Anda di halaman 1dari 22

PENYIMPANGAN SOSIAL DI

MASYARAKAT

Karya Tulis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Sekolah

Oleh:

Putra Anugrah Syahbani 2021.1.139

Ananda Rafli Firdaus 2021.1.021

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat

beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Amin.

Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata

pelajaran Sosiologi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

makalah ini baik sistematika penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, sangat

kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini,

karena dengan adanya hal tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Untuk itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada pihak yang membantu menyusun Karya Tulis ini, diantaranya :

1. Kepala Sekolah Muhammadiyah 8 Ciputat Bapak Hafis Umar, SE

2. Ibu Neno Irmawati, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

3. Ibu Desi Setiawati, S.Pd, Wali Kelas XII

4. Ibu Nurlita Marga, S.Pd, Selaku Pembimbing Karya Tulis.

5. Bapak Ibu Guru, Staf dan Karyawan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

6. Orangtua tercinta yang selalu memberikan dorongan dan semangat

baik maral maupun material.

7. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca demi

i
kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhir kata penulis berharap Tuhan Yang Maha

Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu

Karya Tulis ini membawa manfaat bagi pembaca semua Kami berharap makalah

ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Tangerang Selatan, Desember 2022


Penyusun

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENYIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Penyusun : Putra Anugrah Syahbani 2021.1.139

Ananda Rafli Firdaus 2021.1.021

Tempat : SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT

Jl. Dewi Sartika Gg. Nangka No. 4 Cimanggis, Ciputat

Ciputat – Tangerang Selatan

Hari : ……………………… Tanggal ……………………….

Disetujui Oleh :

Penguji, Pembimbing,

Rochaeni, S.Pd Nurlita Marga, S.Pd


NBM : NBM :

Disahkan Oleh :

Kepala SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Wali Kelas,

Hafos Umar, SE Desi Setiawati, S.Pd


NBM : 859 624 NBM : 1326504

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Ilmu,

Bukan seberapa banyak ilmu dipelajari

Tapi seberapa banyak ilmu diterapkan

Bukan seberapa tinggi tingkat pendidikan yang dicapai,

Tapi seberapa besar manfaat ilmu itu dirasakan olehnya dan lingkungannya

Bukan seberapa jauh jarak yang ditempuh untuk mencapainya

Tapi seberapa jauh ilmu itu dapat diajarkan ke penerus selanjutnya

Ilmu semoga bermanfaat

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2
1.4 Metode Penulisan.......................................................................................2
1.5 Sistematka Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Pengertian Penyimpangan Sosial...............................................................4


2.2 Teori Tentang Perilaku Menyimpang........................................................5
2.3 Sifat-sifat Perilaku Menyimpang...............................................................9
2.4 Penyebab Perilaku Menyimpang.............................................................10
2.5 Macam-macam Perilaku Menyimpang....................................................11
2.6 Pencegahan Penyimpangan Sosial...........................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................14

2.7 Kesimpulan..............................................................................................14
2.8 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul.

Masalah ini telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian,

masalah-masalah penyimpangan sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam

kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan yang menanganinya. Ada banyak

jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dan

telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut.

Pada kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus

terjadi meskipun aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal

ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya

perilaku-perilaku menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang

penyimpangan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah yang akan dibahas adalah:

1. Apa pengertian dari penyimpangan sosial?

2. Apa teori-teori tentang perilaku menyimpang?

3. Bagaimana sifat-sifat perilaku menyimpang?

4. Apa penyebab perilaku menyimpang?

5. Apa saja macam-macam perilaku menyimpang?

1
2

6. Bagaimana upaya pencegahan penyimpangan sosial?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan

penulisan yang akan dibahas adalah:

1. Mengetahui pengertian dari penyimpangan sosial

2. Mengetahui teori-teori tentang perilaku menyimpang

3. Mengetahui bagaimana sifat-sifat perilaku menyimpang

4. Mengetahui penyebab perilaku menyimpang

5. Mengetahui saja macam-macam perilaku menyimpang

6. Mengetaui bagaimana upaya pencegahan penyimpangan sosial

1.4 Metode Penulisan

Dengan memberikan tambahan informasi yang berkaitan dalam ilmu

pengetahuan khususnya mengenai Pengimpangan Sosial di Masyarakat.

1.5 Sistematka Penulisan

Dalam penulisan ini, sistematika yang digunakan penulis secara garis

besar adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Metode Penulisan serta Sistematika Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

Berisi tentang pengertian dari penyimpangan sosial, teori-teori tentang

perilaku menyimpang, bagaimana sifat-sifat perilaku menyimpang,


3

penyebab perilaku menyimpang, macam-macam perilaku menyimpang

dan bagaimana upaya pencegahan penyimpangan sosial

BAB III : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pembahasan-

pembahasan sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyimpangan Sosial

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama

penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara

individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah

laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan

dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh

aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang

dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-

kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan

(norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada

saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain. Penyimpangan

terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation),

sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian

(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak

menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk

interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan

kelompok.

Secara umum perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak

sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat

4
5

sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut menurut pendapat para

ahli mengenai perilaku menyimpang:

1. Paul B. Horton, ia mendefinisikan bahwa perilaku menyimpang adalah

perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-

norma kelompok ataupun masyarakat.

2. Bruce J. Cohen, ia berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah setiap

perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak

masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

3. Robert M.Z Lawang, ia menyatakan bahwa perilaku menyimpang adalah

semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam

suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang

dalam sistem tersebut untuk memperbaiki perilaku tersebut.

4. James Vander Sander, ia berpendapat bahwa yang dimaksud perilaku

menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar

batas-batas toleransi oleh sejumlah atau sebagian besar orang atau masyarakat.

2.2 Teori Tentang Perilaku Menyimpang

1. Berdasarkan Sudut Pandang Sosiologi

a. Teori Labeling

Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert, menurutnya

seseorang berperilaku menyimpang karena proses labeling yang diberikan

masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan, cap, etiket,

ataupun kepada seseorang. Pada awalnya seseorang melakukan

“penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan


6

mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena adanya label

tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai

penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itu pun menjadi suatu

kebiasaan atau gaya hidup bagi pelakunya.

b. Teori Sosialisasi

Teori Sosialisasi menyatakan bahwa seseorang biasanya

menghayati nilai-nilai dan norma-norma dari beberapa orang yang dekat

dan cocok dengan dirinya. Jadi, bagaimanakah seseorang menghayati

nilai-nilai dan norma-norma sosial sehingga dirinya dapat melahirkan

perilaku menyimpang. Ada dua penjelasan yang dapat di kemukakan.

Pertama, Kebudayaan khusus yang menyimpang, yaitu apabila sebagian

besar teman seseorang melakukan perilaku menyimpang maka orang itu

mungkin akan berperilaku menyimpang juga. Sebagai contoh, beberapa

studi Amerika, menunjukkan bahwa di kampung-kampung yang

berantakan dan tidak terorganisir secara baik, perilaku jahat merupakan

pola perilaku yang normal (wajar).

c. Teori Pergaulan Berbeda (Differential Association)

Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland dan menurut teori

ini penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang

yang telah menyimpang. Penyimpangan didapatkan dari proses alih

budaya (cultural transmission) dan dari proses tersebut seseorang

mempelajari sub kebudayaan menyimpang (deviant subculture). Contoh

teori pergaulan berbeda: perilaku tunasusila, peran sebagai tunasusila

dipelajari oleh seseorang dengan belajar yaitu melakukan pergaulan yang


7

intim dengan para penyimpang (tunasusila senior) dan kemudian ia

melakukan percobaan dengan melakukan peran menyimpang tersebut.

d. Teori Anomie

Konsep anomie dikembangkan oleh seorang sosiologi dari

Perancis, Emile Durkheim. Istilah anomie dapat diartikan sebagai

ketiadaan norma. Konsep tersebut dipakai untuk menggambarkan suatu

masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai yang satu sama lain

saling bertentangan. Suatu masyarakat yang anomis (tanpa norma) tidak

mempunyai pedoman mantap yang dapat dipelajari dan di pegang oleh

para anggota masyarakatnya.

2. Berdasarkan Sudut Pandang Psikologi

Seorang tokoh psikolog asal Australia yang terkenal dengan teori

psikoanalisisnya bernama Sigmund Freud (1856-1939) menyatakan bahwa

dalam diri manusia terdapat tiga bagian penting, yaitu berupa hal-hal

sebagai berikut:

a. Id, adalah bagian dari yang bersifat tidak sadar, nalurilah, dan mudah

terpengaruh oleh gerak hati.

b. Ego, adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional yang berfungsi

menjaga pintu kepribadian.

c. Supergo, adalah bagian dari diri yang telah mengabsorbsi (menyerap)

nilai-nilai kultural yang berfungsi sebagai suara hati. Menurut Fried

perilaku menyimpang dapat terjadi pada diri seseorang apabila id

terlalu berlebihan sehingga tidak terkontrol dan muncul bersamaan


8

dengan superego yang tidak aktif, sementara dalam waktu yang

bersamaan ego tidak berhasil memberikan perimbangan.

3. Berdasarkan Sudut Pandang Biologi

Sheldon mengidentifikasikan tipe tubuh menjadi tiga tipe dasar, yaitu

sebagai berikut:

a. Endomorph (bundar, halus, dan gemuk)

b. Mesomorph (berotot dan atletis)

c. Ectomorph (tipis dan kurus)

4. Berdasarkan Sudut Pandang Kriminologi

a. Teori Konflik Berdasarkan

Teori ini terdapat dua macam konflik, yaitu sebagai berikut:

1) Konflik Budaya Dalam suatu masyarakat dapat terjadi konflik budaya

etika dalam masyarakat tersebut terdapat sejumlah kebudayaan khusus

di mana setiap kebudayaan khusus tersebut cenderung tertutup

sehingga mengurangi kemungkinan adanya kesepakatan nilai.

Sejumlah norma yang bersumber dari kebudayaan khusus yang

berbeda saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya dan dapat

menimbulkan kondisi anomie.

2) Konflik Kelas Sosial Konflik kelas sosial dapat terjadi di masyarakat

ketika suatu kelompok membuat peraturan sendiri untuk melindungi

kepentingan, sehingga terjadilah eksploitasi kelas atas terhadap kelas

bawah. Orang-orang yang menentang hak-hak istimewa kelas atas

dianggap berperilaku menyimpang dan di cap sebagai penjahat.

b. Teori Pengendalian
9

Teori pengendalian beranggapan bahwa masyarakat sebenarnya

memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai tertentu yang menjadi dasar suatu

perilaku dapat dikatakan menyimpang atau tidak. Pengendalian itu

mencangkup dua bentuk, yaitu pengendalian dari dalam dan pengendalian

dari luar. Pengendalian dari dalam berupa norma yang dihayati dan nilai

yang dipelajari oleh seseorang melalui proses sosialisasi.

2.3 Sifat-sifat Perilaku Menyimpang

1. Penyimpangan yang bersifat positif

Penyimpangan yang bersifat positif adalah suatu perbuatan yang tidak

sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku umum yang mempunyai

dampak positif terhadap sistem sosial di mana ia tinggal. Seseorang dikatakan

menyimpang secara positif ketika ia merealisasikan cita-citanya akan tetapi

masyarakat belum bisa menerima cara yang ia pergunakan ataupun cita-cita

yang ia inginkan. Contoh penyimpangan yang bersifat positif adalah: seorang

wanita yang bercita-cita sekolah setinggi-tingginya dan menjadi dokter

spesialis atau wanita karier. Bagi sebagian masyarakat perbuatan sang wanita

adalah suatu penyimpangan, namun dari penyimpangan tersebut ada dampak

positif yang muncul dari dalam dirinya yaitu emansipasi wanita. Karena ia

telah bersifat mulia yaitu mau menjadi seorang dokter atau bersosial kepada

orang lain atau masyarakat dengan menjadi seorang dokter.

2. Penyimpangan yang bersifat negatif

Penyimpangan yang bersifat negatif adalah suatu perbuatan atau

kecenderungan bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan


10

berakibat buruk sehingga mengganggu sistem sosial yang ada. Penyimpangan

terhadap kaidah hukum positif maka akan nada hukum dan sanksi yang jelas

dari Negara. Contoh penyimpangan yang bersifat negatif adalah: pencurian,

pembunuhan, pelacuran, pemerkosaan, pemabuk, penjudi, dan lain-lain.

2.4 Penyebab Perilaku Menyimpang

Ada beberapa faktor yang menyebabkan individu atau kelompok

melakukan penyimpangan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Individu biasanya menghayati nilai-nilai dari beberapa orang yang cocok

dengan dirinya. Bilamana sebagian besar teman menyimpang, maka individu

tersebut kemungkinan besar akan menjadi menyimpang.

2. Adanya imitasi atau meniru perilaku orang lain. Peniruan perilaku ini banyak

dilakukan oleh individu yang masih berusia anak-anak.

3. Masyarakat yang memiliki banyak nilai dan norma, di mana di antara satu

dengan lainnya saling bertentangan. Tidak terdapat seperangkat nilai dan

norma yang dipatuhi secara teguh dan diterima secara luas. Kondisi ini terjadi

pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat

tradisional ke masyarakat modern.

4. Anggota masyarakat Indonesia yang mempunyai mental mengambil jalan

pintas. Anggota masyarakat yang ingin cepat memperoleh kedudukan atau

kekayaan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma sosial.

5. Adanya pemberian cap atau label oleh masyarakat terhadap individu atau

kelompok. Pemberian cap atau label ini yang menyebabkan individu atau

kelompok melakukan penyimpangan.


11

6. Penyimpangan sosial terjadi disebabkan karena keterikatan individu terhadap

kelompoknya lemah.

2.5 Macam-macam Perilaku Menyimpang

1. Tindakan Kriminal

Tindakan kriminal/kejahatan ialah tindakan yang melanggar hukum.

Tindakan ini biasanya mendapat hukuman dari pihak yang berwajib.

a. Kejahatan tanpa korban

Kejahatan tanpa korban ialah kejahatan yang tidak merugikan orang

lain tetapi kejahatan yang merugikan diri sendiri. Contoh-contoh kejahatan ini

adalah merokok, mabuk, dll.

b. Kejahatan kerah putih

Kejahatan kerah putih ialah kejahatan yang menyalahgunakan jabatan.

Kejahatan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jabatan

tinggi. Contoh-contoh kejahatan ini adalah korupsi, suap, memasukkan

saudara ke sekolah dari jalur seludupan, dll.

2. Penyimpangan Seksual

Penyimpangan seksual adalah penyalahgunaan seks atau perilaku

seksual yang tidak lazim dilakukan.

a. Lesbian

Lesbian ialah kesalahan nafsu seks, pada orang penderita penyakit ini

ia menyukai sesama perempuan. Kelainan nafsu seks ini biasanya dikarenakan

pernah disakiti pria, pernah diperkosa, dll.

b. Homoseksual
12

Homoseksual ialah penyakit yang hampir mirip dengan lesbian hanya

saja pada penyakit ini yang terkena ialah pria. Pria yang terkena penyakit ini

biasanya menyukai sesama pria. Faktor-faktor penyebabnya ialah pernah

disakiti wanita, dll.

3. Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba ialah orang-orang yang salah menggunakan

narkoba. Kalau di dunia kedokteran narkoba sangat digunakan untuk

penenang dan sebagainya. Tetapi, orang-orang zaman sekarang memakai

narkoba untuk happy, santai, dll. Jenis-jenis narkoba ada banyak misalnya

ganja, narkotika, psikotropika, sabu-sabu, dll. Tetapi yang sangat banyak

digunakan orang-orang ialah ganja karena harganya terjangkau dan barangnya

mudah didapat. Tetapi kalau orang kaya biasanya memakai narkotika,

psikotropika, sabu-sabu , dll.

Narkoba kebanyakan dipakai oleh mahasiswa laki-laki maupun

perempuan terutama di pulau Jawa. Menurut data 60% mahasiswa sudah

mengisap rokok dan 40% sudah memakai narkoba. Meskipun jikalau ketahuan

bisa mendapat hukuman yang tegas tetapi masih banyak mahasiswa maupun

siswa memakai narkoba. Alasan mereka memakai narkoba adalah untuk

senang-senang, melupakan masalah hidup, dll.

4. Penyimpangan Gaya Hidup

Penyimpangan gaya hidup ialah bergaya yang salah misalnya gaya ala

anak jalanan, gaya ala Bob Marley, gaya ala pemain seks dll. Penyimpangan

gaya hidup biasanya dilakukan orang karena orang tersebut sangat mengagumi

tokoh yang ditirunya. Penyimpangan gaya hidup biasanya terjadi akibat


13

kurang perhatian dari keluarganya. Penyimpangan gaya hidup dapat dicegah

dengan mengawasi segala kegiatan orang yang diawasi. Orang yang bergaya

hidup buruk dapat mempengaruhi banyak orang, karena banyak orang lain

yang melihat gayanya tertarik, walaupun gaya itu ialah gaya yang tidak bagus.

2.6 Pencegahan Penyimpangan Sosial

1. Keluarga

Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan

kepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan

baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang

baik begitu sebaliknya.

2. Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan

Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian

seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal

dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukan

ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan

ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar

dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.

3. Media massa

Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah

sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah

apabila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih acara yang

bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh

tidak baik.
14
BAB III
PENUTUP

2.7 Kesimpulan

Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai

dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam

kehidupan kita . Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert, menurutnya

seseorang berperilaku menyimpang karena proses labeling yang diberikan

masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan, cap, etiket, ataupun

kepada seseorang.

Pada awalnya seseorang melakukan “penyimpangan primer” karena itu

sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena

adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai

penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itu pun menjadi suatu kebiasaan

atau gaya hidup bagi pelakunya sehari-hari.

2.8 Saran

Kami sadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak

kekurangan dan kesalahan dalam hal pengetahuan tentang Mata pelajaran

sosiologi. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik saran dari pembaca

tentunya yang bersifat membangun.

15
DAFTAR PUSTAKA

Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-ervinakhoi-5700-2-
babii.pdf

http://www.amazine.co/6222/bahaya-merokok-5-efek-negatif-merokok-pada-
wanita/?ModPagespeed=noscript

https://www.academia.edu/10027859/Makalah_Penyimpangan_Sosial

16

Anda mungkin juga menyukai