Anda di halaman 1dari 41

PENGERTIAN

ETIKA PROFESI
Moh. Imam Sufiyanto, S.Si., S.Pd, M.Pd.
PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno.
Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya
yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti
yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
 Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang
dari filsafat yang menyelidiki penilaian
normatif tentang apakah perilaku ini benar
atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan
untuk menghindari permasalahan –
permasalahan di dunia nyata.
 Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari
Bertens 2000), mempunyai arti :
 Ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
 Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak;
 Nilai mengenai benar dan salah yang

dianut suatu golongan atau masyarakat.


 Etika mencakup analisis dan penerapan

konsep seperti benar,salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
PENGERTIAN PROFESI

Profesi sendiri berasal dari bahasa latin


“Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam pengertian yang lebih luas menjadi
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit
profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan
masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)
FUNGSI ETIKA PROFESI
1. Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada
para profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan
masyarakat umum.
2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang
harus mereka perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan
mereka.
3. Menjaga reputasi atau nama baik.
Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.
4. Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya,
yangmenjamin pelaksanaan kode etik tersebut dalam
pelayanannya.
5. Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.
FUNGSI ETIKA PEKERJAAN

1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai
macam moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan berargumentasi
secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam
keadaan pluralitas yang tinggi.
4.Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat
dirubah.
5. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya
dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
6. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan yang
dapat merugikan banyak orang.
Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.
Mengapa keberadaan etika profesi sangat
penting di perusahaan/organisasi? Berikut
beberapa manfaat yang menjadi alasan
pentingnya etika profesi, yakni:

1. Memberikan Rasa Tanggung Jawab – Adanya etika profesi dalam


suatu pekerjaan dapat memberikan rasa tanggung jawab kepada si
pemilik pekerjaan karena ia diberi amanah serta aturan-aturan khusus
yang boleh atau tidak boleh untuk dilakukan. Dengan demikian ia tidak
bisa menjalankan pekerjaannya dengan sesuka hatinya. Adapun bagi
pemberi pekerjaan, akan lebih menghormati terhadap pekerja tersebut
beserta pekerjaanya.
2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas –
Etika profesi disusun sedemikian rupa untuk
dijadikan pedoman prinsip profesionalitas
setiap profesi dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Setiap profesi harus menjalankan
dan menghormati etika profesi ini tanpa
kecuali yang b menghargiasanya disertai
sanksi bagi pelanggarnya seperti pemberian
surat peringatan atau bahkan pemecatan.
3.Meningkatkan Kredibilitas
Perusahaan/Organisasi – Suatu perusahaan
atau organisasi nasional biasanya memiliki
kode etik profesi yang mana sangat
bermanfaat untuk meningkatkan
kredibilitas perusahaan atau organisasi
tersebut baik secara internal maupun
eksternal. Dengan kata lain, baik untuk
orang dalam yang terikat kode etik profesi
tersebut maupun orang luar yang tidak
terikat akan lebih menghargai perusahaan
atau organisasi yang menjunjung tinggi
profesionalitas.
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan –
Sebagai sebuah aturan, kode etik profesi
dapat dijadikan sebuah sarana untuk
menciptakan suasana yang tertib dan teratur
dalam suatu prusahaan atau organisasi. Hal
ini karena semua orang yang terikat kode
etik tersebut harus berjalan dalam koridor-
koridor tertentu yang dapat mencegah
adanya penyimpangan.
5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat
dijadikan sebagai sarana kontrol sosial seseorang atas
profesi yang dimilikinya. Dengan kata lain, pemilik
profesi akan berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan
tidakan-tindakan tertentu karena ada aturan yang telah
mengikatnya. Jika ia melanggar etika profesi tersebut
maka ia harus siap menerima segala konsekuansi yang
menyertai segala tindakannya.
 
6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya etika
profesi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota yang
terikat kode etik profesi tersebut. Mengapa? Hal ini
karena etika profesi juga mengatur hubungan antar
anggota atau pekerja maupun hubungan antara
pemimpin perusahaan/organisasi dengan
anggota/pekerjanya.
7. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar – Keberadaan
etika profesi sangat diperlukan dalam suatu
organisasi/perusahaan guna mencegah adanya campur
tangan pihak luar yang tidak terikat kode etik tersebut.
Misalnya saja dalam hal penerimaan anggota/pekerja,
pihak luar tidak dapat ikut campur terhadapnya baik
terkait prosedur penerimaanya maupun calon-calon
yang terpilih.

8. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja – Selain


mengatur tentang tanggung jawab dan kewajiban, etika
profesi juga memuat hak-hak anggota/pekerja. Oleh
karena itu, etika profesi juga bermanfaat untuk
melindungi hak-hak anggota/pekerja di suatu
perusahaan/organisasi.
9.Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai
Permasalahan – Setiap perusahaan atau
organisasi tentunya pernah mengalami
permasalahan baik di lingkungan internal
maupun eksternal. Etika profesi dapat
dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang
timbul di lingkungan perusahaan/organisasi.
Hal ini tidak terlepas dari keberadaan etika
profesi yang dianggap sebagai norma yang
berlaku di dalam perusahaan/organisasi
tersebut.
ETIKA BEKERJA
 BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN LINGKUNGN
KERJA DI KANTOR
 USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG TERLAMBAT
 HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS
MALASAN
 BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN
 DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
PEKERJAAN
 BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA
REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
 SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM
 HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH

CERIA
 JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN.BILA

ADA TUGAS LANGSUNG SAAT ITU JUGA


DALAM KESEMPATAN PERTAMA DIKERJAKAN
SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI KEJAR
WAKTU
 JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI
 JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG
 MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA

KEPERLUAN
 CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI
MANAPUN JUGA
 JIKA ADA TELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN

SAMPAI BERDERING SAMPAI 3X


 JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK
KEPERLUAN PRIBADI
 JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA
 JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN

SUARA BERISIK YANG MENGGANGU ORANG


LAIN
 JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN

KEJELEKAN REKAN KERJA


 JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA ASUSILA DI
KANTOR
 BERSIKAP RAMAH TERHADAP REKAN KERJA DAN
TAMU
 KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN SALAM,
NAMA, INSTITUSI DAN TANYAKAN KEPERLUANNYA
APA
 JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI
RUANG KANTOR
 JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR
 JAGA KEBERSIHAN KANTOR
 JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS KANTOR
KE RUMAH
 KEPERLUAN ATK SELALU DI
INVENTALISIR AGAR TIDAK TERJADI
KEHILANGAN
 JANGAN MENDAHULUI PULANG
SEBELUM WAKTU YANG DI TENTUKAN
 MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR

SEBELUM PULANG KERJA


 SEBELUM PULANG KANTOR,
KONDISIKAN KANTOR DENGAN
KEADAAN AMAN, BERSIH DAN RAPIH.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-
dasar yang perlu diperhatikan, diantaranya<ref>Bertens.K.
2007. Etika. Jakarta: PT. Gramediref>:
 Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus

mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari


profesi tersebut, khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
 Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu

menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya


orang yang berkaitan dengan profesi tersebut.
 Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang

profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk


menjalankan profesinya.
 Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk

memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan


profesinya, dirinya, dan masyarakat.
KODE ETIK PROFESI
Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam
norma hukum.  

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode


etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma
yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai
tujuan dengan cara yang baik dan benar.
FUNGSI KODE ETIK

Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu


sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. 

Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan
Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai
pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi
masyarakat sebagai seorang professional.

Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi


kode etik yaitu : 
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. 
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
Adapun secara umum fungsi dari kode etik profesi adalah

(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan. 
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/
aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi.
 
(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh
masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.
 
(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak
luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena
dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi itu merupakan sarana  untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
 a)    Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan
kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
 b)     Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
 c)     Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut
dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan.
ATTITUDE
Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan
suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu
terhadap suatu perangsang atau situasi yang  dihadapinya.
Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam
tingkah laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu,
orang yang memiliki Sikap positif terhadap suatu objek atau
situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau
kesenangan (like), sebaliknya orang yang
memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan
ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).
Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield
yang dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah
organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi
atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan
individu. Pendapat ini mempertegas hubungan
antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi.
Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling
mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi
dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan persepsi
seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang terhadap
suatu objek atau keadaan tertentu.
 Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau
respons yang masih tertutup dan seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.
 Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi

pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek


atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai
adanya perasaan tertentu, dan memberikan
dasar pada orang tersebut untuk membuat
respons atau berpenilaku dalam cara tertentu
yang dipilihnya.
 Dari beberapa pendapat tentang
definisi Sikap (Attitude), maka dapat
disimpulkan bahwa Sikap adalah suatu
kecenderungan  atau   kesediaan
seseorang baik berupa perasaan, pikiran
dan tingkah laku untuk bertindak dengan
cara tertentu terhadap suatu objek atau
situasi tertentu.            
Meski ada begitu banyak pengertian sikap, yang pasti, dalam
berbagai ulasan tentang sikap selalu ditemui beberapa
konstruksi yang relatif tetap, berkaitan dengan jenis, dimensi,
dan hierarki sikap. Umumnya, ada tiga jenis sikap manusia:

 Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari,


tentang apa yang diketahui tentang suatu objek;
 Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang

berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang


objek);
 Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral) yang

terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.


Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada Sikap.
Menurut Gerungan (1991:151-152) ciri-ciri  Sikap atau attitude  adalah:  
1) Attitude   bukan dibawa orang  sejak ia dilahirkan,  melainkan  dibentuk atau 
dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu  dalam hubungan dengan
objeknya.
2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari  orang; atau
sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude itu
dapat dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan
syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang itu.
3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu
terhadap suatu objek. 
4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga 
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan
dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek
yang serupa.
5)  Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
Katz (Azwar, 2005:53-55) menerangkan ada empat macam
fungsi Sikap bagi manusia, yaitu:  

a)   Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian atau fungsi


manfaat. Fungsi ini menyatakan bahwa individu
dengan Sikapnya  berusaha  untuk   memaksimalkan hal-hal
yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, individu akan
membentuk Sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya
akan mendatangkan keuntungan  dan
membentuk Sikap negatif  terhadap hal-hal yang menurut
perasaannya akan merugikan dirinya. 
b) Fungsi pertahanan ego               
Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak terselesaikan.
c) Fungsi pernyataan nilai               
Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan diinginkan. 
Dengan fungsi ini seseorang sering kali mengembangkan Sikap tertentu untuk 
memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai
dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
d) Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu,
untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara
strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk
akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar
yang ada dan mengorganisasikannya. 
    
Attitude/sikap sangat penting karena dapat
menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dari sebuah
penilitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan
oleh perilaku yang buruk yang dilakukan oleh seorang
pekerja seperti tindakan tidak bertanggung jawab, tidak
jujur, serta hubungan interpersonal yang buruk. Robert Hall
International, sebuah perusahaan konsultan di San
Fransisco, meminta para vice president dan direktur dari
100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan
alasan mereka memecat seorang pekerja. Dari pernyataan
tersebut disimpulkan alasan utama mereka memecat
seorang pekerja adalah sebagai berikut
Attitude dinilai memiliki peran penting bagi
kemajuan suatu perusahaan. Karena attitude
seorang karyawan dapat mencerminkan produk
maupun brand image perusahaan tersebut. Apabila
attitude karyawan tersebut buruk maka akan
mempengaruhi buruknya pandangan masyarakat
terhadap perusahaan tersebut. Dan apabila attitude
yang ditunjukan karyawan tersebut baik, maka
akan meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
Berikut ini attitude atau sikap yang harus dimiliki
setiap pekerja:
 Profesionalisme
Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap
untuk dapat bekerja keras, fokus dan memiliki
tanggung jawab.
 Open Minded
Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap
pekerja mampu menerima setiap perbedaan
pandangan, budaya maupun lingkungan baru.
 Jujur
Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam
dunia kerja. Karena dengan jujur akan menjauhkan kita
dari tindakan negatif salah satunya seperti korupsi.
 Team Work
Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena dalam
dunia kerja kita tidak dapat bekerja sendiri. Maka dari
itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat bekerjasama
dengan baik sehingga peluang untuk suskes jauh lebih
besar.
 Rendah Hati
Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong dan
membanggakan diri sendiri.
 Kritis dan selalu ingin tahu
Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas, dan
selalu ingin mencari jawaban yang lebih baik. Dan
selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana seorang
pekerja selalu mengembangkan kemampuannya
dengan belajar hal-hal baru.
GROOMING
 Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu saja ingin selalu
tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain.
Penampilan menarik mencerminkan kepribadian seseorang.
Orang yang berpenampilan menarik akan dinilai sebagai orang
yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang
memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang
berkepribadian kurang menarik.
 Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif
bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu
diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai
keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu anda
mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.
Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:
 Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus,
merawat, rapi atau pelihara.
 Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.
 Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan
pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
 Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri,
pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain,
mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik.
 Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan,
orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi
ituberarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal
apperance) sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan.
 Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang,
dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan
tubuh dan kerapihan pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur
kata dan sopan santun
 Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi
juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu,
perilaku juga harus diperhatikan dalam berpenampilan
 kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri
seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai
dari ujung rambut sampai ujung kaki. Atau tindakan dimana
seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam
memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian.
yaitu bertindak sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain
bahwa kita itu bersih dan rapih.
 Bagian dari grooming
1.baik dari cara berpakaian
2.cara berdandan
3.cara berhias
4.gaya berjalan
5.cara makan
6.cara minum
7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam
berpenampilan menarik dan serasi.
Aroma Tubuh : Karena itu kenakan parfum yang terbaik, atau paling tidak kenakan
anti perspirant untuk menghambat keringat berlebih.
Rambut : pilih style rambut yang cocok dengan Anda, jangan salah pilih sehingga
style/gaya rambut Anda tidak pantas dengan wajah apalagi dengan profesi anda
Kulit : Jaga kesehatan dan kebersihan kulit terutama bagian wajah.
Gigi dan Mulut : Kedua hal ini juga sangat penting, karena jelas kita berinteraksi
dan mengobrol dengan orang lain. Jaga juga kesegaran aroma mulut. bahwa
senyum yang indah dan nafas segar dapat

Anda mungkin juga menyukai