Tentang
DISUSUN OLEH:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, dan hidayah Nya.
sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh
ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang "Wawasan Tentang Filsafat Pendidikan", yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun menyimpulkan bahwa tugas mandiri
ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penyusun menerima saran dan kritik, guna
kesempurnaan tugas ini dan bermanfaat bagi Penyusun dan pembaca pada umumnya
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan masalah.................................................................................
C.Tujuan................................................................................................... .
BAB II PEMBAHASAN
A. Kemampuan Manusia Untuk Belajar dari Pengalaman Orang Lain......
B. Jenis-jenis Pendidikan Berdasarkan Sifatnya.......................................
C. Pendidikan dan Kemajuan Sosial........................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Individu yang berkualitas sebagai makhluk yang paling menakjubkan dan paling tinggi
derajatnya diantara para makhluk Allah serta mempunyai perkembangan yang optimal dari
kesusilaan dan dimensi keberagamaan itulah yang disebut manusia seutuhnya. Manusia
seutuhnya mampu menciptakan dan mampu memperoleh kesenangan dan kebahagiaan bagi
dirinya sendiri dan lingkungannya berkat pengembangan optimal segenap potensi yang ada
dengan lingkungan sosialnya (dimensi kesosialan), sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
berlaku (dimensi kesusilaan), dan segala sesuatunya itu dikaitkan dengan pertanggungjawaban
atas segenap aspek kehidupannya di dunia terhadap kehidupan di akhirat kelak kemudian hari
B.Rumuan Masalah
A. Utuk mengetahui bagaimana kemampuan manusia belajar dari pengalaman orang lain
PEMBAHASAN
Orang tua yaitu ayah dan ibu sangat penting peranannya di dalam keluarga terhadap
pendidikan anaknya. Keluarga merupakan suatu kelompok yang terdiri dari ayah, ibu dan anak .
Ayah dan ibu ada ikatan perkawinan yang syah, sedangkan anak merupakan anak kandung atau
dapat pula anak adopsi. Dapat pula terjadi didalam suatu keluarga masih ada anggota keluarga
yang lainnya selain ayah , ibu, anak masih ada lagi yaitu paman, bibik, kakek, nenek dan
sebagainya. Anak yang hidup didalam keluarga berinteraksi dengan semua anggota keluarga.
Oleh sebab itu sebaiknya seluruh anggota keluarga ikut serta memberikan pengaruh yang baik
terhadap anak di rumah agar setiap anak di rumah dapat terbentuk karakter yang baik.
2. Pendidikan persekolahan
Sekolah sebagai tempat pembelajaran, ada beberapa alternative yang dapat dilakukan sesuai
dengan situasi dan kondisi sekolah, antara lain :
Dalam upaya mewujudkan pembelajaran yang mendidik , perlu pula dikemukakan bahwa
setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka kegiatan pembelajaran
akan membawa berbagai dampak atau efek kepada siswa.
Efek proses pembelajaran merupakan efek langsung dari tujuan dan bahan ajar yang menjadi
pesan dari pembelajaran, terutama dari tujuan khusus pembelajaran.
Oleh sebab itu guru perlu menguasai teori pendidikan, psikhologi pendidikan, landasan
filosofis pendidikan ,menguasai didalam bidangnya atau memiliki keahlian didalam bidangnya,
bertanggung jawab dan berprilaku etis.
1. Layanan orientasi.
2. Layanan informasi.
4. Layanan pembelajaran.
8. Layanan konsultasi.
9. Layanan mediasi.
12. Himpunan data.
13. Konferensi kasusu.
14. Kunjungan rumah.
16. Tampilan pustaka.
c. Peningkatan mutu guru.
Upaya untuk peningkatan mutu guru dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
diantaranya adalah :
1. Memberi kesempatan kepada guru untuk menempuh pendidikan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi agar lebih profesional dalam bekerja.
2. Memberi tugas belajar terhadap guru, untuk belajar atau melanjutkan kejenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
6. Sekolah menyelenggarakan work shop atau mengirimkan guru untuk mengikuti work shop.
Dan lain sebagainya.
Perpustakaan sekolah menjadi pusat sumber belajar. Alangkah baiknya media pembelajaran
ada didalam perpustakaan sekolah. Sehingga didalam perpustakaan sekolah lengkap ada media
untuk pembelajaran atau sebagai multi media yang dapat dimanfaatkan untuk proses
pembelajaran dan proses belajar.
3. Pendidikan masyarakat.
Keterkaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur sekolah dan
jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar sekolah).
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu
berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk Sehingga manusia itu dapat
dinyatakan sebagai berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia dimasyarakatnya dalam bekerja, bergaul dan sebagainya.
A.Kesimpulan
Di setiap kejadian ada pelajaran yang bisa diambil, biasanya orang-orang seperti kita banyak
mengambil pelajaran dari kejadian2 buruk yang kita alami sendiri, tapi pernahkan kita mengambil
pelajaran dari pengalaman2 buruk orang lain? Saya pribadi mengatakan jarang sekali.
Ketika sebuah kejadian buruk menimpa orang lain, kecenderungan kita adalah sbb:
4.Dll
Padahal kejadian buruk tersebut bisa saja menimpa kita, menimpa keluarga kita, menimpa orang-
orang dekat disekitar kita, pada saat itu terjadi apakah kita masih sanggup untuk berbuat seperti
hal tersebut diatas?
Padahal pengalaman adalah guru terbaik, tidak pernah berhenti untuk mengingatkan kepada
semua orang, baik orang yang mengalaminya maupun orang lain, bukan hanya pengalaman diri
sendiri, tetapi juga pengalaman orang lain, pengalaman yang mungkin tidak bisa dilupakan
seumur hidup mereka.
Seharusnya pengalaman orang lain menjadikan kita lebih empati, lebih waspada, dan lebih
bijaksana menghadapi setiap persoalan, cara yang paling sederhana menurut saya adalah
membayangkan jika kita menjadi orang lain, apa yang kita lakukan jika kita menjadi mereka,
terutama ketika sedang menghadapi masalah? Apakah kita bisa berbuat lebih baik, lebih cepat,
lebih berani, lebih bermartabat? Belum tentu, karena hidup cenderung tersandera lingkungan dan
keadaan.
Jadi menurut saya, tidak seharusnya kita menjadikan pengalaman buruk orang lain sebagai alat
untuk mencaci maki, alat untuk merendahkan orang lain. Cukuplah kita jadikan pengalaman
tersebut sebagai sarana kita untuk intropeksi diri sambil terus mengingatkan orang lain.
Dengan belajar dari pengalaman orang lain, kita bisa bersikap lebih bijaksana, lebih empati
terhadap setiap pengalaman buruk yang dialami oleh orang lain. Tentu saja tetap harus bersikap
objektif.
DAFTAR PUSTAKA