Anda di halaman 1dari 4

PERAN PEMBELAJARAN TARI MELALUI RANGSANG

KINESTETIK DAN RANGSANG AUDITIF UNTUK MENINGKATKAN


KREATIVITAS SISWA KELAS X IPS MAN 1 TANJUNG PURA

BAB I
a. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian terpenting bagi manusia. Layaknya, manusia


menginginkan masa depan yang bagus dengan iman, ilmu dengan sikap prilaku yang baik
yang di lakukan secara berproses melalui pendidikan. Pendidikan adalah suatu perjalanan
yang tidak akan ada habisnya sepanjang hidup manusia.

Layaknya, seseorang membutuhkan pendidikan nasional dari usia dini dimulai dari
TK – SMP – SMA. Dalam pendidikan terdapat elemen-elemen yang bertujuan untuk
mendukung suatu pendidikan, seperti adanya kurikulum, pembelajaran, model, strategi,
teknik, dan segala sesuatu yang membantu. Proses pendidikan mempunyai suatu
pembelajaran untuk merubah suatu hal menjadi lebih baik dengan adanya pengetahuan
sehingga memperbaiki diri secara bertahap dimulai dari pengenalan sesuatu hal yang baru
diketahui, hingga sampai sesseorang mampu berfikir dan menemukan kreativitas yang ada
pada dirinya. Pendidikan tidak terlepas dari adanya proses pembelajaran sehingga manusia
memiliki pengetahuan dan keterampilamn.

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk berbenah diri di era yang semakin
modern dan ditengah kecanggihan teknologi pada zaman ini membuat semuanya terasa lebih
mudah untuk belajar dan mencari sesuatu hal yang baru juga bermanfaat. Seperti yang
tercantum pada Permendikbud Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa salah satu prinip dalam menyusun suatu
perencanaan pembelajaran ialah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi . Teknologi
informasi dan komunikasi yang diterapkan ialah yang terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai situasi dan kondisi.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam


pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran komponen utama adalah
guru dan peserta didik. Agar proses pembelajaran berhasil guru harus membimbing peserta
didik sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengmbangkan pengetahuannya sesuai
dengan struktur pengetahuan bidang yang di pelajarinya.

Keterampilan adalah salah satu pembelajaran yang akan didapatkan dalam


mengenyam pendidikan. Keterampilan berhubungan erat dengan seni yang merupakan
ungkapan perasaan seseorang lewat media yang bersifat nyata. Seni budaya dan keterampilan
di berikan pada sekolah karena peranannya sangat begitu penting dalam kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai tingkat kecerdasan yang optimal. Kecerdasan anak tidak
hanya dapat dilihat dari seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki namun juga bagaimana
siswa dapat mengekspresikan melalui seni dan keterampilan.
Seni mempunyai arti luas karena seni terdapat beberapa bagian cabang seni yaitu seni
rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masing-masing siswa memiliki potensi dan
kreativitas, namun bekembangnya potensi siswa didukung dengan sistem belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru. Salah satu perwujudan agar dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam diri siswa adalah melalui mata pelajaran seni budaya. Terkhusus seni tari adalah
cabang seni yang mengandalkan fisik/raga. Karena unsur tari yang paling utama adalah gerak
yang telah di perindah, di barengin dengan irama, dan rasa.

Dalam pembelajaran tari disekolah disesuaikan pada dasar tingkatanya. Pembelajaran


tari disekolah membutuhkan proses, dimulai dari tahap awal yaitu pengenalan jenis tari,
pengenalan ragam dasar tari, hingga menuju pada kreativitas tari. Dengan seni tari yang
diajarkan disekolah khususnya sekolah menengah atas pendidikan seni tari Pada prosesnya
memerlukan waktu dimulai dari rangsang awal sampai dengan komposisi. Pembelajaran
kreativitas tari merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan daya fikir seseorang yang
mempunyai inisiatif, keberanian, dan kemampuan penalaran. Yang dimana pembelajaran
kreativitas harus memulai secara bertahap yaitu dilakukannya eksplorasi gerak, improvisasi
dan komposisi.
Proses pembelajaran tari akan terwujud dengan adanya dorongan atau motivasi guru .
Guru diminta untuk mampu merangkul siswa agar siswa dapat mengembangkan potensi yang
ada di dirinya, mampu mengeluarkan ide-ide kreatifnya lewat gerak, dan mampu menumbuh
kembangkan kesadaran siswa untuk belajar sehingga pengalaman yang didapat siswa dalam
pembelajaran dapat dimanfaatkan secara langsung bagi perkembangan pribadinya.
Guru sebagai pemegang kendali agar tujuan dalam pembelajaran tercapai. Hal itu
akan terlaksanakan bila guru memiliki Model pembelajaran yang mendukung. Proses
pembelajaran akan sangat terbantu dengan adanya media membuat waktu semakin efektif.
Dengan adanya media daya ingat anak lebih mudah, dan mampu menyusun kembali visual
atau verbal. Media sebagai proses penyaluran atau penyampaian informasi.
Menurut Gerlach dan Ely ( 1980 :217 menyatakan Teknik adalah jalan atau media
yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang
ingin di capai.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
sangat dibutuhkan oleh guru agar kegiatan peserta didik terarah. Media pembelajaran
merupakan komponen sumber belajar yang mengandung intruksional di lingkungan siswa
yang memotivasi siswa untuk belajar. Sehubungan dengan hal itu guru juga mempunyai
metode belajar sehingga siswa dapat bersemangat untuk menerima materi pelajaran tersebut.
Menurut Istarani (2017 : 1 menyatakan bahwa “metode pembelajaran adalah cara-cara
atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan
bahan pelajaran, baik secara individual maupun secara kelompok”. Berdasarkan pendapat
tersebut disimpulkan bahwa Cara penyajian bahan pelajaran digunakan agar tercapainya
tujuan pendidikan.
Sejalan dengan itu model pembelajaran sangat mendukung untuk mecapai
keberhasilan dalam pembelajaran. Materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru tidak akan
terserap jika siswa tidak mempunyai rasa kemauan untuk merangkai gerak. Maka dari itu
orang tua juga harus mendorong siswa agar dapat mengembangkan potensinya.
Merangsang siswa agar berfikir kreatif merupakan salah satu pencapaian yang
dinginkan oleh guru, sekolah juga orang tua. Demikian juga hasil observasi pada
pembelajaran seni tari di MAN 1 Tanjung Pura yang menunjukan adanya permasalahan yang
muncul pada saat proses pembelajaran menciptakan tari kreasi baru .
Hal yang dilakukan penulis pada saat observasi di MAN 1 Tanjung Pura yaitu tidak
adanya guru seni tari. Guru yang mengajar di MAN 1 Tanjung Pura merupakan guru honorer
mata pelajaran IPS . Kemudian pada saat acara pensi dan lomba tari antar kelas diadakan
penampilan siswa-siswi yang merupakan perwakilan setiap kelas yang hanya menari dengan
penyajian yang kurang menarik.
Adanya masalah tersebut membuat penulis semakin yakin pembelajaran tari yang
berlangsung didalam kelas menggunakan model pembelajaran yang pasif dan siswa merasa
bosan sehingga siswa tidak dapat menyerap/ menalar materi pelajaran. Guru juga menyadari
bahwa keterbatasannya dalam mengajar mata pelajaran seni tari membuat siswa menjadi
menyepelekan mata pelajaran ini. Guru mata pelajaran seni budaya juga mengatakan Siswa
MAN1 Tanjung Pura juga pernah mengikuti lomba Fls2n Kabupaten namun ide garapan tari
dan penyajiannya kurang menarik sehingga sekolah tidak pernah lagi mengikuti perlombaan
tsb .
Hal ini terjadi dikarenakan pembelajaran tari siswa kurang aktif dan kreatif dalam
proses penciptaannya. Demikian hal itu terjadi adanya model pembelajaran yang diterapkan
tidak bisa membangkitkan motivasi siswa dalam proses berkreativitas sehingga tariannya
tidak berkembang, dan siswa menjadi kurang berantusias untuk menciptakan tari kreasi baru,
maka dari itu model pembelajaran perlu dirubah.

Pembelajaran di MAN 1 Tanjung Pura tidak bisa dilakukan secara maksimal karena
pemberian materi tidak ada didukung dengan perangkat yang dijadikan sebagai bahan dalam
perkembangan karena pembelajaran dikelas tidak menggunakan buku paket melainkan guru hanya
menyuruh murid mencatat dengan cara mendektekan. Jika siswa hanya diberi materi dengan
mencatata ide-ide yang dimilik oleh siswa tidak dapat tersalurkan dengan baik. Dengan demikian cara
agar siswa mampu mecapai tujuan pembelajaran yaitu mengenal ragam tari yang ada didaerah
setempat yaitu mempelajari gerak tari karo, dan menciptakan tari kreasi karo dengan menggunakan
property melalui rangsang kinestetik dan rangsang auditif yang dapat membantu guru maupun
membantu meningkatkan kreativitas siswa.
Pada pembelajaran tari ini siswa

Anda mungkin juga menyukai