
66

LEMBAR WAWANCARA SISWA

A. Identitas Narasumber

Nama :

Hari, Tanggal :

Jabatan :

Judul Skripsi : Analisis Pemanfaatan Sumber Belajar

Dan Media Pembelajaran Dalam

Pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri

01 Nanga Kalis Tahun pelajaran

2022/2023

B. Pertanyaan-pertanyaan tentang jenis sumber belajar, jenis media

pembelajaran, bagaimana pemanfaatan sumber belajar dan media

pembelajaran.

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja jenis sumber belajar yang digunakan

dalam pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 01

Nanga Kalis Tahun Pelajaran 2022/2023?

2. Apa saja jenis yang digunakan dalam pembelajaran

IPS di Kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kalis Tahun

Pelajaran 2022/2023?

3. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam


67

pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 01 Nanga

Kalis Tahnun Pelajaran 2022/2023?

4. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran

dalam pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 01

Nanga Kalis

5. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam

pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran

IPS di Kelas IV SD Negeri 01 Nanga Kakis Tahun

Pelajaran 2022/2023?

Lampiran 7
68

Surat Izin Praobservasi

Surat Praobservasi dari Kampus Untuk Sekolah


69

Lampiran 8

Surat Melakukan Observasi dengan Baik

Surat Balasan Telah Melaksanakan Praobservasi Dengan Baik

Lampiran 9
70

Dokumentasi

Foto Penyerahan Surat Praobservasi ke Sekolah SDN 01 Nanga Kalis

Foto Praobservasi Pengamatan Sementara Proses pembelajaran SDN 01 Nanga

Kalis
71

Foto Wawancara Dengan Guru Kelas IV SDN 01 Nanga Kalis

Foto Wawancara Dengan Salah Satu Siswa SDN 01 Nanga Kalis


72

Foto lingkungan Sekolah SDN 01 Nanga Kalis

Anda mungkin juga menyukai