Skripsi
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Musik
oleh
Doddy Triyono
2503406568
Ketua Sekretaris
Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum
NIP. 196408041991021001 NIP. 196408041991021001
Penguji III
ii
PERNYATAAN
Doddy Triyono
NIM. 2503406568
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kesimpulan setelah cukup lama menjadi pria : seorang pria yang dicintai oleh
wanita adalah dia yang tidak harus tampan tapi cerdas, terdidik dan
manja, menurut saat dibantu tampil hebat, lengket dan selalu kangen walau
dekat.
Pria yang baik adalah hadiah Tuhan untuk wanita yang baik.
( Mario Teguh )
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya penulisan skripsi dengan
puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi taufiq dan
pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
Negeri Semarang.
2. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang
3. Bapak Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum, Ketua Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari
dan Musik yang telah memberikan kemudahan dalam proses penyusunan skripsi
ini.
4. Bapak Dr. Sunarto, Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.Syahrul Syah Sinaga,
5. Bapak Wahyu Kristianto, selaku Dosen Wali yang selalu memberikan motivasi
v
6. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik yang telah
banyak memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan selama masa studi S1.
7. Iwan Santoso atau Koh Iwan dan keluarga besar „The Concerto‟, yang telah
pengambilan data.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu yang telah membantu
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat
imbalan yang layak dari Allah SWT. Penulis menyadari adanya kekurangan dan
kelemahan pada penulisan skripsi ini, untuk itu saran dan kritik sangat penulis
harapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Penulis
vi
SARI
Doddy Triyono. 2013. Bentuk Dan Fungsi Musik Dalam Ansambel The Concerto Di
Semarang . Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Dr. Sunarto dan Dosen
Pembimbing II Drs. Syahrul Syah Sinaga M.Hum.
The Concerto adalah suatu kelompok grup musik ansambel yang sedang
berkembang pesat di daerah Semarang. The Concerto rutin menggelar pentas sebagai
ajang unjuk bakat bagi semua anggotanya. Konsep bentuk dan fungsi The Concerto
sangat menarik dan unik. Terkait hal tersebut, peneliti tertarik untuk menjadikan The
Concerto sebagai obyek penelitian. Berdasar latar belakang yang telah diuraian
diatas, maka permasalahan pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini Bagaimana
perkembangan musik ansambel The Concerto di Semarang, bagaimana diskripsi
musik ansambel The Concerto, bagaimana bentuk dan fungsi musik ansambel The
Concerto.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif
yang mempunyai sifat deskriptif yaitu permasalahan yang dibahas dilakukan dengan
cara menggambarkan/menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan suatu keadaan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Dalam bentuk dan fungsi musik dalam ansambel The Concerto di Semarang
berupa tontonan dan sajian musik yang terdiri dari pemain keyboard, violin, viola,
cello,clarinet yang di sajikan di dalam tempat ibadah : gereja maupun dalam sajian
dimasyarakat umum sebagai sajian hiburan. The Concerto memfungsikan dirinya
sebagai bentuk dan fungsi ; fungsi ritual, fungsi hiburan, dan fungsi estetis. Hasil
penelitian menunjukkan bentuk dan fungsi musik dalam ansambel The Concerto di
Semarang meliputi: pertunjukan alat musik yang dimainkan secara bersama
(ansambel) yang terdiri dari keyboard, violin, viola, cello,clarinet kadang disertai juga
dengan, flute, angklung, kendang dan nyanyian paduan suara, dengan didukung oleh
beberapa unsur, yaitu waktu pertunjukan, tempat pertunjukan, urutan penyajian,
pemain, penonton, materi penyajian, perlengkapan pementasan dan alat musik.
Saran yang dapat diberikan penulis yaitu: musik ansambel The Concerto,
ataupun sejenisnya yang bisa menyajikan dengan penggabungan unsur-unsur
instrumen yang tradisi sperti kendang, angklung, ini masih belum terperhartikan oleh
Pemerintah di Semarang dan masyarakat umum. Yang seperti ini harus kita
lestarikan. Dewasa ini peran pemerintah masih sangat kurang, pemerintah sepertinya
hanya melihat hasil, bukan dukungan atas prosesnya. Secara tidak langsung
perkembangan musik seperti ini di Semarang memiliki peran dan fungsi. Semoga
kedepan bisa menjadi wadah untuk generasi muda bermain musik yang sangat baik
dan sebuah pertunjukan yang menjadi satu tujuan keakraban, kerjasama, dan
wawasan bagi pemainnya juga masyarakatnya.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii
PERNYATAAN ......................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
SARI ........................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. x
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
disalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi bagi individu dan
bagi masuknya berbagai seni budaya asing dari luar dan dimungkinkan budaya
Seni budaya yang berkembang di setiap negara selalu memiliki dampak dari
negatif. Dewasa ini khusus di negara Indonesia seni budaya merupakan sesuatu yang
bisa menjadikan salah satu ciri negara yang menjujung tinggi nilai seni. Seni itu tadi
tercipta semenjak zaman nenek moyang bangsa Indonesia, sejak dulu kala.
Ada beberapa macam seni yaitu seni musik, seni drama, seni tari, seni
rupa, seni kriya dan lain-lain. Seni musik adalah seni yang diciptakan oleh
manusia melalui media yang menghasilkan bunyi. Ada beberapa definisi tentang
musik antara lain: musik adalah hasil karya seni dalam bentuk lagu dan
1
2
melalui usnsur-unsur irama, melodi, harmoni bentuk atau struktur lagu dan
ekspresi sebagai satu kesatuan (Jamalus, 1982: 2). Dengan demikian musik
dapat diartikan tempat manusia mencurahkan perasaan hatinya, yang tidak dapat
dilaksanakan dengan perantara salah satu kesenian lain (Prier, 1991: 20).
Menurut (Muttaqin, Moh. dan Kustap, 2008: 3-5) dapat dipahami bahwa musik
merupakan salah satu cabang seni pertunjukan seperti tari, drama, puisi, dan
sebagainya. Sebagai sebuah karya seni, musik adalah ungkapan perasaan seseorang
yang dituangkan lewat komposisi jalinan nada atau melodi, baik dalam bentuk karya
vokal maupun instrumental. Di samping itu musik adalah suatu karya seni yang
tersusun atas kesatuan unsur-unsur seperti irama, melodi, harmoni, bentuk atau
indonesia ini bahkan di seluruh penjuru dunia dan bahkan diminati oleh
dengan seni lainya sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan memberikan
nuansa baru bagi perkembangan seni di Indonesia. Hal ini ditandai dengan
banyaknya penikmat musik dan tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, etnis,
status sosial, dan bahkan musik dapat tempat tersendiri diantara seni-seni
seni lainya, di acara ulang tahun kota, kemerdekaan, tahun baru dan termasuk
juga musik sebagai pengiring peribadatan, hal itu disebabkan karena musik
3
mempunyai daya tarik hiburan tersendiri daripada seni lainya, karena dalam
musik segala seni masuk di dalamnya, dari gerak, vokal, keindahan kostum
dan lain-lain.
yang secara langsung mengungkapkan gejolak jiwa yang akrab dengan perasaan
tanpa ruang. Seni musik menggambarkan banyak pikiran dengan tatanan nada-nada
melodis. Sedangkan unsur lain yang bukan tatanan nada perlu dimunculkan atau
gerak tata busana atau sastra, bilamana dipadukan akan menimbulkan rasa keindahan
terhadap penikmatnya.
Pertunjukan musik di Indonesia saat ini sangatlah beragam dan banyak jenisnya,
baik yang masih asli berasal dari kebudayaan murni masyarakat Indonesia dimasa
lalu, maupun yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa lain. Pertunjukan
dengan zaman, dan wilayah dimana bentuk pertunjukan itu tumbuh dan berkembang.
Seiring perkembangan zaman di era modern ini, banyak pertunjukan grup musik
ansambel yang hadir di era sekarang ini. Dewasa ini banyak kita menemui jenis
musik ansambel sejenis dan ansambel campuran, ansambel sejenis berarti yang
menggunakan satu jenis alat musik seperti halnya ansambel gitar, ansambel gesek,
ansambel tiup. Sedangkan ansambel campuran berarti yang menggunakan dua atau
lebih alat musik yang dipakainya misalnya terdapat alat musik gitar dan alat musik
4
tiup juga alat musik gesek yang dimainkan bersama–sama dengan komposisi yang
imbang didalamnya.
Semarang sebagai ibukota dari propinsi Jawa Tengah yang notabennya banyak
sekali grup–grup musik yang berkembang dan menjamur tumbuh dan berkembeng
disini. Sebagai salah satu contoh dikota Semarang ini adalah adanya grup The
Concerto. Grup ini secara tidak langsung diakui maupun tidak sangat berperan dalam
The Concerto adalah suatu kelompok grup musik ansambel yang sedang
berkembang pesat di daerah Semarang. The Concerto rutin menggelar pentas sebagai
ajang unjuk bakat bagi semua anggotanya. Konsep bentuk dan fungsi The Concerto
sangat menarik dan unik. Terkait hal tersebut, peneliti tertarik untuk menjadikan The
Berdasar latar belakang yang telah diuraian diatas, maka permasalahan pokok
1.2.1. Bagaimanakah bentuk dan fungsi musik dalam ansambel The Concerto di
Semarang?
5
untuk:
Semarang.
1.4.2.2. Dapat memberikan wacana bagi grup musik ansambel The Concerto di
tema atau judul skripsi ini, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata
Pada bagian inti skripsi terdiri dari 5 bab. Pada bab 1 diuraikan
Bab 2 yaitu landasan teori. Pada bab 2 landasan teori berisi tentang
sasaran dan lokasi penelitian, tehnik dan alat pengumpulan data, prosedur
pembahasan. Hasil penelitian meliputi lokasi The Concerto, gambaran umum The
penulis dan dan saran penulis yang bisa digunakan oleh pihak-pihak yang
LANDASAN TEORI
2.1. Musik
Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi
sebagai media penciptaannya. Musik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Mousike”
atau bahasa latin musik. Menurut mitologi kuna musika dimaksudkan sebagai seni
dari kaum Muzen atau termasuk kepunyaan Mousas yaitu Fine Art milik salah satu
dewi kaum muzen yang seluruhnya berjumlah Sembilan dewi (Maryanto, 1995: 9).
Musik adalah ungkapan pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam
bentuk bunyi yang teratur dengan melodi, ritme, harmoni, dan timbre. Menurut
bentuk musiknya dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: vokal, instrumental, dan
musik campuran. Musik vokal, adalah musik yang dinyanyikan suara manusia.
Sedangkan musik instrumental, adalah musik yang dilagukan dengan alat-alat musik
(vokal) dengan musik instrumental yang dihidangkan bersama-sama dengan kata lain
Berkaitan dengan hal tersebut diatas Machlis (1963, 4) dalam Muttaqin &
Kustap (hal: 3-5) memahami musik sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya
8
9
Sebagai bahasa musik juga memiliki tata bahasa, sintaksis, dan retorika, namun
Jamalus (1988: 1) mengungkapkan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni
bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
Dari beberapa pendapat, dapat dipahami bahwa musik merupakan salah satu
cabang seni pertunjukan seperti tari, drama, puisi, dan sebagainya. Sebagai sebuah
karya seni, musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat
komposisi nada atau melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental. Di
samping itu musik adalah suatu karya seni yang tersusun atas kesatuan unsur-unsur
Group musik The Concerto sendiri di ciptakan oleh Iwan Santoso yang biasa
disapa dengan sapaan koh Iwan. Sebelum membentuk group musik The Concerto ini
koh Iwan semula mendirikan sekolah musik terutama untuk memperkenalkan musik
pada anak – anak. Koh Iwan berpikir juga untuk memberikan wadah terhadap musik
10
yang sudah dijalani ini. Akirnya beliau memmbentuk grup musik The Concerto sejak
Agustus tahun 2005, dengan didukung juga oleh ibu Surya Sudarma pecinta musik
yang sangat peduli dengan anak–anak. The Concerto tercipta karena adanya
Concerto. Sebagai wadah berlatih musik yang anggotanya heterogen berasal dari
berbagai macam sekolah musik, dan orang umum. Baik yang berusia anak–anak
Instrument musik yang dipakai dalam grup The Concerto ini adalah
instrument gesek yaitu violin, instument tiup tradisi seperti dizi atau suling cina, erhu.
Kadang ditambah juga dengan angklung. Tahun awal berdirinya, grup musik ini
masih menggunakan band sebagai iringan dalam grup musik ini. Akan tetapi
semenjak tahun 2008 format iringan diganti, hanya dengan keyboard, piano, gitar.
musik yang berbeda–beda. Dan keberadaan grup musik The Concerto ini sendiri
bertahan hingga sekarang ini, walaupun di tahun 2000‟an hingga era ini di Semarang
masih banyak bermunculan grup–grup musik dengan format band dengan berbagai
macam aliran.
11
Musik ansambel dapat dimaknai sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara
bersama-sama dengan menggunakan satu jenis alat musik atau berbagai jenis alat
musik (Sugiyanto dkk, 2004: 89). Menurut Adiarto (1996: 7) pengertian Ansambel
dalam musik adalah permainan bersama dalam kelompok kecil dengan jumlah
Basuki dkk (1994: 2) bahwa musik ansambel sendiri adalah bentuk penyajian musik
yang dimainkan oleh beberapa orang dengan menggunakan alat-alat musik tertentu,
Terdapat dua jenis musik ansambel, yaitu musik ansambel sejenis dan musik
ansambel campuran. Ansambel musik sejenis terdapat satu jenis alat musik dalam
jumlah banyak. Biasanya nama musik ansambel sejenis disebutkan menurut alat
musiknya, misalnya ansambel musik gitar, ansambel musik biola, amsambel musik
harmonis, dan ritmis yang dimainkan secara bersamaan. Kebersamaan ini sangat
penting untuk menghasilkan sajian musik yang terpadu dan enak didengar. Tempo
yang digunakan harus stabil untuk memberikan kedisiplinan dan ketenangan jiwa,
terutama bagi pemaian musik (Dyah Purwani Setianingsih dkk, 2004: 96).
12
kegiatan seni musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya.
Biasanya tampil sebagai hasil kerjasama peserta, dibawah pimpinan seorang pelatih.
Misalnya, ansambel tari dan nyanyi, ansambel tiup, ansambel gesek, ansambel
recorder.
berbagai jenis alat musik dengan memainkan lagu–lagu yang sederhana. Dan dapat
dibagi menjadi dua yaitu, ansambel sejenis yang merupakan satu jenis alat musik
dalam jumlah banyak. Dan ansambel campuran yang merupakan lebih dari satu jenis
alat musik, yang didilamnya terdapat alat musik ritmis, harmonis, melodis.
music before and audience that has assembled for thepurpose of listening for it. A
lat. Concertare , to flight or conted.(1) in the 16th trough the early18th centuries, a
cara khusus mendengar musik, yang disajikan secara langsung lazimnya oleh
berarti: karya atau pergelaran karya musik vocal dalam satu suara atau lebih, yang
disertai iringan alat musik. Sekarang dikenal sebagai konser. 2 Dewasa ini umumnya
tunggaldengan orkes, biasanya terdiri dari tiga bagian. 3. Secara khusus sering berarti
komposisis untuk orkes, dengan atau tanpa pemeran tunggal, yang terdiri dari
beberapa bagian (Soeharto 1992:64). Jadi bisa kita simpulkan menjadi konserto
adalah bentuk komposisi baik secara instrument maupun format orkes, yang terdiri
Grup musik The Concerto sendiri dapat kita simpulkan sebagai bentuk sajian
musik ansambel, karena bentuk penyajian dari musik The Concerto ini adalah
penyajiannya atau bisa dibilang dalam kelompok dengan menggunakan alat musik
tertentu.
ansambel musik campuran, karena alat musik yang digunakan dalam setiap penyajian
The Concerto menggunakan alat–alat seperti; alat musik gesek, dibagi menjadi violin,
viola, cello, dan alat musik tiup klarinet. Juga disertai alat musik tradisi seperti
Untuk lagu–lagu yang dibawakan The Concerto sendiri bisa membawakan lagu
repertoar Concerto, zaman klasik sewaktu dalam pertunjukan atau konser yang
14
khusus bertema klasik. Akan tetapi, umumnya karena pertunjukan The Concerto
lebih banyak sebagai pengisi acara baik itu di mall, lingkup universitas, acara
hiburan, dan juga acara di Gereja, jadi materi lagu yang dibawakan grup The
Concerto ini lebih kedalam variatif lagu–lagu pop, rock, juga klasik tentunya. Dan
ketika berada dalam acara di Gereja, lagu–lagu yang dibawakan seperti lagu–lagu
pujian yang sudah setting dan diurutkan seperti tata cara bersembayang dalam gereja
pada umumnya.
arti yang terkandung oleh bentuk itu sendiri atau menyampaikan pesan tertentu dari
menurut Muhammad (2008: 2), menyatakan bahwa bentuk adalah organisasi yang
seniman. Bentuk dalam karya musik adalah kerangka musikal sebagaimana halnya
kerangka bagi mahluk hidup sehingga sangat besar perananya bagi suatu karya
musik. Bentuk musikal juga bisa dipahami sebagai disain atau rancangan karya
musik, kurang lebih sama dengan rancangan arsitektur sebuah rumah, suatu blok-blok
bahwa bentuk adalah suatu wujud yang saling terkait satu sama lain dalam hubungan
untuk menyampaikan arti atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya.
Bentuk seni sebagai ciptaan merupakan wujud dan ungkapan isi, pandangan dan
tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap oleh indera manusia.
Bastomi (1992: 42) mengungkapkan bahwa pertunjukan adalah seni yang disajikan
dengan penampilan peragaan, yaitu seni akan dapat dinikmati, dihayati selama
akan terjadi kepuasan antar seniman dan penonton sebagai penikmat seni.
Menurut Susetyo (2007: 4-11) seni pertunjukan mencakup aspek yang bersifat
Tekstual. Yang bersifat tekstual adalah hal–hal yang terdapat pada bentuk seni
16
2.3.3.1.1 Ritme
Ritme adalah suatu urutan rangkaian gerak yang terbentuk dari sekelompok
bunyi dan diam dengan bermacam–macam lama waktu atau panjang pendeknya,
membentuk pola irama bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama (Jamalus 1981:
58). Ritme dianalisa dengan jelas, baik alur, ketukan, atau tanda biramanya, atau
mungkin juga menggunakan tanda irama yang lain. Dan pola ritme ditulis dengan not
balok.
2.3.3.1.2 Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang
terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan gagasan (Jamalus 1988: 16).
Melodi yang digunakan dianalisis, gerak intervalnya, menggunakan tangga nada apa
2.3.3.1.3 Harmoni
Harmoni adalah gabungan dari dua nada atau lebih yang berbeda tinggi
sebagai gabungan berbagai nada yang dibunyikan secara serempak atau arpeggio
(berurutan) atau tinggi rendah nada tersebut tidak sama tetapi selaras terdengar dan
17
merupakan kesatuan yang bulat. Harmoni meliputi keselarasan, alur melodi, apakah
sistematis, tapi ada juga lagu yang tidak teratur, dan yang demikian jarang didapat.
Bentuk atau struktur lagu adalah susunan atau hubungan antar unsur–unsur musik
dalam lagu yang bermakna (Jamalus 1988:35). Bentuk musik (form) dianalisa dari
satuan ungkapan melodi yang terkecil yang biasa disebut motif, kemudian bagaimana
motif membentuk frase, kemudian frase membentuk kalimat lagu, dan laen
sebagainya.
2.3.3.1.5 Syair
Cepat lambatnya suatu karya musik yang dimainkan dapat dikaji secara
keseluruhan, dari awal sampai akhir. Dinamik dipastikan dapat terjadi pada setiap
bagian lagu, tergantung kehendak pencipta atau pemainya. Ekspresi sendiri adalah
ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup nuansa dari tempo, dinamik, dan
18
warna nada dari unsur–unsur pokok musik, dalam pengelompokkan frase yang
2.3.3.1.7 Instrument
Perlu dikaji alat–alat yang digunakan dalam kelompok seni pertunjukan musik
persatu alat dianalisis dan diamati apa perananaya dalam bentuk musik tersebut.
2.3.3.1.8 Aransemen
kadangkala sudah dalam bentuk di qubah atau di aransir dan sudah sedikit berubah
dari bentuk aslinya, ada juga yang masih asli sebagai seni kerakyatan.
Menurut Susetyo (2007: 4-11) ada bentuk seni pertunjukan, baik musik
maupun tari yang mempunyai urut-urutan penyajian, yang merupakan bagian dari
keseluruhan pementasanya, ada juga yang tidak. Untuk bentuk seni pertunjukan yang
mempunyai urutan sajian, dapat diamati apakah ada bagian pembukaaan, bagian
utama, bagian akir yang masih merupakan rangkaian dari keseluruhan pementasan.
dibuat, tetapi dapat juga sebuah arena pertunjukan. Bila mana memakai panggung
tetap ataupun dibuat, dapat diamati panjang, lebar, tinggi dan bentuk pangggung.
Tata rias dapat diamati terutama pada tata rias wajah, bahan kosmetik,
perpaduan warna dan terutama tata rias yang dihubungkan dengan tema seni
pertunjukan tersebut. Ada pula tata rias yang berhubungan dengan adegan yang
bersifat jenaka atau lawakan. Ada pula yang berhubungan dengan kegagahan,
Tata busana harus jelas berhubungan dengan jenis yang diperankan atau
dipentaskan. Untuk pementasan musik biasanya bentuk seragam yang sama pada
semua pemain atau penyanyi. Tata busana juga menyangkut asesoris tangan, kaki,
Dalam hal ini perlu juga dibahas mengenai sound system dan merknya,
control perlu diperhitungkan juga. Secara tidak langsung ini sangat penting ketika
Tata lampu difokuskan pada jenis lampu pertunjukan, misalnya: lampu sorot,
panggung, spoot dsb, serta arah yang diperlukan, termasuk warna lampu. Warna
lampu juga akan memberikan kesan tentang pertunjukan yang sedang berlangsung.
2.3.3.2.7 Formasi
masih besar dan tidak terpisah tempat, seperti: bentuk ansambel, paduan suara,
gamelan. Formasi berpengaruh terhadap suara yang dihasilkan, formasi yang tepat
norma sosial, pengesahan intitusi sosial dan religi, kontribusi untuk kontinuitas dan
fungsi penting dari musik, yaitu (1) sebagai kenikmatan estetis, yang bisa
dinikmatibaik oleh penciptaanya maupun oleh penonton ; (2) hiburan bagi seluruh
warga masyarakat ; (3) komunikasi bagi masyarakat yang memahami musik, karena
21
musik bukanlah bahasa universal ; (4) representasi simbolis ; (5) respon fisik ; (6)
social dan ritual-ritual keagamaan; dan (8) sumbangan pada pelestarian serta stabilitas
kebudayaan.
tiga fungsi, yaitu: (1) sebagai sarana ritual ; (2) sebagai ungkapan pribadi yang pada
suatu aktifitas tertentu terhadap aktifitas total yang ia merupakan bagiannya. Fungsi
dari suatu kebiasaan sosial tertentu adalah kontribusi yang ia buat terhadap kehidupan
sosial secara total sebagai pefungsian dari sistem sosial secara total. Kita bisa
sebuah fungsi.
pula seni dalam kehidupan. Seiring perkembangan waktu dan zaman sekarang ini
fungsi seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi
pemenuhan kebutuhan. Bisa di simpulkan secara umum bahwa seni memiliki dua
pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni
kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan
menjadi hal penting. Kenyamanan dalam tingat manusia sekarang ini sangat
contoh perasaan sedih, lelah letih, gembira, iba, kasihan, benci, cinta dll. Manusia
emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk
pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni
tempat rekreasi obyek wisata (rekreasi alam). Seni juga dapat dijadikan sebagai benda
rekreasi misalnya seni pertunjukan musik. Seni sebagai rekreasi merupakan seni yang
pembaharuan kondisi yang telah ada. Di era globalisasi ini kehadiran seni
mendapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak (terkait dengan
menggunakan bahasa karena merupakan sarana yang paling efektif, mudah, dan cepat
mungkin semua orang menghafal semua bahasa yang ada. Oleh karena itulah
dibutuhkan bahasa universal yaitu bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang.
pertunjukan musik mampu menjuru diseluruh kaum masyarakat. Seni sangat efektif
membantu orang untuk menembus batasan-batasan bahasa verbal dari setiap orang.
24
dolmen, menhir, candi pura, bangunan masjid, gereja, ukiran, relief, dsb. Karl Barth
berpendapat bahwa sumber keindahan adalah Tuhan. Agama sering dijadikan juga
sebagai salah satu sumber inspirasi seni yang berfungsi untuk kepentingan
estetika. Banyak media yang mereka pergunakan. Ada yang memakai suara, gerak,
visual, dsb. Sebagai contoh yaitu kaligrafi arab, makam, relief, candi, gereja dll.
Pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai suatu kondisi tertentu yang
seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang lebih maju. Dalam sebuah
pertunjukan seni, orang sering mendapatkan pendidikan secara tidak langsung karena
di dalam setiap karya seni pasti ada pesan atau makna yang disampaikan. Disadari
pendidikan bagi seseorang. Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental
dan tingkah laku seseorang supaya berubah kepada kondisi yang lebih baik dan maju
dari sebelumnya.
Dalam hal ini seni lebih berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam
menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari
kontemporer, dan seni rupa kontenporer (seni hanya pertunjukan yang tidak bisa
25
dinikmati pendengar atau pengunjung hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan
komunitasnya.
media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan
ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang
autisme, gangguan psikologis, trauma pada suatu kejadian, dsb. Pada tahun 1999
menenangkan dapat merangsang sistem limbic jaringan neuron otak dan gamelan
METODE PENELITIAN
Menurut Moleong (2000) penelitian deskriptif kualitatif terdiri dari diskripsi data,
data.
dan fungsi musik ansambel The Concerto di Semarang. Bersifat kualitatif karena
Sasaran penelitian ini adalah bentuk dan fungsi musik ansambel The Concerto
di Semarang, sebagai informan dalam penelitian ini adalah pimpinan The Concerto,
dan para pemain musik The Concerto. Latar penelitian ini adalah Iwan Musik yang
26
27
peneliti memperoleh data informasi yang diperlukan dari berbagai sumber bacaan
berupa majalah, artikel arsip–arsip terkait dengan obyek penelitian yang dapat
membantu dalam penulisan penelitian dan juga agar tidak terjadi kesamaan sasaran
menjawab pertanyaan. Maksud wawancara menurut Lincoln & Guba (1985) adalah
narasumber yang mencakup menejer sekaligus pimpinan musik, para pemain, bagian
meliputi tata panggung, tata suara, tata lampu, tata busana, tata rias.
Peneliti terjun secara langsung pada saat latian, dan saat pertunjukan
sumber yang stabil, kaya dan mendorong, serta berguna sebagai bukti untuk suatu
pengujian.
Dokumentai yang digunakan dalam penelitian disini adalah berasal dari foto
dicapai, dan juga menyangkut pembuktian peneliti pada kenyataan ganda yang
sedang diteliti.
sama dan menghasilkan hasil yang sama pula. Namun tidak menutup kemungkinan
memperhitungkan banyak hal, yaitu reliabilitas itu sendiri dan faktor yang
bersangkutan.
Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan
Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman orang itu subjektif sedangkan jika disepakati
oleh beberapa atau banyak orang barulah dapat dikatakan objektif. Jadi,dalam hal ini
objektifitas dan subjektifitas suatu hal itu bergantung pada orang seorang.
Menurut Moleong (2007: 247) teknik analisis data merupakan proses analisis
yang dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
dari wawancara, pengamatan yang sudah ditulis didalam lapangan, dokumen pribadi,
isinya, selanjutnya analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif, yaitu suatu
Menurut Milles & Huberman (1999: 20) tahap analisi data adalah sebagai
berikut:
1) Pengumpulan data
Peneliti mencatat semua data secara obyektif dan apa adanya sesuai dengan
2) Reduksi data
Reduksi data adalah memilih hal-hal pokok yang sesuia denagn fokus peneliti.
yang direduksi. Memberikan gambaran yang lebih tajam tentang tentang hasil
diperlukan.
3) Penyajian data
yaitu mempersingkat data dengan cara mengambil inti pokok dari penelitian
dalam bentuk sajian data. Selanjutnya baru dapat menarik kesimpulan akhir
Pengumpulan data
Penarikan kesimpulan
BAB 4
Dalam bab IV akan diuraikan hasil penelitian tentang Bentuk dan Fungsi
50 Bujur Timur, dan memiliki luas wilayah 373,67 Km2. Mempunyai letak yang
Gambar: 1
33
34
Letak lokasi dari The Concerto sendiri terletak di kawasan kota Semarang
4.2.1. Sejarah
Musik The Concerto sendiri di ciptakan oleh Iwan Santoso yang biasa disapa
dengan sapaan koh Iwan. Sebelum membentuk musik The Concerto ini koh Iwan
semula mendirikan sekolah musik terutama untuk memperkenalkan musik pada anak
–anak. Koh Iwan berpikir juga untuk memberikan wadah terhadap musik yang sudah
dijalani ini. Akirnya beliau memmbentuk grup musik The Concerto sejak Agustus
tahun 2005, dengan didukung juga oleh ibu Surya Sudarma pecinta musik yang
komunitas musik, maka dibentuklah The Concerto. Sebagai wadah berlatih musik
yang anggotanya heterogen berasal dari berbagai macam sekolah musik, dan orang
artinya bermain bersama dengan jumlah yang besar. The Concerto sendiri tidak
mengarah pada satu jenis alat musik saja, melainkan banyak sekali variatif. Sehingga
dengan banyak dan bervaritif akirnya ansambel ini dinamakan The Concerto.
penontonnya. The Concerto selalu memadukan alat musik gesek ataupun tiup dengan
band. Lagunya yang dibawakan juga bervariatif, bisa klasik, rock, pop. Yang lebih
membedakan dari pementasan yang lain, karena The Concerto banyak menyertakan
36
baik yang modern maupun tradisional bisa digabungkan dan dipentaskan. Misalnya
wawasan bagi para pemainya dan sebagai sebuah pertunjukan yang secara tidak
sekarang ini.
37
akirnya memenuhi panggilan hatinya yang suka akan musik akirnya beliau
hobi dari Iwan Santoso sejak kecil. Berbekal ketrampilan memainkan piano, sejak
SLTA Iwan memberikan kursus musik dibeberapa sekolah musik di Semarang dan
mendirikan sekolah musik pada tahun 2003 yang diberi nama Iwan Music di jalan
Batan Miroto Semarang. Beliau juga mempelajari instrumen musik violin, dan
diajarkan juga kepada anak-anak. Tidak sekedar mendirikan sekolah musik, Iwan
Karena itu pada Agustus 2005 mendirikan group musik The Concerto, The
musik, maka dibentuklah The Concerto. Sebagai wadah berlatih musik yang
anggotanya terdiri dari anak-anak dan dewasa. The Concerto masih berdiri dan
musik yang terdiri dari pemain keyboard, violin, viola, cello, piano, clarinet, dan
The Concerto tidak selalu di isi dengan instrumen, akan tetap sering juga dalam lagu-
Suatu rangkaian kegiatan pertunjukan seni tentu memiliki urutan dan berbagai
beberapa unsur yaitu: waktu penyajian, tempat pentas, urutan penyajian, pemain,
pertunjukan non-rutin.
kota maupun dilingkup kabupaten Semarang, sebagai pengisi acara baik seperti mall
biasanya berlangsung selama kurang lebih 2-3 jam, ini juga menjadikan musik The
39
Concerto sebagai sarana ritual di dalam gereja dan sebagai sarana pertunjukan
Letak atau posisi alat musik dipanggung dikondisikan sedemikian rupa dengan
maksud agar pemain dapat melakukan segala kegiatan dalam pertunjukan dengan
leluasa sehingga pertunjukan tersebut dapat dinikmati dengan nyaman. Untuk The
Concerto sendiri dalam sebuah acara, panggung disediakan oleh panitia acara.
3 4 5
Audience /penonton
Keterangan:
1. Keyboard 4. Viola
2. Clarinet 5. Cello
pemain alat musik. Komunikasi antar pemain sangat penting karena berpengaruh
pada kekompakan permainan dan kualitas penyajian lagu. Dengan posisi yang
berdekatan, para pemain dapat berkoordinasi mengenai materi lagu, pemakaian nada
4.2.2.3.1 Persiapan
Sebelum acara dimulai, pimpinan musik bersama beberapa kru datang lebih awal
komponen tersebut terdiri atas: (1) penataan alat musik di panggung, (2) kualitas tata
suara (sound system), (3) kesiapan alat musik,menyetem alat musik dan (4) kondisi
para pemain meliputi, tata rias dan busana pemain. Hal tersebut dimaksudkan untuk
41
teknis.
kepada seluruh pemain untuk check Sound dengan memainkan 2 atau 3 lagu. Setelah
Pada tahap persiapan, semua perlengkapan harus sudah siap serta dalam kondisi
baik dan siap pentas. Ditahap ini para pemain dipanggung juga diberi arahan oleh
pimpinan musik dan mengingatkan akan semua kesiapan yang nantinya akan menjadi
kewajiban pada saat pementasan berlangsung. Baik, itu jalan masuknya, penataan
tempat pemain, properti, dan penempatan mikrofon. Apabila terjadi sedikit saja
System misalnya, pengaturan tata suara harus sesuai, artinya sedapat mungkin
nyaman terhindar dari gangguan suara yang tidak diinginkan (noise). Tahapan ini
4.2.2.3.2 Pembukaan
pandu oleh Master of Ceremony (MC) atau biasa disebut Pembawa Acara dari panitia
acara. Seorang pembawa acara membuka dengan salam. Kemudian disambung oleh
panitia, barulah setelah itu waktunya dimulai pertunjukan dari The Concerto.
Berbeda ketika The Concerto berada didalam rumah ibadah (gereja), sesuai
dengan tata cara ibadah di gereja The Concerto mengisi sesuai dengan urutan
sembayang. Sesuai dengan pujian-pujian dan lagu-lagu rohani yang sudah urut
Penampilan inti itu sendiri dari penampilan The Concerto adalah bisa dibagi
menjadi dua bagian. Bagian pertama penampilan sebagai pengisi acara diluaran
seperti pertemuan, pengisi acara lingkup universitas. Lagu yang disajikan seperti lagu
mars universitas, lagu pop, dan lagu – lagu yang sifatnya menghibur.
menampilkan lagu rohani gereja seperti contohnya lagu Kidung Pujian yang di
43
Pertunjukan inti
(Foto 4: Herlin Agustina, Agustus 2012)
4.2.2.3.4 Penutupan
Kegiatan terakir dari penampilan The Concerto biasanya di akiri dengan suatu
lagu pamungkas yang bertema dengan acara tersebut. Misal dalam acara natal akan
ada lagu Jinggel Bell, dan lagu yang sifatnya menghibur sesuai tema sehingga sangat
memberi kesan sebagai penampilan pertunjukan yang sangat memiliki fungsi dengan
baik. Sehingga diakir pertunjukan penonton selalu terkesan waulaupun acara selesai.
44
4.2.2.4. Pemain
Concerto terdiri dari beberapa pemain yaitu,: (1) pemain keyboard, (2) pemain violin,
(3) pemain viola, (4) pemain cello, (5) pemain clarinet. Penataan tempat pemain
dipanggung sudah diseting sesuai dengan yang telah digambarkan diatas. Untuk
kostum yang digunakan dalam setiap pementasan The Concerto sendiri umumnya
memakai setelan jas yang dipadu dengan dasi, untuk perihal isian acara yang bertema
4.2.2.5. Penonton
bagian. (1) penonton yang pada saat pertunjukan umum, misalnya dalam pertunjukan
The Concerto mengisi acara disebuah mall di Semarang yang bertema semarak hari
raya Natal pada setiap bulan Desember. (2) penonton yang berada didalam gereja,
yang ini sifatnya bukan berfungsi sebagai penonton murni melainkan sebagai orang
yang sedang bersembayang di gereja yang pada saat bersembayang dalam pujian
selalu memainkan lagu–lagu Concerto, ataupun klasik. Tetapi The Concerto sendiri
dibawakan. Dan sesuai dengan tempat dimana pertunjukan akan dipentaskan. Namun,
penyajian ini bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu: lagu rohani untuk isian saat
berada di gereja dan lagu campuran. Sebagai contoh lagu Kidung Pujian, lagu ini di
mainkan pada saat digereja. Lagu ini berisi pujian–pujian yang dipersembahkan untuk
Tuhan supaya semua orang mendapatkan berkah. Dan satu contoh lagu klasik Minuet.
Aransemen lagu ini menggunakan format trio gesek akan tetapi dimainkan
oleh banyak pemain dalam setiap divisi gesek, baik itu violin, viola, cello.
46
47
48
Tata suara pertunjukan musik The Concerto tidak kalah penting dengan
peralatan lainnya. Tata suara sangat berpengaruh pada kualitas suatu pertunjukan.
Pada dasarnya unsur yang cukup penting dalam suatu pertunjukan musik adalah suara
atau bunyi. Pertunjukan musik ini sangat tergantung pada elemen tata suara (Sound
system) karena semua peralatan musiknya memerlukan kontribusi tata suara tersebut,
sehingga peranan sound system sangat penting. Tata suara yang baik dan berkualitas
Menurut pimpinan music The Concerto, sound system yang berkualitas sangat
a). Tingkat ketrampilan (Skill) dari pemainnya, semakin tinggi skill seseorang
b). Tingkat ketrampilan (skill) dari operator, teknisi, dalam hal ini menyangkut
c). Koordinasi yang baik antara musisi dan operator tata suara.
Untuk sound system sendiri biasanya dalam pertunjukan The Concerto sudah siap
Untuk tata lampu sendiri disetiap pertunjukan The Concerto sendiri semua
tata lampu sudah disediakan oleh pihak panitia acara. Dalam beberapa lagu yang
tersendiri. Sehingga penonton akan lebih bisa memahami maksud dari lagu yang telah
dibawakan.
didalam setiap pertunjukannya. Menurut Lita (pemain violin), tata rias dalam setiap
pertunjukan sangat diperlukan sekali. Fungsinya agar penonton yang melihat kita
dalam keadaan yang segar dan tidak terlihat pucat, karena bukan hanya bermain saja
akan tetapi kita juga mesti akan dilihat oleh banyak orang.
Disetiap tempat pertunjukan tidak semua tempat tersedia alat rias dan ruang
rias sendiri, jadi para pemain sudah tentu membawa alat rias dan melakukan rias
Dalam tata busana The Concerto sendiri seringkali kerap memakai setelan
resmi baik itu jas, maupun baju yang berformat sama. Misalnya baju hitam panjang
yang dipadukan dengan aksesoris batik, untuk para pemain laki–laki setelan jas biasa
50
ditambah dengan dasi . Untuk para pemain perempuan biasa memakai gaun sesuai
dengan model yang simpel dan nyaman, supaya tidak membebani mereka ketika
berada dipanggung.
4..2.2.8.1. Keyboard
Pemain keyboard Koh Iwan, paling kiri pada saat pertunjukan di salah satu mall di Semarang
sendiri biasanya memakai dua buah keyboard. Satu berfungsi untuk pengiring dan
satu lagi berfungsi sebagai melodi. Keybord memiliki jangkauan nada yang paling
jauh dan luas, sehingga keyboard sangat berfungsi sekali ketika memainkan lagu
yang dibarengi dengan vocal. Keyboard ini sendiri dipegang oleh Koh Iwan sebagai
Iwan selalu sebagai pemberi aba – aba pertama dan akir pada setiap sajian lagu yang
4.2.2.8.2 Violin
Lita pemain violin pada saat sebelum memulai latihan bersama The Concerto
(Foto 7: Doddy Triyono, Agustus 2012)
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan
interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga
biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada
yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam
keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada
kunci G. Salah satu pemegang violin sendiri di The Concerto ini adalah Anenji Lita
Wuriyanti atau biasa dipanggil dengan Lita (27tahun). Bergabung di grup The
Concerto sejak tahun 2008. Violin di grup The Concerto sendiri dalam komposisi
lagu yang dibawakan berperan sebagai melodi sekalipun bukan melodi pokok, akan
tetapi biasanya selalu menjadi melodi inti pada sebagian lagu–lagu yang dibawakan.
52
4.2.2.8.3 Viola
Viola tampak paling kanan sendiri, di mainkan oleh Yohanes Iwan saat latihan
(Foto 8: Doddy Triyono, Agustus 2012)
Pada dasarnya viola sama juga dengan violin, baik itu cara menggeseknya dan
juga teknik–teknik yang dipakai dalam memainkannya. Cuman yang berbeda adalah
ukurannya, dia berukuran lebih besar dari pada violin. Sehingga suara yang dihasilkan
viola cenderung high middle dan low, soundnya besar dan bulat. Viola juga memiliki
empat senar (C-G-D-A). Viola termasuk yang bernada rendah, kebanyakan fungsi
dari viola sendiri dalam partitur lagu di grup The Concerto sendiri sendiri adalah
sebagai pengiring. Dalam partitur viola berkunci C. Nada terendah dalam viola adalah
4.2.2.8.4 Cello
Nama cello adalah singkatan dari kata dalam bahasa Italia violoncello, yang
berarti "violone kecil". Violone adalah sebuah instrumen yang kuno, sebuah viol
besar, yang mirip dengan bass modern. Violoncello, yang hampir selalu disingkat
menjadi cello (pengucapan dalam bahasa Indonesia sama, yaitu célô/sélô, adalah
sebuah alat musik gesek dan anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan
cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi: sebagai
instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara
orkestra modern.
Cello paling erat terkait dengan musik klasik Eropa. Ia adalah bagian dari
orkestra standar dan memberikan suara bas dalam sebuah kuartet gesek, serta bagian
dari banyak kelompok musik kamar. Sejumlah besar concerto dan sonata telah
digubah untuknya. Alat musik ini kurang lazim dalam musik pop, namun kadang-
Ukuran cello lebih besar daripada biola atau viola namun lebih kecil daripada
bass. Seperti anggota-anggota lainnya dari keluarga biola, cello mempunyai empat
dan C (A3, D3, G2, dan C2 dalam notasi tala ilmiah). Ia seperti viola namun satu
oktaf lebih rendah, dan satu seperlima oktaf lebih rendah daripada biola. Cello
dimainkan dalam posisi berdiri di antara kedua kaki si pemusik yang duduk, dan
ditegakkan pada sepotong metal yang disebut endpin atau sering disebut stoper. Si
54
grup The Concerto sendiri cello dimainkan oleh vikar (28 tahun), bergabung di The
4.2.2.8.5 Klarinet
dari penambahan akhiran "-et" yang berarti "kecil" pada kata Itali "clarino" yang
satu reed.Klarinet merupakan keluarga instrumen terbesar, dengan ukuran dan pitch
55
yang berbeda-beda. Kata klarinet umumnya merujuk pada soprano klarinet B♭, yang
Di grup The Concerto sendiri instrument klarinet ini dipegang oleh Nuraini Kurnia
Putri biasa disapa Nia (25tahun), bergabung bersama The Concerto mulai tahun 2009.
dengan garis besar seni pertunjukann menurut Bagus Susetyo (2007:47) memiliki tiga
fungsi, yaitu: (1) sebagai sarana ritual ; (2) sebagai ungkapan pribadi yang pada
Hartati (42 tahun) memahami dan mengetahui bahwa petunjukan The Concerto
sendiri memang sangat berperan dalam penyajian musik ketika berada didalam
gereja. Perannya sendiri lebih terasa ketika grup ini memainkan lagu yang dibarengi
bersembahyang didalam gereja. Dengan musik The Concerto tidak sama sekali
mengurangi nikmat dalam pujian terhadap Tuhan, akan tetapi malah menambah
pujian ini lebih mudah dicerna dan jemaat lebih bisa bernyanyi bersama pada saat
Lagu–lagu yang dibawakan juga sangat familiar ditelinga ketika semua orang
ikut bersenandung. Ini tentunya bisa memacu dan membuat dirinya lebih bisa
khalayak umum pada saat menonton pertunjukan The Concerto. Bagi Ibu Evelin atau
cik Lin (30 tahun) dia mengetahui tentang grup musik The Concerto dan lagu–lagu
yang dibawakan menarik, alat musik yang dimainkan juga beragam. Motifasinya
tambahan pengetahuan tentang musik. Karena hiburan ini memang gratis, sempat
beberapa kali juga sering mengikuti disetiap pertunjukan The Concerto sendiri.
Baik itu acara saat acara di mall Semarang, dan beberapa ditempat lain
sebagai pengisi acara. Pertunjukan The Concerto sangat menghibur, menarik juga
berekspresi serta berapresiasi seni dan ketika dipertontonkan akan menimbulkan rasa
takjub dan senang pada diri penonton. Para pencipta lagu membuat lagu dengan
fenomena disekitarnya yang kemudian diekspresikan melalui bait lagu dan kemudian
ditambah dengan unsur musik maka jadilah sebuah lagu yang indah. Demikia pula
dengan pertunjukan musik The Concerto, para penikmat (penonton) musik The
pertunjukan tersebut dengan merasa senang dan terhibur dengan penampilan para
pemain.
konsep yang ringan diterima baik oleh penonton dan masyakat juga berkolaborasi
dengan jenis musik apapun. Selain itu juga The Concerto sendiri menampilkan
pemain dari segala usia dan dikemas dengan musik yang menarik.
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
bahwa grup musik The Concerto dibentuk sejak Agustus tahun 2005, The Concerto
tercipta karena adanya kerinduan untuk terbentuknya sebuah komunitas musik, maka
dibentuklah The Concerto. Sebagai wadah berlatih musik yang anggotanya heterogen
berasal dari berbagai macam sekolah musik, dan orang umum. Baik yang berusia
anak–anak hingga dewasa, namun grup ini mayoritas personilnya anak–anak. Bentuk
pertunjukan musik The Concerto adalah pertunjukan atau permainan alat musik yang
dimainkan secara bersama (ansambel) yang terdiri dari keyboard, violin, viola, cello,
clarinet, dan beberapa campuran kolaborasi alat musik seperti angklung, dizi, erhu.
musik yang berbeda–beda. Dan keberadaan grup musik The Concerto ini sendiri
bertahan hingga sekarang ini, walaupun di tahun 2000‟an hingga era ini di Semarang
masih banyak bermunculan grup–grup musik dengan format band dengan berbagai
macam aliran. Dengan didukung oleh beberapa unsur, yaitu waktu pertunjukan,
59
60
Grup musik The Concerto sendiri dapat kita simpulkan sebagai bentuk sajian
musik ansambel, karena bentuk penyajian dari musik The Concerto ini adalah
penyajiannya atau bisa dibilang dalam kelompok dengan menggunakan alat musik
tertentu. Ansambel grup musik The Concerto sendiri dapat dikategorikan sebagai
ansambel musik campuran, karena alat musik yang digunakan dalam setiap penyajian
The Concerto menggunakan alat–alat seperti ; alat musik gesek, dibagi menjadi
violin, viola, cello, dan alat musik tiup klarinet. Juga disertai alat musik tradisi seperti
angklung, alat musik Cina: erhu, dizi atau suling cina. Dalam waktu penyajiannya
Pertunjukan The Concerto ini di gelar dalam pementasan di gereja, baik di kota
maupun dilingkup kabupaten Semarang, sebagai pengisi acara baik seperti mall di
berlangsung kurang lebih 2-3 jam. Urutan penyajian musik The Concerto dibagi
menjadi empat tahap yaitu: persiapan, pembukaan, pertunjukan inti, dan penutup.
Fungsi dari pertunjukan musik The Concerto sendiri adalah, pertama sebagai
sarana ritual. Pertunjukan musik ini sendiri berperan dalam iringan musik pujian para
jemaat ketika berdoa dalam nyanyian persembahan kepada Tuhan di dalam gereja.
Kedua, sebagai sarana hiburan pribadi. Pertunjukan musik ini pada sebagian besar
melihatnya dan membuat menarik bagi yang menontonnya. Karena gratis, dan konsep
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan estetika dan berekspresi serta berapresiasi seni,
dan ketika dipertontonkan akan menimbulkan rasa takjub dan senang pada diri
penonton.
5.2. SARAN
berikut:
Grup musik The Concerto adalah salah satu musik ansambel di kota
Semarang yang sedang berkembang pesat, tapi masih banyak masyarakat umum di
Kabupaten belum mengetahui, jadi harus lebih banyak pertunjukan lagi di daerah-
daerah di Semarang.
Mungkin grup musik The Concerto bisa juga untuk menambahkan lagu-lagu
daerah, khususnya lagu-lagu di Jawa Tengah. Selama ini belum pernah dibawakan
dan dengan konsep atau event yang mengusung tentang tema-tema budaya Jawa,
Alangkah baiknya gup musik The Concerto bisa dipertahankan tetapi dengan
Karena konsep pertunjukan musik ini sendiri sangat menarik, dan banyak dari
62
masyarakat yang menyukainya. Karena keunikannya, baik itu dari segi pemainnya
yang heterogen dari anak–anak sampai dewasa. Dari segi alat musiknya yang terdiri
dari alat musik gesek, tiup, yang digabung dengan alat tradisi seperti angklung, dizi,
erhu. Dari lagunya, lagu yang dibawakan sangat variatif dan tentu mesti berbeda
semakin maju pada saat ini, musik ansambel yang seperti ini perlu dipertahankan.
Untuk pemerintah daerah, kota, dan propinsi di Semarang semoga lebih bisa
bijak dalam memperhatihan tentang bentuk dan fungsi pertunjukan musik baik itu
berupa musik ansambel, maupun bentuk musik lainnya yang ada di Semarang.
Dewasa ini peran pemerintah masih sangat kurang, pemerintah sepertinya hanya
melihat hasil, bukan dukungan atas prosesnya. Secara tidak langsung perkembangan
musik seperti ini di Semarang memiliki peran dan fungsi. Semoga kedepan bisa
menjadi wadah untuk generasi muda bermain musik yang sangat baik dan sebuah
pertunjukan yang menjadi satu tujuan keakraban, kerjasama, dan wawasan bagi
A . Yudana Basuki. 1996. Kerajinan Tangan dan Kesenian Seni Musik. Surakarta :
Cahaya Ilmu.
Bastomi, Suwaji. 1992. Seni dan Budaya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Dyah Purwani Setianingsih dkk. 2004. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta :
Erlangga.
Jamalus. 1982. Musik 4 Untuk SPG Kelas II. Jakarta : C.V. Titik Terang
______. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Dirjen Dikti
Depdikbud.
Kurniawan, Arif. 2010. Skripsi. Bentuk Pertunjukan Dan Fungsi Musik Tarling
Press.
Muttaqin, Moh. dan Kustap, 2008. Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK, Jakarta :
63
64
RemajaRosdakarya.
Prier, Karl Edmundo, 1991, Sejarah Musik Volume 3, Yogyakarta : Pusat Musik
Liturgi.
Rahayu, Iin Tri & Ardani, Tristiadi Ardi. 2004. Observasi & Wawancara. Malang :
Baru Media.
Randel Don Michael. 1999. The Harvard Corcise Dictionary of Music and
Fungsi Seni.
Press.
Glosarium
Ansambel. Keloompok kegiatan seni musik Violoncello. Lebih dikenal dengan cello,
dengan jenis kegiatan seperti yang yaitu alat gesek keluarga biola. Bernada
tercamtum dalamsebutannya. Biasany tampil rendah,dimainkan dalam keadaan duduk dan
sebagai hasil kerjasama peserta, dibawah mengapit alat ini dengan dua kaki. Ditala
pimpinan seorang pelatih. Misalnya, dalam nada C-G-d-a dimainkan dengan
ansambel tari dan nyanyi, ansambel tiup, paranada F.
ansambel gesek.
Woodwind. Alat-alat tiup kayu (yang tdak
Biola, Violin. Alat musik gesek selalu terbuat dari kayu) seperti klarinet,
terkecildalam orkes. Berdawai empat, ditala flute, ataupun hobo.
dalam nada g-d‟-a‟-e”. Not-notnya
berwilayah tinggi dengan paranada berkunci Crescendo. Semakin keras
G. De crescendo. Menjadi
Concerto. Pada abad ke-17 dan 18 lembut
merupakan komposisi musik untuk orkes
besar, yang menyempatkan sebuah
kelompok kecil untuk tampil khusus
didalamnya. Pada abad ke-20 peran tersebut
lebih umum dipegang pemain tunggal.
Conductor. Dirigen
p (piano). Lembut
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87