Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

UNSUR UNSUR SENI TARI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


PENDIDIKAN SENI TARI DAN DRAMA

Dosen pengampuh : Suyatno, S.Pd., M.M

Oleh :
1. Tri Haries Setiawan : 2122.01.02.0063
2. Johan :-
3. Siska Sepiani Rohmala : 2122.01.02.0056
4. Rohayati : 2122.01.02.0033
5. Siti Sumyani : 2122.01.02.0043
6. Riyanti : 2122.01.02.0035

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP AL-AMIN INDRAMAYU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Unsur unsur seni tari”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
menambah pengentahuan penyusun dan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Seni Tari dan Drama. Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun
mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.

Kandanghaur, 24 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. PENGERTIAN SENI TARI.........................................................................4
B. SEJARAH SENI TARI.................................................................................5
C. JENIS JENIS TARI......................................................................................6
D. FUNGSI SENI TARI....................................................................................9
E. UNSUR UNSUR SENI TARI....................................................................11
F. UNSUR UNSUR GERAK TARI...............................................................11
G. ELEMEN KONSUMSI TARI....................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................15
A. KESIMPULAN...........................................................................................15
B. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan
tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan
ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut
Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni
pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi
oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan
pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra
pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari
perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat
sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara
kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya
yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat
tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian Daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian
indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan
kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi
di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita
ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di
Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan
Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia
bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku

1
bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno
tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan
pemerintah.

Tari merupakan mata pelajaran seni yang sangat ditunjang oleh


bakat dan kemampuan fisik. Tidak ada yang dapat meragukan hal ini.
Orang yang sudah terbiasa menari pastilah akan kelihatan kelihaiannya
dalam membawakan tarian, sedangkan orang yang belum terbiasa menari
juga akan kelihatan kalau dia masih kaku dan belum lihai. Dalam dunia
pendidikan sangat dianjurkan agar mengajarkan seni tari sebaiknya
dimulai sejak dini agar si anak bisa mengolah bakat apa yang dimilikinya
dan di  kala besar nanti bisa mengembangkanlebih  jauh apa bakat dia.
Separti halnya seni tari, sebaiknya diajarkan kepada anak sekolah dasar
lebih dini agar anak tidak kaku sewaktu di tingkat yang lebih tinggi ada
mata pelajaran tari. Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa dari jurusan
yang notabene nya bukan dari seni tari maupun pendidikan seni tari di
semester ke tiga, terdapat mata kuliah seni drama tari yang si akhir
semester harus membawakan pagelaran drama tari. Dia sungguh bingung.
Dalam hatinya berbisik dan sedikit kecewa karena dari SD hingga SMA
belum pernah ada pembelajaran tari. Alhasil, tari yang dibawakannya juga
tidak seoptimal yang dia harapkan.
Dari contoh di atas, ternyata pembelajaran tari di SD sangat
penting untuk membentuk karakter anak dan meningkatkan bakat yang
telah dimilikinya. Seperti kita ketahui, pendidikan itu tidak hanya
menampilkan aspek akademiknya saja, namun aspek rohani dan jasmani
juga penting untuk menunjang keberhasilan psikomotorik anak. Untuk itu
dalam Modul ini akan diulas lebih jauh mengenai Seni Tari.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa itu seni tari?

2
2. Bagaimana sejarah seni tari?
3. Apa saja jenis-jenis seni tari?
4. Apa saja fungsi dari seni tari?
5. Apa saja unsure-unsur seni tari?
6. Apa saja unsure-unsur gerak tari?
7. Apa saja unsure-unsur penunjang tari?
8. Apa saja elemen komposisi tari?
9. Jelaskan nilai estetis dalam gerak tari?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ialah sebagai berikut:

1. Mengetahui Untuk mengetahui tentang seni tari


2. Untuk mengetahui tentang sejarah seni tari
3. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis seni tari
4. Untuk mengetahui tentang fungsi dari seni tari
5. Untuk mengetahui tentang unsure-unsur seni tari
6. Untuk mengetahui tentang unsure-unsur gerak tari
7. Untuk mengetahui tentang unsure-unsur penunjang tari
8. Untuk mengetahui tentang elemen komposisi tari
9. Untuk mengetahui tentang nilai estetis dalam gerak tari

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SENI TARI


Seni Tari adalah ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan
dengan bentuk dan gerak tubuh sesorang. Unsur utama tari adalah gerak,
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang
dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan
ruang, waktu, dan tenaga. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota
tubuh manusia. Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk
gerak tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambungan. Gerak dalam tari
berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksut-maksut
tertentu dari koreografi.
Menurut Dr Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui
gerak-gerak ritmis yang indah. Gerakan pada seni tari diiringi dengan
musik untuk mengatur gerakan penari dan menyampaikan pesan yang
dimaksud. Seni tari memiliki geraka berbeda dari gerakan sehari-hari
seperti berjalan. Gerakan pada tari tidak realistis tetapi ekpresif fan
estetis. Agar sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki unsur tersebut.
Gerakan seni tari melibatkan anggota badan. Unsur-unsur anggota badan
tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung
ataupun bersambungan.
Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis,
keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang,
tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan
jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah
hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau
zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk
dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan

4
meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau
pendek, gerak yang besar atau kecil.
Oleh karena itu tari merupakan suatu gerak badan yang secara
berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu, untuk keperluan
pergaulan, mengungkapkan perasaan dan maksut, sarana agama dan
upacara adat.
B. SEJARAH SENI TARI
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangantersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan
masyarakat Indonesia pada masalalu.James R. Brandon (1967), salah
seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi
empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:1)
periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100
Masehi (M)2) periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya
kebudayaan India,3) periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam
masuk, dan4) periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II.Pada
saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand.Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukanIndonesia,
menjelaskan bahwa, ³secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesiatradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan
budaya besar dari luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut,
maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis
besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruhasing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat
Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan.Tentu saja masing-
masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi
senipertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada

5
masyarakat pendukungnya.Perkembangan masyarakat dan keseniannya
tidak merupakan perkembangan yang terputussatu sama lain, melainkan
saling berkesinambungan. Edi Sedyawati (1981: 112-118)menggambarkan
secara vertikal perkembangan tari di Indonesia dalam lima tahapan
yaitutahap:1. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik,2.
masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing,3. penembusan
secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik],4. gagasan mengenai
perkembangan tari untuk taraf nasional,5. kedewasaan baru yang ditandai
oleh pencarian nilai-nilai.Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu
telah mengalami tahapan tersebut, bahkandalam wilayah-wilayah tertentu
mungkin masih dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilasperkembangan
Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari
tersebutterkait dengan perubahan struktur masyarakat.MASA PRA-
KERAJAAN Pada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-
Hindu atau pra pengaruh asing.Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa
ini, masih banyak terdapat di daerah pedalamanyang terpencil yang
diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut pengamatan
Soedarsono(Op.Cit) sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme,
penyembahan nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di
Irian Jaya, pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra, pedalaman
Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali
Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada
masa itu didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan
masyarakat

C. JENIS JENIS TARI


Tujuan Kalau kita melihat tari yang ada di Indonesia, khususnya
Jawa,kita dapat melihat perbedaan jenis-jenis tari yang ada. Adapun jenis-
jenis tari itu adalah sebagai berikut :
1. Jenis Tari Menurut Koreografi
Istilah koreogafi adalah suatu istilah yang digunakan untuk
penyusun tari. Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari

6
adalah koreografer. Tari menurut koreografi dapat dibedakan
menjadi :

a. Tari Rakyat
Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada
masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri
tari rakyat adalah :
1) Sederhana (pakaian, rias, gerak dan ringan)
2) Tidak mengindahkan norma-norma keindahan
3) Memiliki kekuatan magis
Contoh tari rakyat : Tari Lengger, Tari Tayub, Tari Orek-
orek, Tari Kubrasiwa, Tari Buncis, Tari Ndulalak, Tari Sintren,
Tari Angguk, Tari Rodat.
b. Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi
keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman feudal. Tari ini
biasanya hidup dilingkungan keratin. Cirri-ciri tari Klasik adalah
sebagai berikut :
1) Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
2) Hidup di kalangan raja-raja
3) Adanya standarisasi

Contoh tari klasik adalah bedaya srimpi lawung ageng,


lawung alit dan juga karya-karyaempu tari baik empu tari gaya
Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S. Mariadi dan S.
Ngaliman yang samapi sekrang masih bisa dinikmati seperti :
Gathotkaca Gandrung, Bondabaya, Bandayuda, Palguna-
palgunandi, Retna Tinanding dan lain-lain.

c. Tari Kreasi Baru atau Tari Modern

Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan


sesuai dengan perkembangan zaman dan diberi nafas Indonesia

7
baru. Contoh tari kreasi  baru adalah karya-karya dari Bagong
Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari
sanggar kembang sore dari Yogyakarta. Contoh tari kreasi bau
adalah Tari kupu-kupu, Tari Merak, Tari Manipuri, Tari Roro
Wilis, dan lain-lain.

Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan


emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam
mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah
bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah : Caca, Break
Dance, Penari Latar, Samba.

2. Jenis Tari Menurut Fungsinya


a. Tari Upacara
Tari upacara banyak hidup dan berkembang pada
masyarakat primitf.Yang termasuk tari-tarian upacara adalah
sebuah tari yang mempunyai kekuatan magis yang digunakan
untuk mempengaruhi alam. Tarian ini banyak terdapat
dipedalaman Irian Jaya, Sulaweswi, Kalimantan, Nusa Tenggara
dan Bali. Contohnya adalah tari rejang, tari pendhet, tari debus dan
lain-lain.
b. Tari Hiburan

Tari hiburan adalah sebuah tari yang menitik beratkan pada


hiburan bukan pada segi keindahan. Tarian hiburan pada umumnya
merupakan tarian pergaulan.Contohnya adalah : Joged dari Bali,
Ronggeng atau Tarub Dari Blora, Kethuk Tilu dari Jawa Barat,
Orek-Orek dari Surakarta, Lengger dari Banyumas.

c. Tari pertunjukan

Tari pertunjukan adalah sebuah tari yang menitikberatkan


pada segi keindahannya bukan pada segi hiburannya.Yang
termasuk dalam tari pertunjukan adalah tari-tari rakyat,tari
upacara,tari hiburan yang sudah digarap menjadi sebuah tari
pertunjukan tentu saja dengan mengindahkan kaidah-kaidah

8
keindahannya. Contohnya adalah : Tari Pendhet, Tari Rejang, Tari
Lenggeran, Tari Gambyomg, Tari Orek-Orek.

3. Jenis Tari Menurut Tema Atau Isinya

Tari-tari yang berada  di Indonesia apabila dilihat dari isi atau


temanya dapat dibedakan menjadi :

a. Tari Pantomim

Tari pantomim adalah sebuah tari yang menirukan obyek


diluar diri manusia. Contohnya : Tari Tenun, Tari Bathik, Tari
Nelayan, Tari Tani, Tari Kupu-Kupu, Dll.

b. Tari Erotik

Tari erotik adalah sebuah tari yang mengandung unsur


cerita erotik atau percintaan. Contohnya : Tari Gatotkaca
Gandrung, Tari Karonsih, Tari Serampang Dua Belas, Tari Enggar-
Enggar, Tari Jalung Mas, Dll

c. Tari Kepahlawanan

Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung usur-


unsur heroik atau nilai kepahlawanan. Contohnya adalah : Tari
Kuda Kepang, Tari Seudati, Tari Mandau, Tari Soreng, Taroi
Anoman Rahwana, Dll.

d. Dramatari

Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya


menggunakan plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara
kelompok.Contohnya : Dramatari Rara Mendhut Pranacitra, Drama
Tari Ranggalawe Gugur, Dramatari Gajah Mada, Dramatari Arjuna
Wiwaha, Dramatari Sang Pambayun, dll.

D. FUNGSI SENI TARI


Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki
beragam fungsi, yaitu sebagai berikut :
1. Seni tari sebagai sarana upacara

9
Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari
tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya
turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini
yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya
bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak
diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar
dirinya.
2. Seni tari sebagai hiburan
Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di
tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan
kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada
dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi
tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan
individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk
konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai
kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan
untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja.
3. Seni tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik
atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi
penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu,
dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada
masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena
adanya rasa tidak sampai hati.
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti
mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku
yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena
seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai pertunjukan

10
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada
penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan
bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun
untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan
segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik
serta tema dan tujuan yang jelas.

E. UNSUR UNSUR SENI TARI


1. Fungsi Ragam Gerak, ini merupakan salah satu unsure yang
terpenting, karena seni tari menggunakan gerakan semua tubuh.
2. Bentuk Iringan, unsure yang satu ini sebuah bentuk iringan tarian yang
bisa berupa jenis music iringan tari iternal, dan jenis music iringan tari
eksternal.
3. Kostum Tari, sebuah estetika yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah
wujud tarian. Kostum pada tarian untuk upacara berbentuk lebih
sederhana dan tidak mementingkan sebuah estetika
4. Pola lantai, sebuah posisi yang dilakukan oleh si penari tunggal
maupun penari kelompok. Pada pola lantai pada suatu taian isa berupa
simetris, asimetris, lengkungan, garis lurus dan lingkaran
F. UNSUR UNSUR GERAK TARI
Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
1. Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
2. Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan
berpindah tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah,
meluncur dan melompat.
Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
1. Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh
sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
2. Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah
dengan cara diperhalus.

11
3. Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak
wantah yang sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
1. Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan
kekuatan otot.
2. Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-
otot atau kekuatan.
3. Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-
gerakannya mengalir.
4. Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang
dilakukan dengan kecepatan tinggi.

G. ELEMEN KONSUMSI TARI


Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan
beberapa teori untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun
elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema,
dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi
kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan,
elemen utama dari tari adalah gerak baik gerak di tempat (non
lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam
tari dibedakan menjadi dua yaitu gerak murni dan gerak maknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti,
sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti.
Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari
menurut wataknya dibedakan mnejadi dua yaitu gerak yang memiliki
watak feminim dan watak maskulin. Gerak yang feminim biasanya
memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak
maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim
biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari
halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan

12
dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras. Pada
umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu
gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak,
pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua
gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan
distorsi (dirombak). Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya
adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.

2. Desain Atas (Air Design)


Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang
tampak terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini
dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari,
karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih
jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.
Menurut Soedarsono dalam bukunya
3. Penggunaan properti
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu
memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam properti
membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.
36
4. Musik
Perubahan berbagai macak dinamika musik sangat membantu
dalam pencapaian dinamika karena variasi perubahan tempo dan ritme
membantu mengungkapkan dinamika dalam gerak.
5. Desain Dramatik
Desain dramatik dalam komposisi adalah tanjakan emosional
atau klimaks dan jatuh keseluruhan. Soedarsono (1978: 27)
menyatakan bahwa suatu garapan tari yang utuh ibarat sebuah cerita
yang memiliki pembuka, klimaks dan penutup. Oleh karenya dalam
suatu penggarapan cerita perlu dipikirkan bagaimana mengawali dari
sebuah cerita yang akan diungkap, peristiwa-peristiwa apa saja yang

13
perlu diekspresikan untuk mencapai klimaks atau puncaknya dan
kemudian dipikirkan bagaimana penurunannnya sebagai penutup atau
akhir dari suatu garapan.
6. Desain Lantai (Floor Design)
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh
seorang penari di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh
formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis
menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam
pengaturan /penempatan penari di atas panggung.

7. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak
menjadi hidup dan menarik (Soedarsono:29) dikatakan pula dinamika
adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong,
dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak. Pencapaian dinamika ini berkaitan dengan penggunaan tenaga,
ruang , dan waktu.
8. Komposisi Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh
sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.

14
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seni Tari adalah ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan
dengan bentuk dan gerak tubuh sesorang. Unsur utama tari adalah gerak,
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang
dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang,
waktu, dan tenaga. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota tubuh
manusia. Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk gerak
tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambungan. Gerak dalam tari
berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksut-maksut
tertentu dari koreografi.

Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi


Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi
Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga
kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari
Kelompok/Massal.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk menyempurnakan

15
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau
pihak yang menggunakan makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis
mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
dengan senang hati kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak
menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih

DAFTAR PUSTAKA
Gooblog, Ben. 2014. Makalah Seni Budaya Seni Tari.
http://goobloggua.blogspot.co.id
Diakses Pada Tanggal 2 Juni 2014.

Golda, Agria. 2013. Materi Kuliah Prodi PGSD Seni Tari. http:
//agriavegetary. blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 16 Januari 2015

http://rifdadenita.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-seni-tari-
lengkap.html
Sahara, Ulfa. 2012. Makalah Seni Tari. http://senitari-araa.blogspot.co.id.
Diakses pada tanggal 11 Desember 2012.

https://www.academia.edu/32833312/Makalah_Seni_Tari_docx Diakses
pada tanggal 03 maret 2023

16

Anda mungkin juga menyukai