OLEH
SUPIAN
NIM. 1422213
JURUSAN KARAWITAN
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG
2018
PROPOSAL
KARYA SENI
LARAP
PENYAJIAN GAMBANG DALAM SENI PANTUN
Diajukan oleh
SUPIAN
1422213
Pembimbing 1
Mengetahui,
Ketua Jurusan/Program Studi Karawitan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyaji haturkan kepada Allah SWT karena atas
Pantun Sunda yang berjudul “LARAP” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya .
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati penyaji
1. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen, M.Hum., selaku Rektor Institut Seni
ii
6. Dr. Lili Suparli, S.Sn, M.Sn., selaku dosen sekaligus narasumber.
10. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan dan doa bagi
penyaji.
Penyaji
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
A. Latar Belakang Gagasan ...................................................................................... 1
B. Rumusan Gagasan ................................................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................. 7
1. Tujuan .................................................................................................................. 7
2. Manfaat ................................................................................................................ 7
D. Tinjauan Sumber Penyajian .............................................................................. 8
1. Sumber Primer .................................................................................................. 8
2. Sumber Sekunder ............................................................................................ 9
E. Landasan Teori Karya Seni ................................................................................ 9
F. Metode Penyajian ................................................................................................ 10
1. Pencarian (Eksplorasi) .................................................................................. 10
2. Pembentukan (Komposisi) ......................................................................... 11
3. Penyajian (Presentasi) .................................................................................. 12
G. Konsep Penyajian Karya Seni ......................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 15
I. Jadwal ...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18
iv
A. Latar Belakang Gagasan
Subang, dll.
upacara ritual pada saat itu. Namun jauh berbeda dengan yang
1
ritual sudah jarang dilaksanakan berdasarkan kesadaran
diminati oleh orang tua saja. Oleh karena itu, harus ada upaya yang
dan kacapi yang dimainkan oleh juru pantun itu sendiri. Konsep
2
tersebut. Pada umunya fungsi kacapi sebagai pengiring lagu dalam
sajian seni pantun Sunda hanya pada saat juru pantun membawakan
Ruhyat sebagai salah satu seniman pantun Sunda yang berasal dari
daerah Subang.
tersendiri, yaitu pantun Ayi Ruhyat tidak terikat pada gaya satu
dari Subang dan Aang Didi (61 tahun) yang berasal dari Ujung
3
Hal tersebut memberi rangsangan bagi penyaji untuk dapat
pada sajian seni pantun Sunda. Jika pada tahun 1980-an kehadiran
4
Sedangkan dalam Kamus Istilah Karawitan Sunda karya Atik
serta teknik yang khas dan sangat bervariasi, salah satu nya adalah
variasi dan lilitan melodi, di mana dalam tabuhan gumekan ini terdiri
5
memilih waditra gambang dibanding waditra lainnya karena jumlah
6
penyaji bawakan sesuai dengan keinginan Ayi Ruhyat sebagai juru
pantun pada sajian yang akan digarap oleh penyaji. Pemilihan cerita
B. Rumusan Gagasan
sama dalam mengiringi sajian seni pantun Sunda gaya Ayi Ruhyat.
1. Tujuan
Ayi Ruhyat.
2. Manfaat
ruang tradisi;
7
b. Menjadi wacana penelitian;
Akhir saat ini bersumber dari materi-materi yang telah ada, baik itu
1. Sumber Primer
8
2. Sumber Sekunder
ada menjadi ada, maupun dari sesuatu yang telah ada menjadi
9
telah ada menjadi berbeda. Maksudnya, sajian seni pantun Sunda
yang tadinya hanya diiringi oleh kacapi saja, namun kini diiringi
pendukung lainnya.
F. Metode Penyajian
1. Pencarian (Eksplorasi)
ini adalah pencarian dari berbagai sumber, baik itu berupa lisan,
10
dari segi musikal, perkembangan, dan wawasan-wawasan
lainnya.
Sunda.
2. Pembentukan (Komposisi)
11
Dalam proses ini sangat dibutuhkan kreativitas penyaji baik
musikal saja, akan tetapi unsur drama, kostum dan artistik juga
3. Penyajian (Presentasi)
diantaranya :
a. Rajah
b. Patwa
c. Renggong Gancang
d. Engko
e. Rincik Manik
f. Palimanan
12
G. Konsep Penyajian Karya Seni
gambang dalam sajian pantun Sunda gaya Ayi Ruhyat. Selain itu,
13
hal baru dalam penyajian waditra gambang khususnya untuk
14
Uraian tersebut merupakan konsep musikal yang akan
H. Sistematika Penulisan
metode garap.
15
Bab III: Deskripsi dan Pembahasan Karya Seni, berisi tentang
ikhtisar karya seni dan deskripsi karya yang meliputi lokasi, tata
dipakai.
16
I. Jadwal
2018
No. KEGIATAN
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
1 Pencarian Konsep
2 Pemilihan Konsep
3 Penentuan Konsep
4 Penyusunan Konsep
5 Penyusunan Proposal
6 Pengajuan Proposal
7 Sidang Proposal
Proses Bimbingan
8
Skripsi
Proses Penggarapan
9
Karya
10 Penyusunan Skripsi
11 Pelaksanaan Tugas Akhir
17
DAFTAR PUSTAKA
Wayang Golek Purwa Gaya Giri Harja III dan Munggul Pawenang.
Bandung.
Rusliana, Iyus dkk. 2016. Studio (Tari, Karawitan dan Musik, Teater dan Media
Soepandi, Atik. 1989. Kamus Istilah Karawitan Sunda. Bandung: CV. Satu
Nusa.
Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: PT. Kiblat Buku
Utama.
18