Anda di halaman 1dari 49

3.

Bahan Belajar Mandiri

RENCANA PEMBELAJARAN
3
SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR
Oleh: Maman Tocharman

PENDAHULUAN
Salah satu fungsi sekolah dasar sebagai sarana sosialisasi bagi para
siswanya, juga sebagai tempat membina agar lulusannya memiliki kemampuan
yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan
lainnya untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan saat
ini dan masa mendatang. Sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan sekolah dasar
yang mencakup peningkatan motivasi siswa untuk untuk meneruskan belajar pada
jenjang yang lebih tinggi dan memperoleh dasar keterampilan, pengetahuan dan
teknologi yang bermanfaat bagi siswa, dan mengolah emosi siswa agar
memperoleh kematangan guna mewujudkan kesiapan belajar.
Sesuai dengan tujuan tersebut maka pengembangan program pendidikan
harus memperhatikan kebutuhan siswa secara individual atau kelompok dan
kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pendekatan belajar melalui materi
muatan lokal perlu dikembangkan selain muatan inti program. Proses
pembelajaran di sekolah dasar lebih menekankan pada penemuan fakta, gejala dan
konsep-konsep tertentu. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan induktif,
siswa belajar melalui pengalaman empirik. Dengan pembelajaran melalui cara
tersebut, pengamatan, interpretasi, perkiraan, eksperimen, serta penerapan kosep-
konsep yang terkait dengan kebutuhan dalam kehidupan siswa akan memotivasi
siswa untuk berbuat, mencarai dan menemukan.
3.2

Merupakan suatu harapan yang terwujud, bahwa kemampuan siswa dapat


dikembangkan secara optimal perlu dilatihkan berbagai model cara belajar. Cara
belajar induktif melatih siswa untuk menjadi manusia yang kreatif dan inovatif.
Sedangkan cara belajar deduktif melatih siswa menjadi logis dan kritis. Cara
belajar yang mengaktifkan siswa agar melatih kemandirian siswa dan mengetahui
hakekat belajar yang sebenarnya. Berpikir kritis dan kreatif dapat meningkatkan
berbagai kemampuan intelektual anak. Sikap kritis sangat dibutuhkan untuk
mencari kebenaran fakta, teori dan konsep berdasarkan pembuktian yang logis.
Selain itu berpikir kritis sangat diperlukan manusia untuk memecahkan berbagai
masalah dalam kehidupan. Hanya orang yang kritislah yang dapat segera dapat
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Guru dalam proses
pembelajaran harus dapat menciptakan iklim belajar yang menantang siswa untuk
berpikir kritis dan logis.
Merupakan harapan, pendidikan mencapai hasil yang optimal, untuk
kepentingan tersebut guru perlu menghayati perkembangan anak yang berkaitan
dengan kemampuan dasar. Kemampuan dasar tersebut meliputi: kemampuan fisik,
sensori-motorik, emosional, sosial, perseptual, intelektual dan kreativitas. Dengan
demikian dalam menentukan materi, metoda, media dan pendekatan pembelajaran
sangat perlu memperhatikan perkembangan kemampuan yang dimiliki siswa, agar
hasil belajar siswa yang optimal dapat tercapai.
Perlu diingat pula oleh para guru, bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
Artinya anak suka bermain, atau bermain merupakan kebutuahan bagi anak. Bila
anak diajak belajar melalui kebutuhannya dan sesuatu yang disukainya anak akan
menjadi senang belajar. Dengan modal kesenangan inilah, harapan pengajaran
yang optimal dapat diraih. Melalui bermain anak belajar memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta kemampuan lainnya. Bermain bersipat
menyenangkan sehingga segala sesuatu yang diperoleh melalui bermain akan
dirasakan menyenagkan dan sesuai dengan kebutuhan anak, serta membekas pada
diri anak sehingga hasil belajar tidak mudah dilupakan.
Mata pelajaran yang sesuai dengan pendekatan bermain ini diantaranya
melalui pembelajaran kerajinan tangan dan kesenian, yang dalam kurikulum
3.3

tahun 2006 disebut mata pelajaran seni dan budaya. Bukan berarti bahwa bahwa
pembelajaran dengan pendekatan bermain hanya cocok untuk mata pelajaran
kesenian saja, mata pelajaran lainpun sangat mungkin dapat disampaikan melalui
pendekatan bermain yang disukai anak. Bila guru dapat mengemas pembelajaran
di sekolah dasar dengan pendekatan bermain, niscaya pembelajaran di sekolah
dasar menjadi pembelajaran yang digandrungi para siswanya.
Proses pembelajaran pendidikan seni termasuk di dalamnya pendidikan
seni rupa harus lebih memperhatikan kepentingan/kebutuhan peserta didik.
Materi yang diajarkan harus dirasakan merupakan kebutuhan individu anak. Juga
harus diingat bahwa materi yang dikembangkan harus dapat mengembangkan
secara optimal potensi anak. Pernyataan di atas sebagai landasan yang
memperkuat sehingga pembelajaran di sekolah dasar menggunakan pendekatan
terpadu. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam kegiatan
pembelajaran yang lebih mengutamakan kebermaknaan materi pelajaran bagi
siswa..
Seperti yang dikemukakan Kamaril dalam Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan bahwa: “Dalam Pembelajaran terpadu digunakan tema atau topik
tertentu sebagai pusat minat siswa. Pusat minat ini merupakan pengikat
keterpaduan untuk membentuk suatu konsep yang bermakna dan relevan dengan
konsep yang ditentukan” (Bredekamp dalam Kamaril, 1999: 1.43).
Pada bahan Belajar Mandiri 3 Anda akan mempelajari Rencana
Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar. Materi tersebut dibagi menjadi tiga
mata pelajaran, yaitu: 1) Konsep Rencana Model Pembelajaran Terpadu, 2)
Rancangan Model Pembelajaran Terpadu, 3) Implementasi Rancangan Model
Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar.
Setelah Anda mempelajari Bahan Belajar Mandiri ini, diharapkan Anda
dapat:
1. Menjelaskan konsep pembelajaran terpadu
2. Mengemukakan alas an dasar pelaksanaan konsep pembelajaran terpadu di
sekolah dasar
3. Membedakan konsep pembelajaran terpadu (terkait, terjala dan terpadu penuh)
3.4

4. Menguraikan tahapan proses rancangan pembuatan model pembelajaran


terpadu (terkait, terjala, dan terpadu penuh)
5. Menguraikan perbedaan keunggulan dan kelemaha model pembelajaran
terpadu (terkait, terjala dan terpadu penuh)
3.5

Kegiatan Belajar 1

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN SENI


TERPADU
Topik/tema dapat dijadikan sebagai dasar pusat minat anak, sehingga topik
menjadi motivasi dalam pembelajaran. Untuk memilih atau menentukan topik ini,
harus dipertimbangkan bersumber dari masalah yang dekat dengan dunia siswa
dan menarik baginya, atau bersumber dari kegiatan sehari-hari siswa.
Pembelajaran terpadu dimaksudkan untuk menciptakan pembelajaran yang
bermakna bagi siswa. Bermakna artinya berguna bagi siswa baik untuk masa
sekarang atau dimasa yang akan datang. Untuk apa sekarang siswa belajar seni.
Jawabannya bahwa siswa dengan belajar seni menjadi gembira, suka cita, tidak
murung, merupakan pelajaran yang disenangi, karena pembelajaran seni nyak
memberi kebebasan. Bila jawabannya, kebalikan dari pernyataan di atas, maka
guru harus mencari penyebabnya. Apakah penyebabnya datang dari siswa sendiri
atau justru datang dari guru. Selanjutnya guru harus memperbaikinya sehingga
pembelajaran seni menjadi menyenangkan.

A. Pembelajaran Terpadu sebagai Pilihan Pembelajaran Seni Rupa


Seni rupa, seni musik, seni tari dan seni drama/teater, merupakan sub
bidang studi yang terpadu dalam Kesenian. Karakter bidang kesenian memiliki
persamaan secara umum, seperti dalam bidang kesenian adanya kegiatan
penciptaan, apresiasi, kreativitas. Karena adanya persamaan matra substansial
inilah sehingga sub bidang studi ini terpadu. Setiap jenis seni memiliki kesamaan
tujuan dan matra substansial yang sama, ialah mengolah kesadaran estetis melalui
kegiatan apresiasi atau kegiatan berolah seni. Pendidikan seni memotivasi untuk
berlatih, kreativitas dalam berkarya, yang mungkin sulit/tidak dijumpai dalam
bidang studi lain. Kebebasan berekspresi kreatif sangat mungkin muncul tanpa
ada ketentuan yang mengikat. Itulah yang menyebabkan pembelajaran seni
disenangi siswa.
3.6

Tujuan pendekatan terpadu dalam pembelajaran seni adalah mewujudkan


kebermaknaan aktivitas seni bagi anak. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
o Matra-matra substansial seni sebagai sebagai pengikat dalam pendidikan yang
berkaitan dengan kurikulum.
o Pengembangan berbagai konsep seni yang berkaitan dengan matra-matra
substansial seni sebaiknya dilakukan secara terpadu. Khususnya bagi jenjang
sekolah dasar matra apresiasi, kreativitas, dan keterampilan lebih
diutamakan, kemudian pengetahuan.
o Jangan memaksa memadukan seluruh bidang studi dalam mengembangkan
suatu konsep, yang penting pembelajaran bermakna bagi siswa.
o Jangan memaksa memaksakan memadukan seluruh matra substansial seni
dalam mengembangkan suatu konsep, yang penting pembelajaran bermakna
bagi siswa, dan sesuai dengan kurikulum (Kamaril, 1999).
Konsep tersebut di atas sesuai dengan pembelajaran seni rupa. Dalam
pembelajaran seni rupa selalu adanya kegiatan berkarya, mencipta, meniru,
berekspresi, merupakan kegiatan yang selalu terjadi dalam proses pembelajaran.
Kreativitas terbina dan terbiasa dilakukan dalam proses pembelajaran yang
memberi kebebasan berekspresi, karena guru yang mengajar seni rupa tidak
menginginkan bahwa karya siswa selalu harus sama dengan karya gurunya.
Belajar mengapresiasi; menghargai karya sendiri atau orang lain, mempelajari
karya merupakan dasar dalam pembelajaran seni rupa.
Matra substansial karya seni rupa seperti unsur karya, prinsip,
pengelompokkan karya seni rupa dapat dijadikan sebagai konsep esensial dalam
pendidikan seni rupa yang terpadu. Matra substansial dapat dijadikan sebagai
konsep yang memadukan pembelajaran, selain konsep tema yang menarik, atau
kejadian penting yang terjadi di lingkungan anak. Kesimpulannya bahwa
pembelajaran seni rupa dapat disampaikan dengan pendekatan terpadu atas dasar
matra substansial seni rupa, atau terpadu dengan bidang studi lain yang memiliki
matra substansial yang sama, juga dapat disampaikan dengan kata lain bahwa
3.7

pendidikan seni rupa dapat disampaikan melalui pendekatan terkait, erjala, dan
terpadu.
Dalam menyampaikan materi pelajaran di sekolah guru memiliki otonomi
penuh. Artinya guru dapat dengan bebas menentunkan kebijakan sendiri. Guru
dapat dengan leluasa menentukan pendekatan, metode, media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Namun demikian tidak bisa semena-mena
memberikan materi, materi yang akan diberikanan harus disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku. Dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku, guru
masih memiliki peluang untuk mengembangkan kurikulum. Guru
mengembangkan kurikulum disesuaikan dengan berbagai pertimbangan. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan materi pelajaran antara lain:
1. Siswa
Menentukan materi disesuaikan dengan keadaan siswa, mempertimbangkan,
jenjang pendidikan orang tua, usia jenjang kelas, lingkungan social, keadaan
ekonomi siswa. Tingkat kesulitan pekerjaan harus disesuaikan dengan
kemampuan siswa, berkaitan juga dengan keselamatan kerja. Guru harus cermat
dalam menentukan alat yang akan digunakan oleh anak, alat yang berbahaya
seperti pisau,cutter, jarum, gunting, bila itu digunakan dalam kegiatan
pembelajaran harus digunakan secara tepat penuh perhatian san kecermatan dalam
pengawasan dari guru. Dihadapan seorang guru siswa harus diberi perlakuan sama
tidak dibedakan, karena pandai, karena anak orang kaya, karena anak pejabat dan
sebagainya. Siswa harus mendapat pelayanan yang sama dari guru baik dalam
kepentingan akademik atau kepentingan lainnya.
2. Guru
Guru memiliki kemampuan yang optimal tentang materi yang diajarkan.
Bila kemampuan optimal belum dimiliki guru harus mencari solusinya dengan
cara memahirkan dirinya, mungkin belajar sendiri, atau belajar melalui jalur
formal, sebelum melakukan pembelajaran. Tidak mungkin guru mengajar dengan
hasil baik kalau kemampuan yang dimiliki tentang materi yang akan diajarkan
kurang dikuasai.
3.8

Guru sekolah dasar bukan guru bidang studi atau sekaligus bukan guru
seni. Namun, guru sekolah dasar adalah guru borongan yang mengajar berbagai
mata pelajaran. Dengan demikian, guru sekolah dasar pada saat mengajar salah
satu mata pelajaran yang disampaikan, menjadi guru bidang studi yang
disampaikannya. Alhasil guru sekolah dasar dalam batas-batas tertentu harus
memahami kompetensi apa yang paling esensial yang harus diketahui, dipahami,
dan diaplikasikan dalam proses pembelajaran bidang studi tertentu. Karakteristik
mata pelajaran akan memiliki dampak yang berbeda terhadap kegiatan belajar,
metoda, pendekatan, media, evaluasi.
Secara khusus, guru seni perlu memiliki kompetensi pedagogik.
Pedagogik. Sugeng Syukur, Dkk (2005) menjelaskan bahwa: Standar Kompetensi
Pedagogik Guru Seni adalah memiliki kemampuan mengelola peserta didik yang
meliputi: pengetahuan dan pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran peserta didik, evaluasi hasil belajar,
penelitian kelas, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Kemampuan pengetahuan guru tentang penyusunan rencana pembelajaran
meliputi, konsep dasar dan pengertian kurikulum, isi dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, konsep dasar dan pengertian perencanaan
pembelajaran, dimensi-dimensi perencanaan pembelajaran, manfaat perencanaan
pembelajaran, desain pembelajaran, hakikat silabus, dan komponen-komponen
silabus.
3. Lingkungan
Guru harus mentukan materi pelajaran disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah. Misalnya, menentukan bahan untuk berkarya harus memilih
yang mudah diperoleh ditempat sekolah berada. Lingkungan sekolah dapat
dibedakan atas dasar; desa, kota, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
pantai, dan sebagainya
4. Fasilitas
Guru menentukan materi pelajaran disesuaikan dengan fasilitas yang
dimiliki sekolah. Fasilitas yang ada sangat berkaitan dengan kreativitas guru
3.9

untuk memanfaatkannya. Guru dalam pembelajaran harus pandai menggunakan


media dengan mengandalkan fasilitas yang ada di sekolah.
Selanjutnya dalam modul ini akan disajikan model pembelajaran terpadu,
dengan pertimbangan bahwa model ini cocok digunakan untuk menyampaikan
materi pendidikan seni rupa di jenjang sekolah dasar.

B. Konsep Model Pembelajaran Terpadu.


Tujuan pembelajaran Seni rupa dengan model pembelajaran terpadu
dengan maksud agar potensi anak berkembang secara optimal, maka untuk
penyajiannya perlu berorientasi pada kebutuhan hidup anak secara individual dan
materi pelajaran terasa bermakna bagi kehidupan anak. Siswa SD memiliki
karakteristik melihat dunia secara holistik, memiliki minat, kemampuan dan cara
belajar yang spesifik, oleh karena itu pembelajaran pendidikan seni di sekolah
dasar dipandang tepat bila menggunakan model pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu penyelenggaraan dari pendidikan
terpadu. Dalam pembelajaran terpadu digunakan tema atau topik tertentu
sebagai pusat minat siswa. Pusat minat ini merupakan pengikat keterpaduan
untuk membentuk suatu konsep yang bermakna dan relevan dengan topik
yang ditentukan (Bredekamp, dalam Kamaril, 1999: 1.43).

Pusat minat, tema adalah sebagai inti kajian dalam menentukan topik-
topik materi pembelajaran. Dalam menentukan topik kajian sebaiknya guru
mengajak siswa untuk mencari topik dari konsep esensial maupun masalah yang
terjadi dalam kehidupan sehari hari.
Bagaimana model terpadu dalam pembelajaran seni rupa? Selanjutnya
dalam modul ini akan diuaraikan berbagai model pembelajaran terpadu, adalah
sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Terkait.
Model pembelajaran terkait merupakan model pembelajaran terpadu yang
paling sederhana, dikatakan demikian karena hanya menekankan hubungan matra
substansial yang ada dalam suatu bidang studi. Dalam pelaksanaan model
pembelajaran seni rupa dapat menghubungkan seluruh matra substansian yang ada
3.10

atau sebagian. Jenis model pembelajaran terkait dalam seni rupa dan kerajinan
tangan atau seni musik, seni tari/gerak dapat dilaksanakan dalam dua model:
a) Model Pembelajaran Kesenian Terpadu berdasarkan sebagian matra
substansial.
b) Model Pembelajaran Kesenian Terpadu berdasarkan seluruh matra substansial
seni.
Yang dimaksud dengan model pembelajaran seni rupa terkait ini adalah
upaya untuk memadukan berbagai materi atau sub materi yang terdapat dalam
pendidikan seni rupa. Untuk Lebih jelasnya dapat diamati dan dipelajari dalam
diagram di bawah ini:

Unsur-unsur Seni:
Garis & Tekstur
(Apresiasi lebur dengan
Pengetahuan)

Prinsip Seni (desain)


(Apresiasi lebur dengan
keterampilan)

Menggambar Ekspresif
Keterampilan Kreativitas

Konsep model pembelajaran seni rupa terkait


Sumber: (Kamaril: 1999: 6.36)

Pokok bahasan Pendidikan Seni Rupa diantaranya: unsur seni, prinsip seni
dan berolah seni, selain pokok bahasan yang lainnya. Dalam suatu penyajian
pembelajaran seni rupa dengan menggunakan model pembelajaran terkait, maka
ketiga pokok bahasan tersebut di atas disampaikan sekaligus dalam satu
3.11

penyajian, dengan maksud agar terasa oleh peserta didik tentang makna dari
pendidikan seni rupa. Dalam penyampaian pembelajaran harus dibuat agar terasa
keterkaitan antara setiap sub pokok bahasan , atau dengan kata lain fokus , topik,
merupakan sebagai pusat kendali dalam pembelajaran.

2. Model Pembelajaran Terpadu dalam Rumpun Pendidikan Seni (Terjala)


Bila dikatakan bahwa pendidikan seni merupakan sebuah rumpun, maka
seni rupa, seni tari musik dan drama adalah cabang atau rantingnya. Model
pembelajaran Terpadu ini menekankan pada hubungan antara dua atau lebih mata
pelajaran melalui tema atau topik (Fogiarty, dalam Kamaril, 1999: 6.17)
Pelaksanakan pembelajaran model terjala dapat dilaksanakan secara terpadu,
dengan memadukan seluruh atau sebagian dari bidang studi yang ada dalam satu
rumpun. Sebagai contoh memadukan pelajaran seni rupa dan seni musik, atau
memadukan seni rupa, seni musik, seni tari dan seni drama, dengan mendukung
satu topik/tema/inti kajian yang sama. Topik kajian harus dipilih yang erat
kaitannya dengan bidang studi yang mendukung. Tema atau konsep dalam model
terjala ini merupakan fokus konsep yang dikembangkan dari berbagai sudut
pandang konsep, prinsip, atau ketrampilan dari berbagai bidang studi yang
dipadukan.
Dengan demikian Model Pembelajaran Terjala terpadu antar bidang seni
(seni rupa dengan seni musik atau seni rupa dengan seni tari, atau seni musik
dengan seni tari), sehingga dapat memunculkan dua model keterpaduan, ialah:
a) Model Pembelajaran Kesenian Terpadu berdasarkan sebagian bidang seni.
b) Model Pembelajaran Kesenian Terpadu berdasarkan seluruh bidang seni.
Selain itu pemilihan tema harus disesuaikan dengan mempertimbangkan
usia, jenjang sekolah, serta kegiatan atau kejadian yang menarik bagi siswa.
Pendekatan belajar yang didukung atau diawali dari tema ini dikenal dengan
sebutan pendekatan tematik.
Untuk memberi gambaran yang jelas tentang model pembelajaran terjala,
sebagai contoh kita menetapkan satu topik kajian misalnya “Kriya Bambu”.
Bertitik tolak dari tema/ topik tersebut dipikirkan kaitannya dengan bidang studi
3.12

musik, tari, seni rupa dan kerajinan. Bidang studi seni musik mempelajari jenis
alat musik yang terbuat dari bamboo dan cara memainkannya. Bidang studi seni
tari misalnya latihan menari dengan menggunakan perlengkapan bambu. Bidang
studi seni rupa, mengajak siswa untuk mempelajari karya seni yang terbuat dari
bambu. Sedangkan dari bidang studi kerajinan tangan, misalnya dengan mengajak
siswa untuk mempelajari alat kebutuhan hidup yang terbuat dari bambu.
Seandainya memungkinkan siswa diajak untuk membuat karya dengan cara
meniru dan mengembangkannya, dengan membuat karya baru yang terbuat dari
bambu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar bagan di bawah ini.

Seni Musik Seni Tari

Seni Rupa

Model Pembelajaran Terjala Intra/Antar Bidang Seni


3.13

Seni Rupa
Bam bu sebagai objek
atau m edia berkarya Membuat kria
dengan bambu

Seni tradisi
(Bambu)

Seni Tari Seni Musik


Tarian dengan Alat musik bambu
perlengkapan bambu

Keterjalaan Intra/Antar Bidang Seni


(Alternatif 1)
3.14

Seni Rupa Seni Musik


Alam sebagai objek / Suara alam sebagai
Sumber gagasan ide berkarya musik

Keselarasan
Alam

Seni Tari
Gerak alam (flora/fauna)
sebagai ide berkarya

Keterjalaan Intra/Antar Bidang Seni


(Alternatif 2)

2. Model Pembelajaran Terpadu Penuh (integreted)


Model Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran Seni, keterpaduan
dapat terjadi inter bidang seni dengan bidang studi lain yang ada di sekolah dasar.
Ada dua model pembelajaran terpadu:
a. Model Pembelajaran Terpadu Seni sebagai Pangkal Pembelajaran.
Keterpaduan dapat terjadi antar bidang seni, tetapi dapat juga terjadi
dengan bidang studi lain di luar bidang studi seni, seperti keterpaduan terjadi
antara bidang studi seni dengan bidang studi IPA, Matematika, IPS, Bahasa,
Agama dan yang lainnya. Dalam pembelajaran terpadu bidang studi seni sebagai
3.15

pangkal pembelajaran, maka konsep-konsep esensial seni yang akan disampaikan


sedangkan bidang studi lain dimanfaatkan untuk mendukung bidang seni.
b. Model Pembelajaran Terpadu Seni sebagai Pendukung Pembelajaran.
Apabila pendidikan seni berfungsi sebagai pendukung, maka konsep-
konsep esensial mata pelajaran lain yang akan disampaikan, didukung oleh bidang
studi seni. Atau dengan kata lain, konsep-konsep bidang seni mendukung konsep-
konsep bidang studi yang lain.
Bila kedudukan bidang seni sebagai pangkal pembelajaran maka pendidikan
seni dapat bersifat utuh yang meliputi nseluruh bidangh seni, sedangkan bila seni
sebagai pendukung pembelajaran terpadu, maka pendidikan seni itu bisa bersifat
utuh, sebagian, atau terpisah, tergantung kebutuhan konsep yang didukung.
Agar keterpaduan antara bidang pendidikan seni dengan mata pelajaran lain dapat
terwujud secara substansial maka perlu memperhatikan:
a) Berbagai matra optimal seni berikut aspek-aspeknya.
b) Berbagai peran seni yang meliputi seni sebagai media ekspresi, komunikasi,
bermain, pengembangan bakat, dan media pendidikan.
c) Berbagai jenis seni serta karakteristiknya.
3.16

BAHASA
Berc eritera tentang sunam i.
Mewnulis karya sastra prosa/
puisi tentang kejadian alam
“sunam i”.

MATEMATIKA:
Mendata korban Sunam i.
Manusia
Alam
Bangunan
Binatang
(Membuat Grafik
korban benc ana)

Keterjalaan Inter Bidang Studi


Alternatif 1
3.17

SENI RUPA
IPS
Apresiasi emosi tentang
Keterkaitan hidup
kasih sayang yang
diekspresikan melalui: antara manusia
Unsur garis warna dan dan lingkungan
tektur di atas kertas.
Membuat karya-karya
kreatif (kolase dengan
bahan bekas sebagai
cerm in kasih sayang pada PPKN
lingkungan hidup di sekitar
Kasih sayang
siswa.
sesama tem an,
guru, keluarga,
dan lain-lain.
Perwujudan dari
Kasih *
Panc asila.
IPA
Menjaga kelestarian
sayang Perbedaan
perasaan benci
alam dengan mem- dan kasih sayang.
pelajari karakteristik dan
mendayagunakan
seefektif dan seefisien
mungkin.
1. Sifat air, angin, tanah,
hutan dan lain-lain. SENI MUSIK
2. Keguanan dan Menyanyikan dan m engarang
pelestariannya. lagu (m emodifikasi yang bertemakan,
menjaga, menc intai lingkungan

BAHASA
Mengum pulkan gambar-gam bar tentang bencana alam.
Membuat c eritera tentang tanggapan bencana alam
tersebut yang meliputi; kepedihan, kesakitan, ketakutan,
dan lain sebagainya.
Membuat karangan bagaimana menolong saudara-
saudara sebangsa sebagai wujud kasih sayang.

Keterjalaan Inter Bidang Studi


Alternatif 2
(Sumber: Kamaril, 1999: 6.21)
3.18

LATIHAN
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari,
silahkan Anda mengerjakan latihan ini

1. Apa yang dimaksud model pembelajaran seni terpadu di sekolah dasar?


2. Apa yang melandasi penerapan model seni terpadu?
3. Uraikan perbedaan konsep model pembelajaran terpadu (terkait, terjala, dan
terpadu penuh)
4. Berikan contoh penerapan konsep model pembelajaran terpadu (terkait,
terjala, dan terpadu penuh)

RANGKUMAN
Mata pelajaran seni rupa, seni tari, seni musik memiliki kesamaan matra
substansilan sehingga sub bidang studi ini terpadu. Atas dasark kesamaan tersebut
maka rencana model pmbelajaran terpadu bias dilakukan dengan model terkait.
Peta konsep disusun berdasarkan model pembelajaran terpadu yang akan
dirancang. Model terkait disusun dalam bentuk peta konsep bidang kajian atau
mata pelajaran. Telaah kurikulum menghasilkan peta konsep dalam pembelajaran
terpadu. Peta konsep agar menghasilkan pembelajaran yang optimal perlu
dirancang atau disusun bersama, oleh tim guru yang terdiri dari guru kelas atau
guru bidang studi. Konsep pemetaan akan dipengaruhi oleh karakteristik siswa,
yang meliputi; kemampuan, fisik, intelektual, emosional, sosial, keterampilan,
kreativitas, kepekaan estetis dan sebagainya.
Aspek tema/topik sebagi minat siswa merupakan pangkal keterpaduan
dalam mata pelajaran seni rupa, mata pelajaran yang serumun maupun dengan
mata pelajaran lain. Keterpaduan dalam satu mata pelajaran merupakan model
pembelajaran terkait, keterpaduan dengan mata pelajaran serumpun dengan
menggunakan tematik/focus kajian merupakan model terjala dari dua tau ebih
mata pelajaran, dan keterpaduan dengan mata pelajaran lainnya berdasarkan tema
atau focus yang diangkat dari adanya tumpang tindih; konsep,prinsip,
keterampilan dan sikap dalam kurikulum dari berbagai mata pelajaran yang
berbeda merupakan model pembelajaran terpadu penuh.

TES FORMATIF 1
3.19

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih a, b, c, atau


d pada jawaban yang paling benar.
1. Mata pelajaran seni rupa, tari, dan musik memiliki persamaan matra
substansial sehingga sub bidang studi ini terpadu. Persamaan yang dimaksud
adalah ….
a. penciptaan, apresiasi, kreativitas
b. gagasan, apresiasi, kreativitas
c. penciptaan , apresiasi, gagasan
d. penciptaan, apresiasi, penilaian
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan terpadu dalam pembelajaran
seni adalah adalah…, kecuali:
a. Matra-matra substansial seni sebagai sebagai pengikat dalam pendidikan
yang berkaitan dengan kurikulum.
b. Jangan memaksa memadukan seluruh bidang studi dalam
mengembangkan suatu konsep, yang penting pembelajaran bermakna bagi
siswa.
c. Jangan memaksa memaksakan memadukan seluruh matra substansial seni
dalam mengembangkan suatu konsep, yang penting pembelajaran
bermakna bagi siswa, dan sesuai dengan kurikulum.
d. Pengembangan berbagai konsep seni berkaitan dengan matra
substansial seni dapat disusun secara terpisah.
3. Model pembelajaran …. merupakan model pembelajaran terpadu yang
menekankan hubungan matra substansial yang ada dalam satu bidang studi.
a. terkait
b. terjala
c. terpadu
d. terhubung
4. Penerapan model pembelajaran terjala dapat dilakukan antara seni rupa, seni
tari, seni musik dan seni drama dalam mendukung…yang sama.
a. tujuan
b. tema
3.20

c. materi
d. konsep
5. Seorang guru melakukan bimbingan terhadap siswa dalam menampilkan
pagelaran seni “Lutung Kasarung” di dalam kelas. Guru membagi siswa
menjadi tiga kelompok, ada siswa yang menari, siswa yang membuat kostum
tari, dan siswa lainnya mengaransir musik pengiring tari. Model pembelajaran
yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan penerapan konsep model
pembelajaran…
a. terkait
b. terjala
c. terpadu
d. terhubung
6. Peristiwa “gempa bumi” dapat menjadi tema pembelajaran di sekolah dasar.
Peristiwa itu dapat dikaji dari IPA, Bahasa, Seni Rupa, dan Matematika.
Model pembelajaran tersebut merupakan model ….
a. terkait
b. terjala
c. terpadu
d. terhubung
7. Pilih pernyataan di bawah ini yang mendukung konsep pembelajaran terpadu.
a. Pembelajaran terpadu lebih mengutamakan pada tercapainya matra
substansial dari bidang kajian.
b. Mengutamakan kerja sama siswa dalam proses belajar, sehingga terjalin
hubungan yang baik antar siswa.
c. Mengutamakan materi pembelajaran yang tersusun secara sitematis
berdasarkan mata pelajaran.
d. Hasil belajar diharapkan mengutamakan kebermaknaan yang secara
langsung dirasakan siswa.
8. Pendekatan tematik dalam pembelajaran di sekolah dasar ditentukan atas dasar
pertimbangan…, kecuali:
a. Menarik bagi siswa.
3.21

b. Ditetapkan atas dasar pertimbangan guru.


c. Bersumber dari kegiatan sehari-hari.
d. Bertema yang memupuk Nasionalisme.
9. Materi pembelajaran harus mengacu pada kebutuhan peserta didik.
Pernyataan yang sesuai dengan pernyataan ini adalah:
a. Sesuai dengan kepentingan perkembangan peserta didik.
b. Pembelajaran tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
c. Tidak mungkin dilaksanakan karena anak memiliki kebutuhan yang
berbeda.
d. Karena mementingkan kepentingan anak tujuan pembelajaran tidak jelas.

10. Tema dalam pembelajaran terpadu menurut Bredekamp dengan alasan:


a. Tema/topik yang menentukan tujuan pembelajaran
b. Tema/topik untuk mengarahkan kegiatan belajar
c. Tema/topik sebagai pusat minat bagi siswa.
d. Tema/topik menunjang kurikulum.

Cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang tersedia dia akhir BBM 3
ini, kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1
ini.

Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
10
arti tingkat penguasaan yang Anda dapai:
90 –100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 70% = cukup
< 70% = kurang
3.22

Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulai kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
3.23

Bahan Belajar 2

RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN


TERPADU

A. Rancangan Pembelajaran Model Terkait


Dalam Kegiatan Belajar 2 ini selanjutnya akan dijelaskan langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran terpadu. Guru sebelum merancang
pembelajaran harus mempelajari materi pembelajaran yang tersirat dalam GBPP,
sesuai dengan jenjang kelas yang akan dihadapi. Berdasarkan materi kajian yang
terdapat dalam GBPP, kemudian mencari hubungan konsep-konsep yang
berhubungan. Selanjutnya, harus dirancang kapan keterkaitan antara konsep itu
terjadi, sehingga siswa merasakan bahwa konsep-konsep itu memiliki hubungan
yang tidak bisa dipisahkan.
a) Merumuskan Tujuan
 Tujuan Umum
 Tujuan Khusus
b) Menetukan Fokus Pembelajaran
c) Menetukan Materi Pembelajaran
d) Merancang Kegiatan Belajar
e) Menentukan Alokasi Waktu
f) Menentukan Metode
g) Merancang Strategi Pembelajaran
h) Memilih Media
i) Menyusun Teknik Penilaian
Dalam menyusun teknik penilaian yang diterapkan sebaiknya dirancang
penilaian yang dapat mengukur proses dan pruduk belajar. Dalam pembelajran
terkait mementingkan “penilaian diri” yang dilakukan siswa terhadap
kemampuan yang dimilikinya. Penilaian seperti ini disebut “self assessment”.
3.24

Bentuk penilaian dapat dibuat dengan bentuk borang/format isian yang sudah
dipersiapkan guru.
Dengan penilaian model ini dapat memberi gambaran proses, bagaimana
siswa belajar dan berfikir, sekaligus siswa mampu mengaitkan antara apa
yang dipelajari dengan kemajuan belajar, dan kemampuan menilai diri sendiri.

B. Rencana Pembelajaran Model Terjala


Langkah-langkah pembelajaran Model Terjala ini terdiri dari:
1. Menentukan Tema
Pada pembelajarn model terjala tema utama dipilih atau ditentukan oleh
guru, kemudian dikembangkan menjadi sub-sub tema yang dirumuskan bersama
antara guru dan siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan model terjala disebut juga sebagai
pendekatan “inter” dan “intra” kurikulum, ialah dengan memadukan beragam
bidang studi dalam kelompok seni atau lintas bidang disiplin ilmu yang lain.
Tema berfungsi sebagai sebuah ikatan yang menyetukan bidang studi yang
dipadukan. Tema diharapkan dapat mengembangkan kemampuan untuk bekerja
mandiri, pengetahuan dan keterampilan akan sesuatu hal. Guru diharapkan dapat
memilih tema yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Tema diharapkan memotivasi
siswa untuk mepelajari kajian secara mendalam. Tema dapat dijadikan fokos
pembelajaran selama satu minggu, satu catur-wulan atau semester, atau lebih.

2. Menentukan Lingkup Konsep


Dalam uraian ini akan digambarakan seandainya guru sudah menentukan
tema “Aku dan Teman”, maka dirancang “lingkup konsep” yang berkaitan
dengan tema tersebut:
o Menciptakan lingkungan suasana yang hangat dan mendukung proses belajar.
o Memperkuat respek antar siswa dan kerja sama denga teman.
o Menilai dan meningkatkan kesadaran akan perbedaan individu siswa
(Kamaril,1999: 6.46).
3.25

Dalam pembelajaran model terjala lebih menekankan pada kegiatan kerja


kelompok dan kooperatif. Strategi harus mendukung btopik/tema dan didukung
oleh sumber belajar yang lengkap, seprti: buku, video, kaset, dan sumber lainnya.
Agar tema/topik ini berkaitan dengan bidang seni dapat dipandu dengan membuat
pertanyaan kunci yang bersifat umum.

3. Membuat Pertanyaan Kunci


Pertanyaan kunci sebaiknya merupakan pertanyaan umum, yang diawali
dengan kata; mengapa/bagaimana. Dengan tema umum yanga sudah ada
kemudian disusun pertanyaan kunci sebagai berikut:
o Mengapa saya disenangi teman lain?
o Bagaimana saya mengenakan baju yang rapih?
o Bagaimana agar kelas kita selalu rapih, bersih dan menyenangkan?
o Mengapa saya perlu berteman?
Pertanyaan tersebut mengarahkan kepada tujuan pembelajaran yang
mencakup; pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Pertanyaan pertama,
meningkatkan kesadaran individu dalam lingkungannya. Pertanyaan kedua,
meningkatkan kesadaran kepada siswa tentang kerapihan diri. Pertanyaan ketiga,
meningkatkan kesadaran siswa akan kebersihan diri dan lingkungannya.
Sedangkan pertanyaan keempat, Membantu siswa untuk menyadari bahwa orang
lain memiliki kemampuan berbeda dari dirinya.

4. Mencarikan Sumber Belajar


Sumber belajar menjadi amat penting agar materi pembelajarn tercapai
secara optimal. Sumber belajar antara lain:
o Buku, poster, bagan, kaset, CD, termasuk didalamnya kurikulum yang
berlaku.
o Mengajak siswa untuk menulis, mencatat, menggambar, dan berbagai
kegiatan lainnya.
o Mengumpulkan donumentasi pribadi.
o Membuat buku harian, mencakup merancang judul, desain dan isi buku.
3.26

5. Pengembangan Tema
Kegiatan ini dilakukan bersama guru dan siswa melalui pertanyaan yang
lebih specifik dari pertanyaan kunci. Bentuk Pertanyaan dianjurkan dengan
diawali kata; siapa, apa, bilamana, dimana dan sebagainya. Sebagai contoh kita
akan mengembangkan pertanyaan kunci: Mengapa saya disenangi teman lain?
Maka pertanyaan pengembang dapat disusun sebagai berikut.
o Siapa saya?
o Kapan saya lahir?
o Apa jenis kelamin saya?
o Apakah saya suka berteman?
o Apa saya selalu berpakaian rapih?
o Apa saya selalu menyapa teman?
o Siapa teman yang paling saya sukai?
o Siapa teman yang paling tidak disukai?

C. Rancangan Pembelajaran Model Terpadu


Dalam konsep ini akan disajikan contoh pembelajaran terpadu dari empat
mata pelajaran yang berbeda disiplin ilmunya. Terjadinya keterpaduan karena
adanya konsep, prinsip, keterampilan yang tumpang tindih antara ke-empat bidang
studi. (Fogarty dalam Kamaril, 1999). Model pembelajaran terpadu berbeda
dengan model pembelajaran terjala, dimana model terjala diawali dari tema yang
memayungi isi pokok pembelajaran, sedangkan model terpadu diawali dengan
menjaring ketumpangtindihan antara bidang kajian dalam suatu kurikulum.
Kemudian konsep yang tumpang tindih yang ditemukan dijadikan konsep dan
fukus pembelajaran. Dengan demikian langkah awal menyusun rencana
pembelajaran model terpadu ini adalah diawali dengan mengkaji kurikulum ke-
empat bidang studi, kemudian mencari untuk menemukan konsep, prinsip atau
keterampilan yang tumpang tindih.
Langkah–langkah merencanakan pembelajaran model terpadu dapat dilihat
lebih jelas seperti contoh di bawah ini:
3.27

o Mengkaji kurikulum dari bidang studi yang berbeda, misalnya; seni rupa,
matematika, Bahasa Indonesia, dan Agama.
o Mencari konsep, keterampilan, sikap, dan kemampuan tertentu yang tumpang
tindih.
o Konsep yang tumpang tindih dijadikan fokus pembelajaran, yaitu konsep diri,
dan lingkungan, kematangan motorik halus, eksplorasi, kepekaan rasa dan
indra.
o Selanjutnya fokus pembelajran ini dikembangkan menjadi unit-unit yang
ditinjau dari keempat bidang studi tersebut di atas.
o Unit-unit tersebut kemudian dijabarkan menjadi topik-topik kegiatan.
Langkah persiapan untuk melaksanakan model ini membutuhkan waktu
yang lama dan memerlukan keterampilan yang khusus. Model pembelajaran ini
hanya akan terlaksana dengan baik bila adanya kerja sama tim kerja yang
memiliki keterampilan yang khusus, motivasi kerja yang tinggi, berpikir inovatif,
dan kreatif. Suatu model dapat dirancang dapat dirancang, dilaksanakan,
dievaluasi optimal bila didukung oleh hal tersebut di atas.

LATIHAN
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari,
silahkan Anda mengerjakan latihan ini
1. Uraikan langkah-langkah masing-masing rancangan proses model
pembelajaran terpadu (terkait, terjala dan terpadu penuh)
2. Jelaskan perbedaan langkah-langkah rencana pembelajaran terpadu (terkait,
terjala dan terpadu penuh)
3.

RANGKUMAN
Tahapan rencana model pembelajaran terkait, terjala dan terpadu penuh
memiliki perbedaan. Pada model pembelajaran terkait langkah penyusunannya
diawali dengan tujuan, pada model terjala diawali dengan tema, sedangkan mdel
3.28

pembelajaran terpadu diawali dengan adanya tumpang-tindih konsep yang


dijadikan fokus pembelajaran.

TES FORMATIF 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilij a, b, c, atau
d pada jawaban yang paling benar.

1. Pernyataan yang paling tepat tentang konsep rancangan pembelajaran terkait


adalah…
b. Guru menentukan materi sesuai dengan konsep yang dikehendakinya
c. Materi pembelajaran dipilih sesuai keinginan siswa
d. Guru dan siswa memiliki materi yang paling baru
e. Materi pembelajaran disesuaikan dengan yang tersirat dalam
kurikulum
2. Konsep pertama yang harus dipilih dalam pembelajaran terpadu adalah…
a. fokus pembelajaran
b. materi pembelajaran
c. tujuan pembelajaran
d. Kegiatan pembelajarn
3. Yang disebut self assessment adalah…
a. penilaian tingkah laku
b. penilaian pekerjaan
c. penilaian diri
d. penilaian tingkat keberhasilan
4. Penilaian self assessment biasanya dibuat dalam bentuk…
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes perbuatan
d. pengisian borang
3.29

5. Yang menjalani hubungan konsep pembelajaran model terjala karena


kesamaan…
a. metode
b. rumpun bidang studi
c. media
d. tema
6. Lingkup konsep model pembelajaran terjala disusun….
a. sebelum menentukan tema
b. setelah menentukan tema
c. sebelum pertanyaan kunci
d. setelah pertanyaan kunci
7. Pertanyaan kunci dalam pembelajaran terjala sebaiknya tersusun dengan kata
awal….
a. kapan
b. di mana
c. bila mana
d. mengapa
8. Pertanyaan kunci dalam pembelajaran terjala mengarah pada…
a. metodologi pembelajaran
b. tujuan pembelajaran
c. kegiatan pembelajaran
d. evaluasi pembelajaran
9. Konsep pembelajaran terpadu terjadi diawali dengan adanya…
a. tema yang sama
b. tumpang tindih konsep
c. konsep yang sama
d. percobaan konsep
10. Model pembelajaran terpadu akan terlaksana dengan baik bila…., kecuali:
a. Tim kerja yang memiliki keterampilan khusus
b. waktu terbatas sesuai kalender pendidikan
c. motivasi kerja tinggi tim
3.30

d. guru memiliki wawasan berfikir inovatif

Cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang telah tersedia diakhir BBM
3 ini, kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2
ini.

Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
10
arti tingkat penguasaan yang Anda dapai:
90 –100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 70% = cukup
< 70% = kurang

Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan Belajar 2, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
3.31

Kegiatan Belajar 3

IMPLEMENTASI RANCANGAN MODEL


PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH
DASAR

A. Rancangan Model Pembelajaran Terkait


Rancangan pembelajaran berkaitan dengan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam
pembelajaran. Langkah awal yang perlu dilakukan oleh guru dalam merancang
pembelajaran terkait, mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan konsep atau
prosedur atau keterampilan, sikap dalam mata pelajaran. Dalam kurikulum
terdapat konsep, prinsip, keterampilan, sikap yang saling terkait. Bila keterkaitan
itu dijadikan sebagai fokus pembelajaran, maka materi pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi siswa, karena siswa memperoleh isi pembelajaran merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
Selanjutnya dalam mempelajarai tentang rancangan model pembelajaran
terkait secara rinci seperti tertulis dibawah ini:

1. Fokus Pembelajaran
Berdasarkan konsep yang sudah ditemukan dan diangkat menjadi fokus
pembelajaran, maka dapat disusun fokus-fokus pembelajaran sebagai berikut:
a. Konsep yang berhubungan:
1) Unsur Seni Rupa, seperti; garis, bidang, tekstur dan sebagainya.
2) Prinsip-prinsip seni rupa sepert; kesatuan, keseimbangan, proporsi, ritme
dan sebagainya.
b. Kemampuan
1) Kemampuan motorik halus/kasar, perceptual, emosi, intelektual, daya
cipta, estetika dan sebagainya.
3.32

2) Membaca, menggambar dsb.


c. Keterampilan
1) Menggambar ekspresi
2) Menghayati unsur-unsur, prinsip karya seni rupa.
3) Keterampilan motorik seperti, melipat, menempel, menggunting
d. Sikap
1) Kepekaan berimajinasi
2) Kepekaan berolah seni.
3) Menghargai dan menghayati keindahan

2. Tujuan Pembelajaran
Hasil dari suatu proses pembelajaran akan diperoleh dan tergambarkan
dalam tujuan yang akan dicapai. Tujuan ini dapat dibedakan atas tujuan langsung,
tujuan tidak langsung, dan tujuan pengiring. Tujuan tidak langsung dan tujuan
pengiring membuahkan perubahan kemampuan dalam berpikir logis, kreatif,
imajinantif dan sebagainya yangh tidak dapat diukur perubahannya dalam waktu
pembelajaran. Dalam model pembelajaran terkait, tujuan yang berdampak
langsung dirumuskan berdasarkan focus pembelajaran yang telah ditentukan.
Selanjutnya perhatikan tabel di bawah ini.
Fokus Pembelajaran Keterkaitan
Garis dan Tekstur Apresiasi terhadap unsur garis
Apresiasi terhadap unsur tekstur
Apresiasi lebur dengan pengetahuan tentang
prinsip seni (desain)
Keterampilan menata garis dan tekstur ke
dalam gambar ekspresi.

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Khusus


Umum
Siswa mampu menghayati 1. Siswa mampu mengenal jenis garis dan
3.33

unsure garis dan tekstur menghayati sifat-sifatnya.


sertya terampil 2. Siswa maqmpu mengungkapkan emosi,
mengungkapkannya ke perasaannya melalui garis.
dalam menggambar 3. Siwa mampu mengenal berbagai tekstur
ekspresi berdasarkan dan menghayati sifat-sifatnya.
prinsif seni (desain) 4. Siswa mampu mengungkapkan emosi,
perasaannya melalui tekstur.
5. Siswa mampu mengenal dan menghayati
prinsip-prinsip seni (desain) pada karya
seni.
6. Siswa mampu mengungkapkan garis dan
tekstur ke dalam gambar secara ekspresif
dan imajinatif dengan memperhatikan
prinsip-prinsip seni (desain).
(Kamaril,1999)
3. Materi Pembelajaran
Dalam menentukan materi pembelajaran di sekolah dasar harus
disesuaikan dengan kebutuhan siswa, diharapkan disiapkan materi pembelajaran
yang sifatnya menantang luasan kesempatan bagi anak yang berbakat. Pada usia
ini sangat cocok bila materi pembelajaran dalam kegiatan-kegiatan belajar yang
mengutamakan activitas siswa.
Perhatikan table di bawah ini:
Materi Pembelajaran Kegiatan Belajar
1. Garis o Siswa menemukan ragam garis
a. Jenis dan Ragam Garis (lurus, o Siswa membuat kliping tentang
putus- putus, lengkung, ragam dan jenis garis pada
bersudut, melingkar) gambar.
b. Sifat-sifat Garis (tebal, tipis, o Siswa mengungkapkan perasaan
halus, ritmis) rasa (emosi) yang berkaitan
dengan sifat garis.
o Rasa sakit diungkapkan dengan
garis…
o Keseluruhan kegiatan
2. Tekstur dilaksanakan dengan eksplorasi
3.34

a. Ragam dan jenis tekstur yang


merupakan paduan dari satu  Siswa mencari contoh tekstur dari
jenis garis, garis dan bintik. satu jenis garis, dan beragam
garis, dengan teknik menggosok
b. Tekstur yang berasal dari permukaan bidang yang
benda-benda alam dan buatan bertekstur.
manusia.  Mengumpulkan contoh tekstur
c. Sifat Tekstur (kasar, halus, yang terdapat pada gambar.
lembut dan sebagainya)  Siswa mengungkapkan emosi rasa
3. Prinsip Seni (desain) yang berkaitan dengan sifat
Keseimbangan, kesatuan, irama, tekstur.
proporsi, keselarasan. o Membahas prinsip-prinsip desain
dengan mengamati beragam
4. Menggambar Ekspresi gambar yang diambil dari
a. Penghayatan emosi terhadap majalah/koran bekas.
gambar
b. Penghayatan imajinasi  Mengumpulkan beragam gambar
terhadap gambar dan menafsirkannya.
c. Pengekspresian emosi-  Mengungkapkan emosi dan
imajinasi ke gambar melalui imajinasi melalui gambar yang
garis dan tekstur. dibuatnya.
d. Penghayatan dan
pengekspresian rasa-emosi
dapat didukung oleh suara
musik, gerak tari, ceritera,
bacaan, film dan sebagainya.

4. Alokasi Pembelajaran
Penentuan alokasi waktu disesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran
dan jumlah waktu nyang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Alokasi waktu merupakan kelipatan dari waktu pembelajaran yang biasa
dilaksanakan. Misalnya 4x2x40 menit. Artinya pembelajaran dengan model
terkait mungkin saja dilakukan dalam waktu empat minggu, dan setiap minggu
lamanya 80 menit. Selain itu dapat juga dilaksanakan sekaligus selama 4x2x40
menit atau 320 menit.

5. Metode Pembelajaran
Dalam uraian ini tidak akan disebutkan secara tegas tentang metode apa
yang akan digunakan, hanya kan digambarkan secara umum kondisi pembelajaran
3.35

seperti apa yang diharapkan. Dengan mengetahui situasi yang diinginkan


diharapkan para pendidik dapat menentukan sendiri metode yang digunakan,
mungkin bukan hanya satu metode tetapi multi metode. Menentukan metode yang
akan dipilih dengan mengacu kepada strategi menata, menyampaikan dan
mengelola. Menata artinya merancang pembelajaran secara sitematis, berurut,
berjenjang, misalnya diawali dengan yang mudah kemudian yang sulit atau
diawali dari yang kongkrit menuju yang abstrak.
Aktivitas pembelajaran ditekankan pada aktivitas siswa, artinya guru
menyampaikan materi pembelajaran dengan menciptakan suasana belajar belajar
yang menuntut siswa untuk aktif mencari, menemukan sendiri isi materi
pembelajaran. Tidak dikehendaki guru memberikan sesuatu (menyuapi) siswa,
sedangkan siswa hanya pasif sekedar menerima apa yang disampaikan guru. Hasil
belajar berdasarkan temuan siswa akan memakan waktu yang lebih lama, tetapi
kan memberi kepuasan dan dampak yang lebih berarti bagi siswa.
Proses penyampaian materi ini sebaiknya dirancang oleh guru dalam
sampul/kemasan permainan. Sampul pembelajaran dalam bentuk permainan dapat
dirancang disesuaikan dengan kebutuhan, usia, atau lingkungan siswa. Sebagai
contoh memahami sesuatu yang berakaitan dengan lingkungan, kemudian siswa
diajak mengamati situasi yang sesungguhnya merupakan upaya mengajak siswa
santai (bermain), padahal dalam sampul tersebut guru akan menyampaikan materi
pembelajaran. Dengan penyampaian materi pembelajaran dalam bentuk
permainan akan berdampak bahwa belajar itu menyenangkan. Sesuatu yang
menyenangkan akan disukai siswa, dan sesuatu yang disukai akan lama diingat,
atau susah dilupakan. Itulah yang diharapkan bahwa hasil belajar itu ada
bekasnya.
Guru yang mengajar siswa SD kelas rendah bila menggunakan media
harus diupayakan dengan benda nyata/kongkrit, kemudian secara bertahap disusun
menggunakan benda yang abstrak. Sebagai contoh kursi sebagai benda nyata,
gambar kursi mendekati bentuk yang abstrak, symbol kursi lebih abstrak lagi,
kursi yang hanya diceritakan oleh guru adalah sesuatu yang sangat abstrak. Perlu
diingat bahwa sesuatu yang abstrak sangat sulit untuk dipahami.
3.36

Pendekatan belajar dalam kelompok, atau metode kerja kelompok dapat


dijadikan sebagai alternatif pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran di
SD, dan untuk memotivasi siswa dalam belajar dapat pula disampaikan dengan
pendekatan kompetitif.
Selain hal tersebut di atas, guru harus menyadari tentang kemampuan
individu siswa. Ada kelompok siswa yang lambat, sedang, dan ada siswa yang
mempunyai kemampuan yang lebih atau istimewa. Menghadapi kenyataan seperti
itu, guru harus berupaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-
masing siswa secara optimal. Memotivasi siswa adalah upaya untuk
mengembangkan potensi. Suatu perilaku sederhana tetapi perlu makna, bila guru
sering memajang karya yang dibuat siswa secara bergantian, atau mengajak siswa
untuk berdiskusi dimana guru responsive menanggapi pendapat siswa dalam
upaya untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan.

6. Penilaian Pembelajaran
Rancangan penilaian pembelajaran terkait sebaiknya menilai dengan
menggunakan teknik penilaian proses dan produk. Penilaian proses artinya
penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian
ini berkaitan erat dengan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, bisa
bertahap; tahapan persiapan, inti materi, simpulan hasil pembelajaran. Sedangkan
penilaian produk adalah penilain terhadap hasil karya yang dibuat sebagai hasil
pembelajaran, dengan kriteria yang dirancang guru. Kriteria yang dibuat tentunya
harus mengkaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Model terkait mementingkan/mengutamakan dengan penilaian diri sendiri
(self assessment). Untuk kegiatan ini guru harus menyiapkan borang/formulir
isian yang dapat diisi oleh siswa. Dengan mengisi borang tersebut artinya siswa
sedang melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Borang harus dapat
menggambarkan proses bagaimana ia belajar, mengaitkan dengan apa yang
dipelajarinya, secara
3.37

B. Rancangan Model Pembelajaran Terjala

Hubungan
Keluarga Kem ampuan

Anggota
Keluarga Cita-c ita

Keluarga Minat

Belajar Pergaulan

Kasih
Kerjasama Bermain Sayang
Saling
Menghargai
Prestasi

Aturan

Prestasi Prestasi Sopan


Kelompok Individu
Santun

Pengembangan Lingkup Konsep dari


Tema Pembelajaran Terpadu Model Terjala

C. Rancangan Model Pembelajaran Terpadu (Integreted)


Model pembelajaran terpadu tidak jauh berbeda dengan model terjala,
sehingga rancangannya juga memiliki kesamaan. Dalam model terjala tema
diperoleh berdasarkan kebutuhan dan perkembangan siswa kemudian dipadukan
3.38

dalam beragam bidang kajian atau bidang studi, sedangkan dalam model terpadu
tema ditentukan setelah mengkaji konsep, prinsip, sikap dan keterampilan yang
tumpang tindih dan terdapat dalam kurikulum.Selanjutnya ditentukan tema yang
dijadikan sebagai focus pembelajaran.
Karena pada prinsipnya rancangan model terpadu sama dengan terjala,
maka pada uraian ini tidak akan dijelaskan secara rinci. Bila Anda ingin
merancang model pembelajaran terpadu, silahkan lihat kembali rancangan
pembelajaran model terjala.

SENI RUPA PPKN

Apresiasi keteram pilan Konsep diri


Mengolah garis, warna, dan bintik Kerapihan dan Disiplin diri
Kepekaan em osi dan indrawi
Kepekaan rasa akan nilai-
Kepekaan rasa dan indra Kepekaan
terhadap; unsur-unsur garis Nilai lingkungan sekitar.
dan warna. Rasa & Indra

Keteram pilan
Konsep Diri
motorik halus dan Lingkungan
Pem ahaman Kem atangan Konsep diri
konsep ruang m otorik halus. Kepekaan Rasa
dan bentuk Eksplorasi
Eksplorasi Kepekaan Rasa
dan Indera.

Keteram pilan
Kem atangan Motorik halus
Keteram pilan m enulis angka. m otorik halus untuk kesiapan menulis
Keteram pilan berkonsentrasi. urutan Pengenalan garis sebagai Ketram
Mengenal konsep ruang - Eksplorasi pilan m enulis huruf.
bentuk dasar Pengolahan kepekaanrasa dan
indra m elalui kata dan kalimat.
Mengenal diri bagian-bagian
Tubuh manusia.

MATEMATIKA BAHASA iNDONESIA

Model Pembelajaran Terpadu


(Sumber: Kamaril, 1999: 624)
3.39

D. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran :


1. Keunggulan
a) Model Terkait:
1) Adanya hubungan antara konsep dan prinsip dalam satu bidang studi
sehingga pendalaman pengetahuan lebih komnprehensif.
2) Kebermaknaan pelajaran cukup tinggi.
3) Model pembelajaran sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan.
4) Keterampilan siswa terkendali, artinnya selalu dapat dengan mudah
diamati guru.
5) Siswa lebih mudah memperoleh gambaran optimal materi pelajaran,
karena terfokus pada satu mata pelajaran.
6) Konsep inti sebagai fukus pembelajaran dikembangkan terus menerus
sehingga terjadi internalisasi.

b) Model Terjala
1) Motivasi siswa cukup tinggi karena tema pembelajarna ditentukan
bersama antara guru dan siswa.
2) Kemudahan bagi siswa dalam melihat keterpaduan berbagai bidang
studi. Sesuai dengan kenyataan sehari-hari bahwa masalah/keadaan
keseharian tidak menunjukkan pemisahan atas bidang studi, tetapi
merupakan kesatuan.
3) Siwa memperoleh wawasan pengetahuan yang luas dan bermakna bagi
dirinya , karena tema dipilih sesuai dengtan perkembangan siswa, dan
diambil dari tema yang terjadi sehari-hari.
4) Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru tentang suatu konsep
secara komprehensif (mendapat pengetahuan di luar bidang kajian).
5) Memudahkan telaah kurikulum karena berangkat dari tewma yang telah
ditentukan, sehingga model ini memiliki paying yang jelas sebagai focus
pembelajaran.

c) Model Terpadu
3.40

1) Kemungkinan siswa mengaitkan berbagai konsep, keterampilan,


kemampuan, sikap, dari berbagai bidang kajian.
2) Keterpaduan bidang kajian menjadi motivasi bagi siswa.
3) Menghemat waktu karena siswa dapat belajar dari suatu konsep,
keterampilan dan sikap tanpa harus dilakukan berulang-ulang.
4) Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru tentang suatu konsep,
keterampilan dan sikap dari berbagai bidang kajian di luar keahliannya.
Juga membangun sikap guru untuk menghargai bidsang keahlian yang
berbeda.
5) Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam
pembelajaran.

2. Kelemahan
a) Model Terkait
1) Masih adanya keterpisahan bidang studi.
2) Tidak menunjukkan secara eksplisit keterpaduan dengan bidang studi
lain
3) Fokus pembelajran masih bersifat sempit, karena sekkedar memadukan
konsep atau gagasan yang terdapat dalam satu bidang studi.
b) Model Terjala
1) Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran
cukup panjang atau lama. Cara mengatasi masalah ini, guru harus
memiliki keterampilan mengkaji kurikulum untuk menentukan tema
yang sesuai kebutuhan siswa. Kerja tim diantara guru kelas atau guru
bidang studi sebagai salah satu upaya untuk mengetasi klelemahan di
atas.
2) Kegiatan menentukan atau memilih tema,merancang, melaksanakan
pembelajaran masih menyulitkan guru, karena model ini merupakan hal
baru bagi guru.
3) Guru sering terperangkap pada berbagai kegiatan belajar dari pada
pengembangan konsep.
3.41

4) Ketrampilan khusus tentang seni rupa/kerajinan kurang optimal


diperoleh siswa.
5) Membutuhkan kurikulum yang mendukung konsep keterpaduan. Selain
itu membutuhkan dukungan operasional dari berbagai pihak terkait.
6) Guru harus memiliki keterampilan mengevaluasi proses dan produk
pembelajaran agar perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran tercapai
secara optimal.
c) Model Terpadu
1) Memerlukan guru yang terampil atau memiliki keakhlian khusus dalam
menemukan keterpaduan berbagai mata kajian, untuk dijadikan focus
pembelajaran.
2) Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran
cukup panjang atau lama.
3) Membutuhkan guru yang biasa bekerja dalam tim.
4) Membutuhkan kurikulum yang mendukung keterpaduan, serta adanya
kebijakan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.
5) Guru sering terperangkap pada berbagai kegiatan belajar dari pada
pengembangan konsep.

LATIHAN
Untuk memantapkan wawasan dan keterampilan Anda dalam
mempersiapkan diri sebagai guru yang baik, buatlah Perencanaan Pembelajaran
Seni yang sistematis dengan model pembelajaran; terkait, terjala dan terpadu.
Rancangan dibuat dengan memperlihatkan kejelasan tentang:
o Tujuan pembelajaran.
o Langkah – langkah kegiatan pembelajaran.
o Pokok materi kajian.
o Konsep bagan kegiatan.
o Sarana/Media pendukung.
o Evaluasi kegiatan pembelajaran.
3.42

Selamat mencoba!

RANGKUMAN
Langkah awal yang perlu dilakukan oleh guru dalam merancang
pembelajaran terkait, mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan konsep atau
prosedur atau keterampilan, sikap dalam mata pelajaran. Dalam kurikulum
terdapat konsep, prinsip, keterampilan, sikap yang saling terkait. Bila keterkaitan
itu dijadikan sebagai fokus pembelajaran, maka materi pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi siswa, karena siswa memperoleh isi pembelajaran merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
Guru harus menyadari bahwa model pembelajaran terpadu memiliki
keunggulan dan kelemahan. Guru disarankan untuk merancang berbagai model
pembelajaran terpadu yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran terpadu
yang dirancang dengan pertimbangan kebutuhan siswa, akan terasa bahwa materi
pembelajaran lebih dirasakan manfaatnya bagi siswa saat sekarang dan untuk
masa depan siswa.

TES FORMATIF 3
Untuk mengukur kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini,
selanjutnya jawablah pertanyaan di bawah ini secara individual. Pilih salah satu
jawaban yang dianggap paling tepat, diantara alternatif jawaban yang disediakan,
dengan memberi tanda silang (X) pada nomor jawaban yang tersedia.

1. Langkah awal yang harus dilakukan guru dalam menyusun konsep


pembelajaran terkait adalah….
a. mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan berbagi bidang studi
b. mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan tujuan antar bidang studi
c. mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan konsep/prosedur/
keterampilan, sikap dalam mata pelajaran
d. mengkaji dan menentukan adanya keterkaitan konsep/prosedur/
keterampilan dalam dua mata pelajaran serumpun
3.43

2. Pilih pernyataan di bawah ini yang mendukung konsep pembelajaran terpadu.


a. Pembelajaran terpadu lebih mengutamakan pada tercapainya matra
substansial dari bidang kajian.
b. Mengutamakan kerja sama siswa dalam proses belajar, sehingga terjalin
hubungan yang baik antar siswa.
c. Mengutamakan materi pembelajaran yang tersusun secara sitematis
berdasarkan mata pelajaran.
d. Hasil belajar diharapkan mengutamakan kebermaknaan yang secara
langsung dirasakan siswa.
3. Pembelajaran Terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling mudah
dilaksanakan. Pilih pernyataan yang tidak mendukung pernyataan tersebut di
atas.
a. Keterpaduan terjadi dalam satu mata pelajaran.
b. Memadukan, konsep, prinsip, keterampilan, dan sikap dari satu mata
pelajaran.
c. Memadukan, konsep, prinsip, keterampilan, dan sikap dari beberapa mata
pelajaran.
d. Materi pembelajaran memiliki arti kebermaknaan bagi siswa.
4. Pendekatan tematik dalam pembelajaran di sekolah dasar ditentukan atas dasar
pertimbangan…, kecuali.
a. Menarik bagi siswa.
b. Ditetapkan atas dasar pertimbangan guru.
c. Bersumber dari kegiatan sehari-hari.
d. Bertema yang memupuk Nasionalisme.
5. Tema dalam pembelajaran terpadu menurut Bredekamp dengan alasan:
a. Tema/topik yang menentukan tujuan pembelajaran
b. Tema/topik untuk mengarahkan kegiatan belajar
c. Tema/topik sebagai pusat minat bagi siswa.
d. Tema/topik menunjang kurikulum.
3.44

6. Model pembelajaran dengan tema/topik “Lalu-lintas” didukung oleh mata


pelajaran Seni Rupa, Kerajinan Tangan, Seni Musik, dan Seni Tari.
Pelaksanaan pembelajaran di atas dengan model pembelajaran seni:
a. Terpadu.
b. Terjala.
c. Terkait.
d. Terpadu Penuh.
7. Fokus pembelajaran berupa konsep yang berhubungan dalam rancangan model
pembelajaran terkait adalah…
a. Unsur seni rupa, seperti garis, bidang, tekstur.
b. Membaca, menggambar
c. Menghayati unsure-unsur, prinsip karya seni
d. Kepekaan berolah seni
8. Konsep yang termasuk focus sikap dalam pembelajaran seni rupa adalah…,
kecuali:
a. keterampilan motorik
b. kepekaan imajinasi
c. kepekaan berolah seni
d. menghayati dan menghargai karya seni
9. Motivasi siswa dengan menggunakan pendekatan model pembelajaran terjala
cukup tinggi karena…
a. Tema pembelajaran sudah disiapkan oleh guru
b. Pembelajar ditentukan bersama oleh siswa dan guru
c. Pembelajaran lebih terfokus pada bidang studi tertentu
d. Kemampuan siswa dapat memilih bidang studi yang disenangi.
10. Kelemahan metode pembelajaran terpadu antara lain adalah…
a. Bidang studi terpisah-pisah
b. Konsep belajar bersifat sempit
c. Keterampilan khusus dalam bidang studi diperoleh siswa tidak optimal
d. Membutuhkan guru yang terampil atau memiliki keterampilan khusus.
3.45

Cocokanlah jawaban Anda dengan kjawaban, kemudian hitunglah jawaban Anda


yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi kegiatan belajar .. ini.

Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
10
arti tingkat penguasaan yang Anda dapai:
90 –100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 70% = cukup
< 70% = kurang

Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulai kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
3.46

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


Tes Formatif 1
1. A
2. D
3. A
4. B
5. B
6. C
7. A
8. A
9. A
10. C
Tes Formatif 2
1. D
2. C
3. C
4. D
5. D
6. B
7. D
8. B
9. B
10. B

Tes Formatif 3
1. B
2. A
3. D
4. A
5. C
6. D
3.47

7. A
8. A
9. B
10. D
3.48

DAFTAR PUSTAKA

Chapman, Laura H. , (1978), Approaches to Art in Education, New York San


Diego Chicago San Francisci Atlanta: Harcout Brace Jovanvich, Inc.

Prawira, Nanang Ganda (2003), Pendidikan Seni Rupa Untuk Mahasiswa


PGSD/PGTK Guru SD dan TK. Bandung: Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Universitas Pendidikan Indonesia.

Syukur, Sugeng Dkk., (2005), Peta Kompetensi Guru Seni (Seni Rupa, Seni Tari,
Seni Musik) Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Profesional, dan Sosial,
Bandung: Kerja Sama Direktorat Jenderal PMPTK Depdiknas dengan
Dengan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan
Indonesia.

Syafii, Dkk. (2006), Materi dan Pembelajaran Kertakes SD, Jakarta: Universitas
Terbuka.

Wachowiak, Frank, (1993), Emphasis Art A Qualitative Art Program for


Elementary and Middle School, Georgia: University of Georgia.
3.49

7) Materi pembelajaran harus mengacu pada kebutuhan peserta didik.


Pernyataan yang sesuai dengan pernyataan ini adalah:
e. Sesuai dengan kepentingan perkembangan peserta didik.
f. Pembelajaran tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
g. Tidak mungkin dilaksanakan karena anak memiliki kebutuhan yang berbeda.
h. Karena mementingkan kepentuingan anak tujuan pembelajaran tidak jelas.
4.Pembelajaran seni dengan pendekatan bermain pada tingkat sekolah dasar,
sejalan dengan pernyataan
8) Guru sebagai tenaga profesional diantaranya harus berakhlak mulia,
jujur, sabar, patuh pada aturan, berlaku adil dalam berkata dan bertindak.
Pernyataan di atas sebagai perwujudan:
a. Kompetensi Pedagogik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi Profesional
d. Kompetensi Sosial
6, Pembinaan kreativitas melalui pembelajaran mata pelajaran seni rupa dengan
pokok bahasan berkarya seni dwi matra. Kegiatan pembelajaran yang
mendukung adalah:
a. Membuat karya patung tanah liat dengan bentuk sesuai dengan selera
siswa.
b. Menjiplak karya batik dengan motif sesuai pilihan siswa.
c. Menggambar bentuk, dengan objek benda yang diletakan di depan kelas.
d. Menggambar dengan media oil pastel, dengan tema disesuaikan dengan
selera siswa.

Anda mungkin juga menyukai