OLEH
UJANG SASMITA
NIM 1422249
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PENGKAJIAN SENI
Diajukan oleh
UJANG SASMITA
NIM. 1422249
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua,
Prodi Karawitan
Oleh
UJANG SASMITA
NIM. 1422249
Bandung, 22/05/2018
Mengetahui,
Ketua, Dekan,
Prodi Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan
Bandung, 22/05/2018
Yang membuat pernyataan
UJANG SASMITA
1422249
v
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
akhir kelak.
salah satu syarat untuk menempuh ujian tugas akhir penulisan S-1 di
terimakasih kepada :
Karawitan.
“Saraswati”.
kekurangan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu penulis memohon maaf
atas kekurangan tersebut. Kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis lakukan dimasa yang akan datang. Selain itu penulis juga
pengetahuan.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
4. Jipeng ................................................................................................ 38
2. Organisasi......................................................................................... 44
3. Pemain .............................................................................................. 65
5. Instrumen ......................................................................................... 68
6. Repertoar Lagu................................................................................ 79
1. Pra Pertunjukan............................................................................... 80
2. Pertunjukan...................................................................................... 82
1) Tanji............................................................................................ 83
4) Lawak/Topeng.......................................................................... 103
LAMPIRAN.................................................................................................... 122
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 9. Trombon...................................................................................... 69
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Pendahuluan
2013: 57). Masih ada ritual tatanen yang selalu dijalankan masyarakat
Mapag Pare Beukah, Sawenan, Mipit Pare, Ngunjal, nganyaran, Ponggokan dan
Seren Taun.
alat, seni untuk sesuatu (agama, moral, hiburan, pengetahuan, dan lain-
1
Masyarakata adat Banten kidul adalah sebutan untuk masyarakat adat (kasepuhan) yang
tersebar di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Kabupaten Bogor dan Sukabumi Provinsi Jawa
Barat
2
kesenian Jipeng yaitu Piston, Bass kalung, Tenor, kitimpring, tiga buah ketuk
(kenong), kecrek dan satu set goong. Penyebutan istilah instrumen ini sesuai
merupakan lagu khas Jipeng yang diadopsi dari kesenian Topeng yakni
berupa lagu-lagu Sunda buhun seperti lagu Pariswado, Jalan Mare, Cendol
32).
Dewasa ini hanya ada dua grup Jipeng saja yang masih eksis yaitu
Ciptagelar dan Lingkung Seni Jipeng Satia Kulun grup pimpinan bapak
Usup di Sinar Resmi. Sebenarnya kedua Grup ini masih berasal dari
ngaseuk (di Huma), mipit, dan arak-arakan dalam acara Ngunjal. Sedangkan
salamet mapag pare beukah, hiburan seren taun dan acara hiburan lainnya
akan tersisih.
yang mengikuti selera penonton, hal ini membuat kesenian Jipeng itu
sendiri hanya dijadikan sebagai “pelengkap” saja, menurut Sodong hal itu
bisa dilihat dari durasi pertunjukan Jipeng yang lebih sebentar, sementara
dan Pop Sunda karena faktor peminat dan saweran. Pertunjukan Tanji
hanya disajikan di awal sajian (pembuka) saja, biasanya dari pukul 19.30
03.00 WIB.
8
kesenian yang merupakan bagian dari kesenian Jipeng
6
baik yang ada di Sinar Resmi maupun yang ada di Ciptagelar. Bahkan
dalam acara ritual seren taun dan opat belasna yang dilakukan di kasepuhan
terlalu sering ditampilkan maka akan terasa tidak aneh lagi. Selain itu
karena harus ada biaya tambahan untuk kostum dan properti (wawancara
9
Ki Ogan adalah seniman Jipeng
7
mengenal kesenian jipeng itu sendiri. Hal ini dikatakan oleh sodong,
ada yang berkata “coba geura taram” atau “ayo cepat mulai”. Maksud dari
perkataan ini yaitu meminta agar acara hiburan segera dimulai. Padahal
pertunjukan hiburan yang diminta pihak hajat. Hal ini mungkin karena
kesenian Jipeng supaya keberadaan jipeng yang hanya dua grup ini bisa
Ketuk Tilu, Dangdut, Pop Sunda, Lawak, Gacle, Seseroan dan Debus, grup
Jipeng Satia Kulun masih setia berbakti dalam setiap ritual kasepuhan
8
grup Jipeng sampai saat ini hanya ada dua grup saja, selain itu fungsi
kesenian Jipeng yang lekat dengan ritual membuat kesenian ini semakin
Jipeng. Karena keterbatasan yang penulis miliki maka penelitian ini hanya
1. Tujuan
Ciptagelar.
9
2. Manfaat
Jipeng.
ada kemiripan dalam segi instrumen, selain itu dalam buku ini juga
karena dalam skripsi ini penulis akan membahas lebih rinci tentang
Khasanah Seni Pertunjukan Jawa Barat ini akan menjadi sumber data,
kesenian Jipeng.
skripsi penulis.
Sinar Resmi dalam acara “revitalisasi seni Jipeng”. Dalam tulisan ini
merupakan sebuah bentuk yang terdiri dari beberapa elemen yang tidak
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode ini
1. Studi Pustaka
3. Observasi
Dalam hal ini penulis terjun langsung ke lokasi objek penelitian yaitu
Jipeng.
4. Wawancara
Grup Satia Kulun saat ini; dan (3) Ma Uyen yang merupakan ibu dari
5. Dokumentasi
berupa visual, audio, atau audio visual. Dalam hal ini penulis
Penulisan laporan hasil penelitian ini terdiri dari empat Bab dan
beberapa sub Bab. Adapun skema penulisan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
sistematika penulisan.
dan saran.
BAB II
GAMBARAN UMUM
insi Jawa Barat. Organisasi ini dikukuhkan oleh Gubernur Jawa Barat
Waktu itu hanya ada beberapa perwakilan kasepuhan yang hadir, yaitu
dari kasepuhan Citorek, Cicarucub, dan Ciptagelar (Malik, 2016: 93). Saat
ini Kasepuhan Ciptagelar dipimpin oleh Abah Ugi atau yang biasa
dikenal Abah Anom sebagai pewaris tahta Kasepuhan dari ayahnya Abah
Encup Sucipta.
masyarakat yang berasal dari kerajaan Sunda Hindu yang terakhir di Jawa
Barat yang berkedudukan di Pakuan Bogor pada sekitar tahun 1579. Hal
sebagai tokoh sejarah, artinya manusia yang pernah ada dan hidup di
Sunda. Tetapi nama Prabu Siliwangi sebagai raja Sunda sama sekali tidak
bahwa Prabu Siliwangi itu adalah Maha Raja Sunda yang identik dengan
pimpin oleh Sultan Maulana Yusuf pada tahun 1579 disaat kondisi
Bahwa:
Kasepuhan dan incu putu, patilasan itu terletak di Lebak Binong, Lebak
10
Pembahasan tentang sejarah kasepuhan hanya dibahas di ruang tertutup dengan orang-
orang tertentu (baris kolot) saja
23
Salak.
sekitar 47 KM, sedangkan jarak dari kota Bandung sekitar 203 KM ke arah
11
Informasi ini merupakan hasil rangkuman penulis dari beberapa obrolan-obrolan dalam
berbagai kesempatan dengan para sesepuh kasepuhan (baris kolot), karena penulis masih tinggal
di daerah kasepuhan dan termasuk incu putu (warga kasepuhan) Ciptagelar.
24
meter di atas permukaan laut. Iklim di desa Sirnarasa adalah iklim tropis
dengan curah hujan tinggi terjadi pada bulan Desember sampai Januari.
(Ciptagelar) terdiri dari 345 kepala keluarga dan berjumlah 1.129 jiwa
yang terdiri 608 orang laki-laki serta 521 orang perempuan. Dusun
Lebak Provinsi Banten dengan dibatasi oleh kali Cisono. Batas kampung
bisa dilalui oleh motor trail atau mobil off road. Karena jalur ini biasa
biasa, meskipun medan jalan yang agak sulit karena melewati rute
pegunungan dan kondisi jalan yang rusak. Jalur Cikadu Banten adalah
jalur dengan medan jalan paling baik yang bisa dilalui, hanya bebeberapa
kilo meter saja jalan yang rusak namun sebagian besar kondisi jalan sudah
di aspal.
atau Huma untuk ditanami pohon pisang, sayuran, palawija dan tanaman
lain yang bisa dipanen dalam jangka pendek. Namun ada pula yang
istiadat dan tradisi masyarakat Sunda lama. Seperti apa yang disebutkan
13
Jarak waktu masa panen sampai penanaman kembali sekitar 3 bulan
28
hasil tani yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
Rustiyanti :
baris kolotnya masih menganggap sebagai Sunda Wiwitan, urang girang atau
kolot seperti yang biasa disebut oleh orang Sunda lainnya” (2013:65).
dan kepercayaan mereka. Menurut Iwan suwandi, sampai saat ini sudah
29
beragama Islam. Kondisi ini sangat bertolak belakang jika kita melihat
tidak boleh dilanggar dan memegang teguh adat istiadat yang harus tetap
14
Jika mengacu pada hasil penelitian Adimihardja
15
Gunung kendeng yang ada di wilayah banten selatan
30
menggunakan kebaya dan sinjang atau kain batik, meskipun tidak setiap
sedangkan bagian atas memakai kaos atau baju yang bukan kebaya.
panjang dan celana komprang yang umumnya berwarna hitam atau putih
(baju pangsi). Meskipun pada saat ini, busana ini tidak selalu dipakai
ciri khas mereka yaitu selalu menggunakan ikat kepala yang disebut Iket
atau Totopong yang menjadi ciri khas dan identitas masyarakat kasepuhan.
Selain pakaian, ada juga ritual-ritual yang menjadi adat istiadat yang
padi dengan harapan hasil padi yang lebih baik. Ritual-ritual tersebut
diantaranya :
tumbuh).
berbuah).
menguning).
padi).
mulud/rabiul ‘awal).
ruah/sya’ban).
33
rumah).
12. Salamet opat belasna (ritual selametan yang dilakukan setiap bulan
dilaksanakan.
sepetak sawah dan sejengkal tanah Huma, setiap warga Kasepuhan harus
pertanian padi tidak dijual namun di simpan di Leuit untuk bekal atau
olahannya seperti beras, nasi, kue (yang berbahan dasar beras) tidak boleh
dijual belikan, hal ini dianggap pamali yang merupakan sebuah larangan
keras.
maret 2018).
Selain itu acara penampilan kesenian ini adalah sebagai hiburan untuk
sebagai berikut :
16
Malam opat belasna adalah malam tanggal 14 pada kalender tahun Hijriah
35
1. Wayang Golek
ditampilkan.
yaitu dalang Dede Wijaya Putra dengan nama grupnya yaitu Gelar
2. Jaipongan (Topeng)
Gelar Mulya.
Bedug, dan empat buah Angklung yang terdiri dari Angklung King-
kawih atau sinden serta para penari perempuan. Selain kaum pria
4. Jipeng
Jipeng kerap kali dibawa ke Huma dan Sawah. Suara keras yang
dan ngunjal.
sejak awal mula terbentuknya kesenian Jipeng. Saat ini hanya ada dua
39
grup Jipeng saja yang masih eksis di dunia seni Sunda, yaitu grup Jipeng
grup itu sebenarnya masih satu kesatuan, namun saat ini terbagi menjadi
dua grup. Kedua grup ini diberi nama Satia Kulun karena memiliki tugas
dan fungsi untuk selalu setia pada kasepuhan unuk mengiringi setiap
kata “ulun kumawula” yang berarti “berbakti”. Maka dari itu secara bahasa
yang ada. Inilah alasan mengapa dari segi bentuk musikal repertoar
Kasepuhan.
Sejak saat inilah kesenian ini disebut kesenian Jipeng (Tanji dan
pasti.
oleh Abah Uum, Kasepuhan Sinar Resmi yang dipimpin oleh Abah
Bogor. Dalam proses pembelian alat baru ini ada harta keluarga Ki
genre baru.
dibawakan.
2. Organisasi
Satia Kulun
No Jabatan Nama
4 Bendahara Ogan
berikut :
No Nama Profesi
1 Nanu Klarinet
45
2 Wanda Trombon
3 Ruhenda Tenor
4 Buntek Kitimpring
5 Tana Bedug
6 Adin Ketuk
7 Juanda Kecrek
8 Kendi Goong
10 Soebali Piston
Sedangkan untuk para pemain jaipong ketuk tilu pada acara opat
No Nama Profesi
1 Ohin Gendang
2 Soebali Biola
3 Adin Ketuk
4 Kendi Goong
5 Juanda Kecrek
46
6 Bancet Alok/MC
7 Omi Sinden
8 Arwiah Sinden
9 Lala Penari
10 Iput Penari
Sedangkan untuk para pemain Dangdut atau Pop Sunda pada acara
No Nama Profesi
1 Petrik Keyboard
2 Erik Kendang
3 Sodong MC
4 Atika Penyanyi
5 Amel Penyanyi
6 Silva Penyanyi
bersifat ritual maupun bersifat hiburan, namun saat ini Jipeng juga
Jipeng, atau karena ada hal lain (magic) dibelakang alunan suara
mengisi acara di luar dan memohon maaf karena tidak bisa tampil di
tidak mengisi acara dalam opat belasna jika tidak terus menerus
untuk acara opat belasna saja, namun untuk ritual-ritual yang lain,
karena waktu yang diperlukan untuk ke luar negeri tidak bisa hanya
satu atau dua hari, mereka takut ketika mereka ada di luar negeri
Ciptagelar.
b. Ngaseuk
c. Mipit
d. Mapag ngunjal
pengangkut padi.
e. Ponggokan
malam hari.
56
f. Nganyaran
g. Seren Taun
pemesan hiburan.
17
untuk struktur pertunjukan akan di bahas dalam sub Bab struktur
pertunjukan
58
Arak-Arakan)
tidak hanya Jipeng saja yang ikut mengiringi, namun ada juga
suasana.
18
Padi dibawa menuju kampung dengan cara dipikul dan berjalan kaki oleh masyarakat
60
rias dan busana yang dipakai oleh pemain grup Jipeng Satia Kulun,
digunakan.
Masyarakat percaya bahwa tidak boleh masuk ke Leuit malam hari (pamali).
19
61
Busana tari yang dipakai oleh para penari dalam grup Jipeng
adalah jenis busana kebaya. Kebaya yang mereka pakai lebih indah
kenakan siger atau jabing yang terbuat dari karet spon yang dilapisi
pemasangan bulu dan asesoris lain sebagai hiasan kepala para penari
dan yang lainnya tidak satu warna karena busana yang dikenakan
biasanya terbuat dari bahan barukat dan kain tile yang diberi hiasan
mengkilap. Bentuk dari asesoris ini biasanya berbentuk leter “S” atau
grup Jipeng ini biasanya selalu ada penyanyi yang memakai kebaya
sebagai ciri khas penyanyi Pop Sunda dengan desain yang lebih
modern.
ketika dalam acara-acara besar seperti acara hajatan, seren taun, dan
personil memakai seragam yang sama karena ada pula yang tidak
yang hanya memakai kaos atau jaket untuk busana atas. Sedangkan
untuk busana bawah (celana) ada juga personil yang memakai celana
ini grup Jipeng belum memiliki Seragam khusus untuk para nayaga,
3. Pemain
kaum laki-laki yang terbagi tugas sesuai dengan keahlian dan profesi
Selain ada orang yang bekerja di depan layar, ada juga orang
penyanyi.
20
Daftar pemain laki-laki lihat di Bab II Sub Bab Organisasi
21Rasul adalah ritual (berdo’a) sebelum pertunjukan Jipeng dimulai
22 Daftar pemain wanita lihat di halaman Bab II Sub Bab Organisasi
67
4. Setting Panggung
alat tiup yang terdiri dari Klarinet, Trombon, Tenor,piston, dan Bass
penari dan Sinden duduk didepan para pemain, dan para penyanyi
5. Instrumen
3 Buah Ketuk, Kecrek, dan Satu Set Goong. Adapun penjelasan yang
1) Trombon
69
2) Tenor
23
Jenis trombone ada yang yang cara memainkannya dengan menekan dan menggeser
70
3) Bass (souse-phone)
24
Bancet (Mahpudin) adalah seniman Jipeng sebagai penyanyi laki-laki (alok)
72
4) Piston
5) Klarinet/Suling
Suling.
6) Bedug
bahan organ yang berbeda. Pada sisi muka bedug terbuat dari
7) Kitimpring
berbunyi besar.
seharusnya terdiri dari nada 1, 4, dan 5 (da, ti, dan la) Laras
9) Kecrek
pemukul kayu.
78
dan satu goong gede yang digantung pada sebuah ancak yang
6. Repertoar Lagu
lainnya.
1. Pra Pertunjukan
dibacakan do’a.
putih,rujak asem, rujak roti, rujak kelapa, dan rujak nanas. Selain itu
para pemain Jipeng setelah di do’akan, yaitu nasi, bakakak ayam, dan
lauk pauk seadanya. Sementara itu ada pula yang harus disediakan
yang sudah meninggal. Selain itu ritual ini juga bertujuan untuk
Jika ritual ini tidak diadakan sering sekali terjadi hal-hal yang tidak
82
pertunjukan.
2. Pertunjukan
selain itu juga untuk mengikuti selera penonton kaum muda tanpa
sebagai berikut :
1) Tanji
pertunjukan Jipeng.
25
Vokalia adalah pertunjukan berupa instrumen dan vokal (sekar gending)
85
segera dimulai.
sama.
https://www.youtube.com/watch?v=1o1ih6R4n_U.27
26
Video di Youtube yang berjudul Jipeng, diunduh pada 19 April 2018
27
Video di Youtube yang berjudul Jipeng, diunduh pada 19 April 2018
87
Laras : Salendro
Bagian awal
Klarinet 0 0 brb e e . 0 ntbrnt1 2
Trombon 0 0 0 0 0 0 0 0
Tenor 0 0 0 0 0 0 0 0
Bass 0 0 0 0 0 0 0 0
Kenong 0 0 0 0 0 0 0 0
28
Naek adalah istilah perubahan lagu dalam kesenian Sunda tanpa memberhentikan irama
lagu, biasanya lagu yang dipilih adalah lagu yang memiliki posisi yang sama dengan lagu
sebelumnya.
88
Bedug 0 0 0 0 0 0 0 0
Kitimpring 0 0 0 0 0 0 0 0
kecrek 0 0 0 0 0 0 0 0
goong 0 0 0 0 0 0 0 0
Trombon 0 0 0 0 0 0 0 2
Tenor 0 3 0 3 0 2 0 2
Bass 0 0 0 3 0 0 0 2
Kenong 0 0 0 0 0 0 0 0
goong 0 P 0 P 0 P 0 G
Bagian tengah
Trombon 1 1 1 1 2 2 2 2
Tenor 0 2 0 1 0 2 0 2
Bass 0 0 0 1 0 0 0 2
Goong 0 P 0 0 0 P 0 0
Trombon 1 1 1 1 2 2 2 2
Tenor 0 1 0 1 0 2 0 2
Bass 0 0 0 1 0 0 0 2
Goong 0 P 0 P 0 P 0 G
Trombon 5 5 5 5 5 5 5 5
Tenor 0 T 0 5 0 5 0 5
Bass 0 0 0 5 0 0 0 5
bDn.D
Kitimprin bpb p b0b p bpb p b0b p bpb p b0b p bpb p b0b p
g
Kecrek bcb c b0b c bcb c b0b c bcb c b0b c bcb c b0b c
Goong 0 P 0 0 0 P 0 0
Trombon 5 5 5 5 5 5 5 5
Tenor 0 T 0 5 0 5 0 5
Bass 0 0 0 5 0 0 0 5
Goong 0 P 0 P 0 P 0 G
Trombon r r r r r r r r
Tenor 0 4 0 4 0 4 0 4
Bass 0 0 0 4 0 0 0 4
bnDbDnDD D
Goong 0 P 0 0 0 P 0 0
Trombon 4 4 4 4 4 4 4 4
Tenor 0 4 0 4 0 4 0 4
Bass 0 0 0 4 0 0 0 4
Goong 0 P 0 0 0 P 0 G
Trombon 3 3 3 3 2 2 2 2
Tenor 0 3 0 3 0 2 0 2
Bass 0 0 0 3 0 0 0 2
Goong 0 P 0 0 0 P 0 0
Trombon 3 3 3 3 2 2 2 2
Tenor 0 3 0 3 0 2 0 2
Bass 0 0 0 3 0 0 0 2
Goong 0 P 0 P 0 P 0 G
Bagian Akhir
Trombon 3 3 3 3 2 2 2 2
Tenor 0 3 0 3 0 2 0 2
Bass 0 0 0 3 0 0 0 2
goong 0 P 0 0 0 P 0 0
Trombon 3 3 3 3 2 2 2 2
Tenor 0 3 0 3 0 2 0 2
Bass 0 0 0 3 0 0 0 2
goong 0 P 0 P 0 P 0 G
Keterengan :
Kumaha mayunganana
Kumaha nulunganana
2) Jaipong/Ketuk Tilu
permintaan penonton.
dipermasalahkan.
4) Lawak/Topeng
masyarakat kasepuhan.
5) Gacle
6) Seseroan
29
Sero diambil dari nama hewan pemangsa ikan (berang-berang), pemeran sero bertingkah
laku menjadi hewan tersebut
104
7) Debus
3. Pasca Pertunjukan
punggung) yang berarti makna dari pepatah ini adalah setiap datang
dan pergi harus meminta izin. Ritual ini harus dilakukan setiap
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
khusunya dalam segi bentuk dan struktur pertunjukan Jipeng dewasa ini,
maka ada beberapa kesimpulan dan saran yang penulis temukan melalui
penelitian ini.
Jipeng merupakan perpaduan antara alat musik barat dan waditra seni
Sunda yaitu Klarinet, Trombone, Piston, Tenor, Bass, Kenong, Kecrek, dan
Jipeng secara musikal pada awalnya adalah sebuah genre musik yang
dan repetitif, hanya ada perubahan tempo saja. Berbeda dengan kesenian
Debus. Sehingga yang disebut genre Jipeng saat ini adalah pertunjukan
Tanji yang merupakan bagian dari struktur pertunjukan Jipeng grup Satia
Kulun.
Jumlah grup Jipeng yang masih ada saat ini hanya ada dua grup saja,
yaitu grup Jipeng yang ada di kasepuhan Ciptagelar dan kasepuhan Sinar
Resmi, nama kelompok seni pada dua grup Jipeng ini adalah Satia Kulun.
Sebenarnya kedua grup ini masih satu grup yang sama kemudian
(pemekaran) kasepuhan.
111
Selain itu ada pula kesenian yang ditampilkan hanya dalam waktu-waktu
4.2. Saran
kesenian Jipeng lebih berkembang dan tetap lestari, baik dari pihak
durasi pertunjukan Tanji yang menjadi ciri khas seni Jipeng. Durasi
Daftar Pustaka
Bandung: Tarsito.
Surakarta.
Ekadjati, Edi S. 2005. Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran. Bandung: PT. Dunia
Pustaka Jaya.
Hedi, Cahya. 2017. Tiga Maestro Dalang Wayang Golek: Proses Kreatif, Idealisme,
Diunduh di http://www.pikiran-rakyat.com/seni-
budaya/2012/10/31/209326/kampung-adat-ciptagelar-lestarikan-kesenian-
Ibra. 2012. Seni Jipeng Kembali Dihidupkan Setelah Mati Suri 8 Tahun. Diunduh
di http://channelsatu.com// seni-jipeng-kembali-dihidupkan-
Malm P. William. 1993. Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah, dan Asia.
Nettl, Bruno. 2012. Teori dan Metode dalam Etnomusikologi. Terjemahan Natalia
Satya Upaja Budi, Dinda. 2013. Angklung Buhun Pada Masyarakat Adat
STSI Bandung.
Sumardjo, Yakob. Dkk. 2001. Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: STSI Press
http://artikelsukabumi.blogspot.co.id/2015/11/jipeng-tanji-dan-
Daftar Narasumber
1. A.M. Soebali
Usia : 52 tahun
Pekerjaan : Petani/Seniman
2. Atika
Usia : 19 tahun
3. Iwan Suwandi
Usia : 44 tahun
4. Mahpudin (Bancet)
Usia : 41 tahun
5. Ogan
Usia : 55 Tahun
6. Ruhendar (Sodong)
Usia : 36 tahun
Pekerjaan : Seniman
118
Usia : 56 tahun
GLOSARIUM
Bobodor Pelawak.
Bubuka Pembukaan.
Buhun Tua/Lama.
Huma Ladang.
Karuhun Leluhur.
Magic Sihir.
R
121
Rurujakan Sesajen.
Sisindiran Pantun.
atau pendek.
Lampiran 1
Dokumentasi penelitian
Gambar 29. Imah Gede: pusat kegiatan dan tempat tinggal sesepuh Ciptagelar
Biodata Penulis
E-mail : Ujjputrabanten@gmail.com
No Hp : 0857-5967-4060
SMPN 05 Cibeber
SMAN 1 Cibeber
128
Pengalaman berkesenian
2014).