Oleh :
1. Tri Haries Setiawan : 2122.01.02.0063
2. Johan :-
3. Siska Sepiani Rohmala : 2122.01.02.0056
4. Rohayati : 2122.01.02.0033
5. Siti Sumyani : 2122.01.02.0043
6. Riyanti : 2122.01.02.0035
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. PENGERTIAN SENI TARI.........................................................................4
B. SEJARAH SENI TARI.................................................................................5
C. JENIS JENIS TARI......................................................................................6
D. FUNGSI SENI TARI....................................................................................9
E. UNSUR UNSUR SENI TARI....................................................................11
F. UNSUR UNSUR GERAK TARI...............................................................11
G. ELEMEN KONSUMSI TARI....................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................15
A. KESIMPULAN...........................................................................................15
B. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan
tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan
ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut
Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni
pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi
oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan
pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra
pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari
perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat
sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara
kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya
yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat
tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian Daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian
indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan
kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi
di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita
ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di
Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan
Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia
bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku
1
bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno
tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan
pemerintah.
2
2. Bagaimana sejarah seni tari?
3. Apa saja jenis-jenis seni tari?
4. Apa saja fungsi dari seni tari?
5. Apa saja unsure-unsur seni tari?
6. Apa saja unsure-unsur gerak tari?
7. Apa saja unsure-unsur penunjang tari?
8. Apa saja elemen komposisi tari?
9. Jelaskan nilai estetis dalam gerak tari?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ialah sebagai berikut:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau
pendek, gerak yang besar atau kecil.
Oleh karena itu tari merupakan suatu gerak badan yang secara
berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu, untuk keperluan
pergaulan, mengungkapkan perasaan dan maksut, sarana agama dan
upacara adat.
B. SEJARAH SENI TARI
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangantersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan
masyarakat Indonesia pada masalalu.James R. Brandon (1967), salah
seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi
empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:1)
periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100
Masehi (M)2) periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya
kebudayaan India,3) periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam
masuk, dan4) periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II.Pada
saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand.Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukanIndonesia,
menjelaskan bahwa, ³secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesiatradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan
budaya besar dari luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut,
maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis
besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruhasing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat
Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan.Tentu saja masing-
masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi
senipertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada
5
masyarakat pendukungnya.Perkembangan masyarakat dan keseniannya
tidak merupakan perkembangan yang terputussatu sama lain, melainkan
saling berkesinambungan. Edi Sedyawati (1981: 112-118)menggambarkan
secara vertikal perkembangan tari di Indonesia dalam lima tahapan
yaitutahap:1. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik,2.
masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing,3. penembusan
secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik],4. gagasan mengenai
perkembangan tari untuk taraf nasional,5. kedewasaan baru yang ditandai
oleh pencarian nilai-nilai.Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu
telah mengalami tahapan tersebut, bahkandalam wilayah-wilayah tertentu
mungkin masih dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilasperkembangan
Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari
tersebutterkait dengan perubahan struktur masyarakat.MASA PRA-
KERAJAAN Pada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-
Hindu atau pra pengaruh asing.Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa
ini, masih banyak terdapat di daerah pedalamanyang terpencil yang
diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut pengamatan
Soedarsono(Op.Cit) sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme,
penyembahan nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di
Irian Jaya, pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra, pedalaman
Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali
Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada
masa itu didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan
masyarakat
6
adalah koreografer. Tari menurut koreografi dapat dibedakan
menjadi :
a. Tari Rakyat
Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada
masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri
tari rakyat adalah :
1) Sederhana (pakaian, rias, gerak dan ringan)
2) Tidak mengindahkan norma-norma keindahan
3) Memiliki kekuatan magis
Contoh tari rakyat : Tari Lengger, Tari Tayub, Tari Orek-
orek, Tari Kubrasiwa, Tari Buncis, Tari Ndulalak, Tari Sintren,
Tari Angguk, Tari Rodat.
b. Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi
keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman feudal. Tari ini
biasanya hidup dilingkungan keratin. Cirri-ciri tari Klasik adalah
sebagai berikut :
1) Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
2) Hidup di kalangan raja-raja
3) Adanya standarisasi
7
baru. Contoh tari kreasi baru adalah karya-karya dari Bagong
Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari
sanggar kembang sore dari Yogyakarta. Contoh tari kreasi bau
adalah Tari kupu-kupu, Tari Merak, Tari Manipuri, Tari Roro
Wilis, dan lain-lain.
c. Tari pertunjukan
8
keindahannya. Contohnya adalah : Tari Pendhet, Tari Rejang, Tari
Lenggeran, Tari Gambyomg, Tari Orek-Orek.
a. Tari Pantomim
b. Tari Erotik
c. Tari Kepahlawanan
d. Dramatari
9
Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari
tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya
turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini
yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya
bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak
diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar
dirinya.
2. Seni tari sebagai hiburan
Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di
tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan
kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada
dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi
tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan
individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk
konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai
kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan
untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja.
3. Seni tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik
atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi
penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu,
dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada
masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena
adanya rasa tidak sampai hati.
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti
mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku
yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena
seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai pertunjukan
10
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada
penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan
bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun
untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan
segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik
serta tema dan tujuan yang jelas.
11
3. Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak
wantah yang sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
1. Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan
kekuatan otot.
2. Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-
otot atau kekuatan.
3. Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-
gerakannya mengalir.
4. Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang
dilakukan dengan kecepatan tinggi.
12
dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras. Pada
umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu
gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak,
pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua
gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan
distorsi (dirombak). Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya
adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.
13
perlu diekspresikan untuk mencapai klimaks atau puncaknya dan
kemudian dipikirkan bagaimana penurunannnya sebagai penutup atau
akhir dari suatu garapan.
6. Desain Lantai (Floor Design)
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh
seorang penari di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh
formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis
menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam
pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
7. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak
menjadi hidup dan menarik (Soedarsono:29) dikatakan pula dinamika
adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong,
dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak. Pencapaian dinamika ini berkaitan dengan penggunaan tenaga,
ruang , dan waktu.
8. Komposisi Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh
sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seni Tari adalah ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan
dengan bentuk dan gerak tubuh sesorang. Unsur utama tari adalah gerak,
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang
dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang,
waktu, dan tenaga. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota tubuh
manusia. Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk gerak
tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambungan. Gerak dalam tari
berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksut-maksut
tertentu dari koreografi.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk menyempurnakan
15
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau
pihak yang menggunakan makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis
mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
dengan senang hati kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak
menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Gooblog, Ben. 2014. Makalah Seni Budaya Seni Tari.
http://goobloggua.blogspot.co.id
Diakses Pada Tanggal 2 Juni 2014.
Golda, Agria. 2013. Materi Kuliah Prodi PGSD Seni Tari. http:
//agriavegetary. blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 16 Januari 2015
http://rifdadenita.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-seni-tari-
lengkap.html
Sahara, Ulfa. 2012. Makalah Seni Tari. http://senitari-araa.blogspot.co.id.
Diakses pada tanggal 11 Desember 2012.
https://www.academia.edu/32833312/Makalah_Seni_Tari_docx Diakses
pada tanggal 03 maret 2023
16