Dosen Pengampu:
Suwono,S.Sn,M.Pd.I
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Bandar Lampung,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan suatu cara yang dapat mengaktifkan kedua belahan
otak manusia. Proses pembelajaran yang dilakukan berdampingan dengan
musik, pastilah akan memberi dampak yang berbeda dibandingkan tanpa musik.
Musik dipercaya memberikan kesan-kesan tersendiri pada otak kita, dengan
musik tertentu otak kita dapat hanyut dalam kondisi alfa, sehingga memudahkan
kita dalam penyerapan informasi ketika proses belajar berlangsung. Banyak
composer-komposer terkenal di dunia, seperti Johan Sebastian Bach, George
Friedrich Handel yang telah menggeluti bidang musik-musik klasik yang
sengaja dikondisikan untuk proses belajar mengajar.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6
tahun) merupakan masa keemasan ( golden age ) dimana stimulasi seluruh
aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya.
Masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang
kehidupan seorang anak. Pada masa pertumbuhan ini otak sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat ( eksplosif ), selain kemampuan berbahasa
yang berkembang pada masa ini juga, untuk memiliki kemampuan musikal.
Musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan
pribadi anak yang harmonis dalam logika, rasa estetis dan estetis serta etika
dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak untuk mencapai
kecerdasan emosional, intelektual serta kecerdasan spiritual. Oleh karena itu seni
musik merupakan bagian dari seni yang tak terpisahkan dari kehidupan dan
masyarakat. Untuk itu berbagai aktivitas seperti latihan dapat menumbuhkan
kepekaan rasa dalam menanggapi seni, sikap percaya diri, tampil berkarya serta
mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya.
Musik adalah satu cabang seni yang tertua. Musik merupakan satu
kebutuhan pokok bagi setiap manusiakarena musik dapat menjadikan
2
orangmerasa senang, gembira dan nyaman. Musik bias menjadi efektif dibidang
akademis dengan membantu pembentukan pola belajar, mengatasi kebesanan
dan menangkal kebisingan eksternal yang mengganggu. Musik juga dapat
membantu kita merasa bertenaga, percaya diri, mengurangi kesedihan,
menghapus kemarahan, dan melepas stres.
Memperdengarkan musik atau suara lain yang menyenangkan bagi bayi
yang masih dalam kandungan ternyata bisa menstimulasi sistim pendengaran
mereka dan berpegaruh positif pada respon mereka terhadap musik dan suara –
suara lain setelah mereka lahir. Musik dapat dikenalkan sedini mungkin pada
anak bahkan sejak dalam kandungan, anak sudah dirangsang dengan jenis music
yang dapat mengembangkan kecerdasan anak yaitu khususnya musical.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditemukan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana manfaat belajar dengan mendengarkan musik?
2. Bagaimana hubungan antara musik dan otak?
3. Bagaimana efek musik dalam proses pembelajaran?
4. Bagaimanakah penerapan musik yang tepat dalam proses belajar?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditemukan tujuan
penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manfaat belajar dengan mendengarkan musik.
2. Untuk mengetahui hubungan antara musik dan otak.
3. Untuk mengetahui efek musik dalam proses pembelajaran.
4. Untuk mengetahui penerapan musik yang tepat dalam proses belajar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan lagu anak-anak adalah lagu yang memiliki lirik yang ringan, seperti
pengulangan nada yang sama. Begitupun dari segi tema lagu, lagu orang dewasa
lebih banyak bertemakan hubungan antara pria dan wanita dalam percintaan.
Sedangkan lagu anak-anak lebih bertemakan kepada kehidupan anak-anak itu
sendiri, seperti sekolah, orang tua, guru, teman, binatang peliharaan, dan lain-
lain.
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anak, baik fisik, psikologi, maupun biologis. Dimana pada masa ini anak-
anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain, Saat kegiatan
bermain, tanpa kita sadari anak-anak terkadang mendengarkan lagu-lagu, baik
yang mereka lihat melalui televisi atau yang mereka dengar melalui radio atau
dari media elektronik lainnya. Mereka sangat menyukai lagu-lagu tersebut,
sampai-sampai mereka hafal dengan lagu-lagu yang mereka dengarkan.
Orangtua mereka merasa begitu bangga dengan kemampuan anak-anaknya,
dimana pada usia anaknya yang masih kecil, anak-anak mereka telah mampu
menyanyikan lagu-lagu dengan lancar. Tentu hal demikian yang perlu kita
khawatirkan, karena kebanyakan dari lagu-lagu yang mereka dengarkan adalah
lagu-lagu orang dewasa. Dan lagu-lagu tersebut pada dasarnya masih belum
pantas untuk anak-anak dengar.
Lagu remaja atau dewasa dikonsumsi secara bebas oleh anak-anak.
Fantasi dalam diri anak memberikan kesempatan bagi anak untuk menerapkan
apa yang didengar atau dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
hubungan sosial di rumah maupun di sekolah. Banyak sekali realita yang ada
akibat anak-anak salah mengkonsumsi lagu-lagu dewasa. Anak-anak SD
sekarang sudah mengenal pacaran. Sudah mulai bertindak jahil terhadap teman
lain jenis seperti berbicara kata-kata jorok yang tidak seharusnya dikatakan.
Hal-hal menyimpang tersebut semakin banyak terjadi karena dunia anak
sudah terpengaruh dengan dunia remaja karena tempat untuk dunia anak sendiri
semakin sempit. Akibatnya anak dewasa sebelum waktunya dan karakter anak
kemungkinan dapat berubah menjadi kearah negatif.
8
mencerminkan nilai etik luhur sesuai pikiran anak-anak dan mempunyai bahasa
sederhana dan biasanya syair lagu tersebut berkisar pada ayah-bunda, kakak-
adik lalu meluas ke anggota keluarga lain kakek-nenek, tentang alam,
lingkungan, cinta sesama dan cinta Tuhan.
Proses pembelajaran musik pada usia dini membutuhkan penanganan dan
perlakuan khusus mengingat motorik, afeksi, dan kognisi mereka masih dalam
tahap perkembangan. Penelitian ini membahas tentang peran “Pelajaran Gerak
dan Lagu dalam meningkatkan bakat musik pada anak usia dini di TK At-Taqwa
Gegerkalong”. Bernyanyi dengan menggunakan gerakan ternyata mampu
membuat anak lebih percaya diri, serta berekspresi dengan baik. Selain itu
dengan latihan gerak dan lagu yang dilakukan secara konstan, telah mampu
meningkatkan daya ingat, daya fokus, dan perkembangan motorik pada anak.
Menurut hasil penelitian eksperimen Lwin yang dipublikasikan secara
luas memperlihatkan adanya perbedaan prosentase IQ antara anak-anak yang
telah diperdengarkan musik dengan anak-anak lainnya (kelompok kontrol).
Kelompok anak-anak yang selama delapan bulan mendengarkan musik maka IQ
mereka mengalami peningkatkan sebesar 46%. Sedangkan kelompok control
hanya mengalami peningkatan sebesar 6%.
Kegiatan gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan
terutama dalam memberikan pembelajaran pada anak usia dini. Seperti yang
diungkapkan oleh Young bahwa keceriaan dan kekaguman akan musik dialami
secara spontan oleh setiap orang, kelompok-kelompok kecil, atau guru dan anak-
anak bersama-sama. Contohnya adalah di pagi hari, anak-anak dan para guru
bersorak dalam lagu, menyanyikan lagu “Selamat Pagi” atau “Soraksorak
Bergembira” memberi corak di sepanjang hari. Gerak dan lagu adalah bagian
penting dari awal pertemuan, pertengahan belajar dan juga pada akhir belajar.
Selain itu dalam pembelajaran gerak dan lagu peranan materi dan media
bahan ajar juga sangat penting dan menunjang keberhasilan dalam belajar.
Menurut Syah dalam Zainuddin menjelaskan bahwa bahan pembelajaran
merupakan salah satu sumber belajar yang berisikan pesan dalam bentuk-bentuk,
konsep, prinsip, definisi, data, fakta, proses, nilai dan keterampilan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Musik merupakan hal yang sering tidak dianggap penting dalam
memengaruhi proses pembejaran. Akan tetapi ternyata dengan musiklah
pembelajaran akan lebih efektif. Musik dapat digunakan media penghubung
antara otak kanan dan otak kiri dalam memproses informasi pembelajaran. Para
eneliti juga menemukan bahwa musik meningkatkan kreativitas, memperbaiki
kepercayaan diri murid, mengembangkan keterampilan sosial, dan menaikkan
perkembangan motorik persepsi dan perkembangan psikomotor. Sehingga musik
perlu dipertimbangkan untuk menjadi media pendukung proses pembelajaran.
Penggunaan musik yang tepat dan sesuai tema pembelajaran, terbukti
dapat meningkatkan tingkat pemrosesan informasi ke memori jangka panjang.
Setiap musik memiliki bit yang berbeda-beda, sehingga untuk pembelajaran
menggunakan musik sebagai media pendukungnya bisa disesuaikan dengan
suasana pembelajarannya. Musik sebagai media pendukung pembelajaran ini,
dapat menjadi media berbasis kinerja otak kanan dan otak kiri dalam rangka
memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran.
B. Saran
Manfaat musik bagi perkembangan otak ternyata sangat penting, karena
dengan mendengarkan musik dapat menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.
Sehingga memudahkan kita dalam penyerapan informasi ketika proses belajar
berlangsung. Musik juga dapat membuat kita lebih rileks ketika kita jenuh dalam
belajar. Pengaruh musik dalam diri kita juga sangat banyak.
Musik merupakan sarana yang bagus dan mudah untuk media belajar.
Sangat baik untuk kita jika dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Gunawan. 2003. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan
Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tri Gunadi.2011.OptimalkanOtakKananKiriOtakTengahOtakKecil.Depok:PenebarPlus.
Anna.2010.MediadanMediaPembelajaranUmum.
http://pembelajaranumum.blogspot.com/.../pengaruh-music-sebagai-media-
pembelajaran-umum. . (online). Diakses tanggal 24 Desember 2011 pukul
22.07 WIB.
http:// Lagu Dewasa Berbahaya untuk Anak-Anak.html. (di akses pada tanggal 18 Juli
2013).
http:// Esai Musik Dewasa Untuk Anak-Anak, Bahaya! AFRI-AFC.html.
(diakses pada tanggal 16 Juli 2013).
http:// Tempo.co Copyright © CiriCara.com (di akses pada tanggal 18 Juli 2013).