Anda di halaman 1dari 3

TT 2

Nama. : Sulistyawati

Nim. : 858761751

Matkul : Ketrampilan Musik dan Tari

1. Sebutkan judul lagu kanak-kanak (AUD) yang anda ketahui (5).


Balonku ada lima, Naik- naik kepuncak gunung, Pelangi- pelangi, Satu satu Aku sayang ibu,
Burung Kaka tua, Dua Mata Saya, bintang kecil, lihat kebunku, naik kereta api

2. Tunjukkan 2 bukti dari tokoh tentang pentingnya musik pada AUD.


A. Zoltan Kodaly (1882- 1976) adalah seorang komposer, etnomusikolog, pendidik
berkebangsaan Hongaria. Ketertarikan pada pendidikan khususnya musik, telah
mendorong nya menciptakan sebuah metode belajar musik yang dikenal Metode
Kodaly. Berpandangan bahwa musik dan anak adalah bahwa setiap anak mempunyai
kecakapan berbahasa dan juga cakap berbahasa musikal; bernyanyi adalah dasar
terbaik bagi anak yang belajar musik; pendidikan musik akan sangat efektif bila
diajarkan pada anak anak usia dini; musik seharusnya menjadi inti suatu kurikulum
sekolah formal. Menurutnya anak berkembang secara utuh, yakni berkembang
secara fisik, emosional, estetik, dan intelektual termasuk juga anak berkembang
secara musikal dalam pencapaian peningkatan kemampuan kemampuan yang
kompleks. Hal ini terbukti yaitu di antara 40 orang pelajar berumur sekitar 14 tahun
ditemukan ada 3 kelompok dari 3 negara yang memiliki nilai akademik yang tertinggi
pada sebuah science di Amerika. Diketahui ketiga negara tersebut adalah Hongaria,
Belanda, Jepang. Perlu diketahui bahwa Hongaria sejak tahun 1960-an telah
menerapkan sistem pendidikan musik pada kurikulum pendidikan nasionalnya mulai
dari TK hingga tingkat lanjutan atas dengan metode Kodaly. Menyusul Netherland
pada tahun 1968 dan Jepang beberapa tahun kemudian. Ternyata sebagian besar
ilmuwan yang bekerja di Silicon Valley adalah orang-orang yang menekuni bidang
musik baik sebagai pemain maupun penikmat musik. Laporan lain menyebutkan
bahwa sekolah-sekolah yang menghasilkan alumnus memiliki kemampuan akademik
yang tinggi di negeri Paman Sam telah menghabiskan 20% hingga 30% waktu setiap
harinya dengan aktivitas berkesenian terutama musik.
B. Yazejian dan Peisner-Feinberg (2002) : Pengalaman musik dan gerak kerap kali
dipandang sebagai aktivitas dan materi yang berkaitan dengan perkembangan
kemampuan berbahasa dan kognitif anak., yakni kemampuan-kemampuan yang
diasosiasikan dengan definisi konvensional dari kesiapan bersekolah. Selanjutnya
dikatakan bahwa ada keterkaitan yang kuat antara pendidikan musik dan kesiapan
anak masuk sekolah. Melalui kegiatan bermusik, menurut mereka ada beberapa
domain yang digarap yaitu perkembangan psikomotorik, sosil-emosional,
kemampuan berbahasa, kognitif dan pengetahuan umum.

(Sumber BMP PAUD 4402 halaman 1.6- 1.9)

3. Bagaimana kontribusi musik terhadap perkembangan kognitif anak? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Melalui musik anak akan menemukan cara belajar yang menyenangkan. Beberapa konsep
matematika atau bidang ilmu eksakta yang lain dapat dipahami oleh anak lebih baik ketika
dijelaskan melalui musik dan pemanfaatan musik. Konsep konsep abstrak juga akan mudah
di tangkap anak ketika guru menyampaikan/ mengajarkan nya melalui musik dan konsep
konsep konkret akan lebih mudah dipahami anak ketika guru mengajarkannya dengan
memanfaatkan gerak tubuh. Dengan musik anak akan lebih belajar mendengarkan ,
memfokuskan, dan melatih kemampuan imitasi.
Contoh: Dalam syair lagu “ Kebunku” ...lihat kebunku penuh dengan bunga , ada putih dan
ada yang merah...” hal ini akan membuka ingatan anak. Anak akan mengingat kembali bunga
yang berwarna merah dan berwarna putih, kemudian Guru akan memperkuat pengingatan
mereka dengan menanyakan bunga apa saja yang berwarna merah atau putih, apakah
dirumah mempunyai tanaman bunga, apa warna bunganya, apa nama tanamannya.
Melalu syair lagu “Satu satu aku sayang ibu”..anak akan mengingat bilangan angka dan
merefleksikan melalui jari.
(Sumber BMP PAUD4402 halaman 1.12- 1.13)

4. Bagaimana kontribusi musik terhadap perkembangan psikomotorik anak? Jelaskan dan


berikan contohnya!
Pada dasarnya anak sangat suka bermain, melalui bermain mereka belajar, bergerak dan
bermusik. Aktivitas- aktivitas tersebut mengembangkan kedua ketrampilan motoriknya.
Pengembangan ketrampilan motorik kecil/halus dapat dijumpai dengan bermain musik yang
banyak menggunakan jari- jari sedangkan untuk ketrampilan motorik besarnya/kasar
dikembangkan ketika anak menari atau Marching band( bermain musik bersama-sama
sambil berbaris atau membuat formasi). Bermain Musik juga bisa mengembangkan
kepekaan sensor-motor lainnya seperti saat anak bermain glokenspiel kecil, yang harus
mengkoordinasikan mata dan tangannya.
Contoh: Bermain lagu “Kereta Apiku” dan “Ular Naga” , dalan permainan lagu ini anak
dirangsang untuk bergerak aktif bersama teman temannya dan guru. Guru dapat mengajak
berjalan membuat beberapa formasi seperti lingkaran atau kurva kurva lain dengan irama
lagunya, sehingga anak akan mengenal konsep waktu dan ruang yang abstrak.
Melalui bermain lagu “Dua Mata Saya” dan “ Kepala, Pundak, Lutut kaki” anak akan
memusatkan perhatiannya pada bagian-bagian tubuhnya sendiri. Memainkan musik secara
aktif akan lebih efektif daripada hanya mendengarkan musik secara pasif. Jadi bergerak
bersama musik akan membantu anak mengharmoniskan gerakannya, meningkatkan
kesadaran tentang cara kerja tubuhnya, dan koordinasi nya .
(Sumber BMP PAU4402 Halaman 1.9- 1.10)

5. Jelaskan tahapan audisi anak pada tipe imitasi.


Tipe imitasi adalah anak menirukan atau membuat imitasi secara musikal, anak mulai
membuat peralihan dari persiapan Audiasi dan musik ‘coleteh’ ke audisi.
Aktivitas musikal anak akan lebih berbobot atau bermakna setelah melalui tiga tahap dalam
akulturasi.
Adapun tahapan tipe imitasi anak yaitu:
A. Tahap penampilan ego
Pada tahap ini , anak untuk pertama kalinya menyadari apa yang dia nyanyikan atau
teriakan bukan lah apa yang dinyanyikan atau diteriakkan oleh orang lain. Setelah
mendengarkan sebuah pola nada dan pola ritmik, anak biasanya salah mengimitasinya.
Peran guru dan orang tua membantu mengimitasikan peniruan anak, sehingga anak
akan belajar membedakan antara pola yang anak dengar dengan pola yang dibuatnya
sendiri yang ditirukan oleh guru dan orang tuanya
B. Tahap Pemecahan kode
Anak mengembangkan kemampuannya mempertunjukkan pola pola nada dan pola pola
irama dengan tingkat ketepatan yang lumayan.Dalam hal ini tugas guru dan orang tua
membantu proses dengan menirukan petunjuk pola pola yang salah lalu
mempertunjukkan pola pola yang benar. Dari rasa kebingungan anak dalam tahap ini
merupakan hal yang diharapkan. Usaha anak menunjukkan pola merupak indikasi bahwa
anak belajar yang akhirnya respon yang salah akan diikuti respon yang benar.
(Sumber BMP PAUD 4402 Halaman 1.24)

Anda mungkin juga menyukai