Anda di halaman 1dari 50

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL

DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN

KARYA AGNES DAVONAR

PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH

JUNIA FRANSISKA

NIM : 1607061289

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSADA


KHATULISTIWA SINTANG

TAHUN 2020

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Junia Fransiska
NIM : 1607061289
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Analisis Nilai-Nilai Moral Dalam Novel Surat Kecil Untuk
Tuhan Karya Agnes Davonar

Proposal skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah memenuhi syarat untuk
diajukan ke sidang panitia ujian proposal skripsi.

Sintang,...............2020
Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

Gabriel Serani, S.S.,M.Hum Valetinus Ola Beding, S.S.,M.Pd


NIDN : 113088302 NIDN :1109078601

Disetujui Oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Imanuel Sairo Awang, S.Si., M.Pd


NIDN. 1125118502
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan yang maha kuasa atas Barkat Rahmat

dan Karunia-nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk proposal skripsi pada progam studi pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP

Persada Khatulistiwa. Proposal ini berjudul “Analisis Nilai-Nilai Noral Dalam Novel Surat

Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar”. Dalam menyelesaikan penelitian proposal ini,

penulis banyak memperoleh masukan dari banyak pihak. Untuk itu ucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya saya sampaikan kepada:

1. Gabriel Serani, S.S.,M.Hum. selaku dosen pembimbing pertama, karena beliau telah

banyak memberi bimbingan, masukan dan saran dalam menulis proposal ini.

2. Valetinus Ola Beding, S.S.,M.Pd selaku dosen pembimbing kedua, karena beliau telah

banyak memberi bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan proposal ini.

3. Imanuel Sairo Awang, S.Si.,M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang telah memberi kemudahan dalam menyetujui pengajuan proposal.

4. Didin Syafudin, S.P,M,Si selaku ketua Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Persada Khatulistiwa Sintang, yang telah memotivasi peneliti untuk

menyelesaikan tugas akhir.

5. Dr. Drs .Y.A.T Lukman Liberu. M.Si selaku ketua Badan Pendidikan Karya Bangsa

Sintang yang tidakhenti-hentinya memberikan motivasi dalam pencapaian tujuan

peningkatan kemajuan pendidikan di sektor timir kalimantan barat

6. Sirilus Sirhi, S.TP.,MM. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah membantu

dan membimbing penulis selama perkuliahan

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan

ilmu yang sangat berarti bagi Penulis.

8. Seluruh staf akademik dan adminiterasi di STKIP Persada Khatulistiwa yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam urusan adminiterasi.


9. Orang tuaku, tercinta serta keluarga besar ku yang selalu memberikan dukungan

moral maupun material kepada penulis dalam menyelesaikan studi akhir.

10. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dalam penelitian

khususnya kelas D7 PGSD yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

penelitian proposal ini.

Penelitian ini telah mengupayakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat membangun, peneliti harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata peneliti berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sintang,.....................2020

Penulis

Junia fransiska

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Fokus Penelitian

C. Pertanyaan Penelitian

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Definisi istilah

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

B. Kerangka Berpikir

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

B. Metode dan Bebtuk penelitian

C. Data dan Sumber Data Penelitian

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

E. Keabsahan Data

F. Teknik Analisis Data

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra merupakan ekspresi seseorang untuk mengungkapkan gagasannya

melalui tulisan tercipta untuk dinikmati, dipakai, dan dimanfaatkan oleh masyarakat,

dengan begitu karya sastra dapat dinikmati dan dimanfaatkan. Karya sastra

merupakan media untuk mengungkapkan pikiran-pikiran pengarang. Oleh karena itu,

dalam setiap karya sastra yang dibaca atau dilihat pasti mengandung nilai-nilai

pendidikan yang dapat dijadikan pengetahuan dalam pembelajaran. Karya sastra

memiliki manfaat bagi pembacanya. Menurut Wellek dan Warren (1989, hal. 25)

fungsi karya sastra adalah dulce utile, yang berarti bahwa Indah dan berguna.

Keindahan dalam karya sastra dapat menyenangkan pembaca, menyenangkan dalam

arti dapat memberi hiburan kepada pemilik dari segi bahasa, cara penyajian, jalan

cerita, atau penyelesaian persoalan. Bermanfaat dalam arti karya sastra dapat diambil

pengetahuan dan tidak terlepas dari ajaran-ajaran moralnya.

Karya Sastra adalah salah satu karya seni yang menewarkan nilai moral

kepada pembacanya. Menurut [CITATION And17 \p 1 \l 1057 ] Karya sastra adalah

bentuk kreativitas dalam bahasa yang berisi sederetan pengalaman batin dan imajinasi

yang berasal dari penghayatan atas realitas- non realitas sastrawannya. Karya sastra

yang diciptakan oleh pengarang disampaikan kepada pembaca melalui karya fiksi

tentunya sangat berguna dan bermanfaat. Penyampaian moral dalam karya sastra oleh

pengarang dapat dilakukan melalui aktivitas tokoh ataupun penutur langsung

pengarang. Dalam penuturan langsung, pengarang memberikan penjelasan tentang hal

yang baik ataupun hal yang tidak baik secara langsung. Penyampaian moral melalui

aktivitas tokoh, biasanya disampaikan lewat dialog, tingkah laku dan pikiran tokoh

yang terdapat dalam cerita tersebut.


Karya sastra terbagi menjadi tiga genre, salah satunya adalah prosa. Prosa

adalah bentuk karya sastra yang berbentuk karangan bebas yang tidak terkait aturan

(lama) yang mengisahkan suatu sejarah dan peristiwa. Menurut isinya prosa dibagi

menjadi dua yaitu prosa fiksi dan prosa non-fiksi. Pernyataan diatas sesuai dengan

pendapat [CITATION Bur12 \p 9 \l 1057 ] bahwa Novel merupakan dua bentuk karya

sastra yang sekaligus disebut fiksi. Dalam perkembangannya kemudian novel

dianggap bersinonim dengan fiksi. Menurut [CITATION And17 \p 14 \l 1057 ] Jenis karya

Sastra dibagi menjadi dua yaitu Sastra Imajinatif dan Non-Imajinatif.

Pengkajian karya sastra dapat dilakukan dengan cara membaca setiap karya

sastra yang ingin dikaji terlebih dahulu. Dengan demikian pembaca tidak hanya

menikmati isi novel tetapi juga mengetahui moral yang terdapat dalam sebuah novel

tentunya akan bermanfaat bagi pembaca. Moral yang ditampilkan dalam novel ini

berkaitan banyak dengan persoalan hubungan manusia dengan manusia, misalnya

nilai kasih sayang antara orang tua dengan anak. Novel ini juga menampilkan

persoalan hidup antara hubungan manusia dengan Tuhan, namun tidak sebanyak

hubungan manusia dengan manusia. Menurut [CITATION DrM13 \p 2 \l 1057 ]

pengkajian sastra adalah menkaji karya sastra secara mendalam dengan menggunakan

teori sastra dan teknik analisis sastra yang tepat. Mengkaji sastra berarti menelaah

karya sastra dengan menganalisis dan membahas data-data yan berupa kutipan

kalimat atau paragraf yang mengandung masalah atau topik yang hendak kita jawab

atau uraikan.

Pemilihan Novel Surat Kecil untuk Tuhan sebagai bahan penelitian karena

cerita ini banyak menampilkan persoalan hidup dan kehidupan yang menarik serta

terdapat banyak nilai moral yang sangat bermanfaat bagi pembaca. Cerita remaja yang

menampilkan berbagai aspek kehidupan dan permasalahan yang disampaikan


dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami, dengan demikian akan

mempermudah pembaca untuk menemukan nilai moral yang dimaksud. Novel Surat

Kecil untuk Tuhan adalah sebuah buku yang diangkat dari kisah nyata tentang

perjuangan seorang gadis remaja bernama Gitta Sesa Wanda Cantika atau yang disapa

Keke yaitu seorang gadis remaja cantik, pintar dan merupakan mantan artis penyanyi

cilik berusia 13 tahun.yang menderita kanker jaringan lunak pertama kali

diIndonesia. Kanker tersebut menyerang wajahnya,sehingga merusak wajah

cantiknya. Dokterpun mengatakan jika hidupnya hanya tinggal beberapa bulan saja.

Mendengar vonis tersebut Ayah Keke tidak menyerah, ia berjuang agar Keke dapat

lepas dari vonis kematian. Perjuangan sang Ayah menyelamatkan putrinya begitu

mengharukan, Keke yang menyadari hidupnya akan berakhir kemudian menulis Surat

Kecil untuk Tuhan dan cerita yang ringan sehingga disukai masyarakat pembaca

terutama para remaja. Kisah perjuangan Keke sempat diulas dalam Kick Andy,

sebelum buku ini diterbitkan secara online dan dibaca lebih dari 350.000 pengunjung.

Karena banyaknya pembaca yang terinspirasi oleh kisah buku ini dicetak secara luas

dan terjual lebih dari 30.000 Copy dalam waktu dua bulan dan diterbitkan di Taiwan

mencetak sukses yang sama.

Dengan demikain alasan peneliti memilih novel Surat Kecil untuk Tuhan

sebagai objek kajian karena novel tersebut memiliki keistimewaan tersendiri bagi

penulis dan pembacanya. Selain mejadi novel Best Seller dan mendapat beberapa

penghargaan diantaranya yaitu BOX OFFICE pada tahun 2012 karena novel ini telah

di Filmkan. Karya sastra memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda begitu pula

dengan novel ini dimana pengarang menyungguhkan tema yang tidak biasa dan luar

biasa. Sehingga peneliti tertarik untuk membaca lebih mendalam dan menguraikan isi

novel untuk menemukan dan mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam novel
Surat Kecil untuk Tuhan. Dalam penelitaian yang berjudul “Analisis Nilai-nilai

moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar”. Pemilihan novel

ini sebagai bahan penelitian juga merupakan hal yang tepat untuk menyampaikan

informasi tentang moral kepada pembaca. Serta Novel ini dapat dijadikan contoh bagi

semua orang untuk bersikap, bergaul dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan masalah umum

dalam penelitian ini yaitu “ Bagaimanakah analisis nilai-nilai moral dalam Novel

Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar ?”.Oleh karena luasnya cakupan dari

permasalahan di atas, maka difokus permasalahan pada proposal penelitian ini yaitu:

1. Apa saja unsur intrinsik/ekstrinsik dalam “Novel Surat Kecil untuk Tuhan”

karya Agnes Davonar ?

2. Apa saja nilai-nilai moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes

Davonar ?

3. Bagaimanakah relevansi nilai-nilai moral dalam Novel Surat Kecil untuk

Tuhan bagi Pendidikan Penguatan Karakter di Sekolah Dasar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian di atas dapat dirumuskan tujuan umum

penelitian ini yaitu :

1. Mejelaskan unsur intrinsik/ekstinsik dalam novel surat kecil untuk tuhan karya

Agnes Davonar

2. Mengungkapkan dan menjelaskan nilai moral dalam novel surat kecil untuk tuhan

karya Agnes Davonar


3. Mendeskripsikan relevansi nilai moral dalam novel surat kecil untuk tuhan bagi

penguatan karakter di sekolah dasar

D. Manfaat penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian karya sastra Indonesia

terutama karya-karya yang mengangkat tema nilai-nilai moral.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, antara lain:

a. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagisiswa.

Nilai-nilai moral yang ada didalam novel diharapkan dapat menjadi

motivasi mental dan prilaku siswa. Materi ajar menggunakan novel Surat

Kecil untuk Tuhan juga diharapakan dapat memotivasi siswa dalam belajar

khusunya dalam pembelajaran sastra.

b. Bagi guru

Nilai-nilai moral dalam Novel dapat digunakan sebagai bahan ajar

disekolah.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menjadi jawaban dari masalah yang di rumuskan.

Selain itu, dengan selesainya penelitian ini diharapkan dapat menjadi

motivasi bagi peneliti untuk semakin aktif menyumbangkan hasil karya

bagi dunia sastra dan pendidikan.


d. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini bagi pembaca diharapkan lebih memahami isi Novel

Surat Kecil untuk Tuhan dan mengambil manfaat darinya. Selain itu,

diharapkan pembaca semakin jeli dalam memilih bahan bacaan (khususnya

Novel) dan menambah pengetahuan tentang pemehaman nilai-nilai moral

serta dapat memilih bacaan yang dapat membina watak diri pribadi.

e. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi maupun bahan

pijakan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dan

untuk menambah wawasan tentang realitas hidup terhadap nilai-nilai

moral.

f. Bagi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi perpustakaan dan sebagai

bacaan bagi rekan-rekan mahasiswa program studi pendidikan guru

sekolah dasar guna penelitian sejenis dan selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Variabel Penelitian

Veriabel penelitan adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian (Arikunto 2001:96) veriabel dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal.

Nawawi (2012:45) mengatakan bahwa variabel tunggal adalah variabel yang

hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor- faktor

yang ada dalam setiap gejala termaksud veriabel tersebut. Variabel dalam

penelitian ini yaitu nilai-nilai moral pada novel Surat Kecil untuk Tuhan karya

Agnes Davonar.
2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakn bagian yang mendefinisikan sebuah konsep

atau variabel agar dapat diukur, dengan cara dapat melihat dengan dimensi

(indikator) dari suatu konsep atau variabel.

Dari pengertian tersebut definisi nilai-nilai moral pada novel surat kecil untuk

tuhan karya agnes davonar adalah nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam adat dan

budaya suku bangsa kita yang diinternalisasikan terhadap generasi bangsa melalui

pendidikan karakter.

1. Nilai moral

2. Novel

3. Pendidikan Penguatan Karakter


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Novel

1. Hakikat Novel

Menurut KBBI Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung

rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat pelaku. Tambahkan definisi dari Kamus Sastra.

Menurut [CITATION Bur12 \p 9 \l 1057 ] Novel (yang dalam bahasa Inggris:

novel ) dan cerita pendek ( disingkat: Cerpen. dalam bahasa Inggris: Short Story)

merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut Fiksi. Bahkan dalam

pengembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi.

Dengan demikian, pengertian fiksi seperti yang dikemukakan diatas, juga berlaku

untuk novel. Sebutan novel dalam bahasa inggris- dan inilah yang masuk ke

Indonesia- berasal dari bahasa Itali novella (yang dalam bahasa Jerman: novelle).

Secara harfiah novella berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’, dan kemudian

diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa’.

Menurut [CITATION Pri12 \p 124 \l 1057 ] kata novel berasal dari bahasa Latin

novellus. Kata novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau New

dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena bentuk novel adalah bentuk karya

sastra yang datang kemudian dibentuk karya sastra lainnya, yaitu puisi dan drama.

Jadi pada hakikatnya novel adalah cerita, karena fungsi novel adalah bercerita

aspek terpenting novel adalah penyampaian cerita.


Novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai

budaya sosial, moral, dan pendidikan. Novel mempunyai ciri bergantung pada

tokoh, menyajikan lebih dari satu impresi, menyajikan lebih dari satu efek,

menyajikan lebih dari satu emosi. Nurgiyantoro dalam Gumiati (2013: 18)

menyatakan , novel merupakan karya yang bersifat realistis dan mengandung nilai

psikologi yang mendalam, sehingga novel dapat berkembang dari sejarah, surat-

surat, bentk-bentuk non-fiksi atau dokumen-dokumen.

Dari pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa novel adalah fiksi yang

merupakan sebuah karya sastra baru.--> Definisi usahakan lebih komprehensif:….

2. Ciri-ciri Novel

Ciri-ciri novel sebagai berikut : Referensi????

a. Karya sastra berjenis narasi

b. Berbentuk prosa

c. Barsifat realistis

d. Karya sastra berfungsi sebagai tempat menuangkan pikiran pengarang sebagai

reaksinya atas keadaan sekitarnya

e. Bentuknya lebih panjang dari karya fiksi lainya

f. Alur ceritanya cukup kompleks

Nurgiyantoro (2013:11) mengatakan bahwa sebuah novel memiliki ciri-ciri

sebagai berikut.

a. Cendrung menampilkan karangan bentuk narasi

b. Mengambarkan kehidupan lahir dan batin

c. Dapat berupa kisah nyaa atau khayalan

d. Struktur utamannya: plot, penokohan, dan peristiwa yang penting


e. Terstuktur kronologis

f. Memiliki pengarang (anonim)

g. Dapat menggunakan bahasa sehari-hari maupun bahasa baku

h. Biasanya terbagi dalam bab-bab tertentu

3. Jenis-jenis Novel

Menurut Nurgiyatoro [CITATION Bur12 \p 16 \l 1057 ] novel dibagi menjadi dua

kategori yaitu novel serius dan novel populer.

a. Novel serius

Novel serius tidak bersifat mengabdi kepada selera pembaca, dan

memang pembaca novel jenis ini tidak (mungkin) banyak. Hal tersebut tidak

perlu dirisaukan benar ( walau tentu saja hal itu memperhatinkan). Dengan

sedikit pembaca pun tidak apa asalkan mereka memang berminat.

b. Novel populer

Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan banyak

pengemarnya, khususnya pembaca dikalangan remaja. Ia menampilkan

masalah-masalah yang aktual dan selalu menzaman, namun hanya sampai

permukaan. Novel tidak menampilkan permasalah kehidupan secara lebih

intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan.

Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita, novel dibagi menjadi dua jenis

yaitu:

a. Novel fiksi adalah adalah novel yang tidak ada kejadianya didunia atau tidak

pernah terjadi novel ini hanyalah karangan atau fiktif belaka dari

pengarangnya juga sebuah khayalan atau imajinasi penulisnya.

b. Novel non-fiksi merupakan jenis novel yang benar-benar terjadi atau nyata

serta pernah ada dan ilmiah.


Jenis novel berdasarkan genre cerita yaitu:

a. Novel romantis dimana ceritanya mengambarkan tentang kisah percintaan

b. Novel horor novel ini critanya menggambarkan tentang suatu kisah yang

menyeramkan, membuat pembaca merasa tegang dan berdebar-debar

biasanya cerita dalam novel ini berkaitan dengan alam gaib atau mahluk gaib.

c. Novel misteri novel ini ceritanya mengambarkan kisah-kisah atau cerita

penuh misteri yang biasanya ceritanya menimbulkan teka-teki dan penasaran

pembacanya.

d. Novel komedi berisikan tentang sebuah cerita yang mengandung unsur

harmonis atau kelucuan.

e. Novel inspiratif berisi tentang cerita yang memberikan inspirasi kepada

pembacanya tema yang disungguhkan beranekaragam seperti tentang

ekonomi, pendidikan, kehidupan yang serba perjuangan, kekurangan,

persahabatan.

4. Unsur-unsur Novel

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.

Unsur-unsur ini yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra unsur

intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta

membangun cerita. Kepaduan antara unsur intrinsik inilah yang membuat novel

terwujud. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada dari laur karya sastra

itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita atau organisme

karya sastra, namun sendiri tidak ikut menjadi bagian didalamnya.

Nurgiyantoro (2013:30) mengatakan bahwa unsur intrinsik sebuah novel

adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Unsur-

unsur yang dimaksud adalah tema, amanat, alur, latar, sudut oandang, dan
penokohan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan unsur-unsur

intrinsik novel sebagai berikut:

a. Tema

Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan

sumber cerita, secara ederhana tema dapat dipahami sebagai gagasan yang

memikat cerita , mengikat berbagai unsur intrinsik yang membangun cerita

sehungga tampil sebagi sebuah kepanduan yang harmonis. Dalam kaitan ini

tema merupakan dasar pengembangan sebuah cerita. Tema sebagai salah satu

unsur karya sastra, Stanton dalam [CITATION Bur12 \p 67 \l 1057 ] tema dalah “

makna yang dikandung oleh sebuah cerita”.

b. Amanat

Amanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang

melalui cerita. Darmawati (2010:84) mengatakan bahwa “ Amanat merupakan

pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam sebuah cerita”. Pesan

dalam sebuah cerita mencerminkan pandangan hidup pengarang, sebuah cerita

yang mengandung penerapan sikap dan tingkah laku para tokoh yang terdapat

dalam cerita.

c. Alur/plot

Plot merupakan unsur fiksi yang penting, tinjauan stuktural terhadap karya

fiksi pun sering lebih ditekankan pada pembicaraan plot Staton dalam

[CITATION Bur12 \p 113 \l 1057 ] mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang

berisi urutan kajadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara

sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya

peristiwa lain.
Alur/plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan

menjadi 3 bagian yaitu:

a) Alur maju (progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak secara pertahap

berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Alur maju disajikan

secara berurutan dari tahap pekenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap

penampilan masalah dan diakhiri tahap penyelesaian.

b) Alur mundur ( flas back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan

peristiwa yang sedang berlangsung. Alur mundur disusun dengan

mendahulukan pemunculan masalah, konflik dan peleraian.

c) Alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju dan mundur,

susunan penyajian urutan peristiwa dengan puncak ketegangan, kemudian

dilanjutakan dengan perkenalan dan diakhiri dengan penyelesaian.

d. Latar (setting)

Latar (setting) yang disebut juga landasan tumpu, merujuk pada pengertian

tempat, hubungan waktu sejarah dan lingkungan sosial tempat terjadinya

peristiwa-perostiwa yang diceritakan . Abrams dalam [CITATION Bur12 \p 302 \l

1057 ]. Setting merupakan latar belakang yang membantu kjelasan jalan cerita,

setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya.

e. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan salah satu unsur fiksi yang digolongkan

sebagai sarana cerita. Sudut pandang menyaran pada sebuah cerita dikisahkan.

Ia merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai

sarana untuk menyajikan tokoh , tindakan , latar, dan berbagai peristiwa yang

membentuk cerita dalam sebuah karya sastra.


Menurut Abrams dalam [CITATION Bur12 \p 248 \l 1057 ] Sudut pandang

pada hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih

pengarang untuk mengemukan gagasan atau cerita

Sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu:

a) Sudut pandang orang pertama pelaku utama

Pengarang menggunakan pelaku utama sebagai orang pertama. Dalam

sudut pandang tersebut, pengarang menggunakan kata ganti orang

pertama, misalnya aku atau saya.

b) Sudut pandang orang ketiga

Pengarang menggunakan pelaku utama sebagai orang ketiga. Dalam sudut

pandang tersebut, pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga,

misalnya dia, ia, atau nama orang.

c) Sudut pandang serba tahu (impersonal)

Dalam hal ini pengarang seolah-olah tahu banya, serba melihat, serba

mendengar. Pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau

tindak-tanduk tokoh utamanya.

f. Penokohan

Jones dalam [CITATION Bur12 \p 247 \l 1057 ] mengatakan bahwa

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan menggambarkan karakter untuk

prilaku. Pelaku bisa diketahui karakternya dari cara bertindak, ciri fisik,

lingkungan tempat tinggal.

Darmawati (2010:17) mengatakan bahwa dilihat dari watak dan karakternya,

tokoh dapat dibedakan seperti berikut ini:

a) Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang mempunyai watak baik, benar, dan

tidak jahat.

b) Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis yaitu tokoh yang menimbulkan konflik atau masalah

dalam cerita. Biasanya tokoh antagonis mempunyai watak dan prilaku

yang jahat.

c) Tokoh Titagonis

Tokoh protagonis adalah peran penengah yang bertugas menjadi pendamai

atau pengantara protagonis dan antagonis sebagai tokoh orang ketiga.

Menurut [CITATION Pri12 \p 110 \l 1057 ] unsur inrinsik pada prosa fiksi ada

tujuh yaitu sebagai berikut:

a. Tema

Tema disebut juga sebagai ide sentral atau makna sentral suatu cerita.

Tema merupakan jiwa cerita dalam karya fiks.

b. Tokoh dan penokohan

Yang dimaksud dengan tokoh adalah para pelaku atau subjek lirik

dalam karya fiksi.

c. Alur/ plot

Alur adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab-akibat.

d. Gaya (Style)

Istilah gaya diambil dari bahasa Inggris style dalam bahasa latin stillus,

yang mengandung arti lestikal ‘alat untuk menulis’, dalam istilah sastra

gaya mengandung pengertian cara seseorang pengarang

menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang


indah dan harmonis serta mampu menuasakan makna dan suasana

yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca

(Aminuddin,1987).

e. Setting atau latar

Peristiwa dalam prosa fiksi dilatari oleh tempat, waktu dan

situasi tertentu.sebenarnya setting tidak hanya berupa tempat yang

bersifat fisikal semata, tetapi juga setting yang bersifat psikologis.

Setting fisi yang berkaitan dengan tempat, waktu, situasi dan benda-

benda yang berkaitan dengan mahluk hidup yang membuat cerita

menjadi logis, sedangkan setting psikologis, disamping benda, waktu,

tempat dan situasi tersebut mampu membuat cerita menjadi logis juga

mampu menggerakan emosi atau jiwa pembaca.

f. Sudut pandang pengarang/ Point Of View

Seorang pengarang dalam memaparkan ceritanya dapat

memilih sudut pandang tersebut. Pengarang dapat memilih satu atau

lebih narator/pencerita yang bertugas memaparkan ide, peristiwa-

peristiwa dalam prosa fiksi. Secara garis besar,pengarang dapat

memilih pencerita AKUAN atau DIAAN.

g. Suasana

Dalam cerita fiksi terdapat suasana batin dari individu

pengarang. Disamping itu juga terdapat suasana cerita yang

ditimbulkan oleh penataan setting.

Sedangkan Unsur ekstrinsik adalah semua unsur pembentuk novel yang

berasal dari luar. Berikut merupakan unsur ektrinsik novel:


a. Unsur Biografi yang dimaksud merupakan latar belakang penulis, yang

diantaranya meliputi tempat tinggal penulis, keluarga, latar belakang

pendidikan, lingkungan dan sebagainya.

b. Unsur sosial atau kondisi budaya sangat erat kaitannya dengan kondisi

masyarakat ketika novel dibuat. Artinya keadaan sosial turut mempengaruhi

isi dan cerita novel yang meliputi kondisi politik, ideologi masyarakat

sekitar dari penulis.

c. Unsur nilai adalah nilai-nilai yang terkandung dalam novel. Unsur nilai

dalam novel berkaitan dengan nilai yang terkandung dalam novel, bisa

berupa nilai agama, sosial, budaya, moral dalam cerita novel.

Menurut [CITATION Pri12 \p 112 \l 1057 ] unsur ekstrinsik novel dibagi menjadi

tiga yaitu:

a. Latar belakang pengarang

Latar belakang pengarang merupakan semua hal yang terkait dengan

pemahaman dan motivasi penulis.

b. Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan segala hal di masyarakat yang

mempengaruhi alur cerita novel.

c. Nilai yang terdapat dalam novel

Nilai yang terdapat dalam novel merupakan nilai-nilai sebuah novel, seperti

nilai budaya, moral, sosial dan agama.

B. Nilai Moral dalam Karya Sastra

1. Hakikat Nilai

Nilai berasal dari bahasa latin,Valere yang artinya berguna, mampu akan,

berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik,
bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok

orang. Nilai adalah kualitas sesuatu hal yang menjadikan hal itu disukai,

diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat orang menghayatinya

menjadi bermartabat.

Menurut [CITATION Sug18 \p 2 \l 1057 ] Nilai merupakan istilah yang abstrak

yang berbeda pengertian satu dengan yang lainya, akan tetapi nilai sebagai hal

yang abstrak memiliki ciri yang dapat dilihat dari tingkah laku, memiliki kaitan

dengan istilah fakta, tindakan, norma, moral, cita-cita dan keyakinan.

Menurut [CITATION DrT15 \p 335 \l 1057 ]nilai sebagai sesuatu yang indah, hal

itu berhubungan dengan estetika. Lasiyo dalam [ CITATION DrT15 \l 1057 ] nilai

merupakan kesepakatan yang dibuat oleh komunitas tertentu sebagai dasar pijakan

untuk membandingkan dan menghargai sesuatu.

Menurut Bertens (2001:140) menjelaskan pengertian nilai melalui cara

memperbandingkannya dengan fakta.fakta menurutnya adalah sesuatu yang ada

atau berlangsung begitu saja. Menurut Mulyana (dalam Anie,2004: 33) nilai

adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihannya. Definisi ini secara

eksplisit menyertakan proses pertimbangan nilai, tidak hanya sekedar alamat yang

dituju oleh sebuah kata “ Ya” atau “Tidak”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu nilai yang

nyata yang dapat dilihat dari tingkah laku, yang berkaitan dengan tindakan dan

keyakinan Kesimpulan lebih komprehensif

2. Nilai Moral

Moral berasal dari kata Mores yang berarti dalam kehidupan adat-istiadat atau

kebiasaan. Kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai

manusia. Norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan betul salahnya sikap
dan tindakan manusia dilihat dari segi baik- buruknya. Nilai moral bertolak pada

sikap , kelakuan yang dapat dilihat melalui perbuatan. Perbuatan yang dapat

terlihat terpuji dan baik secara lahiriah akan dinilai memiliki nilai.

Secara umum moral menyaran pada pengertian (ajaran tentang) baik-buruk

yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya;

ahlak, budi pekerti, susila (KBBI,1994). Menurut [CITATION Bur12 \p 320 \l 1057 ]

Moral, seperti halnya tema, dilihat dari segi khotomi bentuk isi karya sastra

merupakan unsur isi. Ia merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah

karya.

Menurut [ CITATION Fra06 \l 1057 ] Nilai moral adalah tolak ukur untuk

menentukan tingkah laku dan perbuatan yang dimaksud disini adalah tingkah laku

dan perbuatan manusia itu sendiri. Bagaimana manusia bersikap baik atau buruk,

dan benar atau salah terhadap masyarakat. Sikap baik atau buruk manusia dapat

dilakukan dengan melihat moral manusia itu sendiri. Moral sangat penting bagi

kehidupan manusia untuk bergaul dengan lingkungan sekitar.

Menurut Lickona dalam [ CITATION DrS18 \l 1057 ] terdapat dua macam nilai

dalam kehidupan, yakni nilai moral dan nilai non-moral. Nilai moral selanjutnya

dapat dikelompokan menjadi nilai moral universal dan nilai moral non-universal.

Penjelasan terhadap nilai-nilai dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Nilai moral. Nilai-nilai moral ini adalah hal-hal kebaikan yang harus

dilakukan dalam kehidupan, seperti kejujuran, tenggung jawab, keadilan,

menepati janji, membayar berbagai tagihan, mengasuh anak, berlaku adil

dalam bergaul bermasyarakat. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan nilai

moral ini dalam kehidupan.


2. Nilai non- moral, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang karena ia

menyukainya, memberi nilai tertentu kepada pelakunya, apa yang dilakukan

itu bukanlah kewajiban dan sesuatu itu tidak harus dilakukan oleh orang lain.

Contohnya: seseorang secara personal memiliki nilai ketika mendengar musik

klasik, misalnya jiwa menjadi tenang, gembira, bersemangat berkerja, dan

lain-lain : contoh lain misalnya seseorang mendapatkan nilai tertentu ketika

membaca sebuah novel. Aktivitas yang dilakukan itu bukan merupakan

kewajiban tetapi dengan melakukan hal yang disenangi itu ia akan dapat

sesuatu nilai bagi dirinya.

3. Nilai moral universal, niali moral universal ini berlaku pada semua manusia

tanpa dibatasi oleh agama, suku, ras, dan negara. Kita semua memiliki hak dan

kewajiban untuk menerapkan nilai moral universal ini.

4. Nilai moral non-universal, nilai ini tidak membawa tuntutan yang bersifat

universal. Yang termaksud nilai-nilai moral non-universal adalah kewajiban

yang berlaku bagi orang-orang tertentu secara khusus,misalnya penganut

agama tertentu, yang begi para penganutnya merupakan tuntutan atau

kewajiban yang sangat penting sementara hal itu tidak sama bagi penganut

agama lainnya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai moral adalah

tolak ukur baik-buruknya sikap dan tingkah laku manusia.


3. Nilai Moral dalam Karya Sastra

Nilai moral adalah tolak ukur untuk menentukan tingkah laku dan perbuatan

yang dimaksud disini adalah tingkah laku dan perbuatan manusia itu sendiri.

Bagaimana manusia bersikap baik atau buruk, dan benar atau salah terhadap

masyarakat. Sikap baik atau buruk manusia dapat dilakukan dengan melihat moral

manusia itu sendiri. Moral sangat penting bagi kehidupan manusia untuk bergaul

dengan lingkungan sekitar.

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang

yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah

yang ingin disampaikan kepada pembaca. Moral dalam cerita, menurut Kenny

dalam [CITATION Bur12 \p 321 \l 1057 ], biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran

yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat

diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia

merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagi hal

yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku dan

sopan santun pergaulan.

Menurut [ CITATION DrA93 \l 1057 ] mengatakan ada pesan kepada pembaca

ntuk berbuat baik,kata tersebut secara langsungmenyinggung nilai baik-buruk atau

etika. Jadi pesan tersebut dinamakan nilai moral karena pesan tersebut mengajak

pembaca untuk menjujung tinggi norma-norma moral. Oleh karena itu sastra

dianggap sebagai sarana pendidikan moral, karena moral merupakan cerminan

dari kehidupan masyarakat.

Menurut [CITATION DrW17 \p 63 \l 1057 ] Moral dalam karya sastra adalah

sebagai alat-alat atau menanamkan nilai moral atau budi pekerti, agar pembaca

semakin bersikap arif. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
moral dalam karya sastra adalah pandangan kehidupan seseorang yang dituangkan

dalam sebuah karya fiksi.

Kesimpulanmu…………………

C. Pendidikan Penguatan Karakter di SD

a. Dasar PPK di SD

Istilah karakter berasal dari bahasa yunani “ charassein” yang berarti

mengukir. Membentuk karakter diibaratkan seperti mengukir batu permata atau

permukaan besi yang keras. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008) karakter

didefinisikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhalak dan budi pekerti yang

membedakan seseorang dari orang lain. Sedangkan menurut philips (2008)

karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu system, yang

melandasi pemikiran, sikap, dan prilaku yang ditampilkan.Dari definisi para ahli,

Fasli, Jalal, dalam kebijakan Nasional pembangunan karakter Bangsa (2010 a)

merumuskan definisi karakter sebagai nilai-nilai yang khas-baik ( tahu nilai

kebaikan, berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap

lingkungan).

Menurut [CITATION Her19 \p 11 \l 1057 ] pendidikan karakter merupakan usaha

bersama dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan sebuah kultur baru yaitu

penguatan pendidikan karakter. Lanny Isabela dalam[CITATION Her19 \p 10 \l 1057 ]

pendidikan berbasis karakter adalah salah satu cara yang dilakukan untuk

membangun manusia-manusia yang berkarakter sehingga hal-hal buruk/negatif

dapat diminimalisasi, diantisipasi dan dihilangkan.

Stefan Sikone (suryanto,2010) memiliki pandangan bahwa manusia dan

pendidikan merupakan dua sisi dari satu kehidupan. Melalui proses pendidikan

seseorang dapat dididik menjadi manusia yang berkarakter sebagai sifat baik yang
menjadi prilaku sehari-hari dalam menjalankan peran dan fungsinya sesuai

amanah dan tanggung jawab.Karakter yang baik adalah sebuah pilihan yang

membawa kesuksesan. Ia bukan anugerah, tetapi dibangun dikit demi sedikit,

dengan pikiran, perkataan dan perbuatan nyata. Melalui pembiasaan, keberanian,

usaha keras, dan dibentuk dari kesulitan saat menjalani kehidupan”.

Menurut Pusat Kurikulum (2010) Pendidikan karakter dimaknai sebagi

pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri perserta didik

sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,

menerapakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota

masyarakat dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

Dari pengertian diatas daoat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah

pendidikan tentang pengembangan nilai yang dapat membentuk sikap, tingkah

laku seseorang atau perseta didik.

b. Muatan / materi

1. Pembelajaran Sastra dalam pendidikan karakter di SD

Pendidikan bukanlah sekedar mentransfer pengetahuan tapi sebagai

wahana pembentukan kepribadian, melalui pola pikir, kejiwaan dan tingkah

laku. Oleh sebab itu, munculah kesadaran tentang perlu dikembangnya

kembali pendidikan karakter disekolah. Istilah sastra merupakan sesuatu yang

mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dalam bahasa yang indah. Hal

tersebut dapat dilihat dapat dilihat dari wujud karya sastra itu sendiri yang

dilahirkan dalam bentuk pencirian.

Menurut [ CITATION Eng12 \l 1057 ] Adapun ciri-ciri dari sastra adalah

(1) bahasa nya terpelihara, (2) isisnya menggambarkan kebenaran dalam

kehidupan manusia, (3) cara menyajikannya menarik, sehingga berkesan dihati


pembaca. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai

pendidikan karakter adalah melalui pembelajaran apresiasi sastra.

Pembelajaran apresiasi sastra mampu dijadikan pintu masuk dalam penanaman

nilai moral, seperti kejujuran, pengorbanan, kepedulian sosial, cinta tanah air,

psikologis, demokrasi, santun dan sebagainya, banyak ditemukan dalam karya

sastra khususnya novel. Hal ini tentu dapat dikaitkan dengan fungsi utama

sastra yaitu mempermulus budi, peningkatan rasa kemanusian dan kepedulian

sosia, penumbuhan apresiasi budaya, penyaluran gagasan, penumbuhan

imajinasi, serta peningkatan ekspresi secara kreatif dan konstruktif.

Sebagai wujud untuk menyampaikan atau mengijensikan pendidikan

karakter dalam sastra kepada perserta didik ada beberapa upaya yang bisa

dilakukan oleh pendidik. Pendidik dapat mengungkapkan nilai-nilai moral

dalam mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia dengan pengintegrasian

langsung nilai-nilai moral yang menjadi bagian terpadu dari mata pelajaran

tersebut.

Guru dapat menggunakan novel sebagai media pembelajaran untuk

mengungkapkan nila-nilai moral. Novel banyak memberikan kisah-kisah yang

mampu menjadikan pembacanya berimajinasi dan masuk dalam cerita novel

tersebut. Banyak pembaca novel yang terpengaruh dengan isi yang ada

didalam novel, baik itu gaya bicara, bahkan prilaku tentunya setelah membaca

dan memahaminya. Hal ini sangat baik apabila pendidik mampu memasukan

pendidikan karakter untuk mempengaruhi perserta didik. Selain cara-cara di

atas masih banyak cara-cara yang lainya yang bisa digunakan oleh pendidik

atau bahka dikombinasikan untuk menyampaikan nilai-nilai moral dalam

pendidikan karakter, namun jangan terlepas dari penyeleksian atau pemilihan


bahan ajar yang tepat. Kerena dengan memilih bahan ajar yang tepat, perserta

didik akan merasakan kedalaman materi yang membuat mereka menyadari

makna kehidupan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwahsanya

melalui teks/karya sastra, yang hadir ditengah-tengah masyarakat dapat

dijadikan pembelajaran karakter.

c. Metode

Dalam peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 23 tahun 2017

tentang hari sekolah. “sekolah lima hari ini merupakan bagian dari program

penguatan pendidikan karakter (PPK) yang didalamnya ada tiga kegiatan, yaitu

intrakulikuler, kokurikuler dan ekstrakulikuler,” dalam jumpa pers (14/6) Direktur

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbut. Hamid Muhammad

mengatakan bahwa kegiatan intrakulikuler adalah kegiatan pembelajaran seperti

yang telah berjalan. Kokunlikuler adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan

intrakulikuler, seperti kunjungan ke Museum atau tempat Edukasi lainnya.

Terakhir, kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang lebih bersifat ke minat

siswa dan pengembangan diri, misalnya olah raga, seni, atau kegiatan keagamaan.

Menurut Arie Budiman salah satu contoh penerapan PPK secara sederhana

dalam sekolah adalah dengan melibatkan siswa untuk menjaga kebersihan kelas

dan lingkungan sekolah. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode

yang dapat digunaka dalam penguatan pendidikan karakter kegiatan kulikuler dan

non- kulikuler yang diharapkan dapat menumbuhkan siswa dengan karakter

berpikir kritis, kreatif serta mampu berkolaborasi.

PENGGUNAAN NOVEL/NOVEL DAN PENGUATAN KARAKTER DI SD.


D. Penelitian yang relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Dingding Herudin yang berjudul “Mengkaji nilai-

nilai moral melalui karya sastra” adapun hasil penelitian yaitu karya sastra suatu

medium untuk mempropagandakan ide-ide moral yang ditulis pengarangnya melalui

karya sastra kita dapat mengetahui bagaimana manusia harus bersikap menghadapi

permasalahan sehari-sehari, seperti ekonomi, teknologi, hukum dan pendidikan,

bagaimana bangsa-bangsa bertindak untuk memilihara perdamaian dan persoalan hari

kemudian dunia yang bermoral. Begitu juga dialog kita dengan kajian moral sebuah

karya sastra dapat menambah gairah kita untuk senantiasa mencari dan menemukan

hal-hal baru. Cara penelusuran nilai itu dapat ditempuh dengan berbagai jalan berupa

contoh perbuatan dan tingkah laku, nasihat, maupun uraian baik langsung maupun

tidak langsung dan sebagainya. Kajian aliran moralisme tidak terbatas hanya pada

satu genre sastra tetapi bersifat absolut. Kajian sastra moralisme dapat

diimplementasikan pada novel, cerpen, sajak, pantun dan cerita rakyat.

Penelitian yang dilakukan oleh Maman Suryaman yang berjudul “Pendidikan

Karakter melalui pembelajaran sastra” adapun hasil penelitian yaitu secara hakiki

sastra merupakan media pencerah mental dan intelektual perserta didik yang menjadi

bagian terpenting dalam pendidikan karakter, seperti kebangkitan suatu bangsa kearah

yang lebih baik. Terdapat beragam materi bersastra yang harus diapresiasi siswa, baik

melalui kegiatan mendengarkan, melaksanakan, membaca, maupun menulis yang

dikembangkan dalam kurikulum bahasa indonesia yang mengrah pada pembentukan

karakter bagian tepenting adalah pendidikan karakter. Pemebelajaran bersatra yang

relevan untuk perkembangan karakter perserta didik adalah pembelajaran yang

memungkinkan perserta didik tumbuh kesadaran untuk membaca dan menulis karya
sastra yang ahkirnya mampu menumbuhkan pemahaman dan pengertian manusia dan

kemanuusiaan dan nilai-nilai. Untuk membangun karakter dan kepribadian perserta

didik yang berahlak mulia.

Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Rosyati yang berjudul “Nilai moral dalam

novel Surat Kecul untuk Tuhan karya Agnes Davonar” adapun hasil penelitian yaitu

nilai moral yang terkandung dalam novel surat kecil untuk tuhan karya agnes davonar

merupakan nilai moral yang berhubungan dengan manusia , dengan diri sendiri, nilai

moral yang berhubungan dengan manusia lain dalam lingkungan alam dan nilai moral

yang berhubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai moral yang terdapat dalam novel

sesuai dengan karakteristik pemilihan bahan ajar yang meliputi: isi pelajaran cukup

valid, bahan diberikan harus cukup berarti atau bermanfat, bahan hendaknya menarik,

serta bahan berada dalam batas-batas kemampuan anak untuk mempelajarinya.

Bahan ajar yang disusun sesuai dengan standar kopentensi dan kompetensi dasar yaitu

menganalisi unsur ekstrinsik novel.

E. Kerangka Berpikir

Alur konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Tujuan dari bagian ini adalah untuk menggambarkan secara jelas bagaimana

kerangka berpikir yang digunakan peneliti untuk mengkaji dan memahami

permasalahan yang diteliti. Dengan pemahaman peta secara teoritik beragam variabel

yang terlibat, sehingga setiap posisi setiap variabel akan dikaji begitu jelas.

dalam penelitian ini peneliti mengkaji karya sastra yaitu Novel yang berjudul

Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar kemudian peneliti mulai menganalisis

Novel Surat Kecil untuk Tuhan dengan analisis struktur yang dilakukan untuk
mencari usur-unsur Intrinsik dan nilai-nilai moral dalam Novel Surat Kecil untuk

Tuhan, selanjutnya setelah menganalisis novel dengan mendeskripsikan unsur-unsur

Intrinsik dan nilai-nilai moral, dengan menggunakan metode struktur dapat

menguatkan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Selanjutnya menarik kesimpulan.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Unsur-unsur
Intrinsik Novel Surat
Kecil untuk Tuhan
Relevansi Novel
Analisis Struktur Surat Kecil untuk
Novel Surat
Novel Surat Tuhan
Kecil untuk
Kecil untuk
Tuhan bagi Pendidikan
Tuhan
Karakter diSekolah

Nilai-nilai Moral
dalam Novel Surat
Kecil untuk Tuhan
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode dan Bentuk Penelitian

1. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan. Menurut

Bodgan dan Taylor dalam elis (2014: 38) penelitian kualitatif adalah salah satu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.

Metode kualitatif memiliki beberapa bentuk yang diantaranya adalah content

analysis. Peneliti baru memanfaatkan metode analisis konten apabila hendak

mengungkap kandungan nilai tertentu dalam karya sastra [CITATION Suw13 \p 160 \l

1057 ]. Dasar pelaksanaan metode penelitian ini adalah penafsiran. Apabila proses

penafsiran dalam metode kualitatif yang memberikan perhatian pada situasi

alamiah, maka dasar penafsiran dalam analisis isi memberikan perhatian pada isi

pesan. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi,

memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi.

Bentuk ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini

dokumen yang dimaksud adalah novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes

Davonar
2. Bentuk Penelitian

Sugiyono (2013: 2) mengatakan bentuk penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dangan tujuan dan kegunaan tertentu. Bentuk

penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dengan

menggunakan metode analisis struktural.

Content analysis adalah sebuah metode ilmiah yang menghasilkan infreksi sari

data yang secar esensial bersifat verbal, simbolik, atai kajian masalah komunikatif

( kripendorff dalam sunarti, 2012: 64) dengan bentuk penelitan ini, peneliti

berusaha menemukan apa yang menjadi kajian masalah yaitu nilai moral yang

terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar kemudian

mendeskripsikannya dalam bentuk analisis.

Langkah2, karakteristik, data seperti apa, cara analisisnya data bagaimana,

……….

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan

data sekunder.

1. Data primer yakni data otentik atau data langsung dari tangan pertama tentang

masalah yang diungkapkan (Nawawi,2012 :85). Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah teks novel Surat Kecil untuk Tuhan .

Adapun identitas novel sebagai berikut:

Judul buku/ novel : Surat Kecil Untuk Tuhan

Pengarang : Agnes Davonar

Penerbit : PT.Percetakan Penebar Swadaya

Tahun terbit : 2011


Cetakan : Jakarta, Juni 2011

Edisi : Ke-12

Tebal buku : 232 lembar

2. Data sekunder yakni data yang mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat

otentik karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan selanjutnya

( Nawawi, 2012: 85). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-

buku pustaka yang menunjang dalam penelitian ini.

C. Teknik Dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca-catat dan teknik

studi komunikasi.

a. Teknik baca-catat

Pengadaan karya sastra dilakukan melalui pembacaan berulang-ulang akan

membantu peneliti mengadakan data. Dari semua bacaan harus dipilah-

pilahkan kedalam unit kecil agar mudah dianalisis. Unit-unit ini selanjutnya

ditulis kedalam kartu data dan disiapkan terjemahannya ( Edaswara,2013: 162)

b. Teknik studi dokumentasi.

Teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termaksud juga buku-buku tentang

pendapat, teori, dalil/hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah

penelitian ( Nawawi, 2012: 141).

2. Alat pengumpul data

[CITATION Pro13 \p 103 \l 1057 ] mengatakan bahwa “ Instrumen penelitian

adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati.” Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kartu data dan

dokumen.

a. Kartu data

Proses baca-catat dalam pengumpulan data digunakan untuk menemukan data

yang terkait untuk ditulis dalam kartu data. Kartu data digunakan oleh peneliti

untuk membuat kategori-kategori data. Sebelum peneliti menuangkan hasil

penelitian, telah mampu membuat kategori-kategori data. Gambaran secara

keseluruhan akan segera tampak melalui kartu data ( Endaswara, 2013:105).

b. Dokumen dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk pendukung

untuk membuktikan kebenaran data berupa gambaran atau foto serta arsip-

arsip atau dokumen yang ada dilapangan. Dokumen adalah segala benda yang

berbentuk barang, gambar ataupun tulisan sebagai bukti dan dapat

memberikan keterangan yang paling absah.

D. Instrumen penelitian

Sebagaimana mesrtinya penelitian kualitatif, penelitian ini instrumennya

manusia, tepatnya penelitian sendiri, manusia digunkan sebagai alat untuk

menumpulkan data, sesuai kriteria-keriteria yang dipahami. Kriteria yang dimaksud

adalah pengetahuan tentang nilai moral. Alat bantu dalam penelitian ini adalah kartu

data. Kartu data digunakan untuk mencatat dan mentranskripsikan seluruh data yang

telah diperoleh.

E. Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas interrater,

yakni dengan cara membaca dan meneliti subjek penelitian secara berulang-ulang

sampai mendapatkan data yang dimaksud. Selain itu, digunakan juga validitas
interrater , yaitu dengan cara mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat,

yang dianggap memiliki kemampuan intelektual dan kapasitas sastra (terutama dalam

mengapresiasi) yang cukup bagus.

F. Teknik analisis data

Nasution dalam Asmara (2010:57) “analisis data adalah proses penyusunan

data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya dalam pola,

tema, atau kategori. Analisis data bertujuan menyederhanakan data dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Langkah-langkah yang digunakan

oleh peneliti untuk menganalisis data dapat dilihat gambar 1.1

Pengumpulan
informasi/data
Penyajian
informas/data

Reduksi data

Penarikan kesimpulan/
verifikasi data

Gambar 1.1 komponen analisis data

Penelitian kualitatif sering disebut dengan penelitian naturalistik etnografik, studi

kasus atau fenomelogi. Penelitian kualitatif manghasilkan data daskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan tentang orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Data

kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Penelitian

kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumbar data langsung dan

bersifat deskriptif analitik.

Proses analisis data dilakukan secara simultan yang mencakup klarifikasi,

interprestasi dan analisis data. Analisis data dilakukan secara deskriptif (descripive

analysis) dimaksudkan sebagai usaha untuk menjelaskan bagian-bagian dari

keseluruhan data melalui klarifikasi dan kategorisasi, sehingga dapat tersusun suatu

rangkaian deskripsi yang lebih sistematis.

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian, berikut ini adalah langkah-langkah

menganalisis data:

1. Pengumpulan informasi/data

Pengumpulan informasi/ data dilakukan dengan cara membaca dan mencatat data

yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian tentang nilai-nilai moral yang

terkandung dalam novel karya Agnes Davonar.

2. Reduksi data

Penulis memilih data yang dipandang penting dan mempunyai petensi dalam

rangka analisis data sesuai dengan masalah data yang diteliti, yakni berkaitan

dengan nilai-nilai moral dalam novel karya Agnes Davonar sedangkan data yang

dipandang kurang penting atau tidak sesuai dengan permasalahan dibuang atau

disingkirkan.

3. Penyajian informasi /data

Penyajian informasi/ data yang sudah terkumpul dikelompokan dalam beberapa

bagian sesuai denga jenis permasalahannya, supaya mudah dimengerti data yang
ada dijabarkan dan ditafsirkan kemudian diperbandingakan persamaan dan

perbedaanya.

4. Penarikan kesimpulan

Penulis memerikasa kembali data-data yang telah dianalisi untuk membuktikan

kebenaran hasil analisis data, yang selanjutnya disimpulkan jawaban sementara

dari masalah yang dibahas yakni tentang nilai-nilai moral dalam novel karya

Agnes Davonar dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik analisi data

depat melalui langkah- langkah pengidentifikasi dan pengklarifikasian sampai

penarikan kesimpulan data.

G. Keabsahan data

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas interrater ,

yakni dengan cara membaca dan meneliti subjek penelitian secara berulang-ulang

sampai mendapatkan data yang dimaksud. Selain itu, digunakan juga validitas

interrater , yaitu dengan cera mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat,

yang dianggap memiliki intelektual dan kapasitas sastra ( terutama dalam

mengapresiasi) yang cukup bagus.


DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, D. (1993). Memehami Karya Sastra dalam Karya Sastra.

Andri Wicaksono, M. (2017). Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca .

Dr. M. Rafiek, M. (2013). Pengkajian Sastra. Bandung: PT Refika Aditama.

Dr. Sulasti M, S. (2018). Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kimia. Bandar Aceh: Syiah Kuala
University Press.

Dr. Titik Triwulan Tuti, S. (2015). Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.

Dr. Warisman, M. (2017). Pengantar Pembelajaran Sastra. Malang: UB Press.

Elyana, S. (2013). Yogyakarta. Analisis Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan.

Endaswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Bandung: Ombak.

Herwulan Irene Purnama, M. (2019). Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Literasi Dasar.
Pontianak: YHUDA ENGLISH GALLERY.

Kosasi, E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Priyatni, E. T. (2012). Membaca Satra dengan ancangan Literasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiarti, E. F. (2018). Perspektif Etik dalam Penelitian Sastra. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Sugiyono, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA,cv.

Suryana, D. D. (2018). Stimulasi dan Aspek Pekembangan Anak. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Suseno, F. M. (2006). Etika Abad ke-20. Yogyakarta: PENERBIT KANIUS.

Warren, R. W. (1989). Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia, Anggota IKAPI.

Wellek, W. (1989). Teoari Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia, Anggota IKAPI.

Setyawati, Elyna. 2013. “[ CITATION Set13 \l 1057 ] Analisis nilai moral dalam novel Surat
Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar (pendekatan pragmatik)”.Skripsi S-1 Sastra
Universitas Negeri Yogyakarta. Dipubliskasikan lewat Internet.

Davonar, Agnes. 2016. Surat Kecil untuk Tuhan: The Story of Life. Jakarta:

Falcon Publishing
LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Kecil untuk Tuhan

Tuhan...

Andai aku bisa kembali

Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan...

Andai aku bisa kembali

Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,

terjadi pada orang lain

Tuhan...

Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu

Tuhan...

Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku

Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.

Tuhan...

Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa

menjadi wanita seutuhnya

Tuhan...

Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi

Agar aku bisa memberi kebahagiaan

kepada ayah dan sahabat-sahabatku.

Tuhan...

Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa

Agar aku bisa memberikan arti hidup


kepada siapapun yang mengenalku.

Tuhan...

Surat kecil-ku ini

Adalah surat terakhir dalam hidupku.

Andai aku bisa kembali...

Ke dunia yang Kau berikan padaku

In memorial,

Gita Sesa Wanda Cantika.

19/06/91-25/12/06

Itulah surat kecilnya kepada Tuhan yang tertera dalam novel Surat Kecil untuk
Tuhan. Agnes Davonar, yang dikenal sebagai penulis cerita online mendapatkan kesempatan
untuk menulis kisah nyata seorang gadis remaja Indonesia dalam bentuk karya sastra.

Novel ini mengisakan perjuangan gadis remaja yang sedang melawan penyakit kanker
ganasnya yaitu Rabdomiosarkona ( kanker jaringan lunak). Ia adalah gadis cantik bernama
Gita Sesa Wanda Cantika, bisa dikenal sebagai mantan seorang artis cilik era 1998-an. Dalam
novel ini Gita dikenal ebagai tokoh Keke. Ia adalah gadis remaja aktif yang baru duduk
dibangku 2 SMP. Pada suatu pagi Keke terbangun dari tidurnya dengan mata merah sera
hidungnya berdarah. Orang Tuanya membawanya ke dokter untuk diperiksa. Awalnya orang
Tua Keke kalau keke hanya flu biasa dan kecapean sehabis mengikuti olahraga Volly. Akan
tetai salah, orang tua Keke mendapatkan kabar kalau Keke mengidap penyakit kanker ganas
yang diprediksi hidupnya tinggal lima hari lagi.

Kanker ganas itu mengerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk seperti
monster. Meski dalam keadaan yang demikian, Keke terus berjuang, dan berusaha untuk
tetap bersekolah layaknya gadis normal lainya. Orang tua Keke bingung dalam mengambil
keputusan dalam jalan penyembuhan kanker yang diderita oleh Keke. Mereka tidak ingin
jika separuh wajah Keke harus hilang karena di operasi. Oleh sebab itulah, orang tua Keke
merahasiakan penyakit yang sedang dialami dari Keke. Namun, waktu terus berjalan
akhirnya Keke mengetahui hal tersebut, Keke sama sekali tidak marah, ia hanya bisa pasrah
dengan apa yang sedang menimpanya. dan ia selalu tersenyum kepada siapa saja yang dia
temui serta selalu terlihat baik-baik saja. Dengan penyakit kanker yang dideritanya, Keke
masih bisa menjadi anak yang berprestasi dan hidup normal diSekolahnya.

Tuhan memberikan kesempatan nafas panjang pada Keke untuk melawan kanker itu
sesaat. Bgitu juga dengan ayahnya, yakni Joddy Triapianto ia juga tidak mau menyerah
begitu saja, ia terus berusaha supaya Keke dapat sembuh dari penyakit itu. Begitu
mengharukan, dengan kondisi yang pas-pasan ayah Keke mencari pengobatan alternative dan
keseluruh Indonesia, meski dicoba dengan hasil yang nihil. Oleg sebab itu tidak ada jalan lagi
ayah Keke harus kembali kejalan medis . menurut dokter cara lain yang dapat
menyembuhkan Keke dari penyakit kanker tersebut adalah dengan kemoterapi. Kemudian
Keke menjalani kemoterapi, sekali kemoterapi dapat merontokan semua rambut yang ada di
seluruh tubuhnya, Keke menjalani kemoterapi itu sebanyak 25 kali, dan pada akhirnya setelah
6 bulan menjalani kemoterapi Keke berhasil sembuh dari penyakit kanker ganasnya.

Kasus kanker yang dialami oleh Keke ini adalah kasus kanker pertama yang ada di
Indonesia, serta menjadi perdebatan besar di kalangan kedokteran, dimana penyakit kanker
tersebut hanya menyerang orang tua,bukan pada remaja seusia Keke. Ditambah lagi, soal
keberhasilan dokter Indonesia yang sukses menyembuhkan kanker tersebut adalah sebuah
prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter-dokter belahan dunia
bertanya-tanya. Karunia Tuhan sungguh luar biasa yang membuatnya dapat hidup lebih lama
bersama keluarga dan sahabat yang ia cintai. Setelah kejadian itu, Keke menjalani dan
menikmati kehidupan dengan rasa syukur atas kesembuhannya itu.

Akan tetapi pada akhirnya penyakit kanker itu kembali lagi setelah menjalani
kebahagiannya sesaat, kanker itu kembali hadir dilikasi yang berbeda, yaitu dibagia pelipis
mata sebelah kanan. Keke sadar kehidupannya di dunia ini semakin sempit. Mengetahui hal
tersebut ia tidak marah pada Tuhan, justru ia sangat bersyukur mendapatkan sebuah
kesempatan untuk hidup lebih lama dari penyakit yang dideritanya dan akhirnya dapat
bernafas lebih panjang hingga tiga rtahun lamanya.

Dalam proses penyembuhan yang selanjutnya,ayah Keke mencoba pengobatan


kemoterapi lagi, seluruh rambut yang ada di kepala Keke rontok tak satupun tersisa.
Tapi,sepertinya kanker tersebut mulai kebal dari bahan kimia. Kanker tersebut masih duduk
manis di pelipis mata kanan Keke, mengetahui hal tersebut ayah Keke kemudian membawa
Keke ke Singapura untuk keperluan operasi, namun depresi mereka akhirnya kembali ke
Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah.

Waktu terus berjalan,keadaan Kekek belum juga menandakan kesembuhan dan


akhirnya Keke harus di rawat inap di RSCM serta mengalami koma selama tiga hari.
Diwaktu opname tersebut ada berita yang begitu membahagiakan baik untuk Keke maupun
ayah Keke bahwa Tuhan memberikan satu cobaan kepada hambanya sesuai kemampuanya.
“Keke mendapat juara tiga di Sekolahnya dalam ujian akhir Sekolah”. Namun, itulah
kebahagian yang dapat dirasakan Keke untuk yang terakhir kalinya, dokter menyerah
terhadap penyakit yang dideritanya, di nafasnya yang terakhir Keke menulis sebuah surat
kecil untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kesabaran hati remaja Indonesia yang berharap
tidak ada air mata lagi didunia initerjadi padanya,terjadi kepada siapapun.

Nafasnya berakhir pada 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa
dan idul fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.
Lampiran 2

Wujud Nilai Moral Dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan

No Wujud Moral Nilai Moral Nomor Jumlah


data data
1

7
Lampiran 3
Moral Tokoh Utama dalam Menghadapi Persoalan Hidup
dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan

No Nama Tokoh Moral Tokoh Nomor Jumlah


data data
1

7
1. Baca
2. Analisis teks:
a. Teks unsur instrinsik nilai moral: kata, tindakan tokoh, penjelasan
pengarang, peristiwa,

No. Teks Kategori Nilai Moral


Tokoh Peristiw Kata/kali Nilai Deskripsi
a mat
V -
Lampiran 4
Penyampaian Nilai Moral yang digunakan pengarang dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan

No Penyampaian Nilai Moral Bentuk penyampaian Nomor Jumlah


data data
1

Anda mungkin juga menyukai