RENCANA PEMBELAJARAN
3
SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR
Oleh: Maman Tocharman
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi sekolah dasar sebagai sarana sosialisasi bagi para
siswanya, juga sebagai tempat membina agar lulusannya memiliki kemampuan
yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan
lainnya untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan saat
ini dan masa mendatang. Sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan sekolah dasar
yang mencakup peningkatan motivasi siswa untuk untuk meneruskan belajar pada
jenjang yang lebih tinggi dan memperoleh dasar keterampilan, pengetahuan dan
teknologi yang bermanfaat bagi siswa, dan mengolah emosi siswa agar
memperoleh kematangan guna mewujudkan kesiapan belajar.
Sesuai dengan tujuan tersebut maka pengembangan program pendidikan
harus memperhatikan kebutuhan siswa secara individual atau kelompok dan
kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pendekatan belajar melalui materi
muatan lokal perlu dikembangkan selain muatan inti program. Proses
pembelajaran di sekolah dasar lebih menekankan pada penemuan fakta, gejala dan
konsep-konsep tertentu. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan induktif,
siswa belajar melalui pengalaman empirik. Dengan pembelajaran melalui cara
tersebut, pengamatan, interpretasi, perkiraan, eksperimen, serta penerapan kosep-
konsep yang terkait dengan kebutuhan dalam kehidupan siswa akan memotivasi
siswa untuk berbuat, mencarai dan menemukan.
3.2
tahun 2006 disebut mata pelajaran seni dan budaya. Bukan berarti bahwa bahwa
pembelajaran dengan pendekatan bermain hanya cocok untuk mata pelajaran
kesenian saja, mata pelajaran lainpun sangat mungkin dapat disampaikan melalui
pendekatan bermain yang disukai anak. Bila guru dapat mengemas pembelajaran
di sekolah dasar dengan pendekatan bermain, niscaya pembelajaran di sekolah
dasar menjadi pembelajaran yang digandrungi para siswanya.
Proses pembelajaran pendidikan seni termasuk di dalamnya pendidikan
seni rupa harus lebih memperhatikan kepentingan/kebutuhan peserta didik.
Materi yang diajarkan harus dirasakan merupakan kebutuhan individu anak. Juga
harus diingat bahwa materi yang dikembangkan harus dapat mengembangkan
secara optimal potensi anak. Pernyataan di atas sebagai landasan yang
memperkuat sehingga pembelajaran di sekolah dasar menggunakan pendekatan
terpadu. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam kegiatan
pembelajaran yang lebih mengutamakan kebermaknaan materi pelajaran bagi
siswa..
Seperti yang dikemukakan Kamaril dalam Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan bahwa: “Dalam Pembelajaran terpadu digunakan tema atau topik
tertentu sebagai pusat minat siswa. Pusat minat ini merupakan pengikat
keterpaduan untuk membentuk suatu konsep yang bermakna dan relevan dengan
konsep yang ditentukan” (Bredekamp dalam Kamaril, 1999: 1.43).
Pada bahan Belajar Mandiri 3 Anda akan mempelajari Rencana
Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar. Materi tersebut dibagi menjadi tiga
mata pelajaran, yaitu: 1) Konsep Rencana Model Pembelajaran Terpadu, 2)
Rancangan Model Pembelajaran Terpadu, 3) Implementasi Rancangan Model
Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar.
Setelah Anda mempelajari Bahan Belajar Mandiri ini, diharapkan Anda
dapat:
1. Menjelaskan konsep pembelajaran terpadu
2. Mengemukakan alas an dasar pelaksanaan konsep pembelajaran terpadu di
sekolah dasar
3. Membedakan konsep pembelajaran terpadu (terkait, terjala dan terpadu penuh)
3.4
Kegiatan Belajar 1
pendidikan seni rupa dapat disampaikan melalui pendekatan terkait, erjala, dan
terpadu.
Dalam menyampaikan materi pelajaran di sekolah guru memiliki otonomi
penuh. Artinya guru dapat dengan bebas menentunkan kebijakan sendiri. Guru
dapat dengan leluasa menentukan pendekatan, metode, media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Namun demikian tidak bisa semena-mena
memberikan materi, materi yang akan diberikanan harus disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku. Dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku, guru
masih memiliki peluang untuk mengembangkan kurikulum. Guru
mengembangkan kurikulum disesuaikan dengan berbagai pertimbangan. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan materi pelajaran antara lain:
1. Siswa
Menentukan materi disesuaikan dengan keadaan siswa, mempertimbangkan,
jenjang pendidikan orang tua, usia jenjang kelas, lingkungan social, keadaan
ekonomi siswa. Tingkat kesulitan pekerjaan harus disesuaikan dengan
kemampuan siswa, berkaitan juga dengan keselamatan kerja. Guru harus cermat
dalam menentukan alat yang akan digunakan oleh anak, alat yang berbahaya
seperti pisau,cutter, jarum, gunting, bila itu digunakan dalam kegiatan
pembelajaran harus digunakan secara tepat penuh perhatian san kecermatan dalam
pengawasan dari guru. Dihadapan seorang guru siswa harus diberi perlakuan sama
tidak dibedakan, karena pandai, karena anak orang kaya, karena anak pejabat dan
sebagainya. Siswa harus mendapat pelayanan yang sama dari guru baik dalam
kepentingan akademik atau kepentingan lainnya.
2. Guru
Guru memiliki kemampuan yang optimal tentang materi yang diajarkan.
Bila kemampuan optimal belum dimiliki guru harus mencari solusinya dengan
cara memahirkan dirinya, mungkin belajar sendiri, atau belajar melalui jalur
formal, sebelum melakukan pembelajaran. Tidak mungkin guru mengajar dengan
hasil baik kalau kemampuan yang dimiliki tentang materi yang akan diajarkan
kurang dikuasai.
3.8
Guru sekolah dasar bukan guru bidang studi atau sekaligus bukan guru
seni. Namun, guru sekolah dasar adalah guru borongan yang mengajar berbagai
mata pelajaran. Dengan demikian, guru sekolah dasar pada saat mengajar salah
satu mata pelajaran yang disampaikan, menjadi guru bidang studi yang
disampaikannya. Alhasil guru sekolah dasar dalam batas-batas tertentu harus
memahami kompetensi apa yang paling esensial yang harus diketahui, dipahami,
dan diaplikasikan dalam proses pembelajaran bidang studi tertentu. Karakteristik
mata pelajaran akan memiliki dampak yang berbeda terhadap kegiatan belajar,
metoda, pendekatan, media, evaluasi.
Secara khusus, guru seni perlu memiliki kompetensi pedagogik.
Pedagogik. Sugeng Syukur, Dkk (2005) menjelaskan bahwa: Standar Kompetensi
Pedagogik Guru Seni adalah memiliki kemampuan mengelola peserta didik yang
meliputi: pengetahuan dan pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran peserta didik, evaluasi hasil belajar,
penelitian kelas, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Kemampuan pengetahuan guru tentang penyusunan rencana pembelajaran
meliputi, konsep dasar dan pengertian kurikulum, isi dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, konsep dasar dan pengertian perencanaan
pembelajaran, dimensi-dimensi perencanaan pembelajaran, manfaat perencanaan
pembelajaran, desain pembelajaran, hakikat silabus, dan komponen-komponen
silabus.
3. Lingkungan
Guru harus mentukan materi pelajaran disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah. Misalnya, menentukan bahan untuk berkarya harus memilih
yang mudah diperoleh ditempat sekolah berada. Lingkungan sekolah dapat
dibedakan atas dasar; desa, kota, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
pantai, dan sebagainya
4. Fasilitas
Guru menentukan materi pelajaran disesuaikan dengan fasilitas yang
dimiliki sekolah. Fasilitas yang ada sangat berkaitan dengan kreativitas guru
3.9
Pusat minat, tema adalah sebagai inti kajian dalam menentukan topik-
topik materi pembelajaran. Dalam menentukan topik kajian sebaiknya guru
mengajak siswa untuk mencari topik dari konsep esensial maupun masalah yang
terjadi dalam kehidupan sehari hari.
Bagaimana model terpadu dalam pembelajaran seni rupa? Selanjutnya
dalam modul ini akan diuaraikan berbagai model pembelajaran terpadu, adalah
sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Terkait.
Model pembelajaran terkait merupakan model pembelajaran terpadu yang
paling sederhana, dikatakan demikian karena hanya menekankan hubungan matra
substansial yang ada dalam suatu bidang studi. Dalam pelaksanaan model
pembelajaran seni rupa dapat menghubungkan seluruh matra substansian yang ada
3.10
atau sebagian. Jenis model pembelajaran terkait dalam seni rupa dan kerajinan
tangan atau seni musik, seni tari/gerak dapat dilaksanakan dalam dua model:
a) Model Pembelajaran Kesenian Terpadu berdasarkan sebagian matra
substansial.
b) Model Pembelajaran Kesenian Terpadu berdasarkan seluruh matra substansial
seni.
Yang dimaksud dengan model pembelajaran seni rupa terkait ini adalah
upaya untuk memadukan berbagai materi atau sub materi yang terdapat dalam
pendidikan seni rupa. Untuk Lebih jelasnya dapat diamati dan dipelajari dalam
diagram di bawah ini:
Unsur-unsur Seni:
Garis & Tekstur
(Apresiasi lebur dengan
Pengetahuan)
Menggambar Ekspresif
Keterampilan Kreativitas
Pokok bahasan Pendidikan Seni Rupa diantaranya: unsur seni, prinsip seni
dan berolah seni, selain pokok bahasan yang lainnya. Dalam suatu penyajian
pembelajaran seni rupa dengan menggunakan model pembelajaran terkait, maka
ketiga pokok bahasan tersebut di atas disampaikan sekaligus dalam satu
3.11
penyajian, dengan maksud agar terasa oleh peserta didik tentang makna dari
pendidikan seni rupa. Dalam penyampaian pembelajaran harus dibuat agar terasa
keterkaitan antara setiap sub pokok bahasan , atau dengan kata lain fokus , topik,
merupakan sebagai pusat kendali dalam pembelajaran.
musik, tari, seni rupa dan kerajinan. Bidang studi seni musik mempelajari jenis
alat musik yang terbuat dari bamboo dan cara memainkannya. Bidang studi seni
tari misalnya latihan menari dengan menggunakan perlengkapan bambu. Bidang
studi seni rupa, mengajak siswa untuk mempelajari karya seni yang terbuat dari
bambu. Sedangkan dari bidang studi kerajinan tangan, misalnya dengan mengajak
siswa untuk mempelajari alat kebutuhan hidup yang terbuat dari bambu.
Seandainya memungkinkan siswa diajak untuk membuat karya dengan cara
meniru dan mengembangkannya, dengan membuat karya baru yang terbuat dari
bambu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar bagan di bawah ini.
Seni Rupa
Seni Rupa
Bam bu sebagai objek
atau m edia berkarya Membuat kria
dengan bambu
Seni tradisi
(Bambu)
Keselarasan
Alam
Seni Tari
Gerak alam (flora/fauna)
sebagai ide berkarya
BAHASA
Berc eritera tentang sunam i.
Mewnulis karya sastra prosa/
puisi tentang kejadian alam
“sunam i”.
MATEMATIKA:
Mendata korban Sunam i.
Manusia
Alam
Bangunan
Binatang
(Membuat Grafik
korban benc ana)
SENI RUPA
IPS
Apresiasi emosi tentang
Keterkaitan hidup
kasih sayang yang
diekspresikan melalui: antara manusia
Unsur garis warna dan dan lingkungan
tektur di atas kertas.
Membuat karya-karya
kreatif (kolase dengan
bahan bekas sebagai
cerm in kasih sayang pada PPKN
lingkungan hidup di sekitar
Kasih sayang
siswa.
sesama tem an,
guru, keluarga,
dan lain-lain.
Perwujudan dari
Kasih *
Panc asila.
IPA
Menjaga kelestarian
sayang Perbedaan
perasaan benci
alam dengan mem- dan kasih sayang.
pelajari karakteristik dan
mendayagunakan
seefektif dan seefisien
mungkin.
1. Sifat air, angin, tanah,
hutan dan lain-lain. SENI MUSIK
2. Keguanan dan Menyanyikan dan m engarang
pelestariannya. lagu (m emodifikasi yang bertemakan,
menjaga, menc intai lingkungan
BAHASA
Mengum pulkan gambar-gam bar tentang bencana alam.
Membuat c eritera tentang tanggapan bencana alam
tersebut yang meliputi; kepedihan, kesakitan, ketakutan,
dan lain sebagainya.
Membuat karangan bagaimana menolong saudara-
saudara sebangsa sebagai wujud kasih sayang.
LATIHAN
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari,
silahkan Anda mengerjakan latihan ini
RANGKUMAN
Mata pelajaran seni rupa, seni tari, seni musik memiliki kesamaan matra
substansilan sehingga sub bidang studi ini terpadu. Atas dasark kesamaan tersebut
maka rencana model pmbelajaran terpadu bias dilakukan dengan model terkait.
Peta konsep disusun berdasarkan model pembelajaran terpadu yang akan
dirancang. Model terkait disusun dalam bentuk peta konsep bidang kajian atau
mata pelajaran. Telaah kurikulum menghasilkan peta konsep dalam pembelajaran
terpadu. Peta konsep agar menghasilkan pembelajaran yang optimal perlu
dirancang atau disusun bersama, oleh tim guru yang terdiri dari guru kelas atau
guru bidang studi. Konsep pemetaan akan dipengaruhi oleh karakteristik siswa,
yang meliputi; kemampuan, fisik, intelektual, emosional, sosial, keterampilan,
kreativitas, kepekaan estetis dan sebagainya.
Aspek tema/topik sebagi minat siswa merupakan pangkal keterpaduan
dalam mata pelajaran seni rupa, mata pelajaran yang serumun maupun dengan
mata pelajaran lain. Keterpaduan dalam satu mata pelajaran merupakan model
pembelajaran terkait, keterpaduan dengan mata pelajaran serumpun dengan
menggunakan tematik/focus kajian merupakan model terjala dari dua tau ebih
mata pelajaran, dan keterpaduan dengan mata pelajaran lainnya berdasarkan tema
atau focus yang diangkat dari adanya tumpang tindih; konsep,prinsip,
keterampilan dan sikap dalam kurikulum dari berbagai mata pelajaran yang
berbeda merupakan model pembelajaran terpadu penuh.
TES FORMATIF 1
3.19
c. materi
d. konsep
5. Seorang guru melakukan bimbingan terhadap siswa dalam menampilkan
pagelaran seni “Lutung Kasarung” di dalam kelas. Guru membagi siswa
menjadi tiga kelompok, ada siswa yang menari, siswa yang membuat kostum
tari, dan siswa lainnya mengaransir musik pengiring tari. Model pembelajaran
yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan penerapan konsep model
pembelajaran…
a. terkait
b. terjala
c. terpadu
d. terhubung
6. Peristiwa “gempa bumi” dapat menjadi tema pembelajaran di sekolah dasar.
Peristiwa itu dapat dikaji dari IPA, Bahasa, Seni Rupa, dan Matematika.
Model pembelajaran tersebut merupakan model ….
a. terkait
b. terjala
c. terpadu
d. terhubung
7. Pilih pernyataan di bawah ini yang mendukung konsep pembelajaran terpadu.
a. Pembelajaran terpadu lebih mengutamakan pada tercapainya matra
substansial dari bidang kajian.
b. Mengutamakan kerja sama siswa dalam proses belajar, sehingga terjalin
hubungan yang baik antar siswa.
c. Mengutamakan materi pembelajaran yang tersusun secara sitematis
berdasarkan mata pelajaran.
d. Hasil belajar diharapkan mengutamakan kebermaknaan yang secara
langsung dirasakan siswa.
8. Pendekatan tematik dalam pembelajaran di sekolah dasar ditentukan atas dasar
pertimbangan…, kecuali:
a. Menarik bagi siswa.
3.21
Cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang tersedia dia akhir BBM 3
ini, kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1
ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
10
arti tingkat penguasaan yang Anda dapai:
90 –100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 70% = cukup
< 70% = kurang
3.22
Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulai kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
3.23
Bahan Belajar 2
Bentuk penilaian dapat dibuat dengan bentuk borang/format isian yang sudah
dipersiapkan guru.
Dengan penilaian model ini dapat memberi gambaran proses, bagaimana
siswa belajar dan berfikir, sekaligus siswa mampu mengaitkan antara apa
yang dipelajari dengan kemajuan belajar, dan kemampuan menilai diri sendiri.
5. Pengembangan Tema
Kegiatan ini dilakukan bersama guru dan siswa melalui pertanyaan yang
lebih specifik dari pertanyaan kunci. Bentuk Pertanyaan dianjurkan dengan
diawali kata; siapa, apa, bilamana, dimana dan sebagainya. Sebagai contoh kita
akan mengembangkan pertanyaan kunci: Mengapa saya disenangi teman lain?
Maka pertanyaan pengembang dapat disusun sebagai berikut.
o Siapa saya?
o Kapan saya lahir?
o Apa jenis kelamin saya?
o Apakah saya suka berteman?
o Apa saya selalu berpakaian rapih?
o Apa saya selalu menyapa teman?
o Siapa teman yang paling saya sukai?
o Siapa teman yang paling tidak disukai?
o Mengkaji kurikulum dari bidang studi yang berbeda, misalnya; seni rupa,
matematika, Bahasa Indonesia, dan Agama.
o Mencari konsep, keterampilan, sikap, dan kemampuan tertentu yang tumpang
tindih.
o Konsep yang tumpang tindih dijadikan fokus pembelajaran, yaitu konsep diri,
dan lingkungan, kematangan motorik halus, eksplorasi, kepekaan rasa dan
indra.
o Selanjutnya fokus pembelajran ini dikembangkan menjadi unit-unit yang
ditinjau dari keempat bidang studi tersebut di atas.
o Unit-unit tersebut kemudian dijabarkan menjadi topik-topik kegiatan.
Langkah persiapan untuk melaksanakan model ini membutuhkan waktu
yang lama dan memerlukan keterampilan yang khusus. Model pembelajaran ini
hanya akan terlaksana dengan baik bila adanya kerja sama tim kerja yang
memiliki keterampilan yang khusus, motivasi kerja yang tinggi, berpikir inovatif,
dan kreatif. Suatu model dapat dirancang dapat dirancang, dilaksanakan,
dievaluasi optimal bila didukung oleh hal tersebut di atas.
LATIHAN
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari,
silahkan Anda mengerjakan latihan ini
1. Uraikan langkah-langkah masing-masing rancangan proses model
pembelajaran terpadu (terkait, terjala dan terpadu penuh)
2. Jelaskan perbedaan langkah-langkah rencana pembelajaran terpadu (terkait,
terjala dan terpadu penuh)
3.
RANGKUMAN
Tahapan rencana model pembelajaran terkait, terjala dan terpadu penuh
memiliki perbedaan. Pada model pembelajaran terkait langkah penyusunannya
diawali dengan tujuan, pada model terjala diawali dengan tema, sedangkan mdel
3.28
TES FORMATIF 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilij a, b, c, atau
d pada jawaban yang paling benar.
Cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang telah tersedia diakhir BBM
3 ini, kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2
ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
10
arti tingkat penguasaan yang Anda dapai:
90 –100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 70% = cukup
< 70% = kurang
Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan Belajar 2, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
3.31
Kegiatan Belajar 3
1. Fokus Pembelajaran
Berdasarkan konsep yang sudah ditemukan dan diangkat menjadi fokus
pembelajaran, maka dapat disusun fokus-fokus pembelajaran sebagai berikut:
a. Konsep yang berhubungan:
1) Unsur Seni Rupa, seperti; garis, bidang, tekstur dan sebagainya.
2) Prinsip-prinsip seni rupa sepert; kesatuan, keseimbangan, proporsi, ritme
dan sebagainya.
b. Kemampuan
1) Kemampuan motorik halus/kasar, perceptual, emosi, intelektual, daya
cipta, estetika dan sebagainya.
3.32
2. Tujuan Pembelajaran
Hasil dari suatu proses pembelajaran akan diperoleh dan tergambarkan
dalam tujuan yang akan dicapai. Tujuan ini dapat dibedakan atas tujuan langsung,
tujuan tidak langsung, dan tujuan pengiring. Tujuan tidak langsung dan tujuan
pengiring membuahkan perubahan kemampuan dalam berpikir logis, kreatif,
imajinantif dan sebagainya yangh tidak dapat diukur perubahannya dalam waktu
pembelajaran. Dalam model pembelajaran terkait, tujuan yang berdampak
langsung dirumuskan berdasarkan focus pembelajaran yang telah ditentukan.
Selanjutnya perhatikan tabel di bawah ini.
Fokus Pembelajaran Keterkaitan
Garis dan Tekstur Apresiasi terhadap unsur garis
Apresiasi terhadap unsur tekstur
Apresiasi lebur dengan pengetahuan tentang
prinsip seni (desain)
Keterampilan menata garis dan tekstur ke
dalam gambar ekspresi.
4. Alokasi Pembelajaran
Penentuan alokasi waktu disesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran
dan jumlah waktu nyang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Alokasi waktu merupakan kelipatan dari waktu pembelajaran yang biasa
dilaksanakan. Misalnya 4x2x40 menit. Artinya pembelajaran dengan model
terkait mungkin saja dilakukan dalam waktu empat minggu, dan setiap minggu
lamanya 80 menit. Selain itu dapat juga dilaksanakan sekaligus selama 4x2x40
menit atau 320 menit.
5. Metode Pembelajaran
Dalam uraian ini tidak akan disebutkan secara tegas tentang metode apa
yang akan digunakan, hanya kan digambarkan secara umum kondisi pembelajaran
3.35
6. Penilaian Pembelajaran
Rancangan penilaian pembelajaran terkait sebaiknya menilai dengan
menggunakan teknik penilaian proses dan produk. Penilaian proses artinya
penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian
ini berkaitan erat dengan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, bisa
bertahap; tahapan persiapan, inti materi, simpulan hasil pembelajaran. Sedangkan
penilaian produk adalah penilain terhadap hasil karya yang dibuat sebagai hasil
pembelajaran, dengan kriteria yang dirancang guru. Kriteria yang dibuat tentunya
harus mengkaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Model terkait mementingkan/mengutamakan dengan penilaian diri sendiri
(self assessment). Untuk kegiatan ini guru harus menyiapkan borang/formulir
isian yang dapat diisi oleh siswa. Dengan mengisi borang tersebut artinya siswa
sedang melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Borang harus dapat
menggambarkan proses bagaimana ia belajar, mengaitkan dengan apa yang
dipelajarinya, secara
3.37
Hubungan
Keluarga Kem ampuan
Anggota
Keluarga Cita-c ita
Keluarga Minat
Belajar Pergaulan
Kasih
Kerjasama Bermain Sayang
Saling
Menghargai
Prestasi
Aturan
dalam beragam bidang kajian atau bidang studi, sedangkan dalam model terpadu
tema ditentukan setelah mengkaji konsep, prinsip, sikap dan keterampilan yang
tumpang tindih dan terdapat dalam kurikulum.Selanjutnya ditentukan tema yang
dijadikan sebagai focus pembelajaran.
Karena pada prinsipnya rancangan model terpadu sama dengan terjala,
maka pada uraian ini tidak akan dijelaskan secara rinci. Bila Anda ingin
merancang model pembelajaran terpadu, silahkan lihat kembali rancangan
pembelajaran model terjala.
Keteram pilan
Konsep Diri
motorik halus dan Lingkungan
Pem ahaman Kem atangan Konsep diri
konsep ruang m otorik halus. Kepekaan Rasa
dan bentuk Eksplorasi
Eksplorasi Kepekaan Rasa
dan Indera.
Keteram pilan
Kem atangan Motorik halus
Keteram pilan m enulis angka. m otorik halus untuk kesiapan menulis
Keteram pilan berkonsentrasi. urutan Pengenalan garis sebagai Ketram
Mengenal konsep ruang - Eksplorasi pilan m enulis huruf.
bentuk dasar Pengolahan kepekaanrasa dan
indra m elalui kata dan kalimat.
Mengenal diri bagian-bagian
Tubuh manusia.
b) Model Terjala
1) Motivasi siswa cukup tinggi karena tema pembelajarna ditentukan
bersama antara guru dan siswa.
2) Kemudahan bagi siswa dalam melihat keterpaduan berbagai bidang
studi. Sesuai dengan kenyataan sehari-hari bahwa masalah/keadaan
keseharian tidak menunjukkan pemisahan atas bidang studi, tetapi
merupakan kesatuan.
3) Siwa memperoleh wawasan pengetahuan yang luas dan bermakna bagi
dirinya , karena tema dipilih sesuai dengtan perkembangan siswa, dan
diambil dari tema yang terjadi sehari-hari.
4) Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru tentang suatu konsep
secara komprehensif (mendapat pengetahuan di luar bidang kajian).
5) Memudahkan telaah kurikulum karena berangkat dari tewma yang telah
ditentukan, sehingga model ini memiliki paying yang jelas sebagai focus
pembelajaran.
c) Model Terpadu
3.40
2. Kelemahan
a) Model Terkait
1) Masih adanya keterpisahan bidang studi.
2) Tidak menunjukkan secara eksplisit keterpaduan dengan bidang studi
lain
3) Fokus pembelajran masih bersifat sempit, karena sekkedar memadukan
konsep atau gagasan yang terdapat dalam satu bidang studi.
b) Model Terjala
1) Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran
cukup panjang atau lama. Cara mengatasi masalah ini, guru harus
memiliki keterampilan mengkaji kurikulum untuk menentukan tema
yang sesuai kebutuhan siswa. Kerja tim diantara guru kelas atau guru
bidang studi sebagai salah satu upaya untuk mengetasi klelemahan di
atas.
2) Kegiatan menentukan atau memilih tema,merancang, melaksanakan
pembelajaran masih menyulitkan guru, karena model ini merupakan hal
baru bagi guru.
3) Guru sering terperangkap pada berbagai kegiatan belajar dari pada
pengembangan konsep.
3.41
LATIHAN
Untuk memantapkan wawasan dan keterampilan Anda dalam
mempersiapkan diri sebagai guru yang baik, buatlah Perencanaan Pembelajaran
Seni yang sistematis dengan model pembelajaran; terkait, terjala dan terpadu.
Rancangan dibuat dengan memperlihatkan kejelasan tentang:
o Tujuan pembelajaran.
o Langkah – langkah kegiatan pembelajaran.
o Pokok materi kajian.
o Konsep bagan kegiatan.
o Sarana/Media pendukung.
o Evaluasi kegiatan pembelajaran.
3.42
Selamat mencoba!
RANGKUMAN
Langkah awal yang perlu dilakukan oleh guru dalam merancang
pembelajaran terkait, mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan konsep atau
prosedur atau keterampilan, sikap dalam mata pelajaran. Dalam kurikulum
terdapat konsep, prinsip, keterampilan, sikap yang saling terkait. Bila keterkaitan
itu dijadikan sebagai fokus pembelajaran, maka materi pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi siswa, karena siswa memperoleh isi pembelajaran merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
Guru harus menyadari bahwa model pembelajaran terpadu memiliki
keunggulan dan kelemahan. Guru disarankan untuk merancang berbagai model
pembelajaran terpadu yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran terpadu
yang dirancang dengan pertimbangan kebutuhan siswa, akan terasa bahwa materi
pembelajaran lebih dirasakan manfaatnya bagi siswa saat sekarang dan untuk
masa depan siswa.
TES FORMATIF 3
Untuk mengukur kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini,
selanjutnya jawablah pertanyaan di bawah ini secara individual. Pilih salah satu
jawaban yang dianggap paling tepat, diantara alternatif jawaban yang disediakan,
dengan memberi tanda silang (X) pada nomor jawaban yang tersedia.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
10
arti tingkat penguasaan yang Anda dapai:
90 –100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 70% = cukup
< 70% = kurang
Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulai kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
3.46
Tes Formatif 3
1. B
2. A
3. D
4. A
5. C
6. D
3.47
7. A
8. A
9. B
10. D
3.48
DAFTAR PUSTAKA
Syukur, Sugeng Dkk., (2005), Peta Kompetensi Guru Seni (Seni Rupa, Seni Tari,
Seni Musik) Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Profesional, dan Sosial,
Bandung: Kerja Sama Direktorat Jenderal PMPTK Depdiknas dengan
Dengan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan
Indonesia.
Syafii, Dkk. (2006), Materi dan Pembelajaran Kertakes SD, Jakarta: Universitas
Terbuka.