ABSTRAK
Media musik melalui lirik lagu dolanan anak dapat membantu pembentukan karakater pada
anak usia dini. Anak-anak dapat merasakan kehadiran musik sebagai sarana untuk menemani akti-
vitas dalam bermain. Teknik stimulasi melalui media musik ternyata memiliki dampak positif dalam
perkembangan pembentukan emosional anak. Anak-anak bisa terkontrol emosinya dari kebiasaan
yang tidak baik. Penelitian ini memakai teknik stimulasi melalui pemaknaan lirik lagu dolanan anak
yang dapat membentuk karakter anak pada usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif yang mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian ini mengidentifikasikan contoh pemaknaan
lagu dolanan anak yang dapat membantu dalam pembentukan karakter pada anak-usia dini. Anak
dapat menggali nilai-nilai kehidupan dari makna pada lirik lagu dolanan berupa nilai pendidikan,
pengetahuan, religius, sosial, dan budaya.
Kata kunci: stimulasi, musik, lirik, dolanan, karakter dan anak
ABSTRACT
The Stimulation Technique on the Character Education of Early Age Children through the
Lyrics of Childrens Song. The music media through the childrens song lyrics can help building the children
character of the early age children. Children can feel the presence of the music as the media for accompanying
the childrens play activities. The stimulation technique through the music media, in fact, has the positive
impact in developing the children emotional building. The children are able to control their emotion away
from the bad habits. The aim of the research is to find the appropriate stimulation technique through the
understanding of the childrens song lyrics which can be used to build children character in the early age.
This research uses a qualitative descriptive method describing systematic, factual, and accurate information
on the facts, nature, and the relationship between the phenomena investigated. The result of the research
has been identified by some examples of childrens songs which can help children in their character building
since the early age. Children can explore their values of life from the meanings on the childrens song lyrics
which consist of values on education, knowledge, religious, social, and culture.
Keywords: stimulation, music, lyric, play, character and kid
1 W<s/^/^:<,:^
,WE-mail
71
Anna Rosmiati, Lagu Dolanan untuk Pendidikan Karakter
Spradley (2007:15) menyampaikan bahwa yang lebih metodologis secara selektif, dengan tetap
dalam perkembangan peradaban dunia yang berpegang pola kulturalis. Barat dapat membantu
semakin maju, seseorang dapat mengalami peristiwa dengan kemajuan teknologinya dan dengan metode
kebanjiran budaya(culturally overnhelmed), yaitu pengetahuannya yang dapat digunakan sementara
munculnya pengaruh dua budaya atau lebih waktu, menjelang ditemukannya metode yang
sekaligus, atau bersama-sama. Generasi muda menyangkut pada budaya seni, untuk itu,
yang belum menguasai budayanya sendiri, dan diperlukan pemikiran kreatif dan pergaulan terus
berhadapan dengan pengaruh berbagai budaya menerus dalam menemukan formulasi metodologis
asing sebagai dampak dari canggihnya teknologi yang paling sesuai.
informasi, akan mengalami kebingungan karena Musik barat dianggap lebih dinamis dan
belum mampu membedakan budaya yang baik dan energik sehingga dapat menimbulkan nuansa yang
cocok bagi dirinya. Akibatnya, seseorang akan mampu menggairahkan semangat para remaja
mengalami ketercerabutan budaya. Hal itu terjadi sekarang. Hal ini terbukti banyaknya hiburan
karena selain tidak lagi mengenal budaya asli nenek malam di sejumlah kota yang menyajikan life
moyangnya juga belum mampu memilih dan musik setiap harinya. Musik yang dihadirkan pun
memilah, mana budaya baik yang sesuai karakter cenderung musik barat dibandingkan dengan musik
bangsanya. Indonesia. Mencermati hal tersebut, dilakukan
Budaya modernisasi yang masuk ke Indonesia tindakan pencegahan, yaitu melalui media musik.
mempengaruhi berbagai hal termasuk dalam ranah Salah satunya dengan memperkenalkan lirik
musik. Mencermati kondisi yang ada, akhir-akhir lagu yang dapat mempengaruhi perkembangan
ini banyak musik dari luar negeri yang diadopsi kepribadian anak tersebut. Musik yang ada di
oleh para remaja Indonesia. Remaja beranggapan Indonesia terutama dari daerah dapat dipakai
dengan menyenangi musik luar negeri berarti sebagai media penanaman budi pekerti pada
terjadi trend dalam dirinya. Remaja berasumsi karakter anak-anak. Ismaun (2014) mengemukan
bahwa menyenangi bahkan mempelajari musik pada zaman dahulu, ketika malam padhang terang
gamelan adalah budaya yang kuno dan mengalami bulan, anak-anak biasanya bersuka ria, menyayi
kemunduran. Bahkan yang mengejutkan anak kecil dan menari dengan beberapa tembang yang lirik-
pun lebih hafal lirik lagu barat dibandingkan lirik liriknya terkandung makna filosofi yang dalam.
lagu tembang anak-anak baik dalam bahasa Jawa Misalnya lagu menthog-menthog dan lagu kupu
(daerah) ataupun bahasa Indonesia. kuwi. Kedua lagu tersebut mengenalkan binatang
Hastanto (2011:1) mengemukakan bahwa sesuai habitat dan kebiasannya. Hal yang lebih
setelah merasa dirinya menjadi orang modern, menyenangkan adalah anak-anak melakukannya
biasanya mereka memandang remeh kapada apa dengan suka cita dan penuh kegembiraan
saja yang berbau tradisi. Mereka mencapnya sebagai menikmati masa kecilnya.
barang kuno dan ketinggalan zaman. Padahal Berbeda kondisinya dengan masa sekarang
dalam tradisi itulah terletak jati diri kita yaitu ini, anak sekarang sudah tidak dapat menikmati
sesuatu yang membedakan kita dengan bangsa malam bulan purnama dengan menyanyikan lagu
lain, sesuatu yang dapat mengangkat kita sebagai dolanan anak tetapi gadget yang menemani setiap
manusia yang bermartabat di mata dunia, justru hal waktu luangnya. Tentunya ini mempengaruhi
itu yang mereka tinggalkan dan mereka berusaha perkembangan kepribadian. Tidak hanya
masuk ke budaya lain yang tidak dimengertinya kepribadian tetapi juga sikap yang lebih apatis
secara mendalam. ketika anak mengisi hari-harinya dengan
Berkaitan dengan itu, Syuhendri (2008:12) beraktivitas di dunia maya. Mereka lebih cenderung
mengemukakan bahwa dalam memandang menikmati game-game online yang tersedia
suatu budaya barat itu, lembaga pendidikan seni sehingga aktivitasnya hanya duduk sambil bermain
seyogyanya menjadi lembaga yang secara arif dapat fantasi dalam permainan tersebut. Kondisi inilah
memanfaatkan perkembangan pengetahuan barat yang membuat penulis tertarik untuk melakukan
72
Vol. 15 No. 1, Juni 2014
73
Anna Rosmiati, Lagu Dolanan untuk Pendidikan Karakter
sampling untuk menentukan informan kunci yang rmoral kepada pembelajar yang meliputi komponen
paling memahami data penelitian yang dibutuh- pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan
kan, berdasarkan informasi dari narasumber yang tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut
satu untuk mengetahui narasumber lainnya, dan baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
seterusnya.Teknik time sampling digunakan untuk sesama, lingkungan maupun kebangsaan sehingga
memilih sumber data yang prosesnya terjadi pada menjadi manusia insan kamil. Oleh karena itu,
waktu yang sama, antara objek dan subjek (nara- pendidikan karakter seharusnya membawa peserta
sumber), misalnya pada saat proses pembelajaran didik ke pengenalan nilai-nilai secara kognitif,
di PAUD/TKIT. penghayatan nilai secara afektif, yang akhirnya
bermuara pada pengamalan yang nyata.
Media Musik sebagai Penanaman Karakter Berkaitan dengan itu, Guntur (2010 : 8)
Anak-Anak mengemukakan bahwa karakter memiliki makna
yang sangat beragam. Karakter ada kalanya
Makna pendidikan secara sederhana adalah dimaknai sebagai kebaikan atau eksentrisitas
usaha manusia untuk membina kepribadian seseorang. Karakater dipandang bersifat semata-
sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan mata personal, sementara yang lain lebih
kebudayaan. Hal ini dilakukan dengan membina bersifat behavioral. Karakter dimaknai sebagai
potensi-potensi pribadi yang meliputi rohani dan seperangkat karakteristik psikologi individu yang
jasmani. Pendidikan sebagai upaya pengembangan mempengaruhi kemampuan dan menimbulkan
sumber daya manusia dalam arti seluas-luasnya dan dorongan seseorang untuk memfungsikan secara
kebudayaan sebagai milik seluruh bangsa, pada moral. Secara sederhana karakter terdiri dari sifat-
hakikatnya merupakan dua hal yang berkaitan sifat tersebut yang mengarahkan seseorang untuk
erat, karena pendidikan berlangsung dalam iklim melakukan secara benar atau tidak.
budaya tertentu. Pendidikan tidak dapat dilepaskan Tembang dolanan berbahasa Jawa merupakan
dari paradigma kebudayaan yang merupakan lahan sarana untuk bersenang-senang dalam mengisi
bagi tumbuhnya identitas dan kepribadian bangsa waktu luang dan juga sebagai sarana komunikasi
(Soemaryatmi, 2010 :55). Berkaitan dengan itu, yang mengandung pesan mendidik. Contoh
Karakter terbentuk sebagai hasil pemahaman dari tembang dolanan yang dimaksud adalah Cublak-
hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan Cublak Suweng, Jaranan, Padhang Bulan, Ilir-Ilir,
(hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dan masih banyak lagi. Tembang dolanan anak
dengan Tuhan YME (triangle relationship)(Gutama, merupakan suatu hal yang menarik karena sesuai
2014). dengan perkembangan jiwa anak yang masih
Karakter adalah konsep psikologi yang suka bermain. Suharko Kasaran (Ketua Komisi
kompleks. Di dalamnya, tercakup kapasitas Nasional Budi Pekerti) mengatakan bahwa apabila
berpikir tentang yang benar dan salah, pengalaman anak kurang/tidak dibina pendidikan budi pekerti
emosi moral (salah, empati, dan haru), terikat sedini mungkin, pada umur 14 tahun anak itu akan
dalam perilaku moral (berbagi, dermawan, mengembangkan sikap destruktif (cenderung ke
dan menceritakan kebenaran), keyakinan arah brutal). Kurangnya pembinaan atau pedidikan
dalam kebaikan moral, mendemonstrasikan budi pekerti dibuktikan banyaknya kejadian di
kecenderungan bertindak dengan jujur, usia remaja dan dewasa atau tua seperti kenakalan
mementingkan orang lain/altrusime, tanggung remaja, tawuran massal, pelecehan seksual, dan
jawab, dan karakteristik lain yang mendukung sebagainya (wawancara Buletin Siang RCTI, 11
fungsi moral (Berkowitz, 1992: 49). Mei 1999 dalam Yuyun Kartini).
Mochtar Buchori (2007) mengemukakan Freud (Santrock & Yussen, 1992; Solehuddin,
bahwa pendidikan karakter dapat dimaknai 2000) memandang usia lima tahun pertama pada
sebagai budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek masa kanak-kanak sebagai masa terbentuknya
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan kepribadian dasar individu. Kepribadian orang
74
Vol. 15 No. 1, Juni 2014
dewasa ditentukan oleh cara-cara pemecahan Lagu dolanan anak ini sudah mulai digantikan de-
konflik antara sumber-sumber kesenangan awal ngan beredarnya lagu-lagu dewasa yang semestinya
dengan tuntutan realita pada masa kanak-kanak. belum boleh dikonsumsi oleh anak-anak.
Pada masa usia ini penuh dengan kejadian-kejadian Suharji (1977) mengemukakan bahwa budaya
yang penting dan unik (a hig hy event full and barat terutama musik telah banyak diadopsi oleh
unigue period of life) yang meletakkan dasar bagi remaja di Indonesia. Hal ini tentu memiliki
kehidupan seseorang di masa dewasa. dampak yang kurang baik untuk perkembangan
Berkaitan dengan itu, tujuan pendidikan kepribadian para remaja. Sebagai solusinya,
kanak-kanak adalah untuk memfasilitasi pertum- anak-anak mulai dikenalkan tentang kebudayaan
buhan dan perkembangan anak secara optimal Indonesia sejak dini. Budaya Indonesia yang
dan menyeluruh, sesuai dengan norma-norma dan memiliki nilai adiluhung harus bisa dilestarikan
nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalui pendi- agar tidak tergeser dengan masuknya budaya barat
dikan ini diharapkan anak dapat mengembangkan yang sulit untuk di filter.
segenap potensi yang dimilikinya, yang mencakup Lagu dolanan anak memiliki manfaat yang
aspek agama, intelektual, sosial, ekonomi, dan fisik, positif di dalam pembentukan karakter karena,
memiliki dasar-dasar akidah yang lurus/benar se- mengandung nilai-nilai kependidikan di antaranya
suai dengan ajaran agama yang dianutnya, memi- nilai kejujuran, kerukunan, sejarah, budaya, dan
liki kebiasaan-kebiasaan perilaku yang diharapkan, menghormati orang lain. Tidak hanya dari segi
menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampi- pendidikan, dari segi kesehatan ternyata permainan
lan dasar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat dalam dolanan anak memiliki manfaat untuk
perkembangannya, serta memiliki motivasi dan pembentukan fisik anak melalui gerakan-gerakan
sikap bahasa yang selaras dengan perkembangan dalam permainan. Selain itu, kreativitas anak juga
jaman. terbentuk dalam setiap teknik permainan yang
Pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajar- dilakukannya.
an adalah langkah untuk mencapai pemahaman.
Untuk memahami materi pendidikan diperlukan Lirik lagu Cublak-Cublak Suweng:
sebuah proses. Proses memerlukan semangat. Tu- Cublak-cublak suweng,
juan pendidikan akan tercapai apabila dilakukan Suwenge teng gelenter,
dengan orientasi yang benar. Artinya orientasi Mambu ketundhung gudel,
pendidikan akan menumbuhkan semangat serta Pak empo lera-lere
menuntun pemahaman kita dalam proses pembe- Sopo ngguyu ndhelikake,
lajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Sir-sir pong dele kopong,
hakikat pendidikan adalah penghargaan terhadap
sebuah proses dan dilandasi dengan orientasi yang Cublak-cublak suweng
benar (Ekalaya, 2008: 20). Cublak Suweng artinya tempat suweng. Suweng
Teknik stimulasi dalam mendidik karakter adalah salah satu bentuk perhiasan wanita
pada anak-anak bisa melaluli musik, nyanyian, sejenis anting. Anting ini biasanya dipakai oleh
suara, gerakan, bicara, perabaan, membaca, men- para gadis ataupun wanita yang ada di Jawa.
cocokkan, membandingkan, mengelompokkan, Cublak-Cublak Suweng memiliki arti sebagai
memecahkan masalah, mencoret, merangkai, mau- ada tempat harta yang berharga, yaitu suweng
pun menggambar. Dari sekian teknik stimualasi (suwung, sepi, dan sejati) atau harta sejati.
ini, peneliti lebih cenderung menggunakan teknik
melalui musik sebagai media pembentukan karak- Suwenge teng gelenter
ter pada anak. Teknik ini peneliti kompilasikan Suwenge Teng Gelenter, artinya suweng
dengan mengambil sampel musik pada lagu dola- berserakan. Harta sejati disini dimaknai
nan anak, menginggat semakin langkanya lagu sebagai suatu kebahagiaan yang sejati dan
dolanan anak dan semakin hilang dari peredaran. sudah ditemui di sekitar manusia.
75
Anna Rosmiati, Lagu Dolanan untuk Pendidikan Karakter
76
Vol. 15 No. 1, Juni 2014
77
Anna Rosmiati, Lagu Dolanan untuk Pendidikan Karakter
78
Vol. 15 No. 1, Juni 2014
79
Anna Rosmiati, Lagu Dolanan untuk Pendidikan Karakter
80
Vol. 15 No. 1, Juni 2014
kontemporer (versi yang berbeda) tetapi masih urusan duniawi. Harta yang diperoleh semasa
memiliki ciri khas yang menandakan lagu dolanan hidupnya kelak akan dimintai pertanggung
anak-anak Padhang Bulan. Lagu ini memiliki jawaban di alam akherat.
jenis nada riang sehingga dibawakan anak-anak
dengan gerakan dinamis. Dari pendidikan karakter Nek obah medeni bocah, nek urip goleka dhuwit
pun bisa dipetik nilainya ketika mendengarkan Nek obah medeni bocah, nek urip goleka dhuwit
lantunan ritme musik dinamis yang memberikan (kalau bergerak menakuti orang, kalau hidup
efek positif kepada anak untuk bisa mengendalikan carilah uang) memiliki makna bahwa ketika
emosi. Rata-rata anak-anak masih memiliki manusia mati hanya membawa amalannya
tingkat emosi yang masih labil. Salah satunya bisa ketika di dunia, keluarga maupun harta benda
menggunakan terapi musik untuk dapat menjaga tidak akan menemaninya, hanya amalan-
kestabilan emosi. Emosi merupakan hal yang amalan baiknya saja yang akan menemani.
sangat vital menjaga kesehatan tubuh manusia.
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa penyakit Lagu dolanan anak-anakSluku-Sluku Bathok
sebenarnya berasal dari dalam diri manusia sendiri. memiliki makna secara keseluruhan bahwa manusia
Salah satu penyebabnya adalah tidak bisa mengolah secara fitrah dilahirkan ke dunia untuk bersyukur
emosi dengan baik dalam dirinya. dan menginggat kepada Tuhan-Nya. Bentuk ung-
kapan syukur diwujudkan dengan beribadah dan
Lirik lagu Sluku-Sluku Bathok: bertakwa kepada-Nya. Selain itu, secara kodrati
Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo manusia berkewajiban untuk mencari nafkah un-
Si Rama menyang Sala, oleh-olehe payung motha tuk keluarga dan jalan beribadah.
Mak jenthit lolo lobah, wong mati ora obah Lagu dolanan anak-anakSluku-Sluku Bathok
Nek obah medeni bocah, nek urip goleka dhuwit biasa dimainkan anak-anak pada waktu malam.
Lagu ini memiliki ritme yang selaras. Nada yang
Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo selaras ini mempengaruhi jiwa perkembangan
Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo (ayun- emosi maupun karakter anak. Pembentukan
ayun kepala, kepalanya geleng geleng) memi- Karakter lebih optimal diberikan anak-anak sejak
liki makna bahwa manusia harus selalu kecil. Hasilnya akan lebih baik dibandingkan
ingat kepada Sang penciptanya dengan cara pembentukan karakternya masa remaja.
berdzikir untuk menganggungkan asma-Nya.
Penutup
Si Rama menyang Sala, oleh-olehe payung motha
Si Rama menyang Sala, oleh-olehe payung motha Pembentukan karakter pada anak-anak
(si bapak pergi ke Sala, oleh-olehnya payung harus dimulai ketika pada masa kanak-kanak.
mutha) memiliki makna bahwa manusia Pembentukan karakter pada anak dapat dilakukan
secara fitrahnya memikul tanggung jawab dengan teknik stimulasi melalui musik. Musik
untuk mencari nafkah di dunia. Mencari dapat digunakan sebagai media untuk membantu
nafkah merupakan salah satu bentuk ibadah. mengatur tingkat emosional. Pada masa anak-anak
Manusia dapat menggunakan harta bendanya tingkat emosinalnya masih labil.
untuk beribadah di jalan Allah. Lagu dolanan anak-anak dalam upaya pem-
bentukan karakter anak dapat dikelompokkan se-
Mak jenthit lolo lobah, wong mati ora obah bagai berikut : (1) Lagu-lagu dolanan anak tradisi-
Mak jenthit lolo lobah, wong mati ora obah onal yang liriknya berisi tentang pengetahuan;
(secara tiba-tiba begerak, orang mati tidak (2) Lagu dolanan anak tradisional yang liriknya
bergerak) memiliki makna bahwa orang yang mengandung nilai-nilai pendidikan; dan (3) Lagu
mati sudah terputus hubungannya dengan dolanan anak tradisional yang berisi permainan
81
Anna Rosmiati, Lagu Dolanan untuk Pendidikan Karakter
atau dolanan. Lagu dolanan anak ini sudah mu- Miles, M.B. dan Huberman A.M. 1984. Qualitative
lai bergeser seiring dengan perkembangan zaman. data analysis: A sourcebook of a new methods.
Lagu dolanan anak sudah mulai tergantikan dengan Berverly Hills: Sage Publication.
permainan game, gadged, internet dan sebagainya. Ning, Endah Khoiriyah. 2006. Variasi Seni
Rupa dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.
Kepustakaan [Skripsi]. Universitas Negeri Semarang.
Prasetya, Agus. 2008. Tokoh Bambang Ekalaya
Bearl, Nancy; Miller, Gloria Bley. 2003. Rahasia dan Moralitas Pendidikan dalam Jurnal
Mengajarkan Seni Pada Anak. Yogyakarta: Resital Vol. 9 No.1.Juni.
Pripoenbooks. Tim. 2010. Syuhendri. 2008. Tradisi sebagai Wadah
Buku Pedoman Kelompok Bermain dan TKIT Ketahanan Budaya: Sebuah Kritik Terhadap
Mutiara Insan Utama. Kapitalisme Dan Budaya Pasar dalam Jurnal
Bogdan, Robert C. &Biklen, Sari Knopp.1982. Resital. Vol.9 No.1. Juni.
Qualitative research for education: An Soemaryatmi. 2010. Pendidikan Karakter Melalui
introduction to theory and methods. USA: Allyn Model Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah
and Bacon. Koreografi. Surakarta: P3AI ISI Surakarta.
Eti, Nurhayati. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Sholehudin, M. 2000. Konsep Dasar Pendidikan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu
Hastanto, Sri. 2011. Kajian Musik Nusantara-1 Pendidikan Indonesia.
Surakarta: ISI Press. Suharko, Kasaran. (Ketua Komisi Nasional Budi
Kartini, Yuyun. 2014. Tembang Dolanan Anak- Pekerti). (wawancara Buletin Siang RCTI, 11
Anak Berbahasa Jawa Sumber Pembentukan Mei 1999).
Watak dan Budi Pekerti. Surabaya: Balai Spradley, James. P. 2007. The Etnographic
Bahasa. Interview.Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Marvin W. Berkowitz. 2002. The Science of
Character Education dalam William Damon Narasumber
(ed). Bringing in a New Era in Character
Education. California: Hoover Institution Suharji. 53 tahun. Staf pengajar Institut Seni
Press. Indonesia Surakarta.
82