Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PEMBELAJARAN SENI MUSIK

DI SMP NEGERI 4 ABUNG TIMUR

Oleh

Ade Nindya Prameswari

2013045049

PRODI PENDIDIKAN MUSIK

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DANA ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, dan keterampilan yang diajarkan melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan juga sangat berperan penting terhadap
kecerdasan bangsa, oleh karena itu pemerintah membuat kebijakan wajib belajar 12 tahun.
Pendidikan sendiri memiliki tujuan utama untuk menjadi media pengembangan potensi dan
mecerdaskan generasi muda. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menjadi bekal
dimasa mendatang. Dalam pendidikan terdapat proses pembelajaran yaitu proses interaksi
antara guru dan siswa dimana guru memberi ilmu dan pengetahuan agar siswa menguasai
ilmu yang diajarkan dengan mengerahkan kemampuan berpikirnya.

Salah satu permasalahan besar dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
prestasi belajar siswa. Pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan
pendidikan antara lain dengan memberi pelatihan kepada guru, perbaikan sarana prasarana,
dan penyempurnaan kurikulum. Namun masih saja banyak hal yang perlu ditingkatkan lagi
demi pendidikan di Indonesia. Dalam pendidikan terdapat adanya kurikulum untuk
menunjang tercapainya ilmu pengetahuan. Kurikulum merupakan kumpulan sejumlah mata
pelajaran yang berisi materi yang harus ditempuh siswa.

Seni merupakan bentuk aktivitas pengungkapan suatu ekspresi manusia yang menciptakan
suatu karya yang terinspirasi dari ide kreatifitas. Seni dapat melatih kepekaan emosional dan
rasa manusia. Seni umumnya lahir dari diri manusia yang diungkapkan dalam bentuk karya
seni yang kemudian dapat diapresiasi oleh banyak orang. Dalam seni terdapat beberapa
cabang yaitu antara lain Seni Rupa, Seni Tari, Seni Drama, Seni Budaya dan Seni Musik.
Seni musik merupakan ungkapan perasaan manusia yang menghasilkan karya berupa bunyi
yang diungkapkan bentuk lagu atau komposisi. Musik juga memiliki fungsi sebagai stimulan
otak bagi semua orang yang melakukan latihan yang konsisten dalam bermusik. Musik
secara signifikan mempengaruhi peningkatan daya cipta anak-anak, terutama pada anak
muda. Masa muda merupakan masa belajar yang potensial dimana daya cipta anak
berkembang dan tercipta dengan baik jika lingkungan keluarga, rumah tangga, dan sekolah
mendukung mereka dalam mengomunikasikan imajinasinya. Lingkungan memiliki dampak
yang luar biasa terhadap perkembangan daya cipta anak. Imajinasi anak tidak akan tercipta
jika lingkungan tidak mendukungnya. Dengan belajar musik maka anak dapat
mengembangkan sebuah kreatifitas yang melibatkan mengekspresikan dirinya melalui
sebuah karya seni. Saat belajar musik diperlukan alat musik pendukung pembelajaran. Oleh
karena itu pendidikan seni musik sangat penting dalam proses pengembangan kreativitas
siswa.

Dalam mempelajari musik diharapkan siswa dapat berpikir kreatif, kritis, dan apresiatif dan
inovatif. Mata pelajaran Seni budaya disekolah mencakup beberapa aspek diantaranya seni
rupa, seni musik, seni tari, dan seni drama. Oleh karena itu, dengan adanya pengajaran
musik dalam mata pelajaran seni budaya diharapkan siswa dapat mengasah bakat dan
menggali potensi. Hal tersebut tentu tidak lepas dari pengajaran yang disajikan oleh guru
mata pelajaran tersebut.

Tercapai atau tidaknya proses pembelajaran musik tergantung sejauh mana guru dapat
menjalankan transfer nilai afektif, kognitif dan psikomotorik. Dengan demikian bisa
disimpulkan bahwa dalam pembelajaran, guru memberikan ilmu pengetahuan kemudian
siswa dituntut untuk mengerahkan kemampuan berpikirnya dengan melibatkan perasaaan
dan emosi sehingga dari hasil belajar tersebut guru dapat melihat keterampilan siswa dalam
proses belajar. Terdapat banyak cara untuk meningkatkan kualitas belajar agar mencapai
tujuan pendidikan salah satunya dengan menetapkan standar proses pendidikan, antara lain
standar kopetensi lulusan, standar isi, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, dan
standar penilaian.

Salah satu komponen standar proses pendidikan nasional adalah pentingnya peran guru
dalam proses belajar mengajar, karena keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat
tergantung pada bagaimana guru merancang sebuah strategi pembelajaran yang sesuai
dengan standar kopetensi yang harus dicapai. Guru yang kompeten, sarana pembelajara yang
memadai serta metode yang tepat diharapkan dapat menunjang keberhasilan proses
pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Oleh sebab itu, disamping menerapkan
strategi pembelajaran, seorang guru seni juga perlu menyampaikan materi secara interaktif.
Agar proses belajar berlangsung dengan baik maka guru diharapkan dapat menyajikan
pembelajaran yang mudah dan menyenangkan secara bervariasi menggunakan media atau
alat bantu yang sesuai supaya siswa dapat dengan mudah menangkap materi yang diajarkan.
Standar isi pembelajaran musik disekolah khususnya pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama berdasarkan PERMEN No 22 tahun 2006 dinyatakan bahwa pendidikan seni musik
merupakan bagian dari pendidikan mata pelajaran seni budaya, yang memiliki tujuan untuk
memahami konsep seni budaya, menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya,
menampilkan kreatifitas melalui seni budaya, dan menampilkan peran serta dalam seni
budaya tingkat lokal, regional, maupun global.
Strategi adalah rencana yang melibatkan implementasi ide, perencanaan, dan perencanaan
tindakan. Secara umum guru memiliki taktik untuk mencapai tujuan tersebut secara
efektif. Komponen penting dalam mencapai tujuan ini saalah satunya dengan
melaksanakan ide rasional antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran dapat mencakup
jenis kegiatan belajar, jangkauan kegiatan belajar. Dalam pembelajaran seni budaya
terdapat materi tentang seni musik yang memerlukan strategi yang guru berikan untuk
mempermudah siswa menangkap materi yang diajarkan. Maka dari itu, tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui strategi pembelajaran apakah yang diterapkan oleh guru seni
budaya SMP Negeri 4 Abung Timur untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran seni budaya.

SMP Negeri 4 Abung Timur merupakan salah satu SMP Negeri di Kabupaten Lampung
Utara. Berdasarkan proses wawancara yang dilakukan peneliti melalui via telepon, guru
seni budaya SMP Negeri 4 Abung Timur Bapak Anggoro., S.Pd., mengatakan bahwa,
minat belajar seni budaya khususnya musik masih sangat rendah dikarenakan siswa masih
banyak menganggap bahwa pelajaran seni budaya itu tidak terlalu penting untuk dipelajari.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang strategi apa yang digunakan guru
tersebut, dan bagaimana cara mengatasi menurunnya prestasi belajar siswa terutama pada
mata pelajaran seni budaya. Proses wawancara juga peneliti lakukan kepada kepala
sekolah SMP Negeri 4 Abung Timur yaitu Bapak Jully Andry Yanto, S.Pd., M.Pd., beliau
mengatakan dengan adanya mata pelajaran seni budaya diharapkan siswa dapat lebih
berpikir kreatif dalam mengembangkan jiwa seni khusunya dibidang musikalitas dan
kreativitas di sekolahnya agar dapat bersaing dengan sekolah lain.

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada kelas VIII C, karena adanya saran
dan pertimbangan dari guru mata pelajaran seni budaya serta izin dari kepala sekolah
karena menurut guru disana kelas VIIIC yang paling sulit dikendalikan saat pembelajaran
seni budaya.

Seorang guru bukan hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator, akan tetapi guru juga
dituntut untuk dapat berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan semangat dan
memberi dorongan kepada peserta didik dalam belajar dengan menggunakan keterampilan
mengajar yang sesuai. Guru juga merupakan faktor dominan dalam keberhasilan proses
belajar mengajar karena kecakapan guru dalam mengelola kelas juga sangat berpengaruh
dalam membuat siswaa antusias menyimak tentang apa yang akan diajarkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Strategi pembelajaran apakah yang diterapkan guru seni budaya SMP Negeri 4 Abung
Timur?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui strategi apa yang diterapkan oleh guru seni budaya SMP Negeri 4
Abung Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah wawasan peneliti tentang bagaimana strategi yang tepat dalam
pembelajaran seni budaya dijenjang Sekolah Menengah Pertama.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan dapat memberikan masukkan
kepada guru untuk meningkatkan kualitas guru.
BAB II
TINJAU PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan


Penelitian relevan yang pertama adalah penelitian Pratama suci (2019) dengan judul
penelitian “STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI KELAS V SDN
1 MASARAN”. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah untuk mendeskripsikan
strategi pembelajaran seni musik. Strategi yang digunakan antara lain yaitu strategi
pembelajaran langsung, strategi pembelajaran intersktif dan strategi pembelajaran melalui
pengalaman.Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan.

Penelitian yang relevan kedua adalah penelitian Zaelani Khaerul (2016) dengan judul
penelitian “STRATEGI PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SMP NEGERI 12
YOGYAKARTA”. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi pembelajaran
yang diterapkan guru seni musik agar siswa kelas VIII dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Hasil penelitian mengenai strategi pembelajaran seni di SMP N 12 Yogyakarta
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang dipakai ada 5 yaitu strategi penyiapan
jalannya pembelajaran, strategi pengelolaan kelas, strategi penggunaan media, strategi
penggunaan pendekatan kasih sayang, dan strategievaluasi dalam pengambilan nilai.
Relevansi dari penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada objek
formalnya. Objek formal pada penelitian tersebut adalah lembaga pendidikannya. Dengan
demikian penelitian tersebut dapat menjadi acuan bagi peneliti yang akan dilakukan karena
relevansinya.

Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian Tamala Ana (2016), dengan
judul“STRATEGI DAN INOVASI PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SMP NEGERI 34
SEMARANG”. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah menunjukan bahwa dalam
proses pembelajaran menggunakan strategi-strategi dan inovasi pembelajaran yang digunakan
disetiap melakukan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, dan mematahkan
presepsi tentang pembelajaran seni musik yang selalu dinomor duakan dari mata pelajaran
lain. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi dan inovasi guru
dalam pembelajaran seni musik di SMP Negeri 34 Semarang. Metode penelitian yang
diterapkan adalah deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Dengan demikian penelitian
tersebut dapat menjadi acuan bagi peneliti karena terdapat relevansi dalam metode penelitian
serta teknik pengumpulan data yang sesuai dengan apa yang akan dilakukan.

Penelitian yang relevan keempat adalah penelitian Trismayanti Suci (2019), dengan judul
penelitian “STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BAKAT PESERTA
DIDIK DI SEKOLAH DASAR”. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah
bagaimana upaya meningkatkan minat belajar peserta didik, aktivitas belajar peserta didik,
dan kemampuan guru dalam memberi motivasi belajar. Relevansi terhadap penelitian yang
akan dilakukan terdapat pada upaya peningkatan minat belajar siswa.

Penelitian yang relevan kelima adalah penelitian Wayan Rasmini (2020), dengan Judul
penelitian “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN METODE
DRILL”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara guru mencoba untuk
meningkatkan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran dirrect intruction dengan
metode drill. Digunakan analisis deskriftif yang menyebutkan bahwa prestasi siswa kelas
VIII F SMP Negeri 1 Blahbatuh dapat ditingkatkan melalui cara tersebut. Relevansi terhadap
penelitia yang akan dilakukan terletak pada model pembelajaran dan metode yang akan
dilaksanakan.
2.2 Kajian Teori

2.2.1 Strategi Pembelajaran


Strategi adalah suatu cara yang digunakan seseorang untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Strategi juga dapat diartikan sebagai perencanaan jangka panjang yang
disusun untuk menghantarkan suatu capaian atau sasaran tertentu. Strategi
pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran siswa.
Dengan adanya strategi pembelajaran guru dituntut untuk mengidentifikasi terlebih
dahulu aspek pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam strategi pembalajaran
terdapat metode yang dapat pendidik terapkan yaitu, metode pendekatan, dan
media apa yang cocok digunakan dalam penunjang proses pembeljaran, serta
pengukuran keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran seni musik guru hendaknya
tidak hanya menggunakan salah satu metode saja. Agar pembelajaran tidak
membosankan guru dapat menggabungkan beberapa metode dalam pembelajaran
seni musik, diantaranya seperti :

 Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode


ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, sebab
sejak dulu metode ini telah dipergunakan guru sebagai alat komunikasi
dalam proses belajar mengajar antar guru dan siswa. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah, yakni adanya
metode pendukung seperti tanya jawab, tugas, latihan dan diskusi. Metode
ceramah memiliki beberapa kelebihan diantaranya guru udah menguasai
kelas, guru dapat menerangkan dengan baik, peserta didik dapat mengikuti
apa yang diarahkan oleh guru.
 Metode Diskusi adalah metode yang menyajikan pelajaran dengan
mengemukakan permasalahan, dan peserta didik diharapkan dapat
membahas dan memecahkannya. Diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar
informasi dan pendapat dengan maksud untuk mengerti kejelasan sesuatu
secara bersama-sama. Dalam diskusi diharapkan peserta didik dapat
memberi sumbangan pemikiran sehingga mendapat pengmengeertuab yang
bulat mengenai materi yang didiskusikan. Metode Diskusi memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode diskusi diantaranya adalah
bagaimana cara merangsang kreatifitas peserta didik dalam bentuk gagasan,
mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain, memperluas
pengetahuan dan wawasan. Sedangkan kekurangan metode penelitian
diantaranya adalah pembicaraan yang menyimpang dari topik pembahasan,
peserta mendapatkan informasi yang terbatas, hanya dapat dikuasai oleh
siswa yang suka berbicara yang ingin menonjolkan diri.
 Metode Problem Saving(Pemecahan Masalah) adalah metode yang
bertujuan untuk pemecahan masalah yang bukan hanya sekedar metode
mengajar tetapi juga metode berfikir. Langkah-langkah yang dapat kita
lakukan pada metode ini antara lain yaitu, masalah yang tumbuh dari siswa
harus sesuai dengan kemampuannya, harus mencari data dan keterangan
untuk memecahkan masalah(diskusi, membaca buku), menetapkan jawaban
sementara dari masalah yang dibahas, menguji kebenaran jawaban sementara
tersebut, dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan. Namun metode ini
juga memiliki kelemahan dan kelebihan, kelemahannya antara lain, susah
dalam menentukan masalah yang sesuai dengan kemampuan jika
pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman guru yang kurang, memakan
waktu yang cukup banyak. Sedangkah kelebihannya antaranya adalah,
pendidikan yang diajarkan menjadi lebih relevan dengan kehidupan siswa,
membiasakan siswa terampil dalam memecahkan masalah, merangsang
pengembangan kemampuan berpikir siswa.
 Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pengajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkantentang suatu proses, situasi secara
lebih mendalam terhadap siswa. Sehingga membuat siswa lebih mengerti
tentang pelajaran yang diberikan jika siswa tersebut memperhatikan
demonstrasi yang diberikan. Kelebihan metode ini yaitu, guru dapat
membuat pembelajaran lebih konkrit sehingga menghindari verbalisme,
siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, proses pembelajaran
lebih menarik, siswa terangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukan sendiri. Kekurangan
metode demonstrasi diantaranya yaitu, metode ini memerlukan keterampilan
guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan
demonstrasi tidak akan efektif, demonstrasi memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang. Selain itu, demonstrasi juga memerlukan waktu
yang panjang, mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain,
fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
disediakan dengan baik.
 Metode sosiodrama pada dasarnya menunjukkan perilaku dalam kaitannya dengan
kehidupan sosial dan budaya. Tujuan penerapan metode sosiodrama antara lain,
siswa dapat menghargai dan menghargai perasaan orang, siswa dapat belajar
bagaimana membagi tanggung jawab, merangsang kelas untuk berpikir dan
memecahkan masalah. Petunjuk penggunaan metode sosiodrama dalam pengajaran
antara lain menentukan masalah yang menarik minat siswa untuk didiskusikan atau
disosialisasikan, memberitahu kelas tentang isi dan masalah dalam konteks cerita,
menetapkan siswa yang akan memainkan perannya di depan kelas, menjelaskan
kepada kelas peran mereka dalam waktu sosiodrama berlangsun, memberikan aktor
kesempatan untuk berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan peran
mereka, mengakhiri dengan diskusi kelas untuk berkumpul. Kelebihan metode
sosiodrama yaitu

1. siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan


yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi
yang harus diperankan.
2. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif pada waktu
main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan
pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk, sehingga mungkin
akan muncul dan tumbuh bibit seni drama di sekolah. Jika seni
drama mereka bina dengan baik, kemungkinan kelak akan menjadi
pemain drama yang baik.
4. Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan
sebaik-baiknya. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan
membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
5. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik b. agar
mudah dipahami orang lain.

 Metode Eksperimen atau percobaan adalah metode cara penyajian pelajaran


dimana siswa melakukan percoban dengan mengalami sendiri serta
membuktikan sesuatu yang dipelajari. Dalam metode eksperimen ini siswa
ditawarkan pengalaman mengamati sesuatu yang diharapkan dapat lebih
memberi kesan yang cukup untuk mengerti materi yang diajarkan, sehingga
dapat menarik kesimpulan mengenai objek, keadaan, atau proses sesuatu.
Dalam metode eksperimen ini terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan
diantaranya yaitu,
 Kelebihan :
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya.
2. Membina atau mengarahkan siswa untuk membuat trobosan
baru dengan penemuan dari hasil percobaannya.
3. Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan orang banyak.
 Kekurangan :
1. Metode ini lebih cocok untuk bidang-bidang sains dan
teknologi.
2. Memerlukan fasilitas peralatan yang mahal dan sulit
didapatkan.
3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan kesabaran.
4. Setiap percobaan yang dilakukan tidak selalu membuahkan
hasil yang maksimal, tidak jarang juga terjadinya kegagalan.
Dalam mengajar kita memerlukan beberapa kombinasi metode pembelajaran untuk
menunjang keberlangsungan proses mengajar diantaranya
1. Pengaplikasian metode tanya jawab, ceramah dan tugas yang bertujuan untuk
lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan yang telah disampaikan,
maka tanya jawab diperlukan untuk menguji pemahaman siswa tentang apa yang
guru sampaikan melalui metode ceramah dan dilanjutkan dengan memberi tugas
untuk menyimpukan hasil ceramah tersebut, kemudian memberikan tugas untuk
dikerjakan dirumah.
2. Pengaplikasian metode ceramah, diskusi, dan tugas yang bertujuan untuk
mengetahui hasil yang dicapai siswa melalui diskusi tersebut. Caranya dengan
memberi informasi kepada siswa tentang topik bahasan yang akan dicari, lalu guru
memberi permasalahan untuk didiskusikan, kemudian diberikan tugas untuk siswa
kerjakan.
3. Pengaplikasian metode ceramah, problem saving, dan tugas yang dilakukan
dengan memberikan penjelasan tentang suatu permasalahan secara lisan,
selanjutnya guru mengarahkan tentang metode pemecah masalah yang sesuai,
kemudian diakhiri dengan memberikan tugas. Kegiatan ini diharapkan dapat
membuat siswa lebih optimal dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Pengaplikasian metode ceramah, demonstrasi dan eksperimen dilakukan dengan


guru memberi demonstrasi materi sehingga siswa diharapkan dapat mengikuti
demonstrasi dengan baik. Metode eksperimen adalah metode yang siswanya
mencoba mempraktikkan suatu proses setelah melihat/mengamati apa yang telah
didemonstrasikan oleh demonstrator. Eksperimen dapat juga dilakukan untuk
membuktikan kebenaran sesuatu, misalnya menguji suatu hipotesis. Dalam
pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan. Artinya,
setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti eksperimen dengan disertai
penjelasan lisan (ceramah).

Dalam pembelajaran kita juga memerlukan model pembelajaran yang tepat salah satunya
adalah model pembelajaran inovatif. Oleh karena itu tugas profesional seorang guru adalah
menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadikan menarik, yang
dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna. Jika hal
tersebut dapat dilaksanakan guru, siswa secara sukarela mempelajari lebih lanjut karena
adanya kebutuhan dan belajar bukan sekedar kewajiban, maka guru sebagai pengajar dapat
dikatakan berhasil. Namun untuk menciptakan hal tersebut tidaklah mudah, sebab
diperlukan pendidikan, keahlian dan keterampilan. Untuk menciptakan keberhasilan kita
memerlukan 4 kompetensi yaitu :
1. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.
2. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.
3. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.
4. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dan
masyarakat.
Jika empat kompetensi tersebut dikuasai para guru, maka berbagai peran guru dalam
pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan secara optimal yaitu sebagai sumber belajar,
fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator dan evaluator. Jika peran
tersebut dapat dijalankan maka usaha memberikan layanan pembelajaran yang optimal ke
arah pelaksanaan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, afektif dan
menyenangkan. Untuk memahami model pembelajaran inovatif diperlukan pemahaman
tentang model pembelajaran konsektual, kooperatif, kuantum dan terpadu.
1. Pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and leraning (CTL) adalah
konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi
yang diajarkan dan situasi yang nyata. Selain itu, CTL juga mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari
usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia
belajar.
2. Pembelajaran kooperatif guru menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk
saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan ini disebut hubungan saling
ketergantungan positif. Hubungan ini dapat dicapai melalui ketergantungan dalam
kesamaan tujuan, ketergantungan dalam melaksanakan tugas, ketergantungan
bahan dan sumber tugas, ketergantungan peran, dan ketergantungan terhadap hasil.
Pembelajaran ini diharapkan agar siswa tidak hanya belajar dari guru saja, tetapi
dapat juga belajar sesama siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki elemen-elemen
yang saling terkait diantaranya, ketergantungan positif, interaksi tatap muka,
akuntabilitas individu, da keterampilan untuk menjalin hubungan pribadi dan sosial
yang diajarkan. Ada 5 tahapan pembelajaran kooperatif
 Mengklarifikasi tujuan
 Mengorganisasi siswa dalam kelompok
 Menguji beberapa materi yang diberikan
 Memberi pengakuan terhadap hasil yang diperoleh
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa metode pembelajaran diantaranya
yaitu :
 Metode Student Team Achivement Division (STAD)
 Metode Jigsaw
 Metode Grup Investigasion (GI)
 Metode Stuktural

3. Model Pembelajaran Quantum adalah ramuan dari berbagai teori dan pandangan
psikologi dan temuan-temuan empiris. Dalam pembelajaran quantum terdapat 3
prinsip utama yaitu
 Setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan
setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama tersebut.
Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar
sebagai langkah pertama pembelajaran selain itu juga mengharuskan
pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan
pembelajar. Untuk itu, pengajar dapat memanfatkan pengalaman-
pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik tolaknya. Dengan jalan
ini pengajar akan mudah membelajarkan pembelajar dalam bentuk
memimpin, mendampingi dan memudahkan pembelajar menuju kesadaran
dan ilmu yang lebih luas
 Setiap proses pembelajaran merupakan usaha dalam menggerakan rasa ingin
tahu.
 Dalam pembelajaran quantum juga berlaku prinsip pembelajaran harus
berdampak bagi terbentuknya keunggulan.
Macam-macam strategi pembelajaran yang dapat kita terapkan dalam proses
mengajar salah satunya adalah
1. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi yang menekankan proses
penyampaian materi secara verbal yang dimaksud secara verbal yaitu guru
memberi materi pelajaran secara langsung dan mengolahnya secara tuntas,
kemudian siswa dituntut untuk menguasai materi tersebut. Ada beberapa
karakteristik strategi pembelajara ini yakni, penyampaian materi secara ceramah,
materi yang diajarkan dalam bentuk jadi, dan memiliki tujuan agar siswa lebih
paham dan mengerti materi yang diajarkan.
Prinsip strategi pembelajaran ekspositori
 Berorientasi pada tujuan, yaitu guru harus merumuskan tujuan
pembelajaran secara jelas.
 Prinsip komunikasi yaitu, guru harus pandai dalam menyampaikan pesan
kepada siswa agar memperkuat tercapainya tujuan pembelajaran.
 Prinsip berkelanjutan yaitu, proses pembelajaran harus dapat mendorong
siswa untuk mempelajari materi lebih lanjut.
2. Strategi Pembelajaran Inquiry merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan
pertanyaan, pencarian informasi dan penyelidikan. Pembelajaran inquiry ini
bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-
kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir
reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus
ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan.
Dalam pembelajaran inquiry kita memerlukan langkah-langkah yang tepat
dalam pelaksanaannya diantaranya sebagai berikut :
 Orientasi
 Merumuskan masalah
 Merumuskan hipotesis
 Mengumpulkan data
 Menguji hipotesis
 Merumuskan kesimpulan
3. Strategi Pembelajaran Afektif merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk pencapaian kognitif, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, komitmen,
percaya diri, jujur dan dapat menghargai pendapat orang. Untuk tercapaianya
pembelajaran Afektif pengajar harus paham tentang pendidikan nilai, pengajar
mebiasakan sikap yang baik dalam pembentukan karakter. Ada beberapa model
strategi pembelajaran afektif diantaranya, model konsiderasi, model
pengembangan kognitif.

Untuk penunjang tercapainya strategi pembelajaran pendidik memerlukan media


penunjang pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Sehingga, tiap-tiap
pendidik perlu mempelajari bagaimana memilih media pembelajaran atau alat bantu dalam
mengajar yang paling tepat. Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk
terhadap pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media, hal ini
disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat dimanfaatkan. Adapun prinsip-
prinsip tersebut meliputi pemilihan media harus sesuai, berdasarkan tujuan pembelajaran,
media haru sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,media harus sesuai juga
dengan kemampuan guru, guru harus memahami karakteristik media pembelajaran
tersebut.
Evaluasi merupakan proses pengajaran, pencarian, dan pemberian informasi yang sangat
bermanfaat. Dengan adanya kegiatan evaluasi guru dapat mengukur keberhasilan proses
pembelajaran yang dilakukan, evaluasi bisa dilaksanakan pada akhir pertemuan, setiap
semester atau setiap tahun. Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana
suatu program atau kegiatan dapat tercapai sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
perlu dilakukan oleh setiap orang yang bersangkutan, tidak hanya guru saja, siswa juga
perlu mengevaluasi dirinya sendiri.

2.2.2 Seni Musik


Seni merupakan bentuk aktivitas pengungkapan suatu ekspresi manusia yang menciptakan
suatu karya yang terinspirasi dari ide kreatifitas. Seni dapat melatih kepekaan emosional
dan rasa manusia. Seni umumnya lahir dari diri manusia yang diungkapkan dalam bentuk
karya seni yang kemudian dapat diapresiasi oleh banyak orang. Dalam seni terdapat
beberapa cabang yaitu antara lain Seni Rupa, Seni Tari, Seni Drama, Seni Budaya dan
Seni Musik. Seni musik merupakan ungkapan perasaan manusia yang menghasilkan karya
berupa bunyi yang diungkapkan bentuk lagu atau komposisi. Musik juga memiliki fungsi
sebagai stimulan otak bagi semua orang yang melakukan latihan yang konsisten dalam
bermusik. Musik secara signifikan mempengaruhi peningkatan daya cipta anak-anak,
terutama pada orang muda. Masa muda mungkin merupakan masa belajar yang potensial.
Daya cipta anak berkembang dan tercipta dengan baik jika lingkungan keluarga, rumah
tangga, dan sekolah mendukung mereka dalam mengomunikasikan imajinasinya.
Lingkungan memiliki dampak yang luar biasa terhadap perkembangan daya cipta anak.
Imajinasi anak tidak akan tercipta jika lingkungan tidak mendukungnya. Di era globalisasi
ini, para wali harus melihat dan mengetahui bingkisan seputar perkembangan anak.
Dengan belajar musik maka anak dapat mengembangkan sebuah kreatifitas yang
melibatkan mengekspresikan dirinya melalui sebuah karya seni.

Musik merupakan ungkapan batin yang diungkapkan melalui irama atau nada yang
melodis. Melodis dari seni musik adalah suara sehingga perlu adanya pengamatan auditif.
Pendidikan kesenian merupakan faktor penentu dalam pembentukan kepribadian anak.
Pembelajaran seni musik merupakan pembelajaran yang mampu memberikan sikap dan
emosional yang seimbang dan berfungsi untuk pembentukan kepribadian siswa. Seni
musik dapat membentuk kedisiplinan, toleransi yang tinggi, sosial yang baik, dan
kepekaan terhadap lingkungan yang baik. Agar menarik dan mudah dimengerti siswa guru
dapat memilih msteri yang tidak membosankan agar materi dapat diserap dengan baik oleh
siswa.

Dalam musik terdapat unsur-unsur musik yang harus dimengerti dahulu oleh pendidik
sebelum memnyampaikan materi kepada siswa diantaranya :
 Melodi adalah rangkaian nada yang dibunyikan secara berurutan.
 Irama adalah urutan rangkaian musik.
 Harmoni adalah gabungan dua nada atau lebih yang berbeda namun
dibunyikan secara serentak yang memiliki dasar trinada.
Untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang baik dalam pembelajaran seni musik tidak
lepas dari alat penunjang pembelajaran. Alat penunjang tersebut berupa alat musik, untuk
penyesuaian terhadap materi yang diajarkan pendidik harus menyesuaikan juga dengan
kondisi dan situasi yang ada. Dengan alat penunjang siswa diharapkan lebih tertarik, aktif
dan cepat dalam menangkap materi. Sehingga dapat dijelaskan bahwa pembelajaran seni
musik adalah proses kegiatan belajar mengajar pengalaman musik, yaitu kegiatan
mendengarkan musik, bernyanyi, bermain musik, bererak mengikuti musik, membaca
musik, dan membangun kreatifitas siswa dalam bermusik. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
menjadikan siswa lebih kreatif dan aktif dan siswa dapat dapat meningkat sendiri
pengetahuan dan kemampuan dalam bidang musik. Adapun tujuan lain ialah untuk
mengembangkan fungsi jiwa, perkembangan pribadi dengan memperhatikan lingkungan
sosial budaya siswa di sekolah dan dapat dilakukan kehidupan sehari-hari sesuai dengan
kemampuan berpikir serta perkembangan mental dan fisik siswa.

Alat musik adalah instrumen yang dibuat untuk menunjang tujuan menghasilkan musik.
Namun pada prinsipnya segala sesuatu yang memproduksi suara juga dapat disebut sebagai
alat musik. Berdasarkan fungsinya alat musik dibagi menjadi 3, yakni
1. Alat musik melodis adalah alat musik yang menghasilkan irama dan nada.
Contohnya : Piano, Biola, Gitar, Akordion.
2. Alat musik harmonis adalah alat musik yang dapat menghasilkan 3 nada
sekaligus. Alat musik ini berfungsi untuk menciptakan harmoni sebuah lagu.
Contohnya : Keyboard, Cello, Gitar.
3. Alat musik ritmis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring irama
dan pengatur tempo.
Contohnya : Drum, Gendang, Gong.

Berdasarkan sumber bunyinya alat musik dikelompokkan menjadi 5 yaitu,


1. Idiofon(bahan/getaran badan alat musik)contohnya, angklung, gong, dan
tamborin.
2. Membranofon(selaput/membran)contohnya, drum, rebana, dan kendang.
3. Aerofon(Getaran udara)contohnya, saxophone, flute dan terompet.
4. Chordofon(senar/dawai)contohnya, gitar, biola, kecapi, dan sasando.
5. Elektrofon(aliran listrik/elektronik)contohnya, keyboard, gitar listrik dan
bass listrik.
Dalam pembelajaran seni budaya kelas VIII membahas tentang bagaimana
bernyanyi lagu daerah. Lagu daerah adalah suatu lagu yang berkembang
disuatu daerah yang diwariskan secara turun-temurun dan menggunakan
bahasa daerah setempat. Ciri-ciri lagu daerah antara lain adalah
menggunakan bahasa daerah, menceritakan tentang keadaan daerah tersebut,
jarang diketahui pengarangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Zaelani, K. (2018), Strategi Pembelajaraan Seni Musik di SMP Negeri 12 Yogyakarta.


Repository UNY 2018.
Pratama Suci, D. (2019), Strategi Guru dalam Pembelajaran Seni Musik di Kelas V SDN 1
MASARAN. Repository UMP 2019.
Tamala, A. (2016), Strategi dan Inovasi Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 34 Semarang.
Repository UNNES 2016.
Trismayanti, S. (2019) Strategi Guru dalam Meningkkatkan Minat Belajar Peserta Didik di Sekolah
Dasar. Repository UIR 2019.
Suryani Nunuk, & Agung Leo (2012) Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Penerbit Ombak.
https://www.google.com/search?
q=alat+musik+berdasarkan+sumber+bunyinya&rlz=1CDGOYI_enID974ID974&oq=&aqs=chrom
e.3.35i39i362l6j69i59i450l14.535789j0j7&hl=id&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
q=alat+musik+berdasarkan+fungsinya&rlz=1CDGOYI_enID974ID974&oq=alat+musik+&aqs=ch
rome.3.69i57j69i59l3j69i60l2.26444j0j4&hl=id&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-
8#sbfbu=1&pi=alat%20musik%20berdasarkan%20fungsinya

Anda mungkin juga menyukai