Anda di halaman 1dari 18

Tugas kelompok 2

MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK MELALUI


MUSIK TRADISIONAL

Dosen Pengampu:
Suwono,S.Sn,M.Pd.I

Disusun Oleh:

Sindy Asyifa Sari 2011070112


Nita Anggraini 2011070250
Sella Yurika Lestari 2011070206

Jurusan / Kelas PIAUD/ C


Semester III

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
BANDAR LAMPUNG
1442 H/2021 M

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan


limpahan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada penyusun sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada junjungan agung nabi
Muhammad SAW, berserta keluarga, sahabat dan kita umumnya. Amin
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyajian makalah ini
masih banyak kekurangan dan kelemahan untuk itu penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan penyusun makalah
selanjutnya.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun, dan umumnya bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung,
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Manfaat Belajar dengan Mendengarkan Musik .......................... 3


B. Hubungan Antara Musik dan Otak ............................................. 5
C. Efek Musik dalam Proses Pembelajaran ..................................... 8
D. Penerapan yang Tepat dalam Proses Belajar .............................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musik merupakan suatu cara yang dapat mengaktifkan kedua belahan
otak manusia. Proses pembelajaran yang dilakukan berdampingan dengan
musik, pastilah akan memberi dampak yang berbeda dibandingkan tanpa musik.
Musik dipercaya memberikan kesan-kesan tersendiri pada otak kita, dengan
musik tertentu otak kita dapat hanyut dalam kondisi alfa, sehingga memudahkan
kita dalam penyerapan informasi ketika proses belajar berlangsung. Banyak
composer-komposer terkenal di dunia, seperti Johan Sebastian Bach, George
Friedrich Handel yang telah menggeluti bidang musik-musik klasik yang
sengaja dikondisikan untuk proses belajar mengajar.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6
tahun) merupakan masa keemasan ( golden age ) dimana stimulasi seluruh
aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya.
Masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang
kehidupan seorang anak. Pada masa pertumbuhan ini otak sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat ( eksplosif ), selain kemampuan berbahasa
yang berkembang pada masa ini juga, untuk memiliki kemampuan musikal.
Musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan
pribadi anak yang harmonis dalam logika, rasa estetis dan estetis serta etika
dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak untuk mencapai
kecerdasan emosional, intelektual serta kecerdasan spiritual. Oleh karena itu seni
musik merupakan bagian dari seni yang tak terpisahkan dari kehidupan dan
masyarakat. Untuk itu berbagai aktivitas seperti latihan dapat menumbuhkan
kepekaan rasa dalam menanggapi seni, sikap percaya diri, tampil berkarya serta
mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya.
Musik adalah satu cabang seni yang tertua. Musik merupakan satu
kebutuhan pokok bagi setiap manusiakarena musik dapat menjadikan
2

orangmerasa senang, gembira dan nyaman. Musik bias menjadi efektif dibidang
akademis dengan membantu pembentukan pola belajar, mengatasi kebesanan
dan menangkal kebisingan eksternal yang mengganggu. Musik juga dapat
membantu kita merasa bertenaga, percaya diri, mengurangi kesedihan,
menghapus kemarahan, dan melepas stres.
Memperdengarkan musik atau suara lain yang menyenangkan bagi bayi
yang masih dalam kandungan ternyata bisa menstimulasi sistim pendengaran
mereka dan berpegaruh positif pada respon mereka terhadap musik dan suara –
suara lain setelah mereka lahir. Musik dapat dikenalkan sedini mungkin pada
anak bahkan sejak dalam kandungan, anak sudah dirangsang dengan jenis music
yang dapat mengembangkan kecerdasan anak yaitu khususnya musical.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditemukan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana manfaat belajar dengan mendengarkan musik?
2. Bagaimana hubungan antara musik dan otak?
3. Bagaimana efek musik dalam proses pembelajaran?
4. Bagaimanakah penerapan musik yang tepat dalam proses belajar?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditemukan tujuan
penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manfaat belajar dengan mendengarkan musik.
2. Untuk mengetahui hubungan antara musik dan otak.
3. Untuk mengetahui efek musik dalam proses pembelajaran.
4. Untuk mengetahui penerapan musik yang tepat dalam proses belajar.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Belajar Dengan Mendengarkan Musik


Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi
sebagai media penciptaannya. Walaupun banyak dari para ahli musik telah
mencoba memberikan definisi tentang musik, namun hingga kini belum ada
satupun yang diyakini merupakan satu-satunya pengertian yang paling lengkap.
Tampaknya ada yang memahami musik sebagai kesan terhadap sesuatu yang
ditangkap oleh indera pendengarannya. Di samping itu ada juga yang
pemahamannya bertolak dari asumsi bahwa musik adalah suatu karya seni
dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Walaupun demikian ada juga
yang berbeda pandangan dari kedua model tersebut.
Musik sebagai sarana pembelajaran yang mungkin merupakan cara yang
banyak dipilih oleh kebanyakan orang. Musik merupakan gabungan instrumen,
melodi yang menyatu dengan lirik. Terkadang musik bukan hanya sebagai
media pembelajaran, namun musik juga merupakan media perantara. Musik
dapat membuat konsentrasi seseorang menjadi lebih rileks, tenang, dan juga
lebih fokus. Mungkin hal inilah yang membuat beberapa orang itu memilih
untuk menggunakan musik sebagai media pembelajaran.
Berbagai macam manfaat yang terdapat dalam aliran suara (musik).
Sudah banyak orang-orang yang mungkin mengetahui hal ini, namun mereka
tidak begitu memperdulikan manfaat yang sesungguhnya. Pihak yang sebut saja
sedikit perduli dengan hal ini mulai mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari, contoh yang paling dekat dengan kita adalah media pembelajaran
anak-anak yang dalam bentuk nyanyian penyanyi cilik atau sebagainya. Melalui
media pembelajaran ini seorang anak kecil akan lebih tertarik dengan sebuah
musik dibandingkan mereka sengaja dipaksa untuk belajar. Melalui musik
mereka dapat bernyanyi sekaligus otomatis mereka hafal nyanyian yang mereka
sukai. Secara tidak langsung mereka sudah belajar tanpa ada paksaan secara
langsung yang mungkin saja membuat mereka tidak menyukainya.
4

Musik dapat lebih membantu untuk mengaktifkan kerja otak kanan


manusia. Seperti yang kita ketahui otak kanan merupakan hal penunjang dalam
segi kepintaran. Benar saja ketika kita menggunakan media musik sebagai media
pembelajaran, otak kita terasa mengalir begitu saja, mungkin alasan inilah yang
menyebabkannya. Namun ketika otak kita sudah mencapai titik kejenuhan, kita
dapat memutar musik yang membuat suasana menjadi lebih santai dan rileks.
Menurut Rasyid terdapat beberapa manfaat musik diantaranya:
1. Menurut Aristoteles dengan musik, suasana ruang batin seseorang dapat
dipengaruhi, baik itu suasana bahagia atau sedih, bergantung pada
pendengar itu sendiri. Musik dapat memberi semangat pada jiwa yang
lelah, resah dan lesu. Sebagai hiburan, musik dapat memberikan rasa
santai dan nyaman atau penyegaran pada pendengarnya. terkadang ada
saatnya pikiran kita sedang risau, buntu dan tidak tahu apa lagi yang
harus dilakukan. Dengan mendengarkan musik, segala pikiran tersebut
bisa kembali segar.
2. Musik dapat menyembuhkan depresi, karena terbukti dapat menurunkan
denyut jantung. Ini membantu menenangkan dan merangsang bagian
otak yang terkait ke aktifitas emosi dan tidur. Peneliti dari Science
University of Tokyo menunjukkan bahwa musik dapat membantu
menurunkan tingkat stress dan gelisah.
3. Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang
mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otak dapat
diperlambat atau dipercepat, dan pada saat yang sama kinerja sistem
tubuh pun mengalami perubahan. Musik mampu mengatur hormon-
hormon yang mempengaruhi stress seseorang, serta mampu
meningkatkan daya ingat.
4. Musik dan kesehatan memiliki kaitan erat dan tidak diragukan bahwa
dengan mendengarkan musik kesukaan, maka mereka para pendengar
akan mampu terbawa kedalam suasana hati yang baik dalam waktu
singkat.
5

5. Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia dan


mencegah hilangnya daya ingat.
6. Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang. Motivasi yang
ditawarkan dalam lirik lagu dalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan
perasaan dan suasana hati tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun
muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika
motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada
tenaga untuk berkatifitas.

B. Hubungan Antara Musik Dan Otak


Musik merupakan satu aspek penting dalam hidup manusia dan respon
kita terhadap musik sudah terukir dalam otak kita sejak lahir. Struktur musik
yang harmonis, kualitas interval, timbre, pola nada dan tempo diproses otak
bagian kanan. Sedangkan perubahan cepat seperti pada volume suara, penataan
nada suara yang akurat dan lirik diproses oleh otak kiri.
Ahli perkembangan otak mengatakan bahwa, musik dapat berperan
dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat berpengaruh ke
hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan ke kiri dan
sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak.
kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang
merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri
sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya
sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang
sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap.
Manusia secara naluriyah memiliki ruang (space) otak yang harus diisi
yakni ruang seni. Ruang seni bagi manusia berada pada sudut otak sebelah
kanan, di ruang tersebut berisi tentang jenis gambar, warna, musik, cerita, dan
sejenisnya. Ketika manusia tidak memperhatikan dan tidak memberikan
konsumsi terhadap ruang otak itu maka akan mengakibatkan sesuatu yang tidak
positif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
6

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan


rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara
kognitif dan kecerdasan emosional (Emotional Question). Hampir semua bangsa
maju di dunia seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Australia dan negara
Eropa pada umumnya adalah bangsa yang musikal. Pengertian musikal yang
dimaksud di sini adalah pertama dapat memainkan instrumen musik atau
menyanyi dengan baik, pengertian kedua tidak dapat bermain musik atau
menyanyi dengan baik, tetapi dapat mengapresiasikan musik.
Belajar musik dimasa kanak-kanak akan sangat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan kemampuan mendengar
dan belajar hal-hal baru dalam kehidupan. Anak-anak yang diajarkan music
sejak masa kanak-kanak juga akan mudah bersosialisasi dengan masyarakat.
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk
mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat
mempengaruhi perilakunya secara wajar. Misalnya seseorang yang sedang
marah maka kemarahan itu tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus
menimbulkan akibat yang akhirnya disesali di kemudian hari.
Dimasa ini musik anak-anak mulai menghilang di dunia industry
permusikan Indonesia. Sehingga membuat anak-anak lebih suka menyanyikan
lagu orang dewasa atau remaja. Anak-anak sekarang sudah tidak tertarik lagi
menyanyikan lagu “Balonku ada lima” atau “Naik-naik ke puncak gunung”.
Mereka lebih fasih menyanyikan lagu saat ini seperti band Nidji, ST12, Geisha,
Kerispatih atau penyanyi solo Afgan, Vidi Aldiano maupun Agnes Monica.
Demikian penuturan Musafir Isfanhari, praktisi musik Surabaya. Ketua Komisi
Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi (Kak Seto) juga sangat prihatin
melihat fenomena lagu anak-anak Indonesia yang semakin punah.
Lagu orang dewasa sangat berbeda dengan lagu anak-anak. Lagu orang
dewasa hanya bisa dikonsumsi oleh tingkat dewasa yaitu dari umur dua puluh
tahun ke atas. Sedangkan lagu anak-anak hanya bisa dikonsumsi oleh anak dari
usia 4-16 tahun. Dari segi tema dan lirik, lagu orang dewasa dan lagu anak-anak
sangat berbeda. Lirik lagu pada lagu orang dewasa biasanya lebih dalam.
7

Sedangkan lagu anak-anak adalah lagu yang memiliki lirik yang ringan, seperti
pengulangan nada yang sama. Begitupun dari segi tema lagu, lagu orang dewasa
lebih banyak bertemakan hubungan antara pria dan wanita dalam percintaan.
Sedangkan lagu anak-anak lebih bertemakan kepada kehidupan anak-anak itu
sendiri, seperti sekolah, orang tua, guru, teman, binatang peliharaan, dan lain-
lain.
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan
anak-anak, baik fisik, psikologi, maupun biologis. Dimana pada masa ini anak-
anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain, Saat kegiatan
bermain, tanpa kita sadari anak-anak terkadang mendengarkan lagu-lagu, baik
yang mereka lihat melalui televisi atau yang mereka dengar melalui radio atau
dari media elektronik lainnya. Mereka sangat menyukai lagu-lagu tersebut,
sampai-sampai mereka hafal dengan lagu-lagu yang mereka dengarkan.
Orangtua mereka merasa begitu bangga dengan kemampuan anak-anaknya,
dimana pada usia anaknya yang masih kecil, anak-anak mereka telah mampu
menyanyikan lagu-lagu dengan lancar. Tentu hal demikian yang perlu kita
khawatirkan, karena kebanyakan dari lagu-lagu yang mereka dengarkan adalah
lagu-lagu orang dewasa. Dan lagu-lagu tersebut pada dasarnya masih belum
pantas untuk anak-anak dengar.
Lagu remaja atau dewasa dikonsumsi secara bebas oleh anak-anak.
Fantasi dalam diri anak memberikan kesempatan bagi anak untuk menerapkan
apa yang didengar atau dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
hubungan sosial di rumah maupun di sekolah. Banyak sekali realita yang ada
akibat anak-anak salah mengkonsumsi lagu-lagu dewasa. Anak-anak SD
sekarang sudah mengenal pacaran. Sudah mulai bertindak jahil terhadap teman
lain jenis seperti berbicara kata-kata jorok yang tidak seharusnya dikatakan.
Hal-hal menyimpang tersebut semakin banyak terjadi karena dunia anak
sudah terpengaruh dengan dunia remaja karena tempat untuk dunia anak sendiri
semakin sempit. Akibatnya anak dewasa sebelum waktunya dan karakter anak
kemungkinan dapat berubah menjadi kearah negatif.
8

C. Efek Musik Dalam Proses Pembelajaran


Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/materi pelajaran. Banyak aktivitas-aktivitas yang oleh hampir setiap
orang dapat disetujui kalau disebut perbuatan belajar, seperti misalnya
mendapatkan pembendaharaan kata-kata baru, menghafal syair, menghafal
nyanyian, dan sebagainya. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang
memandang belajar sebagian latihan belaka, seperti yang tampak pada latihan
membaca dan menulis.
Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan
sikap. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam suatu proses
pembelajaran, maka perlu didukung proses belajar yang efektif. Menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung serta menyediakan
suasana ruang kelas yang nyaman dari segi penerangan, tempat duduk, beberapa
hiasan di dalam ruangan atau seperti menggunakan musik sebagai bagian dari
media pembelajaran. Dengan begitu siswa dapat lebih banyak belajar jika situasi
belajarnya menyenangkan, memuaskan, menantang, ramah, dan mereka dapat
memberikan berpendapat dalam pembuatan keputusan.
Ketertarikan anak pada permainan musik berawal dari mendengarkan
musik. Dengan mendengarkan musik akan melatih fungsi otak anak yang
berhubungan dengan daya nalar dan intelektual. Selain mengasah kecerdasan
dan kreativitas, musik juga dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual
dan membangun rasa percaya diri dan kemandirian.
Bermain musik dapat menambah tingkat kecerdasan siswa karena
mencakup kepekaan terhadap penguasaan irama, nada, pola-pola, ritme, tempo,
intrumen, dan ekspresi musik hingga mampu menyanyikan sebuah lagu atau
memainkannya. Kecerdasan itu dapat distimulasi oleh sang ibu sejak dalam
kandungan hingga usia tiga tahun, karena pada usia-usia tersebut perkembangan
otaknya sedang tumbuh pesat.
9

Bermain musik tentu aktivitas yang menyenangkan. Jika anak-anak


mulai tertarik dengan bidang itu sejak kecil, tentunya sangat baik bagi
perkembangannya. Tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga bisa untuk
kecerdasan.
Mempelajari musik bagi siswa memiliki beberapa keuntungan, di
antaranya dapat mengasah daya ingat karena siswa akan mengenal dan berusaha
menghafal nada-nada dari musik tersebut. Selain itu musik juga dapat
mengembangkan imajinasi sehingga membuatnya lebih kreatif. Mendengarkan
musik atau menyanyi merupakan alat pembelajaran yang sangat murah. Selain
itu menyanyi juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Melalui
nyanyian siswa juga bisa mempelajari banyak hal.
Efek atau suasana perasaan dan emosi baik persepsi, ekspresi, maupun
kesadaran pengalaman emosional, secara predominan diperantarai oleh hemisfer
otak kanan. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses
perkembangan emosi yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat
manusia yang manusiawi.
Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan perasaan
orang lain, menghayati pengalaman kehidupan dengan perasaan adalah fungsi
otak kanan, sedang kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti
pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan seseorang untuk
dapat berkomunikasi dengan baik dan manusiawi dengan orang lain merupakan
percampuran (blending antara otak kanan dan kiri itu).
Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi
afektif dan memberikan pengalaman emosional. Emosi yang merupakan suatu
pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap manusia. Untuk dapat
merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan
lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya
melalui musik sejak masa dini.
10

D. Penerapan Musik Yang Tepat Dalam Proses Belajar


Musik dapat lebih membantu untuk mengaktifkan kerja otak kanan
manusia. Seperti yang kita ketahui otak kanan merupakan hal penunjang dalam
segi kepintaran. Benar saja ketika kita menggunakan media musik sebagai media
pembelajaran, otak kita terasa mengalir begitu saja, mungkin alasan inilah yang
menyebabkannya. Namun ketika otak kita sudah mencapai titik kejenuhan, kita
dapat memutar musik yang membuat suasana menjadi lebih santai dan rileks.
Alasan-alasan inilah yang membuat musik menjadi andalan yang tepat
sebagai media pembelajaran. Disamping itu juga musik dapat membantu kita
untuk menenangkan suasana yang ada dengan pilihan musik yang tepat pula.
Materi pembelajaran adalah yang secara langsung membantu
terwujudnya tujuan pendidikan. Dalam hal ini pengajar sangat memiliki
kebebasan untuk mengembangkan sendiri proses pembelajarannya hingga
seluruh materi yang telah disampaikan oleh guru diterima dengan baik. Materi
pembelajaran yang dimaksud oleh peneliti adalah bahan ajar yang disiapkan
untuk disampaikan atau dilatihkan kepada peserta didik dan penyampaiannya di
rencanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran, dengan demikian materi
pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran seni musik (lagu anak-anak) merupakan upaya untuk
mempelajarai siswa dengan menggunakan lagu sebagai media . Lagu sebagai
alat agar siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Pengetahuan
dan pengalaman itu tidak bersifat fungsional atau langsung bermanfaat dalam
kehidupan nyata melainkan perpetual grappling (pergulatan terus menerus)
dengan pengetahuan yang ada, artinya pergulatan tersebut dipahami sebagai
pemikiran kritis dan rekonstruksi terhadap gagasan yang telah ada sebelumnya.
Oleh karena itu, bentuk kegiatan seni harus berupa pengalihan experience dan
experiment-exploration.
Menurut beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa lagu anak
merupakan lagu yang biasa dinyanyikan anak-anak, syair lagu anak-anak berisi
hal-hal sederhana yang biasa dilakukan oleh anak-anak bersifat riang dan
11

mencerminkan nilai etik luhur sesuai pikiran anak-anak dan mempunyai bahasa
sederhana dan biasanya syair lagu tersebut berkisar pada ayah-bunda, kakak-
adik lalu meluas ke anggota keluarga lain kakek-nenek, tentang alam,
lingkungan, cinta sesama dan cinta Tuhan.
Proses pembelajaran musik pada usia dini membutuhkan penanganan dan
perlakuan khusus mengingat motorik, afeksi, dan kognisi mereka masih dalam
tahap perkembangan. Penelitian ini membahas tentang peran “Pelajaran Gerak
dan Lagu dalam meningkatkan bakat musik pada anak usia dini di TK At-Taqwa
Gegerkalong”. Bernyanyi dengan menggunakan gerakan ternyata mampu
membuat anak lebih percaya diri, serta berekspresi dengan baik. Selain itu
dengan latihan gerak dan lagu yang dilakukan secara konstan, telah mampu
meningkatkan daya ingat, daya fokus, dan perkembangan motorik pada anak.
Menurut hasil penelitian eksperimen Lwin yang dipublikasikan secara
luas memperlihatkan adanya perbedaan prosentase IQ antara anak-anak yang
telah diperdengarkan musik dengan anak-anak lainnya (kelompok kontrol).
Kelompok anak-anak yang selama delapan bulan mendengarkan musik maka IQ
mereka mengalami peningkatkan sebesar 46%. Sedangkan kelompok control
hanya mengalami peningkatan sebesar 6%.
Kegiatan gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan
terutama dalam memberikan pembelajaran pada anak usia dini. Seperti yang
diungkapkan oleh Young bahwa keceriaan dan kekaguman akan musik dialami
secara spontan oleh setiap orang, kelompok-kelompok kecil, atau guru dan anak-
anak bersama-sama. Contohnya adalah di pagi hari, anak-anak dan para guru
bersorak dalam lagu, menyanyikan lagu “Selamat Pagi” atau “Soraksorak
Bergembira” memberi corak di sepanjang hari. Gerak dan lagu adalah bagian
penting dari awal pertemuan, pertengahan belajar dan juga pada akhir belajar.
Selain itu dalam pembelajaran gerak dan lagu peranan materi dan media
bahan ajar juga sangat penting dan menunjang keberhasilan dalam belajar.
Menurut Syah dalam Zainuddin menjelaskan bahwa bahan pembelajaran
merupakan salah satu sumber belajar yang berisikan pesan dalam bentuk-bentuk,
konsep, prinsip, definisi, data, fakta, proses, nilai dan keterampilan.
12

Pembelajaran „Gerak dan Lagu‟ adalah bernyanyi sambil menggerakan


tubuh dengan mengikuti sesuai dengan irama lagu. Hal ini sangat berhubungan
erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf.
Untuk itu pembelajaran melalui gerak dan lagu yang dilakukan sambil bermain
akan membantu anak untuk lebih mengembangkan kecerdasannya tidak hanya
pada aspek pengembangan seni, bahasa dan fisiknya saja tetapi juga pada
perkembangan emosional dan kognitif anak.
Dalam pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan sistem lingkungan
yang kondusif dan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing
akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan
pembelajaran yang diajarkan, guru dan anak memainkan peranan serta dalam
hubungan social tertentu jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan
prasarana belajar mengajar yang tersedia .
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Musik merupakan hal yang sering tidak dianggap penting dalam
memengaruhi proses pembejaran. Akan tetapi ternyata dengan musiklah
pembelajaran akan lebih efektif. Musik dapat digunakan media penghubung
antara otak kanan dan otak kiri dalam memproses informasi pembelajaran. Para
eneliti juga menemukan bahwa musik meningkatkan kreativitas, memperbaiki
kepercayaan diri murid, mengembangkan keterampilan sosial, dan menaikkan
perkembangan motorik persepsi dan perkembangan psikomotor. Sehingga musik
perlu dipertimbangkan untuk menjadi media pendukung proses pembelajaran.
Penggunaan musik yang tepat dan sesuai tema pembelajaran, terbukti
dapat meningkatkan tingkat pemrosesan informasi ke memori jangka panjang.
Setiap musik memiliki bit yang berbeda-beda, sehingga untuk pembelajaran
menggunakan musik sebagai media pendukungnya bisa disesuaikan dengan
suasana pembelajarannya. Musik sebagai media pendukung pembelajaran ini,
dapat menjadi media berbasis kinerja otak kanan dan otak kiri dalam rangka
memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran.

B. Saran
Manfaat musik bagi perkembangan otak ternyata sangat penting, karena
dengan mendengarkan musik dapat menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.
Sehingga memudahkan kita dalam penyerapan informasi ketika proses belajar
berlangsung. Musik juga dapat membuat kita lebih rileks ketika kita jenuh dalam
belajar. Pengaruh musik dalam diri kita juga sangat banyak.
Musik merupakan sarana yang bagus dan mudah untuk media belajar.
Sangat baik untuk kita jika dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Adi Gunawan. 2003. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan
Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Campbell, Don. 2002. Efek Mozart. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.

Imam Musbikin.2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecrdasan Anak. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Tri Gunadi.2011.OptimalkanOtakKananKiriOtakTengahOtakKecil.Depok:PenebarPlus.

Luthfi Seli.2011. Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan


Emosi. http://luthfis.wordpress.com/.../pengaruh-musik-terhadap-perkembangan-
kognitif-dan-kecerdasan-emosi. . (online). Diakses tanggal 25 Desember 2011 pukul
18.49 WIB.

John Woo.2009. Musik Klasik Seimbangkan Otak Kiri-kanan.


http://.antaranews.com/.../musik-klasik-seimbangkan-fungsi-otak-kiri-kanan. (online)
Diakses tanggal 25 pukul 19.03 WIB.

Anna.2010.MediadanMediaPembelajaranUmum.
http://pembelajaranumum.blogspot.com/.../pengaruh-music-sebagai-media-
pembelajaran-umum. . (online). Diakses tanggal 24 Desember 2011 pukul
22.07 WIB.

http:// Lagu Dewasa Berbahaya untuk Anak-Anak.html. (di akses pada tanggal 18 Juli
2013).
http:// Esai Musik Dewasa Untuk Anak-Anak, Bahaya! AFRI-AFC.html.
(diakses pada tanggal 16 Juli 2013).

http:// Kompas.com (diakses pada tanggal 18 Juli 2013).

http:// Tempo.co Copyright © CiriCara.com (di akses pada tanggal 18 Juli 2013).

Anda mungkin juga menyukai