SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan
Oleh:
2289180024
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan dapat dimaknai oleh setiap orang secara bermacam-macam, hal ini
disebabkan karena perbedaan sudut pandang dari setiap individu, setiap individu
memiliki pemikiran dan pendapatnya masing-masing tetapi tetap dengan sebuah teori
yang dipegangnya. Pendidikan adalah suatu hal yang telah mutlak dan diterima oleh
setiap manusia sejak saat ia dilahirkan. Pendidikan juga memiliki makna
pembelajaran, pengetahuan, keterampilan yang dilakukan oleh individu ataupun
sekelompok dari satu generasi ke generasi lainnya, melalui pengajaran, pelatihan dan
penelitian. Pendidikan bisa juga disebutkan sebagai upaya untuk mengembangkan
kemampuan diri. Dalam Bahasa latin Pendidikan adalah Educatum yang berasal dari
kata E dan Duco. E memiliki arti bahwa perkembangan dari sedikit menuju banyak,
sedangkan Duco adalah artinya sedang berkembang. Sedangkan menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan
perilaku individua ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui
sebuah pengajaran dan pelatihan.
Secara singat Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana dalam
mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran yang aktif juga interaktif, agar
siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Bakat dan keahlian setiap
orang akan terbentuk dan terasah melalui proses belajar. Kegiatan pembelajaran tidak
dapat dilakukan sendiri melainkan perlu beberapa aspek dan bahan ajar dalam
prosesnya. Belajar membutuhkan interaksi antara 2 komponen atau lebih missal
seperti pendidik dan peserta didik, hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran
termasuk dalam proses komunikasi, berarti dalam proses pembelajaran terjadi
penyampaian pesan dari sumber kepada indivu atau sekelompok sebagai
penerimanya. Pendidikan yang bermutu dapat menghasilkan anak bangsa yang
potensial, aktif, kreatif dan inovatif oleh karena itu usaha dalam peningkatan kualitas
Pendidikan merupakan tanggung jawab kita selaku pendidik.
Motivasi belajar pada siswa akan semakin menurun jika metode yang
diberikan oleh guru tidak sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Jika motivasi
belajar siswa menurun maka tujuan pembelajaran tidak tercapai atau bisa dikatakan
tidak maksimal selain itu keterampilan siswa tidak dapat terlihat dan berkembang.
Motivasi merupakan sebuah dorongan yang timbul dari dalam individu, tingkah laku
yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari pergerakan yang terjadi akibat
dorongan tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa motivasi berarti
membangkitkan atau menggerakan diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka
mencapai tujuan. Seseorang membuat kecakapannya karena ada suatu dorongan dari
dalam diri, jika dorongan itu tidak timbul, belum tentu ia mau melakukannya.
Pada pembelajaran seni teater dalam mata pelajaran seni budaya, siswa masih
banyak yang kurang memahami teorinya alhasil kurang minat bahkan motivasi dalam
belajar seni teater walau sebenarnya pembelajaran teater sangat menyenangkan jika
proses pembelajaran menggunakan metode yang tepat. Maka dari itu motivasi dalam
pembelajaran teater sangat perlu ditingkatkan lagi agar seni teater tetap dapat berdaya
saing dengan bidang seni lainnya seperti musik, rupa, tari dan lain lain. Motivasi
belajar ini salah satunya dilihat dari sikap serta perilaku siswa dalam proses belajar di
kelas, apakah siswa menunjukan sikap yang aktif atau sebaliknya. Dengan adanya
peningkatan motivasi belajar siswa, maka akan berdampak pula pada prestasi. Dan
paling penting adalah siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan guru
menggunakan metode demonstrasi hingga tercapainya tujuan pembelajaran dengan
maksimal.
1.
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian