Anda di halaman 1dari 19

SENI TARI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran SBDP yang dibina oleh
Ibu Dianita Dwi Taurisa, M.Pd

Disusun Oleh :

Desi Agustini Pramita (19381052071)


Salsabila (19381052114)
Rabiatul Maulidiyah (19381052075)
Nikmatur Rohmah (19381052116)
Fatimatus Zahroh (19381052118)
Nawafah (19381052073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA
MARET 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya
kepada kita sehingga kita dapat menyelasaikan makalah ini dengan baik. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam
yang terang benderang seperti sekarang ini.
Tidak lupa juga kami berterimakasih kepada :
1. Dosen pembimbing Ibu “Dianita Dwi Taurisa” yang telah memberi kami ilmu
berupa materi sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Teman-teman yang telah ikut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Kami
mengharap saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini dan penulis berharap
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca khususnya bagi kita semua.

Pamekasan, 16 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... ii


Daftar Isi .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Definisi Seni Tari .............................................................................. 3
B. Fungsi-Fungsi Seni Tari ..................................................................... 4
C. Jenis-Jenis Seni Tari........................................................................... 5
D. Perkembangan Seni Tari Dalam Dunia Pendidikan ............................ 7
E. Proses Pembelajaran Seni Tari di SD.................................................. 8
F. Dampak Pembelajaran Seni Tari di Sekolah ...................................... 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh manusia. Hal
ini disebabkankan pendidikan mempunyai pengaruh penting bagi
keberlangsungan kehidupan manusia salah satunya yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, pengenalan budaya yang akan membentuk manusia yang
cerrdas, terampil serta memiliki budi pekerti yang luhur.
Seni merupakan hal yang sudah tidak asing lagi dengar di seluruh belahan
dunia. Adanya seni menyebabkan manusia lebih mengenal akan budaya baik
dalam negeri ataupun luar negeri. Dikatakan seni karena bernilai estetika serta
makna tersendiri. Berbagai macam cabang seni yang diketahu seperti seni rupa,
seni tari, seni musik dan lain sebagainya. Seni tari merupakan salah satu dari
cabang seni yang melibatkan gerakan tubuh yang digunakan sebagai sarana
untuk menyampaikan pesan ataupun ekspresi dengan lebih estetik. Pendidikan
seni budaya merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dipelajari dalam
kurikulum pendidikan. Sesuai dengan ketetetapan tersebut penididikan seni
budaya wajib disampaikan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Melalui
pendidikan seni budaya diharapkan mampu untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan pembimbingan, pembelajaran, dan pelatihan agar peserta didik
memiliki kemampuan berkesenian. Adanya seni dalam bidang pendidikan secara
tidak langsung menyampaikan bahwa seni mempunyai kedudukan, peran dan
fungsi yang penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam tingkatan
sekolah dasar.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman dasar
dan mengkaji lebih dalam tentang “Seni Tari”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seni tari?
2. Apa saja fungsi dari seni tari?
3. Apa saja jenis-jenis tari?
4. Bagaimana perkembangan seni tari dalam dunia pendidikan?
5. Bagaimana proses pembelajaran seni tari di SD?
6. Bagaimana dampak dari pembelajaran seni tari di sekolah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi tentang seni tari.
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari seni tari.
3. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis seni tari.
4. Untuk mengetahui perkembangan seni tari dalam dunia pendidikan.
5. Untuk mengetahui proses pembelajaran seni tari di SD.
6. Untuk mengetahui dampak dari pembelajaran seni tari di sekolah.

D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai media bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmunya.
2. Kontribusi ilmu dalam mata kuliah pembelajaran SBDP.
3. Mengembangkan keterampilan dan keaktifan bagi penulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Seni Tari


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti seni tari adalah seni
mengenai tari-menari (gerak-gerik yang berirama). Seni tari berasal dari kata
dasar seni. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki aneka macam
karya seni. Diantara seni yang ada, seni tari merupakan salah satu kekayaan
budaya Indonesia yang dikagumi oleh negara lain. Oleh karena itu, keberadaan
seni tari di Indonesia harus di lestarikan dan di jaga dengan baik.
Seni tari adalah hasil karya cipta manusia yang diungkapkan lewat media
gerak yang memiliki keindahan (nilai estetika). Seni tari yang terdapat di
Indonesia sangat banyak, masing-masing daerah memiliki ciri khas tari yang
berbeda-beda. Perkembangan seni tari di Indonesia masih tetap berjalan hingga
sekarang. Seni tari merupakan sebuah gerakan berirama yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengekspresikan perasaan tertentu dan menyampaikan pesan bagi
penontonnya. Gerakan berirama atau tarian tersebut dilakukan pada waktu dan
tempat tertentu.1 Pengertian mengenai pandangan wawasan seni tari merupakan
sebuah pandangan sikap, pendekatan dan pengertian tentang prinsip berkesenian
terhadap karya seni tari, baik secara kreasi maupun tradisional.
Menurut pendapat Curt Sach, seorang ahli tari dari Jerman dalam bukunya
Worid Of Dance mengemukakan bahwa tari merupakan gerak yang ritmis
(Dance is rhythmic motion). Artinya gerakan itu lebih besar berkaitan dengan
pola waktunya sebagai sebuah proses terbentuknya rangkaian tubuh yang
bermakna. Sedangkan menurut Drs Soedarsono, dalam bukunya Djawa Dan Bali
mengemukakan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia melalui gerak-
gerak ritmis yang indah.
Di sekolah dasar, wawasan tentang seni tari khususnya mulai kelas rendah
sampai kelas tinggi penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan pola sikap
dalam menari secara wiraga, wirama, dan wirupa dan pandangan kita terhadap

1
Resi Septiana Dewi, Keanekaragaman Seni Tari (Bandung: PT Balai Pustaka, 2012), 3.

3
masalah wawasan seni tari di sekolah dasar dengan mengedepankan secara
islami dari segi kostum yang tertutup.
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia
yang dilihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, yang
dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh
barat yang diserap melalui kolonialisasi. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000
tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai
sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi
seni yang diselenggarakan oleh pemerintah.2

B. Fungsi-Fungsi Seni Tari


Tari menjadi salah satu aktivitas yang memiliki fungsi-fungsi tertentu, baik
tarian tradisional maupun tarian modern. Fungsi seni tari terdiri dari beberapa
hal, diantaranya untuk lomba, keagamaan, hiburan, dan media pembelajaran
kebudayaan. Ada juga seseorang yang suka menari hanya karna menyalurkan
hobi atau sekedar mengisi waktu luang saja.3
Pada zaman kebudayaan prasejarah telah diketahui bahwa tari didasari oleh
kegunaanya pada masyarakat di zamannya. Masyarakat primitif menggunakan
tari sebagai sarana atau media untuk mencapai suatu kebutuhan. Setelah mereka
hidup tenteram terasa pula kekuranglengkapan hiburan sebagai santapan rohani
dikala senggang. Fungsi pokok seni tari antara lain:4
a) Upacara, yaitu sebagai media persembahan dan pemujaan terhadap penguasa
yang lebih tinggi, dengan maksud mendapatkan perlindungan atau
mengusirnya demi keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kehidupan
masyarakat.
b) Hiburan/ Pergaulan, yaitu tarian dimaksudkan untuk memeriahkan atau
mengkaitkan keakraban pertemuan, setiap orang diharapkan berpartisipasi
aktif ikut menari.

2
Reatian Arina, Koreografi Seni Tari Berkarakter Islami Untuk Anak Sekolah Dasar (Malang:
UMM Press, 2019), 1.
3
Dessy Putri Wahyuningtyas, Pembelajaran Tari Dalam Kurikulum PAUD (Jakarta: Guepedia,
2020), 49.
4
Dianita Dwi Taurisa, SBDP Tari & Musik (Pamekasan: IAIN Madura, t.t), 4.

4
c) Pertunjukan, yaitu bertujuan memberikan hidangan pertunjukan tari yang
diharapkan dapat memperoleh tanggapan suatu pernyataan seni dari
penonton. Dengan melakukan pertunjukkan tari, secara tidak langsung
penari juga akan mendapatkan upah atau bayaran.5

C. Jenis-Jenis Seni Tari


Jenis tari adalah keragaman wujud tari yang memiliki perbedaan dan atau
kesamaan yang dapat dikelompokkan berdasarkan:6
1. Jenis Tari Menurut Perkembangannya
a. Tari tradisional dapat diartikan sebagai sebuah tata cara menari atau
menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik
secara turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. Konvensi
yang selanjutnya diyakini sebagai tata aturan yang bersifat mengikat
(baku). Tari tradisional dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
a) Tari tradisional kerakyatan, yaitu tari yang tumbuh secara turun
temurun dalam lingkungan masyarakat etnis, atau berkembang
dalam rakyat, untuk seringkali disebut Folkdance.7
b) Tari tradisional kebangsawanan, yaitu tari yang tumbuh dan
berkembang secara turun temurun di lingkungan kaum bangsawan.
b. Tari modern merupakan tari yang terlepas dari kaidah-kaidah atau
konvensi tradisional. Tarian ini memiliki kebebasan yang penuh bagi
penari untuk berekspresi tanpa terikat lagi oleh aturan-aturan yang
bersifat baku seperti yang ada pada tari tradisional. Tari yang benar-
benar hadir diciptakan pada masa kini dengan sama sekali tidak
bermaksud mengkait-kaitkannya dengan tari-tari yang sebelumnya dan
tidak ada standar patron/pola disebut "Tari Kontemporer".8

5
Wahyuningtyas, Pembelajaran Tari, 49-54.
6
Dianita Dwi, SBDP Tari & Musik, 3-4.
7
Ibid.
8
Edin Yanuar Nugraheni dan Dani Wahyudi, Pengetahuan Tari (Banjarmasin: Perpustakaan
Nasional Indonesia, 2013), 24.

5
2. Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajiannya
Jenis tari ini adalah jenis tari yang lebih berorientasi pada penyaji/
penari, yaitu berdasarkan kuantitas penari yang tampil di atas pentas. Tari
menurut bentuk penyajiannya yaitu:9
a. Tari tunggal (solo), yaitu tarian yang disajikan oleh hanya satu orang
penari.
b. Tari duet, yaitu tarian yang disajikan oleh dua orang penari yang
diantaranya saling berinteraksi satu sama lain sehingga memiliki
kesatuan makna dan saling ketergantungan.
c. Tari trio, yaitu tarian yang disajikan oleh tiga orang penari yang saling
berinteraksi dan memberikan arti dari masing-masing karakter yang
ditonjolkan.
d. Tari kuartet, yaitu tarian yang disajikan oleh empat orang penari. Tari
kuartet ini lebih menampakkan pola simbolisasi dari penampakan
jumlah penari.10
e. Tari Massal, yaitu tarian yang ditampilkan secara besar-besaran, artinya
didukung oleh banyak penari yang saling berkaitan antara penari yang
satu dengan penari yang lain.
f. Tari berganda, yaitu penyajian tari tunggal yang diduplikasi dan
ditampilkan di tempat dan waktu yang sama pula. Setiap penari tidak
memiliki keterkaitan satu sama lain.
g. Tari kolosal, yaitu sajian tari dalam bentuk kolosal yaitu didukung oleh
banyak penari yang membuat sajian sangat semarak dan megah. Tari
kolosal ini dapat berupa sajian tari tunggal maupun dramatari.
h. Tari kelompok, yaitu penyajian tari secara berkelompok yang memiliki
keterkaitan utuh dengan desain-desain kelompok, baik dari psisi penari
maupun gerakannya.
i. Arak-arakan (Display), yaitu bentuk penyajian tari yang menunjukkan
formasi arak-arakan/ karnaval yang lebih menekankan pada gerak

9
Dianita Dwi, SBDP Tari & Musik, 3.
10
Ibid.

6
berjalan sehingga formasi penasi disusun berdasarkan urutan
kedudukan tokoh-tokoh yang digunakan.
3. Jenis Tari Menurut Bentuk Koreografinya
Jenis tari ini merupakan jenis tarian yang dikenali berdasarkan pola
bentuk garapannya. Jenis tari tersebut antara lain:11
a. Tari drama, yaitu tari yang disajikan dengan mementingkan sajian
bersifat naratif serta menggunakan unsur-unsur drama, baik gerak tari,
vokal dan juga adanya adegan. Jenis tari drama bisa juga disebut dengan
dramatari atau sendratari (sajian tari drama tanpa dialog).
b. Tari dramatik, yaitu sebuah bentuk sajian tari yang tidak mengangkat
kronologi sebuah cerita (naratif). Tarian ini lebih menekankan pada
ungkapan yang memiliki dimensi personal.12

D. Perkembangan Seni Tari Dalam Dunia Pendidikan


Pewarisan seni tari tidak semerta-merta hanya melalui sanggar seni
(informal). Akan tetapi sangat mungkin jika pewarisan seni tari dilakukan
melalui dunia pendidikan yang bersefiat formal. Yang berharapan khususnya
generasi muda mampu kreatif melalui pembelajaran (SBDP) Seni Budaya Dan
Prakarya. Dimana seni tari dalam pendidikan formal tidak menuntut siswa untuk
menjadi seoang penari profesional. Artinya produk tari yang dihasilkan bukan
untuk kebutuhan pentas, melaikan sebagai proses kreatif siswa. Dan sebagai
pendidik, guru harus mampu mengusai bidang seni tari. Seperti halnya dalam hal
mencipta dan mengkomposisi tari sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik.
Salmurgianto dalam masunah mengemukakan bahwa nilai tari dalam dunia
pendidikan tidak terletak pada latihan kemarin atau keterampilan gerak saja,
tetapi lebih kepada kemungkinan untuk membuat siswa mampu
mengembangkan daya ekspresinya. Jika semisal siswa sudah berada di taraf
mengepresiasikan maka kemungkinan seni tari tradisi tidak akan menjadi barang
antik yang berdebu dan terlupakan. Contoh dari proses kreatif itu seperti tari

11
Ibid., 4.
12
Ibid.

7
yang diciptakan berasal dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa. Maksudnya
pemilihan tema boleh di tentukan oleh guru, namun pemilihan gerak, pengolahan
gerak. Dan bagai mana siswa mengkomposisikannya di serahkan sepenuhnya
kepada siswa.13
Penilaian dalam pembelajaran tari tidak terletak pada bagus atau tidaknya
tari yang dihasilkan, melainkan proses kreatif yang mereka lalui akan
membentuk sikap positif seperti sikap percaya diri, mampu bekerja sama, berani
mengambil keputusan, mampu bersosialisasi, dan juga mempu mengungkapkan
pendapat dan lain sebagainya.
Pemilihan tema atau ide dalam pembuatan tari dalam pendidikan formal bisa
berasal dari lingkungan dan aktivitas manusia. Guru juga bisa mengarahkan
proses kreatif. Akan tetapi, guru tidak diperkenankan mengajarkan bentuk tarian
melainkan guru menstimulus siswa untuk membuat tarian baru. Melalui
pembelajaran seni tari sebagai media guru mampu menanamkan rasa seni, sikap
kreatif, serta menumbuhkan motivasi utuk menghargai seni kepada siswa.14

E. Proses Pembelajaran Seni Tari di SD


Dalam pelaksanaannya, pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar dibuat
dengan menyesuaikan usia perkembangan siswa, gerakan tari yang dibuat tidak
sulit, lebih mengeksplor gerakan yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari,
atau mengamati lingkungan yang ada disekitarnya, seperti tumbuhan dan hewan
serta mengeksplor suatu profesi.
Bentuk pembelajaran seni tari, harus disesuaikan dengan pengorganisasian
materinya, yakni didasarkan pada aktivitas siswa. Seperti yang dikutip oleh
Depdiknas Bentuk pembelajaran seni di Sekolah Dasar berdasarkan pada sifat
pendidikan seni itu sendiri, yaitu:15

13
Dwi Anggraini, “Perkembangan Seni Tari: Pendidikan dan Masyarakat,” Jurnal PGSD 9, no. 3
(Bengkulu: PGSD FKIP Universitas Bengkulu, 20016): 292, https://doi.org/10.33369/pgsd.9.3.287-
293.
14
Ibid.
15
Eny Kusumastuti, “Penerapan Model Pembelajaran Seni Terpadu Pada Siswa Sekolah Dasar,”
Mimbar Sekolah Dasar 1, no. 1 (April, 2014): 9, http://jurnal.upi.edu/mimbar-sekolah-dasar/.

8
1. Multilingual artinya seni bertujuan mengembangkan kemampuan
mengekspresikan diri dengan berbagai cara seperti melalui bahasa rupa,
bunyi, gerak dan paduannya.
2. Multidimensional artinya seni mengembangkan kompetensi kemampuan
dasar siswa yang mencakup persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis,
evaluasi, apresiasi dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak
kanan dan kiri, dengan tetap memadukan unsur logika, etika estetika.
3. Multikultural artinya seni bertujuan untuk menumbuhkembangkan
kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal
dan global sebagai pembentukan sikap menghargai, toleran, demokratis,
beradab dan hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Model pembelajaran yang diperlukan adalah model yang memberikan
peranan pada guru untuk mengelola lingkungan alam dan fisik, sosial, budaya,
dan individual, serta sekaligus hidup atau bertindak di dalamnya dengan sikap-
sikap yang memberi peluang berkembangnya potensi pribadi ke arah kreatif dan
apresiatif terhadap seni tari.
Pembelajaran seni tari ini dapat dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran terpadu. yaitu model pembelajaran dengan pendekatan yang dapat
memberikan pemahaman secara holistik pada siswa tentang suatu konsep atau
prinsip. Model pembelajaran terpadu ini merupakan pembelajaran dengan
menggunakan tiga pendekatan yaitu :16
1. Pendekatan Ekspresi Bebas
Ekspresi bebas yaitu pembelajaran seni tari dengan cara merancang
kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan model emerging
curriculum yaitu kegiatan pembelajaran yang tidak dirancang sebelumnya,
tetapi berkembang sesuai dengan keinginan siswa.
2. Disiplin Ilmu
Disiplin ilmu merupakan pendekatan yang bertujuan untuk
menawarkan program pembelajaran yang sistematik dan berkelanjutan
dalam empat bidang yang digeluti orang dalam dunia seni yaitu bidang
penciptaan, penikmatan, pemahaman dan penilaian.

16
Ibid.

9
3. Pendekatan Multikultural
Pendekatan multikultural merupakan pendekatan pendidikan yang
mempromosikan keragaman budaya melalui kegiatan penciptaan,
penikmatan dan pembahasan keindahan rupa (visual).
Dalam penyampaiannya, disiplin ilmu dan multikultural menggunakan
metode ceramah, Tanya jawab dan drill. Model pembelajaran terpadu ini
diterapkan dengan memadukan pendekatan ekspresi bebas yang didalamnya
menggunakan metode apresiasi dan kreasi, dengan pendekatan disiplin ilmu
yang mengajarkan konsep-konsep tari serta pendekatan multikultural yaitu
mengenalkan keragaman seni tari yang ada di Indonesia. Menurut Kusumastuti
yang mengemukakan bahwa metode apresiasi dijalankan secara runtut melalui
alur pengenalan, pemahaman, penghayatan dan evaluasi.17 Sedangkan untuk
metode kreasi dijalankan melalui alur mengembangkan ide dan konsep yang
diperoleh dari apresiasi, serta menuangkan ide dan konsep tersebut kedalam
gerak tari sesuai dengan kaidah-kaidah tari yang berlaku dan tetap berpijak pada
keragaman seni tari yang ada di Indonesia.
Model pendidikan dengan pendekatan tersebut dapat digambarkan sebagai
sebuah sistem dengan tujuan akhir adalah kreatif dan apresiatif. Sebagai sebuah
sistem, model tersebut terdiri dari unsur-unsur yang satu dengan yang lain terkait
erat dalam satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dalam hal ini unsur-unsur yang terlibat dalam model
pembelajaran sebagai suatu sistem yaitu: 18
1. Guru
2. Siswa dan potensi pribadinya
3. Lingkungan alam dan fisik, budaya, sosial, dan individual
4. Kreatif dan apresiatif.

17
Ibid.
18
Ibid., 10.

10
F. Dampak Pembelajaran Seni Tari di Sekolah
1. Merangsang Anak Lebih Disiplin Untuk Belajar
Dengan adanya pembelajaran seni tari di sekolah senantiasa memberikan
motivasi kepada anak-anak di sanggar agar selalu disiplin dan tepat waktu
dalam mengikuti pembelajaran tari di Sanggar. Latihan kedisiplinan yang
tertanam dalam diri anak secara tidak langsung menjadi kebiasaan yang
berpengaruh baik terhadap kebiasaan anak di sekolah, sehingga anak yang
belajar disanggar menjadi lebih disiplin dibandingkan dengan anak yang
lainnya disekolah.Pembelajaran tari di sanggar tari Ranah Tanjung Bunga
mendorong anak untuk bergaul atau bersosialisasi lebih luas. Anak memiliki
banyak teman yang mendorongnya untuk berkompetisi dalam bidang
prestasi. Anak-anak sering memamerkan nilai-nilai tari dan akademik yang
diperolehnya. Sehingga anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar karena
tidak ingin tersaingi oleh teman-teman sebayanya.
2. Mempertajam Daya Ingat Anak
Kegiatan seni khususnya seni tari tentunya sangat berkaitan dengan daya
ingat anak. Sebelum mengikuti pembelajaran tari anak kurang bisa
berkonsentrasi dalam melakukan suatu kegiatan dan sulit untuk
mengingatnya kembali. Anak sering kali seenaknya saja dalam melakukan
sesuatu dan kurang semangat dalam segala hal. Namun setelah anak
mendapat pendidikan di Sanggar Tari, daya ingat anak menjadi lebih tajam.
Anak lebih ceria, semangat senang melakukan aktivitasnya sehari-hari baik
di sekolah maupun di rumah. Anak lebih mudah menghafalkan gerakan yang
diberikan oleh gurunya dan sambil mendengarkan musik/ iringan tari
tersebut. Karena pembelajaran dilakukan secara bertahap, materi diberikan
sedikit demi sedikit kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan gerak yang
utuh. Dan anak senang melakukan nya dengan penuh semangat ceria yang
dengan diiringi musik dan lagu-lagu melayu yang dilantunkan dalam iringan
tari. Materi-materi gerak yang diajarkan diingat dan dihafal oleh anak. Proses
inilah yang kemudian dapat meningkatkan dan mengembangkan daya ingat
anak. Selain anak belajar di waktu jam sanggar namun anak juga latihan
bersama temannya di saat waktu pulang sekolah setelah menyelesaikan tugas

11
sekolahnya. Anak-anak yang terbiasa dengan pembelajaran tari akan terbiasa
untuk menghafal sehingga daya ingatnya semakin kuat.19
3. Meningkatkan Prestasi Anak
Seni tari adalah satu cabang seni yang membutuhkan aktivitas fisikyang
aktif, kegiatan yang merangsang panca indra dengan gerakan danmusik,
aktivitas yang dapat membuat bahagia dengan mendengarkaniringan tari,
belajar sesuatu yang baru melalui materi-materi yang beragamdan
meningkatkan memori dengan menghafal materi yang diajarkan.Dengan
demikian jelas bahwa seni tari adalah suatu kegiatan yang dapat merangsang
kerja otak yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi seseorang.
Baik prestasi dalam bidang seni maupun dalam bidang lain. Kegiatan seni
khususnya seni tari tentunya sangat berkaitan dengan prestasi anak.
4. Tidak Individualistis
Banyak perkembangan kepribadian yang dapat diperoleh melalui
pembelajaran seni tari. Diantaranya adalah mengembangkan rasa
kebersamaan, belajar bersosialisasi dan menghindarkan anak dari sikapegois
atau individualistis.20 Dalam proses pembelajaran seni tari, anak-anak di
Sanggar Tari diajarkan rasa kebersamaan melalui belajar secara berkelompok
dalam group tarinya. Dalam proses latihan tari anak akan lebih kompak dan
saling menghargai teman-temannya. Selama anak mengikuti pembelajaran
seni tari , anak yang pendiam dan sulit untuk bersosialisasi dengan teman-
temannya secara bertahap mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Anak tersebut menjadi aktif dalam pergaulan dan bersosialisasi dengan
teman-temannya baik di sanggar maupun di sekolah. Karena mereka sering
tampil dalam berbagai kegiatan dalam masyarakat, anak lebih dekat dengan
masyarakat dan terbiasa bersosialisasi atau bertegur sapa dengan teman baik
dengan yang sebaya maupun dengan yang lebih tua.
5. Anak Menjadi Lebih Percaya Diri
Sifat percaya diri sulit dikatakan secara nyata. Tetapi kemungkinan besar
orang yang percaya diri akan terbiasa menerima dirinya sendiri, siap

19
Yuliza, Dampak Pembelajaran Tari di Sekolah Dasar (Riau: Univertas Negeri Yogyakarta, 2014),
33.
20
Ibid.

12
menerima tantangan dalam arti mau mencoba sesuatu yang baru walaupun ia
sadar bahwa kemungkinan salah pasti ada. Orang yang percaya diri tidak
takut menyatakan pendapatnya di depan orang banyak. Rasa percaya diri
membantu kita untuk menghadapi situasi di dalam pergaulan dan untuk
menangani berbagai tugas dengan lebih mudah.21
6. Anak Menjadi Lebih Aktif
Kegiatan seni tari adalah salah satu media bagi anak untuk menuangkan
bakat seninya. Selama anak mengikuti pembelajaran tari diSanggar Tari anak
terbiasa di didik disiplin, anak lebih bisa membagi waktu antara belajar dan
bermain. Anak yang belajar di sanggar tari akan lebih aktif lebih semangat
dan ceria belajar disekolah tanpa harus disuruh oleh guru. Anak terlihat cepat
bisa bersosialisasi dengan masyarakat maupun dengan teman-temannya, anak
lebih berani dalam mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan
dalamberdiskusi di sekolah dan berani untuk tampil di depan umum. Secara
klasikal yang melibatkan seluruh potensi anak, artinya akan terjadi sebuah
proses kerjasama, menumbuhkan sikap tenggang rasa, memahami
peran,menghargai kemampuan teman, bertanggung jawab, sehingga
anakmampu membawa diri dalam pergaulan, misalnya anak tidak merasa
minder (rendah hati) atau tinggi hati (sombong).
7. Anak Lebih Dapat Berkonsentrasi dan Lebih Cepat Tanggap
Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam
mengerjakan atau melakukan sesuatu, hingga pekerjaan itu dikerjakan dalam
waktu tertentu. Pada beberapa anak bisa mengalami kesulitan,kesusahan dan
gangguan dalam hal konsentrasi dan atensi yang ia berikan. Semua gerakan
yang dilakukan manusia diatur oleh otak. Setiap belahan otak (hemisphere)
mengontrol gerakan sisi tubuhyang berlawanan. Belahan otak kiri mengatur
bagian, mata dan telingabagian kanan. Bagian ini juga berperan dominan
dalam berfikir logis danrasional, menganalisa, bicara, serta berorintasi pada
waktu dan hal-hal yang terinci. Sementara, belahan otak kanan dominan

21
Ibid.

13
untuk hal-hal yang intuitif, merasakan, bermusik, menari, melakukan hal-hal
kreatif dan sebagainya.22

22
Ibid.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seni tari merupakan
hasil karya cipta manusia yang mempunya nilai estetika yang dituangkan
dalam bentuk gerakan. Seni tari memili beberapa fungsi pokok seperti, upacara,
hiburan, dan pertunjukan. Selain itu, seni tari juga terdiri dari beberapa jenis
seperti, berdasarkan perkembangannya, berdasarkan penyajiannya, dan
berdasarkan koreografinya. Perkembangan seni tari dalam dunia pendidikan
lebih didasarkan pada pengembangan kreatifitas siswa dalam mengelolah
berbagai hal yang berkaitan dengan seni tari. Sehingga hal ini akan memmicu
siswa untuk terus berkembang dan lebih mengasah tingkat kekeatifitasan
siswa. Proses pembelajaran seni tari di sekolah dasar merupakan suatu hal yang
yang berkaitan dengan jenis model ataupun pendekatan yang akan diberikan.
Model yang biasa digunakan dalam tingkatan sekolah dasarseperti jenis model
terpadu yang lebih menitik beratkan pada tiga model pendekatan seperti,
ekspresi bebas, disiplin ilmu, dan multicultural. Adanya pendidikan seni tari di
sekolah memiliki dampak positif yang dapat dirasakan seperti, merangsang
anak lebih disiplin untuk belajar, mempertajam daya ingat anak, meningkatkan
prestasi anak, tidak individualistis, anak menjadi lebih percaya diri, anak
menjadi lebih aktif, anak lebih dapat berkonsentrasi dan lebih cepat tanggap.

B. Saran
Saran dari penulis mengenai materi pembahasan ini adalah kita sebagai
mahasiswa khususnya calon pendidik harus mengerti dan memehami tentang
tentang penerapan ataupun proses pembelajaran seni yang akan diberikan di
sekolah khususnya pada bagian seni tari. Sehingga hal tersebut mampu untuk
menciptakan suasana belajar yang lebi efektif dan berkesan bagi siswa yang
nanti juga akan mengarah pada terwujudnya tujuan dari pendidikan dengan
cara yang mudah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Dwi dan Hasnawati. Perkembangan Seni Tari: Pendidikan dan


Masyarakat. Vol.9. Bengkulu: PGSD FKIP Universitas Bengkulu, 2016.

Arina, Reatian. Koreografi Seni Tari Berkarakter Islami Untuk Anak Sekolah
Dasar. Malang: UMM Press, 2019.

Dewi, Resi Septiana. Keanekaragaman Seni Tari. Bandung: PT Balai


Pustaka, 2012.

Kusumastuti, Eny. Penerapan Model Pembelajaran Seni Terpadu Pada


Siswa Sekolah Dasar. Vol. 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2014.

Nugraheni, Edin Yanuar dan Dani Wahyudi. Pengetahuan Tari. Banjarmasin:


Perpustakaan Nasional Indonesia, 2013.

Taurisa, Dianita Dwi. SBDP Tari & Musik. Pamekasan: IAIN Madura, t.t.

Wahyuningtyas, Dessy Putri. Pembelajaran Tari Dalam Kurikulum PAUD.


Jakarta: Guepedia, 2020.

Yuliza. Dampak Pembelajaran Tari di Sekolah Dasar. Riau: Univertas


Negeri Yogyakarta, 2014.

16

Anda mungkin juga menyukai