Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
STKIP
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEMESTER 2
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T atas limpahan
rahmat dan kasih saying serta petunjuknya sehingga memberikan kemampuan dan
kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.
Di dalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan dengan topik Kewibawaan, Kaih Sayang dan Tanggung Jawab.
Dimana dalam topik tersebut ada beberapa hal yang dapat kita pelajari.
Harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat untuk kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses kegiatan karya tulis ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
2. Bagaimana konsep kewibawaan dalam pendidikan?.............5
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................5
2. Mengetahui konsep kewibawaan dalam pendidikan................5
3. Mengetahui tanggung jawab pendidikan.................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................6
A.Kesimpulan....................................................................................17
2
B.Saran...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka saya dapat menarik suatu permasalahan
sebagai berikut :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
Seorang anak tidak begitu peka apakah ia tinggal di gunung atau di hutan,
jenis pakaian apa yang dikenakan atau menu makanan apa yang dimakan, anak
tidak begitu peka tapi ia sangat peka dengan perasaan orang lain terhadapnya.
Kasih sayang merupakan suatu penyerahan diri secara total dari pendidik (orang
dewasa) tanpa pamrih kepada anak didik, dengan tujuan mencapai tujuan
pendidikan, yaitu kedewasaan. Dengan kasih sayang seorang pendidik
6
menyerahkan seluruh pribadinya demi kepentingan anak didik, dengan tanpa
memikirkan pembalasan apa yang diharapkan dari si anak.
Kasih sayang adalah kebutuhan setiap orang, maka kasih sayang sedemikan
dahsyat mempengaruhi kehidupan anak manusia. Anak-anak yang dibesarkan
dalam limpahan kasih sayang akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan kuat
dan memiliki ketajaman hati nurani. Dengan kasih sayang yang diberikan oleh
orang tua kepada anaknya, anak nantinya akan mampu memperlakukan orang
lain dengan penuh kecintaan. Ketika ia dewasa ia akan belajar mencintai istriya,
anak-anaknya, sahabat, dan masyarakat disekitarnya dengan maksimal. Manusia
yang dicintai akan membalas kasih sayang orang yang mencintainya. Karena
manusia itu pada dasarnya sangat mencintai dirinya, maka ia juga akan
mencintai orang yang mencintai dirinya dan memandang dengan pandangan
yang positif. Begitu pula anak-anak yang tumbuh dalam lautan kasih sayang
orangtuanya akan memandang orangtuanya sebagai manusia yang baik, bisa
dipercaya dan patut didengar. Orangtua yang mencintai anaknya akan lebih
banyak manuai sukses dalam mendidik anak-anaknya.
Anak-anak itu bukan mainan orangtua, tapi ia adalah manusia yang masih
kecil yang harus dididik untuk menyongsong masa depannya. Orangtua harus
sadar bahwa, suatu hari mereka akan lepas dari mereka. Anak-anak juga tidak
selamanya anak-anak. Mereka akan tumbuh menjadi dewasa dan harus bergaul
dalam kehidupan sosial akan mengalami hal-hal yang menyenangkan,
menyedihkan, menyengsarakan dan membahagiakan.
Beberapa hal yang mungkin terjadi apabila guru tidak berhati-hati dalam
menyampaikan pengetahuan :
1). Akan merusak jalinan kasih sayang di antara guru dan anak didik.
2).Anak akan belajar pada sumber lain yang apabila tidak di bimbing tidak
menutup kemungkinan menghasilkan perilaku yang tidak di harapkan.
3).Kurangnya bimbingan dari guru sebagai pendidik akan menumbuhkan
perilaku yang tiak bertanggung jawab atas perbuatannya.
10
Pengenalan dan pengakuan kewibawaan membutuhkan bahasa, sehingga
pengenalan dan pengakuan wibawa itu berjalan sejajar dengan tumbuhnya
bahasa pada kanak-kanak. Bahasa merupakan tempat pertemuan antara pendidik
dan peserta didik. Dengan bahasa, peserta didik dapat mengerti apa arti anjuran
dan larangan dari pendidik, sehingga dengan demikian dapatlah dikenal dan
diakui berwibawa.
1. Makna kewibawaan
Ciri utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendidik yaitu adalah
adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya terhadap anak
didik. Kewibawaan adalah suatu pengaruh yang diakui kebenaran dan
kebesarannya, bukan sesuatu yang memaksa. Kewibawaan harus berbanding
dengan ketidak berdayaan anak didik, jika pendidik kemampuannya tidak
berbeda dengan anak didik, maka kewibawaan seorang pendidik tersebut akan
sukar ditegakan. Dengan demikian kewibawaan seorang pendidik akan diakui
apabila pendidik mempunyai kelebihan dari anak didik baik sikap, pengetahuan
maupun ketrampilannya.
11
Pendidik harus memiliki kewibawaan dimata anak didik, karena anak
didikmembutuhkan perlindungan, bantuan, bimbingan, dan lain sebagainya dari
seorang pendidik dan seoarang pendidik harus bersedia untuk memenuhinya.
Kewibawaan adalah suatu daya memengaruhi yang terdapat pada seseorang,
sehingga orang lain yang berhadapan dengan dia, secara sadar dan suka rela
menjadi tunduk dan patuh kepadanya. Jadi barang siapa yang memiliki
kewibawaan, akan dipatuhi secara sadar dengan tidak terpaksa, dengan tidak
merasa diharuskan dari luar, dengan penuh kesadaran, keinsyafan, tunduk,
patuh, menuruti semua yang dikehendaki oleh pemilik kewibawaan itu.
b. Kasih sayang
Kasih sayang mengandung dua makna yakni penyerahan diri kepada yang
di kasih sayangi dan pengendalian terhadap yang di sayangi.dengan penyerahan
12
diri,pada pendidik timbul kesediaan untuk berkorban berupa pengabdian dalam
bekerja pengendalian terhadap yang di sayangi agar anak didik tidak berbuat
sesuatu yang merugikan dirinya.
c. Kemampuan mendidik
Kemampuan mendidik dapat dikembangkan melalui beberapa cara
diantaranya pengkajian terhadap ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan ,
mengambil manfaat daripengalaman kerja dll.
13
diberikan sebelum anak berusia 3 tahun, ini disebut dengan pendidikan
pendahuluan.
Jika anak sudah dapat mengakui kewibawaan pendidik, maka saat itulah
dapat dimulai pendidikan dan pengenalan norma yang sesungguhnya. Anak
bukan sekedar harus berbuat sesuai dengan norma secara paksa tanpa
mengetahui normanya, melainkan norma itu sendirilah yang diperkenalkan
kepada perdik. Maka dari itu, pendidik harus menjadikan diri sendiri menjadi
perwujudan norma itu sendiri. Selain itu, ada atau tidaknya pendidik sangat
mempengaruhi sifat perdik menghadapi norma.
15
sebab kecakapan yang dimiliki digunakan untuk menjalankan kejahatan terhadap
bangsanya, masyarakatnya atau menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kasih Sayang, Kewibawaan, dan Tanggung Jawab Pendidikan, merupakan
ruh dari pendidikan, tidak dapat di pisahkan satu sama lainya . ketiga hal
tersebut dapat dikatakan merupakan prasyarat dalam melaksanakan pendidikan.
Pada praktiknya, ternyata menerapkan kasih sayang, kewibawaan, dan tanggung
jawab dalam proses pendidikan tidak mudah, banyak hambatan dan kendala
yang dihadapi pendidik, baik berkaitan dengan pemahaman maupun kemampuan
pendidik.
B. SARAN
Kita sebagai calon pendidik hendaknya mempunyai rasa kasih sayang karena
tanpa kasih sayanag anak akan berkembang menurut kemauanya sendiri, maka
dari itu seorang calon pendidik harus mempunyai rasa kasih sayang terhadap
anak didiknya. Seorang guru harus memilki kewibawaan tapa kewibawaan
pendidik akan kehilangan kepercayaan dari anak didiknya. Seorang pendidik
harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugasnya sebagi guru
yaitu mendidik dan mengajar anak-anak yang telah dipercayakan orang tua anak
kepadanya.
17
Daftar Pustaka
18