Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MUSIK DAN INTELEGENSIA

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Markus Sirait, M.Sn

Oleh :

Steven R. Mait

MUSIK GEREJA

INSTITUS AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa
yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa selesai. Dalam
penyusunan makala ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Penulis,

Steven Mait

ii
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................... iii

LATAR BELAKANG........................................................... iv
PEMBAHASAN.................................................................... vi
KESIMPULAN...................................................................... viii

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... ix

iii
Latar Belakang

Pada dasarnya setiap manusia itu memiliki potensi dan kemampuan yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Potensi dan kemampuan yang dimiliki
tersebut dapat dikembangkan. Sama halnya dengan kemampuan di bidang musik.
Kemampuan setiap orang dapat dibentuk juga lewat pengalaman sendiri dalam
mengenal musik apakah lewat bermain alat musik maupun belajar ilmu musik
tersebut. Contoh saat belajar musik di sekolah, ditempat kursus maupun di
sanggar seni, para guru atau pelatih menjelaskan notasi serta unsur musik lainnya
seperti ritme atau irama. Pemahaman musik akan terus bertambah sesuai dengan
usaha, niat dan ketertarikan seseorang di bidang musik. Djohan (2009:170)
mengatakan bahwa musik sebagai alat untuk meningkatkan dan membantu
perkembangan kemampuan pribadi, yang meliputi aspek kompetensi kognitif,
penalaran, inteligensi, kreatifitas, membaca, bahasa, sosial, perilaku dan interaksi
sosial. Wardhani (2008) menyebutkan bahwa kemampuan musikal sangat penting,
bukan semata-mata untuk menjadikan mereka pemusik, tetapi karena musik dapat
melatih kepekaan mereka terhadap seni pada umumnya serta meningkatkan
kepercayaan terhadap lingkungannya. Seseorang yang berkemampuan musikal
tinggi, dengan jumlah latihan yang sama dengan orang 2 lain yang berkemampuan
musikal rendah akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Dengan
demikian, kemampuan musikal harus ditunjang oleh faktor lingkungan untuk
mengembangkan bakat musiknya (Sumaryanto, 2000:7). Faktor lingkungan itu
sendiri terdiri atas lingkungan pendidikan, keluarga dan lingkungan sosialnya.

Rumusan Malasah

Apa konsep intelegensia?

Apa hubungan antara musik dan intelegensia?

iv
Tujuan Masalah

Mendeskripsikan konsep intelegensia

Mendeskripsikan hubungan musik dan intelegensia

v
PEMBAHASAN

Konsep Intelegensia

Inteligensia adalah suatu keahlian yang ada dalam diri untuk


menyelesaikan persoalan dan sebuah skill untuk belajar dari kejadian atau
pengalaman yang sudah didapat maupun dialami. Ada beberapa pengertian
inteligensi menurut para ahli, salah satunya ahli Lewis Terman (1900). Menurut
Terman, inteligensi merupakan satu kemampuan tunggal yang disebut usia mental
(mental age). Yang dimaksud usia mental disini adalah suatu kemampuan yang
dimiliki anak sesuai dengan rata-rata usia anak tertentu. 

Menurut Howard Gardner (1983), intelegensi  tidak hanya mempunyai


satu kemampuan tetapi intilegensi mempunyai kemampuan ganda (Mulitiple
Intelligence) dan menurut gardner multiple intelligence memiliki 9 kemampuan
yaitu: (a) Linguistic, (b) mathematic-logis, (c) ruang, (d) kinestetik-badani, (e)
musical, (f) interpersonal, (g) intrapersonal, (h) lingkungan atau naturalis, (i)
eksistensi.

Hubungan Musik dengan Intelegensia

Kemampuan musikalitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain inteligensi,


kemampuan dasar musik, jenis kelamin, latar belakang budaya dan ras. Hal ini
menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara kemampuan musikal dengan kecerdasan.
Akan tetapi, kecerdasan menurut Gardner dengan teori Multiple Intelligence terdiri atas
sembilan yaitu kecerdasan linguistik, logika-matematika, spasial, kinestik tubuh, musikal,
interpersonal, intrapersonal, naturalistik dan spiritualistik.

Di dalam aspek kecerdasan menurut Gardner terdapat kecerdasan musikal. Ini


berbeda dengan kemampuan musikal, kecerdasan musikal lebih melibatkan mind and
brain, sedangkan kemampuan musikal atau musical ability lebih melibatkan feeling
(Hallam, 2006: 425). Kemampuan musikal mengarah pada pengertian tentang
kemampuan penerimaan rangsang musikal, yang lebih berkaitan dengan kepekaan
perasaan, dan apresiasi terhadap musik.

Dalam perspektif psikologi musik dikatakan bahwa dengan mengenalkan anak


pada jenis musik dari berbagai bahasa di seluruh dunia (World Music) dapat memberi

vi
efek yang baik bagi bayi dan anak-anak, daripada hanya satu jenis musik saja. Pada tahun
awal kelahirannya, otak bayi akan berkembang dengan sangat cepat dibandingkan pada
usia-usia lainya. Peranan suara dan musik pada tahapan ini adalah sebagai stimulus yang
dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual dan emosional. Musik yang dapat
dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik
yang mempunyai keseimbangan 3 unsur, yakni melody, ritme dan timbre (warna suara).
Di dalam otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang dapat mengenali musik.
Otak bayi juga sudah dapat menerima musik tersebut walaupun dengan kemampuan
terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Musik merupakan salah satu
stimulus untuk mempercepat dan mempersubur perkembangan otak bayi. Bila anak
terbiasa mendengar musik yang indah, banyak sekali manfaat yang akan dirasakan oleh
anak. Tidak saja meningkatkan kognisi anak secara optimal, juga membangun kecerdasan
emosional. Selain manfaat kognitif da emosi, masih banyak lagi kegunan musik bagi
anak-anak. Misalnya meningkatkan perkembangan motoriknya, meningkatkan
kemampuan berbahasa, matematika, sekaligus kemampuan sosialnya dan membangun
rasa percaya diri. Unsur-unsur musik yang dapat berpengaruh dalam mencerdaskan anak,
antara lain adalah musik yang mengandung nada pendek dan panjang nilai ketukan (tanda
birama), potensi tinggi rendah nada, dinamik, transpla suara (mengukur ketingian nada
dari satu nada ke nada yang lain). Dengan unsur-unsur tersebut, anak belajar matematika
dan mengekspresikan nada tinggi dan rendah yang berbeda-beda, fantasi, emosi dan dapat
mengontrol emosi. Dengan demikian, anak yang belajar menyanyi akan menggunakan
fantasi otaknya berbeda dengan anak-anak yang tidak belajar bernyanyi. Karena belajar
bernyanyi merupakan bagian dari kecerdasan musik dan emosi yang dirangsang sejak
usia dini. Selain itu, melalui syair dari lagu-lagu yang sederhana, dapat merangsang untuk
mencari kalimat-kalimat yang lain. Seperti lagu yang sederhana yakni Balonku Ada
Lima, Naik-Naik Ke Puncak Gunung, bertingkat sampai pada lagu-lagu yang lebih sulit.

vii
KESMIPULAN

Manusia itu memiliki kecerdasan masing-masing. Musik diciptakan lewat kecerdasan


manusia dimana musik itu juga membantu menstimuluskan kecerdasan pada manusia.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal; http://digilib.unimed.ac.id/517/1/Musik%20untuk%20Meningkatkan
%20Kecerdasan%20Anak

https://core.ac.uk/HUBUNGAN-ANTARA-KEMAMPUAN-MUSIKAL-DENGAN-
KECERDASAN

Situs Web, https://www.kompasiana.com/Konsep-intelegensi-dan-kecerdasan

ix

Anda mungkin juga menyukai