Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Antara Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Sebagai seorang pendidik pasti tidak akan terlepas dengan istilah evaluasi, penilaian, dan
pengukuran.

Pengukuran dalam bahasa inggris yang memiliki istilah measurementmerupakan kegiatan


yang dilakukan untuk mengukur dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang disebut
obyek pengukuran atau obyek ukur. Mengukur pada hakekatnya adalah pemasangan
korespondensi satu-satu antara angka yang diberikan dengan fakta dan diberi angka atau
diukur (Djaali dan Pudji M., 2008). 

Sedangkan kegiatan penilaian merupakan tindak lanjut dari adanya alat ukur (tes) dan
dilaksanakannya pengukuran yang menghasilakan hasil pengukuran. Keputusan mengenai
penilaian tidak semata-mata didasarkan pada hasil pengukuran tetapi ada unsure
pertimbangan lain.

Dan untuk evaluasi yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Evaluation adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana
tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M).

Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai suatu berdasarkan kriteria atau tujuan
yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek
yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek, kriterianya adalah tujuan dari pembangunan
proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika
tidak mengapa terjadi demikian, dan langkah-langkah apa yang ditempuh selanjutnya. Hasil
dari kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif.

Secara umum hubungan antara evaluasi, penilaian dan pengukuran menurut Gabel (1993)
menyatakan bahwa evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap data atau hasil
yang diperoleh melalui pengukuran. 

Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan, yaitu :

Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai


sesuatu, disamping itu juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Pada hakikatnya keduanya merupakan suatu
proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.

Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian
lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti
prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang
lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu sistem dan dapat
dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih
bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat
(instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat
kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan
penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil
pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai