PENDAHULUAN
Menurut Campbell (2002: 36) kata musik berasal dari kata Yunani
(Dewi Ingatan). Dengan demikian, musik merupakan anak cinta ilahiah yang
yaitu pendidikan formal dan non formal. Pendidikan berawal dari usia dini
dan akan terus berkembang sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan,
Salah satu pendidikan yang mampu merangsang kecerdasan anak usia dini
adalah pendidikan seni musik. Hal ini dibenarkan oleh pendapat Amstrong
(2002: 227) bahwa, pendidikan seni musik menjadi salah satu jenis
nyanyian di sekolah karena jenis musik itu sendiri bukan pemaksaan bagi
murid, menanamkan rasa ingin tahu akan musik yang lebih halus dalam
dirinya, rasa ingin yang akan ada selama hidupnya. Musik tidak boleh di
dekati dari sisi intelektual dan rasionalnya, juga tidak harus disampaikan
kepada anak itu sebagai sistem simbol aljabar, atau sebagai penulisan bahasa
satu cara yang bisa di lakukan agar anak bisa mengenal musik dengan cara
yang menyenangkan sehingga anak dapat memperoleh hal baru yang dapat
penting karena dengan musik maupun alat musik tertentu maka anak akan
lebih peka terhadap persepsi bunyi yang ada di lingkungan sekitar anak
dengan berbagai macam bunyi irama yang sering diperdengankan anak
maka secara tidak langsung anak akan mengenal masing masing karakter
memainkan alat musik sendiri anak akan lebih kreatif dan dapat
metode pembelajaran yang tepat. Metode adalah cara atau jalan yang
ditempuh, fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan, atau dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
Sanjaya (2007:164)
musik untuk semua orang dan anak anak harus belajar membaca musik
pada instrumennya. Anak akan menjadi pemain yang lebih baik jika dia bisa
Pendidikan musik. Metode Kodaly adalah hand sign atau metode menyanyi
tangan, metode ini digunakan sebagai kombinasi dari solfa. Guru hanya
dapat menggunakan sau tangan untuk satu nada ata kedua tangan untuk
menunjukan dua nada yang berbeda; dia bisa menampilkan perubahan akor
Bogor merupakan salah satu daerah di Jawa Barat. Salah satu alat
angklung adalah ala music festival pertanian dan juga digunakan selama
jawa tarian kuda-kuda. Pada 1920-an, itu digunakan sebagai mainan anak-
yang mirip dengan musik barat, menyusun pengaturan modern dan merekrut
berasal dari Jawa bagian barat. Angklung memiliki empat kharisma di mata
menghasilkan bunyi yang indah dan unik dari pipa-pipa bambu yang
dapat memainkan alat ini. Angklung juga mudah didapat karena selain dapat
merupakan salah satu alat musik yang dapat digunakan pada pendidikan
pelajar visual lebih suka menggunakan mata mereka; dan pelajar kinestetik
lebih memilih untuk menggunakan keseluruhan keterlibatan tubuh dan
untuk anak sebagai langkah awal penerapan pendidikan, seni khususnya seni
Pemberdayaan alat musik tradisional saat ini agar alat musik tradisional
mendapat tempat dihati generasi muda. Terutama, pada alat musik tra-
melirik alat musik yang terbuat dari bambu ini. Anak lebih menghargai
budaya bangsa Indonesia dengan mengenal dan melestarikan alat musik
indah dan bermakna. Begitu pula dengan keberadaan alat musik angklung
masih berkisar antara 5-10 menit. Oleh sebab itu untuk mencapai tujuan
di TK.
khas negaranya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Sehingga sudah
dan bahkan jika perlu dipromosikan kepada dunia. Jika suatu negara ataupun
tidak menutup kemungkinan akan berdampak buruk bagi negara itu sendiri,
negara lain.
alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Sebagai warisan
masyarakatnya.
Selain itu juga anak menjadi cepat bosan dan tidak adanya motivasi.
Dari uraian yang telah di paparkan tersebut di atas, bahwa peneliti
Adapun judul yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Bermain
B. Rumusan Masalah
1. Apakah anak memahami metode handsign untuk bermain
angklung?
C. Tujuan Penelitian
handsign.
D. Manfaat Penilitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain. Dalam kehidupan anak,
Bemain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau
peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil
kegiatan bermain adalah rasa senang yang ditandai oleh tertawa (dalam
Nugroho, 2005).
Menurut Diana (2010) bermain adalah kegiatan yang sangat
dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri. Bermain
ang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan dukungan orang
2010:91)
Menurut Soetjiningsih (1998) bermain adalah unsur yang
kreativitas, dan social. Anak usia sekolah aala usia berkelompok atau
sering disebut usia penyesuaian diri (church & Stone dalam Hurlock,
2008).
Jadi dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan kegiatan
sendiri, bermain juga kebutuhan yang penting untuk anak, dengan bermain
anak bisa belajar berbagi hal slain utuk hiburan, bermain juga dapat
melatih kemampuan social anak terhadap teman sebaya, orang tua, dan
pada anak.
B. Musik
A. Pengertian Musik
Menurut Campbell (2002: 36) kata musik berasal dari kata
Eliason dan Loa Jenkins, 2008: 353). Hal ini dapat diartikan bahwa
musik dari belahan dunia manapun bisa kita nikmati walaupun kita
B. Unsur-unsur musik
Menurut Jamalus (1988: 7), pada dasarnya unsur-unsur musik
yang menjadi unsur dasar dalam musik. Irama dalam musik terbentuk
yang teratur serta tidak tampak dalam lagu melainkan dapat dirasakan
merupakan gerak musik yang teratur serta tidak tampak dalam lagu
gerak.
Irama biasa juga disebut dengan ritme. Kita ketahui setiap
irama yang berbeda antara daerah satu dengan yang lain yang dapat
yaitu susunan rangkaian tiga nada atau lebih dalam musik yang
suatu gagasan.
c. Harmoni
Harmoni adalah keselarasan dua nada atau lebih yang berbeda
d. Bentuk/Struktur Lagu
Bentuk lagu atau struktur lagu adalah susunan serta hubungan
musik, agar tidak terkesan monoton. Menurut Jamalus (1988: 38) kuat
lemahnya suara dalam suatu lagu atau musik disebut dinamik yang
mezzo forte, piano dan sebagainya. (1) Forte suara yang dibunyikan
dengan keras, (2) mezzo forte suara yang dibunyikan agak keras, (3)
cressendo suara yang dibunyikan makin keras, (4) piano suara yang
bersemangat.
g. Warna Nada
Warna nada menurut Jamalus (1988: 40), didefinisikan sebagai
oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda dan yang dihasilkan oleh
yang mudah dimainkan untuk musik angklung dan anak usia dini.
3. Jenis-jenis Musik
a. Musik tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup dan
b. Musik Modern
C. Angklung
A. Pengertian Angklung
Angklung berdasarkan pengertian secara Etimologi adalah
berasal dari kata “angk” dan “lung”. Angk: artinya suara atau nada,
dan lung : artinya patah atau hilang. Jadi kat angklung dapat di artikan
nada/ surupan yang tidak lengkap, yaitu surupan selendro tetapi hanya
dari bambu yang berasal dari Pulau Jawa, khususnya tanah Sunda.
Konon, alat musik angklung sudah ada di tatar Sunda semenjak zaman
Pulau Jawa, tetapi di tanah Sunda alat musik ini lebih populer.
(Rosyadi : 2012)
Menurut Jamalus (1976: 109), angklung digolongkan ke
dalam alat musik idiophone. Alat musik idiophone artinya alat musik
yang sumber bunyinya dihasilkan dari alat itu sendiri bila disentuh atau
(kecil) bunyinya satu oktaf lebih tinggi dari bumbung nada belakang
(besar).
Angklung dibedakan menjadi dua yaitu angklung melodi dan
dilakuakan orang barat. Karena itu pada proses latihan angklung lebih
alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dimainkan dengan cara
webinstitute.com):
1. Menggetarkan angklung, atau dikrulung. Dikrulung yaitu
biasanya, tabung yang kecil ditutup oleh salah satu jari atau
kengkepan (semacam penahan tabung kecil) sehingga tabung
kecil tersebut tidak berbunyi dan hanya tabung yang besar saja
yang berbunyi.
secara bersambung adalah bila ada dua nada yang dimainkan secara
diselenggarakan (http://angklung-webinstitute.com).
kanan pemain.
6. Telunjuk bersama ibu jari tangan kanan memegang pangkal
dan stabil, angklung harus tegak lurus dengan lantai dilihat dari
angklung.
Dapat disimpulakan bawah teknik bermain angklung dengan
angklung yang kecil dapat di gunakan oleh anak usia dini karna
mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lai menjadi watak dan
tidak terjadi pergesaran nilai-nilai. Kearifan lokal adalah salah satu sarana
pendapat Alfian itu dapat diartikan bahwa kearifan lokal merupakan adat
yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan
kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan (bagian keseharian dari
hidup dan sifatnya biasa-biasa saja). Kearifan lokal atau local wisdom
anggota masyarakatnya.
Kearifan lokal menurut (Ratna,2011:94) adalah semen pengikat
Barat.
tahun 2003 adalah anak sejak lahir sampai usia 6 tahun. Masa usia
PAUDNI, 2012:1).
motoric kasar dan halus), kecerdasan (daya piker, daya cipta), sosio
Kanak-Kanak (4-6 tahun). Anak usia dini yaitu anak yang dalam
masa batita atau toddler 1 sampai 3 tahun, masa prasekolah usia 3-6
tahun, dan masa kelas awal usia 6 sampai 8 tahun (Mansur, 2009:88).
sekolah atau yang belum memasuki usia sekolah dasar, yaitu 0-6
Adapun anak usia dini dalam penelitian ini adalah anak usia
orang dewasa, karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan
disekitar.
Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini
memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2) merupakan pribadi yang unik,
karakteristik anak usia 5-7 tahun adalah sebagai berikut: 1) anak pada
melalui bahasa lisan dan pada masa ini berkembang pesat, 4) anak
diketahui bahwa anak usia 5-6 tahun (kelompok B), mereka dapat
baik dan mampu berinteraksi sosial. Usia ini juga merupakan masa
adalah anak usia 5-6 tahun dapat memainkan alat musik angklung
memainkannya digetarkan.
tanda tangan untuk menggunakan suku kata solfège (do re mi, dll.)
dan usia orang. Terlepas dari Glover, ide-ide serupa telah dijabarkan di
yang diajarkan oleh referensi setiap suara dengan toniknya, dan dengan
mencatat bahwa "Mengajar hand sign bisa rumit, terutama untuk siswa
1995).
Hand Sign efektif sebagai alat pengajaran musik karena mereka
ketika suara kelas mungkin menutupi ini. Hand Sign memiliki waktu
dan sekali lagi terbukti meningkatkan intonasi dan akurasi nada siswa,
terutama pada tahap awal pengajaran. Hand Sign juga sangat berguna
untuk pekerjaan tingkat lanjut terutama ketika membangun kesadaran
harmonis.
Hand Sign dilakukan di depan tubuh dan sejalan dengan pusat
siswa yang lebih tua, sering kali merupakan ide yang baik untuk
sebagai alat bantu belajar kinestetik dan visual, karena siswa secara
hand sign merupakan metode yang baik sebagai alat bantu belajar
Kodaly dititik beratkan pada penggunaan alat musik yang berasal dari
tubuh anak itu sendiri yang secara spesifik disebutkan suara anak.
berjalan, berlari, berbaris, dan bertepuk tangan. Hal ini dapat dilakukan
berbeda untuk setiap nadanya. Hand sign secara fisik dan visual sangat
yaitu do, re, mi, fa, sol, la, si, do yang akan diperagakan dengan tangan
kanan dan 3 simbol nada untuk akor pokok yaitu simbol nada do untuk
akor I, simbol nada fa untuk akor IV, dan simbol nada sol untuk akor V
ini nantinya akan diaplikasikan pada lagu “Medley (Cik cik periuk,
menggunakan angklung.
yang berasal dari Hungaria dan pertama kali dipopulerkan oleh Zoltan
dan dari negara bagian tenggara dari benua Eropa. Disertasi Kodály,
1907 sampai tahun 1940. Karya terbaiknya adalah Háry János Suite,
dengan berpikir secara musikal hak dan dapat dilakukan tiap manusia;
yaitu bunyi detak jantung sang ibu. Oleh karena itu, ibu sebagai
tenang. Tidak terpaku pada musik klasik saja, namun juga musik-
musik yang membuat tenang yang ada di lingkungan ibu berada, dan
melalui lagu rakyat karena lagu rakyat adalah lagu yang tidak
dalam kutipan ini adalah jenis lagu rakyat Hongaria tempat Kodaly
rakyat Inggris dan Hongaria sangat cocok untuk anak. Namun DeVries
tempat anak itu berada. Tidak hanya musik Inggris dan Hongaria saja
yang dapat digunakan untuk pembelajaran pada anak usia dini, musik
selengkapnya:
berikut selengkapnya:
dititik beratkan pada penggunaan alat musik yang berasal dari tubuh
anak itu sendiri yang secara spesifik disebutkan suara anak. Berikut
atau bernyanyi.
pembelajaran musik.
jari kaki.
memegang lutut.
pinggang.
kedua pundak.
menggunakan symbol anggota tubuh anak yang lain maka perlu diperhatikan
beberapa warna (biru, merah, kuning) serta konsep bentuk (bundar, segi tiga
misalnya:
Kodaly dalam pembelajaran musik pada anak. Zoltán Kodály (baca: Koh-
Debussy.
tinggi rendah nada. Dalam penelitian ini bentuk bentuk nada handsign
1. Do : bola, 5. So : baju
2. Re : strawberry, 6. La : apel
4. Fa : anggur, 8. Do : lemon
G. . Bermain Musik Angklung Melalui Metode Hand Sign
yang digunakan dalam Metode Kodaly adalah hand signing dengan fungsi
gerakan tangan.
dan diikuti oleh siswa, setelah itu melakukan gerakan tangan untuk
anak. Musikalitas anak dapat dilihat dari seberapa jauh anak mampu
tentang musik.
merubah fungsi notasi menjadi gerak tangan. Penamaan nada mulai dari
membaca notasi musik ini dimulai dengan berlatih membaca notasi lagu-
BAB III
METODE PENELITIAN
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman
akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel,
grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Berdasarkan jenis pendekatan menurut
2010:84).
eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Yang
adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol
ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena
2010:86).
adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar
kegiatan, yang akan dilaksanakan”. Fokus penelitian yang akan diteliti adalah
Keterangan:
0A1 = Pre-test
0B1 = Pre-test.
0A2 = Post-test
0B2 = Post-test
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penilitian, maka penelitiannya
atau studi sensus (Arikunto, 2010: 130). Populasi dalam penelitian ini yaitu
seluruh anak usia 5-6 tahun pada TK Kemala Bhayangkara 62 Kota Bogor yang
berjumlah 30 orang.
Arikunto (2010: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sumber data,
seluruh anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di TK Kemala Bhayangkara 62 Kota
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari 20 orang yang ingin
kelompok tersebut dirangking dari skor tertinggi sampai terendah seberapa baik
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
anak yang dijadikan subyek penelitian. Jumlah skor yang didapatkan dicocokkan
dan diolah dengan daftar penilaian, sehingga hasil tes ini merupakan murni dari
E. Prosedur Penelitian
data awal;
12 kali pertemuan;
Pada tahap akhir yaitu, data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis untuk
hasil penelitian.
variabel yang diambil dari data ke data dan dicatat menurut urut-urutan terjadinya
serta disusun sebagai data statistik. Dalam penelitian ini teknik analisis data
menggunakan teknik regresi dan korelasi sederhana dan ganda. Pelaksanaan uji
hipotesis penelitian, setelah data diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya dan
analisis dengan teknik regresi dengan program bantu statistik SPSS for windows
a. Uji nomalitas
dengan program manual. Kriteria uji jika signifikansi > 0,05 data
b. Uji Homogenitas
seragam atau tidak varian sampel yang diambil dari populasi. Kaidah
homogenitas jika p > 0.05, maka tes dinyatakan homogen, jika p < 0,05,
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurt
Arikunto (2010: 27) data yang bersifat kuantitatif berwujud angka-angka hasil
n
Prosentase (%) = X 100%
N
4
= X 100% = 100%
4
1
= X 100% = 25%
4
100 −25
= = 18,75 %
4
data tersebut. Teknik analisis data untuk menganalisis data eksperimen dengan
model mached by subject adalah dengan menggunakan uji-t (t-test). Uji t (t-test)
akan dihitung dengan menggunakan program SPSS Versi 23.0. Untuk mengetahui
signifikansi atau ada tidaknya pengaruh metode latihan drilling terhadap hasil
pukulan lob sesudah dilakukan tes awal (pretest) dan sebelum dilakukan tes akhir
(posttest), jika probabilitas < 0,05 pada taraf signifikansi 5% maka terdapat
pengaruh yang signifikan metode latihan drilling terhadap hasil pukulan lob,
dengan hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima (Ha).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. BAB IV
A. Gambara
i. Identitas Sekolah
ii. Tk Kemala Bhayangkari 62 berdiri sejak tahun 1971, yang
dan mengisi kekosongan para istri Mobbrig saat ditinggal sang suami
untuk tugas operasi militer keluar daerah. Luas tanah di TK ini 744m²,
guru untuk mengajar di KB, 3 guru sudah berijazah S.Pd dan 3 guru
beramal tinggi, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berguna bagi
keiatan
d) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar seraya
bermain.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-test yang
handsign.
2. Hasil Penelitian
responden hasil belajar dengan nilai baik; (3) tidak terjadi penurunan
jumlah responden hasil belajar dengan nilai cukup ataupun nilai kurang.
b. Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar Berdasarkan Aspek
Penilaian
Lebih lanjut, peneliti akan menampilkan hasil belajar siswa-siswi
hasil
penilaian pada setiap aspek penilaian, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar Berdasarkan
Aspek Penilaian
Pre-Test Post-test
Aspek
Nilai % Ket Nilai % Ket
1 63 75 Baik 70 87,5 Sangat
Baik
2 60 75 Baik 64 80 Baik
3 60 75 Baik 64 80 Baik
4 63 78,75 Baik 68 85 Sangat
Baik
5 63 78,75 Baik 68 85 Sangat
Baik
6 63 78,75 Baik 68 85 Sangat
Baik
Sumber: data penelitian 2019
Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas, yang merupakan hasil
diketahui bahwa; (1) terjadi peningkatan nilai pada aspek anak mampu
memainkan angklung sesuai dengan notasi Do, Re, Mi, Fa, So, La, Si, Do
yang diganti simbol-simbol dengan tepat dan baik; (2) tidak terjadi
dengan notasi Do, Re, Mi, Fa, So, La, Si, Do dengan menyesuaikan
tinggi rendah nada dengan tepat dan baik; (3) tidak terjadi peningkatan
nilai pada aspek anak mampu memainkan angklung sesuai dengan notasi
Do, Re, Mi, Fa, So, La, Si, Do dengan menyesuaikan panjang pendek
nada dengan tepat dan baik; (4) terjadi peningkatan nilai pada aspek anak
kebunku dengan tepat dan baik; (5) terjadi peningkatan nilai pada aspek
burung kaka tua dengan tepat dan baik; (6) terjadi peningkatan nilai pada
Bogor; (6) terjadi penurunan selisih antara nilai maksimal dan minimal
normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Paired Sample t-Test
pada program SPSS 23.0. Adapun hasil perhitungan uji normalitas data
nilai pre-test dan post-test pada tabel Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Maka,
Bogor pada nilai based on mean > 0,05. maka bisa diambil keputusan
Handsign
Berikut adalah hasil data deskrkiptif penelitian yang memperoleh
siswa-
siswi TK Kemala Bhayangkari 62 Bogor yang memiliki nilai hasil
bermain angklung.
2. Peningkatan Anak Bermain Angklung Menggunakan Metode
Handsign
Berikut adalah hasil data dari penelitian yang memperoleh nilai
handsign.
3. Pengaruh Pembelajaran Bermain Angklung Menggunakan
Metode Handsign
Uji t termasuk dalam uji parametrik sehingga menganut pada
nilai Sig. (2-tailed) < 0,05. Yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dan
terdapat perbedaan antara nilai pre-test dan nilai post-test pada kelompok
eksperimen.
Uji kesamaan dua rata-rata antara kelompok data pre-test dan data
TK Kemala
diberikan treatment.
berdasarkan output diketahui sig. (2 tailed) lebih kecil dari α = 0,05, maka
Bhayangkari 62 Bogor.
C. Pembahasan
Mohd Zainal (2009: 24) angklung adalah mainan alat musik yang
seluruhnya terbuat dari bambu. Suara angklung dihasilkan dari dalam tubuh
angklug tanpa menggunakan senar atau membran yang membentang. Oleh karena
mengandung maksud sebagai pelestarian budaya yang lambat laun mulai hilang.
Anak usia dini mempunyai karakater; (1) masa peka; masa yang sensitive
dalam penerimaan stimulasi lingkungan; (2) masa egosentris; sikap mau menang
sendiri, selalu ingin dituruti sehingga perlu perhatian dan kesabaran dari orang
bersama dengan teman sebayanya; (4) masa meniru; anak merupakan peniru
ulung yang dilakukan terhadap lingkungan sekitarnya; (5) masa eksplorasi; masa
(Mutiah, 2010: 7), sehingga harapanya musik angklung akan tetap dikenal anak
Handsign
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil
perkembangan anak usia dini, dimana salah satu ciri karakteristik anaka usia
dini yang dikemukakan oleh Mutinah (2010: 7) adalah masa meniru, dimana
anak merupakan peniru ulung yang dilakukan terhadap lingkungan
sekitarnya.
Selain meniru, kunci sukses dalam pembelajaran yang diberikan
kepada anak usia dini adalah melalui pendekatan bermain sambil belajar
dengan memberikan jenis permainan baru yang belum dikenal. Ini mengapa
memicu timbulnya rasa ingin tahu yang besar pada anak, selian itu juga
Metode Handsign
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh hasil
motorik anak.
dan diikuti oleh siswa, setelah itu melakukan gerakan tangan untuk
dalam musik.
bawaan hadir pada semua anak; (2) Membuat bahasa musik dikenal anak-
anak; untuk membantu mereka menjadi terpelajar secara musik dalam arti kata
musik; (3) Membuat warisan musik anak-anak - lagu-lagu rakyat dari bahasa
dan budaya mereka diketahui oleh mereka, (4) Memberikan kepada anak-anak
handsign akan merubah fungsi notasi menjadi gerak tangan. Penamaan nada
oleh anak.
D. Keterbatasan Penelitian
tersebut seperti, beberapa anak ada yang belum siap sehingga durasi pelaksanaan
menjadi tidak tepat waktu. Pada saat awal pelaksanaan anak kurang antusias
karena anak mengganggap hal biasa, sehingga peneliti harus ekstra keras dalam
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Bogor.
B. Saran
Berdasarkan hasil simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat
disampaikan yaitu:
1. Bagi sekolah,
Disarankan bagi sekolah untuk dapat menggunakan metode handsign
metode
Dalam pembelajaran pada anak usia dini,
b. Disarankan bagi guru untuk lebih menekankan pembelajaran