SKRIPSI
Oleh:
NIM.219244003
JURUSAN SENDRATASIK
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupun manusia maka dari itu pendidikan harus ditanamkan sejak dini, karena
knowledge and technical abilities and technical significance hard skills), but more
by the ability to manage themselves and others soft skills.” (Kesuksesan seseorang
lebih pada kemampuan mengelola diri sendiri dan skill lainnya). Setiap orang
pendidikan. Saat menempuh pendidikan tentunya pendidikan itu tak lepas dari
interaksi dan saling memberikan umpan balik dari pendidik kepada peserta didik
oleh pendidik kepada peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
keterampilan. Proses pembelajaran yang baik tidak hanya berpusat kepada guru
saja, tetapi guru harus mampu melibatkan siswa dengan mendorong siswa agar
1
2
bahwa “Pembelajaran adalah proses aktifitas yang dilakukan oleh pengajar dalam
kondisi tertentu, sehingga kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik berubah
kearah yang lebih baik“. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila seorang
siswa dan guru terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.” Maka dari itu
guru harus mampu membuat siswa nyaman dan senang untuk belajar dengan
belajar dan siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.
resistasi dan diskusi. Pada mata pelajaran tertentu metode pembelajaran tersebut
kurang efektif digunakan karena pada proses aktivitasnya peserta didik pasif dan
monoton. Salah satu mata pelajaran yang kurang efektif menggunakan metode
tersebut adalah mata pelajaran Seni Budaya (SB). Seni Budaya adalah salah satu
mengatakan bahwa “Dunia pendidikan khususnya pada mata ajar Seni Budaya
harus lebih meningkatkan proses belajar mengajar dan metode belajar yang lebih
inovatif dan kreatif agar dapat mendukung proses pendidikan kearah yang lebih
baik.” Mata pelajaran Seni Budaya menuntut peserta didik aktif dan kreatif selama
proses pembelajarannya, maka dari itu penting bagi seorang guru Seni Budaya
untuk lebih meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik lagi dengan
Mata pelajaran Seni Budaya terdiri dari empat aspek seni yaitu seni musik,
seni tari, seni rupa dan seni teater. Ke-empat aspek tersebut mempunyai keunikan
dan kesulitan masing-masing, terlebih seni musik. Mata pelajaran Seni Budaya
pada aspek seni musik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
pengalaman estetis dan pengajaran materi seni musik tidak hanya sekedar belajar
prakter, tetapi diiringi dengan penanaman nilai, sehingga semua materi seni musik
proses interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam suatu
keindahan yang dimiliki siswa melalui pengalaman dan penghayatan musik. Pada
mengarah pada kemampuan bawaan yang melekat pada diri individu untuk
memberikan respons terhadap unsur unsur musikalnya.” Maka dari itu Peranan
siswa secara optimal karena proses pembelajaran musik dapat berjalan dengan
Simalungun, metode pembelajaran Seni Budaya khususnya pada aspek seni musik
kelas IX-1 masih menggunakan metode yang sudah umum digunakan, yaitu
guru hanya menjelaskan materi seni musik selama kegiatan pembelajaran dan
peserta didik hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru. Metode
pelajaran musik sehingga membuat minat siswa dalam mempelajari musik masih
rendah, siswa kurang paham akan materi yang disampaikan oleh guru karena
musikalitas siswa dimana pengetahuan, kepekaan dan bakat siswa terhadap musik
masih rendah. Oleh sebab itu perlu adanya kiat-kiat yang harus diimplementasikan
guru untuk menanamkan musikalitas siswa. Salah satu cara yang dapat
hal ini penulis ingin melakukan penelitian pada materi “Ornamentasi Melodi dan
Ritme” yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seni musik
di MTsN 3 Simalungun.
Eurhythmics ini diciptakan oleh seorang tokoh pendidikan musik yang bernama
Emile Jaques Dalcroze. Metode ini adalah salah satu metode pembelajaran musik
melatih musikalitas peserta didik dapat diukur dengan tiga hal yaitu: Eurhythmics,
contoh pola gerakan kedepan dan kebelakang. Kedua, Solfeggio yaitu suatu
dengan menggunakan pianika, jika melodi naik maka peserta didik harus
naik dan turun, peserta didik lebih berkespresi dengan mengembangkan gerakan
pembelajaran irama dengan model ini dapat menjadi sarana ekspresi. Pendapat ini
diperkuat oleh Juntunen dalam Farhana Azu (2021:27) yang menjelaskan bahwa
can stimulate the mental strength to assimilate learning. Musical activity via
Pendapat ini diperkuat oleh Utomo (2015:16) menyatakan bahwa “Siswa tidak
musik yang efektif bagi anak.” Metode pembelajaran Dalcroze Eurhythmics dapat
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, maka penulis ingin melakukan
B. Identifikasi Masalah
3. Minat belajar siswa kelas IX-1 MTsN 3 Simalungun terhadap musik masih
rendah.
4. Siswa kelas IX-1 MTsN 3 Simalungun kurang paham akan materi yang
C. Pembatasan Masalah
karena masalah terlalu luas, hal tersebut dilakukan agar penelitian lebih terarah.
kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat
sebagai berikut:
D. Rumusan Masalah
setiap pertanyaan dicari jawabannya melalui proses penelitian, olah data dan
Berdasarkan penjelasan tersebut, rumusan masalah yang dapat ditarik dari judul
ini adalah:
9
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah adanya suatu masalah ataupun objek yang akan
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah dampak baik dari hasil penelitian yang dapat
dirasakan oleh pemeliti, masyarakat, lembaga maupun orang lain, penelitian juga
hasilnya. Data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
1. Manfaat Teoritis
b. Penelitian karya ilmiah ini dapat menjadi sumber informasi bagi peneliti
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
suatu masalah untuk berbagai pihak secara praktikal dan sebagai alternatif solusi
suatu permasalahan. “Manfaat Praktis adalah manfaat untuk berbagai pihak yang
a. Bagi Peneliti
3 Simalungun.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi solusi bagi guru Seni Budaya yang mengalami
pada pembelajarannya.
c. Bagi Siswa
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
sebuah konsep yang disusun secara rapi atau sistematis tentang variabel dalam
sebuah karya ilmiah atau penelitian. Berikut penulis paparkan teori-teori yang
Teori Implementasi
12
13
sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut
tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh guru, tenaga pendidik, mahasiswa dan
“Implementasi merupakan sesuatu yang sangat esensial dari suatu teknik atau
tersebut.
Teori Pembelajaran
oleh pendidik kepada peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
timbal balik antara pendidik dengan peserta didik begitu juga sebaliknya yang
belajar yang kondusif sehingga terjadi interaksi belajar antara guru dan peserta
didik.
potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendapat ini sejalan dengan pendapat
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”
Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu kumpulan yang saling berintegrasi
dan berinteraksi satu sama lainnya dalam memberi dan memperoleh ilmu
pengetahuan.
membuat orang belajar yang dilakukan oleh guru terkadang justru membuat siswa
bosan pada penyajian materi yang disampaikan oleh guru. Hal itu mengakibatkan
siswa kurang termotivasi untuk belajar, maka dari itu dalam kegiatan
yang disusun secara sistematis yang dapat digunakan oleh guru untuk menyajikan
materi pelajaran dan mengatur aktifitas siswa dalam rangka mencapai tujuan yang
benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan didalam kelas, dapat memberikan
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas,
baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap,
dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik.” Pada penerapan
metode pembelajaran guru harus mampu mengelola proses pembelajaran dan ada
16
interaksi timbal balik antara guru dengan murid sehingga pembelajaran tidak
hanya berpusat kepada guru saja melainkan siswa turut aktif saat pembelajaran
berlangsung.
tenaga pendidik, begitu pula dengan siswa, siswa akan lebih mudah dalam
menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, serta memiliki
pembelajaran adalah suatu cara yang telah disusun secara sistematis yang
dengan cara menjelaskan panjang lebar kepada peserta didik. Menurut Daryanto
(2017: 120) “Metode ceramah ialah suatu metode didalam pendidikan dan
17
(2017:122) Metode diskusi adalah salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
peserta didik diminta menjelaskan konsep atau melakukan kegiatan yang terkait
dengan demonstrasi”.
adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar
18
peserta didik melakukan kegiatan belajar yang dapat dilakukan didalam kela,
dihalaman, di sekolah, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.”
metode pembelajaran yang khusus dalam pembelajaran musik diantara nya adalah
Dalcroze, Kodaly, Suzuki, Carl Orff dan lain sebagainya. Metode tersebut dapat
digunakan dalam cara mengajar untuk menyajikan materi dalam aspek seni musik
irama musik melalui gerakan fisik. Jaques Dalcroze mendedikasikan dirinya untuk
secara menyeluruh dan yakin bahwa sensasi musik terutama yang bersifat ritmik,
Eurhythmics, yang hanya merupakan salah satu bagian dari pendekatan tiga
cabang yang biasa disebut sebagai "Dalcroze". Bagian lain dari pendekatan
keterampilan pada setiap peserta didik dalam memahami musik dengan gerakan
tubuh. Metode ini lebih memikat minat peserta didik dalam belajar musik karena
mereka bergerak dengan bebas mengikuti irama musik dan bukan lagi
bahwa “Jaques-Dalcroze teaching trains the sense of form and rhythm, the
akan bentuk dan ritme, kemampuan menganalisis struktur musik, dan kekuatan
manfaatnya.
peserta didik dalam menemukan hubungan antara musik dan gerakan. Ketika
peserta didik mendengar sebuah karya musik, peserta didik akan menggerakan
anggota tubuh mereka dan mengekspresikan apa makna dalam karya musik
berjalan dan melompat saat irama dari piano dimainkan. Guru dapat membuat
gerakan berjalan saat terdapat ritme yang sama kemudian guru juga dapat
membuat gerakan yang berbeda dengan melompat saat terdapat simbol aksen
(lebih keras). Pada saat peserta didik mendengarkan musik dengan seksama dan
tubuhnya dan mengimprovisasi tubuhnya dengan gerakan yang lebih kreatif dalam
sebagai berikut:
yaitu keyboard, jika melodi naik maka peserta didik harus berpindah kedepan.
melalui gerak. Saat guru memainkan melodi naik dan turun, peserta didik
bergerak selama memahami dan belajar musik. Gerakan tubuh yang dihasilkan
anak belajar irama dan musik secara keseluruhan. Colwell Richard (2011:97)
mengatakan bahwa “The games, exercises and activities used in this apporach are
latihan, dan aktivitas yang digunakan dalam pendekatan ini dianggap dapat
22
otot dan saraf serta eksternalisasi melalui gerakan tubuh). Metode Dalcroze
pembejaran ini dapat memberikan suasana baru dalam ranah pembelajaran musik
khususnya disekolah sehingga ber dampak pada pembelajaran musik yang lebih
Kemampuan musikalitas tidak hanya ada bagi orang yang mahir dalam bernyanyi
menguasai alat musik bisa juga berupa pengetahuan tentang notasi musik atau
dasar-dasar musik. Pendapat ini diperkuat oleh Banoe Pono (2013:14) yang
yang di-miliki sedari kecil dan dapat dikembangkan melalui pendidikan dan
pelatihan.
merupakan sebuah karya seni berupa ungkapan perasaan seseorang yang di-
tuangkan lewat satu kesatuan unsur-unsur seni seperti ornamentasi, irama, melodi,
nada dan harmoni. Salah satu unsur musik yang dapat menambah keindahan
mengandung arti penambahan beberapa nada pada melodi yang beguna untuk
menarik dan indah.” Ornamentasi bukan kewajiban yang harus digunakan dalam
setiap kegiatan bermusik, ornamentasi dapat digunakan oleh penyanyi pada saat
adalah suatu simbol dalam notasi musik, yang berfungsi sebagai hiasan nada-nada
musiknya. Pendapat ini diperkuat oleh Kurdi Aserani (2011:55) yang mengatakan
25
bahwa “Ornamentasi pada dasarnya bertujuan membuat lagu menjadi lebih hangat
dan lebih kaya nuansa. Ornamentasi tidak akan bermakna apapun apabila
dilakukan tidak dengan sepenuh jiwa.” Tidak ada ukuran baik tidaknya
adalah istilah musik yang mengandung arti penambahan beberapa nada dalam
sebuah lagu yang bertujuan membuat lagu menjadi lebih indah. Materi
1. Ornamentasi Melodi
(nyanyian). Melodi dapat juga di artikan sebagai Susunan Nada atau urutan nada.
Melodi juga terdiri dari satu atau lebih frasa musik atau motif, dan biasanya
adalah dekorasi dalam suatu musik atau nyanyian. Melodi bisa digambarkan
2. Ornamentasi Ritme
melodi, ornamen ritme ditambahkan secara vertikal mengikuti garis irama. Ada
irama. Akan tetapi karena ornamen ritme lebih banyak dimanfaatkan dalam
kelompok vokal.
26
B. Penelitian Relevan
kesulitan dalam belajar, persepsi dan komunikasi hal itu menjadi tantangan
bagi mereka untuk berpartisipasi dalam pelajaran musik. Pada jurnal ini,
metode Dalcroze Eurhythmics pada siswa yang kesulitan dalam belajar musik.
2. Ismail, dkk. 2023, Jurnal. “An Active Learning Study: Mastering Music Co-
mary Students” Jurnal ini membahas tentang siswa sekolah dasar belum bisa
musik di kalangan siswa sekolah dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1)
27
terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan post test pada
prestasi postes antara kelompok kontrol dan eksperimen, dan (3) ada
permasalahan.
nilai post-test lebih besar. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan pembiasaan
penelitian ini menunjukkan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 dan nilai t hitung
drill dan metode Eurhythmics Dalcroze. Dari hasil peningkatan mean kelas
eksperimen yaitu 85,01% lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 34,15%.
lebih efektif daripada metode drill dalam kemampauan membaca ritmis notasi
C. Kerangka Konseptual
antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya yang berasal dari masalah
yang bernama Emile Jaques Dalcroze. Metode ini adalah salah satu metode
pada setiap peserta didik dalam memahami musik dengan gerakan tubuh. Metode
terhadap musik. Tanpa disadari, setiap orang memiliki musikalitas yang melekat
melekat pada diri individu untuk memberikan respons terhadap unsur unsur
siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan penelitian ini dapat dilihat dalam
Tujuan Penelitian
METODE PENELITIAN
mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai dibalik data
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah
daripada generalisasi.”
31
32
Populasi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
146 orang yang terdiri dari guru Seni Budaya yang berjumlah tiga orang dan
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilliki oleh populasi tersebut.”
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX-1 berjumlah 31 orang
dan satu guru Seni Budaya. Jadi sampel dalam peneltian ini berjumlah 32 orang
berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan, siswa kelas IX-1 adalah siswa
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Penelitian ini
dokumentasi.
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.” Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara dan
dokumentasi.
Observasi
data, kemudian data tersebut dicacat atau direkam sebagai temuan lapangan.
dalam penelitiannya, penulis ikut andil dalam segala kegiatan yang dilakukan
adalah observasi dimana orang yang melakukan pengamatan berperan serta ikut
ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi.” Data yang diperoleh
dengan observasi partisipan akan lebih tajam dan sampai mengetahui makna dari
lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk
guru selama proses pelajaran musik berlangsung, guru melibatkan siswa aktif
dalam proses pelajaran musik, guru menjelaskan materi ornamentasi melodi dan
musikalitas setiap siswa, dan lain sebagainya. Kisi-kisi pada lembar observasi
Lembar observasi siswa berisi tentang apakah siswa aktif selama kegiatan
telah disusun terdapat empat aspek yang akan diamati dan dapat dilihat pada tabel
berikut.
36
Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab antara dua orang atau lebih untuk
merupakan proses untuk memperoleh informasi dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan subjek yang diteliti.” Teknik pengumpulan data dalam penelitian
mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu, lembar pertanyaan wawancara dan
telepon genggam.
No Pertanyaan Keterangan
1 Metode apa yang bapak gunakan pada
mata pelajaran musik?
2 Apa alasan bapak memilih metode
pembelajaran tersebut?
3 Bagaimana kemampuan musikalitas siswa
dengan metode yang bapak gunakan
tersebut?
4 Apakah bapak mengetahui metode
Dalcroze Eurhythmics?
5 Apa kendala yang bapak hadapi selama
melakukan proses pembelajaran musik?
6 Bagaimana pendapat bapak terhadap
implementasi metode Dalcroze
Eurhythmics?
7 Bagaimana kemampuan musikalitas siswa
dengan metode Dalcroze Eurhythmics?
No Pertanyaan Keterangan
1 Apakah anda menyukai metode
pembelajaran ceramah dan demonstrasi?
2 Apa alasan anda suka/tidak suka metode
pembelajaran ceramah dan demonstrasi?
3 Apakah kemampuan musikalitas anda
tersalurkan saat melakukan pelajaran
musik dengan metode ceramah dan
demonstrasi?
4 Apa kendala yang anda hadapi dalam
melakukan proses pembelajaran musik di
kelas?
5 Apakah anda suka dengan metode
Dalcroze Eurhythmics dan apa alasannya?
6 kemampuan musikalitas anda tersalurkan
saat melakukan pelajaran musik dengan
metode Dalcroze Eurhythmics?
Dokumentasi
dan disimpan dalam bentuk dokumen. Dokumen tersebut dapat berupa bentuk
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
pengumpulan data dalam periode tertentu.” Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknik analisis data model Miles Dan Huberman yaitu dengan
melakukan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
data berarti merangkum, memilih dan memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.” Proses reduksi data dengan
menelaah hasil observasi awal yang telah dilakukan dan dari data yang telah
dikumpulkan berbagai sumber, pada proses reduksi data ini penulis membuat
Penyajian data adalah uraian data yang telah peneliti dapatkan melalui
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan
demgan bentuk teks yang bersifat naratif. Terdapat tiga tahapan yang akan
sebagai berikut: (1) Euryhthmics: Melatih kepekaan tubuh terhadap irama, (2)
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal berdasarkan hasil analisis data dan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.” Kesimpulan yang akan ditarik
3 Simalungun.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
28 Maret 2023. Hasil dari observasi, penulis mendapatkan beberapa informasi dan
Utara. Sekolah ini berdiri pada tahun 1997 dengan No SK pendirian 107/1997.
Sekolah MTsN 3 Simalungun dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama bapak
Sekolah ini memiliki Nomor Statistik Madrasah (NSM) yang merupakan nomor
Data lebih lanjut terkait profil sekolah MTsN 3 Simalungun adalah visi
dan misi, tujuan berdirinya MTsN 3 Simalungun, data pendidik dan peserta didik,
keadaan fasilitas dan struktur organisasi yang akan dijelaskan sebagai berikut.
41
42
a. Visi
Indikator Visinya :
minatnya
5) Memiliki keyakinan teguh dan mengamalkan ajaran agama Islam secara benar
dan konsekuen.
b. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang hendak dituju oleh Sekolah
inovatif.
telah ditetapkan oleh badan standar nasional Pendidikan (BSNP). Tujuan MTs
pelajaran
3) Madrasah dapat meningkatkan mutu intake siswa melalui seleksi yang lebih
ketat
dan Inggris)
10) Madrasah memiliki siswa yang tangguh dalam berbagai cabang olah raga
DEPAGSU
a. Data Pendidik
yang sasarannya adalah peserta didik. Fungsi pendidik dalam proses pendidikan
kepribadian sehingga manusia itu berubah menjadi manusia yang memiliki ilmu
pengetahuan, cerdas, dan bermartabat. Oleh karena itu, tidak setiap orang dapat
menjadi pendidik, dan tidak setiap orang dapat melaksanakan tugas pendidik.
40 orang pendidik yang dibagi menjadi guru pengampu mata pelajaran yang
berbeda-beda. Pendidik di sekolah MTsN 3 Simalungun ada yang PNS dilihat dari
guru yang memiliki NIP atau nomor induk pegawai berjumlah 28 orang dan ada
yang honorer berjumlah 12 orang. Berikut data pendidik yang terdapat di sekolah
MTsN 3 Simalungun.
45
Tak hanya pendidik, di suatu sekolah juga ada tenaga pendidik yang
yang berlaku. Berikut data tenaga pendidik yang terdapat di sekolah MTsN 3
Simalungun.
47
Simalungun berjumlah 6 orang, yang terdiri dari latar belakang jurusan yang
terbagi menjadi kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Kelas VII dibagi lagi menjadi
kelas VII-1 sampai VII-5 dengan jumlah siswa sebanyak 191 siswa. Kelas VIII
dibagi menjadi kelas VIII-1 sampai VIII-5 dengan jumlah siswa sebanyak 158
siswa. Kelas IX dibagi menjadi kelas IX-1 sampai IX-5 dengan jumlah siswa
sebanyak 143 siswa. Data peserta didik MTsN 3 Siantar Tahun Pelajaran
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-1 MTsN 3 Siantar.
Siswa kelas IX-1 berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 13
siswa laki-laki. Berikut adalah daftar nama-nama siswa kelas IX-1 MTsN 3
Simalungun.
4. Keadaan Fasilitas
penting, sebuah lembaga pendidikan yang maju perlu didukung oleh berbagai
fasilitas pendidikan yang memadai. Hal ini akan sangat memengaruhi kegiatan
serta mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain tentu harus tersedia
Di sekolah tersebut terdapat 16 ruangan kelas untuk siswa belajar dengan kondisi
baik. satu ruang kepala madrasah dengan kondisi baik, tetdapat satu ruangan guru
dengan kondisi baik, satu ruangan tata usaha dengan kondisi baik, satu ruangan
laboratorium IPA dengan kondisi baik, satu ruangan perpustakaan dengan kondisi
baik, satu ruangan UKS dengan kondisi baik, satu kantin sekolah dengan kondisi
50
baik, satu musholla dengan kondisi baik, satu toilet guru dengan kondisi baik, dua
Kondisi (Unit)
No. Jenis Ruang Rusak
Baik Rusak Ringan
Berat
1. Ruang Kelas 16
2. Ruang Kepala Madrasah 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha 1
5. Ruang Laboratorium IPA 1
6. Ruang Laboratorium Komputer 0
7. Ruang Laboratorium Bahasa 0
8. Ruang Perpustakaan 1
9. Ruang UKS 1
10. Ruang Kantin 1
11. Ruang Musholla 1
12. Ruang Toilet Guru 1
13. Ruang Toilet Siswa 2
51
5. Struktur Organisasi
Tenaga Pendidik
Siswa
musik dengan gerakan tubuh. Manfaat dari metode Eurhythmics memiliki potensi
dan meodi serta membuat peserta didik menjadi kreatif dan percaya diri dalam
Penulis dan Bapak Ismianto, M.Pd selaku guru mata pelajaran seni budaya
pembelajaran seni musik pada materi ornamentasi melodi dan ritme, Penulis ikut
(wwc 1) Bapak Ismianto, M.Pd selaku guru mata pelajaran Seni Budaya belum
kegiatan evaluasi.
dengan materi “Ornamentasi Melodi dan Ritme”. Dimana sebelum guru memulai
Pembelajaran dimulai dengan berdoa bersama antara guru dengan siswa, guru
mengabsen siswa, memberitahukan tentang materi yang akan dipelajari hari ini
dilakukan dengan guru hanya menjelaskan teori melodi dan ritme selama kegiatan
pembelajaran dan siswa hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru.
apakah siswa sudah paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Kegiatan
melodi dan ritme. Siswa diberi waktu 15 menit untuk belajar mandiri, setelah itu
guru memanggil satu persatu siswa sesuai urutan absen, sementara siswa lain tetap
berlatih sambil menunggu giliran maju. Guru mengambil dua buah pianika,
pianika satu untuk guru dan pianika kedua untuk siswa secara bergantian, guru
memainkan sebuah melodi dan ritme kemudian siswa diminta untuk memainkan
ulang melodi dan ritme yang dibunyikan oleh guru menggunakan pianika untuk
siswa. Hasil dari kegiatan evaluasi ternyata banyak ditemukan siswa kebingungan
dan tidak dapat mengulang dan mempraktekan kembali materi yang sudah
kemampuan musikalitas siswa kelas IX-1 pada materi ornamentasi melodi dan
Hal itu dikarenakan beberapa faktor antara lain: (1) Kegiatan belajar hanya
bersifat satu arah yaitu transfer ilmu dari guru ke siswa, dimana guru bertindak
sebagai penyampai informasi tunggal dan siswa sebagai pendengar; (2) Siswa
sering keluar kelas, (3) Suasana kelas gaduh banyak siswa yang mengobrol atau
pelajaran, (4) Ada beberapa siswa yang mengantuk kelihatan sangat malas
mengikuti pelajaran dan tidak ada interaksi keaktifan siswa dalam hal membahas
pelajaran (5) Pada kegiatan evaluasi, banyak ditemukan siswa yang tidak dapat
menemui Bapak Ismianto, S.Pd selaku guru mata pelajaran Seni Budaya untuk
55
metode tersebut karena metode ceramah dan demonstrasi adalah metode yang
pembelajarannya.
siswa kelas IX-1 kurang tertarik dalam mempelajari musik. Hal itu dilihat dari
hasil belajar yang diperoleh yaitu rata-rata nilai enam koma empat dari batas nilai
minimum yaitu tujuh. Hasil belajar yang diperoleh siswa ini megindikasikan
wawancara (wwc 3) kepada siswa yang dilaksanakan pada hari yang sama
dengan wawancara guru Seni Budaya pada tanggal 1 April 2023, wawancara
siswa dilakukan dengan empat orang siswa dipilih secara acak dua laki-laki dan
dua perempuan yang bernama Rafi Akbar Sianipar, Shelva Septi Ramadhanti,
Yola Meilika Saragih dan Ade Irfansyah. Wawancara pertama dilakukan dengan
56
siswa yang bernama Rafi Akbar Sianipar siswa kelas IX-1 MTsN 3 Simalungun
digunakan oleh guru karena dapat membuat rasa bosan dan mengantuk.
menjelaskan materi, hal itu membuat siswa kurang paham dengan apa yang
metode ceramah dan demonstrasi kurang menarik dan membosankan. Hal itu
mengakibatkan siswa kurang paham terhadap materi musik yang selama ini
diajarkan oleh guru. Wawancara terakhir (wwc 3) dengan Ade Irfansyah siswa
fokus berkata-kata dan monoton yang membuat siswa sulit berkonsentrasi dan
musikalitas siswa kelas IX-1 MTsN 3 Simalungun, penulis dan Bapak Ismianto,
S.Pd selaku guru seni budaya sepakat untuk menggunakan metode pembelajaran
Dalcroze Euryhthmics sehingga seluruh siswa dapat berperan aktif didalam kelas.
Metode tersebut dirasa mampu membuat siswa menjadi aktif, kreatif dengan
harapan akan mampu menanamkan musikalitas siswa. Siswa yang selama ini tidak
guru menjelaskan materi ornamentasi melodi dan ritme tetapi masih ditemukan
banyak siswa yang kurang memahami, sehingga pada pertemuan kedua ini guru
menjelaskan materi ornamentasi melodi dan ritme dengan metode yang berbeda,
terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau hiasan nada-nada yang terdapat
dalam sebuah karya musik. Tahap Eurhythmics adalah tahap di mana siswa
rangsangan bunyi. Tujuan latihan Eurhythmics adalah untuk mengatur melodi dan
Notasi musik di atas menggunakan birama 4/4 pada kunci C mayor. Bar 1,
dengan gerak not-not cenderung semakin meninggi. Bar 2, 4, dan 6 memuat dua
bernilai setengah ketukan dengan tempo lebih cepat dan gerak not meninggi pada
not seperempat dengan tinggi rendah not bervariasi. Bar kedelapan hanya berisi
satu not seperempat diikuti tanda istirahat. Setelah jeda, bar 9 dimulai dengan dua
rangkaian tetrakord not-not seperempat yang cederung meninggi dan lebih cepat.
Pada bar 10 terjadi perubahan drastis. Gerak not-not pada bar 10 cenderung
menurun, temponya pun lebih lambat disertai tanda aksen yang membuat setiap
not dibunyikan agak lambat dan disentak. Bar 11 dan 12 berisi perulangan persis
membiarkan mereka mengikuti nada dan irama musik dengan gerakan spontan.
Kemudian guru meminta siswa untuk mengikuti musik ini dengan variasi gerakan
seperti berjalan dan berlari. Ritme musik ini dapat memandu siswa untuk berjalan
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan, guru
60
pendahuluan dengan membimbing siswa untuk berdoa bersama. Setelah itu guru
Latihan ini dimaksudkan untuk membangun kepekaan akan nada dan kemampuan
dan mengekspresikan apa yang didengar itu dengan seluruh tubuh. Tubuh
yang didengar. Pada tahap ini, guru menggunakan sistem fixed do atau do tetap.
Guru membunyikan notasi musik diatas dengan pianika dimulai dari nada do
Cara ini membantu siswa untuk terbiasa dengan karakter dan bunyi nada
berbaris di depan. Siswa yang paling rendah berada di barisan paling kanan
sementara siswa yang paling tinggi berada di barisan paling kiri. Siswa paling
kanan mewakili nada Do rendah dan siswa paling kiri mewakili nada Do tinggi
melakukan gerakan bertepuk tangan sesuai dengan pola gerakan yang terdapat
62
didalam notasi musik dan siswa yang lain menirukan bunyi yang dimainkan guru
kanan. Latihan Solfeggio dengan metode Dalcroze Eurhythmics dapat dilihat pada
tersebut mewakili nada yang dibunyikan. Siswa yang mewakili Nada Do jika
tangan, siswa mewakili nada Sol melakukan gerakan duduk, siswa mewakili nada
tangan.
63
Pada tahap ini siswa tidak hanya mengenal bunyi-bunyi notasi dalam
tangga nada tetapi juga perbedaan tinggi rendahnya not-not dalam tangga nada.
Pada kegiatan ini terlihat bahwa kemampuan musikalitas siswa sudah mulai
meningkat, dilihat dari respon siswa tiap nada dibunyikan, siswa merespon
guru mengabsen siswa, memberitahukan tentang materi yang akan dipelajari hari
spontan. Pada tahap ini siswa berlatih mengkombinasikan melodi yang didengar
yang berjudul “Chicken Dance”. Adapun notasi musik lagu Chicken Dance dapat
menggunakan speaker, cara yang dilakukan pada tahap ini yaitu, pertama guru
Pada gambar 4.8 (Dok 3) Terlihat bahwa pada saat musik dibunyikan,
siswa sangat antusias untuk mengikuti gerakan sesuai dengan pola irama
tubuh mereka lebih semangat lagi, guru mengintruksikan gerakan melangkah pada
melodi setiap birama. Kepekaan musikal siswa dilatih, saat melodi berubah, siswa
mengganti gerakan sesuai dengan gerakan yang sudah ditentukan. Melalui tahap
ini siswa dapat membedakan melodi yang berbunyi, dapat berimprovisasi dan
dan melatih ulang materi yang telah disampaikan dalam pembelajaran. Kemudian
guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin doa, lalu guru mengakhiri
dengan salam.
68
memiliki prinsip yang serupa dengan ornamentasi melodi. Bila ornamen melodi
kesiapan siswa menerima pelajaran. Setelah itu guru memberikan motivasi dan
apresiasi dengan cara menanyakan berbagai hal terkait dengan wawasan siswa
kunci G (Trable Clef) birama 4/4, memiliki jumlah birama sebanyak 9 birama.
Setiap birama sudah mempunyai pola gerakan Eurhythmics. Pada birama satu,
lima hingga selesai merupakan pola gerakan pada birama sebelumnya. Notasi
musik materi ornamentasi ritme pada tahap Eurhythmics dapat dilihat pada
mengingat bagaimana bunyi irama setiap birama. Kemudian, jika siswa sudah
hapal dengan bunyi yang didengar setiap birama, siswa mulai diarahkan untuk
melakukan pola gerakan Eurhythmics yang tertulis disetiap birama. Pada kegiatan
ini, siswa dilatih peka terhadap bunyi irama. Saat bunyi irama yang berbeda
Pada saat melakukan kegiatan ini terlihat bahwa siswa mudah menyerap
materi yang diajarkan, dilihat dari respon mereka yang cepat dalam melakukan
Eurhythmics ini merupakan salah satu cara atau solusi bagi siswa yang kesulitan
dalam membaca notasi. Hanya dengan mendengar dan bergerak siswa dapat
dirumah, kemudian siswa diberikan kesempatan bertanya kepada guru jika ada hal
yang belum dimengerti oleh siswa. Pada pertemuan ini tidak ada siswa yang
bertanya, hal itu mengindikasikan bahwa siswa sudah paham dengan materi yang
Mei 2023, kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajaran ini diawali dengan
mengucap salam, guru membimbing siswa untuk berdoa bersama. Kemudian guru
mengecek kehadiran, guru menanyakan kabar dan bertanya kepada siswa alasan
siswa lain tidak hadir. Setelah itu guru memberikan yel yel pembuka pelajaran,
ritme pada tahap Solfeggio. Pada tahap kegiatan ini, Guru memberikan sebuah
notasi musik mempelajari ritme yang sudah ditulis dipapan tulis. Notasi tersebut
Pada tahap ini siswa kelihatan kesulitan karena siswa belum paham
dengan nilai nada dan nilai rest. Maka dari itu guru terlebih dahulu mengajarkan
nilai ketukan nada dan rest. Perlahan-lahan siswa mulai mengerti, selanjutnya
agar siswa lebih paham lagi masuk ke tahap Solfeggio. Metode Dalcroze
Eurhythmics pada tahap Solfeggio ini dilakukan dengan gerakan tepuk tangan dan
menghentakan kaki. Simbol nada dillakukan dengan tepuk tangan, simbol rest
Setelah siswa mengetahui nilai nada dan rest. Siswa diminta untuk
Eurhythmics. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mempraktekkan suatu ritme
dengan cara sederhana tanpa menuntut siswa mampu memainkan alat musik.
mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah tepuk tangan dalam setiap not dan
mempelajari kembali materi pelajaran hari ini dirumah, dikarenakan siswa belum
terlalu paham nilai ketukan suatu nada dan rest. Kemudian guru mengintruksikan
guru mengecek kehadiran siswa, guru menanyakan kabar dan kesiapan siswa
Pada kegiatan inti, guru memberikan sebuah lagu yang berjudul “Gundul-
spontan dan bebas dalam memainkan lagu tersebut tanpa terikat oleh notasi lagu
aslinya.
didik secara keseluruhan dapat memainkan ritme tersebut dengan baik. Setelah
Hasil dari Improvisasi ritme yang dilakukan siswa ternyata siswa dapat
Adapun hasil tahap Improvisasi yang dilakukan siswa dapat diilustrasikan sebagai
berikut.
Improvisasi yang diciptakan oleh siswa berbeda-beda antara siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya, tetapi tetap dalam tempo yang teratur. Siswa terlihat
sejauh mana kepahaman siswa terhadap materi yang diajarkan selama beberapa
siswa tetap belajar dan berlatih dirumah, selanjutnya guru menutup pelajaran
pertemuan ini guru hanya melakukan kegiatan evaluasi yang tujuannya untuk
dilakukan oleh guru dengan meminta siswa untuk mengulang atau mempraktikan
kembali materi ornamentasi melodi dan dan ornamentasi ritme yang telah
Evaluasi dilakukan dengan cara siswa dipanggil satu per satu maju
kedepan, pemanggilan siswa dimulai dari abjad pertama sesuai presensi. Saat
seorang siswa dipanggil maju kedepan siswa lain tetap berlatih sambil menunggu
giliran.
78
perubahan lebih baik lagi, kemudian Guru mengintruksikan ketua kelas untuk
menutup pelajaran dengan doa. Adapun hasil kegiatan evaluasi dapat dilihat dari
elemen dasar musik. Melalui kepekaan terhadap elemen dasar musik tersebut
maka siswa telah memiliki peta kognitif musik yang kompleks. Adanya metode
diperoleh dari kegiatan evaluasi yang dilakukan pada pertemuan ke delapan (obs
pertemuan tersebut, penulis mengamati bahwa siswa sudah paham terhadap materi
ornamentasi melodi dan ritme dillihat dari respon mereka yang cepat dan tak lagi
kebingungan saat mempraktikan kembali didekat guru. Tak lepas dari hal tersebut,
Dalcroze Eurhythmics, Indikator tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
80
adalah: (1) sangat mampu, Apabila siswa mampu mempraktikan kembali ketiga
(3) Kurang mampu, Apabila siswa hanya mampu mempraktikan kembali satu
diantara tiga tahapan Metode Dalcroze Eurhythmics, (4) Tidak mampu, Apabila
Eurhythmics.
Tabel 4. 7 Kemampuan Musikalitas Siswa Kelas IX-1 MTsN 3 Simalungun dengan Metode Dalcroze Eurhythmics
81
82
18 Miftahul Jannah Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
Mampu kembali tahap Eurhythmics, kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
19 Nabila Aqilla Rizki Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu siswa mampu mempraktikan
Mampu kembali tahap Eurhythmics, Tahap Eurhythmics dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
20 Nadika Elvian Fikriah Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
Mampu kembali tahap Eurhythmics, kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
21 Naurah Rizki Fadilah Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu siswa mampu mempraktikan
Mampu kembali tahap Eurhythmics, Tahap Eurhythmics dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
22 Patricia Zahrah Fauzah Mampu Sangat Siswa mampu Mampu Siswa mampu mempraktikan
mempraktikan kembali tahap kembali tahap Solfeggio dan
Eurhythmics, Solfeggio dan Improvisasi
Improvisasi
23 Rafi Akbar Sianipar Mampu siswa mampu mempraktikan Mampu siswa mampu mempraktikan
Tahap Solfeggio dan Tahap Eurhythmics dan
Improvisasi Improvisasi
24 Ragelia Evadio Putri Mampu siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
Tahap Eurhythmics dan kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio Improvisasi
25 Rehan Afdi Avanza Mampu siswa mampu mempraktikan Mampu siswa mampu mempraktikan
Tahap Eurhythmics dan Tahap Eurhythmics dan
Solfeggio Improvisasi
26 Shella Wardana Mampu siswa mampu mempraktikan Mampu siswa mampu mempraktikan
Tahap Eurhythmics dan Tahap Eurhythmics dan
Solfeggio Improvisasi
84
27 Shelva Septi Sangat Siswa mampu mempraktikan Sangat mampu Siswa mampu mempraktikan
Ramadhanti mampu kembali tahap Eurhythmics, kembali tahap Eurhythmics,
Solfeggio dan Improvisasi Solfeggio dan Improvisasi
28 Tiara Fibriyanti Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
mampu kembali tahap Eurhythmics, kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
29 Tria Siti Amelia Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
mampu kembali tahap Eurhythmics, kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
30 Vicky Denaidy Sangat Siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
Mampu kembali tahap Eurhythmics, kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio dan Improvisasi Improvisasi
31 Yola Meilika Saragih Mampu siswa mampu mempraktikan Mampu Siswa mampu mempraktikan
Tahap Eurhythmics dan kembali tahap Solfeggio dan
Solfeggio Improvisasi
Hasil kegiatan evaluasi yang terdapat pada tabel di atas terdapat perbedaan
kemampuan musikalitas antara siswa yang satu dengan siswa yang lain karena
Hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang mereka dapatkan mencapai kriteria sangat
mampu dan mampu. Pada materi ornamentasi melodi, siswa mencapai kriteria
sangat mampu sebanyak 21 orang, siswa yang mencapai kriteria mampu sebanyak
10 orang. Pada materi ornamentasi ritme, siswa mencapai kriteria sangat mampu
keempat (wwc 4) tanggal 26 Mei 2023 selaku guru mata pelajaran seni budaya
dengan menggunakan metode tersebut siswa mudah mengerti dan paham dengan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Hal tersebut sejalan
85
86
menurut hasil wawancara bapak Ismianto, S.Pd (wwc 4) bahwa Metode Dalcroze
kemampuan musikalitas siswa, dilihat dari hasil evaluasi yang telah dilakukan
siswa kelas IX-1 sangat riang dan ceria pada kegiatan pembelajarannya. Selain itu
Melodi dan Ritme” dilihat dari respon siswa yang aktif mengikuti proses
Hal tersebut sejalan menurut hasil wawancara ( wwc 4) bersama Rafi Akbar
siswa belajar musik sambil bergerak bebas. Hal yang sama juga di sampaikan oleh
lebih mudah mengingat materi yang telah di ajarkan. Beliau kini mengetahui
pengalaman bermusik kepada siswa. Bapak Ismianto, S.Pd pada wawancara (wwc
tersebut siswa mudah mengerti dan paham dengan materi musik khusus nya
dipaparkan oleh Ade Irfansyah ssiswa kelas IX-1 MTsN 3 Simalungun pada
A. Kesimpulan
baik terhadap materi ornamentasi melodi dan ornamentasi ritme dilihat dari
baik. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang mereka dapatkan mencapai
kriteria sangat mampu dan mampu. Pada materi ornamentasi melodi, siswa
musikalitas antara siswa yang satu dengan siswa yang lain karena berbagai
88
89
B. Saran
aspek seni musik hendaknya seorang guru harus kreatif dengan menyajikan
lebih menarik agar siswa tidak menjadi bosan dalam mengikuti pelajaran.